MAKALAH MODEL INKUIRI IPA SD
MODEL BELAJAR PENEMUAN (INKUIRI)
A. PENGERTIAN
Kata inkuiri berasal dari bahasa inggris “Inquiry” berarti pertanyaan,
pemeriksaan, atau penyelidikan. Model pembelajaran inquiry adalah rangkaian
kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan
analisis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang
dipertanyakan (Sanjaya, 2006).
Menurut piaget bahwa model pembelajaran inquiry adalah model
pembelajaran yang mempersiapkan siswa pada situasi untuk melakukan
eksperimen sendiri secara luas agar melihat apa yang terjadi, ingin melakukan
sesuatu, mengajukan pertanyaan-pertanyaan, dan mencari jawabannya sendiri,
serta menghubungkan penemuan yang satu dengan penemuan yang lain,
membandingkan apa yang ditemukannya dengan yang ditemukan siswa lain
(mulyasa, 2008).
Dengan melihat kedua pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
model pembelajaran inquiry adalah model pembelajaran yang mempersiapkan
siswa pada situasi untuk melakukan eksperimen sendiri sehingga dapat berpikir
secara kritis untuk mencari dan menemukan jawaban dari suatu masalah yang
dipertanyakan. Atau dengan kata lain, model pembelajaran inkuiri adalah model
pembelajaran dimana siswa dituntut untuk lebih aktif dalam proses penemuan,
penempatan siswa lebih banyak belajar sendiri serta mengembangkan keaktifan
dalam memecahkan masalah.
B. TEORI-TEORI BELAJAR YANG MELANDASI
Adapun teori-teori belajar yang mendasari proses pembelajaran dengan
model inkuiri antara lain:
1. Teori Belajar Kontruktivisme
Menurut pandanganteori ini siswa mengkontruksi pengetahuan mereka
sendiri melalui interaksidengan objek, fenomena, data-data, fakta-fakta,
pengalaman dan lingkungannya.
1
Pengetahuan yang dikontruksi dianggap benar, bila pengetahuan tersebut
dapat digunakan untuk memecahkan masalah sesuai dengan masalah yang
dihadapi.
Kontruktivisme juga beranggapan bahwa pengetahuan tidak dapat
ditransfer begitu saja dari sesorang kepada orang lain, tetapi harus
diinterpretasikan sendiri oleh masing-masing individu. Artinya, pengetahuan
bukanlah sesuatu yang sudah jadi, melainkan proses yang berkembang terus
menerus.
Salah
satu
tokoh
kontruktivisme
yaitu
Piaget
berpendapat
bahwa:‘pengetahuan yang dibuat dalam pikiran anak, selama anak tersebut
terlibat dalam proses pembelajaran merupakan akibat dari interaksi
secaraaktif
dengan
lingkunganya
melalui
proses
asimilasi
dan
akomodasi.Asimilasi adalah suatu proses kognitif untuk menyerap setiap
informasi baru ke dalam pikirannya seperti: presepsi, konsep, dan sebagainya.
Selanjutnya akomodasi masalah suatu proses restrukrisasi informasi yang
sudah ada atau kemampuan menyusun kembali struktur pikirannya karena
pengaruh informasi yang baru saja diterima’.
Selain Piaget, ahli konstruktivisme Vygostsky berpendapat bahwa
“perkembangan intelektual seorang anak yang sedang mengalami proses
pembelajaran juga oleh faktor sosialnya”. Maksudnya, perkembangan anak
secara kognitif dipengaruhi olehlingkungan sosial dimanaanak itu berada.
Jadi, belajar dianggap sebagai proses untuk mengkonstruksi
pengetahuan yang dilakukan oleh siswa secara mandiri. Karena siswa
diarahkan untuk menjawab materi sesuai dengan kemampuan dan
pengetahuan yang dimilikinya saat itu.Disamping itu,dalamkonstruktivisme
proses belajar dipengaruhi oleh faktor pengalaman danlingkungan yang
mendukung dalam memecahkan masalah, melakukanpenyelidikan, dan
menarik suatu kesimpulan. Hal ini sejalan dengan rancanganmateri yang
disesuaikan dengan masalah yang baisa dialami dilingkungan seharihari.Dengan demikian teori kontruktivisme berkaitan dengan penjelasan
melalui metode inkuiri.
2
2. Belajar Bermakna Dari Ausubel
Belajar menurut Ausubel ada dua jenis, yaitu 1) belajarbermakna
(meaningful learning), dan 2) belajar menghafal (rate learning).
Belajar bermakna merupakan suatu proses dimana setiap informasi
ataupengetahuan
baru dihubungkan dengan struktur pengertian
atau
pemahaman yang sudah dimilikinya oleh siswa sebelumnya. Belajar bermakna
terjadi bila siswamampu menghubungkan setiap informasi baru kedalam
struktur pengetahuan mereka. Hal ini terjadi melalui pemahaman siswa
terhadap sebuah konsep, mampu mengubah konsep melalui proses asimilasi
dan akomodasi konsep. Sehingga menyebabkan peningkatan kemampuan
untuk memecahkan masalah.Untuk itu dapat dikatakan teori belajar bermakna
dari Ausubel sesuai dengan model pembelajaran inkuiri. Karena siswa
mengidentifikasi masalah dan menyelesaikan materi secaramandiri tanpa
dibimbing oleh guru.
3. Belajar Penemuan Dari Bruner
Salah satu model instruksional kognitif yang sangat berpengaruh ialah
model
dari
Jerome
Bruner
yang
dikenal
dengan
nama
belajar
penemuan.Bruner menganggap, bahwa “belajar penemuan sesuai dengan
pencarian secara aktif oleh manusia”. Menurut Bruner, siswa disarankan
berusaha sendiri untukmemecahkan masalah yang berinteraksi dengan
lingkungan, agar mereka memperoleh pengalaman, melakukan eksperimen
dan menemukan konsep itu sendiri.
Catatan dalam bukunya “The act Discovery” Bruner mengemukakan
beberapa kebaikan dari belajar penemuan yaitu:
Meningkatkan potensi intelektual
Mengalihkan ketergantungan dari hadiah eksentrik ke hadiah intrinsic
Menguasai heuristika penemuan
Meningkatkan daya ingat
Berdasarkan pendapat yang diungkapkan Bruner, model inkuiri
mempunyai kesesuaian dengan teori belajar penemuan. Karena siswa
3
diarahkan untuk menyelesaikan permasalahan pada lembar kerja sesuai
dengan pengetahuan dan kemampuan sendiri.Setelah itu siswa berdiskusi
dan dapat menarik kesimpulan sendiri mengenai materi yang diberikan.
C. KONDISI BELAJAR
Kondisi umum yang merupakan syarat timbulnya kegiatan inkuiri bagi
siswa adalah :
1. Aspek sosial di kelas dan suasana terbuka yang mengundang siswa
berdiskusi
2. Inkuiri berfokus pada hipotesis dan
3. Penggunaan fakta
Susunan kelas yang nyaman merupakan hal yang penting dalam
pembelajaran inkuiri karena pertanyaan-pertanyaan harus berasal dari siswa
agar proses pembelajaaran dapat dicapai dengan baik. Kerja sama guru dengan
siswa, siswa dengan siswa diperlukan juga adanya dorongan secara aktif dari
guru dan teman.
Untuk menciptakan kondisi seperti itu peran guru adalah sebagai berikut :
1. Motivator, memberi rangsangan agar siswa aktif dan bergairah berfikir
2. Fasilitator, menunjukkan jalan keluar jika siswa mengalami kesulitan
3. Penanya, menyadarkan siswa dari kekeliruan yang mereka buat
4. Administrator, bertanggung jawab dalam seluruh kegiatan kelas
5. Pengarah, memimpin kegiatan siswa untuk mencapai tujuan yang
diharapkan
6. Manager, mengelola sumber belajar, waktu dan organisasi kelas
7. Rewarder, pemberi penghargaan pada prestasi yang dicapai siswa
Pembelajaran inkuiri memiliki beberapa ciri, di antaranya:
1) Pembelajaran inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal
untuk mencari dan menemukan. Artinya, pada pembelajaran inkuiri
menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Dalam proses pembelajaran,
siswa tidak hanya berperan sebagai penerima materi pelajaran melalui
4
penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan
sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri.
2) Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan
menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga
diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self belief). Dengan
demikian, pada pembelajaran inkuiri menempatkan guru bukan sebagai
satu-satunya sumber belajar, tetapi lebih diposisikan sebagai fasilitator dan
motivator belajar siswa. Aktivitas pembelajaran biasanya dilakukan melalui
proses tanya jawab antara guru dan siswa. Karena itu kemampuan guru
dalam menggunakan teknik bertanya merupakan syarat utama dalam
melakukan inkuiri. Guru dalam mengembangkan sikap inkuiri di kelas
mempunyai peranan sebagai konselor, konsultan, teman yang kritis dan
fasilitator. Ia harus dapat membimbing dan merefleksikan pengalaman
kelompok, serta memberi kemudahan bagi kerja kelompok.
3) Tujuan dari pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan
berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan
kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental.
Dengan demikian, dalam pembelajaran inkuiri siswa tidak hanya dituntut
untuk menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat
menggunakan potensi yang dimilikinya. Manusia yang hanya menguasai
pelajaran belum tentu dapat mengembangkan kemampuan berpikir secara
optimal. Sebaliknya, siswa akan dapat mengembangkan kemampuan
berpikirnya manakala ia bisa menguasai materi pelajaran.
Prinsip-Prinsip Pembelajaran Inkuiri
Pembelajaran inkuiri mengacu pada prinsip-prinsip berikut ini:
1. Berorientasi pada Pengembangan Intelektual.
Tujuan utama dari pembelajaran inkuiri adalah pengembangan kemampuan
berpikir. Dengan demikian, pembelajaran ini selain berorientasi kepada hasil
belajar juga berorientasi pada proses belajar.
5
2. Prinsip Interaksi.
Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi, baik interaksi
antara siswa maupun interaksi siswa dengan guru, bahkan interaksi antara
siswa dengan lingkungan. Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti
menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur
lingkungan atau pengatur interaksi itu sendiri.
3. Prinsip Bertanya.
Peran guru yang harus dilakukan dalam menggunakan pembelajaran ini adalah
guru sebagai penanya. Sebab, kemampuan siswa untuk menjawab setiap
pertanyaan pada dasarnya sudah merupakan sebagian dari proses berpikir.
Dalam hal ini, kemampuan guru untuk bertanya dalam setiap langkah inkuiri
sangat diperlukan. Di samping itu, pada pembelajaran
ini juga perlu
dikembangkan sikap kritis siswa dengan selalu bertanya dan mempertanyakan
berbagai fenomena yang sedang dipelajarinya.
4. Prinsip Belajar untuk Berpikir.
Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi belajar adalah
proses berpikir (learning how to think), yakni proses mengembangkan potensi
seluruh otak. Pembelajaran berpikir adalah pemanfaatan dan penggunaan otak
secara maksimal.
5. Prinsip Keterbukaan.
Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan
berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan kebenarannya.
Tugas guru adalah menyediakan ruang untuk memberikan kesempatan kepada
siswa mengembangkan hipotesis dan secara terbuka membuktikan kebenaran
hipotesis yang diajukannya.
6
D. SINTAKS
Secara umum, langkah-langkah model pembelajaran inkuiri sebagai
berikut :
1. Orientasi
Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim
pembelajaran yang responsif. Pada langkah ini guru mengkondisikan agar
siswa siap melaksanakan proses pembelajaran. Guru merangsang dan
mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah. Langkah orientasi
merupakan langkah yang sangat penting. Keberhasilan startegi ini sangat
tergantung
pada
kemauan
siswa
untuk
beraktivitas
menggunakan
kemampuannya dalam memecahkan masalah, tanpa kemauan dan kemampuan
maka proses pembelajaran tidak akan berjalan dengan lancar.
2. Merumuskan masalah
Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu
persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah
persoalan yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka-teki itu.
Dikatakan teka-teki dalam rumusan masalah yang ingin dikaji disebabkan
masalah itu tentu ada jawabannya, dan siswa didorong untuk mencari jawaban
yang tepat. Proses mencari jawaban itulah yang sangat penting dalam strategi
inkuiri, oleh sebab itu melalui proses tersebut siswa akan memperoleh
pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya mengembangkan mental
melalui proses berpikir.
3. Merumuskan hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang
sedang dikaji.Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya.
Perkiraan sebagai hipotesis bukan sembarang perkiraan, tetapi harus memiliki
landasan berpikir yang kokoh, sehingga hipotesis yang dimunculkan itu
bersifat rasional dan logis. Kemampuan berpikir logis itu sendiri akan sangat
dipengaruhi oleh kedalaman wawasan yang dimiliki serta keluasan
7
pengalaman. Dengan demikian, setiap individu yang kurang mempunyai
wawasan akan sulit mengembangkan hipotesis yang rasional dan logis.
4. Mengumpulkan data
Mengumpulkan data adalah aktifitas menjaring informasi yang
dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam pembelajaran
inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting
dalam pengembangan intelektual. Proses pemgumpulan data bukan hanya
memerlukan motivasi yang kuat dalam belajar, akan tetapi juga membutuhkan
ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi berpikirnya.
5. Menguji hipotesis
Menguji hipotesis adalah menentukan jawaban yang dianggap diterima
sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan
data. Menguji hipotesis juga berarti mengembangkan kemampuan berpikir
rasional. Artinya, kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan
argumentasi, akan tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapat
dipertanggungjawabkan.
6. Merumuskan kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang
diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Untuk mencapai kesimpulan
yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa data mana yang
relevan.
8
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
I.
Sekolah
:
Sd Xx
Mata Pelajaran
:
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Semester
:
IV / 1
Pertemuan Ke-
:
1
Alokasi Waktu
:
2 X 35 Menit ( 1 X Pertemuan )
STANDAR KOMPETENSI
Memahami beragam sifat dan perubahan wujud benda serta berbagai cara
penggunaan benda berdasarkan sifatnya.
II. KOMPETENSI DASAR
Menjelaskan hubungan antara sifat bahan dan kegunaannya
III. INDIKATOR
Menyebutkan benda-benda di sekitar dan kegunaanya
Menyebutkan sifat bahan dari benda-benda yang dikenal siswa
Melakukan percobaan tentang sifat bahan dan kegunannya
Menyimpulkan hasil percobaan tentang sifat bahan dan kegunaannya
Mengomunikasikan hasil percobaan tentang sifat bahan dan kegunaannya
Menjelaskan hubungan antara sifat bahan dan kegunaannya
IV. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mendapat materi dari guru tentang sifat bahan dan kegunannya,
diharapkan siswa dapat :
1. Menyebutkan sifat bahan dan kegunaan benda-benda di sekitar
2. Menjelaskan hubungan antara sifat bahan dan kegunaannya
V. MODEL PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran Inkuiri
9
VI. METODE PEMBELAJARAN
Tanya jawab
Diskusi
Demonstrasi
Pemberian tugas
VII.KARAKTER YANG DIHARAPKAN
Disiplin
Rasa hormat dan perhatian
Tekun
Kritis
Bertanggung jawab
VIII. MATERI PEMBELAJARAN
Sifat Bahan dan Kegunaannya
Di lingkungan sekitar kita banyak terdapat bahan yang sering digunakan dalam
kesehariannya. Ada beberapa bahan yang digunakan untuk membuat benda.
Bahan tersebut antara lain :
1. Logam
Logam merupakan bahan yang keras,kuat, tahan panas, dan dapat
menghantarkan panas dengan baik. Contoh jenis-jenis logam antara lain;
aluminium, besi, dan tembaga.
2. Kayu
Kayu adalah bahan yang berasal dari tumbuhan berkayu, seperti pohon damar,
pohon jati, dan pohon cendana. Fungsi kayu dalam kehidupan sehari-hari
sangat banyak diantaranya yaitu : digunakan sebagai tiang atau penyangga
atap rumahmu, pembuatan kursi, meja, dll.
3. Plastik
Plastik merupakan bahan yang terbuat dari minyak mentah dan diolah secara
kimiawi. Plastik memiliki beberapa sifat, antara lain tidak dapat ditembus air
dan mudah dibentuk.
10
4. Karet
Karet merupakan bahan yang berasal dari getah pohon karet. Karet memiliki
sifat yang lentur, elastis, dan tidak dapat ditembus air.
5. Kaca
Kaca adalah salah satu benda penting yang banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Jendela, cermin, lensa, dan layar televisi salah satu
contoh dari benda kaca.
Contoh Hubungan sifat bahan dan kegunaannya
Plastik adalah bahan yang tahan terhadap air, maka kita menggunakan
plastik untuk wadah air. Plastik ternyata mudah terbakar, maka kita tidak bisa
meggunakan plastik sebagai bahan untuk membuat panci atau penggorengan.
Panci dan penggorengan harus dibuat dari logam agar tidak terbakar.
Setiap bahan memiliki sifat tertentu. Sifat logam umumnya berbeda
dengan sifat karet, platik dan kayu. Demikian halnya dengan sifat bahan-bahan
lain yang umumnya berbeda satu sama lainnya. Meskipun demikian, ada pula
yang bahan-bahan yang memiliki kesamaan sifat.
Untuk membuat benda yang kuat, maka digunakan bahan yang juga kuat dan
keras.
Untuk membuat benda yang dapat dilipat atau mungkin dapat dibengkokkan,
maka digunakanlah bahan yang lentur. Untuk
membuat benda yang mudah
dibawa ke mana-mana, maka digunakanlah bahan yang ringan.
Untuk membuat benda yang tidak tembus air. Semikian seterusnya. Jadi perlu
diingat bahwa setiap benda dan sifat bahannya harus memiliki kesesuaian.
IX. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Fase
Fase 1
Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Guru memberikan salam, dilanjutkan 5 Menit
Orientasi
dengan berdoa, mengabsen kehadiran
siswa kemudian mengkondisikan kelas
Guru
menyampaikan
tujuan
11
pembelajaran
Guru memperkenalkan
bahan dari
plastik, logam, kayu, dan karet pada
siswa
Guru memanggil empat siswa ke depan
kelas, mengamati sifat-sifat bahan
tersebut dan menjelaskan sifat-sifat
Fase 2
dari masing-masing bahan tersebut
Guru memberi kesempatan siswa 5 Menit
Merumuskan
untuk bertanya tentang demonstrasi
masalah
tersebut
Siswa menuliskan pertanyaan yang
berkaitan dengan sifat dan kegunaan
bahan di papan tulis
Siswa
dengan
bimbingan
guru
menentukan rumusan masalah yang
akan dipecahkan bersama
Fase 3
Merumuskan
Hipotesis
Siswa membentuk kelompok yang 10 Menit
terdiri dari 5 orang
Guru memberi kesempatan kepada
setiap kelompok untuk menentukan
ketua kelompok
Melalui
diskusi
menjawab
dipilih
kelompok,
pertanyaan
bersama
yang
sebagai
siswa
telah
rumusan
masalah
Setiap
kelompok
menuliskan
jawabannya di selembar kertas dan
dikumpulkan di meja guru
Guru
menyampaikan
tujuan,
garis
12
besar materi, dan kegiatan yang akan
dilakukan pada proses pembelajaran
Fase 4
Siswa berkelompok sesuai dengan 30 Menit
Mengumpulkan
kelompok yang telah dibentuk, Guru
data dengan
membagi LKS
melakukan
percobaan
Guru memberi
untuk
kesempatan
mencermati
menanyakan
hal-hal
LKS
yang
siswa
dan
kurang
dimengerti
Siswa mempersiapkan alat dan bahan
yang akan digunakan dalam percobaan
tentang
sifat
dan
kegunaan
bahan sesuai LKS
Ketua kelompok membagi tugas pada
anggotanya
Siswa melakukan percobaan tentang
bahan dan
kegunaannya
berkelompok
secara
sesuailangkah-langkah
di LKS.
Guru memantau dan membimbing
kegiatan
siswa
dalam
melakukan
percobaan
Setiap
kelompok mencatat hasil percobaan
tentang sifat bahandan kegunaannya
Setiap kelompok mencatat data hasil
percobaan tentang struktur bahan pada
lembar pengamatan
Bersama
kelompok,
siswa
mendiskusikan data hasil pengamatan
13
serta menjawab pertanyaan yang ada
pada LKS dan menjawab rumusan
Fase 5
masalah
Siswa
membandingkan
hipotesis 15 Menit
Menguji
dengan hasil diskusi tentang sifat
Hipotesis
bahan dan kegunaannya
Perwakilan
setiap
kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya dan
kelompok lain dapat menanggapi
Fase 6
Menarik
kesimpulan
Guru mengumumkan kelompok terbaik 5 Menit
hasil diskusinya
Guru membimbing siswa melakukan
diskusi kelas dan memberi pemantapan
konsep
tentang sifat
bahan
dan
kegunaannya
Guru
bersama
siswa
menarik
kesimpulan mengenai hubungan antara
sifat dan kegunaannya
Guru memberi kesempatan kepada
siswa untuk bertanya mengenai hal-hal
yang belum dimengerti
Guru menutup pembelajaran
X. SARANA/ALAT DAN SUMBER BELAJAR
1. Alat dan bahan untuk percobaan
2. Alat tulis
3. Buku IPA SD
14
XI. PENILAIAN
1. PENILAIAN PRODUK
Kelompok ke-
No
NAMA SISWA/I
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
A
B
C
D
E
f
G
H
I
J
2
SKOR YANG
DIPEROLEH
Dst
2. PENILAIAN PROSES
Kelompok ke.......
S
Aspek Yang Diamati
No.
Nama
Siswa
Keaktifan
Kerjasama
Disiplin
K
Menghargai
Pendapat Teman
O
R
1
1
2
3
4
5
2 3 4 1
2 3 4 1
2
3 4
1
2 3
4
A
B
C
D
E
.......
........
3. PENILAIAN AKHIR
15
NILAI PRODUK
NILAI PROSES
N
NAMA
O
SISWA/I
SKOR
NILAI
SKOR
NILAI
1
A
2
B
3
C
4
D
5
E
Dst
Keterangan : Nilai Akhir = Nilai Produk + Nilai Proses
NILAI
AKHIR
Pekanbaru, ..............................
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Guru Mata Pelajaran IPA
........................................
.........................................
NIP :..................................
NIP :................................
(LAMPIRAN)
LKS
Sifat Bahan Dan Kegunaannya
A. TUJUAN
Mengetahui hubungan antara sifat bahan dan kegunaannya.
B. TEORI SINGKAT
Di lingkungan sekitar kita banyak terdapat bahan yang sering digunakan
dalam kesehariannya. Ada beberapa bahan yang digunakan untuk membuat
benda. Bahan tersebut antara lain logam, kayu, plastik, karet, dan kaca. Setiap
bahan memiliki sifat tertentu. Sifat logam umumnya berbeda dengan sifat
karet, platik dan kayu. Demikian halnya dengan sifat bahan-bahan lain yang
umumnya berbeda satu sama lainnya.
Setiap sifat benda memiliki hubungan dengan kegunaannya. Misalnya
plastik adalah bahan yang tahan terhadap air, maka kita menggunakan plastik
untuk wadah air. Plastik ternyata mudah terbakar, maka kita tidak bisa
16
meggunakan plastik sebagai bahan untuk membuat panci atau penggorengan.
Panci dan penggorengan harus dibuat dari logam agar tidak terbakar.
C. ALAT DAN BAHAN
Benda-benda disekitar
Alat tulis
D. LANGKAH KERJA
1. Bentuklah kelompok. Masing-masing kelompok terdiri atas lima siswa
2. Amatilah bahan-bahan seperti plastik, kain, logam, kayu, karet, dan kaca
yang ada di lingkungan sekitar
3. Tulislah hasil pengamatanmu pada tabel pengamatan.
4. Buatlah kesimpulan.
E. HASIL PENGAMATAN
No
Contoh Bahan
1
Plastik
2
Kain
3
Logam
4
Kayu
Sifat Bahan
Kedap air
Kegunaan
.................................
.................................
.................................
.................................
.................................
.................................
.................................
.................................
.................................
.................................
.................................
.................................
.................................
.................................
.................................
.................................
.................................
.................................
.................................
.................................
.................................
.................................
.................................
17
5
Karet
.................................
.................................
.................................
.................................
.................................
.................................
.................................
6
Kaca
.................................
................................
.................................
.................................
.................................
Jawablah pertanyaan berikut!
1. Bahan apa yang paling banyak ditemukan di lingkungan sekitarmu?
Bagaimana sifat bahan-bahan tersebut?
....................................................................................................................
....................................................................................................................
2. Bahan-bahan apa yang paling banyak digunakan untuk memasak?
Bagaimana sifat bahan-bahan tersebut?
......................................................................................................................
......................................................................................................................
3. Bahan yang digunakan untuk ban kendaraan? Bagaimana sifat bahan
tersebut?
....................................................................................................................
....................................................................................................................
F. SIMPULAN
Mengapa sifat dan kegunaan saling berpengaruh? Bagaimanakah hubungan
antara keduanya?
......................................................................................................................
......................................................................................................................
G. UJI PEMAHAMAN
18
1. Apa sifat bahan yang paling tepat untuk membuat kemasan makanan
ringan?
......................................................................................................................
2. Terbuat dari apakah jas hujan? Bagaimana kegunaannya?
...................................................................................................................
3. Buatlah contoh lain penggunaan dari bahan karet selain ban kendaraan!
......................................................................................................................
4. Sebutkan contoh hubungan antara sifat bahan logam dan kegunaannya!
...................................................................................................................
19
A. PENGERTIAN
Kata inkuiri berasal dari bahasa inggris “Inquiry” berarti pertanyaan,
pemeriksaan, atau penyelidikan. Model pembelajaran inquiry adalah rangkaian
kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan
analisis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang
dipertanyakan (Sanjaya, 2006).
Menurut piaget bahwa model pembelajaran inquiry adalah model
pembelajaran yang mempersiapkan siswa pada situasi untuk melakukan
eksperimen sendiri secara luas agar melihat apa yang terjadi, ingin melakukan
sesuatu, mengajukan pertanyaan-pertanyaan, dan mencari jawabannya sendiri,
serta menghubungkan penemuan yang satu dengan penemuan yang lain,
membandingkan apa yang ditemukannya dengan yang ditemukan siswa lain
(mulyasa, 2008).
Dengan melihat kedua pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
model pembelajaran inquiry adalah model pembelajaran yang mempersiapkan
siswa pada situasi untuk melakukan eksperimen sendiri sehingga dapat berpikir
secara kritis untuk mencari dan menemukan jawaban dari suatu masalah yang
dipertanyakan. Atau dengan kata lain, model pembelajaran inkuiri adalah model
pembelajaran dimana siswa dituntut untuk lebih aktif dalam proses penemuan,
penempatan siswa lebih banyak belajar sendiri serta mengembangkan keaktifan
dalam memecahkan masalah.
B. TEORI-TEORI BELAJAR YANG MELANDASI
Adapun teori-teori belajar yang mendasari proses pembelajaran dengan
model inkuiri antara lain:
1. Teori Belajar Kontruktivisme
Menurut pandanganteori ini siswa mengkontruksi pengetahuan mereka
sendiri melalui interaksidengan objek, fenomena, data-data, fakta-fakta,
pengalaman dan lingkungannya.
1
Pengetahuan yang dikontruksi dianggap benar, bila pengetahuan tersebut
dapat digunakan untuk memecahkan masalah sesuai dengan masalah yang
dihadapi.
Kontruktivisme juga beranggapan bahwa pengetahuan tidak dapat
ditransfer begitu saja dari sesorang kepada orang lain, tetapi harus
diinterpretasikan sendiri oleh masing-masing individu. Artinya, pengetahuan
bukanlah sesuatu yang sudah jadi, melainkan proses yang berkembang terus
menerus.
Salah
satu
tokoh
kontruktivisme
yaitu
Piaget
berpendapat
bahwa:‘pengetahuan yang dibuat dalam pikiran anak, selama anak tersebut
terlibat dalam proses pembelajaran merupakan akibat dari interaksi
secaraaktif
dengan
lingkunganya
melalui
proses
asimilasi
dan
akomodasi.Asimilasi adalah suatu proses kognitif untuk menyerap setiap
informasi baru ke dalam pikirannya seperti: presepsi, konsep, dan sebagainya.
Selanjutnya akomodasi masalah suatu proses restrukrisasi informasi yang
sudah ada atau kemampuan menyusun kembali struktur pikirannya karena
pengaruh informasi yang baru saja diterima’.
Selain Piaget, ahli konstruktivisme Vygostsky berpendapat bahwa
“perkembangan intelektual seorang anak yang sedang mengalami proses
pembelajaran juga oleh faktor sosialnya”. Maksudnya, perkembangan anak
secara kognitif dipengaruhi olehlingkungan sosial dimanaanak itu berada.
Jadi, belajar dianggap sebagai proses untuk mengkonstruksi
pengetahuan yang dilakukan oleh siswa secara mandiri. Karena siswa
diarahkan untuk menjawab materi sesuai dengan kemampuan dan
pengetahuan yang dimilikinya saat itu.Disamping itu,dalamkonstruktivisme
proses belajar dipengaruhi oleh faktor pengalaman danlingkungan yang
mendukung dalam memecahkan masalah, melakukanpenyelidikan, dan
menarik suatu kesimpulan. Hal ini sejalan dengan rancanganmateri yang
disesuaikan dengan masalah yang baisa dialami dilingkungan seharihari.Dengan demikian teori kontruktivisme berkaitan dengan penjelasan
melalui metode inkuiri.
2
2. Belajar Bermakna Dari Ausubel
Belajar menurut Ausubel ada dua jenis, yaitu 1) belajarbermakna
(meaningful learning), dan 2) belajar menghafal (rate learning).
Belajar bermakna merupakan suatu proses dimana setiap informasi
ataupengetahuan
baru dihubungkan dengan struktur pengertian
atau
pemahaman yang sudah dimilikinya oleh siswa sebelumnya. Belajar bermakna
terjadi bila siswamampu menghubungkan setiap informasi baru kedalam
struktur pengetahuan mereka. Hal ini terjadi melalui pemahaman siswa
terhadap sebuah konsep, mampu mengubah konsep melalui proses asimilasi
dan akomodasi konsep. Sehingga menyebabkan peningkatan kemampuan
untuk memecahkan masalah.Untuk itu dapat dikatakan teori belajar bermakna
dari Ausubel sesuai dengan model pembelajaran inkuiri. Karena siswa
mengidentifikasi masalah dan menyelesaikan materi secaramandiri tanpa
dibimbing oleh guru.
3. Belajar Penemuan Dari Bruner
Salah satu model instruksional kognitif yang sangat berpengaruh ialah
model
dari
Jerome
Bruner
yang
dikenal
dengan
nama
belajar
penemuan.Bruner menganggap, bahwa “belajar penemuan sesuai dengan
pencarian secara aktif oleh manusia”. Menurut Bruner, siswa disarankan
berusaha sendiri untukmemecahkan masalah yang berinteraksi dengan
lingkungan, agar mereka memperoleh pengalaman, melakukan eksperimen
dan menemukan konsep itu sendiri.
Catatan dalam bukunya “The act Discovery” Bruner mengemukakan
beberapa kebaikan dari belajar penemuan yaitu:
Meningkatkan potensi intelektual
Mengalihkan ketergantungan dari hadiah eksentrik ke hadiah intrinsic
Menguasai heuristika penemuan
Meningkatkan daya ingat
Berdasarkan pendapat yang diungkapkan Bruner, model inkuiri
mempunyai kesesuaian dengan teori belajar penemuan. Karena siswa
3
diarahkan untuk menyelesaikan permasalahan pada lembar kerja sesuai
dengan pengetahuan dan kemampuan sendiri.Setelah itu siswa berdiskusi
dan dapat menarik kesimpulan sendiri mengenai materi yang diberikan.
C. KONDISI BELAJAR
Kondisi umum yang merupakan syarat timbulnya kegiatan inkuiri bagi
siswa adalah :
1. Aspek sosial di kelas dan suasana terbuka yang mengundang siswa
berdiskusi
2. Inkuiri berfokus pada hipotesis dan
3. Penggunaan fakta
Susunan kelas yang nyaman merupakan hal yang penting dalam
pembelajaran inkuiri karena pertanyaan-pertanyaan harus berasal dari siswa
agar proses pembelajaaran dapat dicapai dengan baik. Kerja sama guru dengan
siswa, siswa dengan siswa diperlukan juga adanya dorongan secara aktif dari
guru dan teman.
Untuk menciptakan kondisi seperti itu peran guru adalah sebagai berikut :
1. Motivator, memberi rangsangan agar siswa aktif dan bergairah berfikir
2. Fasilitator, menunjukkan jalan keluar jika siswa mengalami kesulitan
3. Penanya, menyadarkan siswa dari kekeliruan yang mereka buat
4. Administrator, bertanggung jawab dalam seluruh kegiatan kelas
5. Pengarah, memimpin kegiatan siswa untuk mencapai tujuan yang
diharapkan
6. Manager, mengelola sumber belajar, waktu dan organisasi kelas
7. Rewarder, pemberi penghargaan pada prestasi yang dicapai siswa
Pembelajaran inkuiri memiliki beberapa ciri, di antaranya:
1) Pembelajaran inkuiri menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal
untuk mencari dan menemukan. Artinya, pada pembelajaran inkuiri
menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Dalam proses pembelajaran,
siswa tidak hanya berperan sebagai penerima materi pelajaran melalui
4
penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan
sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri.
2) Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan
menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan, sehingga
diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self belief). Dengan
demikian, pada pembelajaran inkuiri menempatkan guru bukan sebagai
satu-satunya sumber belajar, tetapi lebih diposisikan sebagai fasilitator dan
motivator belajar siswa. Aktivitas pembelajaran biasanya dilakukan melalui
proses tanya jawab antara guru dan siswa. Karena itu kemampuan guru
dalam menggunakan teknik bertanya merupakan syarat utama dalam
melakukan inkuiri. Guru dalam mengembangkan sikap inkuiri di kelas
mempunyai peranan sebagai konselor, konsultan, teman yang kritis dan
fasilitator. Ia harus dapat membimbing dan merefleksikan pengalaman
kelompok, serta memberi kemudahan bagi kerja kelompok.
3) Tujuan dari pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan kemampuan
berpikir secara sistematis, logis, dan kritis, atau mengembangkan
kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental.
Dengan demikian, dalam pembelajaran inkuiri siswa tidak hanya dituntut
untuk menguasai materi pelajaran, akan tetapi bagaimana mereka dapat
menggunakan potensi yang dimilikinya. Manusia yang hanya menguasai
pelajaran belum tentu dapat mengembangkan kemampuan berpikir secara
optimal. Sebaliknya, siswa akan dapat mengembangkan kemampuan
berpikirnya manakala ia bisa menguasai materi pelajaran.
Prinsip-Prinsip Pembelajaran Inkuiri
Pembelajaran inkuiri mengacu pada prinsip-prinsip berikut ini:
1. Berorientasi pada Pengembangan Intelektual.
Tujuan utama dari pembelajaran inkuiri adalah pengembangan kemampuan
berpikir. Dengan demikian, pembelajaran ini selain berorientasi kepada hasil
belajar juga berorientasi pada proses belajar.
5
2. Prinsip Interaksi.
Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi, baik interaksi
antara siswa maupun interaksi siswa dengan guru, bahkan interaksi antara
siswa dengan lingkungan. Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti
menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur
lingkungan atau pengatur interaksi itu sendiri.
3. Prinsip Bertanya.
Peran guru yang harus dilakukan dalam menggunakan pembelajaran ini adalah
guru sebagai penanya. Sebab, kemampuan siswa untuk menjawab setiap
pertanyaan pada dasarnya sudah merupakan sebagian dari proses berpikir.
Dalam hal ini, kemampuan guru untuk bertanya dalam setiap langkah inkuiri
sangat diperlukan. Di samping itu, pada pembelajaran
ini juga perlu
dikembangkan sikap kritis siswa dengan selalu bertanya dan mempertanyakan
berbagai fenomena yang sedang dipelajarinya.
4. Prinsip Belajar untuk Berpikir.
Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi belajar adalah
proses berpikir (learning how to think), yakni proses mengembangkan potensi
seluruh otak. Pembelajaran berpikir adalah pemanfaatan dan penggunaan otak
secara maksimal.
5. Prinsip Keterbukaan.
Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan
berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan kebenarannya.
Tugas guru adalah menyediakan ruang untuk memberikan kesempatan kepada
siswa mengembangkan hipotesis dan secara terbuka membuktikan kebenaran
hipotesis yang diajukannya.
6
D. SINTAKS
Secara umum, langkah-langkah model pembelajaran inkuiri sebagai
berikut :
1. Orientasi
Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim
pembelajaran yang responsif. Pada langkah ini guru mengkondisikan agar
siswa siap melaksanakan proses pembelajaran. Guru merangsang dan
mengajak siswa untuk berpikir memecahkan masalah. Langkah orientasi
merupakan langkah yang sangat penting. Keberhasilan startegi ini sangat
tergantung
pada
kemauan
siswa
untuk
beraktivitas
menggunakan
kemampuannya dalam memecahkan masalah, tanpa kemauan dan kemampuan
maka proses pembelajaran tidak akan berjalan dengan lancar.
2. Merumuskan masalah
Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu
persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah
persoalan yang menantang siswa untuk berpikir memecahkan teka-teki itu.
Dikatakan teka-teki dalam rumusan masalah yang ingin dikaji disebabkan
masalah itu tentu ada jawabannya, dan siswa didorong untuk mencari jawaban
yang tepat. Proses mencari jawaban itulah yang sangat penting dalam strategi
inkuiri, oleh sebab itu melalui proses tersebut siswa akan memperoleh
pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya mengembangkan mental
melalui proses berpikir.
3. Merumuskan hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang
sedang dikaji.Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya.
Perkiraan sebagai hipotesis bukan sembarang perkiraan, tetapi harus memiliki
landasan berpikir yang kokoh, sehingga hipotesis yang dimunculkan itu
bersifat rasional dan logis. Kemampuan berpikir logis itu sendiri akan sangat
dipengaruhi oleh kedalaman wawasan yang dimiliki serta keluasan
7
pengalaman. Dengan demikian, setiap individu yang kurang mempunyai
wawasan akan sulit mengembangkan hipotesis yang rasional dan logis.
4. Mengumpulkan data
Mengumpulkan data adalah aktifitas menjaring informasi yang
dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam pembelajaran
inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting
dalam pengembangan intelektual. Proses pemgumpulan data bukan hanya
memerlukan motivasi yang kuat dalam belajar, akan tetapi juga membutuhkan
ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi berpikirnya.
5. Menguji hipotesis
Menguji hipotesis adalah menentukan jawaban yang dianggap diterima
sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan
data. Menguji hipotesis juga berarti mengembangkan kemampuan berpikir
rasional. Artinya, kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan
argumentasi, akan tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapat
dipertanggungjawabkan.
6. Merumuskan kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang
diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Untuk mencapai kesimpulan
yang akurat sebaiknya guru mampu menunjukkan pada siswa data mana yang
relevan.
8
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
I.
Sekolah
:
Sd Xx
Mata Pelajaran
:
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Semester
:
IV / 1
Pertemuan Ke-
:
1
Alokasi Waktu
:
2 X 35 Menit ( 1 X Pertemuan )
STANDAR KOMPETENSI
Memahami beragam sifat dan perubahan wujud benda serta berbagai cara
penggunaan benda berdasarkan sifatnya.
II. KOMPETENSI DASAR
Menjelaskan hubungan antara sifat bahan dan kegunaannya
III. INDIKATOR
Menyebutkan benda-benda di sekitar dan kegunaanya
Menyebutkan sifat bahan dari benda-benda yang dikenal siswa
Melakukan percobaan tentang sifat bahan dan kegunannya
Menyimpulkan hasil percobaan tentang sifat bahan dan kegunaannya
Mengomunikasikan hasil percobaan tentang sifat bahan dan kegunaannya
Menjelaskan hubungan antara sifat bahan dan kegunaannya
IV. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mendapat materi dari guru tentang sifat bahan dan kegunannya,
diharapkan siswa dapat :
1. Menyebutkan sifat bahan dan kegunaan benda-benda di sekitar
2. Menjelaskan hubungan antara sifat bahan dan kegunaannya
V. MODEL PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran Inkuiri
9
VI. METODE PEMBELAJARAN
Tanya jawab
Diskusi
Demonstrasi
Pemberian tugas
VII.KARAKTER YANG DIHARAPKAN
Disiplin
Rasa hormat dan perhatian
Tekun
Kritis
Bertanggung jawab
VIII. MATERI PEMBELAJARAN
Sifat Bahan dan Kegunaannya
Di lingkungan sekitar kita banyak terdapat bahan yang sering digunakan dalam
kesehariannya. Ada beberapa bahan yang digunakan untuk membuat benda.
Bahan tersebut antara lain :
1. Logam
Logam merupakan bahan yang keras,kuat, tahan panas, dan dapat
menghantarkan panas dengan baik. Contoh jenis-jenis logam antara lain;
aluminium, besi, dan tembaga.
2. Kayu
Kayu adalah bahan yang berasal dari tumbuhan berkayu, seperti pohon damar,
pohon jati, dan pohon cendana. Fungsi kayu dalam kehidupan sehari-hari
sangat banyak diantaranya yaitu : digunakan sebagai tiang atau penyangga
atap rumahmu, pembuatan kursi, meja, dll.
3. Plastik
Plastik merupakan bahan yang terbuat dari minyak mentah dan diolah secara
kimiawi. Plastik memiliki beberapa sifat, antara lain tidak dapat ditembus air
dan mudah dibentuk.
10
4. Karet
Karet merupakan bahan yang berasal dari getah pohon karet. Karet memiliki
sifat yang lentur, elastis, dan tidak dapat ditembus air.
5. Kaca
Kaca adalah salah satu benda penting yang banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Jendela, cermin, lensa, dan layar televisi salah satu
contoh dari benda kaca.
Contoh Hubungan sifat bahan dan kegunaannya
Plastik adalah bahan yang tahan terhadap air, maka kita menggunakan
plastik untuk wadah air. Plastik ternyata mudah terbakar, maka kita tidak bisa
meggunakan plastik sebagai bahan untuk membuat panci atau penggorengan.
Panci dan penggorengan harus dibuat dari logam agar tidak terbakar.
Setiap bahan memiliki sifat tertentu. Sifat logam umumnya berbeda
dengan sifat karet, platik dan kayu. Demikian halnya dengan sifat bahan-bahan
lain yang umumnya berbeda satu sama lainnya. Meskipun demikian, ada pula
yang bahan-bahan yang memiliki kesamaan sifat.
Untuk membuat benda yang kuat, maka digunakan bahan yang juga kuat dan
keras.
Untuk membuat benda yang dapat dilipat atau mungkin dapat dibengkokkan,
maka digunakanlah bahan yang lentur. Untuk
membuat benda yang mudah
dibawa ke mana-mana, maka digunakanlah bahan yang ringan.
Untuk membuat benda yang tidak tembus air. Semikian seterusnya. Jadi perlu
diingat bahwa setiap benda dan sifat bahannya harus memiliki kesesuaian.
IX. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Fase
Fase 1
Kegiatan Pembelajaran
Waktu
Guru memberikan salam, dilanjutkan 5 Menit
Orientasi
dengan berdoa, mengabsen kehadiran
siswa kemudian mengkondisikan kelas
Guru
menyampaikan
tujuan
11
pembelajaran
Guru memperkenalkan
bahan dari
plastik, logam, kayu, dan karet pada
siswa
Guru memanggil empat siswa ke depan
kelas, mengamati sifat-sifat bahan
tersebut dan menjelaskan sifat-sifat
Fase 2
dari masing-masing bahan tersebut
Guru memberi kesempatan siswa 5 Menit
Merumuskan
untuk bertanya tentang demonstrasi
masalah
tersebut
Siswa menuliskan pertanyaan yang
berkaitan dengan sifat dan kegunaan
bahan di papan tulis
Siswa
dengan
bimbingan
guru
menentukan rumusan masalah yang
akan dipecahkan bersama
Fase 3
Merumuskan
Hipotesis
Siswa membentuk kelompok yang 10 Menit
terdiri dari 5 orang
Guru memberi kesempatan kepada
setiap kelompok untuk menentukan
ketua kelompok
Melalui
diskusi
menjawab
dipilih
kelompok,
pertanyaan
bersama
yang
sebagai
siswa
telah
rumusan
masalah
Setiap
kelompok
menuliskan
jawabannya di selembar kertas dan
dikumpulkan di meja guru
Guru
menyampaikan
tujuan,
garis
12
besar materi, dan kegiatan yang akan
dilakukan pada proses pembelajaran
Fase 4
Siswa berkelompok sesuai dengan 30 Menit
Mengumpulkan
kelompok yang telah dibentuk, Guru
data dengan
membagi LKS
melakukan
percobaan
Guru memberi
untuk
kesempatan
mencermati
menanyakan
hal-hal
LKS
yang
siswa
dan
kurang
dimengerti
Siswa mempersiapkan alat dan bahan
yang akan digunakan dalam percobaan
tentang
sifat
dan
kegunaan
bahan sesuai LKS
Ketua kelompok membagi tugas pada
anggotanya
Siswa melakukan percobaan tentang
bahan dan
kegunaannya
berkelompok
secara
sesuailangkah-langkah
di LKS.
Guru memantau dan membimbing
kegiatan
siswa
dalam
melakukan
percobaan
Setiap
kelompok mencatat hasil percobaan
tentang sifat bahandan kegunaannya
Setiap kelompok mencatat data hasil
percobaan tentang struktur bahan pada
lembar pengamatan
Bersama
kelompok,
siswa
mendiskusikan data hasil pengamatan
13
serta menjawab pertanyaan yang ada
pada LKS dan menjawab rumusan
Fase 5
masalah
Siswa
membandingkan
hipotesis 15 Menit
Menguji
dengan hasil diskusi tentang sifat
Hipotesis
bahan dan kegunaannya
Perwakilan
setiap
kelompok
mempresentasikan hasil diskusinya dan
kelompok lain dapat menanggapi
Fase 6
Menarik
kesimpulan
Guru mengumumkan kelompok terbaik 5 Menit
hasil diskusinya
Guru membimbing siswa melakukan
diskusi kelas dan memberi pemantapan
konsep
tentang sifat
bahan
dan
kegunaannya
Guru
bersama
siswa
menarik
kesimpulan mengenai hubungan antara
sifat dan kegunaannya
Guru memberi kesempatan kepada
siswa untuk bertanya mengenai hal-hal
yang belum dimengerti
Guru menutup pembelajaran
X. SARANA/ALAT DAN SUMBER BELAJAR
1. Alat dan bahan untuk percobaan
2. Alat tulis
3. Buku IPA SD
14
XI. PENILAIAN
1. PENILAIAN PRODUK
Kelompok ke-
No
NAMA SISWA/I
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
A
B
C
D
E
f
G
H
I
J
2
SKOR YANG
DIPEROLEH
Dst
2. PENILAIAN PROSES
Kelompok ke.......
S
Aspek Yang Diamati
No.
Nama
Siswa
Keaktifan
Kerjasama
Disiplin
K
Menghargai
Pendapat Teman
O
R
1
1
2
3
4
5
2 3 4 1
2 3 4 1
2
3 4
1
2 3
4
A
B
C
D
E
.......
........
3. PENILAIAN AKHIR
15
NILAI PRODUK
NILAI PROSES
N
NAMA
O
SISWA/I
SKOR
NILAI
SKOR
NILAI
1
A
2
B
3
C
4
D
5
E
Dst
Keterangan : Nilai Akhir = Nilai Produk + Nilai Proses
NILAI
AKHIR
Pekanbaru, ..............................
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Guru Mata Pelajaran IPA
........................................
.........................................
NIP :..................................
NIP :................................
(LAMPIRAN)
LKS
Sifat Bahan Dan Kegunaannya
A. TUJUAN
Mengetahui hubungan antara sifat bahan dan kegunaannya.
B. TEORI SINGKAT
Di lingkungan sekitar kita banyak terdapat bahan yang sering digunakan
dalam kesehariannya. Ada beberapa bahan yang digunakan untuk membuat
benda. Bahan tersebut antara lain logam, kayu, plastik, karet, dan kaca. Setiap
bahan memiliki sifat tertentu. Sifat logam umumnya berbeda dengan sifat
karet, platik dan kayu. Demikian halnya dengan sifat bahan-bahan lain yang
umumnya berbeda satu sama lainnya.
Setiap sifat benda memiliki hubungan dengan kegunaannya. Misalnya
plastik adalah bahan yang tahan terhadap air, maka kita menggunakan plastik
untuk wadah air. Plastik ternyata mudah terbakar, maka kita tidak bisa
16
meggunakan plastik sebagai bahan untuk membuat panci atau penggorengan.
Panci dan penggorengan harus dibuat dari logam agar tidak terbakar.
C. ALAT DAN BAHAN
Benda-benda disekitar
Alat tulis
D. LANGKAH KERJA
1. Bentuklah kelompok. Masing-masing kelompok terdiri atas lima siswa
2. Amatilah bahan-bahan seperti plastik, kain, logam, kayu, karet, dan kaca
yang ada di lingkungan sekitar
3. Tulislah hasil pengamatanmu pada tabel pengamatan.
4. Buatlah kesimpulan.
E. HASIL PENGAMATAN
No
Contoh Bahan
1
Plastik
2
Kain
3
Logam
4
Kayu
Sifat Bahan
Kedap air
Kegunaan
.................................
.................................
.................................
.................................
.................................
.................................
.................................
.................................
.................................
.................................
.................................
.................................
.................................
.................................
.................................
.................................
.................................
.................................
.................................
.................................
.................................
.................................
.................................
17
5
Karet
.................................
.................................
.................................
.................................
.................................
.................................
.................................
6
Kaca
.................................
................................
.................................
.................................
.................................
Jawablah pertanyaan berikut!
1. Bahan apa yang paling banyak ditemukan di lingkungan sekitarmu?
Bagaimana sifat bahan-bahan tersebut?
....................................................................................................................
....................................................................................................................
2. Bahan-bahan apa yang paling banyak digunakan untuk memasak?
Bagaimana sifat bahan-bahan tersebut?
......................................................................................................................
......................................................................................................................
3. Bahan yang digunakan untuk ban kendaraan? Bagaimana sifat bahan
tersebut?
....................................................................................................................
....................................................................................................................
F. SIMPULAN
Mengapa sifat dan kegunaan saling berpengaruh? Bagaimanakah hubungan
antara keduanya?
......................................................................................................................
......................................................................................................................
G. UJI PEMAHAMAN
18
1. Apa sifat bahan yang paling tepat untuk membuat kemasan makanan
ringan?
......................................................................................................................
2. Terbuat dari apakah jas hujan? Bagaimana kegunaannya?
...................................................................................................................
3. Buatlah contoh lain penggunaan dari bahan karet selain ban kendaraan!
......................................................................................................................
4. Sebutkan contoh hubungan antara sifat bahan logam dan kegunaannya!
...................................................................................................................
19