Aplikasi Sistem Klasifikasi/Taksonomi Tanah Berbasis Web Menggunakan Metode Decision Tree C45.

Aplikasi Sistem Klasifikasi/Taksonomi Tanah Ber basis Web
Menggunakan Metode Decision Tr ee C45
SKRIPSI

Diajukan Oleh :
ARDY PRANAJ AYA S
NPM : 0634010030

J URUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan tugas akhir ini dengan baik dan benar.
Penyusunan Laporan tugas akhir ini merupakan prasyarat dalam
mengambil Tugas Akhir. Adapun judul Laporan tugas akhir ini adalah

”APLIKASI SISTEM KLASIFIKASI/TAKSONOMI TANAH BERBASIS WEB
DAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE DECISION TREE C45’’. Tak
lupa pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar – besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
Laporan Tugas Akhir ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada yang
terhormat:
1. Kedua Orang Tua tercinta beserta adik kandung sekeluarga atas semua
dukungan yang tak terhitung dengan apapun baik selama masa perkuliahan
maupun sebelum-sebelumnya.
2. Bapak Ir. Sutiyono, MT selaku Dekan Fakultas Teknologi Industri UPN
“Veteran” Jawa Timur.
3. Ibu Dr. Ir. Ketut Sari, MT selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika UPN
“Veteran” Jawa Timur.
4.

Bapak Purnomo Edy Sasongko,Ir.MP sebagai Dosen Pembimbing I atas
kesempatanya selama pengerjaan Program Skripsi.

ii


5. Ibu Eva Yulia Puspaningrum,S.Kom selaku Dosen Pembimbing II
Laporan Dan Program Skripsi yang telah meluangkan begitu banyak
waktu, tenaga dan pikiran serta dengan sabar membimbing penulis dari
awal hingga terselesainya Laporan Skripsi / Tugas Akhir (TA) ini.
6. Dosen – Dosen Jurusan Teknik Informatika UPN “Veteran” Jawa Timur,
yang telah membuat kami membuka pikiran dan merubah pola pikir kami.
Dan tak lupa bapak/ibu penguji atas waktu dan kritik serta saran yang
telah diberikan atas project tugas akhir ini.
7. Semua fihak tanpa terkecuali yang secara sengaja ataupun tidak sengaja
yang telah memberikan semangat dan telah menjadi inspirasi dari penulis
untuk menyelesaikan tugas akhir ini. Dan khususnya kawan-kawan satu
jurusan Teknik Informatika

UPN ”Veteran” Jatim baik seangkatan

penulis (2006) ataupun kakak kelas penulis, kawan-kawan mantan KKN
dan juga kawan-kawan seperjuangan untuk ujian tugas akhir periode Juni
2012 TF-FTI UPN ”Veteran” Jatim ataupun semua yang belum tertulis
tersebut.
Penulis sebagai manusia biasa pasti mempunyai keterbatasan dan banyak

sekali kekurangan, terutama dalam pembuatan laporan ini. Untuk itu
penulis sangat membutuhkan kritik dan saran yang membangun dalam
memperbaiki penulisan laporan ini.
Surabaya,

November 2012

Penulis

iii

DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAKSI .........................................................................................................

i

KATA PENGANTAR ..........................................................................................


ii

DAFTAR ISI .........................................................................................................

iv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................

ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................

1

1.2 Tujuan ................................................................................................

2


1.3 Perumusan Masalah ..........................................................................

3

1.4 Pembatasan Masalah .........................................................................

3

1.5 Manfaat .............................................................................................

3

1.6 Sistematika Penulisan .......................................................................

4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 APLIKASI SISTEM KLASIFIKASI/TAKSONOMI TANAH
BERBASIS WEB........................................................................................


6

2.1.1 TAKSONOMI TANAH ........................................................

6

2.1.1 APLIKASI WEB DINAMIS ................................................. 12
2.2 METODE DECISION TREE C45 ................................................. 15
2.2.1 DECISION TREE ................................................................... 15
iv

2.2.1 METODE C45......................................................................... 16
2.3 T eknologi Informasi untuk Implementasi Sistem ......................... 20
2.3.1 Data Base MYSQL ............................................................... 20
2.3.2 HTML ..................................................................................... 22
2.3.3 PHP ........................................................................................ 30
2.3.4 CSS ........................................................................................ 32
2.3.5 JAVASCRIPT ....................................................................... 35
2.3.6 APACHE WEBSERVER ...................................................... 37
2.3.7 MODEL CLIENT SERVER ................................................. 38

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisa Kebutuhan Sistem.............................................................. 40
3.2 Data Flow Diagram Proses .............................................................. 46
3.3 Analisis Kebutuhan ........................................................................ 60
3.3.1 Spesifikasi Kebutuhan Sistem ............................................ 60
3.3.2 Level Pengguna dan Hak Akses.......................................... 61
3.4 Perancangan Basis Data (Database) ............................................. 61
3.4.1 Perancangan CDM ............................................................... 62
3.4.1 Perancangan PDM ............................................................... 63
3.4.1 Perancangan tabel ................................................................ 65
3.5 Perancangan antasr muka................................................................ 77
BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM
4.1 Lingkungan implementasi .............................................................. 80
4.1.1 Perangkat sistem ................................................................. 80
v

4.2 Implementasi Data .......................................................................... 81
4.2.1 Implementasi Data base ..................................................... 81
4.2.2 Implementasi data pada aplikasi ........................................ 89
4.2.3 Implementasi antar muka .................................................. 93

BAB V UJI COBA DAN EVALUASI PROGAM
5.1 Uji Coba Penginputan data jenis ..................................................... 109
5.2 U ji Coba Penginputan data Atribut ................................................ 112
5.3

Uji Coba Penginputan data training............................................... 115

5.4 Uji coba membuat pohon keputusan .............................................. 122
5.5

Uji coba konversi aturan ............................................................... 127

5.6

Uji coba hasil klasifikasi ............................................................... 129

5.7

Uji Coba Data Master ................................................................... 137


BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan ...................................................................................... 138
5.2 Saran .................................................................................................. 139
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 140

vi

Judul
Pembimbing I
Pembimbing II
Penyusun

: Aplikasi Sistem Klasifikasi/Taksonomi Tanah Berbasis Web Menggunakan
Metode Decision Tree C45
: Purnomo Edi Sasongko,Ir.MP
: Eva Yulia, S.Kom
: Ardy Pranajaya S

ABSTRAK
Pertanian merupakan sektor yang paling penting dalam perekonomian

Indonesia. Ini dapat dilihat dari jumlah pemasukan pada kas negara yang berasal
dari sektor pertanian. Akan tetapi sering terjadi gagal panen yang diakibatkan
kesalahan dalam pemilihan jenis tanaman melihat dari jenis tekstur tanah, suhu
maupun cuaca pada derah tersebut. Tentu ini akan sangat merugikan petani
khususnya yang telah mengeluarkan modal waktu dan tenaga untuk menanam
tanaman tersebut.
Pada uraian di atas terlihat jelas bahwa Jenis tanah merupakan salah satu
faktor penting dalam pertumbuhan tanaman karena perbedaan jenis
tanah mempengaruhi sifat-sifat dari tanah tersebut. Karena itulah penting sekali
sifatnya Untuk memahami jenis tanah tersebut untuk dapat menghasilkan sebuah
produk pertanian yang baik dan optimal. Untuk menentukan sebuah jenis tanah
diperlukan pengetahuan yang mampu mngelompokkan dan mengolah data
tentang tanah secara sistematik sehingga dapt menghasilkan keputusan yang bagus
dan nantinya bisa digunakan untuk kepentingan pertanian dan juga kepentingan
lainya. Karena itulah saya akan membangun sebuah aplikasi
Penggunaan aplikasi sistem taxonomi tanah ini dapat membantu
memudahkan untuk menentukan jenis/nama tanah.

Kata kunci : Aplikasi Taxonomi Tanah, Decision, Web.


i

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Pertanian merupakan sektor yang paling penting dalam perekonomian
Indonesia. Ini dapat dilihat dari jumlah pemasukan pada kas negara yang berasal dari
sektor pertanian. Akan tetapi sering terjadi gagal panen yang diakibatkan kesalahan
dalam pemilihan jenis tanaman melihat dari jenis tekstur tanah,suhu maupun cuaca
pada derah tersebut. Tentu ini akan sangat merugikan petani khususnya yang telah
mengeluarkan modal waktu dan tenaga untuk menanam tanaman tersebut.
Indonesia merupakan negara yang luas serta mempunyai tekstur tanah,suhu
maupun cuaca yang sering berubah-rubah. Pada suatu daerah A yang sukses dengan
suatu jenis tanaman belum tentu akan sukses pada daerah B mengingat dari tekstur
tanah,suhu maupun cuaca. Ini dapat dilihat dari tumbuhan lidah buaya yang sangat
sukses didaerah kalimantan yang berbeda dengan daerah yang lainnya didaerah
kalimantan ini tanaman lidah buaya nya mempunyai daging yang tebal dan dan
mempunyai kadar air yang tinggi. Begitu juga di kepulauan riau tanaman seperti padi
sangat sulit tumbuh disana dikarenakan tekstur tanah yang dekat dengan daerah
pantai atau laut. Begitu juga untuk tanaman-tanaman seperti anggur dan strawberry
cocok ditanam didaerah yang bersuhu rendah atau dingin.

1

2

Pada uraian diatas terlihat jelas bahwa Jenis tanah merupakan salah satu faktor
penting dalam pertumbuhan tanaman karena perbedaan jenis tanah mempengaruhi
sifat-sifat dari tanah tersebut. Karena itulah penting sekali sifatnya Untuk memahami
jenis tanah tersebut untuk dapat menghasilkan sebuah produk pertanian yang baik dan
optimal. Untuk menentukan sebuah jenis tanah diperlukan pengetahuan yang mampu
mngelompokkan dan mengolah data tentang tanah secara sistematik sehingga dapat
menghasilkan keputusan yang bagus dan nantinya bisa digunakan untuk kepentingan
pertanian dan juga kepentingan lainya. Karena itulah saya akan membangun sebuah
aplikasi yang berjudul “APLIKASI SISTEM KLASIFIKASI/TAKSONOMI
TANAH BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE DECISION TREE
C45”.

1.2.

Tujuan

Adapun tujuan dari pada dibuatnya tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
a) Dapat memudahkan untuk menentukan jenis/nama tanah hanya dengan
memasukkan kriteria-kriterianya saja (sudah ditentukan).
b) Dapat mengetahui tingkat keberhasilan aplikasi dengan membandingkan data
tanah (data training) dengan hasil yang sudah tercapai.

3

1.3.

Per umusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dalam tugas akhir ini
masalah yang dirumuskan adalah penggunaan metode DECISION TREE C45 untuk
pengelompokan dan pengolahan data tanah , yang nantinya akan menghasilkan
sebuah hasil akhir jenis tanah.
1.4.

Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dalam tugas akhir ini
batasan masalahnya adalah sebagai berikut :
a) Menggunakan forward chaining untuk pengelompokan dan pengolahan data.
b) Data yang dipakai adalah data tanah primer (analisa lab) dan skunder (hasil
penelitian).

1.5.

Manfaat

Manfaat yang diharapkan dapat dari penelitian ini adalah :
a)

Memudahkan pengguna aplikasi untuk menentukan jenis/nama tanah.

b)

Menghemat waktu waktu untuk pengujian dan penlitian untuk menentukan
jenis/nama tanah.

c)

Dapat digunakan untuk menambah landasan penelitian berikutnya menegenai
data maining pada umumnya dan Tugas akhir dengan judul serupa (penentuan
jenis/nama tanah) pada khususnya.

4

1.6.

Sistematika Penulisan
Penulisan tugas akhir ini tersusun dalam 6 (enam) bab dengan sistematika

penulisan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab Pendahuluan berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penyusunan tugas akhir, metodologi, dan sistematika penyusunan tugas
akhir.
BAB II TINJ AUAN PUSTAKA
Dasar Teori berisi beberapa teori yang mendasari penyusunan tugas akhir
ini. Adapun yang dibahas dalam bab ini adalah teori yang berkaitan dengan
software metrics.
BAB III DESAIN SISTEM
Pada bab ini diuraikan deskripsi dan desain perangkat lunak yang sedang
dikembangkan. Desain perangkat lunak meliputi Software Requirement
Specification (SRS) dan Software Design Specification (SDS).
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN
Berisi implementasi dan evaluasi terhadap software metrics yang telah
diterapkan dalam proses pembuatan perangkat lunak.
BAB V UJI COBA DAN EVALUASI

5

Bab ini akan menjelaskan tentang uji coba dan hasil dari program yang telah di
buat, dan mengetahui apakah program yang telah di kerjakan terebut nantinya
dapat bekerja sesuai dengan yang di harapkan.

BAB VI PENUTUP
Bab Penutup berisi Kesimpulan dan Saran.
DAFTAR PUSTAKA
Pada bagian ini akan dipaparkan tentang sumber-sumber literatur yang digunakan
dalam pembutan laporan ini.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA
2. 1

APLIKASI SISTEM KLASIFIKASI/TAKSONOMI TANAH BERBASIS
WEB
2.1.1 TAKSONOMI TANAH

a.

Sejarah
Sistem Taksonomi Tanah yang dulu dikenal dengan istilah “A Comprehensive

System of Soil Classification 7 th Approximation” diperkenalkan pertama kali pada
tahun 1960 dalam Konggres Tanah Internasional ke-7 di hadison (Wisconsin)
Amerika Serikat oleh Dr. Guy D Smith. Sistem tersebut disebut Comprehensive
system karena (diharapkan) dapat digunakan seluruh tanah di dunia, untuk berbagai
bidang ilmu yang berhubungan dengan tanah. Disebut 7 th Approximation karena
sistem tersebut dibuat dengan beberapa kali perbaikan dan ini adalah perbaikan yang
ke-7. First Approximation dimulai pada tahun 1951. Sampai pada 2nd Approximation
naskahnya hanya diedarkan terbatas dalam lingkungan ahli-ahli tanah di Amerika.
Berdasarkan atas tanggapan dan saran-saran para ahli tersebut kemudian disusun
perbaikan-perbaikan berikutnya. Mulai dari 2nd Approximation naskah diedarkan
lebih luas baik di Amerika Serikat maupun ke negara-negara di luar Amerika. Di
samping itu di Amerika dilakukan pula uji coba terhadap sistim tersebut dalam
kegunaannya untuk survey tanah. Dengan menampung ke dalam sistim ini semua
saran dan pendapat dari ahli-ahli tanah berbagai negara yang masing-masing

6

7

mempunyai pengetahuan dan pengalaman terhadap jenis tanah yang berlainan, maka
diharapkan sistim ini dapat memenuhi kebutuhan klasifikasi tanah seluruh dunia.
Taksonomi Tanah bukan merupakan perbaikan yang terakhir, tetapi hanya
merupakan pendekatan (approximation) untuk mendapatkan tanggapan dan kritik dan
untuk di uji lebih lanjut.
Sejak tahun 1960 beberapa supplement terhadap 7th Approximation telah
diterbitkan. Supplement bulan Maret 1967 memuat semua perubahan yang dilakukan
sejak tahun 1960 kecuali untuk histosol yang baru dikemukakan dalam supplement
bulan September 1968. Seluruh sistem tersebut dengan perubahan-perubahannya
segera akan diterbitkan sebagai 8th Approximation (Dijkerman, 1968). Sistem 7th
Approximation digunakan untuk survey tanah Amerika pada tahun 1965. Ini adalah
merupakan sistem ke-4 yang digunakan untuk survey tanah negeri tersebut dalam 67
tahun terakhir. Sistem pertama yang digunakan adalah sistim whitney (1909),
kemudian Marbut (1927) dan Baldwin, Kellog dan Thorp (1938). Yang terakhir ini
kemudian diperbaiki oleh Thorp dan Smith (1949).
Untuk memetaan tanah, menurut Baldwin et al. (1938) katagori yang terendah
dipergunakan adalah seri da tipe. Waktu itu dikenal kurang lebih 2000 seri tanah di
Amerika Serikat. Untuk menghilangkan gap antara seri dengan great group maka
ditambahkan kategori famili oleh Thorp dan Smith (1949). Pada waktu dicoba
memasukkan seri-seri yang telah ada ke dalam famili dan great group ternyata
ditemukan kesulitan yang serius.

8

Salah satu kekurangannya utama dari sistem tersebut adalah tidak adanya
definisi yang tepat terhadap sifat-sifat tanah dalam masing-masing kategori. Pada
tahun 1951 akhirnya diputuskan untuk merubah seluruh sistem klasifikasi tanah
tersebut dengan sistem yang baru.
Sistem yang baru tersebut sekarang dikenal dengan sistem 7th Approximatio.
Sistem ini dibuat atas dasar pengetahuan dan pengalaman selama 67 tahun survey
tanah di Amerika Serikat. Merupakan sistem yang tepat (precise), sistematik dan
logik. Konsep-konsep baru seperti pedon dan horison penciri (diagnotic horison)
diperkenalkan. Definisi berbagai kategori (klas) dari tanah-tanah yang berbeda
ditentukan dengan sifat-sifat tanah yang dapat diukur (facts) bukan oleh faktor
pembentuk tanah (theory). Nama-nama baru telah disusun dengan menggunakan
kata-kata Yunani atau Latin.
Sistem ini telah menarik perhatian ahli-ahli tanah seluruh dunia. Rusia
menanggapi 7 th Approximation dalam beberapa artikel pada Soviet Soil Science,
Juni 1964. Soil Science, Juni 1964. Soil Science, 1963. Soil Science 1963, Vol. 96,
Nomor 1, seluruhnya digunakan untuk menanggapi 7 th Approximation. Symposium
mengenai 7th Approximation diterbitkan dalam proceeding of the American Soil
Science 1963, Vol. 27, Nomor 2. Selain itu masih banyak tanggapan lain seperti
tercantum pada daftar pustaka tulisan ini.
Dengan demikian nyata bahwa sistem ini telah merangsang timbulnya
diskusi-diskusi dan penelitian-penelitian baru.

9

b.

KATEGORI
Di dalam sistim ini dikenal 6 kategori yaitu : order, sub order, great group,

sub-group, family dan serie yang disebut sistem kategori multiple. Kategori type
(Thorp dan Smith, 1949) ditiadakan. Hal ini disebabkan karena tekstur lapisan atas
(lapisan olah) yang digunakan sebagai faktor pembatas untuk type sering berubahubah karena banyak dipengaruhi faktor-faktor yang datangnya dari luar.
a.

Or der
Order dibedakan atas sifat-sifat umum tanah yang menentukan

pembentukan horison penciri. Menurut 7th Approximation (1960) dikenal 10
order yaitu : Entisol, Vertisol, Inceptisol, Aridosol, Mollisol, Spodosol,
Alfisol, Ultisol, Oxisol dan Histosol. Jumlah ini bertambah atau berkurang
sesuai dengan hasil-hasil penyelidikan yang masih dilakukan.
b.

Sub-Order
Tiap-tiap order dibagi dalam sub-order yang masing-masing

mempunyai keseragaman genetik yang lebih besar. Faktor pembatas terutama
adalah faktor-faktor yang besar pengaruhnya terhadap sifat-sifat genetik
tanah. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah ada tidaknya penggenangan,
adanya iklim atau vegetasi, tekstur yang extrem (pasir), kadar allophan atau
seskwioksida bebas yang menentukan arah dan kecepatan (derajat)
perkembangan tanah.

10

c.

Gr eat Group
Great group dari tiap-tiap sub order terutama ditentukan oleh tidaknya

horison penciri serta sifat horison penciri tersebut. Bila dalam satu sub order
horison penciri tidak berbeda, maka digunakan penciri lain. Horison penciri
yang

diambil

adalah

yang

menunjukkan

perbedaan

utama

tingkat

perkembangan tanah dan yang berbeda jenisnya.
Termasuk horison penciri adalah horison illuviasi (liat, besi, humus), horison
permukaan yang tebal dan berwarna gelap, lapisan “pan” yang mempengaruhi
perakaran dan pergerakan air dalam tanah dan horison anthropic yang terbentuk pada
tanah-tanah yang digarap. Faktor-faktor di luar horison penciri yang digunakan
sebagai pembatas bila horison tidak relevant antara lain adalah : self mulching, warna
merah dan coklat tua pada tanah-tanah dari batuan basa, perbedaan kejenuhan basa
yang besar, sifat pengerasan irreversible, bentuk-bentuk lidah horison eluviasi pada
horison illuviasi dan suhu yang rendah. Tiap-tiap great group mempunyai horison
penciri atau faktor-faktor penentu lain yang jenis dan sifatnya sama.
d.

Subgroup
Subgroup adalah sekumpulan tanah yang di samping memiliki sifat-

sifat great groupnya memiliki pula sifat-sifat lain sebagai berikut :
Memiliki sifat-sifat lain yang terdapat pada order,
suborder great group dari golongan sendiri atau
golongan lain.

11

Memiliki sifat-sifat lain yang baru yang tidak terdapat
pada order, suborder dan great group tersebut.
e.

Famili
Famili adalah bagian dari subgroup berdasarkan atas sifasifat tanah

yang penting bagi pertumbuhan tanaman. Pembagiannya untuk tiap-tiap
subgroup berbeda-beda. Tiap-tiap famili mempunyai tata udara tanah, air
tanah, “plant root relationship”, kadar unsur-unsur hara utama yang sama
kecuali unsur N. Yang digunakan sebagai penentu adalah lapisan di bawah
lapisan oleh atau yang sama dalamnya. Faktor pembedanya adalah tekstur,
ketebalan horison, susunan (keadaan) mineral, kemasaman, konsistensi dan
permeabilitas. Faktor-faktor tersebut adalah faktor-faktor yang dianggap
relatif tidak mudah berubah, dan pada waktu ini tidak masih diuji apakah
semuanya dapat memenuhi syarat yang diperlukan untuk menentukan famili,
kemasaman tanah sebenarnya kurang memenuhi syarat, tetapi mudah diukur
dan kadang-kadang merupakan satu-satunya sifat yang dapat digunakan untuk
membeda-bedakan subgroup dengan baik terutama pada tanah-tanah yang
selalu tegenang atau tanah-tanah daerah dataran banjir (flood plain yang tidak
mempunyai perkembangan horison.
f.

Ser i
Seri adalah sekumpulan tanah yang mempunyai sifat-sifat dan susunan

horison yang sama terutama di bagian bawah lapisan olah. Suatu seri tanah

12

dapat mempunyai perbedaan-perbedaan lereng, tingkat erosi, sifat-sifat
lapisan olah dan lain-lain selama faktor-faktor tersebut tidak menyebabkan
perbedaan sifat dan susunan horison di bawahnya. Tanah di lapisan atas
(lapisan olah) tidak digunakan sebagai faktor penentu karena sering
mengalami

perubahan

sifat.Sifat-sifat

tanah

yang

digunakan

untuk

menentukan seri tanah dapat dipilih dari beberapa sifat belum di bawah
lapisan olah tersebut misalnya tekstur, drainase (permeabilitas), mineralogi
tanah, tanah, tebal horison, konsistensi, struktur, kemasaman tanah dan
sebagainya. Yang biasa digunakan adalah kombinasi antara beberapa sifat
tersebut.
2.1.2

APLIKASI WEB DINAMIS
Banyak situs internet mempunyai content dengan sifat statis, seperti profil

perusahaan, artikel, dan keterangan-keterangan lain. Situs ini mempunyai dokumen
dengan teks sederhana, image dan hyperlinks ke dokumen-dokemen miliknya. Untuk
mengembangkan situs yang bersifat statis, kita cukup menggunakan teknologi clientside. HTML dan Cascading Style Sheet(CSS) dapat digunakan untuk mengatur
struktur dan menampilkan halaman content. Seandainya tampilan ingin diperindah
maka dapat ditambahkan script yang sifatnya client-side seperti JavaScript, Jscript
ataupun VBScript. Tetapi dengan berkembangnya internet, situs yang ada di internet
tidak hanya berfungsi untuk mempresentasikan content, tetapi cenderung berupa
apilkasi yang kebanyakan terhubung ke suatu basis data. Pada tahap ini situs akan
bersifat dinamis, karena content yang dipresentasikan akan bervariasi, berubah-ubah

13

tergantung pada data yang diminta dan action dari suatu user. Untuk mengembangkan
situs yang dinamis diperlukan teknologi server-side, seperti PHP, ASP, CGI, dan lain
sebagainya. Dengan teknologi server-side kita dapat mengembangkan suatu aplikasi
berbasis internet yang dapat menghasilkan dan menampilkan content secara dinamis.
Prosesnya terlihat pada gambar di bawah ini :



HTTP Request
(http://hostname)

WEB SERVER



Kode PHP
diterjemahkan menjadi
HTML


HTTP
Response

HELLO

Web browser
menerjemahkan code
HTML dan menciptakan
halaman WEB

Gambar 2.1 Dinamic Web

Perbedaan mendasar antara HTML dengan bahasa server-side adalah HTML
diterjemahkan oleh script client browser, tidak dieksekusi di server. Dengan
membuat kode yang dapat dieksekusi pada server, kita dapat menciptakan banyak
sekali aplikasi yang sifatnya dinamis dan dapat dikendalikan oleh user melalui

14

browser. Bila kita mengembangkan sebuah situs dinamik, hanya tinggal menunggu
waktu saja bagi kita untuk memakai sebuah database . Teknologi server-side
menggunakan banyak cara untuk menghubungkan antara aplikasi yang kita buat
dengan database server.

Browser

Web Server
Aplication
+

ODBC

CGI Programs/
Server-side
scripts

Database spesific API

Client-Side

Database

Platform
dependent
client

Gambar 2.2 Aristektur Aplikasi berbasis web
menggunakan database server

Hal web yang dinamis memungkinkan pembaharuan isi dokumen yang lebih
cepat, tanpa harus melakukan pengembangan dari nol. Hal ini ajan sangat
memudahkan situs-situs yang memerlukan tingkat aktualisasi informasi yang tinggi,
seperti situs berita dan situs forum. Pada umumnya, hal web yang dinamis
memanfaatkan sebuah bahasa pemrograman untuk menyajikan informasi yang
disesuaikan pengguna, atau informasi yang terbaru dengan mengambil data dari suatu
database. Dengan memanfaatkan database, halaman web tidak perlu diganti-ganti,
hanya saja data di dalam database yang diperbaharui.

15

2. 2

METODE DECISION TREE C45
2.2.1

DECISION TREE
Decision tree merupakan salah satu metode klasifikasi yang

menggunakan representasi struktur pohon (tree) dimana setiap node
merepresentasikan atribut, cabang nya merepresentasikan nilai dari atribut,
dan daun merepresentasikan kelas. Node yang paling atas dari decision tree
disebut sebagai root. Decision tree merupakan metode klasifikasi yang paling
populer digunakan. Selain karena pembangunannya relatif cepat, hasil dari
model yang dibangun mudah untuk dipahami.

Pada decision tree terdapat 3 jenis node, yaitu:
a) Root Node (akar), merupakan node paling atas, pada node ini tidak
ada input dan bisa tidak mempunyai output atau mempunyai
output lebih dari satu.
b) Internal Node (internal) , merupakan node percabangan, pada node
ini hanya terdapat satu input dan mempunyai output minimal dua.
c) Leaf node atau terminal node (daun) , merupakan node akhir, pada
node ini hanya terdapat satu input dan tidak mempunyai output.

16

Gambar2.3 Decision tree sederhana

2.2.2

METODE C45
Salah satu algoritma induksi pohon keputusan yaitu ID3 (Iterative

Dichotomiser 3). ID3 dikembangkan oleh J. Ross Quinlan. Dalam prosedur algoritma
ID3, input berupa sampel training, label training dan atribut. Algoritma C4.5
merupakan pengembangan dari ID3. Sedangkan pada perangkat lunak open
source WEKA mempunyai versi sendiri C4.5 yang dikenal sebagai J48.

17

Gambar Algoritma

Pohon dibangun dengan cara membagi data secara rekursif hingga tiap bagian
terdiri dari data yang berasal dari kelas yang sama. Bentuk pemecahan (split) yang
digunakan untuk membagi data tergantung dari jenis atribut yang digunakan
dalam split. Algoritma C4.5 dapat menangani data numerik (kontinyu) dan
diskret. Split untuk atribut numerik yaitu mengurutkan contoh berdasarkan atribut
kontiyu A, kemudian membentuk minimum permulaan (threshold) M dari contohcontoh yang ada dari kelas mayoritas pada setiap partisi yang bersebelahan, lalu
menggabungkan partisi-partisi yang bersebelahan tersebut dengan kelas mayoritas
yang

sama. Split untuk

(A) ε Xdimana X ⊂

domain(A).

atribut

diskret A mempunyai

bentuk value

18

Jika suatu set data mempunyai beberapa pengamatan dengan missing
value yaitu record dengan beberapa nilai variabel tidak ada, Jika jumlah pengamatan
terbatas maka atribut dengan missing value dapat diganti dengan nilai rata-rata dari
variabel yang bersangkutan.[Santosa,2007]
Untuk melakukan pemisahan obyek (split) dilakukan tes terhadap atribut
dengan mengukur tingkat ketidakmurnian pada sebuah simpul (node). Pada algoritma
C.45 menggunakan rasio perolehan (gain ratio). Sebelum menghitung rasio
perolehan, perlu menghitung dulu nilai informasi dalam satuan bits dari suatu
kumpulan objek. Cara menghitungnya dilakukan dengan menggunakan konsep
entropi.

S adalah ruang (data) sampel yang digunakan untuk pelatihan, p+ adalah jumlah yang
bersolusi positif atau mendukung pada data sampel untuk kriteria tertentu dan padalah jumlah yang bersolusi negatif atau tidak mendukung pada data sampel untuk
kriteria tertentu. ntropi(S) sama dengan 0, jika semua contoh pada S berada dalam
kelas yang sama. Entropi(S) sama dengan 1, jika jumlah contoh positif dan negative
dalam S adalah sama. Entropi(S) lebih dari 0 tetapi kurang dari 1, jika jumlah contoh
positif dan negative dalam S tidak sama [Mitchell,1997].Entropi split yang
membagi S dengan n record menjadi
dan S2 dengan n2 baris adalah :

himpunan-himpunan S1 dengan n1 baris

19

Kemudian menghitung perolehan informasi dari output data atau variabel
dependent y yang

dikelompokkan

berdasarkan

atribut

A,

dinotasikan

dengan gain (y,A). Perolehan informasi, gain (y,A), dari atribut A relative terhadap
output data y adalah:

nilai (A) adalah semua nilai yang mungkin dari atribut A, dan yc adalah subset dari y
dimana

A

mempunyai

nilai c. Term

pertama

dalam

persamaan

diatas

adalah entropy total y dan term kedua adalah entropy sesudah dilakukan pemisahan
data berdasarkan atribut A.
Untuk menghitung rasio perolehan perlu diketahui suatu term baru yang disebut
pemisahan informasi (SplitInfo). Pemisahan informasi dihitung dengan cara :

bahwa S1 sampai Sc adalah c subset yang dihasilkan

dari

pemecahan S dengan

menggunakan atribut A yang mempunyai sebanyak c nilai. Selanjutnya rasio
perolehan (gain ratio) dihitung dengan cara :

20

2. 3 Teknologi Infor masi untuk Implementasi Sistem
2.3.1 Data Base MYSQL
MySQL adalah salah satu produk database yang populer dipasaran
karena kehandalan, kelengkapan fitur, dan freesoftware. MySQL
meruapakan salah satu produk database relasi (RDBMS relational
Database Management System), diperkenalkan sejak tahun 1996. MySQl
merupakan database server yang multi-user dengam menggunakan
implementasi client-server. Kehandalan utama dari MySQL adalah
kecepatan, kekuatan, dan kemudahan dalam penggunaan, sehingga kita
dapat dengan mudah untuk menyimpan, mengupdate, dan mengakses
informasi [6].
MySQl dapat bekerja dalam berbagai macam platform sistem
operasi, baik UNIX, OS/2, Microsoft, dan lain sebagainya. Pada versi yang
terbarunya sudah banyak ditambahkan fitur-fitur baru terutama integrasi
yang kuat dengan PHP dan berbasis platform internet.
Menggunakan privilege system (Hak Akses) yang ada dalam
MySQL akan menjamin keamanan data terhadap pengganggu yang akan
merusak sistem. Fungsi utama privilege adalah melakukan autentifikasi
terhadap user yang terhubung atas izinnya untuk melakukan assosiasi
terhadap user lain.

21

MySQL menggunakan standar bahasa kueri SQL (Structure Query
Language) untuk melakukan pemrosesan data. SQL yang merupakan
bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan server database
relasional.

Perbedaan

bahasa

ini

dengan

menggunakan

bahasa

pemrograman lainnya adalah SQL tidak memiliki struktur kendali,
sehingga untuk pengembangan aplikasi, harus dikembangkan dengan
bahasa pemrograman yang lain.
Pada dasarnya perintah-perintah SQL dapat dikategorikan dalam
dua bagian, yaiti Data Definiton Language (DDL) dan Data Manipulation
Language (DML). DDL berfungsi untuk melakukan proses definisi data
seperti membuat table, mebuat index, dan lain sebagainya. Sedangkan
DML berfungsi untuk melakukan operasi-operasi manipulasi data seperti
memasukkan record, memodifikasi record, menghapus record, dan lainlain.

RDBMS
Send SQL
Query
Engine

client
Result Set

Database

Gambar 2.4 Cara kerja server database
[6] David Axmark, Michael Widenius, Paul DuBuois, MySQL Reference Manual for
version 3.23.39, MySQl AB Monty Program, 2001

22

Server database sendiri bekerja berdasarkan konsep client/server. Client
mengirim perintah SQL yang hendak dieksekusi ke server. Server menerima
perintah SQL dan mengeksekusinya, kemudian mengembalikan set hasil
kembali ke klien. Cara kerjanya terlihat pada gambar di atas.

2.3.2

HTML

Membangun

sebuah

Web

Page

dibutuhkan

sebuah

bahasa

pemprograman yang lebih dikenal dengan sebutan WEB SCRIPTING.
Dikatakan Script karena perintah kode program tersebut akan diinterpreter dan
tidak ada kompilasi untuk menjadikannya executable. Berdasarkan letak
proses interpreter maka web scripting dibagi menjadi dua kategori, yaitu
bersifat client side dan server side.

Client Side dilaksanakan oleh web browser seperti Internet Explorer,
Netscape, Opera, Firefox dan lain-lain. Contoh daripada Client Side misalnya
HTML,CSS, Javascript, VBscript maupun XML. Sedangkan Server Side
dikerjakan oleh Web Server seperti Personal Web Server untuk system
operasi Windows 98, IIS untuk system operasi Windows 2000/XP, Apache,
Tomcat, Xitami dan Zope. Sedangkan untuk contoh bahasa server side adalah
ASP (.Net), PHP, JSP,CFM dan CGI/PL.

Web Scripting yang bersifat Client Side akan menghasilkan web page
yang statis dalam arti menekankan pada design format tampilan informasi

23

yang disajikan dan tidak dapat diupdate seketika, karena tidak dapat dilakukan
request interaktif dari pengguna dan proses tidak terjadi di server sehingga
tidak dapat menghasilkan output apapun. Sehingga untuk menghasilkan
aplikasi web bersifat dinamis tidak mungkin, dan harus dikombinasikan
dengan web scripting yang bersifat server side.

HTML ( Hypertext Markup Language ) adalah bahasa dasar untuk
web scripting bersifat Client Side yang memungkinkan untuk menampilkan
informasi dalam bentuk teks, grafik, serta multimedia dan juga untuk
menghubungkan antar tampilan web page atau yang lebih dikenal dengan
Hyperlink.

Tidak diperlukan suatu program editor khusus untuk menggunakan
kode perintah-perintah HTML, kita dapat menggunakan Notepad, Edit Plus
ataupun editor lainnya yang berbasis GUI ( Graphical User Interface ) seperti
Microsoft

Front

Page,

Dreamweaver

CS3,

Adobe

Golive

dan

sebagainya,namun dengan program-program ini kita tidak perlu mengetik
kode HTMLnya, semua perintah diwujudkan secara Icon Base. Sebagai
seorang pengembang aplikasi web maka kemampuan penguasaan kode-kode
HTML sangat diperlukan, dengan demikian kita mampu menguasai programprogram editor lainnya. Untuk dapat menguasai kode-kode HTML sangat
disarankan menggunakan editor teks misalnya Notepad .

24

Aturan penulisan HTML adalah sebagai berikut :

I.

Memilki struktur minimal dari dokumen HTML.


Judul Web Page


Isi artikel anda di sini



II.

Bentuk tulisan pada point 1 disebut TAG. Tag memiliki pembuka
, tetapi tidak semua Tag mempunyai penutup . Tag
memberi instruksi interpreter kepada browser.

III.

Di dalam Tag HTML terdapat atribut Tag, yang mana atribut tersebut
berbeda-beda antar tag yang satu dengan tag yang lainnya.

IV.

Penulisan Tag bersifat Non Case Sensitive, ini berarti bahwa penulisan
tag huruf besar dan atau huruf kecil akan dianggap sama. Sebagai
contoh akan sama dengan atau .

V.

Setelah tanda "", tidak boleh ada spasi, angka, tanda baca dan nama Tag tidak

25

dapat dibuat sendiri dan harus mengikuti standar W3C, yaitu sebuah
lembaga atau organisasi internasional yang mengatur standarisasi web
( http://www.w3c.org).
VI.

Dalam dokumen HMTL diperlukan tag , dalam tag
ini diletakkan judul web page dengan menggunakan tag judul
Web, sedangkan di dalam tag berisikan
isi dari web page kita. Untuk ekstensi dari file HTML perlu
ditambahkan .html atau .htm dibelakang nama filenya. Misalnya Uji
Coba.html

VII.

Penulisan tag-tag HTML tidak akan terpengaruh oleh perintah langsung
keyboard seperti penekanan tombol enter atau spasi, sehingga
diperbolehkan menyusun tag-tag HTML secara countinue horizontal
seperti berikut ini :

Judul

..... dan seterusnya.

Atribut di dalam TAG.

a. Tag



memiliki

atribut

: