UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATAPELAJARAN IPA MATERI POKOK GAYA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SDN PASIR GUNUNG SELATAN 2 KECAMATAN CIMANGGIS KOTA DEPOK.

(1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI POKOK GAYA MELALUI PENERAPAN

METODE DEMONTRASI DI KELAS IV SDN PASIR GUNUNG SELATAN 2 KECAMATAN CIMANGGIS KOTA DEPOK

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagaian Dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh SUMARSIH

0904540

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2013


(2)

Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1

==========================================================

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI POKOK GAYA MELALUI PENERAPAN

METODE DEMONTRASI DI KELAS IV SDN PASIR GUNUNG SELATAN 2 KECAMATAN CIMANGGIS KOTA DEPOK

Oleh SUMARSIH

0904540

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© SUMARSIH 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013


(3)

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI POKOK GAYA MELALUI PENERAPAN

METODE DEMONTRASI DI KELAS IV SDN PASIR GUNUNG SELATAN 2 KECAMATAN CIMANGGIS KOTA DEPOK

Oleh

SUMARSIH 0904540

Disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I,

Drs. Nana Djumhana, M.Pd NIP. 195905081984031002

Pembimbing II,

Drs. H. Dede Somarya, M.Pd NIP. 195803051984031002

Diketahui Oleh:

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan


(4)

Drs. H. Babang Robani, M.Pd NIP. 196108141986031001


(5)

ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATAPELAJARAN IPA MATERI POKOK GAYA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SDN PASIR GUNUNG SELATAN 2 KECAMATAN CIMANGGIS KOTA DEPOK

Oleh SUMARSIH

0904540

Latar belakang permasalahan yakni pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher oriented) metode pembelajaran yang digunakan guru dalam proses pembelajaran kurang bervariasi kebanyakan metode ceramah,tidak terbiasa melakukan kegiatan demonstrasi yang dapat mengaktifkan belajar siswa,ketika pembelajaran berlangsung ,banyak siswa yang tidak antusias dalam belajar akibatnya hasil pembelajaran menjadi rendah.Kegiatan pembelajaran dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA khususnya Gaya belum memuaskan.Hasil perolehan rata-rata hanya 62,17 yang mencapai KKM baru 30% sementara KKM yang harus dicapai siswa adalah 75.Kondisi nyata tersebut perlu diadakan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan kegiatan penerapan metode demonstrasi.Berdasarkan permasalahan pokoknya adalah:1)Bagaimana perencanaan pembelajaran IPA pada materi gaya di kelas IV SDN Pasir Gunung Selatan 2 Kecamatan Cimanggis Depok melalui penerapan metode demonstrasi. 2)Bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPA pada materi gaya di kelas IV SDN Pasir Gunung Selatan 2 Kecamatan Cimanggis Depok melalui penerapan metode demonstrasi.3)Bagaimana hasil belajar siswa pada pelajaran IPA IPA pada materi gaya di kelas IV SDN Pasir Gunung Selatan 2 Kecamatan Cimanggis Depok melalui penerapan metode demonstrasi.Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perencanaan,pelaksanaan dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA pada materi gaya di kelas IV SDN Pasir Gunung Selatan 2 Kecamatan Cimanggis Depok melalui penerapan metode demonstrasi.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian Tindakan kelas (Classroom Action Research) dengan menggunakan model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Targart melalui empat langka tahapan:perencanaan,tindakan dan observervasi dan refleksi.Alur penelitian dilakukan dua siklus.Pada penelitian yang telah diterapkan dan diamati terjadi suatu peningkatan.Hasil penelitian menunjukan pendekatan pembelajaran melalui metode demonstrasi pada pembelajaran IPA materi gaya ternyata dapat meningkatkan proses dan hasil belajar dan aktivitas siswa yang meningkat.Jadi


(6)

penerapan metode demonstrasi perlu dijadikan alternative dalam upaya meningkatkan proses dan hasil belajar siswa.

ABSTRACT

EFFORTS TO IMPROVE STUDENT LEARNING OUTCOMES IN STYLE LESSON IPA CONTENT THROUGH THE IMPLEMENTATION OF DEMONSTRATION METHOD IN CLASS IV SDN SAND MOUNTAIN

SOUTH 2 CIMANGGIS DEPOK By

Sumarsih 0904540

Background of the problem is still teacher-centered learning (teacher oriented) learning methods used by teachers in the learning process less varied mostly lecture method, not used to doing activities that could enable demonstration of student learning, as learning progresses, many students are not enthusiastic in learning as a result rendah.Kegiatan learning outcomes into learning and student learning outcomes in science this particular style has not memuaskan.Hasil average achieved only 62.17 which reaches 30% while new KKM KKM students who have achieved is the real 75.Kondisi the necessary repairs learning by using the method of application activity demonstrasi.Berdasarkan main issues are: 1) How does the science lesson plans in grade IV material in the style of South Mountain Elementary School Sand 2 Depok Cimanggis through the application of methods of demonstration. 2) How does the implementation of learning styles in materials science in the fourth grade Elementary School South Mountain Sand 2 Depok Cimanggis through the application of methods demonstrasi.3) How student learning outcomes in science in science teaching material in class IV style SDN South Mountain Sand 2 Depok Cimanggis through application of the method demonstrasi.Tujuan this study was to describe the planning, implementation and student learning outcomes in science teaching style to the material in class IV South Mountain Elementary School Sand 2 Cimanggis demonstrasi.Metode Depok through the application of research methods used in this study is action research methods classroom (Classroom Action Research) by using a model developed by Kemmis and Mc Targart through a rare four phases: planning, action and observervasi and refleksi.Alur siklus.Pada research conducted two studies that have applied and observed occurred peningkatan.Hasil showed an approach method of learning through demonstrations on materials science learning style


(7)

may actually enhance the process and learning outcomes and student activities meningkat.Jadi demonstration application needs to be alternative methods in an effort to improve the process and outcomes of student learning.


(8)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GRAFIK ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Definisi Istilah ... 8

F. Hipotesis Penelitian ... 10

BAB II UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI POKOK GAYA MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI A. Konsep Metode Demonstrasi ………... 11

B. Konsep Pembelajaran IPA di SD ... 18

C. Konsep Hasil Belajar ... 22


(9)

BAB III METODE DALAM PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian ... 26

B. Model Penelitian ... 26

C. Subjek dan Lokasi Penelitian ... 27

D. Prosedur Penelitian ... 29

E. Instrumen Penelitian ... 32

F. Teknik Pengolahan Data ... 33

G. Analisis Data Hasil Tes ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 37

1. Tindakan Siklus I ... 37

a. Perencanaan ... 37

b. Pelaksanaan ... 37

c. Observasi Pembelajaran ... 43

d. Analisis dan Refleksi ... 44

2. Tindakan Siklus II ... 44

a. Perencanaan ... 44

b. Pelaksanaan ... 45

c. Observasi Pembelajaran ... 51

d. Analisis dan Refleksi ... 53


(10)

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan ... 58 B. Rekomendasi ... 59 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

A. Instrumen Penelitian B. Hasil Penelitian

C. Foto Aktivitas Guru dan Siswa D. Surat-surat


(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1 Gaya Dorong……….………... 18

2.2 Dinamometer.……... 19

2.3 Jenis-jenis Magnet……..…... 20

2.4 Gaya Listrik Statis……….. ... 20

2.5 Gaya Otot..……….. 21

2.6 Gaya Gravitasi Bumi……...………. 21

2.7 Gaya Pegas……….. 22

2.8 Mengembun………. 27

3.1 Alur penelitian Tindakan Kelas menurut Kemmis dan Mc. Tagart (199:13)... 27


(12)

DAFTAR TABEL

Tabel

1.1 Rekap hasil tes formatif kelas IV... 5

3.1 Kategori nilai rata-rata siswa ... 36

3.2 Kategori perolehan prosentase KKM siswa ... 36

4.1 Langkah-langkah Demonstrasi…………. ... 38

4.2 Hasil penilaian LKS kelompok Siklus I ... 41

4.3 Ketuntasan Hasil belajar Siklus I ... 42

4.4 Langkah-langkah Demonstrasi Siklus II ... 46

4.5 Hasil penilaian LKS kelompok Siklus II ... 48

4.6 Ketuntasan hasil belajar Siklus II ... 50


(13)

DAFTAR GRAFIK

Grafik

4.1 Hasil Perolehan Nilai Kegiatan Kelompok Pada Siklus I... 41

4.2 Ketuntasan hasil belajar Siklus I ... 43

4.3 Hasil Perolehan Nilai Kegiatan Kelompok Pada Siklus II... 49

4.4 Ketuntasan hasil belajar Siklus II ... 50

4.5 Perbandingan hasil belajar siswa pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II ... 56

4.6 Perbandingan prosentase KKM pada Pra Siklus, Siklus I Dan Siklus II ... 56


(14)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Dalam pembangunan nasional, pendidikan diartikan sebagai upaya meningkatkan harkat dan martabat manusia serta dituntut untuk menghasilkan kualitas manusia yang lebih tinggi guna menjaminpelaksanaan dan kelangsungan pembangunan. Peningkatan kualitas pendidikan harus dipenuhi melalui peningkatan kualitas dan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan lainnya. Pembaharuan kurikulum yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tanpa mengesampingkan nilai-nilai luhur sopan santun dan etika serta didukung penyediaan sarana dan prasarana yang memadai, karena pendidikan yang dilaksanakan sedini mungkin dan berlangsung seumur hidup menjadi tanggung jawab keluarga, sekolah, masyarakat dan pemerintah.

Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan pembangunan disegala bidang. Hingga kini pendidikan masih diyakini sebagai wadah dalam pembentukan sumber daya manusia yang diinginkan. Melihat begitu pentingnya pendidikan dalam pembentukan sumber daya manusia, maka peningkatan mutu pendidikan merupakan hal yang wajib dilakukan secara berkesinambungan guna menjawab perubahan zaman. Masalah peningkatan mutu pendidikan tentulah sangat berhubungan dengan masalah proses pembelajaran.

Proses pembelajaran yang sementara ini dilakukan di lembaga-lembaga pendidikan kita masih banyak yang mengandalkan cara-cara lama dalam penyampaian materinya. Di masa sekarang banyak orang mengukur keberhasilan suatu pendidikan hanya dilihat dari segi hasil. Pembelajaran yang baik adalah bersifat menyeluruh dalam melaksanakannya dan mencakup berbagai aspek, baik aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik, sehingga dalam pengukuran tingkat keberhasilannya selain


(15)

2

dilihat dari segi kuantitas juga dari kualitas yang telah dilakukan di sekolah-sekolah. Mengacu dari pendapat tersebut, maka pembelajaran yang aktif ditandai adanya rangkaian kegiatan terencana yang melibatkan siswa secara langsung, komprehensif baik fisik, mental maupun emosi. Hal semacam ini sering diabaikan oleh guru karena guru lebih mementingkan pada pencapaian tujuan dan target kurikulum.

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memiliki fungsi yang fundamental dalam menimbulkan serta mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif dan inovatif. Agar tujuan tersebut dapat tercapai, maka IPA perlu diajarkan dengan cara yang tepat dan dapat melibatkan siswa secara aktif yaitu melalui proses dan sikap ilmiah. Mutu pembelajaran IPA perlu ditingkatkan secara berkelanjutan untuk mengimbangi perkembangan teknologi. Untuk meningkatkan mutu pembelajaran tersebut, tentu banyak tantangan yang dihadapi. Sementara ini masih banyak orang beranggapan bahwa IPA dan IPA merupakan pelajaran yang sulit, serta kurang menarik minat baik di kalangan siswa maupun guru.Sekolah Dasar sebagai salah satu satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal mempunyai tujuan institusional tersendiri. Adapun tujuan operasional pendidikan di Sekolah Dasar , dinyatakan di dalam Kurikulum Pendidikan Dasar yaitu memberi bekal kemampuan dasar membaca, menulis dan berhitung, pengetahuan dan ketrampilan dasar yang bermanfaat bagi siswa sesuai dengan tingkat perkembangannya,serta mempersiapkan mereka untuk mengikuti pendidikan di sekolah lanjutan tingkat pertama.

Sedangkan menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD (2006:454) bahwa:

IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang bersifat fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sediri dan alam sekitar, serta prospek


(16)

3

pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya dalam kehiduan sehari-hari.

Pembelajaran IPA di SD diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, pendidikan IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi melalui serangkaian proses ilmiah agar siswa mampu menjelajahi dan memahami alam (Depdiknas, 2006). Berdasarkan hasil pengamatan pembelajaran selama ini pembelajaran IPA di SDN Pasir Gunung Selatan 2 Cimanggis Depok, masih terdapat banyak kekurangan, diantaranya:

1. Dalam proses pembelajaran guru jarang menggunakan alat peraga atau media pembelajaran IPA, serta jarang dalam kegiatan melakukan kegiatan percobaan yang dapat mengaktifkan belajar siswa.

2. Proses pembelajaran terutama IPA masih belum sesuai dengan harapan masih banyak diantara guru yang melaksanakan pembelajaran hanya menekankan aspek kognitif tanpa memperhatikan aspek yang lainnya, sehingga kemampuan siswa dalam memahami IPA menjadi rendah dan pemahaman materi yang dimiliki siswa tidak bertahan lama.

3. Pada saat guru sedang menjelaskan materi pelajaran perhatian para siswa terhadap materi yang disampaikan guru sangat kurang, para siswa banyak yang kurang antusias (tidak bergairah), aspek-aspek “keterbukaan, kreativitas dan rasa ingin tahu” dari siswa terhadap materi pelajaran yang disampaikan masih kurang.

4. Metode pembelajaran yang digunakan guru dalam proses pembelajaran kurang bervariasi sehingga kemampuan siswa dalam memahami IPA menjadi rendah dan pemahaman materi yang dimiliki siswa tidak bertahan lama.

Berdasarkan pengamatan peneliti masih sangat jarang guru-guru sekolah dasar terutama guru di SD Negeri Pasir Gunung Selatan 2 kecamatan Cimanggis Kota Depok di dalam menyajikan pengajaran


(17)

4

menggunakan berbagai pendekatan untuk mencari solusi terbaik yang dapat menggali potensi yang dimiliki siswa.Seorang siswa dapat mencapai hasil belajar yang baik apabila suatu lembaga pendidikan memiliki efisiensi internal dan eksternal seperti adanya dukungan infrasturuktur penunjang lainnya. Sementara itu dipihak siswa itu sendiri harus memiliki kesiapan dan keinginan untuk belajar. Karena dalam perkembangan dewasa ini yang bertanggung jawab terhadap pendidikan bukan sekolah, masyarakat dan orang tua, akan tetapi yang lebih bertanggung jawab adalah siswa itu sendiri.

Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Salah satu usaha yang perlu mendapat perhatian serius dalam meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan dilakukannya bimbingan belajar disamping hal- hal lain seperti metode mengajar, materi pelajaran, media dan fasilitas lainnya, sehingga dapat mengurangi rasa bosan dan keributan.

Bagi seorang guru untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Di dalam praktek pembelajaran sehari-hari, terkadang tujuan pembelajaran tidak tercapai secara maksimal. Salah satu faktor penyebabnya adalah metode yang digunakan dalam pembelajaran kurang tepat dan bervariasi. Sebagai dampai dari hal ini, dikemukakan oleh Mulyana (2008:25) “Penggunaan metode yang kurang tepat dan tidak bervariasi akan mengakibatkan proses dan hasil belajar siswa tidak mencapai tuntutan kompetensi dasar yang diharapkan”. Melihat keadaan yang demikian, peneliti sebagai guru terdorong untuk melakukan refleksi diri terhadap proses kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama ini.

Adapun proses belajar yang diharapkan dalam pembelajaran itu antara lain siswa aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan. Melalui proses pembelajaran seperti ini, diyakini benar kompetensi dasar yang diupayakan


(18)

5

dalam pembelajaran itu akan tercapai. Namun kenyataannya di kelas IV SDN Pasir Gunung Selatan 2 tidak demikian, sebagaimana uraian berikut: 1. Proses belajar siswa terkesan kurang aktif, kreatif, inovatif dan

menyenangkan.

2. Antar siswa tidak terjadi saling belajar memberi dan menerima pengetahuan yang secara positif mendukung pada pencapaian kompetensi dasar.

3. Ketika pembelajaran berlangsung banyak siswa yang tidak antusias dalam belajar, memperhatikan,bertanya, apalagi mengemukakan gagasan atau pemikirannya akibat hasil pembelajaran menjadi rendah.

4. Pada mata pelajaran IPA Sebagian besar siswa belum berhasil mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yang telah ditetapkan yakni 75. Hal ini menunjukan bahwa hanya 45,4 % atau sebanyak 15 siswa yang berhasil mencapai KKM,dan 54,6 % atau 18 siswa memperoleh nilai dibawah KKM.Hal ini seperti yang ditunjukkan pada rekap hasil tes formatif, berikut:

Tabel 1.1

Rekap Hasil Tes Formatif Kelas IV pada Mata Pelajaran IPA

Yang Memperoleh Nilai Jumlah Siswa

75 – 100 15

55 – 70 11

35 – 50 7

Jumlah 33

Sumber: pengolahan Nilai Harian Siswa ( Buku Nilai )

Untuk mengatasi persoalan di atas, perlu adanya usaha sadar yang dilakukan oleh guru, dan untuk itu pula peneliti bermaksud melakukan perbaikan pembelajaran, berdasarkan pendekatan keterampilan proses. Besar harapan melalui pendekatan ini proses dan hasil belajar siswa mengalami perubahan ke arah yang diharapkan. Maka karena itulah peneliti


(19)

6

berusaha untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar siswa dengan melakukan PTK (Penelitian Tindakan Kelas).

Dengan demikian pembelajaran IPA (Sains) dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses dapat memberikan solusi dan input berupa informasi yang sangat berguna untuk merubah paradigma lama belajar secara konvensional menuju belajar yang aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis akan menuangkan dalam sebuah penelitian tindakan kelas yang berjudul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Pokok Gaya Melalui Penerapan Metode Demonstrasi Di Kelas IV SDN Pasir Gunung Selatan 2Kecamatan Cimanggis Kota Depok”sehingga di peroleh gambaran secara tepat dan akurat sebagai upaya perbaikan pelaksanaan proses pembelajaran khususnya untuk bidang studi IPA.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka masalah pokok yang akan diteliti adalah “Bagaimana Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Pokok Gaya Melalui Penerapan Metode Demonstrasi Di Kelas IV SDN Pasir Gunung Selatan 2 Kecamatan Cimanggis Kota Depok”.

Untuk mempermudah dan memfokuskan penelitian, maka penulis merumuskan masalah tersebut, sebagai berikut:

1.Bagaimanakah perencanaan pembelajaran IPA pada materi pokok gaya melalui penerapan metode demonstrasi di kelas IV SDN Pasir Gunung Selatan 2 Kecamatan Cimanggis Kota Depok?

2.Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran IPA pada materi pokok gaya melalui penerapan metode demonstrasi di kelas IV SDN Pasir Gunung Selatan 2 Kecamatan Cimanggis Kota Depok?


(20)

7

3.Bagaimanakah hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA pada materi pokok gaya melalui penerapan metode demonstrasi di kelas IV SDN Pasir Gunung Selatan 2 Kecamatan Cimanggis Kota Depok?

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA pada materi pokok gaya melalui penerapan metode demonstrasi di kelas IV SD Negeri Pasir Gunung Selatan 2 Cimanggis kota Depok.

2. Tujuan Khusus

Berasal dari rasa ketidakpuasan terhadap hasil pembelajaran khususnya pada mata pelajaran IPA materi gaya maka yang menjadi tujuan khusus dari kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ini, adalah :

a.Untuk mendeskripsikan perencanaan pembelajaran IPA pada materi gaya di kelas IV SDN Pasir Gunung Selatan 2 Cimanggis Depok dengan menggunakan penerapan metode demonstrasi.

b.Untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran IPA pada materi gaya di kelas IV SDN Pasir Gunung Selatan 2 Cimanggis Depok melalui penerapan metode Demonstrasi.

c.Untuk mendeskripsikan tentang hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA pada materi gaya di kelas IV SDN Pasir Gunung Selatan 2 Cimanggis Depok setelah menggunakan metode demonstrasi.

D. Manfaat Penelitian

Setelah melakukan penelitian pada materi gaya dikelas IV SDN Pasir Gunung Selatan 2 ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para siswa,sekolahdan guru khususnya maupun pihak-pihak yang terkait pada dunia pendidikan dalam rangka mensukseskan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Refublik


(21)

8

Indonesia Nomor 24 Tahun 2006. Setidaknya manfaat penelitian tindakan kelas ini di jabarkan sebagai berikut:

1.Bagi Siswa SDN Pasir Gunung Selatan 2

a. Dengan menggunakan metode demonstrasi siswa diharapkan dapat belajar secara aktif dan dapat mengembangkan potensi yang dimiliki. b.Dengan menggunakan metode demonstrasi membantu siswa untuk

meningkatkan hasil belajar siswa.

2.Bagi Guru Pasir Gunung Selatan 2

a.Membantu memberikan solusi dan mempermudah dalam penyampaian pelajaran IPA dengan menggunakan metode demonstrasi pada materi gaya.

b.Menambah wawasan bagi guru tentang pendekatan pembelajaran, yang dapat menciptakan suasana pembelajaran yang aktif sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

3.Bagi Sekolah Pasir Gunung Selatan 2

Penelitian ini diharapkan memberikan masukkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPA melalui penerapan metode demonstrasi yang disesuaikan dengan siswa dan karakteristik pelajaran yang akan meningkatkan prestasi sekolah.

E. Definisi Istilah

1. Metode Demonstrasi

Metode adalah cara – cara yang ditempuh guru untuk menciptakan situasi pengajaran yang benar-benar menyenangkan dan mendukung bagi kelancaran proses belajar dan tercapainya prestasi belajar anak yang memuaskan. Metode adalah cara yang digunakan guru untuk mengajar dengan berbagai aktifitas supaya tercipta kegiatan belajar yang kondusif dan menyenangkan dan siswa mendapatkan


(22)

9

Metode demonstrasi menurut Mulyani Sumantri dan Johar Permana (2001: 133) diartikan sebagai cara penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada peserta didik suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang dipertunjukkan oleh guru atau sumber belajar lain yang memahami atau ahli dalam topik bahasan yang harus didemonstrasikan. Pada metode demonstrasi guru memperlihatkan suatu proses atau kejadian kepada murid atau memperlihatkan cara kerja suatu alat kepada siswa.

Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

Ilmu Pengetahuan Alam merupakan terjemahan dari kata-kata inggris yaitu Natural Sience.Berhubungan dengan alam.Jadi IPA adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa alam.Ada tiga hal yang berkaitan dengan sasaran IPA di sekolah dasar yaitu 1) IPA tidak semata-mata berorientasi kepada hasil tetapi juga proses.2) Sasaran pembelajaran IPA harus utuh dan menyeluruh.3) Pembelajaran IPA akan lebih berari apabila dilakukan secara berkesinambungan dan melibatkan siswa secara aktif.

Pada pembahasan ini penulis mengadakan penelitian tentang . Gaya adalah tarikan atau dorongan.Gaya dapat disebutkan dalam satuan Newton.Alat untuk mengukur gaya disebut dynamometer.

Sifat Gaya yaitu Gaya membuat benda diam menjadi bergerak.Gaya dapat mengubah arah gerak benda.Gaya dapat mengubah bentuk benda.Jenis-jenis gaya yaitu Gaya Otot,Gaya Gesek antara Dua Benda.Gaya Magnet.Gaya Listrik.Faktor –faktor yang mempengaruhi Gerak Benda yaitu Adanya Gravitasi bumi.Dorongan atau tarikan.


(23)

10

Definisi hasil belajar,Sudjana (2004) mengatakan bahwa kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima pengalaman hasil belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan yang penting dalam proses pembelajaran baik secara kongnitif (pengetahuan),efektif (rasa) dan psikomotor (tingkah laku).Penelitian ini berkaitan dengan hasil belajar ranah kongnitif,untuk mengetahui hasil belajar dilakukan melalui tes ulangan,hasilnya berupa nilai yang diperoleh siswa.

F. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan pada rumusan masalah, untuk sementara penulis menduga bahwa dengan dilakukan akan “Terdapat Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Melalui Penerapan Metode Demonstrasi Pada Pembelajaran IPA Di SDN Pasir Gunung Selatan 2 Cimanggis Kota Depok”. Untuk mengetahui hasilnya, maka penulis akan melakukan suatu kegiatan yaitu Penelitian Tindakan Kelas.


(24)

26

BAB III

METODE DALAM PROSEDUR PENELITIAN

A.Metode Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan Penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian dalam bidang sosial. Untuk menanggapi permasalahan sosial dengan menggunakan refleksi diri dengan menggunakan metode demonstrasi dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan prestasi pembelajaran secara profesional.

Berdasarkan masalah yang berkenaan dengan presatasi belajar siswa pada saat ini diperlukan suatu tindakan untuk meningkatkan minat siswa pada saat proses kegiatan belajar IPA. Dari beberapa pengertian yang di kemukakan oleh Ahli tentang apa yang dimaksud dengan penelitian tindakan kelas.

Menurut Kurt Lawin (1992) dalam buku Suawandi (2008) dalam suatu penelitian tindakan kelas terdiri dari langkah, setiap langkah-langkah terdiri atas empat tahap yaitu : perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

B.Model Penelitian

Seperti yang telah kita ketahui di atas, PTK dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur, yang terdiri dari 4 tahap,

Dari tahapan-tahapan diatas, penulis memulai penelitian dari observasi awal, dilanjutkan dengan penyusunan rencana tindakan, kemudian pelaksanaan tindakan, observasi, dan berakhir dari setiap siklus dengan berpatokan pada refleksi awal. Tahap / siklus penelitian tersebut dapat dilihat pada gambar berikut:


(25)

27

Siklus I

Siklus II

Gambar 3.2: Alur Penelitian Tindakan Kelas Menurut Kemmis dan Mc. Tagart (1998:13)

C.Subjek dan Lokasi Penelitian 1.Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Pasir Gunung Selatan 2 Kecamatan Cimanggis Kota Depok. Penelitian ini dilakukan terhadap kelas IV pada pelajaran IPA. Jumlah siswa yang menjadi penelitian sebanyak 32 siswa terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Usia siswa antara 10-12 tahun. Secara domisili mereka sebagian besar tinggal di sekitar Desa Pasir Gunung yang berada di wilayah Kecamatan Cimanggis Kota Depok. Pada penelitian tindakan

Observasi Awal

Penyusunan Rencana Tindakan

Pelaksanaan Tindakan Observasi

Refleksi I

Penyusunan Rencana perbaikan

Pelaksanaan Tindakan Observasi

Refleksi II


(26)

28

kelas ini peneliti menggunakan topik “Gaya” yang merupakan materi pelajaran kelas 4 pada semester 2.

2.Lokasi dan Waktu Penelitian a.Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Pasir Gunung Selatan 2 Kecamatan Cimanggis Kota Depok. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas IV pada pembelajaran IPA. Penelitian ini dibantu oleh guru lain yang bertindak sebagai pengamat (observer) yang bertugas untuk memberikan masukan-masukan terhadap kekurangan dalam proses penelitian yang dilakukan di kelas IV. b.Waktu Penelitian

Waktu penelitian penelitian ini dilakukan selama kurang lebih satu bulan, yaitu di mulai dari bulan Februari 2013 untuk tahapan persiapan sampai dengan bulan April 2013 untuk tahap pelaksanaan.

D.Prosedur Penelitian 1.Perencanaan

Agar semua kegiatan dalam proses pembelajaran dapat terlaksana sesuai dengan perencanaan pendidikan, maka harus disesuaikan dengan data hasil studi, dan dilanjutkan dengan penelitian bersama guru dimana bekerja untuk menyusun suatu perencanaan, yang meliputi yaitu:

a.Mempersiapkan perangkat pembelajaran, antara lain : satuan pelajaran, rencana pelajaran, dan alat peraga.

b.Mempersiapkan lembaran observasi mengajar, untuk mencatat ketika guru menerangkan meteri menggunakan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran di kelas sebagai upaya untuk merekam aktivitas belajar Ilmu pengetahuan Sosial dari siswa dalam proses belajar mengajar.


(27)

29

c.Mempersiapkan alat peraga yang dipergunakan dalam rangka meningkatkan prestasi siswa dalam belajar Ilmu Pengetahuan Sosial.

d.Mempersiapkan instrument dalam bentuk soal materi yang akan diberikan pada siswa.

e.Merumuskan tujuan yang baik dari sudut kecakapan atau kegiatan yang di harapkan dapat tercapai setelah metode demontrasi berakhir

f. Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan di laksanakan

g.Memperhitungkan waktu yang di butuhkan

h.Selama demonstrasi berlangsung guru harus intropeksi diri apakah:

1) Keterangan-keterangan dapat di dengar dengan jelas oleh siswa

2) Apakah semua media yang di gunaka telah di tempatkan pada posisi yang baik,hingga semua siswa dapat melihat semuanya dengan jelas

3) Siswa di sarankan membuat catatan yang dianggap perlu 4) Menetapkan rencana penilaian terhadap kemampuan anak

didik

2. Pelaksanaan Tindakan

Hal-hal yang mesti di lakukan dalam pelaksanaan tindakan adalah: a.Memeriksa hal-hal tersebut di atas untuk kesekian kalinya

b.Melakukan demonstrasi dengan menarik perhatian siswa

c.Mengingat pokok-pokok materi yang akan di demonstrasikan agar mencapai sasaran

d.Memperhatikan kedaan siswa, apakah semuanya mengikuti demonstrasi dengan baik


(28)

30

f.Menghindari ketegangan

Tahap pelaksanaan Penelitian ini dilakukan beberapa siklus. Tahap tahap pelaksanaan penelitian adalah :

a.Siklus I

Merencanakan skenario dalam tindakan, kemudian guru memberikan materi pelajaran pada siswa kelas IV SDN Pasir Gunung Selatan 2 semester II menggunakan metode demonstrasi dan diamati oleh peneliti, dan dilakukan pengamatan oleh peneliti tentang pragaan terhadap materi pelajaran pada siswa kelas IV semester II dan kemudian mencatat pelaksanaan dan hasil tindakan dengan menggunakan lembar observasi, setelah itu peneliti melihat hasil pelaksanaan tindakan yang pertama dan menyimpulkan kekurangan yang terjadi. Jika pragaan pada materi kurang tepat maka dirancang dan direncanakan pragaan yang mungkin lebih menarik.

b.Siklus II

Menyiapkan skenario dalam tindakan, kemudian memilih media yang berdasarkan evaluasi dari siklus pertama yang sesuai dengan materi pada siklus yang ke dua, selanjutnya Guru mengajar materi pada siswa kelas IV semester II dengan pemeragaan dan diamati oleh peneliti berdasarkan evaluasi siklus pertama, dan dilakukan pengamatan oleh obsever tentang proses pembelajaran kemudian observer mencatat pelaksanaan dan hasil tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang dibuat kemudian peneliti melihat hasil pelaksanaan tindakan yang kedua dan menyimpulkan telah memperoleh hasil yang maksimal dan memperoleh tujuan yang ingin dicapai.


(29)

31

3. Observasi

Selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, hal-hal yang terjadi baik kelebihan dan kekurangannya dicatat oleh guru observer dan guru peneliti, dan juga meminta informasi dari siswa terhadap peristiwa dalam kegiatan belajar mengajar yang berkaitan dengan guru dan siswa dari lembaran-lembaran data observasi. Rencana data yang diambil:

1. Guru mengajar: dalam menjelaskan materi pembelajaran, merumuskan materi pelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi, menyimpulkan materi pelajaran. 2. Prestasi siswa dalam kegiatan pembelajaran oleh guru.

Aspek yang diamati observer dan peneliti: 1) Kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran 2) Perhatian siswa pada penjelasan guru 3) Keterlibatan siswa dalam pembelajaran

4) Ketanggapan siswa dalam menjawab pertanyaan 5) Keberanian siswa dalam mengajukan pertanyaan.

b) Kemampuan guru mengajar, yang perlu diperhatikan observer, meliputi:

(1) Cara atau teknik membuka pelajaran oleh guru (2) Teknik dalam melakukan apersepsi oleh guru (3) Penguasaan kelas dan pengelolaan kelas (4) Proses pembelajaran

(5) Strategi bertanya (6) Strategi mengajar (7) Pendekatan

(8) Metode mengajar yang digunakan (9) Penguasaan bahan atau materi pelajaran


(30)

32

(11) Teknik dalam mengakhiri pelajaran 4. Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan dan pencatatan observer, dapat digunakan sebagai dasar interpretasi dan deskripsi tingkat keberhasilan atau kegagalan dalam kegiatan belajar megajar pada berlangsungnya siklus pertama. Apabila siklus pertama belum menunjukkan kecenderungan meningkat, akan dibuat perencanaan untuk perbaikan-perbaikan pada siklus kedua, sehingga proses belajar mengajar akan dapat mencapai hasil yang diharapkan. Kemudian dilanjutkan pada siklus kedua skenarionya sama dengan siklus pertama tetapi ditujukkan untuk melaksanakan perbaikan-perbaikan yang dirasakan tidak berhasil (ada kegagalan) pada siklus pertama, kemudian dilakukan perbaikan dan sebaiknya meminta saran dari guru observer.

E.Instrumen Penelitian

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP )

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) digunakan sebagai bahan acuan / pedoman ketika penulis melaksanakan tindakan pembelajaran.

2. Pedoman Observasi

Pedoman observasi digunakan untuk memperoleh data tentang pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa. Observasi sebagai alat pengumpul data digunakan secara langsung dalam pembelajaran untuk mencatat data pelaksanaan pembelajaran yang akan menjadi masukan dalam rangka refleksi observasi pembelajaran oleh observer.

Pedoman observasi disusun untuk mengamati aktifitas guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.


(31)

33

Tes tertulis digunakan untuk memperoleh data mengenai hasil belajar siswa secara individual dalam penguasaan materi “Gaya” pada siklus I tentang Definisi Gaya pada siklus II Jenis-jenis Gaya.

Tujuan tes ini untuk melihat ada atau tidaknya peningkatan hasil belajar antara sebelum dan sesudah pemberian tindakan pada materi “Gaya” melalui penerapan metode demonstrasi dengan cara melihat perubahan rata-rata nilai yang diperoleh siswa.

F.Teknik Pengumpul Data

1.Rencana Pelaksanaan Penelitian

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) berdasarkan langkah-langkah pembelajaran dalam metode demonstrasi. Dibuat untuk satu pertemuan pada setiap siklus

2.Observasi

Observasi yang dilakukan adalah observasi aktifitas guru dan siswa yang diamati oleh observer. Observasi ini berfungsi untuk mengetahui keterlaksananya proses kegiatan pembelajaran.

3.Tes

Tes adalah suatu metode atau alat untuk mengadakan penyelidikan yang menggunakan soal-soal, pertanyaan atau tugas-tugas yang lain untuk dimana persoalan-persoalan atau pertanyaan-pertanyaan itu telah dipilih dengan seksama dan telah distandarisasikan (Bimo Walgito, 1987:87)

Dalam penelitian ini tes yang digunakan berupa post-test yang dilakukan setiap akhir siklus untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan siklus tersebut


(32)

34

a. Reduksi Data

Menyeleksi data dengan cara memilah dan memilih data yang diperlukan dan membuang data yang tidak diperlukan.

b. Klasifikasi Data

Mengklasifikasikan data yang diperoleh dari siklus I dan siklus II dengan mengacu pada RPP. Tujuannya untuk mengetahui aktifitas guru dan siswa yang diharapkan terjadi atau tidak diharapkan terjadi juga untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diperoleh. Dan untuk mempermudah, data-data tersebut kemudian diklasifikasikan sesuai dengan jenis datanya, misalnya:

1. Data tentang aktifitas siswa 2. Data tentang aktifitas guru 3. Data tentang hasil belajar c. Display Data

Mendeskripsikan data yang sudah diperoleh dalam bentuk narasi, uraian atau dalam bentuk tabel juga grafik.

d. Interpretasi Data

Menafsirkan data-data yang sudah didisplay baik data dalam bentuk tabel atau data dalam bentuk grafik.

e. Refleksi

Meninjau kembali perencanaan dan pelaksanaan yang telah dilakukan dengan cara melihat kekuatan yang sudah diperoleh atau kelemahan apa yang masih harus ditingkatkan. Kemudian kekuatan dan kelemahan tersebut dianalisis mengapa masih terjadi kelemahan dan bagaimana cara mengatasi kelemahan tersebut yang kemudian ditingkatkan pada tindakan berikutnya.

2. Teknik Pengolahan Data Hasil Tes a. Scoring


(33)

35

1) Penskoran terhadap jawaban yang diberikan siswa. Tiap-tiap butir soal yang dijawab oleh siswa diberi skor sesuai dengan lengkap tidaknya jawaban yang diberikan, dengan rumus:

Nilai = x 100%

2) Penilaian terhadap jawaban siswa. Setelah penskoran tiap butir jawaban, langkah selanjutnya adalah menjumlahkan skor yang diperoleh oleh masing-masing siswa.

3) Pengelompokkan nilai tes dengan rentang nilai tertentu. Setelah penskoran lalu skor hasil tes dikelompokkan dengan rentang nilai tertentu untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian ranah kognitif siswa.

b. Menghitung Rata-rata

1) Menentukan penilaian hasil kegiatan siswa pada setiap siklus melalui Lembar Kerja Siswa ( LKS )

Nilai = x 100 %

2) Rata-rata hitung hasil belajar (pos tes) dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

=

Keterangan:

X = Rata-rata hitung ∑ x = Skor

n = Banyaknya Data

3) Penentuan nilai rata-rata tes dari seluruh siswa yang mengikuti tes. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa secara klasikal, yaitu jika> 85 % siswa memperoleh skor > 75 % dari skor total.

Ketuntasan Belajar = x 100 % Keterangan:


(34)

36

Ketuntasan belajar = ketuntasan belajar secara klasikal

∑ Swa = siswa yang memperoleh tingkat

penguasaan > 75% ∑ Swatot = jumlah siswa

H.Analisis Data Hasil Tes a.Scoring

Kriteria penilaian pada post tes siklus I dan siklus II adalah berupa uraian yang berjumlah 5 soal, dimana setiap soal mempunyai bobot skor 20 apabila siswa dapat menjawab dengan benar sehingga skor maksimum yang dapat diperoleh adalah 100.

b.Nilai Rata-rata

Hasil akhir post tes (nilai rata-rata) dikelompokkan menjadi beberapa kategori sebagai berikut:

Tabel 3.1

Kategori Nilai Rata-rata Siswa

No Rentang Nilai Kategori

1 90 – 100 Sangat Baik

2 70 – 89 Baik

3 50 – 69 Cukup

4 30 – 49 Kurang

5 0 – 29 Kurang Sekali

Sedangkan untuk persentase KKM dapat dikelompokkan menurut kategori sebagai berikut:

Tabel 3.2

Kategori Perolehan Prosentase KKM Siswa

No Persentase Kategori

1 65 % - 100 % Berhasil ( Tuntas )


(35)

(36)

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, sebagaimana telah disajikan pada Bab IV dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Perencanaan

Sistematika perencanaan pembelajaran IPA tentang materi gaya melalui penerapan metode demonstrasi pada dasarnya adalah sama dengan sistematika RPP yang biasa disusun para guru. Namun untuk penerapannya metode demonstrasi, RPP yang disusun mempunyai ciri-ciri khas atau khusus. Langkah-langkah rencana penyususnan pembelajaran melalui penerapan demonstrasi sebagai berikut: Merumuskan masalah, melakukan demonstrasi, pengamatan, hipotesis, verifikasi dan aplikasi konsep.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan Pembelajaran IPA materi gaya melalui penerapan metode demonstrasi dilakukan dua siklus. Siklus I tentang gaya dapat mengubah gerak benda sedangkan siklus II tentang dapat mengubah bentuk benda. Aktivitas guru dalam perencanaan pembelajaran adalah mempersiapkan RPP, alat peraga, LKS, pedoman observasi, evaluasi individu dan instrumen lainnya.Tahapan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA kelas IV pada semester 2 di SDN Pasir Gunung Selatan 2 Cimanggis Kota Depok guru membimbing siswa merumuskan masalah,melakukan demonstrasi,pengamatan,hipotesis,verifikasi dan aplikasi konsep. Ternyata penerapan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA materi gaya mempunyai pengaruh positif yang dapat meningkatkan proses, aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswapun meningkat.


(37)

Hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA materi gaya di SDN Pasir Gunung Selatan 2 Cimanggis Depok melalui penerapan metode demonstrasi menunjukan adanya peningkatan.Hasil yang diperoleh dalam setiap tindakan cukup memuaskan peneliti, walaupun pada siklus I hanya sedikit peningkatannya, tetapi pada siklus II rata-rata evaluasi siswa sudah melebihi nilai KKM pada mata pelajaran IPA. Hal ini terbukti dari hasil evaluasi siswa pada tiap siklus. Adapun hasil siklus I dengan rata-rata nilai hasil belajar siswa 77,90 menjadi (60,6%), sedangkan pada siklus II dengan rata-rata 85,60 mencapai peningkatan ketuntasan 87,9%. Sehingga pembelajaran materi gaya melalui metode demonstrasi telah tuntas dan pembelajaran diarahkan pada peningkatan pembelajaran.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian tindakan yang sudah dilakukan, maka peneliti berharap dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di SDN Pasir Gunung Selatan 2 Cimanggis Depok, diantaranya :

1. Bagi Siswa

Dengan menggunakan metode demonstrasi siswa dapat belajar secara aktif, kreatif dalam proses pembelajaran dan mengembangkan potensi yang dimiliki serta menanamkan perilaku sosial sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.

2. Bagi Guru

Guru diharapkan dapat menggunakan metode demonstrasi dan hendaknya mengkaji metode demonstrasi mendalam.Agar langkah-langkah pendekatan metode demonstrasi tersebut dapat terealisasi dengan baik sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa serta siswa tidak hanya memperoleh konsep materi tetapi juga bermakna dalam kehidupan sehari-hari.


(38)

Penelitian ini diharapkan memberikan masukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPA melalui penerapan metode demonstrasi yang disesuaikan dengan siswa dan karakteristik pelajaran yang akan meningkatkan prestasi sekolah.

Sekolah diharapkan menunjang alat peraga yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

4. Bagi Peneliti

Bagi peneliti dalam menerapkan metode demonstrasi akan lebih efektif apabila jumlah siswa tidak terlalu banyak, sehingga peran serta siswa dalam pembelajaran akan lebih optimal.Pada demonstrasi yang dilakukan siswa.


(39)

(40)

DAFTAR PUSTAKA

A.M Sardiman (1986).Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar,Jakarta: Rajawali pers.

Arikunto, (1992).Prosedur Penelitian Suatu Tindakan Praktik,Jakarta:Rieneka Cipta

Depdiknas,(2004). Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.Jakarta:Pusat Kurikulum Balitbang Diknas

Depdiknas,(2003),Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Sains di SD dan MI,Jakarta :Departemen Pendidikan Nasional

De Porter,B.dan Mike H.1999.Quantum Learning : Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan.Bandung :Kaifa

Dryden,G. dan Jeanette V.2000.Revolusi Cara Belajar :Keajaiban Pikiran Skolah Masa Depan.Bandung : Kaifa

Hermawan. R. Mujono dan Seherman. A. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar. Bandung: UPI PRESS

Kurniasih, Landasan Pendidikan Sekolah Dasar, Percikan Ilmu,Bandung,Cet.Pertama,2010

Manulang dan Muslimin,M.2008.Artikel-Motivasi.

Http://id/wikipedia.org/wiki/Motivasi(12 April 2011)

Margaretta. Hendri Edi dan Sujana Atep. 2009. Konsep Dasar IPA. Bandung: UPI PRESS

Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. 2010. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Priyono dan Sayekti, Titik. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam kelas 3. Jakarta: Depertemen Pendidikan Nasional

Rakhmat, Cece, Nandang Budiman dan Nenden Ineu Herawati. 2006. Psikologi Pendidikan. Bandung: UPI PRESS.

Sudjana, Nana. 1990. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya


(41)

(1)

Sumarsih , 2013

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Materi Pokok Gaya Melalui penerapan Metode Demontrasi Di Kelas IV Sdn Pasir Gunung Selatan 2 Kecamatan Cimanggis Kota Depok

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, sebagaimana telah disajikan pada Bab IV dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Perencanaan

Sistematika perencanaan pembelajaran IPA tentang materi gaya melalui penerapan metode demonstrasi pada dasarnya adalah sama dengan sistematika RPP yang biasa disusun para guru. Namun untuk penerapannya metode demonstrasi, RPP yang disusun mempunyai ciri-ciri khas atau khusus. Langkah-langkah rencana penyususnan pembelajaran melalui penerapan demonstrasi sebagai berikut: Merumuskan masalah, melakukan demonstrasi, pengamatan, hipotesis, verifikasi dan aplikasi konsep.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan Pembelajaran IPA materi gaya melalui penerapan metode demonstrasi dilakukan dua siklus. Siklus I tentang gaya dapat mengubah gerak benda sedangkan siklus II tentang dapat mengubah bentuk benda. Aktivitas guru dalam perencanaan pembelajaran adalah mempersiapkan RPP, alat peraga, LKS, pedoman observasi, evaluasi individu dan instrumen lainnya.Tahapan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA kelas IV pada semester 2 di SDN Pasir Gunung Selatan 2 Cimanggis Kota Depok guru membimbing siswa merumuskan masalah,melakukan demonstrasi,pengamatan,hipotesis,verifikasi dan aplikasi konsep. Ternyata penerapan metode demonstrasi pada pembelajaran IPA materi gaya mempunyai pengaruh positif yang dapat meningkatkan proses, aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswapun meningkat.


(2)

Hasil belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPA materi gaya di SDN Pasir Gunung Selatan 2 Cimanggis Depok melalui penerapan metode demonstrasi menunjukan adanya peningkatan.Hasil yang diperoleh dalam setiap tindakan cukup memuaskan peneliti, walaupun pada siklus I hanya sedikit peningkatannya, tetapi pada siklus II rata-rata evaluasi siswa sudah melebihi nilai KKM pada mata pelajaran IPA. Hal ini terbukti dari hasil evaluasi siswa pada tiap siklus. Adapun hasil siklus I dengan rata-rata nilai hasil belajar siswa 77,90 menjadi (60,6%), sedangkan pada siklus II dengan rata-rata 85,60 mencapai peningkatan ketuntasan 87,9%. Sehingga pembelajaran materi gaya melalui metode demonstrasi telah tuntas dan pembelajaran diarahkan pada peningkatan pembelajaran.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian tindakan yang sudah dilakukan, maka peneliti berharap dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di SDN Pasir Gunung Selatan 2 Cimanggis Depok, diantaranya :

1. Bagi Siswa

Dengan menggunakan metode demonstrasi siswa dapat belajar secara aktif, kreatif dalam proses pembelajaran dan mengembangkan potensi yang dimiliki serta menanamkan perilaku sosial sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.

2. Bagi Guru

Guru diharapkan dapat menggunakan metode demonstrasi dan hendaknya mengkaji metode demonstrasi mendalam.Agar langkah-langkah pendekatan metode demonstrasi tersebut dapat terealisasi dengan baik sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa serta siswa tidak hanya memperoleh konsep materi tetapi juga bermakna dalam kehidupan sehari-hari.


(3)

Penelitian ini diharapkan memberikan masukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPA melalui penerapan metode demonstrasi yang disesuaikan dengan siswa dan karakteristik pelajaran yang akan meningkatkan prestasi sekolah.

Sekolah diharapkan menunjang alat peraga yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

4. Bagi Peneliti

Bagi peneliti dalam menerapkan metode demonstrasi akan lebih efektif apabila jumlah siswa tidak terlalu banyak, sehingga peran serta siswa dalam pembelajaran akan lebih optimal.Pada demonstrasi yang dilakukan siswa.


(4)

(5)

Sumarsih , 2013

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Materi Pokok Gaya Melalui penerapan Metode Demontrasi Di Kelas IV Sdn Pasir Gunung Selatan 2 Kecamatan Cimanggis Kota Depok

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 0

DAFTAR PUSTAKA

A.M Sardiman (1986).Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar,Jakarta: Rajawali pers.

Arikunto, (1992).Prosedur Penelitian Suatu Tindakan Praktik,Jakarta:Rieneka Cipta

Depdiknas,(2004). Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam.Jakarta:Pusat Kurikulum Balitbang Diknas

Depdiknas,(2003),Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Sains

di SD dan MI,Jakarta :Departemen Pendidikan Nasional

De Porter,B.dan Mike H.1999.Quantum Learning : Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan.Bandung :Kaifa

Dryden,G. dan Jeanette V.2000.Revolusi Cara Belajar :Keajaiban Pikiran Skolah Masa Depan.Bandung : Kaifa

Hermawan. R. Mujono dan Seherman. A. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar. Bandung: UPI PRESS

Kurniasih, Landasan Pendidikan Sekolah Dasar, Percikan Ilmu,Bandung,Cet.Pertama,2010

Manulang dan Muslimin,M.2008.Artikel-Motivasi.

Http://id/wikipedia.org/wiki/Motivasi(12 April 2011)

Margaretta. Hendri Edi dan Sujana Atep. 2009. Konsep Dasar IPA. Bandung: UPI PRESS

Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. 2010. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Priyono dan Sayekti, Titik. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam kelas 3. Jakarta: Depertemen Pendidikan Nasional

Rakhmat, Cece, Nandang Budiman dan Nenden Ineu Herawati. 2006. Psikologi Pendidikan. Bandung: UPI PRESS.

Sudjana, Nana. 1990. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya


(6)

Sumarsih , 2013

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Materi Pokok Gaya Melalui penerapan Metode Demontrasi Di Kelas IV Sdn Pasir Gunung Selatan 2 Kecamatan Cimanggis Kota Depok

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1


Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR IPA MELALUI PENERAPAN METODE STAD PADA SISWA KELAS IV Upaya Meningkatkan Kreativitas Belajar IPA Melalui Penerapan Metode STAD Pada Siswa Kelas IV SDN 3 Monggot Geyer Grobogan Tahun 2012 / 2013.

0 1 11

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI SISWA KELAS IV SDN GILING 03 Meningkatkan Hasil Belajar IPA Menggunakan Metode Demonstrasi Siswa Kelas IV SDN Giling 03 Gunungwungkal Pati Tahun 2012.

0 0 16

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI SISWA KELAS IV SDN GILING 03 Meningkatkan Hasil Belajar IPA Menggunakan Metode Demonstrasi Siswa Kelas IV SDN Giling 03 Gunungwungkal Pati Tahun 2012.

0 1 19

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR HIDUP HEWAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DI KELAS IV SDN CISALAK 2 CIMANGGIS DEPOK.

0 1 35

PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS III SDN TUGU 11 KECAMATAN CIMANGGIS KOTA DEPOK.

0 1 45

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SDN CIKADUT 5 KOTA BANDUNG.

0 0 27

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG PERUBAHAN WUJUD BENDA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SDN MEKRSARI 3 CIMANGGIS DEPOK.

1 6 25

PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI ENERGI PANAS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS III SDN TUGU 11 KECAMATAN CIMANGGIS KOTA DEPOK.

0 0 36

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Siswa Melalui Penerapan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 5 Sojol Utara

0 0 12

Penerapan Metode Demonstrasi Pada Mata Pelajaran IPA untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di Kelas IV SDN Inpres Malanggong

0 0 12