Hubungan rasio lingkar pinggang-tinggi badan pria dewasa terhadap risiko penyakit kardiovaskular di desa Kepuharjo Cangkringan Sleman Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
Rasio lingkar pinggang-tinggi badan (RLPTB) merupakan salah satu
pengukuran antropometri yang berperan dalam mengukur obesitas sentral.
Obesitas sentral sering dikaitkan dengan gangguan metabolik seperti penyakit
kardiovaskular karena lemak pada bagian abdominal dinilai lebih aktif dan lebih
rentan berubah dalam metabolisme lemak. Risiko penyakit kardiovaskular 10
tahun mendatang pada penelitian ini dinilai dengan menggunakan framingham
risk score. Tujuan. Mengetahui adanya hubungan antara rasio lingkar pinggangtinggi badan dengan risiko penyakit kardiovaskular pada pria dewasa di Desa
Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, DIY. Metode. Penelitian dilakukan dengan
menggunakan metode cross sectional di Desa Kepuharjo, Cangkringan, Sleman,
Yogyakarta. 40 pria dewasa yang berusia 40-60 tahun telah menyelesaikan
wawancara, pengukuran antropometri dan pengambilan sampel darah.
Pengukuran antropometri yang dilakukan yaitu lingkar pinggang dan tinggi badan.
Pengambilan sampel darah yang diambil meliputi gula darah puasa, kolestrol total
dan HDL. Hasil. Rasio Lingkar Pinggang-Tinggi Badan dan Framingham Risk
Score pada 40 pria dewasa berdasarkan uji korelasi pearson didapatkan korelasi
(r) sebesar 0.224 dan signifikansi (p) sebesar 0.165. Kesimpulan. Rasio Lingkar
Pinggang-Tinggi Badan dan Framingham Risk Score pada 40 pria dewasa
menunjukkan arah korelasi positif dan kekuatan korelasi lemah dan tidak

bermakna.
Kata Kunci: Rasio Lingkar Pinggang-Tinggi Badan, Pria Dewasa, Framingham
Risk Score

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
Waist to height ratio (WHtR) is one of the anthropometric measurements
which has the role in measuring central obesity. Central obesity is often associated
with metabolic disorders such as cardiovascular disease as fat in the abdominal is
considered more active and susceptible to change in fat metabolism. In thi study,
10-year cardiovascular risk was assesseed utilizing framingham risk score.
Objective. To determine the relationship between waist to height ratio (WHtR)
and the risk of cardiovascular disease of adult males in Kepuharjo village,
Cangkringan, Sleman, Yogyakarta. Method. This study was conducted by using
cross sectional method in Kepuharjo village, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta.
40 adult men who aged 40-60 years old completed the interview, anthropometric
measurement and blood sampling. Anthropometric measurements conducted in

this study are waist circumference and body height. The blood samples included
fasting plasma glucose, total cholesterol, and HDL. Results. Based on pearson
correlation test, the waist to height ratio and framingham risk score of 40 adult
men showed the correlation (r) of 0.224 and significance (p) of 0.165.
Conclusion. Waist to height ratio and framingham risk score of 40 adult men
showed no significant correlation to positive and weak correlation.
Keywords: Waist to Height Ratio, Men Adult, Framingham Risk Score

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HUBUNGAN RASIO LINGKAR PINGGANG-TINGGI BADAN PRIA
DEWASA TERHADAP RISIKO PENYAKIT KARDIOVASKULAR DI
DESA KEPUHARJO CANGKRINGAN SLEMAN YOGYAKARTA

SKRIPSI

Dijalankan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

Program Studi Farmasi

Oleh :
Rosa Malinda
NIM : 138114148

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN


Karya ini kupersembahkan kepada ,
Tuhan Yesus Kristus,
Keluarga dan Sahabat,
serta almamaterku tercinta

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PRAKATA
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa penulis panjatkan atas segala
berkat, rahmat, dan limpahan kasih-Nya yang luar biasa sehingga penulis dapat
menyelesaikan naskah skripsi yang berjudul “Hubungan Rasio Lingkar Pinggang
Tinggi Badan Pria Dewasa terhadap Risiko Penyakit Kardiovaskular di Desa
Kepuharjo Cangkringan Sleman Yogyakarta” sebagai syarat memperoleh gelar
Sarjana Farmasi (S.Farm) di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulisan
skripsi ini mendapat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, sehingga penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1.


dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak membantu dalam berbagai ilmu, pengetahuan, dan wawasan, serta
bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk berdiskusi dan
mengarahkann penulis dalam penyusunan skripsi ini.

2.

Ibu Dr. Rita Suhadi, M.Si., Apt. dan Ibu Dita Maria Virginia, M.Sc., Apt.,
selaku dosen penguji atas semua saran, dan dukungan yang membangun.

3.

Seluruh dosen Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah
membekali penulis dengan Ilmu yang sudah diberikan selama proses
perkuliahan.

4.

Kepala Desa Kepuharjo yang memberikan ijin kepada peneliti untuk

mengadakan penelitian dan pengambilan data.

5.

Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran
Universitas Gajah Mada, yang telah memberikan ijin untuk melakukan
penelitian.

6.

Laboratorium Parahita yang telah membantu penulis dalam menganalisis
darah untuk kepentingan penelitian.

7.

Masyarakat Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta
yang telah bersedia terlibat dalam penelitian sebagai responden.

8.


Bapak Markus Sumarjo, Ibu F.R. Harjiyatni, Valerian Andre dan seluruh
keluarga tercinta yang selalu mendoakan dan memberikan kasih sayang dan
cinta, dukungan, perhatian, kesabaran dalam membimbing penulis dari awal
hingga berakhirnya penulisan ini.

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9.

Teman-teman seperjuangan skripsi “Sefrida Putri Santika, Morgan Wahyu
Pratama, Benidiktus Harimurti Adi Primandiri, Akhiles Twonang Nugraha,
Agnes Scherine Karlinda, Utari Febrina Supomo Sunu, Galih Permadi,
Herlince Apu, Jennifer, dan yang selalu berjuang bersama dan saling
memberikan semangat.

10. Sahabat-sahabat dekat penulis yaitu Kornelia, Cieny, Veronica, Linda K.,
Resna dan Rizka yang selalu setia mendukung dan berbagi cerita.
11. Teman-teman kampus paingan yaitu Keke, Dini, Noni, Yunita, Reny, Elin,

Nawa, dan Yosephine yang sudah berbagi suka dan duka.
12. Teman-teman FSM D 2013, FKK C 2013 dan semua angkatan 2013 yang
telah bersama-sama berproses

di Fakultas Farmasi Universitas Sanata

Dharma.
13. Semua pihak yang telah membantu penulis, yang tidak dapat disebutkan satu
persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan
serta masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Akhir kata
penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terutama
di bidang ilmu farmasi.

Yogyakarta, 03 November 2016
Penulis

Rosa Malinda


vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv
PRAKATA ......................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ vii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI …………………………….. viii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... x
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xi
ABSTRAK ......................................................................................................... xii

ABSTRACT ........................................................................................................ xiii
PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
METODE PENELITIAN ................................................................................... 3
Desain dan subjek penelitian............................................................................... 3
Penilaian Rasio Lingkar Pinggang Tinggi Badan .............................................. 3
Penilaian Faktor risiko penyakit kardiovaskular ................................................ 4
Analisis statistik ................................................................................................. 4
HASIL DAN DISKUSI ..................................................................................... 5
KESIMPULAN .................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 10
LAMPIRAN ....................................................................................................... 13
BIOGRAFI PENULIS ....................................................................................... 31

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL
Tabel 1. Karakteristik Responden Penelitian (n= 40) ......................................... 5
Tabel 2. Perbandingan Faktor Risiko Penyakit Kardiovaskular pada Kelompok

RLPTB Normal dan Kelompok RLPTB overweight/obese .................. 6
Tabel 3. Korelasi RLPTB terhadap Risiko Penyakit Kardiovaskular ................. 7

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
Rasio lingkar pinggang-tinggi badan (RLPTB) merupakan salah satu
pengukuran antropometri yang berperan dalam mengukur obesitas sentral.
Obesitas sentral sering dikaitkan dengan gangguan metabolik seperti penyakit
kardiovaskular karena lemak pada bagian abdominal dinilai lebih aktif dan lebih
rentan berubah dalam metabolisme lemak. Risiko penyakit kardiovaskular 10
tahun mendatang pada penelitian ini dinilai dengan menggunakan framingham
risk score. Tujuan. Mengetahui adanya hubungan antara rasio lingkar pinggangtinggi badan dengan risiko penyakit kardiovaskular pada pria dewasa di Desa
Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, DIY. Metode. Penelitian dilakukan dengan
menggunakan metode cross sectional di Desa Kepuharjo, Cangkringan, Sleman,
Yogyakarta. 40 pria dewasa yang berusia 40-60 tahun telah menyelesaikan
wawancara, pengukuran antropometri dan pengambilan sampel darah.
Pengukuran antropometri yang dilakukan yaitu lingkar pinggang dan tinggi badan.
Pengambilan sampel darah yang diambil meliputi gula darah puasa, kolestrol total
dan HDL. Hasil. Rasio Lingkar Pinggang-Tinggi Badan dan Framingham Risk
Score pada 40 pria dewasa berdasarkan uji korelasi pearson didapatkan korelasi
(r) sebesar 0.224 dan signifikansi (p) sebesar 0.165. Kesimpulan. Rasio Lingkar
Pinggang-Tinggi Badan dan Framingham Risk Score pada 40 pria dewasa
menunjukkan arah korelasi positif dan kekuatan korelasi lemah dan tidak
bermakna.
Kata Kunci: Rasio Lingkar Pinggang-Tinggi Badan, Pria Dewasa, Framingham
Risk Score

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
Waist to height ratio (WHtR) is one of the anthropometric measurements
which has the role in measuring central obesity. Central obesity is often associated
with metabolic disorders such as cardiovascular disease as fat in the abdominal is
considered more active and susceptible to change in fat metabolism. In thi study,
10-year cardiovascular risk was assesseed utilizing framingham risk score.
Objective. To determine the relationship between waist to height ratio (WHtR)
and the risk of cardiovascular disease of adult males in Kepuharjo village,
Cangkringan, Sleman, Yogyakarta. Method. This study was conducted by using
cross sectional method in Kepuharjo village, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta.
40 adult men who aged 40-60 years old completed the interview, anthropometric
measurement and blood sampling. Anthropometric measurements conducted in
this study are waist circumference and body height. The blood samples included
fasting plasma glucose, total cholesterol, and HDL. Results. Based on pearson
correlation test, the waist to height ratio and framingham risk score of 40 adult
men showed the correlation (r) of 0.224 and significance (p) of 0.165.
Conclusion. Waist to height ratio and framingham risk score of 40 adult men
showed no significant correlation to positive and weak correlation.
Keywords: Waist to Height Ratio, Men Adult, Framingham Risk Score

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENDAHULUAN
Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia. 17
juta penduduk di dunia diperkirakan meninggal karena penyakit kardiovaskular pada tahun
2005. Hal ini menggambarkan 30% dari total penyebab kematian di seluruh dunia (WHO,
2012). Data pada tahun 2009 menunjukkan bahwa dominasi kematian akibat penyakit tidak
menular sudah mencapai lebih dari 80% kematian akibat penyakit yang ada di DIY
(hospital based). Cardiovascular Disease (CVD) tidak hanya menempati urutan tertinggi
penyebab kematian tetapi jumlah kematiannya dari tahun ke tahun juga semakin meningkat
seiring semakin meningkatnya jumlah penderita CVD sebagaimana laporan RS di DIY
(Dinas Kesehatan DIY, 2013). Menurut catatan RSUD Sleman terdapat 490 penderita
penyakit jantung dan 595 penderita stroke pada tahun 2009 (Dinkes Kab. Sleman, 2010).
Obesitas abdominal merupakan faktor pendorong penting memburuknya risiko
kardiometabolik pada populasi umum. Pasien dengan penyakit kardiovaskular umumnya
disertai

dengan

munculnya

obesitas

abdominal

dan

studi

observasional

telah

mengidentifikasi obesitas abdominal dalam memprediksi efek samping metabolik atau
outcome kardiovaskular yang tidak tergantung oleh BMI (Despres, 2006). RLPTB
memiliki kemampuan yang baik dalam menentukan obesitas dibandingkan WC.
Pengukuran obsesitas abdominal memberikan sarana yang lebih unggul dalam
membedakan obesitas terkait risiko kardiovaskular (Ashwell, Gunn, Gibson, 2012).
Jumlah obesitas pada orang dewasa dan anak-anak telah meningkat. Obesitas
biasa digambarkan dengan Body Mass Index (BMI). Indeks lain yang dapat digunakan
dalam menilai obesitas yaitu body fatness (Lavie et al., 2009). Pada obesitas abdominal,
indeks antropometri yang dapat digunakan yaitu lingkar pinggang, rasio lingkar pinggangpinggul, conicity index, dan rasio lingkar pinggang-tinggi badan. Conicity index merupakan
metode yang paling tepat untuk evaluasi lemak perut namun biaya operasional yang
dikeluarkan dari metode ini sangat tinggi. Oleh karena itu, indikator antropometri dapat
dijadikan sebagai alternatif yang baik untuk menilai obesitas abdominal (Pitanga, 2011).
Pengukuran obesitas pada orang dewasa dapat menggunakan Rasio Lingkar
Pinggang Tinggi Badan (RLPTB). RLPTB dikemukan sebagai pengukuran obesitas yang
cukup baik pada semua etnis. Pada populasi dengan tingkat obesitas rendah dan level BMI
moderat seperti Jepang dan Cina, penegakan nilai RLPTB dapat menjadi indikator awal
yang penting untuk gangguan berkaitan dengan gaya hidup dan pengukuran ini dapat
1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

menjadi bagian penting dalam pendekatan kesehatan masyarakat untuk mencegah diabetes
dan penyakit jantung koroner (National Health Service, 2011).RLPTB memiliki kaitan
yang signifikan terhadap penyakit hipertensi pada pria maupun wanita dibandingkan
dengan WC (Cai et al., 2013). Pada pria, RLPTB menunjukkan hubungan yang paling kuat
dalam hubungannya dengan penyakit kardiovaskular, hipertensi dan diabetes dibandingkan
dengan lingkar pinggang, Body Mass Index (BMI), dan Waist to Hip Ratio (WHR) (Gelber
et al., 2008).
Dalam memprediksi penyakit kardiovaskular, beberapa model prediksi digunakan
untuk menilai risiko penyakit kardiovaskular. Sebuah studi yang menilai model prediksi
untuk menilai risiko penyakit kardiovskular menyatakan bahwa hanya model Framingham
Risk Score dan SCORE yang dapat digunakan dalam praktek klinis untuk mengidentifikasi
pasien dengan risiko kardiovaskular tinggi pada populasi orang Malaysia (Selvarajah et al.,
2014).
Responden pada penelitian ini yaitu pria dewasa yang berumur 40-60 tahun. Pada
tahun 2013, penyakit kardiovaskular menyebabkan kematian pada 402,851 pria.Hal ini
menunjukkan 50,3% kematian akibat penyakit kardiovaskular terjadi pada pria (American
Heart Association, 2016). Penderita penyakit jantung koroner, gagal jantung dan stroke
banyak ditemukan pada kelompok umur 45-54 tahun, 55-64 tahun dan 65-74 tahun
(Kemenkes RI, 2014).
Penelitian ini dilakukan pada responden masyarakat pedesaan yang berada di
wilayah Sleman. Berdasarkan penelitian Delima, Mihardja, Siswoyo (2009), responden
yang tinggal di desa cenderung berisiko menderita penyakit jantung 1,12 kali dibandingkan
dengan yang tinggal di kota. Menurut WHO (2008) masyarakat pedesaan memiliki sedikit
akses mengenai informasi kesehatan yang mungkin dikarenakan kurangnya tenaga medis
dan faktor sosial-ekonomi.
Penelitian dilakukan untuk mengetahui atau mengidentifikasi adanya hubungan
yang signifikan antara rasio lingkar pinggang-tinggi badan dengan risiko penyakit
kardiovaskular pada pria dewasa di Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman,
Yogyakarta. Penelitian diharapkan mampu memberikan metode yang sederhana sebagai
indikator awal risiko penyakit kardiovaskular bagi masyarakat khususnya penduduk Desa
Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta.

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

METODE
Desain dan Subyek Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan survey analitik dengan
jenis cross sectional. Pemilihan subyek/sampel dilakukan dengan teknik non-random jenis
purposive sampling. Studi cross sectional ini diikuti 40 pria dewasa yang berusia 40 hingga
60 tahun yang sudah menandatangani informed consent di Desa Kepuharjo, Cangkringan,
Sleman, Yogyakarta pada bulan Juli 2016. Wawancara, pengukuran antropometri dan
pengambilan sampel darah dilakukan pada responden. Responden yang dapat mengikuti
penelitian ini yaitu responden yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi
meliputi berusia 40-60 tahun, berjenis kelamin pria dan bersedia menandatangani informed
consent. Kriteria eksklusi yang ditetapkan antara lain tidak hadir saat pengambilan data,
hasil pemeriksaan responden tidak lengkap, memiliki penyakit kardiovaskular (jantung
koroner, infark miokard, insufisiensi koroner, angina, stroke iskemik, hemoragik stroke,
serangan iskemik transien, penyakit arteri perifer, dan gagal jantung), tidak berpuasa
selama 8-12 jam sebelum pengambilan darah, dan dalam keadaan edema. Penelitian ini
telah mendapat izin dan disetujui oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Pemerintah Kabupaten Sleman dan Komisi Etik Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
dengan nomor KE/FK/797/2016.
Penilaian Rasio Lingkar Pinggang Tinggi Badan
Pengukuran Antropometri yang dilakukan yaitu Rasio Lingkar Pinggang Tinggi
Badan (RLPTB). Pengukuran RLPTB meliputi pengukuran lingkar pinggang dan tinggi
badan menggunakan pita pengukur merek ABN® dan stature meter merek height yang
telah divalidasi oleh Balai Metrologi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemda DIY.
Pengukuran lingkar pinggang dilakukan pada titik tengah antara tulang rusuk paling
bawah dan titik ujung lengkung tulang panggul, lalu diukur secara horizontal. Pita
pengukur harus menempel pada kulit, namun tidak sampai menekan. Hasil pengukuran
dinyatakan dalam sentimeter (cm) (International Diabetes Federation,2006). Pengukuran
tingi badan dilakukan dengan cara badan berdiri tegak lurus dan kepala, bahu, tumit
menempel pada papan pengukur tinggi badan. Kepala dikondisikan agar tegak dan
pandangan lurus ke depan serta posisi kaki dibuka membentuk sudut 60 derajat. Hasil
pengukuran dinyatakan dalam satuan sentimeter (cm) (NHANES,2007). Pengukuran rasio
lingkar pingggang-tinggi badan didapatkan dengan membagi lingkar pinggang (cm)
3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dengan tinggi badan (cm). Hasil dari pengukuran rasio lingkar pinggang-tinggi badan
kemudian berupa variabel numerik.
Penilaian Risiko Penyakit Kardiovaskular
Pengukuran risiko penyakit kardiovaskular diukur dengan menggunakan pengukuran
framingham risk score. Framinngham Risk Score adalah sistem skoring risiko prototipe.
Individu diklasifikan menjadi risiko kardiovaskular rendah, menengah dan tinggi sesuai
dengan persen risiko kardiovaskular untuk 10 tahun yaitu 20%
termasuk infark miokard non-fatal atau kematian jantung (Goh et al., 2011). Pengukuran
framingham risk score didapatkan berdasarkan hasil pemeriksaan sampel darah seperti
kolestrol total, HDL, gula darah dan parameter-parameter yang mempengaruhi nilai
framingham risk score (umur, jenis kelamin, merokok/tidak merokok, tekanan darah
sistolik, dan pengobatan hipertensi). Pengambilan dan pemeriksaan sampel darah
dilakukan oleh petugas kesehatan Laboratorium Parahita Yogyakarta. Parameter –
parameter lain seperti umur, jenis kelamin, merokok/tidak merokok, dan riwayat
pengobatan hipertensi didapatkan dari hasil wawancara. Tekanan darah diukur dengan
menggunakan sfigmomanometer digital merk OMRON model HEM-7203 yang telah
divalidasi di Balai Metrologi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemda DIY.
Parameter-parameter
perhitungan

yang

sudah

Framingham

diukur
Risk

kemudian

dikonversikan

Score

secara

menggunakan

online

pada

https://www.framinghamheartstudy.org/risk-functions/cardiovascular-disease/10-yearrisk.php sehingga dapat diketahui risiko seseorang pada 10 tahun mendatang.
Analisis Statistik
Rasio Lingkar Pingganng Tinggi Badan dan Framingham Risk Score (FRS)
dikorelasi menggunakkan uji korelasi pearson. Karakteristik responden meliputi usia,
RLPTB, FRS, Glukosa Darah Puasa, Sistolik, Diastolik, Total Kolestrol dan Kolestrol
HDL dilakukan analisis deskriptif. Data dianalisis dengan menghitung rerata, standar
deviasi serta normalitas pada tiap kelompok data. Uji normalitas dilakukan menggunakan
uji Shapiro-Wilk karena data berjumlah 0,5. Data dianalisis
dengan uji komparasi t-test untuk setiap kelompok data terdistribusi normal dan uji
komparasi Mann-Whitney untuk data tidak terdistribusi normal. Batas nilai signifikansi
yaitu p0,5
No
Variabel
p
(N=19)
(N=21)
1

Framingham Risk Score

12,80(3,30-27,30)

16,10(4,10-85,00)

0,36**

2

Glukosa Darah Puasa

80,00(62,00-113,00)

86,00(70,00-246,00)

0,40**

3

Tekanan Darah Sistolik

135,55±19,38

138,74±20,55

0,86

4

Tekanan Darah Diastolik

78,26±10,07

83,63±11,34

0,21

5

Kolestrol Total

200,00(154,00-290,00)

223,00(141,00-452,00)

6

Kolestrol HDL

50,63±10,34

49,16±12,79

0,17**
0,83

**Analisis data menggunakan uji komparasi Mann-Whitney

Uji komparasi nilai Framingham Risk Score yang dilakukan pada RLPTB≤0,5 dan
RLPTB>0,5 diperoleh nilai p=0,17 (p>0,05). Rerata FRS pada RLPTB>0,5 yaitu 22,86%
dan tergolong risiko tinggi sedangkan Rerata FRS RLPTB≤0,5 yaitu 14,38% dan tergolong
risiko intermediet. Berdasarkan rerata nilai FRS, RLPTB>0,5 memiliki risiko penyakit
kardiovaskular lebih tinggi daripada RLPTB≤0,5 meskipun tidak terdapat perbedaan yang
signifikan. Penelitian sebelumnya menunjukkan, RLPTB ≥0,55 memiliki risiko FRS
medium hingga tinggi untuk jantung koroner (Meseri et al., 2013).
Hasil uji komparasi (Tabel II) antara kelompok RLPTB≤0,5 dan RLPTB>0,5 pada
glukosa darah puasa, tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, kolestrol total dan
kolestrol HDL menunjukkan nilai signifikansi (p) berbeda tidak bermakna. Rerata glukosa
darah puasa, tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik dan kolestrol total pada
kelompok RLPTB>0,5 lebih tinggi dibandingkan pada kelompok RLPTB≤0,5 sedangkan
nilai kolestrol HDL sebaliknya. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan faktor risiko
kardiometabolik pada kelompok RLPTB

Dokumen yang terkait

Hubungan body fat precentage terhadap risiko penyakit kardiovaskular pada pria dewasa di Desa Kepuharjo Kecamatan Cangkringan Sleman Yogyakarta.

0 0 49

Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul terhadap HbA1c pada pria dewasa sehat di Desa Kepuharjo Kecamatan Cangkringan Sleman Yogyakarta.

4 38 99

Korelasi pengukuran lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul terhadap kadar lipoprotein (a) pada wanita dewasa sehat di Desa Kepuharjo Kecamatan Cangkringan Sleman Yogyakarta.

0 7 115

Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul terhadap HbA1c pada wanita dewasa sehat di desa Kepuharjo Kecamatan Cangkringan Sleman Yogyakarta.

3 11 87

Korelasi body mass index terhadap risiko penyakit kardiovaskular pada pria dewasa di Desa Kepuharjo Kecamatan Cangkringan Sleman Yogyakarta.

0 1 48

Korelasi body mass index terhadap HbA1c pada pria dewasa sehat di Desa Kepuharjo Kecamatan Cangkringan Sleman Yogyakarta.

0 1 107

Hubungan body mass index terhadap risiko penyakit kardiovaskular pada wanita dewasa di desa Kepuharjo Kecamatan Cangkringan Sleman Yogyakarta.

0 0 53

Hubungan body fat percentage terhadap risiko penyakit kardiovaskular pada wanita dewasa di Desa Kepuharjo Kecamatan Cangkringan Sleman Yogyakarta.

0 0 46

Korelasi rasio lingkar pinggang tinggi badan wanita dewasa terhadap risiko penyakit kardiovaskular di Desa Kepuharjo Cangkringan Sleman Yogyakarta.

0 2 47

Korelasi lingkar pinggang dan rasio lingkar pinggang panggul terhadap kadar HS-CRP dalam darah pada wanita dewasa di Desa Kepuharjo Kecamatan Cangkringan Sleman Yogyakarta.

0 0 120