PENDAPAT PESERTA ADIKSI PULIH TENTANG PELAYANAN DAN REHABILITASI SOSIAL DI RUMAH CEMARA.

(1)

PENDAPAT PESERTA ADIKSI PULIH TENTANG PELAYANAN DAN REHABILITASI SOSIAL DI RUMAH CEMARA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Departemen Kesejahteraan Keluarga

Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Oleh : Agus Salim

100018

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA DEPARTEMEN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

LEMBAR HAK CIPTA

PENDAPAT PESERTA ADIKSI PULIH TENTANG PELAYANAN DAN REHABILITASI SOSIAL DI RUMAH CEMARA

Oleh Agus Salim

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Agus Salim 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Hak Cipta dilindungi undang – undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluhruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tapa ijin dari penulis


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENDAPAT PESERTA ADIKSI PULIH TENTANG

PELAYANAN DAN REHABILITASI SOSIAL DI RUMAH CEMARA

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

PEMBIMBING I

Dra. Hj. Sunarsih, M.Pd NIP.19490729 197702 2 001

PEMBIMBING II

Dr. Ana, MPd

NIP. 19720307 199903 2 002

Mengetahui

Ketua Departemen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FPTK Universitas Pendidikan Indonesia

Dra. Hj. Tati Abas. M.Si NIP. 1960201 198403 2 001


(4)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR BAGAN ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 3

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat penelitian ... 4

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 6

A. Mekanisme Sosial Terjadinya Penyalahgunaan NAPZA ... 6

B. Tahapan Adiksi ... 9

C. Adiksi ... 11

D. Kondisi fisik Adiksi ... 13

E. Rehabilitasi ... 14

F. Panti Rehabilitasi ... 15

G. Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan Narkoba ... 18

BAB III METODE PENELITIAN ... 24

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 24

B. Metode Penelitian ... 24

C. Definisi Operasional ... 25

D. Instrunmen Penelitian ... 26

E. Teknik Pengumpulan Data ... 26

F. Teknik Pengolahan Data ... 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 29

A. Hasil Penelitian ... 29

1. Panti Rehabilitasi Rumah Cemara Sebagai LSM ... 29

2. Identitas Adiksi Pulih Sebagai Responden ... 29

3. Pendapat Adiksi Pulih Tentang Pelayanan di Rehabilitasi Rumah Cemara ... 31

4. Pendapat Adiksi Pulih Tentang Rehabilitasi Sosial di Rumah Cemara ... 34

5. Rekapitulasi Data Adiksi Pulih Tentang Pelayanan di Rumah Cemara ... 38

6. Rekapitulasi Data Adiksi Pulih Tentang Rehabilitasi Sosial di Rumah Cemara ... 39


(5)

B. Pembahasan ... 40

1. Pendapat Pelaksanaan Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial di Rumah Cemara ... 41

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 43

A. Kesimpulan ... 43

1. Pendapat Adiksi Pulih Tentang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial di Rumah Cemara ... 43

2. Pendapat Adiksi Pulih Tentang Pelayanan di Rumah Cemara ... 43

3. Pendapat Adiksi Pulih Tentang Rehabilitasi Sosial di Rumah Cemara ... 44

B. Saran ... 45

DAFTAR PUSTAKA ... 46


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1. Jenis Kelamin, Usia dan Jumlah Pecandu ... 9

2.2. Tahapan Perubahan Prilaku Adiksi ... 10

4.1. Usia Responden ... 30

4.2. Pendidikan Terakhir Responden ... 30

4.3. Pendapat Adiksi Pulih Tentang Pelayanan Informasi Rehabilitasi di Rumah Cemara ... 31

4.4. Pendapat Adiksi Pulih Tentang Pelayanan Administrasi Rehabilitasi Rumah Cemara ... 32

4.5. Pendapat Adiksi Pulih Tentang Pelayanan Fasilitas Rehabilitasi Rumah Cemara ... 32

4.6. Pendapat Adiksi Pulih Tentang Pelayanan Pemenuhan Kebutuhan Rehabilitasi Rumah Cemara ... 33

4.7. Pendapat Adiksi Pulih Tentang Rehabilitasi Sosial Assesment di Rumah Cemara ... 34

4.8. Pendapat Adiksi Pulih Tentang Rehabilitasi Sosial Bimbingan Mental dan Sosial di Rumah Cemara ... 35

4.9. Pendapat Adiksi Pulih Tentang Rehabilitasi Sosial Bimbingan Keluarga di Rumah Cemara ... 35

4.10. Pendapat Adiksi Pulih Tentang Rehabilitasi Sosial Resosialisasi di Rumah Cemara ... 36

4.11. Pendapat Adiksi Pulih Tentang Rehabilitasi Sosial Penyaluran bimbingan lanjut di Rumah Cemara ... 37

4.12. Pendapat Adiksi Pulih Tentang Rehabilitasi Sosial di Rumah Cemara ... 37

4.13. Rekapitulasi Data Adiksi Pulih Tentang Pelayanan di Rumah Cemara ... 38

4.14. Rekapitulasi Data Adiksi Pulih Tentang Rehabilitasi Sosial di Rumah Cemara ... 39


(7)

DAFTAR BAGAN

Bagan Halaman


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Kisi – kisi Instrumen Penelitian ... 47 2. Pengantar Angket Instrumen ... 49 3. Angket Instrumen Penelitian ... 50


(9)

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada era globalisasi ini masyarakat lambat laun berkembang, di mana perkembangan itu selalu diikuti proses penyesuaian diri yang kadang-kadang proses tersebut terjadi secara tidak seimbang. Pelanggaran terhadap norma-norma tersebut semakin sering terjadi kejahatan semakin bertambah, baik jenis maupun bentuk polanya semakin kompleks.

Perkembangan masyarakat itu disebabkan karena ilmu pengetahuan dan pola pikir masyarakat yang semakin maju. Masyarakat berusaha mengadakan pembaharuan-pembaharuan di segala bidang namun kemajuan teknologi tidak selalu berdampak positif, bahkan ada kalanya berdampak negatif. Kemajuan teknologi juga ada peningkatan dalam masalah kejahatan dengan menggunakan teknologi yang canggih. Hal tersebut merupakan tantangan bagi aparat penegak hukum untuk mampu menciptakan penanggulannya, khususnya dalam kasus NAPZA terlarang.

Penyalagunaan narkoba merupakan perbuatan yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. Saat ini penyalagunaan narkoba melingkupi semua lapisan masyarakat baik miskin , kaya, tua, muda, dan bahkan anak-anak. Nisya Alviah Nuzullul (2009, hlm 9) mengungkapan perkembangan prilaku manusia, yang menekankan suatu pandangan, holistik, manusia dengan timbul balik pengaruh lingkungan, termasuk pengaruh-pengaruh sosial, psikologis, ekonomik, dan budaya. Penyalahgunaan narkotika dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang akhirnya merugikan kader-kader penerus bangsa. Hasil survei yang dilakukan oleh BNN sejak tahun 2009.

Prevalensi penyalahgunaan narkoba pada tahun 2009 adalah 1,99 persen atau sekitar 3,6 juta orang. Pada tahun 2010, prevalensi penyalagunaan narkoba meningkat menjadi 2,21 persen atau sekitar 4,02 juta orang. Pada tahun 2011, prevalensi penyalagunaan meningkat menjadi 2,8 persen atau


(10)

2

sekitar 5 juta orang. Pada 2012, prevalensi penyalagunaan meningkat menjadi 2,98 persen atau setara dengan 5,8 juta penduduk dan di rehabilitas pasien hanya 6% hingga 20%.

Seiring dengan perkembangannya, pemerintah telah memberlakukan Undang-Undang nomer 35 tahun 2009 tentang narkotika. Undang-Undang ini disebutkan bahwa setiap pengguna narkoba yang setelah di vonis pengadilan terbukti tidak mengedarkan atau memproduksi narkotika, dalam hal ini mereka hanya sebatas pengguna saja, maka mereka berhak mengajukan untuk mendapatkan pelayanan rehabilitasi. Melihat hal tersebut, Undang-Undang ini memberikan kesempatan bagi para pecandu yang sudah terjerumus dalam penyalahgunan narkotika agar dapat terbebas daari kondisi tersebut dan dapat kembali melanjutkan hidupnya secara sehat dan normal.

Adiksi merupakan chronicle relapsing disease (penyakit kronis yang gampang kambuh), contoh pecandu narkoba yang masih aktif memakai narkoba dalam jumlah dosis yang cukup tinggi. Adiksi pulih adalah pecandu narkoba yang telah pulih, namun pecandu yang pulih tidak menutup kemungkinan akan memakai narkoba kembali, karena adiksi pulih atau pecandu jika sudah pulih akan mempunyai hasrat yang lebih tinggi untuk memakai narkoba kembali, maka dari itu adiksi tidak akan pernah memakai kata sembuh melainkan pulih.

Salah satu tujuan dari pelaksanaan rehabilitasi sosial tercantum dalam profil Rumah Cemara didirikan pada 1 Januari 2003 oleh lima orang pecandu narkoba yang sedang pada masa pemulihan yang meyakini bahwa jika perubahan terjadi pada masyarakat. Rumah Cemara menjadi institusi legal sebagai organisasi berbasis komunitas di Jawa Barat. Pusat rehabilitasi mencoba untuk membantu menyembuhkan para pecandu narkoba menggunakan metode ke keluargaan, di mana kami memperlakukan para pasien kami seperti keluarga kami sendiri dan memberikan penyuluhan kepada mereka agar mereka tidak kembali lagi setelah sembuh nanti.


(11)

3

Cemara. Rumah Cemara adalah rehabilitasi Sosial yang menanggulangi permasalaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif) dan ODHA Orang dengan HIV AIDS, dalam penanggulangan korban NAPZA dan ODHA Rumah Cemara mempunyai program-program pelayanan meliputi: Pelayanan Sebaya (Peer Service) , Pusat Perawatan (Drug Addicition Tretment Center), Penjangkuan Komunitas (Community Outreach), Klinik Keliling, Unit Kewirausahaan, Kampanye For Life (For Life Campaign) dan Solusi Bagi Perubahan Sosial.

Pelayanan rehabilitasi sosial korban napza adalah pelayanan yang dimaksudkan pada adiksi rehabilitasi untuk dapat kembali aktif bersosialisasi dalam lingkungan sosialnya, yaitu di lingkungan rumah, sekolah atau kampus dan tempat kerja. Program Rehabilitasi sosial merupakan persiapan untuk kembali ke masyarakat (rentry program), karena itu mereka perlu dibekali dengan pendidikan dan keterampilan misalnya berbagai kursus ataupun balai latihan yang di sediakan rehabilitasi. Mereka bila telah selesai menjalani program rehabilitasi sosial dapat melanjutkan kembali sekolah atau kuliah dan bekerja. Rehabilitasi Rumah Cemara tidak memaksa adiksi untuk di rehabilitasi jika adiksi tersebut tidak mau, walaupun desakan dari keluarga, karena pihak rehabilitasi Rumah Cemara ingin kesadaraan dari adiksi tersebut untuk pulih.

Peneliti sebagai calon pekerja sosial mengacu pada uraian di atas, merasa tertarik untuk meneliti dengan mengungkap lebih jauh tentang pendapat peserta adiksi pulih tentang pelayanan dan rehabilitasi sosial di Rumah Cemara melalui penelitian ini.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Latar belakang masalah penelitian uang telah diuraikan di atas, menjadi dasar untuk identifikasi masalah dalam penelitian ini. Masalah penelitian dapat di identifikasi di antaranya sebagai berikut:

a. Gambaran pelayanan dan rehabilitasi sosial penyalagunaan narkoba di Rumah Cemara perlu disosialisasikan pada masyarakat.


(12)

4

b. Pendapat adiksi yang sudah direhabilitasi hanya bisa pulih 6% sampai dengan 20%, perlu di ungkap jauh melalui suatu penelitian.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Penelitian berdasarkan identifikasi masalah yang telah di uraikan, dapat dirumuskan sebagai berikut “Bagaimana Pendapat Peserta Adiksi Pulih Tentang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial di Rumah Cemara?

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Secara umum Penelitian ini adalah bertujuan untuk mengetahui pendapat peserta adiksi pulih tentang pelayanan dan rehabilitasi sosial di Rumah Cemara.

2. Tujuan khusus

Secara khusus tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan data:

a. Pendapat peserta adiksi pulih tentang pelayanan yang meliputi pemberian informasi, pelayanan administrasi, sarana prasarana dan pemenuhan kebutuhan di Rumah Cemara.

b. Pendapat peserta adiksi pulih tentang rehabilitasi sosial yang meliputi asesmen, bimbingan mental dan sosial, bimbingan keluarga, resosialisasi, bimbingan lanjut dan terminasi di Rumah Cemara.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak baiklangsung maupun tidak langsung. Secara khusus penelitian ini memberikan:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber acuan dalam mengembangan program-program yang berada di rehabilitasi Rumah Cemara.

2. Manfaat Praktis bagi : a. Rumah Cemara


(13)

5

b. Pekerja sosial

Memperluas pengetahuan dalam penanggulangan penyalahgunaan narkoba khususnya di rehabilitasi Rumah Cemara.

c. Masyarakat

Penelitian ini bisa memberi pengetahuan kepada masyarakat tentang penyalahgunaan narkoba dan penanggulangan pada korban narkoba.

F. Struktur Organisasi Skripsi

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masala, identifikasi masalah dan perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat/signifikan penelitian, struktur organisasi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang kajian teori yang berkaitan dengan masalah penelitian dalam bidang ilmu yang diteliti dan asumsi.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang metode penelitian termasuk lokasi atau sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan tentang pengolahan data dan analisis data. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang saran dan rekomendasi yang di tulis setelah kesimpulan dapat ditunjukan kepada para pembuat kebijakan dan para untuk peneliti selanjutnya.


(14)

DAFTAR PUSTAKA

Alatas. H, M. Bambang. Penaggulangan korban narkoba meningkatkan peran keluarga dan lingkungan . Jakarta : Badan Penerbit FKUI

Amril. R. Indragiri.(2008). Psikologi kaum muda pengguna narkoba. Jakarta : Salemba Humanika.

Arikunto, S.(2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Depkenhum, R.I.(2014) Pelayanan da rehabilitasi sosial korban penyalahgunaan narkoba. [Online]. Tersedi:http//www.win2pdf.com/2014/depkenhum.htm diakses 04 juni 2014

Departemen Kesehatan R.I. 2009. Undang – undang republik Indonesia nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika.

Fausiah, (2008). Psikologi abnormal klinis dewasa. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI- Press).

Handoyo, L. Ida. (2004). Narkoba perlukah mengenalnya. Bandung : Pakar Raya. Hawari, D. (2009). Penyalahgunaan dan ketergantungan Napza. Jakarta : Badan

Penerbit FKUI.

Joewana, S. (2005). Gangguan mental dan prilaku akibat penggunaan zat psikoaktif, penyalahgunaan napza/narkoba. Jakarta : Pustaka EGC

KKBI.(1998). Pengertian Rehabilitasi Sosial. Bandung : CV Andal Bhineka Mandiri.

Sugiyono. (2011a). Metode penelitian pendidikan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. (2013b). Memahami penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sukardi. (2011). Metodologi penelitian pendidikan kompetensi dan prakteknya. Yogyakarta: Bumi Aksara.

Somar, L. (2001). Rehabilitasi Pecandu Narkoba. Jakarta : Grasindo.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman penulisan karya ilmiah Bandung : UPI

Yanny, (2001). Faktor penyebab penyalahggunaan napza. Bandung : CV Andal Bhineka Mandiri


(1)

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pada era globalisasi ini masyarakat lambat laun berkembang, di mana perkembangan itu selalu diikuti proses penyesuaian diri yang kadang-kadang proses tersebut terjadi secara tidak seimbang. Pelanggaran terhadap norma-norma tersebut semakin sering terjadi kejahatan semakin bertambah, baik jenis maupun bentuk polanya semakin kompleks.

Perkembangan masyarakat itu disebabkan karena ilmu pengetahuan dan pola pikir masyarakat yang semakin maju. Masyarakat berusaha mengadakan pembaharuan-pembaharuan di segala bidang namun kemajuan teknologi tidak selalu berdampak positif, bahkan ada kalanya berdampak negatif. Kemajuan teknologi juga ada peningkatan dalam masalah kejahatan dengan menggunakan teknologi yang canggih. Hal tersebut merupakan tantangan bagi aparat penegak hukum untuk mampu menciptakan penanggulannya, khususnya dalam kasus NAPZA terlarang.

Penyalagunaan narkoba merupakan perbuatan yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. Saat ini penyalagunaan narkoba melingkupi semua lapisan masyarakat baik miskin , kaya, tua, muda, dan bahkan anak-anak. Nisya Alviah Nuzullul (2009, hlm 9) mengungkapan perkembangan prilaku manusia, yang menekankan suatu pandangan, holistik, manusia dengan timbul balik pengaruh lingkungan, termasuk pengaruh-pengaruh sosial, psikologis, ekonomik, dan budaya. Penyalahgunaan narkotika dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang akhirnya merugikan kader-kader penerus bangsa. Hasil survei yang dilakukan oleh BNN sejak tahun 2009.

Prevalensi penyalahgunaan narkoba pada tahun 2009 adalah 1,99 persen atau sekitar 3,6 juta orang. Pada tahun 2010, prevalensi penyalagunaan narkoba meningkat menjadi 2,21 persen atau sekitar 4,02 juta orang. Pada tahun 2011, prevalensi penyalagunaan meningkat menjadi 2,8 persen atau


(2)

sekitar 5 juta orang. Pada 2012, prevalensi penyalagunaan meningkat menjadi 2,98 persen atau setara dengan 5,8 juta penduduk dan di rehabilitas pasien hanya 6% hingga 20%.

Seiring dengan perkembangannya, pemerintah telah memberlakukan Undang-Undang nomer 35 tahun 2009 tentang narkotika. Undang-Undang ini disebutkan bahwa setiap pengguna narkoba yang setelah di vonis pengadilan terbukti tidak mengedarkan atau memproduksi narkotika, dalam hal ini mereka hanya sebatas pengguna saja, maka mereka berhak mengajukan untuk mendapatkan pelayanan rehabilitasi. Melihat hal tersebut, Undang-Undang ini memberikan kesempatan bagi para pecandu yang sudah terjerumus dalam penyalahgunan narkotika agar dapat terbebas daari kondisi tersebut dan dapat kembali melanjutkan hidupnya secara sehat dan normal.

Adiksi merupakan chronicle relapsing disease (penyakit kronis yang gampang kambuh), contoh pecandu narkoba yang masih aktif memakai narkoba dalam jumlah dosis yang cukup tinggi. Adiksi pulih adalah pecandu narkoba yang telah pulih, namun pecandu yang pulih tidak menutup kemungkinan akan memakai narkoba kembali, karena adiksi pulih atau pecandu jika sudah pulih akan mempunyai hasrat yang lebih tinggi untuk memakai narkoba kembali, maka dari itu adiksi tidak akan pernah memakai kata sembuh melainkan pulih.

Salah satu tujuan dari pelaksanaan rehabilitasi sosial tercantum dalam profil Rumah Cemara didirikan pada 1 Januari 2003 oleh lima orang pecandu narkoba yang sedang pada masa pemulihan yang meyakini bahwa jika perubahan terjadi pada masyarakat. Rumah Cemara menjadi institusi legal sebagai organisasi berbasis komunitas di Jawa Barat. Pusat rehabilitasi mencoba untuk membantu menyembuhkan para pecandu narkoba menggunakan metode ke keluargaan, di mana kami memperlakukan para pasien kami seperti keluarga kami sendiri dan memberikan penyuluhan kepada mereka agar mereka tidak kembali lagi setelah sembuh nanti.


(3)

Cemara. Rumah Cemara adalah rehabilitasi Sosial yang menanggulangi permasalaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif) dan ODHA Orang dengan HIV AIDS, dalam penanggulangan korban NAPZA dan ODHA Rumah Cemara mempunyai program-program pelayanan meliputi: Pelayanan Sebaya (Peer Service) , Pusat Perawatan (Drug Addicition Tretment Center), Penjangkuan Komunitas (Community Outreach), Klinik Keliling, Unit Kewirausahaan, Kampanye For Life (For Life Campaign) dan Solusi Bagi Perubahan Sosial.

Pelayanan rehabilitasi sosial korban napza adalah pelayanan yang dimaksudkan pada adiksi rehabilitasi untuk dapat kembali aktif bersosialisasi dalam lingkungan sosialnya, yaitu di lingkungan rumah, sekolah atau kampus dan tempat kerja. Program Rehabilitasi sosial merupakan persiapan untuk kembali ke masyarakat (rentry program), karena itu mereka perlu dibekali dengan pendidikan dan keterampilan misalnya berbagai kursus ataupun balai latihan yang di sediakan rehabilitasi. Mereka bila telah selesai menjalani program rehabilitasi sosial dapat melanjutkan kembali sekolah atau kuliah dan bekerja. Rehabilitasi Rumah Cemara tidak memaksa adiksi untuk di rehabilitasi jika adiksi tersebut tidak mau, walaupun desakan dari keluarga, karena pihak rehabilitasi Rumah Cemara ingin kesadaraan dari adiksi tersebut untuk pulih.

Peneliti sebagai calon pekerja sosial mengacu pada uraian di atas, merasa tertarik untuk meneliti dengan mengungkap lebih jauh tentang pendapat peserta adiksi pulih tentang pelayanan dan rehabilitasi sosial di Rumah Cemara melalui penelitian ini.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Latar belakang masalah penelitian uang telah diuraikan di atas, menjadi dasar untuk identifikasi masalah dalam penelitian ini. Masalah penelitian dapat di identifikasi di antaranya sebagai berikut:

a. Gambaran pelayanan dan rehabilitasi sosial penyalagunaan narkoba di Rumah Cemara perlu disosialisasikan pada masyarakat.


(4)

b. Pendapat adiksi yang sudah direhabilitasi hanya bisa pulih 6% sampai dengan 20%, perlu di ungkap jauh melalui suatu penelitian.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Penelitian berdasarkan identifikasi masalah yang telah di uraikan, dapat dirumuskan sebagai berikut “Bagaimana Pendapat Peserta Adiksi Pulih Tentang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial di Rumah Cemara?

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Secara umum Penelitian ini adalah bertujuan untuk mengetahui pendapat peserta adiksi pulih tentang pelayanan dan rehabilitasi sosial di Rumah Cemara.

2. Tujuan khusus

Secara khusus tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan data:

a. Pendapat peserta adiksi pulih tentang pelayanan yang meliputi pemberian informasi, pelayanan administrasi, sarana prasarana dan pemenuhan kebutuhan di Rumah Cemara.

b. Pendapat peserta adiksi pulih tentang rehabilitasi sosial yang meliputi asesmen, bimbingan mental dan sosial, bimbingan keluarga, resosialisasi, bimbingan lanjut dan terminasi di Rumah Cemara.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak baiklangsung maupun tidak langsung. Secara khusus penelitian ini memberikan:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber acuan dalam mengembangan program-program yang berada di rehabilitasi Rumah Cemara.

2. Manfaat Praktis bagi :

a. Rumah Cemara


(5)

b. Pekerja sosial

Memperluas pengetahuan dalam penanggulangan penyalahgunaan narkoba khususnya di rehabilitasi Rumah Cemara.

c. Masyarakat

Penelitian ini bisa memberi pengetahuan kepada masyarakat tentang penyalahgunaan narkoba dan penanggulangan pada korban narkoba. F. Struktur Organisasi Skripsi

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masala, identifikasi masalah dan perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat/signifikan penelitian, struktur organisasi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang kajian teori yang berkaitan dengan masalah penelitian dalam bidang ilmu yang diteliti dan asumsi.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi tentang metode penelitian termasuk lokasi atau sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan tentang pengolahan data dan analisis data. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang saran dan rekomendasi yang di tulis setelah kesimpulan dapat ditunjukan kepada para pembuat kebijakan dan para untuk peneliti selanjutnya.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Alatas. H, M. Bambang. Penaggulangan korban narkoba meningkatkan peran

keluarga dan lingkungan . Jakarta : Badan Penerbit FKUI

Amril. R. Indragiri.(2008). Psikologi kaum muda pengguna narkoba. Jakarta : Salemba Humanika.

Arikunto, S.(2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Depkenhum, R.I.(2014) Pelayanan da rehabilitasi sosial korban penyalahgunaan

narkoba. [Online]. Tersedi:http//www.win2pdf.com/2014/depkenhum.htm

diakses 04 juni 2014

Departemen Kesehatan R.I. 2009. Undang – undang republik Indonesia nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika.

Fausiah, (2008). Psikologi abnormal klinis dewasa. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI- Press).

Handoyo, L. Ida. (2004). Narkoba perlukah mengenalnya. Bandung : Pakar Raya. Hawari, D. (2009). Penyalahgunaan dan ketergantungan Napza. Jakarta : Badan

Penerbit FKUI.

Joewana, S. (2005). Gangguan mental dan prilaku akibat penggunaan zat

psikoaktif, penyalahgunaan napza/narkoba. Jakarta : Pustaka EGC

KKBI.(1998). Pengertian Rehabilitasi Sosial. Bandung : CV Andal Bhineka Mandiri.

Sugiyono. (2011a). Metode penelitian pendidikan kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. (2013b). Memahami penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sukardi. (2011). Metodologi penelitian pendidikan kompetensi dan prakteknya. Yogyakarta: Bumi Aksara.

Somar, L. (2001). Rehabilitasi Pecandu Narkoba. Jakarta : Grasindo.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman penulisan karya ilmiah Bandung : UPI

Yanny, (2001). Faktor penyebab penyalahggunaan napza. Bandung : CV Andal Bhineka Mandiri