Kepentingan Australia Dalam ANZUS dõc

KEPENTINGAN AUSTRALIA DALAM ANZUS
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah HI di Australia & Pasifik
Dosen: Dr. Asghar Bixbi, M.A

DisusunOleh:
Habib 44312022
Tia Nurfadhilah 44312024
Dadi Witana 44312025
Astria Anggraeni 443120
Nadia Aulia 443120
Nurul Haniza 443120
Deanna Putri Agustiani C 443120

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PRODI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL
2014

BAB 1
Pendahuluan
Peranan kebijakan Australia pada awalnya muncul sebagai akibat perang

dingin pada awal tahun 1950 yang membawa banyak perubahan ketika 2 kekuatan
saling berhadapan antara blok barat (Amerika Serikat) dan blok timur (Uni
Soviet) yang menyebabkan Australia semakin mengeratkan hubungannya dengan
Amerika Serikat untuk memerangi pengaruh komunis di kawasan Asia Pasifik.
Kemudian ketika RRC (Republik Rakyat Cina) terbentuk pada tanggal 1 Oktober
1949, Australia segera membuat kebijakan anti komunis dalam politik luar
negerinya melalui keikutsertaannya dalam Politik Pembendungan (Containment
Policy) yang dijalankan AS terhadap perkembangan komunis. Kebijakan anti
komunis Australia dibagi menjadi 2 bidang yaitu yang pertama dalam bidang
ekonomi yang berupa bantuan ekonomi di negara-negara kawasan Asia Pasifik
yang di nilai perekonomiannya masih belum stabil dan yang kedua dalam bidang
militer yang berupa pembentukan pakta pertahanan regional.
Pada tanggal 1 September 1951 di San Fransisco, Australia bersama
dengan New Zealand dan Amerika Serikat membentuk pakta pertahanan ANZUS
sebagai usaha membendung komunis, menjamin keamanan kawasan di Asia
Pasifik dan yang paling penting ialah menjaga wilayah negara-negara anggota dari
kemungkinan munculnya ancaman dari luar. Munculnya pakta ini juga merupakan
awal terlepasnya ketergantungan Australia pada Inggris yang beralih ke AS.
Dalam pembentukan ANZUS, yang memegang peranan paling penting ialah
Australia karena ide awalnya dari Australia yang merasa negaranya membutuhkan

dukungan militer yang kuat. Walaupun pada awalnya AS merasa tidak perlu,
tetapi karena Australia terus mendesak akhirnya AS menyetujuinya. Tentu desakan
Australia untuk membentuk ANZUS adalah salah satu dari strategi memenuhi
kepentingan Nasionalnya. Hampirnya Australia dikuasai Jepang, munculnya
kekuatan komunis dari utara, tentu menjadi alasan yang sangat reasonable untuk

menghimpun kekuatan menebalkan pertahanan di kawasan Asia Pasifik yang
sebelumnya sangat rentan.

BAB 2
Landasan Teori
Abad ke-19 dan abad ke-20 sangat diwarnai dengan kemunculan
Collective Defence (Aliansi).

Terhitung di zaman perang napoleon dengan

tergabungnya Inggris, Prusia dan lain –lain melawan Perancis menjadi salah satu
efektifnya Collective Defence karena kemudian pihak sekutu berhasil
memenangkan perang. Juga di saat World War 1 dan di World War 2 Collective
Defence sangatlah mendominasi.

Jack C. Plano dan Roy Olton dalam bukunya Kamus Hubungan
Internasional menjabarkan pengertian aliansi, yaitu: Aliansi merupakan perjanjian
untuk saling mendukung secara militer jika salah satu negara penandatangan
perjanjian diserang oleh negara lain; selain itu aliansi ditujukan untuk memajukan
kepentingan bersama di antara negara anggota. Aliansi dapat bersifat bilateral
maupun multilateral, rahasia atau terbuka, sederhana atau sangat terorganisasi,
dapat berjangka lama atau pendek, serta dapat dikendalikan untk mencegah atau
memenangkan sebuah perang. (Plano dan Olton, 1999:137)
Joseph Nye sendiri menjelaskan dalam bukunya “Understanding
International Conflicts” bahwa Aliansi didefinisikan sebagai: formal or informal
arrangements between sovereign states, usually to ensure mutual security (2009:
289). Ia juga memaparkan bahwa manfaat dari aliansi selain dibangun atas alasan
militer, juga dibangun atas alasan nonmiliter, dua yang paling utama adalah
ideologi dan ekonomi. (2009: 70).
Dari beberapa teori di atas dapat disimpulkan bahwa ada beberapa
karakteristik dari sebuah aliansi ialah adanya agreement dan juga yang paling
penting menuju keamanan bersama (One for all and all for one).

Berlangsungnya sebuah aliansi seringkali bergantung pada beberapa hal
seperti:

1.
2.
3.
4.

Keberlangsungan Ancaman
Kesamaan Sistem Politik
Adanya hegemoni negara besar di dalamnya
Masalah kepemimpinan dan kesamaan Ideologi dari negara anggota aliansi

Pembentukan aliansi tentu tidak lepas dari negara sebagai actor dari aliansi
yang ada. Negara dalam politik internasional tentu memperjuangkan kepentingan
nasionalnya. Selaras dengan itu maka adanya aliansi di sebabkan oleh adanya
kepentingan nasional di setiap negara-negara anggotanya.
BAB 3
Pembentukan ANZUS dan dinamikanya
Pada tanggal 26 Januari 1788, Inggris membentuk koloni kulit putih di
Australia. Awalnya keamanan dan pertahanan dari Australia dibantu dan dijamin
oleh Pemerintah Inggris. Namun, Negara induk (Inggris) yang secara strategis
jauh dengan Australia menyebabkan warga Australia merasa terancam dari

serangan dan ancaman dunia luar.
Awalnya, baik Australia dan Selandia Baru bekerjasama dengan Inggris
sejak tahun 1788, untuk menjaga keamanan dan pertahanan negaranya. Namun,
ketika Perang Dunia II berlangsung, Inggris kurang memperhatikan kawasan
Pasifik Selatan ditambah pula dengan kekalahan Inggris pada Perang Dunia II. Di
mana pasukan Inggris tidak mampu melawan Jepang, jatuhnya Malaya dan
benteng pertahanan Inggris di Singapura dan pemboman atas Darwin oleh tentara
Jepang.
Ketika perang tersebut berlangsung, Inggris tidak mampu membantu
Australia menahan dan melawan serangan-serangan yang terjadi. Di lain pihak,
ketika Australia membutuhkan bantuan dan pertolongan untuk melawan serangan
Jepang, Amerika Serikat membantu Australia menghadapi serangan Jepang.
Bahkan pada bulan Mei 1942, armada gabungan Amerika Serikat dan Australia

berhasil mengusir kekuatan Jepang dalam pertempuran Laut Karang. Dan pada
bulan Juni berhasil mengalahkan Jepang dalam pertempuran di Midway.
Kemenangan Amerika Serikat dalam Perang Dunia II menunjukkan pentingnya
peran Amerika Serikat sebagai pengawal pertahanan dan keamanan Australia dan
Kawasan Asia Pasifik.
Di kemudian hari, jepang menyerah tanpa syarat. Namun munculnya

komunis China, membuat AS memutar otak kemudian memberikan hak jepang
untuk pembelaan negeri. Tentu Australia juga Selandia Baru mengkhawatirkan
akan bangkitnya kembali militerisme Jepang. Sehingga sebagai jaminan mereka
meminta memunculkan pakta pertahanan di Asia Pasifik. Hal ini merupakan
gagasan dari Perry C. Spender ( Menlu Australia 1949-1951) yang mengatakan
bahwa perlunya sebuah pakta pertahanan di

kawasan ini sebagai penstabil

kawasan Asia Pasifik. Hal ini didukung oleh Frederick W. Droidge (Menlu New
Zealand). Hal ini kemudian dikabulkan AS dan ditandatangani lah Pakta
Pertahanan ANZUS di San Fransisco tanggal 1 September 1951.
Di mana prinsip-prinsip dasar dalam Pakta ANZUS yang disepakati oleh
ketiga negara anggota adalah:
1. Saling membantu dalam mencegah para agresor yang mungkin muncul
di kawasan Australia, Selandia baru dan Amerika Serikat;
2. Mengkoordinasikan pertahanan bersama di kawasan Pasifik;
3. Membendung pengaruh komunisme yang dianggap sebagai agresor di
kawasan Asia Pasifik terutama dari China dan Uni Soviet;
4. Meningkatkan kerjasama militer untuk mencegah terjadinya agresi

negara lain ke kawasan Pasifik;
5. Keterikatan dalam menghadapi segala serangan bersenjata bersama
karena ancaman terhadap salah satu anggota juga merupakan ancaman
bagi anggota lainnya.
Sekalipun begitu, AS hanya akan membantu Australia dan New Zealand
jika dirasa pertahanan dari Australia atau New Zealand tidak mampu menghadapi

serangan yang datang. Sehingga banyak kalangan yang menyebutkan bahwa
collective defence di ANZUS lebih ‘soft’ ketimbang yang ada di NATO.
Pada

awalnya,

Inggris

secara

tidak

langsung


menyampaikan

ketidaksetujuannya atas pembentukan pakta pertahanan ini karena dikhawatirkan
akan terganggunya hubungan Inggris dengan Australia juga New Zealand yang
sudah ada sejak dulu. Namun hal ini dibantah oleh Australia, dengan mengatakan
ANZUS hanya semata-mata pakta pertahanan dan merupakan salah satu pilar
untuk membendung komunis di Asia Pasifik.
Sebagai salah satu bentuk tanggung jawab Australia terhadap ANZUS,
Australia membentuk “Forward Defense Strategy” yang didalamnya ialah ikut
membendung paham komunis (Containment Policy) seperti ikut berperang di
Vietnam.
Hal yang tak kalah menarik dari dinamika ANZUS ialah dicabutnya status
keamanan dari AS di New Zealand pada 1985 atas imbas dari kebijakan New
Zealand menolak kapal-kapal Nuklir AS menepi di Wellington.namun kemudian
baru-baru ini New Zealand bergabung kembali setelah menandatangani deklarasi
Wellington sekaligus mengakhiri “dispute” yang terjadi di tubuh ANZUS pada
tahun 2010.
Munculnya War on Terror yang dicanangkan AS juga mulai mengubah
pandangan ANZUS untuk ikut membantu AS memenrangi teroris-teroris

khususnya yang di Afganusthan. Saat Operation Enduring Freedom Australia dan
New Zealand menyediakan peralatan militer untuk AS.
Kepentingan Nasional Australia dalam ANZUS
Jika dilihat dari sejarah yang telah kami paparkan sebelumnya, Australia
sejak dulu memerlukan kekuatan luar yang besar yang mampu melindungi
Australia dari serangan –serangan apapun. Apalagi setelah disadari bahwa
pertahanan Australia tanpa bantuan Inggris sangat rentan ketika PD2 juga disadari
bahwa AS telah membuktikan mampu menstabilkan kembali Asia Pasifik

menjadikan Australia menginginkan sebuah pakta pertahanan muncul di kawasan
ini.
Munculnya kekuatan komunis di utara (RRT) juga menjadi alasan utama
bahwa pendirian pakta pertahanan di kawasan ini sangat penting. Kemenangan
Komunisme dianggap ancaman terbesar yang nyata dan harus segera dibendung.
Sehingga dirasa perlu bagi Australia untuk mengoodinasikan Pasifik
selatan supaya tidak jatuh ke tangan komunis. Upaya ini merupakan keinginan
mengeliminasi apapun kemungkinan akan serangan ke Australia. Namun selain
itu, Australia juga ingin mengakarkan dirinya sebagai negara yang penting di
Pasifik Selatan sehingga butuh bantuan kekuatan “power“ yang kuat untuk
menyatakan eksistensinya sebagai negara besar di kawasan ini.

Dapat dilihat pula di Buku Putih Pertahanan Australia tahun 2000 yang
selain menjamin keamanan negaranya, juga ikut menjaga keamanan negaranegara tetangganya, juga mencegah hegemoni baru serta ikut serta dalam
membangun keamanan global adalah hal-hal yang harus dilakukan sebuah negara
besar kawasan. Maka sudah menjadi kepentingan nasional paling penting ialah
pertahanan dan Keamanan dalam negeri, dimensi Global juga dimensi regional.
Kepentingan nasional ini kemudian di dukung dan direalisasikan bersama
ANZUS. ANZUS menyediakan latihan militer bersama dan konsultasi pertahanan
membuat Australia tidak akan salah melangkah dalam menjaga kestabilan di
kawasan ini. Keikutsertaan dalam operasi-operasi militer bersama AS pun
menjadikan Angkatan bersenjata di Australia lebih berpengalaman.
Kemutakhiran dari peralatan perang Australia pun sangat dibantu oleh AS
melalui ANZUS, bukan hanya menyediakan juga saling kerjasama antara ilmuwan
2 negara untuk membentuk persenjataan yang mutakhir, sehingga Australia suatu
saat bisa mandiri dalam menyediakan peralatan militer nya.

Juga yang paling penting ialah system dari Collective Defence itu sendiri,
yang artinya menjamin bahwa siapa yang macam-macam dengan Australia akan
mendapatkan akibatnya langsung dari AS.
Bill Hayden (menlu Australia) mengutarakan bahwa banyak keuntungan
ANZUS yang tak ternilai bagi Australia. Intinya ia mengutarakan

1. ANZUS memberikan dukungan nyata bagi keamanan Australia. Respon
bantuan bisa datang dari berbagai cara. Bahkan dukungan militer pun akan
dilakukan jika perlu jikalau Australia diserang.
2. ANZUS memberikan jalur untuk meningkatkan terknologi militer yang
mutakhir. Artinya tanpa ANZUS, anggaran militer untuk tingkat mutakhir
akan lebih membengkak lagi dana nya
3. ANZUS mendesak setiap anggotanya untuk mempunyai kekuatan yang
efektif dan Efisien. Memang beban, namun jika berhasil, ini menjadi
investasi pertahanan yang memadai.
Walau begitu tentu ada hal yang menjadi bayaran atas aliansi ini, tentunya,
karena ini aliansi, ketika AS membutuhkan kebutuhan perang maka Australia
harus menyiapkannya.

Pangkalan AS pun dibuka di Australia sebagai wakil

Angkatan bersenjata AS yang ada di Asia Pasifik.
Keberlangsungan ANZUS sendiri bisa menjadi pertanyaan ketika
perubahan kepemimpinan terjadi, hal ini terjadi saat partai buruh di New Zealand
memenangkan pemilu. Timbul ‘dispute’ mengenai nuklir yang berimbas
nonaktifnya New Zealand. Bukan tidak mungkin akan terjadi pada Australia,
apalagi mengingat bahwa dana yang dikeluarkan Australia untuk ANZUS ini
tidaklah sedikit. Jika tidak di awasi tentu akan menjadi batu tajam di kemudian
hari.

Bab 4
Kesimpulan
Joseph Nye menjelaskan dalam bukunya “Understanding International
Conflicts” bahwa Aliansi didefinisikan sebagai: formal or informal arrangements
between sovereign states, usually to ensure mutual security (2009: 289). Ia juga
memaparkan bahwa manfaat dari aliansi selain dibangun atas alasan militer, juga
dibangun atas alasan nonmiliter, dua yang paling utama adalah ideologi dan
ekonomi. (2009: 70).
ANZUS sendiri merupakan sebuah aliansi yang juga didasari pada
pertahanan bersama dengan manfaat yang multidimensional sekalipun dalam
tujuannya hanyalah pertahanan.
Hampirnya Australia di kuasai Jepang jika saja AS tidak datang, membuat
Australia sadar akan pertahanannya yang rentan diseran dari utara sehingga
muncul kepentingan nasional untuk menjaga pertahanannya dengan membuat
sebuah pakta pertahanan yang dilibatkan AS di dalamnya. Dibentuklah ANZUS
sebagai pakta pertahanan yang menjaga kestabilan Asia Pasifik.
Yang mendorong dibentuknya ANZUS dan pentingnya ANZUS ialah
kebijakan pertahanan luar negeri Australia yang benar-benar ikut serta dalam
keamanan regional maupun Global. Untuk mempantaskan diri, maka Australia
memperkuat persenjataannya bersama ANZUS sehingga bisa mandiri dalam
mengatur kestabilan dari Asia pasifik, baik pasifik selatan maupun Asia Tenggara.

Daftar Pustaka
Nye, Joseph. (2009). Understanding International Conflict, 7th Ed. New York:
Pearson Longman
Plano, Jack. C dan Roy Olton. 1999. Kamus Hubungan Internasional. Bandung:
Abardin.
Wulandari, Siti. 2012. PENGARUH ALIANSI PERTAHANAN “ANZUS”
TERHADAP DINAMIKA KAWASAN ASIA PASIFIK
http://australianpolitics.com/topics/foreign-policy/anzus-treaty-text
https://www.academia.edu/4802902/Whisnu_Mardiansyah_1110113000076_Alia
nsi_Militer_Amerika_Serikat