Perencanaan Sosial Dalam ground Pembangunan

KEBIJAKAN DAN PERENCANAAN SOSIAL
(Perencanaan Dalam Pembangunan Sosial).

Perencanaan maupun pembangunan mempunyai arti yang berbeda. Perencanaan adalah
suatu proses mempersiapkan secara sistimatis kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk
mencapai tujuan tertentu, sedangkan Pembangunan adalah suatu proses perubahan dari kondisi
yang kurang baik menjadi lebih baik dan atau dari yang belum ada menjadi ada.
Dengan demikian Perencanaan pembangunan adalah suatu proses mempersiapkan kegiatankegiatan pembangunan secara sistimatis dimana pilihan-pilihan tersebut dilakukan secara skala
prioritas dan bermanfaat bagi masyarakat baik secara efisien dan efektif berdasarkan ukuran atau
ketentuan yang dipilih sebelumnya.
Perencanan pembangunan merupakan suatu usaha untuk merencanakan perkembangan
masa depan suatu negara maupun daerah, tidak akan maju dan berhasil pembangunan suatu
negara atau daerah tanpa adanya perencanaan pembangunan yang terarah.
A. Faktor-Faktro Yang Tidak Boleh Di Tinggalkan Dalam Perencanaan Pemangunan
Sosial.
Adapun beberapa hal yang sangat perlu diperhatikan didalam perencanaan pembangunan,
beberapa hal atau faktor yang tidak boleh ditinggalkan. Faktor-faktor yang dimaksud adalah
sebagai berikut :
1. Faktor Manusia. Sebagaimana yang telah disebutkan oleh Apthorpe (1970) dan para
pakar yang lain bahwa manusia menjadi salah satu faktor penting dalam perencanaan
pembnagunan. Faktor ini meliputu beberapa sapek lingkugan sosial budaya yang

mempengaruhi cara mereka merasakan kebutuhan dan mewujudkanya dalam program
pembangunan.Konsep faktor manusia adalah penting dalam mendiskusika rasionalitas
manusia.
2. Pemenuhan Kebutuhan Sosial. Sebelum kita melakukan pembangunan sosial, kita

harus terlebih dahulu mengetahui apa sebenarnya kebutuhan sosial mereka, apakah
itu mencangkup pendidikan ,kesehatan, perumahan dan kebutuhan dasar lainya yang
tidak mudah untuk ditentukan.

3. Keadilan Sosial. Tujuan dari memperhitungkan faktor-faktor sosial adalah untuk

mengetahui kemungkinan dampak yang timbul dari adanya ketimpanganketimpangan antara individu atau kelompok seperti program ekstensifikasi pertanian
akan membawa keuntungan pada semua petani atau hanya pada petania kaya saja.
Dengan kata lain perencanaan pembangunan harus dihubungkan dengan pertanyaan
tentang persamaan keadilan sosial.
4. Pembangunan Manusia Seutuhnya. perencanaan sering gagal jika pertimbangan
sosial tidak diperhitungkan. Hal ini telah dipaparkan oleh Nye-rere yang tidak hanya
menekankan pentingnaya pertimbangan faktor sosial tetapi lebih jauh dari itu seperti
yang ia katakan bawa jika kita mengejar-ngejar kekayaan sebagai”martabat” dan
ketimpangan sosial maka yang terakhirlah yang akan mendapat prioritas penanganan

(Nye-rere, 1968 : 316).

B. Aspek Dan Tahapan Perencanaan Dalam Pembangunan Sosial.
Adapun aspek dan tahapan-tahapan yang harus di perhatikan dalam sebuah perencanaan
sosial, Yaitu :
1. Planning (Penyusunan Perencanaan). Planing yang dimaksut disini ialah meliputi
beberapa kegiatan yang akan di lakukan, antara lain :
a. Tinjauan Keadaan : Tinjauan keadaan ini dapat berupa tinjauan sebelum memulai
suatu rencana atau suatu tinjauan tentang pelaksanaan sebelummnya.
b. Perkiraan keadaan masa yang akan dilalui rencana : Hal ini diperlukan data-data
statistik, hasil penelitian dan tekhniknya.
c. Penetapan tujuan rencana dan pemilihan cara-cara pencapaian tujuan tersebut.
d. Identifikasi kebijakan atau kegiatan usaha yang perlu dilakukan dalam rencana.
e. Persetujuan rencana.
2. Penyusunan program perencanaan yang lebih detail lagi. Dalam tahapan ini
dilakukan perumusan yang lebih terperinci mengenai tujuan dan sasaran dalam jangka
waktu tertentu, jadwal kegiatan, jumlah dan jadwal pembiayaan serta penentuan
lembaga atau kerja sama antar lembaga mana yang akan melakukan program-program
pembangunan.


3. Pelaksanaan Rencana. Dalam pelaksanaan rencana, suatu rencana tentunya harus
yang benar-benar sesuai dengan kesepakatan awal, jangan sampai menguntungkan
dirinya sendiri dan merugikan bagi yang lainnya.
4. Controlling (Pengawasan Atas Pelaksanaan Rencana). Adapun Tujuan dari
pengawasan adalah :
a. Mengusahakan supaya pelaksanaan rencana berjalan sesuai dengan rencana.
b. Apabila terdapat penyimpangan, kita akan tau seberapa jauh penyimpangan
tersebut dan apa penyebabnya.
c. Dilakukan tindakan korektif terhadap adanya penyimpangan-penyimpangan.
C. Evaluasi.
Evaluasi ini bertujuan untuk membantu kegiatan pengawasan, dalam hal ini dilakukan
suatu evaluasi atau tinjauan yang berjalan secara terus menerus

D. Kesimpulan.
Dengan adanya perencanaan pembangunan tentunya akan sangat bermanfaat dalam
menunjang pembangunan yang akan dilakukan baik bagi pemerintah maupun rekanan kerja dan
masyarakat. Adanya tahapan-tahapan yang baik dalam perencanaan pembangunan maupun
dalam pembangunan itu sendiri diharapkan akan sangat membantu dalam proses perencanaan
yang betul-betul bisa bermanfaat baik bagi pemerintah maupun masyarakat dan untuk
menunjang kemajuan daerah itu sendiri