PERBANDINGAN SISTEM ENTERPRISE RESOURCE. pdf
Seminar Prosiding SENATKOM 2015
ISSN : 2460-4690
PERBANDINGAN SISTEM ENTERPRISE RESOURCE
PLANNING (ERP) BERBASIS OPEN SOURCE BERDASARKAN
KEBUTUHAN PROSES BISNIS USAHA MIKRO, KECIL DAN
MENENGAH (UMKM) INDONESIA
Albaar Rubhasy1), Yefrie M. C. Liu2)
Program Studi Sistem Informasi, STMIK Indonesia, Jakarta
e-mail: 1albaar@stmik-indonesia.ac.id, 2yefriemcliu@stmik-indonesia.ac.id
1,2
Abstrak
UMKM merupakan tulang punggung perekonomian di Indonesia. Berdasarkan data BPS, UMKM
memberikan sumbangan yang signifikan terhadap PDB Indonesia. Untuk lebih meningkatkan daya
saing, UMKM dapat menerapkan sistem ERP. Namun, UMKM belum banyak yang memanfaatkan
sistem ERP karena faktor kompleksitas serta biaya penerapan sistem yang tinggi. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis sistem ERP yang mendukung kebutuhan proses bisnis UMKM
Indonesia. Adapun untuk mengatasi kendala tingginya biaya implementasi sistem ERP, maka dipilih
sistem ERP berbasis open source. Kebutuhan proses bisnis UMKM difokuskan pada proses: (1)
pemasaran dan distribusi; (2) pengadaan; dan (3) produksi. Berdasarkan hasil analisis, terdapat 45 sub
proses yang dibutuhkan UMKM. Hasil perbandingan 10 sistem ERP berbasis open source terhadap 45
sub proses menunjukkan, Adempiere dan Apache OFBiz merupakan sistem ERP yang paling sesuai
dengan kebutuhan proses bisnis UMKM Indonesia, diikuti oleh WebERP, Odoo, dan ERPNEXT.
Kata Kunci : ERP, Open Source, UMKM, Proses Bisnis, Perbandingan Sistem ERP.
1. PENDAHULUAN
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM) memiliki kontribusi yang signifikan
terhadap
perekonomian
Indonesia.
Berdasarkan data yang dipublikasikan oleh
Badan Pusat Statistik (BPS), UMKM pada
tahun 2012 menyumbang 57,46% dari total
Produk Domestik Bruto Indonesia. Dengan
demikian, dapat dikatakan bahwa UMKM
merupakan tulang punggung perekonomian
Indonesia.
Indonesia memiliki regulasi yang spesifik
mengatur mengenai UMKM, yaitu UU No. 20
Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah. Dalam UU tersebut, UMKM
diklasifikasikan berdasarkan jumlah kekayaan
bersih (tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha) dan penjualan tahunan (lihat
Tabel 1).
Tabel 1. Klasifikasi UMKM Berdasarkan UU
Klasifikasi
Kekayaan
Penjualan
Usaha
Bersih
Tahunan
(Rp. Juta)
(Rp. Juta)
Mikro
50
300
Kecil
50-500
300-2500
Menengah
500-10000
2500-50000
Sedangkan BPS mengklasifikasikan UMKM
berdasarkan jumlah tenaga kerja:
Usaha mikro
: 1-4 orang
Usaha kecil
: 5-19 orang
Usaha menengah : 20-99 orang.
Mengingat pentingnya peran UMKM bagi
perekonomian Indonesia, maka Kementerian
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
memiliki kebijakan untuk meningkatkan daya
saing UMKM. Tujuannya agar UMKM dapat
tumbuh menjadi usaha yang berkelanjutan
dengan skala (usaha) yang lebih besar. Untuk
menjadi organisasi yang kompetitif, UMKM
harus dapat meningkatkan praktek bisnisnya
serta membina hubungan dengan pemasok,
distributor, dan pelanggan [1]. Untuk itu,
dibutuhkan suatu sistem yang dapat
mengintegrasikan seluruh proses bisnis
organisasi.
Sistem ERP menjanjikan pengintegrasian
operasi organisasi, sehingga proses bisnis
dapat dikelola secara efisien [2]. Efisiensi
merupakan kunci bagi organisasi untuk dapat
lebih bersaing di pasar. Konsep ERP tersebut
dapat dimanfaatkan oleh seluruh organisasi,
termasuk UMKM sebagai strategi dalam
Seminar Prosiding SENATKOM 2015
ISSN : 2460-4690
memenangkan persaingan. Akan tetapi, belum
banyak
UMKM
di
Indonesia
yang
menerapkan sistem ERP, bahkan masih
banyak yang belum menggunakan Teknologi
Informasi (TI). Berdasarkan studi yang
dilakukan oleh Fathul Wahid dan Lizda Iswari
pada 146 UMKM di Yogyakarta, hanya
sedikit UMKM yang telah mengadopsi TI [3].
Agar UMKM dapat menerapkan sistem ERP,
salah satu kuncinya adalah pada perbaikan
proses bisnis melalui process business
redesign (BPR) dan konfigurasi sistem [4].
Pada penelitian ini akan diuraikan
berbagai proses bisnis yang dibutuhkan oleh
UMKM. Adapun proses difokuskan pada: (1)
pemasaran dan distribusi; (2) pengadaan; dan
(3) produksi. Kemudian penelitian juga akan
melakukan perbandingan sistem ERP yang
difokuskan pada sistem berbasis open source
yang menjadi tren dalam ERP untuk
meminimalisir biaya implementasi [5].
2. PENELITIAN TERKAIT
Penelitian terkait kebutuhan proses bisnis
UMKM sebelumnya telah dilakukan oleh P.
W. Handayani, A. N. Hidayanto, dan I. Budi
terhadap 24 UMKM yang berpartisipasi pada
INACRAFT (International Handicraft Trade
Fair) 2012 [6]. Dalam penelitian tersebut,
dilakukan survei kebutuhan proses bisnis
UMKM berdasarkan acuan dari SAP Best
Practices
dalam
proses
pemasaran,
pengadaan, dan produksi (lihat Tabel 2).
Selain kebutuhan proses bisnis UMKM,
pada
penelitian
[6]
juga
dilakukan
perbandingan empat sistem ERP: (1) SAP
Business One; (2) Microsoft Dynamics; (3)
Compiere; dan (4) Openbravo. Hasilnya
adalah SAP Busienss One merupakan sistem
ERP yang memiliki proses terlengkap
berdasarkan Tabel 2. Compiere yang
merupakan sistem ERP berbasis open source
berada pada urutan kedua.
Tabel 2. SAP Best Practices dalam proses
pemasaran, pengadaan, dan produksi [6]
Proses
Sub Proses
Pemasaran
Pre sales activity (manage
dan
data of customer’s, material,
Distribusi
pricing, inquiry, quotation and
communications related with
sales activity); generate sales
order; inventory checking
availability, shipping (pick
and pack product; post goods
issue that indicates that legal
change in ownership of the
product); generate customer
invoice; customer payment
Pengadaan
Generate Purchase
Requisition (PR), manage
Quotation from vendor and
Purchase Order (PO); invoice
receipt and payment
Produksi
Production planning (forecast
and sales and operation
planning); production process
(demand management, Master
Production Scheduling (MPS),
Material Requirement
Planning (MRP), generate
shop floor documents, goods
issue and completion
confirmation); order
settlement
3. METODOLOGI
Penelitian ini terdiri dari tiga tahapan: (1)
identifikasi kebutuhan proses bisnis UMKM;
(2) identifikasi sistem ERP berbasis open
source; dan (3) perbandingan sistem ERP
berdasarkan proses bisnis UMKM. Identifikasi
proses bisnis dilakukan dengan mengacu pada
penelitian [6] yang mengambil fokus pada tiga
proses: pemasaran dan distribusi; pengadaan;
dan produksi. Kemudian, tahapan identifikasi
sistem ERP dilakukan dengan cara mendata
berbagai sistem ERP berbasis open source.
Karena banyaknya produk ERP dengan lisensi
open source, maka dipilih 10 sistem yang
paling aktif dalam merilis versi terbarunya.
Pada tahap terakhir, dilakukan perbandingan
10 sistem ERP berbasis open source terhadap
proses bisnis yang dibutuhkan UMKM.
4. HASIL PENELITIAN
4.1 Identifikasi Proses Bisnis UMKM
Pada bagian ini dilakukan identifikasi
proses bisnis UMKM. Berdasarkan acuan
pada Tabel 2, secara keseluruhan terdapat 53
sub proses dari tiga proses bisnis utama
UMKM. Untuk mengetahui sub proses yang
dibutuhkan
UMKM,
harus
dilakukan
penyaringan terhadap hasil yang diperoleh
dari penelitian [6]. Pernyaringan dilakukan
berdasarkan kebutuhan UMKM terhadap suatu
Seminar Prosiding SENATKOM 2015
sub proses. Jika terdapat lebih dari 70%
UMKM menyatakan membutuhkan suatu sub
proses, maka dapat diasumsikan bahwa sub
proses tersebut dibutuhkan oleh UMKM.
Berikut merupakan 45 sub proses yang
dibutuhkan oleh UMKM berdasarkan hasil
penyaringan:
Proses pemasaran & distribusi
Pre-sales activity
1. Manage Customer Master Data
2. Manage Material Master Data
3. Manage Pricing Master Data
Sales order processing
4. Manage Sales Order
5. View Document Flow
Manage inventory
6. View Inventory Availability
Shipping
7. Manage Shipping
8. Create Outbound Delivery with
Reference to Sales Order
9. Update Outbound Delivery
10. Pick Product
11. Post Goods Issue
Customer invoice
12. Maintain Billing Due List
13. View Billing Due List
14. Create Invoice
15. Create Invoice with Reference
to Outbound Delivery
16. Create Invoice with Reference
to Sales Order
17. Update Invoice
18. View Invoice
Customer payment
19. Manage Financial Accounting
20. Post Receipt of Customer
Payment
21. View Customer Balance
Proses pengadaan
Purchase requisition
22. Manage Vendor Master Data
23. Manage Material Master Data
24. Create Material Master for
Trading Goods
25. Update Material Master for
Trading Goods
Purchase order
26. Manage PO
Invoice receipt
27. Manage Invoice Receipt
Payment to vendor
28. Manage Financial Accounting
29. Post Payment to Vendor
30. View Vendor Balance
31. View G/L Account Balance
ISSN : 2460-4690
Proses produksi
Production planning
32. Create consumption values for
finished products (forecasting)
33. Manage bill of material (BOM)
34. Manage finished product
routing
35. Manage product group
36. Manage Sales and Operation
Plan (SOP)
Production process
37. Transfer SOP to demand
management
38. Run MPS with MRP
39. Review stock/requirement list
40. Convert plan order into
production order
41. Review production order status
and documents
42. Confirm production completion
43. Receipt of goods from
production order
Order settlement
44. Review costs assigned to
production order
45. Order settlement
4.2 Identifikasi Sistem ERP Berbasis Open
Source
Pada bagian ini dulakukan identifikasi
sistem ERP berbasis open source. Pada tahap
awal telah teridentifikasi 23 sistem. Untuk
mempermudah proses perbandingan sistem
ERP,
maka
dilakukan
penyaringan
berdasarkan aktivitas sistem. Jika sistem ERP
telah merilis lebih dari versi 1.0.0 dengan
waktu rilis terakhir tahun 2014, maka sistem
tersebut diasumsikan sebagai sistem yang
aktif. Berikut merupakan 10 sistem ERP
berbasis open source teraktif (lihat Tabel 3).
4.3 Perbandingan Sistem ERP Berbasis
Open Source
Tahap terakhir dalam penelitian ini adalah
melakukan perbandingan sistem ERP berbasis
open source. Perbandingan dilakukan terhadap
10 sistem ERP berbasis open source teraktif
terhadap 45 sub proses yang dibutuhkan
UMKM. Hasil perbandingan sistem ERP
dapat dilihat pada Tabel 4. Berdasarkan hasil
perbandingan, sistem ERP yang paling sesuai
dengan kebutuhan UMKM adalah Adempiere
dan Apache OFBiz dengan tingkat kesesuaian
73%, diikuti oleh WebERP dan Odoo dengan
Seminar Prosiding SENATKOM 2015
ISSN : 2460-4690
10 sistem ERP berbasis open source,
diperoleh 5 sistem yang menyediakan sub
proses yang dibutuhkan oleh UMKM. Sistem
ERP yang paling sesuai dengan kebutuhan
UMKM adalah Adempiere dan Apache OFBiz
(tingkat kesesuaian 73%). Kemudian sistem
terbaik kedua adalah WebERP dan Odoo
(tingkat kesesuaian 71%). Sistem terbaik
ketiga adalah SQL-Ledger (tingkat kesesuaian
68%). Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan
sebagai acuan dalam penerapan sistem ERP
pada UMKM, khususnya dalam penentuan
kebutuhan sistem dan pemilihan paket ERP.
Tabel 3. 10 Sistem ERP berbasis open source
teraktif
No.
Nama
1
WebERP
2
Adempiere
3
Dolibarr
4
Tryton
5
Odoo
6
ERP5
7
Postbooks
8
ERPNEXT
9
SQLLedger
Apache
OFBiz
10
Platform
Lisensi
PHP,
MySQL
Java
GPLv2
JavaScript, P
HP, MySQL
or
PostgreSQL
Python,
GTK+
Python,
Javascript,
PostgreSQL
Python, Java
Script, Zope,
MariaDB or
MySQL
C++,
JavaScript,
PostgreSQL
Python, Java
Script,
MySQL
Perl,
PostgreSQL
Java, Apache
HTTP Server
GPLv3
GPL
GPLv3
AGPL
v3
GPL
Rilis
Terakhir
2015
(4.12.2)
2015
(3.8LTS)
2015
(3.6.2)
2015
(3.6)
2014
(8.0)
2014
(5.5)
CPAL
2014
(4.5.0)
GPL
2014
(4.1.0)
GPL
2014
(3.0.6)
2014
(12.04.
04)
Apache
License
2.0
6. REFERENSI
[1] M. Summer, Enterprise Resource Planning:
Pearson Education Limited, 2014.
[2] E. Monk and B. Wagner, Concepts in
Enterprise Resource Planning: Course
Technology, Cengage Learning, 2013.
[3] F. Wahid and L. Iswari, "Adopsi TI oleh
Usaha Kecil Menengah di Indonesia," in
Seminar
Nasional
Aplikasi
Teknologi
Informasi (SNATI), Yogyakarta, 2007.
[4] L. Ganesh and A. Mehta, "Critical success
factors for successful enterprise resource
planning implementation at Indian SMEs,"
International
Journal
of
Business,
Management and Social Sciences, vol. 1, pp.
65-78, 2010.
[5] K. Ganesh, et al., "Enterprise Resource
Planning: Fundamentals of Design and
Implementation," ed: Springer, 2014.
[6] P. W. Handayani, et al., "Business Process
Requirements for Indonesian Small Medium
Enterprises
(SMEs)
in
Implementing
Enterprise Resource Planning (ERP) and ERP
Systems Comparison," Journal of Computer,
vol. 8, pp. 2437-2441, 2013.
tingkat kesesuaian 71%, dan SQL-Ledger
dengan tingkat kesesuaian 68%.
5. PENUTUP
Dalam penelitian ini telah teridentifikasi
45 sub proses yang dibutuhkan oleh UMKM
yang meliputi proses pemasaran, pengadaan,
dan produksi. Berdasarkan hasil perbandingan
Tabel 4. Perbandingan 10 sistem ERP berbasis open source terhadap
45 sub proses yang dibutuhkan UMKM
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
Apache
OFBiz
v
v
v
v
v
SQLLedger
v
ERPNEXT
v
Postbooks
Tryton
v
v
v
ERP5
Dolibarr
v
v
v
Odoo
Adempiere
1. Proses Pemasaran & Distribusi
Pre-sales Activity
Manage Customer Master Data
Manage Material Master Data
Manage Pricing Master Data
Sales Order Processing
Manage Sales Order
View Document Flow
Manage Inventory
View Inventory Availability
Shipping
Sistem ERP Berbasis Open Source
WebERP
Proses/
Sub Proses
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
Seminar Prosiding SENATKOM 2015
ISSN : 2460-4690
%
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
Apache
OFBiz
v
v
SQLLedger
v
v
v
v
ERPNEXT
v
v
v
v
Postbooks
v
ERP5
v
Odoo
v
Tryton
Dolibarr
Manage Shipping
Create Outbound Delivery with Reference to
Sales Order
Update Outbound Delivery
Pick Product
Post Goods Issue
Customer Invoice
Maintain Billing Due List
View Billing Due List
Create Invoice
Create Invoice with Reference to Outbound
Delivery
Create Invoice with Reference to Sales Order
Update Invoice
View Invoice
Customer Payment
Manage Financial Accounting
Post Receipt of Customer Payment
View Customer Balance
2. Proses Pengadaan
Purchase Requisition
Manage Vendor Master Data
Manage Material Master Data
Create Material Master for Trading Goods
Update Material Master for Trading Goods
Purchase Order (PO)
Manage PO
Invoice Receipt
Manage Invoice Receipt
Payment to Vendor
Manage Financial Accounting
Post Payment to Vendor
View Vendor Balance
View G/L Account Balance
3. Proses Produksi
Production planning
Create consumption values for finished products
(forecasting)
Manage bill of material (BOM)
Manage finished product routing
Manage product group
Manage Sales and Operation Plan (SOP)
Production process
Transfer SOP to demand management
Run MPS with MRP
Review stock/requirement list
Convert plan order into production order
Review production order status and documents
Confirm production completion
Receipt of goods from production order
Order settlement
Review costs assigned to production order
Order settlement
Adempiere
Sistem ERP Berbasis Open Source
WebERP
Proses/
Sub Proses
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
32
71
33
73
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
23
51
24
53
v
v
32
71
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
15
33
28
62
v
v
v
v
v
v
v
20
44
v
v
v
v
v
v
v
v
22
49
v
v
v
v
v
v
v
v
v
33
73
ISSN : 2460-4690
PERBANDINGAN SISTEM ENTERPRISE RESOURCE
PLANNING (ERP) BERBASIS OPEN SOURCE BERDASARKAN
KEBUTUHAN PROSES BISNIS USAHA MIKRO, KECIL DAN
MENENGAH (UMKM) INDONESIA
Albaar Rubhasy1), Yefrie M. C. Liu2)
Program Studi Sistem Informasi, STMIK Indonesia, Jakarta
e-mail: 1albaar@stmik-indonesia.ac.id, 2yefriemcliu@stmik-indonesia.ac.id
1,2
Abstrak
UMKM merupakan tulang punggung perekonomian di Indonesia. Berdasarkan data BPS, UMKM
memberikan sumbangan yang signifikan terhadap PDB Indonesia. Untuk lebih meningkatkan daya
saing, UMKM dapat menerapkan sistem ERP. Namun, UMKM belum banyak yang memanfaatkan
sistem ERP karena faktor kompleksitas serta biaya penerapan sistem yang tinggi. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis sistem ERP yang mendukung kebutuhan proses bisnis UMKM
Indonesia. Adapun untuk mengatasi kendala tingginya biaya implementasi sistem ERP, maka dipilih
sistem ERP berbasis open source. Kebutuhan proses bisnis UMKM difokuskan pada proses: (1)
pemasaran dan distribusi; (2) pengadaan; dan (3) produksi. Berdasarkan hasil analisis, terdapat 45 sub
proses yang dibutuhkan UMKM. Hasil perbandingan 10 sistem ERP berbasis open source terhadap 45
sub proses menunjukkan, Adempiere dan Apache OFBiz merupakan sistem ERP yang paling sesuai
dengan kebutuhan proses bisnis UMKM Indonesia, diikuti oleh WebERP, Odoo, dan ERPNEXT.
Kata Kunci : ERP, Open Source, UMKM, Proses Bisnis, Perbandingan Sistem ERP.
1. PENDAHULUAN
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
(UMKM) memiliki kontribusi yang signifikan
terhadap
perekonomian
Indonesia.
Berdasarkan data yang dipublikasikan oleh
Badan Pusat Statistik (BPS), UMKM pada
tahun 2012 menyumbang 57,46% dari total
Produk Domestik Bruto Indonesia. Dengan
demikian, dapat dikatakan bahwa UMKM
merupakan tulang punggung perekonomian
Indonesia.
Indonesia memiliki regulasi yang spesifik
mengatur mengenai UMKM, yaitu UU No. 20
Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah. Dalam UU tersebut, UMKM
diklasifikasikan berdasarkan jumlah kekayaan
bersih (tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha) dan penjualan tahunan (lihat
Tabel 1).
Tabel 1. Klasifikasi UMKM Berdasarkan UU
Klasifikasi
Kekayaan
Penjualan
Usaha
Bersih
Tahunan
(Rp. Juta)
(Rp. Juta)
Mikro
50
300
Kecil
50-500
300-2500
Menengah
500-10000
2500-50000
Sedangkan BPS mengklasifikasikan UMKM
berdasarkan jumlah tenaga kerja:
Usaha mikro
: 1-4 orang
Usaha kecil
: 5-19 orang
Usaha menengah : 20-99 orang.
Mengingat pentingnya peran UMKM bagi
perekonomian Indonesia, maka Kementerian
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
memiliki kebijakan untuk meningkatkan daya
saing UMKM. Tujuannya agar UMKM dapat
tumbuh menjadi usaha yang berkelanjutan
dengan skala (usaha) yang lebih besar. Untuk
menjadi organisasi yang kompetitif, UMKM
harus dapat meningkatkan praktek bisnisnya
serta membina hubungan dengan pemasok,
distributor, dan pelanggan [1]. Untuk itu,
dibutuhkan suatu sistem yang dapat
mengintegrasikan seluruh proses bisnis
organisasi.
Sistem ERP menjanjikan pengintegrasian
operasi organisasi, sehingga proses bisnis
dapat dikelola secara efisien [2]. Efisiensi
merupakan kunci bagi organisasi untuk dapat
lebih bersaing di pasar. Konsep ERP tersebut
dapat dimanfaatkan oleh seluruh organisasi,
termasuk UMKM sebagai strategi dalam
Seminar Prosiding SENATKOM 2015
ISSN : 2460-4690
memenangkan persaingan. Akan tetapi, belum
banyak
UMKM
di
Indonesia
yang
menerapkan sistem ERP, bahkan masih
banyak yang belum menggunakan Teknologi
Informasi (TI). Berdasarkan studi yang
dilakukan oleh Fathul Wahid dan Lizda Iswari
pada 146 UMKM di Yogyakarta, hanya
sedikit UMKM yang telah mengadopsi TI [3].
Agar UMKM dapat menerapkan sistem ERP,
salah satu kuncinya adalah pada perbaikan
proses bisnis melalui process business
redesign (BPR) dan konfigurasi sistem [4].
Pada penelitian ini akan diuraikan
berbagai proses bisnis yang dibutuhkan oleh
UMKM. Adapun proses difokuskan pada: (1)
pemasaran dan distribusi; (2) pengadaan; dan
(3) produksi. Kemudian penelitian juga akan
melakukan perbandingan sistem ERP yang
difokuskan pada sistem berbasis open source
yang menjadi tren dalam ERP untuk
meminimalisir biaya implementasi [5].
2. PENELITIAN TERKAIT
Penelitian terkait kebutuhan proses bisnis
UMKM sebelumnya telah dilakukan oleh P.
W. Handayani, A. N. Hidayanto, dan I. Budi
terhadap 24 UMKM yang berpartisipasi pada
INACRAFT (International Handicraft Trade
Fair) 2012 [6]. Dalam penelitian tersebut,
dilakukan survei kebutuhan proses bisnis
UMKM berdasarkan acuan dari SAP Best
Practices
dalam
proses
pemasaran,
pengadaan, dan produksi (lihat Tabel 2).
Selain kebutuhan proses bisnis UMKM,
pada
penelitian
[6]
juga
dilakukan
perbandingan empat sistem ERP: (1) SAP
Business One; (2) Microsoft Dynamics; (3)
Compiere; dan (4) Openbravo. Hasilnya
adalah SAP Busienss One merupakan sistem
ERP yang memiliki proses terlengkap
berdasarkan Tabel 2. Compiere yang
merupakan sistem ERP berbasis open source
berada pada urutan kedua.
Tabel 2. SAP Best Practices dalam proses
pemasaran, pengadaan, dan produksi [6]
Proses
Sub Proses
Pemasaran
Pre sales activity (manage
dan
data of customer’s, material,
Distribusi
pricing, inquiry, quotation and
communications related with
sales activity); generate sales
order; inventory checking
availability, shipping (pick
and pack product; post goods
issue that indicates that legal
change in ownership of the
product); generate customer
invoice; customer payment
Pengadaan
Generate Purchase
Requisition (PR), manage
Quotation from vendor and
Purchase Order (PO); invoice
receipt and payment
Produksi
Production planning (forecast
and sales and operation
planning); production process
(demand management, Master
Production Scheduling (MPS),
Material Requirement
Planning (MRP), generate
shop floor documents, goods
issue and completion
confirmation); order
settlement
3. METODOLOGI
Penelitian ini terdiri dari tiga tahapan: (1)
identifikasi kebutuhan proses bisnis UMKM;
(2) identifikasi sistem ERP berbasis open
source; dan (3) perbandingan sistem ERP
berdasarkan proses bisnis UMKM. Identifikasi
proses bisnis dilakukan dengan mengacu pada
penelitian [6] yang mengambil fokus pada tiga
proses: pemasaran dan distribusi; pengadaan;
dan produksi. Kemudian, tahapan identifikasi
sistem ERP dilakukan dengan cara mendata
berbagai sistem ERP berbasis open source.
Karena banyaknya produk ERP dengan lisensi
open source, maka dipilih 10 sistem yang
paling aktif dalam merilis versi terbarunya.
Pada tahap terakhir, dilakukan perbandingan
10 sistem ERP berbasis open source terhadap
proses bisnis yang dibutuhkan UMKM.
4. HASIL PENELITIAN
4.1 Identifikasi Proses Bisnis UMKM
Pada bagian ini dilakukan identifikasi
proses bisnis UMKM. Berdasarkan acuan
pada Tabel 2, secara keseluruhan terdapat 53
sub proses dari tiga proses bisnis utama
UMKM. Untuk mengetahui sub proses yang
dibutuhkan
UMKM,
harus
dilakukan
penyaringan terhadap hasil yang diperoleh
dari penelitian [6]. Pernyaringan dilakukan
berdasarkan kebutuhan UMKM terhadap suatu
Seminar Prosiding SENATKOM 2015
sub proses. Jika terdapat lebih dari 70%
UMKM menyatakan membutuhkan suatu sub
proses, maka dapat diasumsikan bahwa sub
proses tersebut dibutuhkan oleh UMKM.
Berikut merupakan 45 sub proses yang
dibutuhkan oleh UMKM berdasarkan hasil
penyaringan:
Proses pemasaran & distribusi
Pre-sales activity
1. Manage Customer Master Data
2. Manage Material Master Data
3. Manage Pricing Master Data
Sales order processing
4. Manage Sales Order
5. View Document Flow
Manage inventory
6. View Inventory Availability
Shipping
7. Manage Shipping
8. Create Outbound Delivery with
Reference to Sales Order
9. Update Outbound Delivery
10. Pick Product
11. Post Goods Issue
Customer invoice
12. Maintain Billing Due List
13. View Billing Due List
14. Create Invoice
15. Create Invoice with Reference
to Outbound Delivery
16. Create Invoice with Reference
to Sales Order
17. Update Invoice
18. View Invoice
Customer payment
19. Manage Financial Accounting
20. Post Receipt of Customer
Payment
21. View Customer Balance
Proses pengadaan
Purchase requisition
22. Manage Vendor Master Data
23. Manage Material Master Data
24. Create Material Master for
Trading Goods
25. Update Material Master for
Trading Goods
Purchase order
26. Manage PO
Invoice receipt
27. Manage Invoice Receipt
Payment to vendor
28. Manage Financial Accounting
29. Post Payment to Vendor
30. View Vendor Balance
31. View G/L Account Balance
ISSN : 2460-4690
Proses produksi
Production planning
32. Create consumption values for
finished products (forecasting)
33. Manage bill of material (BOM)
34. Manage finished product
routing
35. Manage product group
36. Manage Sales and Operation
Plan (SOP)
Production process
37. Transfer SOP to demand
management
38. Run MPS with MRP
39. Review stock/requirement list
40. Convert plan order into
production order
41. Review production order status
and documents
42. Confirm production completion
43. Receipt of goods from
production order
Order settlement
44. Review costs assigned to
production order
45. Order settlement
4.2 Identifikasi Sistem ERP Berbasis Open
Source
Pada bagian ini dulakukan identifikasi
sistem ERP berbasis open source. Pada tahap
awal telah teridentifikasi 23 sistem. Untuk
mempermudah proses perbandingan sistem
ERP,
maka
dilakukan
penyaringan
berdasarkan aktivitas sistem. Jika sistem ERP
telah merilis lebih dari versi 1.0.0 dengan
waktu rilis terakhir tahun 2014, maka sistem
tersebut diasumsikan sebagai sistem yang
aktif. Berikut merupakan 10 sistem ERP
berbasis open source teraktif (lihat Tabel 3).
4.3 Perbandingan Sistem ERP Berbasis
Open Source
Tahap terakhir dalam penelitian ini adalah
melakukan perbandingan sistem ERP berbasis
open source. Perbandingan dilakukan terhadap
10 sistem ERP berbasis open source teraktif
terhadap 45 sub proses yang dibutuhkan
UMKM. Hasil perbandingan sistem ERP
dapat dilihat pada Tabel 4. Berdasarkan hasil
perbandingan, sistem ERP yang paling sesuai
dengan kebutuhan UMKM adalah Adempiere
dan Apache OFBiz dengan tingkat kesesuaian
73%, diikuti oleh WebERP dan Odoo dengan
Seminar Prosiding SENATKOM 2015
ISSN : 2460-4690
10 sistem ERP berbasis open source,
diperoleh 5 sistem yang menyediakan sub
proses yang dibutuhkan oleh UMKM. Sistem
ERP yang paling sesuai dengan kebutuhan
UMKM adalah Adempiere dan Apache OFBiz
(tingkat kesesuaian 73%). Kemudian sistem
terbaik kedua adalah WebERP dan Odoo
(tingkat kesesuaian 71%). Sistem terbaik
ketiga adalah SQL-Ledger (tingkat kesesuaian
68%). Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan
sebagai acuan dalam penerapan sistem ERP
pada UMKM, khususnya dalam penentuan
kebutuhan sistem dan pemilihan paket ERP.
Tabel 3. 10 Sistem ERP berbasis open source
teraktif
No.
Nama
1
WebERP
2
Adempiere
3
Dolibarr
4
Tryton
5
Odoo
6
ERP5
7
Postbooks
8
ERPNEXT
9
SQLLedger
Apache
OFBiz
10
Platform
Lisensi
PHP,
MySQL
Java
GPLv2
JavaScript, P
HP, MySQL
or
PostgreSQL
Python,
GTK+
Python,
Javascript,
PostgreSQL
Python, Java
Script, Zope,
MariaDB or
MySQL
C++,
JavaScript,
PostgreSQL
Python, Java
Script,
MySQL
Perl,
PostgreSQL
Java, Apache
HTTP Server
GPLv3
GPL
GPLv3
AGPL
v3
GPL
Rilis
Terakhir
2015
(4.12.2)
2015
(3.8LTS)
2015
(3.6.2)
2015
(3.6)
2014
(8.0)
2014
(5.5)
CPAL
2014
(4.5.0)
GPL
2014
(4.1.0)
GPL
2014
(3.0.6)
2014
(12.04.
04)
Apache
License
2.0
6. REFERENSI
[1] M. Summer, Enterprise Resource Planning:
Pearson Education Limited, 2014.
[2] E. Monk and B. Wagner, Concepts in
Enterprise Resource Planning: Course
Technology, Cengage Learning, 2013.
[3] F. Wahid and L. Iswari, "Adopsi TI oleh
Usaha Kecil Menengah di Indonesia," in
Seminar
Nasional
Aplikasi
Teknologi
Informasi (SNATI), Yogyakarta, 2007.
[4] L. Ganesh and A. Mehta, "Critical success
factors for successful enterprise resource
planning implementation at Indian SMEs,"
International
Journal
of
Business,
Management and Social Sciences, vol. 1, pp.
65-78, 2010.
[5] K. Ganesh, et al., "Enterprise Resource
Planning: Fundamentals of Design and
Implementation," ed: Springer, 2014.
[6] P. W. Handayani, et al., "Business Process
Requirements for Indonesian Small Medium
Enterprises
(SMEs)
in
Implementing
Enterprise Resource Planning (ERP) and ERP
Systems Comparison," Journal of Computer,
vol. 8, pp. 2437-2441, 2013.
tingkat kesesuaian 71%, dan SQL-Ledger
dengan tingkat kesesuaian 68%.
5. PENUTUP
Dalam penelitian ini telah teridentifikasi
45 sub proses yang dibutuhkan oleh UMKM
yang meliputi proses pemasaran, pengadaan,
dan produksi. Berdasarkan hasil perbandingan
Tabel 4. Perbandingan 10 sistem ERP berbasis open source terhadap
45 sub proses yang dibutuhkan UMKM
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
Apache
OFBiz
v
v
v
v
v
SQLLedger
v
ERPNEXT
v
Postbooks
Tryton
v
v
v
ERP5
Dolibarr
v
v
v
Odoo
Adempiere
1. Proses Pemasaran & Distribusi
Pre-sales Activity
Manage Customer Master Data
Manage Material Master Data
Manage Pricing Master Data
Sales Order Processing
Manage Sales Order
View Document Flow
Manage Inventory
View Inventory Availability
Shipping
Sistem ERP Berbasis Open Source
WebERP
Proses/
Sub Proses
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
Seminar Prosiding SENATKOM 2015
ISSN : 2460-4690
%
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
Apache
OFBiz
v
v
SQLLedger
v
v
v
v
ERPNEXT
v
v
v
v
Postbooks
v
ERP5
v
Odoo
v
Tryton
Dolibarr
Manage Shipping
Create Outbound Delivery with Reference to
Sales Order
Update Outbound Delivery
Pick Product
Post Goods Issue
Customer Invoice
Maintain Billing Due List
View Billing Due List
Create Invoice
Create Invoice with Reference to Outbound
Delivery
Create Invoice with Reference to Sales Order
Update Invoice
View Invoice
Customer Payment
Manage Financial Accounting
Post Receipt of Customer Payment
View Customer Balance
2. Proses Pengadaan
Purchase Requisition
Manage Vendor Master Data
Manage Material Master Data
Create Material Master for Trading Goods
Update Material Master for Trading Goods
Purchase Order (PO)
Manage PO
Invoice Receipt
Manage Invoice Receipt
Payment to Vendor
Manage Financial Accounting
Post Payment to Vendor
View Vendor Balance
View G/L Account Balance
3. Proses Produksi
Production planning
Create consumption values for finished products
(forecasting)
Manage bill of material (BOM)
Manage finished product routing
Manage product group
Manage Sales and Operation Plan (SOP)
Production process
Transfer SOP to demand management
Run MPS with MRP
Review stock/requirement list
Convert plan order into production order
Review production order status and documents
Confirm production completion
Receipt of goods from production order
Order settlement
Review costs assigned to production order
Order settlement
Adempiere
Sistem ERP Berbasis Open Source
WebERP
Proses/
Sub Proses
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
32
71
33
73
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
23
51
24
53
v
v
32
71
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
15
33
28
62
v
v
v
v
v
v
v
20
44
v
v
v
v
v
v
v
v
22
49
v
v
v
v
v
v
v
v
v
33
73