LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015

  

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP)

DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA

KABUPATEN BOYOLALI

TAHUN 2015

  

DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA

KABUPATEN BOYOLALI

TAHUN 2016

KATA PENGANTAR

  Segala puji bagi Allah Yang Maha Kuasa yang telah memberikan kekuatan dan

petunjukNya, sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata Tahun 2015 telah disusun sesuai rencana guna memenuhi kewajiban

menyampaikan LKjIP setelah pelaksanaan program/kegiatan APBD 2015 sebagaimana

Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2015 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 53 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Penetapan Kinerja,

Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

  Dokumen LKjIP menyajikan hasil pengukuran kinerja tahun 2015 serta evaluasi dan

analisis akuntabilitas kinerjanya, sehingga dokumen LKjIP ini dapat memberikan informasi

keberhasilan/kegagalan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Boyolali serta dapat

diketahui apakah program/kegiatan yang dilaksanakan telah mencapai indikator dan target

kinerja serta mengarah pada terwujudnya visi dan misi organisasi (Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata Kabupaten Boyolali).

  Selain itu, dokumen LKjIP juga menyajikan dokumen perencanan dan kinerja lain

seperti Rencana Strategis (Renstra), Indikator Kinerja Utama (IKU), Rencana Kinerja

Tahunan (RKT), Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA), serta Penetapan Kinerja, sehingga

dokumen LKjIP juga dapat digunakan untuk mengevaluasi konsistensi penerapan rencana

strategis yang telah ditetapkan, melalui pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di masing-

masing Bidang sekaligus dapat memberikan gambaran penerapan prinsip-prinsip Good

Governance, yaitu terwujudnya transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan

pemerintahan di Kabupaten Boyolali.

  Dengan tersusunnya dokumen ini, diucapkan terima kasih kepada tim penyusunan

LKjIP Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Boyolali dan para pelaksanaan kegiatan

serta pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

  Harapan kita semua tentunya penyusunan LKjIP Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Kabupaten Boyolali Tahun 2015 ini, benar-benar didasarkan pada pengukuran kinerja yang

realistis dan obyektif sehingga hasilnya dapat dijadikan sebagai bahan untuk menentukan

langkah dan kebijakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Boyolali di tahun

selanjutnya serta dapat mendorong peningkatan kinerja para penyelenggara pemerintah

dalam mewujudkan visi - misi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Boyolali dan visi

  • misi Pemerintah Kabupaten Boyolali.

  Demikian, semoga dokumen LKjIP Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten

Boyolali Tahun 2015 ini dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada kita semua,

Amin.

  Boyolali, Pebruari 2016 KEPALA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN BOYOLALI Drs. MULYONO SANTOSO, M.Si

  Pembina Utama Madya NIP. 19620803 198803 1 006

  DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... i

  ........................................................................................................................................ KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii DAFTAR ISI .................................................................................................................... iii DAFTAR TABEL ............................................................................................................. iv

  IKHTISAR EKSEKUTIF .................................................................................................. v

  BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ I-1

  1.1 Latar Belakang ...................................................................................... I-1

  1.2 Gambaran Organisasi .......................................................................... I-2 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA .........................................

  II-6 2.1 Visi Misi .................................................................................................

  II-6 2.2 Perjanjian Kinerja ..................................................................................

  II-8 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ........................................................................

  III-10 3.1 Hasil Pegukuran Kinerja .....................................................................

  III-10 3.2 Realisasi Anggaran ..............................................................................

  III-19 BAB IV PENUTUP .....................................................................................................

  IV-23 4.1 Simpulan ...............................................................................................

  IV-23 4.2 Saran ....................................................................................................

  IV-24

..............................................................................................................

  DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................................

  IV-24

  A. Struktur Organisasi dan Tata Kerja

  B. Rencana Strategis

  C. Indikator Kinerja Utama

  D. Rencana Kinerja Tahunan

  E. Penetapan Kinerja

  F. Pengukuran Kinerja

  

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Tahun 2015 ........................................................................

  II-8

Tabel 3.1 Tabel Capaian Kinerja Sasaran 1 .................................................................... III-12Tabel 3.2 Tabel Capaian Kinerja Sasaran 2 .................................................................... III-16Tabel 3.3 Capaian Kinerja per Sasaran ........................................................................... III-19Tabel 3.4 Alokasi dan Realisasi Anggaran ...................................................................... III-19

  DAFTAR GAMBAR

  Halaman Gambar 3.1 ...... ..................................................................................................................

  24 Gambar 3.2 ...... ..................................................................................................................

  24 Gambar 3.3 ...... ..................................................................................................................

  24

IKHTISAR EKSEKUTIF

  Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta berorientasi kepada hasil (result oriented governement), perlu adanya sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Sedangkan untuk mengetahui tingkat akuntabilitas tersebut, perlu adanya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) yang merupakan bahan utama untuk monitoring dan evaluasi sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Dengan telah selesainya pelaksanaan tahun anggaran 2015, sesuai Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, semua instansi pemerintah, termasuk Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Boyolali, wajib menyusun LKjIP. Selain itu, informasi dalam dokumen LKjIP merupakan bentuk pertanggungjawaban atas keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan tugas.

  Berdasar Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Boyolali. Peraturan Bupati Nomor 35 Tahun 2012 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Boyolali. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dipimpin oleh Kepala Dinas, Sekretariat dipimpin oleh sekretaris terdiri dari 3 Kasubbag, 3 Kepala Bidang masing-masing 2 Kepala Seksi. Jumlah pegawai secara keseluruhan 56 orang PNS dan 8 orang PTT. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mempunyai tugas pokok perumusan kebijakan teknis di bidang kebudayaan dan kepariwisataan, penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum, pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang kebudayaan dan kepariwisataan dan pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD).

  Visi Dinas Kebudayaan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali sebagaimana tertuang dalam dokumen Renstra Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Boyolali 2011-2015 adalah

  “Boyolali Sebagai Daerah Tujuan Wisata yang Berbudaya dan Kondusif Bagi Iklim Investasi : Untuk mewujudkan visi tersebut, pada tahun 2015 Dinas Kebudayaan dan

  Pariwisata Kabupaten Boyolali melaksanakan 9 (sembilan) program dengan 36 (tiga puluh empat) kegiatan dengan anggaran sebesar Rp. 11.725.711,00 (sebelas milyard tujuh ratus dua puluh lima juta tujuh ratus sebelas ribu rupiah). Seluruh program/kegiatan tersebut direncanakan sebagai bagian dari Penetapan Kinerja Tahun 2015 untuk mencapai 2 (dua) Sasaran, atau dengan kata lain seluruh kegiatan diharapkan mempunyai kaitan sebab akibat dengan sasaran yang telah ditetapkan.

  Berdasarkan penilaian sendiri (Self Assessment) atas realisasi pelaksanaan Penetapan Kinerja Tahun 2015, menunjukkan bahwa rata-rata nilai capaian kinerja dari 2 Sasaran yang telah ditetapkan adalah 113,38%. Keberhasilan ini disumbangkan oleh 2 (dua) sasaran yang berhasil mencapai nilai kinerja lebih dari 100% sehingga dikategorikan sangat baik.

  Secara keseluruhan capaian kinerja 115,54% (kategori Sangat baik) dan mengalami kenaikan dibanding capaian kinerja tahun 2014 (113,38%). Sedangkan pembiayaaan dari APBD Tahun 2015 berjumlah Rp 11.725.711.000,00 terealisasi Rp. 11.514.506.187,00 (98,20%) atau

  

(Rp 3.353.255.000,00), kenaikan pembiayaan disebabkan karena adanya pengembangan obyek

pariwisata yaitu pembangunan museum yang diberi nama Museum R. Hamong Wardoyo.

  Guna mempertahankan dan atau meningkatkan capaian kinerja Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata Kabupaten Boyolali, maka telah dilakukan rapat koordinasi serta monitoring dan

evaluasi pelaksanaan dan pencapaian kinerja SKPD. Sedangkan upaya yang dilakukan agar

kinerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata lebih baik dan akuntabel antara lain melakukan re-

orientasi terhadap program/kegiatan yang kurang tepat sasaran, meningkatkan kualitas

dokumen perencanaan, melakukan sinkronisasi antara dokumen perencanaan, terutama

dengan merevisi dokumen IKU dan dokumen Renstra, serta memanfaatkan secara nyata hasil

evaluasi kinerja sebagai bahan perbaikan pelaksanaan program/kegiatan.

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

  Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dilaksanakan dalam rangka

  meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta berorientasi kepada hasil (result oriented governement). Sedangkan untuk mengetahui tingkat akuntabilitas perlu adanya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP). Instansi yang wajib menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) adalah Kementerian /Lembaga, Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota, Unit Organisasi Eselon I pada Kementerian/Lembaga, Satuan Kerja Perangkat Daerah, dan unit kerja mandiri yang mengelola anggaran tersendiri dan/ atau unit yang ditentukan oleh pimpinan instansi masing-masing.

  Sesuai dengan siklusnya, setelah selesai pelaksanaan tahun anggaran 2015, pemerintah daerah menyusun LKjIP 2015 yang merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggung jawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. LKjIP berisi ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan. Dokumen LKjIP bukan dokumen yang berdiri sendiri, namun terkait dengan dokumen lain yaitu Indikator Kinerja Utama (IKU), RPJMD/Renstra SKPD, RKPD/Renja SKPD, Penetapan Kinerja (Tapkin), dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT).

  Tujuan penyusunan LKjIP adalah menyajikan pertanggungjawaban kinerja instansi pemerintah (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata) dalam mencapai sasaran strategis instansi sebagaimana telah ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja diawal tahun anggaran. Dokumen LKjIP ini dapat digunakan sebagai : 1. sumber informasi untuk mengetahui tingkat keberhasilan pencapaian kinerja Dinas

  Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Boyolali dengan pembanding hasil pengukuran kinerja dan penetapan kinerja; 2. bahan evaluasi untuk mengetahui tingkat akuntabilitas kinerja Dinas Kebudayaan dan

  Pariwisata; 3. bahan evaluasi untuk penyusunan rencana kegiatan dan kinerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata pada tahun berikutnya.

  Peraturan perundang-undangan yang diacu dalam penyusunan dokumen LKjIP Dinas Kebudayaan dan Pariwisata antara lain :

  1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

  2. Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP);

  3. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

  53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Penetapan Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

  4. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 4 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Boyolali Tahun 2010-2015;

  5. Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 10 Tahun 2014 tentang Anggaran dan Pendapatan dan Belanja Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2015 (Lembaran Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2014 Nomor 10);

  6. Peraturan Bupati Boyolali Nomor 58 Tahun 2014 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Boyolali Tahun Anggaran 2015. (Berita Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2014 Nomor 59).

  1.2. Gambaran Organisasi

  Gambaran umum Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Boyolali dapat dilihat dari aspek kelembagaan, tugas pokok dan fungsi serta aspek strategis organisasi.

1.2.1 Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

  Dinas kebudayaan dan pariwisata merupakan salah satu satuan kerja Pemerintah daerah yang tugas pokok dan fungsi di bidang kebudayaan dan pariwisata. Di dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya sesuai dengan peraturan yang berlaku Peraturan Bupati Boyolali Nomor 35 tahun 2012 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Boyolali (Berita Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2012 Nomor 35), yang dalam tugas pokoknya melaksanakan 6 Program Nasional yang melekat di kementerian, pada tahun 2014 dapat melaksanakan 3 program di kebudayaan dan 3 program di pariwisata disamping 3 program bidang administrasi pemerintahan. Didalam Tugas Pokok dan Fungsinya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Boyolali mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang kebudayaan dan kepariwisataan. Dalam melaksanakan tugas pokoknya Dinas Kebudayaan dan pariwisata mempunyai fungsi: a. perumusan kebijakan teknis di bidang kebudayaan dan kepariwisataan;

  b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang kebudayaan dan kepariwisataan; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang kebudayaan dan kepariwisataan; d. pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD).

  Penjabaran tugas pokok sebagaimana dimaksud adalah sebagai berikut:

  a. merumuskan kebijakan teknis di bidang kebudayaan dan kepariwisataan;

  b. menyusun rencana, program kerja, kegiatan, laporan kinerja dan pertanggungjawaban pelaksananaan tugas; c. memimpin dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas Dinas Kebudayaan dan

  Pariwisata;

  d. memberikan saran, pendapat dan pertimbangan kepada atasan;

  e. mendistribusikan tugas, memberikan petunjuk, dan arahan kepada bawahan;

  f. mengoordinasikan prioritas pengaturan, pembinaan dan peningkatan obyek pariwisata; g. mengoordinasikan pelaksanaan tugas di bidang kebudayaan dan kepariwisataan;

  h. menyelenggarakan perizinan di bidang kebudayaan dan kepariwisataan sesuai kewenangannya; i. memberikan rekomendasi teknis perizinan di bidang kebudayaan dan kepariwisataan; j. melakukan pembinaan dan pengendalian Unit Pelaksana Teknis Dinas di jajaran

  Dinas Kebudayaan dan Pariwisata; k. melakukan monitoring dan evaluasi kinerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata; l. membina, mengawasi dan menilai kinerja bawahan serta memberikan Daftar

  Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3); dan m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

1.2.2 Struktur Organisasi

  Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Boyolali dibentuk berdasar Peraturan Daerah Kabupaten Boyolali Nomor 16 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata

  Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Boyolali. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Boyolali terdiri dari :

  a. Sekretariat, terdiri dari :

  1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

  2. Sub Bagian Keuangan

  3. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan

  b. Bidang Kebudayaan, terdiri dari :

  1. Seksi Kesenian, Bahasa dan Film

  2. Seksi Sejarah, Nilai Budaya dan Kepurbakalaan

  c. Bidang Pemasaran, terdiri dari :

  1. Seksi Promosi dan Kemitraan Pariwisata

  2. Seksi Sumber Daya Pariwisata

  d. Bidang Pengembangan, terdiri dari :

  1. Seksi Sarana Prasarana Obyek Wisata

  2. Seksi Pengelolaan Usaha Pariwisata

1.2.3 Aspek Strategis dan Permasalahan Utama Organisasi

  Aspek-aspek strategis Dinas Kebudayaan dan Pariwisata diperoleh dengan mengakomodasi isu organisasi (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata), permasalahan dan atau arah kebijakan dan program RPJMD Kabupaten 2011-2015, dan isu utama kementerian terkait dengan tugas dan fungsi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, yaitu : 1. membentuk/menyempurnakan peraturan perundang-undangan dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik; 2. melakukan penataan dan penguatan organisasi, tatalaksana, manajemen sumber daya manusia aparatur, akuntabilitas, dan kualitas pelayanan publik; 3. mengembangkan mekanisme kontrol yang efektif; 4. mengelola sengketa administratif secara efektif dan efisien; 5. menyusun dan mengembangkan kebijakan yang berorientasi pada upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat, peningkatan daya saing, dan pro investasi.

  Ada beberapa permasalahan yang dihadapi oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya yang secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut:

  1. belum semua urusan penyelenggaraan pemerintahan daerah dapat dikoordinasikan secara optimal sesuai tugas dan fungsi; 2. keterbatasan kemampuan SDM aparatur dalam merumuskan kebijakan/ peraturan dan menyikapi perubahan peraturan; 3. mekanisme dan tata kerja pelaksanaan tugas yang belum optimal.

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1. Visi dan Misi

  Berdasarkan RPJMD Pemerintah Kabupaten Boyolali 2010-2015 visi Bupati Boyolali adalah “ Kabupaten Boyolali Yang Lebih Sejahtera, Berdaya Saing dan Pro

  Investasi . Sedangkan untuk mencapai visi tersebut dijabarkan dalam misi-misi sebagai

  berikut :

  a. Meningkatkan perekonomian rakyat yang bertumpu pada sektor unggulan daerah dan mempertahankan prestasi sebagai lumbung padi.

  b. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dalam rangka mendukung peningkatan daya saing daerah.

  c. Menciptakan iklim usaha dan iklim investasi yang kondusif, didukung dengan peningkatan infrastruktur yang memadai dan berkelanjutan.

  d. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik melalui penguatan sistem pemerintahan dan pemberantasan korupsi dalam rangka peningkatan pelayanan masyarakat. Dari keempat misi diatas yang berkaitan dengan urusan kebudayaan dan pariwisata adalah misi ketiga, yaitu : Menciptakan iklim usaha dan iklim investasi yang kondusif, didukung dengan peningkatan infrastruktur yang memadai dan berkelanjutan. Dalam Renstra Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata Tahun 2010-2014 disebutkan bahwa visi dari Kementriaan Kebudayaan dan Pariwisata Tahun 2010-2014 adalah :

  “TERWUJUDNYA BANGSA INDONESIA YANG MAMPU MEMPERKUAT JATI DIRI DAN KARAKTER BANGSA SERTA MENINGKATNYA KESEJAHTERAAN MASYARAKAT .

  Visi tersebut dijabarkan dalam misi sebagai berikut :

  a. Melestarikan nilai, keragaman dan kekayaan budaya dalam rangka memperkuat jati diri dan karakter bangsa b. Mengembangkan industri pariwisata berdaya saing, destinasi yang berkelanjutan dan menerapkan pemasaran yang bertanggung jawab (responsible marketing).

  c. Mengembangkan sumberdaya kebudayaan dan pariwisata.

  d. Menciptakan tata pemerintahan yang responsif, transparan dan akuntabel.

  Sedangkan Visi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Boyolali Tahun 2011- 2015 disusun berdasarkan pada sumber utama dari visi Kepala Daerah yang telah terpilih melalui proses Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Boyolali secara langsung untuk kedua kalinya yang akan menjabat pada periode masa jabatan tahun 2010-2015 serta telah mengacu dengan Rencana Strategik kementrian terkait dalam hal ini Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indoensia.

  Memperhatikan pada situasi, kondisi, kekuatan, kelemahanan, peluang, tantangan, dan memperhitungan kontinyuitas pelaksanaan pembangunan, maka dirumuskan dan ditetapkan Visi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Boyolali Tahun 2011-2015 adalah:

  “BOYOLALI SEBAGAI DAERAH TUJUAN WISATA YANG BERBUDAYA DAN KONDUSIF BAGI IKLIM INVESTASI”

  Pernyataan visi diatas mempunyai nilai pokok yang dijabarkan dalam misi sebagai berikut :

  

Daerah tujuan wisata berbudaya, dalam mengembangkan kepariwisataan hendaknya

  selalu diiringi dengan usaha menjaga kelestarian nilai budaya dan kearifan lokal, kekayaan budaya, serta meningkatkan apresiasi seni dan budaya sebagai pelengkap dari daya tarik wisata yang sudah ada.

  

Daerah tujuan wisata kondusif, selalu meningkatkan kondisi kepariwisataan di Boyolali

  baik dari sisi infrastruktur, sarana dan prasarana pendukung serta sumber daya manusia pelaku pariwisata itu sendiri.

  

Iklim investasi, merupakan hasil akhir yang hendak diwujudkan dengan budaya

masyarakat yang baik serta kondusifnya kepariwisataan di Boyolali.

  Perencanaan strategis merupakan perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun. Rencana Strategis Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Boyolali sebagaimana tertuang dalam dokumen Rencana Strategis Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Boyolali Tahun 2011-2015 mempunyai sasaran strategis :

  a. Pelestarian dan pengembangan kebudayaan yang bernilai luhur sebagai jati diri bangsa, kejayaan bangsa dan aset wisata; b. Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan tingkat hunian wisatawan nusantara.

  Sasaran strategis tersebut memiliki indikator kinerja dengan target kinerja setiap tahun selama 5 tahun perencanaan 2011-2015 secara lengkap sebagaimana terlampir. Seluruh indikator kinerja dalam dokumen Rencana Strategis Dinas Kebudayaan dan Pariwisata merupakan lndikator Kinerja Utama (Key Performance Indicator, yaitu ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi. Indikator dalam dokumen IKU berlaku 5 tahunan menyesuaikan dokumen renstra SKPD dan RPJMD dan digunakan sebagai acuan SKPD.

  Semua sasaran strategis dengan indikator capaiannya dijabarkan lebih lanjut ke dalam sejumlah program. Di dalam setiap program terkumpul sejumlah kegiatan yang memiliki kesamaan perspektif dikaitkan dengan maksud, tujuan dan karakterisrik program. Penetapan program diperlukan untuk memberikan fokus pada penyusunan kegiatan dan pengalokasian sumber daya organisasi. Dengan demikian kegiatan merupakan penjabaran lebih lanjut dari program. Rencana Kinerja Tahun 2015 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Boyolali, disusun mengacu pada Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Boyolali 2011-2015 dengan mengambil target tahun 2015.

2.2 Perjanjian Kinerja

  Perjanjian Kinerja 2015 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Boyolali tahun 2015 disusun berdasar pada Rencana Strategis (Renstra) 2011-2015 dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) 2015. Perjanjian Kinerja meliputi 2 (dua) sasaran strategis sebagai berikut : a. Pelestarian dan pengembangan kebudayaan yang bernilai luhur sebagai jati diri bangsa, kejayaan bangsa dan aset wisata, mempunyai 10 (sepuluh) indikator; b. Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan nusantara dan tingkat hunian wisatawan nusantara, mempunyai 3 (tiga) indikator.

  Berikut Perjanjian Kinerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Boyolali Tahun 2015 :

Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

  Kabupaten Boyolali Tahun 2015

  No Sasaran Strategis Indikator kinerja Target

  1. Pelestarian dan

  1. Jumlah budaya

  7 Event pengembangan kebudayaan tradisi lokal yang yang bernilai luhur sebagai jati dilestarikan diri bangsa, kekayaan bangsa dan aset wisata

  2. Jumlah festival dan

  25 pementasan seni Pementasan dan budaya

  3. Prosentase Benda 90 % cagar budaya yang dilestarikan

  4. Jumlah pelaku seni 571 group dan budaya yang aktif

  5. Tersedianya sarana 5 unit penyelenggaraan seni dan budaya

  6. Cakupan Kajian 50% Seni

  7. Cakupan Fasilitas 30% Seni

  8. Cakupan SDM 25% Kesenian

  9. Cakupan Organisasi 34%

  10. Nilai IKM 78%

  2. Meningkatnya Jumlah wisatawan dan Tingkat Hunian 55 % tingkat hunian hotel.

  Jumlah kunjungan 1.578 orang Wisatawan

  No Sasaran Strategis Indikator kinerja Target

  Mancanegara Jumlah Kunjungan 522.260 orang Wisatawan Nusantara

  Sumber : Penetapan Kinerja Disbudpar Kabupaten Boyolali Tahun 2015, Untuk mewujudkan target kinerja yang telah ditetapkan tersebut, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Boyolali melaksanakan Program dan Kegiatan dengan anggaran sebesar Rp. 11.725.711.000,00 yang selengkapnya sebagaimana dokumen Penetapan Kinerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Boyolali Tahun 2015 Perubahan (terlampir).

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata adalah perwujudan kewajiban Dinas Kebudayaan dan Pariwisata untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan

  pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Kinerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Boyolali tahun 2015 tergambar dalam tingkat pencapaian sasaran yang dilaksanakan melalui berbagai kegiatan sesuai dengan program dan kebijaksanaan yang ditetapkan.

3.1. Hasil Pengukuran Kinerja.

  Mengukur kinerja adalah menghitung kuantitas/kualitas keluaran (output) dan atau hasil (outcome) kegiatan/program yang telah dilaksanakan pada tahun 2015. Indikator keluaran (output) dan atau hasil (outcome) yang diukur berdasar indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja tahun 2015. Sesuai ketentuan, Indikator Kinerja SKPD minimal meliputi keluaran (output), sehingga pengukuran kinerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dapat berupa keluaran (output) dan hasil (outcome) sesuai dokumen Penetapan Kinerja Dinas Kebudayaandan Pariwisata tahun 2015.

  a. Keluaran (Output) adalah segala sesuatu berupa produk/jasa (fisik dan atau non fisik) sebagai hasil langsung dari pelaksanaan suatu kegiatan dan program berdasarkan masukan (input) yang digunakan.

  b. Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran (output) kegiatan. Hasil (outcome) merupakan ukuran seberapa jauh setiap produk/jasa dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat.

  Pengukuran pencapaian kinerja dilakukan dengan cara membandingkan antara realisasi kinerja dengan target kinerja pada dokumen Penetapan Kinerja. Pada tahun anggaran (APBD Kabupaten) 2015, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata telah melaksanakan berbagai kegiatan strategis untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan sebanyak 2 (dua) sasaran strategis.

  Penilaian capaian kinerja menggunakan rumus :

  1. Apabila semakin tinggi realisasi akan menunjukkan semakin tingginya kinerja atau semakin rendah realisasi akan menunjukkan semakin rendahnya kinerja menggunakan rumus :

  2. Apabila semakin tinggi realisasi akan menunjukkan semakin rendahnya kinerja atau semakin rendah realisasi akan menunjukkan semakin tingginya kinerja menggunakan rumus :

  Simpulan hasil pengukuran dibagi menjadi 4 (empat) skala pengukuran dengan kategori sebagai berikut : a. Lebih dari 100 % = Sangat Baik

  b. 76% sampai 100% = Baik

  c. 56% sampai 75 % = Cukup

  d. Kurang dari 55 % = Kurang Capaian kinerja Dinas Kebudayaan danPariwisata Tahun 2015 disajikan dengan membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini, antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir, dan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah. Sedangkan evaluasi capaian dan akuntabilitas kinerja meliputi analisis penyebab keberhasilan/ kegagalan, analisis efisiensi penggunaan sumber daya, dan analisis program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan/ kegagalan diuraikan guna memberikan gambaran efektifitas dan efesiensi pencapaian target kinerja.

A. Sasaran 1 : Pelestarian dan pengembangan kebudayaan yang bernilai luhur sebagai jati diri bangsa, kejayaan bangsa dan aset wisata

  Pencapaian target kinerja sasaran ini tergambarkan pada beberapa indikator berikut :

Tabel 3.1 Pencapaian Kinerja Sasaran 1

  Target Target Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Target Realisasi Capaian Penanggung Indikatorkinerja Satuan Renstra RPJMD Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Kategori jawab 2015 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2015 2015

  1 Event B Bidang

  Jumlah

  5

  5

  5

  5

  5

  7

  7 7 100 Kebudayaan budaya tradisi lokal yang dilestarikan

  2 Event 43 172 A Bidang

  Jumlah

  18

  18

  13

  20

  24

  26

  25 Kebudayan festival dan Pementasa n seni dan budaya.

  3 % 100

  75

  75

  85

  90 90 100 B Bidang Prosentase

  90

  85 Kebudayaan Benda Cagar Budaya yang dilestarikan

  4 Buah

  4

  4

  5

  5

  5 7 140 A Bidang Tersediany

  5

  5 Kebudayaan a sarana penyelengg araan seni dan budaya

  

5 Buah 571 571 571 571 571 585 102,45 A Bidang

Jumlah 571 571

  Kebudayaan grup kesenian yang aktif

  Rata-rata 122,89 A Capaian kinerja meliputi 5 (lima) indikator kinerja dengan capaian kinerja secara keseluruhan (rata-rata) 111,77 % (kategori sangat baik) terdiri dari 2 (dua) indikator kategori baik (40%), 3 (tiga) indikator kategori sangat baik (60%). Berikut analisis capaian kinerja dari sasaran 1 per indikator :

  1. Jumlah budaya tradisi lokal yang dilestarikan.

  a) Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 7 event dapat terealisasi 7 event atau capaian kinerja sebesar 100% sehingga indikator ini dapat tercapai, keberhasilan ini disebabkan karena tradisi lokal yang ada di Boyolali terus dikembangkan dan dilestarikan sebagai upaya perlindungan, pengembangan dan aktualisasi nilai dan tradisi dalam rangka memperkaya dan memperkukuh khasanah dan budaya di Boyolali selain itu juga tersedianya anggaran untuk kegiatan tersebut, hambatan /permasalahan yang dihadapi untuk mencapai target kinerja sampai saat ini tidak ada hambatan.

  b) Efisiensi penggunaan sumber daya dilakukan antara lain dengan : Bekerjasama dengan masyarakat sekitar untuk berpartisipasi dalam pelestarian - tradisi budaya lokal.

  • menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar benar berpengaruh terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran dengan efisiensi sebesar 0,31 % dari anggaran sebesar Rp 217.838.500 digunakan sebesar Rp 217.172.000,-.

  c) Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan berhasil memenuhi target kinerja, sehingga secara umum program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan; 2. Jumlah festival dan Pementasan seni dan budaya.

  a) Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 25 event dapat terealisasi 43 event atau capaian kinerja sebesar 172% sehingga indikator ini dapat tercapai, keberhasilan disebabkan adanya pentas seni dan budaya pada serangkaian kegiatan memeringati hari jadi Kabupaten Boyolali dan perayaan pergantian tahun serta tersedianya anggaran untuk kegiatan tersebut. Tidak ada hambatan/permasalahan dalam pencapaian target kinerja.

  b) Efisiensi penggunaan sumber daya dilakukan antara lain dengan :

  • – Bekerjasama dengan stakeholder (masyarakat dan pelaku seni dan budaya)
sekitar untuk berpartisipasi dalam pelestarian tradisi budaya lokal.

  • – menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar benar berpengaruh terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran dengan efisiensi sebesar 0,82 % dari anggaran sebesar Rp 1.112.885.750 digunakan sebesar Rp 1.100.955.921.

  c) Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan berhasil memenuhi target kinerja, sehingga secara umum program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan; 3. Prosentase Benda Cagar Budaya yang dilestarikan.

  a) Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 90% dapat terealisasi 90% atau capaian kinerja sebesar 100%, sehingga indikator ini dapat tercapai, keberhasilan ini dikarenakan adanya pendataan benda situs cagar budaya dan tersosialisasinya UU RI Nomor : 11 Tahun 2010 tentang cagar budaya kepada desa dan kecamatan. hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja adalah adanya laporan ditemukannya benda- benda yang dianggap sebagai benda cagar budaya namun belum terdaftar atau belum diketahui kepastiannya, apakah benda tersebut termasuk benda cagar budaya atau bukan. Upaya dilakukan untuk menghadapi kendala dalam pencapaian target kinerja adalah meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) yang ada di Boyolali maupun di Yogyakarta.

  b) Efisiensi penggunaan sumber daya dilakukan antara lain dengan : Bekerjasama dengan masyarakat sekitar untuk berpartisipasi dalam pelestarian - benda cagar budaya.

  • menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar benar berpengaruh terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran dengan efisiensi sebesar 8,84% dari anggaran sebesar Rp 2.375.000 digunakan sebesar Rp 2.165.000

  c) Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan berhasil memenuhi target kinerja, sehingga secara umum program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan.

  4. Tersedianya sarana penyelenggaraan seni dan budaya

  a) Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 5 dapat terealisasi 7 atau capaian kinerja sebesar 140% sehingga indikator ini dapat tercapai, dikarenakan Pemerintah Kabupaten Boyolali membangun Simpang Lima Arjuna Wijaya dan Taman Pandan Alas yang bisa digunakan sebagai tempat penyelenggaraan seni dan budaya. Tidak ada hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja, namun tetap mengupayakan meningkatkan kerjasama dengan Desa dan UPTD agar tempat sarana dan prasarana dapat bertambah dan terawat dengan baik untuk kegiatan bersama dan dengan adanya pengembangan obyek wisata baru diharapkan juga tersedia sarana penyelenggaraan seni dan budaya juga semakin baertambah.

  b) Efisiensi penggunaan sumber daya dilakukan antara lain dengan : Kerjasama dengan stakeholder (desa, UPTD dan masyarakat) untuk

  • memanfaatkan dan memelihara sarana obyek wisata yang ada dengan sebaik- baiknya.

  c) Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan berhasil memenuhi target kinerja, sehingga secara umum program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan;

  5. Jumlah grup kesenian yang aktif a) Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 571 grup dapat terealisasi 585 grup. atau capaian kinerja sebesar 102,45%, sehingga indikator ini dapat tercapai, keberhasilan ini karena antusias masyarakat untuk mendirikan kelompok kesenian semakin bertambah, tidak ada hambatan/permasalahan yang dihadapi dalam mencapai target kinerja namun tetap mengupayakan meningkatkan kinerja dan kerjasama dengan desa agar pendataan kesenian dapat terdata dengan baik, untuk mengadakan pendataan kesenian di tahun depan agar kelompok kesenian di Kabupaten Boyolali memiliki keanggotaan resmi dan terdaftar di tingkat Kabupaten.

  b) Efisiensi penggunaan sumber daya dilakukan antara lain dengan :

  • Kerjasama dengan stakeholder (desa, UPTD dan pelaku seni) untuk memelihara dan melestarikan kesenian yang merupakan budaya daerah dengan sebaik-baiknya.
  • menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar benar berpengaruh terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran atau efisiensi anggaran.
c) Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan berhasil memenuhi target kinerja, sehingga secara umum program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan.

B. Sasaran 2 : Meningkatkan Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara dan tingkat Hunian Wisatawan Nusantara.

  Pencapaian target kinerja sasaran ini tergambarkan pada beberapa indikator berikut :

Tabel 3.2 Pencapaian Kinerja Sasaran 2

  Capaian Target Realisas Penanggung Target Target Kate Realisasi Realisasi Realisasi Indikatorkinerja Satuan

  Tahun itahun Realisasi Tahun Renstra 2015 RPJMD 2015 Tahun Tahun Tahun gori Tahun 2013 2015 2015 Jawab 2011 2012 2014 2015

  

1 Orang 522.260 522.260 353.98 335.09 373.905 B Bidang

410.58 522. 430. 82,48 Jumlah

  3

  5 Pengembangan 260 760 kunjungan wisatawan nusantara

  

2 Jumlah Orang 1.578 1.578 399 1.847 1.909 A Bidang

2.647 1.578 2.00 127,19 Kunjungan

  Pengemban

  7 wisatawan gan Mancanegar a

3 Tingkat %

  55

55 23,82 26,6 34,54 44,37

  55 A Bidang 55,2 100,21 Hunian

  Pengemban

  1 Hotel gan

  Rata-rata 103,29 A

  Capaian kinerja meliputi 3 (tiga) indicator kinerja dengan capaian kinerja secara keseluruhan (rata-rata) 103,29 % (kategori sangat baik) terdiri dari 1 (satu) indikator kategori baik (82,48%), 2 (dua) indikator kategori sangat baik (113,7%).Berikut analisis capaian kinerja dari sasaran 1 per indikator :

  1. Jumlah kunjungan wisatawan nusantara

  a) Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 522.260 dapat terealisasi 430.760 atau capaian kinerja sebesar 82,48%, sehingga indikator ini tidak dapat tercapai, kegagalan capaian target kinerja indikator ini dikarenakan jumlah kunjungan yang dilaporkan adalah jumlah kunjungan yang terukur yaitu berdasarkan retribusi sedangkan ada obyek wisata baru di Kabupaten Boyolali yang tidak ditarik retribusi. selain itu juga karena aksesbilitas menuju obyek wisata yang masih terbatas serta Belum optimalnya pengemasan dan Periklanan untuk obyek wisata.

  b) Efisiensi penggunaan sumber daya dilakukan antara lain dengan :

  • – Kerjasama dengan stakeholder (desa, UPTD, masyarakat, Asita, Forum Komunikasi Solo Raya, Java Promo) untuk menginformasikan obyek wisata yang ada dengan sebaik-baiknya.
  • – Menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar benar berpengaruh terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran atau efisiensi anggaran.

  c) Target 522.260 orang baru tercapai 430.760 orang atau 82,48 %.

  Program/kegiatan secara umum telah sesuai dan dapat menunjukan akuntabilitas kinerja yang baik. Namun perlu upaya beberapa aktivitas yang lebih fokus pada aspek-aspek yang dievaluasi atau dinilai, antara lain : menarik investor untuk penataan dan pengembangan pariwisata, Peningkatan perawatan dan pemeliharaan obyek wisata, perlunya penambahan isian / atraksi di obyek wisata dan kerjasama melalui Forum Komunikasi, Dinas Pariwisata se-Solo Raya, Java Promo.

  2. Jumlah Kunjungan wisatawan Mancanegara

  a) Indikator ini pada tahun 2015 dengan target 1.578 dapat terealisasi 2.007 atau capaian kinerja sebesar 127,19% sehingga indikator ini dapat tercapai, keberhasilan pencapaian target kinerja dikarenakan Locus dari obyek wisata asing adalah Gunung Merapi Merbabu. Gunung Merapi adalah Gunung yang teraktif di dunia dan terkenal di Mancanegara meskipun sekarang pengelolaan dari Gunung Merapi dan Merbabu adalah Balai Taman Nasional Gunung Merapi Merbabu, namun tetap berkoordinasi dan komunikasi dengan Balai Taman Nasional Gunung Merapi Merbabu untuk memperoleh data kunjungan wisatawan.

  b) Efisiensi penggunaan sumber daya dilakukan antara lain dengan : Kerjasama dengan stakeholder (Asita, Biro Perjalanan, Forum komunikasi Solo -

  Raya, Java Promo) untuk menginformasikan obyek wisata yang ada dengan sebaik-baiknya. Menggunakan anggaran untuk aktivitas yang benar benar berpengaruh - terhadap capaian target sehingga dapat mengurangi penggunaan anggaran atau efisiensi anggaran.

  c) Program/kegiatan yang dilaksanakan dapat mengukur kinerja dan berhasil memenuhi target kinerja, sehingga secara umum program/kegiatan yang dilakukan sesuai dengan sasaran dan indikator kinerja yang telah ditetapkan;

  3 Tingkat Hunian Hotel