Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Lahatol: studi tentang pelaksanaan budaya Lahatol di Desa Haria, Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, Propinsi Maluku
LAHATOL
(Studi Tentang Pelaksanaan Budaya Lahatol di Desa Haria,
Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, Propinsi Maluku)
TESIS
Diajukan Kepada:
Fakultas Teologi Program Studi Magister Sosiologi Agama
Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains
OLEH:
VICKTOR PATTY
752009013
FAKULTAS TEOLOGI
Program Studi Magister Sosiologi Agama
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
2014
i
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur, penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena
hanya dengan penyertaan-Nya, proses penulisan tesis dengan judul : LAHATOL
(Studi Tentang Pelaksanaan Budaya Lahatol Di Desa Haria, Kecamatan
Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, Propinsi Maluku) dapat diselesaikan.
Proses penelitian dan penulisan, merupakan suatu rangkaian proses yang
melibatkan beberapa pihak yang senantiasa memberikan bimbingan dan dorongan
dari awal hingga selesainya penulisan tesis ini. Untuk itu, dengan segala kerendahan
hati, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan
yang setinggi-tingginya kepada :
1. Prof. John A. Titaley selaku Rektor Universitas Kristen Satya Wacana yang
telah dengan tulus memberi kesempatan dan arahan kepada penulis untuk
kuliah di Program Pascasarjana Magister Sosiologi Agama UKSW. Pak
John, terima kasih sebab telah membuka wawasan saya tentang Indonesia
dan Tuhannya atau Tuhannya Indonesia;
2. Ketua Program Studi Magister Sosiologi Agama, Dr. David Samiyono yang
telah menerima penulis untuk menuntut ilmu pada PPs MSA.
3. Prof. John A. Titaley selaku pembimbing I dan Dr. David Samiyono selaku
pembimbing II yang dengan kerelaan, kesabaran serta ketulusan
mengrahkan, memberi masukan-masukan serta motivasi bagi penulis untuk
menyelesaikan tesis ini;
4. Para pengajar PPs MSA yang tidak sempat saya sebutkan satu persatu,
dengan ketulusan hati saya hendak berterima kasih untuk ilmu yang sudah
bapak/ibu berikan, dan untuk suasana perkuliahan yang begitu demokratis.
Satu hal yang saya pelajari dari cara bapak/ibu mengajari kami adalah
‘berilah kesempatan agar dia berpikir’;
5. Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah yang telah mengijinkan peneliti
melakukan penelitian pada salah satu wilayahnya yakni desa Haria, dan
pemerintah desa Haria, terutama masyarakat desa Haria yang dengan rela
menerima peneliti dan memberikan informasi-informasi yang dapat
memperkaya penulisan tesis ini. Para informan kunci, terima kasih karena
v
sudah mau berbagi informasi, walau tidak semua. Doaku, Tuhan Yang Maha
Kuasa memberkati bapak/ibu dan saudara-saudara sekalian.
6. Sinode Gereja Protestan Maluku yang memberikan izin kepada penulis
untuk melanjutkan dan menyelesaikan studi ini. Terima kasih dan
penghargaan yang tinggi penulis berikan kepada bapak/ibu sekalian.
7. Keluargaku tercinta Papa Chris Patty (alm), Mama Yul Patty, Adik Rino dan
Ona serta keponakanku Ryo dan Senda, juga Om Zeth Likumahwa dan Tant
Yanthie Likumahwa, Om Wiem Lilipaly dan Tante Door Lilipaly. Terima
kasih atas kesabaran semuanya mendengar keluh-kesahku, dan dengan tiada
hentinya “hadir” dan memberi motivasi dalam hari-hariku; semua keluarga
yang tidak sempat disebutkan satu persatu, untuk semua jasa kalian saya
hanya mempu berkata danke banya.. Tete manis berkati selalu.
8. Kepada teman-teman kuliahku yang kocak-kocak: bu Pian, bu Tiras, bu
Brur, bu Richard, bu Zwings, bu Rovino, bu Dedie, bu Andi, bu Botty, bu
Deri, bu Elly, bu Julian, serta usi Vany, usi Arly, usi Nency, usi Henra, usi
Mia, usi Ema, usi Karolina, usi Ita, usi Asnat, usi Pia, usi Icclesia, usi Deisy
Ayhuan, usi Aprisa, usi Desy Natalia, usi Helni, usi Desi, usi Marla, dan usi
Yenri. Terima kasih atas kebersamaan kita selama ini. Doaku semoga bu dan
usi sekalian menjadi orang sukses minimal untuk diri dan keluarga.
9. Teman-teman kos, sahabat-sahabat di tanah rantau, adik-adik terbaik Femry
Tuwanakotta, Nancy Botter, Henly Siahaya, Denny Siwalette, Ian Alfons,
Igor Sopamena, Agnes Mahakena, Hanny Tuhuteru, William Paais, Villia
Pattiata, Ramli Tomagola dan teman-teman lain yang tak sempat disebutkan
satu demi satu. Terima kasih atas canda tawa dan kebersamaan kita selama
ini.
10. Sahabat terbaik di Ambon Hein Talarima, Robert Lawalata, James Bernard,
Laura Pattinama, Ellen Tapilatu, Ache Latumahina, Novi Manuhutu, Ece
Wairatta, Ine Leuwol, Grace Wattilette, Theodora Sutiray. Suka duka kita
selalu bersama. Banyak canda dan tawa tapi juga kesedihan kita alami
bersama. Terima kasih atas dorongan, topangan dan doa kalian semua.
vi
Akhir kata, penulis menyadari bahwa tesis ini tidak lepas dari kekurangan,
namun kiranya tulisan ini boleh bermanfaat bagi para pembacanya dikemudian hari.
Penulis juga dengan lapang dada menerima segala kritikan yang membangun, agar
penulis dapat terus belajar untuk menjadi lebih baik lagi. Jika ada kata dan
perbuatan penulis yang kurang berkenan, penulis mohon maaf. Mengahiri kata
pengantar ini, ada doa yang patut dinaikan, kiranya Kasih dan Anugrah dari Tuhan
kita Yesus Kristus menyertai kita sampai selama-lamanya.
Salatiga, Agustus 2014
Vicktor Patty
vii
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Judul
Halaman
1. Contoh Pelaksanaan Lahatol…………………….……………….. 38
viii
DAFTAR TABEL
Nomor
Judul
Halaman
1. Jumlah Penduduk Menurut Golongan Umur………..
27
2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ….
28
3. Nama Rumpun, Soa, Marga dan Mata Rumah ……… 31
4. Susunan Nama Dusun di Desa Haria ………………... 34
5. Struktur Pemerintahan Desa Haria ………………...... 35
ix
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menjawab permasalahan tentang makna Lahatol
bagi kehidupan masyarakat Haria di Saparua. Interpertasi lahatol dalam perspektif
adat dan realitas kehidupan sosial sehari-hari sangat dipengaruhi oleh pandangan
dunia (worldview) masyarakat yang didasarkan atas pola hidup kekeluargaan.
Pandangan dunia terbentuk sebagai refleksi atas pengalaman hidup masyarakat
dalam sejarah dan konteks sosial masyarakat Haria dan secara umum masyarakat
Maluku, dan kemudian menjadi kepribadian budaya (local genus) bagi mereka.
Untuk mendapatkan informasi dan data guna menjawab permasalahan
tersebut, peneliti menggunakan metode deskriptif-kualitatif. Teknik analisis
kualitatif dilakukan dengan mendasarkan diri pada teori pertukaran dari Petter Blau
guna merefleksikan secara lebih dalam tentang makna dan praktek lahatol dalam
kehidupan keseharian masyarakat Haria.
Berdasarkan hasil analisis, temuan penting dalam penelitian ini adalah: a)
Lahatol merupakan praktek budaya yang termanifestasi dalam bentuk kumpul
saudara. Kumpul saudara merupakan hidup kekeluargaan yang bertujuan saling
membantu dan meringankan beban masing-masing keluarga; b) Dalam prakteknya
lahatol merupakan bentuk pertukaran sosial yang tampak dalam saling memberi dan
menerima bantuan (barang dan jasa) antar sesama keluarga dalam satu matarumah.
Karena itu, lahatol memiliki makna bukan saja kumpul saudara tetapi saling
menolong; c) Dalam proses pertukaran lahatol sekaligus berfungsi sebagai nilai dan
norma yang mendorong sekaligus membatasi perilaku setiap individu dan keluarga
untuk saling bertindak jujur dan bertanggungjawab terhadap keberlangsungan
kehidupan matarumah mereka; d) dalam praktek lahatol, tidak ada keluarga atau
individu yang merasa diuntungkan atau dirugikan. Masing-masing orang memberi
dan menerima sesuai dengan hak yang harus diterima setelah melakukan kewajiban.
Karena itu, dalam lahatol, nilai kejujuran dan keadilan ditempatkan pada posisi
yang tinggi, kedua nilai ini “diperkuat” dengan sistem not dalam lahatol; dan e).
Praktek lahatol bertujuan mempertahankan solidaritas dan harmoni sosial. Karena
itu, refleksi teologis tentang tema ini berupaya mengkonstruksikan nilai lahatol
untuk dipraktekkan secara luas dan tidak hanya terbatas pada matarumah.
Kata Kunci: Budaya, Lahatol, Pertukaran, Nilai, Solidaritas Sosial, Kerjasama,
Kekeluargaan
x
DAFTAR ISI
LEMBARAN PENGESAHAN .…………………………………………
LEMBAR PERNYATAAN ……………………………………………..
LEMBARAN MOTTO………………………….……………………….
LEMBARAN PERSEMBAHAN………………………………………...
KATA PENGANTAR.……………………………………………………
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………..
DAFTAR TABEL ………………………………………………………..
ABSTRAK…………….………………………………………………….
DAFTAR ISI …….………………………………………………………
i
ii
iii
iv
v
viii
ix
x
xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang Masalah ..…………………………………………….
1.1.1. Rumusan Masalah …………………………………………….
1.1.2. Tujuan Penelitian ..…………….………………………………
1.1.3. Manfaat Penelitian ……….……………………………………
1.2. Metode Penelitian ……………………………………………………
1.2.1. Jenis dan Pendekatan Penelitian……………………………….
1.2.2. Lokasi dan Waktu Penelitian …………………….…………….
1.2.3. Sumber Data…………..………………………………………..
1.2.4. Teknik Pengumpulan Data ….…………………………………
1.2.6. Teknik Analisa Data ………………..………………………….
1.3. Sistematika Penulisan …………………………………………………
1
6
5
7
7
7
7
8
8
8
9
BAB II TINJAUAN TEORITIS
2.1. Konsep Pertukaran Sosial ……………………………………………
2.2. Dari Pertukaran Individu ke Pertukaran Kelompok...………………..
2.3. Memahami Pertukaran Sosial Dalam Struktur Kekuasaan..…………
2.4. Nilai Dan Norma Menurut Blau………………………………………
2.5 Nilai Sebagai Media Transaksi Sosial.………………………………..
2.5.1. Nilai Partikularistik …………………………………………….
2.5.2. Nilai Universal ………………………………………………….
2.5.3. Nilai Legitimasi………………………………………………….
2.5.4. Cita-cita Oposisi…………………………………………………
10
12
15
17
20
21
21
22
22
BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN
3.1. Potret Desa Haria …………………………………...........................
3.1.1. Kondisi Geografis……………………………………………..
3.1.2. Kondisi Penduduk, Mata Pencaharian dan Sosial Budaya……
3.1.3. Sistem Pemerintahan Desa……………………………………
3.2. Pemaahman Masyarakat Tentang Budaya Lahatol..………………….
3.2.1. Proses Pelaksanaan Budaya Lahatol…… ………………………
3.2.2. Lahatol Dalam Perspektif Pertukaran……………………………
3.2.3. Tanggapan Masayarakat Haria Terhadap Lahatol.………………
xi
25
25
26
32
35
36
38
46
BAB IV LAHATOL SEBAGAI NILAI PEREKAT SOLIDARITAS
MASYARAKAT HARIA
4.1 Lahatol Sebagai Bentuk Pertukaran Sosial…………….. …………….
4.2 Lahatol Sebagai Nilai Perekat Solidaritas Sosial ; Sebuah Refleksi
Teologis………………………..………………………………………
48
53
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………...……………………………….......
B. Saran ……… ……………………………………………………………
59
50
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………
LAMPIRAN………………………………………………………………...
62
64
xii
(Studi Tentang Pelaksanaan Budaya Lahatol di Desa Haria,
Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, Propinsi Maluku)
TESIS
Diajukan Kepada:
Fakultas Teologi Program Studi Magister Sosiologi Agama
Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains
OLEH:
VICKTOR PATTY
752009013
FAKULTAS TEOLOGI
Program Studi Magister Sosiologi Agama
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
2014
i
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur, penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena
hanya dengan penyertaan-Nya, proses penulisan tesis dengan judul : LAHATOL
(Studi Tentang Pelaksanaan Budaya Lahatol Di Desa Haria, Kecamatan
Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, Propinsi Maluku) dapat diselesaikan.
Proses penelitian dan penulisan, merupakan suatu rangkaian proses yang
melibatkan beberapa pihak yang senantiasa memberikan bimbingan dan dorongan
dari awal hingga selesainya penulisan tesis ini. Untuk itu, dengan segala kerendahan
hati, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan
yang setinggi-tingginya kepada :
1. Prof. John A. Titaley selaku Rektor Universitas Kristen Satya Wacana yang
telah dengan tulus memberi kesempatan dan arahan kepada penulis untuk
kuliah di Program Pascasarjana Magister Sosiologi Agama UKSW. Pak
John, terima kasih sebab telah membuka wawasan saya tentang Indonesia
dan Tuhannya atau Tuhannya Indonesia;
2. Ketua Program Studi Magister Sosiologi Agama, Dr. David Samiyono yang
telah menerima penulis untuk menuntut ilmu pada PPs MSA.
3. Prof. John A. Titaley selaku pembimbing I dan Dr. David Samiyono selaku
pembimbing II yang dengan kerelaan, kesabaran serta ketulusan
mengrahkan, memberi masukan-masukan serta motivasi bagi penulis untuk
menyelesaikan tesis ini;
4. Para pengajar PPs MSA yang tidak sempat saya sebutkan satu persatu,
dengan ketulusan hati saya hendak berterima kasih untuk ilmu yang sudah
bapak/ibu berikan, dan untuk suasana perkuliahan yang begitu demokratis.
Satu hal yang saya pelajari dari cara bapak/ibu mengajari kami adalah
‘berilah kesempatan agar dia berpikir’;
5. Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah yang telah mengijinkan peneliti
melakukan penelitian pada salah satu wilayahnya yakni desa Haria, dan
pemerintah desa Haria, terutama masyarakat desa Haria yang dengan rela
menerima peneliti dan memberikan informasi-informasi yang dapat
memperkaya penulisan tesis ini. Para informan kunci, terima kasih karena
v
sudah mau berbagi informasi, walau tidak semua. Doaku, Tuhan Yang Maha
Kuasa memberkati bapak/ibu dan saudara-saudara sekalian.
6. Sinode Gereja Protestan Maluku yang memberikan izin kepada penulis
untuk melanjutkan dan menyelesaikan studi ini. Terima kasih dan
penghargaan yang tinggi penulis berikan kepada bapak/ibu sekalian.
7. Keluargaku tercinta Papa Chris Patty (alm), Mama Yul Patty, Adik Rino dan
Ona serta keponakanku Ryo dan Senda, juga Om Zeth Likumahwa dan Tant
Yanthie Likumahwa, Om Wiem Lilipaly dan Tante Door Lilipaly. Terima
kasih atas kesabaran semuanya mendengar keluh-kesahku, dan dengan tiada
hentinya “hadir” dan memberi motivasi dalam hari-hariku; semua keluarga
yang tidak sempat disebutkan satu persatu, untuk semua jasa kalian saya
hanya mempu berkata danke banya.. Tete manis berkati selalu.
8. Kepada teman-teman kuliahku yang kocak-kocak: bu Pian, bu Tiras, bu
Brur, bu Richard, bu Zwings, bu Rovino, bu Dedie, bu Andi, bu Botty, bu
Deri, bu Elly, bu Julian, serta usi Vany, usi Arly, usi Nency, usi Henra, usi
Mia, usi Ema, usi Karolina, usi Ita, usi Asnat, usi Pia, usi Icclesia, usi Deisy
Ayhuan, usi Aprisa, usi Desy Natalia, usi Helni, usi Desi, usi Marla, dan usi
Yenri. Terima kasih atas kebersamaan kita selama ini. Doaku semoga bu dan
usi sekalian menjadi orang sukses minimal untuk diri dan keluarga.
9. Teman-teman kos, sahabat-sahabat di tanah rantau, adik-adik terbaik Femry
Tuwanakotta, Nancy Botter, Henly Siahaya, Denny Siwalette, Ian Alfons,
Igor Sopamena, Agnes Mahakena, Hanny Tuhuteru, William Paais, Villia
Pattiata, Ramli Tomagola dan teman-teman lain yang tak sempat disebutkan
satu demi satu. Terima kasih atas canda tawa dan kebersamaan kita selama
ini.
10. Sahabat terbaik di Ambon Hein Talarima, Robert Lawalata, James Bernard,
Laura Pattinama, Ellen Tapilatu, Ache Latumahina, Novi Manuhutu, Ece
Wairatta, Ine Leuwol, Grace Wattilette, Theodora Sutiray. Suka duka kita
selalu bersama. Banyak canda dan tawa tapi juga kesedihan kita alami
bersama. Terima kasih atas dorongan, topangan dan doa kalian semua.
vi
Akhir kata, penulis menyadari bahwa tesis ini tidak lepas dari kekurangan,
namun kiranya tulisan ini boleh bermanfaat bagi para pembacanya dikemudian hari.
Penulis juga dengan lapang dada menerima segala kritikan yang membangun, agar
penulis dapat terus belajar untuk menjadi lebih baik lagi. Jika ada kata dan
perbuatan penulis yang kurang berkenan, penulis mohon maaf. Mengahiri kata
pengantar ini, ada doa yang patut dinaikan, kiranya Kasih dan Anugrah dari Tuhan
kita Yesus Kristus menyertai kita sampai selama-lamanya.
Salatiga, Agustus 2014
Vicktor Patty
vii
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Judul
Halaman
1. Contoh Pelaksanaan Lahatol…………………….……………….. 38
viii
DAFTAR TABEL
Nomor
Judul
Halaman
1. Jumlah Penduduk Menurut Golongan Umur………..
27
2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ….
28
3. Nama Rumpun, Soa, Marga dan Mata Rumah ……… 31
4. Susunan Nama Dusun di Desa Haria ………………... 34
5. Struktur Pemerintahan Desa Haria ………………...... 35
ix
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan menjawab permasalahan tentang makna Lahatol
bagi kehidupan masyarakat Haria di Saparua. Interpertasi lahatol dalam perspektif
adat dan realitas kehidupan sosial sehari-hari sangat dipengaruhi oleh pandangan
dunia (worldview) masyarakat yang didasarkan atas pola hidup kekeluargaan.
Pandangan dunia terbentuk sebagai refleksi atas pengalaman hidup masyarakat
dalam sejarah dan konteks sosial masyarakat Haria dan secara umum masyarakat
Maluku, dan kemudian menjadi kepribadian budaya (local genus) bagi mereka.
Untuk mendapatkan informasi dan data guna menjawab permasalahan
tersebut, peneliti menggunakan metode deskriptif-kualitatif. Teknik analisis
kualitatif dilakukan dengan mendasarkan diri pada teori pertukaran dari Petter Blau
guna merefleksikan secara lebih dalam tentang makna dan praktek lahatol dalam
kehidupan keseharian masyarakat Haria.
Berdasarkan hasil analisis, temuan penting dalam penelitian ini adalah: a)
Lahatol merupakan praktek budaya yang termanifestasi dalam bentuk kumpul
saudara. Kumpul saudara merupakan hidup kekeluargaan yang bertujuan saling
membantu dan meringankan beban masing-masing keluarga; b) Dalam prakteknya
lahatol merupakan bentuk pertukaran sosial yang tampak dalam saling memberi dan
menerima bantuan (barang dan jasa) antar sesama keluarga dalam satu matarumah.
Karena itu, lahatol memiliki makna bukan saja kumpul saudara tetapi saling
menolong; c) Dalam proses pertukaran lahatol sekaligus berfungsi sebagai nilai dan
norma yang mendorong sekaligus membatasi perilaku setiap individu dan keluarga
untuk saling bertindak jujur dan bertanggungjawab terhadap keberlangsungan
kehidupan matarumah mereka; d) dalam praktek lahatol, tidak ada keluarga atau
individu yang merasa diuntungkan atau dirugikan. Masing-masing orang memberi
dan menerima sesuai dengan hak yang harus diterima setelah melakukan kewajiban.
Karena itu, dalam lahatol, nilai kejujuran dan keadilan ditempatkan pada posisi
yang tinggi, kedua nilai ini “diperkuat” dengan sistem not dalam lahatol; dan e).
Praktek lahatol bertujuan mempertahankan solidaritas dan harmoni sosial. Karena
itu, refleksi teologis tentang tema ini berupaya mengkonstruksikan nilai lahatol
untuk dipraktekkan secara luas dan tidak hanya terbatas pada matarumah.
Kata Kunci: Budaya, Lahatol, Pertukaran, Nilai, Solidaritas Sosial, Kerjasama,
Kekeluargaan
x
DAFTAR ISI
LEMBARAN PENGESAHAN .…………………………………………
LEMBAR PERNYATAAN ……………………………………………..
LEMBARAN MOTTO………………………….……………………….
LEMBARAN PERSEMBAHAN………………………………………...
KATA PENGANTAR.……………………………………………………
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………..
DAFTAR TABEL ………………………………………………………..
ABSTRAK…………….………………………………………………….
DAFTAR ISI …….………………………………………………………
i
ii
iii
iv
v
viii
ix
x
xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang Masalah ..…………………………………………….
1.1.1. Rumusan Masalah …………………………………………….
1.1.2. Tujuan Penelitian ..…………….………………………………
1.1.3. Manfaat Penelitian ……….……………………………………
1.2. Metode Penelitian ……………………………………………………
1.2.1. Jenis dan Pendekatan Penelitian……………………………….
1.2.2. Lokasi dan Waktu Penelitian …………………….…………….
1.2.3. Sumber Data…………..………………………………………..
1.2.4. Teknik Pengumpulan Data ….…………………………………
1.2.6. Teknik Analisa Data ………………..………………………….
1.3. Sistematika Penulisan …………………………………………………
1
6
5
7
7
7
7
8
8
8
9
BAB II TINJAUAN TEORITIS
2.1. Konsep Pertukaran Sosial ……………………………………………
2.2. Dari Pertukaran Individu ke Pertukaran Kelompok...………………..
2.3. Memahami Pertukaran Sosial Dalam Struktur Kekuasaan..…………
2.4. Nilai Dan Norma Menurut Blau………………………………………
2.5 Nilai Sebagai Media Transaksi Sosial.………………………………..
2.5.1. Nilai Partikularistik …………………………………………….
2.5.2. Nilai Universal ………………………………………………….
2.5.3. Nilai Legitimasi………………………………………………….
2.5.4. Cita-cita Oposisi…………………………………………………
10
12
15
17
20
21
21
22
22
BAB III DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN
3.1. Potret Desa Haria …………………………………...........................
3.1.1. Kondisi Geografis……………………………………………..
3.1.2. Kondisi Penduduk, Mata Pencaharian dan Sosial Budaya……
3.1.3. Sistem Pemerintahan Desa……………………………………
3.2. Pemaahman Masyarakat Tentang Budaya Lahatol..………………….
3.2.1. Proses Pelaksanaan Budaya Lahatol…… ………………………
3.2.2. Lahatol Dalam Perspektif Pertukaran……………………………
3.2.3. Tanggapan Masayarakat Haria Terhadap Lahatol.………………
xi
25
25
26
32
35
36
38
46
BAB IV LAHATOL SEBAGAI NILAI PEREKAT SOLIDARITAS
MASYARAKAT HARIA
4.1 Lahatol Sebagai Bentuk Pertukaran Sosial…………….. …………….
4.2 Lahatol Sebagai Nilai Perekat Solidaritas Sosial ; Sebuah Refleksi
Teologis………………………..………………………………………
48
53
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………...……………………………….......
B. Saran ……… ……………………………………………………………
59
50
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………
LAMPIRAN………………………………………………………………...
62
64
xii