TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG IKLAN JASA RAHARJA VERSI UNTUNG ADA JASA RAHARJA (Studi Deskriptif Kuantitatif Tingkat Pengetahuan Masyarakat Di Surabaya Tentang isi pesan Iklan Layanan Masyrakat ” JASA RAHARJA Versi Untung Ada Jasa Raharja ” Di Te

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT
TENTANG IKLAN J ASA RAHARJ A VERSI UNTUNG ADA J ASA RAHARJ A
(Studi Deskriptif Kuantitatif Tingkat Pengetahuan Masyarakat Di Surabaya
Tentang isi pesan Iklan Layanan Masyrakat ” J ASA RAHARJ A
Ver si Untung Ada J asa Raharja ” Di Televisi)

SKRIPSI

Disempurnakan untuk memenuhi persyar atan untuk memperoleh gelar sarjana
pada FISIP UPN “Veteran” J awa Timur

Oleh :
SUHARTANTO
NPM. 0843010204

PROGDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
SURABAYA
2014


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG IKLAN J ASA
RAHARJ A VERSI UNTUNG ADA J ASA RAHARJ A
(Studi Deskriptif Tingkat Pengetahuan Masyarakat Di Surabaya Tentang Isi
Pesan Iklan Layanan Masyarakat “J ASA RAHARJ A Ver si Untung Ada J asa
Raharja” Di Televisi)

Disusun Oleh :

SUHARTANTO
NPM. 0843010204

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Skripsi

Menyetujui,
Pembimbing Utama

Dr s. KUSNARTO, Msi

NIP 195808011984021001

Mengetahui

DEKAN

Dra. Ec. Hj. SUPARWATI, M.si
NIP . 19550718 1898302.2001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT
TENTANG IKLAN J ASA RAHARJ A VERSI UNTUNG ADA J ASA RAHARJ A
(Studi Deskriptif Kuantitatif Tingkat Pengetahuan Masyarakat Di Surabaya
Tentang isi pesan Iklan Layanan Masyrakat ” J ASA RAHARJ A
Ver si Untung Ada J asa Raharja ” Di Televisi)
Oleh :
SUHARTANTO
NPM. 0843010204

Telah Dipertahankan Dihadapan dan Diterima Oleh Tim Penguji Skripsi
J urusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada Tanggal 17 J uli 2014
Pembimbing Utama

Tim Penguji :
1. Ketua

Dr s. Kusnarto, M.Si
NIP. 19580811984021001

J uwito, S.Sos, M
NPT. 367049500361
2. Sekertaris

Dr s. Saifuddin Zuhri,M.Si
NPT. 370069400351
3. Anggota


Dr s. Kusnarto. M.Si
NIP. 19580811984021001
Mengetahui,
DEKAN

Dra. Ec. Hj. Suparwati, M.Si
NIP. 19550718 198302 2000 1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat dan
bimbingan-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “TINGKAT
PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG IKLAN J ASA RAHARJ A
VERSI UNTUNG ADA J ASA RAHARJ A” dapat terselesaikan dengan baik.
Peneliti didalam

menyelesaikan penelitiannya tidak


sendiri karena

banyak sekali yang memberikan dukungan doa dan motivasi dari orang-orang
yang

terdekat peneliti.

Karena

itu

dengan

tulisan

ini

setidaknya

untuk


menggantikan ucapan rasa terima kasih peneliti kepada orang-orang yang
menjadi bagian penting didalam kehidupan peneliti.
Berikut ini rasa ucapan syukur dan banyak terima kasih diberikan
peneliti kepada :
1. Ibu Dra. Hj Suparwati, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Juwito S.Sos, M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak

Drs. Kusnarto, M.Si selaku dosen

pembimbing

yang

selalu


membimbing saya dengan penuh pengertian sehingga berkat bimbingan
beliau Skripsi ini bisa terselesaikan. Terima kasih banyak.
4. Keluarga Tercinta Dewi Suhartatik (mama) dan saudara peneliti Kechank
(Agus Setianto), Pandol (Aris Setiawan), KeBonk (Krismanto laksono).

iii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5. Keluarga besar Cah Angon Gus Tik (Maulana), Umik, Indra, Pak Gendut,
Mas Lanang, Ibuk, Joker, Dewiku, Syeh, PG, Ulo Payungan, Macan, Barong,
Jaran dan seluruh anggota semuanya.
6. Teman-teman seperjuangan Kamto, Unggas, Kdier, Pakdhe, Gombrest,
Sachenk, Mbak Isti, Mita beserta teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu
persatu, Terima Kasih Dukungannya semoga Allah SWT membalasmu.
7. Semua peralatan mulai dari Laptop, Handphone, Flashdisk, printerE Unggas,
speaker, dan headset yang selalu sabar menemani dikala suka dan duka,
terikamasih.


Akhirnya peneliti berharap semoga laporan skripsi ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak. Segala saran dan kritik selalu diharapkan dari peneliti yang
bersifat membangun selalu terbuka lebar dan ditujukan kepada pihak siapa saja
untuk menjadikan penelitian ini bermanfaat bagi semua.

Surabaya,

Peneliti

iv

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

April 2014

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN SEMINAR LISAN........................................


ii

KATA PENGANTAR...................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................

v

ABSTRAKSI……………………………………………………………….... viii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ....................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah ............................................................. 9
1.3. Tujuan Penelitian ................................................................. 9
1.4. Manfaat Penelitian ............................................................... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA ..................................................................... 11
2.1. Penelitian Terdahulu ............................................................ 11
2.2. Landasan Teori ..................................................................... 14
2.2.1. Periklanan ................................................................. 14
2.2.2. Jenis Iklan ................................................................. 15
2.2.3. Unsur-Unsur Iklan ..................................................... 17
2.2.4. Televisi Sebagai Media Periklanan ............................ 18

2.2.5. Kelebihan dan Kekurangan Televisi Sebagai Media
Periklanan ................................................................. 20
2.2.6. Iklan Layanan Masyarakat ......................................... 22
2.2.7. Pesan Iklan ................................................................ 23
2.2.8. Tingkat Pengetahuan ................................................. 24
2.2.9. Isi Pesan Iklan Layanan Masyarakat .......................... 25

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.10. Program Iklan Layanan Masyarakat JASA RAHARJA
................................................................................... 26
2.2.11. Teori S-O-R .............................................................. 28
2.3. Kerangka berpikir ................................................................ 32
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 35
3.1. Pendekatan Penelitian ........................................................... 35
3.2. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ..................... 36
3.2.1. Definisi Operasional .................................................. 36
3.2.2. Pengukuran Variabel ................................................. 36

3.3. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ................... 40
3.3.1. Populasi .................................................................... 40
3.3.2. Sampel ...................................................................... 40
3.3.3. Teknik Penarikan Sampel .......................................... 42
3.4. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 43
3.5. Teknik Analisis Data ............................................................. 44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .....................................................
4.1 Gambaran Umum Objek Pembahasan ....................................... 46
4.1.1 Gambaran Umum PT Jasa Raharja Persero...................... 46
4.1.1.1 Lokasi Kantor ................................................... 48
4.1.2 Visi dan Misi PT Jasa Raharja ......................................... 49
4.1.3 Gambaran Umum Surabaya ............................................. 49
4.2 Penyajian Data dan Analisa ..................................................... 51
4.2.1 Identitas Responden ......................................................... 51

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.2.2 Deskripsi Subyek ............................................................. 54
4.3

Tingkat Pengetahuan Pemirsa Terhadap Isi Pesan Iklan Layanan
Masyarakat

“JASA

RAHARJA”

versi

Untung

Ada

JASA

RAHARJA di Televisi .............................................................. 58
4.4 Tingkat Pengetahuan Responden Berdasarkan Kategori Tingkat
Pengetahuan Iklan Layanan Masyarakat “JASA RAHARJA” versi
Untung Ada JASA RAHARJA ................................................. 65
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 68
5.1

Kesimpulan .............................................................................. 68

5.2

Saran ........................................................................................ 69

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRAKS
SUHARTANTO, TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG
IKLAN J ASA RAHARJ A VERSI UNTUNG ADA J ASA RAHARJ A (Studi
Deskriptif Kuantitatif Tingkat Pengetahuan Masyarakat Di Surabaya
Tentang isi pesan Iklan Layanan Masyrakat ” J ASA RAHARJ A Versi
Untung Ada J asa Raharja ” Di Televisi)
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah tingkat
pengetahuan masyarakat Surabaya tentang isi pesan iklan layanan masyarakat
Jasa Raharja versi versi Untung Ada Jasa Raharja di televisi.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data primer berupa kuesioner.Teknik pengambilan
sampel menggunakan probability sampling lazim disebut sebagai sampel random.
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan tabel frekuensi yang digunakan
diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner yang diisi oleh responden dan dihitung
untuk ditampilkan dalam persentase.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan masyarakat
terhadap isi pesan iklan layanan masyarakat tentang masyarakat “Jasa Raharja”
versi untung ada Jasa Raharja adalah sedang. Artinya masyarakat cukup
mengetahui isi pesan iklan layanan masyarakat ”Jasa Raharja” versi untung ada
Jasa Raharja.
Kata kunci : Kuantitatif, tingkat pengetahuan, Jasa Raharja, iklan layanan
masyarakat
ABSTRACT
SUHARTANTO, LEVEL OF KNOWLEDGE
SOCIETY OF
ADVERTISING J ASA RAHARJ A VERSION PROFIT ON
J ASA
RAHARJ A (Descriptive Study Quantitative of Public Knowledge Level
About the contents of the message in Surabaya Peoples Service Ads “J ASA
RAHARJ A Ver sion Profit On J ASA RAHARJA” On Television)
The purpose of this study was to determine how the level of public
knowledge about the contents of the message Surabaya public service
announcements Prog version Luckily There Prog version on television.
This study uses a survey with quantitative. The data used in this study is primary
data in the form of a questionnaire.Teknik sampling using probability sampling
commonly referred to as a random sample. Analysis of the data in this study using
frequency tables used were obtained from the results of questionnaires filled out by the
respondents and the percentage calculated to display.

The results of this study concluded that the level of public knowledge of
the content of the message public service announcements about the community
JASA RAHARJA Version Profit On Jasa Raharja is moderate. This means that
enough people know the contents of the message public service announcements
JASA RAHARJA Version Profit On Jasa Raharja.
Keywords : Quantitative, the level knowledge, Jasa Raharja, public service
announcements

viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Iklan adalah proses penyampaian pesan atau informasi kepada sebagian
atau seluruh khalayak dengan menggunakan media. Menurut Wibowo (2003:5)
iklan di definisikan sebagai kegiatan berpromosi melalui media massa.
Iklan dianggap sebagai teknik penyampaian pesan yang efektif dalam
menjual dan menawarkan suatu produk. Oleh karenanya dalam aktivitas
perpindahan informasi tentang produk yang di iklankan pada khalayak tentunya
harus mengandung daya tarik.
Salah satu media untuk menyampaikan pesan iklan adalah televisi.
Televisi memiliki kelebihan jika dibandingkan dengan media lain dalam upaya
membantu proses keberhasilan penyebaran iklan. Iklan yang disiarkan dalam
televisi akan menjadi pusat perhatian audien pada saat iklan itu ditayangkan.
Iklan televisi juga mampu mempengaruhi emosi masyarakat. Dengan di dukung
karakteristiknya yang audio dan visual. Televisi mampu membangkitkan selera
pemirsa terutama atas rangsangan visual, sehingga menjadikannya sebagai
medium yang intim dan personal (Morison, 2007:187).
Saat ini sering kali kita lihat iklan-iklan layanan masyarakat yang isi
pesannya

ditujukan

kepada

masyarakat

sebagai

salah

satu

usaha

memasyarakatkan gagasan-gagasan sosial, yang isi pesannya berasal dari

1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

golongan atau instansi tertentu (pemerintah maupun kelompok). Misalnya iklan
JAMSOSTEK, BKKBN, PEGADAIAN, ESDM, JAMKESMAS, asuransi
kecelakaan atau Jasa Raharja dan sebagainya.
Salah satu iklan layanan masyarakat yang akhir-akhir ini sering di
tayangkan oleh stasiun televisi adalah iklan layanan masyarakat mengenai
asuransi kecelakaan atau Jasa Raharja versi untung ada Jasa Raharja.
PT. Jasa Raharja sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Indonesia yang bertugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang asuransi
kecelakaan lalu lintas.
Lalu lintas merupakan pembunuh nomor tiga di Indonesia, setelah
jantung dan stroke. Setiap tahun rata-rata 30.000 nyawa melayang di jalan raya
ditambah luka ringan, berat dan bahkan sampai meninggal dunia. Dari jumlah
kecelakaan yang terjadi setiap tahun Indonesia menduduki urutan ketiga negara
di ASEAN soal kecelakaan lalu lintas
Peningkatan jumlah korban kecelakaan lalu lintas menambah beban
negara. Setiap terjadi kecelakaan lalu lintas, negara berkewajiban memberikan
santunan, sebagaimana diamanatkan Undang-undang No.33 Tahun 1964
tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang dan Undangundang No. 34 Tahun 1964 tentang Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan. Bila
melihat angka kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Indonesia, diperkirakan
setiap tahun negara menanggung beban triliunan rupiah membayar santunan
kecelakaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

Tingginya angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia, mendapat
perhatian pemerintah. Sejak 27 Maret 2008 pemerintah menaikkan satunan bagi
korban kecelakaan lalu lintas di Indonesia untuk angkutan darat dan laut.
Sebelumnya korban yang meninggal santunan Rp10 juta naik Rp25 juta, cacat
tetap maksimal sebelumnya Rp10 juta naik menjadi Rp25 juta, perawatan
maksimal Rp5 juta naik Rp10 juta. Biaya pemakaman yang tidak memiliki ahli
waris sebelumnya Rp1 juta menjadi Rp2 juta.
Besarnya santunan UU No 33 & 34 tahun 1964, ditetapkan berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan RI No 36/PMK.010/2008 dan 37/PMK.010/2008
tanggal 26 Februari 2008 adalah sebagai berikut :
No

Sifat Cidera

Santunan sesuai PMK
no 36/PMK. 010/2008

1

Meninggal Dunia

Rp. 25.000.000,-

2

Luka Luka

Rp. 10.000.000,-

3

Cacat Tetap

Rp. 25.000.000,-

4

Biaya Penguburan (apabila tidak ada ahli
waris)

RP. 2.000.000,-

Sumber : Kantor PT. Jasa Raharja 2013
Kepedulian pemerintah menaikkan dana santunan yang diberikan
kepada korban kecelakaan lalu lintas berupa uang santunan dan pengobatan
melalui PT Jasa Raharja, bukan berarti pemerintah mendukung terjadinya
kecelakaan. Penambahan dana santunan yang diberikan kepada korban
kecelakaan lalu lintas, semata-mata biaya pengobatan yang ditanggung korban

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

kecelakaan lalu lintas mengalami kenaikkan. Diperkirakan santunan kecelakaan
lalu lintas Rp5 juta, tidak mencukupi untuk melakukan pengobatan. Jasa
Raharja, asuransi sosial yang lebih menekankan pada sosial.
Banyak penyebab terjadi kecelakaan lalu lintas, seperti kondisi jalan
yang rusak dan tidak layak untuk dilalui kendaraan. Dari data ruas jalan
mencapai 2.351.36 km tadi yang kondisinya masih baik 1.125,30 km, kondisi
sedang 1.113,15 km, kondisi rusak 99,66 km dan kondisi rusak berat mencapai
13,25 km. Minimnya rambu-rambu lalu lintas, minimnya kesadaran berlalu
lintas menambah terjadinya kecelakaan lalu lintas. Masyarakat masih banyak
yang bangga jika berhasil menerobos lampu merah, berhenti di tanda larangan
berhenti atau mengendarai kendaraan roda dua tanpa menggunakan helm
pengaman. Sadar untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas bukan menjadi
tanggungjawab Polisi Satuan Lalu lintas dan Dinas Perhubungan semata. Jasa
Raharja ikut ambil bagian dalam menekan angka kecelakaan lalu lintas.
Upaya

yang

selama

ini

dilakukan

Jasa

Raharja

dengan

menginformasikan tertib lalu lintas melalui siaran radio. Melakukan kerja sama
dengan pihak kepolisian dalam berbagai kegiatan seperti Safety riding,
pemberian helm SNI secara cuma-cuma kepada pengemudi sepeda motor.
Memberikan bantuan sarana penanggulangan kecelakaan lalu lintas kepada
Ditlantas seperti Trafic Cone, Banner Jasa Raharja, Rompi dan Barrier.
Melakukan pengobatan dan tes kesehatan kepada pengemudi secara gratis
menjelang Lebaran, Natal dan tahun baru. Pemberian ini diharapkan dapat

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

membantu dan menunjang kinerja jajaran kepolisian, khususnya Direktorat
Lalu lintas.
Kondisi lalu lintas di Kota Surabaya masih tergolong rawan kecelakaan.
Sebanyak 1.119 jumlah peristiwa kecelakaan sepanjang tahun 2012 bahkan
mengakibatkan

kerugian

materi

senilai

lebih

dari

Rp

1

M.

Menurut data laka lantas sejak Januari hingga 22 Desember 2012, jumlah
kejadian kecelakaan tahun ini tergolong konsisten dibanding tahun lalu.
Namun, bila tahun 2011 jumlah laka mengakibatkan kerugian Rp 854.915.000,
tahun

ini

kerugian

materi

mencapai

Rp

1.004.635.000.

Dari data tersebut, juga tercatat ratusan korban kecelakaan. Sebanyak 306
korban meninggal dunia, 813 korban menderita luka luka. Hal tersebut
dibenarkan Kasatlantas Polrestabes Surabaya, AKBP Sabilul Alif. Menurutnya,
meski jumlah kecelakaan tahun ini tidak meningkat dari tahun 2011 lalu,
namun kerugian materi yang muncul cukup besar."Kerugiannya mencapai lebih
dari Rp 1 M, meningkat bila dibanding tahun 2011 lalu," singkat AKBP Sabilul
Alif.
Menurut data yang berhasil dihimpun detiksurabaya.com, selama tahun 2010
diketahui terjadi 711 peristiwa kecelakaan dengan kerugian materi Rp
577.919.000. Selama tahun 2011 ada 1.119 jumlah kecelakaan dengan kerugian
materi Rp 854.915.000. Dan pada akhir tahun 2012 ini, tercatat ada 1.119
jumlah kecelakaan

yang

mengakibatkan kerugian materi senilai Rp

1.004.635.000. (ntmc-korlantaspolri.blogspot.com)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

Upaya selama ini dilakukan Jasa Raharja sudah mengarah pada peningkatan
kesadaran berlalu lintas. Upaya yang sudah dilakukan harus terus ditingkatkan
dengan membuat berbagai program untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
berlalu lintas, misalnya dengan memberikan kesadaran berlalu lintas kepada
korban dan ahli waris yang menerima santunan kecelakaan lalu lintas. Begitu
juga dengan bekerja sama dengan pihak pemerintah setempat dengan
melakukan sosialisasi santunan kecelakaan dan tertib lalu lintas. Turut serta
Jasa Raharja dalam menekan angka kecelakaan lalu lintas, juga harus didukung
berbagai pihak khususnya pengguna jalan raya dengan meningkatkan kesadaran
berlalu lintas. Kesadaran berlalu lintas memiliki peran yang sangat penting.
Berbagai kasus kecelakaan lalu lintas penyebab utama dari kelalaian
pengemudi mencapai 99 persen. Selama kesadaran berlalu lintas masih rendah
angka kecelakaan lalu lintas sulit ditekan. Sadar berlalu lintas berarti sayangi
nyawamu, cintai keluarga, kurangi beban negara.
Provinsi Jawa Timur sebagai jumlah kecelakaan tertinggi dibanding
dengan Provinsi Jawa Barat yang dapat dikatakan jumlah masyarakat dan
pengguna jalan raya sangatlah lebih banyak dan padat. Tetapi pada dasarnya
Provinsi Jawa Timur mempunyai tingkat kecelakaan paling tinggi. Dan ini
dirasakan sebagai sesuatu yang harus ditangani oleh pemerintah dalam
memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang keselamatan didalam
berkendara.
Kota Surabaya adalah salah satu kota yang sering dilalui kendaraan.
Kota Surabaya merupakan kota terbesar di Jawa Timur dan pusat industri serta

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

pusat pemerintahan di Jawa Timur. Hal tersebut menyebabkan banyak
penduduk dari daerah yang urbanisasi ke kota untuk mencari lapangan
pekerjaan. Dengan demikian Kota Surabaya banyak dilalui oleh kendaraan
yang sangat padat dan banyaknya arus lalu lintas yang melewati Kota Surabaya
lajur kendaraan sangat menjadi tidak seimbang. Dengan demikian Kota
Surabaya seringkali terjadi kemacetan lalu lintas dan kecelakaan yang
menimbulkan korban jiwa.
REKAPITULASI KLAIM LAKA LANTAS DI SURABAYA
PERIODE J ANUARI-DESEMBER 2012
J ASA RAHARJ A Per sero Cabang J AWA TIMUR
J umlah Ber kas
No.

Bulan

Lapor an Polisi (LP
LK

MD

Telegr am Dinas PT.
KAI
MD

TOTAL

LK

1

Januari

7

4

2

Februari

52

18

2

72

3

Maret

47

17

1

65

4

April

55

23

1

80

5

Mei

107

31

138

6

Juni

83

20

106

7

Juli

69

19

8

Agustus

23

9

September

10

11

1

5

94

31

1

55

64

26

1

91

Oktober

54

24

1

79

11

November

34

43

12

Desember

55

26

650

282

TOTAL

1

1

3

78
3

84

15

950

Tabel 1. Rekapitulasi Klaim LAKA LANTAS di Kota Surabaya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

Dari tabel rekapitulasi klaim laka lantas Kota Surabaya diatas dapat
diketahui bahwa angka kecelakaan lalu lintas di Kota Surabaya sangat tinggi.
Selama tahun 2012 dari bulan Januari sampai Desember, total terjadi 1119
kecelakaan. Sedangkan yang klaim di Jasa Raharja sebanyak 950 korban
diantaranya, koraban luka-luka terdapat 665 jiwa, sedangkan untuk korban
meninggal dunia terdapat 285 jiwa.
PT. Jasa Raharja sebagai intansi pemerintah sebagai asuransi
masyarakat. melalui Undang-undang No. 33 Tahun 1964 tentang Dana
Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang dan Undang-undang No. 34
Tahun 1964 tentang Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan telah membentuk
Perusahaan Negara yang bergerak dibidang asuransi yaitu PT. Jasa Raharja
(Persero). Tugas dan tanggungjawabnya adalah melakukan pemupukan dana
melalui iuran dan sumbangan wajib untuk selanjutnya disalurkan kembali
melaui santunan jasa raharja kepada korban atau ahli waris korban kecelakaan
lalu lintas di jalan raya.
Menurut Tugas pokok PT. Jasa Raharja (Persero) adalah menghimpun
dan memupuk dana masyarakat melalaui iuran dan sumbangan wajib, untuk
selanjutnya menyalurkannya kembali kepada masyarakat yang berwujud
santunan jasa raharja, terhadap korban kecelakaan lalu lintas. PT. Jasa Raharja
(Persero) dalam melaksanakan kegiatannya berdasar atas Iuran wajib yang
dijamin oleh Undang-undang No. 33 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan
Wajib Kecelakaan. Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 1965 tentang
Ketentuan-Ketentuan Pelaksanaan Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

Penumpang. Sumbangan wajib yang dijamin oleh Undang-undang No. 34
Tahun 1964 tentang Dana kecelakaan Lalu Lintas Jalan. Peraturan Pemerintah
No. 18 Tahun 1965 tentang Ketentuan-Ketentuan Pelaksanaan Dana
Kecelakaan Lalu Lintas. harusnya yang dapat semuanya dengan ketentunan
yang sesuai dengan undang-undang yang berlaku, sedangkan kenyataannya
24% korban yang berhak atas santunan. Namun demikian jaminan tersebut
belumlah cukup memberikan jaminan perlindungan bagi korban kecelakan
untuk mengurangi beban penderitaan korban dan keluarganya.
Berdasarkan hal tersebut diatas maka peneliti ingin mengetahui
bagaimana tingkat pengetahuan masyarakat Surabaya tentang iklan layanan
masyarakat Jasa Raharja versi Untung Ada Jasa Raharja di televisi.

1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah dalam penelitian ini
yaitu “Bagaimanakah tingkat pengetahuan masyarakat Surabaya tentang isi
pesan iklan layanan masyarakat Jasa Raharja versi Untung Ada Jasa Raharja”
di Televisi?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah
tingkat pengetahuan masyarakat Surabaya tentang isi pesan iklan layanan
masyarakat Jasa Raharja versi versi Untung Ada Jasa Raharja di televisi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara
teoritis dan praktis.
1. Manfaat Teoritis
Dapat menambah wacana dan memberikan informasi serta
sumbangan pemiikiran bagi pengembangan ilmu komunikasi sebagai bahan
masukan atau referensi untuk penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
Dapat memberikan masukan pada pihak Jasa Raharja untuk
meningkatkan pelaksanakan dan menginformasikan masyarakat mengenai
program jasa asuransi kecelakaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
KAJ IAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu
1. Vera Arindita, Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Kristen Petra Surabaya .
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan perempuan
Surabaya mengenai iklan CSR Revlon Kiss for Life melalui media above dan
below the line. Televisi, majalah, facebook, dan folder digunakan untuk
mengkomunikasikan iklan Kiss for Life. Elemen iklan yaitu penggambaran
visual turut berperan sebagai indikator untuk mengukur tingkat pengetahuan.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif,
menggunakan

metode

survei.

Hasil

penelitian

menunjukkan

tingkat

pengetahuan perempuan Surabaya mengenai iklan CSR Revlon Kiss for Life
melalui media above dan below the line tergolong sedang.
Kesimpulan dari penelitian ini bahwa tingkat pengetahuan perempuan
Surabaya mengenai Iklan CSR Revlon Kiss for Life melalui media above dan
below the line tergolong sedang. Hal ini dikarenakan ketika frekuensi
pemunculan suatu iklan di media massa meningkat terus, maka akan ditemui
suatu titik di mana peningkatan lebih lanjut tidak memberikan efek apa-apa.
Responden yang mendapatkan informasi iklan dari bermacam-macam media
ada kecenderungan bahwa detail pada masing-masing media menjadi kabur
karena mereka menggabungkan pengetahuannya yang didapat dari satu media

1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

dengan media lain. Sehingga, responden hanya memperhatikan pada stimuli
ataupun informasi tertentu dan mengaburkan beberapa informasi lainnya. Hal
ini tampak pada beberapa item pada jawaban pernyataan mengenai iklan Kiss
for Life di media above dan below the line, responden lebih banyak yang tidak
mengetahui

daripada

yang

mengetahui.

Inilah

yang

mengakibatkan

menurunnya hasil tingkat pengetahuan tinggi pada media prioritas menjadi
tergolong sedang pada pengetahuan gabungan media above dan below the line
yang dipilih responden.
2. Michelle Virginia, Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Kristen Petra

Surabaya. Iklan Dancow versi “Dokter Kecil” berisikan pesan tentang
memberikan perhatian dan perbaikan gizi anak melalui kegiatan dokter kecil
mahir gizi. Iklan Dancow versi “Dokter Kecil” sesuai dengan Misi Nestle
Indonesia untuk turut mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih sehat,
memfokuskan diri untuk senantiasa memberikan informasi dan pendidikan bagi
konsumen, serta berusaha untuk selalu menjalankan tanggung jawab kepada
masyarakat dan menciptakan manfaat. Untuk itu, tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat Surabaya mengenai
pesan iklan Dancow Versi “Dokter Kecil” di televisi. Jenis penelitian yang
digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah
masyarakat Surabaya, sampel yang digunakan berjumlah 100 responden, teknik
penarikan sampel menggunakan non probability sampling, teknik analisis data
yang digunakan adalah statistik deskriptif. Dari hasil penelitian menunjukkan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

tingkat pengetahuan masyarakat Surabaya mengenai pesan iklan Dancow Versi
“Dokter Kecil” di televisi.
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya maka
kesimpulan yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan
masyarakat Surabaya mengenai pesan iklan Dancow Versi “Dokter Kecil” di
televisi adalah sedang. Dengan demikian masyarakat Surabaya memiliki
pengetahuan tentang pesan gizi yang disampaikan dalam iklan Dancow Versi
“Dokter Kecil” di televisi. Tingkat pengetahuan masyarakat Surabaya yang sedang
juga ditunjukkan dengan hanya menyukai pesan iklan Dancow versi “Dokter
Kecil” dan cenderung menerima sesuai dengan pesan yang disampaikan dalam
iklan Dancow versi “Dokter Kecil” dan memperhatikan saja. Hal ini didukung
temuan di lapangan yaitu adanya iklan Dancow versi “Dokter Kecil” menyebabkan
responden hanya mendapatkan pengetahuan tentang pentingnya gizi pada anak .

Penelitian tersebut menunjukan perbedaan yang signifikan sesuai
dengan obyek penelitian dan responden. Persamaan dari penelitian terdahulu
dengan peneliti sekarang sama-sama meneliti tingkat pengetahuan
iklan dan menggunakan metode penelitian kuantitatif.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

tentang

4

2.2. Landasan Teori
2.2.1. Periklanan
Iklan adalah suatu proses komunikasi yang mempunyai kekuatan sangat
penting sebagai alat pemasaran yang membantu menjual barang, memberikan
layanan, serta gagasan atau ide-ide melalui saluran tertentu dalam bentuk
informasi yang persuasif. Sedangkan Masyarakat Periklanan Indonesia
mengartikan iklan sebagai segala bentuk pesan tentang suatu produk atau jasa
yang disampaikan lewat suatu media dan ditujukan kepada sebagian atau
seluruh masyarakat (Wright, 1978). Menurut Kotler (2002:658), periklanan
didefinisikan sebagai bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau jasa secara
nonpersonal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran.
Dalam suatu definisi iklan mengandung enam elemen. Pertama, bentuk
komunikasi yang di bayar. Kedua, proses identifikasi sponsor. Ketiga,
membujuk dan mempengaruhi konsumen. Keempat, iklan membutuhkan media
massa menjadikan iklan dikategorikan sebagai media massal. Sehingga iklan
bukan pribadi (non personal). Dan elemen yang keenam adalah audiens
(Sutisna, 2002:275).
Tiga macam tujuan dalam periklanan yaitu iklan informatif
yang sifatnya memberitahukan mengenai manfaat dan kegunaan.
Kedua, iklan persuasif yang sifatnya meyakinkan atau membujuk
dengan berusaha membangun posisi yang paling baik. Periklanan yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

bersifat membujuk berperan penting bagi perusahaan dengan tingkat
persaingan yang tinggi dan biasanya dituangkan dalam pesan-pesan
iklan perbandingan. Dan yang ketiga adalah iklan pengingat yang
sifatnya mengingatkan (Kotler, 2003:591).
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa periklanan adalah
bentuk penyajian pesan yang dilakukan komunikator secara non
personal melalui media untuk ditujukan kepada komunikan dengan
cara membayar.
2.2.2. J en is I kla n
Menurut teoritik Bitter (1986), iklan dibagi menjadi dua jenis
yaitu iklan standard dan iklan layanan masyarakat (Widyatama,
2007:65-66).
1. Iklan standar
Iklan standar atau biasa disebut iklan komersil adalah iklan yang ditata secara
khusus untuk keperluan memperkenalkan barang, jasa, pelayanan untuk
konsumen melalui media periklanan. Tujuan iklan standar adalah untuk
mendapatkan keuntungan-keuntungan ekonomi. Pada umumnya iklan standar
ditangani oleh perusahaan periklanan secara professional. Pesan-pesan dalam
iklan standar disusun secara baik dalam kata-kata, kalimat, pemilihan gambar
dan warna, media yang tepat agar mampu menjangkau jenis khalayak sasaran

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

tertentu, sampai dengan menyebarkannya pada waktu yang sesuai, seluruhnya
ditangani oleh orang-orang yang professional.
2. Iklan layanan masyarakat
Iklan layanan masyarakat adalah iklan yang bersifat non-profit. Iklan ini
berupaya mencari keuntungan yang bersifat sosial, bukan keuntungan
komersial secara langsung. Tujuan dari iklan ini adalah membentuk citra baik
di tengah masyarakat. Biasanya pesan iklan layanan masyarakat berupa
ajakan, himbauan kepada masyarakat untuk melakukan atau tidak melakukan
suatu tindakan demi kepentingan umum atau merubah perilaku yang tidak
baik supaya lebih baik. Disebut dengan bersifat non profit dalam hal ini juga
jangan diartikan sebagai tidak mencari keuntungan apapun. Sebab iklan
layanan masyarakat juga berupaya mencari keuntungan sosial bukan
keuntungan komersial. Keuntungan yang diharapkan dari iklan layanan
masyarakat adalah berusaha mendapatkan atau membentuk citra baik
ditengah masyarakat. Jadi esensi yang membedakan iklan standard dan iklan
layanan masyarakat terletak pada tujuan keuntungan yang ingin diraih atau
diharapkan.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan dalam penelitian,
jenis iklan yang diamati dalam penelitian ini yaitu iklan layanan masyarakat
tentang JASA RAHARJA versi untung ada Jasa Raharja termasuk dalam iklan
layanan masyarakat.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

2.2.3. Unsur-unsur Iklan
Setiap iklan memiliki beberapa unsur-unsur iklan, unsur-unsur
dalam iklan adalah sebagai berikut (Effendy, 1993:178) :
a. Talent
Salah satu unsur terpenting dalam iklan di televisi adalah model iklan
yang berperan dalam menyampaikan pesan terhadap produk. Talent
dalam penelitian ini adalah Artis Jaja Miharja, Pegawai Jasa Raharja,
Kepolisian, Korban Kecelakaan dan Dokter.
b. Setting
Lokasi atau tempat pada saat pengambilan gambar sedang berlangsung
yang dilengkapi dengan lampu (lightening) serta didukung dengan model
sebagai penyempurnaan dalam pembuatan iklan. Setting dalam penelitian
ini adalah di sebuah rumah sakit dan orang-orang yang beraktifitas.
c. Audio
Cara yang dipergunakan dalam menyampaikan pesan secara cepat adalah
dengan menggunakan unsur audio dengan tujuan agar menarik perhatian
pemirsanya seperti adanya dialog yang diperankan oleh model. Unsur
audio dalam penelitian ini adalah dimana adanya suara Pegawai Jasa
Raharja dan Kepolisian yang menerangkan tentang Jasa Raharja adalah
asuransi kecelakaan lalu lintas jalan dan penumpang umum versi untung
ada Jasa Raharja dengan jelas.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

d. Visual
Gambar-gambar hidup yang mampu menimbulkan kesan mendalam,
tampak pada televisi tidak berasal dari bahan yang mempunyai wujud
sehingga dapat diperhatikan sebuah obyek dalam berbagai jarak dan
berbagai sudut pengambilan gambar. Unsur visual dalam iklan layanan
masyarakat JASA RAHARJA versi untung ada Jasa Raharja adalah
adanya korban kecelakaan di sebuah lokasi rumah sakit dimana semua
orang melakukan aktifitas sehingga membuat iklan layanan masyarakat
JASA RAHARJA versi untung ada Jasa Raharja lebih jelas isi pesan iklan
tersebut.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa suatu iklan akan
berhasil apabila memenuhi unsur-unsur yang menjadi komponen iklan. Iklaniklan yang dimaksud adalah video, suara, model, peraga, latar, pencahayaan,
grafik dan kecepatan. Semua komponen iklan tersebut harus lengkap agar bisa
memperoleh hasil yang optimal, karena dengan kurangnya salah satu
komponen akan membuat iklan tersebut menjadi tidak menarik.
2.2.4. Televisi Sebagai Media Periklanan
Televisi merupakan alat yang efektif bagi perusahaan dalam
mengiklankan produknya sehingga mempunyai kelebihan dibandingkan dengan
media lainnya. Televisi dapat menyajikan media atau gambar yang bergerak
dan dapat dinikmati dengan lebih baik serta jangkaunyang lebih luas dan juga

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

dapat memotivasi lebih baik kepada para calon pembeli untuk melakukan
pembelian barang dan produk tersebut. Televisi sebagai salah satu media
informasi, merupakan media yang dapat digunakan oleh organisasi manapun
perusahaan untuk menyampaikan suatu berita kepada masyarakat (Sumartono,
2002:4).
Kelebihan dari iklan televisi yaitu benar-benar melibatkan penontonnya
disamping penglihatan, suara, warna, dan gerak. Iklan televisi sangat efektif saat
mendemonstrasikan suatu produk. Pesan iklan memiliki efek yang sangat cepat
(Antrim, 1987, p.29).
Periklanan adalah suatu cara untuk

menciptakan kesadaran pilihan.

Masyarakat tidak membeli barang secara langsung kepada para pabrikan,
melainkan melalui agen yang disebut distributor. Distributor inilah yang
menjual produk ke masyarakat dengan menggunakan para penjual. Dan para
penjual memerlukan informasi yang aktual yang perlu disampaikan pada
khalayak berkenaan dengan produknya. Informasi tersebut disampaikan melalui
sejumlah media, diantaranya surat kabar, majalah, radio, televisi maupun mediamedia lain. Ketika pasar industri menerima informasi tersebut, mereka
merespon untuk memilih dan membeli produk. Akhirnya kegiatan yang di
dalamnya melibatkan perputaran uang yang sangat besar (Widyatama, 2007:
143-148).
Tercapainya tujuan periklanan yang targantung pada media periklanan
yang digunakan. Karena pada media periklanan yang digunakan pada dunia

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

periklanan berbeda dalam hal jangkauannya pada konsumen, maka ada
beberapa media periklanan yang digunakan kepada konsumen yang hendak
dicapai. Televisi dalam menyiarkan pesannya bersifat audio visual, dapat dilihat
dan didengar, dan juga mendatangi langsung rumah-rumah penduduk (Effendy,
2002, p20).
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa Televisi dapat
dikatakan sebagai media yang ampuh dan media yang mampu menghadirkan
sebuah realitas visual yang begitu natural, sehingga iklan-iklan yang
disampaikan lewat televisi, seakan-akan menjadi sebuah realita yang
memperesentasikan sebuah citra akan “dinamika masyarakat”
2.2.5. Kelebihan dan Kekurangan Televisi Sebagai Media Periklanan
Televisi sebagai media periklanan memiliki beberapa kelebihan dan
kekurangan. Beberapa kelebihan televisi sebagai berikut (Frank Jefkins,
1990:122):
1. Kesan realistik. Karena sifatnya yang visual dan merupakan
kombinasi warna-warni, suara dan gerakan, maka iklan televisi
tampak lebih hidup dan nyata.
2. Masyarakat lebih tanggap. Karena iklan televisi disiarkan dari rumah
kerumah dengan suasana yang lebih santai dan rekreatif, maka
masyarakat lebih siap untuk memberikan perhatian dibandingkan
dengan poster yang dipasang di tengah jalan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

3. Repitisi atau pengulangan. Iklan televisi bisa ditayangkan berulangulang

disesuaikan dengan

segmen pasar

dari produk

yang

bersangkutan, jadi tujuan awal beriklan bisa dicapai.
4. Adanya pemilihan area siaran (zioning) dan jaringan kerja
(networking)

yang

mengefektifkan

penjangkauan

masyarakat.

Pengiklan bisa menggunakan satu atau beberapa stasiun televisi dan
bekerjasama untuk mengiklankan produknya, sehingga iklan dapat
ditanyangkan serentak oleh stasiun televisi yang bersangkutan.
5. Ideal bagi pedagang eceran. Iklan televisi dapat menjangkau kalangan
dari pedagang besar sampai pedagang eceran sebaik ia menjangkau
konsumen, karena sebagian besar dari mereka suka menonton televisi.
6. Terkait erat dengan media lain. Tayangan televisi mungkin saja
terlupakan dengan cepat, tetapi kelemahan ini bisa diatasi dengan
memadukan menggunakan media lain seperti koran, majalah atau
tabloid yang mengulas masalah-masalah televisi.
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa televisi
merupakan media yang paling baik untuk menyampaikan informasi, sebab
dilakukan melalui dua elemen yaitu audio dan visual yang membuat
masuknya informasi lebih sempurna. Dengan ini diharapkan, iklan tersebut
dapat menciptakan stimulus yang lebih baik. Dan suatu iklan akan berhasil
jika memenuhi unsur-unsur video, suara, model, peraga, latar, pencahayaan,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

grafik dan kecepatan. Dengan adanya kekurangan dari salah satu komponen
tersebut menjadikan iklan tersebut tidak menarik.
2.2.6. Iklan Layanan Masyarakat
Iklan layanan masyarakat menurut Astrid S. Susanto merupakan
pengumuman tentang berbagai pelayanan masyarakat, tidak disebarluaskan
melalui pembelian ruang dan waktu dan setiap kegiatan pelayanan masyarakat
dilaksanakan oleh suatu kegiatan non profit atau tidak mencari keuntungan
(Susanto, 1976: 203).
Adapun tujuan iklan layanan masyarakat menurut (Bovee dan Arens)
adalah untuk merangsang penelitian atas suatu informasi, merubah kebiasaan
aktivitas, mengurangi pemborosan sumber daya alam, mengkomunikasikan
kebijakan pemerintah, memperbaiki sikap masyarakat, menginformasikan jalan
keluar.
Maka dari itu, untuk bisa mencapai tujuan yang diinginkan iklan layanan
masyarakat harus merancang komunikasi yang efektif agar pesan bisa diterima
oleh komunikan. Komunikasi efektif menurut (Ton Kertapati,1981:20) pertamatama harus menarik perhatian komunikan, dan untuk bisa menarik perhatiannya
tidaklah tergantung kepada bentuknya semata-mata akan tetapi juga isi
pesannya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

2.2.7. Pesan iklan
Pesan iklan merupakan ide atau berita yang dikomunikasikan atau yang
disampaikan oleh audience melalui media iklan (Bovee, 1996:141). Strategi
merancang pesan membutuhkan strategi kreatif dengan melewati tahap
pembentukan, evaluasi, seleksi dan pelaksanaan pesan. Iklan harus dapat
disampaikan secara kreatif, bahkan kreatifitas lebih penting dari pada jumlah
uang yang dikeluarkan (M. suyanto, 2005:68).
Adapun yang harus diperhatikan dalam penyusunan pesan iklan
(Bovee, 1996:141):
1. Isi pesan. Komunikator harus memperhitungkan apa yang harus

disampaikan kepada khalayak sasaran supaya mendapat tanggapan
yang diinginkan. Dalam menentukan isi pesan yang baik, perlu
adanya daya tarik yang unik.
2. Struktur pesan. Keefektifan suatu pesan tergantung pada struktur dan

isinya. Struktur iklan yang baik adalah dapat memberi pernyataan dan
membiarkan pembaca dan pemirsa menarik kesimpulan sendiri.
3. Format

pesan. Format pesan yang dibuat komunikator harus

menyolok. Bila disiarkan melalui televisi maka semua elemen tersebut
ditambah dengan bahasa tubuh (isyarat nonverbal) yang direncanakan.
4. Sumber pesan. Dampak pesan yang dirasakan oleh khalayak juga

dipengaruhi oleh penerimaan khalayak terhadap pengirim pesan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

Pesan-pesan yang berasal dari sumber terpercaya. Lebih persuasif
sifatnya.
Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
pesan iklan ditampilkan bertujuan untuk menimbulkan daya tarik rasional,
sehingga mendapat perhatian dari pemirsanya.
2.2.8. Tingkat Pengetahuan
Tingkat adalah ukuran tinggi rendahnya tentang sesuatu misalnya
derajat, kelas, taraf, pendidikan dan pengetahuan. Tingkat pengetahuan disini
adalah variabel pengetahuan yaitu konsep yang merupakan salah satu akibat
dari perubahan yang terjadi dari efek komunikasi massa, yang diklasifikasikan
ke dalam efek kognitif terjadi bila ada perubahan pada apa yang diketahui,
dipahami atau dipersepsi oleh khalayak (Rakhmat, 2004:219). Pengertian lain
menyebutkan bahwa tingkat pengetahuan adalah suatu konsep yang merupakan
salah satu akibat dari perubahan yang terjadi, yang diklasifikasikan ke dalam
efek kognitif. Dari efek kognitif itulah terjadi bila ada perubahan pada apa yang
ia ketahui, dipahami atau dipersepsi oleh khalayak serta juga terkait dengan
pentrasmian pengetahuan (Rakhmat, 2001:67). Sedangkan pengetahuan adalah
keseluruhan pemikiran, gagasan, ide, konsep dan pemahaman yang dimiliki
manusia tentang dunia dan segala isinya termasuk manusia dan kehidupannya.
Pengetahuan mencakup penalaran, penjelasan dan pemahaman manusia tentang
segala sesuatu. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

penting

untuk

terbentuknya

tindakan

seseorang

(http://sutondoscript.blogspot.com).
Tingkat pengetahuan di definisikan dengan mengacu pada apakah
seseorang cukup intens mengetahui informasi dari suatu isu tertentu, sehingga ia
dapat secara jelas menindaklanjuti informasi yang telah diketahui (Eriyanto,
2000:238).
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat
pengetahuan adalah hasil dari tahu yang terjadi setelah orang melakukan
penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
2.2.9. Isi Pesan Iklan Layanan Masyarakat
Definisi pesan menurut Laswell adalah seperangkat lambang bermakna
yang disampaikan oleh komunikator (Effendy, 2001:18).
Pesan

yang

disampaikan

dalam

proses

komunikasi

harus

mempertahankan faktor-faktor yang menunjang keberhasilan pesan itu sendiri,
diantaranya faktor isi pesan, teknik pengelolaan pesan dan teknik penyampaian
pesan.
Menurut dewan periklanan di Amerika Serikat yang mensponsori iklan
layanan masyarakat ada beberapa kriteria isi pesan yang digunakan untuk
menentukan sebuah iklan tersebut adalah iklan layanan masyarakat:
(http://repository.amikom.ac.id).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

1. Tidak komersil
2. Tidak bersifat keagamaan
3. Tidak bersifat politis
4. Berwawasan nasional
5. Diperuntukkan untuk semua lapisan masyarakat
6. Diajukan oleh organisasi yang telah diakui dan diterima
7. Dapat diiklankan
8. Mempunyai dampak

dan kepentingan

tinggi

sehingga patut

memperoleh dukungan media lokal maupun nasional
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa iklan
layanan masyarakat bersifat untuk memberikan informasi atau membidik.

2.2.10. Program Iklan Layanan Masyarakat J ASA RAHARJ A
PT. Jasa Raharja (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
yang bergerak di bidang perasuransian, pembinaannya dibawah Departemen
Keuangan. Badan usaha inilah yang mengelola iuran dan sumbangan wajib,
untuk selanjutnya disalurkan kepada korban/ahli-waris korban yang mengalami
kecelakaan di jalan raya sebagai santunan asuransi jasa raharja.PT. Jasa Raharja
(Persero) dalam melaksanakan kegiatannya berdasar atas Iuran wajib yang
dijamin oleh Undang-undang No. 33 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan
Wajib Kecelakaan. Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 1965 tentang
Ketentuan-Ketentuan Pelaksanaan Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

Penumpang. Sumbangan wajib yang dijamin oleh Undang-undang No. 34
Tahun 1964 tentang Dana kecelakaan Lalu Lintas Jalan. Peraturan Pemerintah
No. 18 Tahun 1965 tentang Ketentuan-Ketentuan Pelak

Dokumen yang terkait

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

REPRESENTASI CITRA PEREMPUAN DALAM IKLAN DI TELEVISI (ANALISIS SEMIOTIK DALAM IKLAN SAMSUNG GALAXY S7 VERSI THE SMARTES7 ALWAYS KNOWS BEST)

132 481 19

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25