Penerapan metode Role Playing untuk meningkatkan pemahaman materi siklus akuntansi perusahaan jasa kelas XI IPS : penelitian dilaksanakan pada kelas XI IPS 2 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN
PEMAHAMAN MATERI SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA
KELAS XI IPS
Penelitian dilaksanakan kelas XI IPS 2 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta

Wahyu Fitriani
Universitas Sanata Dharma
2011

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa
kelas XI IPS 2 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta mengenai materi siklus akuntansi
perusahaan jasa dengan menerapkan metode pembelajaran role playing. Penelitian
ini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian dilaksanakan pada bulan
September 2011 di kelas XI IPS 2 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.
Penelitian dilakukan dalam dua tahap kegiatan yaitu observasi awal dan
pelaksanaan. Penelitian dilaksanakan dalam satu siklus yaitu perencanaan,
pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Pengumpulan data menggunakan
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kegiatan observasi meliputi observasi

perilaku guru, observasi perilaku siswa, dan observasi kelas. Analisis data
dilakukan secara deskriptif dan komparatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode pembelajaran
role playing dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi siklus
akuntansi perusahaan jasa. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata kelas dari hasil
pre test 2,93 dan hasil post test mencapai 5,10. Setelah menerapkan metode role
playing hasil belajar siswa meningkat 36,16%.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

THE ENACMENT OF ROLE PLAYING METHOD TO IMPROVE
UNDERSTANDING OF THE SERVICE COMPANY’S ACCOUNTING CYCLE
SUBJECT FOR ELEVENTH GRADE SOCIAL SCIENCE CLASS

The research was conducted in XI IPS 2 BOPKRI 2 High School, Yogyakarta


Wahyu Fitriani
Sanata Dharma University
2011

This research is aimed to know the improvement of students’ in XI IPS 2
BOPKRI 2 High School Yogyakarta about the subject service company’s accounting
cycle by enacting the role playing learning method. This research type is the class activity
research. The research was conducted in September 2011, in XI IPS 2 class BOPKRI 2
High School Yogyakarta.
The research was conducted in two stages, which are observation and execution.
The research was executed in one cycle, which are planning, execution, observation, and
reflection. The data were gathered from observation, interview, and documentation.
Observation includes the teacher’s behavior observation, students’ behavior observation,
and class observation. The data were analyzed both descriptively and comparatively.
The research result show that the enactment of role-playing method learning is
able to improve students’ understanding to the subject of service company’s accounting
cycle. This is shown by the average class grade during pre-test was 2,93 and the post-test
result could reach to 5,10.
By enacting the role-playing learning method the level of
students’ understanding about the subject is increasing 36,16%.


ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING
UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI
SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA KELAS XI IPS
Penelitian dilaksanakan pada kelas XI IPS 2 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi

OL E H :
Wahyu Fitriani
NIM : 071334020

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING
UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI
SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA KELAS XI IPS
Penelitian dilaksanakan pada kelas XI IPS 2 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi

OL E H :
Wahyu Fitriani

NIM : 071334020

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012
i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini untuk :

Bapak - Fx. Pardjan Sujono
Ibu - (Alm.) Ch. Juminah
Bulek - Caecilia Surati
Mbak ku - Florentina Ari Endra PA.
Sahabat-sahabatku Tercinta

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO

Hal yang benar-benar kau yakini
pasti akan selalu terjadi;
dan keyakinan akan suatu hal
menyebabkan terjadi

-Frank Lloyd W right-

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
PENERAPAN METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN
PEMAHAMAN MATERI SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA
KELAS XI IPS
Penelitian dilaksanakan kelas XI IPS 2 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta


Wahyu Fitriani
Universitas Sanata Dharma
2011

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa
kelas XI IPS 2 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta mengenai materi siklus akuntansi
perusahaan jasa dengan menerapkan metode pembelajaran role playing. Penelitian
ini merupakan penelitian tindakan kelas. Penelitian dilaksanakan pada bulan
September 2011 di kelas XI IPS 2 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.
Penelitian dilakukan dalam dua tahap kegiatan yaitu observasi awal dan
pelaksanaan. Penelitian dilaksanakan dalam satu siklus yaitu perencanaan,
pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Pengumpulan data menggunakan
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kegiatan observasi meliputi observasi
perilaku guru, observasi perilaku siswa, dan observasi kelas. Analisis data
dilakukan secara deskriptif dan komparatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode pembelajaran
role playing dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi siklus
akuntansi perusahaan jasa. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata kelas dari hasil
pre test 2,93 dan hasil post test mencapai 5,10. Setelah menerapkan metode role
playing hasil belajar siswa meningkat 36,16%.


viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

THE ENACMENT OF ROLE PLAYING METHOD TO IMPROVE
UNDERSTANDING OF THE SERVICE COMPANY’S ACCOUNTING CYCLE
SUBJECT FOR ELEVENTH GRADE SOCIAL SCIENCE CLASS

The research was conducted in XI IPS 2 BOPKRI 2 High School, Yogyakarta

Wahyu Fitriani
Sanata Dharma University
2011

This research is aimed to know the improvement of students’ in XI IPS 2
BOPKRI 2 High School Yogyakarta about the subject service company’s accounting
cycle by enacting the role playing learning method. This research type is the class activity

research. The research was conducted in September 2011, in XI IPS 2 class BOPKRI 2
High School Yogyakarta.
The research was conducted in two stages, which are observation and execution.
The research was executed in one cycle, which are planning, execution, observation, and
reflection. The data were gathered from observation, interview, and documentation.
Observation includes the teacher’s behavior observation, students’ behavior observation,
and class observation. The data were analyzed both descriptively and comparatively.
The research result show that the enactment of role-playing method learning is
able to improve students’ understanding to the subject of service company’s accounting
cycle. This is shown by the average class grade during pre-test was 2,93 and the post-test
result could reach to 5,10.
By enacting the role-playing learning method the level of
students’ understanding about the subject is increasing 36,16%.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penerapan Metode
Role Playing untuk Meningkatkan Pemahaman Materi Siklus Akuntansi
Perusahaan Jasa Kelas XI IPS”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu
syarat untuk meraih gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Sanata Dharma,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial,
Program Studi Pendidikan Akuntansi.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari batuan
berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada :
1. Bapak Rohandi Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan

waktu,

memberikan

saran,

pengarahan untuk kesempurnaan skripsi ini.

x

masukan,

revisi-revisi

serta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA. dan Bapak Drs. Bambang Purnomo,
S.E., M.Si. selaku dosen penguji. Terima kasih atas saran dan kritik yang telah
diberikan sehingga penulisan skripsi ini menjadi lebih baik.
6. Seluruh Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi serta para
karyawan Program Studi Pendidikan Akuntansi khususnya Mbak Aris yang
telah memberikan bimbingan dan pelayanan selama mengikuti perkuliahan di
Universitas Sanata Dharma.
7. Ibu Dra. Arina Rahayu, M.M. selaku guru mitra yang telah bersedia
membantu penulis melakukan penelitian bersama. Terima kasih telah
meluangkan waktu dan membantu pelaksanaan penelitian.
8. Teman- teman XI IPS 2 SMA BOPKRI 2 yang telah membantu pelaksanaan
penelitian serta seluruh keluarga besar SMA BOPKRI 2 Yogyakarta yang
telah memberikan dukungan dalam melaksanakan penelitian. Terima kasih
banyak atas ijin dan bantuan yang diberikan.
9. Kedua orang tuaku, Fx. Pardjan Sujono dan (Alm.) Ch. Juminah yang tercinta,
berkat Allah Bapa selalu menyertai Bapak dan Ibu tercinta.
10. Bulekku Caecilia Surati yang telah memberikan doa dan dukungan baik moral
maupun material.
11. Mbakku Florentina Ari Endra Puji Astuti terima kasih atas dukungan dan
doanya.
12. Seluruh keluarga besarku yang telah memberikan doa dan dukungan.

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... iv
HALAMAN MOTTO .......................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS............................................................. vii
ABSTRAK............................................................................................................ viii
ABSTRACT........................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .......................................................................................... x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................ xix
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xx
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1
B. Batasan Masalah...................................................................................... 5
C. Rumusan Masalah ................................................................................... 6
D. Tujuan Penelitian..................................................................................... 6
E. Manfaat Penelitian................................................................................... 6

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 8
A. Penelitian Tindakan Kelas ....................................................................... 8
B. Metode Role Playing ............................................................................... 18
C. Pemahaman Mata Pelajaran Akuntansi .................................................... 23
D. Kerangka Berpikir ................................................................................... 25

BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................... 28
A. Jenis Penelitian ........................................................................................ 28
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................... 28
C. Subjek dan Objek Penelitian .................................................................... 29
D. Prosedur Penelitian .................................................................................. 29
E. Instrumen Penelitian ................................................................................ 34
F. Pengumpulan Data .................................................................................. 35
G. Analisis Data ........................................................................................... 36

BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH ....................................................... 38
A. Sejarah SMA BOPKRI 2 Yogyakarta ...................................................... 38
B. Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi SMA BOPKRI 2 Yogyakarta ................. 40
C. Sistem Pendidikan dan Kurikulum di SMA BOPKRI 2 Yogyakarta......... 41
D. Organisasi SMA BOPKRI 2 Yogyakarta ................................................. 47
E. Sumber Daya Manusia SMA BOPKRI 2 Yogyakarta .............................. 53
F. Siswa SMA BOPKRI 2 Yogyakarta ........................................................ 58

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

G. Kondisi Fisik dan Lingkungan Kondisi Fisik dan Lingkungan Sekolah di
SMA BOPKRI 2 Yogyakarta ................................................................... 59
H. Fasilitas Pendidikan dan Latihan ............................................................. 64
I. Majelis Sekolah/ Dewan Sekolah/ Komite Sekolah .................................. 66
J. Hubungan antara SMA BOPKRI 2 Yogyakarta dengan Instansi Lain ....... 67
K.Usaha-usaha Peningkatan Kualitas Lulusan di SMA BOPKRI 2
Yogyakarta .............................................................................................. 69

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN ............................................ 72
A. Deskripsi Penelitian................................................................................. 72
1. Observasi Awal ................................................................................. 72
a. Observasi perilaku guru ............................................................... 72
b. Observasi perilaku siswa .............................................................. 77
c. Observasi keadaan kelas .............................................................. 79
2. Deskripsi Awal Pemahaman Siswa terhadap Materi Siklus Akuntansi
Perusahaan Jasa ................................................................................. 82
3. Tahap Penelitian Tindakan Kelas ....................................................... 84
a. Perencanaan ................................................................................. 84
b. Tindakan...................................................................................... 90
c. Observasi ..................................................................................... 94
d. Refleksi ....................................................................................... 101
4. Pemahaman Siswa terhadap Materi Siklus Akuntansi Perusahaan
Jasa.................................................................................................... 106

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Analisis Komparasi Pemahaman Siswa Sebelum dan Sesudah Menerapkan
Metode Role Playing..................................................................................

108

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN ............................ 112
A. Kesimpulan ............................................................................................. 112
B. Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 112
C. Saran ....................................................................................................... 113

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................

115

LAMPIRAN ......................................................................................................... 117

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Struktur Kurikulum SMA BOPKRI 2 Yogyakarta Tahun Pelajaran
2010/2011..............................................................................................

42

Tabel 4.2 Struktur Kurikulum SMA BOPKRI 2 Yogyakarta Tahun Pelajaran
2011/2012 Kelas X ................................................................................

43

Tabel 4.3 Struktur Kurikulum SMA BOPKRI 2 Yogyakarta Tahun Pelajaran
2011/2012 Kelas XI Bahasa dan XII Bahasa ..........................................

45

Tabel 4.4 Struktur Kurikulum SMA BOPKRI 2 Yogyakarta Tahun Pelajaran
2011/2012 Kelas XI IPA dan XII IPA ...................................................

45

Tabel 4.5 Struktur Kurikulum SMA BOPKRI 2 Yogyakarta Tahun Pelajaran
2011/2012 Kelas XI IPS dan XII IPS .....................................................

46

Tabel 4.6 Personalia Pembantu Pimpinan Sekolah .................................................

54

Tabel 4.7 Personalia dan Urusan Tugas Wakil Kepala Sekolah dan Staf.................

55

Tabel 4.8 Personalia dan Uraian Kegiatan Seksi dan Unit Sekolah SMA
BOPKRI 2 Yogyakarta ..........................................................................

55

Tabel 4.9 Personalia Wali Kelas SMA BOPKRI 2 Yogyakarta Tahun Ajaran
2010/2011..............................................................................................

56

Tabel 4.10 Personalia Guru Piket SMA BOPKRI 2 Yogyakarta ...............................

57

Tabel 4.11 Jumlah Peserta Didik Tahun Pelajaran 2011/2012 ..................................

58

Tabel 5.1 Hasil Observasi terhadap Aktivitas Guru di Kelas Sebelum
Menerapkan Metode Role Playing .........................................................

xvii

74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 5.2 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Siswa Sebelum Menerapkan
Metode Role Playing ............................................................................. 78
Tabel 5.3 HasilPre Test Siswa Kelas XI IPS 2........................................................

83

Tabel 5.4 Alokasi Waktu Pelaksanaan Pembelajaran dengan Menggunakan
Metode Role Playing .............................................................................

93

Tabel 5.5 Hasil Observasi terhadap Aktivitas Guru di Kelas pada saat
Menerapkan Metode Role Playing .........................................................

95

Tabel 5.6 Hasil Observasi terhadap Aktivitas Siswa di Kelas pada saat
Menerapkan Metode Role Playing .........................................................

98

Tabel 5.7 Refleksi Guru .........................................................................................

102

Tabel 5.8 Rangkuman Refleksi Siswa ....................................................................

104

Tabel 5.9 Hasil Post Test Siswa .............................................................................

106

Tabel 5.10 Peningkatan Pemahaman ........................................................................

108

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tahap Penelitian Tindakan Kelas ..........................................................

16

Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMA BOPKRI 2 Yogyakarta .................................

48

xix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Observasi Aktivitas Guru di Kelas Sebelum Menerapkan
Metode Role Playing .........................................................................

117

Lampiran 2 Instrumen Observasi Aktivitas Siswa di Kelas Sebelum Menerapkan
Metode Role Playing .........................................................................

120

Lampiran 3 Lembar Observasi Keadaan Kelas Sebelum Menerapkan Metode
Role Playing (Catatan Anekdotal) .....................................................

121

Lampiran 4 Instrumen Observasi Aktivitas Guru di Kelas Pada Saat Menerapkan
Metode Role Playing .........................................................................

123

Lampiran 5 Instrumen Observasi Aktivitas Siswa di Kelas Pada Saat Menerapkan
Metode Role Playing .........................................................................

126

Lampiran 6a Lembar Observasi Keadaan Kelas Pada Saat Menerapkan Metode
Role Playing (Catatan Anekdotal) ..................................................
Lampiran 6b

127

Instrumen Observasi Kelas Pada Saat Penerapan Metode Role
Playing .............................................................................................

129

Lampiran 7 Soal Pre Test .......................................................................................

130

Lampiran 8 Soal Post Test .....................................................................................

141

Lampiran 9a Instrumen Refleksi Guru ....................................................................

152

Lampiran 9b Rangkuman Refleksi Siswa ................................................................

153

Lampiran 10 Hasil Wawancara Guru Terkait Metode Pembelajaran .......................

155

Lampiran 11 Hasil Wawancara Guru Terkait Pemahaman Siswa ...........................

156

Lampiran 12 Penilaian Sebelum dan Sesudah Role Playing.....................................

157

xx

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 13 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ........................................

159

Lampiran 14 Media Pembelajaran ...........................................................................

166

Lampiran 15 Materi Pembelajaran ..........................................................................

209

xxi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupannya seseorang membutuhkan ilmu pengetahuan.
Ilmu pengetahuan tersebut dapat diperoleh melalui pendidikan. Pendidikan
merupakan suatu sarana bagi seseorang untuk mengenal dunia. Oleh
karena itu pendidikan dianggap sangat penting bagi perkembangan hidup
seseorang. Dengan pendidikan seseorang menjadi paham mengenai hal-hal
yang dapat bermanfaat dalam kehidupan. Di dalam pendidikan terdapat
suatu interaksi yaitu antara pendidik dengan peserta didiknya. Interaksi
tersebut berguna untuk memberikan pemahaman mengenai suatu hal.
Proses interaksi tersebut bisa terjadi di berbagai tempat dan berbagai
keadaan. Interaksi tersebut juga dapat bersifat formal dan nonformal.
Interaksi formal dapat terjadi di sekolah, institusi, bimbingan belajar, dan
lain sebagainya, sedangkan interaksi nonformal biasanya terjadi di
lingkungan keluarga, masyarakat, dan lain sebagainya.
Dalam pendidikan seseorang dituntut untuk memahami sesuatu
melalui proses belajar. Proses belajar harus dilaksanakan dalam keadaan
yang baik agar tujuan utama pendidikan dapat tercapai. Pada pendidikan
formal di sekolah proses belajar yang kondusif dapat tercipta apabila
terjadi interaksi yang baik antara guru dan siswa. Seorang guru dituntut
untuk mempunyai tingkat kreativitas yang tinggi dalam mengemas

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk membantu siswa dalam belajar
memahami suatu materi, selain itu juga untuk menarik perhatian siswa
pada saat mengikuti proses pembelajaran di sekolah. Seorang guru yang
baik tidak hanya menstranfer ilmu pengetahuan tetapi juga mampu
membangkitkan minat belajar siswa.
Guru mempunyai peran penuh dalam proses belajar mengajar di
sekolah. Namun seiring dengan berkembangnya jaman yang diiringi
dengan kemajuan teknologi, hal demikian dianggap kurang cocok.
Keadaan di lapangan menuntut siswa untuk bersikap aktif dan kritis dalam
menanggapi perubahan jaman seperti saat ini. Dalam hal ini guru
diharapkan hanya berperan sebagai fasilitator bukan moderator pada saat
proses pembelajaran berlangsung. Kenyataannya masih banyak ditemukan
guru

yang

menyampaikan

materi

pembelajaran

dengan

metode

konvensional atau belum melibatkan siswa secara aktif. Proses belajar
yang terjadi cenderung satu arah, yaitu guru menjelaskan dan siswa
mendengarkan. Hal demikian membuat keadaan kelas menjadi tidak
kondusif, siswa menjadi gaduh karena merasa jenuh.
Terdapat banyak metode pembelajaran yang mampu membantu
guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Metode-metode yang
dikembangkan tersebut menuntut keaktifan siswa pada saat proses
pembelajaran berlangsung, dalam hal ini guru hanya sebagai fasilitator.
Metode – metode tersebut antara lain role playing, examples non
examples, jigsaw, scramble, mind mapping, group investigation, make a

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

match,

debate,

word square.

Salah

satu metode

belajar yang

dikembangkan adalah metode role playing. Role playing merupakan
metode bermain peran yang menuntut siswa untuk aktif pada saat kegiatan
belajar mengajar berlangsung. Melalui kegiatan bermain peran tersebut
siswa diharapkan mampu menemukan sendiri ilmu pengetahuan sesuai
dengan kemampuan siswa. Dalam role playing terdapat nilai-nilai yang
mendasarinya antara lain yaitu bersangkutan langsung dengan masalah
kehidupan sehari-hari agar siswa mudah memahaminya selain itu juga
agar siswa mampu belajar tentang bagaimana harus mengatasi suatu
masalah serupa pada kehidupan sehari-hari. Dengan demikian role playing
akan membantu siswa dalam meningkatkan pemahaman terhadap suatu
materi pembelajaran, apabila siswa mampu memahami dengan baik materi
pembelajaran tersebut maka prestasi siswa dipastikan akan meningkat.
Role playing akan mempermudah siswa untuk mempelajari materi –
materi yang dianggap rumit secara teori, misalnya akuntansi. Pada materi
pelajaran akuntansi siswa dituntut bermain logika untuk masalah keuangan
tertentu, hal demikian akan terasa sulit apabila materi disampaikan secara
teoritis. Siswa membutuhkan gambaran konkrit mengenai bagaimana
siklus keuangan yang terjadi sehingga menghasilkan laporan keuangan
yang sedemikian rupa pada suatu perusahaan.
Pelajaran akuntansi menuntut siswa untuk mampu memahami
siklus akuntansi yang terjadi dalam suatu perusahaan, mulai dari tahap
pencatatan, pengikhtisaran, dan pelaporan. Akuntansi merupakan sebuah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

informasi keuangan yang penting dalam perusahaan. Jadi dalam
penyusunan informasi ini dibutuhkan suatu pemahaman yang cukup di
bidang akuntansi. Misalnya dalam hal tahap pencatatan, sebelum
melakukan pencatatan siswa terlebih dahulu harus mampu menganalisis
bukti transaksi yang merupakan dokumen sumber dari pencatatan
akuntansi, kemudian mencatatnya ke dalam jurnal umum. Setelah
mencatat ke dalam jurnal umum hal yang perlu dilakukan siswa adalah
memindahbukukan pos – pos jurnal ke akun buku besar. Untuk melakukan
prosedur tersebut siswa harus terbiasa dengan istilah – istilah di bidang
akuntansi, selain itu juga harus ada gambaran konkrit mengenai bukti
transaksi yang akan dianalisis dan dijadikan sumber pencatatan.
Namun pada kenyataannya pelajaran akuntansi masih disampaikan
secara teoritis menggunakan metode konvensional oleh guru. Guru
cenderung menjelaskan materi menggunakan metode ceramah dan siswa
mendengarkan penyampaian materi tersebut kemudian mengerjakan soal
latihan dari guru. Dampak dari hal tersebut adalah siswa menjadi pasif.
Selain itu siswa akan merasa jenuh dan pemahaman tentang materi yang
disampaikan tidak optimal. Akuntansi membutuhkan pengalaman pribadi
siswa untuk terlibat langsung dalam setiap tahapannya. Dengan kata lain,
mata pelajaran akuntansi menuntut siswa untuk berpartisipasi aktif.
Sesuai dengan hal tersebut pembelajaran akuntansi khususnya
untuk materi siklus akuntansi perusahaan jasa bisa menerapkan metode
role playing. Materi siklus akuntansi perusahaan jasa mencakup tahap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

menganalisis,

mencatat,

menggolongkan,

mengikhtisarkan,

dan

melaporkan posisi keuangan di perusahaan jasa. Penerapan metode role
playing ini berguna bagi siswa untuk mengetahui secara nyata tentang
penerapan akuntansi di dunia usaha khususnya pada perusahaan jasa.
Dalam metode role playing guru mengajak siswa untuk bermain peran
yang terkait langsung pada praktik nyata dunia usaha, misalnya sebagai
akuntan, bagian keuangan, atau bagian penjualan jasa dan bagian
pembelian perusahaan. Siswa mempunyai tugas masing – masing di setiap
peran tersebut. Dengan demikian role playing diharapkan mampu
membantu meningkatkan pemahaman dan memberikan gambaran konkrit
kepada siswa mengenai siklus akuntansi yang terjadi pada sebuah
perusahaan.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis ingin melakukan
penelitian tindakan kelas tentang “ Penerapan Metode Role Playing untuk
Meningkatkan Pemahaman Materi Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa
Kelas XI IPS. Studi Kasus pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI SMA
BOPKRI 2Yogyakarta ”.

B. Batasan Masalah
Penelitian mengenai penerapan metode role playing dalam
pembelajaran akuntansi ini memfokuskan pada peningkatan pemahaman
siswa terhadap materi analisis bukti transaksi, pencatatan ke dalam jurnal
umum dan posting ke buku besar pada siklus akuntansi perusahaan jasa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah
pada penelitian ini adalah bagaimana penerapan metode role playing pada
materi siklus akuntansi perusahaan jasa untuk meningkatkan pemahaman
siswa kelas XI IPS SMA BOPKRI 2 Yogyakarta ?

D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatkan
pemahaman mengenai materi siklus akuntansi perusahaan jasa oleh siswa
kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

E. Manfaat Penelitian
1. Bagi peserta didik
Dengan penelitian ini diharapkan peserta didik mampu meningkatkan
pemahamannya mengenai materi siklus akuntansi di perusahaan jasa.
2. Bagi guru
Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada guru untuk
mengembangkan metode belajar yang dipakai dengan menerapkan
metode pembelajaran yang mampu mengajak siswa menjadi aktif dan
kritis pada saat proses pembelajaran berlangsung.
3. Bagi peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

Sebagai seorang calon guru melalui penelitian ini peneliti memperoleh
pengetahuan dan keterampilan dalam mengajar khususnya mengenai
model pembelajaran. Hal ini sangat mendukung peneliti sebagai
seorang guru yang kreatif.
4. Bagi Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan referensi bagi
peneliti selanjutnya berkaitan dengan penerapan strategi pembelajaran
dan aktivitas pengajaran di lapangan.

.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Tindakan Kelas ( PTK )
1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
PTK menurut Carr dan Kemmis (1996) adalah suatu bentuk penelitian
refleksi diri (self reflective) yang dilakukan oleh para pertisipan dalam situasi
sosial untuk memperbaiki rasionalitas dan kebenaran seperti :
1.
2.
3.

praktik-praktik sosial atau pendidikan yang dilakukan sendiri;
pengertian mengenai praktik-praktik tersebut;
situasi-situasi di mana praktik-praktik tersebut dilaksanakan.
Mc Niff (1992) memandang PTK adalah sebagai bentuk penelitian

reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri yang hasilnya dapat dimanfaatkan
sebagai alat untuk pengembangan keahlian mengajar. PTK merupakan
penelitian tentang, untuk, dan oleh masyarakat / kelompok sasaran dengan
memanfaatkan interaksi, partisipasi, dan kolaboratif antara peneliti dan
kelompok sasaran.
Penelitian tindakan kelas dalam istilah bahasa Inggris adalah Classroom
Action Research (CAR). Dari namanya sudah menunjukkan isi yang
terkandung di dalamnya, yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di
kelas. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:2) ada tiga kata yang membentuk
pengertian tersebut, maka ada tiga pengertian yang dapat diterangkan sebagai
berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9

1.

2.
3.

Penelitian, menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek
dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk
memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan
mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
Tindakan, menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan
dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus
kegiatan untuk siswa.
Kelas, dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi
dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal
dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah
kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima
pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.
Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata inti, yaitu

penelitian, tindakan, dan kelas, segera dapat disimpulkan bahwa penelitian
tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar
berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah
kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan
arahan guru yang dilakukan oleh siswa.
Selain itu penelitian tindakan kelas (PTK) dapat pula diartikan sebagai
penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara
merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif
dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga
hasil belajar siswa dapat meningkat.
2. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas
Dari pengertian PTK di atas, PTK mempunyai beberapa karakteristik
tertentu. Menurut Zainal Aqib (2007) PTK setidaknya memiliki karakteristik
antara lain :
1.
2.
3.

didasarkan pada masalah yang dihadapi guru dalam instruksional;
adanya kolaborasi dalam pelaksanaannya;
peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

4.
5.

bertujuan memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktik
instruksional;
dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus.
Selain

itu

Kunandar

(2008:58)

juga

mengungkapkan

beberapa

karakteristik PTK yaitu :
1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

On the job problem oriented
Masalah yang diteliti dalam PTK adalah masalah riil atau nyata yang
muncul dari dunia kerja peneliti atau yang ada dalam kewenangan
atau tanggung jawab peneliti. Dengan demikian PTK didasarkan pada
masalah yang benar – benar dihadapi guru dalam proses pembelajaran
di kelas.
Problem solving oriented
PTK yang dilakukan oleh guru bertujuan untuk memecahkan masalah
yang dihadapi guru dalam proses belajar mengajar di kelasnya
melalui suatu tindakan (treatment) tertentu sebagai upaya
menyempurnakan proses pembelajaran di kelasnya.
Improvement oriented
PTK dilaksanakan dalam rangka memperbaiki atau meningkatkan
mutu proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru di kelas. PTK
juga bertujuan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran dengan
asumsi bahwa semakin baik suatu proses pembelajaran maka semakin
baik pula hasil pembelajaran yang dicapai oleh siswa.
Cyclic
Konsep tindakan dalam PTK diterapkan melalui urutan yang terdiri
dari beberapa tahap berdaur ulang (cyclical). Siklus dalam PTK
terdiri dari empat tahap yakni perencanaan tindakan, melakukan
tindakan, pengamatan atau observasi dan refleksi.
Action oriented
PTK selalu didasarkan pada adanya tindakan (treatment) tertentu
untuk memperbaiki PBM di kelas. Tindakan dalam PTK merupakan
suatu alat atau cara untuk memperbaiki masalah dalam PBM yang
dihadapi guru di kelas. Di dalam PTK harus ada perbaikan tindakan
yang dirancang untuk mengatasi masalah yang dihadapi saat itu
dalam konteks dan situasi saat itu pula.
Pengkajian terhadap dampak tindakan
Dampak tindakan yang dilakukan harus dikaji apakah sesuai dengan
tujuan, apakah memberikan dampak positif yang lain yang tidak
diduga sebelumnya, atau bahkan menimbulkan dampak negatif yang
merugikan peserta didik.
Specifics contextual
Aktivitas PTK dipicu oleh masalah praktis yang dihadapi guru dalam
PBM di kelas. Permasalahan PTK adalah permasalahan yang sifatnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11

spesifik kontekstual dan situasional sesuai dengan karakteristik siswa
dalam kelas tersebut.
8. Partisipatory
PTK dilakukan secara kolaboratif dan bermitra dengan pihak lain
seperti teman sejawat. Dalam PTK perlu ada partisipasi dari pihak
lain yang berperan sebagai pengamat.
9. Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi
Kegiatan yang penting dilakukan dalam PTK adalah refleksi. Refleksi
bertujuan untuk mengevaluasi tindakan sampai dengan memutuskan
apakah masalah itu tuntas atau perlu tindakan lain dalam siklus
berikutnya.
10. Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus di
mana dalam satu siklus terdiri dari perencanaan, tindakan,
pengamatan, dan observasi, dan selanjutnya diulang lagi dalam
beberapa siklus.
3. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas
Menurut Zainal Aqib (2007) tujuan penelitian tindakan kelas adalah
untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara
berkesinambungan. Tujuan ini melekat pada diri guru dalam penunaian misi
profesional kependidikannya. Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu
cara bagi guru untuk memperbaiki layanan kependidikan.
Selain itu Kunandar (2008) juga berpendapat bahwa penelitian tindakan
kelas mempunyai tujuan sebagai berikut.
1.

2.
3.
4.
5.

Untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas yang
dialami langsung dalam interaksi antara guru dengan siswa yang sedang
belajar, meningkatkan profesionalisme guru, dan menumbuhkan budaya
akademik di kalangan para guru.
Peningkatan kualitas praktik pembelajaran di kelas secara terus-menerus
mengingat masyarakat berkembang secara cepat.
Peningkatan relevansi pendidikan, hal ini dicapai melalui peningkatan
proses pembelajaran.
Sebagai alat training in-service, yang memperlengkapi guru dengan skill
dan metode baru, mempertajam kekuatan analitisnya dan mempertinggi
kesadaran dirinya.
Sebagai alat untuk memasukkan pendekatan tambahan atau inovatif
terhadap sistem pembelajaran yang berkelanjutan yang biasanya
menghambat inovasi dan perubahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

6.
7.
8.
9.

Peningkatan mutu hasil pendidikan melalui perbaikan praktik
pembelajaran di kelas dengan mengembangkan berbagai jenis
keterampilan dan meningkatnya inovasi belajar siswa.
Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan.
Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah,
sehingga tercipta sikap proaktif dalam melakukan perbaikan mutu
pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan.
Peningkatan efisiensi pengelolaan pendidikan, peningkatan atau
perbaikan proses pembelajaran di samping untuk meningkatkan relevansi
dan mutu hasil pendidikan juga ditunjukkan untuk meningkatkan
efisiensi pemanfaatan sumber-sumber daya yang terintegrasi di
dalamnya.

4. Prinsip-prinsip Penelitian Tindakan Kelas
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:6) agar penelitian memperoleh
informasi atau kejelasan yang lebih baik tentang penelitian tindakan, perlu
kiranya dipahami bersama prinsip – prinsip yang harus dipenuhi apabila
berminat dan akan melakukan penelitian tindakan. Adapun prinsip – prinsip
yang dimaksud adalah sebagai berikut.
1.

Kegiatan nyata dalam situasi rutin
Penelitian tindakan dilakukan oleh peneliti tanpa mengubah situasi rutin.
Dengan demikian, apabila guru akan melakukan beberapa kali penelitian
tindakan, tidak menimbulkan kerepotan bagi Kepala Sekolah dalam
mengelola sekolahnya.
2. Adanya kesadaran diri untuk memperbaiki kinerja
Penelitian tindakan didasarkan atas sebuah filosofi bahwa setiap manusia
tidak suka atas hal – hal yang statis, tetapi selalu menginginkan sesuatu yang
lebih baik. Peningkatan diri untuk hal yang lebih baik ini dilakukan terus –
menerus sampai tujuan tercapai, tetapi sifatnya hanya sementara, karena
dilanjutkan lagi dengan keinginan untuk lebih baik yang datang susul –
menyusul. Guru melakukan penelitian tindakan karena telah menyadari
adanya kekurangan pada dirinya, artinya pada kinerja yang dilakukan, dan
sesudah itu tentunya ingin melakukan perbaikan.
Berdasarkan uraian tersebut, berarti penelitian tindakan sifatnya bukan
menyangkut hal – hal statis, tetapi dinamis, yaitu adanya perubahan.
Penelitian tindakan bukan menyangkut materi atau topik pokok bahasan itu
sendiri, tetapi menyangkut penyajian topik pokok bahasan yang
bersangkutan, yaitu strategi, pendekatan, metode atau cara untuk memperoleh
hasil melalui sebuah kegiatan uji coba atau eksperimen.
3. SWOT sebagai dasar berpijak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

Penelitian tindakan harus dimulai dengan melakukan analisis SWOT,
terdiri atas unsur – unsur S-Strength (kekuatan), W-Weaknesses (kelemahan),
O-Opportunity (kesempatan), T-Threat (ancaman). Kekuatan dan kelemahan
yang ada pada diri peneliti dan subjek tindakan diidentifikasi secara cermat
sebelum mengidentifikasi yang lain. Sedangkan kesempatan dan ancaman
diidentifikasi dari yang ada di luar diri guru atau peneliti dan juga di luar diri
siswa atau subjek yang dikenai tindakan. Dalam memilih sebuah tindakan
yang akan dicoba, peneliti harus mempertimbangkan apakah ada sesuatu di
luar diri dan subjek tindakan yang kiranya dapat dimanfaatkan, juga
sebaliknya berpikir tentang “bahaya” di luar diri dan subjeknya sehingga
dapat mendatangkan resiko.
4. Upaya empiris dan sistemik
Dengan telah dilakukan analisis SWOT, tentu saja apabila guru
melakukan tindakan, berarti sudah mengikuti prinsip empiris (terkait dengan
pengalaman) dan sistemik, berpijak pada unsur – unsur yang terkait dengan
keseluruhan sistem terkait dengan objek yang sedang digarap. Pembelajaran
adalah sebuah sistem, yang keterlaksanaannya didukung oleh unsur – unsur
yang kait – mengait. Jika guru mengupayakan cara mengajar baru, harus juga
memikirkan tentang sarana pendukung yang berbeda, mengubah jadwal
pelajaran, dan hal – hal lain yang terkait dengan cara baru yang diusulkan
tersebut.
5. Ikuti prinsip SMART dalam perencanaan
SMART adalah kata bahasa Inggris yang artinya cerdas. Akan tetapi
dalam proses perencanaan kegiatan merupakan singkatan dari lima huruf
bermakna. Adapun makna dari masing – masing huruf adalah sebagai berikut.
a. S – Specific, khusus, tidak terlalu umum;
b. M – Managable, dapat dikelola, dilaksanakan;
c. A – Acceptable, dapat diterima lingkungan, atau
Achievable, dapat dicapai, dijangkau;
d. R – Realistic, operasional, tidak di luar jangkauan; dan
e. T – Time-bound, diikat oleh waktu, terencana.
Ketika guru menyusun rencana tindakan, harus mengingat hal – hal yang
disebutkan dalam SMART. Tindakan yang dipilih peneliti harus :
1) Khusus spesifik, tidak terlalu luas misalnya melakukan penelitian untuk
pelajaran bahasa, tetapi hanya satu aspek saja, misalnya aspek berbicara,
aspek membaca, atau aspek menulis. Dengan demikian, langkah dan
hasilnya dapat jelas karena spesifik.
2) Mudah dilakukan, tidak sulit atau berbelit, misalnya kesulitan dalam
mencari lokasi, mengumpulkan hasil, mengoreksi, dan kesulitan bentuk
lain.
3) Dapat diterima oleh subjek yang dikenai tindakan, artinya siswa tidak
mengeluh gara-gara guru memberikan tindakan, dan juga lingkungan
tidak terganggu karenanya.
4) Tindakan tersebut sudah tertentu jangka waktunya, yaitu kapan dapat
dilihat hasilnya. Batasan waktu ini penting agar guru mengetahui hasil
yang diberikan kepada siswa, dan lain kali kalau akan diulang, rencana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

pelaksanaannya sudah jelas. Sebagai contoh sebuah penelitian tindakan
dapat direncanakan dalam waktu satu bulan, satu semester, atau satu
tahun.
Di antara unsur dalam SMART, unsur yang sangat penting karena terkait
dengan subjek yang dikenai tindakan adalah unsur ketiga, yaitu A:
Acceptable, dapat diterima oleh subjek yang akan diminta melakukan sesuatu
oleh guru. Dengan demikian, guru dapat mengharapkan tindakan yang
dilakukan oleh siswa dilandasi atas kesadaran dan kemauan penuh. Dampak
dari kemauan penuh itu menghasilkan semangat atau kegairahan yang tinggi.
Selain itu prinsip PTK juga dikemukakan oleh Hopkins (1993:57).
Menurut Hopkins ada 6 prinsip dalam PTK yaitu sebagai berikut.
1.
2.
3.

4.
5.
6.

Pekerjaan utama guru adalah mengajar, dan apa pun metode PTK yang
diterapkannya seyogianya tidak mengganggu komitmennya sebagai
pengajar.
Metode pengumpulan data yang digunakan tidak menuntut waktu yang
berlebihan dari guru sehingga berpeluang mengganggu proses
pembelajaran.
Metodologi yang digunakan harus reliabel, sehingga memungkinkan
guru mengidentifikasi serta merumuskan hipotesis secara menyakinkan,
mengembangkan strategi yang dapat diterapkan pada situasi kelasnya,
serta memperoleh data yang dapat digunakan untuk menjawab hipotesis
yang dikemukakannya.
Masalah program yang diusahakan oleh guru seharusnya merupakan
masalah yang cukup merisaukan, dan bertolak dari tanggung jawab
profesional.
Dalam menyelenggarakan PTK, guru harus selalu bersikap konsisten
menaruh kepedulian tinggi terhadap proses dan prosedur yang berkaitan
dengan pekerjaannya.
Dalam melaksanakan PTK sejauh mungkin harus digunakan class room
excerding perspective, dalam arti permasalahan tidak dilihat terbatas
dalam konteks kelas dan atau mata pelajaran tertentu, melainkan
perspektif misi sekolah secara keseluruhan. Sebagai contoh yang
dilakukan oleh Kepala sekolah adalah memperbaiki sekolah, sedangkan
Pengawas sekolah memperbaiki sistem pendidikan (operasional
kepengawasan). PTK hanyalah sebuah modal, yang penting proses
memperbaiki.
Tidak berbeda jauh dengan prinsip – prinsip PTK yang telah

dikemukakan oleh para ahli, PTK juga mempunyai prinsip dasar. Prinsip
dasar PTK menurut Wijaya (2009:11) adalah sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

1.
2.
3.
4.
5.

Berkelanjutan
PTK merupakan upaya yang berkelanjutan secara siklustis.
Integral
PTK merupakan bagian integral dari konteks yang diteliti.
Ilmiah
Diagnosis masalah berdasar pada kejadian nyata.
Motivasi dari dalam
Motivasi untuk memperbaiki kualitas harus tumbuh dari dalam.
Lingkup
Masalah tidak dibatasi pada masalah pembelajaran di dalam dan luar
ruang kelas.

5. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas
Menurut Wijaya (2009:16) manfaat PTK yang dilakukan di sekolah dapat
disimpulkan sebagai berikut.
1. Menumbuhkan kebiasaan menulis
Karena terbiasa menulis, guru bisa memperoleh kesempatan untuk naik
golongan bagi PNS, karena sertifikasi guru mensyaratkan PTK.
2. Berpikir analitis dan ilmiah
Karena terbiasa mencari akar masalah dan mencoba mencari jalan keluar,
maka seorang guru akan terbiasa untuk berpikir analitis dan ilmiah. Oleh
karena itu, PTK dapat mengarahkan guru untuk selalu berpikir ilmiah
dalam memecahkan masalahnya.
3. Menambah khasanah ilmu pendidikan
Dengan banyaknya tulisan dari para guru yang melakukan PTK, maka
akan banyak kesempatan bagi para guru untuk membaca dan
mengembangkan wawasannya. Hal ini dapat menambah khasanah baru
dalam dunia pendidikan.
4. Menumbuhkan semangat guru lain
PTK dapat mendorong guru lain untuk mencoba melakukan PTK di kelas
yang diajarnya dan untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan
pembelajaran kelas.
5. Mengembangkan pembelajaran
Dengan PTK, guru dapat mengembangkan keterampilan atau pendekatan
baru pembelajaran dan dapat memecahkan masalah dengan penerapan
langsung di ruang kelas.
6. Meningkatkan mutu sekolah secara keseluruhan
PTK pada intinya memperbaiki proses pembelajaran di kelas. Semakin
sering dan banyak guru yang menulis PTK maka semakin baiklah
kualitas sekolah tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

Sementara menurut Kunandar (2008 : 68) manfaat PTK dapat dilihat dari
dua aspek , yaitu aspek akademis dan aspek praktis.
1. Manfaat aspek akademis adalah untuk membantu guru menghasilkan
pengetahuan yang sahih dan relevan bagi kelas mereka untuk
memperbaiki mutu pembelajaran dalam jangka pendek.
2. Manfaat praktis dari pelaksanaan PTK antara lain :
a. merupakan pelaksanaan inovasi pembelajaran dari bawah.
Peningkatan mutu dan perbaikan proses pembelajaran yang
dilakukan guru secara rutin merupakan wahana pelaksaan inovasi
pembelajaran. Oleh karena itu, guru perlu selalu mencoba untuk
mengubah, mengembangkan, dan meningkatkan pendekatan,
metode, maupun gaya pembelajaran sehingga dapat melahirkan
suatu model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dan
karakteristik kelas;
b. pengembangan kurikulum di tingkat sekolah, artinya dengan guru
melakukan PTK, maka guru telah melakukan implementasi
kurikulum dalam tataran praktis, yakni bagaimana kurikulum itu
dikembangkan dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi, sehingga
kurikulum dapat berjalan secara efektif melalui proses pembelajaran
yang aktif, inovatif, kreatif, efektif,

Dokumen yang terkait

Penerapan metode role playing sebagai upaya meningkatkan pemahamanan materi siklus akuntansi perusahaan jasa : penelitian dilaksanakan pada siswa kelas XII Sosial 1 SMA Kolese De Britto Yogyakarta.

0 5 252

Penerapan metode pembelajaran role playing pada pembelajaran akuntansi untuk meningkatkan pemahaman siswa pada materi siklus akuntansi : penelitian dilakukan pada siswa kelas XI IS 3 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta.

0 1 221

Penerapan metode Role Playing sebagai upaya meningkatkan pemahaman materi analisis bukti transaksi dan pencatatan bukti transaksi ke dalam jurnal umum pada siklus akuntansi perusahaan jasa siswa kelas XI IPS : penelitian dilaksanakan pada kelas XI IPS 2 S

0 0 2

Penerapan metode role playing sebagai upaya meningkatkan pemahaman materi siklus akuntansi perusahaan jasa siswa kelas XII Sosial.

1 13 266

Penetapan metode role playing sebagai upaya meningkatkan pemahaman materi siklus akuntansi perusahaan dagang siswa kelas XII IPS : studi kasus siswa kelas XII IPS SMA Stella Duce 1 Yogyakarta.

0 1 299

Penetapan metode role playing sebagai upaya meningkatkan pemahaman materi siklus akuntansi perusahaan dagang siswa kelas XII IPS studi kasus siswa kelas XII IPS SMA Stella Duce 1 Yogyakarta

2 14 297

Penerapan metode role playing sebagai upaya meningkatkan pemahaman materi siklus akuntansi perusahaan jasa siswa kelas XII Sosial - USD Repository

0 2 264

Penerapan metode Role Playing sebagai upaya meningkatkan pemahaman materi analisis bukti transaksi dan pencatatan bukti transaksi ke dalam jurnal umum pada siklus akuntansi perusahaan jasa siswa kelas XI IPS : penelitian dilaksanakan pada kelas XI IPS 2 S

0 0 260

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI SIKLUS AKUNTANSI

0 0 219

Penerapan metode role playing sebagai upaya meningkatkan pemahamanan materi siklus akuntansi perusahaan jasa : penelitian dilaksanakan pada siswa kelas XII Sosial 1 SMA Kolese De Britto Yogyakarta - USD Repository

0 3 250