Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Media Pembelajaran Buku Interaktif pada Materi Simetri Lipat dan Simetri Putar Bangun Datar di Sekolah Dasar

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian
Hasil penelitian menggunakan model desain sistem pembelajaran ADDIE,
Berdasarkan model desain sistem pembelajaran ADDIE, langkah-langkah
pembuatan media pembelajaran buku interaktif pada materi simetri lipat dan
simetri putar bangun datar adalah sebagai berikut.
4.1.1

Analisis (Analysis)

Analisis pada model desain sistem pembelajaran ADDIE dilakukan dengan dua
tahap, sebagai berikut.
1. Analisis Kurikulum dan Materi
Pengembangan media pembelajaran menggunakan acuan kurikulum 2006
(KTSP). Dalam kurikulum Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan
Indikator yang digunakan dalam menyusun media pembelajaran dapat dilihat
pada tabel 4.1 sebagai berikut.
Tabel 4.1
Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator

Standar Kompetensi
Geometri dan Pengukuran
6. Memahami sifat-sifat
hubungan antar bangun
datar

Kompetensi
Dasar
6.4 Menyelidiki
sifat-sifat
kesebangunan
dan simetri

Indikator
1. Menentukan simetri lipat
suatu bangun datar
2. Menentukan simetri
putar suatu bangun datar

2. Analisis kebutuhan

Analisis kebutuhan berupa tuntutan kurikulum dan kesiapan guru dalam
menghadapi peserta didik yang memiliki karakter berbeda-beda. Kebutuhan
peserta didik dapat diketahui melalui wawancara dengan guru kelas.
Wawancara ini digunakan sebagai dasar dalam menentukan rancangan media
pembelajaran yang akan dibuat. Kendala yang dialami oleh guru dalam
melaksanakan pembelajaran adalah media yang masih kurang dalam
pemanfaatan maupun penggunaannya. Hal ini menyebabkan hasil belajar

32

33

peserta didik yang kurang maksimal karena proses pembelajaran yang kurang
bervariasi sehingga peserta didik merasa bosan dan kurang bersemangat dalam
mengikuti pembelajaran. Terlebih lagi jika peserta didik memasuki jam mata
pelajaran matematika, sebagian besar peserta didik merasa bahwa mata
pelajaran matematika adalah mata pelajaran yang sulit. Anggapan tentang
sulitnya pelajaran matematika akan membuat peserta didik menjadi lebih tidak
bersemangan dalam mengikuti pembelajaran khususnya pembelajaran
matematika.

4.1.2

Perancangan (Design)
Perancangan media pembelajaran dilakukan dengan beberapa langkah

yang akan dijelaskan sebagai berikut.
1. Menentukan judul buku interaktif
Judul buku ditentukan berdasarkan materi yang akan dimuat serta
menggunakan kata-kata yang dapat menarik perhatian dan rasa ingin tahu peserta
didik tentang isi buku. Judul yang digunakan adalah “Ayo Cari Tahu Simetri
Lipat dan Simetri Putar Bangun Datar”.
2. Mengumpulkan referensi materi
Referensi materi digunakan untuk mengetahui seberapa jauh materi yang
harus diterima oleh peserta didik. Hasil dari analisis materi dapat dijadikan
sebagai dasar untuk menentukan referensi materi. Dari hasil analisis materi dan
kebutuhan peserta didik, ditentukanlah pokok bahasan simetri lipat dan simetri
putar bangun datar pada kelas V SD. Materi dikumpulkan dari buku pegangan
guru dan buku pegangan siswa kelas V, dan referensi dari internet.
3. Menyusun kerangka media pembelajaran
Penyusunan kerangka media pembelajaran dilakukan untuk mempermudah

dalam pembuatan media pembelajaran. Kerangka media pembelajaran meliputi,
judul, SK, KD, Indikator, petunjuk penggunaan, cara penyajian materi,

soal

latihan, dan kesimpulan. Dari kerangka tersebut dikembangkan menjadi draft awal
produk media pembelajaran. Kerangka media pembelajaran dapat dilihat pada
gambar 4.1 berikut.

34

Judul

Pemetaan SK, KD dan
Indikator

Petunjuk penggunaan
buku

Rangkuman materi dan

latihan soal

Kesimpulan
Gambar 4.1 Bagan Media Pembelajaran Buku Interaktif
4. Merancang media pembelajaran
Media pembelajaran dirancang sebagai solusi permasalahan tentang media
yang tersedia belum memenuhi kebutuhan peserta didik dalam proses belajar
mengajar. Media pembelajaran dikembangkan dari kerangka yang telah disusun
sesuai dengan materi yang akan dibahas di dalam media pembelajaran berupa
buku interaktif. Media pembelajaran buku interaktif dirancang berdasarkan
pendekatan konstruktivisme. Materi yang diambil adalah mata pelajaran
matematika pada pokok bahasan simetri lipat dan simetri putar bangun datar.
Pendekatan konstruktivisme terdiri dari 4 tahap, yaitu tahap invitasi, eksplorasi,
pengajuan eksplanasi dan solusi, dan pelaksanaan tindakan.
4.1.3

Pengembangan (Development)
Setelah melalui proses perencanaan, dilakukan proses pengembangan

produk. Pengembangan produk yaitu rencana yang telah tersusun selanjutnya

diproduksi untuk mendapatkan produk. Pembuatan produk dilakukan melalui
beberapa tahap yang akan dijelaskan sebegai berikut.

35

1. Pembuatan produk awal
Pengembangan produk diawali dengan mempersiapkan bahan-bahan
pengembangan, yaitu :
a. Materi dan alur cerita
Materi ditentukaan berdasarkan hasil observasi dan diskusi dengan
guru kelas V SDN Ledok 07 Salatiga, yaitu: Standar Kompetensi 6.
Memahami sifat-sifat hubungan antar bangun datar dan Kompetensi Dasar 6.4
Menyelidiki sifat-sifat kesebangunan dan simetri. Dari materi yang telah
diperoleh tahap selanjutnya membuat alur cerita sesuai dengan materi yang
ada. Alur cerita yang digunakan dalam buku interaktif ini yaitu (1) tokoh
utamanya siswa kelas V SD, dia mengalami kesulitan dalam memahami
materi simetri lipat ketika gurunya menjelaskan didalam kelas, selanjutnya dia
bertanya kepada ibunya tentang materi tersebut dan ibunya menjelaskan
pertanyaan dari anaknya. (2) materi ke dua tentang simetri putar bangun datar
menggunakan alur cerita dimana ada beberapa siswa ketika pulang sekolah

melihat pagar rumah disebelah jalan. Pagar tersebut terbuat dari kayu
berbentuk segienam, dimana segienam tersebut dapat diputar.
b. Sumber gambar untuk desain
Dalam

pembuatan

desain

tokoh

dan

latar

belakang

tempat

menggunakan gambar yang bersumber dari internet. Pemilihan gambar

disesuaikan dengan tema dan alur cerita yang telah dibuat. Terdapat lima
tokoh dalam cerita yang terdiri dari empat orang siswa, dan satu ibu.
c. Aplikasi Corel Draw X5
Materi, alur cerita dan sumber gambar yang telah ditentukan kemudian
digabungkan menjadi satu menggunakan aplikasi corel draw X5 untuk
membuat desain produk yang akan dicetak. Cara penggunaan aplikasi ini
dengan menggabungkan beberapa gambar untuk menjadi satu alur cerita yang
sesuai dengan materi yang dimuat.

36

2. Komponen dalam media pembelajaran
Dalam media pembelajaran terdapat komponen-komponen, yaitu pemetaan
Kompetensi Dasar dan Indikator, cara penggunaan buku interaktif, materi dan
kegiatan pembelajaran, latihan soal, dan kesimpulan. Selanjutnya akan
dijelaskan sebagai berikut.
a. Pemetaan Kompetensi Dasar dan indikator
Pemetaan Kompetensi dasar dan indikator disesuaikan dengan
standar kompetensi yang telah ditentukan. Pemetaan Standar kompetensi,
Kompetensi dasar dan indikator pada buku interaktif dapat dilihat pada

gambar 4.2 berikut.

Gambar 4.2 Pemetaan SK, KD dan Indikator
b. Materi dan kegiatan pembelajaran
Materi yang dimuat dalam buku interaktif yang akan dibuat hanya
mencakup simetri lipat dan simetri putar bangun datar. Kegiatan
pembelajaran dirancang secara sederhana untuk mempermudah siswa
dalam memahami materi. Salah satu contoh penyajian materi dan kegiatan
pembelajaran dapat dilihat pada gambar 4.3 berikut.

37

Gambar 4.3 Materi dan Kegiatan Pembelajaran
c. Latihan soal
Latihan soal dalam buku interaktif disajikan dengan bentuk yang
berbeda dan dapat dilihat pada gambar 4.4 berikut.

Gambar 4.4 Latihan Soal Dalam Buku Interaktif
d. Kesimpulan
Kesimpulan dalam buku interaktif terletak pada halaman terakhir

dengan bentuk tabel kesimpulan yang berisi jumlah simetri lipat dan
simetri bangun datar yang tertulis dalam kolom, dan siswa diminta untuk
melengkapi tabel kesimpulan tersebut. Tampilan halaman kesimpulan
dapat dilihat pada gambar 4.5 berikut.

38

Gambar 4.5 Halaman Kesimpulan
3. Validasi Pakar
Validasi pakar merupakan tahap validasi produk pembelajaran yang telah
dikembangkan oleh peneliti yang kemudian divalidasi oleh validator. Tetapi
sebelum produk pembelajaran divalidasi oleh pakar, terlebih dahulu dibimbingkan
kepada dosen pembimbing untuk dilakukan beberapa perbaikan terhadap buku
interaktif.
Masukan lain juga diperlukan untuk mengetahui tingkat kebutuhan siswa
terhadap media yang dikembangkan dan media yang akan dikembangkan
disesuaikan dengan karakteristik siswa. Selain diskusi dengan dosen pembimbing,
peneliti juga berkonsultasi dengan guru kelas V dan mendapatkan masukan dari
media yang dikembangkan. Tahap selanjutnya memperbaiki sesuai dengan
masukkan dari dosen pembimbing dan guru, kemudian akan hasil dari revisi

tersebut diberikan kepada validator produk. Validator dalam penelitian dapat
dilihat pada tabel 4.2 dibawah ini.
Tabel 4.2
Nama Validator
No.
1.
2.
3.
4.

Nama
Adi Winanto
Fika Widya Pratama, S.Si., M.Pd
Dwi Ristanto
Hariyati Juwita S.Pd

Validator
Media
Materi
Materi
Soal

Keterangan
Dosen
Dosen
Guru
Guru

Saran dari dosen pembimbing dan guru kelas 5 SD Negeri Ledok 07
digunakan sebagai dasar revisi produk tahap pertama sebelum divalidasi oleh
pakar media dan pakar materi. Produk yang telah direvisi kemudian divalidasi

39

oleh ahli materi dan ahli media. Kritik dan saran dari validator dapat dilihat pada
tabel 4.3 dibawah ini.

Pemberi Saran
Validator 1

Validator 2

Validator 3
Validator 4

Tabel 4.3
Daftar Kritik dan Saran
Kritik dan Saran
Beberapa bagian dari dalam buku antara background dengan
tulisan terlalu gelap
Beri judul sesuai tema dari halaman sampul
Tambahkan nomor halaman dari tiap-tiap lembar buku.
Posisi Citra dan ibunya dengan keterangannya terbalik
Kesesuaian tulisan dengan background tidak sesuai, sehingga
mempersulit untuk membaca, sebaliknya diberi background
khusus untuk mendukung kejelasan penulisan
Tema/background menggunakan gambar yang berhubungan
dengan keadaan sekitar/keseharian, jadi sebaiknya
gambar/bangun yang akan dipelajari simetri lipat dan
putarnya tidak bergantung pada bangun-bangun ruang yang
ada di buku namun dapat mengambil benda-benda sehari-hari
Pada materi simetri putar bangun datar alangkah lebih
baiknya apabila bangun datar yang dimaksud juga dibuat
dalam bentuk 3 dimensi sehingga lebih jelas.
Gambarnya ditambah lagi dan lebih kreatif lagi.

4. Revisi produk
Berdasarkan hasil dari validasi pakar tersebut, ditemukanlah revisi produk.
Revisi produk tersebut sebagai dasar untuk mengembangkan produk menjadi
lebih baik. Revisi produk yang didapat berupa Hasil revisi produk dapat dilihat
Lebih jelasnya dapat pada tabel 4.4 dibawah ini.
Tabel 4.4
Kritik, Saran, dan Tindak Lanjut
Kritik dan Saran
Beberapa bagian dari dalam buku antara
background dengan tulisan terlalu gelap
Beri judul sesuai tema dari halaman
sampul

Tindak Lanjut
Mengganti tulisan dengan warna yang
lebih cerah agar mudah dibaca.
Judul ditambahkan dengan “simetri lipat
dan simetri putar dan simetri lipat bangun
datar” dibawah kata “Ayo Cari Tahu”
Tambahkan nomor halaman dari tiap-tiap Menambahkan halaman pada setiap
lembar buku.
halaman buku
Posisi Citra dan ibunya dengan Memindahkan posisi Citra di dekat Ibu.
keterangannya terbalik
Kesesuaian tulisan dengan background Mengganti tulisan dengan warna yang
tidak sesuai, sehingga mempersulit untuk lebih cerah agar mudah dibaca.
membaca, sebaliknya diberi background
khusus untuk mendukung kejelasan

40

penulisan
Tema/background menggunakan gambar
yang berhubungan dengan keadaan
sekitar/keseharian,
jadi
sebaiknya
gambar/bangun yang akan dipelajari
simetri lipat dan putarnya tidak
bergantung pada bangun-bangun ruang
yang ada di buku namun dapat
mengambil benda-benda sehari-hari
Pada materi simetri putar bangun datar
alangkah lebih baiknya apabila bangun
datar yang dimaksud juga dibuat dalam
bentuk 3 dimensi sehingga lebih jelas.
Gambarnya ditambah lagi dan lebih
kreatif lagi.

Menambahkan
benda-benda
yang
dijumapi sehari-hari ke dalam cerita.
Seperti rambu-rambu lalu lintas “STOP”,
“!”

Membuat bangun datar menjadi bentuk 3
dimensi dan digabungkan menjadi bentuk
rumah.
Gambar pada soal lebih divariasikan lagi

Berdasarkan kritik dan saran dari beberapa validator, maka dilakukan
revisi terhadap produk sebelum di uji coba kan. Hasil dari uji pakar digunakan
sebagai dasar untuk memperbaiki buku interaktif. Perbaikan sampul depan dan
sampul belakang dapat dilihat pada tabel 4.5 dan tabel 4.6 berikut.
Tabel 4.5
Perubahan Sampul Depan Media Pembelajaran

Sebelum Revisi

Setelah Revisi

41

Tabel 4.6
Perubahan Sampul Belakang Media Pembelajaran

Sebelum Revisi

Setelah Revisi

Pada bagian pemetaan Kompetensi Dasar dan indikator, model tulisan
lebih diperjelas dan ukuran font diperkecil yang dapat dilihat pada tabel 4.7
berikut.
Tabel 4.7
Perubahan Model Tulisan dan Ukuran Font Huruf
Sebelum Revisi
Setelah Revisi

42

Tulisan yang terdapat pada setiap halaman mengalami perubahan seperti
terlihat pada tabel 4.8 berikut ini.
Tabel 4.8
Perubahan model tulisan pada halaman
Sebelum Revisi
Setelah Revisi

Penempatan tokoh ibu dalam cerita Citra juga mengalami perubahan yang
dapat dilihat pada tabel 4.9 dibawah ini.
Tabel 4.9
Perubahan Penempatan Tokoh
Sebelum Revisi
Setelah Revisi

4.1.4

Implementasi
Implementasi merupakan tahap uji coba produk yang telah dikembangkan

dengan tujuan mengetahui tingkat kemampuan dari produk untuk memecahkan
masalah yang telah dipaparkan sebelumnya. Tahap implementasi terbagi menjadi
2 tahap uji coba, yaitu uji coba terbatas dan uji coba luas. Pelaksanaan dapat
dilihat pada tabel 4.10 bawah ini.

43

Tabel 4.10
Pelaksanaan Uji Coba
Uji Coba
Uji Coba Terbatas

Uji Coba Luas

Tahap
Pretest
Pembelajaran
Posttest
Pretest
Pembelajaran
Posttest

Waktu
25 April 2017

27 April 2017

Sebelum melakukan implementasi harus dilakukan persiapan, persiapan
tersebut meliputi :
1. Meminta izin kepada kepala sekolah SD Negeri Ledok 07 tentang rencana
pembelajaran yang akan dilakukan.
2. Memberitahukan kepada guru kelas 5 SD Negeri Ledok 07 tentang rencana
pembelajaran yang akan dilakukan.
3. Memperbanyak media pembelajaran buku interaktif sebanyak 14 eksemplar.
4. Menyiapkan RPP (Rencana pelaksanaan pembelajaran)
5. Memperbanyak soal pretest dan soal posttest, masing-masing 10 untuk uji
coba terbatas dan 24 untuk uji coba luas.
6. Memperbanyak angket respon siswa.
7. Menyiapkan angket respon guru dan lembar observasi pelaksanaan
pembelajaran.
Tahap pelaksanaan pembelajaran diawali dengan pemberian soal pretest.
Tujuan pemberian soal pretest, yaitu untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa
tentang materi pembelajaran. Tahap selanjutnya, yaitu proses pembelajaran
menggunakan alat bantu media yang telah dikembangkan berupa buku interaktif
dengan materi simetri lipat dan simatri putar bangun datar kelas V SD.
Uji coba terbatas dilaksanakan pada hari Selasa, 25 April 2017. Kegiatan
pembelajaran menggunakan pendekatan kontruktivisme, tahap awal guru
mengajak siswa untuk berdoa sesuai dengan keyakinannya masing-masing, tahap
selanjutnya guru memeriksa kehadiran siswa dengan memanggil nama siswa satu
persatu, tahap selanjutnya guru membagikan soal pretest kepada 10 siswa yang
telah dipilih acak sebelumnya. Guru memberikan apersepsi kepada siswa dengan

44

mengajak siswa untuk mencari benda yang berhubungan dengan bentuk bangun
datar disekitar kelas. Kemudian guru memberikan demonstrasi menggunakan 1
lembar kertas berbentuk persegi panjang dan melipatnya menjadi bagian yang
sama besar. Siswa memulai kegiatan belajar dengan membaca dan memahami
petunjuk penggunaan buku yang ada pada halaman kedua setelah pemetaan SK,
KD, dan indikator. Terdapat beberapa kegiatan dalam buku interaktif yaitu
mencari simetri lipat dan simetri putar dari bangun datar yang telah disediakan di
buku, siswa juga diajak untuk menentukan jumlah simetri lipat dari bangun yang
dipilihnya. Pada bagian kesimpulan, siswa diminta untuk melengkapi tabel
kesimpulan yang berisi jumlah simetri lipat dan simetri putar bangun datar yang
terdapat dalam tabel.
Dari hasil uji coba terbatas didapatkan perbedaan hasil belajar siswa
sebelum menggunakan media pembelajaran dan setelah menggunakan media
pembelajaran. Selain itu siswa juga mengisi angket respon terhadap media
pembelajaran yang digunakan. Berdasarkan hasil pretest, posttest dan angket
respon siswa, serta hasil dari lembar observasi guru, maka dilakukan perbaikan
mengenai hal-hal yang kurang mendukung dalam proses pembelajaran uji coba
terbatas agar tidak terulang pada uji coba luas terhadap seluruh siswa kelas V SD
Negeri Ledok 07 yang berjumlah 24 siswa.
Tahap implementasi kedua yaitu uji coba luas terhadap 24 siswa kelas V
SD Negeri Ledok 07 yang dilaksanakan pada hari kamis, 27 April 2017. Tahapan
pembelajaran uji coba luas hampir sama dengan uji coba terbatas, yang
membedakan hanya proses yang berbeda yaitu memberlakukan beberapa aturan
selama proses pembelajaran. aturan tersebut digunakan untuk mengatur suasana
kelas agar menjadi kondusif dan lebih mudah dalam mengontrol pembelajaran.
selain memberlakukan beberapa aturan, dalam proses pembelajaran menggunakan
buku interaktif lebih diperjelas dalam mengarahkan siswa dalam mengggunakan
buku.
Kesimpulan hasil observasi guru selama dua pembelajaran berlangsung uji
coba terbatas dan uji coba luas dapat dilhat pada tabel 4.11 dibawah ini.

45

No.
1.
2.
3.
4.
5.

6.
7.
8.

Tabel 4.11
Hasil Observasi Guru Selama Uji Coba
Uji Coba
Instrumen
Terbatas
Menyampaikan materi pembelajaran sesuai

dengan materi yang ada didalam media
Mengembangkan isi media pembelajaran

Siswa antusias dalam mengikuti

pembelajaran
Memfasilitasi siswa untuk melakukan

kegiatan dengan media yang sudah dibuat
Mendorong siswa untuk bekerjasama dalam
belajar sesuai petunjuk dalam media
x
pembelajaran
Guru dan siswa membahas soal evaluasi

Dengan bimbingan guru, siswa dapat
x
menyimpulkan materi yang telah dipelajari
Siswa mengerjakan soal evaluasi


Uji Coba
Luas









Tahap terakhir dari implementasi adalah melakukan posttest untuk
mengukur hasil belajar siswa menggunakan media pembelajaran buku interaktif
pada materi simetri lipat dan simetri putar bangun datar. Tujuan dari
melaksanakan posttest adalah untuk mengukur keefektifan media pembelajaran
buku interaktif.
4.1.5

Evaluasi (Evaluation)
Tahap terakhir pengembangan produk pembelajaran dengan materi simetri

lipat dan simetri putar bangun datar adalah evaluasi penggunaan media
pembelajaran.
4.1.5.1 Analisis data kevalidan
Analisis data kevalidan diambil dari hasil penilaian validator dengan
lembar penilaian media pembelajaran. Hasil dari lembar penilaian produk yaitu
validasi aspek materi, validasi aspek media, dan validitas aspek soal. Berikut
adalah penjelasan dari validasi aspek materi, validasi aspek media, dan validasi
aspek soal.
1. Aspek Materi
Lembar penilaian aspek materi terdapat delapan butir penilaian yang
terdiri dari dua indikator yang harus terpenuhi. Hasil validasi pakar materi dapat
dilihat pada tabel 4.12 berikut.

46

No.
1.
2.

Tabel 4.12
Hasil Validasi Pakar Materi
Indikator
Skor Perolehan
Kesesuaian materi dengan
19
SK dan KD
Bahasa
12,5
Jumlah
31,5

Skor Maksimal
25
15
40

Berdasarkan penilaian pada aspek materi diperoleh jumlah skor 31,5
dengan presentasi 78%, kriteria penilaian pada tabel 4.12 menunjukkan kategori
sesuai.
2. Aspek Media
Lembar penilaian aspek media terdapat dua belas butir penilaian yang
terdiri dari tiga indikator yang harus terpenuhi. Hasil validasi pakar media dapat
dilihat pada tabel 4.13 dibawah ini.

No.
1.
2.
3.

Indikator
Tampilan
Isi Media
Bahasa
Jumlah

Tabel 4.13
Hasil Validasi Pakar Media
Skor Perolehan
18
14
12
44

Skor Maksimal
25
20
15
60

Berdasarkan penilaian pada aspek materi diperoleh jumlah skor 44 dengan
presentase 73,33%, kriteria penilaian pada tabel 4.13 menunjukkan kategori
sesuai.
3. Aspek Soal
Lembar penilaian aspek butir soal terdapat 20 butir soal pretest dan 20
butir soal posttest. Hasil validasi pakar soal pretest dapat dilihat pada tabel 4.14
dan tabel 4.15 untuk validasi soal posttest.
Tabel 4.14
Hasil Validasi Pakar Soal Pretest
Kompetensi
Dasar
6.4 Menyelidiki
sifat-sifat
kesebangunan
dan simetri

simetri
bangun

10

Jumlah Soal
Valid
10

simetri
bangun

10

10

20

20

Indikator

Menentukan
lipat suatu
datar
Menentukan
putar suatu
datar
Jumlah

Jumlah Soal

47

Berdasarkan hasil dari validasi pakar soal terdapat 20 item soal dinyatakan
valid, sehingga 20 item soal tersebut dapat digunakan sebagai soal pretest dalam
penelitian.
Tabel 4.15
Hasil Validasi Pakar Soal Posttest
Kompetensi
Dasar
6.4 Menyelidiki
sifat-sifat
kesebangunan
dan simetri

simetri
bangun

10

Jumlah Soal
Valid
10

simetri
bangun

10

10

20

20

Indikator

Menentukan
lipat suatu
datar
Menentukan
putar suatu
datar
Jumlah

Jumlah Soal

Hasil validasi soal posttest menunjukkan 20 butir soal dinyatakan valid,
sehingga dapat digunakan sebagai soal posttest dalam penelitian.
4.1.5.2 Analisis data keefektifan
Analisis data keefektifan digunakan untuk mengetahui tingkat perbedaan
penggunaan produk media dengan menggunakan presentase ketuntasan pretest
dan posttest yang ditunjang dengan hasil angket guru dan angket respon siswa
yang akan dijelaskan secara rinci sebagai berikut.
1. Analisis Data Pretest dan Data Posttest, Angket Respon Guru dan Angket
Respon Siswa, Hasil Observasi Guru dan Siswa
a. Data Uji Coba Terbatas
Data hasil pretest dan posttest disajikan dalam tabel distribusi frekuensi
untuk mempermudah dalam membuat interval kelas. Cara menghitung interval
kelas adalah sebagai berikut.
= 1+ 3,3 log n

K

Rentang data = data terbesar - data terkecil + 1
Panjang kelas = rentang : jumlah kelas
Keterangan:
K = Jumlah kelas interval
n = banyaknya data

48

1. Data Hasil Pretest
Data hasil pretest diolah berdasarkan rumus yang telah disajikan kemudian
didapatkan hasil perhitungan pretest sebagai berikut.
K

= 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 10
= 1 + 3,3 x 1
= 1 + 3,3
= 4,3
=4
Sedangkan rentang data dihitung dengan rumus sebagai berikut

Rentang data = data terbesar - data terkecil + 1
= 85 - 45 + 1
= 41
Panjang kelas = rentang : jumlah kelas
= 41 : 4
= 10,25
= 10
Berdasarkan

kasil

perhitungan,

distribusi

frekuensi

hasil

pretest

menggunakan 4 kelas dengan panjang kelas 10 dapat dilihat pada tabel 4.16
berikut ini.
Tabel 4.16
Distribusi Frekuensi Hasil Pretest
Kelas Interval
Frekuensi
Persentase
45-55
1
10%
56-66
3
30%
67-77
4
40%
78-89
2
20%
Jumlah
10 siswa
100%

Berdasarkan tabel 4.16 dapat diketahui bahwa siswa dalam kelas interval
45-55 sebanyak 1 siswa dengan persentase 10%. Pada interval 56-66 terdapat 3
siswa dengan persentase 30%. Jumlah siswa dalam kelas interval 67-77 sebanyak
4 siswa dengan persentase 40%. Jumlah siswa dalam kelas interval 78-89
sebanyak 2 siswa dengan persentase 20%.

49

2. Data Hasil Posttest
Data hasil posttest diolah berdasarkan rumus yang telah disajikan
sebelumnya, sehingga dihasilkan perhitungan sebagai berikut ini.
K

= 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 10
= 1 + 3,3 x 1
= 1 + 3,3
= 4,3
=4

Sedangkan rentang data dihitung dengan rumus sebagai berikut
Rentang data

= data terbesar - data terkecil + 1
= 95 - 60 + 1
= 36

Panjang kelas = rentang : jumlah kelas
= 36 : 4
=9
Berdasarkan

kasil

perhitungan,

distribusi

frekuensi

hasil

pretest

menggunakan 4 kelas dengan panjang kelas 9 dapat dilihat pada tabel 4.17
berikut ini.
Tabel 4.17
Distribusi Frekuensi Hasil Posttest
Kelas Interval
Frekuensi
Persentase
60-68
1
10%
69-77
2
20%
78-86
1
10%
87-95
6
60%
Jumlah
10 siswa
100%

Berdasarkan tabel 4.17 dapat diketahui bahwa siswa dalam kelas interval
60-68 sebanyak 1 siswa dengan persentase 10%. Pada interval 69-77 terdapat 2
siswa dengan persentase 20%. Jumlah siswa dalam kelas interval 78-86 sebanyak
1 siswa dengan persentase 10%. Jumlah siswa dalam kelas interval 87-95
sebanyak 6 siswa dengan persentase 60%.
3. Data Ketuntasan Hasil Pretest dan Posttest

50

Data ketuntasan hasil pretest dan posttest ditentukan berdasarkan KKM
yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 70. Data ketuntasan dapat dilihat pada tabel
4.18 berikut ini.
Tabel 4.18
Ketuntasan Hasil Pretest dan Posttest
Pretest
Posttest
Jumlah
Persentase
Jumlah
Persentase
6
60%
9
90%
4
40%
1
10%
10
100%
10
100%

Ketuntasan
Tuntas
Tidak Tuntas
Jumlah

Berdasarkan tabel 4.18 dapat diketahui bahwa hasil dari pretest terdapat 6
siswa atau 60% yang mencapai nilai diatas 70 dan siswa yang memperoleh nilai
dibawah 70 sebanyak 4 siswa atau 40%. Sedangkan hasil dari posttest
menunjukkan 9 siswa atau 90% memperoleh nilai diatas 70 dan 1 siswa atau 10%
memperoleh nilai dibawah 70.
b. Data Uji Coba Luas
Data hasil pretest dan posttest disajikan dalam tabel distribusi frekuensi
untuk mempermudah dalam membuat interval kelas. Cara menghitung interval
kelas adalah sebagai berikut.
K

= 1+3,3 log n

Rentang data

= data terbesar - data terkecil + 1

Panjang kelas

= rentang : jumlah kelas

Keterangan:
K = Jumlah kelas interval
n = banyaknya data
1. Data Hasil Pretest
Data hasil pretest diolah berdasarkan rumus yang telah disajikan kemudian
didapatkan hasil perhitungan pretest sebagai berikut.
K

= 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 24
= 1 + 3,3 x 1,38
= 1 + 4,55
= 5,55

51

=6
Sedangkan rentang data dihitung dengan rumus sebagai berikut
Rentang data = data terbesar - data terkecil + 1
= 80 - 40 + 1
= 41
Panjang kelas = rentang : jumlah kelas
= 41 : 6
= 6,83
=7
Berdasarkan

kasil

perhitungan,

distribusi

frekuensi

hasil

pretest

menggunakan 6 kelas dengan panjang kelas 7 dapat dilihat pada tabel 4.19 berikut
ini.
Tabel 4.19
Distribusi Frekuensi Hasil Pretest
Kelas Interval
Frekuensi
Persentase
40-46
4
16,67%
47-53
2
8,33%
54-60
5
20,83%
61-66
3
12,5%
67-73
5
20,83%
74-80
5
20,83%
Jumlah
24 siswa
100%

Dari tabel 4.19 tentang distribusi frekuensi hasil Pretest diketahui bahwa
jumlah siswa yang tuntas (>70) berjumlah 5 siswa dengan presentase 20,8% dan
siswa tidak tuntas berjumlah 19 siswa dengan presentase 79,2%. Hal tersebut
dapat diketahui dari hasil nilai dengan kelas interval 40-46 berjumlah 4 atau
16,67%, kelas interval 47-53 berjumlah 2 atau 8,33%, kelas interval 54-60
berjumlah 5 atau 20,8%, kelas interval 61-66 berjumlah 3 atau 12,5%, kelas
interval 67-73 berjumlah 5 atau 20,83%, dan kelas interval 74-80 berjumlah 5 atau
20,8%.

52

2. Data Hasil Posttest
Data hasil posttest diolah berdasarkan rumus yang telah disajikan
sebelumnya, sehingga dihasilkan perhitungan sebagai berikut ini.
K

= 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 24
= 1 + 3,3 x 1,38
= 1 + 4,55
= 5,55
=6

Sedangkan rentang data dihitung dengan rumus sebagai berikut
Rentang data = data terbesar - data terkecil + 1
= 100 - 50 + 1
= 51
Panjang kelas = rentang : jumlah kelas
= 51 : 6
= 8,5
=9
Berdasarkan

kasil

perhitungan,

distribusi

frekuensi

hasil

pretest

menggunakan 6 kelas dengan panjang kelas 9 dapat dilihat pada tabel 4.20 berikut
ini.
Tabel 4.20
Distribusi Frekuensi Hasil Posttest
Kelas Interval
Frekuensi
Persentase
50-58
2
8,3%
59-67
2
8,3%
68-76
7
29,16%
77-85
9
37,5%
86-94
1
4,16%
95-103
3
12,5%
Jumlah
24 siswa
100%

Dari tabel 4.20 diketahui bahwa jumlah siswa pada kelas interval 50-58
dan 59-67 masing-masing adalah 2 siswa atau 8,3%. Jumlah siswa pada kelas
interval 68-76 adalah 7 siswa atau 29,16%. Jumlah siswa pada kelas interval 7785 adalah 9 siswa atau 37,5%. Jumlah siswa pada kelas interval 86-94 adalah 1

53

siswa atau 4,16%. Jumlah siswa pada kelas interval 95-103 adalah 3 siswa atau
12,5%.
3. Data Deskriptif Hasil Pretest dan Posttest
Data deskripsi hasil pretest dan posttest menampilkan nilai terendah
(minimum), nilai tertinggi (maximum), nilai rata-rata (mean) dari hasil pretest dan
posttest. Data deskripsi diolah dengan aplikasi IBM SPSS Statistics 16 yang dapat
dilihat pada tabel 4.21 berikut ini.
Tabel 4.21
Deskripsi Statistik Hasil Pretest dan Posttest
N

Minimum

Maximum

Sum

Mean

Std. Deviation

Pretest

24

40

80

1490

62.08

11.971

Posttest

24

50

100

1840

76.67

12.394

Valid N (listwise)

24

Berdasarkan tabel 4.21 dapat dilihat bahwa nilai terendah dari pretest
adalah 40 dan nila tertinggi 80 dengan rata-rata 62,08. Sedangkan nilai terendah
dari posttest adalah 50 dengan nilai tertinggi 100 dan nilai rata-rata 76,67.
4. Data Ketuntasan Hasil Pretest dan Posttest
Data ketuntasan hasil pretest dan posttest ditentukan berdasarkan KKM
yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 70. Data ketuntasan dapat dilihat pada tabel
4.22 berikut ini.

Ketuntasan
Tuntas
Tidak Tuntas

Tabel 4.22
Ketuntasan Hasil Pretest dan Posttest
Pretest
Posttest
Jumlah
Persentase
Jumlah
Persentase
10
41,67%
20
83,33%
14
58,33%
4
16,56%

Berdasarkan tabel 4.22 dapat diketahui bahwa hasil dari pretest terdapat 10
siswa yang mencapai nilai diatas 70 atau 41,67% dan siswa yang memperoleh
nilai dibawah 70 sebanyak 14 siswa atau 58,33%. Sedangkan hasil dari posttest
menunjukkan 20 siswa atau 83,33% memperoleh nilai diatas 70 dan 4 siswa atau
16,56% memperoleh nilai dibawah 70.

54

5. Analisis Hasil Pretest dan Posttest
Analisis hasil pretest dan posttest dilakukan dengan melakukan uji
normalitas terlebih dahulu untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal
atau tidak. Jika data sudah berdistribusi normal, maka dapat dilakukan uji beda
rerata. Uji beda rerata dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rerata
antara hasil pretest dan posttest. Hasil uji normalitas dari hasil pretest dapat
dilihat pada tabel 4.23 dan hasil uji normalitas dari hasil posttest dapat dilihat
pada tabel 4.24 berikut.
Tabel 4.23
Uji Normalitas Hasil Pretest
a

Kolmogorov-Smirnov
Statistic
Pretest

df

.162

Shapiro-Wilk

Sig.
24

Statistic

.101

df

.941

Sig.
24

.169

a. Lilliefors Significance Correction

Dari hasil uji normalitas hasil pretest dapat diketahui bahwa nilai
signifikansi shapiro-Wilk menunjukkan angka 0,169 yang berarti data tersebut
berdistribusi normal karena nilai signifikansi > 0,05.
Tabel 4.24
Uji Normalitas Hasil Posttest
a

Kolmogorov-Smirnov
Statistic
Posttest

.148

df

Shapiro-Wilk

Sig.
24

.189

Statistic
.968

df

Sig.
24

.619

a. Lilliefors Significance Correction

Dari hasil uji normalitas hasil posttest dapat diketahui bahwa nilai
signifikansi shapiro-Wilk menunjukkan angka 0,619 yang berarti data tersebut
berdistribusi normal. Setelah diketahui bahwa data pretest dan posttest
berdistribusi normal maka dapat dilakukan uji beda rerata dengan menggunakan
uji T berpasangan (Paired Sample T-Test). Hasil dari uji T berpasangan dapat
dilihat pada tabel 4.25 berikut ini.

55

Tabel 4.25
Hasil Uji T Berpasangan
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the

Mean
Pair 1

Pretest Posttest

Std.

Std. Error

Deviation

Mean

-14.58333 12.06114

Difference
Lower

2.46197 -19.67630

Upper

Sig. (2t

-9.49036 -5.923

df

tailed)

23

.000

Berdasarkan hasil uji T berpasangan, Sig. (2-tailed) menunjukkan angka
0,000 berarti terdapat perbedaan antara pretest dan posttest karena 0.000 < 0,05.
Jika Sig. (2-tailed) menunjukkan angka dimana angka tersebut lebih dari 0,05,
maka data pretest dan posttest tidak menunjukkan perbedaan.
2. Analisis Data Kepraktisan
Analisis data kepraktisan dilakukan berdasarkan hasil angket respon guru
dan respon siswa terhadap media pembelajaran menggunakan buku interaktif.
Hasil dari angket respon guru dapat dilihat pada tabel 4.26 dan hasil angket respon
siswa pada tabel 4.27 berikut ini.

No.
1
2
3

4

5
6

Tabel 4.26
Respon Guru Terhadap Buku Interaktif
Skor
Indikator
Uji Coba
Uji Coba
Terbatas
Luas
Pembelajaran menggunakan media lebih
5
5
mudah
Media sangat membantu dalam proses
4
5
belajar mengajar
Pembelajaran dengan menggunakan media
4
4
membuat anak lebih aktif dan fokus dalam
mengikuti pembelajaran
Pembelajaran menggunakan media dapat
3
4
meningkatkan tanggungjawab siswa
Pembelajaran
dengan
media
dapat
meningkatkan rasa ingin tahu siswa
5
5
Pembelajaran dengan buku interaktif dapat
meningkatkan kerjasama antar anggota
4
4
kelompok
Jumlah rata-rata

Ratarata
5
4,5
4

4,5

5
4
27

56

Berdasarkan hasil respon guru terhadap buku interaktif pada uji coba
terbatas dan uji coba luas didapatkan jumlah skor rata-rata 27 yang termasuk
dalam kategori sangat sesuai. Sedangkan hasil angket respon siswa dapat dilihat
pada tabel berikut ini.

No.
1.
2.

3.

4.
5.
6.

Tabel 4.27
Respon Siswa Terhadap Buku Interaktif
Rata-rata Skor
Indikator
Uji Coba
Uji Coba Luas
Terbatas
Media ini membuatku lebih bersemangat
4,6
4,7
alam belajar
Penggunaan
media
yang
mudah
4,7
4,9
membuatku lebih cepat memahami materi
Susunan
media
yang
sederhana
membuatku
lebih
mudah
dalam
4,6
4,4
memahami materi
Petunjuk dalam media membuatku lebih
4,7
4,9
bersemangat
Petunjuk yang terdapat dalam media
3,9
4,3
mudah dipahami
Buku ini sangat menarik dalam membantu
4,3
4,3
saya belajar
Jumlah
26,8
27,5

Berdasarkan tabel 4.27 dapat diketahui bahwa jumlah skor rata-rata pada
uji coba terbatas yaitu 26,8 dan jumlah skor pada uji coba luas yaitu 27,5, maka
didapatkan rata-rata skor uji coba terbatas dan uji coba luas sebesar 27,15 yang
masuk dalam kriteria sangat sesuai.
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil akhir dari penelitian yang telah dilakukan sesuai dengan
alur model ADDIE dengan pendekatan konstruktivisme dengan subjek yang
diteliti yaitu guru dan siswa kelas 5 SDN Ledok 07 Salatiga dengan penggunaan
media pembelajaran buku interaktif pada materi simetri lipat dan simetri putar
bangun datar. Pembahasan lebih rinci dapat dilihat sebagai berikut.

57

4.2.1

Kevalidan Pembuatan Media Pembelajaran
Penelitian ini mengembangkan media pembelajaran buku interaktif pada

materi simetri lipat dan simetri putar bangun datar. Proses penyusunan media
pembelajaran berdasarkan teori pengembangan ADDIE yang terdiri dari 5 tahap.
Media pembelajaran buku interaktif yang dikembangkan memuat pemetaan SK,
KD dan indikator, petujuk penggunaan buku, aktivitas dalam pembelajaran,
latihan soal dan kesimpulan. Produk yang dikembangkan sudah di uji dan
disetujui oleh beberapa validator. Hasil validasi pakar materi mendapatkan skor
31,5 dengan kategori sesuai. Hasil validasi pakar media memperoleh skor 44
dengan kategori sesuai.
4.2.2

Keefektifan Pembuatan Media Pembelajaran
Keefektifan pembuatan media pembelajaran buku interaktif dapat dilihat

dari meningkatnya hasil pretest dan posttest. Hasil pretest yang rata-ratanya 62,1
menjadi 76,6 saat dilakukan posttest setelah menggunakan media pembelajaran
buku interaktif. Selain itu, keefektifan juga dapat dilihat dari jumlah siswa yang
tuntas sebelum dan sesudah menggunakan media pembelajaran buku interaktif.
Persentase siswa yang mencapai KKM ketika pretest hanya 41,67% sedangkan
persentase ketuntasan hasil posttest mencapai 83,33%. Berdasarkan hasil
perhitungan angket respon guru diperoleh jumlah skor rata-rata 27 dari 6 butir
penilaian dengan kategori sangat sesuai, dan dari hasil angket respon siswa
diperoleh skor27,15 dari 6 butir penilaian dengan kategori sangat sesuai.
4.3 Temuan Penelitian
Berdasarkan hasil pengamatan dari proses pembelajaran menggunakan
media pembelajaran buku interatif didapatkan beberapa hal yang dapat dijadikan
temuan penelitian, yaitu :
1. Siswa menyukai tampilan dan ilustrasi yang terdapat pada buku interaktif.
Sebelumnya siswa hanya belajar dengan menggunakan lembar kerja siswa dan
buku paket.
2. Siswa terlihat antusias dan secara tidak langsung lebih berkonsentrasi dalam
memahami materi dengan memperhatikan dan malkukan kegiatan yang ada
didalam buku interaktif.

58

3. Siswa lebih mudah dalam memahami dan menyelesaikan soal yang berhungan
dengan materi yang disajikan dalam buku interaktif.
4. Melalui kegiatan berkelompok, siswa dapat berlatih berdiskusi bersama
dengan teman kelompoknya.