PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING DENGAN BANTUAN MEDIA SOFTWARE AUTOGRAPH UNTUK MENINGKATKAN HASIL PEMBELAJARAN PERSAMAAN GARIS LURUS DI KELAS VIII SMP SWASTA HKBP SIDORAME MEDAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

(1)

G A R I S L U R U S D I K E L A S V I I I S M P S WA S TA H K B P S I D O R A M E M E D A N T. A . 2 0 1 4 / 2 0 1 5

Oleh:

Okten Got Ronaldi Sihotang NIM. 4103311039

Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2015


(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.

Skripsi yang berjudul “Penerapan Model Cooperative Learning dengan Bantuan Media Software Autograph untuk Meningkatkan Hasil Pembelajaran Persamaan Garis Lurus Di Kelas VIII SMP Swasta HKBP Sidorame Medan Tahun Ajaran 2014/2015”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor beserta staf-stafnya di Universitas Negeri Medan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada : Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D, selaku Dekan beserta staf-stafnya di FMIPA UNIMED. Ucapan terima kasih kepada Bapak Dr.Edy Surya, M.Si selaku ketua jurusan matematika, Bapak Drs.Yasifati Hia, M.Si selaku sekretaris jurusan matematika dan Bapak Drs. Zul Amry, M.Si selaku ketua prodi Pendidikan Matematika. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Prof. Dr. Pargaulan Siagian, M.Pd sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, masukan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. H. Banjarnahor, M.Pd, Bapak Abil Mansyur, S.Si, M.Si, Ibu Dr. Izwita Dewi, M.Pd, yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai dengan selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd sebagai Dosen Pembimbing Akademik dan kepada seluruh Bapak/Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Matematika FMIPA UNIMED yang telah membantu penulis. Penghargaan Juga disampaikan kepada Bapak dan Ibu Guru Matematika yang telah banyak membantu selama penelitian ini. Teristimewa saya sampaikan terimakasih kepada (Alm) Ayahanda M. Sihotang dan Ibu tercinta Rospita Modesta Br Manihuruk, yang selalu senantiasa


(3)

membantu penulis dan memberikan semangat yang luar biasa bagi penulis serta dana kepada saya dalam menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan. Teristimewa juga saya sampaikan kepada abang saya Lamhot Noris Sihotang,S.Pd, adik-adik saya Sumanto Sihotang dan Ami Jamescott Sihotang yang selalu mendoakan, mendorong dan menyemangati saya sangat luar biasa dalam penyelesaian studi saya di Universitar Negeri Medan ini dan sanak keluarga yang selalu senantiasa berdoa dan memberikan dorongan semangat bagi penulis yaitu Bapa Uda T. D. Sihotang, Inang uda E. Br. Nainggolan, Ando, Mega, Devi, Precdi, Doni, Parel dan keluarga peneliti yang tidak dapat dituliskan satu-persatu. Penulis mengucapkan terima kasih kepada SMP Swasta HKBP Sidorame Medan yang telah mengizinkan penulis melakukan penelitian di sekolah tersebut terkhususnya buat Bapak Jonny M. Panjaitan, S.Pd selaku kepala sekolah dan Ibu Tetty Mardiana br. Sinaga selaku guru matematika. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman seperjuangan yang selalu memberikan motivasi bagi penulis yaitu kelas Ekstensi stambuk 2010 yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, khususnya sahabatku Marihot, Yubi, Salman, Andreas, Ade, dan teman-teman seperjuangan lainnya yang tidak bisa saya tuliskan satu persatu. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada My Lover Sariah Mahita Br. Manihuruk yang selalu ada disaat penulis lagi susah dan selalu membatu penulis dalam memotivasi, membuat semangat baru timbul hingga semuanya berjalan lancar. Sariah Mahita Br. Manihuruk is My Spirit.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Februari 2015 Penulis,


(4)

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LAERNING DENGAN BANTUAN MEDIA SOFTWARE AUTOGRAPH UNTUK MENINGKAT KAN H ASIL

PE MBEL AJARAN MATE MATI KA PADA PERS AMAAN GARIS LURUS DI KEL AS VIII SMP S WASTA

HKBP SIDORAME MEDAN T.A. 2014/2015

Okten Got Ronaldi Sihotang (NIM. 4103311039) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa melalui Penerapan Model Cooperative Learning dengan bantuan Media Software Autograph pada materi persamaan garis lurus di kelas VIIISMP Swasta HKBP Sidorame MedanT.A 2014/2015.

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPSMP Swasta HKBP Sidorame Medan yang berjumlah 35 orang. Objek penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar matematika siswa dengan Penerapan Model Cooperative Learning dengan bantuan Media Software Autograph. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan tes.

Dari 11 butir soal yang diujikan validitasnya dengan menggunakan uji korelasi moment diketahui bahwa semua soal valid dengan rhitung>rtabel. Dengan rhitung11 butir soal yaitu : 0,403 , 0,448 , 0,49 , 0,405 , 0,485 , 0,642 , 0,724 , 0,465 , 0,333 , 0,682 , 0,403 >rtabel yaitu 0,329. Sehingga semua soal dapat digunakan untuk penelitian denganreliabilitas 0,71.

Hasildari tes kemampuan awal diperoleh 2 dari 35 siswa (5,71 %) yang tuntas mencapai nilai minimum 65 dan 33 dari 35 siswa (94,29 %) yang tidak tuntas mencapai nilai minimum 65 dengan rata-rata kelas 43,29. Tes hasil belajar siklus I yaitu 16 dari 35 siswa (45,71%) yang tuntas mencapai nilai minimum 65 dan 19 dari 35 siswa (54,29%) yang tidak tuntas mencapai nilai minimum 65 dengan rata-rata kelas 64,4 dan setelah dilakukannya perbaikan dari siklus I pada siklus II diperoleh hasil Tes Hasil Belajar II yaitu 31 dari 35 siswa (88,57%) yang tuntas mencapai nilai minimum 65 dan 4 dari 35 siswa (11,43%) yang tidak tuntas mencapai nilai minimum 65 dengan rata-rata kelas 78,94.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan observer diperoleh pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan peneliti pada siklus I termasuk dalam kriteria baik dengan nilai 76 dan 78, rata-rata kedua pertemuan pada siklus I yaitu 77 dan pada siklus II dalam kategori kriteria sangat baik dengan nilai 86.

Berdasarkan uraian di atas disimpulkan Penerapan Model Cooperative Learning dengan bantuan Media Software Autograph dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi persamaan garis lurus di kelas VIII SMP Swasta HKBP Sidorame MedanT.A 2014/2015.


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah 1

1.2.Identifikasi Masalah 5

1.3.Pembatasan Masalah 6

1.4.Rumusan Masalah 6

1.5.Tujuan Penelitian 6

1.6.Manfaat Penelitian 7

1.7.Depenisi Operasional Variabel Penelitian 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1Tinjauan teoritis 9

2.1.1 Pengertian Belajar Matematika 9

2.1.2 Strategi Mengajar Matematika 12

2.1.3 Model Pembelajaran Matematika 12

2.1.4 Model Pembelajaran Kooperatif Menggunakan Autograph 14

2.1.5 Pengertian Hasil Belajar 20

2.1.6 Tes Hasil Belajar 22

2.1.7 Fungsi dan Manfaat Media Pendidikan 23

2.1.8 Media Belajar Berbasis ICT 27

2.1.8.1Karakteristik Media Belajar Berbasis ICT 28 2.1.8.2Mengelola Materi Menjadi Berbasis ICT 29

2.1.8.3Menyajikan Wacana Berbasis ICT 29

2.1.8.4Aspek-aspek Pembelajaran Berbasis ICT 30

2.1.8.5Media software Autograph 31

2.1.8.5.1 Pengertian Media 31

2.1.8.5.2 Apa Yang Ditawarkan Autograph 32 2.1.9 Menggunakan Media Software Autograph Dalam

Pembelajaran Persamaan Garis Lurus 34

2.1.9.1 Pengertian Paedagogy 34

2.1.10 Langkah-langkah Penggunaan Media Software Autograph Dalam Pembelajaran Persamaan Garis Lurus 35

2.1.11 Persamaan Garis Lurus 37


(6)

2.3Hipotesis Penelitian 43 BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis penelitian 44

3.2 Lokasi dan waktu penelitian 44

3.3 Subjek dan Objek Penelitian 44

3.3.1 Subjek Penelitian 44

3.3.2 Objek Penelitian 44

3.4 Prosedur Penelitian 44

3.5Alat Pengumpul Data 48

3.5.1 Tes 48

3.5.2 Observasi 49

3.6 Teknik Analisis Data 50

3.6.1 Reduksi data 50

3.6.2 Paparan data 50

3.6.3 Simpulan Data 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 54

4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 54

4.1.1. Deskripsi Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Siklus I 54

4.1.1.1. Tahap Permasalahan 1 54

4.1.1.2 Tahap Perencanaan Tindakan I 61 4.1.1.3 Tahap Pelaksanaan Tindakan I 63

4.1.1.4 Observasi Siklus I 64

4.1.1.4.1 Deskripsi Hasil Observasi Siklus I 64

4.1.1.5 Analisis Data I 73

4.1.1.6 Refleksi I 79

4.1.2. Deskripsi Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Siklus II 82

4.1.2.1. Permasalahan II 82

4.1.2.2. Tahap Perencanaan Tindakan II 82 4.1.2.3. Tahap Pelaksanaan Tindakan II 84

4.1.2.4. Observasi II 87

4.1.2.4.1. Deskripsi Hasil Observasi II 87

4.1.2.5. Analisis Data II 95

4.1.2.6. Refleksi II 99

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian 100

4.3. Temuan Penelitian 103

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 104

5.1Kesimpulan 104

5.2Saran 104


(7)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 16 Table 2.2 Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif Dengan Kelompok

Belajar Konvensional 19

Tabel 3.1 Klasifikasi Tingkat Kemampuan Siswa 50 Tabel 3.2 Kalsifikasi Gain Ternormalisasi 52 Tabel 3.3 Pedoman untuk Melihat Hasil Observasi Pembelajaran 53

Tabel 4.1 Daftar Nilai Tes Diagnostik 54

Tabel 4.2 Data Kesalahan Siswa pada soal nomor 1 57 Tabel 4.3 Data Kesalahan Siswa pada soal nomor 2 58 Tabel 4.4 Data Kesalahan Siswa pada soal nomor 3 58 Tabel 4.5 Data Kesalahan Siswa pada soal nomor 4 59 Tabel 4.6 Data Kesalahan Siswa pada soal nomor 5 60 Table 4.7 Lembar Observasi Pembelajaran Siklus I 65 Table 4.8 Lembar Observasi Pengamatan Untuk Siswa Pertemuan 1 68 Table 4.9 Lembar Observasi Pembelajaran 2 69 Table 4.10 Lembar Observasi Pengamatan Untuk Siswa Pada Siklus 1 72 Tabel 4.11 Daftar Nilai Tes Hasil Belajar I 74 Tabel 4.12 Deskripsi Tingkat Penguasaan Siswa Siklus I 75 Tabel 4.13 Gambaran Persentase Ketuntasan Belajar Siswa PadaTHBI 75 Tabel 4.14 Data Kesulitan Siswa pada soal nomor 1 76 Tabel 4.15 Data Kesulitan Siswa pada nomor 2 77 Tabel 4.16 Data Kesulitan Siswa pada nomor 3 78 Table 4.17 Lembar Observasi Pembelajaran Siklus II 88 Table 4.18 Lembar Observasi Pengamatan Untuk Siswa Pertemuan 3 91 Table 4.19 Lembar Observasi Pembelajaran Siklus II 91 Table 4.20 Lembar Observasi Pengamatan Untuk Siswa Pertemuan 4 95 Tabel 4.21 Daftar Nilai Tes Hasil Belajar II 96 Tabel 4.22 Deskripsi Tingkat Penguasaan Siswa Siklus II 97 Tabel 4.23 Gambaran Persentase Ketuntasan


(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 3.1. Skema Penelitian Tindakan Kelas 45

Gambar Grafik pada Tes Diagnostik 57

Gambar Grafik pada Siklus I 76

Gambar Grafik pada Siklus II 98

Gambar Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa Antara


(9)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Kemajuan Teknologi semakin pesat dan banyak memacu dunia pendidikan untuk berpola pikir cepat dan tepat. Pendidikan yang menuntut kepada pola pikir salah satunya adalah bidang pendidikan matematika. Di dalam dunia pendidikan, matematika memegang peranan yang cukup penting. Banyak yang telah disumbangkan matematika untuk kemajuan peradaban manusia. Selain itu, tanpa bantuan matematika, maka semua ilmu pengetahuan tidak akan sempurna.

Penggunaan teknologi dalam pendidikan merupakan salah satu bidang pengetahuan terapan yang diharapkan semakin memberi sumbangan bagi perkembangan pendidikan di tanah air. Kemampuan untuk memanfaatkan teknologi modern dalam upaya pengembangan pendidikan tentu saja sangat banyak tergantung pada jumlah dan kemampuan para ahli dalam bidang teknologi pendidikan. Sehingga tenaga pengajar dapat memanfaatkan media pembelajaran yang ada seperti bidang teknologi.

Peranan penting matematika dalam kehidupan seharusnya membuat matematika menjadi mata pelajaran yang diminati dan menarik. Meskipun demikian, kenyataannya masih banyak siswa yang menganggap pelajaran matematika sebagai momok penuh dengan lambang-lambang dan rumus-rumus yang membingungkan sehingga timbul persepsi bahwa matematika pelajaran yang sulit, membosankan dan menakutkan. Karena anggapan tersebut maka siswa semakin tidak menyukai pelajaran matematika bahkan anti terhadap matematika seperti yang dikatakan oleh Dr. Iwan Pranoto selaku pemerhati pendidikan matematika dan dosen pada Departemen Matematika Institut Teknologi Bandung dalam Semiloka Mengatasi Fobia Matematika pada Anak di Bandung “ Matematika itu tidak sulit. Masalahnya, banyak orang yang tidak dapat bermatematika secara optimum karena takut terhadap matematika. Ketakutan tersabut membuat mereka enggan belajar bahkan antipati.”

(http://ibnufajar75.wordpress.com/2012/01/23/guru-kunci-utama-atasi-ketakutan-siswa-terhadap-matematika/).


(10)

Sementara itu pendidikan matematika dihadapkan pada rendahnya penguasaan anak didik pada setiap jenjangnya. Banyak faktor yang menyebabkan kegagalan dalam pendidikan matematika, terutama terhadap rendahnya hasil belajar matematika siswa, diantaranya adalah kurang tetapnya guru memilih stragegi pembelajaran yang digunakan untuk menyampaikan meteri pembelajaran. Sebagaiamana yang terdapat dalam Abdurrahman (2012;9) :

“Penyebab utama kesulitan belajar (learning disabilities) adalah faktor internal, yaitu kemungkinan adanya disfungsi neurologis; sedangkan penyebab utama faktor belajar (learning problems) adalah faktor aksternal, yaitu antara lain berupa strategi pembelajaran yang keliru, pengolahan pembelajaran yang tidak menimbulkan motivasi belajar anak, dan pemberian ulangan penguatan (reinforcement) yang tidak tepat”.

Adapun menurut Suparman (dalam Yamin dan Maisah, 2009:136) bahwa:

“strategi pembelajaran merupakan perpaduan dari urutan kegiatan, cara mengorganisasikan materi pelajaran peserta didik, peralatan dan bahan, dan waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Suparman juga mengatakan bahwa strategi pembelajaran terdiri atas komponen seperti urutan kegiatan pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran dan waktu”.

Berdasarkan uraian di atas, maka dikatakan bahwa peningkatan kualitas pendidikan matematika di sekolah terutama terhadap hasil belajar siswa, tidak terlepas dari proses pembelajaran di kelas yang melibatkan interaksi antara guru dan siswa. Guru hendaknya memilih metode yang tepat untuk digunakan dalam menyampaikan materi pelajaran. Tetapi dalam proses pembelajaran masih sering ditemui adanya kencendrungan meminimalkan keterlibatan siswa. Dominasi guru dalam proses pembelajaran menyebabkan kecenderungan siswa lebih bersifat pasif sehingga mereka lebih banyak menunggu sajian guru daripada mencari dan menemukan sendiri pengetahuannya.

Fenomena lain terjadi di sekolah adalah bahwa minimnya media pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran matematika dan masih cenderung bersifat tradisional khususnya pada pokok bahasan persamaan garis lurus, akibatnya siswa kurang aktif dalam proses belajar mengajar, padahal dalam proses pembelajaran matematika siswa dituntut untuk selalu berperan aktif agar


(11)

dapat memahami konsep matematika itu sehingga hasil belajar siswa dapat sesuai dengan yang diharapkan sesuai dengan tujuan pembelajaran tersebut.

Persamaan garis lurus lurus merupakan pelajaran yang dipelajari di kelas VIII SMP Swasta HKBP Sidorame Medan. Pelajaran yang menjadikan siswa mengenal matematika ini mestinya merupakan saat yang tepat untuk menanamkan kecintaan terhadap matematika, agar anggapan matematika sebagai momok yang tidak menyenangkan berubah menjadi pelajaran yang menyenangkan sehingga membantu siswa lebih giat dan aktif dalam mempelajarinya.

Dari PPL (program pegalaman Lapangan) peneliti masih melihat bahwa masih banyak guru yang mengajar materi matematika dengan metode ceramah. Cara guru mengajar masih bersifat monoton, guru hanya sekedar menyampaikan materi saja. (Dalam Rahayu dkk, 2013) menyatakan bahwa “Dalam pembelajaran konvensional, kegiatan proses belajar mengajar didominasi oleh guru dan siswa hanya pasif. Hal inilah salah satu penyebab siswa mengalami kesulitan belajar matematika”. Sehingga para siswa sulit untuk mengerti atau memahami materi yang disampaikan gurunya karena guru hanya fokus menyampaikan materi saja dan tidak melihat sejauh mana siswanya berminat untuk dapat mengikuti dan mengerti materi yang disampaiakannya. Dan ketika guru memberikan soal atau tugas, siswa banyak yang tidak mampu untuk mengerjakan soal yang diberikan oleh gurunya. Penyebab mereka tidak mau bertanya kepada gurunya mereka takut dan tidak mengerti apa yang mau ditanyakan. Penyebab kesalahan ini adalah guru yang asyik dengan pengajaran materinya saja yang bersifat monoton sehingga siswa tidak mengerti dan takut atau segan untuk bertanya.

Dari pandangan tentang peristiwa pembelajaran yang telah dipaparkan di atas dapat ditarik kesimpulan yang dapat dijadikan pegangan dan pijakan untuk melangkah ke arah pembelajaran yang lebih baik di masa yang akan datang. Dalam hal ini perlu adanya perubahan paradigma pembelajaran dari pembelajran yang selama ini lebih berpusat pada guru, sehingga untuk menanggulangi permasalahan ini dibutuhkan suatu media pembelajaran yang merupakan salah satu alternatif yang dapat mengaktifkan siswa serta dapat mengatasi kesulitan-kesulitan pembelajaran yang dihadapai siswa dalam mempelajari matematika.


(12)

Salah satu media yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan ini adalah adalah dengan menggunakan media software Autograph. Hal ini juga dikatakan karnasih (dalam paper presented in international workshop : ICT for teaching and learning mathematics unimed, 2008) mengatakan bahwa “ Autograph is one of ICT software which can be used in teaching and learning secondary mathamtics to reach that situation”.

Dengan mengunakan software autograph diharapkan dapat membantu para pendidikdan anak didik dalam proses pembelajaran, sebagaimana dinyatakan karnasih (dalam paper presented in international workshop : ICT for teaching and learning mathematics unimed, 2008) mengatakan bahwa: “Autograph is dynamic and versatile software for teaching and learning secondary mathamtics to reach that situation”. Software Autograph adalah salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan dalam mempelajari tentang satu dimensi (1D), dua dimensi (2D), tiga dimensi (3D), Statistik, Geometri Euclid, Tranformasi, Geometri Analitik dan Aljabar dll.

Dengan menggunakan media software Autograph diharapkan juga pembelajaran matematika bisa lebih menarik, membuat siswa lebih aktif serta mengatasi kesulitan dalam menulis dan menggambar dengan tangan serta meningkatkan efektivitas belajar untuk daya tarik dalam pembelajaran. Persamaan garis lurus merupakan salah satu materi yang dianggap sulit dipahami oleh siswa. Dari hasil tes diagnostik pada pokok bahasan persamaan garis lurus di SMP Swasta HKBP Sidorame Medan Tahun Ajaran 2014/2015, peneliti memberikan beberapa soal untuk mengukur kemampuan awal pemahaman matematika siswa antara lain:

1. Gambarlah dan sebutkan beberapa titik yang tidak terletak pada garis 2x-3y=10?

2. Pada y = 2x - 6 ini, tentukan himpunan penyelesaian nilai x jika y = 0 dan nilai y jika x=0!

3. Titik (5,4) terletak pada garis ax+5y=10. Berapakah nilai a? 4. Berapa gradien garis yang melalui titik asal O(0,0) dan titik (2,6)? 5. Carilah gradien garis dari grafik berikut ini


(13)

y 4

5 x

Dari 35 siswa hanya 2 orang yang mendapatkan nilai 65 (5,71%), 7 orang mendapat 60 (20%), 9 orang mendapat nilai 45 (25,71%), dan 17 orang mendapat dibawah 45 (40,58%). Dan hanya dua siswa saja yang tuntas dengan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) sebesar 65 pada saat tes yang dilakukan oleh peneliti. Peneliti juga melakukan wawancara kepada guru mata pelajaran matematika yaitu ibu Tetty Mardiana Sinaga S.Pd. Hasil wawancaranya bahwa pada Proses pembelajaran persamaan garis lurus tidak perna dilakukan pembelajaran kooperatif apalagi menggunakan media software autograph. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain kurangnya minat siswa dalam belajar, kurangnya sumber bahan belajar, dan proses pembelajaran yang cenderung pasif.

Dari keseluruhan uraian di atas, peneliti tertarik untuk mencoba mengadakan penelitian yang diharapkan mampu menambah minat belajar siswa dan dapat memanfaatkan kemajuan teknologi dalam bidang ilmu pendidikan sebagai media pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Penelitian yang dilakukan dengan judul “Penerapan Model Cooperative Learning dengan Bantuan Media Software Autograph untuk Meningkatkan Hasil Pembelajaran Persamaan Garis Lurus Di Kelas VIII SMP Swasta HKBP Sidorame Medan Tahun Ajaran 2014/2015”.

1.2Identifikasi Masalah

Dari latar belakang di atas, masalah yang dapat teridentifikasi yaitu :

1. Matematika dianggap sebagai momok penuh dengan lambang-lambang dan rumus-rumus yang membingungkan


(14)

2. Kurang tetapnya guru memilih stragegi pembelajaran yang digunakan untuk menyampaikan meteri pembelajaran

3. Cara guru mengajar masih bersifat monoton

4. Kurangnya minat siswa dalam belajar dan proses pembelajaran yang cenderung pasif

5. Proses pembelajaran persamaan garis lurus tidak perna dilakukan pembelajaran kooperatif learning apalagi menggunakan media software autograph.

1.3Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, terdapat banyak masalah yang teridentifikasi maka perlu adanya pembatasan masalah agar lebih focus dalam penelitian ini yaitu hanya pada Penerapan model cooperative learning dengan bantuan media software autograph untuk meningkatkan hasil pembelajaran persamaan garis lurus di kelas VIII SMP Swasta HKBP Sidorame Medan Tahun Ajaran 2014/2015”.

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:

“ Apakah penerapan model cooperative learning dengan bantuan media software autograph dapat meningkatkan hasil pembelajaran persamaan garis lurus di kelas VIII SMP Swasta HKBP Sidorame Medan Tahun Ajaran 2014/2015?” 1.5Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

“Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa terhadap penerapan model cooperative learning dengan bantuan media software autograph pada pembelajaran persamaan garis lurus di kelas VIII SMP swasta HKBP Sidorame Medan tahun ajaran 2014/2015”.


(15)

1.6Manfaat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan masukan yang berarti terhadap peningkatan kualitas pendidikan, terutama:

1. Bagi siswa

penerapan model cooperative learning dengan bantuan media software autograph ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa, membuat siswa lebih aktif dalam mengemukakan pendapat, dan membuat mereka lebih tertarik belajar matematika.

2. Bagi guru

Menjadi alternatif pembelajaran dalam usaha meningkatkan hasil belajar dan minat siswa dalam belajar matematika.

3. Bagi sekolah

Memberikan sumbangan pengetahuan dalam rangka perbaikan pembelajaran dan meningkatkan mutu pendidikan.

4. Bagi peneliti

Diharapkan memberikan suatu wacana pembelajaran yang dapat dijadikan bahan dalam pengembangan pembelajaran.

5. Dapat menjadi bahan masukan bagi penelitian yang sejenis.

1.7 Depenisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini terdiri dari dua yakni haisil belajar dan penerapan model cooperative learning dengan bantuan media software autograph

a. Metode Pembelajaran kooperatif adalah solusi ideal terhadap masalah menyediakan kesempatan berinteraksi secara kooperatif dan tidak dangkal kepada siswa dari latar belakang etnik yang berbeda.

b. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Gegne (dalam Sadiman 2011;6) menyatakan bahwa : media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Sementara itu Briggs (dalam Sadiman 2011: 6) berpendapat bahwa : media adalah segala alat fisik


(16)

yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Buku, film, kaset, bingkai adalah contoh-contohnya”.

c. Autograph merupakan sebuah program computer baru dan sangat dinamis dalam operasi windows.

d. Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar yang dapat ditunjukkan melalui angka nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan yaitu di kelas VIII SMP Swasta HKBP Sidorame Medan Tahun Ajaran 2014/2015 yang berjumlah 35 siswa pada mata Pelajaran Matematika siswa pada materi pokok persamaan garis lurus.


(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penerapan model Cooperative Learning dengan Bantuan Media Software Autograph dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi persamaan garis lurus di kelas VIII Swasta Sidorame Medan tahun pelajaran 2014/2015. Penerapan Model Cooperative Learning dengan Bantuan Media Software Autograph dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari tes hasil belajar siklus I yaitu 16 dari 35 siswa (45,71%) yang tuntas mencapai nilai minimum 65 dan 19 dari 35 siswa (54,29%) yang tidak tuntas mencapai nilai minimum 65 dengan rata-rata kelas 64,4. Sedangkan setelah dilakukannya perbaikan dari siklus I pada siklus II diperoleh hasil Tes Hasil Belajar II yaitu 31 dari 35 siswa (88,57%) yang tuntas mencapai nilai minimum 65 dan 4 dari 35 siswa (11,43%) yang tidak tuntas mencapai nilai minimum 65 dengan rata-rata kelas 78,94. Dengan kata lain, hasil belajar siswa di kelas VIII-1 SMP Swasta HKBP Sidorame Medan mengalami peningkatan, yaitu persentase ketuntasan klasikal pada hasil Tes Kemampuan Awal (5,71%) mengalami peningkatan pada hasil Tes Hasil Belajar I (45,71%) dan persentase ketuntasan klasikal pada hasil Tes Hasil Belajar I (45,71%) mengalami peningkatan pada hasil Tes Hasil Belajar II (88,57%).

5.2Saran

Adapun saran-saran yang dapat diajukan dari penelitian ini adalah :

1. Guru dapat menggunakan Penerapan Model Cooperative Learning dengan Bantuan Media Software Autograph sebagai alternatif dalam proses pembelajaran matematika, agar pembelajaran tersebut lebih menuju kepada pemikiran siswa yang logis dan kritis, serta menjadikan siswa menanamkan jiwa saling berbagi bekerja sama dan menghargai pendapat satu sama lain dalam menyelesaikan suatu permasalahan.


(18)

2. Guru juga dapat menggunakan Penerapan Model Cooperative Learning dengan Bantuan Media Software Autograph pada materi persamaan garis lurus untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Kepada siswa agar lebih aktif dalam proses pembelajaran, lebih berani dalam bertanya dan menyampaikan pendapat atau ide-ide terutama dalam berdiskusi.

4. Kepada peneliti lanjutan agar hasil dan perangkat penelitian ini dapat dipertimbangkan untuk menerapkan Penerapan Model Cooperative Learning dengan Bantuan Media Software Autograph pada persamaan garis lurus ataupun materi lain yang dapat dikembangkan untuk penelitian s


(19)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. (2012). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Aunurrahman. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.

De Porter, Bobbi dan Hernacki, Mike. Media Pembelajaran. http// ayitstudio85. Blogspot.com/

Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Djamarah, S.B. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta. Hamalik. Media Pembelajaran. http// ayitstudio85. Blogspot.com/ https://mathamatika.wordpress.com/

Hudojo,Herman.(2005). Pengembangan Kurikulum Dan Pembelajaran Matematika.Ikip Malang. UM Press

jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/matematika/article/download/1462/1046 Levi dan Lents/Z. Pembelajaran. http// ayitstudio85. Blogspot.com/ Lie, Anita. (2010). Cooperative Learning. Jakarta : Grasindo.

Pranoto, Iwan. Mengatasi Fobia Matematika, http://ibnufajar75. wordpress.com/2012/01/23/guru-kunci-utama-atasi-ketakutan-siswa-terhadap-matematika/.

Purwanto. (2011). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Sadiman, Arif S dan dkk. (2011). Media Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers. Slameto. (2010). Belajar dan Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta :

Rineka Cipta.


(20)

Sudijono, Anas. (2009). Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers. Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT.

Remaja Rosdakarya.

Sudjana dan Rivai. Media Pembelajaran. http// ayitstudio85. Blogspot.com/ Tam. M, Educational Technology. http// kolumnis.com/

Trianto. (2011). Mendesaian Model Pembelajaran Inovatif – progresif. Jakarta : Prenada media.

Yamin, M dan Maisah. (2009). Manejemen Pembelajaran Kelas. Jakarta : GP Press.


(1)

1.6Manfaat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan masukan yang berarti terhadap peningkatan kualitas pendidikan, terutama:

1. Bagi siswa

penerapan model cooperative learning dengan bantuan media software autograph ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa, membuat siswa lebih aktif dalam mengemukakan pendapat, dan membuat mereka lebih tertarik belajar matematika.

2. Bagi guru

Menjadi alternatif pembelajaran dalam usaha meningkatkan hasil belajar dan minat siswa dalam belajar matematika.

3. Bagi sekolah

Memberikan sumbangan pengetahuan dalam rangka perbaikan pembelajaran dan meningkatkan mutu pendidikan.

4. Bagi peneliti

Diharapkan memberikan suatu wacana pembelajaran yang dapat dijadikan bahan dalam pengembangan pembelajaran.

5. Dapat menjadi bahan masukan bagi penelitian yang sejenis.

1.7 Depenisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini terdiri dari dua yakni haisil belajar dan penerapan model cooperative learning dengan bantuan media software autograph

a. Metode Pembelajaran kooperatif adalah solusi ideal terhadap masalah menyediakan kesempatan berinteraksi secara kooperatif dan tidak dangkal kepada siswa dari latar belakang etnik yang berbeda.

b. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Gegne (dalam Sadiman 2011;6) menyatakan bahwa : media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Sementara itu Briggs (dalam Sadiman 2011: 6) berpendapat bahwa : media adalah segala alat fisik


(2)

yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Buku, film, kaset, bingkai adalah contoh-contohnya”.

c. Autograph merupakan sebuah program computer baru dan sangat dinamis dalam operasi windows.

d. Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar yang dapat ditunjukkan melalui angka nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan yaitu di kelas VIII SMP Swasta HKBP Sidorame Medan Tahun Ajaran 2014/2015 yang berjumlah 35 siswa pada mata Pelajaran Matematika siswa pada materi pokok persamaan garis lurus.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penerapan model Cooperative Learning dengan Bantuan Media Software Autograph dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi persamaan garis lurus di kelas VIII Swasta Sidorame Medan tahun pelajaran 2014/2015. Penerapan Model Cooperative Learning dengan Bantuan Media Software Autograph dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari tes hasil belajar siklus I yaitu 16 dari 35 siswa (45,71%) yang tuntas mencapai nilai minimum 65 dan 19 dari 35 siswa (54,29%) yang tidak tuntas mencapai nilai minimum 65 dengan rata-rata kelas 64,4. Sedangkan setelah dilakukannya perbaikan dari siklus I pada siklus II diperoleh hasil Tes Hasil Belajar II yaitu 31 dari 35 siswa (88,57%) yang tuntas mencapai nilai minimum 65 dan 4 dari 35 siswa (11,43%) yang tidak tuntas mencapai nilai minimum 65 dengan rata-rata kelas 78,94. Dengan kata lain, hasil belajar siswa di kelas VIII-1 SMP Swasta HKBP Sidorame Medan mengalami peningkatan, yaitu persentase ketuntasan klasikal pada hasil Tes Kemampuan Awal (5,71%) mengalami peningkatan pada hasil Tes Hasil Belajar I (45,71%) dan persentase ketuntasan klasikal pada hasil Tes Hasil Belajar I (45,71%) mengalami peningkatan pada hasil Tes Hasil Belajar II (88,57%).

5.2Saran

Adapun saran-saran yang dapat diajukan dari penelitian ini adalah :

1. Guru dapat menggunakan Penerapan Model Cooperative Learning dengan Bantuan Media Software Autograph sebagai alternatif dalam proses pembelajaran matematika, agar pembelajaran tersebut lebih menuju kepada pemikiran siswa yang logis dan kritis, serta menjadikan siswa menanamkan jiwa saling berbagi bekerja sama dan menghargai pendapat satu sama lain dalam menyelesaikan suatu permasalahan.


(4)

2. Guru juga dapat menggunakan Penerapan Model Cooperative Learning dengan Bantuan Media Software Autograph pada materi persamaan garis lurus untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Kepada siswa agar lebih aktif dalam proses pembelajaran, lebih berani dalam bertanya dan menyampaikan pendapat atau ide-ide terutama dalam berdiskusi.

4. Kepada peneliti lanjutan agar hasil dan perangkat penelitian ini dapat dipertimbangkan untuk menerapkan Penerapan Model Cooperative Learning dengan Bantuan Media Software Autograph pada persamaan garis lurus ataupun materi lain yang dapat dikembangkan untuk penelitian s


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. (2012). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Aunurrahman. (2012). Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.

De Porter, Bobbi dan Hernacki, Mike. Media Pembelajaran. http// ayitstudio85. Blogspot.com/

Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Djamarah, S.B. (2011). Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Hamalik. Media Pembelajaran. http// ayitstudio85. Blogspot.com/

https://mathamatika.wordpress.com/

Hudojo,Herman.(2005). Pengembangan Kurikulum Dan Pembelajaran Matematika.Ikip Malang. UM Press

jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/matematika/article/download/1462/1046

Levi dan Lents/Z. Pembelajaran. http// ayitstudio85. Blogspot.com/

Lie, Anita. (2010). Cooperative Learning. Jakarta : Grasindo.

Pranoto, Iwan. Mengatasi Fobia Matematika, http://ibnufajar75. wordpress.com/2012/01/23/guru-kunci-utama-atasi-ketakutan-siswa-terhadap-matematika/.

Purwanto. (2011). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Sadiman, Arif S dan dkk. (2011). Media Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka Cipta.


(6)

Sudijono, Anas. (2009). Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers.

Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Sudjana dan Rivai. Media Pembelajaran. http// ayitstudio85. Blogspot.com/

Tam. M, Educational Technology. http// kolumnis.com/

Trianto. (2011). Mendesaian Model Pembelajaran Inovatif – progresif. Jakarta : Prenada media.

Yamin, M dan Maisah. (2009). Manejemen Pembelajaran Kelas. Jakarta : GP Press.


Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN ROPES (REVIEW, OVERVIEW, PRESENTATION, EXERCISE, SUMMARY) PADA POKOK BAHASAN PERSAMAAN GARIS LURUS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII G DI SMP N 1 KALIBARU TAHUN AJARAN 2012/2013

2 18 17

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 TEMPURAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 10 64

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS VIII DI SMP TAMAN SISWA GEDONGTATAAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 8 51

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IVB SD NEGERI 3 KARANG ENDAH LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 11 61

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE SCRAMBLE DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IVB SD NEGERI 8 METRO BARAT TP. 2012/2013

0 7 62

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 NOTOHARJO

0 15 79

SPREADSHEET EXCEL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PERSAMAAN GARIS LURUS (asnawi)

0 0 9

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD 2 SINGOCANDI TAHUN AJARAN 20132014

0 0 21

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS DI MTS

0 0 10

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS 5 SDN SIDOREJO KIDUL 02 TAHUN AJARAN 20172018

0 0 15