LAPORAN HASIL STUDI WISATA KE BALI (1)

LAPORAN HASIL STUDI WISATA KE
BALI

Disusun Oleh:
Atika Ranti ()
Lavita Destiana ()
Nurlaelati ()
Riviana Julian Hidis ()

SMA NEGERI 1 COMAL
TAHUN AJARAN 2014/2015
Jl. Jendral Ahmad Yani No. 77 Comal
PENGESAHAN

Telah disahkan karya tulis dengan judul Laporan Hasil Studi Wisata ke Bali.
Disahkan pada

:

Hari


:

Tanggal

:

Menyetujui

Pembimbing Materi,

Afsya Fetti Apsari, S.Pd
NIP. 19800226 200701 2 005
Pembimbing Teknis,

Nama
NIP.

Mengesahkan,
Kepala SMA Negeri 1 Comal,


Drs. Sumanto
NIP. 19571115 198203 1 006

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
hidayahNya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan perjalanan ke Bali yang diberikan
sekolah sebagai kelengkapan tugas dengan tepat waktu.
Kami ucapkan terima kasih kepada :

1. Drs. Sumanto selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Comal
2. Afsya Fetti Apsari, S.Pd selaku pembimbing materi
3. Setyo Pratekno, S.Pd selaku pembimbing teknis
4. Dan pihak-pihak lainnya yang telah membantu
Semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan bermanfaat bagi kita semua. Kami
sudah berusaha menampilkan yang terbaik dalam laporan perjalanan ini. Namun, kami
menyadari bahwa laporan perjalanan ini masih belum sempurna. Maka dari itu, dengan tulus dan
kerendahan hati, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan
penyempurnaan laporan di masa yang mendatang. Atas saran, kritik maupun bantuan kami
ucapkan terima kasih.


Comal, Januari 2015

Penyusun

DAFTAR ISI

A.
B.
C.
D.
E.
A.
B.
C.
A.
B.

JUDUL............................................................................................................. i
PENGESAHAN.............................................................................................. ii

KATA PENGANTAR..................................................................................... iii
DAFTAR ISI................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang..................................................................................... 1
Rumusan Masalah................................................................................. 1
Tujuan Penulisan................................................................................... 1
Manfaat Penulisan................................................................................ 1
Metodologi Penulisan........................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
Objek Wisata........................................................................................ 3
Pusat Oleh-oleh.................................................................................... 16
Kebudayaan Masyarakat Bali............................................................... 19
BAB III PENUTUP
Kesimpulan........................................................................................... 24
Saran .................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 25

LAMPIRAN.................................................................................................... 26
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan Negara kepulauan (Negara yang terdiri dari banyak pulau). Salah
satunya adalah pulau Bali, setiap tahunnya ada wisatawan mancanegara maupan domestik yang
datang mengunjungi Bali. Hal ini menjadi alasan diadakan karya wisata. Karya wisata
merupakan kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan oleh sekolah kami.
Sehubungan dengan karya wisata, kami ditugasi untuk membuat laporan perjalanan
mengenai objek-objek wisata dan kebudayaan masyarakat
bali.
B.
1.
2.
3.

RUMUSAN MASALAH
Objek wisata apa yang di kunjungi ?
Apa saja pusat oleh-oleh yang di kunjungi ?
Apasajakah kebudayaan yang terdapat di Pulau Bali ?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui objek wisata yang terdapat di Pulau Bali

2. Untuk mengetahui adat dan kebudayaan masyarakat bali.
D. MANFAAT PENULISAN
1. Menambah wawasan mengenai wisata dan budaya Indonesia.
2. Mengasah kemampuan menyusun laporan perjalanan secara sistematis.
E. METODE PENULISAN
1. Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung terhadap permasalahan di lapangan.
2. Wawancara yaitu metode yang dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyan kepada
pemandu wisata.
3. Studi pustaka yaitu metode yang dilakukan dengan cara mengumpulkan buku-buku yang
berkaitan dengan penyusunan laporan perjalanan.

BAB II
ISI
A. OBJEK WISATA
1. TANAH LOT
'Tanah Lot' adalah sebuah objek wisata di Bali, Indonesia. Di sini ada dua pura yang terletak di
atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing mirip

a.


b.

c.

2.
a.

dengan Pura Uluwatu. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Dang Kahyangan. Pura
Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut.
Legenda
Menurut legenda, pura ini dibangun oleh seorang brahmana yang mengembara dari Jawa. Ia
adalah Danghyang Nirartha yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan
ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan tersebut pada abad ke-16. Pada saat itu penguasa
Tanah Lot, Bendesa Beraben, iri terhadap beliau karena para pengikutnya mulai
meninggalkannya dan mengikuti Danghyang Nirartha. Bendesa Beraben menyuruh Danghyang
Nirartha untuk meninggalkan Tanah Lot. Ia menyanggupi dan sebelum meninggalkan Tanah Lot
beliau dengan kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai (bukan ke tengah
laut) dan membangun pura di sana. Ia juga mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura.
Ular ini masih ada sampai sekarang dan secara ilmiah ular ini termasuk jenis ular laut yang
mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, warna hitam berbelang kuning dan mempunyai

racun 3 kali lebih kuat dari ular cobra. Akhir dari legenda menyebutkan bahwa Bendesa Beraben
'akhirnya' menjadi pengikut Danghyang Nirartha.
Lokasi
Obyek wisata tanah lot terletak di Desa Beraban Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan, sekitar
13 km barat Tabanan. Disebelah utara Pura Tanah Lot terdapat sebuah Pura yang terletak di atas
tebing yang menjorok ke laut. Tebing ini menghubungkan Pura dengan daratan dan berbentuk
seperti jembatan (melengkung). Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat
matahari terbenam (sunset), turis-turis biasanya ramai pada sore hari untuk melihat
keindahan sunset di sini.
Hari Raya
Odalan atau hari raya di Pura ini diperingati setiap 210 hari sekali, sama seperti pura-pura yang
lain. Jatuhnya dekat dengan perayaan Galungan dan Kuningan yaitu tepatnya pada Hari Suci
Buda Cemeng Langkir. Saat itu, orang yang sembahyang akan ramai bersembahyang di Pura Ini.

DANAU BEDUGUL
Legenda
Ada beberapa cerita yang menyebutkan mengenai sejarah asal usul nama tempat wisata ini
sehingga disebut Bedugul. Cerita yang pertama yaitu, Bedugul di ambil dari kata dua kata yaitu
"Bedug" karena adanya kelompok masyarakat Muslim di sekitar bedugul dan “Kul” dari Kulkul yang merupakan alat komuniksi tradisional masyarakat Bali yang fungsinya hampir sama
seperti kentongan. Penggabungan kedua kata itulah yang kemudian menjadikan nama daerah ini

disebut Bedugul. Cerita lain sejarah asal usul nama Bedugul yaitu pada jaman dahulu ada
seorang raja yang sedang mandi di Danau Beratan dan tak sengaja di lihat oleh warga sekitar,

b.

3.
a.

sambil mereka mengatakan bedogol Raja kelihatan. Itulah beberapa versi penamaan tempat
wisata Bedugul.
Di Bedugul ada sebuah masjid yang telah berusia tua yang bernama Masjid Besar AL-Hidayah.
Masjid ini berada di atas sebuah bukit kecil di sisi sebelah barat Danau Beratan. Didaerah ini
para pemeluk agama islam dan agama hindu sangat toleran. Di sekitar tempat wisata
Bedugul banyak ditemui masjid-masjid jadi untuk anda yang muslim tidak perlu khuatir saat
akan menjalankan kewajiban sholat.
Beberapa tempat wisata juga terdapat di kawasan
Bedugul antara lain, Pura Luhur Ulun Danu Bedugul, Danau Beratan, Danau Tamblingan dan
Buyan, Kebun Raya Eka Karya Bedugul, Air Terjun Git-git dan Air Panas Angseri. Dengan
banyaknya tempat wisata di daerah ini, Anda tidak akan merasa bosan.
Lokasi

Objek wisata ini terletak di desa Candi Kuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan , Bali
kurang lebih berjarak 45 km dari pusat kota. Atau kurang lebih berjarak 50 km kea rah utara dari
ibukota provinsi Bali yaitu Kota Denpasar. Tempat wisata Bedugul berada di dataran tinggi, di
tempat wisata ini terdapat Danau Beratan. Danau Beratan terletak diketingian 1250 meter diatas
permukaan laut. Karena terletak didaerah dataran tinggi, maka Bedugul memiliki udara yang
sejuk dan suhu berada di kisaran 17 hingga 25 derajat celcius. Bukan hanya Danau Beratan,
disekitar danau ini juga terdapat pula sebuah Pura yang dikenal dengan sebutan Pura Ulun Danu.
MONUMEN PERJUANGAN RAKYAT BALI
Legenda
Museum Perjuangan Rakyat Bali (Bajra Sandhi) tercetus pada tahun 1980 yang berawal dari ide
Prof. Dr. Ida Bagus Mantra yang saat itu adalah Gubernur Bali. Ia mencetuskan ide awalnya
tentang museum dan monumen untuk perjuangan rakyat Bali. Lalu pada tahun 1981, diadakan
sayembara desain monumen, yang dimenangkan oleh Ida Bagus Yadnya, dia adalah seorang
mahasiswa jurusan arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana.
Lalu pada tahun 1988 dilakukan peletakan batu pertama dan selama kurang lebih 13 tahun
pembangunan monumen selesai. Tahun 2001, bangunan fisik monumen selesai. Setahun
kemudian, pengisian diorama dan penataan lingkungan monumen dilakukan. Pada bulan
September 2002, SK Gubernur Bali tentang penunjukan Kepala UPTD Monumen dilaksanakan.
Dan akhirnya, pada tanggal 1 Agustus 2004, pelayanan kepada masyarakat dibuka secara umum,
setelah sebelumnya pada bulan Juni 2003 peresmian monumen dilakukan oleh Presiden RI pada

saat itu, yakni Ibu Megawati Soekarnoputri.
Monumen ini terletak di kawasan Lapangan Renon yang tentunya sangat menarik perhatian bagi
semua orang karena tempatnya yang terawat dengan baik dan bersih dan lengkap dengan menara
yang menjulang ke angkasa yang mempunyai arsitektur khas Bali yang indah. Lokasi monumen
ini juga sangat strategis karena terletak di depan Kantor Gubernur Bali yang juga di depan
Gedung DPRD Provinsi Bali tepatnya di Lapangan Niti Mandala Renon. Tempat ini merupakan
tempat pertempuran jaman kemerdekaan antara rakyat Bali melawan pasukan penjajah. Perang
ini terkenal dengan sebutan “Perang Puputan” yang berarti perang habis-habisan. Monumen ini
didirikan untuk memberi penghormatan pada para pahlawan serta merupakan lambang
penghormatan atas perjuangan rakyat Bali.
Museum ini menjadi simbol masyarakat Bali untuk menghormati para pahlawan serta merupakan
lambang persemaian pelestarian jiwa perjuangan rakyat Bali dari generasi ke generasi dan dari







zaman ke zaman, serta lambang semangat untuk mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari 17 anak tangga yang ada di pintu utama, 8 buah
tiang agung di dalam gedung monumen, dan monumen yang menjulang setinggi 45 meter.
Bentuk museum ini diambil berdasarkan cerita Hindu pada saat Pemutaran Gunung Mandara
Giri oleh Para Dewa dan Raksasa guna mendapatkan Tirta Amertha atau Air Suci Kehidupan.
Dinamakan Museum Bajra Sandi karena bentuk museum ini seperti Bajra atau Genta yang
dipakai oleh para pemimpin Agama Hindu dalam mengiringi pengucapan japa mantra pada saat
melakukan upacara Agama Hindu. Adapun bagian-bagian yang penting dalam museum ini
adalah sebagai berikut :
Bangunan Museum yang menjulang melambangkan Gunung Mandara Giri
Guci Amertha dilambangkan dalam bentuk Kumba (periuk) tepat bagian atas museum.
Naga yang melilit museum melambangkan Naga Basuki yang digunakan sebagai tali dalm
pemutaran Mandara Giri.
Kura-kura yang terdapat di bagian bawah museum merupakan simbul dari Bedawang Akupa
yang digunakan sebagai alas pemutaran Mandara Giri.
Kolam yang terdapat disekeliling museum merupakan simbul dari Lautan Susu yang
mengelilingi Mandara Giri tempat beradanya Air Suci Kehidupan atau Tirtha Amertha.

b.

Lokasi
Letak monumen tersebut sangat strategis sebab berada persis di depan Kantor Gubernur Bali,
atau tepatnya di Lapangan Niti Mandala Renon Denpasar. Luas bangunan monumen itu adalah
4.900 m2 (70 m x 70 m) dan luas tanah 138.830 m2.

4.
a.

TANJUNG BENOA
Legenda
Tanjung Benoa Bali adalah pantai yang sangat terkenal dengan aktivitas rekreasi air atau wisata
bahari dan sering disebut dengan nama, Tanjung Benoa watersport. Jenis wisata bahari yang
tersedia di pantai Tanjung Benoa adalah watersport Tanjung Benoa. Tempat wisata Tanjung
Benoa, sangat berdekatan dengan salah satu tempat wisata di Bali yang sering digunakan sebagai
tempat konfrensi, yaitu Nusa Dua. Selain itu, pesona lain pantai ini adalah Pulau Penyu. Disebut
Pulau Penyu, karena pulau ini merupakan tempat penangkaran berbagai spesies penyu yang
sudah mulai langka. Pulau ini yang berjarak kurang lebih 30 menit perjalanan dengan perahu.
Untuk mencapai lokasi ini, wisatawan harus menaiki perahu beralas kaca alias glass bottom yang
memungkinkan menikmati pemandangan bawah laut selatan Bali yang indah. Tarif sewa perahu
sekitar Rp 50.000 per orang.

b.

Lokasi
Tanjung Benoa terletak di ujung selatan pulau Bali, terletak di Kecamatan Tanjung Benoa,
Kabupaten Badung Bali. Tanjung Benoa ini adalah nama pantai yang berujung sempit. Jarak

tempuh bila hendak ke pantai ini kira-kira 12 km dari Bandara Ngurah Rai, lebih kurang 30
menit perjalanan menggunakan kendaraan bermotor.
5.
a.

b.

GARUDA WISNU KENCANA
Legenda
Pembangunan tempat wisata di Bali GWK di prakarsai oleh Yayasan Garuda Wisnu Kencana
pada tahun 1992. Pembangunan GWK Bali dengan tujuan menjadikan tempat wisata GWK Bali
Landmark dari tempat wisata budaya yang terkenal ke mancanegara. Salah satu pendiri
dari Yayasan Garuda Wisnu Kencana adalah I Nyoman Nuarta yang juga konseptor dan
arsitek patung Garuda Wisnu Kencana.
Untuk mendapatkan lokasi yang cocok untuk sebuah proyek besar seperti pembangunan Garuda
Wisnu Kencana, bukanlah tugas yang mudah. Yayasan Garuda Wisnu Kencana setelah
menyelesaikan konsep dari proyek, memerlukan waktu dua tahun untuk mendapatkan
lokasi untuk patung Garuda Wisnu Kencana yang sempurna. Sebelum adanya pembangunan dari
GKW Bali, lokasi yang berada di bukit Ungasan ini, digunakan sebagai tempat penambangan
batu kapur.
Yayasan Garuda Wisnu Kencana menunjuk I Nyoman Nuarta sebagai pematung utama dalam
proyek GWK Bali, karena I Nyoman Nuarta merupakan salah satu pematung modern terbaik
Indonesia. Pada tahun 2013, manajemen kepemilikan dari GWK Bali di ambil alih oleh PT Alam
Sutera Realty Indonesia, salah satu perusahaan pengembang property di Indonesia.
Lokasi
Taman budaya Garuda Wisnu Kencana ini berada di ketinggian 146 meter di atas permukaan
tanah atau 263 meter di atas permukaan laut, di daerah perbukitan batu kapur dan cadas, tepatnya
atas bukit Pecatu Nusa Dua, Kabupaten Badung kira kira 40 kilometer sebelah selatan kota
Denpasar Bali, kira-kira 30 menit perjalanan dari Bandara ngurah Rai bila menggunakan
kendaraan bermotor.

6.

PANTAI KUTA

a.

Sejarah
Sebelum menjadi objek wisata, Kuta merupakan sebuah pelabuhan dagang. Di mana produk dari
lokal diperdagangkan kepada pembeli dari luar Bali. Pada abad ke-19, Mads Lange, seorang
pedagang Denmark, datang ke Bali dan mendirikan basis perdagangan di Kuta. Keahliannya
dalam bernegosiasi, membuat Mads Lange sebagai pedagang yang terkenal antara raja-raja Bali
dengan Belanda.
Hugh Mahbett juga telah menerbitkan sebuah buku berjudul “Praise to Kuta” yang berisi ajakan
kepada masyarakat setempat untuk menyiapkan fasilitas akomodasi wisata. Tujuannya untuk
mengantisipasi ledakan wisatawan yang berkunjung ke Bali. Buku itu kemudian menginspirasi
banyak orang untuk membangun fasilitas wisata seperti penginapan, restoran dan tempat
hiburan.

b.

7.
a.

b.

Di Kuta terdapat banyak pertokoan, restoran dan tempat permandian serta menjemur diri. Selain
keindahan pantainya, pantai Kuta juga menawarkan berbagai macam jenis hiburan lain misalnya
bar dan restoran di sepanjang pantai menuju pantai Legian. Rosovivo, Ocean Beach Club,
Kamasutra, adalah beberapa club paling ramai di sepanjang pantai Kuta.
Lokasi
Pantai Kuta adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak di sebelah selatan Denpasar, ibu
kota Bali,Indonesia. Kuta terletak di Kabupaten Badung. Daerah ini merupakan sebuah tujuan
wisata turis mancanegara, dan telah menjadi objek wisata andalan Pulau Bali sejak awal 70-an.
Pantai Kuta sering pula disebut sebagai pantai matahari terbenam (sunset beach) sebagai lawan
dari pantai Sanur.
MUSEUM BALI
Legenda
Museum ini merupakan museum tertua yang ada di Bali, jenis Museum ini termasuk museum
ethnografi, ini bisa di lihat berdasarkan dari koleksi koleksi yang tersimpan. Seluruh unsur
kebudayaan Bali terdiri dari koleksi arkeologi, koleksi historika, koleksi seni rupa dan koleksi
etnografika akan di jumpai disini, seperti perlengkapan hidup, perlengkapan upacara adat,
perkembangan agama dan aspeknya dan budaya masyarakat Bali sejak dari zaman prasejarah
(Bali kuno) sampai saat sekarang ini.
Museum Bali ini didirikan pada beberapa tahun setelah kerajaan Badung diduduki Belanda yaitu
tahun 1910. Perencanaan awal pendirian Museum Bali adalah pejabat Pemerintah Belanda,
Asisten Residen yang bernama W.F.I.Kroon yang dalam pelaksanaan pengembangannya di bantu
arsitek Jerman bernama Curt Grundler, I Gusti Ngurah Alit (Besturder Penegara Badung), I
Gusti Bagus Jelantik(Raja Karangasem), I Gusti Ketut Djelantik (Raja Buleleng), Raja Tabanan,
dan beberapa undagi (ahli seni bangunan tradisional Bali) diantaranya I Gusti Ketut Gede
Kandel, I Gusti Ketut Rai, dan I Gusti Alit Ngurah.
Bentuk bangunan museum merupakan perpaduan arsitektur antara pura dan puri. Didirikan di
atas areal seluas 2.600 m2 meliputi 3 halaman yaitu : halaman luar (jaba), halaman tengah (jaba
tengah) dan halaman dalam (jeroan) yang dibatasi dengan tembok dan gapura.Pada dasarnya
seni banguan tradisional Bali baik banguan suci, rumah tempat tinggal selalu berdasarkan pada
perencanaan dan pola arsitektur tradisional yang berakar pada agama Hindu. Seperti halnya
museum ini pelatarannya dibagi atas 3 bagian pokok yaitu halaman luar, halaman tengah dan
halaman dalam. Masing-masing halaman dihubungkan dengan candi (pintu gerbang).
Lokasi
Museum Bali terletak di lokasi strategis di pusat kota Denpasar, tepatnya di jalan Mayor Wisnu.
Pada bagian sebelah selatan museum terdapat Pura Jagatnatha, sedangkan lapangan Puputan
Badung dan Patung Empat Wajah (Patung Catur Muka) berada di depan Museum Bali. Bila
menggunakan kendaraan bermotor, jarak tempuh menuju Museum Bali memerlukan waktu kirakira kurang lebih 45 menit lebih kurang 13 km perjalanan dari Bandara Ngurah Rai.

8. TARI BARONG
a.

Sejarah
Masyarakat Bali percaya bahwa mahluk-mahluk halus tersebut adalah kaki tangan Ratu Gede
Mecaling, penguasa alam gaib di Lautan Selatan Bali yang berstana di Pura Dalem Ped, Nusa
Penida. Saat itu, seorang pendeta sakti menyarankan masyarakat untuk membuat patung yang
mirip Ratu Gede Mecaling, yang sosoknya tinggi besar, hitam dan bertaring, lalu mengaraknya
keliling desa. Rupanya, tipuan ini manjur. Para mahluk halus ketakutan melihat bentuk tiruan bos
mereka, lalu menyingkir. Hingga kini, di banyak desa, secara berkala masyarakat mengarak
Barong Landung untuk menangkal bencana.

b. Jenis Barong Bali





Barong Ket atau Barong Keket
Barong Bangkal
Barong Landung
Barong Macan






Barong Kedingling
Barong Gajah
Barong Asu
Barong Brutuk

B. PUSAT OLEH-OLEH
1. TEMAN JOGER
Joger merupakan salah satu pusat oleh-oleh khas Bali yang sudah tidak asing lagi ditelinga
bahkan sudah menjadi oleh-oleh wajib jika berkunjung ke pulau Bali. Produk Joger hanya dapat
diperoleh dari pabrik / pusat penjualan produk Joger langsung. Bangunan Teman Joger di sini
cukup luas dibandingkan dengan yang di daerah Kuta, di bagian depan tersedia tempat penitipan
barang dan ruang tunggu dengan desain ala lantas (lalu lintas), ada lampu lalu lintas, bemo,
vespa, sepeda motor mini, sepeda ontel dan kumpulan artikel tentang JOGER dari beberapa
koran / majalah lokal, nasional dan internasional.
Selama ini Joger sangat idendik dengan T-shirt / kaos khas Bali dengan kata-katanya yang
unik dan nyeleneh, tapi sebernya masih banyak lagi produk Joger yang lainnya yang biasa
dijadikan buah tangan unuk sanak saudaradi rumah. Seperti sandal dengan desainnya yang
simple dan unik, mug dengan beraneka tulisan karya Mr. Joger serta aneka pernak-pernik
cinderamata lainnya.

a.

Sejarah
Joger merupakan kependekan dari nama pemilik toko ini yaitu Joseph Theodorus Wulianadi
dengan sahabatnya yang berasal dari Jerman yaitu Gerhard yang memberinya modal usaha.
Pak joger yang merupakan adik kandung Jaya Suprana direktur Jamu Jago ini merupakan
pemilik CV Wira’s Garment Melania Soraya yang memproduksi kaos-kaos dan pernak-pernaik
khas Joger dan Jok Mah Li (Pojok mahal sekali yaitu barang-barang luar negeri yang dijual
dengan harga miring). Barang-barang yang dijual ditokonya ada sekitar 10.000 macam. Gerainya
selalu penuh dengan wisatawan yang dengan bangga memakai kaos-kaos yang bertuliskan katakata “bijak” ciptaan pak Joger, diantaranya : “Belanja tidak belanja tetap thank you.”

b.

Lokasi
Teman Joger dibangun di desa Luwus, di tepi Jalan Raya Luwus Bedugul.

2.
a.

KRISNA
Sejarah
Perkembangan sebuah perusahaan atau seseorang yang menjadi sukses, sering dilatar belakangi
oleh kisash miris, hal-hal seperti itulah merupakan ramuan obat pahit sebagai cambuk memacu
keingininan untuk selalu tegar terhadap rintangan. Kisah seperti itu terjadi juga pada
perintis toko oleh-oleh khas Bali yang terkenal dengan nama Krisna. Berawal dari kisah
sedihnya seseorang yang bernama Gusti Ngurah Anom saat lulus SMP, berencana untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang bangku SMA, tapi keinginan ini harus dikubur dalam-dalam
karena orang tuanya memutuskan memberhentikannya karena tidak mampu membiayainya.
Dengan rasa sedih, jengah dan mangkel berkecamuk mencoba mengadu keberuntungan ke
KotaDenpasar , berjalan kaki berkilo-kilometer, menahan haus dan lapar, sampai diterima
sebagai pegawai bersih-bersih mobil pada sebuah hotel di kawasan objek wisata Sanur, menjadi
karyawan garment dan setelah melepaskan masa lajangnya mendirikan konveksi kecil-kecilan
dan dari sinilah akhirnya memberikan ide untuk mendirikan toko oleh-oleh khas Bali bernama
Krisna. Kisah insfiratif ini memang menarik sekali.
Toko oleh-oleh ini didirikan pada tahun 2007 di Nusa Indah Denpasar berkembang dengan
sangat bagus, apalagi tempatnya berdekatan dengan objek wisata taman budaya Art Centre,
tempat yang sering dikunjungi wisatawan saat perjalanan tour di Bali saat melakukan perjalanan
city tour ke kota Denpasar, ditambah lagi event tahunan Pesta Kesenian Bali, digelar selama
sebulan disetiap tahunnya saat liburan sekolah. Lokasi yang strategis, harga sesuai kualitas
adalah aset utama bagi sebuah perusahaan.
Lokasi
di jalan Nusa Indah no.77 Denpasar, beberapa cabang dibuka lagi seperti jalan Nusa Kambangan
Denpasar, jalan Sunset Road Kuta dan jalan Raya Tuban.

b.

C. KEBUDAYAAN MASYARAKAT BALI
1. Sistem kepercayaan

Mayoritas masyarakat bali adalah beragama Hindu. Dalam kehidupan beragama,
masyarakat bali yang beragama Hindu percaya adanya satu tuhan dalam bentuk Trimurti yang
Esa yaitu Brahmana (yang menciptakan), Wisnu (yang melindung dan memelihara), dan siwa
(yang merusak). Selain itu masyarakat bali juga percaya kepada berbagai Dewa yana lain yang
kedudukannya yang lebih rendah dari Trimurti, seperti dewa Wahyu (dewa angin), dan Dewa
Indra (dewa perang). Agama Hindu di Bali juga mempercayai adanya roh abadi (Otman), buah
dari setiap perbuatan (Karmapala), kelahiran kembali dari jiwa (Punarbawa) dan kebebasan jiwa
(moksa), semua ajaran-ajaran itu berada di kitab Wedha.
Tempat untuk melakukan persembahyangan (ibadah) agama Hindu di Bali dinamakan
Pura atau Sangeh. Tempat ibadah ini berupa sekelompok bangunan-bangunan suci yang sifatnya
berbeda-beda. Ada yang bersifat umum seperti Pura desa dan ada yang sifatnya khusus yaitu
Pura keluarga. Di bali terdapat beribu-ribu pura atau sangeh yang masing-masing pura tersebut
mempunyai hari upacara (hari perayaan) tertentu sesuai denga perayaan leluhur mereka yang
telah ditentukan oleh sistem tanggalanya sendiri-sendiri.
Upacara tradisional khas Bali yang mempunyai daya tarik bagi wisatawan adalah upacara
Ngaben. Ngaben adalah upacara pembalkaran mayat di Bali. Dengan demikian, setiap orang
yang sudah meninggal tidak cikubur melainka dibakar. Upacara ini memerlukan biaya yang
cukup besar, dan biasanya dilakukan oleh orang-orang yang mampu saja. Sebalum dibakar
terlebih dahulu orang yang meninggal diletakan di sebuah tandu panjang (seperti keranda),
kemudian dibawa ketempat pembakaran. Tandu ini biasanya diangkat oleh empat sampai delapan
orang yang merupakan kerabat atau saudara dekat dari orang yang meninggal. Dalam perjalanan
pengiring mengucapkan puji-pujian dan nyanyian sebagai pemujaan yang dipimpin oleh
pemangku setelah sampai di tempat pembakaran, sebelum masuk pintu, tandu tersebut diputarputar sebanyak tiga kali, sebagai tanda penghormatan dan izin untuk memasuki tempat
pembakaran. Setelah dibakar, kemudian abu tersebut di buang kelaut, ada juga yang disimpan di
tempat khusus.
Selain upacara Ngaben, ada juga upacara lain seperti upacara hariraya Nyepi, Ngebak
Geni, Hari Raya Kuningan, Hari raya Galungan, dll.
Keseluruhan upacara di bali dapart di kelompokan sebagai berikut :
1. Manusia Nyadan, yaitu upacara siklus dari anak-anak sampai dewasa
2. Putra Nyadan, yaitu upacara untuk roh-roh
3. Dewa Nyadan, yaitu upacara pembesaran
4. Buta Nyadan, yaitu upacara yang ditunjukan untuk roh-roh jahat
2.
Sistem Kasta
Akibat kuat agama Hindu, di Bali berlaku sistem kasta, yaitu pemisahan masyarakat
berdasarkan kedudukan atau tingkat kehormatan. Berdasarkan hal tersebut, masyarakat Bali
dibedakan menjadi 4 Kasta, yaitu :
1. Kasta Brahmana
Kasta ini ditempati olah para dewa kerajaan, seperti pendeta. Kasta ini merupakan kasta tertinggi
di bali, sehingga seseorang dapat menduduki kasta ini sangat dihormati oleh masyarakat umum
atau kasta dibawahnya.
2. Kasta Ksatria
Kasta ini ditempati oleh para bangsawan kerajaan seperti raja, pangeran dan berbagai pengawal
kerajaan seperti patih dan panglima perang, pejabat-[ejabat kerajaan yang diberi wewenang

untuk memimpin daerah tertentu dibawah daerah kekuasaan raja. Kasta Ksatria dianggap kasta
yang mempunyai gengsi dan martabat atau derajat yang tinggi bagi orang yang ada di dalamnya.

3. Kasta Waisya
Kasta ini di tempati oleh para petani dan pedagang. Petani di bali juga digolongkan menjadi
beberapa kelompok berdasarkan kekayaan material atas kepemilikana tanah, sawah dan tempat
tinggal.

Petani Kelas Atas

Petani Kaya Sedang

Petani Kaya Bawah
4. Kasta Sudra
Kasta Sudra pada masyarakat bali yaitu mereka yang keberadaanya kurang dihormati. Golongan
kasta Sudra ini tidak memiliki hak kepemilikan atas tanah pekarangan atau rumah tempat tinggal.
Kasta ini merupakan kasta terendah dalam pembagian kasta di bali.
3. Sistem Kesenian
Sistem keseniandi bali antara lain tari-tarian Bali, rumah adat dan pakaian adat bali. Taritarian Bali seperti tari Legong dan tari Kecak sanat disukai oleh wisatawan. Tari Legomg
merupakan tari yang menceritakan kisah cinta raja Lasem, sementara tari Kecak mengiahkan
tentang Bola Tantra Kera Hanoman dan Sugriwa.
Beberapa rumah adat di bali antara lain gapura candi Bentar yang merupakan pintu
masuk istana raja. Balai Bengong yaitu tempat peristirahatan raja beserta kori Babetelan yaitu
pintu masukuntuk upacara keluarga.
Pakaian adat bali pria adalah ilat kepala (destar) kain songket Saput dan sbilah Keris yang
diselipkan kepinggang bagian belakang. Sedangkan untuk wanita umumnya menggunakan dua
helai kain songket, stangen Songket dan selendang, serta memakai hiasan bunga emas da bunga
kamboja.
4. Sistem Kekerabatan
Perkawinan merupakan hal yang paling penting dalam kehidupan manusia, demikian juga
dengan masyarakat bali yang memperoleh hak-hak dan kewajiban-kewajibannya sebagai warga
masyarakat, untuk melakukan perkawinan.
Menurut ajaran adat lama yang banyak dipemgaruhi oleh sistem klan-klan (dadra) dan sistem
kasta (wangsa), perkawinan dilakukan antara warga se-klan atau antara warga yang sianggap
sederajat dalam kasta. Sementara perkawinan yang dianggap pantangan adalah perkawinan
Bentukar (makadengan ngad) yaitu perkawinan antara perempuan suami dengan saudara lakilaki istri, perkawinan ini dianggap pantangan karena menurut kepercayaan dapat mendatangkan
bencana. Selain itu, perkawinan pantangan lain yang merupakan dosa besar adalah perkawinan
antara seseorang dengan anaknya, seseorang dengan saudara kandungnya atau saudara tirinya
dan antara seseorang dengan anak dari saudara perempuan maupun laki-lakinya.
Pada umumnya pemuda di bali dapat memperoleh seorang istri dengan dua cara yaitu cara
memina kepada keluarga si gadis atau dengan melarikan si gadis.kedua cara tersebut merupakan
adat-adat perkawinan di bali. Kedua cara tersebut dilakukan dengan melakukan kunjungan resmi
dari keluarga si pemuda kepada si gadis, guna meminang si gadis atau dengan memberitahukan
kepada keluarga si gadis bahwa si gadis telah di bawa lari untuk di kawinkan. Kemudian

diadakan upacara perkawinan dan kunjunga resmi dari keluarga si pemuda kerumah orang tua si
gadis untuk meminta diri kepada roh nenek moyang si gadis.
Setelaha menikah, biasanya pasangan suami istri baru menetap di kompleks perumahan dari
orang tua si suami. Tetepi tidak sedikit suami istri baru menetap di rumah baru. Sebalikanya ada
pula suatu adat perkawinan dimana pasangan suami istri baru menetap di kompleks perumahan
keluarga si istri.

BAB III
PENUTUP
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas selesainya penulisan laporan ini. Penulis berterima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu pelisan ini, sehingga bermanfaaf bagi para
pembaca.
Dalam penyusunan laporan ini masih banyak kesalahan dalam penguraian tulisan dan
lainnya, maka dari itu kami meminta maaf sebesar-besarnya. Atas kritik dan saran yang sifatnya
membangun dari pembaca sekalian, akan sangat bermanfaat untuk menyempurnakan laporan ini.
A. Kesimpulan
Dengan melihat uraian yang telah penulis sampaikan maka disimpulkan bahwa :
1. Dengan adanya objek-objek wisata yang menarik dapat meningkatkan jumlah wisatawan dari
mancanegara sehingga dapat menambah devisa di provinsi Bali pada khususnya dan devisa
negara pada umumnya.
B. Saran
1. Perlu ditingkannya tenaga-tenaga profesional dalam bidang pariwisata yang memiliki
pengalaman, keterampilan dan kemampuan berinteraksi yang baik dengan cara mendirikan
perguruan tinggi pariwisata, pendidikan menengah pariwisata, pusat penelitian dan
pengembangan pariwisata.
2. Perlu adanya penambahan fasilitas-fasilitas yang masih dianggap kurang seperti tempat parkir,
transportasi, dan akomodasi. Karena hal tersebut sangat berpengaruh bagi kemajuan jasa
pariwisata Bali.

DAFTAR PUSTAKA
Id.m.wikipedia.org/wiki/tanah_lot
Id.m.wikipedia.org/wiki/danau_bratan
www.rentalmobilbali.net/danau_bedugul/
Id.m.wikipedia.org/wiki/tanjung_benoa,kuta_selatan,badung
Id.m.wikipedia.org/wiki/pantai_kuta

Sumber : http://atikaranti.blogspot.co.id/2015/02/contoh-laporan-hasil-study-tour-kebali.html

LAPORAN PERJALANAN WISATA
KE BALI

DISUSUN OLEH :
....................

TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGESAHAN
Telah disetujui dan diperiksa oleh Guru Pembimbing sebagai salah satu tugas Laporan Perjalanan
pada:
Hari
:
Tanggal :
Tempat :

SMA Negeri Ajibarang

Mengetahui,

Guru Bahasa Indonesia

Kepala Sekolah SMA Negeri Ajibarang

Mukhtar, S.Pd
NIP. 19690425 200801 1 007

Drs. Tjaraka Tjunduk Karsadi, M.Pd
NIP. 19680909 199702 1 005

PERSEMBAHAN
KARYA TULIS YANG KAMI BUAT INI, AKAN KAMI PERSEMBAHKAN UNTUK:
1. Sekolah
Selama mengenyam pendidikan ini, kami telah dididik dan digembleng sedemikian baiknya
oleh Bapak dan Ibu guru , sehingga kami mendapatkan ilmu dan kepintaran yang sudah
sepantasnya kami banggakan.
2. Orang Tua
Terima kasih kami, untuk orang tua terutama adalah ibu yang telah berjuang dengan susah
payah dan tidak lupa juga ayah. Terima kasih untuk dukungan yang diberikan guna meneruskan
cita-cita ini.
3. Teman-teman
Terima kasih juga kepada teman-teman. Tanpa adanya dukungan dan partisispasi dari kalian,
mungkin kami tidak dapat mendapatkan ide untuk membuat makalah ini.
4. Pembaca
Kami sangat berharap dengan adanya makalah ini dapat berguna bagi pembaca dan
masyarakat luas untuk mendapatkan pengalaman dan wawasan yang terdapat didalam karya tulis
ini.

KATA-KATA MUTIARA
Dalam makalah ini , kami mengumpulkan beberapa kata mutiara, dimana kata mutiara ini
sangat membangun dan juga memberikan semangat belajar kami sebagai seorang siswa. Dan
semoga menjadi semangat juga buat teman-teman yang lain.
 Buku yang bermanfaat merupakan teman yang berarti

 Dengan bertanya orang akan lebih berpengetahuan
 Nasehat yang baik adalah teladan yang baik

 Dengan belajar mematuhi pemerintah, kita akan tahu cara memerintah
 Hidup yang tak menghasilkan apa-apa berarti hidup tiada guna
 Dimana ada kemauan pasti disitu ada jalan

 Jika anda tidak dapat berkata baik tentang diri seseorang, janganlah yang buruk anda katakan

 Berbahagialah yang berbuat baik terhadap orang lain, malanglah yang mengharapkan kebaikan
orang lain
 Orang pemberani bukan berarti dapat tmenaklukkan musuhnya, tetapi juga dapat mengalahkan
hawa nafsunya

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warakhmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas karunia dan izin-Nya kami dapat
membuat makalah tentang perjalanan wisata ke Bali dengan baik. Dalam kesempatan ini kami
menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak guru yang telah membimbing sehingga kami
dapat menyelesaikan makalh ini dengan baik, karena dengan terbuatnya makalah ini , bukanlah
semata-mata menyusun kalimat atau materi yang kita peroleh akan tetapi mengandung komitmen
moral yang dapat mengamalkan dan mengaplikasikan ilmu yang telah kami peroleh di
kehidupan masyarakat.
Harapan kami adanya penelitian ini adalah sebagai titik awal untuk menapaki kehidupan
masa depan. Kami juga menyadari masih banyak kekeliruan dalam pembuatan makalah ini,
maka dari itu kami sangat membutuhkan saran untuk mengembangkan makalah kami ini agar
menjadi lebih baik Kepada semua pihak yang telah bekerja keras sesuai dengan kapasitasnya
masing-masing disertai dedikasi tinggi dan hati yang ikhlas untuk menyelesaikan makalah ini,
kami sampaikan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Warakhmatullahi Wabarakatuh

Ajibarang, 27 Maret 2015
Tim Penyusun

DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………………..

ii

PERSEMBAHAN …………………………………………………………….

iii

KATA-KATA MUTIARA ……………………………………………………

iv

KATA PENGANTAR .....................................................................................

v

DAFTAR ISI ....................................................................................................

vi

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................

1

1.2 Manfaat Penelitian ........................................................................

1

BAB II

ISI

2.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan..................................................

2-3

2.2 Objek Wisata di Bali
a. Tanah Lot …………………………..………………………
b. Bedugul …………………………………………………….
c. Pantai Kuta …………………………………………………
d. Tanjung Benoa ………………………………………… ….
e. Pantai Pandawa ……………………………………………
6-7
f. GWK ………………………………………………………
g. Istana Tampak Siring ……………………………..……..
2.3 Pusat Perbelanjaan
a. Joger .....................................................................................
b. Krisna ..................................................................................
BAB III

PENUTUP

4
4-5
5
6
7-8
8-10
11
12

5.1 Kesimpulan ...............................................................................

13

5.2 Saran ..........................................................................................

13

LAMPIRAN ...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................

14-15
16

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Berbicara tentang sistem pendidikan dengan berbagai lembaga yang menyertainya ibarat
membicarakan gelombang air laut yang tiada hentinya. Asumsi ini tidaklah berlebihan karena
banyak hal yang bisa ditinjau di dalamnya serta banyak pula persoalan fundamental
melingkupinya yang notabene membutuhkan upaya-upaya untuk memecahkan permasalahan
pendidikan tersebut.
Bali merupakan salah satu daerah di Indonesia yang memiliki objek wisata yang dapat
digunakan sebagai bahan pembelajaran. Disana terdapat budaya yang begitu kental dan melekat
pada masyarakatnya. Banyak budaya Bali yang diakui oleh UNESCO sebagai warisan dunia,
beberapa diantaranya yaitu Tari Pendet, Tari Kecak, Subak (sistem terasering pada sawah), dan
masih banyak lagi.
Berdasarkan uraian di atas, maka judul dalam penelitian ini adalah “LAPORAN
PERJALANAN WISATA KE BALI”.
1.2

Manfaat Penelitian

1. Untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia.
2. Bertambahnya ilmu pengetahuan yang didapat dari pengenalan objek-objek yang dituju. Banyak
teori yang didapat didalam lingkungan sekolah dengan diperkuat dengan teori yang didapat
diluar lingkungan sekolah.
3. Menambah rasa kebersamaan sehingga terjalin adanya komunikasi yang lebih baik, rasa
kesetiakawanan, juga keharmonisan dalam berwisata.

4. Untuk melatih diri kita agar senantiasa menjaga sekaligus melestarikan budaya seperti orangorang Bali yang dapat menjaga tradisi para leluhurnya sampai saat ini.
5. Indahnya pesona alam Bali yang membuat kita selalu merasa bersyukur atas ciptaan Tuhan
sehingga diakui oleh dunia internasional.

BAB II
ISI
2.1

Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Study wisata ini dilaksanakan pada tanggal 7 Maret – 12 Maret 2015. Di Bali selama 6
hari kami mengamati objek wisata kurang lebih selama 3 hari di pulau Dewata tersebut.
a. Pemberangkatan
Pemberangkatan dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 7 Maret 2015 kurang lebih pukul
23.00 WIB. Sebelum pemberangkatan siswa-siswi berkumpul di SMA N Ajibarang pukul 21.00
WIB untuk melakukan upacara pembukaan sekaligus melakukan do’a bersama. Bpk. Drs.
Tjaraka Tjunduk Karsadi M.Pd selaku kepala SMA N Ajibarang memberikan pengarahan kepada
siswa-siswi yang akan melakukan karya wisata ke Bali. Sebelum pemberangkatan kami berdoa
yang dipimpin oleh Bpk . Abdul Qodir Akhwandi, S Ag ,pada pukul 23.00 WIB siswa mulai
perjalanan menuju Bali menggunakan 6 bus.
b. Perjalanan ke Pulau Bali
Di perjalan kami selalu bercanda dengan teman yang lain. Sampai tiba di daerah Jawa
Timur kami melakukan shalat Subuh dan melanjutkan perjalanan ke RM. Nirwana / RM Gempol
Asri. Disana kami bertemu dengan SMA Negeri Banyumas dan SMA Bruderan Purwokerto. Di
dalam perjalan, kami dijelaskan tentang PLTU yang terbesar di Jawa yakni di Kabupaten
Situbondo. PLTU tersebut memasok listrik untuk daerah Jawa dan Bali, jika PLTU tersebut
mengalami gangguan, maka seluruh aliran listrik di Jawa dan Bali akan putus. Jadi, PLTU
tersebut mengupayakan untuk tidak mengalami gangguan.
Setelah panjang lebar Tourleader kami menjelaskan, kami melanjutkan tidur kembali.
Sampai tidak terasa kami sampai di pelabuhan Gilimanuk, sejenak kami menunggu kapal
merapat ke pelabuahan. Di dalam kapal kami masih saja bercanda tawa dengan senangnya
sampai tak sadar bahwa kami telah merapat ke pelabuhan Ketapang. Tak terasa 1 jam lamanya
diatas air laut, kami merasa senang dapat menginjak pulau Dewata Bali untuk yang pertama kali.
c. Perjalanan Selama di Bali
Kira-kira pukul 22.00 WITA hari kedua kami di pelabuhan Gilimanuk. Selesai
menyebrang kami melanjutkan perjalanan ke Tanah Lot. Setelah sampai di Tanah Lot, kami
diberi waktu untuk mandi, shalat dan untuk keperluan lainnya. Dengan membayar Rp 5000 kami
pergi mandi, setelah merasa segar kami melanjutkan wisata dengan berjalan kaki. Setelah kami
puas, kami semua merasakan lapar dan kami makan pagi di Agung Bali. Rombongan
meneruskan perjalanan ke Krisna. Di sana kami diberi waktu selama 2 jam untuk berbelanja. Di
Krisna kita tidak perlu menawar karena harganya pas dengan kantong siswa. Selesai berbelanja,
anak-anak masuk kembali ke bus untuk menikmati makan siang dan menuju ke wisata Bedugul.

Di Bedugul kami menikmati pemandangan yang indah dan hawa dingin serta angina yang
menusuk tulang. Kami melanjutkan perjalanan ke Joger sekitar pukul 13.30 WITA kami diberi
waktu 1 jam untuk belanja. Pukul 17.00 Kami tiba di Pantai Kuta, disana kami melakukan tugas
sesuai yang diperintahkan Pak guru yakni wawancara dengan turis sekaligus berfoto untuk
dokumentasinya. Di Pantai Kuta kami bertemu dengan SMA Negeri Patikraja. Setelah masuk
waktu sore, kami melanjutkan perjalanan ke hotel Puspa Indah untuk check-in tepatnya pukul
19.00 WITA. Selanjutnya kami makan malam dan beristirahat untuk mempersiapkan energy
pada hari esok dengan mengunjungi Tanjng Benoa, Pantai Pandawa, dan Garuda Wisnu
Kencana. Pagi datang dengan cepat, tak terasa kami sudah berada di hari ke-tiga . Setelah
sarapan, kami berangkat menuju tempat Tanjung Benoa. Selanjutnya kami ke Bali Boys Disana
kami berbelanja untuk oleh-oleh keluarga dirumah.
Kami melanjutkan perjalanan ke Kahuripan untuk makan siang. Setelah itu kami
melanjutkan ke objek wisata yang selanjutnya yaitu Pantai Pandawa,suasana di Pantai Pandawa
sangat indah dengan deburan pasir putih dan gelombang laut yang membiru. Disana terdapat
pembudidayaan rumput laut, maka tidak heran di pantai tersebut banyak rumput laut yang
terbawa oleh arus air. Setelah itu kami melanjutkan ke GWK, setiba disana kami menonton tari
Kecak di GWK kami diberi waktu 4 jam.pukul 19.00-22.00. Setelah itu kami menuju kehotel
untuk yang terakhir kalinya karena malamnya adalah malam terakhir di Bali.
Hari ke-empat kami melanjutkan perjalanan ke Istana Tampak Siring disana kami melihat
ruang tempat peristirahatan untuk Presiden dan pengawal Presiden. Tak terasa kami sudah lama
berada di Istana Tampak Siring. Setelah itu kami menuju perjalanan pulang,kami menyebrang
dipelabuhan Gilimanuk pukul 14.00-16.00. Kami tiba di pelabuhan Ketapang pada sore hari
sekitar pukul 16.00-17.00WITA. Kami melanjutkan makan malam di R.M ChenChen,melanjutkan perjalanan pulang . pukul 08.00-09.00 WIB kami makan pagi di Candi
Mas,pukul 09.00-12.00 perjalanan ke Purwokerto. Pada pukul 15.00 kami tiba di SMA N
jibarang yang dijemput oleh masing-masing keluarga.

2.2

Objek Wisata di Bali

a. Tanah Lot
Tanah Lot adalah sebuah objek wisata di Bali, Indonesia. Di sini ada dua pura yang
terletak di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing
mirip dengan Pura Uluwatu. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Dang Kahyangan.
Pura Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut. Tanah Lot
terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam
Obyek wisata tanah lot terletak di Beraban, Selemadeg Timur, Tabanan, sekitar 13 kilometer
di sebelah barat Kota Tabanan. Di sebelah utara Pura Tanah Lot, sebuah pura lain yang dibangun

di atas tebing yang menjorok ke laut. Tebing ini menghubungkan Pura dengan daratan dan
berbentuk seperti jembatan (melengkung). Pura ini disebut Pura Karang Bolong.
Menurut legenda, pura ini dibangun oleh seorang Brahmana yang mengembara dari Jawa,
yaitu Danghyang Nirartha yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan
ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan tersebut pada abad ke-16. Pada saat itu, penguasa
Tanah Lot yang bernama Bendesa Beraben merasa iri kepadanya karena para pengikutnya mulai
pergi untuk mengikuti Danghyang Nirartha. Bendesa Beraben kemudian menyuruh Danghyang
Nirartha meninggalkan Tanah Lot.
Danghyang Nirartha menyanggupi, tetapi sebelumnya ia dengan kekuatannya
memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai (bukan ke tengah laut) dan membangun pura di
sana. Ia juga mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih ada sampai
sekarang dan secara ilmiah ular ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor
pipih seperti ikan, warna hitam berbelang kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih kuat dari
ular cobra. Akhirnya disebutkan bahwa Bendesa Beraben menjadi pengikut Danghyang Nirartha.
b. Bedugul
Bedugul adalah objek wisata Bali yang terletak di perbukitan dengan cuaca yang sangat
sejuk dimana di bedugul juga terdapat sebuah danau yang bernama danau beratan. Di Objek
wisata Bedugul terdapat sebuah pura yang bernama pura di Ulun Danu yang terletak di pinggir
danau beratan. Pura Ulun Danu di percaya sebagai tempat bersemayaman Dewi Sri atau Dewi
Kesuburan.
Objek wisata Bedugul terletak di desa Candi Kuning, Kecamatan Baturiti kabupaten
tabanan kurang lebih jaraknya 45 km dari pusat kota kabupaten dan Jaraknya dari
kota denpasar sekitar 50 km ke arah utara mengikuti jalan raya Pura tersebut berada di tepi
danau Beratan, nama Pura Ulun Danu diambil dari kata danau.
Sejarah Pura Ulun Danu Beratan diketahui dari arkeologi dan data sejarah yang terdapat
dalam lontar babad Mengwi. Di sebelah kiri halaman depan pura Ulun Danu Beratan terdapat
sebuah sarkopagus dan sebuah papan batu, yang berasal dari masa tradisi megalitik, sekitar 500
SM. Kedua artefak tersebut sekarang ditempatkan masing-masing di atas Babaturan atau teras
diperkirakan lokasi di mana Pura Ulun Danu Beratan, telah digunakan sebagai tempat untuk
melaksanakan kegiatan ritual sejak jaman megalitik.
Dalam lontar Babad Mengwi tersirat menguraikan bahwa I Gusti Agung Putu sebagai
pendiri kerajaan Mengwi mendirikan Pura di pinggir Danau Beratan, sebelum beliau mendirikan
pura taman ayun dalam lontar tersebut tidak disebutkan kapan beliau mendirikan Pura
Ulun Danu Beratan, namun yang terdapat dalam lontar itu adalah pendirian pura taman ayun
yang upacaranya berlangsung pada hari Anggara Kliwon Medangsia tahun Saka Sad Bhuta
Yaksa Dewa yaitu tahun caka 1556 atau 1634 M. Berdasarkan uraian dalam lontar Babad
Mengwi tersebut diketahui bahwa Pura Ulun Danu Beratan didirikan sebelum tahun saka 1556,
oleh I Gusti Agung Putu.
Semenjak pendirian pura tesebut termasyurlah kerajaan Mengwi, dan I Gusti Agung
Putu digelari oleh rakyatnya " I Gusti Agung Sakti".Pura Ulun Danu Beratan terdiri dari 4
komplek pura yaitu:
Pura Lingga Petak, Pura Penataran Pucak Mangu, Pura Terate Bang, dan Pura Dalem Purwa
berfungsi untuk memuja keagungan Tuhan dalam manifestasinya sebagai Dewa Tri Murti, guna

memohon anugerah kesuburan, kemakmuran, kesejahteraan manusia dan lestarinya alam
semesta.
c. Pantai Kuta
Pantai Kuta adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak kecamatan Kuta,
sebelah selatan Kota Denpasar, Bali, Indonesia. Daerah ini merupakan sebuah
tujuan wisata turis mancanegara dan telah menjadi objek wisata andalan Pulau
Bali sejak awal tahun 1970-an. Pantai Kuta sering pula disebut sebagai
pantai matahari terbenam (sunset beach) sebagai lawan dari pantai Sanur. Selain
itu, Lapangan Udara I Gusti Ngurah Rai terletak tidak jauh dari Kuta.

Sebelum menjadi objek wisata, Kuta merupakan sebuah pelabuhan dagang tempat produk
lokal diperdagangkan kepada pembeli dari luar Bali. Pada abad ke-19, Mads Lange, seorang
pedagang Denmark, datang ke Bali dan mendirikan basis perdagangan di Kuta. Ia ahli
bernegosiasi sehingga dirinya terkenal diantara raja-raja Bali dan Belanda.
Selanjutnya, Hugh Mahbett menerbitkan sebuah buku berjudul “Praise to Kuta” yang
berisi ajakan kepada masyarakat setempat untuk menyiapkan fasilitas akomodasi wisata.
Tujuannya untuk mengantisipasi ledakan wisatawan yang berkunjung ke Bali. Buku itu
kemudian menginspirasi banyak orang untuk membangun fasilitas wisata seperti penginapan,
restoran dan tempat hiburan.
d. Tanjung Benoa
Tanjung Benoa adalah sebuah kelurahan di wilayah Kecamatan Kuta
Selatan, Kabupaten Badung, Bali.

Tanjung Benoa merupakan tempat wisata di Bali yang terkenal akan pantainya. Tempat
ini juga merupakan surganya wahana air seperti banana boat, scuba diving, parasailing, rolling
donut, seawalker, flying fish, snorkeling dll. Selain itu, terdapat pelayaran menuju Pulau Penyu
tempat hidup dan penangkaran seekor kura-kura, ular, jalak bali, dan sebagainya. Sehingga tidak
salah kalau Tanjung Benoa dikenal sebagai pusat wisata bahari di Bali.
Aktifitas wahana air sangat tergantung dari kondisi pasang surut air laut yang dikenal
istilah pasang purnama dan pasang tilem. Jika kena pengaruh bulan mati (tilem), atraksi wisata
laut baru bisa dilangsungkan di atas pukul 11.00 hingga sore. Sebaliknya, kalau terkena pengaruh
pasang purnama (bulan penuh), wisatawan bisa memulai aktivitas wisata tirta sejak pagi hari,
sekitar pukul 09.00 hingga sore hari biasanya sampai jam 4 sore. Bibir pantai Tanjung Benoa
memiliki laut yang aman, nyaman dan indah. Karang lautnya masih lestari, sehingga ombak akan
pecah di luar, sebelum menyentuh bibir pantai. Karena itu, di pantai Tanjung Benoa dikenal
istilah ''laut dangkal'' dan ''laut dalam''.
Pesisir pantai Tanjung Benoa mencakup tujuh lingkungan/banjar, enam di antaranya
masuk wilayah Kelurahan Tanjung Benoa (Banjar Kerta Pascima, Anyar, Tengah, Purwa Santi,
Panca Bhineka, dan Banjar Tengkulung), sedangkan Banjar Terora masuk wilayah Kelurahan
Benoa. Luas keseluruhannya