self directed learning readiness pada mahasiswa PSPD fakultas kedokteran UNUD.
SELF-DIRECTED LEARNING READINESS PADA MAHASISWA PSPD FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
Dr I.G.A SRI DARMAYANI SpOG
Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Denpasar 2015
(2)
DAFTAR ISI
1. Latar belakang 3
2. Tujuan 6
3. Mekanisme Pelaksanaan 6
4. Target Keluaran/Indikator Keberhasilan 7
5. Rincian Jadwal Kegiatan 7
6. Hasil Kegiatan 7
7. Saran 8
8. Daftar Pustaka 9
(3)
SELF-DIRECTED LEARNINGREADINESS PADA MAHASISWA PSPD FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
1. Latar Belakang
Pembelajaran mandiri adalah sebuah proses pembelajaran tentang perencanaan dan penentuan aspek dari pembelajaran oleh siswa yang diasumsikan sebagai peranan primer. Belajar mandiri memerlukan inisiatif, dengan atau tanpa bantuan orang lain, untuk mendiagnosis keinginan belajar mereka, memformulasikan tujuan pembelajaran, mengidentifikasi orang atau bahan sebagai sumber untuk pembelajaran, memilih dan mengimplementasikan strategi pembelajaran yang sesuai, dan mengevaluasi hasil dari pembelajaran tersebut. Kegiatan ini terdiri dari faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal ialah proses instruksional yang selalu berperan sebagai fasilitator pada proses pembelajaran sedangkan faktor internal mencakup aspek perorangan seperti hasrat dari siswa untuk belajar atau tanggung jawab siswa untuk belajar (Brockett and Hiemstra, 2012).
Pembelajaran mandiri adalah salah satu prinsip pembelajaran dalam proses pembelajaran problem-based learning (PBL) berdasarkan konstruktif, kolaboratif, dan pembelajaran konstektual (Dolmans et al., 2010). Dalam sesi pembelajaran PBL, mahasiswa dibantu pengarahan dari tutor atau fasilitator bekerja secara kolaboratif dalam sebuah grup kecil untuk menganalisa sebuah kasus atau skenario, untuk membuat penjelasan yang memungkinkan, dan untuk menciptakan pembelajaran yang obyektif sebagai proses pembelajaran selanjutnya. Setelah sesi tersebut, para siswa akan belajar secara mandiri tentang obyek pembelajaran tersebut sebelum akhirnya kembali ke grup diskusinya untuk mendiskusikan dan mengevaluasi pengetahuan mereka (Wood, 2013; Yew & Schmidt, 2009).
Beberapa fakultas kedokteran di seluruh dunia telah mengimplementasikan pembelajaran dengan cara PBL (Dolmans et al, 2010), termasuk beberapa fakultas kedokteran di Indonesia. Kebanyakan fakultas kedokteran di Indonesia telah mengimplementasikan sebuah kurikulum baru yaitu kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang menggunakan metode SPICES pada strategi pembelajaran mereka. Di dalam implementasinya, beberapa fakultas kedokteran di Indonesia menggunakan
(4)
metode 7 jumps (Wood, 2013) yang mana beberapa siswa belajar secara kolaboratif di dalam sebuah grup kecil yang terdiri dari 8-10 siswa. Tujuan dari kurikulum ini adalah untuk menghasilkan lulusan dokter yang mampu bekerja secara professional (sesuai dengan kompetensinya), bekerja secara kolaboratif dengan para professional lainnya, dan belajar sepanjang hayatnya (long life learning) (IMC, 2006).
Pada awalnya, banyak para pengajar terutama para pengajar senior menentang metode ini. Mereka khawatir akan terjadi penurunan kapasitas dan kemampuan anak didiknya nantinya, saat mereka lulus dan bekerja di dalam masyarakat. Berdasarkan sebuah penelitian, beberapa dari mereka beranggapan prinsip pembelajaran PBL tidak sesuai dengan kultur di Indonesia, dan mereka takut para siswa tidak mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan pemeriksaan secara utuh dan menyeluruh. Mereka mengasumsikan bahwa mahasiswa kedokteran di Indonesia harus tetap belajar secara pasif karena metode pembelajaran di tingkat sekolah dasar dan sekolah lanjutan masih tetap menggunakan prinsip pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher-centered). Para pengajar ini percaya bahwa pengajaran dengan cara pengajar berdiri di depan kelas untuk mentransferkan pengetahuan yang mereka miliki kepada mahasiswanya masih tetap diperlukan. Meskipun demikian, seiring berjalannya waktu konfrontasi tersebut mulai berkurang.
Ketakutan ini mulai terbukti dari beberapa penelitian. Amin & Eng (2013) dalam buku mereka menyebutkan beberapa problem dalam implementasi PBL di beberapa fakultas kedokteran di Asia. Problem tersebut disebabkan karena buruknya penyampaian diskusi. Selain hal tersebut, terkadang beberapa siswa tidak memiliki kepercayaan diri untuk secara mandiri mencari informasi. Para siswa ini berpikir bahwa mencari informasi untuk proses pembelajaran bagi dirinya menghabiskan banyak waktu. Ajisuksmo & Vermunt (1999) kemudian beranggapan bahwa latar belakang kultur pembelajaran di Indonesia merupakan penyebab terpengaruhnya sistem pembelajaran di Indonesia. Sistem tersebut masih menganut orientasi pada guru (teacher oriented). Para siswa percaya bahwa guru mereka mengetahui segalanya dan siswa tidak mengetahui apapun. Hal ini membuat siswa mendengarkan apapun yang dikatakan oleh guru mereka. Siswa tidak boleh mendebat, tidak boleh untuk mengkritik, dan tidak boleh mencari informasi dari beberapa buku ataupun sumber bacaan lainnya. Hal tersebut masih
(5)
dianggap tabu jika siswa mendebat apa yang guru mereka katakan. Para pengajar memiliki faktor kekuasaan dan tanggung jawab di dalam proses pembelajaran.
Meskipun beberapa para pengajar menentang implementasi pembelajaran dengan cara PBL di beberapa fakultas kedokteran masih aktif mengajar, mereka tidak dapat melakukan hal apapun. Di dalam KBK, di mana PBL di implementasikan, proses ini tidak dapat dihentikan pelaksanaannya karena telah ditetapkan oleh pemerintah Indonesia. Permasalahannya adalah pemerintah kita dan para pemimpin di fakultas kedokteran di Indonesia tidak dapat menjawab pertanyaan para pengajar senior dan kekhawatiran mereka tentang tidak adanya pembuktian bagaimana PBL dijalankan di Indonesia, bagaimana mereka akan yakin PBL dapat dilaksanakan di Indonesia, dan bagaimana para lulusan fakultas kedokteran di Indonesia dapat memenuhi harapan masyarakat untuk memecahkan problem kesehatan dalam masyarakat.
Oleh karena itu sangatlah penting untuk mengidentifikasi proses pembelajaran secara mandiri dalam KBK, sebuah kurikulum baru di fakultas kedokteran di Indonesia, dan untuk menemukan faktor penghambat sistem tersebut. Dalam penelitian ini akan memberikan beberapa deskripsi mengenai proses pembelajaran mandiri oleh siswa di Indonesia dan beberapa rekomendasi mengapa prinsip pembelajaran ini sangatlah penting untuk dilatih dan diimplementasikan di sekolah-sekolah (Boekaerts, 2012).
Bagaimana situasi saat ini tentang self-directed learning/pembelajaran mandiri oleh mahasiswa di Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana?
Bagaimana tingkatan pembelajaran mandiri/self-directed learning readiness mahasiswa?
Apa faktor-faktor penghambat pembelajaran mandiri/self-directed learning mahasiswa?
(6)
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
i. Melakukan evaluasi terhadap pembelajaran dalam hal mendukung mahasiswa dalam menerapkan self-directed learning.
b. Tujuan Khusus:
i. Mengidentifikasi self-directed learning readines mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi
ii. Mengidentifikasi hambatan-hambatan yang dihadapi oleh mahasiswa dalam menerapkan self-directed learning dalam kurikulum berbasis kompetensi
3. Mekanisme Pelaksanaan
a. Diawali dengan rapat untuk menentukan hal yang perlu dievaluasi dari proses pembelajaran terutama dalam hal mendukung penerapan self-directed learning mahasiswa.
b. Dilakukan penentuan instrumen yang sesuai untuk melakukan kegiatan evaluasi
c. Perumusan item-item yang perlu dicantumkan dalam kuisioner serta metode penyebarannya.
d. Setelah kuisioner disetujui oleh tim, maka kuisioner diperbanyak untuk disebarkan ke mahasiswa secara random untuk mahasiswa semester II, IV, dan VI.
e. Tabulasi hasil pengisian kuisioner
f. Pembuatan laporan dan rekomendasi untuk pengembangan kurikulum maupun pemilihan aktifitas pembelajaran
(7)
4. Target Keluaran/Indikator Keberhasilan
Melalui kegiatan monitoring dan evaluasi ini, diharapkan mendapatkan masukan dari mahasiswa dalam mengembangkan kurikulum dan proses pembelajaran, sehingga mahasiswa benar-benar disiapkan bisa belajar sepanjang hayat dengan menitikberatkan pada keterampilan belajar mandiri.
5. Rincian Jadwal Kegiatan
Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Rapat persiapan pengembangan instrumen monev
Pengembangan Kuisioner Review kuisioner
Finalisasi kuisioner Penyebaran kuisioner Tabulasi kuisioner Penulisan laporan dan rekomendasi
6. Hasil Kegiatan
Subyek dari penelitian ini adalah mahasiswa angkatan 2012, 2013, dan 2014 yang dipilih secara random sederhana dari kelas regular yang merupakan mahasiswa yang berasal dari Indonesia. Mahasiswa kelas inggris tidak dijadikan sampel karena perbedaan latar belakang pendidikan di jenjang menengah. Dari 150 kuisioner yang disebarkan, jumlah kuisioner yang kembali adalah sebanyak 124 kuisioner, dengan demikian response ratenya adalah sebesar 82,67% yang berarti response ratenya cukup bagus. Tingkat self-directed learning readiness mahasiswa dikelompokkan kedalam 2 kelompok, tingkat rendah dan tinggi (low and high level). Hasil dari analisis kuisioner tersebut dapat dilihat pada tabel 1.
(8)
Tabel 1. Tingkat SDLR mahasiswa FK Unud
Variabel SDLR
Rendah Tinggi
N=41 % (33 ) N=83 % (67)
Angkatan
2012 13 25 39 75
2013 10 40 15 60
2014 18 38 29 62
Jenis Kelamin
Laki 20 29 48 71
Perempuan 21 38 35 63
IPK
<3 5 45 6 55
3-3,7 32 32 69 68
>3,7 4 33 8 67
Jenis SMA
Negeri 41 34 79 66
Swasta 0 0 4 100
Asal Propinsi
Bali 39 33 80 67
Luar Bali 2 40 3 60
Asal Kabupaten
Denpasar 37 35 68 65
Luar Denpasar 4 21 15 79
Jalur Masuk
SMPTN 6 18 28 82
PMDK 35 39 55 61
Motivasi Masuk FK
Internal 33 31 72 69
Eksternal 8 42 11 58
Tempat Tinggal
Ortu 8 21 30 79
Kost 28 37 48 63
Saudara 5 50 5 50
7. Simpulan
a. Mahasiswa fakultas kedokteran memiliki tingkat SDL yang tinggi, ini berarti bahwa mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana mampu mengikuti sistem pembelajaran yang saat ini bersifat student-centred learning.
8. Saran
a. Perlu dilakukan penelitian lanjut mengenai tingkat SDL mahasiswa untuk melihat pengaruh waktu terhadap tingkat SDL mahasiswa, dengan mengukur SDL pada saat mereka baru masuk sebagai mahasiswa dan
(9)
membandingkannya dengan tingkat SDL setelah mengikuti pembelajaran di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
b. Perlu dilakukan pendalaman mengenai factor-faktor yang mempengaruhi tingkat self-directed learning dari mahaiswa secara kualitatif, ini bias dilakukan dengan melakukan wawancara secara mendalam ataupun dengan focus group discussion.
9. Daftar Pustaka
Ajisuksmo, C. R. P. & Vermunt, J. D. (1999).Learning styles and self-regulation of learning at university: an Indonesian study. Asia Pacific Journal of Education, 19(2), 45-59
Amin, Z. & Eng, K. H. (2013). Making lecture effective. In:Basics in Medical Education. World Scientific Publishing, 245-246.
Boekaerts, M. (2012). Self-regulated learning: A new concept embraced by researchers, policy makers, educators, teachers, and students. Learning and Instruction, 7(2), 161-186
Brockett and Hiemstra. (2012). A conceptual framework for understanding self-direction in adult learning. Infed.
http://www.infed.org/archives/e-texts/hiemstra_self_direction.htm. Retrieved at April 14, 2006.
Dart, B. (1998). Adult learners’ metacognitive behaviour in higher education (Ch.3). In Sutherland, P (Ed). Adult learning: a reader. UK: Kogan Page
Dolmans, D. H. J. M, De Grave, W, Wolfhagen, H. I. A. P, & Van der Vleuten, C. P. M. (2010). Problem-based learning: future challenges for educational practice and research.Medical Education, 39(7), 732-41
Ertmer, P.A. & Newby, T.J. (1996). The expert learner: Strategic, self-regulated, and reflective. Instructional Science, 24, 1-24.
Fisher, M. Jenrifer, K. & Tague, G. (2001). Development of a self-directed learning readiness scale for nursing education. Nurse Education Today, 21, 516-526 Harden, R. M., Sowden, S., Dunn, W. R. (1984). Educational strategies in
curriculum development: SPICES model. Med. Educ., 1, 184-97
IMC. (2006). Standar Kompetensi Dokter. [Competence standard of Indonesian Medical Doctor]. The Indonesian Medical Council. Jakarta
(10)
Plack, M. M., Greenberg, L. (2005). The reflective practitioner: reaching for excellence in practice. Pediatrics, 116(6), 1546-1552.
Wood, D. F. (2013). ABC of learning and teaching in medicine. Problem based learning. BMJ. 326:328-30
Yew, E. H. J. & Schmidt, H. G. (2009). Evidence for constructive, self-regulatory, and collaborative processes in problem-based learning. Adv in Health Science Education, 14, 251-273
Gwee, M. C. E. (2009). Problem-based learning: A strategic learning system design for the education of health care professionals in the 21st century. Kaohsiung J. Med. Sci., 25(5), 231-9
Khoo, H. I. (2003). Implementation of problem-based learning in Asian medical
schools and students’ perceptions of their experience. Medical Education, 37, 401-409
Miflin, Campbell, Price, & Miflin, B. (2000). A conceptual framework to guide the development of self-directed, life long learning in problem-based medical curricula. Medical Education, 34(4), 299-306
Pintrich, P.A. (1999). The role of motivation in promoting and sustaining self-regulated learning. International Journal of Educational Research, 31, 459-470.
Quyen, D. T. N. (2009). Contact hours in Dutch and Vietnamese higher education: a comparison. Higher Education, 57, 757-767
Yalcin, B. M., Karahan, T. F., Karadenizli, D., Sahim, E. M. (2006). Short-term effects of problem-based learning curriculum on students’ self directed skills development. Croat. Med. J., 47, 491-8
Zimmerman, B. J. (2002). Becoming a self-regulated learner: An overview. Theory into practice, 41(2), 64-70
Zimmerman, B. J. & Martinezpons, M. (1988). Construct-validation of a strategy model of students self-regulated learning. Journal of Educational Psychology, 80(3), 284-290
(11)
Kuisioner
Self Directed Learning Readiness
Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana
Instruksi:
Kuisioner ini bertujuan untuk mengevaluasi self directed learning readiness mahasiswa dalam kurikulum berbasis kompetensi. Bacalah setiap item pernyataan secara seksama dan pilihlah sesuai dengan keadaan anda dengan memberi tanda rumput (V) pada kolom yang sesuai.
I. Karakteristik Mahasiswa
N 0
Karakteristik Mahasiswa Kode
1 Angkatan masuk FK (Batch) ...
2 Jenis Kelamin (Gender) Laki-laki (Male) Perempuan (Female)
3 IPK (GPA) ... * Diisi oleh peneliti: ...
4 Asal SMA
Senior High School Background
Negeri (Public School) Swasta (Private school)
Prov/Kab/Kotamadya ... 5 Cara seleksi masuk
Admission selection background
PMDK/Test Kemampuan Akademik (TKA) (Local selection)
SPMB/SNMPTN (National Selection)
PBUD (District Selection)
Lain-lain (Other) ... 6 Dorongan masuk FK
Decision to study in medical school
Keinginan dari diri sendiri (own preference)
Keinginan Orang Tua/kerabat/teman (encourage by parents/realtives/friends)
Lain-lain (Other)... 7 Status Tempat Tinggal
Staying place during your study
Kost/ asrama (Dormitory)
Rumah Orang Tua (Parents’ house)
Rumah Kerabat/Keluarga (relative’s house)
Lain-lain (Other) ... II. Kuisioner
1 2 3 4 5
Sangat tidak setuju (Strongly disagree) Tidak setuju (Disagree) Ragu-ragu (Unsure) Setuju (Agree) Sangat setuju (Strongly agree)
No Pernyataan 1 2 3 4 5 Kode
1 Saya mengatur waktu dengan baik
I manage my time well
2 Saya tergolong seorang yang disiplin
I am self disciplined
3 Saya terorganisir
I am organized
4 Saya mengatur waktu dengan ketat
I set strict time frames
5 Saya mempunyai kemampuan manajemen yang baik
I have good management skills
6 Saya seorang yang menggunakan metode
(12)
7 Saya belajar dengan sistematis
I am systematic in my learning
8 Saya menyediakan waktu khusus untuk belajar
I set specific times for my study
9 Saya menyelesaikan masalah dengan suatu perencanaan
I solve problems using a plan
10 Saya memprioritaskan kerja saya
I prioritize my work
11 Saya dapat dipercaya untuk belajar mandiri
I can be trusted to pursue my own learning
12 Saya lebih senang merencanakan apa yang akan saya pelajari
I prefer to plan my own learning
No Pernyataan 1 2 3 4 5 Kode
13 Saya yakin dengan kemampuan saya untuk mendapatkan informasi
I am confident in my ability to search out information
14 Saya ingin mempelajari suatu informasi baru
I want to learn new information
15 Saya senang mempelajari suatu informasi baru
I enjoy learning new information
16 Saya memiliki kebutuhan untuk belajar
I have a need to learn
17 Saya menyenangi tantangan
I enjoy a challenge
18 Saya menyenangi belajar
I enjoy studying
19 Saya bersifat kritis terhadap ide-ide baru
I critically evaluate new ideas
20 Saya terlebih dahulu mencari fakta sebelum mengambil keputusan
I like to gather the facts before I make a decision
21 Saya suka mengevaluasi apa yang telah saya lakukan
I like to evaluate what I do
22 Saya bersifat terbuka terhadap ide-ide baru
I am open to new ideas
23 Saya belajar dari kesalahan yang saya lakukan
I learn from my mistakes
24 Saya harus tahu ”mengapa”
I need to know why
25 Jika saya mendapat persoalan yang tidak dapat saya selesaikan, saya akan meminta bantuan
When presented with a problem I cannot resolve, I will ask for assistance
26 Saya lebih senang menetapkan tujuan sendiri
I prefer to set my own goals
27 Saya senang membuat keputusan untuk diri saya sendiri
I like to make decisions for myself
28 Saya bertanggung jawab terhadap keputusan yang saya buat
I am responsible for my own decisions/actions
29 Saya selalu berada dalam kontrol hidup saya
I am in control of my life
30 Saya mempunyai standar personal yang tinggi
I have high personal standards
31 Saya lebih senang menetapkan tujuan belajar sendiri
I prefer to set my own learning goals
(13)
I evaluate my own performance
33 Saya bersifat logis
I am logical
34 Saya mempunyai tanggung jawab
I am responsible
35 Saya mempunyai harapan-harapan yang tinggi
I have high personal expectations
36 Saya mampu untuk fokus pada satu masalah
I am able to focus on a problem
37 Saya memahami keterbatasan diri saya
I am aware of my own limitations
38 Saya dapat mencari informasi yang saya perlukan
I can find out information for myself
39 Saya percaya akan kemampuan sendiri
I have high beliefs in my abilities
40 Saya cenderung untuk menetapkan kriteria sendiri untuk menilai kinerja saya
I prefer to set my own criteria on which to evaluate my performance
Total score Rata-rata Score
(14)
(15)
TABULASI DATA
NO ANGKTN GENDER IPK ASAL SMA PROPINSI KTMDY/KAB CARA MASUK
DORONGAN MASUK
FK STATUS TEMPAT TINGGAL
Total
Score Ket KETERANGAN
1 1 2 3,06 1 1 1 2 1 2 159 Tinggi Angkatan 1 2011
2 1 1 3,19 1 2 1 2 1 1 165 Tinggi 2 2010
3 1 2 3,56 1 1 1 2 1 2 143 Rendah 3 2009
4 1 2 3,56 1 1 1 2 1 1 146 Rendah
5 1 2 3,44 1 1 1 2 1 2 165 Tinggi Gender 1 Laki
6 1 1 3,19 1 1 1 2 1 2 167 Tinggi 2 perempuan
7 1 2 3,75 1 1 1 2 1 1 163 Tinggi
8 1 2 3,19 1 1 1 2 1 2 168 Tinggi IPK > =3.7 Sangat Baik
9 1 2 3,38 1 1 2 2 1 1 164 Tinggi <3.7 Baik
10 1 2 3,56 1 1 2 2 1 1 157 Tinggi <3 Sedang
11 1 1 3,19 1 1 2 2 1 1 171 Tinggi Asal SMA 1 Negeri
12 1 1 2,56 1 1 1 2 2 3 156 Tinggi 2 Swasta
13 1 1 3,19 1 1 2 1 1 1 157 Tinggi
14 1 1 3,19 1 1 2 2 1 1 162 Tinggi Propinsi 1 Bali
15 1 1 3,38 2 1 1 2 1 2 169 Tinggi 2 Luar Bali
16 1 2 3,63 1 1 1 2 1 2 153 Tinggi
17 1 1 3 1 1 1 2 1 1 168 Tinggi Kab 1 Denpasar
18 1 2 3,56 1 1 1 1 1 2 166 Tinggi 2
Luar Denpasar
19 1 1 2,81 1 1 1 1 1 1 155 Tinggi
20 1 1 4 2 1 1 2 1 3 151 Tinggi
Cara
Masuk 1 SMPTN
21 1 2 2,44 1 1 1 2 2 2 161 Tinggi 2 PMDK
22 1 2 3,44 1 1 1 2 1 3 142 Rendah
(16)
Masuk
24 1 2 3,38 1 1 2 1 1 1 172 Tinggi 2 Dari Luar
25 1 1 3,56 1 1 1 1 1 2 146 Rendah
26 1 1 3,38 1 1 1 2 1 2 157 Tinggi
Tempat
Tinggal 1 ortu
27 1 1 3 1 1 1 2 1 2 153 Tinggi 2 kost
28 1 1 3 1 2 2 1 1 1 162 Tinggi 3 saudara
29 1 1 2,81 2 1 1 1 1 1 157 Tinggi
30 1 1 3,38 1 1 1 1 1 2 158 Tinggi
31 1 1 3,81 1 1 1 2 1 2 138 Rendah
32 1 1 3,38 1 1 1 2 1 2 146 Rendah
33 1 1 3,56 1 1 1 1 1 1 183 Tinggi
34 1 1 2,19 1 1 1 2 2 3 149 Rendah
35 1 2 3 1 1 1 2 1 1 149 Rendah
36 1 2 4 1 1 1 2 2 2 154 Tinggi
37 1 1 3 1 1 1 1 1 1 156 Tinggi
38 1 1 2,63 1 1 1 1 1 2 166 Tinggi
39 1 1 2,81 1 1 1 2 1 2 123 Rendah
40 1 1 4 1 1 1 2 1 2 162 Tinggi
41 1 2 3,38 1 1 2 2 1 2 155 Tinggi
42 1 1 3 1 1 1 1 1 1 154 Tinggi
43 1 1 3,19 1 1 1 2 1 2 154 Tinggi
44 1 2 3,56 1 1 1 2 1 2 154 Tinggi
45 1 2 3 1 1 1 2 1 2 162 Tinggi
46 1 1 3 1 1 2 1 1 3 156 Tinggi
47 1 2 3,19 1 1 1 1 1 1 155 Tinggi
48 1 1 3,19 1 1 1 1 1 2 164 Tinggi
(17)
50 1 2 3,38 1 1 1 2 1 3 141 Rendah
51 1 2 3 1 1 1 2 1 2 151 Tinggi
52 1 2 4 1 1 1 2 1 2 146 Rendah
53 2 1 3,61 1 1 1 2 1 2 163 Tinggi
54 2 1 3,24 1 1 1 1 1 2 159 Tinggi
55 2 1 3,14 1 1 1 2 1 2 154 Tinggi
56 2 2 3,12 1 1 1 2 1 1 157 Tinggi
57 2 1 3,71 1 1 1 2 1 2 156 Tinggi
58 2 2 3,43 1 1 1 1 1 1 189 Tinggi
59 2 1 3,43 1 1 2 2 1 1 133 Rendah
60 2 1 3,12 1 1 2 2 1 3 143 Rendah
61 2 2 3,51 1 1 1 2 1 2 138 Rendah
62 2 1 3,3 1 1 2 2 1 3 143 Rendah
63 2 2 3,43 1 1 1 1 1 2 153 Tinggi
64 2 1 3,33 1 1 1 1 1 2 164 Tinggi
65 2 1 3,29 1 1 1 1 2 2 160 Tinggi
66 2 2 3,16 1 1 1 1 1 2 113 Rendah
67 2 1 3,73 1 1 1 2 1 2 139 Rendah
68 2 1 3,06 1 1 1 2 1 2 168 Tinggi
69 2 1 3,22 1 1 1 2 1 2 127 Rendah
70 2 1 3,12 1 1 1 2 1 2 124 Rendah
71 2 1 4 1 1 1 2 1 2 139 Rendah
72 2 1 3,37 1 1 1 2 2 2 135 Rendah
73 2 1 3,33 1 1 1 2 1 2 172 Tinggi
74 2 1 3,37 1 1 1 2 1 2 170 Tinggi
75 2 2 3,35 1 1 1 2 1 2 156 Tinggi
76 2 2 3,61 1 1 1 2 1 1 150 Tinggi
(18)
78 3 1 3,32 1 1 1 2 1 2 157 Tinggi
79 3 1 3,37 1 1 1 2 1 1 156 Tinggi
80 3 1 3,37 1 1 1 2 1 1 162 Tinggi
81 3 1 3,39 1 1 2 2 1 3 170 Tinggi
82 3 2 3,68 1 1 1 2 2 2 151 Tinggi
83 3 2 3,29 1 1 1 2 1 1 147 Rendah
84 3 2 3,53 1 1 1 2 1 2 146 Rendah
85 3 2 3,13 1 1 1 1 2 2 134 Rendah
86 3 2 3,32 1 1 1 2 2 2 157 Tinggi
87 3 2 3,51 1 1 1 2 1 2 135 Rendah
88 3 1 2,85 1 2 1 2 1 2 133 Rendah
89 3 1 3,57 1 1 1 2 2 1 153 Tinggi
90 3 2 3,2 1 2 1 1 1 1 161 Tinggi
91 3 2 3,07 1 1 1 2 1 2 163 Tinggi
92 3 2 3,12 2 1 1 2 1 2 164 Tinggi
93 3 1 3,77 1 1 2 2 1 2 171 Tinggi
94 3 1 3,18 1 1 1 2 1 2 157 Tinggi
95 3 1 3,3 1 1 1 2 1 2 165 Tinggi
96 3 1 3,63 1 1 1 2 2 2 146 Rendah
97 3 2 3,3 1 1 1 1 2 1 161 Tinggi
98 3 2 3,4 1 1 1 2 1 2 105 Rendah
99 3 2 3,38 1 1 1 2 1 2 166 Tinggi
100 3 2 3,39 1 1 1 2 1 1 152 Tinggi
101 3 1 3,36 1 1 1 2 1 1 142 Rendah
102 3 1 3,85 1 1 1 2 1 2 155 Tinggi
103 3 2 3,57 1 1 1 2 1 1 144 Rendah
104 3 1 3,46 1 1 1 1 1 1 154 Tinggi
(19)
106 3 1 3,52 1 1 1 2 1 2 143 Rendah
107 3 1 3,46 1 1 1 2 2 2 152 Tinggi
108 3 1 3,58 1 1 1 2 1 2 126 Rendah
109 3 1 3,43 1 1 1 1 1 2 168 Tinggi
110 3 2 3,66 1 1 1 2 1 3 156 Tinggi
111 3 2 3,49 1 1 1 2 2 2 104 Rendah
112 3 2 3,59 1 1 1 1 1 2 149 Rendah
113 3 2 3,31 1 1 1 1 1 2 152 Tinggi
114 3 2 3,45 1 1 1 2 1 2 137 Rendah
115 3 2 3,27 1 1 1 1 1 2 141 Rendah
116 3 1 3,56 1 1 2 2 1 1 158 Tinggi
117 3 2 3,37 1 1 2 2 1 2 137 Rendah
118 3 2 2,86 1 1 2 1 1 2 150 Tinggi
119 3 1 3,54 1 1 1 2 1 2 138 Rendah
120 3 1 3,59 1 1 1 1 1 1 152 Tinggi
121 3 2 3,49 1 1 1 1 1 1 170 Tinggi
122 3 2 2,91 1 2 1 1 2 1 143 Rendah
123 3 2 3,82 1 1 2 2 1 2 168 Tinggi
(20)
LAMPIRAN ANALISA STATISTIK
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
1=2011, 2=2010,
3=2009 * SDLR 125 100,0% 0 ,0% 125 100,0%
1=Laki, 2=Perempuan *
SDLR 125 100,0% 0 ,0% 125 100,0%
IPK * SDLR 125 100,0% 0 ,0% 125 100,0%
1=Negeri, 2=Swasta *
SDLR 125 100,0% 0 ,0% 125 100,0%
1=Bali, 2=Luar Bali *
SDLR 125 100,0% 0 ,0% 125 100,0%
1=Denpasar, 2=Luar
Denpasar * SDLR 125 100,0% 0 ,0% 125 100,0%
1=SMPTN, 2=PMDK *
SDLR 125 100,0% 0 ,0% 125 100,0%
1=Internal, 2=Eksternal
* SDLR 125 100,0% 0 ,0% 125 100,0%
1=Ortu, 2=kost,
3=Saudara * SDLR 125 100,0% 0 ,0% 125 100,0%
1=2011, 2=2010, 3=2009 * SDLR Crosstabulation
Count
SDLR
Total
Rendah Tinggi
1=2011, 2=2010, 3=2009
1 0 0 1
1 0 13 39 52
2 0 10 15 25
(21)
Total 1 41 83 125
1=Laki, 2=Perempuan * SDLR Crosstabulation
Count
SDLR
Total
Rendah Tinggi
1=Laki,
2=Perempuan 1 1 0 0 1
0 20 48 68
2 0 21 35 56
Total 1 41 83 125
IPK * SDLR Crosstabulation
Count
SDLR
Total
Rendah Tinggi
IPK 1 0 0 1
<3 0 5 6 11
<3,7 0 32 69 101
>=3,7 0 4 8 12
Total 1 41 83 125
1=Negeri, 2=Swasta * SDLR Crosstabulation
(22)
SDLR
Total
Rendah Tinggi
1=Negeri,
2=Swasta 1 1 0 0 1
0 41 79 120
2 0 0 4 4
Total 1 41 83 125
1=Bali, 2=Luar Bali * SDLR Crosstabulation
Count
SDLR
Total
Rendah Tinggi
1=Bali, 2=Luar Bali
1 0 0 1
1 0 39 80 119
2 0 2 3 5
Total 1 41 83 125
1=Denpasar, 2=Luar Denpasar * SDLR Crosstabulation
Count
SDLR
Total
Rendah Tinggi
1=Denpasar,
2=Luar Denpasar 1 1 0 0 1
0 37 68 105
2 0 4 15 19
(23)
1=SMPTN, 2=PMDK * SDLR Crosstabulation
Count
SDLR
Total
Rendah Tinggi
1=SMPTN, 2=PMDK
1 0 0 1
1 0 6 28 34
2 0 35 55 90
Total 1 41 83 125
1=Internal, 2=Eksternal * SDLR Crosstabulation
Count
SDLR
Total
Rendah Tinggi
1=Internal,
2=Eksternal 1 1 0 0 1
0 33 72 105
2 0 8 11 19
Total 1 41 83 125
1=Ortu, 2=kost, 3=Saudara * SDLR Crosstabulation
Count
SDLR
Total
Rendah Tinggi
(24)
2=kost, 3=Saudara
1 0 8 30 38
2 0 28 48 76
3 0 5 5 10
(1)
106
3
1
3,52
1
1
1
2
1
2
143 Rendah
107
3
1
3,46
1
1
1
2
2
2
152 Tinggi
108
3
1
3,58
1
1
1
2
1
2
126 Rendah
109
3
1
3,43
1
1
1
1
1
2
168 Tinggi
110
3
2
3,66
1
1
1
2
1
3
156 Tinggi
111
3
2
3,49
1
1
1
2
2
2
104 Rendah
112
3
2
3,59
1
1
1
1
1
2
149 Rendah
113
3
2
3,31
1
1
1
1
1
2
152 Tinggi
114
3
2
3,45
1
1
1
2
1
2
137 Rendah
115
3
2
3,27
1
1
1
1
1
2
141 Rendah
116
3
1
3,56
1
1
2
2
1
1
158 Tinggi
117
3
2
3,37
1
1
2
2
1
2
137 Rendah
118
3
2
2,86
1
1
2
1
1
2
150 Tinggi
119
3
1
3,54
1
1
1
2
1
2
138 Rendah
120
3
1
3,59
1
1
1
1
1
1
152 Tinggi
121
3
2
3,49
1
1
1
1
1
1
170 Tinggi
122
3
2
2,91
1
2
1
1
2
1
143 Rendah
123
3
2
3,82
1
1
2
2
1
2
168 Tinggi
(2)
LAMPIRAN ANALISA STATISTIK
Case Processing SummaryCases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
1=2011, 2=2010,
3=2009 * SDLR 125 100,0% 0 ,0% 125 100,0%
1=Laki, 2=Perempuan *
SDLR 125 100,0% 0 ,0% 125 100,0%
IPK * SDLR 125 100,0% 0 ,0% 125 100,0%
1=Negeri, 2=Swasta *
SDLR 125 100,0% 0 ,0% 125 100,0%
1=Bali, 2=Luar Bali *
SDLR 125 100,0% 0 ,0% 125 100,0%
1=Denpasar, 2=Luar
Denpasar * SDLR 125 100,0% 0 ,0% 125 100,0%
1=SMPTN, 2=PMDK *
SDLR 125 100,0% 0 ,0% 125 100,0%
1=Internal, 2=Eksternal
* SDLR 125 100,0% 0 ,0% 125 100,0%
1=Ortu, 2=kost,
3=Saudara * SDLR 125 100,0% 0 ,0% 125 100,0%
1=2011, 2=2010, 3=2009 * SDLR Crosstabulation
Count
SDLR
Total
Rendah Tinggi
1=2011, 2=2010, 3=2009
1 0 0 1
1 0 13 39 52
(3)
Total 1 41 83 125
1=Laki, 2=Perempuan * SDLR Crosstabulation
Count
SDLR
Total
Rendah Tinggi
1=Laki,
2=Perempuan 1 1 0 0 1
0 20 48 68
2 0 21 35 56
Total 1 41 83 125
IPK * SDLR Crosstabulation
Count
SDLR
Total
Rendah Tinggi
IPK 1 0 0 1
<3 0 5 6 11
<3,7 0 32 69 101
>=3,7 0 4 8 12
Total 1 41 83 125
1=Negeri, 2=Swasta * SDLR Crosstabulation
(4)
SDLR
Total
Rendah Tinggi
1=Negeri,
2=Swasta 1 1 0 0 1
0 41 79 120
2 0 0 4 4
Total 1 41 83 125
1=Bali, 2=Luar Bali * SDLR Crosstabulation
Count
SDLR
Total
Rendah Tinggi
1=Bali, 2=Luar Bali
1 0 0 1
1 0 39 80 119
2 0 2 3 5
Total 1 41 83 125
1=Denpasar, 2=Luar Denpasar * SDLR Crosstabulation
Count
SDLR
Total
Rendah Tinggi
1=Denpasar,
2=Luar Denpasar 1 1 0 0 1
0 37 68 105
2 0 4 15 19
(5)
1=SMPTN, 2=PMDK * SDLR Crosstabulation
Count
SDLR
Total
Rendah Tinggi
1=SMPTN, 2=PMDK
1 0 0 1
1 0 6 28 34
2 0 35 55 90
Total 1 41 83 125
1=Internal, 2=Eksternal * SDLR Crosstabulation
Count
SDLR
Total
Rendah Tinggi
1=Internal,
2=Eksternal 1 1 0 0 1
0 33 72 105
2 0 8 11 19
Total 1 41 83 125
1=Ortu, 2=kost, 3=Saudara * SDLR Crosstabulation
Count
SDLR
Total
Rendah Tinggi
(6)
2=kost, 3=Saudara
1 0 8 30 38
2 0 28 48 76
3 0 5 5 10