Hubungan body fat precentage terhadap risiko penyakit kardiovaskular pada pria dewasa di Desa Kepuharjo Kecamatan Cangkringan Sleman Yogyakarta.

(1)

1 ABSTRAK

Body fat percentage (BFP) merupakan metode pengukuran yang digunakan

untuk mengevaluasi keadaan obesitas. Obesitas merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular. Risiko penyakit kardiovaskular dapat dievaluasi menggunakan metode framingham risk score (FRS). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara BFP terhadap risiko penyakit kardiovaskular pada pria dewasa di Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta. Desain penelitian adalah observasional analitik, dengan rancangan penelitan cross sectional. Penelitian dilakukan dengan mengukur BFP sebagai variabel bebas, dan risiko penyakit kardiovaskular sebagai variabel tergantung. Hasil data BFP didapatkan dari pengukuran skinfold thickness yang sudah dilakukan dan didapatkan nilai dalam bentuk persentase (%). Risiko penyakit kardiovaskular dihitung menggunakan framingham risk score. Penelitian dilakukan pada 40 pria dewasa yang diikutsertakan dalam analisis. Dilakukan uji komparatif one-way ANOVA antara BFP dengan framingham risk score dengan nilai p = 0,714. Uji korelatif BFP dengan framingham risk score dilakukan dengan uji korelasi Pearson didapatkan nilai r = -0,029 dan nilai p = 0,860. BFP memiliki hubungan negatif tidak signifikan dengan risiko penyakit kardiovaskular pada pria dewasa di Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta meskipun kekuatan korelasinya lemah.

Kata kunci : body fat percentage, risiko penyakit kardiovaskular, framingham risk


(2)

2 ABSTRACT

Body fat precentage (BFP) is a measurement method which is used to evaluate obesity. Obesity is one of the risks of cardiovascular disease. The risk of cardiovascular disease can be evaluated by using Framingham Risk Score (FRS) method. To know the corelation between BFP and the risks of cardiovascular disease in adult men that is conducted in Kepuharjo Village, Cangkringan District, Sleman, Yogyakarta. The design of this research is an observational analytic which uses cross-sectional research. This research is conducted by determining the BFP as a independent variable and the risk of cardiovascular disease as a dependent variable. The result of BFP is obtained from measuring the skinfold thickness in a form of percentage (%). The measurement of skinfold thickness is conducted on the part of skinfolds, which are: abdominal, triceps and suprailiac. The risks of cardiovascular disease is counted by using Framingham risk score, which are: elderly, high density lipoprotein (HDL), blood pressure, smoking and diabetes mellitus. This research is performed on forty adult men. The researcher makes a comparative test one way ANOVA, which compares between BFP and Framingham risk score that has p-value=0,714. Correlative test between BFP and Framingham risk score is conducted by using Pearson correlation test. From the test got the r-value= -0,029 and p-value=0,860. There is a meaningless correlation in negative correlation direction and weak correlation between BFP and the risk of cardiovascular disease.


(3)

i

HUBUNGAN BODY FAT PRECENTAGE TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA PRIA DEWASA DI DESA

KEPUHARJO KECAMATAN CANGKRINGAN SLEMAN YOGYAKARTA

SKRIPSI

Dijalankan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

Program Studi Farmasi

Disusun Oleh :

Benidiktus Harimurti Adi Primandiri 138114041

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(4)

ii

HUBUNGAN BODY FAT PRECENTAGE TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR PADA PRIA DEWASA DI DESA

KEPUHARJO KECAMATAN CANGKRINGAN SLEMAN YOGYAKARTA

SKRIPSI

Dijalankan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

Program Studi Farmasi

Disusun Oleh :

Benidiktus Harimurti Adi Primandiri 138114041

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(5)

(6)

(7)

v


(8)

(9)

vii PRAKATA

Puji Tuhan penulis panjatkan kepata Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat, rahmat, dan cinta kasih-Nya, penulis dapat meyelesaikan skripsi yang

berjudul “Hubungan Body Fat Precentage terhadap Risiko Penyakit Kardiovaskular

pada Pria Dewasa di Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman,

Yogyakarta” sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana Farmasi (S.Farm) di

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Pada penyusunan naskah, penulis hendak menyampaikan ungkapan terimakasih, karena terdapat banyak pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun penulisan naskah penelitian ini. Ungkapan terimakasih ini disampaikan kepada :

1. dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK. selaku dosen pembimbing penelitian

“Hubungan Antropometri, Angka Kecukupan Gizi Makronutrient dan

Aktifitas Fisik terhadap Faktor Risiko Penyakit Kardiovaskular pada Masyarakat Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman,

Yogyakarta” yang telah membimbing tim penelitian dengan sabar, dan sudah meluangkan waktu serta tenaga dalam pelaksanaan penelitian ini. 2. Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada yang telah memberikan izin pelaksanaan penelitian.

3. Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt selaku Dosen Pembibing Akademik dan Dekan Fakultas Farmasi Sanata Dharma, Yogyakarta.

4. Dr. Rita Suhadi, M.Si., Apt selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran yang sangat berharga dalam penulisan naskah ini dari awal hingga akhir.

5. Putu Dyana Christasani, M.Sc., Apt selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran yang sangat berharga dalam penulisan naskah ini dari awal hingga akhir.

6. Laboratorium Klinik Parahita Yogyakarta yang telah membantu dalam analisis darah subyek penelitian.


(10)

viii

7. Perangkat Desa dan seluruh warga Desa Kepuharjo yang telah bersedia membantu dan meluangkan waktunya untuk mendukung penelitian ini. 8. Bapak, Ibu, dan Adik saya yang telah memberikan banyak semangat dan

dorongan untuk menyelesaikan naskah ini.

9. Teman-teman FKK A 2013 serta Angkatan 2013 Farmasi yang telah memberikan banyak masukan dan semangat dalam menyelesaikan naskah ini.

10.Terimakasih kepada tim colourfull merchandise, Hastya dan Rian yang banyak memberikan semangat dan bersama-sama berbagi suka dan duka saat kuliah di Fakultas Farmasi Sanata Dharma Yogyakarta.

11.Keluarga kontrakan bersinar : Tama, Galih, Willy, Hastya, dan Wendy yang sering memberikan tempat dalam mengerjakan naskah penelitian ini.

12.Kelompok penelitian payung : Kiles, Jenny, Sefrida, Tari, Rosa, Jenny, Elin, Galih, dan Tama yang sudah berjuang bersama dalam mengerjakan penelitian dari awal hingga akhir.

13.Sahabat saya : Atika, Enggar, dan Kenny yang sudah banyak memberikan suka dan duka dalam kuliah di Fakultas Farmasi Sanata Dharma Yogykarta.

14.Semua pihak yang tidak dapat di sebutkan satu persatu yang telah mendukung dalam penyelesaian penyusunan naskah ini.

Penulis menyadari bahwa naskah penelitan ini masih jauh dalam kesempurnaan dan masih memiliki banyak kekurangan. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun naskah penelitian agar dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

Yogyakarta, 9 Oktober 2016

Penulis


(11)

(12)

x DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vi

PRAKATA ... vii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

ABSTRAK ... xiii

ABSTRACT ... xiv

PENDAHULUAN ... 1

METODE PENELITIAN ... 2

Desain dan Subjek Penelitian ... 2

Penilaian Body Fat Precentage ... 3

Penilaian Risiko Penyakit Kardiovaskular ... 4

Analisis statistik ... 5

HASIL DAN PEMBAHASAN ... 6

KESIMPULAN ... 10

DAFTAR PUSTAKA ... 12

LAMPIRAN ... 15


(13)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Demografi dan karakteristik subjek penelitian ... 6

Tabel 2. Prevalensi Body Fat Precentage ... 6

Tabel 3. Perbandingan variabel FRS terhadap BFP ... 8


(14)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat izin penelitian (BAPEDA) ... 15

Lampiran 2. Surat izin penelitian (Kantor Desa Kepuharjo) ... 16

Lampiran 3. Ethical Clearance ... 17

Lampiran 4. Sfigmomanometer digital dan skinfold caliper ... 18

Lampiran 5. Sertifikat kalibrasi sfigmomanometer ... 19

Lampiran 6. Sertifikat kalibrasi skinfold caliper... 21

Lampiran 7. Informed Consent ... 23

Lampiran 8. Pedoman Wawancara ... 24

Lampiran 9. Formulir pengukuran antropometri ... 25

Lampiran 10. Hasil pemeriksaan laboratorium ... 26

Lampiran 11. CE & BU ... 27

Lampiran 12. Algoritma framingham risk score ... 28

Lampiran 13. Pengambilan data ... 29


(15)

xiii ABSTRAK

Body fat percentage (BFP) merupakan metode pengukuran yang digunakan

untuk mengevaluasi keadaan obesitas. Obesitas merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular. Risiko penyakit kardiovaskular dapat dievaluasi menggunakan metode framingham risk score (FRS). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara BFP terhadap risiko penyakit kardiovaskular pada pria dewasa di Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta. Desain penelitian adalah observasional analitik, dengan rancangan penelitan cross sectional. Penelitian dilakukan dengan mengukur BFP sebagai variabel bebas, dan risiko penyakit kardiovaskular sebagai variabel tergantung. Hasil data BFP didapatkan dari pengukuran skinfold thickness yang sudah dilakukan dan didapatkan nilai dalam bentuk persentase (%). Risiko penyakit kardiovaskular dihitung menggunakan framingham risk score. Penelitian dilakukan pada 40 pria dewasa yang diikutsertakan dalam analisis. Dilakukan uji komparatif one-way ANOVA antara BFP dengan framingham risk score dengan nilai p = 0,714. Uji korelatif BFP dengan framingham risk score dilakukan dengan uji korelasi Pearson didapatkan nilai r = -0,029 dan nilai p = 0,860. BFP memiliki hubungan negatif tidak signifikan dengan risiko penyakit kardiovaskular pada pria dewasa di Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta meskipun kekuatan korelasinya lemah.

Kata kunci : body fat percentage, risiko penyakit kardiovaskular, framingham risk


(16)

xiv ABSTRACT

Body fat precentage (BFP) is a measurement method which is used to evaluate obesity. Obesity is one of the risks of cardiovascular disease. The risk of cardiovascular disease can be evaluated by using Framingham Risk Score (FRS) method. To know the corelation between BFP and the risks of cardiovascular disease in adult men that is conducted in Kepuharjo Village, Cangkringan District, Sleman, Yogyakarta. The design of this research is an observational analytic which uses cross-sectional research. This research is conducted by determining the BFP as a independent variable and the risk of cardiovascular disease as a dependent variable. The result of BFP is obtained from measuring the skinfold thickness in a form of percentage (%). The measurement of skinfold thickness is conducted on the part of skinfolds, which are: abdominal, triceps and suprailiac. The risks of cardiovascular disease is counted by using Framingham risk score, which are: elderly, high density lipoprotein (HDL), blood pressure, smoking and diabetes mellitus. This research is performed on forty adult men. The researcher makes a comparative test one way ANOVA, which compares between BFP and Framingham risk score that has p-value=0,714. Correlative test between BFP and Framingham risk score is conducted by using Pearson correlation test. From the test got the r-value= -0,029 and p-value=0,860. There is a meaningless correlation in negative correlation direction and weak correlation between BFP and the risk of cardiovascular disease.


(17)

1 PENDAHULUAN

Berdasarkan data WHO, pada tahun 2014 terdapat 1,9 miliar orang dewasa yang memiliki berat badan berlebih (overweight) dan 600 juta diantaranya mengalami obesitas atau kegemukan (WHO, 2015). Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2013, prevalensi nasional obesitas umum pada kelompok dewasa adalah 14,76% dari jumlah penduduk umur dewasa (prevalensi laki-laki 19,7% dari jumlah masing-masing jenis kelamin). Rata-rata prevalensi kelebihan berat badan relatif tinggi terdapat pada usia 35-59 tahun pada laki-laki maupun perempuan (Kemenkes RI, 2014).

Menurut World Health Organization (WHO), setiap tahun terdapat 17,5 juta orang yang meninggal karena penyakit kardiovaskular. Penyakit kardiovaskular merupakan 31% penyebab kematian di seluruh dunia. Lebih dari 75% kematian penyakit kardiovaskular terjadi di negara dengan pendapatan rendah dan menengah. Kematian penyakit kardiovaskular 80% disebabkan oleh serangan jantung dan stroke. WHO mengestimasi pada tahun 2030 terdapat 23,6 juta orang meninggal karena penyakit kardiovaskular (WHO, 2016). Menurut data Dinas Kesehatan DIY tahun 2013, dari analisa tiga tahun terakhir data di seluruh rumah sakit DIY menunjukkan penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung, stroke, hipertensi menempati urutan paling tinggi penyebab kematian. Penyakit kardiovaskular tidak hanya menempati urutan tertinggi penyebab kematian tetapi jumlah kematiannya dari tahun ke tahun semakin meningkat seiring semakin meningkatnya jumlah penderita penyakit kardiovaskular sebagaimana laporan di rumah sakit di DIY (Dinkes DIY, 2013).

Pengukuran skinfold thickness dapat digunakan juga untuk mengukur densitas tubuh, total massa lemak tubuh, dan persentase lemak tubuh (Bouchard and Bray, 2007). BFP merupakan salah satu pengukuran antropometri yang dapat digunakan untuk mengukur persentase lemak tubuh dan salah satu cara untuk mengetahui komposisi tubuh, sehingga dapat mengetahui keadaan obesitas setiap individu. Dalam studi epidemiologi, obesitas telah dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung koroner, stroke, dan gagal jantung kongestif. Obesitas meningkatkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular penyebabnya karena


(18)

2

terdapat pembentukan risiko vaskular seperti hipertensi, dislipidemia, resistensi insulin, dan intoleransi glukosa. Orang yang mengalami obesitas berkaitan dengan penurunan kadar HDL (Robinson and Thomas, 2006).

Framingham risk score merupakan perhitungan yang digunakan untuk

melihat risiko penyakit kardiovaskular dan dapat mencegah terjadinya penyakit kardiovaskular (Mahmood et al., 2014). Pada penelitian yang dilakukan oleh Hetari

et al. (2014) dihasilkan bahwa individu obesitas memiliki risiko penyakit

kardiovaskular yang lebih tinggi dibandingkan dengan individu normal. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui hubungan antara BFP dengan risiko penyakit kardiovaskular.

Pada penelitian oleh Valentino et al. (2015) menunjukkan bahwa persentase lemak tubuh yang dinilai menggunakan BFP memiliki hubungan signifikan langsung dengan faktor risiko penyakit kardiovaskular, seperti: total kolesterol,

triglycerides, low-density lipoprotein, high-density lipoprotein, dan glukosa darah

puasa. BFP pada penelitian ini menggunakan pengkuran skinfold thickness,yang dapat menunjukkan total lemak tubuh pada setiap responden penelitian. Pada penelitian yang dilakukan oleh Carvalho et al. (2012) menunjukkan bahwa peningkatan BFP berhubungan dengan peningkatan tekanan darah yang merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular. Menurut penelitian oleh Cui, Dong, Sun, dan Zeng (2012) BFP merupakan faktor risiko yang berhubungan dengan penyakit kardiovaskular.

METODE PENELITIAN Desain dan Subjek Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah observasional analitik, dengan rancangan penelitian cross-sectional (potong lintang). Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah pria dewasa umur 40-60 tahun desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman Yogyakarta. Jumlah sampel terdapat 40 sampel yang sudah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi meliputi pria dewasa dengan umur 40-60 tahun, responden penelitian yang sudah menyetujui dan menandatangani informed consent, dan bersedia berpuasa selama 10-12 jam


(19)

3

sebelum dilakukan pengambilan data dan darah, sedangkan kriteria eksklusi meliputi tidak hadir dalam pengambilan data, terdapat edema pada beberapa bagian tubuh, riwayat mengalami penyakit kardiometabolik, pengambilan data responden tidak lengkap dan sedang mengkonsumsi obat-obatan rutin. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik non-random sampling dengan jenis purposive

sampling. Penelitian yang dilakukan telah mendapatkan ijin dari Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dengan nomor 070/Bappeda/2277/2016. Penelitian ini juga sudah mendapatkan ijin dari Komisi Etik Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dengan nomor KE/FK/797/EC/2016 untuk memperoleh ethical

clearance. Hal ini bertujuan untuk memenuhi etika penelitian menggunakan sampel

darah dan hasil penelitian dapat dipublikasikan. Penelitian melakukan izin di kantor Desa Kepuharjo.

Penilaian body fat precentage

Peniliaian BFP dihitung dari pengukuran skinfold thickness. Pengukuran

skinfold thickness adalah cara sederhana digunakan untuk mengukur komposisi

tubuh dan banyak digunakan dalam berbagai variasi individu (Ye et al., 2012).

Skinfold thickness dilakukan dengan bantuan skinfold caliper, pada tiga lokasi

untuk pria : suprailiac, triceps, dan abdominal. Pengukuran dilakukan pada bagian kanan tubuh responden peneliti. Alat yang digunakan adalah skinfold thickness

caliper dengan merk pzi dou fi yang telah dikalibrasi di Laboratorium Kalibrasi

Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Surakarta. Uji presisi digunakan untuk mengetahui reliabilitas alat dengan cara mengukur secara berulang objek penelitian dan dihitung koefisien variasinya. Alat dikatakan baik bila didapatkan hasil CV kurang dari 5%. Semua pengukuran dilakukan dengan posisi tubuh berdiri (Powers and Howley, 2009). Metode Jackson-Pollock 3-point lebih tepat digunakan dibandingkan metode Jackson-Pollock 4-point dan Jackson-Pollock 7-point. Metode Jackson-Pollock 3-point memiliki variabel yang lebih sedikit dan membutuhkan waktu yang lebih singkat dibandingkan metode yang lain (Shakibaee


(20)

4

sudah dilakukan dan didapatkan nilai dalam bentuk persentase (%), dengan menggunakan rumus yang didapatkan dari Fahey, Insel, and Roth (2005):

Rumus Jackson dan Polloc :

% ��� ��� = , � − , [� ] + , �

− ,

Keterangan :

 X1 = jumlah dari pengukuran abdominal, triceps, dan suprailiac skinfold;

 X2 = umur dalam tahun;

Penilaian risiko penyakit kardiovaskular

Framingham risk score (FRS) merupakan perhitungan yang digunakan

untuk melihat risiko penyakit kardiovaskular dan mencegah terjadinya penyakit kardiovaskular (Mahmood et al., 2014). Penyakit kardiovaskular meliputi coronary

heart disease (CHD), ischemic heart disease, cerebrovascular heart disease, dan peripheral arterial disease (Jim and Stewart, 2007). Status risiko penyakit

kardiovaskular ditentukan dengan mengevaluasi adanya kehadiran klinis penyakit aterosklerosis dan faktor utama risiko penyakit kardiovaskular. Faktor risiko utama di tentukan dengan cara framingham heart study meliputi usia, high-density

lipoprotein (HDL), tekanan darah, merokok, dan diabetes mellitus (Sorrentino,

2011).

Pedoman wawancara digunakan untuk mengetahui data responden penelitian, meliputi : identitas, umur, status merokok, riwayat penyakit terkait kardiovaskular, dan riwayat pengobatan responden penelitian. Data tekanan darah dilakukan dengan menggunakan alat sfigmomanometer digital dengan merk OMRON model HEM-7203 yang telah dikalibrasi oleh Badan Metrologi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemda DIY. Pengukuran tekanan darah dilakukan dilakukan dua kali interval waktu 2 menit dengan posisi pengukuran duduk sesuai dengan JSH (2009). Pengukuran tekanan darah telah mengikuti pedoman tatalaksana hipertensi yang merujuk pada JNC 7 (Chobanian et al., 2004).


(21)

5

Data pemeriksaan HDL, kadar gula darah puasa, dan total kolesterol dilakukan oleh petugas Laboratorium Parahita Yogyakarta. Pengukuran HDL digunakan metode HDL langsung dengan enzimatik (NHANES, 2007). Glukosa darah diukur menggunakan metode enzimatik, dapat digunakan salah satu dari enzim berikut : hexokinase dan glucose dehydrogenase. Prinsip pengukuran total kolesterol diukur menggunakan metode kolorimetri enzimatik (Association for Clinical Biochemistry, 2012). Hasil yang didapatkan dari pemeriksaan laboratorium dan wawancara akan dikonversi menjadi framingham risk score secara online (

https://www.framinghamheartstudy.org/risk-functions/cardiovascular-disease/10-year-risk.php) dan akan dihasilkan persentase

risiko penyakit kardiovaskular 10 tahun kedepan.

Analisis Statistik

Analisis penelitian dilakukan dilakukan di Pusat Kajian CE&BU yang telah terstandarisasi dengan menggunakan program IBM SPSS 22 dengan taraf kepercayaan 95%. Seluruh parameter dilakukan uji normalitas Shapiro-Wilk karena responden yang digunakan <50. Profil karakteristik ditampilkan dalam tabel disesuaikan dengan normalitas data yaitu jika data terdistribusi normal maka data yang disajikan adalah mean ± SD, sedangkan jika data tidak terdistribusi normal maka data yang disajikan dengan median (minimum-maksimum). Uji komparatif dilakukan dengan menggunakan uji one-way ANOVA. Uji korelasi Spearman digunakan untuk mengetahui korelasi antara BFP dengan framingham risk score sebagai risiko penyakit kardiovaskular.


(22)

6 HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel.1 Demografi dan karakteristik subjek penelitian (n = 40)

No Variabel Distribusi data p-value

1 Umur 51,88 ± 5,28 0.128*

2 Abdominal skinfold thickness 17,00 (6,00 – 36,50) 0.044

3 Suprailiac skinfold thickness 13,25 (3,50 – 34,50) 0.015

4 Triceps skinfold thickness 10,88 ( 4,00 – 31,50) 0.001

5 BFP 18,04 ± 5,38 0.110*

6 Tekanan darah sistolik 133,50 ( 98,50 – 196,50) 0.031

7 Tekanan darah diastolik 80,53 ± 10,81 0.504*

8 Gula darah puasa 81,00 ( 62,00 – 246,00) 0.000

9 Kolesterol HDL 47,00 (29,00 – 84,00) 0.008

10 Kolesterol total 212,50 (141,00 – 452,00) 0.000

11 Framingham risk score 13,65 (3,30 – 63,20) 0.000

Keterangan :

* nilai signifikansi > 0,05 ; terdistribusi normal (mean ± SD)

Tabel.2 Prevalensi Body Fat Precentage (n = 40)

Kategori Persentase

BFP normal 72.50 %

BFP moderate 15.00 %

BFP overweight 10.00 %


(23)

7

Bagan.1 Proses pengambilan responden penelitian (n = 40)

Pada penelitian ini terdapat 40 pria dewasa yang dilakukan analisis, mempunyai rata-rata umur 51,88 ± 5,28 (range umur 40 - 60 tahun). Analisis demografi dan karakteristik yang ditampilkan dalam penelitian ini meliputi umur,

abdomen skinfold, suprailiac skinfold, triceps skinfold, BFP, tekanan darah sistolik,

tekanan darah diastolik, gula darah puasa, kolesterol HDL, total kolesterol, dan FRS. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Shapiro-wilk, karena jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ≤ 50. Berdasarkan Tabel 1, rerata BFP berdasarkan klasifikasi oleh Hoeger & Hoeger (2014) dihasilkan bahwa karakteristik responden penelitian termasuk dalam kategori normal. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa responden penelitian pada masyarakat pedesaan memiliki prevalensi obesitas yang rendah, sehingga memiliki risiko penyakit kardiovaskular yang rendah. Hasil dari nilai rerata tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, gula darah puasa, HDL, dan total kolesterol memperlihatkan bahwa responden penelitian yang digunakan dalam penelitian masih dalam nilai normal pada setiap 60 responden wantia

dieksklusi

Analisis statistik 102 Responden Penelitian


(24)

8

variabel risiko penyakit kardiovaskular. Pada penelitian yang dilakukan oleh Okop, Levit, dan Puoane (2015) dihasilkan responden penelitian yang tinggal di daerah pedesaan memiliki rerata BFP yang lebih rendah dibandingkan dengan responden yang tinggal di perkotaan. Hal ini sesuai dengan responden penelitian yang digunakan dalam penelitian ini, dimana responden penelitian dilakukan di daerah pedesaan.

Tabel.3 Perbandingan rerata Variabel framingham risk score terhadap BFP

Variabel

BFP (Hoeger & Hoeger)

P value

Under

(n = 0)

Normal

(n = 29)

Moderate

(n = 6)

Overweight

(n = 4)

Obese

(n = 1)

Sistolik - 139.43 132.58 124.88 107 0.22

Diastolik - 82.06 79.83 73.00 70 0.33

GDP - 92.03 101.33 97.25 84 0.95

HDL - 51.31 46.50 43.75 49 0.55

Total

Kolesterol - 211.90 211.50 264.50 233 0.30

FRS - 17.09 19.23 21.93 5.50 0.71

Merokok - 22.50% 10.00% 5.00 % -

Keterangan :

Underweight (<3%), Normal (15-21%), Moderate (21.1-25%), Overweight (25.1-31.0%), Obese (≥31%) Hasil uji one-way ANOVA dilihat pada Tabel.3 menunjukkan bahwa pada kelompok BFP normal, moderate, overweight, dan obese tidak terdapat perbedaan bermakna terhadap variabel FRS (p > 0,05). Hasil tersebut didukung dengan rerata pada setiap kelompok BFP sama-sama memiliki kisaran yang tidak terlalu jauh. Uji komparatif variabel HDL menunjukkan bahwa rerata kadar HDL berbanding terbalik dengan nilai BFP, semakin besar nilai BFP maka semakin kecil nilai dari kadar HDL. Individu yang mengalami obesitas berkaitan dengan penurunan kadar HDL di semua umur (Robinson and Thomas, 2006). High-density lipoproteins (HDL) di dalam tubuh berguna untuk melindungi dari atherosclerosis, HDL didalam sirkulasi darah membawa kolesterol untuk terlepas dari membran sel, sehingga kadar rendah HDL dapat meningkatkan risiko penyakit atherosclerotis jantung (Bernstein, Insel, McMahon, and Ross, 2011). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Bareira et al. (2012) dan Cui, Dong, Sun, dan Zeng (2012)


(25)

9

menunjukkan bahwa kadar HDL berbanding terbalik dengan nilai BFP. Pada hasil rerata FRS menunjukkan bahwa terjadi peningkatan seiring meningkatnya nilai BFP, akan tetapi pada individu obesitas terjadi penurunan nilai FRS. Hal ini disebabkan, karena pada individu obesitas tidak terdapat responden yang merokok. Merokok merupakan variabel yang memiliki pengaruh cukup besar terhadap nilai FRS, sehingga nilai FRS pada kategori obesitas lebih rendah daripada kategori yang lain. Menurut World Heart Federation (2016), merokok menyumbang 10% dari faktor risiko penyakit kardiovaskular. Merokok merusak fungsi endotel pembuluh darah, mengaktifkan sistem saraf simpatik, dan mempercepat proses arterosklerosis yang meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.

Tabel.4 Hasil korelasi BF% terhadap variabel umur, tekanan darah sistolik, diastolik, GDP, kadar HDL, total kolesterol dan FRS.

Variabel Sistolik Diastolik GDP HDL Total

Kolesterol FRS

P 0.21 0.27 0.43 0.24 0.99 0.86

BF% R -0.20 -0.18 0.13 -0.19 0.01 -0.03

r2 0.04 0.032 0.02 0.04 0.0001 0.000841

Uji korelasi Pearson pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan BFP dengan setiap variabel FRS sebagai faktor risiko penyakit kardiovaskular. Menurut Dahlan (2015), uji korelasi Pearson digunakan bila salah satu variabel terdistribusi normal, sedangkan uji korelasi Spearman digunakan bila kedua variabel yang akan diuji tidak terdistribusi normal. Taraf kepercayaan yang digunakan adalah 95%. Hasil uji korelasi dilihat dari nilai signifikansi (p), nilai kekuatan korelasi (r), dan arah korelasi.

Hasil uji korelasi Pearson setiap variabel dan nilai FRS dengan BFP pada Tabel.4 menunjukkan korelasi tidak bermakna (p>0,05). Penelitian yang dilakukan oleh Myint, Kwok, Luben, Wareham, dan Khaw (2014) menunjukkan bahwa BFP tidak memiliki hubungan dengan risiko penyakit kardiovaskular pada umur dewasa


(26)

10

hingga umur lansia. Pada penelitian tersebut peningkatan BFP tidak terjadi peningkatan risiko penyakit kardiovaskular.

Penelitian menunjukkan bahwa nilai HDL dan FRS menunjukkan terdapat korelasi negatif dengan BFP. Hasil dari uji korelasi gula darah puasa dan total kolesterol dilihat dari arah korelasi, menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif dengan nilai BFP. Hasil tersebut memiliki kesamaan dengan penelitian yang dilakukan oleh Vittal, Praveen, dan Deepak (2010); Graham (2011) bahwa obesitas dapat meningkatkan kadar gula darah puasa pada setiap umur. Individu yang mengalami obesitas dapat meningkatkan kadar gula darah puasa, yang merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular. Hasil korelasi BFP dengan total kolesterol menunjukkan hasil yang sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Kyoung dan Jin (2015); Chadha, Singh, dan Kharbanda (2006) bahwa persentase lemak tubuh berbanding lurus dengan peningkatan total kolesterol, semakin meningkat persentase lemak tubuh, akan meningkatkan total kolesterol.

Dari uji korelasi HDL terhadap BFP menunjukkan hasil yang berbanding terbalik dengan nilai BFP. Semakin tinggi nilai BFP, semakin rendah nilai HDL. Penelitian oleh Valentino et al. (2015) ; Shah, Hernandez, Mathur, Budoff, Kanaya (2012) ; Mangkos, Mohammed, dan Mittendorfer (2008), bahwa high density

lipoprotein berbanding terbalik dengan nilai BFP. Semakin tinggi nilai BFP

semakin kecil nilai HDL. Pada penelitian tersebut dijelaskan bahwa nilai total kolesterol memiliki korelasi positif terhadap nilai BFP.

Penelitian ini memiliki keterbatasan dan perlu dipelajari lebih lanjut mengenai ketepatan teknik skinfold thickness. Pengukuran menggunakan skinfold

caliper membutuhkan ketelitian dan pengukuran antar peneliti bersifat subjektif.

Penelitian oleh Cui, Dong, Sun, dan Zeng (2012) dan Kim, Han, dan Yang, (2012),

bioelectrical impedance analyzing lebih akurat dan sering digunakan dalam studi

epidemiologi tentang adiposa. Terdapat banyak keuntungan menggunakan BIA untuk mengetahui nilai BFP. Skinfold thickness keakuratannya lebih rendah dibandingkan dengan BIA, DEXA, dan CT. Rendahnya jumlah responden yang digunakan dalam penelitian, sehingga terdapat kelompok BFP yang kurang terwakili.


(27)

11 KESIMPULAN

1. Terdapat hubungan yang tidak bermakna dengan arah korelasi negative antara BFP dengan risiko penyakit kardiovaskular, HDL, tekanan darah sistolik, dan tekanan darah diastolik.

2. Terdapat hubungan yang tidak bermakna dengan arah korelasi postif antara BFP dengan gula darah puasa dan kolesterol.

SARAN

1. Penambahan jumlah responden penelitian yang digunakan

2. Dilakukan wawancara lebih dalam terkait kriteria inklusi dan eksklusi, sehingga dapat mengurangi kesalahan dalam pengambilan subjek penelitian


(28)

12 DAFTAR PUSTAKA

Association for Clinical Biochemistry, 2012, http://www.a cb.org.uk/Na t %

20Lab%20Med%20Hbk/Cholesterol.pdf, diakses pada tanggal 15 April

2016.

Bernstein, M., Insel, P., McMahon, K., dan Ross, D., 2011, Nutrition, Fourth Edition, Jones and Bartlett Publishers, Boston, pp.209-210.

Bouchard, C., dan Bray,G., 2007, Handbook of Obesity: Etiology and Pathophysiology, Second Edition, Marcel Dekker, New York, pp.59-60. Carvalho, F.O., et al., 2012, The Relationship of Body Fat Indicators with

Cardiovascular Risk in Adolescents with Low Socioeconomic Status,

Jurnal of Exercise Physiology(15), pp.22.

Barreira, T.V., et al., 2012, Anthropometric Correlates of Total Body Fat,

Abdominal Adiposity, and Cardiovascular Disease Risk Factors in a Biracial Sample of Men and Women, Mayo Foundation for Medical

Education and Research, pp.4.

Chadha, D.S., Singh, G., dan Kharbanda, P., Anthropometric correlation of lipid profile in healthy aviators, Aerospace Med, Odisha, pp.34.

Chobanian, A.V., et al., 2004, The Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure: the JNC 7 report, U.S. DEPARTMENT OF HEALTH AND HUMAN SERVICES, US, pp. 1-19.

Cui, Y., Dong, S.Y., Sun, X.N., dan Zeng, Q., 2012, Percent body fat is a better predictor of cardiovascular risk factors than body mass index, Chinese PLA

General Hospital, Beijing, pp. 2-8.

Dahlan, M.S., 2015, Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan : Deskriptif, Bivariat, dan Multivariat, Epidemiologi Indonesia, Jakarta.

Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta, 2013, Profil Kesehatan DIY,

http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KES_PROV

INSI_2012/14_Profil_Kes.Prov.DIYogyakarta_2012.pdf, diakses pada

tanggal 27 Maret 2016

Fahey, T.D., Insel, P.M., dan Roth, T.W., 2005, Fit & Well : Sixth Edition,

McGraw-Hill Companies, Canada.

Flint, E., Cummins, S., dan Sacker, A., 2014, Associations between Active Commuting, body fat, and body mass index : population based, cross sectional study in the United Kingdom, BMJ, London, pp.1.

Framingham Heart Study, 2016, Cardiovascular Disease (10-year risk), http://www.framinghamheartstudy.org/risk-functions/cardiovascular-disease/10-year-risk.php, diakses pada tanggal 28 Mei 2016.


(29)

13

Graham, E., 2011, The Prevalence of Impaired Type 2 Fasting Blood Glucose Concentrations Among College-Aged Individuals, Georgia Southern University, Georgia, pp.34,35.

Hetari, Y., Iyer, A., Eldesouky, S.S.M., Alama, N., Aldaqal, S.M., Kumosani, T., 2014, Framingham Risk Score for The Prediction of Cardiovascular Risk in Saudi Population, El Mednifico Journal, Vol 2.

Hoeger, S., dan Hoeger.W.W.K., 2014, Fitness and Wellness, 11th Edition,

Cengage Learning, USA, pp.42-44.

Hoeger, S., dan Hoeger.W.W.K., 2014, Principles and Labs for Fitness and

Wellness, 12th Edition, Wadsworth Cengage Learning, USA, pp.142.

Japanese Society of Hypertension, 2009, Measurement and Clinical Evaluation of Blood Preasure, JSH, pp.1.

Jim, M., Stewart, T.A., 2007, Essentials of human nutrition, 3th edition, Oxford

University Press, Oxford, pp.233-235,282.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2014, Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013,

http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/profil-kesehatan-indonesia-2013.pdf, diakses pada

tanggal 18 Maret 2106.

Kim, C.H., Park, H.S., Park, M., Kim, H., dan Kim, C., 2011, Optimal cutoffs of percentage body fat for predicting obesity-related cardiovascular disease risk factors in Korean adults,The American Journal of Clinical Nutrtion, USA, doi: 10.3945/ajcn.110.001867.

Kyoung, B.M., dan Jin, Y.M., 2015, Android and Gynoid Fat Precentages and Serum Lipid Levels in United States Adults, University School of Medicine and Institute of Health and Environment, Seoul.

Magkos, F., Mohammed, B.S., dan Mittendorfer, B., 2008, Effect of obesity on the plasma lipoprotein subclass profile in normoglycemic and Normolipidemic Men and Women, International Journal of Obesity, Washington, pp.2. Mahmood, S.S., Levy, D., Vasan, R.S., Wang, T.J., 2014, The Framingham Heart

Study and The Epidemiology of Cardiovascular Diseases : A Historical Perspective, NIH, pp.7.

Myint, K., Kwok, S.C., Luben, R.N., Wareham, N.J., Khaw, K.T., 2014, Body Fat Precentage, Body Mass Index, and Cardiovascular Disease, BMJ, pp.1. National Institute for Health and Clinical Excellence, 2008, Lipid Modification,

NHS, pp.7.

Okop, J.K., Levitt, N., Puoane, T., 2015, Factor Associated with Excessive Body Fat in Men and Women : Cross-Sectional Data from Black South Africans Living in a Rural Community and Urban Township, PLOS ONE, Canada, pp.9.

Powers, S.K., dan Howley, E.T., 2009, Exercise Physiology Theory and Application to Fitness and Performance, 7th Edition, McGraw-Hill, New York, pp.387, 390.

Robinson, M.K., dan Thomas, A., 2006, Obesity and Cardiovascular Disease, Taylor & Francis Group, New York, pp.9.

Sorrentino, M.J., 2011, Hyperlipidemia in Primary Care : a Practical Guide to Risk Reduction, Humana Press, New York, pp.5, 57.


(30)

14

Shakibaee, A., et al., 2015, How Accurate Are the Anthropometry Equations in Iranian Military Men in Predicting Body Composition, Asian J Sport Med, Iran, pp.5.

Shah, A., Hernandez, A., Mathur, D., Budoff.M.J., dan Kanaya, A.M., 2012, Adipokines and Body Fat Composition in South Asians : Results of The Metabolic Syndrome and Atherosclerosis in South Asians Living in America (MASALA), International Journal of Obesity, Washington, pp.4. Soenarta, A.A., et al., 2015, Pedoman Tatalaksana Hipertensi Pada Penyakit

Kardiovaskular, Edisi Pertama, Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI).

Valentino, G., et al., 2015, Body Fat and its Relationship with Clustering of

Cardiovascular Risk Factors, Nutriciόn Hospitalaria, pp. 2253, 2256.

Vittal, B.G., Praveen, G., Deepak, P., 2010, a Study of Body Mass Index in Healthy Individuals and Its Relationship with Fasting Blood Sugar, Journal of Clinical and Diagnostic Research, Karnataka, pp.3.

World Health Organization, 2015, Obesity,

www.who.int/mediacentre/factsheets/fs311/en/, diakses pada tanggal 24

Maret 2016.

World Health Organization, 2016, Cardiovascular Disease,

http://www.who.int/cardiovascular_diseases/en/, diakses pada tanggal 24

April 2016.

World Heart Federation, 2016, Cardiovascular Disease : Risk Factor, http: //www .world-heart-fed eration.org/fileadmin/userupload/documents/Factsheets/

2012/PressBackgrounderApril2012RiskFactors.pdf, diakses pada tanggal

28 Maret 2016.

Ye, H., et al., 2012, A Statistical Analysis on Skinfold Thickness and Measurement


(31)

15 LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat izin penelitian (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah)


(32)

(33)

17


(34)

18 Lampiran 3. Ethical Clearance


(35)

19

Lampiran 4. Sfigmomanometer digital dan skinfold caliper

a. Sfigmomanometer Digital


(36)

20

Lampiran 5. Sertifikat kalibrasi sfigmomanometer


(37)

(38)

22


(39)

(40)

24 Lampiran 7. Informed Consent


(41)

25 Lampiran 8. Pedoman Wawancara


(42)

26


(43)

27


(44)

28 Lampiran 11. Sertifikat CE&BU


(45)

29


(46)

30 Lampiran 13. Pengambilan data


(47)

31 Lampiran 14. Uji Statistik

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Umur .131 40 .080 .957 40 .128

Abdomen .111 40 .200* .943 40 .044

Suprailiac .117 40 .179 .929 40 .015

Triceps .153 40 .020 .891 40 .001

BFP .115 40 .200* .955 40 .110

Sistolik .125 40 .120 .938 40 .031

Diastolik .101 40 .200* .975 40 .504

GDP .352 40 .000 .570 40 .000

Total_Chol .159 40 .013 .815 40 .000

HDL .171 40 .005 .921 40 .008

FRS .153 40 .019 .783 40 .000

*. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Sistolik

Between Groups 1746.736 3 582.245 1.531 .223

Within Groups 13686.758 36 380.188

Total 15433.494 39

Diastolik

Between Groups 409.280 3 136.427 1.183 .330

Within Groups 4151.695 36 115.325

Total 4560.975 39

GDP

Between Groups 574.451 3 191.484 .115 .951

Within Groups 59935.049 36 1664.862

Total 60509.500 39

Total_Chol

Between Groups 10202.185 3 3400.728 1.279 .296

Within Groups 95693.190 36 2658.144

Total 105895.375 39

FRS

Between Groups 244.894 3 81.631 .456 .714

Within Groups 6439.335 36 178.870

Total 6684.230 39

HDL

Between Groups 278.518 3 92.839 .722 .545

Within Groups 4628.457 36 128.568

Total 4906.975 39

Within Groups 8.506 36 .236

Total 9.375 39

Correlations

Sistolik BFP

Sistolik

Pearson Correlation 1 -.204

Sig. (2-tailed) .208

N 40 40

BFP

Pearson Correlation -.204 1

Sig. (2-tailed) .208


(48)

32

Correlations

BFP GDP

BFP

Pearson Correlation 1 .128

Sig. (2-tailed) .432

N 40 40

GDP

Pearson Correlation .128 1

Sig. (2-tailed) .432

N 40 40

Correlations

BFP Total_Chol

BFP

Pearson Correlation 1 .001

Sig. (2-tailed) .996

N 40 40

Total_Chol

Pearson Correlation .001 1

Sig. (2-tailed) .996

N 40 40

Correlations

BFP Diastolik

BFP

Pearson Correlation 1 -.179

Sig. (2-tailed) .268

N 40 40

Diastolik

Pearson Correlation -.179 1

Sig. (2-tailed) .268

N 40 40

Correlations

BFP HDL

BFP

Pearson Correlation 1 -.189

Sig. (2-tailed) .243

N 40 40

HDL

Pearson Correlation -.189 1

Sig. (2-tailed) .243

N 40 40

Correlations

BFP FRS

BFP

Pearson Correlation 1 -.029

Sig. (2-tailed) .860

N 40 40

FRS

Pearson Correlation -.029 1

Sig. (2-tailed) .860


(49)

33

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi dengan judul “Hubungan Body Fat

Precentage terhadap Risiko Penyakit Kardiovaskular pada Pria Dewasa di Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan,

Sleman, Yogyakarta” bernama Benidiktus Harimurti Adi

Primandiri. Anak pertama dari pasangan FX. Supardiyanto dan Sri Sulastri. Penulis lahir di Gunungkidul, 9 Mei 1995. Pendidikan formal yang ditempuh penulis dimulai di TK Santa Theresia (2000-2001). Pendidikan dilanjutkan ke SD Kanisius 2 Wonosari (2001-2007), setelah itu dilanjutkan ke SMP Negeri 1 Wonosari (2007-2010), pendidikan menengah atas di SMA Negeri 1 Wonosari (2010-2013). Kemudian pendidikan dilanjutkan hingga perguruan tinggi di Fakultas Farmasi Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis terlibat dalam berbagai kepanitian di dalam kampus, antara lain menjadi ketua bidang umum TITRASI (2015), anggota seksi perlengkapan TITRASI (2014), koordinator seksi pubdekdok Pharmacy Performance Road to

School (2014), anggota seksi pubdekdok Pharmacy Performance Road to School

(2013), anggota seksi perlengkapan Pelepasan Wisuda (2014). Selain itu, penulis juga pernah menjadi asisten praktikum Peracikan Obat (2016).


(1)

28


(2)

29


(3)

30


(4)

31

Lampiran 14. Uji Statistik

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Umur .131 40 .080 .957 40 .128

Abdomen .111 40 .200* .943 40 .044

Suprailiac .117 40 .179 .929 40 .015

Triceps .153 40 .020 .891 40 .001

BFP .115 40 .200* .955 40 .110

Sistolik .125 40 .120 .938 40 .031

Diastolik .101 40 .200* .975 40 .504

GDP .352 40 .000 .570 40 .000

Total_Chol .159 40 .013 .815 40 .000

HDL .171 40 .005 .921 40 .008

FRS .153 40 .019 .783 40 .000

*. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig. Sistolik

Between Groups 1746.736 3 582.245 1.531 .223

Within Groups 13686.758 36 380.188

Total 15433.494 39

Diastolik

Between Groups 409.280 3 136.427 1.183 .330

Within Groups 4151.695 36 115.325

Total 4560.975 39

GDP

Between Groups 574.451 3 191.484 .115 .951

Within Groups 59935.049 36 1664.862

Total 60509.500 39

Total_Chol

Between Groups 10202.185 3 3400.728 1.279 .296

Within Groups 95693.190 36 2658.144

Total 105895.375 39

FRS

Between Groups 244.894 3 81.631 .456 .714

Within Groups 6439.335 36 178.870

Total 6684.230 39

HDL

Between Groups 278.518 3 92.839 .722 .545

Within Groups 4628.457 36 128.568

Total 4906.975 39

Within Groups 8.506 36 .236

Total 9.375 39

Correlations

Sistolik BFP Sistolik

Pearson Correlation 1 -.204

Sig. (2-tailed) .208

N 40 40

BFP

Pearson Correlation -.204 1 Sig. (2-tailed) .208


(5)

32

Correlations

BFP GDP

BFP

Pearson Correlation 1 .128

Sig. (2-tailed) .432

N 40 40

GDP

Pearson Correlation .128 1 Sig. (2-tailed) .432

N 40 40

Correlations

BFP Total_Chol BFP

Pearson Correlation 1 .001

Sig. (2-tailed) .996

N 40 40

Total_Chol

Pearson Correlation .001 1

Sig. (2-tailed) .996

N 40 40

Correlations

BFP Diastolik BFP

Pearson Correlation 1 -.179

Sig. (2-tailed) .268

N 40 40

Diastolik

Pearson Correlation -.179 1 Sig. (2-tailed) .268

N 40 40

Correlations

BFP HDL

BFP

Pearson Correlation 1 -.189

Sig. (2-tailed) .243

N 40 40

HDL

Pearson Correlation -.189 1 Sig. (2-tailed) .243

N 40 40

Correlations

BFP FRS

BFP

Pearson Correlation 1 -.029

Sig. (2-tailed) .860

N 40 40

FRS

Pearson Correlation -.029 1 Sig. (2-tailed) .860


(6)

33

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi dengan judul “Hubungan Body Fat

Precentage terhadap Risiko Penyakit Kardiovaskular pada

Pria Dewasa di Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan,

Sleman, Yogyakarta” bernama Benidiktus Harimurti Adi

Primandiri. Anak pertama dari pasangan FX. Supardiyanto

dan Sri Sulastri. Penulis lahir di Gunungkidul, 9 Mei 1995.

Pendidikan formal yang ditempuh penulis dimulai di TK

Santa Theresia (2000-2001). Pendidikan dilanjutkan ke SD Kanisius 2 Wonosari

(2001-2007), setelah itu dilanjutkan ke SMP Negeri 1 Wonosari (2007-2010),

pendidikan menengah atas di SMA Negeri 1 Wonosari (2010-2013). Kemudian

pendidikan dilanjutkan hingga perguruan tinggi di Fakultas Farmasi Sanata Dharma

Yogyakarta. Penulis terlibat dalam berbagai kepanitian di dalam kampus, antara

lain menjadi ketua bidang umum TITRASI (2015), anggota seksi perlengkapan

TITRASI (2014), koordinator seksi pubdekdok Pharmacy Performance Road to

School (2014), anggota seksi pubdekdok Pharmacy Performance Road to School

(2013), anggota seksi perlengkapan Pelepasan Wisuda (2014). Selain itu, penulis

juga pernah menjadi asisten praktikum Peracikan Obat (2016).


Dokumen yang terkait

Korelasi pengukuran body fat percentage dan body mass index terhadap kadar lipoprotein a pada wanita dewasa sehat di Desa Kepuharjo Kecamatan Cangkringan Sleman Yogyakarta.

0 4 94

Korelasi body mass index terhadap risiko penyakit kardiovaskular pada pria dewasa di Desa Kepuharjo Kecamatan Cangkringan Sleman Yogyakarta.

0 1 48

Korelasi body fat percentage terhadap HBA1C pada wanita dewasa sehat di Desa Kepuharjo Cangkringan Sleman Yogyakarta.

0 0 101

Hubungan rasio lingkar pinggang-tinggi badan pria dewasa terhadap risiko penyakit kardiovaskular di desa Kepuharjo Cangkringan Sleman Yogyakarta.

1 2 45

Korelari body mass index dan body fat percentage terhadap kadar HsCRP pada wanita dewasa sehat di Desa Kepuharjo Kecamatan Cangkringan Sleman DIY.

0 1 120

Korelasi body mass index terhadap HbA1c pada pria dewasa sehat di Desa Kepuharjo Kecamatan Cangkringan Sleman Yogyakarta.

0 1 107

Hubungan body mass index terhadap risiko penyakit kardiovaskular pada wanita dewasa di desa Kepuharjo Kecamatan Cangkringan Sleman Yogyakarta.

0 0 53

Hubungan body fat percentage terhadap risiko penyakit kardiovaskular pada wanita dewasa di Desa Kepuharjo Kecamatan Cangkringan Sleman Yogyakarta.

0 0 46

Korelasi rasio lingkar pinggang tinggi badan wanita dewasa terhadap risiko penyakit kardiovaskular di Desa Kepuharjo Cangkringan Sleman Yogyakarta.

0 2 47

Korelasi body fat percentage terhadap HbA1c pada pria dewasa sehat di Desa Kepuharjo Kecamatan Cangkringan Sleman Yogyakarta.

0 2 103