ANALISIS GOOD CORPORATE GOVERNANCE, FAKTOR AKUNTANSI DAN NON AKUNTANSI YANG MEMPENGARUHI Analisis Good Corporate Governance, Faktor Akuntansi Dan Non Akuntansi Yang Mempengaruhi Rating Sukuk (Studi Empiris Pada Perusahaan Non Keuangan Penerbit Sukuk Di B

ANALISIS GOOD CORPORATE GOVERNANCE, FAKTOR
AKUNTANSI DAN NON AKUNTANSI YANG MEMPENGARUHI
RATING SUKUK
(Studi Empiris Pada Perusahaan Non Keuangan Penerbit Sukuk Di BEI
Periode 2011-2014)

NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Disusun Oleh :
GALIH SAPUTRO
B200120360

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016

ANALISIS GOOD CORPORATE GOVERNANCE, FAKTOR
AKUNTANSI DAN NON AKUNTANSI YANG MEMPENGARUHI
RATING SUKUK

(Studi Empiris Pada Perusahaan Non Keuangan Penerbit Sukuk Di BEI
Periode 2011-2014)
Galih Saputro
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Email: akt.galihsaputro@gmail.com
ABSTRAKSI
Sukuk merupakan suatu efek syariah berupa sertifikat atau bukti
kepemilikan yang bernilai sama dengan mewakili bagian yang tidak tertentu
(tidak terpisah atau tidak terbagi) atas: aset berwujud tertentu, nilai manfaat atas
aset berwujud tertentu baik yang sudah ada maupun yang akan ada, jasa yang
sudah ada maupun yang akan ada, aset proyek dan kegiatan investasi. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh good corporate governance (GCG),
leverage, likuiditas, firm size, maturity, secure dan reputasi auditor terhadap
sukuk pada perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
periode 2011-2014.
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang menerbitkan sukuk
dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (2011-2014) dan memperoleh peringkat dari
PT. PEFINDO. Metode pengambilan sampel dengan cara purposive sampling
sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Jumlah sampel yang terkumpul sebanyak
11 perusahaan dengan 31 data. Dengan adanya data yang tidak sesuai sehingga

menyebabkan model tidak memenuhi syarat yaitu 1 maka sampel menjadi 30 data.
Data yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis data ordinal
logistic regression.Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji
parameter estimates.
Berdasarkan hasil penelitian pada model ordinal logistic regression diketahui
beberapa hal, sebagai berikut: (1)variabel GCG yang diproksikan dengan item cek
list pengungkapan GCG tidak berpengaruh dan secara statistik tidak signifikan
terhadap rating sukuk, (2)variabel leverage tidak berpengaruh dan secara statistik
tidak signifikan terhadap rating sukuk, (3)variabel likuiditas tidak berpengaruh
dan secara statistik tidak signifikan terhadap rating sukuk, (4)variabel firm size
tidak berpengaruh dan secara statistik tidak signifikan terhadap rating sukuk,
(5)variabel maturity tidak berpengaruh dan secara statistik tidak signifikan
terhadap rating sukuk, (6)variabel maturity tidak berpengaruh dan secara statistik
tidak signifikan terhadap rating sukuk dan (7)variabel reputasi auditor
berpengaruh dan secara statistik signifikan terhadap rating sukuk.
Kata kunci : Reputasi Auditor, Rating Sukuk, Ordinal Logistic Regression.

ABSTRACT

Sukuk is an Islamic securities in the form of a certificate or proof of

ownership is the same value as representing the part of certain (not separated or
divided) into: tangible assets given, the value of benefits on tangible assets given
either already exist or will exist, services are already existing and will exist, the
project assets and investment activities. The purpose of this study was to examine
the influence of good corporate governance (GCG), leverage, liquidity, firm size,
maturity, secure and reputable auditor to sukuk in non-financial companies listed
on the Indonesia Stock Exchange 2011-2014 period.
The population in this study are companies that issue securities and listed on
the Indonesia Stock Exchange (2011-2014) and received ratings of PT.
PEFINDO. The sampling method with a purposive sampling in accordance with
the specified criteria. The number of samples collected as many as 11 companies
with 31 data. Given that the data does not match, causing the model does not
qualify then the sample is 1 to 30 data. The collected data were analyzed using
logistic regression analysis of ordinal data. Testing the hypothesis in this study
using a test parameter estimates.
Based on the results of research on the model of ordinal logistic regression in
mind a few things, as follows: (1) variable GCG proxied by item check list
disclosure GCG no effect and was not statistically significant to rating securities,
(2) variable leverage does not affect and are not statistically significantly to the
rating sukuk, (3) the liquidity variables have no effect and are not statistically

significant to rating securities, (4) the variable firm size had no effect and were
not statistically significant to rating securities, (5) variable maturity of no effect
and was not statistically significant the rating of the sukuk, (6) does not affect the
variable maturity and statistically not significant to the rating sukuk and (7)
variable auditor reputation and statistically significant effect on the rating sukuk.
Keywords: Reputation Auditor, Rating Sukuk, Ordinal Logistic Regression.

A.

PENDAHULUAN

Pasar modal merupakan suatu wadah/tempat bertemunya antara
perusahaan penerbit efek dengan pihak berkepentingan (investor) dengan
tujuan untuk melakukan transaksi penawaran dan penjualan efek. Pasar modal
memiliki dua peranan penting yaitu peran di bidang ekonomi dan peran di
bidang keuangan (Purwaningsih, 2013). Dalam instrumen pasar modal yang
berkembang di Indonesia terbagi atas dua yaitu instrumen pasar modal
konvensional dan syariah. Menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor:
40/DSN-MUI/X/2003 efek syariah adalah efek sebagaimana dimaksudkan
dalam peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal adalah surat

berharga yang akad, pengelolaan perusahaannya, maupun cara penerbitannya
memenuhi prinsip-prinsip syariah. Efek syariah yang dimaksud mencakup
saham syariah, obligasi syariah, reksadana syariah, Kontrak Investasi
Kolektif Efek Beragun Aset (KIK EBA) syariah dan surat berharga lainnya
yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam.
Menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia
(MUI) NO: 32/DSN-MUI/IX/2002 Obligasi Syariah (sukuk) adalah suatu
surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syariah yang dikeluarkan
emiten kepada pemegang obligasi syariah yang mewajibkan emiten untuk
membayar pendapatan kepada pemegang obligasi syariah berupa bagi
hasil/margin/fee serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo.
Rating sukuk biasa disebut sebagai tolak ukur akan kemampuan dari
perusahaan penerbit efek untuk memenuhi kewajiban berupa bagi hasil yang
ditujukan kepada investor terkait efek yang dimiliki tersebut. Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan lembaga pemeringkatan PT. PEFINDO.
Menurut Ujiyantho dan Pramuka (2007) dalam Prasetiyo
(2010)Corporate governance merupakan konsep yang didasarkan pada teori
keagenan yang diharapkan bisa berfungsi sebagai alat untuk memberikan
keyakinan kepada para investor bahwa mereka akan menerima return atas
dana yang telah mereka investasikan.

Berdasarkan penelitian terdahulu ada beberapa faktor yang
dimungkinkan mempengaruhi rating sukuk atau obligasi konvensional.
Pertama, dipengaruhi oleh faktor akuntansi (Afiani, 2013) dan (Tamara,
2014). Kedua, dipengaruhi oleh faktor akuntansi dan non akuntansi
(Purwaningsih, 2013) dan (Ma’arij, Zulbahidar dan Al Azhar, 2014). Ketiga,
pemberian rating pada umumnya mengacu pada kemampuan perusahaan
dalam penerapan corporate governance index dan faktor akuntansi (Dali,
Ronni dan Malelak, 2015) dan (Lestari dan Yasa, 2014). Pada dasarnya
proses pemeringkatan sukuk di Indonesia sama dengan pemeringkatan
obligasi konvensional (Afiani, 2013).
Penelitian ini mengembangkan dari penelitian Purwaningsih (2013).
Perbedaan penelitian ini dengan yang dilakukan oleh Purwaningsih (2013)
yaitu 1) penambahan variabel firm size, reputasi auditor dan good corporate
governance yang di proksikan dengan pengungkapan good corporate
governance menggunakan item cek list, 2) Objek penelitian ini ialah
perusahaan non keuangan penerbit sukuk yang terdaftar di BEI dan mendapat

peringkat oleh PT. PEFINDO, 3) periode penelitian ini yaitu 2011-2014, dan
4) Metode analisis data pada penelitian ini menggunakan regresi ordinal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh good corporate

governance, leverage, likuiditas, firm size, maturity, secure dan reputasi
auditor terhadap rating sukuk.

B.

KAJIAN LITERATUR
1. Teori Agency
Jensen & Meckling (1976) mengemukakan bahwa hubungan
keagenan merupakan sebuah kontrak di mana satu atau lebih principal
(investor) yang memberikan kepercayaan kepada agent (manajer) untuk
melakukan pekerjaan/pelayanan sesuai dengan amanat yang diberikan
principal yaitu berupa wewenang untuk mengelola perusahaan.
2. Teori Signal
Menurut Saidi (2004) dalam Morasa dan Mawikere (2013), isyarat
atau sinyal adalah suatu tindakan yang diambil manajemen perusahaan
yang memberi petunjuk bagi investor tentang bagaimana manajemen
memandang prospek perusahaan. Proses pemberian petunjuk/informasi
yang dilakukan perusahaan bertujuan untuk mengurangi akan asimetri
informasi antara perusahaan yang di wakili oleh manajer dan pihak
eksternal yaitu investor.

3. Sukuk
3.1. Definisi
Berdasarkan Keputusan Ketua Badan Pengawasan Pasar Modal
dan Lembaga Keuangan (Nomor: KEP-181/BL/2009) dan PSAK 110
tentang akuntansi sukuk, sukuk di definisikan sebagai efek syariah
berupa sertifikat atau bukti kepemilikan yang bernilai sama dengan
mewakili bagian yang tidak tertentu (tidak terpisahkan atau tidak
terbagi (syuyu’/ undivided a’yan)) atas:
a) aset berwujud tertentu;
b) nilai manfaat atas aset berwujud (manafiul a’yan) tertentu baik
yang sudah ada maupun yang akan ada;
c) jasa (al khadamat) yang sudah ada maupun yang akan ada;
d) aset proyek tertentu (maujudat masyru’ mu’ ayyan); dan/atau
e) kegiatan investasi yang telah ditentukan (nasyath ististmarin
khashah).
3.2.Landasan Sukuk
a) Hasil Keputusan Ketua Bapepam-LK
181/BL/2009 tentang efek penerbitan syariah.
b) PSAK 110 Tentang Akuntansi Sukuk


Nomor:

KEP-

c) Fatwa Dewan Syari’ah Nasional Nomor: 40/DSN-MUI/X/2003
tentang pasar modal dan pedoman umum penerapan prinsip
syariah di bidang pasar modal.
d) Fatwa Dewan Syari’ah Nasional Nomor: 32/DSN-MUI/IX/2002
tentang obligasi syariah.
e) Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor: 33/DSN-MUI/IX/2002
tentang obligasi syariah mudharabah.
f) Fatwa Dewan Syari’ah Nasional Nomor: 41/DSN-MUI/III/2004
tentang obligasi syariah ijarah.
3.3.Jenis Sukuk
Jenis-jenis sukuk yang telah ada, berdasarkan pada jenis akad
yang digunakan dalam transaksi dan dikeluarkan oleh Accounting
and Auditing Organization of Islamic Financial Institutions
(AAOIFI, 2008) atau Organisasi Akuntan dan Auditing Institusi
Keuangan Islam, jenis sukuk yaitu (Rusydiana, 2012 dalam
Kurniawati, 2013) :

a. Sukuk ijarah.
b. Sukuk mudharabah.
c. Sukuk musyarakah.
d. Sukuk Musyarakah.
3.4. Syarat Penerbitan Sukuk
Prosedur penerbitan sukuk oleh emiten harus memenuhi beberapa
persyaratan. Berdasarkan Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor:
KEP-181/BL/2009.
4. Peringkat/Rating Sukuk
Peringkat kredit digunakan sebagai evaluasi independen perusahaan
terkait pelayanan atas pembayaran angsuran utang secara tepat waktu
(Gonis, E., Paul, S. dan Wilson, N. 2012).
5. PT. PEFINDO
PT. PEFINDO (PT Pemeringkat Efek Indonesia) merupakan
perusahaan pemeringkat tertua dan terpercaya di Indonesia, didirikan
pada tanggal 21 Desember 1993 berdasarkan inisiatif Otoritas Jasa
Keuangan (dahulu dikenal sebagai Badan Pengawas Pasar Modal) dan
Bank Indonesia.
6. Good Corporate Governance
6.1. Pengertian

Menurut IICG (Indonesian Institute for Corporate Governance)
mendefinisikan corporate governance sebagai kesatuan mekanisme
untuk mengarahkan dan mengendalikan suatu perusahaan agar
operasional perusahaan berjalan sesuai dengan harapan para
pemangku kepentingan (stakeholders).

6.2. Asas-asas Good Corporate Governance
Komite Nasional Kebijakan Governance (2006), mengeluarkan
asas terhadap pedoman penerapan terhadap good corporate
governance yaitutransparency, akuntabilitas, responsibilitas,
independensi serta kewajaran dan kesetaraan diperlukan untuk
mencapai kesinambungan usaha (sustainability) perusahaan dengan
memperhatikan pemangku kepentingan (stakeholders).
7. Faktor Akuntansi
Faktor-faktor akuntansi yang digunakan dalam penelitian ini, antara
lain:
a. Leverage
Menurut Manurung (2006) dalam Sudaryanti, Mahfudz dan
Wulandari, 2011 rasio leverage digunakan untuk mengukur
keseimbangan proporsi antara aktiva yang didanai oleh kreditor
(kewajiban) dan yang didanai oleh pemilik perusahaan (ekuitas).
b. Likuiditas
Rasio likuiditas mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek
perusahaan dengan melihat aset lancar perusahaan relatif terhadap
kewajiban lancarnya (Hanafi dan Halim 2009;75).
c. Firm Size
Firm size (ukuran perusahaan) diukur menggunakan total aset,
penjualan dan ekuitas (Andry, 2005).
8. Faktor Non Akuntansi
Faktor-faktor non akuntansi yang digunakan dalam penelitian ini,
yaitu:
a. Maturity
Jogiyanto (2013:189) mengemukakan bahwa maturity adalah nilai
yang dijanjikan akan dibayar pada saat obligasi jatuh tempo.
Perusahaan
mempunyai kewajiban untuk melunasi atau
menyelesaikan kesepakatan terkait obligasi dengan membayar nilai
nominal obligasi kepada pemegang sertifikat pada saat jatuh tempo
(Sudaryanti, Mahfudz dan Wulandari, 2011).
b. Secure
Tingkat risiko yang terkandung dalam sebuah obligasi dipengaruhi
oleh jaminan (Andy, 2005). Menurut Brister et al (1994) dalam
Magreta dan Nurmayanti (2009) menyatakan bahwa investor akan
menyukai obligasi yang dijamin dibanding obligasi tidak dijamin.
c.

Reputasi Auditor

Sejati (2010) menyatakan bahwa reputasi auditor berhubungan
hasil dengan hasil audit yang diterima, yaitu ketika yang melakukan
audit mempunyai reputasi audit yang tinggi maka akan memberikan
hasil audit yang dapat dipercaya sehingga semakin kecil perusahaan
mengalami kegagalan. Di Indonesia, reputasi audit yang tinggi di
berikan kepada KAP besar yang berlaku universal yang dikenal
dengan Big Four Worldwide Accounting Firm atau big 4 (Ma’arij,
Zulbahridar, dan Azhar A, 2014).
Berdasarkan kerangka pemikiran dan penelitian terdahulu maka dapat
dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:
H1: GCG berpengaruh terhadap rating sukuk.
H2: Leverage berpengaruh terhadap rating sukuk.
H3: Likuiditas berpengaruh terhadap rating sukuk.
H4: Firm size berpengaruh terhadap rating sukuk.
H5: Maturity berpengaruh terhadap rating sukuk.
H6: Secure berpengaruh terhadap rating sukuk.
H7: Reputasi auditor berpengaruh terhadap rating sukuk.

C.

METODE PENELITIAN
1. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang menerbitkan
sukuk dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (2011-2014) dan
memperoleh peringkat dari PT. PEFINDO. Teknik pengambilan sampel
dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan kriteria:
1) Sukuk korporasi yang diterbitkan oleh perusahaan non keuangan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2011-2014.
2) Sukuk korporasi yang ratingnya dikeluarkan oleh PT PEFINDO
selama kurun waktu pengamatan tahun 2011-2014 dan
3) Perusahaan non keuangan yang menerbitkan laporan keuangan
yang berakhir 31 Desember,
4) Perusahaan non keuangan yang menerbitkan laporan keuangan
tahunan (annual report) selama tahun 2011-2014 yang dapat
diakses/diperoleh melalui www.idx.com atau melalui masingmasing situs perusahaan.

2. Data dan Sumber Data
Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder
berupa laporan keuangan 2011- 2014 yang di unduh pada
www.idx.co.id dan data sukuk yang beredar selama 2011-2014 di akses
pada www.ojk.co.id serta mengakses www.pefindo.co.id untuk melihat
daftar perusahaan yang di peringkat PT. PEFINDO.

3. Definisi Operasional Variabel
1. Variabel Dependen
a.
Rating Sukuk
Peringkat sukuk merupakan indikator ketepatan waktu
pembayaran pokok perjanjian dan bagi hasil obligasi syariah,
yaitu mencerminkan skala risiko dari semua obligasi syariah
yang diperdagangkan.
K
a
Peringkat Obligasi
t
idAAA(sy)
e
idAA(sy)
g
idAA(sy)
o
r
idAA(sy)
i
idA(sy)
idA(sy)
P
idA(sy)
e
id
(sy)
r
id
i
(sy)
n
id
(sy)
g id
idD
(sy)
(sy)
k

Skala Ordinal
4
3
3
3
2
2
2
1
1
1
0

Kategori
Invesment Grade
Invesment Grade
Invesment Grade
Invesment Grade
Invesment Grade
Invesment Grade
Invesment Grade
Invesment Grade
Invesment Grade
Invesment Grade
Non Invesment Grade

at Sukuk
Sumber: Purwaningsih (2013)
2. Variabel Independen
a. Good Corporate Governance
Goodcorporate
governance
dalam penelitian ini
menggunakan indeks pengungkapan good corporate governance
yang diperoleh dari hasil penelitian Kartika Sari (2010).
Berdasarkan penelitian Bhuiyan dan Biswas (2007) dalam
Kartika Sari (2010), pengungkapan good corporate governance
pada laporan tahunan perusahaan dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
Total skor item yang diungkapkan oleh perusahaan
Skor maksimum yang seharusnya diungkapkan perusahaan
b. Leverage
Rasio leverage dalam penelitian ini di ukur dengan
perbandingan antara total liabilitas terhadap total aset.

Total Liabilitas
Total Aset
c. Likuiditas
Rasio likuiditas mengukur kemampuan likuiditas jangka
pendek perusahaan dengan melihat aset lancar perusahaan relatif
terhadap kewajiban lancarnya (hutang dalam ini merupakan
kewajiban perusahaan.
Total sset Lancar
Total Liabilitas Lancar
d. Firm Size
Firm size dalam penelitian ini dapat di ukur dengan
menggunakan logaritma natural dari total aset.
Firm Size = LN Total Aktiva
e. Secure
Tingkat risiko yang terkandung dalam sebuah obligasi
dipengaruhi oleh jaminan. Pengukuran variabel secure
menggunakan variabel dummy,0 jika obligasi tersebut tidak
dijamin, 1 jika obligasi dijamin.
f. Maturity
Jatuh tempo/maturity adalah tanggal di mana obligasi akan
mendapat pembayaran kembali yang ditujukan kepada
pemegangnya. Variabel maturity diukur dengan variabel
dummy, di mana jika sukuk memiliki jatuh tempo/umur ≤ lima
tahun maka memperoleh nilai 1 dan nilai 0 jika sukuk memiliki
jatuh tempo/umur > lima tahun.
g. Reputasi Auditor
Variabel reputasi auditor diukur dengan variabel dummy, 0
jika laporan keuangan diaudit oleh selain the big four dan 1 jika
laporan keuangan diaudit the big four. Adapun yang termasuk
KAP big four yang berada di Indonesia yaitu Deloitte diwakili
oleh Osman Bing Satrio & Rekan, PricewaterhouseCooper
(PwC) diwakili oleh Tanudiredja, Wibisana & Rekan, Ernst
&Young diwakili oleh KAP Purwantono, Suherman & Surja dan
KPMG diwakili oleh KAP Siddharta & Widjaja
(www.stabilitas.co.id).
4. Metode Analisis Data
Dalam penelitian ini menggunakan metode analisis yaitu analisis
regresi logistik ordinal. Pengujian yang akan dilakukan dalam analisis
regresi logistik ordinal dalam penelitian ini yaitu Uji Case Processing

Summary, Model Fitting Information, Uji Goodness of Fit, Uji Pseudo
R-Square, Uji Parallel Lines dan Uji Parameter Estimates.

D.

HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Gambaran Umum Sampel
Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, maka sampel sukuk yang
digunakan dalam penelitian ini ialah 31 sukuk yang beredar dari tahun
2011-2014. Namun berdasarkan hasil uji parallel lines data yang telah
dipilih tidak sesuai (signifikan), sehingga ada sebagian data sampel
yang tidak digunakan dalam pengujian selanjutnya. Jadi, jumlah data
yang tidak digunakan dalam pengujian selanjutnya yaitu 1 data dan
hasil sampel akhir pada penelitian ini setelah adanya pengurangan
sampel ialah sebesar 30 data.
2. Hasil Analisis Data
2.1. Uji Case Processing Summary
N

Rating

BBB-, BBB, BBB+
A-, A, A+
AA-, AA, AA+
AAA

Valid
Missing
Total

1
11
16
2
30
0
30

Marginal
Percentage
3,3%
36,7%
53,3%
6,7%
100,0%

Dari
tabel 4.4 di atas dapat diketahui perolehan rating sukuk yang beredar
selama tahun pengamatan yaitu tahun 2011-2014. Sukuk yang
memperoleh rating BBB-, BBB, BBB+ selama tahun pengamatan
yaitu 1 sukuk atau sekitar 3.3%. Kemudian sukuk yang memperoleh
rating A-, A, A+ selama tahun pengamatan yaitu 11 atau sekitar
36.7%. Sedangkan sukuk yang memperoleh rating AA-, AA, AA+
selama tahun pengamatan yaitu 16 sukuk atau sekitar 53.3% dan
sukuk yang memperoleh rating AAA selama tahun pengamatan yaitu
2 sukuk atau sekitar 6.7%. Jadi, dapat disimpulkan bahwa selama
tahun pengamatan perolehan rating sukuk di dominasi oleh AA-, AA,
AA+.
2.2. Uji Model Fitting Information
Model
Intercept Only
Final
S

-2 Log Likelihood Chi-Square
59.823
52.840
6.983

df

Sig.

7 .431

umber : Hasil Pengolahan Data Statistik 2015
Tabel 4.5 di atas menjelaskan bahwa model dengan intercept saja
menghasilkan nilai -2 Log Likelihood 59.823 sedangkan jika variabel
independen GCG, leverage, likuiditas, firm size, maturity, secure dan
reputasi auditor dimasukkan ke dalam model, maka nilai -2 Log
Likelihood 52.840 sehingga Chi-Square 6.983 dan penurunan ini
signifikan pada 0.431 yang berarti model dengan variabel independen
mampu memberikan hasil akurasi yang lebih baik untuk memprediksi
peringkat sukuk dibandingkan hanya model dengan intercept saja.
Jadi dapat disimpulkan bahwa model fit. Hal ini sesuai dengan
pendapat Ghozali (2011; 361) yang menyatakan bahwa suatu model
dikatakan bagus (fit) jika pada -2 Log Likelihood terjadi penurunan
nilai sesudah seluruh variabel independen dimasukkan dalam uji.
2.3. Uji Goodness-of-Fit

Pearson
Deviance
S

Chi-Square
119.167
52.840

df

Sig.
80
80

.003
.992

umber : Hasil Pengolahan Data Statistik 2015
Dalam uji goodness-of-fit diharapkan nilai chi-square (pearson dan
deviance) rendah dan memiliki probabilitas >alpha 5%, sedangkan
dalam hasil pada tabel 4.6 nilai signifikan pearson0.05 yaitu 0.123>0.05 yang berarti
model cocok atau semua kategori memiliki parameter yang sama dan
sesuai sehingga tidak perlu dilakukan permodelan kembali. Hal ini
sesuai dengan pendapat Ghozali (2011;364) bahwa dalam uji Parallel
Linesa peneliti dapat melihat nilai probabilitas, jika menunjukkan nilai
yang lebih besar dari alpha 5% maka model sudah sesuai yang berarti
semua kategori memiliki parameter yang sama.
2.6. Hasil Analisis Ordinal Logistic Regression
Metode Ordinal Logistic Regression digunakan untuk melihat
pengaruh GCG (Index Corporate Governance), Leverage, Likuiditas,
Firm Size, Maturity, Secure dan Reputasi Audior terhadap rating
sukuk.
Parameter Estimasi
95% Confidence
Interval
Std.
Estimate
Wald df Sig.
Error
Lower Upper
Bound Bound
[Rating = 1]
-.428 4.426 .009 1 .923 -9.103
8.246
Thresh [Rating = 2]
3.087 4.443 .483 1 .487 -5.622 11.796
old
[Rating = 3]
6.550 4.568 2.056 1 .152 -2.404 15.504
GCG
2.435 3.376 .520 1 .471 -4.181
9.052
Leverage
-1.925 3.219 .358 1 .550 -8.234
4.383
.580
.973 .355 1 .551 -1.327
2.487
Locati Likuiditas
on
F_S
.138
.099 1.954 1 .162 -.055
.331
[Maturity=0]
.645 1.859 .120 1 .729 -2.999
4.289
a
[Maturity=1]
0
.
. 0
.
.
.

S[Secure=0]
u [Secure=1]
[R_A=0]
m
[R_A=1]
b

.415
0a
-2.815
0a

1.063 .152
.
.
1.608 3.064
.
.

1 .697 -1.669
0
.
.
1 .080 -5.966
0
.
.

2.499
.
.337
.

er : Hasil Pengolahan Data Statistik 2015.

Dari tabel Parameter Estimasi, pada kolom estimate dapat di bentuk
sebuah persamaan Ordinal Logistic Regression atau sebuah
persamaan perbandingan di bawah ini:
Logit P(BBB) = -0.428 + 2.435GCG – 1.925Leverage +
0.580Likuiditas
+
0.138Firm
Size
+
0.645Maturity + 0.415Secure -2.815Reputasi
Auditor + e...............................................(1)
Logit (P(BBB) + P(AA)) = 3.087 + 2.435GCG – 1.925Leverage +
0.580Likuiditas + 0.138Firm
Size
+
0.645Maturity
+
0.415Secure – 2.815Reputasi
Auditor + e.......................(2)
Logit (P(BBB) + P(AA) +P(A)) = 6.550 + 2.435GCG –
1.925Leverage
+
0.580Likuiditas + 0.138 Firm
Size + 0.645Maturity + 0.415
Secure

2.815Reputasi
Auditor + e...................(3)
Dari data persamaan model regresi logistik ordinal yang telah
terbentuk di atas maka diinterpretasikan sebagai berikut:
1. Variabel GCG berpengaruh dalam penentuan peringkat sukuk
dengan koefisien bernilai positif yaitu 2.435 dan tidak signifikan
pada probabilitas < 0.10 dengan nilai odd rasio (Exp 2.435) =
11.416
2. Variabel leverage berpengaruh dalam penentuan peringkat sukuk
dengan koefisien bernilai negatif yaitu -1.925 dan tidak signifikan
pada probabilitas < 0.10 dengan nilai odd rasio (Exp -1.925) =
0.146.
3. Variabel likuiditas berpengaruh dalam penentuan peringkat sukuk
dengan koefisien bernilai positif yaitu 0.580 dan tidak signifikan
pada probabilitas < 0.10 dengan nilai odd rasio (Exp 0.580) =
1.786.
4. Variabel firm size berpengaruh dalam penentuan peringkat sukuk
dengan koefisien bernilai positif yaitu 0.138 dan tidak signifikan

pada probabilitas < 0.10 dengan nilai odd rasio (Exp 0.138) =
1.148.
5. Variabel maturity berpengaruh dalam penentuan peringkat sukuk
dengan koefisien bernilai positif yaitu 0 dan tidak signifikan pada
probabilitas < 0.10 dengan nilai odd rasio (Exp 0.645) = 1.906.
6. Variabel secure berpengaruh dalam penentuan peringkat sukuk
dengan koefisien bernilai positif yaitu 0.415 dan tidak signifikan
pada probabilitas < 0.10 dengan nilai odd rasio (Exp 0.415) =
1.514.
7. Variabel reputasi auditor berpengaruh dalam penentuan peringkat
sukuk dengan koefisien bernilai negatif yaitu -2.815 dan
signifikan pada probabilitas >0.10 dengan nilai odd rasio(Exp 2.815) = 0.060.
2.7. Uji Parameter Estimates dan Interpretasi Hasil
Parameter estimates digunakan untuk menguji beda dua rata-rata
H0 dan H1. Dalam hal ini, uji parameter estimates sama halnya
dengan uji t dalam menguji beda dua rata-rata terhadap H0 dan H1
dengan tingkat kesalahan 10%, jika nilai probabilitas yang tertera
dalam output data (signifikan) lebih besar dari pada perbandingan
probabilitas maka H0 ditolak dan H1 diterima dan apabila lebih
kecil dari perbandingan probabilitas maka H0 diterima dan H1
ditolak.
(Lihat Tabel Parameter Estimasi)
Variabel GCG memiliki nilai koefisien positif sebesar 2.435
dengannilai signifikasi lebih besar dibandingkan level of significant
yaitu sebesar 0.471 > 0.10, berarti dapat disimpulkan bahwa
kenaikan skor cek list pengungkapanGCG tidak mempunyai
pengaruh terhadap rating sukuk pada perusahaan non keuangan
yang terdaftar dalam BEI periode 2011-2014. Hasil penelitian ini
sejalan dengan penelitian Lestari dan Yasa (2014) bahwa kenaikan
maupun penurunan rating sukuk tidak dipengaruhi oleh tinggi
rendahnya perolehan skor cek list pengungkapan GCG.
Variabel leverage memiliki nilai koefisien negatif sebesar - 1.925
dengannilai signifikasi lebih besar dibandingkan level of significant
yaitu sebesar 0.550 > 0.10, berarti dapat disimpulkan bahwa
leverage tidak berpengaruh terhadap rating sukuk pada perusahaan
non keuangan yang terdaftar dalam BEI periode 2011-2014. Hasil
penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Purwaningsih
(2013); Magreta dan Nurmayanti (2009); Ma’arij, Zulbahidar dan
Al Azhar (2014); Sudaryanti, Mahfudz dan Wulandari (2011);
Afiani (2013) dan Tamara (2013) yang menyatakan bahwa
leverage tidak berpengaruh terhadap rating sukuk.
Variabel likuiditas memiliki nilai koefisien positif sebesar 0.580
dengan nilai signifikasi lebih besar dibandingkan level of
significant yaitu sebesar 0.551 > 0.10, berarti dapat diartikan

bahwa likuiditas tidak berpengaruh terhadap rating sukuk pada
perusahaan non keuangan yang terdaftar dalam BEI periode 20112014.Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Purwaningsih
(2013); Magreta dan Nurmayanti (2009); Sudaryanti, Mahfudz dan
Wulandari (2011) dan Sejati (2010) yang menyatakan bahwa
likuiditas tidak berpengaruh terhadap rating sukuk.
Variabel firm size memiliki nilai koefisien positif sebesar 0.138
dengan nilai signifikasi lebih besar dibandingkan level of
significant yaitu sebesar 0.162 > 0.10. Hal ini dapat diartikan
bahwa firm size tidak berpengaruh terhadap rating sukuk pada
perusahaan non keuangan yang terdaftar dalam BEI periode 20112014. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Magreta dan
Nurmayanti (2009); Sejati (2010) dan Andry (2005)yang
menyatakan bahwa firm size tidak berpengaruh dengan rating
sukuk.
Variabel maturityuntuk 0 memiliki nilai koefisien positif sebesar
0.645 dengan nilai signifikasi lebih besar dibandingkan level of
significant yaitu sebesar 0.729 > 0.10, berarti dapat disimpulkan
bahwa maturity tidak berpengaruh terhadap rating sukuk pada
perusahaan non keuangan yang terdaftar dalam BEI periode 20112014. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Magreta dan
Nurmayanti (2009); Ma’arij, Zulbahidar dan Al Azhar (2014) dan
Sudaryanti, Mahfudz dan Wulandari (2011) yang menyatakan
bahwa maturity tidak berpengaruh terhadap rating sukuk.
Variabel secure untuk 0 memiliki nilai koefisien positif sebesar
0.415 dengan nilai signifikasi lebih besar dibandingkan level of
significant yaitu sebesar 0.697 > 0.10. Hal ini dapat diartikan
bahwa secure tidak berpengaruh terhadap rating sukuk pada
perusahaan non keuangan yang terdaftar dalam BEI periode 20112014. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Purwaningsih
(2013) yang menyatakan bahwa secure atau jaminan tidak
berpengaruh terhadap perolehan rating sukuk.
Variabel reputasi auditor untuk 0 memiliki nilai koefisien negatif
sebesar -2.815 dengan nilai signifikasi lebih kecil dibandingkan
level of significant yaitu sebesar 0.080 < 0.10. Hal ini dapat
diartikan bahwa reputasi auditorberpengaruh negatif terhadap
rating sukuk pada perusahaan non keuangan yang terdaftar dalam
BEI periode 2011-2014. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian Andry (2005) dan Sejati (2010)yang menyatakan bahwa
reputasi auditor berpengaruh terhadap rating sukuk.
E. KESIMPULAN
1. Kesimpulan
Dari hasil analisis yang telah dilakukan pada bab empat, maka dapat
ditarik sebuah kesimpulan sebagai berikut:

a) Nilai Pseudo R-Square menunjukkan variasi variabel dependen
(peringkat sukuk) yang dapat dijelaskan oleh semua variabel
independen adalah sebesar 24% dan sisanya 76% dijelaskan oleh
variabel lain di luar model.
b) Good Corporate Governance yang diproksikan dengan item cek
list dapat diketahui bahwa GCG memiliki nilai signifikasi lebih
besar dibandingkan level of significant yaitu sebesar 0.471 > 0.10.
Hal ini dapat diartikan bahwa GCG tidak berpengaruh terhadap
rating sukuk.
c) Faktor akuntansi (leverage, likuiditas dan firm size). 1) Leverage
memiliki nilai signifikasi lebih besar dibandingkan level of
significant yaitu sebesar 0.550 > 0.10. Hal ini dapat diartikan
bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap rating sukuk. 2)
Likuiditas memiliki nilai signifikasi lebih besar dibandingkan level
of significant yaitu sebesar 0.551 > 0.10. Hal ini dapat diartikan
bahwa likuiditas tidak berpengaruh terhadap rating sukuk. 3) Firm
size memiliki nilai signifikasi lebih besar dibandingkan level of
significant yaitu sebesar 0.162 > 0.10. Hal ini dapat diartikan
bahwa firm size tidak berpengaruh terhadap rating sukuk.
d) Faktor non akuntansi (maturity, secure dan reputasi auditor). 1)
Maturity memiliki nilai signifikasi lebih besar dibandingkan level
of significant yaitu sebesar 0.729 > 0.10. Hal ini dapat diartikan
bahwa maturity tidak berpengaruh terhadap rating sukuk. 2) Secure
memiliki nilai signifikasi lebih besar dibandingkan level of
significant yaitu sebesar 0.697 > 0.10. Hal ini dapat diartikan
bahwa secure tidak berpengaruh terhadap rating sukuk. 3)
Reputasi auditor memiliki nilai signifikasi lebih kecil dibandingkan
level of significant yaitu sebesar 0.080 < 0.10. Hal ini dapat
diartikan bahwa reputasi auditor berpengaruh terhadap rating
sukuk.
2. Saran
Dari hasil pembahasan dari kesimpulan dan keterbatasan penelitian ini,
maka peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut ini:
1. Bagi Investor
Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan sebelum
melakukan investasi harus terlebih dahulu melihat faktor non akuntansi
yaitu reputasi auditor atau KAP yang mengaudit laporan keuangan
perusahaan sebelum berinvestasi pada sukuk.
2. Bagi Perusahaan
Manajemen atau pihak perusahaan yang menerbitkan sukuk harus
selektif dalam memilih KAP yang akan melakukan audit atas kinerja
perusahaan selama periode akuntansi dan dapat meningkatkan kinerja
perusahaan.
3. Bagi Penelitian Selanjutnya

a) Untuk peneliti selanjutnya harus memperluas objek penelitian
yaitu dengan menggunakan semua perusahaan yang
menerbitkan sukuk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan
diperingkat oleh semua perusahaan pemeringkat yang ada di
Indonesia.
b) Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperpanjang
periode pengamatan agar akurasi model semakin baik dan
dapat digeneralisasikan.
c) Untuk penelitian selanjutnya harus memperhatikan
penggunaan variabel dummy dalam variabel independen, agar
pada saat analisis data dapat dihasilkan kecocokan model.
d) Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah atau
mengganti variabel lain sebagai amatan. Karena masih banyak
variabel lain yang mungkin berpengaruh terhadap perolehan
rating sukuk.
DAFTAR PUSTAKA
Afiani, Damalia 2013. “Pengaruh Likuiditas, Produktivitas, Profitabilitas,
Dan Leverage Terhadap Peringkat Sukuk (Studi Empiris Pada
Bank Umum Syariah Dan Unit Usaha Syariah Periode 20082010)”. ISSN 2252-6765 AAJ 2 (1) (2013).
Andry, Wydia 2005. “Analisis Faktor - Faktor yang Mempengaruhi
Prediksi Peringkat Obligasi”. uletin Ekonomi Moneter dan
Perbankan, September 2005.
Dali, Chandra Ly; Sautma Ronni; dan Mariana Ing Malelak 2015.
”Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan Rasio Keuangan
terhadap Peringkat Obligasi”.FINESTA Vol. 3, No. 1, (2015) 3035.
Departemen Keuangan Republik Indonesia Bapepam dan LK 2009.
Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan Nomor: KEP-181/BL/2009 Tentang Penerbitan Efek
Syariah.
Gonis, E., Paul, S. and Wilson, N. 2012. “The rating decision and the
determinants of credit ratings:
UK empirical investigation”.
Under consideration for publication in International Review of
Finansial Analysis. ISSN 1057-5219.
Ghozali, Imam. 2011. “ Aplikasi Multivaret dengan Aplikasi SPSS”
cetakan V. Badan Penerbit UNDIP.
http://www.stabilitas.co.id
Ikatan Akuntan Indonesia 2014. PSAK 110 Tentang Akuntansi Sukuk,
Jakarta.
Jensen, M. C., and Meckling, W., 1976. “Theory of the Firm: Managerial
Behavior gency Cost, and Ownership Structure”. Journal of
Finance Economics 3,pp. 305-360.
Kurniawati, Devi Dwi. 2013. “Analisis Perkembangan Sukuk (Obligasi
Syariah) Dan Dampaknya agi Pasar Modal Syariah”. Universitas
Negeri Surabaya

Lestari, Kadek Yasa dan Gerianta Wirawan Yasa 2014. “Pengaruh
Penerapan Corporate Governance dan Profitabilitas Terhadap
Peringkat Obligasi”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 8.1
(2014):227-249, ISSN: 2302-8556.
Ma’arij, Arinurty; Zulbahridar dan Al Azhar A 2014. “Analisis Faktor
Akuntansi dan Non Akuntansi Yang Mempengaruhi Prediksi
Peringkat Obligasi Pada Perusahaan Non Keuangan Yang
Terdaftar Di BEI dan Diperingkat Oleh PEFINDO Periode 20092013”. Jom FEKON Vol. 1 No. 2 Oktober 2014.
Morasa, Jenny dan Lidia Mawikere, 2013. “Analisis Pengaruh Laba Per
Lembar Saham Terhadap Harga Saham Perusahaan Di Bursa Efek
Indonesia (Studi Pada Saham Perusahaan LQ-45 Periode 2004 S/D
2008)”. Jurnal Riset Akuntansi dan Auditing Magister Akuntansi
Fakultas Ekonomi UNSRAT “GOOD WILL” Volume 2 – Nomor
2, Desember 2011. ISSN: 2088 – 8899.
Prasetyo, Adhi 2010. “PENGARUH MEKANISME CORPORATE
GOVERNANCE DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN
TERHADAP PERINGKAT O LIGASI”.Skripsi Program Sarjana
Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Septi, Purwaningsih 2013. “Faktor Yang Mempengaruhi Rating Sukuk
Yang Ditinjau dari Faktor Akuntansi dan Non-Akuntansi”. ISSN
2252-6765 AAJ 2 (1) (2013).
Tamara, Karima.2013. “Analisis Model Prediksi Pemeringkatan Obligasi
Syariah Perusahaan dengan Pendekatan Rasio Keuangan Di Bursa
Efek Indonesia”. Jurnal Penelitian Vol 10, No.2, November 2013.
Hlm. 232-253.
_____.____. “ROADMAP Pasar Modal Syariah 2015-2019”. OJK.

Dokumen yang terkait

Analisis Perbandingan Profitabilitas Dan Ukuran Perusahaan Yang Menerapkan Good Corporate Governance Dan Yang Tidak Menerapkan GCG (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Dan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

1 66 86

Mekanisme Good Corporate Governance, Manajemen Laba Dan Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

2 41 133

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (Studi Empiris Pada PT.Perkebunan Nusantara XI (Persero)

0 21 15

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE, KEBIJAKAN HUTANG DAN CASH HOLDING TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Di Sektor Infrastruktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

3 22 21

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN KONSERVATISME AKUNTANSI TERHADAP KUALITAS LABA (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2011-2013)

2 50 25

FAKTOR – FAKTOR AKUNTANSI DALAM MEMILIH JURUSAN AKUNTANSI FAKTOR ANALISIS YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA AKUNTANSI DALAM MEMILIH JURUSAN AKUNTANSI AKUNTANSI DALAM MEMILIH JURUSAN AKUNTANS

0 2 16

Faktor Akuntansi dan Non Akuntansi yang mempengaruhi Prediksi Peringkat Obligasi

1 6 108

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEBERADAAN RISK MANAGEMENT COMMITTEE (Studi Empiris Pada Perusahaan Non Keuangan Yang Listing Di BEI )

0 22 42

ANALISIS PENGARUH FAKTOR AKUNTANSI DAN NON AKUNTANSI TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI

0 13 62

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ENVIRONMENTAL DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN DI INDONESIA (Studi Empiris pada Perusahaan Non Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012 –

4 60 134