Prolingkungan Masih Basa-basi.

I(OMPAS
o Selasa
123
17

4

18

19

o Jan 0 Peb

-G)
20

o Mal

0

Rabu


6

21
OApr

7

22
OMe.

o K;,mis . Jumaf
8
23

9

'f1

10

24

8Jun

25

26

0 Jul 0 Ags

Prolin!!lrungan

Masih Basa-basi
Pelanggaran Emisi Kendaraan Terus Meningkat
lusi udara. "Kalau memang prolingkungan, semestinya tak perlu
ada perencanaan anggaran peng.adaan kendaraan dinas barn. Lebih baik pakai transportasi bersifat massal,"ujar Dede.
Masyarakat pun harns didorong lebih peduli terhadap kondisi
lingkungannya. "Jangan-jangan,
sekarang ini masyarakat di Jabar,
khususnya Bandung, sedang bunuh diri secara sistemik karena kita tidak peduli dengan kualitas

udara dan persoalan lingkungan
lain,"ungkapnya.

BANDUNG, KOMP AS - Kebijakan pemerintah daerah
di Jawa Barat dinilai belum berpihak pada persoalan lingkungan hidup. Jika ada, itu pun cenderung parsial. Padahal,
ancaman di balik berbagai persoalan lingkungan hidup
kian nyata.
Kritik ini disampaikan pengamat kebijakan publik dari Universitas Padjadjaran, Dede Mariana, dalam diskusi bertajuk "Lingkungan Udara Cekungan Bandung Hari Ini" di Grha KompasGramedia, Bandung, Kamis (4/6).
Hadir pula pengamat lingkungan,
aktivis, birokrat, dan mahasiswa
yang menggeluti persoalan lingkunganhidup.
"Saya lihat tidak ada kebijakan
(pemerintah) yang betul-betul
prolingkungan. Kalaupun ada, sifatnya hanya parsial dan sekadar
basa-basi, mencari kesan semata,"

kataDede.

.


la mencontohkan keberadaan
Badan Pengendalian Lingkungan
Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi

---

Jabar yang tidak punya cukup "gigi". Padahal, lembagaitu sejatinya
memotori penanganan persoalan
lingkungan hidup di Pemprov Jabar.'
''Yang ada pengaruh besar dan
kekuatan lebih Distarkim (Dinas
Tata. Ruang dan Permukiman),
apalagi di era otonomi daerah ini.
Untuk urnsan rencana ada di Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah. Kita hanya bisa berharap
mereka (aparat) ditempat-tempat
ini punya kepedulian terhadap
lingkungan,"ujarnya.
Sering kali, lanjutnya, kebijakan perencanaan anggaran yang dilaKukan pemerintah bertentangan dengan semangat prolingkungan hidup, khususnya
.. masalah po-


Kliping

Humas

Melonjak tajam
Menurut Kepala BPLHDJabar
Setiawan Wangsaatmadja, tingkat
pelanggaran batas emisi gasbuang
kendaraan terns menuingkat. Hasil survei tahun 2002 menunjukkan, kendaraan berbahan bakar
bensin yang melanggar batas emisi di Kota Bandung hanya 10 persen, tetapi tahun 2005 jumlahnya
melonjak menjadi 50 persen.
Sejumlah warga Bandung saat
ini masih terkontaminasi kadar

Unpad
------

2009'-


timbal yang tinggi. Sebanyak 46
persen siswa dari total 60 responden tercemar timbal di atas ambang batas berdasarkan riset tahun 2008. Didaerah pinggiran kota,jumlahnya relatifkecil, yaitu 26
persen siswa. Timbal ini sangat
berbahaya bagi kesehatan manusia, yaitu dari gangguan fungsi saraf, kecerdasan, metabolisme,
hingga reproduksi.
Peneliti dari Departemen Teknik Lingkungan Institut Teknologi Bandung, Puji Lestari, menjelaskan, saat ini di dunia teIjadi
emisi ke udara sebanyak 390.000
meter kubik karbondioksida,
1.629meter kubik gletser di Greenland mencair, 710 ton oksigen
berkurang dari atmosfer, 2.300
. meter persegi lahan produktif
menghilang, 5.100 meter persegi
hutan alami lenyap, dan kenaikan
populasi mencapai 2,4 orang. Semua itu teIjadi dalam setiap detik.
"Kenyataan ini membuat udara
semakin kotor sehinggagangguan
kesehatan manusia makin tinggi,"
ujar Puji. (JON/MHF)

KOMPASjRONY


ARIYANTONUGROHO

Warga berjalan-jalan dan bersepeda