PENGGUNAAN MODEL PENILAIAN SAHAM BAGI MA
PENGGUNAAN MODEL PENILAIAN SAHAM BAGI MANAJEMEN
KEUANGAN
Karina Agustin
Universitas Muhammadiyah Malang
Abstrak: Saham adalah surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan
seseorang atau badan terhadap suatu perusahaan atau Perseroan Terbatas (PT).
Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas itu
adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Saham di
bagi menjadi dua jenis yaitu saham biasa dan saham preferen.
Dalam memulai investasi, investor akan melihat kinerja perusahaan,
kemudian harga saham dari perusahaan yang akan dipilih. Kinerja perusahaan
berpengaruh pada nilai saham. Kinerja perusahaan yang baik akan menaikkan
nilai saham perusahaan tersebut dan banyak calon investor yang akan membeli
dikarenakan prospek perusahaan yang bagus. Untuk mengetahui kinerja
perusahaan dapat dilakukan dengan penilaian saham. Semakin tinggi penilaian
saham, semakin baik pula kinerja sebuah perusahaan. Penilaian saham dalam
beberapa kasus adalah pada dividen memiliki tingkat pertumbuhan nol, dividen
tumbuh dengan tingkat yang konstan, dan dividen tumbuh dengan tingkat non
konstan.
Kata kunci: saham, kinerja perusahaan, saham biasa, saham preferen, penilaian
saham
Abstract: Stock are marketable securities whose ownership is a sign of a person
or entity to a corporation or limited liability company (PT). Form of stock is a
piece of paper stating that the owner of the paper is the owner of the company
that issued the marketable securities. Stock dividend into two types: common
stock and preferred stock.
In start investing, investors will see the performance of the company, then
the stock price of the company to be selected. The performance of the company
influential on stock value. Good performance will increase the value of the
company's stock and many potential investors who will buy because of the
prospect of a good company. To determine the performance of a company can be
done with the stock valuation. The higher the stock valuation, the better the
performance of a company. Stock valuation in some cases is the dividends growth
at a zero rate, dividends grow at a constant rate, and dividend growth with nonconstant rate.
Keywords: stock, the performance of the company, common stock, preferred
stock, stock valuation
PENDAHULUAN
Saham sebagai salah satu alternatif media investasi memiliki potensi
tingkat keuntungan dan kerugian yang lebih besar dibandingkan media investasi
lainnya dalam jangka panjang. Untuk itu perlunya mengetahui seluk-beluk
investasi saham terlebih dahulu mulai dari pengertian saham, jenis-jenis saham,
keuntungan berinvestasi saham dan risiko berinvestasi saham, agar bisa terhindar
dari kerugian yang tidak seharusnya terjadi.
Saham adalah surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan
seseorang atau badan terhadap suatu perusahaan atau Perseroan Terbatas (PT)
(Darmadji dan Fakhruddin, 2001:5). Pengertian saham ini artinya adalah surat
berharga yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan
Terbatas (PT) atau yang biasa disebut emiten. Saham menyatakan bahwa pemilik
saham tersebut adalah juga pemilik sebagian dari perusahaan itu. Dengan
demikian kalau seorang investor membeli saham, maka orang tersebut ikut
menjadi pemilik atau pemegang saham perusahaan.
Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik
kertas itu adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut.
Jadi sama dengan menabung di bank, setiap kali menabung maka akan
mendapatkan slip yang menjelaskan bahwa telah menyetor sejumlah uang. Dalam
investasi saham, yang diterima bukan slip melainkan saham. Menerbitkan saham
merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan
perusahaan. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang
ditanamkan di perusahaan tersebut.
Saham adalah satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrument
financial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan. Dengan
menerbitkan saham, kemungkinan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan
pendanaan jangka panjang untuk menjual kepentingan dalam bisnis saham (efek
ekuitas) dengan imbalan uang tunai. Saham di bagi menjadi dua jenis yaitu saham
biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock).
Dalam memulai investasi, investor akan melihat kinerja perusahaan,
kemudian harga saham dari perusahaan yang akan dipilih. Selanjutnya menilai
berapa banyak yang akan diperoleh bila dana investor terbatas. Namun dalam
melakukan investasi saham seorang investor tidak cukup hanya melihat dari segi
harga saham tanpa mengerti risiko dan return. Tetapi kunci utama untuk sukses
dalam investasi dan mengelolanya adalah dengan menilai aset tersebut dan juga
sumber aset untuk mendapatkan nilai tersebut (Warner R Murhadi, 2009:153)
Menilai saham adalah untuk mengetahui kinerja perusahaan tersebut. Tren
nilai saham yang meningkat menandakan perbaikan kinerja perusahaan. Dengan
terus memantau nilai saham maka kinerja perusahaan juga ikut terpantau, karena
kinerja perusahaan berpengaruh pada nilai saham. Kinerja perusahaan yang baik
akan menaikkan nilai saham perusahaan tersebut dan banyak calon investor yang
akan membeli dikarenakan prospek perusahaan yang bagus. Nilai saham juga
dipergunakan dalam melakukan pembelian maupun penjualan suatu perusahaan
atau kepemilikan untuk mengetahui nilai dari suatu perusahaan tersebut.
TUJUAN
Tujuan dari dibuatnya Artikel Hasil Pemikiran (AHP) ini adalah untuk
mengetahui seluk-beluk investasi berbentuk saham dan mengetahui model-model
dalam menilai saham.
METODE
Metode penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
deskriptif, yaitu metode yang membicarakan beberapa kemungkinan untuk
memecahkan masalah aktual dengan jalan mengumpulkan data, menyusun atau
mengklasifikasinya, menganalisis, dan menginterpretasikannya.
Teknik pengumpulan data
Teknik yang dilakukan untuk mengumpulkan data adalah studi kepustakaan,
merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan
menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis seperti artikel dan
buku, maupun elektronik seperti internet.
Jenis data
Jenis data yang diperoleh adalah data sekunder. Data sekunder tersebut diperoleh
dari dokumentasi yang dimiliki berbagai sumber dan kemudian dipilih sesuai
dengan kebutuhan penelitihan. Sumber yang diperlukan adalah saham dan model
penilaian saham.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Definisi Saham
Saham (stock) adalah salah satu dari surat-surat berharga yang
diperdagangkan di pasar modal. Saham merupakan tanda penyertaan atau
pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.
Sedangkan Riyanto (2002) mendefinisikan saham sebagai tanda bukti
pengambilan bagian atau peserta dalam suatu perusahaan terbatas (PT) bagi suatu
perusahaan yang bersangkutan, yang diterima dari hasil penjualan sahamnya akan
tetap tertanam di dalam perusahaan tersebut selama hidupnya.
Tujuan investor melakukan investasi adalah untuk mendapatkan kehidupan
yang lebih layak di masa datang, mengurangi tekanan inflasi, dan dorongan untuk
menghemat pajak. Disisi lain Kertonegoro (2000:108) mengemukakan, pada
dasarnya saham dapat digunakan untuk mencapai tiga tujuan investasi utama.
Pertama, sebagai gudang nilai, berarti investor mengutamakan keamanan
prinsipal, sehingga mereka akan mencari saham blue chips dan saham nonspekulatif lainnya.
Kedua, untuk pemupukan modal, berarti investor mengutamakan investasi
jangka panjang, sehingga mereka akan mencari saham pertumbuhan untuk
memperoleh capital gain atau saham sumber penghasilan untuk mendapat
dividen. Ketiga, sebagai sumber penghasilan, berarti investor mengandalkan pada
penerimaan dividen sehingga mereka akan mencari saham penghasilan yang
bermutu baik dan hasil tinggi.
Keuntungan yang diperoleh dalam investasi saham bisa dalam tiga bentuk.
Pertama dividen, dividen adalah pembagian keuntungan yang diberikan
perusahaan penerbit saham tersebut atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan.
Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam
RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham). Dividen adalah salah satu daya tarik
bagi pemegang saham dengan orientasi jangka panjang.
Kedua Capital Gain, Capital gain merupakan selisih antara harga beli dan
harga jual. Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di
pasar sekunder. Umumya pemodal dengan orientasi jangka pendek mengejar
keuntungan melalui capital gain. Ketiga manfaat non-financial, yaitu timbulnya
kebanggaan dan kekuasaan memperoleh hak suara dalam menentukan jalannya
perusahaan (Anoraga dan Pakarti, 2001)
Investasi dalam bentuk saham juga mengandung risiko. Pertama Capital
Loss, merupakan kebalikan dari Capital Gain, yaitu suatu kondisi dimana investor
menjual saham lebih rendah dari harga beli. Kedua Risiko Likuidasi, perusahaan
yang sahamnya dimiliki, dinyatakan bangkrut oleh pengadilan, atau perusahaan
tersebut dibubarkan. Kondisi ini merupakan risiko yang terberat dari pemegang
saham. Untuk itu seorang pemegang saham dituntut untuk secara terus menerus
mengikuti perkembangan perusahaan.
Ketiga Risiko Financial, risiko yang diderita oleh pemodal sebagai akibat
dari ketidakmampuan emiten dalam memenuhi kewajiban pembayaran deviden.
Kedua Risiko pasar, risiko akibat menurunnya harga pasar saham secara
keseluruhan maupun saham tertentu akibat perubahan inflasi, tingkat bunga,
kebijaksanaan pemerintah maupun manajemen perusahaan. Ketiga Risiko
psikologis, risiko bagi investor yang bertindak secara emosional dalam
menghadapi prubahan-perubahan pasar.
Jenis-jenis saham
Jenis-jenis saham berdasarkan hak kepemilikannya dibagi menjadi dua
jenis (Fakhruddin dan Hadianto, 2001: 12), yaitu:
1.
Saham Biasa (common stocks)
Saham Biasa adalah suatu sertifikat atau piagam yang memiliki fungsi
sebagai bukti pemilikan suatu perusahaan dengan berbagai aspek-aspek penting
bagi perusahaan. Pemilik saham akan mendapatkan hak untuk menerima
sebagaian pendapatan tetap/deviden dari perusahaan serta kewajiban menanggung
resiko kerugian yang diderita perusahaan. Saham biasa mewakili klaim
kepemilikan pada penghasilan dan aktiva yang dimiliki perusahaan
Orang yang memiliki saham suatu perusahaan memiliki hak untuk ambil
bagian dalam mengelola perusahaan sesuai dengan hak suara yang dimilikinya
berdasarkan besar kecil saham yang dipunyai. Semakin banyak prosentase saham
yang dimiliki maka semakin besar hak suara yang dimiliki untuk mengontrol
operasional perusahaan. Pemegang saham biasa memiliki kewajiban yang
terbatas. Artinya, jika perusahaan bangkrut, kerugian maksimum yang ditanggung
oleh pemegang saham adalah sebesar investasi pada saham tersebut.
2.
Saham Preferen (preferred stocks)
Saham preferen adalah saham yang pemiliknya akan memiliki hak lebih
dibanding hak pemilik saham biasa. Pemegang saham preferen akan mendapat
dividen lebih dulu dan juga memiliki hak suara lebih dibanding pemegang saham
biasa seperti hak suara dalam pemilihan direksi sehingga jajaran manajemen akan
berusahan sekuat tenaga untuk membayar ketepatan pembayaran dividen preferen
agar tidak turun.
Saham preferen merupakan saham yang mempunyai karakteristik
gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan
tetap (seperti bunga obligasi), tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil, seperti
yang dikehendaki investor. Persamaannya dengan obligasi adalah adanya klaim
atas laba dan aktiva sebelumnya, devidennya tetap selama masa berlaku dari
saham, dan memiliki hak tebus dan dapat dipertukarkan (convertible) dengan
saham biasa.
Penilaian (Valuasi) Saham
Penilaian saham adalah suatu mekanisme untuk merubah serangkaian
variabel ekonomi/ variabel perusahaan yang diramalkan menjadi perkiraan
tentang harga saham misalnya laba perusahaan dan deviden yang dibagikan,
maksudnya suatu metode untuk mencari nilai-nilai saham yang menjadi ukuran
dalam investasi surat berharga. Nilai saham yang akan dibayar oleh investor
tergantung dari hasil yang diharapkan untuk diterima dan resiko yang terkandung
dalam transaksi pembelian saham.
Penilaian (valuation) dimaksudkan untuk dapat menentukan nilai suatu
saham sehingga perlu diperoleh standar prestasi (standar and performance)
yang dapat digunakan untuk menilai manfaat investasi saham yang bersangkutan.
SPI (Standar Penilaian Indonesia) 2007 mendefinisikan penilaian sebagai suatu
proses pekerjaan seorang penilai dalam memberikan opini tertulis mengenai nilai
ekonomi pada saat tertentu. Dari definisi tersebut maka penilaian saham dapat
diartikan sebagai suatu proses pekerjaan seorang penilai dalam memberikan opini
tertulis mengenai nilai ekonomi suatu bisnis atau ekuitas pada saat tertentu.
Penilaian saham bertujuan untuk menentukan apakah saham yang akan
dibeli atau dijual akan memberikan tingkat return yang sesuai dengan return yang
diharapkan, sebagai alat untuk memberikan gambaran yang sebenarnya tentang
kewajaran atas harga saham yang dinilai sehingga dapat membantu dalam
keputusan untuk membeli atau menjual saham, menilai persentase kekuatan dari
saham dalam kepemilikan terhadap perusahaan dan memperhitungkan tingkat
risiko dan keuntungan (risk and return) atas saham yang dimiliki sehingga
mempermudah dalam keputusan untuk membeli atau menjual saham.
Hasil penilaian saham dapat dimanfaatkan untuk beberapa hal.
1. Kinerja, kinerja suatu perusahaan dapat dilihat dari sisi:
1. Keuangan, Kinerja keuangan diukur dengan menggunakan berbagai rasio
keuangan, antara lain rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio efektivitas
dan rasio solvabilitas.
2. Aset, asset management merupakan sebuah langkah manajerial yang harus
dilakukan, didalam merencanakan, mengelola, dan mengevaluasi kinerja
aset perusahaan dalam upaya peningkatan nilai yang berujung pada
kesejahteraan pemegang saham (shareholders wealth).
3. Nilai saham, Saham harus selalu dinilai untuk mengetahui kinerja
perusahaan tersebut. Tren nilai saham yang meningkat menandakan
perbaikan kinerja perusahaan. Dengan terus memantau nilai saham maka
kinerja perusahaan juga ikut terpantau, karena kinerja perusahaan
berpengaruh pada nilai saham.
2. Go public, salah satu perusahaan untuk mendapatkan dana dalam membiayai
kegiatan operasionalnya adalah dengan Go Public. Go public adalah menjual
sebagian sahamnya kepada publik dan mencatatkan sahamnya di bursa.
Perusahaan yang akan melakukan go publik di sebut emiten.
Valuasi Saham Biasa
(Ross, Westerfield, Jordan, 2009:340-351) Selembar saham biasa pada
praktiknya lebih sulit untuk dinilai dibandingkan obligasi disebabkan oleh paling
sedikit tiga alasan. Alasan pertama, dalam saham biasa, arus kas yang dijanjikan
tidak dapat diketahui di awal. Alasan kedua, umur investasi ini sebenarnya adalah
selama-lamanya karena saham biasa tidak memiliki jatuh tempo. Ketiga, tidak ada
cara untuk dapat secara mudah mengamati tingkat pengembalian yang diminta
oleh pasar. Meskipun demikian, akan terdapat kasus-kasus dimana dapat diperoleh
nilai sekarang dari arus kas masa depan untuk selembar saham sehingga akibatnya
akan dapat menentukan nilainya
Harga saham saat ini dapat dinyatakan sebagai nilai sekarang dari dividen
yang dimulai dalam satu periode dan diteruskan untuk selama-lamanya:
P 0=
Keterangan,
P0
D1, D2, D3, D~
k
D1
( 1+k )
1
+
D2
2
( 1+k )
+
D3
(1+ k )
3
+⋯ ⋯+
D
( 1+k )
= Nilai intrinsik saham dengan model diskonto dividen
= Dividen yang akan diterima dimasa yang akan datang
= Tingkat return yang diisyaratkan
Harga saham hari ini akan sama dengan nilai sekarang dari seluruh dividen di
masa depan. Pada prinsipnya, dapat terdapat angka yang tidak terhingga. Artinya
masih tetap tidak dapat menghitung nilai saham karena harus meramalkan satu
angka dividen yang tidak terhingga dan kemudian mendiskontokannya semua.
Permasalahan ini dapat diatasi dengan beberapa kasus khusus.
Beberapa kasus khusus
Dalam beberapa kondisi khusus, dapat diperoleh nilai untuk saham. Yang
perlu dilakukan adalah melakukan beberapa asumsi penyederhanaan tengang
model dividen-dividen masa depan. Tiga kasus yang dibicarakan adalah sebagai
berikut: (1) dividen memiliki tingkat pertumbuhan no, (2) dividen tumbuh dengan
tingkat yang konstan, dan (3) dividen tumbuh dengan tingkat nonkonstan.
1.
Model Pertumbuhan Nol
Model ini digunakan saat dividen yang dibayarkan oleh perusahaan tidak
akan mengalamai pertumbuhan. Dengan kata lain jumlah dividen yang dibayarkan
akan tetap sama dari waktu ke waktu. Untuk saham biasa dengan pertumbuhan
nol, ini artinya:
D1=D2=D3 =D=konstan
Karena dividen akan selalu sama, saham dapat dilihat sebagai perpetuitas biasa
dengan arus kas yang sama dengan D di setiap periodenya. Sehingga nilai per
saham dapat dinyatakan dengan:
P 0=
D
k
Keterangan,
P0 = Nilai saham
D = Dividen tunai yang dibayarkan pada akhir periode
k = tingkat return yang disyaratkan
2.
Model Pertumbuhan Konstan
Model ini digunakan untuk menentukan nilai saham yang pembayaran
dividennya mengalami pertumbuhan secara konstan selama waktu tak terbatas.
Maka persamaannya:
D1
k −g
Keterangan,
P0 = Nilai saham
D1 = Dividen tunai yang dibayarkan pada akhir periode
k = tingkat return yang disyaratkan
g = tingkat pertumbuhan perusahaan
P 0=
Model pertumbuhan konstan sering kali cocok untuk diterapkan pada perusahaanperusahaan yang mapan dengan sejarah pertumbuhan yang stabil. Tingkat
pertumbuhan yang diharapkan akan bervariasiantara tiap-tiap perusahaan, tetapi
pertumbuhan dividen di kebanyakan perusahaan yang sudah mapan umumnya
diharapkan akan terus berlanjut di masa depan pada tingkat yang kurang lebih
sama dengan nilai nominal produk domestik bruto (Gross Domestic Product –
GDP riil plus inflasi).
Pertumbuhan pada dividen terjadi utamanya sebagai akibat dari
pertumbuhan laba per lembar saham (earning per share - EPS). Pertumbuhan laba
itu sendiri, merupakan hasil dari sejumlah factor, termasuk (1) inflasi, (2) jumlah
laba yang ditahan dan diinvestasikan kembali oleh perusahaan, dan (3) tingkat
pengembalian yang dihasilkan perusahaan dari ekuitasnya (ROE).
Tingkat Pengembalian
Pertumbuhan Konstan
Yang
Diharapkan
untuk
Saham
Dengan
Untuk mengetahui tingkat pengembalian yang diharapkan untuk saham
dengan pertumbuhan konstan dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai
berikut:
R=
3.
D1
P0 + g
Model Pertumbuhan Tidak Konstan
Bagi kebanyakan perusahaan, bukan hal yang tepat untuk berasumsi
bahwa dividen akan mengalami pertumbuhan dengan tingkat yang konstan.
Perusahaan umumnya akan menjalani suatu siklus hidup. Disepanjang awal
kehidupannya, pertumbuhan yang dialami perusahaan akan jauh lebih cepat
daripada pertumbuhan perekonomian secara keseluruhan; kemudian sama dengan
pertumbuhan ekonomi dan akhirnya pertumbuhannya melambat jika
dibandingkan dengan perekonomian. Hal ini disebut sebagai Pertumbuhan
Supernormal (Nonkonstan).
Untuk mengitung nilai sekarang dari saham dengan pertumbuhan supernormal,
dapat dilakukan dengan tiga langkah sebagai berikut:
1.
Menentukan estimasi pertumbuhan dividen (g)
2.
Menghitung nilai PV dividen-dividen yang terjadi selama periode
pertumbuhan nonkonstan.
3.
Menghitung harga dari saham pada akhir periode pertumbuhan nonkonstan,
di mana titk tersebut saham ini menjadi saham dengan pertumbuhan konstan,
dan mendiskontokan harga ini kembali ke saat ini.
4.
Menambahkan kedua komponen di atas untuk menemukan nilai instrinsik
dari saham.
Valuasi Saham Preferen
Pada saham preferen, dikarenakan sifatnya yang fleksibel, maka
kemampuan untuk mengestimasi nilai saham preferen perusahaan tertutup
tergantung kepada pengalaman menganalisis dan penilaian subjektif. Pemegang
saham preferen menerima dividen tetap dari perusahaan. Saham preferen tidak
memiliki tanggal jatuh tempo. Oleh karena itu, saham preferen dapat dianggap
perpetuitas. Nilai saham preferan dapat pula ditentukan dengan mendiskontokan
present value dividennya terhadap periode waktu:
P0=
Dps
Kps
Keterangan,
P0
= Nilai saham preferen
Dps = dividen saham preferen
Kps = tingkat return yang disyaratkan pada saham preferen
KESIMPULAN
Saham merupakan tanda pemilikan seseorang atau badan dalam suatu
perusahaan atau perseroan terbatas. Saham terbagi menjadi dua macam, yaitu
saham biasa dan saham preferen. Saham biasa adalah pemilik sebenarnya dari
perusahaan, mereka menanggung risiko dan mendapatkan keuntungannya. Pada
saat kondisi perusahaan jelek mereka tidak menerima deviden, sebaliknya ketika
kondisi perusahaan baik mereka menerima deviden yang lebih besar bahkan
saham bonus. Pemegang saham biasa ini memiliki hak suara dalam rapat umum
pemegang saham dan ikut menentukan kebijakan perusahaan.
Saham preferen merupakan saham yang memiliki banyak keutamaan
dibandingkan dengan saham biasa. Saham preferen biasa disebut juga dengan
saham campuran. Ada banyak kelebihan yang dimiliki oleh saham preferen
dibandingkan dengan saham biasa, namun secara karakteristik saham campuran
sama seperti saham biasa.
Penilaian saham bertujuan untuk mengetahui kinerja perusahaan tersebut.
Kinerja perusahaan yang baik akan menaikkan nilai saham perusahaan tersebut
dan banyak calon investor yang akan membeli dikarenakan prospek perusahaan
yang bagus. Penilaian saham dalam beberapa kasus adalah pada dividen memiliki
tingkat pertumbuhan nol, dividen tumbuh dengan tingkat yang konstan, dan
dividen tumbuh dengan tingkat tidak konstan.
DAFTAR PUSTAKA
Alvin. 2012. “Stock Valuation” (Online)
http://alvin.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/5296/Kuliah+2+Stock
+valuation.ppt (diakses 20 Desember 2014)
Anoraga, P, dan C. Pakarti. 2001. Pasar Modal, Keberadaan dan Manfaatnya Bagi
Pembangunan, Cetakan Pertama. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Darmadji, Tjiptono dan Hendy M Fakhruddin. 2001. Pasar Modal Di Indonesia
Pendekatan Tanya Jawab. Jakarta: Salemba Empat.
Fakhruddin, M dan M. Hadianto. 2001. Perangkat dan Model Analisis Investasi
di Pasar Modal. Jakarta: Gramedia .
Kertonegoro, Sentanoe, 2000. Analisa dan Manajemen Investasi, Edisi Pertama.
Jakarta: PT. Widya Press.
Murhadi, Werner R. 2009. Analisis Laporan Keuangan Proyeksi dan Valuasi
Saham. Jakarta: Salemba Empat.
Riyanto, Bambang. 2002, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat.
Yogyakarta: BPFE.
Ross, Westerfield, dan Jordan. 2009. Pengantar Keuangan Perusahaan Edisi
Kedelapan. Jakarta: Salemba Empat
---------. 2013. “Perhitungan Saham dan Aplikasinya (Online)
http://makalahkite.blogspot.com/2013/12/perhitungan-saham-danaplikasinya.html (diakses 20 Desember 2014)
KEUANGAN
Karina Agustin
Universitas Muhammadiyah Malang
Abstrak: Saham adalah surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan
seseorang atau badan terhadap suatu perusahaan atau Perseroan Terbatas (PT).
Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas itu
adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Saham di
bagi menjadi dua jenis yaitu saham biasa dan saham preferen.
Dalam memulai investasi, investor akan melihat kinerja perusahaan,
kemudian harga saham dari perusahaan yang akan dipilih. Kinerja perusahaan
berpengaruh pada nilai saham. Kinerja perusahaan yang baik akan menaikkan
nilai saham perusahaan tersebut dan banyak calon investor yang akan membeli
dikarenakan prospek perusahaan yang bagus. Untuk mengetahui kinerja
perusahaan dapat dilakukan dengan penilaian saham. Semakin tinggi penilaian
saham, semakin baik pula kinerja sebuah perusahaan. Penilaian saham dalam
beberapa kasus adalah pada dividen memiliki tingkat pertumbuhan nol, dividen
tumbuh dengan tingkat yang konstan, dan dividen tumbuh dengan tingkat non
konstan.
Kata kunci: saham, kinerja perusahaan, saham biasa, saham preferen, penilaian
saham
Abstract: Stock are marketable securities whose ownership is a sign of a person
or entity to a corporation or limited liability company (PT). Form of stock is a
piece of paper stating that the owner of the paper is the owner of the company
that issued the marketable securities. Stock dividend into two types: common
stock and preferred stock.
In start investing, investors will see the performance of the company, then
the stock price of the company to be selected. The performance of the company
influential on stock value. Good performance will increase the value of the
company's stock and many potential investors who will buy because of the
prospect of a good company. To determine the performance of a company can be
done with the stock valuation. The higher the stock valuation, the better the
performance of a company. Stock valuation in some cases is the dividends growth
at a zero rate, dividends grow at a constant rate, and dividend growth with nonconstant rate.
Keywords: stock, the performance of the company, common stock, preferred
stock, stock valuation
PENDAHULUAN
Saham sebagai salah satu alternatif media investasi memiliki potensi
tingkat keuntungan dan kerugian yang lebih besar dibandingkan media investasi
lainnya dalam jangka panjang. Untuk itu perlunya mengetahui seluk-beluk
investasi saham terlebih dahulu mulai dari pengertian saham, jenis-jenis saham,
keuntungan berinvestasi saham dan risiko berinvestasi saham, agar bisa terhindar
dari kerugian yang tidak seharusnya terjadi.
Saham adalah surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan
seseorang atau badan terhadap suatu perusahaan atau Perseroan Terbatas (PT)
(Darmadji dan Fakhruddin, 2001:5). Pengertian saham ini artinya adalah surat
berharga yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan
Terbatas (PT) atau yang biasa disebut emiten. Saham menyatakan bahwa pemilik
saham tersebut adalah juga pemilik sebagian dari perusahaan itu. Dengan
demikian kalau seorang investor membeli saham, maka orang tersebut ikut
menjadi pemilik atau pemegang saham perusahaan.
Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik
kertas itu adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut.
Jadi sama dengan menabung di bank, setiap kali menabung maka akan
mendapatkan slip yang menjelaskan bahwa telah menyetor sejumlah uang. Dalam
investasi saham, yang diterima bukan slip melainkan saham. Menerbitkan saham
merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk pendanaan
perusahaan. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang
ditanamkan di perusahaan tersebut.
Saham adalah satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrument
financial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan. Dengan
menerbitkan saham, kemungkinan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan
pendanaan jangka panjang untuk menjual kepentingan dalam bisnis saham (efek
ekuitas) dengan imbalan uang tunai. Saham di bagi menjadi dua jenis yaitu saham
biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock).
Dalam memulai investasi, investor akan melihat kinerja perusahaan,
kemudian harga saham dari perusahaan yang akan dipilih. Selanjutnya menilai
berapa banyak yang akan diperoleh bila dana investor terbatas. Namun dalam
melakukan investasi saham seorang investor tidak cukup hanya melihat dari segi
harga saham tanpa mengerti risiko dan return. Tetapi kunci utama untuk sukses
dalam investasi dan mengelolanya adalah dengan menilai aset tersebut dan juga
sumber aset untuk mendapatkan nilai tersebut (Warner R Murhadi, 2009:153)
Menilai saham adalah untuk mengetahui kinerja perusahaan tersebut. Tren
nilai saham yang meningkat menandakan perbaikan kinerja perusahaan. Dengan
terus memantau nilai saham maka kinerja perusahaan juga ikut terpantau, karena
kinerja perusahaan berpengaruh pada nilai saham. Kinerja perusahaan yang baik
akan menaikkan nilai saham perusahaan tersebut dan banyak calon investor yang
akan membeli dikarenakan prospek perusahaan yang bagus. Nilai saham juga
dipergunakan dalam melakukan pembelian maupun penjualan suatu perusahaan
atau kepemilikan untuk mengetahui nilai dari suatu perusahaan tersebut.
TUJUAN
Tujuan dari dibuatnya Artikel Hasil Pemikiran (AHP) ini adalah untuk
mengetahui seluk-beluk investasi berbentuk saham dan mengetahui model-model
dalam menilai saham.
METODE
Metode penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
deskriptif, yaitu metode yang membicarakan beberapa kemungkinan untuk
memecahkan masalah aktual dengan jalan mengumpulkan data, menyusun atau
mengklasifikasinya, menganalisis, dan menginterpretasikannya.
Teknik pengumpulan data
Teknik yang dilakukan untuk mengumpulkan data adalah studi kepustakaan,
merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan
menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis seperti artikel dan
buku, maupun elektronik seperti internet.
Jenis data
Jenis data yang diperoleh adalah data sekunder. Data sekunder tersebut diperoleh
dari dokumentasi yang dimiliki berbagai sumber dan kemudian dipilih sesuai
dengan kebutuhan penelitihan. Sumber yang diperlukan adalah saham dan model
penilaian saham.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Definisi Saham
Saham (stock) adalah salah satu dari surat-surat berharga yang
diperdagangkan di pasar modal. Saham merupakan tanda penyertaan atau
pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.
Sedangkan Riyanto (2002) mendefinisikan saham sebagai tanda bukti
pengambilan bagian atau peserta dalam suatu perusahaan terbatas (PT) bagi suatu
perusahaan yang bersangkutan, yang diterima dari hasil penjualan sahamnya akan
tetap tertanam di dalam perusahaan tersebut selama hidupnya.
Tujuan investor melakukan investasi adalah untuk mendapatkan kehidupan
yang lebih layak di masa datang, mengurangi tekanan inflasi, dan dorongan untuk
menghemat pajak. Disisi lain Kertonegoro (2000:108) mengemukakan, pada
dasarnya saham dapat digunakan untuk mencapai tiga tujuan investasi utama.
Pertama, sebagai gudang nilai, berarti investor mengutamakan keamanan
prinsipal, sehingga mereka akan mencari saham blue chips dan saham nonspekulatif lainnya.
Kedua, untuk pemupukan modal, berarti investor mengutamakan investasi
jangka panjang, sehingga mereka akan mencari saham pertumbuhan untuk
memperoleh capital gain atau saham sumber penghasilan untuk mendapat
dividen. Ketiga, sebagai sumber penghasilan, berarti investor mengandalkan pada
penerimaan dividen sehingga mereka akan mencari saham penghasilan yang
bermutu baik dan hasil tinggi.
Keuntungan yang diperoleh dalam investasi saham bisa dalam tiga bentuk.
Pertama dividen, dividen adalah pembagian keuntungan yang diberikan
perusahaan penerbit saham tersebut atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan.
Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam
RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham). Dividen adalah salah satu daya tarik
bagi pemegang saham dengan orientasi jangka panjang.
Kedua Capital Gain, Capital gain merupakan selisih antara harga beli dan
harga jual. Capital gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di
pasar sekunder. Umumya pemodal dengan orientasi jangka pendek mengejar
keuntungan melalui capital gain. Ketiga manfaat non-financial, yaitu timbulnya
kebanggaan dan kekuasaan memperoleh hak suara dalam menentukan jalannya
perusahaan (Anoraga dan Pakarti, 2001)
Investasi dalam bentuk saham juga mengandung risiko. Pertama Capital
Loss, merupakan kebalikan dari Capital Gain, yaitu suatu kondisi dimana investor
menjual saham lebih rendah dari harga beli. Kedua Risiko Likuidasi, perusahaan
yang sahamnya dimiliki, dinyatakan bangkrut oleh pengadilan, atau perusahaan
tersebut dibubarkan. Kondisi ini merupakan risiko yang terberat dari pemegang
saham. Untuk itu seorang pemegang saham dituntut untuk secara terus menerus
mengikuti perkembangan perusahaan.
Ketiga Risiko Financial, risiko yang diderita oleh pemodal sebagai akibat
dari ketidakmampuan emiten dalam memenuhi kewajiban pembayaran deviden.
Kedua Risiko pasar, risiko akibat menurunnya harga pasar saham secara
keseluruhan maupun saham tertentu akibat perubahan inflasi, tingkat bunga,
kebijaksanaan pemerintah maupun manajemen perusahaan. Ketiga Risiko
psikologis, risiko bagi investor yang bertindak secara emosional dalam
menghadapi prubahan-perubahan pasar.
Jenis-jenis saham
Jenis-jenis saham berdasarkan hak kepemilikannya dibagi menjadi dua
jenis (Fakhruddin dan Hadianto, 2001: 12), yaitu:
1.
Saham Biasa (common stocks)
Saham Biasa adalah suatu sertifikat atau piagam yang memiliki fungsi
sebagai bukti pemilikan suatu perusahaan dengan berbagai aspek-aspek penting
bagi perusahaan. Pemilik saham akan mendapatkan hak untuk menerima
sebagaian pendapatan tetap/deviden dari perusahaan serta kewajiban menanggung
resiko kerugian yang diderita perusahaan. Saham biasa mewakili klaim
kepemilikan pada penghasilan dan aktiva yang dimiliki perusahaan
Orang yang memiliki saham suatu perusahaan memiliki hak untuk ambil
bagian dalam mengelola perusahaan sesuai dengan hak suara yang dimilikinya
berdasarkan besar kecil saham yang dipunyai. Semakin banyak prosentase saham
yang dimiliki maka semakin besar hak suara yang dimiliki untuk mengontrol
operasional perusahaan. Pemegang saham biasa memiliki kewajiban yang
terbatas. Artinya, jika perusahaan bangkrut, kerugian maksimum yang ditanggung
oleh pemegang saham adalah sebesar investasi pada saham tersebut.
2.
Saham Preferen (preferred stocks)
Saham preferen adalah saham yang pemiliknya akan memiliki hak lebih
dibanding hak pemilik saham biasa. Pemegang saham preferen akan mendapat
dividen lebih dulu dan juga memiliki hak suara lebih dibanding pemegang saham
biasa seperti hak suara dalam pemilihan direksi sehingga jajaran manajemen akan
berusahan sekuat tenaga untuk membayar ketepatan pembayaran dividen preferen
agar tidak turun.
Saham preferen merupakan saham yang mempunyai karakteristik
gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan
tetap (seperti bunga obligasi), tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil, seperti
yang dikehendaki investor. Persamaannya dengan obligasi adalah adanya klaim
atas laba dan aktiva sebelumnya, devidennya tetap selama masa berlaku dari
saham, dan memiliki hak tebus dan dapat dipertukarkan (convertible) dengan
saham biasa.
Penilaian (Valuasi) Saham
Penilaian saham adalah suatu mekanisme untuk merubah serangkaian
variabel ekonomi/ variabel perusahaan yang diramalkan menjadi perkiraan
tentang harga saham misalnya laba perusahaan dan deviden yang dibagikan,
maksudnya suatu metode untuk mencari nilai-nilai saham yang menjadi ukuran
dalam investasi surat berharga. Nilai saham yang akan dibayar oleh investor
tergantung dari hasil yang diharapkan untuk diterima dan resiko yang terkandung
dalam transaksi pembelian saham.
Penilaian (valuation) dimaksudkan untuk dapat menentukan nilai suatu
saham sehingga perlu diperoleh standar prestasi (standar and performance)
yang dapat digunakan untuk menilai manfaat investasi saham yang bersangkutan.
SPI (Standar Penilaian Indonesia) 2007 mendefinisikan penilaian sebagai suatu
proses pekerjaan seorang penilai dalam memberikan opini tertulis mengenai nilai
ekonomi pada saat tertentu. Dari definisi tersebut maka penilaian saham dapat
diartikan sebagai suatu proses pekerjaan seorang penilai dalam memberikan opini
tertulis mengenai nilai ekonomi suatu bisnis atau ekuitas pada saat tertentu.
Penilaian saham bertujuan untuk menentukan apakah saham yang akan
dibeli atau dijual akan memberikan tingkat return yang sesuai dengan return yang
diharapkan, sebagai alat untuk memberikan gambaran yang sebenarnya tentang
kewajaran atas harga saham yang dinilai sehingga dapat membantu dalam
keputusan untuk membeli atau menjual saham, menilai persentase kekuatan dari
saham dalam kepemilikan terhadap perusahaan dan memperhitungkan tingkat
risiko dan keuntungan (risk and return) atas saham yang dimiliki sehingga
mempermudah dalam keputusan untuk membeli atau menjual saham.
Hasil penilaian saham dapat dimanfaatkan untuk beberapa hal.
1. Kinerja, kinerja suatu perusahaan dapat dilihat dari sisi:
1. Keuangan, Kinerja keuangan diukur dengan menggunakan berbagai rasio
keuangan, antara lain rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio efektivitas
dan rasio solvabilitas.
2. Aset, asset management merupakan sebuah langkah manajerial yang harus
dilakukan, didalam merencanakan, mengelola, dan mengevaluasi kinerja
aset perusahaan dalam upaya peningkatan nilai yang berujung pada
kesejahteraan pemegang saham (shareholders wealth).
3. Nilai saham, Saham harus selalu dinilai untuk mengetahui kinerja
perusahaan tersebut. Tren nilai saham yang meningkat menandakan
perbaikan kinerja perusahaan. Dengan terus memantau nilai saham maka
kinerja perusahaan juga ikut terpantau, karena kinerja perusahaan
berpengaruh pada nilai saham.
2. Go public, salah satu perusahaan untuk mendapatkan dana dalam membiayai
kegiatan operasionalnya adalah dengan Go Public. Go public adalah menjual
sebagian sahamnya kepada publik dan mencatatkan sahamnya di bursa.
Perusahaan yang akan melakukan go publik di sebut emiten.
Valuasi Saham Biasa
(Ross, Westerfield, Jordan, 2009:340-351) Selembar saham biasa pada
praktiknya lebih sulit untuk dinilai dibandingkan obligasi disebabkan oleh paling
sedikit tiga alasan. Alasan pertama, dalam saham biasa, arus kas yang dijanjikan
tidak dapat diketahui di awal. Alasan kedua, umur investasi ini sebenarnya adalah
selama-lamanya karena saham biasa tidak memiliki jatuh tempo. Ketiga, tidak ada
cara untuk dapat secara mudah mengamati tingkat pengembalian yang diminta
oleh pasar. Meskipun demikian, akan terdapat kasus-kasus dimana dapat diperoleh
nilai sekarang dari arus kas masa depan untuk selembar saham sehingga akibatnya
akan dapat menentukan nilainya
Harga saham saat ini dapat dinyatakan sebagai nilai sekarang dari dividen
yang dimulai dalam satu periode dan diteruskan untuk selama-lamanya:
P 0=
Keterangan,
P0
D1, D2, D3, D~
k
D1
( 1+k )
1
+
D2
2
( 1+k )
+
D3
(1+ k )
3
+⋯ ⋯+
D
( 1+k )
= Nilai intrinsik saham dengan model diskonto dividen
= Dividen yang akan diterima dimasa yang akan datang
= Tingkat return yang diisyaratkan
Harga saham hari ini akan sama dengan nilai sekarang dari seluruh dividen di
masa depan. Pada prinsipnya, dapat terdapat angka yang tidak terhingga. Artinya
masih tetap tidak dapat menghitung nilai saham karena harus meramalkan satu
angka dividen yang tidak terhingga dan kemudian mendiskontokannya semua.
Permasalahan ini dapat diatasi dengan beberapa kasus khusus.
Beberapa kasus khusus
Dalam beberapa kondisi khusus, dapat diperoleh nilai untuk saham. Yang
perlu dilakukan adalah melakukan beberapa asumsi penyederhanaan tengang
model dividen-dividen masa depan. Tiga kasus yang dibicarakan adalah sebagai
berikut: (1) dividen memiliki tingkat pertumbuhan no, (2) dividen tumbuh dengan
tingkat yang konstan, dan (3) dividen tumbuh dengan tingkat nonkonstan.
1.
Model Pertumbuhan Nol
Model ini digunakan saat dividen yang dibayarkan oleh perusahaan tidak
akan mengalamai pertumbuhan. Dengan kata lain jumlah dividen yang dibayarkan
akan tetap sama dari waktu ke waktu. Untuk saham biasa dengan pertumbuhan
nol, ini artinya:
D1=D2=D3 =D=konstan
Karena dividen akan selalu sama, saham dapat dilihat sebagai perpetuitas biasa
dengan arus kas yang sama dengan D di setiap periodenya. Sehingga nilai per
saham dapat dinyatakan dengan:
P 0=
D
k
Keterangan,
P0 = Nilai saham
D = Dividen tunai yang dibayarkan pada akhir periode
k = tingkat return yang disyaratkan
2.
Model Pertumbuhan Konstan
Model ini digunakan untuk menentukan nilai saham yang pembayaran
dividennya mengalami pertumbuhan secara konstan selama waktu tak terbatas.
Maka persamaannya:
D1
k −g
Keterangan,
P0 = Nilai saham
D1 = Dividen tunai yang dibayarkan pada akhir periode
k = tingkat return yang disyaratkan
g = tingkat pertumbuhan perusahaan
P 0=
Model pertumbuhan konstan sering kali cocok untuk diterapkan pada perusahaanperusahaan yang mapan dengan sejarah pertumbuhan yang stabil. Tingkat
pertumbuhan yang diharapkan akan bervariasiantara tiap-tiap perusahaan, tetapi
pertumbuhan dividen di kebanyakan perusahaan yang sudah mapan umumnya
diharapkan akan terus berlanjut di masa depan pada tingkat yang kurang lebih
sama dengan nilai nominal produk domestik bruto (Gross Domestic Product –
GDP riil plus inflasi).
Pertumbuhan pada dividen terjadi utamanya sebagai akibat dari
pertumbuhan laba per lembar saham (earning per share - EPS). Pertumbuhan laba
itu sendiri, merupakan hasil dari sejumlah factor, termasuk (1) inflasi, (2) jumlah
laba yang ditahan dan diinvestasikan kembali oleh perusahaan, dan (3) tingkat
pengembalian yang dihasilkan perusahaan dari ekuitasnya (ROE).
Tingkat Pengembalian
Pertumbuhan Konstan
Yang
Diharapkan
untuk
Saham
Dengan
Untuk mengetahui tingkat pengembalian yang diharapkan untuk saham
dengan pertumbuhan konstan dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai
berikut:
R=
3.
D1
P0 + g
Model Pertumbuhan Tidak Konstan
Bagi kebanyakan perusahaan, bukan hal yang tepat untuk berasumsi
bahwa dividen akan mengalami pertumbuhan dengan tingkat yang konstan.
Perusahaan umumnya akan menjalani suatu siklus hidup. Disepanjang awal
kehidupannya, pertumbuhan yang dialami perusahaan akan jauh lebih cepat
daripada pertumbuhan perekonomian secara keseluruhan; kemudian sama dengan
pertumbuhan ekonomi dan akhirnya pertumbuhannya melambat jika
dibandingkan dengan perekonomian. Hal ini disebut sebagai Pertumbuhan
Supernormal (Nonkonstan).
Untuk mengitung nilai sekarang dari saham dengan pertumbuhan supernormal,
dapat dilakukan dengan tiga langkah sebagai berikut:
1.
Menentukan estimasi pertumbuhan dividen (g)
2.
Menghitung nilai PV dividen-dividen yang terjadi selama periode
pertumbuhan nonkonstan.
3.
Menghitung harga dari saham pada akhir periode pertumbuhan nonkonstan,
di mana titk tersebut saham ini menjadi saham dengan pertumbuhan konstan,
dan mendiskontokan harga ini kembali ke saat ini.
4.
Menambahkan kedua komponen di atas untuk menemukan nilai instrinsik
dari saham.
Valuasi Saham Preferen
Pada saham preferen, dikarenakan sifatnya yang fleksibel, maka
kemampuan untuk mengestimasi nilai saham preferen perusahaan tertutup
tergantung kepada pengalaman menganalisis dan penilaian subjektif. Pemegang
saham preferen menerima dividen tetap dari perusahaan. Saham preferen tidak
memiliki tanggal jatuh tempo. Oleh karena itu, saham preferen dapat dianggap
perpetuitas. Nilai saham preferan dapat pula ditentukan dengan mendiskontokan
present value dividennya terhadap periode waktu:
P0=
Dps
Kps
Keterangan,
P0
= Nilai saham preferen
Dps = dividen saham preferen
Kps = tingkat return yang disyaratkan pada saham preferen
KESIMPULAN
Saham merupakan tanda pemilikan seseorang atau badan dalam suatu
perusahaan atau perseroan terbatas. Saham terbagi menjadi dua macam, yaitu
saham biasa dan saham preferen. Saham biasa adalah pemilik sebenarnya dari
perusahaan, mereka menanggung risiko dan mendapatkan keuntungannya. Pada
saat kondisi perusahaan jelek mereka tidak menerima deviden, sebaliknya ketika
kondisi perusahaan baik mereka menerima deviden yang lebih besar bahkan
saham bonus. Pemegang saham biasa ini memiliki hak suara dalam rapat umum
pemegang saham dan ikut menentukan kebijakan perusahaan.
Saham preferen merupakan saham yang memiliki banyak keutamaan
dibandingkan dengan saham biasa. Saham preferen biasa disebut juga dengan
saham campuran. Ada banyak kelebihan yang dimiliki oleh saham preferen
dibandingkan dengan saham biasa, namun secara karakteristik saham campuran
sama seperti saham biasa.
Penilaian saham bertujuan untuk mengetahui kinerja perusahaan tersebut.
Kinerja perusahaan yang baik akan menaikkan nilai saham perusahaan tersebut
dan banyak calon investor yang akan membeli dikarenakan prospek perusahaan
yang bagus. Penilaian saham dalam beberapa kasus adalah pada dividen memiliki
tingkat pertumbuhan nol, dividen tumbuh dengan tingkat yang konstan, dan
dividen tumbuh dengan tingkat tidak konstan.
DAFTAR PUSTAKA
Alvin. 2012. “Stock Valuation” (Online)
http://alvin.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/5296/Kuliah+2+Stock
+valuation.ppt (diakses 20 Desember 2014)
Anoraga, P, dan C. Pakarti. 2001. Pasar Modal, Keberadaan dan Manfaatnya Bagi
Pembangunan, Cetakan Pertama. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Darmadji, Tjiptono dan Hendy M Fakhruddin. 2001. Pasar Modal Di Indonesia
Pendekatan Tanya Jawab. Jakarta: Salemba Empat.
Fakhruddin, M dan M. Hadianto. 2001. Perangkat dan Model Analisis Investasi
di Pasar Modal. Jakarta: Gramedia .
Kertonegoro, Sentanoe, 2000. Analisa dan Manajemen Investasi, Edisi Pertama.
Jakarta: PT. Widya Press.
Murhadi, Werner R. 2009. Analisis Laporan Keuangan Proyeksi dan Valuasi
Saham. Jakarta: Salemba Empat.
Riyanto, Bambang. 2002, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat.
Yogyakarta: BPFE.
Ross, Westerfield, dan Jordan. 2009. Pengantar Keuangan Perusahaan Edisi
Kedelapan. Jakarta: Salemba Empat
---------. 2013. “Perhitungan Saham dan Aplikasinya (Online)
http://makalahkite.blogspot.com/2013/12/perhitungan-saham-danaplikasinya.html (diakses 20 Desember 2014)