Perancangan Panduan Wisata Belanja Fashion Merk Lokal Bandung.

(1)

vii

ABSTRAK

PERANCANGAN PANDUAN WISATA BELANJA FASHION MERK LOKAL BANDUNG

Oleh Corry Yurika NRP 1364904

Bandung adalah kota yang menarik bagi wisatawan baik wisata kulinernya maupun wisata belanjanya. Wisata belanja yang berkembang dapat terlihat dari banyaknya toko fashion, dari factory outlet, mall, distro, hingga concept stores yang menjual berbagai produk fashion. Namun sangat disayangkan jika wisatawan kurang mengetahui informasi tentang concept store yang menaungi berbagai merk lokal Bandung dalam satu toko, menjadi tidak dapat berkunjung melihat dan membeli barang-barang merk lokal Bandung.

Oleh karena itu, perancangan ini bertujuan untuk mempromosikan concept stores dalam panduan wisata belanja agar wisatawan mendapat informasi yang cukup untuk menjangkau concept storesnya. Panduan wisata belanja dilengkapi dengan informasi untuk memandu wisatawan melalui media yang tepat dan praktis.

Metode yang digunakan adalah membuat aplikasi di smart phone dilengkapi ulasan, peta, dan promo maupun diskon sebagai media utamanya, sertadidukung dengan media lainnya berupa website, booklet dilengkapi dengan rak booklet. Media promosi pendukungnya berupa iklan di majalah-majalah, hadiah booklet di majalah, e-banner, e-newsletter, gift voucher, dan loyality card. Melalui aplikasi di smart phone wisatawan dapat mendapat informasi secara mobile dan dapat membatu menjangkau lokasi toko yang dituju dengan lebih mudah.


(2)

viii

ABSTRACT

THE DESIGN OF SHOPPING TOUR GUIDE

INFORMING THE LOCAL BRANDS OF FASHION IN BANDUNG

By Corry Yurika NRP 1364904

Bandung is one of the cities which attracts many tourists, for both culinary and shopping experience. The growth of tourism can be seen from the growing number of fashion store, factory outlets, malls, distro, and concept stores that sell a wide range of fashion products. Unfortunately if travelers are less informed about the concept store which have many local brands in bandung, they become beable to visit and purchase Bandung local brands.

Therefore, these purpose of this design is to promote the concept stores in shopping travel guides in which travelers can obtain sufficient information toget to the concept stores . Shopping tour provide ample information to guide tourists concise and accurate media. The method used is to create an application in smart phones with reviews, maps, discounts and promotion as the main media, also supported by other media such as websites, booklets with racks booklet. The supporting media campaigns are in the form of advertisements in magazines, booklets prize in the magazine, e - banners, e - newsletters, gift vouchers and loyalty cards. Through application on smart phones, tourist can get mobile information and help them to get to the store location more easily.


(3)

ix

DAFTAR

ISI

HALAMAN JUDUL ………. ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 2

1.3Tujuan Perancangan ... 2

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 3

1.5Skema Perancangan ... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Promosi ... 6

2.1.1 Definisi Promosi... 6

2.1.2 Bentuk Promosi ... 6


(4)

x

2.2.1 Industri Fashion ( Fashion Retail) ... 7

2.3 Peta ... 8

2.4 Teknik DKV ... 9

2.4.1 Layout ... 9

2.4.2 Tipografi ... 9

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH ... 10

3.1.Data dan Fakta... 10

3.2.Analisis terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta ... 20

BAB IV PEMECAHAN MASALAH ... 22

4.1Konsep Komunikasi ... 22

4.2Konsep Kreatif ... 22

4.3Konsep Media ... 25

4.4Hasil Karya ... 28

BAB V PENUTUP ... 57

5.1 Simpulan ... 57

5.2 Saran ... 57

DAFTAR PUSTAKA ... 59


(5)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Logo Dinas Pariwisata dan Budaya Kota Bandung ... 10

Gambar 3.17 Hallo Strangers Tourism Guide ... 19

Gambar 4.1 Warna ... 23

Gambar 4.2 Logo ... 24

Gambar 4.3 Ikon Aplikasi ... 30

Gambar 4.4 Home ... 31

Gambar 4.5 Stores ... 32

Gambar 4.5 Web pada Smart Phone ... 32

Gambar 4.7 Map ... 33

Gambar 4.8 Shares ... 34

Gambar 4.9 About ... 34

Gambar 4.10 Cover Booklet ... 35

Gambar 4.11 About dan Ucapan terima kasih ... 36

Gambar 4.12 Happy Go Lucky ... 37

Gambar 4.13 Pop Shop ... 38

Gambar 4.14 Widely Project ... 39

Gambar 4.15 Flashy ... 40

Gambar 4.16 Blab ... 41

Gambar 4.17 Loyality Card dan Gift Voucher ... 42

Gambar 4.18 Subscribe ... 42

Gambar 4.19 Home Website ... 43

Gambar 4.20 Happy Go Lucky ... 44


(6)

xii

Gambar 4.22 Flashy ... 45

Gambar 4.23 Widely Project ... 45

Gambar 4.24 Blab ... 46

Gambar 4.25 Hot Deals ... 46

Gambar 4.26 About ... 47

Gambar 4.27 Gift Voucher ... 47

Gambar 4.28 Loyality Card ... 48

Gambar 4.29 Iklan Majalah 1 ... 49

Gambar 4.30 Iklan Majalah 2 ... 50

Gambar 4.31 E-Banner ... 51

Gambar 4.32 E-Banner pada Fimela ... 51

Gambar 4.33 X-Banner ... 52

Gambar 4.34 X-Banner di Pop Shop ... 52

Gambar 4.35 E-Newsletter 1 ... 53

Gambar 3.36 E-Newsletter 2 ... 53

Gambar 3.37 E-Newsletter 3 ... 54

Gambar 3.38 Twitter ... 54

Gambar 3.39 Facebook ... 55

Gambar 3.40 Path ... 55


(7)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Skema Perancangan ... 5

Diagram 3.1 Usia Responen ... 12

Diagram 3.2 Lokasi Kota Tempat Tinggal ... 12

Diagram 3.3 Anggaran Belanja Bulanan ... 12

Diagram 3.4 Rentang Waktu Datang ke Bandung ... 13

Diagram 3.5 Wisata Belanja Menjadi Tujuan Daya Tarik ... 13

Diagram 3.6 Pengetahuan Wisatawan Mengenai Tempat Belanja ... 13

Diagram 3.7 Lokasi Responden Berbelanja di Bandung ... 14

Diagram 3.8 Pengetahuan Lokasi Butik Lokal Bandung ... 14

Diagram 3.9 Pengetahuan Akan Kualitas Butik Lokal Bandung ... 14

Diagram 3.10 Daya Tarik Berbelanja di Butik Lokal / Concept Stores... 15

Diagram 3.11 Keperluan Panduan Belanja Fashion di Bandung ... 15

Diagram 3.12 Bentuk Media Panduan yang Menarik ... 15

Diagram 3.13 Lokasi untuk Mendapat Panduan Wisata ... 16

Diagram 3.14 Sumber Informasi Wisata Belanja Selama Ini ... 16

Diagram 3.15 Diagram Jenis Kelamin Responden ... 17

Tabel 4.1 Media ... 25


(8)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran a ... 60

Lampiran b ... 61

Lampiran c ... 62

Lampiran d ... 63

Lampiran e ... 64

Lampiran f ... 65

Lampiran g ... 66

Lampiran h ... 65

Lampiran i ... 66

Lampiran j ... 67

Lampiran k ... 68

Lampiran l ... 69

Lampiran m ... 70

Lampiran n ... 71

Lampiran o ... 72

Lampiran p ... 73

Lampiran q ... 74

Lampiran r ... 75

Lampiran s ... 76

Lampiran t ... 77

Lampiran u ... 78

Lampiran v ... 79


(9)

xv

Lampiran x ... 81

Lampiran y ... 82

Lampiran z ... 83

Lampiran aa ... 84


(10)

Universitas Kristen Maranatha | 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Dewasa ini perkembangan dunia fashion di kota Bandung menarik wisatawan domestik luar kota Bandung untuk datang dan berbelanja. Di Bandung sangat banyak toko fashion mulai dari Factory Outlet, toko di mall, butik lokal, distro, pakaian tradisional seperti kebaya, batik, kain-kain, sepatu, aksesoris, gaun malam, gaun pengantin, hingga butik desainer yang dapat membuat pakaian sesuai dengan keinginan konsumen.

Berkembangnya wisata belanja di Bandung sudah mulai sejak beberapa tahun yang lalu, hingga adanya peta panduan belanja dan kuliner Bandung. Peta tersebut dicetak dalam brosur “Hallo Strangers” yang memberikan informasi

dimana Factory Outlet berada. Namun alangkah baiknya jika produk lokal lebih diangkat dibanding produk import atau merek luar di mall dan produk sisa ekspor yang biasanya terdapat di FO. Produk lokal berkembang sangat baik di Bandung, terbukti dari semakin banyaknya toko-toko yang menjual produk fashion lokal seperti distro-distro, butik-butik lokal yang menyebut tokonya sebagai concept stores, yaitu dalam satu toko menjual produk fashion berkualitas baik dari berbagai merk lokal dan tokonya didesain berkonsep.

Namun sangat disayangkan jika wisatawan tidak dapat berkunjung melihat dan berbelanja di tempat-tempat yang menjual produk fashion lokal disebabkan oleh kurangnya promosi dan informasi mengenai lokasinya. Padahal banyak toko-toko yang menjual produk fashion lokal di Bandung dengan kualitas yang baik dapat mempromosikan produk-produknya jika banyak wisatawan yang melihat dan membelinya.


(11)

Universitas Kristen Maranatha | 2 Produk fashion dari berbagai merk lokal Bandung yang berkualitas dapat ditemui di concept stores, sehingga wisatawan jika datang ke concept stores dapat melihat dan membeli produk dari merk-merk lokal Bandung.

Fakta diatas membuat penulis ingin membuat wisatawan domestik lebih mengetahui produk-produk fashion lokal Bandung dan dapat menjangkau lokasinya.

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup

Berdasarkan pembahasan yang diuraikan pada latar belakang terdapat masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana cara mempromosikan concept stores yang menjual fashion merk lokal kepada wisatawan domestik yang berwisata ke Bandung? 2. Bagaimana membuat wisatawan domestik yang ingin berwisata

belanja namun tidak tahu jalan dan lokasi dapat menjangkau lokasi belanja fashion merk lokal Bandung?

Ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas hanya dibatasi pada bidang keilmuan desain komunikasi visual yang diterapkan, untuk wisatawan domestik yang datang ke Bandung untuk berwisata belanja namun kurang informasi lokasi-lokasinya, lebih diutamakan wisatawan wanita berusia 20-35 tahun yang hidup pada tingkat perekonomian menengah ke atas di kota-kota selain Bandung, dalam rentang waktu tahun 2014.

1.3Tujuan Perancangan

Dari rumusan masalah yang telah ditegaskan dan dibatasi di atas, berikut ini akan dijabarkan garis-garis besar hasil pokok yang ingin dicapai dan diperoleh sebagai luaran penelitian atau temuan ilmiah setelah setiap permasalahan diselidiki dan dibahas, yaitu sebagai berikut :

1. Mempromosikan toko-toko fashion lokal (concept stores) melalui panduan wisata belanja fashion merk lokal Bandung. Dengan memberikan ulasan tentang toko-toko fashion lokal Bandung


(12)

Universitas Kristen Maranatha | 3 dengan informasi lokasinya sehingga wisatawan dapat menjangkaunya.

2. Memberikan informasi letak lokasi tempat belanja fashion lokal Bandung dengan perancangan Desain Komunikasi Visual padapanduan wisata belanja fashion merk lokal Bandung.

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam perancangan tugas akhir ini pasti digunakan data sebagai bahan perancangan dan sebagai bukti atau contoh atau fakta untuk memperkuat atau mendukung argument penulis. Data berupa fakta dikategoriknan sebagai data primer. Data yang berupa teori, rumus, kaidah, konsep atau paradigma yang dikemukakan oleh para ahli dikategorikan sebagai data sekunder atau data penunjang.

Data primer yang digunakan untuk proses perancangan ini berupa hasil wawancara dengan pemilik butik lokal di Bandung selaku salah satu objek yang akan diangkat produk lokalnya kepada wisatawan luar kota. Selain itu hasil kuesioner atau angket yang didistribusikan kepada 100 masyarakat luar kota Bandung.

Dalam pengambilan data sekunder ini, lebih berupa teori-teori dari para ahli yang sudah dibukukan dalam buku-buku mengenai teknik periklanan atau promosi dan peta kota Bandung.

Pada proses pengumpulan data, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

A.Observasi

Data diperoleh dengan cara melakukan pengamatan secara cermat dari jarak yang dekat terhadap lokasi tempat-tempat atau toko yang menjual produk fashion lokal di Bandung.

B.Wawancara

Data diperoleh dengan cara mengumpulkan informasi dengan menanyakan secara langsung kepada pemilik butik dan kepada


(13)

Universitas Kristen Maranatha | 4 wisatawan yang sudah pernah datang ke Bandung untuk berwisata belanja.

C.Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan dengan cara membaca secara kritis bahan atau informasi yang diperlukan baik dari buku maupun dari internet. D.Angket atau Kuesioner

Angket atau kuesioner didistribusikan kepada responden penduduk wanita di luar kota yang pernah berwisata ke Bandung untuk mencari informasi atau bahan perancangan.


(14)

Universitas Kristen Maranatha | 5 1.5Skema Perancangan

Tabel 1.1

Sumber: Hasil Karya Penulis

Rumusan Masalah

1.Bagaimana cara mempromosikan toko-toko fashion lokal Bandung kepada wisatawan domestik yang berwisata ke Bandung?

2.Bagaimana membuat wisatawan domestik yang ingin berwisata belanja namun tidak tahu jalan dan lokasi dapat menjangkau lokasi belanja fashion merk lokal Bandung?

Kuesioner

Kepada 100 wisatawan wanita dan pria berusia 20-35thn yang berdomisi di luar Bandung

Observasi

Pengamatan lokasi tempat-tempat atau toko fashion lokal

di Bandung dan wisatawan

Studi Pustaka

Pencarian data dari buku dan internet yang terpercaya

Konsep Visual

Konsep Komunikasi

Konsep Media

Hasil Perancangan

1. Memberikan informasi letak lokasi tempat belanja fashion lokal Bandung dengan perancangan Desain Komunikasi Visual pada panduan destinasi belanja fashion Bandung.

2. Mempromosikan toko-toko fashion lokal melalui panduan destinasi tersebut. Dengan terjangkaunya lokasi tempat belanja fashion lokal maka wisatawan dapat mengenal lebih jauh produk fashion lokal yang ditawarkan oleh toko-toko tersebut.

Latar Belakang Masalah

Kurangnya informasi lokasi, ulasan, terangkatnya tempat belanja fashion lokal Bandung untuk wisatawan luar.

Analisis Data:

-Dibutuhkan informasi mengenai tempat belanja fashion lokal Bandung dengan media yang tepat.

-Mempromosikan toko-toko fashion lokal


(15)

Universitas Kristen Maranatha | 57

BAB IV

PENUTUP

5.1 Simpulan

Kurangnya peminat concept stores yang menjual produk fashion beragam merk lokal dibanding FO (factory outlet) yang disebabkan kurangnya informasi dan promosi concept stores. Oleh sebab itu diperlukan media promosi yang memberikan informasi ulasan tentang harga, konsep, lokasi dan lain-lain. Perancangan Destifashion sebagai panduan wisata belanja fashion merk lokal Bandung menjadi solusi untuk promosi dan memberi informasi concept stores denganmedia yang tepat untuk wisatawan. Dengan adanya Destifashion dapat memudahkan wisatawan menjangkau lokasi concept stores karena perancangan Destifashion memberikan informasi yang menyertakan peta dan ulasan tokonya. Destifashion memiliki aplikasi pada smart phone yang dapat diunduh sehingga para wisatawan dapat mengakses secara mobile di manapun mereka berada, pada aplikasi ini terdapat peta yang berintegrasi dengan GPS sehingga membantu wisatawan yang kurang tahu jalan utuk menuju ke lokasi concept

stores. Tidak hanya itu, sebagai media promosi concept stores kami

bekerjasama untuk memberikan informasi tentang event yang ada pada concept

stores seperti barang baru, diskon, dan lain-lain.

5.2 Saran

Saran penulis untuk perancangan yang berkaitan dengan topik yang penulis angkat adalah membuat promosi ke arah produk fashion merk lokal yang menunjukkan kualitasnya, mempromosikan melalui media audio visual, mengenai informasi lokasi toko, dan cara pembelian. Saran penguji yaitu dapat membuat alur wisatanya atau program wisata belanja fashion merk lokal, seperti dalam bentuk grup dalam rangka mengurangi kemacetan di kota Bandung, perlu ditambahkannya pose, bentuk pakaian lain yang dikenakan para wanita-wanita dalam bentuk vektor dapat lebih divaritaif, dan tambahan


(16)

Universitas Kristen Maranatha | 58 petunjuk arah utara pada peta. Untuk media, penguji memberikan saran bahwa dalam booklet tipografi harus lebih disesuaikan ukurannya agar tidak terlalu besar sehingga fokus tetap pada foto-foto suasana concept stores dan lipatan-lipatan peta dalam booklet dapat lebih diolah posisinya agar dapat menghemat biaya cetak dan pemotongan.


(17)

Universitas Kristen Maranatha | 59

DAFTAR

PUSTAKA

Ambrose, Gavin dan Paul, Harris, 2005. Basic Design 02: Layout, AVA Publishing SA: Lausanne.

Amir, Khosim dan Kun, Marlina Lubis, 2012. Geografi untuk SMA Kelas XII, Grasindo: Jakarta.

Anderson, Fiona, 2005. Exploring Visual Culture: Definitions, Concepts, Contexts, Edinburgh University Press : Edinburgh.

Bye, Elizabeth, 2010: Fashion Design, Berg : Oxford.

Cipta, Halim, 2010. Tip Praktis Promosi Online untuk Berbagai Event, PT Elex Media Komputindo: Jakarta.

Diyah, Musri Harsini, Fenty Nadia Luwis, 2010. Bisnis Busana Muslim, Penebar Plus : Depok.

M.Fuad; Christine H.; Nurlela; Sugiarto; Paulus, Y.E.F., 2000. Pengantar Bisnis, PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.

Mahendra, Yanes, 2010: Dari Hobi menjadi Profesional, Penerbit Andi : Yogyakarta. Philip R. Cateora dan John L. Graham, 2007. Pemasaran Internasional, Salemba Empat : Jakarta.

Samara, Timothy, 2004: Typography Workbook, Rockport Publisher : Beverly. Sutrisno, Iwantono, 2001. Kiat Sukses Berwirausaha, Grasindo: Jakarta.

Tabloid Reformata Edisi 159 Januari 2013. Yayasan Pelayanan Media Antiokhia (YAPAMA).

Virginia, Grose, 2011. Basics Fashion Management 01, AVA Publishing SA : Lausanne.


(1)

Universitas Kristen Maranatha | 3

dengan informasi lokasinya sehingga wisatawan dapat menjangkaunya.

2. Memberikan informasi letak lokasi tempat belanja fashion lokal Bandung dengan perancangan Desain Komunikasi Visual padapanduan wisata belanja fashion merk lokal Bandung.

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam perancangan tugas akhir ini pasti digunakan data sebagai bahan perancangan dan sebagai bukti atau contoh atau fakta untuk memperkuat atau mendukung argument penulis. Data berupa fakta dikategoriknan sebagai data primer. Data yang berupa teori, rumus, kaidah, konsep atau paradigma yang dikemukakan oleh para ahli dikategorikan sebagai data sekunder atau data penunjang.

Data primer yang digunakan untuk proses perancangan ini berupa hasil wawancara dengan pemilik butik lokal di Bandung selaku salah satu objek yang akan diangkat produk lokalnya kepada wisatawan luar kota. Selain itu hasil kuesioner atau angket yang didistribusikan kepada 100 masyarakat luar kota Bandung.

Dalam pengambilan data sekunder ini, lebih berupa teori-teori dari para ahli yang sudah dibukukan dalam buku-buku mengenai teknik periklanan atau promosi dan peta kota Bandung.

Pada proses pengumpulan data, penulis menggunakan teknik

pengumpulan data sebagai berikut: A.Observasi

Data diperoleh dengan cara melakukan pengamatan secara cermat dari jarak yang dekat terhadap lokasi tempat-tempat atau toko yang menjual produk fashion lokal di Bandung.

B.Wawancara

Data diperoleh dengan cara mengumpulkan informasi dengan menanyakan secara langsung kepada pemilik butik dan kepada


(2)

Universitas Kristen Maranatha | 4

wisatawan yang sudah pernah datang ke Bandung untuk berwisata belanja.

C.Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan dengan cara membaca secara kritis bahan atau informasi yang diperlukan baik dari buku maupun dari internet. D.Angket atau Kuesioner

Angket atau kuesioner didistribusikan kepada responden penduduk wanita di luar kota yang pernah berwisata ke Bandung untuk mencari informasi atau bahan perancangan.


(3)

Universitas Kristen Maranatha | 5 1.5Skema Perancangan

Tabel 1.1

Sumber: Hasil Karya Penulis

Rumusan Masalah

1.Bagaimana cara mempromosikan toko-toko fashion lokal Bandung kepada wisatawan domestik yang berwisata ke Bandung?

2.Bagaimana membuat wisatawan domestik yang ingin berwisata belanja namun tidak tahu jalan dan lokasi dapat menjangkau lokasi belanja fashion merk lokal Bandung?

Kuesioner

Kepada 100 wisatawan wanita dan pria berusia 20-35thn yang berdomisi di luar Bandung

Observasi

Pengamatan lokasi tempat-tempat atau toko fashion lokal

di Bandung dan wisatawan

Studi Pustaka

Pencarian data dari buku dan internet yang terpercaya

Konsep Visual Konsep Komunikasi

Konsep Media

Hasil Perancangan

1. Memberikan informasi letak lokasi tempat belanja fashion lokal Bandung dengan perancangan Desain Komunikasi Visual pada panduan destinasi belanja fashion Bandung.

2. Mempromosikan toko-toko fashion lokal melalui panduan destinasi tersebut. Dengan terjangkaunya lokasi tempat belanja fashion lokal maka wisatawan dapat mengenal lebih jauh produk fashion lokal yang ditawarkan oleh toko-toko tersebut.

Latar Belakang Masalah

Kurangnya informasi lokasi, ulasan, terangkatnya tempat belanja fashion lokal Bandung untuk wisatawan luar.

Analisis Data:

- Dibutuhkan informasi mengenai tempat belanja fashion lokal Bandung dengan media yang tepat.

- Mempromosikan toko-toko fashion lokal


(4)

Universitas Kristen Maranatha | 57

BAB IV

PENUTUP

5.1 Simpulan

Kurangnya peminat concept stores yang menjual produk fashion beragam merk lokal dibanding FO (factory outlet) yang disebabkan kurangnya informasi dan promosi concept stores. Oleh sebab itu diperlukan media promosi yang memberikan informasi ulasan tentang harga, konsep, lokasi dan lain-lain. Perancangan Destifashion sebagai panduan wisata belanja fashion merk lokal Bandung menjadi solusi untuk promosi dan memberi informasi concept stores denganmedia yang tepat untuk wisatawan. Dengan adanya Destifashion dapat memudahkan wisatawan menjangkau lokasi concept stores karena perancangan Destifashion memberikan informasi yang menyertakan peta dan ulasan tokonya. Destifashion memiliki aplikasi pada smart phone yang dapat diunduh sehingga para wisatawan dapat mengakses secara mobile di manapun mereka berada, pada aplikasi ini terdapat peta yang berintegrasi dengan GPS sehingga membantu wisatawan yang kurang tahu jalan utuk menuju ke lokasi concept stores. Tidak hanya itu, sebagai media promosi concept stores kami bekerjasama untuk memberikan informasi tentang event yang ada pada concept stores seperti barang baru, diskon, dan lain-lain.

5.2 Saran

Saran penulis untuk perancangan yang berkaitan dengan topik yang penulis angkat adalah membuat promosi ke arah produk fashion merk lokal yang menunjukkan kualitasnya, mempromosikan melalui media audio visual, mengenai informasi lokasi toko, dan cara pembelian. Saran penguji yaitu dapat membuat alur wisatanya atau program wisata belanja fashion merk lokal, seperti dalam bentuk grup dalam rangka mengurangi kemacetan di kota Bandung, perlu ditambahkannya pose, bentuk pakaian lain yang dikenakan para wanita-wanita dalam bentuk vektor dapat lebih divaritaif, dan tambahan


(5)

Universitas Kristen Maranatha | 58

petunjuk arah utara pada peta. Untuk media, penguji memberikan saran bahwa dalam booklet tipografi harus lebih disesuaikan ukurannya agar tidak terlalu besar sehingga fokus tetap pada foto-foto suasana concept stores dan lipatan-lipatan peta dalam booklet dapat lebih diolah posisinya agar dapat menghemat biaya cetak dan pemotongan.


(6)

Universitas Kristen Maranatha | 59

DAFTAR

PUSTAKA

Ambrose, Gavin dan Paul, Harris, 2005. Basic Design 02: Layout, AVA Publishing SA: Lausanne.

Amir, Khosim dan Kun, Marlina Lubis, 2012. Geografi untuk SMA Kelas XII, Grasindo: Jakarta.

Anderson, Fiona, 2005. Exploring Visual Culture: Definitions, Concepts, Contexts, Edinburgh University Press : Edinburgh.

Bye, Elizabeth, 2010: Fashion Design, Berg : Oxford.

Cipta, Halim, 2010. Tip Praktis Promosi Online untuk Berbagai Event, PT Elex Media Komputindo: Jakarta.

Diyah, Musri Harsini, Fenty Nadia Luwis, 2010. Bisnis Busana Muslim, Penebar Plus : Depok.

M.Fuad; Christine H.; Nurlela; Sugiarto; Paulus, Y.E.F., 2000. Pengantar Bisnis, PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.

Mahendra, Yanes, 2010: Dari Hobi menjadi Profesional, Penerbit Andi : Yogyakarta. Philip R. Cateora dan John L. Graham, 2007. Pemasaran Internasional, Salemba Empat : Jakarta.

Samara, Timothy, 2004: Typography Workbook, Rockport Publisher : Beverly. Sutrisno, Iwantono, 2001. Kiat Sukses Berwirausaha, Grasindo: Jakarta.

Tabloid Reformata Edisi 159 Januari 2013. Yayasan Pelayanan Media Antiokhia (YAPAMA).

Virginia, Grose, 2011. Basics Fashion Management 01, AVA Publishing SA : Lausanne.