PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI ENERGI PANAS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS III SDN TUGU 11 KECAMATAN CIMANGGIS KOTA DEPOK.

(1)

No.195/S/PGSD-DM/8/JULI/2013 PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI ENERGI PANAS UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

DI KELAS IV SDN TUGU 11 KECAMATAN CIMANGGIS KOTA DEPOK

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagaian Dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh SUYATI

0904571

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2013


(2)

No.195/S/PGSD-DM/8/JULI/2013 Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1

========================================================== PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES

PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI ENERGI PANAS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

DI KELAS IV SDN TUGU 11 KECAMATAN CIMANGGIS KOTA DEPOK

Oleh SUYATI

0904571

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© SUYATI 2013

Universitas Pendidikan Indonesia Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

No.195/S/PGSD-DM/8/JULI/2013 LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI ENERGI PANAS UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

DI KELAS IV SDN TUGU 11 KECAMATAN CIMANGGIS KOTA DEPOK

Oleh SUYATI

0904571

Disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I,

Drs. Nana Djumhana, M.Pd NIP. 195905081984031002

Pembimbing II,

Drs. H. Dede Somarya, M.Pd NIP. 195803051984031002

Diketahui Oleh:

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia

Drs. H. Dede Somarya, M.Pd NIP. 195803051984031002


(4)

ABSTRAK

PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI ENERGI PANAS UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

DI KELAS III SDN TUGU 11 KECAMATAN CIMANGGIS KOTA DEPOK

Oleh SUYATI

0904571

Penelitian ini dilatarbelakangi permasalahan yakni pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher oriented) metode pembelajaran yang digunakan guru dalam proses belajar pembelajaran kurang bervariasi kebanyakan metode ceramah, tidak terbiasa melakukan kegiatan percobaan yang dapat mengaktifkan belajar siswa ketika pembelajaran berlangasung, banyak siswa yang tidak antusias dalam belajar akibatnya hasil pembelajaran menjadi rendah. Kegiatan pembelajaran dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA khususnya materi energi panas belum memuaskan. Hasilnya perolehan nilai rata-rata hanya 60, yang mencapai KKM baru 39% sementara KKM yang harus dicapai siswa 75. Kondisi nyata tersebut perlu diadakan perbaikan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan keterampilan proses. Berdasarkan permasalahan pokoknya adalah: 1). Bagaimanakah perencanaan pembelajaran IPA materi energi panas di kelas 4 SD Negeri Tugu 11 Cimanggis Depok melalui pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan hasil belajar siswa? 2). Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran IPA pada materi energi panas di kelas 4 SD Negeri Tugu 11 Cimanggis Depok dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses? 3). Bagaimana hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA pada materi energi panas di kelas 4 SD Negeri Tugu 11 Cimanggis Depok melalui penerapan pendekatan keterampilan proses?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi energi panas melalui pendekatan keterampilan proses. Metode peneltian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan menggunakan model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Targart melalui empat langkah tahapan: perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Alur penelitian dilakukan dua siklus. Pada penelitian yang telah diterapkan dan diamati terjadi suatu peningkatan. Hasil penelitian menunjukkan penerapan pendekatan keterampilan proses pada pembelajaran IPA materi energi panasternyata dapat meningkat. Proses dan hasil belajar aktivitas siswa meningkat dan hasil belajarnya pun meningkat. Rata-rata evaluasi siswa sudah melebihi KKM pada mata pelajaran IPA. Hal ini terbukti dari hasil evaluasi pada tiap siklus. Adapun hasil siklus I dengan rata-rata nilai hasil belajar siswa 73,14 menjadi 65,7%, sedangkan pada siklus II dengan nilai rata-rata 81,86 mencapai peningkatan ketuntasan 85,7%. Jadi penerapan pendekatan keterampilan proses perlu dijadikan suatu alternatif dalam upaya meningkatkan proses dan hasil belajar siswa.


(5)

ABSTRACT

APPLICATION PROCESS SKILLS APPROACH

IPA LEARNING MATERIALS ON HEAT ENERGY TO IMPROVE STUDENT LEARNING OUTCOMES

IN CLASS III SDN TUGU 11 CIMANGGIS DEPOK By

Suyati 0904571

This research is motivated problems that still teacher-centered learning (teacher oriented) teaching methods used by teachers for teaching and learning is less varied mostly lecture method, not used to conduct experiments that can activate students' learning when learning berlangasung, many students are not enthusiastic in learning consequently the learning outcomes to be low. Learning activities and learning outcomes of students in science subjects especially heat energy matter has not been satisfactory. The results are the average value of the acquisition is only 60, which reaches 39% while new KKM KKM students who have achieved 75. The real condition of the necessary repairs to the learning process skills approach. Based on the main issues are: 1). How does the science lesson planning materials heat energy in 4th grade State Monument 11 Cimanggis Depok through process skills approach to improving student learning outcomes? 2). How is the implementation of the science lesson on the material of heat energy in the 4th grade State Monument 11 Cimanggis Depok using process skills approach? 3). How the learning outcomes of students in learning science in the material of heat energy in the 4th grade State Monument 11 Cimanggis Depok through the application of process skills approach?. The purpose of this study is to describe the planning, implementation and student learning outcomes in science learning materials heat energy through the process skills approach. Other research methods used in this research is a method of classroom action research (Classroom Action Research) by using a model developed by Kemmis and Mc Targart through a four-step phases: planning, action, observation and reflection. Flow study done two cycles. In the research that has been applied and observed for an increase. The results demonstrate the applicability of the approach to learning science process skills panasternyata energy material can be increased. Processes and learning outcomes of students increased activity and increased learning outcomes. Average student evaluation has exceeded KKM on teaching science. This is evident from the results of the evaluation in each cycle. The results of the first cycle with an average value of student learning outcomes 73.14 to 65.7%, while in the second cycle with an average value of 81.86 reached mastery increased 85.7%. So the application of process skills approach needs to be an alternative in an effort to improve the process and outcomes of student learning.


(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GRAFIK ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Definisi Istilah ... 8

F. Hipotesis Penelitian ... 10

BAB II PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI ENERGI PANAS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA A. Konsep Pendekatan Keterampilan Proses ... 11

B. Konsep Pembelajaran IPA di SD ... 19


(7)

D. Penerapan Keterampilan Proses pada Pembelajaran IPA di SD .... 30

BAB III METODE DALAM PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 37

B. Model Penelitian ... 38

C. Subjek dan Lokasi Penelitian ... 39

D. Prosedur Penelitian ... 39

E. Instrumen Penelitian ... 41

F. Teknik Pengolahan Data ... 42

G. Analisis Data Hasil Tes ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 46

1. Tindakan Siklus I ... 46

a. Perencanaan ... 46

b. Pelaksanaan ... 47

c. Observasi Pembelajaran ... 52

d. Analisis dan Refleksi ... 54

2. Tindakan Siklus II ... 54

a. Perencanaan ... 54

b. Pelaksanaan ... 55

c. Observasi Pembelajaran ... 59

d. Analisis dan Refleksi ... 60


(8)

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan ... 68 B. Rekomendasi ... 70 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

A. Instrumen Penelitian B. Hasil Penelitian

C. Foto Aktivitas Guru dan Siswa D. Surat-surat


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1 Sumber Energi Panas………. ... 23

2.2 Bahan Bakar……... 23

2.3 Listrik………... 24

2.4 Makanan……….. ... 24

2.5 Konduksi……….. 25

2.6 Konveksi……….. 26

2.7 Menguap……….. 27

2.8 Mengembun………. 27

2.9 Melebur……… 28

3.1 Alur penelitian Tindakan Kelas menurut Kemmis dan Mc. Tagart (199:13)... 38


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel

1.1 Rekap hasil tes formatif kelas IV... 4

3.1 Kategori nilai rata-rata siswa ... 45

3.2 Kategori perolehan prosentase KKM siswa ... 45

4.1 Hasil penilaian LKS kelompok Siklus I ... 49

4.2 Ketuntasan Hasil belajar Siklus I ... 51

4.3 Hasil penilaian LKS kelompok Siklus II ... 57

4.4 Ketuntasan hasil belajar Siklus II ... 58

4.5 Pencapaian aspek pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran……….. 64


(11)

DAFTAR GRAFIK

Grafik

4.1 Hasil Perolehan Nilai Kegiatan Kelompok Pada Siklus I... 50

4.2 Ketuntasan hasil belajar Siklus I ... 52

4.3 Hasil Perolehan Nilai Kegiatan Kelompok Pada Siklus II... 57

4.4 Ketuntasan hasil belajar Siklus I ... 59

4.5 Perbandingan hasil belajar siswa pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II ... 65

4.6 Perbandingan prosentase KKM pada Pra Siklus, Siklus I Dan Siklus II ... 66


(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 1 dinyatakan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar, artinya tindakan mendidik bukan merupakan tindakan yang bersifat refleks atau spontan tanpa tujuan yang jelas melainkan merupakan tindakan yang rasional, disengaja, disiapkan, direncanakan untuk mencapai tujuan tertentu.

Pendidikan memegang peran yang sangat penting dalam kehidupan seseorang maupun suatu bangsa. Kemajuan pembangunan di suatu Negara, baik lahir maupun batin dapat dicapai melalui pendidikan yang terarah dan berkesinambungan. Melalui pendidikan dapat menciptakan manusia yang cerdas, terampil, berwawasan luas, disiplin, beriman, bertaqwa serta bertanggung jawab di dalam kehidupan.

Pendidikan merupakan kunci keberhasilan suatu bangsa menuju kearah yang lebih baik, maju dan berkualitas. Setiap Negara mempunyai sistem pendidikan yang berbeda – beda sesuai dengan kondisi dan kebutuhan warga masyarakatnya.

Tujuan pendidikan nasional dalam meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya tersebut merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah. Kualitas pendidikan harus disesuaikan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tuntutan perkembangan zaman.

Sekolah Dasar sebagai salah satu satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal mempunyai tujuan institusional tersendiri. Adapun tujuan pendidikan di Sekolah Dasar menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003, PP No. 19 Tahun 2005, adalah:

Meletakkan Dasar Kecerdasan, Pengetahuan, Kepribadian, Akhlak Mulia, serta Keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan


(13)

2

lebih lanjut.Sejalan dengan hal tersebut IPA sebagai mana dijelaskan pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan bahwa:

IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang bersifat fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sediri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya dalam kehiduan sehari-hari.

Pembelajaran IPA di SD diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, pendidikan IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi melalui serangkaian proses ilmiah agar siswa mampu menjelajahi dan memahami alam (Depdiknas, 2006). Berdasarkan hasil pengamatan pembelajaran selama ini pembelajaran IPA di SDN Tugu 11 Cimanggis Depok, masih terdapat banyak kekurangan, diantaranya:

1. Dalam proses pembelajaran guru jarang menggunakan alat peraga atau media pembelajaran IPA, serta jarang dalam kegiatan melakukan kegiatan percobaan yang dapat mengaktifkan belajar siswa.

2. Proses pembelajaran terutama IPA masih belum sesuai dengan harapan masih banyak diantara guru yang melaksanakan pembelajaran hanya menekankan aspek kognitif tanpa memperhatikan aspek yang lainnya, sehingga kemampuan siswa dalam memahami IPA menjadi rendah dan pemahaman materi yang dimiliki siswa tidak bertahan lama.

3. Pada saat guru sedang menjelaskan materi pelajaran perhatian para siswa terhadap materi yang disampaikan guru sangat kurang, para siswa banyak yang kurang antusias (tidak bergairah), aspek-aspek “keterbukaan, kreativitas dan rasa ingin tahu” dari siswa terhadap materi pelajaran yang disampaikan masih kurang.

4. Metode pembelajaran yang digunakan guru dalam proses pembelajaran kurang bervariasi kebanyakan metode ceramah.


(14)

3

5. Fakta dilapangan selama ini menunjukan bahwa dalam proses pembelajaran dan hasil belajar IPA masih terdapat banyak permasalahan.Bahwa hasil nilai belajar siswa dalam mata pelajaran IPA materi energi panas masih kurang memuaskan dengan rata-rata dibawah KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 75.Persentase nilai yang diperoleh siswa ≤ KKM yaitu 65,7% sedangkan persentae nilai yang diperoleh

siswa ≥ KKM yaitu 34,3%.

Berdasarkan pengamatan peneliti masih sangat jarang guru-guru sekolah dasar terutama guru di SD Negeri Tugu 11 kecamatan Cimanggis Kota Depok di dalam menyajikan pengajaran menggunakan berbagai pendekatan untuk mencari solusi terbaik yang dapat menggali potensi yang dimiliki siswa.Seorang siswa dapat mencapai hasil belajar yang baik apabila suatu lembaga pendidikan memiliki efisiensi internal dan eksternal seperti adanya dukungan infrasturuktur penunjang lainnya. Sementara itu dipihak siswa itu sendiri harus memiliki kesiapan dan keinginan untuk belajar. Karena dalam perkembangan dewasa ini yang bertanggung jawab terhadap pendidikan bukan sekolah, masyarakat dan orang tua, akan tetapi yang lebih bertanggung jawab adalah siswa itu sendiri.

Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Salah satu usaha yang perlu mendapat perhatian serius dalam meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan dilakukannya bimbingan belajar disamping hal- hal lain seperti metode mengajar, materi pelajaran, media dan fasilitas lainnya, sehingga dapat mengurangi rasa bosan dan keributan.

Bagi seorang guru untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Di dalam praktek pembelajaran sehari-hari, terkadang tujuan pembelajaran tidak tercapai secara maksimal. Salah satu faktor penyebabnya adalah metode yang digunakan dalam pembelajaran kurang tepat dan bervariasi. Sebagai dampak

dari hal ini, dikemukakan oleh Mulyana (2008:25) “Penggunaan metode


(15)

4

belajar siswa tidak mencapai tuntutan kompetensi dasar yang diharapkan”.

Melihat keadaan yang demikian, peneliti sebagai guru terdorong untuk melakukan refleksi diri terhadap proses kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama ini.

Adapun proses belajar yang diharapkan dalam pembelajaran itu antara lain siswa aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan. Melalui proses pembelajaran seperti ini, diyakini benar kompetensi dasar yang diupayakan dalam pembelajaran itu akan tercapai. Namun kenyataannya di kelas IV SDN Tugu 11 tidak demikian, sebagaimana uraian berikut:

1. Proses belajar siswa terkesan kurang aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan.

2. Antar siswa tidak terjadi saling belajar memberi dan menerima pengetahuan yang secara positif mendukung pada pencapaian kompetensi dasar.

3. Ketika pembelajaran berlangsung banyak siswa yang tidak antusias dalam belajar, memperhatikan,bertanya, apalagi mengemukakan gagasan atau pemikirannya akibat hasil pembelajaran menjadi rendah.

4. Pada mata pelajaran IPA Sebagian besar siswa belum berhasil mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yang telah ditetapkan yakni 75. Hal ini menunjukan bahwa hanya 34,3 % atau sebanyak 12 siswa yang berhasil mencapai KKM,dan 65,7 % atau 23 siswa memperoleh nilai dibawah KKM.Hal ini seperti yang ditunjukkan pada rekap hasil tes formatif, berikut:

Tabel 1.1

Rekap Hasil Tes Formatif Kelas IV pada Mata Pelajaran IPA Yang Memperoleh Nilai Jumlah Siswa Jumlah

100 0 0

95 0 0


(16)

5

75 6 450

70 5 350

65 3 195

60 5 300

55 5 275

50 4 200

45 1 45

Jumlah 35 2315

Rata-rata Nilai 66,1

Sumber: pengolahan Nilai Harian Siswa ( Buku Nilai )

Untuk mengatasi persoalan di atas, perlu adanya usaha sadar yang dilakukan oleh guru, dan untuk itu pula peneliti bermaksud melakukan perbaikan pembelajaran, berdasarkan pendekatan keterampilan proses. Besar harapan melalui pendekatan ini proses dan hasil belajar siswa mengalami perubahan ke arah yang diharapkan. Maka karena itulah peneliti berusaha untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar siswa dengan melakukan PTK (Penelitian Tindakan Kelas).

Dengan demikian pembelajaran IPA (Sains) dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses dapat memberikan solusi dan input berupa informasi yang sangat berguna untuk merubah paradigma lama belajar secara konvensional menuju belajar yang aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis akan menuangkan dalam sebuah penelitian tindakan kelas yang berjudul “ Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses pada Mata Pelajaran IPA Materi energi panas untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa kelas III di SDN Tugu 11 Kecamatan Cimanggis Kota Depok”sehingga di peroleh gambaran secara tepat dan akurat sebagai upaya perbaikan pelaksanaan proses pembelajaran khususnya untuk bidang studi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).


(17)

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka masalah pokok yang akan diteliti adalah “Bagaimana Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses pada Mata Pelajaran IPA Materi energi panas untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III SDN Tugu 11 Cimanggis Kota Depok”.

Untuk mempermudah dan memfokuskan penelitian, maka penulis merumuskan masalah tersebut, sebagai berikut:

1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran IPA pada materi energi panasdi kelas IV SDN Tugu 11 Cimanggis Depok melalui pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan hasil belajar siswa?

2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran IPA pada materi energi panasdi kelas IV SDN Tugu 11 Cimanggis Depok dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses?

3. Bagaimanakah hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA pada materi energi panasdi kelas IV SDN Tugu 11 Cimanggis Depok melalui pendekatan keterampilan proses?

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang penerapan pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA pada materi pokok energi panasdi kelas IV SD Negeri Tugu 11 Cimanggis kota Depok.


(18)

7

menjadi tujuan khusus dari kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ini, adalah :

a. Untuk mendeskripsikan perencanaan pembelajaran IPA pada materi energi panasdi kelas IV SDN Tugu 11 Cimanggis Depok dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses.

b. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran IPA pada materi energi panasdi kelas IV SDN Tugu 11 Cimanggis Depok dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses.

c. Untuk mendeskripsikan tentang hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA pada materi energi panasdi kelas IV SDN Tugu 11 Cimanggis Depok setelah menggunakan pendekatan keterampilan proses.

D. Manfaat Penelitian

Setelah melakukan penelitian pada materi energi panas dikelas III SDN TUGU 11 diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para guru khususnya, maupun pihak-pihak yang terkait pada dunia pendidikan dalam rangka mensukseskan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Mendiknas Nomor 22 Tahun 2006 Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, serta PeraturanMendiknas Nomor 23 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Setidaknya manfaat penelitian tindakan kelas ini di jabarkan sebagai berikut:

1. Bagi Siswa Kelas III SDN Tugu 11

a. Dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses siswa diharapkan dapat belajar secara aktif dan dapat mengembangkan potensi yang dimiliki.

b. Dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses diharapkan dapat membantu siswa untuk meningkatkan hasil belajar siswa.


(19)

8

2. Bagi Guru SDN Tugu 11

a. Membantu memberikan solusi dan mempermudah dalam penyampaian pelajaran IPA dengan menggunakan keterampilan proses pada materi energi panas.

b. Menambah wawasan bagi guru tentang pendekatan pembelajaran, yang dapat menciptakan suasana pembelajaran yang aktif sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Bagi Sekolah SDN Tugu 11

Penelitian ini diharapkan memberikan masukkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPA melalui pendekatan keterampilan proses yang disesuaikan dengan siswa dan karakteristik pelajaran yang akan meningkatkan prestasi sekolah.

E. Definisi Istilah

1. Pendekatan Keterampilan Proses

Pendekatan keterampilan proses menurut Semiawan (1990:18) adalah Pendekatan yang mengembangkan keterampilan-keterampilan memproseskan perolehan, anak akan mampu menemukan dan mengembangkan sendiri fakta dan konsep.Dengan kata lain endekatan keterampilan proses adalah pendekatan dalam pembelajaran yang memfasilitasi siswa sehingga dapat menemukan fakta-fakta dan kosep-konsep dan teori dengan keterampilan intelektual dan sikap ilmiah siswa sendiri.

2. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

IPA adalah salah satu mata pelajaran yang menjadi isi kurikulum di SD.Dalam Kurikulum Pendidikan Dasar GBPP (Dekdibud,1994:61) mengemukakan bahwa mata pelajaran IPA adalah


(20)

9

menghargai kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.Salah satu tujuan pengajaran IPA adalah agar siswa memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari.Oleh karena itu,pelajaran IPA sangat perlu diajarkan di sekolah dasar dengan menekankan pada pemberian pengalaman langsung melalui keterampilan proses dan sikap ilmiah yang tentunya harus didukung dengan berbagai sarana dan prasarana atau media yang relevan

Pada pembahasan ini penulis mengadakan penelitian tentang energi panas.Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha. Energi dapat berubah dari suatu bentuk kebentuk lainnya. Contoh salah satu bentuk energi adalah Panas.Sumber Energi Panas tersebut dapat berasal dari matahari,bahan bakar,listrik,makanan,gesekan.

Panas adalah salah satu bentuk energi yang dapat berpindah karena perbedaan suhu, panas dapat berpindah dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah.Perpindahan panas dapat terjadi di benda padat, cair atau gas,yaitu konduksi,konveksi,radiasi.Panas dapat mengubah wujud benda yaitu menguap,mengembun,melebur dan membeku,menyublim.Panas dapat mengubah suhu benda.Panas dapat membuat benda memuai.

3. Hasil Belajar

Hasil belajar terdiri dari dua kata, yakni hasil dan belajar. Antara hasil dan belajar memiliki arti yang berbeda. Hasil ialah wujud pencapaian dan suatu tujuan yang dikerjakan, diciptakan baik secara individu maupun kelompok. Hasil tak akan pernah didapat selama seseorang tidak melakukan suatu tindakan. Sedangkan belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar untuk menuju suatu perubahan.Dengan demikian dapat dipahami makna hasil belajar merupakan wujud tujuan yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan pada diri individu dalam aktivitas kemandirian hidup. (Djamarah. 1994:1-5). Hasil belajar adalah


(21)

10

kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Dengan kata lain setelah melaksanakn tes hasil belajar.

F. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan pada rumusan masalah, untuk sementara penulis menduga bahwa dengan dilakukan “Penerapan PendekatanKeterampilan Proses pada Mata Pelajaran IPA Materi Energi Panas dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III SDN Tugu 11 Cimanggis Kota Depok”. Untuk mengetahui hasilnya, maka penulis akan melakukan suatu kegiatan yaitu Penelitian Tindakan Kelas.


(22)

37

BAB III

METODE DALAM PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menerapkan pendekatan keterampilan proses. Dimana dalam proses ini tolak ukur kajian berada pada kompetensi guru pengajar sebagai penyampaian pendekatan pembelajaran sebagai salah satu cara untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dianggap kurang memuaskan.

Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian praktis yang dilakukan dikelas dan bertujuan untuk memperbaiki praktek pembelajaran yang ada, dan atau meningkatkan kualitas pembelajaran. Disamping implementasi tindakan untuk memecahkan masalah, penelitian ini merupakan suatu proses yang dinamis yang dimulaindari perencanaan, tindakan pengamatan dan refleksi.

Dalam pelaksanaannya penelitian perlu memahami karakteristik dan prinsip yang ada dalam PTK agar kegiatan yang dilakukan dapat dipertanggung jawabkan oleh peneliti. Selain itu diharapkan penelitian ini bisa menjadi acuan bagi penulis untuk melakukan penelitian selanjutnya untuk memperbaiki pembelajaran di sekolah. Pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat Wardani, dkk (2004:6-12) yang menyebutkan bahwa: peran guru dalam pelaksanaan pembelajaran adalah mengupayakan tarap serap siswa yang tinggi dan merata, sedangkan peran utama guru yang melaksanakan PTK adalah memperbaiki pembelajaran dalam rangka meningkatkan dan meratakan tarap serap peserta didik.

Salah satu upaya yang harus dilakukan guru dalam menyempurnaan dan peningkatan mutu di Sekolah Dasar adalah pemecahan masalah pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sarana dan sumber pembelajaran, masalah penilaian pembelajaran, dan hal-hal yang berpengaruh terhadap kelancaran pelaksanaan pembelajaran.


(23)

38

B. Model Penelitian

Seperti yang telah kita ketahui di atas, PTK dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur, yang terdiri dari 4 tahap, yaitu merencanakan, melakukan tindakan, mengamati, melakukan refleksi.

Dari tahapan PTK yang telah disebutkan di atas, maka prosedur penelitian, dikembangkan ke dalam beberapa tahap. Menurut pendahulunya Kurt Lewin yaitu Kemmis dan Mc Targart (Hermawan, R dkk 2007:127-128) tahap penelitian tindakan kelas terdiri dari:

1. Perencanaan (planning)

2. Pelaksanaan Tindakan (action) 3. Observasi (observation), 4. Refleksi (reflection)

Dari tahapan-tahapan diatas, penulis memulai penelitian dari observasi awal, dilanjutkan dengan penyusunan rencana tindakan, kemudian pelaksanaan tindakan, observasi, dan berakhir dari setiap siklus dengan berpatokan pada refleksi awal. Tahap / siklus penelitian tersebut dapat dilihat pada gambar berikut:

Siklus I

Siklus II Observasi Awal

Penyusunan Rencana Tindakan

Pelaksanaan Tindakan Observasi

Refleksi I

Penyusunan Rencana perbaikan

Pelaksanaan Tindakan Observasi

Refleksi II


(24)

39

C. Subjek dan Lokasi Penelitian 1. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Tugu 11 Kecamatan Cimanggis Kota Depok. Penelitian ini dilakukan terhadap kelas IV pada pelajaran IPA. Jumlah siswa yang menjadi penelitian sebanyak 35 siswa terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Usia siswa antara 11-12 tahun. Secara domisili mereka sebagian besar tinggal di sekitar Desa Tugu yang berada di wilayah Kecamatan Cimanggis Kota Depok. Pada penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan topik “EnergiPanas” yang merupakan materi pelajaran kelas 4 pada semester 2.

2. Lokasi dan Waktu Penelitian a. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Tugu 11 Kecamatan Cimanggis Kota Depok. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas IV pada pembelajaran IPA. Penelitian ini dibantu oleh guru lain yang bertindak sebagai pengamat (observer) yang bertugas untuk memberikan masukan-masukan terhadap kekurangan dalam proses penelitian yang dilakukan di kelas IV.

b. Waktu Penelitian

Waktu penelitian penelitian ini dilakukan selama kurang lebih satu bulan, yaitu di mulai dari bulan Februari 2013 untuk tahapan persiapan sampai dengan bulan April 2013 untuk tahap pelaksanaan. D. Prosedur Penelitian

Alur penelitian yang dilakukan pada penelitian tindakan kelas disesuaikan dengan model yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc. Tagart (Kasbolah, 1988:113) dalam melaksanakan penelitian dibuat beberapa siklus untuk mempermudah langkah penelitian. Di mulai dari tahap analisis kurikulum, melakukan studi pustaka, observasi awal, menemukan masalah dan mengidentifikasinya, merencanakan langkah awal tindakan dan menyusun rencana tindakan, melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana


(25)

40

tindakan ke I, kemudian merefleksikannya kembali. Setelah selesai satu siklus yang di akhiri dengan refleksi maka diperbaiki pada siklus berikutnya hingga di temukan jawaban sebagai kesimpulan akhir dalam penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada uraian berikut:

1. Tahap Perencanaan Siklus I

a. Perencanaan b. Pelaksanaan c. Observasi d. Refleksi Siklus II

a. Perencanaan b. Pelaksanaan c. Observasi d. Refleksi 2. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan dalam 2 siklus. a. Siklus I

1) Setelah mendapat gambaran keadaan kelas, perhatian dan aktivitas siswa, motivasi belajar, sarana belajar, maka dilakukanlah tindakan kelas pertama, yaitu mendesain kegiatan belajar untuk satu kompetensi dasar.

2) Peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran, yang dibantu teman sejawat untuk memantau/mengobservasi pelaksanaan pembelajaran. Sasaran pemantauan adalah kegiatan siswa, kegiatan guru, dan efektivitas penggunaan pendekatan keterampilan proses.

3) Melakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dan hambatan dari pembelajaran dengan pendekatan keterampilan


(26)

41

4) Melakukan perbaikan desain pembelajaran, berdasarkan evaluasi hasil pemantauan.

5) Peneliti bersama teman sejawat menganalisis dan merefleksi pelaksanaan dan hasil kegiatan pembelajaran siklus I yang diajukan pada siklus II.

b. Siklus II

1) Setelah memperoleh gambaran pada desain pembelajaran kegiatan pertama (siklus I) peneliti mendesain kembali kegiatan pembelajaran dengan menambahkan atau memfokuskan aspek-aspek yang belum optimal pada tindakan (siklus I).

2) Melakukan pemantauan (observasi) terhadap pelaksanaan pembelajaran yang sedang dilakukan. Sasaran pemantauan adalah kegiatan siswa dalam merespon pelajaran, sikap guru dalam mengelola pembelajaran dan efektivitas pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses yang diterapkan. 3) Melakukan evaluasi hasil kegiatan yang sudah dilakukan,

untuk mengetahui efektivitas keberhasilan dari penggunaan strategi-strategi baru pembelajaran yang sudah dilakukan. 4) Melakukan perbaikan desain pembelajaran, berdasarkan hasil

pengamatan.

5) Peneliti bersama teman sejawat menganalisis dan merefleksi pelaksanaan dan hasil kegiatan pembelajaran siklus II, hasil analisis dan refleksi terhadap tindakan II ini menjadi bahan acuan kesimpulan dari penelitian yang sudah dilakukan. E. Instrumen Penelitian

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP )

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) digunakan sebagai bahan acuan / pedoman ketika penulis melaksanakan tindakan pembelajaran.


(27)

42

Pedoman observasi digunakan untuk memperoleh data tentang pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa. Observasi sebagai alat pengumpul data digunakan secara langsung dalam pembelajaran untuk mencatat data pelaksanaan pembelajaran yang akan menjadi masukan dalam rangka refleksi observasi pembelajaran oleh observer.

Pedoman observasi disusun untuk mengamati aktifitas guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.

3. Soal Tes

Tes tertulis digunakan untuk memperoleh data mengenai hasil belajar siswa secara individual dalam penguasaan materi “EnergiPanas” pada siklus I tentang SumberEnergiPanaspada siklus II PerpindahanEnergiPanas.

Tujuan tes ini untuk melihat ada atau tidaknya peningkatan hasil belajar antara sebelum dan sesudah pemberian tindakan pada materi

“EnergiPanas” melalui penerapan pendekatan keterampilan proses dengan cara melihat perubahan rata-rata nilai yang diperoleh siswa. F. Teknik Pengolahan Data

1. Teknik Pengolahan Data Hasil Observasi a. Reduksi Data

Menyeleksi data dengan cara memilah dan memilih data yang diperlukan dan membuang data yang tidak diperlukan.

b. Klasifikasi Data

Mengklasifikasikan data yang diperoleh dari siklus I dan siklus II dengan mengacu pada RPP. Tujuannya untuk mengetahui aktifitas guru dan siswa yang diharapkan terjadi atau tidak diharapkan terjadi juga untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diperoleh. Dan untuk mempermudah, data-data tersebut kemudian diklasifikasikan sesuai dengan jenis datanya, misalnya:


(28)

43

3. Data tentang hasil belajar c. Display Data

Mendeskripsikan data yang sudah diperoleh dalam bentuk narasi, uraian atau dalam bentuk tabel juga grafik.

d. Interpretasi Data

Menafsirkan data-data yang sudah didisplay baik data dalam bentuk tabel atau data dalam bentuk grafik.

e. Refleksi

Meninjau kembali perencanaan dan pelaksanaan yang telah dilakukan dengan cara melihat kekuatan yang sudah diperoleh atau kelemahan apa yang masih harus ditingkatkan. Kemudian kekuatan dan kelemahan tersebut dianalisis mengapa masih terjadi kelemahan dan bagaimana cara mengatasi kelemahan tersebut yang kemudian ditingkatkan pada tindakan berikutnya.

2. Teknik Pengolahan Data Hasil Tes a. Scoring

1. Penskoran terhadap jawaban yang diberikan siswa. Tiap-tiap butir soal yang dijawab oleh siswa diberi skor sesuai dengan lengkap tidaknya jawaban yang diberikan, dengan rumus:

Nilai =

x 100%

2. Penilaian terhadap jawaban siswa. Setelah penskoran tiap butir jawaban, langkah selanjutnya adalah menjumlahkan skor yang diperoleh oleh masing-masing siswa.

3. Pengelompokkan nilai tes dengan rentang nilai tertentu. Setelah penskoran lalu skor hasil tes dikelompokkan dengan rentang nilai tertentu untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian ranah kognitif siswa.

b. Menghitung Rata-rata

1. Menentukan penilaian hasil kegiatan siswa pada setiap siklus melalui Lembar Kerja Siswa ( LKS )


(29)

44

Nilai =

x 100 %

2. Rata-rata hitung hasil belajar (pos tes) dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

̅ =∑ Keterangan:

X = Rata-rata hitung

∑ x = Skor

n = Banyaknya Data

2. Penentuan nilai rata-rata tes dari seluruh siswa yang mengikuti tes. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa secara klasikal, yaitu jika> 85 % siswa memperoleh skor >75 % dari skor total.

Ketuntasan Belajar = ∑

∑ x 100 % Keterangan:

Ketuntasan belajar = ketuntasan belajar secara klasikal

∑ Swa =siswa yang memperoleh tingkat

penguasaan >75%

∑ Swatot = jumlah siswa

G. Analisis Data Hasil Tes 1. Scoring

Kriteria penilaian pada post tes siklus I dan siklus II adalah berupa uraian yang berjumlah 5 soal, dimana setiap soal mempunyai bobot skor 20 apabila siswa dapat menjawab dengan benar sehingga skor maksimum yang dapat diperoleh adalah 100.

2. Nilai Rata-rata

Hasil akhir post tes (nilai rata-rata) dikelompokkan menjadi beberapa kategori sebagai berikut:


(30)

45

Tabel 3.1

Kategori Nilai Rata-rata Siswa

No Rentang Nilai Kategori

1 90 – 100 Sangat Baik

2 70 – 89 Baik

3 50 – 69 Cukup

4 30 – 49 Kurang

5 0 – 29 Kurang Sekali

Sedangkan untuk persentase KKM dapat dikelompokkan menurut kategori sebagai berikut:

Tabel 3.2

Kategori Perolehan Prosentase KKM Siswa

No Persentase Kategori

1 65 % - 100 % Berhasil ( Tuntas ) 2 0 % - 64 % Belum Berhasil (Belum Tuntas)


(31)

68

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, sebagaimana telah disajikan pada Bab IV dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Perencanaan

Sistematika perencanaan pembelajaran IPA tentang materi Energi Panas dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses pada dasarnya adalah sama dengan sistematika RPP yang biasa disusun para guru. Namun untuk penerapan pendekatan keterampilan proses, RPP yang disusun mempunyai ciri-ciri khas atau khusus. Langkah rencana penyusunan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses sebagai berikut: langkah pertama adalah merumuskan masalah, langkah kedua adalah mengumpulkan data dengan (mengamati, menggolongkan, merencanakan, menerapkan, mengkomunikasikan, serta menarik kesimpulan).

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan Pembelajaran IPA materi Energi Panasdengan menerapkan pendekatan keterampilan proses dilakukan dua siklus. Siklus I tentang Energi Panas sedangkan siklus II tentang Perpindahan Panas. Aktivitas guru dalam perencanaan pembelajaran adalah mempersiapkan RPP, alat


(32)

69

Suyati , 2013

lainnya. Penerapan pendekatan keterampilan proses pada pembelajaran IPA kelas IV SDN Tugu 11 Cimanggis Kota Depok adalah guru membimbing siswa merumuskan masalah, siswa diminta untuk mengumpulkan data dengan cara mengamati, menggolongkan, merencanakan, menerapkan, mengkomunikasikan, serta sisswa menarik kesimpulan (menyimpulkan). Ternyata penerapan pendekatan keterampilan proses pada pembelajaran IPA materi Energi Panas mempunyai pengaruh positif yang dapat meningkatkan proses, aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswapun meningkat.

3. Hasil Belajar

Setelah diterapkannya pendekatan keterampilan proses pada kelas IV pada mata pelajaran IPA materi Energi Panas di SDN Tugu 11 Cimanggis Depok. Terlihat hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Hasil yang diperoleh dalam setiap tindakan cukup memuaskan peneliti, walaupun pada siklus I hanya sedikit peningkatannya, tetapi pada siklus II rata-rata evaluasi siswa sudah melebihi nilai KKM pada mata pelajaran IPA. Hal ini terbukti dari hasil evaluasi siswa pada tiap siklus. Adapun hasil siklus I dengan rata-rata nilai hasil belajar siswa 73,14 menjadi (63,9%), sedangkan pada siklus II dengan rata-rata 81,86 mencapai peningkatan ketuntasan 83,3%.Sehingga pembelajaran materi energi panas melalui pendekatan keterampilan proses telah tuntas dan pembelajaran diarahkan pada peningkatan pembelajaran melalui pendekatan keterampilan proses.


(33)

70

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian tindakan yang sudah dilakukan, maka peneliti memberikan beberapa saran demi peningkatan kualitas pembelajaran IPA di SD diantaranya :

1. Bagi Siswa

Dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses siswa dapat belajar secara aktif, kreatif dalam proses pembelajaran dan mengembangkan potensi yang dimiliki serta menanamkan perilaku sosial sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.

2. Bagi Guru

Guru diharapkan dapat menggunakan pendekatan keterampilan proses sebagai variasi dalam kegiatan pembelajaran, sehingga siswa tidak hanya memperoleh konsep materi tetapi juga bermakna dalam kehidupan sehari-hari.

Guru diharapkan dapat mempererat hubungan baik antara guru dengan siswa, maupin siswa dengan siswa. Guru harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk ikut berpartisipasi dalam pembelajaran.

Guru harus mempersiapkan kegiatan pembelajaran dengan baik, seperti mengekplor metode-metode pembelajaran lainnya, sehingga kegiatan pembelajaran tidak terasa membosankan, memotivasi siswa dan persiapan-persiapan lainnya.


(34)

71

Suyati , 2013

3. Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan memberikan masukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPA melalui pendekatan keterampilan proses yang disesuaikan dengan siswa dan karakteristik pelajaran yang akan meningkatkan prestasi sekolah.

Sekolah diharapkan menunjang alat peraga yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

4. Bagi Peneliti

Bagi peneliti dalam menerapkan pendekatan keterampilan proses akan lebih efektif apabila jumlah siswa tidak terlalu banyak, sehingga peran serta siswa dalam pembelajaran akan lebih optimal.


(35)

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. Dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Irama Widya. Arikunto, S. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Depdiknas, 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar Mata Pelajaran Sains SD/MI. Jakarta Depdiknas

Handayani, Tutik. 2010. Penerapan Keterampilan Proses di Kelas 3. Bandung Hermawan. R. Mujono dan Seherman. A. 2007. Metode Penelitian Pendidikan

Sekolah Dasar. Bandung: UPI PRESS

Mahmuddin. 2009. Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA. www.goegle.com (05 Nopember 2009)

Margaretta. Hendri Edi dan Sujana Atep. 2009. Konsep Dasar IPA. Bandung: UPI PRESS

Massofa. 2011. Pendekatan Keterampilan Proses dalam Belajar Mengajar. (http://www.massofa.wordpress.com/2011/08/16 /pendekatan-ketrampilan-proses-dalam-belajar-mengajar/

Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. 2010. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Priyono dan Sayekti, Titik. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam kelas 3. Jakarta: Depertemen Pendidikan Nasional

Rakhmat, Cece, Nandang Budiman dan Nenden Ineu Herawati. 2006. Psikologi Pendidikan. Bandung: UPI PRESS.

Rositawaty, S dan Muharam, Aris. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam 3. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Sudjana, Nana. 1990. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sukiyadi. D. 2006. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: UPI PRESS


(36)

(1)

Suyati , 2013

Penerapan Pendekatan Keterampilan ProsesPada Mata Pelajaran Ipa Materi Energi Panas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Kelas IV SDN Tugu 11 Kecamatan Cimanggis Kota Depok Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, sebagaimana telah disajikan pada Bab IV dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Perencanaan

Sistematika perencanaan pembelajaran IPA tentang materi Energi Panas dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses pada dasarnya adalah sama dengan sistematika RPP yang biasa disusun para guru. Namun untuk penerapan pendekatan keterampilan proses, RPP yang disusun mempunyai ciri-ciri khas atau khusus. Langkah rencana penyusunan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses sebagai berikut: langkah pertama adalah merumuskan masalah, langkah kedua adalah mengumpulkan data dengan (mengamati, menggolongkan, merencanakan, menerapkan, mengkomunikasikan, serta menarik kesimpulan).

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan Pembelajaran IPA materi Energi Panasdengan menerapkan pendekatan keterampilan proses dilakukan dua siklus. Siklus I tentang Energi Panas sedangkan siklus II tentang Perpindahan Panas. Aktivitas guru dalam perencanaan pembelajaran adalah mempersiapkan RPP, alat peraga, LKS, pedoman observasi, evaluasi individu dan instrumen


(2)

69

Suyati , 2013

Penerapan Pendekatan Keterampilan ProsesPada Mata Pelajaran Ipa Materi Energi Panas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Kelas IV SDN Tugu 11 Kecamatan Cimanggis Kota Depok Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

lainnya. Penerapan pendekatan keterampilan proses pada pembelajaran IPA kelas IV SDN Tugu 11 Cimanggis Kota Depok adalah guru membimbing siswa merumuskan masalah, siswa diminta untuk mengumpulkan data dengan cara mengamati, menggolongkan, merencanakan, menerapkan, mengkomunikasikan, serta sisswa menarik kesimpulan (menyimpulkan). Ternyata penerapan pendekatan keterampilan proses pada pembelajaran IPA materi Energi Panas mempunyai pengaruh positif yang dapat meningkatkan proses, aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswapun meningkat.

3. Hasil Belajar

Setelah diterapkannya pendekatan keterampilan proses pada kelas IV pada mata pelajaran IPA materi Energi Panas di SDN Tugu 11 Cimanggis Depok. Terlihat hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Hasil yang diperoleh dalam setiap tindakan cukup memuaskan peneliti, walaupun pada siklus I hanya sedikit peningkatannya, tetapi pada siklus II rata-rata evaluasi siswa sudah melebihi nilai KKM pada mata pelajaran IPA. Hal ini terbukti dari hasil evaluasi siswa pada tiap siklus. Adapun hasil siklus I dengan rata-rata nilai hasil belajar siswa 73,14 menjadi (63,9%), sedangkan pada siklus II dengan rata-rata 81,86 mencapai peningkatan ketuntasan 83,3%.Sehingga pembelajaran materi energi panas melalui pendekatan keterampilan proses telah tuntas dan pembelajaran diarahkan pada peningkatan pembelajaran melalui pendekatan keterampilan proses.


(3)

Suyati , 2013

Penerapan Pendekatan Keterampilan ProsesPada Mata Pelajaran Ipa Materi Energi Panas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Kelas IV SDN Tugu 11 Kecamatan Cimanggis Kota Depok Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian tindakan yang sudah dilakukan, maka peneliti memberikan beberapa saran demi peningkatan kualitas pembelajaran IPA di SD diantaranya :

1. Bagi Siswa

Dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses siswa dapat belajar secara aktif, kreatif dalam proses pembelajaran dan mengembangkan potensi yang dimiliki serta menanamkan perilaku sosial sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.

2. Bagi Guru

Guru diharapkan dapat menggunakan pendekatan keterampilan proses sebagai variasi dalam kegiatan pembelajaran, sehingga siswa tidak hanya memperoleh konsep materi tetapi juga bermakna dalam kehidupan sehari-hari.

Guru diharapkan dapat mempererat hubungan baik antara guru dengan siswa, maupin siswa dengan siswa. Guru harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk ikut berpartisipasi dalam pembelajaran.

Guru harus mempersiapkan kegiatan pembelajaran dengan baik, seperti mengekplor metode-metode pembelajaran lainnya, sehingga kegiatan pembelajaran tidak terasa membosankan, memotivasi siswa dan persiapan-persiapan lainnya.


(4)

71

Suyati , 2013

Penerapan Pendekatan Keterampilan ProsesPada Mata Pelajaran Ipa Materi Energi Panas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Kelas IV SDN Tugu 11 Kecamatan Cimanggis Kota Depok Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Bagi Sekolah

Penelitian ini diharapkan memberikan masukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPA melalui pendekatan keterampilan proses yang disesuaikan dengan siswa dan karakteristik pelajaran yang akan meningkatkan prestasi sekolah.

Sekolah diharapkan menunjang alat peraga yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

4. Bagi Peneliti

Bagi peneliti dalam menerapkan pendekatan keterampilan proses akan lebih efektif apabila jumlah siswa tidak terlalu banyak, sehingga peran serta siswa dalam pembelajaran akan lebih optimal.


(5)

Suyati , 2013

Penerapan Pendekatan Keterampilan ProsesPada Mata Pelajaran Ipa Materi Energi Panas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Kelas IV SDN Tugu 11 Kecamatan Cimanggis Kota Depok Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal. Dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Irama Widya. Arikunto, S. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Depdiknas, 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar Mata Pelajaran Sains SD/MI. Jakarta Depdiknas

Handayani, Tutik. 2010. Penerapan Keterampilan Proses di Kelas 3. Bandung Hermawan. R. Mujono dan Seherman. A. 2007. Metode Penelitian Pendidikan

Sekolah Dasar. Bandung: UPI PRESS

Mahmuddin. 2009. Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA. www.goegle.com (05 Nopember 2009)

Margaretta. Hendri Edi dan Sujana Atep. 2009. Konsep Dasar IPA. Bandung: UPI PRESS

Massofa. 2011. Pendekatan Keterampilan Proses dalam Belajar Mengajar. (http://www.massofa.wordpress.com/2011/08/16 /pendekatan-ketrampilan-proses-dalam-belajar-mengajar/

Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. 2010. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Priyono dan Sayekti, Titik. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam kelas 3. Jakarta: Depertemen Pendidikan Nasional

Rakhmat, Cece, Nandang Budiman dan Nenden Ineu Herawati. 2006. Psikologi Pendidikan. Bandung: UPI PRESS.

Rositawaty, S dan Muharam, Aris. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam 3. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Sudjana, Nana. 1990. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Sukiyadi. D. 2006. Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: UPI PRESS

Sularmi dan Wijayanti. 2008. Sain Ilmu Pengetahuan Alam kelas 3. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.


(6)

Suyati , 2013

Penerapan Pendekatan Keterampilan ProsesPada Mata Pelajaran Ipa Materi Energi Panas Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Kelas IV SDN Tugu 11 Kecamatan Cimanggis Kota Depok Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu


Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MEDIA VIDEO INTERAKTIF PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI ALAT PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA DI KELAS V SDN TUGU 11 CIMANGGIS DEPOK.

0 2 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI ENERGI PANAS DAN ENERGI BUNYI.

0 4 37

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI ENERGI PANAS DAN ENERGI BUNYI.

0 1 50

PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI PADA PEMBELAJARAN IPA KONSEP ISOLATOR DAN KONDUKTOR DI SDN GIRI MEKAR KABUPATEN SUBANG.

0 0 36

PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI ENERGI PANAS.

0 1 36

PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG POKOK BAHASAN PANCAINDRA (PENGECAP) : Penelitian tindakan kelas di kelas IV SD Negeri Tugu 3 Cimanggis Kota Depok Propinsi Jawa Barat.

0 0 36

PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS III SDN TUGU 11 KECAMATAN CIMANGGIS KOTA DEPOK.

0 1 45

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SEKOLAH DASAR MELALUI PENDEKATAN STUDENT ACTIVE LEARNING PADA SISWA KELAS 4 DI SDN TUGU 9 CIMANGGIS DEPOK.

0 0 55

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI ENERGI PANAS.

0 1 33

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATAPELAJARAN IPA MATERI POKOK GAYA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SDN PASIR GUNUNG SELATAN 2 KECAMATAN CIMANGGIS KOTA DEPOK.

0 0 41