HUBUNGAN TERPAAN IKLAN HELM MDS PRO-SERIES VERSI “SULE” DI TELEVISI DENGAN SIKAP MAHASISWA SURABAYA PADA HELM MDS PRO-SERIES.

HUBUNGAN TERPAAN IKLAN HELM MDS PRO-SERIES VERSI
“SULE” DI TELEVISI DENGAN SIKAP MAHASISWA SURABAYA PADA
HELM MDS PRO-SERIES

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syar atan Memperoleh Gelar Sar jana Pada
Pr ogram Studi Ilmu Komunikasi FISIP UPN “Veter an” J awa Timur

Oleh :
AGUS PURNIAWAN
NPM : 0943010185

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


HUBUNGAN TERPAAN IKLAN MDS PRO-SERIES VERSI “SULE” DI
TELEVISI DENGAN SIKAP MAHASISWA SURABAYA PADA HELM MDS
PRO-SERIES
Oleh :
AGUS PURNIAWAN
NPM. 0943010185
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
J urusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada tanggal 18 J uli 2013

PEMBIMBING

TIM PENGUJ I:
1.

Dra. HERLINA SUKSMAWATI, M.Si
NIP. 19641225 199309 2001

Ketua


J UWITO S, Sos, M.Si
NPT 367.049.500.361
2.

Sekretaris

Dr s. KUSNARTO, M.Si .
NIP. 19580801 198402 1001
3.

Anggota

Dra. HERLINA SUKSMAWATI, M.Si
NIP. 19641225 199309 2001
Mengetahui,
DEKAN

Dra. Hj. SUPARWATI, M.Si
NIP 19550718 198302 2001

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

HUBUNGAN TERPAAN IKLAN MDS PRO-SERIES VERSI “SULE” DI
TELEVISI DENGAN SIKAP MAHASISWA SURABAYA PADA HELM
MDS PRO-SERIES

Disusun Oleh :
AGUS PURNIAWAN
NPM. 0943010185

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Skripsi :
Menyetujui,

Pembimbing Utama

Dra. HERLINA SUKSMAWATI,M.Si
NIP.19641225 199309 2001


Mengetahui
DEK AN

Dra. Hj. SUPARWATI, M.Si
NIP 19550718 198302 2001

ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah S.W.T, karena atas segala limpahan RahmatNya dan Karunianya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada ibu Dra.
Herlina Suksmawati, Msi selaku dosen pembimbing yang selama ini telah banyak
memberikan bimbingan dan masukan hingga terselesaikan Tugas Akhir ini.
Rasa hormat dan ucapan terima kasih yang mendalam atas bantuan dari
berbagai pihak yang telah membantu dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Dalam
kesempatan kali ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1.


Dra. Hj. Suparwati, MSi., Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2.

Juwito, S. Sos., MSi., Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur.

3.

Orang Tua, keluarga, kakak yang telah banyak memberikan dukungan dan
pengorbanan baik secara moril maupun materil sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir dengan baik.

4.

Denny Dharmawan, selaku marketing PT. Surya Prima Surabaya yang
membantu penulis dalam memberikan informasi.


5.

Teman – teman mahasiswa Ilmu Komunikasi Angkatan 2009 Fakultas Ilmu
Sosial dan Politik UPN ”Veteran” Jawa Timur, terima kasih atas dukungan
semangat dan kerjasama yang telah diberikan.

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan guna meningkatkan mutu dari
penulisan Tugas Akhi ini. Penulis juga berharap, penulisan Tugas Akhir ini dapat
bermanfaat dan menjadi acuan bagi peneliti lain yang tertarik untuk
mendalaminya di masa yang akan datang.

Surabaya, Juli 2013

Penulis


v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI
HALAMAN J UDUL ..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJ UAN DAN
PENGESAHAN UJ IAN SKRIPSI .............................................................. ii
HALAMAN PERSETUJ UAN DAN PENGESAHAN SKRIPSI ................. iii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ........................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xii
ABSTRAK .................................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ..................................................................... 9
1.3. Tujuan Penelitian ....................................................................... 9
1.4. Manfaat Penelitian ..................................................................... 9

BAB II KAJ IAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu ................................................................. 11
2.2. Landasan Teori ………………………………………………… 13
2.2.1. Televisi Sebagai Media Komunikasi Massa ................... 13
2.2.2. Pemirsa Televisi Sebagai Khalayak Media Massa ......... 15
2.2.3. Periklanan ..................................................................... 16
2.2.4. Terpaan Iklan ................................................................ 19
2.2.5. Iklan Televisi ................................................................ 20

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.6. Sikap ............................................................................. 23
2.2.7. Mahasiswa ………………………………………..…..… 26
2.2.8. Teori S-O-R .................................................................. 27
2.3. Kerangka Berpikir ……………………………………………... 29
2.4. Hipotesis ................................................................................... 31
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel .......................... 32

3.1.1. Definisi Operasional ........................................................ 32
3.1.2. Pengukuran Variabel ........................................................ 36
3.2. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ........................ 42
3.2.1. Populasi dan Sampel ...................................................... 42
3.2.2. Teknik Penarikan Sampel ............................................... 42
3.3. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 46
3.4. Metode Analisis Data................................................................. 47
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian ............................................ 51
4.2. Penyajian Data dan Analisa Data ................................................ 52
4.3. Analisis dan Penyajian Hipotesis ................................................ 96
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ................................................................................ 102
5.2. Saran .......................................................................................... 102
DAFTAR PUSTAKA

vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


DAFTAR TABEL
Tabel 3.1.

Tabel Penolong Koefesien Korelasi Rank Spearman …………

Tabel 3.2. Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi .....

48
49

Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur .................................. 53
Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..................... 54
Tabel 4.3. Frekuensi Menonton Tayangan Iklan MDS Pro-series versi “Sule”
Di Televisi ..................................................................................... 55
Tabel 4.4. Durasi Menonton Tayangan Iklan MDS Pro-series versi “Sule” Di
Televisi .......................................................................................... 56
Tabel 4.5. Terpaan iklan MDS Pro-series Di Televisi Secara Keseluruhan ..... 58
Tabel 4.6. Menggunakan Helm MDS Pro-series Bisa Menggambarkan
Menjadi Lebih Tanggap Terhadap Kondisi Sekitarnya ................... 60
Tabel 4.7. Fungsi Fitur Double Visor Pada Helm MDS Pro-series, Bisa

Mengantisipasi Terjadinya Kecelakaan Yang Disebabkan

Oleh

Silauan Cahaya .............................................................................. 62
Tabel 4.8. Fungsi Fitur Anti-Theft Pada Helm MDS Pro-series, Bisa
Mengantisipasi Terjadinya Pencurian Helm ................................... 64
Tabel 4.9. Helm MDS Pro-series Aman Dan Nyaman Digunakan ................. 65
Tabel 4.10. Helm MDS Pro-series Ringan Membawanya .............................. 67

viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Tabel 4.11. Helm MDS Pro-series Bisa Digunakan Untuk Laki-laki Dan
Perempuan ..................................................................................... 68
Tabel 4.12. Helm MDS Pro-series Berbagai Macam Pilihan Model ................ 70
Tabel 4.13. Helm MDS Pro-series Berbagai Macam Pilihan Type ................. 71
Tabel 4.14. Helm MDS Pro-series Berbagai Macam Pilihan Motif ................ 73
Tabel 4.15. Helm MDS Pro-series Berbagai Macam Pilihan Warna ............... 74
Tabel 4.16. Kategori Kognitif Secara Keseluruhan ......................................... 75
Tabel 4.17. Ide Deskripsi Cerita Dalam Menggambarkan Kondisi Sekitar
Ketika Menggunakan Helm MDS Pro-series Menarik ................... 77
Tabel 4.18. Ketertarikan dengan Fitur Double Visor Dan Anti-theft Pada Helm
MDS Pro-series .............................................................................. 78
Tabel 4.19. Ketertarikan dengan Model Pada Helm MDS Pro-series .............. 80
Tabel 4.20. Ketertarikan dengan Type Pada Helm MDS Pro-series ................. 81
Tabel 4.21. Ketertarikan dengan Motif Pada Helm MDS Pro-series ............... 82
Tabel 4.22. Ketertarikan dengan Warna Pada Helm MDS Pro-series .............. 84
Tabel 4.23. Kategori Afektif Secara Keseluruhan ........................................... 85
Tabel 4.24. Beralih Menggunakan MDS Pro-series, Karena Bisa Mencegah
Terjadinya Kecelakaan Yang Disebabkan Oleh Silauan Cahaya ..... 87

ix
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Tabel 4.25. Beralih Menggunakan MDS Pro-series, Karena Bisa Mencegah
Terjadinya Pencurian Helm ............................................................ 88
Tabel 4.26. Beralih Menggunakan MDS Pro-series, Karena Bisa Menimbulkan
Rasa Aman Dan Nyaman ............................................................... 90
Tabel 4.27. Membeli Helm MDS Pro-series .................................................. 92
Tabel 4.28. Saya Berani Bilang “Ya”! Jika Ada Teman Saya Yang
Menawarkan Helm MDS Pro-series .............................................. 93
Tabel 4.29. Kategori Konatif Secara Keseluruhan .......................................... 94
Tabel 4.30. Variabel Sikap Secara Keseluruhan ............................................ 95

x
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1.

Teori S-O-R ............................................................................. 29

Gambar 2.2.

Kerangka Konseptual............................................................... 31

xi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Kuisioner ………………………………………… 106

Lampiran 2

Rekapitulasi J awaban Responden ……………... 112

Lampiran 3

Tabel Penolong Rank Spearman ………………. 130

Lampiran 4

Tabel t ……………………………………………. 133

Lampiran 5

Iklan Helm MDS Pro-series.................................... 134

xii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRAK
Agus Pur niawan. HUBUNGAN TERPAAN IKLAN HELM MDS PRO-SERIES
VERSI “SULE” DI TELEVISI DENGAN SIKAP MAHASISWA SURABAYA
PADA HELM MDS PRO-SERIES.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan terpaan
iklan helm MDS Pro-series versi “Sule” di televisi dengan sikap mahasiswa
Surabaya pada helm MDS Pro-series.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif
dengan teknik analisis data korelasi Rank Spearman. Selain itu, teori yang digunakan
dalam penelitian ini adalah teori S-O-R atau singkatan dari Stimulus – Organism –
Response yang membahas tentang perubahan sikap.
Hasil penelitian ini adalah, terdapat hubungan yang rendah antara variabel
terpaan iklan MDS Pro-series versi “Sule” di televisi dengan sikap mahasiswa
Surabaya pada helm MDS Pro-series artinya bahwa sikap mahasiswa Surabaya pada
helm MDS Pro-series tidak sepenuhnya dipengaruhi tayangan iklan MDS Pro-series
versi “Sule” di televisi, sebagian besar timbul informasi dari berbagai pihak seperti
keluarga, teman, saudara yang menggunakan helm MDS Pro-series dengan
menceritakan keunggulan helm tersebut.
Kata Kunci : Teori S – O – R, Sikap, Terpaan Iklan

ABSTRACT
Agus Purniawan. THE CORRELATION BETWEEN EXPOSURE OF MDS PROSERIES HELMET ADVERTISING " SULE" VERSION ON TELEVISION WITH
SURABAYA STUDENT’S ATTITUDES TO MDS PRO-SERIES HELMET.
This research aims to determine the correlation between exposure of MDS
Pro-series helmet advertising "Sule" version on television with surabaya student’s
attitudes to MDS Pro-series helmet.
The methods that used in the research is quantitative research methods with
rank spearman correlation data analysis techniques. the theory that used in this study
are SOR theory or Stimulus - Organism – Response theory that talks about attitude
change.
The result of the research are there’s a low correlation between of MDS
Pro-series helmet advertising "Sule" version on television with surabaya student’s
attitudes to helmet MDS Pro-series. It’s means Surabaya student attitudes to MDS
Pro-series helmet are not entirely influenced by MDS Pro-series helmet advertising
on television. Mostly they get information from other various resources that used
MDS Pro-series helmet such as family, friends and relatives by telling the helmet
benefit.
Keywords: S - O – R Theory, Attitudes, Advertising Exposure

xiii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Pada masa kini, periklanan semakin pesat perkembangannya. Iklan
banyak dipengaruhi oleh perkembangan teknologi. Kini, iklan telah menjadi bisnis
besar. Kreativitas mulai beraneka ragam, sehingga periklanan menjadi lebih
bervariasi. Terutama pada media televisi, dari segi kualitas iklan terlihat semakin
meningkat baik dari dimensi gambar, suara maupun tampilan lainnya (Rendra, 2005 :
63).
Beberapa pandangan tentang pengertian iklan dikutip tulisan Rendra
(2005 : 15), misalnya oleh Dunn dan Barban (1978 : 8) yang menuliskan bahwa iklan
merupakan bentuk kegiatan komunikasi non personal yang disampaikan lewat media
dengan membayar ruang yang dipakainya untuk menyampaikan pesan pesan yang
bersifat membujuk (persuasif) kepada konsumen oleh perusahaan, lembaga nonkomersial, maupun pribadi yang berkepentingan. Menurut Klepper (1986), iklan
berasal dari bahasa Latin ad-vere yang berarti mengoperkan pikiran dan gagasan
kepada pihak lain. Tampaknya pengertian semacam ini sama halnya dengan
pengertian komunikasi. Pengertian tersebut

masih bermakna umum, tidak jauh

1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

berbeda dengan apa yang dituliskan oleh Wright (1978). Wright sebagaimana dikutip
oleh Alo Liliweri, menuliskan bahwa iklan juga merupakan sebentuk penyampaian
pesan sebagaimana kegiatan komunikasi lainnya. Secara lengkap, ia menuliskan
bahwa iklan merupakan suatu proses komunikasi yang mempunyai kekuatan sangat
penting sebagai alat pemasaran yang membantu menjual barang, memberikan
layanan, serta gagasan atau ide – ide melalui saluran tertentu dalam bentuk informasi
yang persuasif (Liliweri, 1992 : 20).
Sebagai penunjang bagi kegiatan periklanan maka dibutuhkan media
iklan. Dimana penelitian ini menitikberatkan pada media televisi yang memiliki
fungsi yang lebih efektif dibanding dengan media lainnya. “ Televisi di akui sebagai
media iklan paling berpengaruh dan menjangkau spectrum konsumen. Dari perspektif
pembangunan merk, iklan tv memiliki dua kekuatan. Pertama, ia dapat menjadi
sarana yang efektif yang menunjukan secara langsung atribut-atribut produk dan
menjelaskan secara persuasif manfaat-manfaat produk yang berhubungan dengan
konsumen. Kedua, iklan TV dapat menjadi sarana yang mendorong untuk secara
dramatis memotret pengguna dan gambaran penggunaan, kepribadian merk, dan halhal tak berwujud lainnya dari merk tersebut” (Kotler, 2007 : 247).
Keberadaan iklan tentunya tidak luput dari media massa dan salah satu
produsen Helm yang menyadari pentingnya iklan ini untuk menyampaikan informasi
adalah MDS. Iklan helm MDS pro-series versi “Sule” memberikan informasi bahwa
dengan memakai helm ber Standar Nasional Indonesia (SNI) khususnya MDS pro-

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

series akan memberikan rasa aman dan nyaman dalam mengendarai motor. Selain itu,
informasi yang ditampilkan lain mengenai helm MDS pro-series sebagai pelopor
helm berkualitas dengan inovasi terbarunya, Double visor sebagai pelindung mata
dan anti-theft yang biasa disebut kunci anti maling yang bisa mencegah kejahatan
pada pencurian helm.
Melalui Iklan helm MDS Pro-series versi “Sule”, MDS Pro-series ingin
membangun dan membentuk kesadaran menggunakan helm ber standar nasional
(SNI) MDS Pro-series kepada masyarakat, khususnya dikalangan mahasiswa dengan
menyampaikan pesan atau informasi pentingnya keamanan dan kenyamanan
menggunakan helm Standar Nasional Indonesia (SNI), dalam berkendara. Dampak
besar yang dapat ditumbulkan, dengan menggunakan helm MDS Pro-series.
Iklan helm MDS Pro-series versi “Sule” merupakan iklan produk dengan
durasi tiga puluh satu detik, dimana alokasi terbesar penayangan pada program acara
Opera Van Java Live di Trans 7 dan ajang bakat menyanyi X-Factor yang tebaru ini
di Rcti. Dimana dalam 1 kali penayangannya di semua stasiun televisi 10-12 kali
tayang per-harinya. Dengan deskripsi iklan, Ada serangan alien (makhluk ruang
angkasa yang menghancurkan bangunan dengan senjatanya) Pada waktu itu Sule
segera memilih alat perlengkapan untuk melawan alien tersebut dan memilih helm
MDS Pro-rider dan pemeran wanita menggunakan MDS Projeect 2, Keduanya. ada
dialog tentang kaca ganda di helm MDS Pro-series. Sang bintang iklan (Sule)
menyebut itu double visor. Maknanya sama, ada dua kaca di helm, kaca pertama

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

berwarna bening dan kaca kedua berwarna gelap. Kaca yang gelap untuk menangkal
cahaya yang menyilaukan mata sang pemakai helm. Dan menjelaskan fitur Anti-Theft
yang disebutnya Kunci anti maling. (Hasil wawancara dengan Denny Dharmawan,
selaku marketing PT Surya Prima pada tanggal 18 Maret 2013).
Terpaan-terpaan (media expossure) yang ada pada frekuensi dan durasi
itu menghubungkan antara khalayak dengan isi media itu sendiri berkaitan dengan
perhatian (attention) juga turut mempengaruhi sikap dalam terpaan media (Rakhmat,
2003 : 55). Iklan MDS Pro-series versi “Sule” ini dapat menimbulkan tangapantanggapan yang beraneka ragam tergantung dari proses pengolahan informasi dari
masing-masing individu yang telah menangkap stimuli tersebut sesuai dengan
keadaan karakterstik dan keadaan diri khalayak masing-masing.
Dari hasil wawancara dengan dua mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik jurusan Ilmu Komunikasi di Universitas Pembangunan Nasional Veteran
Surabaya, Jawa Timur yang telah menonton tayangan iklan helm MDS Pro-series
versi “Sule” yakni Muhammad Andreansyah dan Mutiara . Muhammad Andreansyah
mengatakan bahwa:
“Sebelum saya menonton iklan tersebut, saya memang belum tahu teknologi terbaru
yang di munculkan pada helm ber-SNI. Setelah saya sudah sering melihat iklan helm
MDS Pro-series versi “Sule” baru ini di televisi akhir-akhir ini dan menurut saya
sebuah inovasi helm MDS dengan didukung adanya teknologi helm seperti, double

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

visor dan anti-theft atau kunci Anti maling. Model, desain, motif, dan warna helmnya
juga disesuaikan dengan selera konsumen sehingga bisa digunakan untuk pria atau
wanita. Pesan aman dan nyaman dalam berkendara sangat bagus bagi pengendara
motor. Bintang iklannya juga menarik, dan konsep cerita iklannya lain daripada iklan
helm lainnya. Setelah saya menonton tayangan iklan itu, Saya memilih untuk
membeli helm MDS Pro-series untuk memberikan rasa aman dan nyaman dimanapun
berada.”
Pendapat Mutiara bertolak belakang dari pendapat andre, dari iklan helm MDS Proseries ia berpendapat:
“Saya tahu menggunakan helm SNI merupakan kewajiban bagi setiap pengendara
bermotor yang berdampak banyaknya penggunaan helm ber label SNI. Menurut saya
tidak ada hubungannya antara membeli helm MDS Pro-series dengan iklan tersebut,
Membeli helm MDS Pro-series bisa dihubungkan dengan usaha mencegah terjadinya
kecelakaan yang menyebabkan cedera dikepala bahkan kematian. Rasa aman dan
nyaman itu sendiri bukan tergantung teknologi yang ada pada helm, namun
tergantung dari kondisi fisik dan psikologis pengendara. Selain itu, sikap membeli
helm MDS Pro-series lebih dilihat dampak dari peraturan perundangan lalu lintas
yang mewajibkan bagi setiap pengendara harus menggunakan helm berstandar SNI. ”
Sikap merupakan suatu kecenderungan yang dimiliki setiap individu
untuk merespons atau menanggapi sesuatu dengan cara tertentu dan membedakannya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

dengan yang lain. Sikap lebih merupakan pernyataan atau keputusan untuk
menunjukan kecenderungan terhadap objek (orang, peristiwa, atau kejadian tertentu)
dalam bentuk penilaian. Penilaian itu, misalnya bersifat suka dan tidak suka, senang
dan tidak senang, benar atau salah dan cepat atau lambat. Jelasnya, suatu penilaian
bersifat kontinu dari suatu kutub terhadap kutub lainnya (Syam, 2009 : 37). Dari
wawancara dan tanggapan-tanggapan di atas, dapat diketahui bahwa dengan
menonton tayangan iklan helm MDS Pro-series versi “Sule” khalayak menangkap
stimuli yang berisi dengan menggunakan helm MDS Pro-series dapat memberikan
rasa aman dan nyaman yang dimunculkan dari teknologi terbarunya yaitu double
visor dan anti-theft. Stimuli yang di tangkap dari pengalaman dan pengetahuan
mereka masing-masing sehingga munculnya efek dari stimuli tersebut, yaitu
munculnya perbedaan pendapat dari masing-masing individu yang telah menonton
tayangan iklan helm tersebut, diantaranya adalah penerimaan dan penolakan sikap
yang dimuncukan dari iklan tersebut.
Sebelumnya, Produsen helm Indonesia di anggap tidak memprdulikan
keamanan dan kenyamanan para pengguna helm yang terbukti dengan komplen yang
masuk mengenai kecelakaan kemudian helm terlepas, pecah yang dapat
menyebabkan cidera di kepala bahkan bisa menyebabkan kematian. Selain itu,
pencurian helm di tempat parkirpun tak terhindarkan. Iklan MDS Pro-series versi
“Sule” merupakan pelopor inovasi teknologi pada helm yang mencoba untuk
mengangkat pentingnya keamanan dan kenyamanan dalam berkendara, sehingga

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

menimbulkan persepsi sikap kepercayaan khalayak dengan menggunakan helm MDS
Pro-series bisa memberikan rasa aman dan nyaman.
Dari hasil wawancara dengan Denny Dharmawan selaku marketing PT
Surya Prima yang merupakan distributor tunggal helm Dinaheti Motor Industri (DMI)
di Surabaya mengatakan bahwa “Helm MDS Pro-series merupakan produk dari
Dinaheti Motor Industri dimana PT. Tara Kusuma Indah sebagai produsennya, ada
beberapa jenis MDS Pro-series, yaitu MDS Pro-Rider, MDS Pro-Vent, MDS Pro Done, MDS Project 2, MDS Protector. MDS juga satu produk dengan helm INK,
KYT, BMC, dan Hiu. Khusus helm MDS, dibuat untuk helm harian di kelas
menengah, dengan kebutuhan konsumen harian yang berbagai macam dengan
dipengaruhinya perkembangan jaman dibutuhkan helm perlindungan yang aman dan
nyaman. Keunggulan helm ini, mempunyai berbagai macam model (open face dan
full face), motif, type dan warna. Jaman semakin maju, helm sekarang merupakan
bagian dari fashion dan maling pun semakin pintar. Memproduksi helm MDS Proseries tidak asal memproduksi saja, namun melibatkan apa kata konsumen harian.
Selain itu, untuk menguji segi kualitas helm ber-Standar Nasional Indonesia (SNI)
dengan alat tes, dimana kepemilikan alat tersebut di Indonesia cuman ada 2, yaitu
Perusahaan DMI dan Pemerintah. Salah satunya untuk menguji kualitas daya tahan
helm SNI, helm standart di jatuhkan dari ketinggian 2,8 meter. Dari sektor penjualan
helm MDS Pro-series di Surabaya Dari tahun 2012-2013, kita dapat menjual antara
3000-4000 batok/bulan, dimana kontribusi terbesar dalam penjualan tersebut pada

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

kalangan pemuda berusia 20 – 30 tahun yang rata – rata bestatus mahasiswa, jika
diprosentasekan terjadi Kenaikan berkisar 10%-15% dari tahun sebelumnya .
Kenaikan penjualan tersebut tidak lain dari dampak iklan promosi dan kebutuhan
konsumen.”
Berdasarkan fenomena tersebut, maka peniliti tertarik ingin mengetahui
Bagaimana Hubungan Terpaan Iklan Helm MDS Pro-series Versi “Sule” di televisi
dengan Sikap Mahasiswa Surabaya Pada Helm MDS Pro-series. Hal ini dikarenakan
mahasiswa memiliki kematangan emosional dan sosial, kematangan kognitif dan
kemampuan intektual maupun keterampilan, dan ditunjang dengan sikap dan
pandangan yang lebih realistis terhadap lingkungan sosialnya sehingga dapat
mengikuti perubahan zaman (Dariyo, 2004: 66), Pemilihan lokasi penelitian yaitu di
kota Surabaya, selain penjualan helm MDS Pro-series di Surabaya mencapai 30004000 batok/bulan, Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia dan
dikarenakan jumlah mahasiswa Surabaya di perguruan tinggi sampai tahun ajaran
2011-2012 yang dikutip dari buku Badan Pusat Statistik Surabaya 2012 “Surabaya
dalam angka” mencapai 511.383 mahasiswa.
Dasar teori penelitian ini adalah S-O-R Theory, unsur-unsur dari teori ini
adalah Pesan (Stimulus, S), Komunikan (Organism, O), Efek (Response, R). Dalam
proses perubahan sikap tampak bahwa sikap dapat berubah hanya jika yang menerpa
benar-benar melebihi semula (Effendy, 2003 : 254). Bila dilihat berdasarkan teori ini,
Media massa (TV) memberikan suatu pesan yang sekaligus di anggap menjadi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

rangsangan bagi pemirsa yaitu tayangan Iklan helm MDS pro-series versi “Sule”
untuk memberikan respon terhadap pesan yang disampaikan tersebut. Dengan kata
lain, tayangan iklan helm MDS Pro-series versi “Sule” di asumsikan sebagai stimulus
yang dapat menimbulkan reaksi tertentu pada diri khalayaknya.
1.2. Rumusan masalah
Berdasarkan

latar

belakang

mempermudahkan dan mengarahkan

penelitian

di

atas,

untuk

lebih

analisis data, maka penelitian ini penulis

merumuskan masalahnya “Bagaimana Hubungan Terpaan Iklan Helm MDS Proseries Versi “Sule” di Televisi dengan Sikap Mahasiswa Surabaya Pada Helm MDS
Pro-series ? ”.
1.3. Tujuan Penelitian
Untuk menegetahui bagaimana Hubungan Terpaan Iklan Helm MDS Proseries Versi “Sule” di Televisi dengan Sikap Mahasiswa Surabaya Pada Helm MDS
Pro-series.
1.4. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teor itis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan kontribusi
positif bagi ilmu komunikasi dan dapat dijadikan referensi bagi penelitian
selanjutnya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi perusahaan dalam
melihat efek yang ditimbulkan dari terpaan iklan terhadap sikap khalayak. Selain itu
juga, Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi biro iklan dalam
membuat iklan yang lebih efektif dan menarik.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

BAB II
KAJ IAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu
Dari penelitian terdahulu yang relevan, maka yang dapat digunakan
sebagai acuan pembanding ialah penelitian tentang hubungan terpaan iklan terhadap
khalayak sebelumnya dikemukakan dalam penelitian di bawah ini :
1. Penelitian dilakukan oleh Drs. Totok Djuroto, Msi adalah peneliti pada
balai pengkajian pengembangan komunikasi dan informatika wilayah
Surabaya, Departemen komunikasi dan informatika RI, Universitas
Padjadjaran Bandung. Penelitian ini berjudul Peranan iklan dalam
mempengaruhi sikap dan perilaku masyarakat. Penelitian tersebut ingin
melihat bagaimana terpaan iklan layanan masyarakat (iklan wajib belajar
si Doel, iklan disiplin menyebrang jalan lewat jembatan penyebrangan
diperankan oleh grup Srimulat, iklan menjaga kesehatan untuk tidak
merokok dari Nicky Astrea, dan iklan menggugah persatuan dan kesatuan
bangsa dari Acong, Jaka, Sitorus) dalam mempengaruhi sikap dan perilaku
remaja.. Dari Hasil penelitiannya, sikap dan perilaku remaja terhadap iklan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

layanan masyarakat di televisi secara keseluruhan baik remaja di
Surabaya, Jember, dan Malang cenderung Negatif.
Penelitian tersebut semakin memperkuat peneliti dalam meneliti
hubungan terpaan iklan di televisi, memberikan informasi dan dapat dijadikan bahan
acuan dalam indikator dari variable terpaan iklan yang digunakan.
2. Penelitian lain yang dilakukan oleh F. Anita Herawati dari Universitas
Atma Jaya Yogyakarta jurusan Ilmu Komunikasi. Penelitian ini berjudul
Pengaruh frekuensi melihat iklan floating terhadap tingkat kesadaran
merek. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi
pengaruh frekuensi dalam kesadaran merek. Teori yang digunakan adalah
teori S-O-R (Stimulus-Organisme-Response). Kesimpulan dari penelitian
ini adalah frekuensi melihat iklan floating Samsung LED TV dapat
mempengaruhi tingkat kesadaran merek responden secara signifikan.
Dengan nilai koefisien korelasi sebesar (R) 0,702.
Penelitian tersebut dapat memberikan gambaran mengenai frekuensi
terpaan iklan televisi terhadap kesadaran merek khalayak, dan menginformasikan
konsep iklan televisi dan Penggunaan teori S-O-R sehingga dapat dijadikan bahan
perbandingan dalam penelitian ini.
Dari dua penelitian terdahulu di atas, memunculkan penelitian baru yang di
ambil peneliti, yaitu hubungan terpaan iklan MDS Pro-series versi “Sule” di televisi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

dengan sikap mahasiswa Surabaya dalam menggunakan helm MDS Pro-series.
Perbedaan dari kedua penelitian terdahulu selain objek penelitiannya, juga metode
analisis yang digunakan nantinya.
2.2. Landasan Teori
2.2.1. Televisi Sebagai Media Komunikasi Massa
Dalam media elektronik, televisi merupakan salah satu media yang paling
efektif karena televisi dapat menampilkan audio visual sehingga seseorang dapat
melihat dan mendengar sehingga dampak yang ditampilkan oleh televisi lebih besar
dari media massa lainnya (Bungin, 2001:116). Selain itu juga, pesan yang
disampaikan media televisi kepada penonton tidak mengalami proses yang berbelit.
Media televisi tidak memiliki kekuatan membangkitkan theatre of mind sebesar
radio, namun informasi televisi adalah realitas televisi yang sangat dekat dengan
realitas sesungguhnya. Bahkan, televisi dapat mengkonstruksikan informasi melalui
bangunan-bangunan citra dan makna sehingga panggung virtual televisi lebih indah
dari yang sesungguhnya atau lebih indah dari media lainnya (Bungin, 2001:116).
Kemampuan televisi dalam menarik perhatian massa menunjukan bahwa
media tersebut telah menguasai jarak secara geografis dan sosiologis. Daya tarik
media televisi sedemikian besar, sehingga pola-pola kehidupan rutinitas manusia
sebelum muncul televisi, berubah total sama sekali. Pada akhirnya, media televisi
menjadi alat atau sarana untuk mencapai tujuan hidup manusia, baik untuk

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

kepentingan politik maupun perdagangan, bahkan melakukan perubahan ideologi
serta tatanan nilai budaya manusia yang ada sejak lama (Kuswandi, 2003:23).
Berkaitan dengan komunikasi massa, proses komunikasi menggunakan
media massa (televisi) disebut juga komunikasi massa. Komunikasi massa adalah
proses penciptaan makna bersama antara media massa dan khalayaknya (Baran,
2008:7). Komunikasi massa merupakan juga berkomunikasi dengan massa (audiens
atau khalayak sasaran). Massa disini dimaksudkan sebagai para penerima pesan
(komunikan) yang memiliki status sosial dan ekonomi yang heterogen satu sama
lainnya. Pada umumnya, proses komunikasi massa tidak menghasilkan “feedback”
(umpan balik) yang langsung, tetapi tertunda dalam waktu yang relatif. Ciri-ciri
massa

yaitu;

(1)

jumlahnya

besar;

(2)

antara

individu,

tidak

ada

hubungan/organisatoris; dan (3) memiliki latar belakang sosial yang berbeda
(Kuswandi, 1996:16). Defleur dan Dennis McQuail, 1985 juga mengartikan
komunikasi massa adalah suatu proses dalam mana komunikator-komunikator
menggunakan media untuk menyebarkan pesan-pesan secara luas, dan secara terus
menerus menciptakan makna-makna yang diharapkan dapat mempengaruhi khalayakkhalayak yang besar dan berbeda-beda dengan melalui berbagai cara (Riswandi,
2009:103).
Televisi sebagai salah satu media massa memberikan dampak yang besar
bagi masyarakat. Dalam bukunya, Vivian menjelaskan media massa memberikan
gambaran atau imaji kepada para konsumernya. Imaji yang diberikan ini

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

menyebabkan para konsumer media massa berfikir bahwa realita yang ada adalah
realita yang disampaikan oleh media. Dari pernyataan Wilter Lippman yang dikuti
poleh Vivian, mengatakan bahwa media massa sengaja membentuk suatu realita,
yang kemudian disebut sebagai realita media. Realita media ini yang kemudian
disampaikan dan dikonsumsi oleh para konsumer media massa (Vivian, 2008 : 469).
2.2.2. Pemir sa Televisi Sebagai Khalayak Media Massa
Pengertian “Khalayak” dalam konteks peristiwa komunikasi telah dikenal
sejak jaman Yunani kuno. Pada masa itu pengertian khalayak merujuk pada
sekumpulan orang yang menonton suatu pertunjukan. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa pengertian khalayak adalah sekumpulan orang yang terorganisir
dalam tempat dan waktu tertentu, dimana masing-masing individu secara sukarela
datang ke suatu tempat karena memiliki perhatian yang sama, serta tujuan yang
kurang lebih sama yakni memproleh hiburan. Seiring dengan perkembangan
teknologi komunikasi telah merubah konsepsi awal dari khalayak. Sehingga definisi
khalayak saat ini menunjuk kepada sekumpulan orang yang terbentuk sebagai akibat
atau hasil dari kegiatan komunikasi yang dilakukan dalam jumlah yang besar,
tersebar secara luas, banyak yang diantaranya yang saling mengenal satu dengan yang
lainnnya, dan juga heterogen (beragam) dalam cirri-ciri sosio-ekonomi dan
demografisnya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

Sedangkan menurut Jane Stokes dalam bukunya How To Do Media and
Cultural Studies, menjelaskan khalayak sebagaimana pengertian sehari-hari, merujuk
pada orang-orang yang menghadiri pertunjukan tertentu atau menonton program
televisi. Sedangkan secara luas adalah mengenai orang-orang yang diterpa oleh, atau
yang menanggapi kebudayaan media. Namun khalayak dalam pengertian yang paling
luas nyaris identik dengan masyarakat karena digunakan untuk merujuk pada banyak
cara yang dilakukan oleh media untuk berhubungan dengan dunia sosial yang luas.
Sehingga dalam pengerrtian ini seluruh orang dalam sebuah masyarakat menjadi
seorang khalayak yang potensial untuk produksi media apapun (Jane Stokes, 2003 :
156).
2.2.3. Periklanan
Dalam buku periklanan – Komunikasi Pemasaran Terpadu (2007 : 14),
Morissan mengemukakan pengertian iklan atau advertising dapat didefinisikan
sebagai setiap bentuk komunikasi non personal mengenai suatu organisasi produk,
servis atau ide yang dibayar oleh satu sponsor yang diketahui. Adapun maksud
“dibayar” pada definisi tersebut menunjukkanfakta bahwa ruangatau waktu bagi suatu
pesan iklan pada umumnya harus dibeli. Maksud kata “nonpersonal” berarti suatu
iklan melibatkan media massa (TV, radio, majalah, koran) yang dapat mengirimkan
pesan kepada sejumlah besar kelompok individu pada saat bersamaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

Dalam buku Pengantar Periklanan (2005 : 16), Rendra Widyatama
mengemukakan pengertian iklan yang dikutip dari Kotler (1991 : 237), Kotler
mengartikan iklan sebagai semua bentuk penyajian non personal, promosi ide-ide,
promosi barang produk atau jasa yang dilakukan oleh sponsor tertentuyang dibayar.
Artinya, dalam menyampaikan pesan tersebut, komunikator memang secara khusus
melakukannya dengan cara membayar kepada pemilik media atau membayari orang
yang mengupayakannya.
Rendra Widyatama menambahkan pengertian iklan yang dikutip dari
Masyarakat Periklanan Indonesia, yang mengartikan iklan sebagai segala bentuk
pesan tentang suatu produk atau jasa yang disampaikan lewat suatu media dan
ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat. Sementara istilah periklanan
diartikan sebagai keseluruhan proses yang meliputi persiapan, perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan penyampaian iklan (Riyanto, 2001).
Empat fungsi dan tujuan utama dari periklanan dikutip dari tulisan Rendra
Widyatama yaitu, pertama bahwa iklan mampu memiliki fungsi untuk memberikan
informasi, yaitu bahwa iklan memberikan informasi-informasi berharga bagi
khalayaknya. Kedua, iklan mampu mengemban fungsi mempersuasi khalayak, yaitu
membujuk konsumen agar mengikuti apa yang disarankan dalam isis pesan iklan.
Ketiga, iklan mampu mengemban fungsi untuk membidik khalayak atas suatu
kontrukssi tertentu. Sesuatu yang diajarkan tersebut dapat berubah cara pemakaian,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

perakitan, pemasangan, penggunaan produk dan semacamnya. Keempat, iklan
mampu memberikan hiburan kepada khalayaknya.
Beberapa tipe pesan iklan menurut Sutisna (2003 : 278-279), yang dapat
menimbulkan daya tarik rasional, sehingga mendapat perhatian dari konsumen yang
selanjutnya konsumen memproses pesan tersebut yaitu :
1. Faktual
Tipe ini umumnya berhubungan dengan pengambilan keputusan high
involvement yaitu penerima pesan dimotivasi untuk dapat memproses
informasi.
2. Potongan Kehidupan
Tipe ini menampilkan pesan iklan dalam bentuk kegiatan sehari-hari yang
sering dialami oleh banyak orang. Pengaruhnya tipe ini adalah agar terjadi
proses peniruan perilaku dari penonton.
3. Demonstrasi
Tipe ini menggunakan teknik yang hampir sama yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah yang sering dihadapi oleh konsumen yaitu
dengandemonstrasi.
4. Iklan Perbandingan (Comparative advertising)
Tipe iklan ini berusaha membandingkan keunggulan produk yang
ditawarkan dengan produk lain yang sejenis.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

2.2.4. Terpaan Iklan
Definisi terpaan secara sederhana, yaitu konsumen berinteraksi dengan
pesan dari pemasar, mereka melihat iklan majalah, mendengarkan iklan radio, dan
lain-lain (Kotler, 2007 : 204). Terpaan terjadi ketika sebuah iklan ditempatkan
sehingga pembeli prospektif dapat melihat (see), mendengar (hear), atau membaca
(read) iklan tersebut. Terpaan terjadi ketika rangsangan yang dating berada dalam
jangkauan sensor penerimaan kita.
Terpaan ditentukan oleh frekuensi (seberapa sering iklan dilihat dan
dibaca), intensitas (seberapa jauh khalayak mengerti pesan iklan, dan durasi (seberapa
lama khalayak memperhatikan iklan) suatu iklan dilihat atau dibaca. Seiring dan
selama apapun seseorang melihat suatu iklan, belum tentu ia melihat iklan tersebut
secara seksama (dari awal sampai akhir), bisa saja hanya sekilas atau sebagian
(William Wells, 2000 : 156).
Semakin sering seseorang melihat iklan, semakin besar pula perhatian
dari penonton. Seperti yang diungkapkan oleh Rakhmat “hal-hal yang disajikan
berkali-kali, bila disertai dengan sedikit variasi, akan menarik perhatian sehingga
mempengaruhi bawah sadar kita.
Iklan atau advertising dapat didefinisikan sebagai “any paid form
nonpersonal communication about an organization, product, service or idea by an
identified sponsor”.(setiap bentuk komunikasi nonpersonal mengenai suatu

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

organisasi, produk, servis, atau ide yang dibayar oleh suatu sponsor yang diketahui).
Adapun maksud ‘dibayar’ pada definisi tersebut menunjukan fakta bahwa ruang atau
waktu bagi suatu pesan iklan pada umumnya harus dibeli. Maksud kata ‘nonpersonal’
berarti suatu iklan melibatkan media massa (tv, radio, majalah, koran) yang
dapatmengirimkan pesankepada sejumlah besar kelompokindividu pada saat
bersamaan. Dengan demikian sifat nonpersonal iklan berarti pada umumnya tidak
tersedia kesempatan untuk mendapatkan umpan balik yang segeradari penerima
pesan, kecuali dalam hal direct response advertising (Morissan, 2007 : 17).
Iklan adalah segala bentuk presentasi nonpribadi dan promosi gagasan,
oleh sponsor tertentu yang harus dibayar (Kotler, 2007 : 144). Iklan didefinisikan
sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat
lewat suatu media (Kasali, 2007 : 19).
2.2.5. Iklan Televisi
Salah satu pesan yang dapat disebarkan melalui komunikasi massa adalah
iklan. Iklan merupakan informasi yang memberikan berita yang up to date kepada
konsumen mengenai produk yang bertujuan menjaga tingkat produksi. Iklan pada
dasarnya, bersifat membujuk pemirsa dengan berbagai iming-iming citraan yang
ujung-ujungnya mendorong munculnya hasrat membeli. Iklan adalah pesan yang
menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media
(Kasali, 2007 : 9). Selain itu, iklan merupakan sarana komunikasi terhadap produk

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

yang disampaikan melalui berbagai media dengan biaya pemrakarsa agar masyarakat
tertarik untuk menyetujui dan mengikuti. Serta, iklan merupakan media bagi
perusahaan untuk memperkenalkan produk yang dihasilkan. Media televisi
merupakansalah satu media iklanyang efektif untuk menyampaikan pesan iklan
kepada konsumen potensial.
Du Plessis dalam bukunya, The Advertising mind (2005 :117) mengatakan
bahwabagi sebgaian besar pemasar, TV masih merupakan medium utama bagi
kegiatan brand building pengiklan besar. Televisi mampu untuk berkomunikasi dari
berbagai segi, visual, suara, dan gerak untuk menyampaikan informasi dan emosi,
serta untuk berkomunikasi dengan cepat dan relative sederhana kepada khalayak
pasif.
Kemampuan televisi dalam menjangkau audience dan dalam menciptakan
citra positifataupun negative telah menjadikannya sebagai media yang paling efektif
dalam menyampaikan iklan. Televisi sebagai media hiburan yang paling digemari
oleh masyarakat Indonesia dan bahkan dunia merupakan salah satu media yang
efektif untuk beriklan. Hal ini dikarenakan iklan televisi mempunyai karakteristik
khusus yaitu kombinasi gambar, suara, dan gerak. Oleh karena itu pesan yang
disampaikan sangat menarik perhatian penonton.
Ada beberapa keunggulan media televisi jika dilihat dari sisi pragmatis.
Pertama, menyangkut isi dan bentuk, media televisi walaupun direkayasa mampu

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

membedakan fakta dan fiksi, realistis, dan tidak terbatas. Kedua, menyangkut
hubungan dengan khalayaknya, media televisi mempunyai khalayak yang tetap,
memerlukan keterlibatan tanpa perhatian sepenuhnya dan intim. Ketiga, media
televisi memiliki tokoh berwatak (baik riil maupun direkayasa), sementara media lain
hanya memiliki bintang yang direkayasa (Sumartono, 2002 : 4).
Iklan televisi memiliki dua komponen penting yaitu audio dan
video.Elemen video dari iklan televisi adalah apa yang bisa di lihat pada layar
televisi. Elemen

visual

ini mampu

menarik perhatian

audiens

sekaligus

menyampaikan ide, pesan atau image. Elemen video yang digunakan dalam iklan ini
terdiri dari visual dan verbal. Elemen video adalah segala sesuatu yang dapat di lihat.
Misalnya model iklan, latar belakang atau setting, suasana atau adegan (William
Wells, 2000 : 350). Elemen visual yang digunakan dalam iklan helm MDS Pro-series
versi “Sule” adalah model iklan, setting, dan adegan. Sedangkan elemen verbal
adalah segala yang dapat dibaca seperti tag line atau logo. Elemen verbal dalam iklan
ini yaitu tagline dan logo. Elemen audio televisi terdiri dari musik, narasi, dan efek
suara atau kombinasi dari keseluruhan elemen tersebut. Suara yang digunakan dalam
iklan televisi bisa berbentuk direct presentation, percakapan atau voice over (William
Wells, 2000 : 350). Dalam iklan ini elemen audio yang digunakan adalah
presentation, percakapan atau voice over.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

2.2.6. Sikap
Sikap dikatakan sebagai suatu respons evaluatif. Respons hanya akan
timbul apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya
reaksi individual. Respons evaluatif berarti bahwa bentuk reaksi yang dinyatakan
sebagai sikap itu timbulnya didasari oleh proses evaluasi dalam diri individu yang
memberi kesimpulan terhadap stimulus dalam bentuk nilai baik-buruk, positifnegatif, menyenangkan-tidak menyenangkan, yang kemudian mengkristal sebagai
potensi reaksi terhadap objek sikap (Azwar, 2008 : 15).
Adapun tiga komponen sikap yang dikemukakan oleh Secord & Backman (1964)
dalam Azwar (2008 : 24-27), yaitu komponen, a). kognisi, (b). afeksi, dan (c).
konatif.
a. Komponen Kognitif
Komponen kognitif berisi kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku
atau apa yang benar bagi objek sikap.
b. Komponen Afektif
Komponen afektif menyangkut masalah emosional subjektif seseorang
terhadap suatu objek sikap. Secara umum komponen ini disamakan dengan
perasaan yang dimiliki terhadap sesuatu.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

c. Komponen Perilaku (Konatif)
Komponen

perilaku

atau

komponen

konatif

dalam

struktur

sikap

menunjukkan bagaimana perilaku atau kecenderungan berprilaku yang ada
dalam diri seseorang berkaitan dengan objek sikap yang dihadapinya.
Dikutip dari tulisan Azwar (2008 : 53-54) ada Empat fungsi sikap bagi manusia
antara lain :
1. Fungsi Instrumental, Fungsi Penyesuaisan, atau Fungsi Manfaat.
Fungsi ini menyatakan bahwa individu dengan sikapnya berusaha untuk
memaksimalkan hal-hal yang diinginkan dan meminimalkan hal-hal yang yang tidak
diinginkan. Dengan demikian, individu akan membentuk sikap positif terhadap halhal yang dirasakannya akan mendatangkan keuntungan dan membentuk sikap negatif
terhadap hal-hal yang dirasanya akan merugikan dirinya.
2. Fun

Dokumen yang terkait

Gambaran Persaingan Dalam Iklan Televisi Kartu Seluler XL Dan AS (Studi Analisis Semiotika tentang Persaingan dalam Iklan Televisi Kartu Seluler XL versi “Sule – Baim” dan AS versi “Sule – Cek 123”)

1 35 132

Iklan Kartu Xl Dan Tindakan Membeli (Buying Actions) Pengguna Telepon Selular (Studi Kasus Tentang Pengaruh Iklan Televisi Kartu Xl Versi “Kawin Sama Monyet” Terhadap Tindakan Membeli Kartu Xl Oleh Siswa-Siswi Smu Negeri 10 Medan)

1 32 128

Iklan Rokok Televisi Terhadap Perubahan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional Terpaan Iklan Rokok di Televisi Terhadap Perubahan Sikap Pada Mahasiswa FISIP USU Angkatan 2015)

0 2 104

Hubungan Terpaan Iklan Ades Versi Pilih, Minum, Remukkan dengan Sikap Mahasiswa terhadap Kepedulian Lingkungan.

0 0 2

HUBUNGAN ANTARA TERPAAN IKLAN HILO SCHOOL VERSI JUNGKAT JUNGKIT DI TELEVISI DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA DI SURABAYA.

0 16 82

Iklan Rokok Televisi Terhadap Perubahan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional Terpaan Iklan Rokok di Televisi Terhadap Perubahan Sikap Pada Mahasiswa FISIP USU Angkatan 2015)

0 0 19

Iklan Rokok Televisi Terhadap Perubahan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional Terpaan Iklan Rokok di Televisi Terhadap Perubahan Sikap Pada Mahasiswa FISIP USU Angkatan 2015)

0 0 2

Iklan Rokok Televisi Terhadap Perubahan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional Terpaan Iklan Rokok di Televisi Terhadap Perubahan Sikap Pada Mahasiswa FISIP USU Angkatan 2015)

0 1 6

Iklan Rokok Televisi Terhadap Perubahan Sikap Mahasiswa (Studi Korelasional Terpaan Iklan Rokok di Televisi Terhadap Perubahan Sikap Pada Mahasiswa FISIP USU Angkatan 2015)

0 0 24

HUBUNGAN TERPAAN IKLAN HELM MDS PRO-SERIES VERSI “SULE” DI TELEVISI DENGAN SIKAP MAHASISWA SURABAYA PADA HELM MDS PRO-SERIES

1 3 23