KALKULASI BIAYA PROSES LAPORAN BIAYA PRO (1)

KALKULASI BIAYA PROSES
LAPORAN BIAYA PRODUKSI
Sebagai Tugas Akhir Mata Kuliah Akuntansi Biaya

Dosen Pengampuh : Martha
Oleh : Desi Nur Damaiyanti
NIM : 141 600 113
Akuntansi 2014 G

PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PGRI ADIBUANA SURABAYA
(2015)

BAB I
PENDAHULUAN

BAB II
KAJIAN TEORI

A. Pengertian Kalkulasi Biaya

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kalkulasi ialah perincian biaya, ongkos,
atau pengeluaran; perhitungan. Sedangkan menurut Wikipedia, kalkulasi adalah
proses yang disengaja untuk mengubah satu masukan atau lebih ke dalam hasil
tertentu, dengan sejumlah peubah.
Biaya menurut Wikipedia, adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk
suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar
yang berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi. Biaya terbagi
menjadi dua, yaitu biaya eksplisit dan biaya implisit.
Menurut Supriyono (2000;16), Biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan
atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan atau revenue yang akan
dipakai sebagai pengurang penghasilan.
Menurut Henry Simamora (2002;36), Biaya adalah kas atau nilai setara kas yang
dikorbankan untuk barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat pada saat ini
atau di masa mendatang bagi organisasi.
Menurut Mulyadi (2001;8), Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang
diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi, sedang terjadi atau yang kemungkinan
akan terjadi untuk tujuan tertentu.

Menurut Masiyah Kholmi, Biaya adalah pengorbanan sumber daya atau nilai
ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang

diharapkan memberi manfaat di saat sekarang atau di masa yang akan datang bagi
perusahaan.
Jadi pengertian dari kalkulasi biaya adalah perhitungan (perincian biaya) terhadap
sumber daya ekonomis yang diukur dalam satuan uang.
B. Pengertian Biaya Produksi / Proses

Menurut Abdul Halim (1988:5), biaya produksi yakni biaya-biaya yang
berhubungan langsung dengan produksi dari suatu produk dan akan dipertemukan
(dimatchkan) dengan penghasilan (revenue) di periode mana produk itu di jual.
Menurut Mulyadi (1995:14), biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi
untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual.
Sedangkan menurut Amin Widjaya Tunggal (1993:1), biaya produksi merupakan
biaya-biaya yang berhubungan dengan produksi suatu item, yaitu jumlah dari bahan
langsung, upah langsung dan biaya overhead pabrik.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa biaya produksi adalah biaya-biaya yang
digunakan dalam proses produksi meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung dan biaya overhead pabrik yang jumlahnya lebih besar dibandingkan
dengan jenis biaya lain.
Jenis-jenis Biaya Produksi
Biaya produksi membentuk harga pokok produksi yang digunakan untuk

menghitung harga pokok produk jadi dan harga pokok produk pada akhir periode
akuntansi masih dalam proses. Biaya produksi digolongkan dalam tiga jenis yang
juga merupakan elemen-elemen utama dari biaya produksi, meliputi :
1. Biaya bahan baku (direct material Cost)

Merupakan bahan secara langsung digunakan dalam produksi untuk mewujudkan
suatu macam produk jadi yang siap untuk dipasarkan.
2. Biaya tenaga kerja langsung (direct labour cost)
Merupakan biaya-biaya bagi para tenaga kerja langsung ditempatkan dan
didayagunakan dalam menangani kegiatan-kegiatan proses produk jadi secara
langsung diterjunkan dalam kegiatan produksi menangani segala peralatan produksi
dan usaha itu dapat terwujud.
3. Biaya overhead pabrik (factory overhead cost)
Umumnya didefinisikan sebagai bahan tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung
dan biaya pabrik lainnya yang tidak secara mudah didefinisikan atau dibebankan
pada suatu pekerjaan.
Elemen-elemen dari biaya Overhead Pabrik yaitu :
1. Biaya bahan penolong
2. Biaya tenaga kerja tidak langsung
3. Biaya depresiasi dan amortisasi aktiva tetap

4. Biaya reparasi dan pemeliharaan mesin
5. Biaya listrik dan air pabrik
6. Biaya asuransi pabrik
7. Operasi lain-lain

Perhitungan biaya proses akan berjalan baik jika produk relatif homogen, melewati
serangkain proses, dan menerima jumlah biaya produksi yang hampir sama.
Perusahaan dengan sistem proses mengakumulasi biaya produksi berdasarkan
proses atau departemen untuk satu periode waktu tertentu. output proses selama

periode tersebut diukur. Biaya perunit dihitung melalui pembagian biya prosesnya
dengan output pada periode terkait. Pendekatan akumulasi biaya ini disebut sistem
perhitungan biaya proses (proses costing system).
C. Pengertian Kalkulasi Biaya Proses
Kalkulasi biaya proses adalah perhitungan (perincian biaya) terhadap sumber daya
ekonomis yang diukur dalam satuan uang untuk menentukan jumlah biaya dari
unit-unit yang diproduksi dalam satu periode.
Kalkulasi biaya proses mengakumulasi biaya per departemen untuk suatu periode
waktu dan mengalokasikan biaya tersebut diantara produk yang diproses selama
periode berjalan. Kalkulasi biaya proses mengetahui biaya setiap job (pekerjaan)

lebih besar daripada biaya tambahan yang dikeluarkan jika menggunakan sistem
kalkulasi biaya pesanan.

D. Pengertian Laporan Biaya

E. Pengertian Laporan Biaya Produksi

BAB III
PEMBAHASAN
A. Prosedur Akumulasi Biaya Proses
Metode biaya proses digunakan untuk barang-barang yang diproduksi melalui
pengolahan yang berkesinambungan atau melalui proses produksi massal. Situasi
seperti ini dapat ditemui dalam perusahaan industri yang menghasilkan komoditi
seperti plastic, minyak bumi, tektik, gandum, baja, dan gula. Metode biaya proses juga
digunakan oleh perusahaan yang memproduksi barang-barang seperti sekrup, alat-alat
elektronik ringan, dan industri perakitan (kendaraan bermotor, pesawat terbang dan
perkakas rumah tangga). Perusahaan umum seperti gas, air minum dan listrik, juga
mengkakulasi biaya produksinya dengan metode biaya proses.
Ciri-ciri dari kalkulasi biaya proses adalah :
1. Biaya dibebankan ke perkiraaan barang dalam proses pada setiap

departemen
2. Laporan biaya produksi digunakan untuk mengumpulkan, mengikhtisarkan
dan menghitung biaya per unit dan biaya total. Biaya per unit diperoleh
dengan membagi jumlah biaya yang dibebankan ke suatu departemen
dengan jumlah produksi departemen pada periode tertentu.
3. Barang dalam proses pada akhir periode akan dinilai kembali dalam satuan

unit ekuivalen (artinya, dihitung berapa unit barang jadi yang setara dengan
barang dalam proses tersebut).
4. Biaya-biaya dari unit jadi pada suatu departemen akan ditransfer ke
departemen pengolahan pada akhirnya dapat diketahui biaya total untuk
barang jadi selama satu periode.
Kalkulasi Biaya per Departemen

Setiap departemen melaksanakan suatu operasi yang spesifik atau suatu proses yang
mengarah pada penyelesaian suatu produk. Departemen pertama melaksanakan fase
pengerjaan awal atas suatu barang dan kemudian mentransfer unit-unit produksinya
ke departemen kedua. Departemen kedua menyelesaikan bagian tanggung
jawabnya, kemudian mentransfer hasil pekerjaannya ke departemen ketiga yang
melanjutkan bahkan merampungkan barang tersebut sampai tuntas dan kemudian

menyampaikannya ke gudang barang jadi.
Unit produksi yang ditransfer dari satu departemen ke departemen berikutnya
terdapat atau juga disertai dengan biaya-biaya yang diakumulasikan ke departemen
bersangkutan. biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik akan
dibebankan ke perkiraan barang dalam proses yang diselenggarakan untuk tiap
departemen. Dalam kalkulasi biaya proses , biaya total dan biaya per unit pada
setiap departemen akan diikhtisarkan dalam laporan biaya produksi. Pada laporan
ini, biaya unit jadi akan digunakan untuk menghitung biaya unit-unit yang masih
dalam proses. Pemisahan biaya untuk unit yang ditransfer dan untuk persediaan
barang dalam proses pada setiap departemen diperlukan untuk pengendalian biaya.

Arus Produk
Produk dapat bergerak di pabrik dengan berbagai cara. Ada tiga bentuk arus atau
aliran produk yang berkaitan dengan metode kalkulasi biaya proses, yakni : arus
berurutan, arus arus sejajar, dan arus selektif. Arus-arus ini digambarkan untuk
menunjukkan bahwa prosedur kalkulasi biaya pada dasar tertentu dapat diterapkan
untuk segala jenis situasi arus produk.

1. Arus Produk Berurutan


BAB IV

Gambar 1. Aliran Produksi Berurutan (Sequential Product Flow)
Pengolahan dimulai dari Departemen Pemotongan, dengan menggunakan bahan
baku, tenaga kerja serta overhead pabrik. Apabila pekerjaan didepartemen ini
selesai, maka produk akan dipindahkan ke departemen perakitan. Yang dimana
proses pengolahan berikutnya mungkin akan penambahan bahan atau hanya
menambah biaya pekerja dan overhead pabrik pada pekerjaan yang baru selesai
sebagian seperti dalam contoh gambar diatas. Setelah produk selesai, kemudian
ditransfer dan siap diproses di Departemen Pengepakan. Yang kemudian selesai
menjadi barang jadi.

2. Arus Produk Sejajar
Bagian tertentu dari pekerjaan produk dilakukan secara simultan dan kemudian
disatukan pada proses final dan selanjutnya ditransfer ke barang jadi.

Gambar 2. Aliran Produk Paralel / Sejajar
Dalam arus produk sejajar, bagian tertentu dari pekerjaan dilaksanakan serentak.
Kemudian secara bersama-sama ditransfer ke proses penyelesaian dan akhirnya
diteruskan ke barang jadi. Gambar diatas memperlihatkan arus sejajar untuk proses

produksi dimana bahan ditambahkan di departemen-departemen berikutnya.

3. Arus Produk Selektif

KESIMPULAN DAN SARAN

Gambar 3. Aliran Produk Selektif
Dalam arus selektif, produk bergerak melalui Depeartemen yang berbeda-beda di
pabrik, sesuai dengan produk akhir yang diinginkan. Perkiraan-perkiraan pada gambar
diatas menggambarkan arus selektif dalam sebuah perusahaan daging. Sesudah proses
pemotongan awal selesai, hasil produknya dikirim kepada Departemen Pengepakan dan
kemudian ke barang jadi, sebagaian dikirim dulu ke Departemen Peleburan kemudian baru
ke Departemen Pengepakan dan ke barang jadi. Sebgaian lagi dikirimkan ke Departemen
Penggilingan lalu ke Departemen Pengepakan dan ke barang jadi.

Contoh Soal :
PT. ACC mempunyai data produksi untuk bulan Januari 20XX, sebagai
berikut :
Pemotongan
Perakitan

Jumlah unit Barang Dalam Proses (persediaan awal)
180

100

Jumlah unit dimulai di Departemen Pemotongan
-

600

Jumlah unit ditransfer ke Departemen Perakitan
-

500

Jumlah unit diterima dari Departemen Pemotongan
500

-


Jumlah unit yang ditrasfer ke Persediaan Barang Jadi
580

-

Jumlah unit Barang Dalam Propses (persediaan akhir)
100

200

Berdasarkan laporan supervisor masing-masing departemen bahwa
persediaan akhir Barang Dalam Proses 60 % di departemen Pemotongan
dan 100 % di departemen Perakitan. Persediaan akhir 20 % selesai untuk
Tenaga Kerja di departemen Pemotongan dan 70 % selesai di departemen
Perakitan. Untuk Biaya Overhead Pabrik, persediaan akhir 40 % selesaidi
departemen Pemotongan dan 70 % selesai di departemen Perakitan.
Data biaya untuk bulan Januari adalah sebagai berikut:
Pemotongan
Perakitan
Barang Dalam Proses, persediaan awal:
-

Biaya dari departemen sebelumnya
8.320

-

Bahan Baku

-

Tenaga Kerja
475

-

$ 1.892
$

$
$

400

$

830

BAB IV
KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
kbbi.web.id/kalkulasi
https://id.wikipedia.org/wiki/Penghitungan
https://id.wikipedia.org/wiki/Biaya
https://tryusnita.wordpress.com/2009/05/06/biaya-berbagai-macam-pengertian-biaya/
https://witchnclown.wordpress.com/2012/12/06/karakteristik-biaya-pesanan-danbiaya-proses-akuntansi-biaya/
https://www.academia.edu/8571643/KALKULASI_BIAYA_PROSES_Lanjutan_11
http://jalurbaru.blogspot.com/2013/06/pengertian-biaya-dan-laporan-biaya.html

Dokumen yang terkait

STUDI PENJADWALAN DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) PADA PROYEK PEMBANGUNAN PUSAT PERDAGANGAN CIREBON RAYA (PPCR) CIREBON – JAWA BARAT

34 235 1

ANALISA BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN PENGANGKUT SAMPAH KOTA MALANG (Studi Kasus : Pengangkutan Sampah dari TPS Kec. Blimbing ke TPA Supiturang, Malang)

24 196 2

STUDI PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PERPUSTAKAAN UMUM KABUPATEN PAMEKASAN

5 158 1

STUDI ANALISA PERHITUNGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA GEDUNG KULIAH STIKES SURYA MITRA HUSADA KEDIRI JAWA TIMUR

24 197 1

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM SITUASI PERTEMUAN ANTAR BUDAYA STUDI DI RUANG TUNGGU TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA

97 602 2

ANALISIS PROSES PENYUSUNAN PLAN OF ACTION (POA) PADA TINGKAT PUSKESMAS DI KABUPATEN JEMBER TAHUN 2007

6 120 23

EVALUASI IN VITRO ANTIOKSIDAN SENYAWA FENOL BIJI MELINJO (Gnetum gnemon L.) SELAMA PROSES PENGOLAHAN EMPING MELINJO BERDASARKAN SNI 01-3712-1995

4 111 16

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DITINJAU DARI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

6 77 70

UPAYA PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS IV (EMPAT) SDN 3 TEGALSARI KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

23 110 52