Perancangan Media Promosi dan Branding Produk Lokal Sambal Petir.

(1)

vii

Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

THE MEDIA PROMOTIONAL DESIGN AND PACKAGING DESIGN OF LOCAL PRODUCTS

Tzeng Khai Chuin / 0764232

Indonesia is a country which has many kinds of dishes, which usually use many kinds of spices. Sambal is a kind of side dish that almost always accompanies any Indonesian dish. Indonesia has many kinds of sambal: sambal terasi, sambal hijau,

sambal penyet, sambal dadak, sambal mentah, and so on. The demand of sambal is increasing so that sambal petir, which is made of cabai domba, a kind of chillies grown in Lembang, was created.

The goal of the design of the promotional media and product packaging of sambal petir is to make this kind of sambal known and enjoyed by the Indonesian society, and to prove that the Indonesian produce is excellent. The benefit of the design of the promotional media and product packaging of sambal petir is to make Indonesian people love local products more than imported products.

The method used is to make a promotion media through events, event posters, X-banner, packaging, booth events, websites and mini recipes. Through this design, it is expected that Indonesian people will love Indonesian products better than imported products.

Keywords: spicy, organic, cabai domba, local products, branding, promotion, Indonesia


(2)

viii

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

PERANCANGAN MEDIA PROMOSI DAN PACKAGING PRODUK LOKAL SAMBAL PETIR

Tzeng Khai Chuin / 0764232

Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak jenis masakan dan dalam setiap asakan biasanya menggunakan banyak rempah – rempah. Sambal merupakan salah satu hidangan pelengkap yang hamper tidak pernah lepas dari makanan khas Indonesia. Indonesia memiliki bermacam–macam sambal, seperti sambal terasi, sambal hijau, sambal penyet, sambal dadak, sambal mentah, dan lain sebagainya. Permintaan akan sambal semakin meningkat pesat sehingga terciptalah sambal petir yang terbuat dari cabai domba yang didatangkan langsung dari Lembang.

Tujuan dari perancangan media promosi dan packaging produk sambat petir ini adalah untuk membuat sambal petir ini dinikmati oleh masyarakat Indonesia, dan membuktikan bahwa hasil tani Negara Indonesia ini baik. Manfaat dari perancangan media promosi dan packaging produk sambal petir agar masyarakat Indonesia lebih mencintai produk dalam negeri dibandingkan produk luar.

Metode yang digunakan adalah dengan membuat media promosi memlalui event, poster event, poster produk, x-banner event, x-baner produk, packaging,booth event,website, dan mini resep. Melalui perancangan media promosi dan packaging produk sambat petir ini, Masyarakat Indonesia bisa lebih mencintai produk Indonesia dibandingkan dengan produk luar.

Kata Kunci: dewasa, remaja, pedas, organic, cabe domba, produk local, branding, promosi, Indonesia


(3)

ix

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA TULIS SKRIPSI ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 2

1.3 Tujuan Permasalahan ... 2

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 3

1.5 Skema Perancangan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 5

2.1 Teori Kemasan ... 5

2.2 Teori Warna ... 12

2.3 Teori Promosi ... 12

2.4 Teori Tipografi ... 15

2.4.1 Sejarah Pengembangan Tipografi ... 15

2.4.2 Anatomi Huruf dalam Tipografi ... 16

2.4.3 Jenis-jenis Huruf ... 16

2.5 Teori Layout ... 18

2.6 Pengertian Sambal ... 21


(4)

x

Universitas Kristen Maranatha

2.8 Landasan Teori Pendukung ... 23

2.8.1 Unsur – unsur dalam Desain ... 23

2.8.2 Prinsip-prinsip dalam Desain ... 24

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH ... 28

3.1 Data dan Fakta ... 28

3.1.1 Perusahaan/Lembaga Terkait atau Mandatori ... 28

3.1.1.1 Rumah Makan Sambal Petir ... 28

3.1.1.2 100% Cinta Indonesia ... 29

3.1.1.3 Tinjauan Karya Sejenis ... 30

3.2 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta ... 31

3.3 Kuesioner ... 32

3.4 STP ... 38

3.5 SWOT ... 39

BAB IV PEMECAHAN MASALAH ... 40

4.1 Konsep Komunikasi ... 40

4.2 Konsep Kreatif ... 41

4.2.1 Layout ... 41

4.2.2 Typography ... 41

4.2.3 Warna ... 42

4.3 Konsep Media ... 42

4.3.1 Website ... 42

4.3.2 Poster ... 43

4.3.3 Packaging ... 43

4.3.4 Booth ... 44

4.4 Karya ... 44

4.4.1 Logo ... 44

4.4.2 Website ... 45

4.4.3 Layout Label ... 48

4.4.4 Poster ... 49


(5)

xi

Universitas Kristen Maranatha

4.4.6 X-Banner Event ... 51

4.4.7 Stand Pameran ... 52

4.4.8 X-Banner dan Flyer Stand ... 54

4.4.9 Seragam Kepegawaian ... 55

4.4.10 Iklan Majalah ... 56

4.4.11 Gimmick ... 57

4.5 Budgeting ... 58

BAB V PENUTUP ... 59

5.1 Kesimpulan ... 59

5.2 Saran ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 60

DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS ... 61

UCAPAN TERIMA KASIH ... 62

DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Skema Perancangan... 4

Gambar 3.2 Logo 100% Cinta Indonesia ... 30

Gambar 3.3 Produk Sambal Mertua ... 30

Gambar 4.1 Typeface Lorelei ... 42

Gambar 4.2 Typeface Century Gothic ... 42

Gambar 4.3 Logo ... 44

Gambar 4.4 Website(home) ... 45

Gambar 4.5 Website(Tentang Kita)... 45

Gambar 4.6 Website(Acara) ... 46

Gambar 4.7 Website(Resep Masakan) ... 46

Gambar 4.8 Layout Website ... 47

Gambar 4.9 Layout Label Kemasan ... 48


(6)

xii

Universitas Kristen Maranatha

Gambar 4.11 Layout Poster Event ... 50

Gambar 4.12 Layout Xbenner Event ... 51

Gambar 4.13 3D stand ... 52

Gambar 4.14 3D stand ... 53

Gambar 4.15 Xbenner & Flyer... 54

Gambar 4.16 Seragam Kepegawaian ... 55

Gambar 4.17 Iklan Majalah... 56

Gambar 4.18 Gimmick ... 57

DAFTAR TABEL Tabel 4.1 Budgeting ... 58


(7)

Universitas Kristen Maranatha | 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki banyak jenis masakan dan dalam setiap masakan, biasanya menggunakan banyak rempah - rempah. Sambal merupakan salah satu hidangan pelengkap yang hampir tidak pernah lepas dari makanan khas Indonesia. Ada pepatah mengatakan “makan tanpa sambal sama seperti makan tanpa lauk pauk.” Di Indonesia banyak macam-macam sambal, antara lain : sambal terasi, sambal hijau, sambal penyet, sambal dadak, sambal mentah, dan sebagainya. Selain sambal –sambal yang sudah ada, kini ada varian baru yaitu Sambal Petir. Sambal petir merupakan variasi baru yang dibuat oleh seorang warga Indonesia yang mencintai sambal. Keberadaan Sambal Petir relative masih baru, sekitar 9 tahun dari tahun 2005. Sambal Petir merupakan salah satu sambal yang sangat nikmat karena Sambal Petir terbuat dari cabai domba yang dikirim langsung dari Lembang dan sambal ini lebih kental bila dibandingkan dengan sambal lainnya karena tidak menggunakan perasan air jeruk, tidak menggunakan penyedap dan bahan yang alami. Sambal Petir ini memiliki kelebihan tersendiri yang dapat membuat badan lebih hangat, menurut survey yang telah dilakukan, konsumen tidak pernah mengalami sakit perut setelah mengkonsumsi sambal ini. Sambal petir ini tidak kalah dengan sambal-sambal yang sudah ada bahkan dapat mengalahkan produk-produk sambal lainnya. Sambal Petir ini memiliki tingkat rasa pedas yang tinggi, ini menjadi tantangan baru bagi para pencinta pedas, hal ini disebabkan


(8)

Universitas Kristen Maranatha | 2 karena hanya dengan setengah sendok teh sambal saja cukup untuk satu piring nasi. Sambal Petir juga dapat dikonsumsi oleh orang-orang yang tidak terlalu menyukai pedas, karena tingkat kepedasannya dapat dipilih sesuai selera. Sambal petir tidak mengandung bahan pengawet, selama ini pembuatan Sambal Petir didasarkan kepada pesanan. Sambal Petir ini kurang dikenal oleh masyarakat karena sampai sekarang ini media promosi hanya dari mulut ke mulut tanpa media promosi lainnya, seperti media cetak dan produk Sambal Petir tidak memiliki kemasan.

Namun menurut penulis Sambal Petir dapat menjadi tren dipasaran dan mampu bersaing dengan sambal luar. Tujuan dari pembuatan promosi Sambal Petir agar warga Indonesia lebih memahami bahwa produk Indonesia mempunyai ciri khas tersendiri yang tidak kalah dengan produk impor.

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup

1. Bagaimana mendesain sebuah logo agar tepat sasaran?

2. Bagaimana media promosi tersebut dapat diterima oleh target market? 3. Bagaimana agar warga Bandung lebih mengenal produk lokal?

1.3 Tujuan Permasalahan

1. Untuk membuat logo Sambal Petir secara lebih menarik. 2. Untuk membuat visual yang digemari usia muda.

3. Agar warga Bandung lebih mencintai produk lokal dan mengetahui adanya Sambal Petir di Bandung.


(9)

Universitas Kristen Maranatha | 3 1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam penyusunan laporan tugas akhir ini penulis mengumpulkan data dengan melakukan:

A. Pengumpulan Data Primer 1. Observasi

Penulis melakukan observasi lapangan pada rumah makan sambal Petir bapak Ignatius yang terletak di Sarijadi.

2. Kuesioner

Kuesioner dibagikan kepada pria maupun wanita sebanyak 100 kuesioner dengan rata – rata usia 17 – 35 tahun dengan status sosial menengah dan menengah ke atas (golongan B sampai A)

3. Wawancara

Wawancara dilakukan secara langsung dengan bapak Ignatius dan sebagian pengunjung rumah makan Sambal Petir.

B. Pengumpulan data sekunder 1. Studi literatur

Penulis melakukan studi literatur melalui pencarian data di buku dan di internet.


(10)

Universitas Kristen Maranatha | 4 1.5 Skema Perancangan


(11)

Universitas Kristen Maranatha 59

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan perancangan karya yang telah dilakukan, kesimpulan yang diperoleh yaitu sebagai berikut Sambal adalah salah satu ciri khas masakan tradisional Indonesia dan merupakan warisan budaya yang perlu dilestarikan melalui proses promosi agar masyarakat mengenali dan menghargai produk dalam negeri. Masyarakat lebih banyak menggunakan produk luar negeri dikarenakan mereka mempersepsi bahwa produk luar negeri memiliki kualitas yang lebih baik daripada prduk dalam negeri, padahal produk dalam negeri memiliki kualitas yang lebih baik daripada produk luar negeri dikarenakan proses pembuatan produk dalam negeri menggunakan bahan yang lebih segar dan higienis. Produk lokal hanya perlu dikemas lebih menarik dan juga harus dilakukan promosi kepada masyarakat agar dapat lebih mengenali produk dalam negeri.

5.2 Saran

Dari permasalahan yang ada diawal seharusnya tidak hanya mengenal tetapi menganal lebih dalam budayanya sebagai salah satu upaya melestarikan warisan Indonesia. Dimasa sekarang seharusnya masyarakat dididik untuk mencintai produk dalam negeri, sehingga Indonesia bisa berkembang secara sisi ekonomi dan membangun kesadaran masyarakat akan produk negeri sendiri juga membangun rasa cinta tanah air.


(12)

Universitas Kristen Maranatha 60

DAFTAR PUSTAKA

Concept, Majalah Desain Grafis., 2010, Vol.06 edisi 36 Branding: What’s in a Name?, Jakarta, PT.Concept Media.

Hadi, A. &. (2014). Selera Pedas Paling Diminati. Surabaya: linguakata.

Kotler, Philip., 1990, Manajemen Pemasaran: analisis, perencanaan, dan pengendalian, Jakarta, Erlangga.

Kotler & Amstrong., 2001, Prinsip-prinsip pemasaran, Jakarta, Erlangga.

Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane., 2006, Marketing Management 12th edition,

New Jersey, Pretince Hall.

Kotler, Philip & pfoertsch, Waldemar., 2006, B2B Brand Management: dengan branding membangun keunggulan dan memenagi kompetisi, Jakarta, PT.Bhuana Ilmu Populer.

Shimp, A.Terence., 2003, Periklanan promosi, Jakarta, Erlangga. Tjiptono, Fandy., 2000, Strategi pemasaran, Yogyakarta, Andi.


(1)

Universitas Kristen Maranatha | 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki banyak jenis masakan dan dalam setiap masakan, biasanya menggunakan banyak rempah - rempah. Sambal merupakan salah satu hidangan pelengkap yang hampir tidak pernah lepas dari makanan khas Indonesia. Ada pepatah mengatakan “makan tanpa sambal sama seperti makan tanpa lauk pauk.” Di Indonesia banyak macam-macam sambal, antara lain : sambal terasi, sambal hijau, sambal penyet, sambal dadak, sambal mentah, dan sebagainya. Selain sambal –sambal yang sudah ada, kini ada varian baru yaitu Sambal Petir. Sambal petir merupakan variasi baru yang dibuat oleh seorang warga Indonesia yang mencintai sambal. Keberadaan Sambal Petir relative masih baru, sekitar 9 tahun dari tahun 2005. Sambal Petir merupakan salah satu sambal yang sangat nikmat karena Sambal Petir terbuat dari cabai domba yang dikirim langsung dari Lembang dan sambal ini lebih kental bila dibandingkan dengan sambal lainnya karena tidak menggunakan perasan air jeruk, tidak menggunakan penyedap dan bahan yang alami. Sambal Petir ini memiliki kelebihan tersendiri yang dapat membuat badan lebih hangat, menurut survey yang telah dilakukan, konsumen tidak pernah mengalami sakit perut setelah mengkonsumsi sambal ini. Sambal petir ini tidak kalah dengan sambal-sambal yang sudah ada bahkan dapat mengalahkan produk-produk sambal lainnya. Sambal Petir ini memiliki tingkat rasa pedas yang tinggi, ini menjadi tantangan baru bagi para pencinta pedas, hal ini disebabkan


(2)

Universitas Kristen Maranatha | 2

karena hanya dengan setengah sendok teh sambal saja cukup untuk satu piring nasi. Sambal Petir juga dapat dikonsumsi oleh orang-orang yang tidak terlalu menyukai pedas, karena tingkat kepedasannya dapat dipilih sesuai selera. Sambal petir tidak mengandung bahan pengawet, selama ini pembuatan Sambal Petir didasarkan kepada pesanan. Sambal Petir ini kurang dikenal oleh masyarakat karena sampai sekarang ini media promosi hanya dari mulut ke mulut tanpa media promosi lainnya, seperti media cetak dan produk Sambal Petir tidak memiliki kemasan.

Namun menurut penulis Sambal Petir dapat menjadi tren dipasaran dan mampu bersaing dengan sambal luar. Tujuan dari pembuatan promosi Sambal Petir agar warga Indonesia lebih memahami bahwa produk Indonesia mempunyai ciri khas tersendiri yang tidak kalah dengan produk impor.

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup

1. Bagaimana mendesain sebuah logo agar tepat sasaran?

2. Bagaimana media promosi tersebut dapat diterima oleh target market? 3. Bagaimana agar warga Bandung lebih mengenal produk lokal?

1.3 Tujuan Permasalahan

1. Untuk membuat logo Sambal Petir secara lebih menarik. 2. Untuk membuat visual yang digemari usia muda.

3. Agar warga Bandung lebih mencintai produk lokal dan mengetahui adanya Sambal Petir di Bandung.


(3)

Universitas Kristen Maranatha | 3 1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam penyusunan laporan tugas akhir ini penulis mengumpulkan data dengan melakukan:

A. Pengumpulan Data Primer 1. Observasi

Penulis melakukan observasi lapangan pada rumah makan sambal Petir bapak Ignatius yang terletak di Sarijadi.

2. Kuesioner

Kuesioner dibagikan kepada pria maupun wanita sebanyak 100 kuesioner dengan rata – rata usia 17 – 35 tahun dengan status sosial menengah dan menengah ke atas (golongan B sampai A)

3. Wawancara

Wawancara dilakukan secara langsung dengan bapak Ignatius dan sebagian pengunjung rumah makan Sambal Petir.

B. Pengumpulan data sekunder 1. Studi literatur

Penulis melakukan studi literatur melalui pencarian data di buku dan di internet.


(4)

Universitas Kristen Maranatha | 4 1.5 Skema Perancangan


(5)

Universitas Kristen Maranatha 59

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan perancangan karya yang telah dilakukan, kesimpulan yang diperoleh yaitu sebagai berikut Sambal adalah salah satu ciri khas masakan tradisional Indonesia dan merupakan warisan budaya yang perlu dilestarikan melalui proses promosi agar masyarakat mengenali dan menghargai produk dalam negeri. Masyarakat lebih banyak menggunakan produk luar negeri dikarenakan mereka mempersepsi bahwa produk luar negeri memiliki kualitas yang lebih baik daripada prduk dalam negeri, padahal produk dalam negeri memiliki kualitas yang lebih baik daripada produk luar negeri dikarenakan proses pembuatan produk dalam negeri menggunakan bahan yang lebih segar dan higienis. Produk lokal hanya perlu dikemas lebih menarik dan juga harus dilakukan promosi kepada masyarakat agar dapat lebih mengenali produk dalam negeri.

5.2 Saran

Dari permasalahan yang ada diawal seharusnya tidak hanya mengenal tetapi menganal lebih dalam budayanya sebagai salah satu upaya melestarikan warisan Indonesia. Dimasa sekarang seharusnya masyarakat dididik untuk mencintai produk dalam negeri, sehingga Indonesia bisa berkembang secara sisi ekonomi dan membangun kesadaran masyarakat akan produk negeri sendiri juga membangun rasa cinta tanah air.


(6)

Universitas Kristen Maranatha 60

DAFTAR PUSTAKA

Concept, Majalah Desain Grafis., 2010, Vol.06 edisi 36 Branding: What’s in a Name?, Jakarta, PT.Concept Media.

Hadi, A. &. (2014). Selera Pedas Paling Diminati. Surabaya: linguakata.

Kotler, Philip., 1990, Manajemen Pemasaran: analisis, perencanaan, dan pengendalian, Jakarta, Erlangga.

Kotler & Amstrong., 2001, Prinsip-prinsip pemasaran, Jakarta, Erlangga.

Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane., 2006, Marketing Management 12th edition,

New Jersey, Pretince Hall.

Kotler, Philip & pfoertsch, Waldemar., 2006, B2B Brand Management: dengan

branding membangun keunggulan dan memenagi kompetisi, Jakarta,

PT.Bhuana Ilmu Populer.

Shimp, A.Terence., 2003, Periklanan promosi, Jakarta, Erlangga. Tjiptono, Fandy., 2000, Strategi pemasaran, Yogyakarta, Andi.