LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN TAHUN 2015

  LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN TAHUN 2015 DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BOYOLALI

  

i

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

KABUPATEN BOYOLALI

KATA PENGANTAR

  Segala puji bagi Allah Yang Maha Kuasa yang telah memberikan kekuatan dan petunjukNya sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Boyolali Tahun 2015 telah disusun sesuai rencana guna memenuhi kewajiban menyampaikan LKjIP setelah pelaksanaan program/ kegiatan APBD 2015 sebagaimana Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Penetapan Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

  Dokumen LKjIP menyajikan hasil pengukuran kinerja tahun 2015 serta evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerjanya, sehingga dokumen LKjIP ini dapat memberikan informasi keberhasilan/ kegagalan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali serta dapat diketahui apakah program/ kegiatan yang dilaksanakan telah mencapai indikator dan target kinerja serta mengarah pada terwujudnya visi dan misi organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali.

  Selain itu, dokumen LKjIP juga menyajikan dokumen perencanan dan kinerja lain seperti Rencana Strategis (Renstra), Indikator Kinerja Utama (IKU), Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA), serta Perjanjian Kinerja sehingga dokumen LKjIP juga dapat digunakan untuk mengevaluasi konsistensi penerapan rencana strategis yang telah ditetapkan, melalui pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di masing- masing bidang sekaligus dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip Good

  Governance , yaitu terwujudnya transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Boyolali.

  Dengan tersusunnya dokumen ini, diucapkan terima kasih kepada tim penyusunan LKjIPDinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Boyolali dan para pelaksana kegiatan serta pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

  Harapan kita semua tentunya penyusunan LKjIPDinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali Tahun 2014 ini, benar-benar didasarkan pada pengukuran kinerja yang realistis dan obyektif sehingga hasilnya dapat dijadikan sebagai bahan untuk menentukan langkah dan kebijakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali di tahun selanjutnya serta sebagai bahan evaluasi atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali sekaligus dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintah daerah

  ii dalam mewujudkan visi - misi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali dan visi - misi Pemerintah Kabupaten Boyolali.

  Demikian, semoga dokumen LKjIPDinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali Tahun 2014 ini dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada kita semua, Amin.

  Boyolali, Februari 2015 KEPALA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN BOYOLALI SUYITNO, S.Sos, M.Si.

  Pembina Tingkat I NIP. 19610501 198503 1 013

iii

  DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................................................. i KATA PENGANTAR ........................................................................................................... ii DAFTAR ISI .......................................................................................................................... iv DAFTAR TABEL .................................................................................................................. v DAFTAR GAMBAR.............................................................................................................vi

  IKHTISAR EKSEKUTIF ...................................................................................................... vii

  BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

  1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1

  1.2 Gambaran Organisasi .................................................................................. 2

  BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ......................................... 5

  1.5 Rencana Strategis Organisasi ....................................................................... 5

  2.2 Perjanjian Kinerja ........................................................................................ 6

  BAB III AKUNTABILITAS KINERJA .......................................................................... 9

  3.1 Capaian Kinerja Organisasi ......................................................................... 9

  3.2 Realisasi Anggaran......................................................................................24

  

BAB IV PENUTUP ...........................................................................................................27

  4.1 Simpulan......................................................................................................27

  4.2 Saran ...........................................................................................................27

  

DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................................29

  A Struktur Organisasi dan Tata Kerja B Rencana Strategis C Indikator Kinerja Utama D Rencana Kinerja Tahunan E Perjanjian Kinerja F Pengukuran Kinerja

  iv

  v DAFTAR TABEL

  Halaman

Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Tahun 2015 ........................................................................ 7Tabel 3.1 Tabel Capaian Kinerja Sasaran 1 ...................................................................... 10Tabel 3.2 Tabel Capaian Kinerja Sasaran 2 ...................................................................... 13Tabel 3.3 Tabel Capaian Kinerja Sasaran 3 ...................................................................... 16Tabel 3.4 Tabel Capaian Kinerja Sasaran 4 ...................................................................... 17Tabel 3.5 Tabel Capaian Kinerja Sasaran 5 ...................................................................... 18Tabel 3.6 Capaian Kinerja per Sasaran ............................................................................. 19Tabel 3.7 Capaian Kinerja per Bagian .............................................................................. 19

  Tabel 3.8 Alokasi dan Realisasi Anggaran………………………………………………20

  

DAFTAR GAMBAR

  Halaman

Gambar 3.1 ...... .................................................................................................................. 9Gambar 3.2 ...... .................................................................................................................. 9

  

vi

IKHTISAR EKSEKUTIF

  Dalam rangka lebih meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta berorientasi kepada hasil (result oriented government), perlu adanya Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

  

Pemerintah . Sedangkan untuk mengetahui tingkat akuntabilitas tersebut, perlu

  adanya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) yang merupakan bahan utama untuk monitoring dan evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dengan telah selesainya pelaksanaan Tahun Anggaran 2014, sesuai Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, wajib menyusun LKjIP. Selain itu, informasi dalam dokumen LAKIP merupakan bentuk pertanggungjawaban atas keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan tugas.

  Berdasar Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16 Tahun 2011, tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Boyolali dan Peraturan Bupati Nomor 34 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Daerah Kabupaten Boyolali, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Boyolali dipimpin oleh Kepala Dinas dibantu dengan 1 Sekretaris, 4 kepala bidang, 3 kepala subbag, 12 kepala UPTD dan 12 Subbag TU UPTD. Jumlah pegawai secara keseluruhan sebanyak 148 PNS dan 3 orang PTT. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang perindustrian dan perdagangan.

  Visi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali sebagaimana tercantum dalam Dokumen Rencana Strategis Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali 2010-2015 adal ah “Terwujudnya Pertumbuhan Industri, Perdagangan dan Pengelolaan Pasar yang berdaya saing”.

  Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, pada Tahun 2015 Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali melaksanakan 12 (dua belas) program dengan 36 (tiga puluh enam) kegiatan dengan anggaran sebesar Rp. 5.836.941.000, 00 (lima milyar delapan ratus tiga puluh enam juta sembilan ratus empat puluh satu ribu rupiah). Seluruh program/ kegiatan tersebut direncanakan sebagai bagian dari Penetapan Kinerja Tahun 2015 untuk mencapai 5 (lima) sasaran, atau dengan kata lain seluruh kegiatan diharapkan mempunyai kaitan sebab akibat dengan sasaran yang telah ditetapkan.

  Berdasarkan penilaian sendiri (self assessment) atas realisasi pelaksanaan Rencana Kinerja Tahun 2015, menunjukkan bahwa rata

  • – rata nilai capaian kinerja dari 5 (lima) sasaran yang telah ditetapkan adalah 101,42%. Keberhasilan mencapai kategori sangatbaik ini disumbangkan oleh 3 (tiga) sasaran yang berhasil mencapai nilai rata
  • – rata lebih dari 100% (kategori sangat baik) dan 2 (dua) sasaran dengan nilai antara 100% (kategori baik). Berikut Capaian Kinerja per sasaran (%):

  vii

  • – rata sasaran 101,42% (sangat baik), mengalami peningkatan dibanding dengan capaian kinerja pada Tahun 2014, yaitu 99,6% (kategoribaik).

  Sarana Prasarana dan terciptanya iklim usaha yang kondusif bagi sektor industri dan perdagangan dan ”Meningkatnya kualitas sumber daya manusia melalui fasilitasi bimbingan teknis dan bantuan alat bagi IKM dalam rangka peningkatan daya saing produk" dengan capaian masing- masing sebesar 100%.

  3. Pemilihan program dengan penjabaran kegiatan yang mengarah pada terealisaSinya capaian pada tiap-tiap sasaran;

  2. Penentuan sasaran yang jelas dapat mendukung pencaipaan visi dan misi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali;

  1. Selalu berorientasi pada skala prioritas kegiatan;

  ” antara lain :

  Industri, Perdagangan dan Pengelolaan Pasar yang Berdaya Saing

  Boyolali yaitu “Terwujudnya

  Agar capaian kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali dapat sesuai target kinerja atau lebih baik, ada beberapa hal yang perlu dilakukan dan berpedoman pada visi dan misi Disperindag Kabupaten

  , 00 terealisasi Rp. 5.475.472.228, 00 (penyerapan keuangan sebesar 93,80%). Besar pembiayaan mengalami penurunan dibanding tahun 2014 yang sebesar Rp. 10.080.880.000, 00 dan mengalami kenaikan dibanding tahun 2013 sebesar Rp. 3.462.527.000, 00.

  5.836.941.000

  Untuk pembiayaan dari APBD Tahun 2015 berjumlah Rp.

  2 Indikator dengan capaian kinerja paling rendah terjadi pada indikator ”Tersedianya

  viii NO SASARAN NILAI CAPAIAN KINERJA 2015 (%) Tingkat Keberhasilan 1.

  ” dengan capaian sebesar 105,5%;

  Informasi Daerah

  1 Indikator dengan capaian kinerja paling tinggi terjadi pada indikator ” Terciptanya

  Secara keseluruhan capaian kinerja tahun 2015 Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali termasuk kategori sangat baik yaitu mencapai nilai rata

  Nilai Rata-rata Sasaran 101,42

  5. Meningkatnya pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel 101,25 Sangat Baik

  4. Terciptanya sistem informasi daerah 105,5 Sangat Baik

  100 Baik

  100,36 Sangat Baik 3. Meningkatnya kualitas sumberdaya manusia melalui fasilitasi bimbingan teknis dan bantuan alat bagi IKM dalam rangka peningkatan daya saing produk.

  100 Baik 2. Meningkatkan pertumbuhan sektor industri manufaktur dan perdagangan yang disertai dengan terciptanya lapangan kerja produktif.

  Tersedianya sarana prasarana dan terciptanya iklim usaha yang kondusif bagi sektor industri dan perdagangan.

  4. Berorientasi pada pencapian out put dan out come yang maksimal; 5. Transparasi dan akuntabilitas menjadi acuan penganggaran suatu kegiatan.

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

  dilaksanakan dalam rangka

  Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah

  meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab serta berorientasi kepada hasil (result oriented governement). Sedangkan untuk mengetahui tingkat akuntabilitas perlu adanya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP). Instansi yang wajib menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah Kementerian/Lembaga, Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota, Unit Organisasi Eselon I pada Kementerian/ Lembaga, Satuan Kerja Perangkat Daerah, danunit kerja mandiri yang mengelola anggaran tersendiri dan/ atau unit yang ditentukan oleh pimpinan instansi masing-masing.

  Sesuai dengan siklusnya,setelah selesai pelaksanaan tahun anggaran 2015, pemerintah daerah menyusun LKjIP 2015 yang merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggung jawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. LKjIP berisi ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan. Dokumen LKjIP bukan dokumen yang berdiri sendiri, namun terkait dengan dokumen lain yaitu Indikator Kinerja Utama (IKU), RPJMD/Renstra SKPD, Perjanjian Kinerja, dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) serta Pengukuran Kinerja.

  Tujuan penyusunan LKjIP adalah menyajikan pertanggungjawaban kinerja instansi pemerintah (Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali) dalam mencapai sasaran strategis instansi sebagaimana telah ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja diawal tahun anggaran. Dokumen LKjIP ini dapat digunakan sebagai : a. Sumber informasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian kinerja Dinas

  Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali dengan pembanding hasil pengukuran kinerja dan penetapan kinerja; b. Bahan evaluasi untuk mengetahui tingkat akuntabilitas kinerja Dinas Perindustrian dan

  Perdagangan Kabupaten Boyolali;

  c. Bahan evaluasi untuk penyusunan rencana kegiatan dan kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali pada tahun berikutnya.

  Peraturan perundang-undangan yang diacu dalam penyusunan dokumen LKjIPDinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali antara lain :

1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja

  Instansi Pemerintah;

  2. Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP);

  3. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Penetapan Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

  4. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 4 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Boyolali Tahun 2010- 2015;

  5. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 10 Tahun 2014 tentang Anggaran dan Pendapatan dan Belanja Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2015;

  6. Peraturan Bupati Boyolali Nomor 58 Tahun 2014 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2015.

  1.2 Gambaran Organisasi

  Gambaran umum Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali Kabupaten Boyolali dapat dilihat dari aspek kelembagaan, tugas pokok dan fungsi serta aspek strategis organisasi.

1.2.1 Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

  Sedangkan tugas dan fungsi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali sesuai Peraturan Bupati Nomor 34 Tahun 2011 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Daerah Kabupaten Boyolali, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Boyolali adalah melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang perindustrian dan perdagangan. Dalam melaksanakan tugas pokok diatas, Dinas Perindustrian dan Perdagangan mempunyai fungsi:

  (1) Perumusan kebijakan teknis di bidang perindustrian, perdagangan dan pengelolaan pasar; (2) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang perindustrian, perdagangan dan pengelolaan pasar; (3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang perindustrian, perdagangan dan pengelolaan pasar; (4) Pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD);dan (5) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

  Sedangkan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan mempunyai tugas pokok memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang perindustrian dan perdagangan.

1.2.2 Struktur Organisasi

  a) Seksi Pendataan dan Potensi Pasar;

  Aspek-aspek strategis Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali diperoleh dengan mengakomodasi isu organisasi (Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali), permasalahan dan atau arah kebijakan dan program RPJMD Kabupaten 2016-2021, dan isu utama kementerian terkait dengan tugas dan fungsi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali, yaitu :

  g. Kelompok Jabatan Fungsional; dan h. UPTD.

  b) Seksi Sarana dan Prasarana Pasar; c) Seksi Pembinaan dan Penataan Pedagang Pasar.

  a) Seksi Pengembangan Pasar;

  f. Bidang Pengelolaan dan Pengembangan Pasar, terdiri dari:

  b) Seksi Penetapan; c) Seksi Pendapatan dan Penagihan Pasar.

  e. Bidang Pendapatan Pasar, terdiri dari:

  Organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali dibentuk berdasar Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Boyolali yang terdiri dari : a.Kepala; b.Sekretariat, terdiri dari:

  b) Seksi Promosi dan Informasi; c) Seksi Distribusi dan Perlindungan Konsumen.

  a) Seksi Usaha Perdagangan Dalam Negeri dan Luar Negeri;

  d. Bidang Perdagangan, terdiri dari:

  b) Seksi Industri Kimia, Logam Mesin dan Perekayasaan; c) Seksi Industri Tekstil dan Aneka Kerajinan.

  a) Seksi Pengolahan Hasil Pertanian dan Hasil Hutan;

  c. Bidang Perindustrian, terdiri dari:

  b) Sub Bagian Keuangan; c) Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan.

  a) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

1.2.3 Aspek Strategis dan Permasalahan Utama Organisasi

  1. Meningkatkan daya saing industri lokal dan perlunya pengembangan industri kluster serta optimasi pemasaran sentra-sentra industri potensial;

  2. Peningkatan peran industry kecil dan menengah dalam kegiatan industri besar serta perlunya peningkatan penggunaan bahan baku lokal;

  3. Pembentukan lembaga yang memberikan perlindungan konsumen dalam rangka pengembangan tertib niaga dan perlindungan konsumen;

  4. Peningkatan kelancaran sistem distribusi, perdagangan dan kurangnya daya saing komoditas perdangangan dalam mencari pangsa pasar serta belum adanya penyebaran informasi perdagangan local baik di dalam maupun luar negeri khususnya yang berorientasi peningkatan nilai tambah dan ekspor;

  5. Perlunya jasa layanan pengembangan bisnis non finansial kepada UKM yang lebih efektif dan unit-unit perdagangan serta produk unggulan yang berpotensi untuk dikelola dan dikembangkan;

  6. Pemerataan kesempatan berusaha dan meningkatnya partisipasi pedagang ekonomi lemah;

7. Peningkatan sarana prasarana pasar tradisional yang dikelola pemerintah kabupaten; 8. Perlunya pengembangan variasi barang ekspor hasil produksi.

  Ada beberapa permasalahan yang dihadapi oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya yang secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut:

  1. Masih rendahnya daya saing baik pasar lokal maupun internasional;

  2. Belum optimalnya pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan nilai produksi industri skala kecil;

  3. Belum optimalnya sistem cluster berdasarkan kompentensi inti daerah;

  4. Masih rendahnya peran sektor industri kecil dan menengah terhadap struktur industri;

  5. Meningkatnya persaingan dalam pemasaran produk seiring dengan semakin kuatnya arus-arus perdagangan bebas;

  6. Masih rendahnya transaksi perdagangan produk-produk pertanian dan industri unggulan daerah;

  7. Masih cukup banyaknya sarana prasarana perdagangan yang tidak representatif;

  8. Kurangnya distribusi dan ketersediaan barang-barang kebutuhan pokok di seluruh wilayah perdesaan dengan harga yang terjangkau.

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1 Rencana Strategis Organisasi

  Visi dan misi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali sebagaimana tercantum dalam dokumen Rencana Strategis Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali Kabupaten Boyolali 2016-2021 sebagai berikut:

  1. Visi Gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali melalui penyelenggaraan tugas dan fungsi dalam kurun waktu 5 tahun (2016 - 2021) yang akan datang sebagaiamana tersebut dalam dokumen Rencana Strategis Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali adalah

  “Terwujudnya

  pertumbuhan industri, perdagangan, dan pengelolaan pasar yang berdaya saing “.

  2. Misi Upaya-upaya yang akan dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali untuk mewujudkan visi organisasi, adalah :

  1. meningkatkan produk industri yang memiliki keunggulan kompetitif dan berdaya saing; 2. meningkatkan kemampuan SDM pelaku industri; 3. meningkatkan standarisasi mutu hasil industri; 4. mengembangkan klaster dan sentra / potensi unggulan dan andalan daerah; 5. meningkatkan dan memperkuat pemasaran produk dan atau komoditi daerah, baik untuk pasar dalam negeri maupun luar negeri; 6. memfasilitasi perdagangan kerja sama antara industri kecil dan besar; 7. mewujudkan sistem perdagangan dalam penyediaan kepokmas dan perlindungan konsumen; 8. menata dan membina pelaku perdagangan; 9. menyediakan sarana dan prasarana pasar yang representative;dan 10. mengoptimalkan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).

  Perencanaan strategis merupakan perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun. Rencana Strategis Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali sebagaimana tertuang dalam dokumen Rencana Strategis Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali Tahun 2016- 2021mempunyai sasaran strategis :

  1. Tersedianya sarana prasarana dan terciptanya iklim usaha yang kondusif bagi sektor industri dan perdagangan;

  2. Meningkatnya pertumbuhan sektor industri manufaktur dan perdagangan yang disertai dengan terciptanya lapangan kerja produktif;

  3. Terwujudnya tata pemerintahan yang lebih bersih, berwibawa, kontitusional, efektif, dan demokratis;

  4. Meningkatnya kualitas sumber daya manusia melalui fasilitasi bimbingan teknis dan bantuan alat bagi IKM dalam rangka peningkatan daya saing produk

  5. Terciptanya sistem informasi daerah .

  6. Meningkatnya pengelolaan keuangan daerah Sasaran strategis

  • – sasaran strategis tersebut memiliki 17 indikator kinerja dengan target kinerja setiap tahun selama 5 tahun perencanaan 2016-2021 secara lengkap sebagaimana terlampir. Seluruh indikator kinerja dalamdokumen Rencana Strategis Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali merupakan lndikator Kinerja Utama (Key Performance Indicator, yaitu ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi. Indikator dalam dokumen IKU berlaku 5 tahunan menyesuaikan dokumen renstra SKPD dan RPJMD dan digunakan sebagai acuan SKPD.

  Semua sasaran strategis dengan indikator capaiannya dijabarkan lebih lanjut ke dalam perspektif dikaitkan dengan maksud, tujuan dan karakterisrik program. Penetapan program diperlukan untuk memberikan fokus pada penyusunan kegiatan dan pengalokasian sumber daya organisasi. Dengan demikian kegiatan merupakan penjabaran lebih lanjut dari program. Rencana Kinerja Tahun 2016Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali, disusun mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali 2016- 2021 dengan mengambil target tahun 2015.

2.2 Perjanjian Kinerja

  Sesuai ketentuan, Perjanjian Kinerja 2015 adalah Penetapan Kinerja (Tapkin) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali yang disusun berdasar pada Rencana Strategis (Renstra) 2016-2021 dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) 2015. Perjanjian Kinerja meliputi 6 (enam) sasaran strategis sebagai berikut :

  1. Tersedianya sarana prasarana dan terciptanya iklim usaha yang kondusif bagi sektor industri dan perdagangan mempunyai 5 (lima) indikator;

  2. Meningkatnya pertumbuhan sektor industri manufaktur dan perdagangan yang disertai dengan terciptanya lapangan kerja produktif mempunyai 8 (delapan) indikator;

  3. Meningkatnya kualitas sumber daya manusia melalui fasilitasi bimbingan teknis dan bantuan alat bagi IKM dalam rangka peningkatan daya saing produk mempunyai 1 (satu) indikator;

  Terciptanya sistem informasi daerah mempunya 2 (dua)

  indikator; 4.

5. Meningkatnya pengelolaan keuangan daerah mempunyai 1 (satu) indikator.

  Berikut Perjanjian Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali Tahun 2015 sebagaimana tertuang dalam dokumen Penetapan Kinerja (perubahan) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali Tahun 2015:

  Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Disperindag Kabupaten Boyolali Tahun 2015

  No. SasaranStrategis Indikator Kinerja Target

  1

  2

  3

  4

  1. Tersedianya sarana

  1. Jumlah unit pasar yang dibangun; 1 unit prasarana dan

  2. Jumlah unit bangunan/ sarpras pasar yang 14unit terciptanya iklim usaha dipelihara; yang kondusif bagi

  3. Jumlah paket data informasi perdagangan 108 paket sektor industri dan yang tersedia; perdagangan.

  4. Jumlah paket sosialisasi peningkatan 10 paket/ kali penggunaan produk dalam negeri;

  5. Jumlah peserta (IK makanan dan 25 orang minuman) bintek dan kunjungan lapangan.

  2. Meningkatnya

  1. Jumlah kecamatan yang diawasi

  19 pertumbuhan sektor peredaran barang; kecamatan industri manufaktur dan

  4.200 alat

  2. Jumlah alat ukur yang ditera/ tera ulang; perdagangan yang ukur disertai dengan

  3. Jumlah peserta (petani tembakau) bintek 25 orang terciptanya lapangan dan kunjungan lapangan; kerja produktif.

  4. Jumlah UPTD yang tertata pasarnya;

  12 UPTD

  5. Jumlah ranperda tentang Pengelolaan 1 buah PKL yang tersedia;

  6. Jumlah IKM yang diberi bantuan 29 unit peralatan industri;

  7. Jumlah kegiatan pendataan industri 1 kegiatan Kabupaten Boyolali;

  8. Jumlah kawasan yang dipersiapkan untuk pembentukan kawasan industri. 1 kawasan

  3. Meningkatnya kualitas

  1. Jumlah peserta IKM yang mengikuti 65orang sumber daya manusia bintek. melalui fasilitasi bimbingan teknis dan No. SasaranStrategis Indikator Kinerja Target

  1

  2

  3

  4 bantuan alat bagi IKM dalam rangka peningkatan daya saing produk.

  4. Terciptanya sistem

1. Jumlah UKM yang ikut serta dalam

  9 UKM informasi daerah pameran di wilayah jabodetabek dan DIJ

  2. Tersedianya informasi bidang industri perdagangan, dan pasar 1 tahun KabupatenBoyolali.

  5. Meningkatnya 1. Besar target pendapatan pasar daerah. pengelolaan keuangan

  4.989.335.000 daerah yang akuntabel.

  Sumber : Penetapan Kinerja (perubahan) Disperindag Kabupaten Boyolali Tahun 2015 Untuk mencapai/ mewujudkan target kinerja yang telah ditetapkan tersebut, Dinas

  Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali melaksanakan Program dan Kegiatan dengan anggaran sebesar Rp. 5.836.941.000, 00yang selengkapnya sebagaimana dokumen Perjanjian Kinerja Perubahan Dinas Perindustrian dan Perdaganga Kabupaten Boyolali Tahun 2015 Perubahan (terlampir).

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali

  merupakan perwujudan kewajiban Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegiatan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali Tahun 2015 tergambar dalam tingkat pencapaian sasaran yang dilaksanakan melalui berbagai kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.

3.1. Capaian Kinerja Organisasi

  Mengukur kinerja adalah menghitung kuantitas/kualitas keluaran (output) dan atau hasil (outcome) kegiatan/program yang telah dilaksanakan pada tahun sebelumnya . Indikator keluaran (output) dan atau hasil (outcome) yang diukur berdasar indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja. Sesuai ketentuan, indikator kinerja SKPD minimal meliputi keluaran

  

(output) , sehingga pengukuran kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali

  dapat berupa keluaran (output) dan hasil (outcome) sesuai dokumen Perjanjian Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali Tahun 2015.

  1. Keluaran (Output) adalah segala sesuatu berupa produk/jasa (fisik dan/atau non fisik) sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan program berdasarkan masukan (input) yang digunakan.

  2. Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran (output) kegiatan. Hasil (outcome) merupakan ukuran seberapa jauh setiap produk/jasa dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat.

  Pengukuran pencapaian kinerja dilakukan dengan cara membandingkan antara realisasi kinerja dengan target kinerja pada dokumen Perjanjian Kinerja. Pada tahun anggaran (APBD Kabupaten) 2015, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali telah melaksanakan berbagai kegiatan strategis untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan sebanyak 5 (lima) sasaran strategis. Penilaian capaian kinerja menggunakan rumus :

  1. Apabila semakin tinggi realisasi akan menunjukkan semakin tinginya kinerja atau semakin rendah realisasi akan menunjukkan semakin rendahnya kinerja menggunakan rumus : Gambar 3.1

  Apabila semakin tinggi realisasi akan menunjukkan semakin rendahnya kinerja atau semakin 2. rendah realisasi akan menunjukkan semakin tingginya kinerja menggunakan rumus

  :

  Gambar 3.2 Simpulan hasil pengukuran dibagi menjadi 4 (empat) skala pengukuran dengan kategori sebagai berikut :

  = Sangat Baik (A)

  1. Lebih dari 100 % = Baik (B)

  2. 76% sampai 100% = Cukup (C)

  3. 56% sampai 75 % = Kurang (K)

  4. Kurang dari 55 % Capaian kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Boyolali Kabupaten

  Boyolali sesuai dengan pengukuran kinerja Tahun 2015 disajikan dengan membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini, antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir, dan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah. Sedangkan evaluasi capaian dan akuntabilitas kinerja meliputi analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan, analisis efisiensi penggunaan sumber daya, dan analisis program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan/ kegagalan diuraikan guna memberikan gambaran efektifitas dan efesiensi pencapaian target kinerja.

A. Sasaran 1: Tersedianya sarana dan prasarana dan terciptanya iklim usaha yang kondusif bagisektor industri dan perdagangan.

  Pencapaian target kinerja sasaran ini tergambarkan pada beberapa indikator berikut :

  Tabel 3.1. Pencapaian Kinerja Sasaran 1

  Target Target Realisasi Realisasi Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Capaian Penan Kate Indikator kinerja Satuan Renstra RPJMD Tahun Tahun Tahun Tahun tahun Tahun Tahun Tahun ggung gori 2015 2015 2011 2012 2013 2014 2014 2015 2015 2015 jawab Meningkatnya jumlah toko, kios, los, petak los, los petak, SIDT unit

  60

  60 3 131

  25 60 165

  60 60 100 B P3 yang dikelola Pemkab Boyolali:

  1 Jumlah unit pasar unit

  1

  1

  1 - 1 100 B P3 - - yang dibangun;

  1

  1

  2 Jumlah unit bangunan/ sarpras

  • paket

  14

  14

  6

  8

  10

  6 6 100 B P3 pasar yang dipelihara;

  3 Jumlah paket data informasi paket/

  • 108 108 108
  • 108 108 108 108 100

  B P3 perdagangan yang kali

  4 Jumlah paket sosialisasi peningkatan paket

  12

  12

  12

  10

  10 - 10 100 -

  10 B P3 penggunaan produk dalam negeri;

  5 Jumlah peserta (IK makanan dan

  • orang

  25

  25

  50

  25

  25 25 100 B P3 minuman) bintek dan kunjungan lapangan.

  Rata - rata 100 B

  Sumber: Analisis Disperindag Kabupaten Boyolali, 2016 Capaian kinerja meliputi 5 (lima) indikator dengan capaian kinerja secara keseluruhan (rata- rata) 100% (kategori baik) terdiri dari 5 (lima) indikator baik (100%). Berikut analisis capaian kinerja dari sasaran 1 per indikator: 1. Jumlah unit pasar yang dibangun.

  a. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan Keberhasilan capaian indikator kinerja ini melalui kegiatan pengembangan pasar dan distribusi barang/ produk berupa pembangunan pasar Klego dengan target 1 unit pasar terealisasi 1 unit pasar (capaian 100%). Hasil dari kegiatan ini berupa terbangunnya bangunan pasar Klego yang representatif.

  b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya Pembangunan Pasar Klego dilaksanakan dalam 2 tahap. Tahap pertama terjadi efisiensi sebesar Rp. 17.423.350,00 atau 0,91% darianggaran Rp. 1.906.293.000, 00 terserap Rp.

  1.888.869.650, 00. Tahap kedua terjadi efisiensi sebesar Rp. 5.775.850,00 atau 1.43% dari anggaran Rp. 404.500.000, 00 terserap Rp. 398.724.150, 00. Terjadi efisiensi dalamtender (belanja modal) dan belanja BBM.

c. Analisis Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan

  Keberhasilan capaian indikator kinerja iniyaitu melalui kegiatan pembangunan pasar Klegosehingga tercipta pasar Klego yang representatif dengan hasil fisik bangunan sebagai berikut:

  • Los selatan sebanyak dengan ukuran 25,5mx 3,5m sebanyak 4 unit, ukuran 18m x 3,5m sebanyak 2 unit, ukuran 15m x 3m sebanyak 1 unit, dan ukuran 12m x 3m sebanyak 1 unit.
  • Los timur sebanyak dengan ukuran 12m x 3m sebanyak 6 unit, ukuran 10m x 3m sebanyak 1 unit dan ukuran 6m x 3m sebanyak 1 unit.
  • Mushola, MCK, Los Pande dan TPS.

2. Jumlah unit bangunan/ sarpras pasar yang dipelihara.

  a. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan Keberhasilan capaian indikator kinerja ini melalui kegiatan sebagai berikut, yaitu:

  • 11 (sebelas) paket kegiatan pemeliharaan bangunan pasar yaitu pasar umum Ampel, dan pasar hewan Purworejo;
  • 3 (tiga) paket kegiatan pembangunan sarpras pasar: pembuatan tempat container sampah dan tempat pengolahan sampah di pasar Sunggingan, pembuatan los daging ayam dan ikan segar pasar Simo, dan perbaikan pasar sayur Cepogo.

  Dari target 14 unit pembangunan/ sarpras pasar yang terpelihara terealisasi 14 unit (capaian 100%).

  b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya Efisiensi terhadap anggaran dilaksanakan dengan melakukan aktivitas yang benar-benar dibutuhkan dan berpengaruh terhadap capaian target sehingga terjadi efisiensi anggaran sebesar Rp.4.646.100,00 atau1,34% yaitu dari anggaran Rp. 348.000.000, 00 terserap Rp. 343.353.900, 00. Terjadi efisiensi dalam belanja pemeliharaan gedung dan bangunan.

  c. Analisis Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan/ kegagalan Keberhasilan capaian indikator kinerja ini melalui melalui program Peningkatan Efisiensi Perdagangan dalam Negeri dengan kegiatan Pengembangan Pasar dan Distribusi barang/ produk mencakup 14 paket kegiatan yaitu:

  • Perbaikan atap dari policarbond galvalum, normalisasi saluran air sebelah utara dan barat di pasar Ampel;
  • Perbaikan atap dan polibond serta cor beton pada jalan masuk sebelah utara di pasar

  Sunggingan;

  • Perbaikan cor beton jalan lingkungan dipasar Cepogo;
  • Perbaikan paving dalam depan dan belakang di pasar Boyolali;
  • Perbaikan cor beton jalan lingkungandi pasar Simo;
  • Perbaikan los di pasar Trantang;
  • Perbaikan cor beton jalan masuk pasar sebelah utaradi pasar Sambi;
  • Perbaikan atap jalan masuk sebelah timur di Pasar Mojosongo;
  • Perbaikan cor beton plataran hambatan sapi di pasar Hewan Purworejo;
  • Perbaikan atap/ plataran, jalan masuk pasar dan kantor di pasar Tambak;
  • Perbaikan jalan lingkungan (sebelah selatan)pasar Pengging;
  • Pembuatan tempat container sampah dan tempat pengolahan sampah di pasar

  Sunggingan;

  • Pembuatan los daging ayam dan ikan segar pasar Simo; - Perbaikan pasar sayur Cepogo.

3. Jumlah paket data informasi perdagangan yang tersedia.

  a. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan Keberhasilan capaian indikator kinerja ini melalui kegiatan peningkatan sistem dan jaringan informasi perdagangan dengan target 108 paket/ kali terealisasi 108 paket/ kali atau capaian 100%.

  b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya Efisiensi terhadap anggaran dilaksanakan dengan melakukan aktivitas yang benar-benar dibutuhkan dan berpengaruh terhadap capaian target sehingga terjadi efisiensi anggaran sebesar Rp.2.804.500, 00 atau 6,97% yaitu dari Rp 40.239.000, 00 terserap Rp. 37.434.500,

  00. Terjadi efisiensi dalam penggunaan dana bahan bakar minyak dan belanja modal peralatan kantor.

  c. Analisis program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan/ kegagalan Keberhasilan capaian indikator kinerja ini melalui program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri dengan kegiatan Peningkatan sistem dan jaringan informasi perdagangan.

4. Jumlah paket sosialisasi peningkatana penggunaan produk dalam negeri.

a. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan

  Keberhasilan capaian indikator kinerja ini melalui kegiatansosialisasi peningkatanpenggunaan produk dalam negeri dengan target 10 paket dan terealisasi seluruhnya (10 paket) atau dapat dikatakan tercapai 100%. Hasil dari kegiatan tersebut adalah meningkatnya kesadaran masyarakat dalam penggunaan produk dalam negeri. b . Analisis efisiensi penggunaan sumber daya.

  Efisiensi terhadap anggaran dilaksanakan dengan melakukan aktivitas yang benar-benar dibutuhkan dan berpengaruh terhadap capaian target sehingga terjadi efisiensi anggaran sebesar Rp. 9.744.000, 00 atau 24,28% yaitu dari Rp40.255.000, 00 terserap Rp.30.481.000, 00. Walaupun efisiensi yang ada relative kecil tetapi output dan outcome sudah dapat direalisasikan. Terjadi efisiensi dalam sewa sarana mobilitas darat, sewa tenda, BBM, dan biaya perjalanan dinas dalam daerah.

  c. Analisis program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan/ kegagalan.

  Keberhasilan capaian indikator kinerja ini melalui program Peningkatan Efisiensi Perdagangan dalam Negeri dan sosialisasi peningkatan penggunaan produk dalam negeri.

5. Jumlah peserta (IK makanan dan minuman) bintek dan kunjungan lapangan.

  a. Analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan Keberhasilan capaian indikator kinerja ini melalui kegiatanpengembangan kelembagaan kerjasama kemitraan dengan target peserta 25 orang serta terealisasi 25 orang sehingga capaiannya 100%.

  b. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya Efisiensi terhadap anggaran dilaksanakan dengan melakukan aktivitas yang benar-benar dibutuhkan dan berpengaruh terhadap capaian target sehingga terjadi efisiensi anggaran sebesar sebesar Rp.2.325.000, 00 atau 4,56% yaitu dari Rp. 50.982.000, 00 terserap Rp. 48.657.000,00. Terjadi efisiensi dalam tender dan belanja BBM.

  c. Analisis Program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan/ kegagalan Keberhasilan capaian indikator kinerja ini melalui program Peningkatan Efisiensi Perdagangan dalam Negeridan pengembangan kelembagaan kerjasama kemitraan.

B. Sasaran 2: Meningkatnya pertumbuhan sektor industri manufaktur dan perdagangan yang disertai dengan terciptanya lapangan kerja produktif.

  Pencapaian target kinerja sasaran ini tergambarkan pada beberapa indikator berikut :

Tabel 3.2 Indikator kinerja Satuan Renstra RPJMD Tahun Tahun Tahun Tahun tahun Tahun Target Target Realisasi Realisasi Realisasi Target Realisasi Capaian Pencapaian Kinerja Sasaran 2 Target Realisasi Kate Penanggung 2015 2015 2011 2012 2013 2014 2014 2015 Tahun Tahun gori jawab 2015 2015

  Jumlah kecamatan yang

  • 1 diawasi peredaran kec

  19 19 -

  19

  19

  19

  19 19 100 B Perdagangan barang; Jumlah alat ukur yang alat

  A Perdagangan 3.827 4.296 4.316 4.200 4.322 102,9 4.200 4.322

  2 ditera/ tera ulang; ukur Jumlah peserta (petani

  3 tembakau) bintek dan orang B Perdagangan - -

  20

  25

  25

  25 25 100

  25

  25 kunjungan lapangan; Jumlah UPTD yang

  • UPT D

  4 tertata pasarnya;

  12

  12

  12

  12

  12

  12 12 100 B P3 Jumlah ranperda

  5 tentang pengelolaan - - buah 1 - 1 100 B P3 - - - - PKL yang tersedia;

  Jumlah IKM yang

  47

  60

  60

  29 29 100 B Industri industri; Jumlah kegiatan

  6 diberi bantuan peralatan unit 145 136

  7 pendataan industri

  • 1 - - - - - keg
  • 1 100 B P3 Kabupaten Boyolali; Jumlah kawasan yang

  8 dipersiapkan untuk 1 1 -

  1

  1 1 100 kwsn - - - B Industri pembentukan kawasan industri.

  100,36 Rata - rata A