PENERAPAN METODE SUGESTI-IMAJINATIF DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR FOTOGRAFI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI: Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas X SMK Dwiguna Depok Tahun Pelajaran 2012/2013.

(1)

PENERAPAN METODE SUGESTI-IMAJINATIF

DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR FOTOGRAFI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN

DESKRIPSI

(Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas X SMK Dwiguna Depok Tahun Pelajaran 2012/2013)

TESIS

diajukan untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia

oleh ISROYATI NIM 1102705

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

(3)

(4)

PENERAPAN METODE SUGESTI-IMAJINATIF

DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR FOTOGRAFI

UNTUK MENINGGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS

KARANGAN DESKRIPSI

(Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas X SMK Dwiguna Depok)

Oleh Isroyati

Sebuah tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

© Isroyati 2013

Universitas Pendidikan Indonesia September 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(5)

ABSTRAK

Tesis ini berjudul “Penerapan Metode Sugesti-Imajinatif dengan Menggunakan Media Gambar Fotografi untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi”. Masalah yang diteliti yaitu menguji keefektifan metode sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi dalam menulis karangan deskripsi dan hasil belajar siswa dalam menulis karangan deskripsi dengan menggunakan metode sugesti-imajinasi dan media gambar fotografi.

Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah mengetahui (1) keefektifan Metode sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi dalam meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi, (2) hasil belajar siswa dalam menulis karangan deskripsi dengan menggunakan metode-sugesti imajinatif dengan media gambar fotografi.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen kuasi dengan menggunakan desain kelas kontrol pretes-postes berpasangan (Matching pretest-posttest control group desain) yang dilakukan di SMK Dwiguna Depok tahun pelajaran 2012/2013. Sedangkan teknik yang digunakan untuk menarik kesimpulan hasil penelitian ini adalah teknik pemberian tes, observasi, dan angket.

Analisis data tes dilakukan dengan teknik statistik uji-t untuk melihat perbedaan peningkatan hasil pembelajaran kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil uji hipotesis menunjukan bahwa penerapan metode sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi secara signifikan dapat lebih meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi siswa dibandingkan dengan pembelajaran dengan metode yang biasa digunakan guru (metode konvensional). Ini dibuktikan berdasarkan perhitungan statistik untuk data postes kelas eksperimen dan kelas kontrol, t hitung yang didapat yaitu diperoleh thitung sebesar 9,38 dan dengan menggunakan taraf signifikan 0,05

(tingkat kepercayaan 95%) serta derajat kebebasan 58 diperoleh t tabel sebesar

2.00 terbukti t hitung (9,38) > t tabel (2,00). Karena t hitung > t tabel, maka dapat

dikatakan bahwa perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan hasil kelas kontrol. Hasil analisis data angket juga menunjukan bahwa siswa memberikan tanggapan positif terhadap pembelajaran tersebut.


(6)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN………... i

ABSTRAK ………... ……… ii

KATA PENGANTAR ……… iii

UCAPAN TERIMA KASIH ……….. iv

DAFTAR ISI ……….... vii

DAFTAR TABEL ………... xi

DAFTAR BAGAN ……….. xiii

DAFTAR LAMPIRAN………... xiiii

BAB 1 PENDAHULUAN ……… 1

1.1Latar Belakang Masalah Penelitian ……… 1

1.2Identifikasi Masalah ……….. 4

1.3Batasan Masalah ……… 5

1.4Rumusan Masalah ………. 5

1.5Definisi Operasional ………. 6

1.6Hipotesis ………... 7

1.7Tujuan Penelitian ……….…. 7

1.8Manfaat Penelitian …….……… 7

BAB II LANDASAN TEORETIS ……… 8

2.1 Metode Pembelajaran ……… 8

2.1.1 Pengertian Metode Pembelajaran ………….…..……… 8

2.1.2 Metode Sugesti-Imajinatif ………...………... 8

2.2 Media Pembelajaran ……….. 11

2.2.1 Pengertian Media Pembelajaran……….. 11


(7)

2.3 Menulis ……… 13

2.3.1 Pengertian Menulis……….……. 13

2.3.2 Fungsi Menulis dan Manfaat Menelis .……….….. 16

2.3.3 Jenis-Jenis Tulisan ……….…. 21

2.3.3.1 Narasi ………..…. 21

2.3.3.2 Eksposisi ……….……. 22

2.3.3.3 Deskripsi ……….……. 23

2.3.3.4 Argumentasi ……….……. 23

2.4 Karangan Deskripsi ………..……..….. 24

2.4.1 Pengertian Karangan Deskripsi ………..…... 24

2.4.2 Jenis Karangan Deskripsi ……… 26

2.4.3 Pendekatan dalam Deskripsi ………..…… 28

2.4.4 Langkah-langkah Menyusun Karangan Deskripsi …………. 30

BAB III METODE PENELITIAN ………. 34

3.1 Metode Penelitian ………. 34

3.2 Sumber Data ………. 36

3.2.1 Populasi dan Sample Penelitian ………. 36

3.3 Teknik Pengumpulan Data ……… 36

3.3.1 Tes ……….. 36

3.3.2 Angket ……… 37

3.3.3 Observasi ………. 37

3.4 Teknik Pengolahan Data ……… 38

3.4.1 Pengolahan Data Hasil Tes ………. 38


(8)

3.5 Instrumen Penelitian ………. 43

3.5.1 Instrumen Tes ………. 43

3.5.2 Instrumen Angket ……….. 47

3.5.3 Instrumen Observasi ……….…. 52

3.6 Instrumen Pelakuan ………. 55

3.6.1 Tahap Perencanaan ……… 56

3.6.2 Tahap Pelaksanaan ……… 56

3.6.3 Tahap Evaluasi ……… 63

3.7 Kerangka Penelitian ………. 64

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………. 65

4.1 Pelaksanaan Tindakan ……….. 65

4.2 Deskripsi Analisis Data ………. 66

4.2.1 Deskripsi Analisis Data Postes Kelas Eksperimen ………… 66

4.2.2 Deskripsi Analisis Data Pretes Kelas Eksperimen ………….. 75

4.2.3 Deskripsi Analisis Data Postes Kelas Kontrol ……… 82

4.2.4 Deskripsi Analisis Data Pretes Kelas Kontrol ……….… 89

4.2.5 Analisis Skor Pretes dan Postes Karangan Siswa …………... 95

4.2.5.1 Kelas Eksperimen ……… 96

4.2.5.2 Kelas Kontrol ……….. 100

4.2.6 Analisis Uji Reliabilitas Antarpenimbang (ANAVA) Hasil Nilai Pretes ……….…….. 104

4.2.6.1Kelas Eksperimen ………. 104

4.2.6.2Kelas Kontrol ………..……….. 107

4.3.7 Analisis Uji Reliabilitas Antarpenimbang (ANAVA) Hasil Nilai Postes ……….………. 110


(9)

4.3.7.1Kelas Eksperimen ……….…….. 110

4.3.7.2Kelas Kontrol ………. 114

4.4 Pengolahan Data ………. 117

4.4.1 Uji Normalitas Data Pretes ……….…….. 117

4.4.1.1 Kelas Eksperimen ……….…………. 117

4.4.1.2 Kelas Kontrol ………..…… 120

4.4.2 Uji Normalitas Data Postes ………..…….. 124

4.4.2.1 Kelas Eksperimen ………..…….. 124

4.4.2.2 Kelas Kontrol ………..……… 127

4.4.3 Uji Hipotesis ………...……… 130

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ……….. 132

4.5.1 Pembahasan Hasil Angket ……….………..……. 132

4.5.2 Pembahasan Hasil Observasi ………..……... 139

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ……….. 144

5.1 Simpulan ……….……. 144

5.2 Saran ……… 145

DAFTAR PUSTAKA ………. 147 RIWAYAT HIDUP


(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah Penelitian

Pendidikan merupakan hal penting dalam cakrawala kehidupan, Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, situasi dan kondisi lingkungan yang ada, pengaruh informasi dan kebudayaan, serta berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu, pendidikan juga merupakan pintu gerbang dalam mencapai kesuksesan. Begitu pentingnya peran pendidikan dalam kehidupan.

Dalam rangka mengembangkan kemampuan diri setiap anggota keluarga, pendidikan menjadi faktor paling utama. Pendidikan yang dimaksud di sini dapat bersifat formal maupun nonformal. Pendidikan formal lebih difokuskan pada peningkatan kemampuan manusia dalam bidang keterampilan dan ilmu pengetahuan sedangkan pendidikan nonformal lebih berorientasi pada pendidikan mental dan spiritual. Pendidikan nonformal dalam keluarga memberikan sumbangan besar dan sangat berpengaruh terhadap pembentukan dan pengembangan pribadi.

Dalam dunia pendidikan dikenal macam-macam pengajaran, di antaranya adalah pengajaran bahasa. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting dalam kehidupan. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa diarahkan agar siswa terampil berkomunikasi, baik lisan maupun tulisan. Pembelajaran bahasa selain untuk meningkatkan keterampilan berbahasa, juga untuk meningkatkan kemampuan berpikir, mengungkapkan gagasan, perasaan, pendapat, persetujuan, keinginan, penyampaian informasi tentang suatu peristiwa dan kemampuan memperluas wawasan.


(11)

2

Dalam pengajaran bahasa Indonesia kita jumpai empat aspek kegiatan berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Empat aspek ini tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Salah satu aspek keterampilan berbahasa yang harus dikuasai siswa adalah menulis. Menulis merupakan suatu kegiatan memindahkan bahasa lisan ke dalam bentuk tulisan dengan menggunakan lambang-lambang grafem. Oleh sebab itu, tidak mungkin orang akan lancar menulis jika tidak memiliki keterampilan tulis.

Menurut Zainurrahman (2011:2) menulis merupakan salah satu keterampilan yang tidak dikuasai oleh setiap orang, apalagi menulis dalam konteks akademik (academic writing), seperti menulis esai, karya ilmiah, laporan penelitian, dan sebagainya. Di antara keempat keterampilan tersebut, yang dianggap membutukan penguasaan keterampilan paling tinggi adalah keterampilan berbahasa dalam bidang menulis. Walaupun menulis merupakan keterampilan yang paling akhir, tetapi pada kenyataannya menulis merupakan keterampilan yang membutuhkan berbagai macam aspek, antara lain aspek penguasaan kosakata sebagai faktor intrinsik yang mendukung keterampilan menulis.

` Keterampilan menulis merupakan tuntutan bagi setiap orang yang harus dikuasai, terutama bagi mereka yang bergelut dalam dunia pendidikan. Menulis merupakan kegiatan yang produktif dan ekspresif sehingga keterampilan ini tidak datang dengan sendirinya akan tetapi membutuhkan latihan dan kebiasaan yang berkesinambungan atau terus menerus dibina. Menulis adalah cara berpikir teratur yang diungkapkan dalam bahasa tulis. Keterampilan seseorang untuk mengungkapkan ide, pikiran, gagasan, pengetahuan, ilmu, dan pengalaman merupakan suatu keterampilan yang produktif.

Dalam keterampilan menulis dikenal ada lima jenis, yaitu menulis deskripsi, narasi, eksposisi, argumentasi dan persuasi. Dari kelima jenis menulis tersebut yang menarik untuk penulis teliti adalah keterampilan menulis deskripsi. Keterampilan menulis deskripsi memang menjadi satu keterampilan berbahasa


(12)

yang sulit untuk dikuasai. Hal ini disebabkan adanya unsur yang harus dikuasai oleh penulis, yaitu unsur bahasa, seperti ejaan, struktur kalimat, kohesi, koherensi, serta unsur nonbahasa yang dijadikan ide atau gagasan dalam sebuah tulisan yang meliputi pengetahuan dan pengalaman penulis.

Selain itu, banyak guru mengalami kesulitan untuk membiasakan anak belajar menulis. Penyebabnya adalah kesalahan dalam hal pengajaran yang terlalu kaku sehingga menimbulkan kesan bahwa menulis itu sulit. Ditambah pula dengan banyaknya guru yang belum memahami pentingnya keterampilan menulis. Belum banyak dari mereka yang bisa menyuguhkan materi pelajaran dengan cara yang tepat dan menarik. Maka dari itu, wajar jika siswa pun akhirnya tidak mampu dan tidak menyukai pelajaran menulis. Masalah lain adalah siswa sulit menentukan pilihan kata, menggabungkan kalimat, dan menuangkan ide dalam tulisan deskripsi. Kesulitan ini menyebabkan rendahnya kualitas tulisan siswa baik pada aspek isi maupun kebahasaan. Maka dari itu, penggunaan metode sangat penting kehadirannya dalam pelajaran.

Untuk menunjang keberhasilan pengajaran bahasa Indonesia terutama menulis dan mencapai hasil optimal, maka perlu diperhatikan faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik yang ada pada siswa. Faktor intrinsik di antaranya, motivasi belajar, bakat, persepsi diri dan lain-lain. Fakor ekstrinsik yakni media pembelajaran dan metode pembelajaran.

Metode pembelajaran mempunyai peranan penting dalam proses belajar mengajar. Salah satunya adalah metode pembelajaran sugesti-imajinatif yang diadaptasi dari metode pembelajaran sugestopedia. Metode sugesti-imajinatif adalah metode yang bertujuan untuk merangsang daya pikir siswa dalam pembelajaran terutama dalam pembelajaran karangan menulis deskripsi.

Di samping metode pembelajaran, media pembelajaran juga dapat digunakan untuk membantu daya pikir siswa dan dapat menciptakan suasana belajar yang menarik perhatian dengan memanfaatkan media pembelajaran yang


(13)

4

kreatif, inovatif dan variatif sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan mengoptimalkan proses yang berorientasi pada prestasi belajar.

Salah satu media yang dapat digunakan untuk pembelajaran menulis karangan deskripsi adalah media gambar fotografi. Media gambar merupakan media visual dua dimensi di atas bidang yang tidak transparan (Subana, 2011: 322). Lebih rinci Daryanto (2010:108) menjelaskan bahwa gambar fotografi merupakan salah satu media pengajaran yang amat dikenal di dalam setiap kegiatan pembelajaran. Hal itu disebabkan kesederhanaannya, tanpa memerlukan perlengkapan, dan tidak perlu diproyeksikan untuk mengamatinya. Gambar fotografi itu pada dasarnya membantu mendorong para siswa dan dapat mengembangkan minatnya pada pembelajaran Dengan demikian, media gambar dapat digunakan untuk memberikan gambaran tentang sesuatu sehingga penjelasannya lebih konkret daripada diuraikan dengan kata-kata.

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penulis merasa perlu untuk mengadakan penelitian mengenai karangan deskripsi melalui metode sugesti-imajinatif dengan bantuan media gambar fotografi. Dengan demikian, diharapkan melalui penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi dunia pengajaran terutama dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi. Selain itu pula, dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa dan guru untuk menciptakan suasana pembelajaran menulis yang lebih menarik dan kreatif.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah di atas bahwa menulis merupakan kegiatan yang produktif dan ekspresif. Keterampilan menulis merupakan kegiatan seorang untuk mengungkapkan ide, pikiran, gagasan, pengetahuan, ilmu, dan pengalaman sebagai suatu keterampilan yang produktif. Permasalahan pada penelitian ini diidentifikasikan pada kontribusi metode pengajaran sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi dalam


(14)

menulis karangan deskripsi, dan pemanfaatan metode atau media yang diterapkan dalam meningkatkan pembelajaran menulis deskripsi pada siswa.

1.3Batasan Masalah Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, jika dilihat dari acuannya bahwa pemanfaatan metode sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi dapat diterapkan ke dalam aspek berbahasa, yaitu membaca, berbicara, menyimak dan menulis. Namun, dalam penelitian ini penulis membatasi pemanfaatan metode sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi pada keterampilan menulis, dalam hal ini menulis karangan deskriptif.

1.4Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka dapat dikemukakan rumusan masalah tersebut sebagai berikut yaitu:

1. Bagaimana profil karangan deskripsi siswa kelas X SMK Dwiguna Depok sebelum menggunakan metode sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi?

2. Apakah ada perbedaan kemampuan menulis karangan deskripsi yang signifikan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah menggunakana metode sugesti-imajinataif dengan media gambar fotografi?

3. Bagaimana respon siswa dan guru terhadap penggunaan metode sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi?


(15)

6

1.5 Definisi Operasional

Agar tidak menimbulkan salah pengertian terhadap judul penelitian, istilah-istilah dalam judul didefinisikan sebagai berikut.

1. Pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan metode sugesti-imajinatif dan media gambar fotografi. merupakan pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan metode dengan memberikan rangsangan kepada daya imajinasi siswa, kemudian metode ini dapat diterapkan dengan menggunakan media gambar fotografi yang dapat dieksploitasi untuk membantu meningkatkan keterampilan menulis. Dalam hal ini, musik digunakan sebagai penciptaan suasana sugestif, stimulus dan sekaligus menjadi jembatan bagi siswa untuk membayangkan atau menciptakan gambaran dan kejadian berdasarkan tema lagu. Dalam penelitian ini akan dilakukan di SMK Dwiguna Depok. Media gambar fotografi merupakan suatu media yang dapat membantu dan mendorong siswa dalam membangkitkan minatnya dalam belajar serta mengembangkan kemampuan berbahasa, gambar fotografi yang digunakan dalam penelitian ini adalah gambar pemandangan yang dapat memunculkan ide atau gagasan siswa dalam kemampuan menulis deskripsi yang dilakukan di SMK Dwiguna Depok.

2. Kemampuan menulis karangan deskripsi merupakan kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi dan menuangkan ide-ide atau gagasan dalam pemikiranya. Ide atau gagasan tersebut dapat dikembangkan melalui pengalaman atau peristiwa-peristiwa yang pernah dialaminya. Adapun tulisan yang diharapkan dan dihasilkan oleh siswa adalah yang menunjukan ciri-ciri karangan deskripsi yakni deskripsi berupa memperlihatkan detail atau rinci tentang objek, deskripsi bersifat mempengaruhi emosi atau rincian tentang pembaca, deskripsi umumnya menyangkut pengindraan, deskripsi yang memikat dengan pilihan kata yang menggugah dan pada umumnya menggunakan susunan ruang.


(16)

1.6Hipotesis

Hipotesis dari penelitian ini adalah:

Ha: Metode sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi siswa kelas X SMK Dwiguna Depok

Ho: Metode sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi tidak dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi siswa kelas X SMK Dwiguna Depok.

1.7Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Penerapan metode dan media dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi siswa kelas X SMK Dwiguna Depok. 2. Mengukur keefektifan metode dan media dalam meningkatkan

kemampuan menulis karangan deskripsi siswa kelas X SMK Dwiguna Depok.

1.8 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan serta memberikan kontribusi yang sangat besar bagi dunia pendidikan, khususnya dalam dunia pengajaran bahasa dan sastra Indonesia terutama dalam pemanfaatan metode dan media dalam keterampilan menulis salah satu keterampilan berbahasa. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pikiran bagi pengajar dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis di tingkat sekolah menengah pertama. Penelitian ini juga diharapkan dapat menimbulkan rasa semangat belajar dan motivasi belajar siswa dalam meningkatkan keterampilan menulis serta dapat memupuk kebiasaan siswa untuk terus menerus menggali ide, gagasan dan pikiran yang terus menerus dibina secara berkesinambungan melalui karya tulis.


(17)

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada metodologi penelitian ini akan dijelaskan tentang metode penelitian, teknik penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, instrumen penelitian, instrumen pengumpulan data, populasi dan sampel penelitian, teknik pengolahan data, prosedur penelitian, dan pedoman penilaian menulis karangan deskripsi dengan menggunakan metode sugesti-imajinatif dengan menggunakan media gambar fotografi.

3.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

dengan desain “pretest, posttest control group design” (sugiyono. 2010:112).

Subjek penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Untuk kelompok eksperimen, diberikan perlakuan khusus yaitu pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan metode sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi yang telah diberikan tes awal (pretest) sebelumnya dan menguji keberhasilan perlakuan dengan memberikan tes akhir (posttest) terhadap kelompok tersebut. Sementara itu, kelas kontrol diberikan pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan metode ceramah.

Perlakuan yang diberikan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh metode dan media yang yang diterapkan dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan metode sugesti-imajinatif dengan menggunakan media gambar fotografi yang akan ditampilkan pada kelas eksperimen ini digunakan untuk mengetahui tingkat efektivitas terhadap peningkatan kemampuan menulis karangan deskripsi. Informasi tersebut dapat diperoleh melalui tes kemampuan menulis karangan deskripsi yang diberikan pada siswa. Untuk lebih jelasnya rancangan penelitian ini digambarkan sebagai berikut.


(18)

Tabel 3.1 Desain Penelitian

R1 O1 X1 O2

R2 O3 X2 O4

(Sugiyono, 2010 : 112) Keterangan :

R1 : Rondom kelompok eksperimen

R2 : Rondom kelompok kontrol

O1 : Tes awal (Pretest) kelas eksperimen

O2 : Tes akhir (posttest) kelas eksperimen.

O3 : Tes awal (Pretest) kelas kontrol.

O4 : Tes akhir (posttest) kelas kontrol.

X1 : Perlakuan mengajarkan menulis karangan deskripsi dengan

menggunakan metode sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi. X2 : Perlakuan mengajarkan menulis karangan deskripsi dengan metode


(19)

36

3.2 Sumber Data

3.2.1Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006:130). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK Dwiguna Depok tahun pelajaran 2012/2013 yang terdiri atas 5 kelas. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian (Arikunto, 2006:131).

Sampel dalam penelitian ini terdiri dari dua kelas, yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen, dalam menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol peneliti melakukan secara acak undi kelas (random). Berdasarkan hasil undian tersebut, yang akan di jadikan adalah kelas RPL. 1 untuk kelas eksperimen berjumlah 30 siswa dan kelas AP. 2 untuk kelas kontrol berjumlah 30 siswa. Dengan demikan, di SMK Dwiguna Depok terdapat sejumlah 60 siswa dengan perincian 30 siswa kelas eksperimen dan 30 siswa kelas kontrol.

3.3Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah teknik tes, angket, dan observasi.

3.3.1 Tes

Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data awal dan akhir. Sebelum memulai kegiatan menulis deskripsi diberikan pretes dan pada akhir kegiatan pembelajaran diberikan postes. Tes ini berupa tes keterampilan menulis karangan deskripsi. Teknik tes tersebut dilakukan sebanyak dua tahap, yaitu:

a. Pretest, yaitu tes keterampilan menulis karangan deskripsi yang dilakukan sebelum diberi perlakuan. Tes ini bertujuan untuk mengukur kemampuan


(20)

awal menulis karangan deskripsi siswa sebelum diberi perlakuan dengan menggunakan metode sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi. b. Posttest, yaitu tes keterampilan menulis karangan deskripsi yang dilakukan

setelah diberi perlakuan. Tes ini bertujuan untuk mengukur kemampuan akhir menulis karangan deskripsi siswa setelah diberi perlakuan dengan menggunakan metode sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi tentang penguasaan keterampilan menulis deskripsi.

3.3.2Angket

Angket adalah teknik pengumpulan data dengan memberikan sejumlah pertanyaan yang telah diterapkan sebelumnya secara tertulis. Oleh sebab itu, untuk mengisinya diperlukan kemampuan literasi dari pihak yang disurvai, keunggulan dibandingkan dengan teknik wawancara, angket dapat meliputi informasi dalam jumlah besar, hemat waktu dan relatif mudah untuk di administrasi. Angket dibuat untuk guru dan siswa untuk mengetahui pendapat mereka tentang pelaksanaan menulis deskripsi khususnya menulis pengalaman dengan menggunakan metode sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi.

3.3.3 Observasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui bagaimana sikap dan perilaku siswa dan guru, kegiatan yang dilakukan, tingkat partisipasi dalam suatu kegiatan, dan hasil yang diperoleh dari kegiatan yang telah dilakukan. Dalam penelitian ini, digunakan observasi langsung yaitu pengamatan yang dilakukan terhadap gejala atau proses yang terjadi dalam situasi yang sebenarnya dan langsung diamati oleh pengamat.


(21)

38

3.4 Teknik Pengolahan Data 3.4.1 Pengolahan Data Hasil Tes

3.4.4.1 Analisis Penilaian Karangan Siswa

Pengolahan data dilaksanakan setelah kegiatan pengumpulan data selesai. Data yang terkumpul berupa hasil pretes dan postes keterampilan menulis karangan deskripsi di kelas eksperimen dan di kelas kontrol. Kegiatan menganalisis karangan dilakukan untuk memberikan gambaran keberhasilan siswa dalam menulis karangan deskripsi. Analisis karangan meliputi aspek kebahasaan yang terdiri dari aspek isi, organisasi karangan, kosakata, dan penggunaan bahasa/EYD.

1) Isi

Klasifikasi penilaian isi karangan dibedakan atas beberapa kategori, yaitu: (a) kategori sempurna jika memiliki kriteria padat informasi, sangat substansi, dan pengembangan tesis tuntas. dan; (b) kategori baik jika memiliki kriteria informasi cukup, substansi cukup, pengembangan tesis terbatas, dan tidak lengkap; (c) kategori cukup jika memiliki kriteria informasi terbatas, substansi kurang, pengembangan tesis tak cukup, dan permasalahan kurang relevan; (d) kategori kurang jika memiliki kriteria karangan tak berisi, tidak ada substansi, dan tidak ada pengembangan tesis.

2) Organisasi karangan

Klasifikasi penilaian organisasi karangan dibedakan atas beberapa kategori, yaitu: (a) kategori sempurna jika memiliki kriteria ekspresi lancar, gagasan diungkapkan dengan jelas, padat informasi, tertata dengan baik, urutan logis, dan menunjukkan adanya kohesi; (b) kategori baik jika memiliki kriteria ekspresi kurang lancar, gagasan kurang terorganisir tetapi ide utama terlihat, bahan pendukung terbatas, urutan logis tetapi tak lengkap; (c) kategori cukup jika memiliki kategori ekspresi tidak lancar, gagasan yang diungkapkan kacau, terpotong-potong, urutan dan


(22)

pengembangan karangan tidak logis; (d) kategori kurang jika memiliki kriteria karangan tidak komunikatif, tidak terorganisir dengan baik, dan tidak layak nilai.

3) Kosa Kata

Klasifikasi penilaian kosa kata dibedakan atas beberapa kategori, yaitu: (a) kategori sempurna jika memiliki kriteria menggunakan potensi kata yang canggih, pilihan kata dan ungkapan yang digunakan sangat tepat, dan menguasai pembentukan kata; (b) kategori baik jika memiliki kriteria menggunakan potensi kata yang agak canggih, pilihan kata dan ungkapan yang digunakan kadang-kadang kurang tepat tetapi secara keseluruhan tidak mengganggu; (c) kategori cukup jika memiliki kriteria menggunakan potensi kata yang terbatas dan sering terjadi kesalahan dalam penggunaan kosa kata sehingga dapat merusak makna; (d) kategori sangat kurang jika memiliki kriteria menggunakan potensi kata yang asal-asalan, menggunakan kosa kata yang rendah, dan tak layak nilai.

4) Penggunaan Bahasa

Klasifikasi penilaian penggunaan bahasa dibedakan atas beberapa kategori, yaitu: (a) kategori sempurna jika memiliki kriteria bahasa yang digunakan mengandung konstruksi kompleks tetapi efektif dan hanya terjadi sedikit kesalahan penggunaan bentuk kebahasaan; (b) kategori baik jika memiliki kriteria bahasa yang digunakan mengandung konstruksi sederhana tetapi efektif, hanya terjadi kesalahan kecil pada konstruksi kompleks, dan terjadi sejumlah kesalahan tetapi makna tak kabur; (c) kategori cukup jika memiliki kriteria terjadi kesalahan serius dalam konstruksi kalimat sehingga makna menjadi membingungkan atau kabur; (d) kategori sangat kurang jika memiliki kriteria bahasa yang digunakan tak menguasai aturan sintaksis, terdapat banyak kesalahan, tidak komunikatif, dan tidak layak nilai.

5) Ejaan/EYD

Klasifikasi penilaian penggunaan ejaan dapat dibedakan atas beberapa kategori, yaitu: (a) kategori sempurna jika memiliki kriteria


(23)

40

menguasai aturan penulisan dan hanya terdapat beberapa kesalahan ejaan; (b) kategori cukup baik jika memiliki kriteria penggunaan ejaan terkadang salah tetapi tidak mengaburkan makna; (c) kategori cukup jika memiliki kriteria penggunaan ejaan sering salah sehingga makna membingungkan atau kabur; (d) kategori sangat kurang jika memiliki kriteria penggunaan ejaan tidak beraturan, terdapat banyak kesalahaan ejaan, tulisan tidak terbaca, dan tak layak nilai.

3.4.2 Analisis Statistik

Adapun langkah-langkah yang penulis lakukan dalam pengolahan data dengan menggunakan rumus-rumus statistik adalah sebagai berikut.

1. Mengolah skor pretes dan postes siswa di kelas kontrol dan kelas eksperimen yang diberikan oleh ketiga penimbang menjadi nilai dengan rumus:

N = (STS : STI) X SN Keterangan:

N : Nilai

STS: Skor Total Siswa STI: Skor Total Ideal SN : Standar Nilai

2. Melakukan uji reliabilitas antarpenimbang. Teknik analisis ini digunakan untuk ujian-ujian yang dilakukan oleh lebih dari satu orang penimbang bagi setiap testi (Sugiyono, 2010: 116-117). Uji reliabilitas ini didasarkan pada skor yang telah diolah menjadi nilai dengan menggunakan prinsip ANAVA. Adapun format ANAVA sebagai berikut.


(24)

Tabel 3.2 ANAVA

Sumber Variansi SS db Variansi

Dari Testi SSt∑dt2 N – 1 SSt∑dt2

N - 1

Dari Penguji SSp∑Xd2p K – 1 -

Dari Kekeliruan SSkk∑d2kk (N – 1)(K – 1) SSkk∑d2kk (N – 1) (K – 1)

Kemudian dilakukan penghitungan reliabilitasnya dengan rumus: r11 =

Vt Vkk Vt

Keterangan:

r11 : Reliabilitas yang dicari Vt : Variansi dari testi Vkk : Variansi dari kekeliruan

Hasil penghitungan reliabilitas yang telah diperoleh disesuaikan dengan table Guilford sebagai berikut.

Tabel 3.3

Kriteria Reliabilitas Tes

Rentang Kriteria

0,80 – 1,00 0,60- 0,79 0,40 – 0,59 0,20 – 0,39 0,00 – 0,20

Reliabilitas sangat tinggi reliabilitas tinggi reliabilitas sedang reliabilitas rendah reliabilitas sangat rendah


(25)

42

3. Melakukan uji normalitas dengan rumus chi kuadrat (X2) dengan langkah-langkah sebagai berikut.

a) Menghitung rentang dengan rumus:

R = data tertinggi – data terendah b) Menghitung jumlah kelas dengan rumus:

K = 1 + 3,3 log n c) Menghitung panjang kelas interval dengan rumus:

P =

K R

d) Menentukan batas kelas interval e) Membuat table distribusi frekuensi

f) Menghitung standar deviasi dengan rumus:

S =

1

2 2

 

N

FX FX

g) Menghitung mean dengan rumus: X =

N X

h) Membuat daftar frekuensi observasi dan ekspektasi skor i) Menghitung nilai chi kuadrat dengan rumus:

X2hitung =

Ei Ei Oi

 2

j) Menentukan derajat kebebasan dengan rumus: db = jumlah kelas - 3 k) Menentukan nilai chi kuadrat (X2) dari table. 4. Menguji hipotesis dengan rumus:


(26)

t hitung = 2 1 2 1 1 1 n n X X sdg   Keterangan:

X1 : Mean rata-rata kelas eksperimen X2 : Mean rata-rata kelas kontrol sdg : Standar deviasi gabungan n1 : jumlah siswa kelas eksperimen n2 : jumlah siswa kelas kontrol

Sementara itu, sdg dapat dicari dengan menggunakan rumus:

sdg =

2 1 1 1 2 2 2 2 1 1     s n n S n S n Keterangan:

sdg: Standar deviasi gabungan n1 : jumlah siswa kelas eksperimen

n2 : jumlah siswa kelas kontrol

S12: standar deviasi yang dikuadratkan dari kelas ekperimen

S22: standar deviasi yang dikuadratkan dari kelas control

5. Mengolah hasil angket

6. Mengolah data hasil pengamatan observer 7. Menyimpulkan hasil penelitian

3.5Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2006:160). Jadi, dapat dikatakan bahwa peneliti menggunakan instrumen dalam menerapkan metode penelitiannya agar data


(27)

44

yang diperoleh lebih baik. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes, angket, observasi, dan perlakuan.

3.5.1Intrumen Tes

Tes tidak lain adalah suatu set stimuli yang diberikan kepada subjek atau objek yang hendak diteliti. Sudjana (2005:35) mengungkapkan bahwa tes sebagai alat penilaian adalah pertanyaan-pertanyaan atau latihan yang diberikan kepada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa dalam bentuk lisan (tes lisan), dalam bentul tulisan (tes tulisan), atau dalam bentuk perbuatan (tes tindakan).

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tulisan. Tes tulisan digunakan untuk mengukur keterampilan siswa dalam menulis sebuah karangan deskripsi. Tes dilakukan sebanyak dua kali, yakni sebelum mendapat perlakuan (pretest) dan sesudah mendapat perlakuan (posttest).

a. Tes Awal (Pretest)

Tes awal (Pretest) dilakukan pada awal penelitian dengan tujuan untuk mengukur keterampilan menulis karangan deskripsis siswa sebelum dilaksanakan eksperimen dengan menggunakan dua metode pembelajaran pada kelas yang berbeda, yaitu metode sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi untuk kelas eksperimen dan ceramah untuk kelas kontrol.

b. Tes Akhir (Posttest)

Tes akhir atau posttest dilakukan pada akhir penelitian dengan tujuan untuk mengukur keterampilan menulis karangan deskripsi siswa setelah dilakukan eksperimen dengan menggunakan dua metode pembelajaran pada kelas yang berbeda, yaitu metode sugesti-imajinatif


(28)

dengan media gambar fotografi untuk kelas eksperimen dan ceramah untuk kelas kontrol.

Hasil pretes dan posttes mengarang dinilai dengan menggunakan kriteria yang diadaptasi dari Burhan Nurgiantoro kemampuan menulis beserta tingkat penguasaannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.4

PEDOMAN PENILAIAN TUGAS MENULIS DESKRIPSI DENGAN MEDIA GAMBAR FOTOGRAFI

Nama Siswa : ………. Kelas : ………. Judul : ……….

Aspek 1

Skor 2

Tingkat 3

Kriteria 4

Isi

27-30 Sangat baik – sempurna

Tema/ ide cerita substansif, pengembangan karangan tuntas dan relevan. (karangan yang dihasilkan menunjukan pendeskripsian yang logis, ekspresif dan koheren antar paragraf, serta pengungkapan gagasan yang sesuai dengan tema).

22-26 Cukup baik

Tema/ ide cerita cukup substansi, pengembangan karangan terbatas, relevan tetapi tidak lengkap. (karangan yang dihasilkan menunjukan kelogisan, ekspresif dan koheren tetapi pengungkapan gagasan tidak sesuai).


(29)

46

17-21 Sedang – cukup

Tema/ ide cerita kurang substansi, pengembangan dan pengembangan karangan tidak cukup. (karangan yang dihasilkan terdapat sedikit ketidak logisan dan koheren).

1 2 3 4

13-16 Sangat kurang

Tema tidak jelas, tidak ada

substansi dan tidak ada

pengembangan karangan.

(karangan yang dihasilkan

menunjukan tidak adanya

kelogisan dan koheren).

Organi

sasi

isi

18-20 Sangat baik – sempurna

Karangan deskripsi lancar, gagasan diungkapkan dengan jelas,

tertata dengan baik, urutan logis dan kohesif. (deskripsi yang diungkapkan runtun).

14-17 Cukup baik

Karangan kurang lancar, kurang terorganisasi, tetapi ide utama terlihat, bahan pendukung terbatas, urutan logis tetapi tidak lengkap.

10-13 Sedang – kurang

Karangan tidak lancar, gagasan kacau, terpotong-potong urutan dan pengembangan tidak logis.

7-9 Sangat kurang

Karangan tidak komunikatif, tidak terorganisasi dengan baik dan tidak layak nilai.


(30)

sempurna maksimal, Pilihan dan ungkapan kata tepat dan menguasai pembentukan kata. (karangan deskripsi menggunakan kosa kata yang padu dan tepat, serta mencerminkan ciri karangan.

1 2 3 4

14-17 Cukup-baik

Pemanfaatan potensi kata cukup. Pilihan dan ungkapan kata kadang-kadang tidak tepat tetapi tetap logis. (karangan deskripsi menggunakan kosa kata yang padu tetapi tidak tepat penggunaan kosa kata)

10-13 Sedang-cukup

Pemanfaatan potensi kata terbatas.

Sering terjadi kesalahan

penggunaan kata dan dapat

merusak makna. (karangan

deskripsi yang dihasilkan tidak berkembang dan terjadi kesalahan kosakata)

7-9 Sangat kurang

Pemanfaatan potensi kata rendah dan pengetahuan tentang kosakata juga rendah, tidak layak nilai. (

Pe

n

ggu

n

aan

B

ah

asa 22-25 Sangat baik –

sempurna

Konstruksi kompleks dan efektif, hanya terdapat sedikit kesalahan penggunaan bentuk bahasa.


(31)

48

digunakan efektif, variatif dan ekspresif)

1 2 3 4

18-21 Cukup baik

Konstruksi sederhana tetapi efektif, kesalahan kecil pada konstruksi kompleks, terjadi sejumlah kesalahan tetapi tidak kabur.

(penggunaan bahasa yang

dihasilkan efektif, variatif, ekspresif tetapi terjadi sedikit kesalahan penggunaan bahasa dalam karangan)

11-17 Sedang cukup

Terjadi kesalahan serius dalam konstruksi kalimat, makna

membingungkan atau kabur.

(penggunaan bahasa yang

dihasilkan kurang efektif, variatif, ekspresif tetapi terjadi banyak kesalahan penggunaan bahasa dalam karangan).

5-10 Sangat kurang

Tidak menguasai aturan sintaksis, terdapat banyak kesalahan, tidak komunikatif, dan tidak layak nilai.


(32)

M

ek

an

isme

5 Sangat baik –

sempurna

Menguasai aturan penulisan (EYD),tidak terdapat kesalahan ejaan.

4 Cukup-baik

Kadang-kadang terjadi kesalahan ejaan tetapi tidak mengaburkan makna. (mekanisme penulisan karangan sesuai EYD tetapi terjadi 1 sampai 5 kesalahan ejaan).

1 2 3 4

3 Sedang-cukup

Sering terjadi kesalahan ejaan, makna membingunggkan atau kabur. (mekanisme penulisan karangan kurang sesuai EYD terjadi 6 sampai 10 kesalahan ejaan

2 Sangat kurang

Tidak menguasai aturan penulisan, terdapat banyak kesalahan ejaan, tulisan tak terbaca dan tidak layak nilai.

(Diadaptasi dari Nurgiantoro 2010:307) 3.5.2Angket

Dalam penelitian ini, pembuatan angket ditujukan kepada siswa untuk mengetahui pendapat mereka tentang pelaksanaan menulis deskripsi khususnya menulis pengalaman dengan menggunakan metode sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi. Dalam angket, motivasi belajar pada materi pembelajaran dinilai dalam bentuk skala sikap dari hasil jawaban siswa dalam bentuk tanda centang atau cheklist (jawaban ya atau tidak) yang terdiri atas 15 aspek penilaian. Rinciannya adalah sebagai berikut.


(33)

50

ANGKET SISWA No.

1

Aspek yang Dinilai 2

Ya 3

Tidak 4

1. Guru menyampaikan terlebih dahulu tujuan pembelajaran.

2. Guru menyampaikan hakikat kompetensi menulis.

1 2 3 4

3.

Tujuan pembelajaran yang dilakukan oleh guru sesuai dengan materi pembelajaran menulis.

4.

Bahan ajar menulis yang disampaikan oleh guru telah sesuai dan menarik bagi siswa.

5.

Metode sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi yang diterapkan oleh guru pada proses pembelajaran menulis karangan deskripsi

menumbuhkan motivasi belajar siswa.

6.

Metode sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi yang diterapkan oleh guru pada proses pembelajaran menulis karangan deskripsi dapat memudahkan siswa dalam menemukan ide.

7.

Metode sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi yang diterapkan oleh guru pada proses pembelajaran dapat memudahkan siswa untuk

mengembangkan ide dengan bahasa yang baik dan benar.


(34)

8.

Metode sugesti-imajinatif dengan media gambar fotograf yang diterapkan oleh guru dapat meningkatkan mutu pembelajaran menulis karangan deskripsi.

1 2 3 4

9.

Metode sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi yang diterapkan oleh guru dapat memperkaya pengalaman kemampuan menulis karangan deskripsi siswa.

10.

Metode sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi yang diterapkan oleh guru dapat menumbuhkan minat siswa untuk

menulis karangan deskripsi.

11.

Metode sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi yang diterapkan oleh guru dapat meningkatkan produktivitas siswa

12.

Metode sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi yang diterapkan oleh guru dapat diterapkan pada

pembelajaran menulis selain menulis karangan deskripsi.

13.

Sistem pemberian materi yang diterapkan oleh guru pada proses pembelajaran dapat menumbuhkan


(35)

52

motivasi untuk mengetahui karakteristik karangan deskripsi.

14.

Sistem pemberian materi yang diterapkan oleh guru pada proses pembelajaran dapat membantu siswa untuk menambah pengetahuan dalam menulis karangan deskripsi.

1 2 3 4

15.

Sistem pemberian materi yang diterapkan oleh guru pada proses pembelajaran dapat membantu siswa untuk memecahkan masalah dalam menulis karangan deskripsi.

3.5.3Instrumen Observasi

Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan (Sudjana, 2004:84). Observasi yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi langsung yaitu pengamatan yang dilakukan terhadap gejala atau proses yang terjadi dalam situasi yang sebenarnya dan langsung diamati oleh pengamat. Tujuan diadakannya observasi ini adalah untuk mengamati dan mengevaluasi keterampilan guru mengajar dan siswa selama proses belajar-mengajar. Adapun format observasi guru dan siswa dapat dilihat sebagai berikut.

a. Format Observasi Guru

Tabel 3.6

FORMAT OBSERVASI GURU


(36)

No 1

Aspek yang Diobservasi 2

Ya 3

Tidak 4

1.

Kemampuan membuka pembelajaran a. Menarik perhatian siswa

b. Menimbulkan motivasi

c. Memberikan acuan belajar yang akan dihasilkan d. Mengadakan apersepsi

1 2 3 4

2.

Mengarahkan siswa untuk menerapkan metode sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi

a. Mengarahkan siswa untuk memperhatikan gambar dan lagu yang disajikan.

b. Mengarahkan siswa untuk memahami gambar dan musik c. Mengarahkan siswa untuk membuat kerangka karangan

berdasarkan penyajian gambar dan musik.

d. Megembangkan kerangka karangan menjadi sebuah paragraf

e. Mengarahkan siswa untuk memeriksa penggunaan EYD dan pilihan kata dalam paragraf yang dibuat.

f. Mengarahkan siswa untuk memeriksa koherensi antar paragraf.

g. Mengarahkan siswa untuk mengecek ulang keutuhan karangan.

3.

Proses pembelajaran

a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan metode pembelajaran.

b. Guru memberikan kesempatan untuk bertanya seputar tujuan dan metode pembelajaran.


(37)

54

d. Guru mengamati aktivitas siswa saat penerapan metode dan media

e. Guru mengamati aktivitas siswa saat mengedit karangan.

4.

Kemampuan menutup pembelajaran

a. Mengulas secara singkat materi yang baru dibahas b. Memandu siswa melaksanakan refleksi pembelajaran

1 2 3 4

c. Memandu siswa untuk menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan.

b. Format Observasi Siswa

Tabel 3.7

FORMAT OBSERVASI SISWA

PelaksanaanPembelajaranMenulisKaranganDeskripsi

No 1

Aspek yang Diobservasi 2

Ya 3

Tidak 4

1.

Pendahuluan

a. Siswa termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran. b. Siswa memiliki gambaran awal tentang pembelajaran yang

akan dilakukan.

2.

Tahap penerapan metode sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi

a. Siswa memperhatikan penyajian gambar yang diiringi dengan musik.

b. Siswa membuat kerangka karangan berdasarkan penyajian gambar dengan musik


(38)

paragraf

d. Siswa mengedit kembali penggunaan EYD dan pilihan kata yang terdapat dalam paragraf yang telah dibuatnya.

e. Siswa dapat memeriksa koherensi antar paragrafnya. f. Siswa mengedit kembali keutuhan karangan berdasarkan

EYD dan pilihan kata. 3. Proses pembelajaran

1 2 3 4

a. Siswa mendapat penjelasan tujuan pembelajaran dan metode pembelajaran.

b. Siswa mendengarkan dengan cermat tujuan pembelajaran, metode dan media pembelajaran.

c. Siswa bertanya mengenai hal yang tidak dimengerti seputar tujuan, metode dan media pembelajaran.

d. Siswa menelaah gambar dengan musik yang disajikan. e. Siswa menyusun karangan deskripsi dengan metode

sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi

4.

Penutup

a. Siswa dapat menyimpulkan materi pembelajaran.

b. Siswa bersama guru melaksanakan refleksi pembelajaran.

3.6 Instrumen Pelakuan

Disebabkan proses pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui pelaksanaan proses pembelajaran di kelas, maka di dalamnya harus terdapat instrumen pembelajaran. Instrumen pembelajaran adalah seluruh komponen yang akan menunjang terselenggaranya proses pembelajaran yaitu berupa Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP digunakan sebagai rambu-rambu dalam kegiatan pembelajaran yang


(39)

56

akan dilaksanakan. RPP ini dibuat dengan mengacu pada silabus SMK yang merupakan penjabaran dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Penggunaan metode sugesti – imjinatif pembelajaran imajinatif dibagi menjadi tiga tahapan utama. Ketiga tahapan tersebut pada dasarnya merupakan kegiatan yang ditempuh oleh guru dan siswa pada saat sebelum, selama dan sesudah pembelajaran, ketiga tahapan tersebut yang dimaksud adalah 1). perencanaan, 2). pelaksanaan dan 3) evaluasi.

3.6.1 Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan, ada tiga tahap pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Pertama, melakukan penelaahan materi pembelajaran. Kedua, memilih gambar yang akan ditampilkan. Ketiga, yaitu mencari musik yang nantinya akan disesuaikan dengan gambar. a. Penelaahan materi pembelajaran

Penelaahan materi pembelajaran perlu dilakukan agar guru benar-benar menguasai materi yang akan disampaikan dalam proses pembelajaran di kelas penelaahan materi meliputi: 1) pengertian karangan, 2) jenis-jenis karangan, 3) pengertian deskripsi karangan, 4) menyusun kerangka karangan deskripsi yang akan dibuat, dan 5) langkah-langkah menyusun karangan deskripsi.

b. Pemilihan gambar yang akan ditampilkan dalam pembelajaran c. Penyesuaian musik dengan gambar yang akan ditampilkan d. Penyusunan Rancangan Pembelajaran

Kegiatan menyusun rancangan pembelajaran merupakan langkah lanjutan yang ditempuh guru untuk memastikan bahwa proses pembelajaran yang akan dilaksanakan dapat berlangsung dengan baik. Rancangan pembelajaran mencakup perumusan materi, tujuan pendekatan, metode, media, dan evaluasi pembelajaran.


(40)

Kegiatan pembelajaran dengan metode sugesti-imajinatif melalui media lagu dalam pembelajran menulis karangan deskripsi dilakukan mengacu pada perencanaan pembelajaran yang sebelumnya telah disusun berupa RPP.

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : SMK Dwiguna Depok

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : X/2

Standar Kompetensi : Mengungkapkan informasi dalam berbagai bentuk paragraf (narasi, deskripsi, eksposisi) Kopetensi dasar : Menulis karangan deskripsi melalui metode

sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi

Indikator : 1. Menjelaskan karangan deskripsi

2. Menyebutkan karakteristik/ciri karangan deskripsi

3. Membuat kerangka karangan deskripsi 4. Mengembangkan kerangka karangan yang telah disusun menjadi karangan deskriptif.


(41)

58

I. Tujuan pembelajaran :

a. Siswa mampu mengungkapkan informasi dalam bentuk karangan deskripsi

b. Siswa mampu menyebutkan karakteristik dan ciri karangan deskripsi

c. Siswa dapat menyusun kerangka karangan deskripsi d. Siswa dapat menulis karangan deskripsi

II. Materi Pembelajaran a. Karangan deskripsi

b. Contoh karangan deskripsi

c. Karakteristik/ciri karanagan deskripsi d. Kerangka karangan deskripsi

III. Metode Pembelajaran a. Pemodelan

b. Tanya jawab c. penugasan

IV. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran A. Kegiatan Awal

a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai b. Siswa menyimak konsep yang disampaikan guru B. Kegiatan inti (60 menit)

a. Guru membuat suasana ruangan menjadi nyaman dengan dekorasi ruang yang menarik

b. Guru memerintahkan siswa untuk duduk dengan senyaman mungkin dengan posisi yang siswa inginkan

c. Gruru memerintahkan siswa untuk belajar serileks mungkin d. Guru menjelaskan tentang karangan deskripsi


(42)

f. Siswa mendengarkan dan memperhatikan guru saat menyampaikan materi

g. Siswa memperhatikan penyajian gambar yang diiringi dengan musik. h. Siswa membuat kerangka karangan berdasarkan penyajian gambar

dengan musik

i. Siswa mengembangkan kerangka karangan menjadi sebuah paragraf j. Siswa mengedit kembali penggunaan EYD dan pilihan kata yang

terdapat dalam paragraf yang telah dibuatnya.

k. Siswa dapat memeriksa koherensi antar paragrafnya C. Kegiatan akhir

a. Siswa dapat menyimpulkan materi pembelajaran

b. Siswa bersama guru melaksanakan refleksi pembelajaran

V. Sumber belajar

a. Teks karangan deskripsi

b. Buku bahasa dan sastra Indonesia

VI. Penilaian

a. Teknik : Tes untuk kerja

b. Bentuk instrument : proses kerja atau produk c. Soal instrument :

1. Buatlah karangan deskripsi dengan tema pemandangan

2. Penilaian tugas menulis dengan pembobotan masing-masing skor

Atas dasar RPP di atas, pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan pemberian perlakuan seperti dibawah ini.

Pedoman Penilaian Tugas Menulis Deskripsi Dengan Media Gambar Fotografi

Aspek 1

Skor 2

Tingkat 3

Kriteria 4


(43)

60

Isi 22-26 Cukup baik

Tema/ ide cerita cukup substansi, pengembangan karangan terbatas, relevan tetapi tidak lengkap. (karangan yang dihasilkan menunjukan kelogisan, ekspresif dan koheren tetapi pengungkapan gagasan tidak sesuai).

1 2 3 4

17-21 Sedang – cukup

Tema/ ide cerita kurang substansi, pengembangan dan pengembangan karangan tidak cukup. (karangan yang dihasilkan terdapat sedikit ketidak logisan dan koheren).

13-16 Sangat kurang

Tema tidak jelas, tidak ada

substansi dan tidak ada

pengembangan karangan.

(karangan yang dihasilkan menunjukan tidak adanya kelogisan dan koheren).

Organi

sasi

isi

18-20 Sangat baik – sempurna

Karangan deskripsi lancar, gagasan diungkapkan dengan jelas,

tertata dengan baik, urutan logis dan kohesif. (deskripsi yang diungkapkan runtun)


(44)

14-17 Cukup baik

Karangan kurang lancar, kurang terorganisasi, tetapi ide utama terlihat, bahan pendukung terbatas, urutan logis tetapi tidak lengkap.

10-13 Sedang – kurang

Karangan tidak lancar, gagasan kacau, terpotong-potong urutan dan pengembangan tidak logis.

7-9 Sangat kurang

Karangan tidak komunikatif, tidak terorganisasi dengan baik dan tidak layak nilai.

1 2 3 4

k

osak

at

a

18-20 Sangat baik-sempurna

Pemanfaatan potensi kata

maksimal, Pilihan dan ungkapan kata tepat dan menguasai pembentukan kata. (karangan deskripsi menggunakan kosa kata yang padu dan tepat, serta mencerminkan ciri karangan deskripsi).

14-17 Cukup-baik

Pemanfaatan potensi kata cukup. Pilihan dan ungkapan kata kadang-kadang tidak tepat tetapi tetap logis. (karangan deskripsi menggunakan kosa kata yang padu tetapi tidak tepat penggunaan kosa kata)


(45)

62

10-13 Sedang-cukup

Pemanfaatan potensi kata terbatas.

Sering terjadi kesalahan

penggunaan kata dan dapat merusak makna. (karangan deskripsi yang dihasilkan tidak berkembang dan terjadi kesalahan kosakata)

7-9 Sangat kurang

Pemanfaatan potensi kata rendah dan pengetahuan tentang kosakata juga rendah, tidak layak nilai.

1 2 3 4

Pe

n

ggu

n

aan

B

a

h

asa

22-25 Sangat baik – sempurna

Konstruksi kompleks dan efektif, hanya terdapat sedikit kesalahan penggunaan bentuk bahasa.

(penggunaan bahasa yang

digunakan efektif, variatif dan ekspresif)

18-21 Cukup baik

Konstruksi sederhana tetapi efektif, kesalahan kecil pada konstruksi kompleks, terjadi sejumlah kesalahan tetapi tidak kabur.

(penggunaan bahasa yang

dihasilkan efektif, variatif, ekspresif tetapi terjadi sedikit kesalahan


(46)

karangan)

11-17 Sedang cukup

Terjadi kesalahan serius dalam konstruksi kalimat, makna

membingungkan atau kabur.

(penggunaan bahasa yang

dihasilkan kurang efektif, variatif, ekspresif tetapi terjadi banyak kesalahan penggunaan bahasa dalam karangan).

5-10 Sangat kurang

Tidak menguasai aturan sintaksis, terdapat banyak kesalahan, tidak komunikatif, dan tidak layak nilai.

1 2 3 4

M

ek

an

isme

5 Sangat baik – sempurna

Menguasai aturan penulisan (EYD),tidak terdapat kesalahan ejaan.

4 Cukup-baik

Kadang-kadang terjadi kesalahan ejaan tetapi tidak mengaburkan makna. (mekanisme penulisan karangan sesuai EYD tetapi terjadi 1 sampai 5 kesalahan ejaan).

3 Sedang-cukup

Sering terjadi kesalahan ejaan, makna membingunggkan atau kabur. (mekanisme penulisan karangan kurang sesuai EYD terjadi 6 sampai 10 kesalahan ejaan 2 Sangat kurang Tidak menguasai aturan penulisan,


(47)

64

Isroyati, 2013

terdapat banyak kesalahan ejaan, tulisan tak terbaca dan tidak layak nilai.

(Diadaptasi dari Nurgiantoro 2010:307)

3.6.3 Tahap evaluasi

Evaluasi terhadap pelaksanaan dan pencapaian tujuan pembelajaran media dengan metode sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi menjadi tahap ketiga dari kegiatan pembelajaran menulis karangan deskripsi. Dalam tahap ini, guru harus bisa melihat keberhasilan dan kekurangan yang terjadi selama proses pembelajaran langsung.

3.7 Kerangka Penelitian

Kerangka Penelitian

Studi Pendahuluan

Kelas kontrol Kelas eksperimen

Pretes pretes

Metode ceramah

Metode sugesti- sugesti dengan media

gambar fotografi

postes Postes


(48)

(49)

144

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Berdasarkan hasil temuan serta hasil analisis terhadap data pretes, postes, angket, observasi pada perolehan data di lapangan, pengolahan data, serta menjawab hipotesis maka diperoleh simpulan akhir untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian mengenai penerapan metode sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi yaitu sebagai berikut.

1. Berdasarkan hasil profil analisis karangan siswa, maka rata-rata siswa masih kesulitan dalam menuangkan ide, mengembangkan ide, kesulitan dalam berimajinasi, kesulitan merangkai kata-kata, kesulitan dalam menentukan ciri-ciri karangan deskripsi, dan kesulitan dalam menggunakan ejaan. Hasil penelitian ini dapat dilihat dari segi isi, organisasi isi, kosakata, penggunaan bahasa, dan mekanisme EYD yang terdapat pada karangan siswa.

2. Secara keseluruhan, kemampuan menulis karangan deskripsi siswa melalui proses pembelajaran menggunakan metode sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi dapat meningkat. Hal ini terbukti dengan adanya kenaikan yang signifikan di kelas eksperimen. Hasil tersebut dapat dilihat dari rata nilai pretes 73,06 menjadi nilai rata-rata postes 82,03.

3. Hasil pengolahan angket diketahui bahwa respon siswa terhadap pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui penerapan metode sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi sangat baik. Hal ini dibuktikan dengan jumlah presentase jawaban siswa terhadap pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan


(50)

metode sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi. Dari hasil pehitungan angket, 100% siswa menjawab bahwa metode sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi yang diterapkan oleh guru pada proses pembelajaran menulis karangan deskripsi dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa. Sama halnya dengan jumlah persentase sebelumya, 100% siswa menjawab bahwa metode ini dapat memudahkan siswa dalam menemukan ide. Sementara itu, 93,3% siswa menjawab bahwa metode sugesti-imajinatif ini dapat memudahkan siswa untuk mengembangkan ide dengan bahasa yang baik dan benar sedangkan 6,7% siswa menjawab bahwa metode ini tidak dapat mengembangkan ide dengan bahasa yang baik dan benar.

5.2Saran

Selain simpulan yang telah dipaparkan, penulis pun akan mengemukakan beberapa saran yang diharapkan dapat berguna bagi dunia pendidikan dan menjadi perbaikan atau penyempurnaan dalam penelitian selanjutnya, saran-saran itu sebagai berikut.

1. Metode sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi diharapkan menjadi masukan bagi para guru, khususnya bagi guru mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk mengembangkan kemampuan dalam proses belajar mengajar terutama pembelajaran menulis karangan deskripsi. Dalam metode pembelajaran ini diharapkan guru dapat memotivasi dan menarik perhatian siswa dalam menemukan dan mengembangkan ide-idenya melalui proses melihat gambar yang diiringi musik.

2. Pembelajaran menulis karangan deskripsi merupakan pembelajaran proses yang membutuhkan latihan secara berkesinambungan. Oleh karena itu, pendidik seharusnya memberikan latihan-latihan dan perbaikan untuk memperoleh hasil yang lebih baik.

3. Keaktifan siswa dalam pembelajaran terutama pembelajaran menulis karangan deskripsi perlu dikembangkan karena siswa yang belajar


(51)

146

dengan aktif dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang dilakukan sendiri, berpikir kreatif, dan inovatif sehingga siswa dapat belajar lebih baik dan optimal.

4. Bagi para peneliti yang berniat mengembangkan metode sugesti-imajinatif dalam pembelajaran menulis hendaknya menggabungkan metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini dengan metode pembelajaran lain sehingga mampu memecahkan masalah yang dihadapi siswa dalam menulis terutama menulis karangan deskripsi.


(52)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Alwasilah, A. Chaedar. 2005. Pokokny Menulis. Bandung: PT. Kiblat Buku Utama. Chaer, Abdul. 2006. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta:

Rineka Cipta.

Daryanto. 2010. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media. Hernowo. 2003. Quantum Writing. Bandung: Mizan Learning Center.

Iskandarwassid dan Dadang Sunendar. 2011. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Rosda Karya.

Kerap, Gorys. 1982. Eksposisi dan Deskripsi. Jakarta: Nusa Indah.

Nurgiantoro, Burhan. 2010. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: BPFE.

Riduwan. 2008. Dasar-dasar Statistik. Bandung: Alfabeta.

Semi, Atar. 2007. Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa.

Subana. 2009. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indoesia.Bandung: Pustaka Setia. Sudjana, Nana dkk. 2005. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Sudjiman, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Rosdakarya.

Sugiyono. 2010. Statistik Untuk Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Syihabuddin. 2009. Evaluasi Pengajaran Bahasa Indonesia. Bandung: Pascasarjana UPI.


(53)

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung. Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. 2009. Metodelogi Pengajaran Bahasa. Bandung: Angkasa. Tim Penyusun. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai

Pustaka.

Yunus, Muhamad dan Suparno.2011. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka.


(1)

65


(2)

144 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Berdasarkan hasil temuan serta hasil analisis terhadap data pretes, postes, angket, observasi pada perolehan data di lapangan, pengolahan data, serta menjawab hipotesis maka diperoleh simpulan akhir untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian mengenai penerapan metode sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi yaitu sebagai berikut.

1. Berdasarkan hasil profil analisis karangan siswa, maka rata-rata siswa masih kesulitan dalam menuangkan ide, mengembangkan ide, kesulitan dalam berimajinasi, kesulitan merangkai kata-kata, kesulitan dalam menentukan ciri-ciri karangan deskripsi, dan kesulitan dalam menggunakan ejaan. Hasil penelitian ini dapat dilihat dari segi isi, organisasi isi, kosakata, penggunaan bahasa, dan mekanisme EYD yang terdapat pada karangan siswa.

2. Secara keseluruhan, kemampuan menulis karangan deskripsi siswa melalui proses pembelajaran menggunakan metode sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi dapat meningkat. Hal ini terbukti dengan adanya kenaikan yang signifikan di kelas eksperimen. Hasil tersebut dapat dilihat dari rata nilai pretes 73,06 menjadi nilai rata-rata postes 82,03.

3. Hasil pengolahan angket diketahui bahwa respon siswa terhadap pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui penerapan metode sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi sangat baik. Hal ini dibuktikan dengan jumlah presentase jawaban siswa terhadap pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan


(3)

145

metode sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi. Dari hasil pehitungan angket, 100% siswa menjawab bahwa metode sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi yang diterapkan oleh guru pada proses pembelajaran menulis karangan deskripsi dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa. Sama halnya dengan jumlah persentase sebelumya, 100% siswa menjawab bahwa metode ini dapat memudahkan siswa dalam menemukan ide. Sementara itu, 93,3% siswa menjawab bahwa metode sugesti-imajinatif ini dapat memudahkan siswa untuk mengembangkan ide dengan bahasa yang baik dan benar sedangkan 6,7% siswa menjawab bahwa metode ini tidak dapat mengembangkan ide dengan bahasa yang baik dan benar.

5.2Saran

Selain simpulan yang telah dipaparkan, penulis pun akan mengemukakan beberapa saran yang diharapkan dapat berguna bagi dunia pendidikan dan menjadi perbaikan atau penyempurnaan dalam penelitian selanjutnya, saran-saran itu sebagai berikut.

1. Metode sugesti-imajinatif dengan media gambar fotografi dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi diharapkan menjadi masukan bagi para guru, khususnya bagi guru mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk mengembangkan kemampuan dalam proses belajar mengajar terutama pembelajaran menulis karangan deskripsi. Dalam metode pembelajaran ini diharapkan guru dapat memotivasi dan menarik perhatian siswa dalam menemukan dan mengembangkan ide-idenya melalui proses melihat gambar yang diiringi musik.

2. Pembelajaran menulis karangan deskripsi merupakan pembelajaran proses yang membutuhkan latihan secara berkesinambungan. Oleh karena itu, pendidik seharusnya memberikan latihan-latihan dan perbaikan untuk memperoleh hasil yang lebih baik.

3. Keaktifan siswa dalam pembelajaran terutama pembelajaran menulis karangan deskripsi perlu dikembangkan karena siswa yang belajar


(4)

146

dengan aktif dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang dilakukan sendiri, berpikir kreatif, dan inovatif sehingga siswa dapat belajar lebih baik dan optimal.

4. Bagi para peneliti yang berniat mengembangkan metode sugesti-imajinatif dalam pembelajaran menulis hendaknya menggabungkan metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini dengan metode pembelajaran lain sehingga mampu memecahkan masalah yang dihadapi siswa dalam menulis terutama menulis karangan deskripsi.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Alwasilah, A. Chaedar. 2005. Pokokny Menulis. Bandung: PT. Kiblat Buku Utama. Chaer, Abdul. 2006. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta:

Rineka Cipta.

Daryanto. 2010. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media. Hernowo. 2003. Quantum Writing. Bandung: Mizan Learning Center.

Iskandarwassid dan Dadang Sunendar. 2011. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Rosda Karya.

Kerap, Gorys. 1982. Eksposisi dan Deskripsi. Jakarta: Nusa Indah.

Nurgiantoro, Burhan. 2010. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: BPFE.

Riduwan. 2008. Dasar-dasar Statistik. Bandung: Alfabeta.

Semi, Atar. 2007. Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Angkasa.

Subana. 2009. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indoesia.Bandung: Pustaka Setia. Sudjana, Nana dkk. 2005. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Sudjiman, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Rosdakarya.

Sugiyono. 2010. Statistik Untuk Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Syihabuddin. 2009. Evaluasi Pengajaran Bahasa Indonesia. Bandung: Pascasarjana UPI.


(6)

Tarigan, Henry Guntur. 2008. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung. Angkasa.

Tarigan, Henry Guntur. 2009. Metodelogi Pengajaran Bahasa. Bandung: Angkasa. Tim Penyusun. 1995. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai

Pustaka.

Yunus, Muhamad dan Suparno.2011. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka.


Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI PEMBELAJARAN KEANEKARAGAMAN HAYATI (Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas X SMA N 1 Natar Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 19 58

PENGARUH PENGUNAAN METODE DISKUSI MELALUI MEDIA GAMBAR TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI POKOK KEANEKARAGAMAN HAYATI (Studi Eksperimen Siswa Kelas X MA Al Hikmah Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 11 55

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IVB SD NEGERI 10 METRO PUSAT

0 9 3

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas X Semester Genap SMK Negeri 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 7 37

FEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas X Semester Genap SMK Negeri 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 5 49

PENGARUH PENGUNAAN METODE DISKUSI MELALUI MEDIA GAMBAR TERHADAP AKTIVITAS DAN PENGUASAAN MATERI POKOK KEANEKARAGAMAN HAYATI (Studi Eksperimen Siswa Kelas X MA Al Hikmah Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 7 61

PENERAPAN PENDEKATAN CTL BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA

0 1 8

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA SD PADA PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR BERSERI

0 0 11

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN MODEL CONCEPT SENTENCE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR SISWA SD

1 3 10

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA SMK Lusiana Pratiwi, Ahadi Sulissusiawan, Sesilia Seli

0 0 18