Dalam kuliah pariwisata kita selalu berk

Dalam kuliah pariwisata kita selalu berkutat pada teori 3A yaitu atraksi (daya tarik wisata),
aksebilitas(transportasi), dan amenitas (sarana/prasarana wisata). Menurut sepengetahuan saya,
dari ketiga aspek diatas aksebilitas merupakan merupakan aspek yang memiliki peroporsi yang
paling sedikit dekaji dalam kuliah dibanding dua faktor lainya. Untuk itu dalam tulisan saya kali
ini saya akan merangkum beberapa intisari mengenai perencanaan transportasi wisata sebagai
refleksi.

Perencanaan transportasi menjadi aspek penting dalam pengembangan pariwisata mengacu pada
dasar
logika
sebagai
berikut
:
1. Transportasi sebagai penghubung (daerah asal wisatawan dan destinasi/ tujuan)
2. Transportasi menunjang efisiensi, kenyamanan, keamanan yang mendukung terciptanya
kepuasan
berwisata
secara
keseluruhan.
3. Jika
transportasi

bagus,
pariwisata
cenderung
berkembang
4. Manajemen
transportasi
menyokong
keberlangsungan
sitem
pariwisata
5. Transportasi merupakan aspek krusial dalam meningkatkan sistem pariwisata
6. Transportasi juga merupakan potensi lokal, tetapi tetap harus dikelola

7. Transportasi merupakan unsur perencanaan pariwisata.Perencanaan transportasi dilakukan
agar tercapai tingkat efektifitas, ektesifitas, serta efisien secara biaya dan waktu tempuh.

Efektifitas atau tepat guna berhubungan dengan upaya menciptakan keamanan dan kenyamanan
wisatawan, sedangkan efisiensi menyangkut waktu tempuh dan biaya yang dikeluarkan untuk
menjangkau destinasi/ tujuan. Perencanaan transportasi dapat dikatakan ektensif jika suatu jalur
dan moda transportasi dapat menjangkau banyak titik/ destinasi wisata di suatu daerah.

Transportasi sebagai sarana penunjang untuk mengantar wisatawan ke daerah tujuan wisata perlu
dikelola sedemikian rupa agar para wisatawan tetap segar bugar rohani dan jasmaninya.
Kesegaran ini dapat diupayakan dengan pengaturan perjalanan wisata yang mengasikan, hingga
jarak yang jauh terasa dekat, jangka waktu perjalanan yang lama menjadi terasa sebentar.

Dalam kegiatan transportasi wisata terdapat lima unsur utama yang harus selalu ada, kelima
unsur tersebut antara lain moda transportasi (kendaraan), awak, jaringan jalan, sasaran wisata,
dan
wisatawanya
Pengelola transportasi harus menyediakan moda transportasi wisata yang memiliki kekhususan
yaitu harus tangguh secara fisik, aman, nyaman, serta memiliki nuansa pariwisata (lokalitas).
Kualitas jalan dan kuantitas jaringan/ jalur yang digunakan sebagai lintasan wisata perlu dikaji
sebelumnya. Idealnya setiap destinasi wisata memiliki 3 jalur, satu jalur masuk/datang, satu jalur
keluar/pulang dan satu jalur alternatif. Dengan demikian perjalanan wisata akan lebih efektif
dalam
menjangkau
destinasi,
serta
lebih
efisien

secara
waktu.
Selain kemampuan jaringan jalan yang akan digunakan, kemungkinan terjadi macet pada waktu
tertentu, demikian pula kemungkinan terjadinya gangguan alam seperti bencana banjir, tanah
longsor dan sebagainya juga wajib menjadi pertimbangan pengelola transportasi.
Sedangkan peranan para awak pada moda transportasi adalah untuk membangkitkan simpati
wisatawan. Pelayanan dan tanggung jawab para awak juga berperan penting dalam mewujudkan
kepuasan wisatawan secara keseluruhan terhadap salah satu moda transportasi. Untuk itu
pelatihan kompetensi bagi sumber daya manusia yang terlibat perlu selalu ditingkatkan. Sebagai
contoh kasus, ada wisatawan yang mudah merasa cemas ketika melihat sesuatu dalam perjalanan
misalnya tebing yang curam (caustro phobia), maka awak dapat menguranginya dengan berhenti
sebentar untuk istirahat di suatu tempat di suatu tempat yang segar. Dalam hal inilah seorang
awak harus mengenal betul karakter wisatawan dan kualitas jalur yang sudah ditentukan sebagai
lintasan wisata.

Selain beberapa hal yang saya sebutkan diatas, tata alam dan tata adat masyarakat yang memiliki
kekhasan daya tarik perlu dipertimbangkan dan dipelajari, sebab tata alam dan tata adat
masyarakat yang dapat disaksikan selama perjalanan juga merupakan daya tarik bagi para
wisatawan. Jadi sebelum wisatawan sampai pada destinasi tujuan, wisatawan juga menyaksikan
berbagai daya tarik wisata yang ada disepanjang jalan selama perjalanan, sehingga mampu

memberikan pengalaman dan kepuasan secara keseluruhan terhadap perjalanan wisatanya.
Rekayasa jalur dapat dibuat sedemikian rupa melawati beberapa point of interest guna membantu
menwujudkanya
pengalaman
perjalanan
yang
mengesankan.

Peta

jalur

kawasan

pantai

gunung

kidul


Jalur
Sumber

dengan
:

point

Intisari
mata
: "Ekologi
Gambar : www.google.co.id

of

interest

kuliah
manajemen
Pariwisata" karangan


berupa
transportasi
Soewarno,

pantai
wisata
2002