PENDAHULUAN Upaya Peningkatan Kemampuan Membaca Anak-Anak Usia Dini Melalui Media Gambar pada Kelompok B Di TK Pertiwi Jaten I Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha standar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya
dan masyarakat, bangsa dan Negara.
Pendidikan anak usia dini adalah upaya pembinaan yang ditujukan kepada
anak sejak lahir sampai dengan enam tahun yang dilakukan melalui pemberian
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani
dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut
seperti pendidikan TK, SD, SMP, SMA/SMEA, Perguruan Tinggi.
Pendidikan adalah merupakan pengubahan dan tata laku seseorang dalam
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dana pelatihan pendidikan
merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi dalam proses kehidupan.
Banyak SD yang seringkali mengajukan tes masuk menggunakan konsep
akademik terutama tes membaca dan menulis justru lembaga pendidikan yang
berkualitaslah yang melakukan tes tersebut hal seperti itulah yang mendorong
lembaga pendidikan TK maupun orang tua berlomba-lomba mengajarkan

kemampuan akademik membaca dan menulis dengan mengadopsi pola-pola
pembelajaran di sekolah dasar yang berakibat taman kanak-kanak tidak lagi

1

2

menjadi taman yang indah dan tempat bermain tetapi beralih fungsi menjadi
sekolah.
Belajar membaca di taman kanak-kanak dapat dilakukan selama dalam
batas-batas aturan pengembangan pra akademik serta mendasarkan diri pada
prinsip dasar hakiki dari pendidikan TK sebagai sebuah taman bermain.
Pembelajaran membaca diberikan secara integrasi pada program pengembangan
dasar sesuai dengan surat edaran Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan
menengah. Departemen Pendidikan Nasional Nimor 6205/C/1999 tanggal 27 Juli
1999. Ketrampilan membaca bukan merupakan tujuan utama di TK dan dilakukan
melalui “bermain” oleh karena itu untuk ketrampilan membaca, menulis dan
berhitung tidak diberikan secara klasikal guru harus mampu menandai anak yang
telah siap untuk menerima pengajaran dari kemampuan yang lebih tinggi dan
mampu yang bersifat individu atau kelompok kecil, karena tidak semua anak

mengalami tingkat perkembangan yang sama dan bila dipaksa dapat merugikan
perkembangan anak selanjutnya.
Membaca merupakan salah satu sejenis kemampuan berbahasa tulis yang
reseptif. Dengan membaca seseorang akan dapat memperoleh informasi bacaan
akan

memungkinkan

seseorang

mampu

mempertinggi

daya

pikirnya,

mempertajam pandangannya dan memperluas wawasannya. Kegiatan membaca
merupakan kegiatan yang sangat diperlukan oleh siapapun yang ingin maju dan

meningkatkan diri. Kemampuan membaca yang diperoleh pada saat membaca
permulaan akan sangat berpengaruh terhadap kemampuan membaca lanjut,
sebagai kemampuan yang mendasari kemampuan berikutnya maka kemampuan

3

permulaan benar-benar memerlukan perhatian guru, sebab jika dasar itu tidak
kuat, pada tahap membaca selanjutnya anak akan mengalami kesulitan untuk
dapat memiliki kemampuan membaca yang memadai.
Membaca adalah : bagian paling penting dalam proses pendidikan, hal ini
sependapat dengan Freeman (2011:166) bahwa :
“Membaca merupakan proses majemuk yang meliputi koordinasi dan kemampuan
membedakan melalui penglihatan dan pendengaran dan kemampuan kognitif
untuk bekerja dengan bagian-bagian atau dengan satuan keseluruhan. Dengan
anak mempunyai kebiasaan membaca maka dalam diri anak akan timbul
kegemaran membaca dengan sendirinya. Dengan pandangan inilah banyak guru
memberikan tugas membaca buku kepada siswa. Bagi anak-anak membaca dapat
berlangsung sesuai dengan kehendak sendiri”.
Seorang anak yang memiliki kecerdasan bahasa atau verbal lingusitik telah
menguasai kemampuan membaca yang lebih dini dari pada anak-anak seusianya.

Cara belajar terbaik bagi anak-anak yang cerdas dalam verbal linguistik adalah
dengan mengucapkan, mendengar dan melihat tulisan cara terbaik memotivasi
mereka adalah mengajak mereka berbicara dan menyediakan banyak buku
(Tadkirotun, 2005:58).
Anak mempelajari bahasa dengan berbagai cara yakni dengan meniru,
menyimak, mengekspresikan dan juga bermain. Melalui bermain anak dapat
belajar menggunakan bahasa secara tepat dan belajar mengkomunikasikannya
secara efektif dengan orang lain ada beberapa aktivitas yang dapat digunakan
untuk merangsang kecerdasan bahasa anak, aktivitas yang dimaksud adalah

4

permainan untuk merangsang minat membaca, merangsang kepekaan berstruktur,
pengembangan kosa kata, serta merangsang minat bersastra dan berbahasa.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan dan masa peka anak pada aspek
pengembangan

membaca

ini


dapat

disusun

berbagai

bentuk

kegiatan

pembelajaran membaca bagi anak TK, para pendidik di TK memiliki suatu
masalah yaitu bagaimana agar kegiatan membaca memiliki kriteria bermain anak,
pembelajaran tanpa evaluasi benar salah dan ada pilihan untuk berhenti, ini berarti
perlu diciptakan permainan yang akademis tetapi tetap memenuhi kriteria bermain
dalam persepsi anak.
Media Gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual
kedalam bentuk dua dimensi sebagai curahan atau pikiran yang bermacam-macam
seperti lukisan, potret, silde, film, strip dan apaqhue proyektor (Hamalik,
1994:95).

Media pembelajaran adalah suatu perantaraan dalam penyampaian informasi
guru kepada anak didiknya (Sugiyono, 2008:84). Media adalah segala sesuatu
yang dapat untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat
terangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat. Manfaat media menurut
(Hamalik, 1989:15) antara lain :
-

Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar membuat
pelajaran lebih mantap.

-

Memperbesar perhatian anak

-

Membantu tumbuhnya perkembangan kemampuan anak

5


Macam-macam media menurut Eliyawati (2005:113-115) antara lain :
-

Media visual adalah media yang menyampaikan pesan melalui penglihatan
permisa atau media yang hanya dapat dilihat

-

Media audio adalah media pembelajaran untuk menyampaian pesan dalam
audif (didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan
kemauan anak untuk mempelajari isi tema sehingga terjadilah proses belajar
mengajar.

-

Media audio visual adalah merupakan kombinasi antara media visual dan
media audio, bisa juga disebut media pandang dengar.
Diantaranya adalah metode yang digunakan guru kurang tepat, media

pembelajaran yang kurang sesuai dan menarik, tingkat kemampuan anak yang

berbeda-beda, serta pengaruh dari lingkungan di sekitarnya terutama lingkungan
keluarga, sebagaimana yang terjadi pada pembelajaran membaca anak kelompok
B TK Pertiwi Jaten I Karanganyar pembelajaran membaca dilakukan secara
monoton, yaitu menggunakan metode ceramah, karena metode tersebut dianggap
lebih mudah praktis dan efisien dan dilaksanakan tanpa memerlukan persiapan
yang matang, yang terjadi adalah anak merasa bosan, perhatian anak kurang dan
anak merasa tidak nyaman selama pembelajaran, sehingga hasilnya kurang
memuaskan karena anak malas untuk latihan membaca. Agar kegiatan belajar
mengajar dapat berlangsung secara efektif dan tujuannya dapat tercapai maka
diperlukan adanya dukungan media pengajaran yang sesuai, media gambar adalah
media yang paling sesuai untuk anak karena media gambar sangatlah menarik
bagi anak dengan warna-warna gambarnya.

6

Pada proses belajar membaca bagi anak kelompok B pada TK Pertiwi Jaten I,
tahun 2012/2013, akan diupayakan dengan menggunakan media gambar.
Belajar membaca dengan media gambar diharapkan dapat menarik perhatian
semua siswa dan menjadikan siswa nyaman dan senang belajar diharapkan
pembelajaran yang disampaikan dapat diterima dengan baik dan diharapkan dapat

meningkatkan kemampuan membaca, terutama bagi anak kelompok B pada TK
Pertiwi Jaten I Karanganyar Tahun 2012/2013.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat diidentifikasikan
permasalahan sebagai berikut :
1. Masih rendahnya kemampuan membaca siswa TK Pertiwi Jaten
2. Kurang inovatifnya metode yang digunakan guru dalam pembelajaran
membaca di TK Pertiwi Jaten I Karanganyar
3. Adanya keterbatasan kosa kata yang dimiliki anak sehingga berpengaruh pada
kemampuan membaca anak

C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini lebih efektif, efisien, terarah dapat dikaji lebih
mendalam, maka diperlukan pembatasan masalah, adapun pembatasan masalah
yang dikaji dalam penelitian ini adalah :
1. Permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada kemampuan membaca anak.
2. Penggunaan media diimplementasikan dalam penelitian, dan dibatasi pada
media gambar.


7

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka
perumusan masalah dapat dirumuskan sebagai berikut :
“Apakah melalui bermain dengan media gambar dapat meningkatkan kemampuan
membaca bagi anak kelompok B pada TK Pertiwi Jaten I Karanganyar tahun
ajaran 2012/2013 ?

E. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan kemampuan membaca pada anak didik kelompok B di
TK Pertiwi Jaten I Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013.
2. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui peningkatan kemampuan membaca melalui media gambar
pada anak didik kelompok B di TK Pertiwi Jaten I Karanganyar Tahun Ajaran
2012/2013.

F. Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini

diharapkan mempunyai manfaat atau kegunaan dalam pendidikan baik secara
langsung maupun tidak langsung. Adapun manfaat yang diharapkan dari
penelitian ini mencakup aspek teoritis dan praktis sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis ini secara umum diharapkan mampu memberikan sumbangan
pengetahuan kepada guru TK terutama terhadap peningkatan kemampuan

8

membaca anak TK, serta secara khusus penelitian ini dapat memberikan
kontribusi pada strategi belajar membaca.
2. Manfaat Praktis
a. Memberi masukan kepada guru dalam menentukan metode belajar
yang tepat yang dapat menjadi alternatif lain dalam belajar untuk anak
TK
b. Memberi sumbangan informasi untuk meningkatkan kemampuan anak
TK
c. Bahan pertimbangan, perbandingan masukan atau referensi untuk
penelitian lebih lanjut.

Dokumen yang terkait

Kemampuan Kognitif Anak Kelompok B TK Rokhaniyah Muslimat NU Barabai Tahun Pelajaran 2016-2017 Dalam Mengenal Sains Melalui Metode Eksperimen

0 0 6

Efektivitas Kegiatan Mencetak dengan Berbagai Media dalam Meningkatkan Kemampuan Dasar Seni Anak pada Kelompok B di TK Yos Sudarso

0 0 8

Upaya Peningkatan Kemampuan Membaca Melalui Media Gambar Simbol Untuk Anak Tunagrahita Sedang

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri, Ukuran dan Warna Melalui Metode Bermain Playdough pada Anak Usia Dini Kelompok A di TK Bangun Putra Tlogo,Tuntang

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kemampuan Mengenal Bentuk Geometri, Ukuran dan Warna Melalui Metode Bermain Playdough pada Anak Usia Dini Kelompok A di TK Bangun Putra Tlogo,Tuntang

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Media Gambar di Kelompok B TK Kanisius Gendongan Salatiga

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Media Gambar di Kelompok B TK Kanisius Gendongan Salatiga

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Media Gambar di Kelompok B TK Kanisius Gendongan Salatiga

0 0 29

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung Melalui Permainan Kartu Bergambar pada Anak Usia 4 Sampai 5 Tahun di Kelompok A TK Kamulyan Terpadu Salatiga

0 0 14

BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini Pengertian berbicara - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak TK B Usia 5-6 Tahun Melalui Digital Storytelling di TK Apple Kids Salat

0 0 14