Penerapan metode pembelajaran role playing pada pembelajaran akuntansi untuk meningkatkan pemahaman siswa pada materi siklus akuntansi : penelitian dilakukan pada siswa kelas XI IS 3 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta.

(1)

vii

 

ABSTRAK

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING PADA

PEMBELAJARAN AKUNTANSI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN

SISWA PADA MATERI SIKLUS AKUNTANSI

Penelitian dilakukan pada Siswa Kelas XI IS 3 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta

Nicolas Bayu Kristiawan

Universitas Sanata Dharma

2011

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa

kelas XI IS 3 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta pada mata pelajaran siklus akuntansi

perusahaan jasa, setelah dilaksanakan metode pembelajaran

role playing.

Jenis

penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian dilaksanakan pada bulan

April 2011 di kelas XI IS 3, SMA Stella Duce 2 Yogyakarta.

Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan

dokumentasi. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam satu siklus yang

meliputi empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi kegiatan guru,

lembar observasi kegiatan siswa, lembar observasi kegiatan kelas, lembar observasi

kegiatan guru dalam proses pembelajaran, instrumen pengamatan kelas, lembar

observasi kegiatan belajar siswa dalam kelompok, dan instrumen refleksi. Data yang

telah diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis

komparatif.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut :

terjadi peningkatan pemahaman siswa yang dibuktikan dengan peningkatan nilai

sebesar 21,86%, terdapat 16 siswa yang mengalami peningkatan nilai, 8 siswa tidak

mengalami peningkatan nilai. Hasil pengujian statistik terhadap hasil

pre test

dan

post

test

tersebut menunjukan ada perbedaan yang signifikan rata-rata

pre test

dan

post

test (sig.(2-tailed)

=0,00<

α

=0,005).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(2)

viii

 

ABSTRACT

THE IMPLEMENTATION OF ROLE PLAYING METHOD ON

ACCOUNTING TO IMPROVE THE UNDERSTANDING OF STUDENTS

LEARNING IN THE ACCOUNTING CYCLE MATERIALS

This Research was Conducted in the Students of the Eleventh Class of the Social

Sciences Department, Two Stella Duce Senior High School Yogyakarta

Nicolas Bayu Kristiawan

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2011

This research aims to know the improvement of understanding on accounting

cycle materials of the 11th grade of the 3rd students through the implementation of

role playing method. This kind of research is a class action research. This research

was conducted in April 2011 in the Eleventh Class of the Social Sciences

Department, Two Stella Duce Senior High School Yogyakarta.

The data were collected by the method of observation, interviews, and

documentation. Classroom action research was carried out in one cycle that includes

four phases namely : planning, action, observation, and reflection. Its data were

collected from teacher’s observation sheet activities, observation of student’s activity

sheets, activity sheets classroom observation, teacher’s observation sheet activities in

the learning process, classroom observation instruments, pieces of the observation of

students in group learning activities, and instruments of reflection. They were

analyzed by using descriptive analysis and comparative analysis

.Based on the research that has been carried out, the following results: are 1)

there is significant increase in student’s understanding (21.86%). There are 16

students whose grades increase, 8 students did not experience an increase in value.

The statistic result of pretest and post test show that there are significant difference

between averages pre test and post test (

test (sig.(2-tailed)

=0,00<

α

=0,005).


(3)

 

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING

PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI UNTUK

MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI

SIKLUS AKUNTANSI

Penelitian Dilakukan Pada Siswa Kelas XI IS 3 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

OLEH :

Nicolas Bayu Kristiawan

NIM : 071334058

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(4)

i

 

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING

PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI UNTUK

MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI

SIKLUS AKUNTANSI

Penelitian Dilakukan Pada Siswa Kelas XI IS 3 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

OLEH :

Nicolas Bayu Kristiawan

NIM : 071334058

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2011


(5)

ii

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(6)

iii

 


(7)

iv

 

Motto dan Persembahan

 

Ya BapaKu, jikalau sekiranya mungkin, biarlah

cawan ini berlalu dari padaKu, tetapi janganlah

seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang

Engkau kehendaki

(Matius 26:39)

           

 

Skripsi ini kupersembahkan

untuk:

*

*

*

*

Tuhan Yesus Kristus dan

Bunda Maria

Kedua Orangtua dan

Adik-adikku Tercinta

Keluarga Besarku dan

Saudara-saudaraku Semua

Teman-temanku yang telah

memberikanku pengalaman

yang berarti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(8)

v

 

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini merupakan

karya asli saya yang tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang

telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya

ilmiah.

Yogyakarta, 28 September 2011

Penulis


(9)

vi

 

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama

: Nicolas Bayu Kristiawan

Nomor mahasiswa

: 071334058

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN

ROLE PLAYING

PADA

PEMBELAJARAN AKUNTANSI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN

SISWA PADA MATERI SIKLUS AKUNTANSI

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma

hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam

bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di

internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama

saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 28 September 2011

Yang menyatakan

Nicolas Bayu Kristiawan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(10)

vii

 

ABSTRAK

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING PADA

PEMBELAJARAN AKUNTANSI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN

SISWA PADA MATERI SIKLUS AKUNTANSI

Penelitian dilakukan pada Siswa Kelas XI IS 3 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta

Nicolas Bayu Kristiawan

Universitas Sanata Dharma

2011

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa

kelas XI IS 3 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta pada mata pelajaran siklus akuntansi

perusahaan jasa, setelah dilaksanakan metode pembelajaran

role playing.

Jenis

penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian dilaksanakan pada bulan

April 2011 di kelas XI IS 3, SMA Stella Duce 2 Yogyakarta.

Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, dan

dokumentasi. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam satu siklus yang

meliputi empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi kegiatan guru,

lembar observasi kegiatan siswa, lembar observasi kegiatan kelas, lembar observasi

kegiatan guru dalam proses pembelajaran, instrumen pengamatan kelas, lembar

observasi kegiatan belajar siswa dalam kelompok, dan instrumen refleksi. Data yang

telah diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis

komparatif.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut :

terjadi peningkatan pemahaman siswa yang dibuktikan dengan peningkatan nilai

sebesar 21,86%, terdapat 16 siswa yang mengalami peningkatan nilai, 8 siswa tidak

mengalami peningkatan nilai. Hasil pengujian statistik terhadap hasil

pre test

dan

post

test

tersebut menunjukan ada perbedaan yang signifikan rata-rata

pre test

dan

post

test (sig.(2-tailed)

=0,00<

α

=0,005).


(11)

viii

 

ABSTRACT

THE IMPLEMENTATION OF ROLE PLAYING METHOD ON

ACCOUNTING TO IMPROVE THE UNDERSTANDING OF STUDENTS

LEARNING IN THE ACCOUNTING CYCLE MATERIALS

This Research was Conducted in the Students of the Eleventh Class of the Social

Sciences Department, Two Stella Duce Senior High School Yogyakarta

Nicolas Bayu Kristiawan

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2011

This research aims to know the improvement of understanding on accounting

cycle materials of the 11th grade of the 3rd students through the implementation of

role playing method. This kind of research is a class action research. This research

was conducted in April 2011 in the Eleventh Class of the Social Sciences

Department, Two Stella Duce Senior High School Yogyakarta.

The data were collected by the method of observation, interviews, and

documentation. Classroom action research was carried out in one cycle that includes

four phases namely : planning, action, observation, and reflection. Its data were

collected from teacher’s observation sheet activities, observation of student’s activity

sheets, activity sheets classroom observation, teacher’s observation sheet activities in

the learning process, classroom observation instruments, pieces of the observation of

students in group learning activities, and instruments of reflection. They were

analyzed by using descriptive analysis and comparative analysis

.Based on the research that has been carried out, the following results: are 1)

there is significant increase in student’s understanding (21.86%). There are 16

students whose grades increase, 8 students did not experience an increase in value.

The statistic result of pretest and post test show that there are significant difference

between averages pre test and post test (

test (sig.(2-tailed)

=0,00<

α

=0,005).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(12)

ix  

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan segala berkat, rahmat dan kasih karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Penerapan Metode Pembelajaran Role Playing Pada Pembelajaran Akuntansi Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Materi Siklus Akuntansi. Penelitian dilakukan pada siswa kelas XI IS 3 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta yang diajukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan, dukungan, dan bimbingan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak dapat terwujud. Oleh karena itu melalui kesempatan ini penulis ingin secara khusus menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Indra Darmawan S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Laurentius Saptono S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi sekaligus dosen pembimbing yang telah begitu baik mendukung dan membantu saya.


(13)

x  

4. Bapak Yohanes Himawan S.Pd., selaku guru Ekonomi Akuntansi SMA Stella Duce 2 Yogyakarta, selaku guru pembimbing untuk penelitian tindakan kelas (PTK) Skripsi saya.

5. Bapak A. Joko Wicoyo, S.Pd M.S yang telah memberikan bimbingan dalam abstrack skripsi saya.

6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi serta para staff karyawan Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan bimbingan dan pelayanan selama penulis belajar di Universitas Sanata Dharma.

7. Kedua orang tuaku, Bapak Yohanes Raharjo, dan Ibu Theresia Sumarni, yang telah mengasihi, memberikan kepercayaan, dukungan, perhatian, bimbingan, kekuatan, cinta dan doa restunya, hingga penulis dapat, menyelesaikan skripsi ini.

8. Kakak dan adiku, mas wawan, dan andri, terima kasih atas support yang diberikan.

9. Eyang Elizabeth Kasiyah Mangun Diharjo (Alm) dan Eyang Maria Latinah Rejo Sumarto (Alm) yang selalu menyayangi cucu-cucunya. 10.Keluarga besarku, baik dari Kadirojo maupun dari Teguhan, pakde-pakde

dan bude-bude, yang selalu memberikan dorongan dan motivasi untuk menyelesaikan studi.

11.Teman – teman seperjuanganku Felix, Veny, Danu, Lian, Rima, Kiki, Ruli, terima kasih atas bantuan dan kerjasamanya selama seminar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(14)

xi  

penelitian, penelitian dan penulisan skripsi, sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

12.Seluruh teman-temanku Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2007, terima kasih atas semangat, dukungan, dan dorongan kalian serta segala informasi, waktu, kebersamaan kalian, perhatian teman-teman sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

13.Teman-teman Program Studi Pendidikan Akuntansi Angkatan 2009, sebagai fasilitator dalam penelitian ini, terima kasih atas bantuan kalian. 14.Akhirnya untuk semua pihak yang telah membantu dan terkait dalam

kehidupanku, yang tidak dapat aku sebutkan satu persatu, terimakasih, semoga Tuhan memberkati kita semua…Amin.

Yogyakarta, September 2011 Penulis,

Nicolas Bayu Kristiawan


(15)

xii  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…. ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Batasan Masalah ... 3

C. Rumusan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(16)

xiii  

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Tindakan Kelas ... 6

B. Metode Pembelajaran Role Playing……… ... 12

C. Prestasi Belajar ... 15

D. Mata Pelajaran Akuntansi ... 19

E. Kerangka Berpikir ... 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 23

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 23

C. Subyek dan Obyek Penelitian……….. 23

D. Prosedur Penelitian ... 24

E. Instrumen Penelitian ... 31

F. Teknik Analisis Data ... 32

BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH A. Sejarah Berdirinya SMA Stella Duce 2 Yogyakarta ... 36

B. Visi, Misi dan Tujuan SMA Stella Duce 2 Yogyakarta ... 39

C. Sistem Pendidikan SMA Stella Duce 2 Yogyakarta ... 42

D. Kurikulum SMA Stella Duce 2 Yogyakarta ... 42

E. Organisasi SMA Stella Duce 2 Yogyakarta ... 49

F. Wewenang dan Tanggung Jawab Masing-Masing Unsur ... 50


(17)

xiv  

H. Siswa SMA Stella Duce 2Yogyakarta ... 56

I. Kondisi Fisik dan Lingkungan SMA Stella Duce 2 Yogyakarta ... 58

J. Proses Belajar Mengajar SMA Stella Duce 2 Yogyakarta ... 60

K. Majelis Sekolah/Dewan Sekolah ... 62

L. Hubungan Sekolah Dengan Instansi Lain ... 63

M. Usaha – Usaha Peningkatan Kualitas Lulusan ... 64

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Penelitian ... 70

1. Observasi pra penelitian ... 70

2. Putaran pertama ... 79

B. Analisis Komparasi Pemahaman Siswa Sebelum dan Sesudah Penerapan Role Playing ... 96

1. Analisis Komparasi ... 97

a. Pengujian Prasarat Analisis ... 100

b Pengujian Hipotesis Penelitian ... 100

C. Pembahasan ... 100

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN A. Kesimpulan ... 102

B. Keterbatasan Penelitian ... 102

C. Saran ... 103

DAFTAR PUSTAKA ... 104

LAMPIRAN ……… . 106

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(18)

xv  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Komparasi pemahaman siswa sebelum dan sesudah penerapan role

playing………. 34

Tabel 4.1 Tenaga Edukatif ……….. 54

Tabel 4.6 Jumlah Siswa ……… 57

Tabel 5.1 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru Sebelum Penerapan Role Playing ……….. 72

Tabel 5.2 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Sebelum Penerapan Metode Role Playing ……….. 75

Tabel 5.3 Kondisi Kelas Selama Proses Pembelajaran……… 76

Tabel 5.4 Aktivitas guru pada siklus 1……….. 84

Tabel 5.5 Perilaku siswa saat pembelajaran pada siklus 1 ……… 87

Tabel 5.6 Instrumen pengamatan kelas ……… 88

Tabel 5.7 Instrumen Refleksi Guru ……… 91

Tabel 5.8 Instrumen refleksi siswa terhadap komponen pembelajaran dan metode role playing………. 94


(19)

xvi  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tahap Penelitian Tindakan Kelas ………11 Gambar 4.1 Struktur Organisasi Sekolah SMA Stella Duce 2 Yogyakarta…… 49  

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(20)

xvii  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Observasi Perilaku Guru (catatan anekdotal) ... 106

Lampiran 2 Lembar Observasi Terhadap Kelas (catatan anekdotal) ... 107

Lampiran 3 Lembar Observasi Perilaku Siswa ... 108

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 109

Lampiran 5 Instrumen Observasi Aktivitas Guru di Kelas Sebelum Penerapan Metode Role Playing ... 116

Lampiran 6 Instrumen Observasi Aktivitas guru di Kelas Pada Saat Penerapan Role Playing ... 119

Lampiran 7 Lembar Refleksi Observasi Keadaan Kelas Saat Penerapan Metode Role Playing ... 122

Lampiran 8 Instrumen Observasi Kegiatan Siswa di Kelas Sebelum Penerapan Metode Role Playing ... 123

Lampiran 9 Instrumen Observasi Kegiatan Siswa di Kelas Pada Saat Penerapan Metode Role Playing ... 124

Lampiran 10 Refleksi Guru Mitra Terhadap Perangkat dan Metode Pembelajaran Role Playing ... 125

Lampiran 11 Refleksi Siswa Terhadap Perangkat dan Metode Pembelajaran Role Playing ... 126

Lampiran 12 Aktivitas Guru Pada Putaran Pertama ... 127

Lampiran 13 Perilaku Siswa Saat Pembelajaran Pada Putaran Pertama ... 129


(21)

xviii  

Lampiran 15 Instrumen Observasi Aktivitas Guru di Kelas Pada Saat

Menerapkan Metode Pembelajaran Role Playing ... 131

Lampiran 16 Hasil Wawancara Dengan Guru Tentang Metode Pembelajaran 134 Lampiran 17 Lembar Observasi Kegiatan Siswa ... 135

Lampiran 18 Instrumen Observasi Aktivitas Siswa di Kelas Sebelum

Pembelajaran Role Playing ... 137 Lampiran 19 Lembar Observasi Kegiatan Siswa (catatan anekdotal) ... 138 Lampiran 20 Kondisi Kelas Selama Proses Pembelajaran ... 139 Lampiran 21 Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran

dan Metode Role Playing ... 140 Lampiran 22 Instrumen Pengamatan Kelas ... 141 Lampiran 23 Perilaku Siswa Saat Pembelajaran Pada Siklus Pertama ... 142 Lampiran 24 Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen

Pembelajaran dan Metode Role Playing ... 143 Lampiran 25 Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran

Dan Metode Role Playing ... 144 Lampiran 26 Soal Pre dan Post Test ... 145 Lampiran 27 Hasil Pre dan Post Test Siswa Kelas XI IS 3 ... 157 Lampiran 28 Hasil Uji Test Kolmogorov Smirnov dan Paired Sample Test . 158 Lampiran 29 Media Penelitian ... 159

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(22)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha yang terencana untuk mewujudkan suasana belajar atau proses belajar agar manusia atau masyarakat secara aktif dapat mengembangkan potensi dirinya. Pendidikan mempunyai peranan penting bagi perkembangan kehidupan manusia. Dengan adanya pendidikan manusia dapat mengembangkan dirinya baik secara kognitif motorik maupun sosial ekonomi.

Dalam proses belajar mengajar di sekolah terdapat berbagai macam unsur yang saling berkaitan dan menentukan dalam keberhasilan proses belajar mengajar. Unsur-unsur tersebut adalah pendidik (guru), peserta didik (siswa), kurikulum, pengajaran, tes, dan lingkungan. Siswa sebagai subjek dalam proses tersebut juga sangat berperan dalam keberhasilan kegiatan belajar mengajar (Sudjana, 2001:2).

Dalam proses pembelajaran keterlibatan siswa merupakan faktor yang sangat penting dalam keberhasilan siswa memahami materi pelajaran. Untuk memberikan kesempatan bagi siswa agar terlibat dalam pembelajaran, guru perlu untuk menerapkan suatu metode pembelajaran. Metode pembelajaran yang digunakan harus sesuai dengan kondisi, karakteristik siswa maupun mata pelajaran yang diampu. Selain itu guru sebagai pendidik dan pengajar di sekolah harus mampu menjadi


(23)

2

motivator dan harus berperan aktif demi kemajuan prestasi siswa dalam rangka peningkatan mutu pendidikan.

Akuntansi merupakan salah satu mata pelajaran yang dikategorikan sulit bagi siswa kelas ilmu sosial. Dalam mata pelajaran akuntansi, siswa perlu mengetahui siklus akuntansi secara menyeluruh. Hal demikian disebabkan ketidakpahaman siswa akan berpengaruh terhadap materi-materi selanjutnya. Ketika siswa tidak memahami satu materi-materi, maka siswa akan kesulitan untuk memahami materi selanjutnya.

Materi siklus akuntansi perusahaan jasa merupakan pokok bahasan mengenai proses menganalisis, mencatat, menggolongkan, mengikthisarkan, dan melaporkan transaksi-transaksi keuangan yang terjadi di perusahaan jasa. Pada umumnya materi tersebut diberikan oleh guru dengan menggunakan metode konvensional diantaranya dengan metode ceramah dan latihan soal. Dalam penerapan metode ceramah ini siswa masih mengalami kesulitan dalam mempelajari materi akuntansi, terutama karena mempelajari siklus akuntansi secara sepotong-sepotong.

Di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta, guru mata pelajaran akuntansi, menggunakan metode ceramah dan penugasan kepada siswa baik itu mengerjakan soal di buku maupun di papan tulis, untuk menjelaskan materi pembelajaran kepada siswa. Pada dasarnya siswa sudah cukup jelas dengan materi pembelajaran akuntansi dengan metode yang digunakan oleh guru, namun terkadang siswa mengalami kebosanan dalam belajar akuntansi, selain itu penugasan yang diberikan kepada siswa terkadang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(24)

tidak merata kepada semua siswa khususnya untuk penugasan di depan kelas dan di papan tulis. Berdasarkan fakta yang ada di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta, peneliti mencoba untuk menerapkan metode yang mengajak seluruh siswa untuk secara proaktif belajar akuntansi, yaitu metode pembelajaran role playing.

Melalui penerapan metode pembelajaran role playing siswa diajak untuk mengenali bukti transaksi, bagaimana pembuatan bukti transaksi, dan bagaimana melakukan pencatatan transaksi ke dalam jurnal. Dengan penerapan pembelajaran role playing dalam pembelajaran akuntansi ini maka diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa dengan cara mempraktikan siklus akuntansi secara langsung.

Berdasarkan fenomena pembelajaran tersebut di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas untuk memperbaiki proses pembelajaran akuntansi. Penelitian tindakan kelas ini mengambil tema “Penerapan Metode Pembelajaran Role Playing Pada Pembelajaran Akuntansi Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Materi Siklus Akuntansi” . Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2011 pada kelas xi is 3 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta.

B. Batasan Masalah

Penelitian ini dimaksudkan untuk menerapkan metode pembelajaran role playing dan menyelidiki pengaruhnya terhadap


(25)

4

peningkatan pemahaman siswa dalam mata pelajaran akuntansi siswa kelas XI IS 3 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan masalah dalam penelitian ini bagaimana penerapan metode pembelajaran

role playing pada pembelajaran akuntansi untuk meningkatkan

pemahaman siswa pada materi siklus akuntansi ?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan metode pembelajaran role playing pada pembelajaran akuntansi untuk meningkatkan pemahaman siswa pada materi siklus akuntansi.

E. Manfaat penelitian 1. Bagi guru

Diharapkan hasil penelitian ini bermanfaat bagi guru dalam hal:

a. Mampu memberikan alternatif metode pembelajaran bagi guru dalam proses pembelajaran akuntansi.

b. Kemampuan menerapkan strategi pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran akuntansi.

c. Meningkatkan kinerja guru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(26)

2. Bagi sekolah

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan hasil penelitian ini dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran sehingga nantinya dapat meningkatkan mutu sekolah.


(27)

6 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Tindakan Kelas

1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan salah satu penelitian yang dilakukan untuk mengembangkan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa. Dalam bahasa Inggris PTK disebut juga dengan classroom action research. Berikut ini merupakan pengertian/ hakikat PTK menurut beberapa ahli:

a. Carr dan Kemmis

Hakikat PTK menurut Carr dan Kemmis (1986:179-211) adalah suatu bentuk penelitian refleksi diri (self reflective) yang dilakukan oleh partisipan dalam situasi sosial untuk memperbaiki rasionalitas kebenaran:

1)Praktik-praktik sosial atau pendidikan yang dilakukan sendiri 2)Pengertian mengenai praktik-praktik tersebut

3)Situasi-situasi di mana praktik-praktik tersebut dilaksanakan b. Mc Niff

Mc Niff (2002:15) memandang hakikat PTK adalah sebagai bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri yang hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk pengembangan keahlian mengajar. PTK merupakan penelitian tentang, untuk, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(28)

oleh masyarakat/kelompok sasaran dengan memanfaatkan interaksi, partisipasi dan kolaboratif antara peneliti dan kelompok sasaran. c. Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama

Menurut Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama (2009:9), PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara: 1) merencanakan; 2) melaksanakan; dan 3) merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.

Dari ketiga pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa PTK adalah penelitian reflektif yang dilakukan oleh partisipan (guru) di kelas, dengan cara dan metode tertentu yang bertujuan untuk memperbaiki kinerja guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.

2. Prinsip Dasar PTK

PTK mempunyai beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh guru di sekolah. Prinsip tersebut diantaranya (Wijaya Kusumah, 2009:17) :

a. Tidak menganggu pekerjaan utama guru yaitu mengajar.

b. Metode pengumpulan data tidak menuntut metode yang berlebihan sehingga tidak mengganggu proses pembelajaran.

c. Metodologi yang digunakan harus cukup reliable sehingga hipotesis yang dirumuskan ikut meyakinkan.

d. Masalah yang diteliti adalah masalah pembelajaran.

e. Guru harus konsisten terhadap etika pekerjaannya dan mengindahkan tata krama organisasi. Masalah yang diteliti


(29)

8

sebaiknya diketahui oleh pimpinan sekolah dan guru sejawat sehingga hasilnya cepat tersosialisasi.

f. Masalah tidak hanya berfokus pada konteks kelas, melainkan dalam perspektif misi sekolah secara keseluruhan (perlu kerja sama antara guru dan dosen).

3. Tujuan PTK

PTK mempunyai beberapa tujuan yang harus diperhatikan oleh guru di sekolah. Tujuan dari Penelitian Tindakan Kelas antara lain (Susilo 2007:17) : a. Untuk perbaikan dan peningkatan kualitas proses pembelajaran.

b. Perbaikan dan peningkatan pelayanan profesionalitas guru kepada peserta didik dalam konteks pembelajaran di kelas.

c. Mendapatkan pengalaman tentang keterampilan praktik dalam proses pembelajaran secara reflektif, dan bukan untuk mendapat ilmu baru.

d. Pengembangan kemampuan dan keterampilan guru dalam proses pembelajaran di kelas dalam rangka mengatasi permasalahan aktual yang dihadapi sehari-hari.

e. Adapun tujuan penyertaan penelitian tindakan kelas yang dapat dicapai adalah terjadinya proses latihan dalam jabatan selama proses penelitian itu berlangsung.

4. Manfaat PTK

Banyak manfaat yang dapat diperoleh dari dilaksanakannya PTK yang terkait dengan komponen utama pendidikan dan pembelajaran (Susilo 2007:17) antara lain :

a. Inovasi pembelajaran b. Pengembangan kurikulum

c. Peningkatan profesionalisme guru atau pendidik

d. Melalui PTK secara kolaboratif akan tercipta peluang yang luas terhadap terciptanya karya tulis bagi guru

e. Karya tulis ilmiah semakin diperlukan guru di masa depan untuk meningkatkan kariernya dan dalam rangka membuat rancangan PTK yang lebih berbobot sambil mengajar di kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(30)

5. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

Dalam PTK, ada langkah-langkah yang harus dilakukan sebagaimana yang tersaji dalam buku yang berjudul Pedoman Penelitian Tindakan Kelas, antara lain sebagai berikut (Depdiknas:13):

a.Penetapan masalah penelitian

Dalam PTK, penetapan masalah penelitian diambil dari hasil pengamatan awal yang reflektif. Setelah masalah diamati dan diidentifikasi, maka masalah tersebut dianalisis dan dipergunakan untuk merancang rencana tindakan penelitian. Masalah penelitian harus jelas dan spesifik agar dapat memilih tindakan yang tepat dalam penelitian nantinya.

b.Perencanaan tindakan

Sebelum pelaksanaan tindakan, maka perlu perencanaan tindakan sebagai tindakan persiapan. Beberapa hal yang perlu direncanakan antara lain:

1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang berisi langkah-langkah pembelajaran dan bentuk pembelajaran yang akan dilakukan.

2) Mempersiapkan sarana pembelajaran yang mendukung terlaksananya tindakan penelitian.

3) Mempersiapkan instrumen penelitian seperti instrumen observasi, kuesioner dan lembar refleksi.

4) Melakukan simulasi pelaksanaan tindakan dan melihat keterlaksanaannya di lapangan.

c.Pelaksanaan tindakan dan observasi 1) Pelaksanaan tindakan

Setelah merencanakan pelaksanaan tindakan, maka dilaksanakan tindakan penelitian yang dilakukan secara sadar dan terkendali berdasarkan rencana tindakan yang telah dibuat. Dalam pelaksanaan tindakan, peneliti bertugas mengamati jalannya tindakan penelitian.

2) Observasi

Observasi adalah upaya mendokumentasikan proses tindakan yang terjadi selama penelitian berlangsung. Obyek dari observasi adalah seluruh tindakan yang berkaitan dalam penelitian. Dalam tahap observasi, peneliti menggunakan berbagai instrumen atau alat observasi lainnya agar diperoleh data yang akurat selama tindakan berlangsung. Kegiatan observasi ini, dilakukan bersamaan dengan kegiatan tindakan penelitian kelas berlangsung.


(31)

10

d.Analisis Data, Evaluasi dan Refleksi 1) Analisis data

Data yang diperoleh dari tindakan penelitian tersebut dianalisis sehingga dapat memberikan kesimpulan dari proses tindakan penelitian.

Analisis data dilakukan dalam 3 tahap, yaitu: a) Reduksi Data.

Reduksi data adalah proses pengolahan data menjadi informasi yang bermakna dalam penelitian.

b) Paparan Data.

Paparan data merupakan upaya menyajikan data secara jelas yang memberikan gambaran tentang proses dan hasil tindakan penelitian.

c) Penyimpulan.

Penyimpulan merupakan pemaknaan dari tindakan dan hasil penelitian.

2) Evaluasi

Setelah data dianalisis maka akan didapatkan hasil analisis. Hasil analisis tersebut akan dipergunakan sebagai bahan evaluasi terhadap proses dan hasil yang dicapai dalam penelitian. Hasil dari evaluasi tersebut digunakan sebagai bahan refleksi.

3) Refleksi

Refleksi merupakan upaya menganalisis tindakan yang telah dicatat dalam observasi. Jadi, refleksi dilakukan setelah adanya pelaksanaan tindakan dan observasi tindakan. Hasil refleksi akan dipergunakan untuk melakukan langkah selanjutnya dalam upaya menghasilkan perbaikan atau kualitas proses pembelajaran.

e.Perencanaan Tindak Lanjut

Bila hasil perbaikan yang diharapkan belum tercapai pada siklus 1, maka diperlukan perencanaan tindak lanjut atau langkah selanjutnya pada siklus 2. Perencanaan tindakan lanjut ini pada dasarnya sama dengan perencanaan awal penelitian. Banyaknya siklus dalam tindakan penelitian tidak ditetapkan, dan perlu membuat kriteria keberhasilan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(32)

Berikut ini merupakan gambar mengenai tahap-tahap penelitian tindakan kelas: (Arikunto, 2008:17-20)

Gambar 2.1


(33)

12

B. Metode Pembelajaran Role Playing

Role playing adalah suatu aktivitas pembelajaran terencana yang

dirancang untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang spesifik (Zaini 2006:98). Pengertian role playing berasal dari bahasa Inggris “role “ dan

playing”. Pengertian role adalah peran dan playing adalah bermain. Secara

singkat dapat disimpulkan bahwa role playing adalah bermain peran. Dalam http://apadefinisinya.blogspot.com/2008/05/kumpulanmetodepembelajaranda mpingan.html, pengertian role play adalah sebagai berikut:

Bermain peran/role playing pada umumnya adalah metode untuk menghadirkan suatu pertunjukan peran di dalam kelas/pertunjukan yang kemudian dijadikan sebagai bahan refleksi agar peserta memberikan suatu penilaian terhadap masing-masing peran yang diperaninya.

Uno (2008:26) berpendapat bahwa :

Role playing sebagai salah satu model pembelajaran yang bertujuan untuk

membantu siswa menemukan makna diri (jati diri) di dunia sosial dan memecahkan dilema dengan bantuan kelompok.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran role playing adalah suatu metode pembelajaran yang diterapkan untuk membantu siswa dalam proses pembelajaran dengan menghadirkan peran-peran yang ada di dalam dunia nyata ke dalam kelas dimana siswa diajak menguasai bahan ajar dengan cara memerankan peran sesuai dengan karakter dari masing-masing materi ajar sehingga semua siswa dapat berpartisipasi dalam proses pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(34)

1. Aspek utama role playing

Role playing didasarkan pada tiga aspek utama yaitu (Zaini 2008 : 98) :

a. Mengambil peran (role-taking), yaitu tekanan ekspektasi ekspektasi sosial terhadap pemegang peran.

b. Membuat peran (role making) yaitu kemampuan pemegang peran berubah secara dramatis dari satu peran ke peran yang lain dan menciptakan serta memodifikasi peran sewaktu-waktu diperlukan

c. Tawar menawar peran (role negotiation), yaitu tingkat dimana peran-peran dinegosiasikan dengan pemegang-pemegang peran yang lain dalam parameter dan hambatan interaksi sosial

2. Tahap-tahap penerapan metode pembelajaran role playing (Zaini, 2008:104): 1. Perencanaan dan persiapan

Beberapa hal yang harus dilakukan pendidik sebelum memulai role playing antara lain :

a. Mengenal peserta didik

Dalam perencanaan penerapan metode pembelajaran role playing ini guru perlu mengetahui tentang jumlah peserta didik, materi yang diketahui peserta didik, pengalaman pembelajaran menggunakan role playing, latar belakang peserta didik, minat dan kemampuan peserta didik serta kemampuan peserta didik untuk berkolaborasi.

b. Menentukan tujuan pembelajaran

Tujuan pembelajaran dalam penerapan metode role playing ini harus jelas dan spesifik.

c. Menentukan waktu

Dalam tahap perencanaan ini, guru perlu menentukan kapan metode pembelajaran role playing diterapkan dalam proses pembelajaran. d. Mengidentifikasikan skenario

Skenario memberikan informasi tentang apa yang harus diketahui peserta didik tentang perannya. Pilihan skenario tergantung minat dan kemampuan peserta didik.

e. Peranan guru

Guru harus membuat keputusan apakah ia akan berpartisipasi dalam proses pembelajaran (memainkan peran) atau sebagai pengamat saja. f. Mempertimbangkan hambatan

Dalam hal ini, sebaiknya guru mempertimbangkan ruangan kelas cukup luas atau tidak, meja dan kursi bisa dipindah atau tidak , saat pelaksanaan kelas menjadi rebut atau tidak. Hal-hal tersebut harus dipertimbangkan dan dicari solusi atas hambatan tersebut.

g. Merencanakan waktu

Pengalokasian waktu memang harus dipertimbangkan. Pengalokasian waktu pendahuluan, pemeranan, dan refleksi sebaiknya 1 : 2 : 3


(35)

14

h. Pengumpulan sumber informasi yang relevan.

Sumber informasi yang lainnya diperlukan untuk memberikan gambaran dan stimulus kepada peserta didik.

2. Interaksi

Adapun langkah-langkah dalam penerapan metode role playing, adalah sebagai berikut :

a. Membuat peraturan permainan

Aturan dasar role playing untuk pelaksanaan perlu dibuat dan dirundingkan kepada semua pihak.sejak awal.

b. Mengeksplesitkan tujuan pembelajaran

Tujuan pembelajaran dan pentingnya penggunaan metode role playing perlu diungkapkan kepada peserta didik.

c. Membuat langkah-langkah permainan

Guru harus membuat langkah-langkah yang jelas dalam penerapan metode role playing ini dan menjelaskan kepada siswa agar dalam pelaksanaan siswa tidak bingung.

d. Menggambarkan skenario atau situasi

Skenario perlu dibuat oleh guru agar peserta didik dapat mencari pengetahuannya sendiri tentang apa yang akan diperaninya dan dengan cara berpartisipasi di dalam proses pembelajaran. Guru juga perlu memberikan informasi yang cukup kepada peserta didik agar dapat menjalankan perannya dengan sebaik-baiknya.

e. Mengalokasikan peran

Guru wajib membagi peran yang sesuai dengan kemampuan peserta didik. Apabila guru belum mengetahui peran dari setiap peserta didik maka guru dapat membagi peran secara acak. Guru juga harus menentukan apakah dirinya akan terlibat dalam permainan ini atau hanya sebagai pengamat.

f. Memulai role playing

Role playing diterapkan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat.

3. Refleksi dan evaluasi

Refleksi dan evaluasi dapat dilakukan di saat permainan sedang berlangsung atau setelah permainan berakhir. Aktivitas yang dilakukan di dalam kelas di evaluasi dan disimpulkan oleh guru dan peserta didik. Guru dan peserta didik juga melakukan refleksi yang berguna untuk menentukan tindak lanjut selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(36)

3. Kelebihan dan kekurangan role playing :

Metode pembelajaran role playing mempunyai kelebihan maupun kekurangan, antara lain seperti yang dijelaskan dalam (http://learning-with-me.blogspot.com/2006/09) yaitu:

Kelebihan metode role playing:

a. Melibatkan seluruh siswa dapat berpartisipasi mempunyai kesempatan untuk memajukan kemampuannya dalam bekerja sama

b. Siswa bebas mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh.

c. Guru dapat mengevaluasi pemahaman tiap siswa melalui pengamatan pada waktu melakukan permainan.

d. Permainan merupakan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi anak. Kelemahan metode role playing:

a. Siswa tidak dapat memainkan peran yang ada. Siswa lebih difokuskan pada satu peran saja.

b. Siswa lebih memahami materi pelajaran yang diperaninya dari pada materi ajar yang tidak diperaninya

C. Prestasi Belajar 1. Pengertian Belajar

Secara umum belajar dapat dipahami sebagai suatu tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap (permanent) sebagai hasil pengalaman. Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku individu yang relatif menetap (permanent) sebagai hasil atau akibat dari pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif, afektif dan psikomotor.

Noehi Nasution (1998:4) menyatakan bahwa belajar dalam arti luas dapat diartikan sebagai suatu proses yang memungkinkan timbulnya atau berubahnya suatu tingkah laku sebagai hasil dari terbentuknya respon utama, dengan syarat bahwa perubahan atau munculnya tingkah baru itu


(37)

16

bukan disebabkan oleh adanya kematangan atau oleh adanya perubahan sementara karena sesuatu hal. Fontana seperti yang dikutip oleh Udin S Winata Putra (1995:2) mengemukakan bahwa belajar mengandung pengertian proses perubahan yang relatif tetap dalam perilaku individu sebagai hasil dari pengalaman.

Berdasarkan uraian-uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian belajar adalah suatu proses perubahan yang bersifat menetap sebagai hasil dari pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif, afektif, dan psikomotorik.

2. Pengertian Prestasi Belajar

Istilah prestasi di dalam Kamus Ilmiah Populer (Adi Satrio, 2005:467) didefinisikan sebagai hasil yang telah dicapai. Pengertian prestasi belajar menurut beberapa ahli, antara lain :

a. Winkel (1996:226) mengemukakan bahwa prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai seseorang. maka prestasi belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar.

b. Arif Gunarso (1993:77) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah usaha maksimal yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar.

c. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002 :895), yang dimaksud dengan prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(38)

keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.

Berdasarkan uraian-uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan yang dicapai dari suatu kegiatan atau usaha yang dapat memberikan kepuasan emosional, dan dapat diukur dengan alat atau tes tertentu.

3. Faktor-Faktor Yang Dapat Mempengaruhi Prestasi Belajar

Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain : faktor yang terdapat dalam diri siswa (faktor intern), dan faktor yang berasal dari luar siswa (ekstern).

a. Faktor intern.

Faktor intern adalah faktor yang terdapat dalam diri individu itu sendiri yang dapat mempengaruhi prestasi belajarnya faktor-faktor intern yang dapat mempengaruhi prestasi belajar seseorang adalah antara lain: kecerdasan/intelegensi, bakat, minat, motivasi

b. Faktor Ekstern

Faktor ekstern adalah yaitu faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar seseorang yang sifatnya berasal dari luar diri seseorang tersebut. Yang termasuk faktor-faktor ini adalah antara lain: keadaan lingkungan keluarga, keadaan lingkungan sekolah, dan keadaan lingkungan masyarakat.

4. Pengertian Pemahaman

Pemahaman berasal dari kata 'paham' yang mendapat imbuhan pe-an. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (Purwodarminto,1984:694), paham memiliki arti pengertian, pendapat pikiran, dan mengerti benar. Sejalan dengan pandangan Purwodarminto (1984:694), Kamus Besar Pusat Bahasa (2008:998) mengartikan paham sebagai pengertian, pendapat


(39)

18

pikiran. Pemahaman sendiri diartikan sebagai proses berbuat memahami atau memahamkan.

Suatu pembelajaran dasar yang hampir dilupakan oleh setiap orang adalah pemahaman. Pemahaman adalah suatu titik temu antara 2 pola yang terdapat didalam diri manusia yaitu pola akal dan pola rasa, jika disetiap/suatu pembelajaran dimulai dan didasari oleh suatu pemahaman terlebih dahulu maka akan lebih berharga dan bermaknalah suatu pembelajaran tersebut .

Cara belajar yang berdasarkan suatu pemahaman dapat dikategorikan atau dikatakan sebagai cara belajar yang tidak mengingat akan tetapi mengingat tapi dengan suatu aplikasi, seperti contoh: di dalam tubuh manusia terdapat berbagai macam unsur ataupun elemen yang bersifat komprehensif, kompleks dan mutlak sebagai suatu kesatuan dan tak dapat dipisah – pisahkan, akan tetapi siorang itu tadi terkadang juga lupa akan apa yang ia miliki di dalam dirinya sendiri sedangkan suatu ketika terjadi sesuatu permasalahan baik itu yang berasal /disebabkan oleh faktor dari dalam maupun dari luar pada si orang itu sendiri maka perlu segera dicari jalan keluarnya baik itu dengan usaha pemikirannya maupun lewat perasaannya

Tingkat pemahaman siswa dapat dilihat dari prestasi belajar yang diperoleh selama proses belajar mengajar. Prestasi belajar siswa dinilai melalui evaluasi pembelajaran. Evaluasi atau penilaian adalah pengambilan keputusan berdasarkan hasil pengukuran dan kriteria tertentu (Purwanto

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(40)

2009:3). Dari evaluasi pembelajaran, diperoleh data-data mengenai pencapaian skor yang diperoleh siswa. Skor siswa tersebut akan diolah guru menjadi nilai. Nilai dari hasil belajar ini menunjukan sejauh mana peserta didik memahami suatu materi pelajaran yang selama ini dipelajari. Siswa yang memiliki nilai di atas standar kelulusan atau kriteria tertentu dapat dinyatakan bahwa siswa tersebut telah memahami suatu materi ajar. Jika ada siswa yang mendapatkan nilai dibawah standar kelulusan maka siswa tersebut dikatakan belum paham.

D. Mata Pelajaran Akuntansi

American Institute Certified Public Accountant (AICPA)

mendefinisikan Akuntansi sebagi seni pencatatan, pengelompokan dan pengikhtisaran menurut cara yang berarti dan dinyatakan dalam nilai uang/segala transaksi dan kejadian yang sedikitnya bersifat keuangan dan kemudian menafsirkan hasilnya, (Suwardjono, 2002:5). Menurut Suwardjono (2002:7), Akuntansi adalah seperangkat pengetahuan yang mempelajari perekayasaan penyediaan jasa berupa informasi keuangan kuantitatif suatu unit organisasi dan cara penyampaian (pelaporan) informasi tersebut kepada pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan ekonomik.

Sedangkan Accounting Principles Board No.4 (1970), medefinisikan Akuntansi sebagai kegiatan/fungsi penyediaan jasa yang fungsinya menyediakan informasi kualitatif tentang unit-unit usaha ekonomik, terutama


(41)

20

yang bersifat keuangan, yang diperkirakan bermanfaat dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomik (Suwardjono, 2002:6).

Dari beberapa definisi yang telah diuraikan di atas, maka dapat dibuat suatu kesimpulan bahwa akuntansi adalah suatu penggolongan, pencatatan, pengikhtisaran dan pelaporan kejadian atau transaksi yang bersifat keuangan yang digunakan dalam pengambilan keputusan.

Gambar 2.2

Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa

Neraca saldo setelah Ayat penutup Kertas

Ayat pembalik

Laporan keuangan :

• Neraca • Laporan

laba rugi • Laporan

perubahan ekuitas transaksi Bukti transaksi

Neraca saldo Buku jurnal

Data i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(42)

E. Kerangka Berpikir

Pada umumnya pembelajaran akuntansi di sekolah menengah identik dengan kegiatan ceramah dan hanya membahas seputar teori saja. Hal ini sangat disayangkan mengingat akuntansi akan jauh lebih baik apabila kegiatan praktik secara langsung juga diperhatikan. Guru-guru selama ini hanya terpatok kepada materi ajar/modul dan belum berani melakukan berbagai pengembangan materi ajar seperti mencoba menerapkan kegiatan praktik kepada siswa-siswa. Para siswa cenderung untuk menghafal materi pelajaran tanpa memahami konsep. Peserta didik akhirnya mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal ulangan jika soal berbeda dengan yang diajarkan. Hal ini menjadi pertanda bahwa siswa juga kurang memahami akuntansi dengan baik.

Berdasarkan pemahaman siswa yang kurang optimal tentang siklus akuntansi perusahaan jasa, maka diterapkanlah metode pembelajaran role playing. Menurut Hisyam (2008:98), role playing merupakan suatu aktivitas pembelajaran terencana yang dirancang untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang spesifik. Sementara menurut Djajadisastra (1982:34), metode bermain peran atau berperan adalah suatu metode mengajar di mana guru memberikan kesempatan kepada murid untuk melakukan kegiatan memainkan peranan tertentu seperti yang yang terdapat dalam kehidupan masyarakat (sosial).

Dalam metode pembelajaran role playing, siswa dilibatkan dalam proses pembelajaran, yaitu memainkan peran yang ada dalam perusahaan


(43)

22

di role playing ini. Peran-peran siswa yang dimaksud adalah sebagai

akuntan, bagian keuangan, bagian kurir atau penjualan transaksi, dan pihak di luar perusahaan. Siswa yang berperan sebagai pelaksana transaksi bertugas untuk melakukan transaksi yang terjadi di dalam perusahaan dan berhubungan secara langsung dengan pihak di luar perusahaan. Siswa yang berperan sebagai bagian keuangan bertugas untuk mengurus keluar dan masuknya uang perusahaan, dan membuat bukti transaksi yang diperlukan. Siswa yang berperan sebagai akuntan bertugas untuk mencatat transaksi ke dalam jurnal sampai dengan pembuatan laporan keuangan. Siswa yang berperan sebagai pihak yang ada di luar perusahaan bertugas untuk menyediakan bukti transaksi atas transaksi yang dilakukan perusahaan. Ketika memainkan peran, siswa harus benar-benar memahami tugas dari tiap peran sehingga role playing dapat berjalan sesuai dengan praktik akuntansi yang nyata.

Pada saat peserta didik dilibatkan dalam berbagi peran, maka peserta didik lebih mudah untuk memahami materi yang sedang dipelajari. Kemampuan peserta didik untuk mengingat suatu materi yang mereka pelajari melalui praktik secara langsung akan lebih lama dan menetap dibandingkan dengan mendengarkan ceramah atau membaca materi secara mandiri. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode role playing dapat membantu peserta didik untuk lebih memahami materi siklus akuntansi perusahaan jasa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(44)

23 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dan termasuk penelitian kualitatif. Dalam penelitian ini, PTK diterapkan pada mata pelajaran akuntansi pada materi ajar siklus akuntansi perusahaan jasa khususnya materi ajar mulai dari transaksi sampai dengan neraca saldo. Dengan PTK ini diharapkan masalah-masalah yang ada di dalam kelas dapat diatasi dan terjadi perbaikan kualitas pembelajaran.

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IS 3 SMA Stella Duce Yogyakarta.

2. Waktu penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan April 2011

C. Subjek dan objek penelitian 1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI IS 3 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta.


(45)

24

2. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah peningkatan pemahaman siswa melalui penerapan model pembelajaran role playing pada mata pelajaran akuntansi.

D. Prosedur Penelitian

Secara operasional, penelitian tindakan kelas yang diterapkan dalam penelitian ini ada dua tahapan yaitu kegiatan prapenelitian (observasi kegiatan guru, observasi kelas dan observasi siswa), kegiatan pelaksanaan penelitian. Adapun kegiatan yang dilakukan pada masing-masing tahapan diuraikan sebagai berikut:

1. Kegiatan pra penelitian

Sebelum mengadakan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan kegiatan pra-penelitian. Kegiatan pra penelitian ini meliputi:

a. Observasi terhadap guru

Instrumen observasi yang digunakan adalah lembar observasi terhadap keterampilan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Lembar observasi meliputi kegiatan pra pembelajaran, kegiatan awal (melakukan apersepsi dan mengemukakan tujuan pembelajaran), kegiatan inti (penggunaan bahasa, penguasaan materi, penggunaan media dan penilaian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(46)

pembelajaran) dan kegiatan penutup (evaluasi dan refleksi) yang dilaksanakan oleh guru selama pembelajaran berlangsung.

b. Observasi terhadap siswa

Instrumen observasi yang digunakan adalah lembar observasi terhadap perilaku dan sikap siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Lembar observasi terhadap siswa meliputi kegiatan awal (kesiapan siswa mengikuti pembelajaran), kegiatan inti (sikap siswa pada saat pembelajaran, aktivitas siswa dan partisipasi siswa), kegiatan penutup (evaluasi proses pembelajaran, siswa mengerjakan tugas dengan baik, refleksi).

c. Observasi terhadap kelas

Peneliti mendeskripsikan bagaimana keadaan kelas selama proses belajar mengajar berlangsung. Cakupan pengamatan meliputi deskripsi lingkungan fisik kelas, tata letak kelas, dan manajemen kelas. Bentuk instrumen observasi terhadap kelas adalah instrumen observasi aktivitas siswa di kelas. Instrumen observasi yang digunakan adalah lembar observasi terhadap kondisi kelas.

2. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

Pada pelaksanaan ini, ada tahapan-tahapan yang dilakukan, antara lain: a. Perencanaan


(47)

26

Pada tahap ini, dilakukan penyusunan rencana tindakan berupa penyiapan pembelajaran dengan menggunakan metode role playing yaitu meliputi:

1) Peneliti dan guru membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

2) Peneliti dan guru mendiskusikan alur pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode role playing dan menyusun tugas dari masing-masing peran dalam penerapan metode pembelajaran role playing.

3) Peneliti menyediakan peralatan yang dibutuhkan dalam penerapan metode pembelajaran role playing.

4) Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok yang terdiri dari tiga orang siswa.

5) Guru dan peneliti melakukan simulasi metode pembelajaran role playing pada proses pembelajaran yang akan dilakukan. Simulasi ini dimaksudkan agar para siswa dapat memahami perannya masing-masing dan memahami kegiatan pembelajaran yang dilakukan.

3. Pelaksanaan penelitian a. Siklus pertama

Pada siklus pertama, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan yaitu:

1) Menyusun rencana tindakan (planing).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(48)

a) Peneliti bersama guru mengumpulkan data tentang karakteristik tiap siswa. Setelah diketahui kemampuan tiap siswa maka siswa di dalam kelas tersebut akan dibagi menjadi beberapa kelompok yang heterogen, dan setiap kelompok terdiri dari 4 orang siswa. Selain membagi kelompok, guru dan peneliti juga merancang materi pembelajaran, alur pelaksanaan, alat-alat yang dibutuhkan, dan rencana pelaksanaan pembelajaran.

b) Peneliti bersama guru menyusun instrumen pengumpulan data yang meliputi:

(1) Lembar observasi perilaku guru

Lembar observasi perilaku guru digunakan untuk mengetahui perilaku guru selama siklus pertama pembelajaran dengan menerapkan metode role playing berlangsung.

(2) Lembar observasi perilaku siswa

Lembar observasi perilaku siswa digunakan untuk mengetahui perilaku siswa di kelas selama siklus pertama pembelajaran dengan menerapkan metode role playing berlangsung.


(49)

28

Lembar observasi kelas digunakan untuk mencatat keadaan kelas selama siklus pertama pembelajaran dengan menerapkan metode role playing berlangsung. (4) Instrumen refleksi.

Setelah siklus pertama proses pembelajaran selesai, maka guru dan siswa melakukan refleksi tentang pembelajaran dengan menerapkan metode role playing. Refleksi bertujuan untuk menganalisis, memaknai, dan membuat kesimpulan dari pembelajaran. Refleksi dapat digunakan untuk perbaikan pada siklus kedua.

2) Pelaksanaan tindakan (acting)

Tahap ini merupakan implementasi mengenai apa yang telah direncanakan dalam tahap I. Dalam tahap ini hendaknya guru melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Pada tahap ini diterapkan penggunaan metode role playing dengan rencana kegiatan sebagai berikut:

a) Guru menjelaskan secara singkat tentang metode role playing yang akan diterapkan pada materi siklus akuntansi perusahaan jasa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(50)

b) Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 3 orang yang akan bertugas sebagai akuntan, bagian keuangan, dan bagian kurir.

c) Guru menjelaskan tugas dari masing-masing peran dalam role playing. Adapun peran-peran yang akan diperankan siswa adalah akuntan, bagian keuangan, dan bagian penjualan atau pembelian. Akuntan bertugas untuk mencatat transaksi yang terjadi sampai dengan pembuatan laporan keuangan. Bagian keuangan bertugas untuk mengatur keluar masuknya uang dan membuat bukti transaksi yang diperlukan. Petugas bagian penjualan atau kurir bertugas untuk melakukan transaksi. Pihak di luar perusahaan bertugas untuk menyediakan bukti-bukti transaksi yang diperlukan terkait dengan transaksi yang dilakukan perusahaan. Peran pihak luar perusahaan ini akan diperankan oleh mahasiswa selaku fasilitator tiap kelompok. d) Guru bersama dengan peneliti memberikan simulasi

mengenai prosedur role playing.

e) Guru melakukan post-test untuk mengetahui pemahaman siswa akan siklus akuntansi perusahaan jasa.

f) Guru bersama dengan siswa melakukan refleksi atas pembelajaran dengan menggunakan metode role playing yang baru saja berlangsung.


(51)

30

3) Pengamatan (observing)

Observasi dilakukan bersamaan dengan berlangsungnya tahap tindakan. Saat guru menerapkan metode role playing dalam pembelajaran, peneliti melakukan pengamatan atas apa yang terjadi dan menuangkannya dalam bentuk catatan anekdoktal. Hal-hal yang diamati adalah bagaimana aktivitas guru, bagaimana aktivitas siswa dan bagaimana keadaan kelas selama proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Pengamatan secara langsung dilakukan dengan melakukan observasi terhadap perilaku siswa, perilaku guru, dan keadaan kelas. Pengamatan secara tidak langsung dilakukan dengan mendokumentasikan dalam video recorder

4) Refleksi

Refleksi merupakan suatu tindakan memaknai, menganalisis, dan menyimpulkan kegiatan yang telah berlangsung. Pada tahap refleksi guru dan siswa menganalisis, memaknai, dan menyimpulkan pembelajaran yang baru saja berlangsung. Refleksi digunakan untuk perbaikan pada siklus kedua.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(52)

E. Instrumen Penelitian

Ada beberapa instrumen penelitian yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu:

1. Instrumen Pra Penelitian

a. Instrumen observasi terhadap perilaku guru ( lampiran 1, halaman 106)

b. Instrumen observasi terhadap aktivitas siswa di kelas ( lampiran 2, halaman 107)

c. Instrumen observasi terhadap perilaku siswa (lampiran 3, halaman 108)

2. Instrumen Pelaksanaan Penelitian a. Tahap perencanaan

Pada tahap ini guru dan peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Cakupan isi RPP adalah standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator pembelajaran, tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, dan strategi pembelajaran. RPP akan menjadi pedoman bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran. (lampiran 4, halaman 109)

b. Tahap tindakan dan observasi

Pada tahap observasi instrumen yang dibutuhkan yaitu :

1) Instrumen observasi aktivitas guru di kelas sebelum role playing (lampiran 5, halaman 116)


(53)

32

2) Instrumen observasi aktivitas guru di kelas saat role playing ( lampiran 6, halaman 119)

3) Instrumen observasi keadaan kelas saat role playing ( lampiran 7, halaman 122)

4) Instrumen observasi aktivitas siswa di kelas sebelum role playing ( lampiran 8, halaman 123)

5) Instrumen observasi aktivitas siswa di kelas saat role playing ( lampiran 9, halaman 124)

c. Tahap refleksi

Guru bersama dengan siswa melakukan refleksi atas pembelajaran dengan menerapkan metode role playing. Pada tahap refleksi ini guru dan siswa memaknai, menganalisis, dan menyimpulkan pembelajaran dengan penerapkan metode role playing.

1) Refleksi dari guru (lampiran 10 , halaman 125 ) 2) Refleksi dari siswa (lampiran 11 , halaman 126 )

F. Teknis Analisis Data

Analisis data dilakukan secara deskriptif , komparatif, dan pengujian  prasyarat analisis. Hal ini dilakukan untuk mengetahui perkembangan tingkat pemahaman siswa tentang siklus akuntansi perusahaan jasa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(54)

1. Analisis deskriptif

Seluruh data yang didapat dari observasi, wawancara maupun data dokumen dianalisis secara deskriptif, artinya data dipaparkan menurut pemikiran peneliti berdasarkan pengamatan yang dilakukan di kelas. Hasil dari pemaparan dapat berupa cerita maupun rangkuman dalam sebuah tabel.

2. Analisis komparatif

Analisis komparatif adalah analisis data yang membandingkan antara beberapa data dalam penelitian. Dalam penelitian ini analisis komparatif dimaksudkan untuk membandingkan skor nilai siswa pada saat pre-test, dengan post– test. Tujuan yang ingin dicapai dari analisis komparasi adalah untuk melihat apakah ada peningkatan pemahaman siswa akan materi siklus akuntansi perusahaan jasa dengan penerapkan metode role playing. Hasil dari analisis komparatif nantinya akan dianalisis untuk mengetahui sebab-sebab adanya peningkatan pemahaman siswa.


(55)

34

Table 3.1

Tabel Komparasi Pemahaman Sebelum dan Sesudah Penerapan Role Playing

No Nama Pre-test Post- test Selisih

Peningkatan

pemahaman Target

Kesim pulan 1

2 3

3. Pengujian prasyarat analisis

Sebelum dilakukan uji mean, digunakan uji normalitas data. Uji normalitas data digunakan untuk menguji normal tidaknya data hasil pengukuran. Apabila data yang terjaring berdistribusi normal, maka analisis untuk menguji hipotesis dapat dilakukan. Untuk mengetahui hal tersebut maka akan digunakan rumus Kolmogorov-Smirnov (Algifari, 2003:152) :

D = Maks │Fe – Fo│ Keterangan :

D = Deviasi absolut yang tertinggi Fe = Frekuensi harapan

Fo = Frekuensi observasi a. Pengujian hipotesis penelitian

1) Rumusan hipotesis penelitian

Ho = tidak terdapat perbedaan pemahaman siswa sebelum dan setelah diterapkan model pembelajaran role playing Ha = terdapat perbedaan pemahaman siswa sebelum dan

setelah diterapkan model pembelajaran role playing

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(56)

2) Pengujian hipotesis penelitian

Untuk menguji hipotesis, digunakan uji beda t-paired test. Uji ini digunakan untuk melihat ada tidaknya perbedaan sebelum dan setelah diterapkan model pembelajaran role playing. Rumus untuk menguji hal tersebut (Sugiyono, 2008 : 122) :

Keterangan :

= Rata-rata sampel 1 = Rata-rata sampel 2

s1 = Simpangan baku sampel 1 s2 = Simpangan baku sampel 2

= Varians sampel 1 = Varians sampel 2

r = Korelasi antara dua sampel

Kriteria pengujian hipotesis yang digunakan yaitu apabila thitung < ttabel maka Ho diterima, sebaliknya jika thitung > ttabel maka Ho ditolak


(57)

36 BAB IV

GAMBARAN UMUM SEKOLAH

A. Sejarah berdirinya SMA Stella Duce 2

Sejarah berdirinya SMA Stella Duce 2 diawali dari kedatangan para suster CB untuk pertama kalinya di Yogyakarta pada tanggal 31 Januari 1992. Kedatangan para suster tersebut untuk membantu tugas misi pastor van Driessche, SJ dan pastor Strater, SJ di bidang kesehatan, yaitu RS Onder de Bogen (Panti Rapih). Rumah sakit ini didirikan oleh bapak J. Schmutzer, pemilik pabrik gula ganjuran, Bantul, dan karya tersebut berhasil.

Keberhasilan karya ini mendorong pastor strater selaku Pimpinan Yayasan Kanisius untuk menawarkan karya pendidikan. Tarekat menanggapi secara positif, demi tujuan untuk semakin masuk ke hati rakyat, berkontak batin dengan para siswa menanamkan nilai-nilai Kristiani dan menyuburkan benih panggilan.

Ketika jepang menduduki Indonesia dan para suster ditawan dalam kamp tawanan jepang di Muntok, Bangka, munculah ide untuk mendirikan sekolah menengah di Yogyakarta. Gagasan untuk mendirikan sekolah menengah ini muncul dalam diri Sr. Laurentia de Sain, CB dan Sr. Catharina Leidmeier, CB. Bekerja sama dengan suster-suster OSF dan pimpinan gereja setempat, akhirnya rencana tersebut terealisir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(58)

Berawal dari jerih payah pastor Drs. Loeft, SJ berdirilah SGA Katolik putra-putri pada tanggal 1 April 1949 di pastoran Kidul Loji Yogyakarta, di bawah Yayasan Kanisius. Namun Sr. Cathatarinia berpendapat bahwa kurang baiklah pendidikan guru putra-putri dicampur menjadi satu. Maka pada tanggal 29 April dalam tahun yang sama, beliau menyiapkan berdirinya SGA Katolik putri dengan meminjam garasi milik dr.Yap di tepi sungai code (sekarang gedung RRI Yogyakarta). Jumlah siswi pertama ada 7 orang. Selanjutnya pada tanggal 1 Mei 1949 secara resmi berdiri putri-putri calon guru diambil alih oleh Sr. Cathatarinia dengan memberinya nama SGA Stella Duce, artinya Bintang Pembimbing atau Bintang Samudra yaitu Bunda Maria. Pada tanggal 1 September 1949 SGA tersebut pindah ke Jalan Sumbing (sekarang Jalan Sabirin 1) untuk bergabung dengan saudari-saudarinya siswi SMA Stella Duce.

Dalam perkembangan kemudian, gedung di jalan sumbing kian terasa sempit, karena semakin membanjirnya calon siswi SMA maupun SGA yang membutuhkan penampungan pendidikan. Dalam kesulitan itu, Mgr. Soegijapranata, SJ dan sejak saat itu SGA resmi pindah ke tempat yang baru. Nama SGA bertahan sampai tahun 1965 dan sesudah itu berganti nama menjadi SPG.

SPG berakhir pada tahun 1989, karena ada kebijaksanaan pemerintah, supaya lembaga-lembaga pendidikan menutup sekolah calon guru tingkat menengah. Atas kebijaksanaan Yayasan Tarakanita, SPG Stella Duce beralih fungsi menjadi SMA. Selama 2 tahun, di gedung


(59)

38

trenggono terjadi dua macam pendidikan, yaitu SPG kelas-kelas penghabisan dan SMA Stella Duce kelas-kelas awal. Melalui suratnya yang bernomor 011/13/Kpts/1989, Kakanwil Depdikbud Propinsi DIY atas nama menteri pendidikan republik indonesia meresmikan alih fungsi SPG Stella Duce menjadi SMA Stella Duce 2.

Sejak saat itu SMA Stella Duce 2 mulai mengukir perjuangannya tanpa status apapun, dengan jumlah siswi sebanyak 63 orang dan dibagi dalam 3 kelas. Kepala sekolah pertama sejak alih fungsi adalah Th. Sri Artinah. Para guru bersatu hati dan bekerja keras seraya berpasrah kepada kehendak Tuhan untuk mewujudkan cita-cita pendahulun. Kerja keras tersebut ternyata tidak sia-sia, tiga tahun kemudian tepatnya pada bulan September 1991 Depdikbud mengadakan akreditasi SMA Stella Duce 2 Yogyakarta. Berdasarkan akreditasi tersebut pada tanggal 31 Desember 1991 SMA Stella Duce 2 mendapatkan status disamakan atau terakreditasi “A” dengan nomor akreditasi 476/C/Kep/1991 yang berlaku selama 5 tahun. Akreditasi kedua berlangsung pada tanggal 1 November 1997 dengan hasil memuaskan dan status tetap : disamakan dan akreditasi ketiga berlangsung pada tanggal 22 November 2008 dengan hasil yang memuaskan juga : disamakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(60)

B. Visi, Misi, Semboyan Dan Tujuan Sekolah 1. Visi

SMA Stella Duce 2 Yogyakarta sebagai bagian dari Yayasan Tarakanita bercita-cita menjadi lembaga pendidikan yang didasari oleh relasi yang berbelarasa untuk membantu peserta didik membentuk diri menjadi pribadi yang utuh bermoral baik, berkemampuan intelektual memadai, cerdas, mandiri, kreatif, terampil, memiliki wawasan kebangsaan dan semangat berbelarasa terhadap sesama manusia terutama yang miskin, tersisih, dan menderita.

2. Misi

a.Ambil bagian dalam misi pendidikan Yayasan Tarakanita

b.Membantu peserta didik agar dalam dirinya tumbuh semangat berbelarasa tinggi terhadap sesama terutama yang miskin, tersisih, dan menderita.

c.Menciptakan suasana belajar yang kondusif agar peserta didik mampu mengenali dan mengembangkan potensi dirinya sendiri secara optimal.

d.Mengupayakan terjadinya komunikasi dan kerja sama yang harmonis antara sekolah, orangtua, dan masyarakat dalam rangka mengoptimalkan pendampingan terhadap peserta didik.


(1)

d. Bagian Pembelian menadatangani nota kontan (no. nota 078 SD) yang telah dibuat oleh Toko Sebesar Dunia

e. Bagian Pembelian menerima nota kontan asli dan barang yang dibeli (gambar alat tulis kantor) dari Toko Sebesar Dunia.

f. Bagian Pembelian menyimpan barang yang dibeli (gambar alat tulis kantor).

g. Bagian Pembelian menyerahkan nota kontan asli dari toko Sebesar Dunia dan BKK tembusan kepada bagian keuangan.

Transaksi tanggal 10 Desember 2009 (karyawan bagian penjualan jasa)

a. Karyawan Bagian Penjualan Jasa menghubungi bagian keuangan untuk melakukan transaksi pembayaran gaji.

b. Karyawan Bagian Penjualan Jasa menadatangani slip gaji yang telah dibuat oleh bagian keuangan.

c. Karyawan Bagian Penjualan Jasa menerima slip gaji asli dan uang Rp.50.000,00 dari bagian keuangan.

Transaksi tanggal 17 Desember 2009 (bagian penjualan)

a. Bagian Penjualan menerima uang dari Budi sebesar Rp.20.000,00.

b. Bagian Penjualan membuat nota kontan (no. nota 201 NK) dan menandatanganinya. c. Bagian Penjualan menyerahkan nota kontan asli kepada Budi.

d. Bagian Penjualan menyerahkan nota kontan tembusan dan uang Rp.20.000,00 kepada bagian keuangan.

Transaksi tanggal 27 Desember 2009 (Bagian Pembelian)

a. Bagian Pembelian menghubungi bagian keuangan untuk meminta uang guna pelunasan utang kepada Toko Suka Makmur

b. Bagian Pembelian menyerahkan faktur penjualan tembusan (no. faktur 345 SM) kepada bagian keuangan.

c. Bagian Pembelian menerima BKK tembusan (no.BKK-03), faktur penjualan tembusan (no. faktur 345 SM) dan uang Rp.100.000,00 dari bagian keuangan.

d. Bagian Pembelian menyerahkan faktur penjualan tembusan dan uang Rp.100.000,00 kepada Toko Suka Makmur.

e. Bagian Pembelian menerima faktur penjualan asli (no. faktur 345 SM) dari toko Suka Makmur.

f. Bagian Pembelian menyerahkan faktur penjualan asli (dari Toko Suka Makmur) dan BKK tembusan (no. BKK-03) kepada bagian keuangan.

Transaksi Penyesuaian 1 (tidak ada tugas)

Transaksi Penyesuaian 2

a. Kurir membuat memo rangkap 2 terkait dengan pemakaian perlengkapan salon bulan Desember sebesar Rp.200.000,00

b. Kurir menandatangani memo

c. Kurir menyerahkan memo asli ke bagian akuntansi dan menyimpan memo tembusan.

Keterangan:

BKK : Bukti Kas Keluar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(2)

BKM : Bukti Kas Masuk

3. BAGIAN KEUANGAN

Peran Secara Umum:

a. Membuat bukti transaksi yang terkait dengan transaksi perusahaan. b. Mengatur keluar dan masuk uang perusahaan.

c. Mencatat keluar dan masuknya uang perusahaan dalam BKM dan BKK.

d. Mengitung uang kas yang tersisa dan menjadi asset perusahaan dan mencatat dalam buku kas.

Peran Setiap Transaksi:

Transaksi tanggal 1 Desember 2009 (tidak ada tugas)

Transaksi tanggal 2 Desember 2009 (tidak ada tugas)

Transaksi tanggal 5 Desember 2009

a. Bagian keuangan menerima uang Rp.50.000,00 dan faktur penjualan tembusan (no.faktur 456 PJ) dari bagian penjualan.

b. Bagian keuangan memeriksa faktur penjualan tembusan dari bagian penjualan.

c. Berdasarkan faktur penjualan tembusan, bagian keuangan membuat BKM (no.BKM- 02). d. Bagian keuangan menadatangani BKM.

e. Bagian keuangan menyimpan BKM tembusan sebagai arsip.

f. Bagian keuangan menyerahkan BKM asli dan faktur penjualan tembusan kepada bagian akuntansi.

g. Bagian keuangan mencatat adanya pemasukkan kas dalam buku kas.

Transaksi tanggal 7 Desember 2009

a. Bagian keuangan membuat BKK (no.BKK-01) untuk transaksi pembeliaan alat tulis kantor sebesar Rp.10.000,00

b. Bagian keuangan menandatangani BKK dan menyimpan BKK asli.

c. Bagian keuangan menyerahkan BKK tembusan dan uang Rp.10.000,00 kepada bagian pembelian.

d. Bagian keuangan mencatat adanya pengeluaran kas dalam buku kas.

e. Bagian keuangan menerima nota kontan asli (no. nota 078 SD) dan BKK tembusan dari bagian pembelian.

f. Bagian keuangan menyerahkan nota kontan asli dan BKK asli kepada bagian akuntansi.

Transaksi tanggal 10 Desember 2009

a. Bagian keuangan membuat slip gaji karyawan dan menandatanganinya (gaji karyawan sebesar Rp.50.000,00).

b. Bagian keuangan meminta karyawan bagian penjualan untuk menandatangani slip gaji. c. Bagian keuangan menyerahkan uang Rp.50.000,00 dan slip gaji asli kepada karyawan

bagian penjualan.

d. Bagian keuangan menyimpan slip gaji tembusan sebagai arsip.

e. Berdasarkan slip gaji tembusan, bagian keuangan membuat BKK (no.BKK-02).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(3)

f. Bagian keuangan menandatangani BKK dan menyimpan BKK tembusan.

g. Bagian keuangan menyerahkan BKK asli dan slip gaji tembusan kepada bagian akuntansi. h. Bagian keuangan mencatat adanya pengeluaran kas dalam buku kas.

Transaksi tanggal 17 Desember 2009

a. Bagian keuangan menerima uang Rp.20.000,00 dan nota kontan tembusan (no. nota 201 NK) dari bagian pembelian.

b. Bagian keuangan memeriksa nota kontan tembusan.

c. Berdasarkan bukti transaksi nota kontan tembusan, bagian keuangan membuat BKM (no.BKM-01.)

d. Bagian keuangan mencocokkan isi nota kontan tembusan dan isi BKM. e. Bagian keuangan menandatangani BKM dan menyimpan BKM tembusan.

f. Bagian keuangan menyerahkan nota kontan tembusan dan BKM asli kepada bagian akuntansi.

g. Bagian keuangan mencatat adanya pemasukkan kas dalam buku kas.

Tanggal 27 Desember 2009

a. Bagian keuangan menerima faktur penjualan tembusan (no.faktur 345 SM) dari bagian pembelian.

b. Bagian keuangan memeriksa faktur penjualan tembusan dari bagian pembelian.

c. Berdasarkan faktur penjualan tembusan, bagian keuangan membuat BKK (no.BKK-03). d. Bagian keuangan menandatangani BKK dan menyimpan BKK asli.

e. Bagian keuangan menyerahkan BKK tembusan, faktur penjualan tembusan, uang Rp.100.000,00 kepada bagian pembelian.

f. Bagian keuangan menerima faktur penjualan asli dan BKK tembusan dari bagian pembelian.

g. Bagian keuangan menyimpan BKK tembusan sebagai arsip.

h. Bagian keuangan menyerahkan BKK asli dan faktur penjualan asli kepada bagian akuntansi.

i. Bagian keuangan mencatat adanya pengeluaran kas dalam buku kas.

Transaksi penyesuaian 1

(informasi: telah di bayar sewa gedung untuk bulan Desember 2009 dan Mei 2010 sebesar Rp.1.000.000,00)

a. Bagian keuangan membuat memo terkait pembebanan sewa gedung bulan Desember 2009 b. Bagian keuangan menandatangani memo

c. Bagian keuangan menyerahkan memo asli ke bagian akuntansi dan meyimpan memo tembusan.

Transaksi Penyesuaian 2 (tidak ada tugas)

Keterangan:

BKK : Bukti Kas Keluar BKM : Bukti Kas Masuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(4)

4. BAGIAN AKUNTANSI

Peran secara umum:

a. Memeriksa bukti transaksi yang dterima dari bagian penjualan / pembelian bengkel sadhar dan bagian keuangan

b. Mencatat transaksi keuangan berdasarkan bukti transaksi yang ada ke dalam jurnal umum dan jurnal penyesuaian

c. Memposting jurnal umum ke buku besar d. Membuat laporan keuangan

Peran setiap transaksi:

Transaksi tanggal 1 Desember 2009

a. Bagian akuntansi menerima faktur penjualan tembusan (no.faktur 456 PJ) dari bagian penjualan bengkel sadhar dan memeriksanya.

b. Berdasarkan faktur penjualan tembusan, bagian akuntansi mencatat transaksi ke jurnal umum

c. Setelah transaksi dicatat, bagian akuntansi menandatangani faktur penjualan tembusan.

Transaksi tanggal 2 Desember 2009

a. Bagian akuntansi menerima faktur penjualan copy (no.faktur 345 SM) dari bagian pembelian bengkel sadhar dan memeriksanya

b. Berdasarkan faktur penjualan copy, bagian akuntansi mencatat transaksi ke jurnal umum. c. Setelah transaksi di catat, bagian akuntansi menandatangani faktur penjualan copy.

Transaksi tanggal 5 Desember 2009

a. Menerima faktur penjualan tembusan (no.faktur 456 PJ) dan BKM asli (no.BKM-02) dari bagian keuangan.

b. Berdasarkan faktur penjualan tembusan dan BKM asli, bagian akuntansi mencatat transaksi ke dalam jurnal umum.

c. Setelah transaksi dicatat, bagian akuntansi menandatangani BKM asli.

Transaksi tanggal 7 Desember 2009

a. Menerima nota kontan asli (no.nota 078 SD) dan BKK asli (no.BKK-01) dari bagian keuangan.

b. Berdasarkan nota kontan asli dan BKK asli, bagian akuntansi mencatat transaksi ke dalam jurnal umum.

c. Setelah transaksi dicatat, bagian akuntansi menandatangani BKK asli.

Transaksi tanggal 10 Desember 2009

a. Menerima slip gaji tembusan dan BKK asli (no.BKK-02) dari bagian keuangan.

b. Berdasarkan slip gaji tembusan dan BKK asli, bagian akuntansi mencatat transaksi ke dalam jurnal umum.

c. Setelah transaksi dicatat, bagian akuntansi menandatangani BKK asli.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(5)

Transaksi tanggal 17 Desember 2009

a. Menerima nota kontan tembusan (no.nota 201 NK) dan BKM asli (no.BKM-01) dari bagian keuangan.

b. Mencatat transaksi ke dalam jurnal umum berdasarkan bukti transaksi yang telah diterima dari bagian keuangan.

c. Setelah transaksi dicatat, bagian akuntansi menandatangani BKM asli.

Transaksi tanggal 27 Desember 2009

a. Menerima faktur penjualan asli (no.faktur 345 SM) dan BKK asli (no.BKK-03) dari bagian keuangan.

b. Berdasarkan faktur penjualan asli dan BKK asli, bagian akuntansi mencatat transaksi ke dalam jurnal umum.

c. Setelah transaksi dicatat, bagian akuntansi menandatangani BKK asli.

Transaksi penyesuaian 1

a. Bagian akuntansi menerima memo asli dari bagian keuangan b. Bagian akuntansi mencatat isi memo ke dalam jurnal penyesuaian c. Setelah dicatat, bagian akuntansi menandatangani memo asli

Transaksi penyesuaian 2

a. Bagian akuntansi menerima memo asli dari bagian pembelian. b. Bagian akuntansi mencatat isi memo ke dalam jurnal penyesuaian c. Setelah dicatat, bagian akuntansi menandatangani memo asli

Instruksi tambahan:

1. Ketika waktu pengerjaan setiap transaksi telah habis, maka bagian akuntansi dapat melanjutkan pencatatan transaksi ke dalam jurnal dan posting ke buku besar.

Keterangan:

BKK : Bukti Kas Keluar BKM : Bukti Kas Masuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(6)

 

LEMBAR

 

JAWAB

 

POST

 

TEST

 

 

1

 

A

 

B

C

D

 

E

2

 

A

 

B

C

D

 

E

3

 

A

 

B

C

D

 

E

4

 

A

 

B

C

D

 

E

5

 

A

 

B

C

D

 

E

6

 

A

 

B

C

D

 

E

7

 

A

 

B

C

D

 

E

8

 

A

 

B

C

D

 

E

9

 

A

 

B

C

D

 

E

10

 

A

 

B

C

D

 

E

11

 

A

 

B

C

D

 

E

12

 

A

 

B

C

D

 

E

13

 

A

 

B

C

D

 

E

14

 

A

 

B

C

D

 

E

15

 

A

 

B

C

D

 

E

16

 

A

 

B

C

D

 

E

17

 

A

 

B

C

D

 

E

18

 

A

 

B

C

D

 

E

19

 

A

 

B

C

D

 

E

20

 

A

 

B

C

D

 

E

 

 

   

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING PADA PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SEKOLAH DASAR.

0 0 27

Implementasi model pembelajaran kooperatif tipe Role Playing pada kompetensi dasar siklus akuntansi perusahaan jasa sebagai upaya meningkatkan mo-tivasi belajar dan pemahaman siswa. Penelitian tindakan kelas pada siswa kelas XI IPS 3 SMA Stella Duce 2 Yog

0 4 332

Implementasi model pembelajaran cooperative learning teknik Quick On The Draw untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI SMA Stella Duce 2 : penelitian dilaksanakan pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Stella Duce 2 Yogyakarta.

2 16 238

Penerapan metode Role Playing untuk meningkatkan pemahaman materi siklus akuntansi perusahaan jasa kelas XI IPS : penelitian dilaksanakan pada kelas XI IPS 2 SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

0 0 236

Penerapan metode role playing sebagai upaya meningkatkan pemahaman materi siklus akuntansi perusahaan jasa siswa kelas XII Sosial.

1 13 266

Penetapan metode role playing sebagai upaya meningkatkan pemahaman materi siklus akuntansi perusahaan dagang siswa kelas XII IPS : studi kasus siswa kelas XII IPS SMA Stella Duce 1 Yogyakarta.

0 1 299

Peningkatan pemahaman siswa melalui penerapan model pembelajaran cooperative learning tipe STAD pada mata pelajaran akuntansi SMA : studi kasus siswa kelas XI IPS 3 SMA Stella Duce 2.

1 4 188

Penetapan metode role playing sebagai upaya meningkatkan pemahaman materi siklus akuntansi perusahaan dagang siswa kelas XII IPS studi kasus siswa kelas XII IPS SMA Stella Duce 1 Yogyakarta

2 14 297

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN ROLE PLAYING PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI SIKLUS AKUNTANSI

0 0 219

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TEKNIK QUICK ON THE DRAW UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI SMA STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA (Penelitian dilaksanakan pada siswa Kelas XI IPS 1 SMA STELLA DUCE 2 Yogy

0 2 235