PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HUKUM NEWTON DI KELAS X SMA NEGERI 16 MEDAN.

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HUKUM NEWTON
DI KELAS X SEMESTER I SMA N 16 MEDAN

Oleh:

Aris Armada Gunung Sihombing
4103121008
Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015


i

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat
dan hidayat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, dengan judul “Pengaruh
Model Problem Based Learning terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Hukum
Newton di Kelas X SMA Negeri 16 Medan”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi
salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Jurusan Fisika Program
Studi Pendidikan Fisika Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: Bapak
Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor beserta Staf-stafnya di Universitas
Negeri Medan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Drs.
Motlan, M.Sc, Ph.D, selaku Dekan beserta Staf-stafnya di FMIPA Universitas
Negeri Medan. Terima kasih juga kepada Bapak Alkhafi Maas Siregar, M.Si,
selaku Ketua Jurusan Fisika, Bapak Drs. Sehat Simatupang, M.Si selaku Ketua
Program Studi Pendidikan Fisika, Ibu Rita Juliani M.Si selaku Sekretaris Jurusan
Fisika dan seluruh Bapak/Ibu Dosen serta staf pegawai jurusan Fisika yang telah

banyak membantu kelancaran selama penyusunan skripsi ini.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada Bapak
Dr. Karya Sinulingga, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis sejak awal sampai dengan
selesainya penulisan skripsi ini. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada Ibu
Dr. Derlina, M.Si, Bapak Ratelit Tarigan, M.Pd dan Bapak Drs. Sehat
Simatupang, M.Si selaku Dosen Pemberi Saran dan Penguji yang telah
memberikan masukan dan saran mulai dari rencana penelitian sampai selesainya
penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga diucapkan kepada Bapak Drs.
Pintor Simamora, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik penulis.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Hj. Sri Irawati,
M.Pd selaku kepala sekolah SMA N 16 Medan, Ibu Bapak Basamen Purba, S.Pd
selaku guru mata pelajaran Fisika SMA N 16 Medan dan Ibu Yulmeileni S.Pd
selaku pembantu kepala sekolah bidang administrasi SMA N 16 Medan yang

v

telah memberikan izin, bantuan dan informasi bagi penulis selama melakukan
penelitian.
Terima kasih juga buat sahabat penulis Fitra, Rudi, Parno, Priastuti,

Supriani, Wirakaryati, Siti Sarah, Indah Pratiwi, Taufik Hambali, Rikardo, Harrys,
Sumitro, Dwi Astini, Nining, kak Suci dan kak Nenty serta teman-teman di kelas
Fisika Dik A Reguler 2010 yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu, terima
kasih atas doa dan dukungannya. Dan terspesial penulis mengucapkan terima
kasih untuk incek Belia Nuzila yang selama ini memberikan semangat, do’a,
motivasi, dan bantuan kepada penulis.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini
bermanfaat bagi para guru fisika dalam menambah khasanah ilmu pendidikan.

Medan,

Maret 2015

Penulis,

Aris Armada
NIM. 4103121008


iii

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATERI HUKUM NEWTON
DI KELAS X SMA NEGERI 16 MEDAN
Aris Armada (NIM 4103121008)

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model problem
based learning terhadap hasil belajar siswa kelas X IPA Semester I pada materi
pokok Hukum Newton di SMA N 16 Medan T.A 2014/ 2015.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian
adalah seluruh siswa kelas X IPA Semester I SMA Negeri 16 Medan yang terdiri
dari 4 kelas berjumlah 150 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara
cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas dari 4 kelas secara acak yaitu
kelas X-IPA 2 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 37 orang dan kelas XIPA 1 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 37 orang. Instrumen dalam penelitian
ini ada 2 yaitu tes hasil belajar yang merupakan validitas isi dalam bentuk essay
tes dengan jumlah 10 soal dan lembar observasi aktivitas siswa.
Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen

43,81 dengan standar deviasi 13,81, dan nilai rata-rata kelas kontrol 44,05 dengan
standar deviasi 11,01. Pada pengujian normalitas untuk pretes diperoleh pada
kelas eksperimen dengan Lhitung = 0,0736 dan Ltabel = 0,1476, untuk kelas kontrol
dengan Lhitung = 0,0785, dan Ltabel = 0,1476, sehingga diperoleh Lhitung < Ltabel,
maka data kedua kelas berdistribusi normal. Pada uji homogenitas diperoleh Fhitung
= 1,57 dan Ftabel = 1,74 sehingga Fhitung < Ftabel , maka kedua sampel berasal dari
kelompok yang homogen. Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas
eksperimen dengan model problem based learning dan kelas kontrol dengan
model pembelajaran konvensional. Setelah pembelajaran selesai diberikan,
diperoleh postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 80,05 dengan standar
deviasi 10,91dan kelas kontrol 68,81 dengan standar deviasi 10,60. Hasil uji t satu
pihak dengan taraf signifikansi 0,05 diperoleh thitung = 4,55 dan ttabel = 1,66,
sehingga thitung > ttabel maka Ha diterima dan H0 ditolak, dengan demikian
disimpulkan bahwa penggunaan model problem based learning berpengaruh
signifikan terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Hukum Newton di
kelas X semester I SMA Negeri 16 Medan T.A 2014/ 2015. Aktivitas siswa
selama proses pembelajaran kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata 72,03
dengan kategori aktif dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran kelas
kontrol memiliki nila rata-rata 59,81 dengan kategori cukup aktif.
Kata kunci :


Quasi Eksperimen, Problem Based Learning, Konvensional,
Aktivitas, Hasil Belajar

vi

DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran

Halaman
i
ii
iii

iv
vi
viii
ix
x

BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
1.2.Identifikasi Masalah
1.3.Batasan Masalah
1.4.Rumusan Masalah
1.5.Tujuan Penelitian
1.6.Manfaat Penelitian
1.7.Defenisi Operasional

1
5
5
5
6

7
7

BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1
Kerangka Teoritis
2.1.1 Pengertian Belajar
2.1.2 Aktivitas Belajar
2.1.3 Pengertian Hasil Belajar
2.2
Model Pembelajaran
2.2.1 Model Problem Based Learning
2.2.2 Model Pembelajaran Konvensional
2.3
Materi Pelajaran
2.3.1 Hukum I Newton
2.3.2 Hukum II Newton
2.3.3 Hukum III Newton
2.4
Kerangka Konseptual

2.5
Hipotesis Penelitian

8
8
9
10
13
14
24
25
26
27
30
32
33

BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2
Populasi dan Sampel Penelitian
3.3
Variabel Penelitian
3.4
Jenis dan Desain Penelitian
3.5
Prosedur Penelitian
3.6
Instrumen Penelitian
3.7
Teknik Analisis Data

34
34
34
35
35
38
40


vii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.
Validitas Tes
4.1.1.
Validitas Isi
4.2
Hasil Penelitian
4.2.1
Observasi Aktivitas
4.2.2
Hasil Belajar
4.2.2.1 Pengolahan dan Analisis Data Prestes
4.2.2.2 Uji Normalitas Data Pretes
4.2.2.3 Uji Homogenitas Data Pretes
4.2.2.4 Pengolahan dan Analisis Data Postes
4.2.2.5 Uji Normalitas Data Postes
4.2.2.6 Uji Homogenitas Data Postes
4.2.2.7 Uji Hipotesis Data Postes
4.3
Pembahasan Hasil Penelitian

46
46
46
46
48
48
49
50
50
51
52
52
53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
5.2.
Saran

57
58

DAFTAR PUSTAKA

59

LAMPIRAN

61

ix

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1
Tabel 2.2.
Tabel 3.1.
Tabel 3.2.
Tabel 3.3.
Tabel 3.4
Tabel 3.5
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Tabel 4.7
Tabel 4.8
Tabel 4.9

Sintaks Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Tabel Hasil Penelitian Terdahulu
Two Group Pretest – Postes Design.
Indikator Observasi Aktivitas Siswa.
Kriteria Penilaian Tes Uraian
Kategori Hasil Belajar Siswa
Kriteria dan Persentase Nilai
Rata-rata Aktivitas Kelas Eksperimen
Rata-rata Aktivitas Kelas Kontrol
Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Uji Normalitas Data Pretes
Uji Homogenitas Data Pretes
Data Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Uji Normalitas Data Postes
Uji Homogenitas Data Postes
Uji Hipotesis Data Postes

18
22
35
38
39
39
40
47
47
48
49
50
50
51
52
53

viii

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1
Gambar 2.2
Gambar 2.3
Gambar 2.4
Gambar 3.1
Gambar 4.1
Gambar 4.2

Menggambarkan gaya pada suatu benda
dengan anak panah
Dua orang anak sedang memberikan gaya pada meja.
Arah gaya dan percepatan
Percobaan untuk menunjukkan bahwa besar gaya aksi
sama dengan besar gaya aksi.
Prosedur Penelitian
Diagram Batang Data Pretes Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol
Diagram Batang Data Postes Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol

25
28
28
31
37
49
51

x

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Lampiran 15
Lampiran 16
Lampiran 17
Lampiran 18
Lampiran 19
Lampiran 20
Lampiran 21
Lampiran 22
Lampiran 23
Lampiran 24
Lampiran 25
Lampiran 26

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3
Lembar Kerja Siswa 1
Lembar Kerja Siswa 2
Lembar Kerja Siswa 3
Kisi-kisi Tes Hasil Belajar
Tes Hasil Belajar
Penilaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Lembar Distribusi Penilaian Aktivitas Siswa Eksperimen
Lembar Distribusi Penilaian Aktivitas Siswa Kontrol
Rekapitulasi Pretes Kelas Eksperimen
Rekapitulasi Postes Kelas Eksperimen
Rekapitulasi Pretes Kelas Kontrol
Rekapitulasi Postes Kelas Kontrol
Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen
Data Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol
Perhitungan Rata-rata,Simpangan Baku, Varians
Uji Normalitas Data
Uji Homogenitas
Uji Hipotesis
Tabel Wilayah Luas Kurva 0 ke z
Daftar Nilai Kritis Uji Liliefors
Daftar Nilal Persentil Untuk Distribusi F
Daftar NiIai Persentil Untuk Distribusi t
Dokumentasi Penelitian

61
70
79
89
93
98
102
111
114
115
124
133
135
137
139
141
142
143
147
152
154
158
159
160
162
163

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Masalah
Perkembangan

ilmu

pengetahuan

dan

teknologi

saat

ini

sangat

mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia. Dunia pendidikan merupakan
salah satu dari aspek tersebut. Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa. Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh
kualitas sumber daya manusia (SDM). Kualitas SDM sangat bergantung pada
kualitas pendidikan. Pendidikan memegang peranan penting dalam pembangunan
bangsa karena berhasilnya pembangunan di bidang pendidikan akan sangat
berpengaruh terhadap pembangunan di bidang yang lainnya. Oleh karena itu,
pembangunan dalam bidang pendidikan sekarang ini semakin giat dilaksanakan.
Berbagai carapun ditempuh untuk memperoleh pendidikan, baik pendidikan
secara formal maupun pendidikan secara nonformal .
Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang
cerdas, damai, terbuka dan demokratis. UU RI No. 20 Pasal 1 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional telah ditetapkan bahwa “pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara”. Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang
cerdas, damai, terbuka dan demokratis. Sistem pendidikan nasional menyebutkan,
bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk

watak

serta

peradaban

bangsa

bermartabat

dalam

rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah salah satu mata pelajaran yang
dipelajari dalam pendidikan formal, dan juga termasuk ke dalam mata pelajaran
yang di Ujian Nasional-kan untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan
Sekolah Menengah Atas (SMA).Salah satu bagian dari IPA adalah mata pelajaran
Fisika. Fisika merupakan cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari

2

fenomena dan gejala alam secara empiris, logis, sistematis, dan rasional yang
melibatkan proses dan sikap ilmiah. Fisika dapat dijelaskan berdasarkan pada tiga
aspek fisika atau dimensi fisika, yakni: isi fisika, sikap fisikawan dan metode
fisika. Berdasarkan aspek isi fisika, pada dasarnya fisika adalah konsep, hukum,
dan teori. Aspek sikap fisikawan adalah ahli dalam melakukan kegiatan fisika.
Dengan perkataan lain kecenderungan individu untuk bertindak atau berperilaku
dalam memecahkan suatu masalah secara sistematis melalui langkah-langkah
ilmiah. Sikap ilmiah dalam menyelesaikan masalah fisika, yakni: sikap ingin tahu,
kritis, obyektif, menemukan, menghargai karya orang lain, tekun dan terbuka.
Berdasarkan hasil wawancara kepada salah seorang guru fisika dan
pengalaman penulis saat melakukan observasi di SMA N 16 Medan, guru tersebut
mengatakan

bahwa nilai rata-rata ujian fisika siswa kelas X masih berada

dibawah target jika dilihat dari nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu
7,5. Pada T.P. 2012/2013 rata-rata nilainya 5,8 dan pada T.P. 2013/2014 rata-rata
nilainya 6,7. Guru tersebut mengungkapkan bahwa nilai rata-rata ujian fisika kelas
X SMA Negeri 16 Medan untuk kedua Tahun Pelajaran tersebut masih tergolong
rendah.
Informasi yang diperoleh dari guru bersangkutan rendahnya hasil belajar
fisika yang diperoleh oleh siswa salah satunya disebabkan karena model
pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi. Model pembelajaran yang biasa
digunakan di sekolah tersebut adalah model pembelajaran konvensional. Model
pembelajaran konvensional adalah model pembelajaran yang lazim diterapkan
dalam pembelajaran sehari-hari yang sudah terbiasa dilakukan di kelas, sifatnya
berpusat pada guru (teacher centered learning) dan kurang memperhatikan
keseluruhan situasi belajar. Selama proses pembelajaran fisika di kelas, metode
yang dominan digunakan guru adalah ceramah, tanya jawab, dan penugasan, dan
siswa diarahkan untuk menghapal informasi serta rumus-rumus, jarang siswa
dihadapkan terhadap masalah-masalah yang kontekstual. Di sisi lain, instrumen
tes hasil belajar yang biasa digunakan lebih menekankan di ranah kognitif C-3,
sehingga siswa hanya mampu menerapkan rumus-rumus saja.

3

Saat melaksanakan observasi di sekolah tersebut, guru yang bersangkutan
mengatakan bahwa aktivitas siswa masih kurang aktif, karena selama proses
pembelajaran siswa jarang melakukan percobaan atau eksperimen. Hal tersebut
menyebabkan siswa menjadi tidak aktif dan kreatif, sehingga pelajaran fisika
menjadi membosankan dan menjadi salah satu pelajaran yang sulit dipelajari dan
tidak disukai oleh siswa. Akibatnya siswa kurang mampu memahami,
menerapkan dan menganalisis konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan kenyataan tersebut, perlu diterapkan suatu model pembelajaran
yang sesuai dan mampu meningkatkan aktivitas dan hasil belajar fisika siswa.
Salah satu alternatif model pembelajaran yang memungkinkan diterapkan adalah
model problem based learning (PBL). Model PBL merupakan pendekatan yang
efektif untuk pengajaran proses berpikir tingkat tinggi (Trianto, 2010).
Pembelajaran PBL dikembangkan untuk membantu siswa mengembangkan
kemampuan berpikir, pemecahan masalah dan keterampilan intelektual, belajar
berbagai peran orang dewasa melalui perlibatan mereka dalam pengalaman nyata
dan menjadi pebelajar yang otonom dan mandiri.
Menurut Arends (2008), model PBL merupakan suatu pendekatan
pembelajaran dimana siswa mengerjakan permasalahan yang autentik dengan
maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inkuiri
dan keterampilan berpikir tingkat lebih tinggi, mengembangkan kemandirian dan
percaya diri. Model pembelajaran ini juga mengacu pada model pembelajaran
yang lain, seperti “pembelajaran berdasarkan proyek (project-based instruction)”,
“pembelajaran berdasarkan pengalaman (experience-based instruction)”, “belajar
otentik (authentic learning) dan ”pembelajaran bermakna (anchored instruction).
Pembelajaran ini membantu siswa untuk memproses informasi yang sudah jadi
dalam benaknya dan menyusun pengetahuan mereka sendiri tentang dunia sosial
dan sekitarnya. Pembelajaran ini cocok untuk mengembangkan pengetahuan dasar
maupun kompleks.
Penerapan Model pembelajaran PBL ini sudah pernah diteliti oleh beberapa
peneliti sebelumnya, seperti Kennedy (2008) menerapkan model PBL di SMA N
4 Kisaran pada materi pokok Pemuaian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas

4

eksperimen 30,66 setelah diberi perlakuan dengan model PBL maka hasil belajar
fisika siswa meningkat dengan nilai rata-rata postes 68,66. Menurut hasil
penelitian Siagian (2009) yang menerapkan model PBL di SMP N 2 Rantau Utara
pada materi pokok Listrik Dinamis diperoleh nilai pretes kelas eksperimen 4,197
setelah dilakukan perlakuan dengan model PBL diperoleh hasil postes 7,54.
Berdasarkan hasil kedua peneliti ini diketahui bahwa ada pengaruh yang
signifikan antara model pembelajaran PBL terhadap hasil belajar siswa.
Kelemahan dari kedua penelitian tersebut tidak memperhatikan aspek yang
lain dari siswa, seperti tidak mengukur aktivitas siswa selama proses
pembelajaran. Selama proses pembelajaran, aktivitas sangat penting diperhatikan
karena pada hakekatnya belajar merupakan perubahan tingkah laku yang
menyangkut pengetahuan dan keterampilan. Keterampilan yang dimaksud adalah
keterampilan bertanya, memecahkan masalah, mempresentasikan hasil karya dan
melakukan percobaan.
Sardiman (2009) mengatakan bahwa “pada prinsipnya belajar adalah
berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan kegiatan, tidak ada
belajar kalau tidak ada aktivitas, sehingga aktivitas merupakan prinsip atau asas
yang sangat penting di dalam interaksi belajar-mengajar. Hal ini didukung oleh
Slameto (2010) mengatakan bahwa “akitvitas belajar merupakan prinsip atau asas
yang sangat penting di dalam interaksi belajar-mengajar.” Perlu ditambahkan
bahwa aktivitas belajar itu bersifat fisik maupun mental. Kegiatan belajar kedua
aktivitas itu harus selalu berkait. Sehubungan dengan hal tersebut, Piaget
menerangkan bahwa seorang anak itu berpikir sepanjang ia berbuat. Tanpa
perbuatan berarti anak itu tidak berpikir. Oleh karena itu, agar anak berpikir
sendiri maka harus diberi kesempatan untuk berbuat sendiri.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti berkeinginan untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Model Problem Based Learning terhadap
Hasil Belajar Siswa pada Materi Hukum Newton di Kelas X SMA Negeri 16
Medan ”.

5

1.2

Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas beberapa masalah yang dapat

diidentifikasikan:
1

Kurangnya peralatan fasilitas laboratorium yang mendukung proses
belajar mengajar, sehingga siswa sulit memahami konsep fisika

2

Jumlah siswa melebihi kapasitas kelas, menyebabkan perilaku siswa
sulit dikontrol

3

Guru belum maksimal melibatkan siswa untuk aktif selama proses
pembelajaran berlangsung.

4

Cara guru menjelaskan pelajaran hanya dengan mengandalkan rumus
dan soal-soal saja sehingga menyebabkan siswa merasa jenuh

5

Siswa jarang diajak berfikir menemukan konsep fisika dalam
kehidupan sehari-hari sehingga fisika menjadi membosankan.

1.3

Batasan Masalah
Pembatasan masalah dilakukan berdasarkan beberapa pertimbangan,

sehingga memungkinkan tujuan penelitian. Batasan masalah dalam penelitian ini
adalah:
1

Model pembelajaran yang digunakan adalah model problem based
learning.

2

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X semester I SMA Negeri 16
Medan T.P 2014/2015.

3

1.4

Hasil belajar siswa yang diteliti adalah pada materi Hukum Newton.

Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas yang menjadi rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:
1

Bagaimana hasil belajar siswa dengan menggunakan model problem
based leraning pada materi Hukum Newton kelas X semester I SMA
Negeri 16 Medan?

6

2

Bagaimana

hasil

belajar

siswa

dengan

menggunakan

model

pembelajaran konvensional pada materi Hukum Newton kelas X
semester I SMA Negeri 16 Medan?
3

Bagaimana aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran dengan
menggunakan model problem based leraning pada materi Hukum
Newton kelas X semester I SMA Negeri 16 Medan?

4

Bagaimana aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran dengan
menggunakan model konvensional pada materi Hukum Newton kelas
X semester I SMA Negeri 16 Medan?

5

Apakah ada perbedaan pengaruh model problem based learning
dengan model konvensional terhadap hasil belajar siswa pada materi
Hukum Newton kelas X semester I SMA Negeri 16 Medan?

1.5

Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
1

Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model
problem based learning pada materi Hukum Newton di kelas X
semester I SMA N 16 Medan

2

Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran konvensional pada materi Hukum Newton di kelas X
semester I SMA N 16 Medan

3

Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran
dengan menggunakan model problem based learning pada materi
Hukum Newton di kelas X semester I SMA N 16 Medan

4

Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran
dengan menggunakan model konvensional pada materi Hukum
Newton di kelas X semester I SMA N 16 Medan

5

Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan pengaruh model problem
based learning dengan model konvensional terhadap hasil belajar
siswa pada materi Hukum Newton di kelas X semester I SMA N 16
Medan

7

1.6

Manfaat penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:
1

Sebagai informasi hasil belajar siswa dengan penerapan model
problem based learning pada materi Hukum Newton di SMA Negeri
16 Medan.

2

Sebagai

bahan

informasi

alternatif

dalam

pemilihan

model

pembelajaran di sekolah.

1.7

Defenisi Operasional
1

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di
kelas atau pembelajaran tutorial dan untuk menentukan perangkatperangkat pembelajaran termasuk di dalamnya termasuk buku-buku,
film, komputer, kurikulum, dan lain-lain (Joyce et all., 2009)

2

Model PBL adalah suatu pendekatan pembelajaran di mana siswa
mengerjakan permasalahan yang autentik dengan maksud untuk
menyusun pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inkuiri dan
ketrampilan berpikir tingkat lebih tinggi, mengembangkan kemandirian
dan percaya diri (Arends, 2008).

3

Hasil belajar adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan atau
diciptakan baik secara individual atau kelompok (Djamarah, 2006).

ii

RIWAYAT HIDUP

Aris Armada dilahirkan di Medan, Sumatera Utara pada tanggal 05
September 1991. Ayah bernama M. Sihombing dan Ibu bernama T. Batubara dan
merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara. Pada tahun 1997, penulis masuk SD
Negeri No. 068474 Medan dan lulus pada tahun 2003. Pada tahun 2003, penulis
melanjutkan sekolah di SMP Negeri 45 Medan, dan lulus pada tahun 2006. Pada
tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 16 Medan dan lulus
pada tahun 2009. Pada tahun 2010, penulis diterima di Universitas Negeri Medan
Jurusan Fisika Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X SMA 29 Jakarta

1 17 175

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK HUKUM NEWTON DI KELAS X SEMESTER I SMA NEGERI 17 MEDAN T.P 2016/2017.

0 2 19

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR KOSMETIKA SISWA KELAS X TATA KECANTIKAN SMK NEGERI 8 MEDAN.

0 1 24

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 20 MEDAN T.P. 2015/2016.

0 3 20

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN PROJECT BASED LEARNING PADAMATERI JAMUR DI KELAS X SMA NEGERI 16 MEDAN T.P 2016/2017.

0 3 21

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X PADA MATERI HIDROKARBON.

0 2 21

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK OPTIKA GEOMETRIS DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 5 MEDAN T.P 2014/2015.

0 2 20

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 3 MEDAN T.P. 2014/2015.

0 3 19

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 2 PEMATANGSIANTAR T.P 2013/2014.

0 1 18

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KINEMATIKA GERAK LURUS KELAS X SMA NEGERI 14 MEDAN T.P. 2013/2014.

0 2 19