Pengaruh Audit Operasional Atas Proses Produksi terhadap Upaya Menekan Kecacatan Produk dengan Kinerja Karyawan Sebagai Variabel Moderating (Studi Kasus pada PT. Trisula Textile Industries, Cimahi).

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

The research in this thesis was conducted to identify the influence of the operational audit on the production process to decrease the level of product defects generated with employee performance as moderating variable. The study was conducted at PT. Trisula Textile Industries Cimahi. The research method used is associative method. The data collected through literature studies and research into the field, including distributing questionnaires to internal auditors PT. Trisula Textile Industries. Data were analyzed using double linier regression with Moderated Regression Analysis (MRA). The result of the research showed that First, the value t count> t table (3.908> 2.160) and significance <0.05 (0.002 <0.05), then H0 is rejected. Thus, Operational audit had significant influence to decrease the level of product defects. That means if the operational audit of the production process increases, the level of product defects will decrease. The results of statistical tests with the method of Moderated Regression Analyze showed that the performance of employees is not moderating variables that may strengthen or weaken the relationship between variable operational audit and variable product defects. This is proven by the results of the t test calculated with the significance level greater than 0.05 then the Ho stating that the employee's performance does not moderate the influence of the variable operational audit with variable product defects is received.


(2)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Penelitian dalam skripsi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh audit operasional atas proses produksi terhadap upaya menekan tingkat kecacatan produk dengan kinerja karyawan sebagai variabel moderating. Penelitian ini dilakukan pada PT. Trisula Textile Industries Cimahi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode asosiatif. Pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustakaan dan penelitian ke lapangan termasuk menyebarkan kuesioner kepada internal auditor PT. trisula Textile Industries sebanyak 15 responden. Data diolah menggunakan analisis regresi linier berganda dengan uji Moderated Regression Analysis (MRA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa karena nilai t hitung > t tabel (3,908 > 2,160) dan signifikansi <0,05 ( 0,002 < 0,05), maka H0 ditolak. Jadi, Audit operasional berpengaruh terhadap kecacatan produk. Artinya, jika audit operasional meningkat maka kecacatan produk akan menurun. Hasil uji statistik dengan metode Moderated

Analyse Regression menyebutkan bahwa kinerja karyawan bukan variabel

moderating yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan antara variabel audit operasional dengan variabel kecacatan produk hal ini dibuktikan dengan hasil dari uji t hitung dengan tingkat signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka Ho yang menyatakan bahwa kinerja karyawan tidak memoderasi pengaruh antara variabel audit operasional dengan variabel kecacatan produk diterima.


(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Kegunaan Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 7

2.1 Kajian Pustaka ... 7

2.1.1 Auditing ... 7


(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

2.1.1.2 Jenis-Jenis Audit... 8

2.1.2 Audit Operasional ... 8

2.1.2.1 Tujuan Audit Operasional ... 9

2.1.2.2 Perbandingan Antara Operational Audit dengan Financial (General Audit) ... 11

2.1.2.3 Jenis-Jenis Audit Operasional ... 12

2.1.2.4 Kualifikasi Auditor Operasional ... 13

2.1.2.5 Tahap-Tahap Audit Operasional ... 16

2.1.2.6 Ruang Lingkup Audit Operasional... 17

2.1.2.7 Audit Mutu Internal ... 19

2.1.2.8 Laporan Audit Operasional ... 20

2.1.3 Proses Produksi ... 21

2.1.3.1 Jenis-Jenis Proses Produksi ... 21

2.1.3.2 Teknik Proses Produksi ... 25

2.1.3.3 Pengendalian Produksi ... 26

2.1.4 Produk Cacat ... 31

2.1.4.1 Faktor Penyebab Terjadinya Produk Cacat ... 34

2.1.5 Kinerja Karyawan ... 34

2.1.5.1 Penilaian Kinerja Karyawan ... 35

2.1.5.2 Pengukuran Kinerja Karyawan ... 36

2.2 Kerangka Pemikiran... 41

2.2.1 Sasaran Audit Operasional dalam Proses Produksi ... 43


(5)

x Universitas Kristen Maranatha

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 47

3.1 Objek Penelitian ... 47

3.2 Metode Penelitian ... 47

3.2.1 Metode Pengumpulan Data ... 47

3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 49

3.2.3 Skala Pengukuran ... 51

3.2.4 Populasi dan Sampel ... 52

3.2.5 Teknik Penentuan Sampel ... 52

3.3 Rancangan Pengujian Hipotesis ... 53

3.3.1 Penetapan Hipotesis ... 53

3.3.2 Pemilihan Uji Statistik ... 54

3.3.2.1 Pengujian Validitas... 54

3.3.2.2 Pengujian Reliabilitas ... 55

3.3.2.3 Uji Asumsi Klasik ... 55

3.4 Analisis Regresi ... 57

3.4.1 Uji Hipotesis dengan Uji Individu atau Parsial (Uji-t) ... 57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 59

4.1 Gambaran Umum Perusahaan... 59

4.2 Departemen Quality Assurance ... 62

4.3 Proses Produksi pada PT. TTI ... 63

4.4 Gambaran Umum Departemen Dyeing Finishing ... 64

4.5 Hasil Penelitian ... 64


(6)

xi Universitas Kristen Maranatha

4.5.1.1 Analisis Validitas dan Reliabilitas Variabel Audit

Operasional ... 65

4.5.1.2 Analisis Validitas dan Reliabilitas Variabel Kecacatan Produk ... 67

4.5.1.3 Analisis Validitas dan Reliabilitas Veriabel Kinerja Karyawan ... 69

4.5.1.4 Kesimpulan Uji Validitas dan Reliabilitas ... 70

4.5.2 Uji Asumsi Klasik ... 70

4.5.3 Analisis Regresi ... 73

4.6 Pembahasan... 76

4.6.1 Prosedur Internal Audit pada PT. Trissula Textile Industries... 77

4.6.2 Instruksi Kerja Pelaksanaan Audit Operasioanal ... 80

4.6.3 Kategori Hasil Temuan ... 83

4.6.4 Jenis-Jenis Cacat pada Departemen Dyeing Finishing ... 83

4.6.4.1 Faktor-Faktor Penyebab Timbulnya Kecacatan Produk. 85 BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 87

5.1 Simpulan ... 87

5.2 Saran ... 88

DAFTAR PUSTAKA ... 89 LAMPIRAN


(7)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Kerangka Pemikiran ... 46

Gambar 2 Prosedur (Flow) Internal Audit ... 78

Gambar 3 Prosedur (Flow) Internal Audit pada Dep. DF ... 81


(8)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Perbedaan antara Operational Audit dan Financial Audit ... 11

Tabel II Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu ... 42

Tabel III Indikator Variabel dan Skala Pengukuran ... 50

Tabel IV Sejarah Perusahaan ... 59

Tabel V Reliability Statistics & Item-Total Statistics Variabel Audit Operasional ... 66

Tabel VI Reliability Statistics & Item-Total Statistics Variabel Kecacatan Produk ... 68

Tabel VII Reliability Statistics & Item-Total Statistics Variabel Kinerja Karyawan ... 69

Tabel VIII Data yang Valid dan Reliabel ... 70

Tabel IX Hasil Uji Multikolinearitas ... 71

Tabel X Hasil Uji Normalitas ... 72

Tabel XI Hasil Uji Heterokedastisitas... 73

Tabel XII Hasil Uji Regresi ... 74

Tabel XIII Jenis-Jenis Cacat pada Departemen Dyeing Finishing ... 84


(9)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Berita Acara Bimbingan

Lampiran B Surat Persetujuan Penelitian dari PT Trisula Textile Industries Lampiran C Daftar Kuesioner

Lampiran D Visi dan Misi Perusahaan Lampiran E Struktur Organisasi Perusahaan

Lampiran F Personil Team Audit Internal Perusahaan Lampiran G Job Description Quality Assurance

Lampiran H Jadwal Audit tahun 2011 Lampiran I Daftar Periksa Audit Lampiran J Rangkuman Hasil Audit Lampiran K Temuan Hasil Audit

Lampiran L Laporan Hasil Audit untuk Top Manajemen Lampiran M Daftar Jumlah Produk Cacat Tahun 2009-2011 Lampiran N Daftar Riwayat Hidup Penulis


(10)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perjanjian pasar bebas antara pemerintah RI dengan China melalui ACFTA (Asean

China Free Trade Area), dinilai akan menghancurkan industri dalam negeri.

Pasalnya, infrastruktur dan prasarana obyektif lain yang dimiliki belum memadai. Sejak disepakatinya perdagangan bebas tersebut yang dimulai pada tanggal 1 Januari 2010, produk jadi dari China membanjiri pasar domestik. Era globalisasi dalam lingkup perdagangan bebas antar negara membawa dampak ganda, di satu sisi era ini membuka kesempatan kerja sama yang seluas-luasnya antar negara, namun di sisi lain akan terjadi persaingan yang semakin tajam dan ketat. Oleh sebab itu, tantangan utama di masa mendatang adalah meningkatkan daya saing dan keunggulan kompetitif di semua sektor industri dan sektor jasa dengan mengandalkan kemampuan sumber daya manusia (SDM), teknologi dan manajemen.

Sejumlah kalangan mengeluhkan dampak perjanjian perdagangan bebas ASEAN-Cina. Mereka menuding penjualan sejumlah sektor merosot akibat perjanjian itu. Produk yang paling terkena dampak FTA diantaranya industri tekstil dan Sepatu, karena selama inipun sektor industri tersebut sudah banyak tergerus pasarnya. Masalah yang dihadapi sektor ini pada tahun 2010 bukan hanya masalah pasar bebas Asean Cina saja. Masalah bahan baku impor, pasokan listrik, infrastruktur transportasi, kondisi mesin yang tua menjadi deretan masalah yang dihadapi dan perlu penanganan yang serius karena bila tidak teratasi dalam waktu


(11)

BAB I PENDAHULUAN 2

Universitas Kristen Maranatha

dekat bisa menurunkan daya saing sektor industri ini sehingga industri manufaktur di Indonesia akan sulit bangkit. (Tempo Interaktif, 22 September 2011).

Salah satu cara agar bisa memenangkan kompetisi atau paling tidak dapat bertahan di dalam kompetisi tersebut adalah dengan memberikan perhatian penuh terhadap kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan sehingga bisa mengungguli produk yang dihasilkan oleh pesaing. Kualitas produk diantaranya tidak akan terlepas dari alat industri yang digunakan dalam aktivitasnya.

Penggunaan teknologi canggih diharapkan menghasilkan produk dengan kualitas yang baik dan didukung oleh pengelolaan faktor-faktor yang tepat guna. Sumber daya dalam proses produksi yang tidak dijalankan sebaik mungkin dapat menyebabkan terjadinya kecacatan produk, berarti harus mengerjakan proses ulang produksi yang cacat tersebut. Kecacatan produk ini akan menambah biaya produksi yang akhirnya akan menyulitkan perusahaan untuk bersaing dan mempertahankan kelangsungan hidupnya di lingkungan usaha yang kompetitif.

Untuk menekan tingkat kecacatan produk maka perlu dilakukan suatu pengendalian secara terus menerus terhadap proses produksi. Dalam mencapai efektivitas proses produksi perlu manajemen yang baik. Manajemen produksi berperan dalam mendesain sistem produksi, merencanakan serta mengendalikan proses produksi. Perencanaan produksi memberikan kriteria produksi berupa standar, rencana, jadwal, peraturan, dan lainnya sebagai pedoman pelaksanaan produksi. Pengendalian produksi memberikan umpan balik berupa informasi mengenai kondisi produksi sehingga manajemen dapat menilai kegiatan produksi dan menetapkan tindakan apa yang harus dilakukan agar kegiatan produksi berjalan seperti apa yang diharapkan. Informasi mengenai kondisi produksi tersebut diperoleh melalui


(12)

BAB I PENDAHULUAN 3

Universitas Kristen Maranatha

pemeriksaan yang dilakukan secara terus menerus. Pemeriksaan yang dilakukan untuk tujuan itu disebut audit operasional.

Menurut Setiawan, 2005 Audit operasional secara umum bertujuan memeriksa apakah pelaksanaan kegiatan sesuai dengan apa yang diharapkan (standar). Hasil audit operasional menyajikan informasi mengenai hasil analisis, penilaian, rekomendasi dan komentar-komentar penting mengenai kegiatan perusahaan, sehingga perusahaan memperoleh informasi yang berguna untuk meningkatkan pengendaliannya. Untuk itu, perlu dilakukan adanya audit operasional untuk mengetahui penyebab produk cacat yang pada gilirannya mampu memperlancar proses produksi.

Sumber daya manusia dalam hal ini juga mempunyai peranan penting di dalam pencapaian tujuan perusahaan karena seluruh aktivitas/kegiatan operasional perusahaan dijalankan oleh manusia. Sekalipun perusahaan memiliki banyak mesin dalam menunjang kegiatan operasionalnya. Kondisi fisik dari lingkungan kerja di sekitar karyawan sangat perlu diperhatikan oleh badan usaha, sebab hal tersebut merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh untuk menjamin agar karyawan dapat melaksanakan tugas tanpa mengalami gangguan. Karyawan memiliki kepentingan serta kebutuhan, oleh karena itu pihak pemimpin sebagai wakil dari badan usaha seharusnya memperhatikan keperluan dan kenyamanan karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya sehingga dapat memberikan kontribusi yang terbaik kepada badan usaha (Mulyono, 2003).

Setiap karyawan tentu memiliki keinginan-keinginan atau harapan-harapan dari perusahaan tempat mereka bekerja. Apabila keinginan dan harapan mereka terpenuhi maka mereka harus memberikan apa yang diinginkan oleh perusahaan, yaitu keahlian


(13)

BAB I PENDAHULUAN 4

Universitas Kristen Maranatha

dan kreativitas yang diwujudkan dalam kinerja karyawan. Penilaian kinerja tersebut merupakan sebuah mekanisme yang dilakukan untuk memastikan bahwa para pekerja mengerjakan tugas-tugas yang dibebankan dan memberikan hasil kerja yang memuaskan sehingga dapat menaikkan kinerja perusahaan secara keseluruhan.

Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk meneliti audit operasional dengan ruang lingkup penelitian dibatasi pada kegiatan produksi dan mencoba menuangkannya dalam skripsi berjudul “PENGARUH AUDIT OPERASIONAL ATAS PROSES PRODUKSI TERHADAP UPAYA MENEKAN TINGKAT KECACATAN PRODUK DENGAN KINERJA KARYAWAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING STUDI KASUS PADA PT TRISULA TEXTILE INDUSTRIES CIMAHI”.

1.2 Identifikasi Masalah

Hasil produk cacat adalah suatu pemborosan biaya bagi perusahaan. Pengendalian kualitas dapat digunakan untuk mengurangi hasil produk cacat dengan cara mengurangi kesalahan - kesalahan yang terjadi dalam proses produksi sehingga apa yang diproduksi sesuai dengan apa yang diinginkan konsumen.

Hasil produk cacat akan menyebabkan produk tidak dapat dijual. sementara untuk melakukan pengerjaan ulang membutuhkan biaya yang cukup besar tentu saja hal ini akan mempengaruhi efektivitas dan efisiensi perusahaan.

Sehubungan dengan latar belakang masalah yang telah penulis kemukakan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian untuk masalah - masalah sebagai berikut


(14)

BAB I PENDAHULUAN 5

Universitas Kristen Maranatha

1) Apakah pelaksanaan audit operasional atas proses produksi pada PT Trisula Textile Industries telah memadai?

2) Bagaimana pengaruh audit operasional atas proses produksi terhadap usaha menekan tingkat kecacatan produk.

3) Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara audit operasional atas proses produksi terhadap tingkat kecacatan produk dengan kinerja karyawan sebagai variabel moderating?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :

1) Mengetahui memadai tidaknya pelaksanaan audit operasional atas proses produksi pada PT Trisula textile Industries.

2) Mengetahui pengaruh audit operasional atas proses produksi terhadap usaha menekan tingkat kecacatan produk

3) Menganalisis pengaruh antara audit operasional atas proses produksi terhadap tingkat kecacatan produk dengan kinerja karyawan sebagai variable moderating.

1.4 Kegunaan Penelitian

Dari Hasil penelitian, penulis berharap agar skripsi ini berguna bagi perusahaan yang diteliti, Bagi pihak akademisi, serta bagi penulis sendiri.

1) Bagi pihak perusahaan

Hasil penelitian diharapkan memberikan sumbangan saran, pemikiran dan informasi yang bermanfaat yang berkaitan dengan masalah kecacatan hasil produksi di perusahaan serta dapat membuka wawasan bagi manajemen mengenai


(15)

BAB I PENDAHULUAN 6

Universitas Kristen Maranatha

perlunya audit sebagai pengendalian dalam meningkatkan kualitas hasil produksi. Dan dengan adanya kinerja karyawan sebagai variable moderating diharapkan juga dapat menjadi pertimbangan dalam memperbaiki perencanaan strategi untuk meningkatkan kinerja karyawan agar tercapainya kinerja yang maksimal.

2) Bagi pihak akademisi

Diharapkan skripsi ini dapat memperbanyak referensi ilmiah bagi para peneliti berikutnya di masa mendatang.

3) Bagi penulis

Bagi peneliti sendiri, kegunaan penelitian ini adalah dapat mengetahui dengan jelas proses produksi yang berlangsung dalam perusahaan, mempelajari masalah yang terjadi dalam proses produksinya, juga melatih kemampuan analisis dalam dunia nyata disamping untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh Ujian Sidang Sarjana Lengkap pada Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.


(16)

87 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan di PT TRISULA TEXTILE INDUSTRIES CIMAHI, serta didukung oleh data-data yang diperoleh, maka penulis menarik simpulan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan audit operasional atas proses produksi yang dilaksanakan PT. Trisula Textile Industries telah memadai hal ini dapat diketahui dari :

a) Telah mendapatkan sertifikat ISO dan SNI dari TIQA BBT. TIQA BBT adalah lembaga sertifikasi sistem manajemen mutu yang telah diakui oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) yang telah masuk jaraingan IAF. Dengan demikian TIQA BBT telah diberi kewenangan untuk memberikan sertifikat ISO 9001 kepada industri tekstil.

b) Perusahaan ini telah memenuhi standar audit mutu internal yang terdapat pada standar ISO 9001 :2008

c) Adanya program audit yang mendasari pelaksanaan program audit.

2. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa Karena nilai t hitung > t tabel (3,908 > 2,160) dan signifikansi <0,05 ( 0,002 < 0,05), maka H0 ditolak. Jadi, Audit operasional berpengaruh terhadap kecacatan produk. Artinya, jika audit operasional meningkat maka kecacatan produk akan menurun.

3. Hasil uji statistik dengan metode Moderated Analyse Regression menyebutkan bahwa kinerja karyawan bukan variabel moderating yang dapat memperkuat atau


(17)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 88

Universitas Kristen Maranatha

memperlemah hubungan antara variabel audit operasional dengan variabel kecacatan produk hal ini dibuktikan dengan hasil dari uji t hitung dengan tingkat signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka Ho yang menyatakan bahwa kinerja karyawan tidak memoderasi pengaruh antara variabel audit operasional dengan variabel kecacatan produk diterima.

5.2 Saran

Karena kinerja karyawan bukan merupakan variabel moderating, disarankan kepada peneliti berikutnya untuk menguji apakah kinerja karyawan merupakan variabel intervening atau bukan.

Karena judul penelitian ini masih luas. Disarankan pula agar peneliti selanjutnya lebih spesifik lagi membahas mengenai audit mutu internal dengan standar ISO-nya .


(18)

89 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. (2009). AUDITING (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan

Publik, Edisi ke-3. Jakarta: Lembaga Penerbit F.E UI.

Ahmadi, Dwi. (2009). Pengaruh Efektivitas Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja

karyawan. Bandung: Universitas Widyatama.

Arens, Alvins A dan Mark S Beasley. (2008). Auditing and Assurance Services an

Integrated Approach. Edition. Singapore: Pearson Education.

Arens, Alvin A., J. Randal Elder dan Mark S. Beasley. (2003). Auditing dan

Pelayanan Verifikasi. Alih Bahasa: Tim Dejacarta. Edisi Kesembilan. Jilid 1.

Jakarta: Indeks.

Assauri, Sofjan. (1998). Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta. lembaga penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Assauri, Sofjan. (1999). Manajemen Produksi dan Operasi ; Edisi Revisi, Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Gasperz, Vincent. (2002). ISO 9001:2000 and Continual Quality Improvement. Jakarta: Gramedia.

Ghozali I. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi IV Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gunawan, Billy. (2007). Peranan Audit Operasional atas Fungsi Produksi dalam

Upaya Menekan Tingkat kecacatan Produk. Bandung: Universitas

Widyatama.

Hasibuan, Malayu S.P. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

IAI, (2001), Standar Akuntansi Keuangan, Buku Satu, Salemba Empat, Jakarta. Jogiyanto, H.M. (2009). Metodologi Penelitian Bisnis, Cetakan kedua. Yogyakarta: BPFE.

Kell, Boynton Johnson. (2003). Modern Auditing, Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. (2000). Manajemen SDM Perusahaan. Bandung: Rosda.

Mathis, Robert L. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat.


(19)

90

Universitas Kristen Maranatha

Mulyadi. (1999). Akuntansi Biaya ; Edisi Keenam, STIE, Yogyakarta

Mulyo, Sulistijo Sidarto. (2005). Panduan Penerapan Manajemen Mutu ISO

9001:2000. Jakarta: Gramedia.

Prawirosentono, Suyadi. (1999). Kebijakan Kinerja Karyawan. Edisi ke-1. Yogyakarta: BPFE.

Priyatno, Duwi. (2009). 5 Jam Belajar Olah Data dengan SPSS 17. Yogyakarta: Andi.

Santoso, Aman. (2004). Audit Operasional Atas Proses Produksi Dalam Usaha

Menekan Tingkat Kecacatan Produk: Studi Kasus Pada PT “X” di Bandung.

Skripsi. Bandung: Universitas Widyatama.

Simamora, Henry. (2002). Auditing. Yogyakarta : UPP AMP YKPN. Sugiyono. (2008). MetodePenelitian Bisnis. Bandung: Alvabeta

Tunggal, Amin Widjaja. (2001). Audit Operasional (Suatu Pengantar). Jakarta: Harvarindo.

http://markbiz.files.wordpress.com/2008/06/1-beberapa-konsep-dasar-m-prod.pdf http://www.google.com/url?sa=t&source=web&cd=1&ved=0CBkQFjAA&url=http

%3A%2F%2F202.91.15.14%2Fupload%2Ffiles%2F175_Modul_1_(Pengant ar).ppt&rct=j&q=sistem%20pengendalian%20produksi&ei=SvyKTsTwCsnjr AfCiMifAg&usg=AFQjCNHIXkZs-oQ7zrGnREU7USMnza-joQ&cad=rja

http://djoko-sasongko.blogspot.com/2008/12/sistem-pengendalian-proses-dan-kualitas.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Six_Sigma

http://diajenknurlitasari.wordpress.com/2009/11/21/bab-10-produksi-dan-produktivitas/

http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_bisnis/Bab_6.pdf http://indraprayoga.wordpress.com/2009/11/16/produksi-dan-produktifitas/ http://binaukm.com/2011/04/aspek-teknis-dalam-usaha-garment-bagian-3/


(1)

BAB I PENDAHULUAN 5

Universitas Kristen Maranatha

1) Apakah pelaksanaan audit operasional atas proses produksi pada PT Trisula Textile Industries telah memadai?

2) Bagaimana pengaruh audit operasional atas proses produksi terhadap usaha menekan tingkat kecacatan produk.

3) Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara audit operasional atas proses produksi terhadap tingkat kecacatan produk dengan kinerja karyawan sebagai variabel moderating?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :

1) Mengetahui memadai tidaknya pelaksanaan audit operasional atas proses produksi pada PT Trisula textile Industries.

2) Mengetahui pengaruh audit operasional atas proses produksi terhadap usaha menekan tingkat kecacatan produk

3) Menganalisis pengaruh antara audit operasional atas proses produksi terhadap tingkat kecacatan produk dengan kinerja karyawan sebagai variable moderating.

1.4 Kegunaan Penelitian

Dari Hasil penelitian, penulis berharap agar skripsi ini berguna bagi perusahaan yang diteliti, Bagi pihak akademisi, serta bagi penulis sendiri.

1) Bagi pihak perusahaan

Hasil penelitian diharapkan memberikan sumbangan saran, pemikiran dan informasi yang bermanfaat yang berkaitan dengan masalah kecacatan hasil produksi di perusahaan serta dapat membuka wawasan bagi manajemen mengenai


(2)

BAB I PENDAHULUAN 6

Universitas Kristen Maranatha

perlunya audit sebagai pengendalian dalam meningkatkan kualitas hasil produksi. Dan dengan adanya kinerja karyawan sebagai variable moderating diharapkan juga dapat menjadi pertimbangan dalam memperbaiki perencanaan strategi untuk meningkatkan kinerja karyawan agar tercapainya kinerja yang maksimal.

2) Bagi pihak akademisi

Diharapkan skripsi ini dapat memperbanyak referensi ilmiah bagi para peneliti berikutnya di masa mendatang.

3) Bagi penulis

Bagi peneliti sendiri, kegunaan penelitian ini adalah dapat mengetahui dengan jelas proses produksi yang berlangsung dalam perusahaan, mempelajari masalah yang terjadi dalam proses produksinya, juga melatih kemampuan analisis dalam dunia nyata disamping untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh Ujian Sidang Sarjana Lengkap pada Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.


(3)

87 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan di PT TRISULA TEXTILE INDUSTRIES CIMAHI, serta didukung oleh data-data yang diperoleh, maka penulis menarik simpulan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan audit operasional atas proses produksi yang dilaksanakan PT. Trisula Textile Industries telah memadai hal ini dapat diketahui dari :

a) Telah mendapatkan sertifikat ISO dan SNI dari TIQA BBT. TIQA BBT adalah lembaga sertifikasi sistem manajemen mutu yang telah diakui oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) yang telah masuk jaraingan IAF. Dengan demikian TIQA BBT telah diberi kewenangan untuk memberikan sertifikat ISO 9001 kepada industri tekstil.

b) Perusahaan ini telah memenuhi standar audit mutu internal yang terdapat pada standar ISO 9001 :2008

c) Adanya program audit yang mendasari pelaksanaan program audit.

2. Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa Karena nilai t hitung > t tabel (3,908 > 2,160) dan signifikansi <0,05 ( 0,002 < 0,05), maka H0 ditolak. Jadi, Audit operasional berpengaruh terhadap kecacatan produk. Artinya, jika audit operasional meningkat maka kecacatan produk akan menurun.

3. Hasil uji statistik dengan metode Moderated Analyse Regression menyebutkan bahwa kinerja karyawan bukan variabel moderating yang dapat memperkuat atau


(4)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 88

Universitas Kristen Maranatha

memperlemah hubungan antara variabel audit operasional dengan variabel kecacatan produk hal ini dibuktikan dengan hasil dari uji t hitung dengan tingkat signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka Ho yang menyatakan bahwa kinerja karyawan tidak memoderasi pengaruh antara variabel audit operasional dengan variabel kecacatan produk diterima.

5.2 Saran

Karena kinerja karyawan bukan merupakan variabel moderating, disarankan kepada peneliti berikutnya untuk menguji apakah kinerja karyawan merupakan variabel intervening atau bukan.

Karena judul penelitian ini masih luas. Disarankan pula agar peneliti selanjutnya lebih spesifik lagi membahas mengenai audit mutu internal dengan standar ISO-nya .


(5)

89 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. (2009). AUDITING (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan

Publik, Edisi ke-3. Jakarta: Lembaga Penerbit F.E UI.

Ahmadi, Dwi. (2009). Pengaruh Efektivitas Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja

karyawan. Bandung: Universitas Widyatama.

Arens, Alvins A dan Mark S Beasley. (2008). Auditing and Assurance Services an

Integrated Approach. Edition. Singapore: Pearson Education.

Arens, Alvin A., J. Randal Elder dan Mark S. Beasley. (2003). Auditing dan

Pelayanan Verifikasi. Alih Bahasa: Tim Dejacarta. Edisi Kesembilan. Jilid 1.

Jakarta: Indeks.

Assauri, Sofjan. (1998). Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta. lembaga penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Assauri, Sofjan. (1999). Manajemen Produksi dan Operasi ; Edisi Revisi, Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Gasperz, Vincent. (2002). ISO 9001:2000 and Continual Quality Improvement. Jakarta: Gramedia.

Ghozali I. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi IV Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gunawan, Billy. (2007). Peranan Audit Operasional atas Fungsi Produksi dalam

Upaya Menekan Tingkat kecacatan Produk. Bandung: Universitas

Widyatama.

Hasibuan, Malayu S.P. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

IAI, (2001), Standar Akuntansi Keuangan, Buku Satu, Salemba Empat, Jakarta. Jogiyanto, H.M. (2009). Metodologi Penelitian Bisnis, Cetakan kedua. Yogyakarta: BPFE.

Kell, Boynton Johnson. (2003). Modern Auditing, Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. (2000). Manajemen SDM Perusahaan. Bandung: Rosda.

Mathis, Robert L. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat.


(6)

90

Universitas Kristen Maranatha

Mulyadi. (1999). Akuntansi Biaya ; Edisi Keenam, STIE, Yogyakarta

Mulyo, Sulistijo Sidarto. (2005). Panduan Penerapan Manajemen Mutu ISO

9001:2000. Jakarta: Gramedia.

Prawirosentono, Suyadi. (1999). Kebijakan Kinerja Karyawan. Edisi ke-1. Yogyakarta: BPFE.

Priyatno, Duwi. (2009). 5 Jam Belajar Olah Data dengan SPSS 17. Yogyakarta: Andi.

Santoso, Aman. (2004). Audit Operasional Atas Proses Produksi Dalam Usaha

Menekan Tingkat Kecacatan Produk: Studi Kasus Pada PT “X” di Bandung.

Skripsi. Bandung: Universitas Widyatama.

Simamora, Henry. (2002). Auditing. Yogyakarta : UPP AMP YKPN. Sugiyono. (2008). MetodePenelitian Bisnis. Bandung: Alvabeta

Tunggal, Amin Widjaja. (2001). Audit Operasional (Suatu Pengantar). Jakarta: Harvarindo.

http://markbiz.files.wordpress.com/2008/06/1-beberapa-konsep-dasar-m-prod.pdf http://www.google.com/url?sa=t&source=web&cd=1&ved=0CBkQFjAA&url=http

%3A%2F%2F202.91.15.14%2Fupload%2Ffiles%2F175_Modul_1_(Pengant ar).ppt&rct=j&q=sistem%20pengendalian%20produksi&ei=SvyKTsTwCsnjr AfCiMifAg&usg=AFQjCNHIXkZs-oQ7zrGnREU7USMnza-joQ&cad=rja

http://djoko-sasongko.blogspot.com/2008/12/sistem-pengendalian-proses-dan-kualitas.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Six_Sigma

http://diajenknurlitasari.wordpress.com/2009/11/21/bab-10-produksi-dan-produktivitas/

http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/pengantar_bisnis/Bab_6.pdf http://indraprayoga.wordpress.com/2009/11/16/produksi-dan-produktifitas/ http://binaukm.com/2011/04/aspek-teknis-dalam-usaha-garment-bagian-3/