PELAKU-PELAKU UTAMA DALAM BISNIS KELAPA SAWIT DI KECAMATAN MERANTI KABUPATEN ASAHAN SUMATERA UTARA.

PELAKU-PELAKU UTAMA DALAM BISNIS KELAPA SAWIT
DI KECAMATAN MERANTI
KABUPATEN ASAHAN SUMATERA UTARA
Tesis

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Magister Sains
di Bidang Antropologi Sosial

Oleh :

TAUFIK HIDAYAT
NIM : 812615216

PROGRAM STUDI ANTROPOLOGI SOSIAL
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014

i


PELAKU-PELAKU UTAMA DALAM BISNIS KELAPA SAWIT
DI KECAMATAN MERANTI
KABUPATEN ASAHAN SUMATERA UTARA
Tesis

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Magister Sains
di Bidang Antropologi Sosial

Oleh :

TAUFIK HIDAYAT
NIM : 812615216

PROGRAM STUDI ANTROPOLOGI SOSIAL
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014

i


ABSTRAK

Taufik Hidayat : Pelaku-Pelaku Utama Dalam Bisnis Kelapa Sawit di
Kecamatan Meranti Kabupaten Asahan Sumatera Utara. Program Pascasarjana
Universitas Negeri Medan, 2014.
Penelitian ini memilki tujuan yaitu : Mengetahui konteks bisnis kelapa sawit di
Asahan khususnya di Kecamatan Meranti, menyangkut perubahan-perubahan penggunaan
lahan dan total produksi kelapa sawit. Mengetahui struktur jaringan bisnis kelapa sawit mulai
dari tingkat desa dan kecamatan hingga tingkat lokal Asahan menurut peran dan fungsinya
dalam struktur jaringan tersebut. Mengetahui pola perilaku para pemain bisnis kelapa sawit
dalam relasi pada struktur jaringan bisnis kelapa sawit, yang mencakup pengambilan
keputusan dan tindakan-tindakan yang diambil untuk kepentingan masing-masing. Data
dianalisis dengan alur induktif-deduktif, yang beranjak dari temuan khusus ke arah
kesimpulan umum atau pola-pola umum yang terjadi dengan cara : Pengumpulan Data,
Reduksi Data, Display Data dan Penarikan Kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa :Tumbuhnya bisnis kelapa sawit oleh rakyat di
Asahan merebak sejak dibukanya peluang oleh perusahaan perkebunan dan pabrik
pengolahan yang meminta suplay bahan dari kebun rakyat. Pertumbuhan bisnis ini diikuti
oleh perubahan penggunaan lahan pertanian pangan menjadi kebun sawit, dan peningkatan

produksi kelapa sawit secara signifikan (400 persen) mengalah-kan komoditi unggulan kebun
yang lain seperti kelapa, kakao, dan karet. Jaringan bisnis kelapa sawit tersusun secara
berjenjang, berhierarki, mulai dari para petani di desa, agen tempel, agen, dan agen besar,
gudang, hingga yang paling tinggi adalah pabrik kelapa sawit. Seluruhnya terdapat lima
jenjang pelaku yang dibentuk oleh tiga hal utama, yakni : suplay sumber daya, penerapan
harga, dan kesalingtergantungan. Dalam jaringan ini, masyarakat petani menjadi bagian
dalam perekonomian kapitalisme perkebunan.
Dalam dinamika perekonomian dan instabilitas harga, perilaku dan pengam-bilan
keputusan oleh para pelaku bisnis berpola, yakni demi optimalisasi keuntungan dan
mengatasi resiko dengan improvisasi dalam batas-batas yang masih bisa ditoleransi oleh
pelaku yang lain.

ABSTRACT

Taufik Hidayat: The Actors in the Palm Oil Business in Sub Meranti Asahan district of
North Sumatra. Graduate Program University of Medan, 2014.
Have the purpose of this study is: Knowing the context of the palm oil business in
shavings, especially in Sub Meranti, involving changes of land use and the total production of
palm oil. Knowing the structure of the palm oil business network from the village and subdistrict level to the local level shavings according to their role and function in the network
structure. Knowing the patterns of behavior of the players in the palm oil business relations in

the palm oil business network structure, which includes decisions and actions taken for the
benefit of each. Data were analyzed by flow inductive-deductive, which moved from the
specific findings in the direction of the general conclusions or common patterns that occur in
a way: data collection, data reduction, data display and Withdrawal Conclusions.
The results showed that: The growth of the palm oil business by people in shavings
spread since the opening of opportunities by plantations and processing plants are requesting
supply of materials from people's gardens. Business growth is accompanied by changes in
agricultural land use food into oil palm plantations, and increased production of palm oil was
significantly (400 per cent) succumbing-the commodity another garden like coconut, cocoa,
and rubber. Palm oil business network arranged in a tiered, hierarchical, ranging from farmers
in the village, outboard agent, agents, and large agencies, warehouses, to the highest is palm
oil mill. Altogether there are five levels of actors formed by three main things, namely:
resource supply, pricing, and interdependence. In this network, the farming community to be
part of the plantation economy of capitalism.
In the dynamics of the economy and price instability, and Observers-behavior-making
by the business pattern, ie, for the sake of optimizing the advantages and overcome the risk of
improvisation within the limits that can be tolerated by the other actors.

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur dihaturkan kepada Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya

akhirnya penulis dapat menyelesaikan perkuliahan di Program Studi Antropologi Sosial
Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan serta diberikan semangat dan kekuatan
dalam menyelesaikan Tesis yang berjudul : “Pelaku-Pelaku Utama Dalam Bisnis Kelapa
Sawit di Kecamatan Meranti Kabupaten Asahan Sumatera Utara”.
Dalam penulisan Tesis ini, penulis banyak mendapatkan pengalaman dan
pembelajaran akademis selama mencari sumber-sumber yang berkenaan dengan materi
penulisan Tesis ini. Namun berkat Do’a dan ketukunan penulis serta bantuan dari berbagai
pihak terutama bantuan dari kedua orang tua yang tercinta Ayahanda H. Ali Badri dan Ibunda
Hj. Amanah, Bapak dan Ibu dosen, Teman-teman Mahasiswa dan semua pihak yang telah
membantu, akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan Tesis ini.
Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesarbesarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si. Selaku Rektor Universitas Negeri Medan
sekaligus Pembimbing I Tesis yang telah banyak memberikan arahan dan
perbaikan yang lebih membangun dalam penulisan Tesis ini.
2. Bapak Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.Pd. Selaku Direktur Sekolah Pascasarjana
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Dr. Phil. Ichwan Azhari, M.S. Selaku Ketua Program Studi Antropologi
Sosial Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Dr. Hidayat, M.Si. Selaku Seketaris Program Studi Antropologi Sosial
Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan dan juga selaku Pembimbing

Tesis II yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saranya sehingga
penulis dapat menyelesaikan penulisan Tesis ini.
5. Bapak Prof. Dr. Usman Pelly, M.A, Bapak Dr. Fikarwin Zuska, M.Ant dan Bapak
Dr. Deny Setiawan, M.Si. Selaku Narasumber (Penguji) yang telah banyak
meluangkan waktunya dalam memberikan bimbingan, arahan serta kritik yang
bersifat membangun terhadap penulisan Tesis ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Antropologi Sosial Sekolah Pascasarjana
Universitas Negeri Medan. Yang telah banyak membimbing dan memberikan
arahan kepada saya selama perkuliahan berlangsung.

7. Bapak Drs. Ahmad Nasir S. Selaku Bapak Camat di Kecamatan Meranti
Kabupaten Asahan Sumatera Utara.
8. Rekan-Rekan Mahasiswa Program

Studi

Antropologi

Sosial


Kosentrasi

Pendidikan Sosiologi dan Otonomi Dearah Sekolah Pascasarjana Universitas
Negeri Medan Angkatann Angkatan XXI Tahun 2012.
9. Keluarga Besar SMA Negeri 1 Stabat dan Keluarga Besar SMA Negeri 6 Binjai.
Selaku institusi tempat penulis bekerja yang telah banyak memberikan dukungan
selama penulis menyelesaikan perkuliahan di Program Studi Antropologi Sosial
Kosentrasi Pendidikan Sosiologi Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari bahwa Tesis ini jauh dari kata sempurna, hal ini disebabkan masih
terbatasnya kemampuan dan pengetahuan penulis. sehubungan dengan itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari para pembaca.
Akhir kata, mudah-mudahan Allah SWT selalu memberikan Rahmatnya dan balasan
atas segala bantuan yang diberikan kepada penulis dan keberadaan Tesis ini semoga dapat
diterima sebagai sumbangan karya ilmiah untuk kepentingan seluruh masyarakat.

Medan, 18 Desember 2014

TAUFIK HIDAYAT
NIM : 8126152002


DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iv
DAFTAR ISI ..................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................ viii
DAFTAR SKEMA ........................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................... 8
C. Pertanyaan Penelitian .............................................................................. 8
D. Tujuan Penelitian ................................................................................... 9
E. Manfaat Penelitian ................................................................................. 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 11
A. Teori Agensi ........................................................................................... 11
B. Teori Jaringan ......................................................................................... 13
C. Teori Pilihan Rasional ............................................................................ 16
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 19
A. Lokasi ...................................................................................................... 19
B. Jenis Penelitian ........................................................................................ 20

C. Objek dan Fokus Penelitian .................................................................... 21

D. Informan .................................................................................................. 22
E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 22
F. Teknik Analisis Data .............................................................................. 23
BAB IV HASIL DAN ANALISIS ................................................................... 25
A. Kondisi Sosial dan Perkebunan .............................................................. 25
B. Konteks Bisnis Kelapa Sawit dan Pembukaan Penggunaan Lahan ........ 30
C. Struktur Dalam Jaringan Bisnis Kelapa Sawit ....................................... 46
1. Petani atau Masyarakat Pekebun ..................................................... 48
2. Agen Kecil/Tonggok ........................................................................ 49
3. Agen Pengumpul atau Tengkulak .................................................... 50
4. Gudang atau Agen Besar ................................................................. 52
5. Pabrik Kelapa Sawit ......................................................................... 54
6. Manajemen Sumber Daya Perkebunan …………………………... . 60
7. Analisis Jaringan Pelaku Bisnis ....................................................... 76
D. Relasi dan Perilaku Para Pelaku Bisnis Kelapa Sawit ........................... 89
1. Pilihan-Pilihan dan Pengambilan Keputusan oleh Petani ................ 89
2. Perubahan Situasi dan Keputusan Agen .......................................... 95
3. Hubungan Saling Percya (Trust) ...................................................... 100

4. Ikatan Hutang-Piutang ..................................................................... 102
5. Hubungan Perlindungan dan Kesetiaan ........................................... 106
6. Hubungan Kolutif ............................................................................ 108

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 111
A. Kesimpulan ............................................................................................ 111
B. Saran ....................................................................................................... 113
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 114
Lampiran ..........................................................................................................

DAFTAR TABEL
Tabel III.1 Matrix Dimensi Pendekatan Teori ………………………………… 18
Tabel IV.1. Luas Perubahan Lahan Pertanian Menjadi Perkebunan ................. 26
Tabel IV.2. Perbandingan Luas Kebun dengan Produksi Sawit Asahan ........... 32
Tabel IV.3. Perbandingan Luas dan Produksi Kebun sawit Perusahaan dengan Kebun Sawit
Rakyat di Asahan ................................................................................................ 37
Tabel IV.4. Produksi Tanaman Perkebunan Rakyat 2008-2012 (Ton) ............. 38
Tabel IV.5 Struktur dan Dinamika Peranan Agen .............................................. 83

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.A. 1 Kelapa Sawit telah menjadi tanaman pekarangan ...................... 27
Gambar 4.A. 2 Areal persawahan telah ditumbuhi sawit.................................... 28
Gambar 4.A. 2 Saluran Irigasi yang kering total ............................................... 40
Gambar 4.A. 3 Seorang rakyat petani/pekebun yang selesai memanen bersama
Penulis / Peneliti ................................................................................................. 49
Gambar 4.A. 4 Agen tempel yang memiliki sedikit bahan ................................ 49
Gambar 4.A. 5 Salah satu Agen Pengumpul/Tengkulak di Desa Meranti ......... 51
Gambar 4.A. 6 Sebuah gudang sawit di Desa Gajah Kec. Meranti ................... 53
Gambar 4.A. 7 Komplek Pabrik Kepala Sawit Kisaran Palm Oil ..................... 57
Gambar 4.A. 8 Kebun rakyat di tengah areal persawahan di Desa Serdang
Kecamatan Meranti ............................................................................................ 82
Gambar 4.A. 10 Seorang pekerja, yang bekerja untuk seorang agen sedang
memuat tandan buah sawit yang sudah selesai ditimbang ................................. 85
Gambar 4.A. 11 Rumah seorang agen selalu dipenuhi oleh buah sawit pada
halamannya ........................................................................................................ 85
Gambar 4.A. 9 Antrean di tengah aktivitas pabrik Kisaran Palm Oil ................ 86
Gambar 4.A. 10 Ratusan truck colt diesel milik para agen dan gudang mengantre
di halaman parkir yang sangat luas milik PT Kisaran Palm Oil ........................ 86
Gambar 4.A. 14 Sebuah truck colt diesel sedang ditimbang sebelum keluar .... 87
Gambar 4.A. 15 Buah hasil sortasi yang tidak dijual lagi dan dibuang, dipungut
dalam bentuk “berondolan” oleh penduduk ....................................................... 88

DAFTAR SKEMA
Skema 1. Diagram Proses Aliran Pengelohan Kelapa Sawit ………………….. 58
Skema 2. Diagram Proses Aliran Pengelohan Kelapa Sawit (Lanjutan) ............ 59
Skema 3. Proses Pengelolaan Manajemen ......................................................... 69
Skema 4. Proses Manajemen Dalam Mencapai Tujuan ...................................... 73
Skema 5. Struktur Organisasi Estate .................................................................. 75
Skema 6. Struktur Jaringan Bisnis Kelapa Sawit ............................................... 77

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan analisis dalam penelitian ini, dapat disimpulkan
beberapa hal, diantaranya sebagai berikut :
1. Tumbuhnya bisnis kelapa sawit oleh rakyat di Asahan merebak sejak
dibukanya peluang oleh perusahaan perkebunan dan pabrik pengolahan yang
meminta suplay bahan dari kebun rakyat. Pertumbuhan bisnis ini diikuti oleh
perubahan penggunaan lahan pertanian pangan menjadi kebun sawit, dan
peningkatan

produksi

kelapa

sawit

secara

signifikan

(400

persen)

mengalahkan komoditi unggulan kebun yang lain seperti kelapa, kakao, dan
karet.
2. Dalam konteks bisinis kelapa Sawit saat ini, perhatian dunia tertuju pada
komoditas kelapa Sawit yang saat ini sangat berkembang di Asia, tidak
terkecuali di Indonesia yang notabene merupakan penghasil minyak sawit
terbesar kedua sesudah Malaysia. Dengan produksi sebesar 16 juta ton per
tahun pada 2006, Indonesia memastikan diri untuk menjadi yang terbaik di
Industri Kelapa Sawit di masa depan sebagai industri oleochemical dan
industri biodiesel berbahan baku sawit. Luasan kebun kelapa Sawit
merupakan yang terluas dibandingkan dengan jenis komoditi lainnya. Ini
menandakan bahwa kelapa sawit merupakan tanaman yang menjadi tumpuan
pemerintah melalui perkebunannya. Dari penjelasan tersebut terlihat bahwa

dengan penurunan luas areal sektor pertanian pangan, maka sudah dapat
diprediksikan terjadi juga penurunan produksi terhadap sektor pertanian
pangan seperti Padi dan Jagung, tentu saja faktor uatamanya adalah ekspansi
luasnya perkebunan Sawit khususnya di Kecamatn Meranti.
3. Pilihan-Pilihan dan Pengambilan Keputusan oleh Petani, Perubahan Situasi
dan Keputusan Agen, Hubungan Saling Percaya (Trust), Ikatan HutangPiutang, Hubungan Perlindungan dan Kesetiaan hingga kepada Hubungan
Kolutif adalah fenomena sosiologis yang sangat nyata pada penelitian Bisnis
kelapa Sawit ini, keadaan ini membuat sesuatu hal yang terstruktur dan
berhirarki. Namun, disisi lain terkadang membentuk pola prilaku yang
dinamis dalam menjalankan peranan keagenan dari sang pelaku bisnis dan
kekuatan ekonomi pasar juga ikut mempengaruhi sistem jaringan bisnis
kelapa Sawit di Asahan pada khususnya.
4. Jaringan bisnis kelapa sawit tersusun secara berjenjang, berhierarki, mulai
dari para petani di desa, agen tempel, agen, dan agen besar, gudang, hingga
yang paling tinggi adalah pabrik kelapa sawit. Seluruhnya terdapat lima
jenjang pelaku yang dibentuk oleh tiga hal utama, yakni : suplay sumber daya,
penerapan harga, dan kesalingtergantungan. Dalam jaringan ini, masyarakat
petani menjadi bagian dalam perekonomian kapitalisme perkebunan.
5. Dalam dinamika perekonomian dan instabilitas harga, perilaku dan
pengambilan keputusan oleh para pelaku bisnis berpola, yakni demi
optimalisasi keuntungan dan mengatasi resiko dengan improvisasi dalam
batas-batas yang masih bisa ditoleransi oleh pelaku yang lain.

B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti memberikan beberapa saran
dalam konteks jaringan bisnis kelapa sawit, sebagai berikut.
1. Untuk pemerintah daerah Asahan, dalam konteks ekspansi sawit terhadap
pertanian tanaman pangan, harus dilakukan pembatasan alih fungsi lahan
secara represif. Selain itu upaya pencegahan harus dilakukan dengan
membuat kebijakan penetapan harga gabah. Hal ini penting untuk
menghindari alih fungsi secara total dan berakibat pada lemahnya ketahanan
pangan.
2. Untuk para pelaku bisnis kelapa sawit di level bawah, seperti agen dan petani,
agar tetap menjaga keseimbangan arus kas (kas rumah tangga bagi petani) dan
tidak berpikir bahwa jangkauan bisnis yang meluas seiring dengan pertambahan pendapatan. Ini menjadi penting dalam hal fluktuasi harga sawit.
Sehingga apra agen tidak terlalu bernafsu untuk memperluas jangkauan
usahanya tapi justru merugi, atau petani yang bernafsu memperluas kebunkebunnya tapi karena gejolak harga dan biaya operasional yang tinggi, justru
merugi.
3. Untuk para pelaku bisnis, improvisasi untuk mempertahankan hubungan baik
dan menjaga agar tetap bisa meraih keuntungan, sebaiknya dilakukan dalam
batas-batas norma sosial yang berlaku. Sehingga tindakan-tindakan yang
diambil untuk memperoleh keuntungan masih berada dalam kontrol norma
sosial, dan tidak berakibat padak konflik.

DAFTAR PUSTAKA
Bohannan, Paul. 1988. High Points in Anthropology. USA : Alfred A. Knopf, Inc.
Damsar. 2002. Sosiologi Ekonomi. Raja Grafindo Persada Jakarta.
Enda dan Yunita Ritonga. 2012. Statistik Lahan Sawah Kabupaten Asahan Tahun
2012. Badan Pusat Statistik Kabupaten Asahan. Katalog BPS
5104002.1208.
_______ 2011. Pengantar Sosiologi Ekonomi. Jakarta : Kencana.
Clifford Geertz. 1973. Penjaja dan Raja. Jakarta : PT. Badan Penerbit Indonesia
Raya.
Giddens, Anhony. 2009. Problematika Utama Dalam Teori Sosial. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar.
_______________ 2010. Teori Strukturasi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Haryanto, Sindung. 2012. Spektrum Teori Sosial. Yogyakarta : Ar – Ruzz Media
Herdiansyah, Haris. 2011. Metode Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial.
Jakarta. Salemba Humanika
Kartodirjo, Sartono dan Djoko Suryo. 1991. Sejarah Perkebunan di Indonesia.
Togyakarta : Aditya Media.
Koentjaraningrat dan Donald K. Emmerson. 1982. Aspek Manusia Dalam
Penelitan Masyarakat. Jakarta, Gramedia
Liddle, R.W. 1967. Suku Simalungun : An Ethnic Group in Search of
Representation. Journal Indonesia by Cornell University. Vol 3. 1967
Pardamean, Maruli. 2008. Panduan Lengkap Pegelolaan Kebun dan Pabrik
Kelapa Sawit. PT Agromedia Pustaka. Jakarta.
Perret, Daniel. 2010. Kolonialisme dan Etnisitas Batak dan Melayu di Sumatera
Timur Laut. Jakarta : KPG dan Ecole francaise d’Extreme-Orient

Reid, Anthony. 2011. Menuju Sejarah Sumatera. Jakarta : Penerbit Yayasan Obor
Indonesia
Ritzer, George & Barry Smart. 2011. Handbook Teori Sosial. Jakarta : Penerbit
Nusa Media.
Ritzer, George. 2004. Teori Sosiologi Modern. Jakarta : Prenada Media.
Ritzer, George. 2012. Teori Sosiologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Saragih,

Bungaran.

(1998).

“Agribisnis

:

Paradigma

Baru

Pembangunan Ekonomi Berbasis Pertanian” . Yayasan Mulia
Persada Indonesia dan PT. Surveyor Indonesia bekerjasama
dengan Pusat Studi Pembangunan. Jakarta.
Setiadi, Elly M. 2011. Pengantar Sosiologi. Jakarta : Prenada Media.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung.
Alfabeta
Sunarko. 2007. Petunjuk Praktis Budidaya dan Pengolahan Kelapa Sawit. PT
Agromedia Pustaka. Jakarta.
Tim Penyusun. 2013. Asahan Dalam Angka 2013. Badan Pusat Statistik
Kabupaten Asahan. Katalog BPS 1102001.1208.
Tim Penyusun. 2013. Kecamatan Meranti Dalam Angka 2013. Koordinator
Statistik

Kecamatan

Meranti

Kabupaten

Asahan.

Katalog

BPS

1102001.1208090
VandenBroek, Angela Kristina. 2011. Agency and Practices Theory. SAGE
Publication.
Wirawan, IB. 2012. Teori-Teori Sosial Dalam Tiga Paradigma; Fakta Sosial,
Definisi Sosial dan Perilaku Sosial. Jakarta : Kencana Prenada Media
Group.

Dokumen yang terkait

Peran Perbankan Terhadap Petani Kelapa Sawit Di Kecamatan Sosa Kabupaten Padang Lawas Sumatera Utara.

4 72 70

Perananan Koperasi Serba Usaha (KSU) Mangarahon Kecamatan Sigumpar Kabupaten Toba Samosir dalam Pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM)

7 78 78

Analisis Tingkat Resiko Bagi Pelaku Agribisnis Kelapa Sawit

127 499 122

Manajemen Panen Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Kebun Sei Dadap, PTPN III, Asahan, Sumatera Utara

0 4 48

Kajian Hidromorfologi Danau Kelapa Gading di Kisaran Naga Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara

0 18 56

KOMUNIKASI BISNIS PELAKU USAHA MEBEL DALAM MENJAGA KEBERADAAN BISNIS MEBEL DI DUSUN Komunikasi Bisnis Pelaku Usaha Mebel (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Bisnis Pelaku Usaha Mebel Di Dukuh Mutihan-Mojosawit, Desa Serenan, Kecamatan Juwiring, Kabu

2 12 18

KOMUNIKASI BISNIS PELAKU USAHA MEBEL Komunikasi Bisnis Pelaku Usaha Mebel (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Bisnis Pelaku Usaha Mebel Di Dukuh Mutihan-Mojosawit, Desa Serenan, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten Dalam Menjaga Keberadaan Bisnis Me

0 2 16

PENDAHULUAN Komunikasi Bisnis Pelaku Usaha Mebel (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Bisnis Pelaku Usaha Mebel Di Dukuh Mutihan-Mojosawit, Desa Serenan, Kecamatan Juwiring, Kabupaten Klaten Dalam Menjaga Keberadaan Bisnis Mebel).

0 6 40

ANALISIS PRODUKTIVITAS PETANI KELAPA SAWIT DI KABUPATEN ASAHAN.

0 2 21

PERSEPSI PELAKU BISNIS SPBU DI KABUPATEN KUDUS TERHADAP ETIKA BISNIS ISLAM

0 0 18