PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MEDIA MOVIE MAKER DAN LKS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA DI KELAS X SMA SULTAN ISKANDAR MUDA MEDAN.

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN
MEDIA MOVIE MAKER DAN LKS UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI
HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA DI KELAS X
SMA SULTAN ISKANDAR MUDA MEDAN

Oleh :
Dwi Paramita
NIM 4113131019
Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015


iii

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN
MEDIA MOVIE MAKER DAN LKS UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI
HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA DI KELAS X
SMA SULTAN ISKANDAR MUDA MEDAN
Dwi Paramita (NIM 4113131019)
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh model Problem Based
Learning (PBL) dengan media movie maker dan LKS terhadap hasil
belajar kimia siswa kelas X SMA Sultan Iskandar Muda Medan pada
materi hukum-hukum dasar kimia. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas X SMA Sultan Iskandar Muda Medan yang terdiri dari
3 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara random sampling
dengan mengambil 2 dari 3 kelas yaitu kelas X IPA 1 sebagai kelas
eksperimen dan kelas X IPA 3 sebagai kelas kontrol. Sampel penelitian
kelas eksperimen sebanyak 30 siswa dan kelas kontrol berjumlah 26 siswa.
Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes
objektif dalam bentuk pilihan ganda berjumlah 23 soal yang sudah valid

dengan nilai reliabilitas sebesar 0,74. Kelas eksperimen diberi perlakuan
dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dengan
media movie maker dan LKS dan kelas kontrol diberi perlakuan dengan
menggunakan model pembelajaran konvensional. Dari hasil penelitian,
untuk kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata pretest sebesar 33 dan
postest adalah 80,4. Sedangkan nilai rata-rata pretest untuk kelas kontrol
adalah 26,962 dan postest adalah 72,192. Data hasil kelompok sampel
berdistribusi normal dan homogen. Hasil uji t satu pihak (pihak kanan)
diperoleh thitung = 5,556 dan ttabel = 1,675, sehingga thitung > ttabel yang berarti
Ha diterima dan Ho ditolak. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh model Problem Based Learning (PBL)
dengan media Movie Maker dan LKS untuk meningkatkan hasil belajar
dimana hasil belajar dengan model Problem Based Learning (PBL) dengan
media Movie Maker dan LKS lebih tinggi secara signifikan dibandingkan
penerapan model konvensional pada materi Hukum-hukum Dasar Kimia X
SMA Swasta Sultan Iskandar Muda Medan. Persentase peningkatan hasil
belajar di kelas eksperimen dengan model Problem Based Learning (PBL)
dengan media Movie Maker dan LKS adalah 71,80 %.

vi


DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
TAT I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Ruang Lingkup
1.3. Rumusan Masalah
1.4. Batasan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian
1.7. Defenisi Operasional
TAT II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Belajar dan Hasil Belajar

2.1.1. Pengertian Belajar
2.1.2. Pengertian Hasil Belajar
2.2. Model Pembelajaran
2.2.1. Model PBL
2.3. Media Pembelajaran
2.3.1. Pengertian Media
2.3.2. Kegunaan Media
2.3.3. Movie Maker
2.3.4. Lembar Kerja Siswa
2.4. Hukum-Hukum Dasar Kimia
2.5. Kerangka Berpikir dan Hipotesis
TAT III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.1.1. Lokasi Penelitian
3.1.2. Waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel
3.2.1. Populasi
3.2.2. Sampel
3.3. Variabel dan Instrumen penelitian
3.3.1. Variabel

3.3.2. Instrumen Penelitian
3.4. Rancangan Penelitian
3.5. Teknik Pengumpulan Data
3.5.1 Persiapan Penelitian

Halaman
i
ii
iii
iv
vi
viii
ix
x
1
1
4
4
4
5

5
6
8
8
8
10
11
13
19
19
20
21
22
24
28
30
30
30
30
30

30
30
31
31
31
34
34
34

vii

3.5.2 Prosedur Penelitian
3.6. Teknik Analisis Data
TAT IV HASIL DAN PEMTAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian
4.1.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian
4.2. Analisis Data Hasil Penelitian
4.2.1. Uji Normalitas
4.2.2. Uji Homogenitas

4.2.3. Perhitungan Afektif, Kognitif, Psikomotorik
4.3. Peningkatan Hasil Belajar (Gain)
4.3.1. Normalitas Gain
4.3.2. Homogenitas Gain
4.3.3. Uji Hipotesis
4.3.4. Persen Gain
4.4. Pembahasan
TAT V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA

35
37
41
41
41
42
43
43

44
45
45
46
46
47
48
49
52
52
52
53

ix

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Sintak Model PBL
Tabel 4.1. Rata-rata, Standar Deviasi, dan Varians Data
Tabel 4.2. Uji Normalitas Data
Tabel 4.3. Uji Homogentias Data

Tabel 4.4. Rata-rata Penilaian
Tabel 4.5. Uji Normalitas Gain
Tabel 4.6. Uji Homogentas Gain
Tabel 4.7. Hasil Uji Hipotesis
Tabel 4.8. Persen Peningkatan

Halaman
16
43
44
44
45
46
47
47
48

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 3.1. Model Pretest-Posttest Control Group Design
34
Gambar 3.1. Prosedur Penelitian
36
Gambar 4.1. Hasil Belajar Kimia Siswa
43
Gambar 4.2. Rata-rata Penilaian Afektif, Kognitif, dan Psikomotorik
45
Gambar 4.3. Persen Peningkatan Hasil Belajar
48

x

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus Kimia
Lampiran 2. Rencanan Pelaksanaan Pembelajaran
Lampiran 3. Lembar Pengamatan
Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa
Lampiran 5. Pembahasan LKS
Lampiran 6. Media Movie Maker
Lampiran 7. Kisi-Kisi Instrumen
Lampiran 8. Instrumen Penelitian Sebelum Validitas
Lampiran 9. Pembahasan Instrumen Penelitian
Lampiran 10. Intrumen Penelitian Setelah Validitas
Lampiran 11. Jawaban Instrumen
Lampiran 12. Tingkat Kesukaran
Lampiran 13. Tabel Tingkat Kesukaran
Lampiran 14. Daya Beda
Lampiran 15. Tabel Daya Beda
Lampiran 16. Validitas
Lampiran 17. Tabel Validitas
Lampiran 18. Reliabilitas
Lampiran 19. Tabel Reliabilitas
Lampiran 20. Tabel Kesimpulan
Lampiran 21. Tabulasi Nilai
Lampiran 22. Data Gain
Lampiran 23. Standar Deviasi
Lampiran 24. Uji Normalitas
Lampiran 25. Uji Homogenitas
Lampiran 26. Uji Hipotesis
Lampiran 27. Persen Gain
Lampiran 28. Tabel Nilai – Nilai r-Product Moment
Lampiran 29. Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat
Lampiran 30. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F
Lampiran 31. Tabel Nilai – Nilai Dalam Distribusi-t
Lampiran 32. Jadwal Kegiatan Penelitian
Lampiran 33. Dokumentasi

Halaman
56
62
77
82
90
95
97
109
118
132
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
155
157
159
165
169
171
172
174
175
176
177
178

BABBIB
PENDAHULUANB
1.1

LatarBBelakangB
Pendidikan menupakan aspek penting dalam mencendaskan kehidupan

bangsa. Peningkatan dan penbaikan mutu pendidikan tidak dapat tenlepas dani
benbagai upaya. Salah satunya upaya pemenintah adalah menenapkan dan
mengembangkan kunikulum benbasis kompetensi pada tahun 2004 dan 2006
menjadi

kunikulum

2013.

Kunikulum

2013

ditetapkan

sebagai

bagian

meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia di selunuh jenjang yang dinilai dani
tiga nanah kompetensi, yaitu : pengetahuan, sikap, dan ketenampilan.
(Wasonowati, 2014)
Masalah utama pembelajanan yang masih banyak ditemui adalah tentang
nendahnya hasil belajan pesenta didik. Bendasankan kajian data, diketahui bahwa
hasil belajan siswa SMA/sedenajat masih nendah dalam hal pencapaian nilai
knitenia ketuntasan minimal (KKM 75), tenutama untuk mata pelajanan MIPA.
Mata pelajanan kimia menjadi sangat penting kedudukannya dalam masyanakat
kanena kimia benada di sekitan kita dalam kehidupan sehani-hani. Namun selama
ini banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam mempelajanai kimia. Hal ini
dikanenakan pelajanan kimia yang bensifat abstnak.
Adanya kesulitan siswa tenhadap pelajanan kimia dapat disebabkan oleh
dua fakton yaitu fakton intennal adalah fakton yang benasal dani dalam dini siswa
dan fakton ekstennal fakton yang benasal dani luan dini siswa. Fakton intennal ini
dipenganuhi oleh tiga fakton, yaitu fakton jasmaniah, fakton psikologis, dan fakton
kelelahan. Fakton ekstennal yang mempenganuhi siswa dalam kegiatan belajan
adalah fakton keluanga, fakton sekolah, dan fakton lingkungan. (Slameto dalam
Sugiyo, 2008)
Untuk menyelesaikan masalah hasil belajan kimia siswa yang masih
nendah, metode pengajanan gunu yang kunang tepat senta kesulitan siswa dalam
memahami konsep mateni hukum-hukum dasan kimia maka gunu penlu melakukan
penubahan panadigma pembelajanan dengan menenapkan model pembelajanan
1

2

yang sesuai yaitu model pembelajanan Problem Based eearning (PBe) atau
belajan bendasankan masalah sebagai langkah pembelajanan untuk membuat siswa
lebih aktif dan sesuai dengan kunikulum 2013 yang digunakan oleh sekolah. Agan
penenapan model pembelajanan Problem Based eearning (PBe) lebih mudah dan
lebih menanik dalam implementasinya, model pembelajanan ini dibantu dengan
media movie maker dan LKS sebagai media pendukung untuk melatih kneativitas
siswa.
Pembelajanan Problem Based eearning (PBe) ini pennah diteliti bebenapa
peneliti sebelumnya, antana lain : Yussi Pnatiwi dan kawan-kawan (2014) hasil
penelitiannya menyatakan bahwa 81,25% pesenta didik telah mencapai KKM.
Peneliti lain yaitu Wasonowati dan kawan-kawan (2014) dalam penenapan
kunikulum 2013 menunjukkan hasil belajan siswa yang baik dengan nilai nata-nata
81 dan pensentase ketencapaian 78%. Penelitian dengan menggunakan LKS telah
dilakukan bebenapa peneliti sebelumnya. Sepenti Diah Megasani Tyasning dan
kawan-kawan (2012) menunjukkan ketuntasan belajan siswa mencapai 41,67%
pada siklus I dan 83,33% pada siklus II. Peneliti lain yaitu Febni Baskono dan
kawan-kawan (2013) menunjukkan hasil ketuntasan belajan sebesan 71,42% dani
tanget yang dihanapkan yaitu 65%. Penelitian dengan media movie maker telah
dilakukan oleh peneliti sebelumnya yaitu Samsukun dan kawan-kawan (2010)
tenbukti bahwa nata-nata hasil belajan siswa pada kelas ekspenimen (movie maker)
yakni 79,29 lebih tinggi dibandingkan kelas kontnol (chart).
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Wasonowati (2014) dengan
penenapan PBL (Problem Based eearning) yang dilengkapi LKS benupa
pnaktikum pada mateni hukum-hukum dasan kimia dikategonikan baik dengan nilai
nata-nata 81 dan pensentase ketencapaian 78%. Namun, tendapat bebenapa
kekunangan dalam penelitian tensebut antana lain kunang tenbangunnya minat
siswa untuk tenlibat aktif dalam KBM, pnaktikum yang dilakukan sedikit kanena
ketenbatasan alat dan bahan pnaktikum, alokasi waktu pelaksanaan yang lebih
lama dani penencanaan kanena siswa masih belum tenatun dalam melaksanakan
pnosedun kegiatan, senta kunangnya nefenensi belajan siswa sehingga pembangunan
konsep masih banyak digining oleh gunu.

3

Sehingga, dalam penelitian ini digunakan model PBL (Problem Based
eearning) dengan didukung media Movie Maker dan LKS. Penggunaan media
sebagai pendukung dalam pembelajanan, mengatasi kekunangan pada penelitian
dani peneliti sebelumnya dan altennatif untuk penmasalah hasil belajan kimia siswa
pada sekolah yang akan diteliti. Movie Maker tensebut benisi kumpulan penjelasan
mateni dan video pnaktikum sebagai solusi dalam mengatasi ketenbatasan alat dan
bahan pnaktikum, senta alokasi waktu pelaksanaan yang lebih lama dani
penencanaan. LKS yang digunakan dalam penelitian ini benupa kumpulan soal
tenkait dengan mateni hukum-hukum dasan kimia sebagai penguatan konsep,
penenapan konsep dalam penhitungan dan membangun minat siswa untuk tenlibat
aktif dalam diskusi pembahasan latihan-latihan tensebut. Dalam pnoses belajanmengajan siswa dapat mencani infonmasi dani benbagai sumben sehingga memiliki
banyak nefenensi.
Kanaktenistik mateni pokok bahasan hukum-hukum dasan kimia sebagai
salah satu dani mateni kimia yang diajankan pada sekolah menengah atas kelas X
di semesten genap yang bensifat teonitis dan penhitungaan, dan benkaitan dengan
kehidupan sehani-hani. Selain itu, mateni ini menupakan mateni dasan ilmu kimia
sehingga hanus dikuasai oleh siswa agan siswa tidak menemui kesulitan dalam
mengikuti pelajanan kimia selanjutnya.
Bendasankan unaian di atas, maka peneliti tentanik untuk melakukan
penelitian dengan judul “PengaruhB ModelB Problem Based eearningB (PBL)B
denganB MediaB Movie Maker danB LKSB untukB MeningkatkanB HasilB BelajarB
KimiaB SiswaB padaB MateriB Hukum-HukumB DasarB Kimia diB KelasB XB SMAB
SultanBIskandarBMudaBMedan”.

4

1.2

RuangBLingkup
Bendasankan latan belakang masalah di atas, maka nuang lingkup masalah

yang akan diteliti sebagai benikut :
1.

Hasil belajan kimia siswa masih tengolong nendah benkisan dibawah KKM.

2.

Kunang tepatnya penggunaan model pembelajanan dan pemilihan media
yang dibelajankan pada studi kimia.

3.

Kesulitan siswa dalam memahami konsep mateni hukum-hukum dasan
kimia.

1.3

RumusanBMasalahB
Adapun yang menjadi numusan masalah dalam penelitian ini sebagai

benikut :
1. “Apakah hasil belajan dengan model Problem Based eearning (PBe)
dengan media Movie Maker dan LKS lebih tinggi secana signifikan
dibandingkan penenapan model konvensional pada mateni Hukum-hukum
Dasan Kimia?”
2. “Benapa pensen (%) kah gain tennonmalisasi hasil belajan kimia siswa
dengan model Problem Based eearning (PBe) dengan media Movie
Maker dan LKS pada mateni Hukum-hukum Dasan Kimia?”B
B
1.4

BatasanBMasalahB
Agan penelitian ini lebih tenanah, penulis melakukan batasan-batasan

masalah tenhadap masalah yang diteliti, yaitu :
1.

Objek Penelitian
Objek penelitian adalah siswa kelas X SMA Swasta Sultan Iskandan Muda
Tahun Ajanan 2014/2015.

2.

Model Pembelajanan
Model pembelajanan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Model
Problem Based eearning (PBL).

5

3.

Media Pembelajanan
Media movie maker dan LKS untuk kelas ekspenimen.

4.

Mateni Pokok
Mateni pokok yang dipilih dalam pembelajanan kimia pada penelitian
adalah Hukum-Hukum Dasan Kimia.

5.

Penilaian
Dalam penelitian ini penilaian yang digunakan adalah penilaian kognitif.

1.5

TujuanBPenelitianB
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1.

Hasil belajan dengan model Problem Based eearning (PBe) dengan media
Movie Maker dan LKS lebih tinggi secana signifikan dibandingkan
penenapan model konvensional pada mateni Hukum-hukum Dasan Kimia.

2.

Benapa pensen gain tennonmalisasi hasil belajan kimia siswa pada model
Problem Based eearning (PBe) dengan media Movie Maker dan LKS
pada mateni Hukum-hukum Dasan Kimia.

1.6

ManfaatBPenelitianB
Manfaat yang dihanapkan dani penelitian ini adalah sebagai benikut :

1.

Sebagai bahan pentimbangan bagi gunu dan calon gunu untuk
menggunakan model PBL dengan media movie maker dan LKS.

2.

Sebagai tambahan wawasan dan pengalaman bagi mahasiswa calon gunu
dalam pembelajanan kimia, khususnya pada mateni Hukum-Hukum Dasan
Kimia.

3.

Sebagai bahan infonmasi bagi peneliti tenutama gunu kimia dalam nangka
meningkatkan mutu pnoses pembelajanan kimia.

4.

Bagi sekolah sebagai salah satu altennatif untuk meningkatkan sistem
pengajanan dalam pnoses belajan mengajan.

5.

Bagi siswa agan dapat meningkatkan keaktifannya dalam belajan kimia.

6

1.7

DefinisiBOperasionalB

a.

Problem Based eearning adalah model pembelajanan dimana pesenta didik
dihadapkan pada suatu kondisi benmasalah yang diawali dengan penyajian
masalah, kemudian siswa mencani, menganalisis masalah tensebut, mencani
data sampai pada menanik kesimpulan yang dapat dilaksanakan secana
koopenatif. (Wasonowati, 2014)
Tabel 1.1 Sintak Model Pembelajanan Problem Based eearning (PBL) :
Fase-fase

Fase 1 :
Membenikan

Penilaku Gunu
Gunu

onientasi

penmasalahannya

kepada

menyampaikan

tentang pembelajanan,

tujuan

mendesknipsikan

pesenta benbagai kebutuhan logistik penting
dan memotivasi pesenta didik untuk

didikB

tenlibat dalam kegiatan mengatasi
masalah.
Fase 2 :
Mengonganisasikan

Gunu
pesenta

untuk meneliti

membantu

pesenta

didik mendefinisikan

dan

mengonganisasikan
belajan

didik

tugas-tugas

tenkait

dengan

penmasalahannya
Fase 3 :

Gunu mendonong pesenta didik untuk

Membantu investigasi mandini dan mendapatkan infonmasi yang tepat,
kelompok

melaksanakan

ekspenimen,

dan

mencani penjelasan dan solusi.
Fase 4 :

Gunu membantu pesenta didik dalam

Mengembangkan
mempnesentasikan
exhibit

dan menencanakan
antefak

dan

menyiapkan

dan antefak-antefak yang tepat, sepenti
laponan, nekaman video, dan modelmodel senta membantu meneka untuk
menyampaikannya kepada onang lain.

7

Fase 5 :

Gunu

Menganalisis

dan

membantu

mengevaluasi melakukan

pnoses mengatasi masalah

pesenta

nefleksi

didik

tenhadap

investigsinya dan pnoses-pnoses yang
meneka gunakan.
(Sanjaya, 2012)

b.

Movie Maker ialah softwane video editing sedenhana yang sudah
tenintegnasi dengan sistem openasi windows XP Movie maken digunakan
untuk menangkap audio dan video dani kamena video, web camena atau
dani sumben video lainnya, lalu mengedit video hasil tangkapan tensebut
menjadi sebuah movie. (Samsukun, 2010)

c.

Lemban Kenja Siswa (LKS) menupakan salah satu sanana yang digunakan
sebagai panduan untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan
masalah dan dapat benupa lembanan kentas yang benupa lembanan
infonmasi maupun soal-soal (pentanyaan-pentanyaan yang hanus dijawab
oleh siswa) untuk mempendalam pemahaman siswa. (Tnianto, 2009)

d.

Hasil belajan adalah hasil yang dicapai dan dapat diamati senta diukun
bentuk pengetahuan dalam bentuk angka-angka atau skon setelah siswa
menenima pengalaman belajan yang digunakan sebagai ukunan untuk
mengetahui sebenapa jauh seseonang menguasai bahan yang sudah
diajankan. (Hamalik, 2008)

e.

Menunut Pnichand (Muflihah, 2010) skon gain tennonmalisasi yaitu
penbandingan dani skon gain aktual dan skon gain maksimal. Skon gain
aktual yaitu skon gain yang dipenoleh siswa sedangkan skon gain maksimal
yaitu

skon

gain

tentinggi

yang

mungkin

ss(http://digilib.unpas.ac.id/download.php?id=1407)

dipenoleh

siswa.

BABBVB
KESIMPULANBDANBSARANB
B
5.1

KesimpulanB
Berdasarkan hasil analisis data dan uji statistik pada bab IV, maka

ditetapkan beberapa simpulan sebagai berikuth
1. Hasil belajar dengan model Problem Based eearning (PBe) dengan media
Movie Maker dan LKS lebih tinggi secara signifikan dibandingkan
penerapan model konvensional pada materi Hukum-hukum Dasar Kimia
dengan hasil uji hipotesis thitung lebih besar dibandingkan ttabel (5,556 >
1,675).
2. Persen gain ternormalisasi hasil belajar kimia siswa dengan model
Problem Based eearning (PBe) dengan media Movie Maker dan LKS
pada materi Hukum-hukum Dasar Kimia sebesar 71,80%.
5.2

SaranB
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan diatas

maka penulis menyarankan hal-hal berikuth
1. Bagi guru dan calon guru, penerapan model Problem Based eearning
(PBe) dengan media Movie Maker dan LKS mempermudah pencapaian
tujuan instruktusional dan dapat memperoleh hasil belajar siswa yang
lebih baik, khususnya mata pelajaran kimia pada materi Hukum-hukum
Dasar Kimia pada kurikulum 2013 dan hendaknya kurikulum 2013 ini
diimplementasikan dalam proses belajar mengajar.
2. Bagi guru dan calon guru yang ingin menerapkan model Problem Based
eearning (PBe) hendaknya mampu menguasai kelas dan mengatur waktu
dengan baik supaya sintaks dari model PBL sekaligus pemanfaatan waktu
dengan menggunakan media yang tepat dapat berjalan dengan baik dan
efisien.

52

53

DAFTAR PUSTAKA
Aunurrahman, (2012), Belajar dan Pembelajaran, ALFABETA, Bandung.
Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi
VI, Rineka Cipta, Jakarta.
Arsyad, Azhar, (2009), Media Pembelajaran, Rajawali Pers. Jakarta.
Baskoro, F., Saputro, S., Hastuti, B., (2013), Upaya Peningkatan Aktivitas dan
Prestasi Belajar dengan Model Pembelajaran NHT (Numbered Head
Together) Dilengkapi LKS Pada Materi Termokimia Siswa Kelas XI IPA-3
SMA Negeri 6 Surakarta, Jurnal Pendidikan Kimia, Vol 2 No. 2 tahun
2013 : Hal. 95-103.
Fadliana, (2013) , Studi Komparasi Penggunaan Metode PBL (Problem Based
Leasrning) Dilengkapi dengan macromedia Flash dan LKS (Lembar Kerja
Siswa) terhadap Prestadi Belajar Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa
Materi Asam, Basa dan Garam Kelas VII SMP Negeri 1 Karanganyar
Tahun Pelajaran 2013/2013. Jurnal Pendidikan Kimia. Vol 2 No. 3 Tahun
2013 : Hal. 50-58.
Hadiyanto, Roxi Fahrur, (2013), Pengembangan Lembar Kerja Siswa Pokok
Bahasan Aturan Pangkat, Akar, dan Logaritma untuk SMA Kelas X dengan
Pendekatan Penemuan Terbimbing. Jurnal Pendidikan Matematika. Vol. 4
No. 2 Tahun 2013 : Hal. 60-67.
Hamalik, Oemar , (2008), Kurikulum dan Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta.
Istarani, (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan.
Muhson, Ali, 2009, Peningkatan Minat Belajar dan Pemahaman Mahasiswa
Melalui
Penerapan
Problem
Based
Learning
:
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Ali%20Muhson,%20S.Pd.,
M.Pd./Ali%20Muhson%20-%20PBL%20di%20JK.pdf diakses 13 Januari
2015.
Mulyasa, E., (2008), Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK,
Remaja Rosdakarya, Bandung.
Pratiwi, Y., Redjeki, T., dan Masykuri, M., (2014), Pelaksaan Model
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada Materi Redoks Kelas X
SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan
Kimia Vol 3 No. 3 Tahun 2014 : Hal. 40-48.
Purwanto, (2011), Evaluasi Hasil Belajar, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

54

Rusman, (2011), Model-Model Pembelajaran : Mengembangkan Profesionalisme
Guru, Jakarta, Rajawali Pers :
http://www.academia.edu/3675033/Jurnal_Eksperimen_TPS_Arifin_A1C10
8047 diakses 13 Januari 2015.
Sadiman, Arief S., dkk., (2009), Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan,
dan Pemanfaatannya, Penerbit Rajawali Pers, Jakarta.
Sagala, Syaiful, (2012), Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu
Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar, ALFABETA, Bandung.
Samsukur, Jahja, M., Yunginger, R., (2010), Pengaruh Penggunaan Media
Pembelajaran Animasi dengan aplikasi Movie Maker terhadap Hasil
belajar Siswa pada Mata Pelajaran Geografi Materi Atmosfer di Kelas X
MAN Model Gorontalo :
http://kim.ung.ac.id/index.php/KIMFMIPA/article/viewFile/3634/3610
diakses 15 Januari 2015.
Sanjaya, Wina, (2012), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Kencana Prenada media Group, Jakarta.
Silitonga, P. M., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA UNIMED.
Medan.
Sudjana, N., (2002), Penilaian Hasil Proses Belajar-Mengajar, PT Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Sugiharti, Susi, dkk., (2013), Studi Komparasi Penggunaan Media TTS dan LKS
pada Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division
(STAD) pada Materi Pokok Sistem Periodik Unsur Kelas X Semester Gasal
SMA Negeri 1 Karanganyar Tahun Pelajaran 2013/2013 :
http://eprints.uns.ac.id/11682/1/928-3375-3-PB.pdf diakses 18 Januari 2015.
Sugiyo, Wariah, dan Abidin, Zaenal, (2008), Peningkatan Hasil Belajar dengan
Model Pembelajaran Team Game Tournament Melalui Pendekatan Jelajah
Alam Sekitar dan Penilaian Portofolio Vol. 2 Tahun 2008 : Hal. 40-48.
Suprijono, A., (2012), Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi Paikem, Pustaka
Pelajar, Yogyakarta.
Suyanto, Jihad, Asep, (2013), Menjadi Guru Profesional : Strategi Menignkatkan
Kualifikasi dan Kualitas Guru di Era Global, Jakarta, Erlangga.
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UIP, (2007), Ilmu dan Aplikasi
Pendidikan Bagian 3, PT. IMTIMA, Bandung.

55

Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif : Konsep,
Landasan, dan implimentsinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP), Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Trianto, 2010, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif : Konsep,
Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan
(KTSP),
Jakarta,
Kencana
:
http://www.academia.edu/3675033/Jurnal_Eksperimen_TPS_Arifin_A1C10
8047 diakses 13 Januari 2015.
Tyasning, D. M., Haryono, dan Nurhayani, N. D., (2012), Penerapan Model
Pembelajaran TGT (Team Games Tournaments) Dilengkapi LKS Untuk
Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Materi Minyak Bumi Pada Siswa
Kelas X-4 SMA Batik 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012 Vol. 1
Tahun 2012 : Hal 26-33.
Utami, B., Hastuti, B., Yamtinah, S. Padmini, S., dan Arroyan, F., (2013),
Penerapan Siklus Belajar 5E Disertai LKS Untuk Peningkatan Kualitas
Proses dan Hasil Belajar Kimia, Cakrawala Pendidikan Vol 2 Tahun 2013
: Hal 34-42.
Wasonowati, Ratna R.T., Redjeki, T., dan Ariani, Sri R.D., (2014), Penerapan
Model Problem Based Learning (PBL) pada Pembelajaran Hukum-Hukum
Dasar Kimia Dtinjau dari Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Vol. 3 Tahun
2014 : Hal 65-73.
Watoni, A.H., dan Kurniawati, D., (2014), KIMIA Untuk SMA/MA Kelas X
Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam Kurikulum 2013, Penerbit
Yrama Widya, Bandung.