ILMU SOSIAL DASAR II (1)

ILMU SOSIAL
DASAR
Dosen: Ir. Sulistiya, MP
UNIVERSITAS JANABADRA

SMT GANJIL 2009-10

Ilmu Pengetahuan?
HIDUP

RANGSANGAN

PENGETAHUAN

UMUM

KHUSUS

PENGETAHUAN

OBYEK


SESUAI

BENAR

PENGETAHUAN

PENYELIDIKAN
MENDALAM

PENGETAHUAN
ILMIAH

ILMU
PENGETAHUAN

INDUKTIF

KEBENARAN
ILMIAH


PENELITIAN
DEDUKTIF

ILMU
PENGETAHUAN
ILMU
PENGETAHUAN ITU
SENDIRI

PENINGKATAN HARKAT DAN
KESEJAHTERAAN MANUSIA

ILMU BUDAYA DASAR, ILMU ALAMIAH DASAR, DAN
ILMU SOSIAL DASAR






Ilmu pengetahuan dapat dikelompokan melalui
beberapa cara
Secara umum ilmu pengetahuan dikelompokan
menjadi tiga yaitu ilmu pengetahuan alam, ilmu
pengetahuan sosial, dan ilmu pengetahuan budaya
atau lebih umum disebut ilmu pengetahuan
humaniora
Pengelompokan ilmu pengetahuan ini yang
mendasari pengembangan Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu
Sosial Dasar, dan Ilmu Budaya Dasar sebagai
matakuliah dasar umum yang wajib diambil oleh
mahasiswa di samping matakuliah dasar umum
lainnya seperti Agama, Pancasila, dan Kewiraan.










Matakuliah Ilmu Sosial Dasar bukanlah merupakan
suatu disiplin ilmu tetapi lebih merupakan kajian
yang sifatnya multi atau interdisipliner
Ilmu Sosial Dasar diajarkan untuk memberikan
pengetahuan dasar dan pengertian umum kepada
mahasiswa tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial
yang terjadi di sekitamya
Dengan demikian, diharapkan mahasiswa dapat
memiliki kepekaan sosial yang tinggi terhadap
lingkungan sosialnya
Dengan kepekaan sosial yang dimilikinya,
mahasiswa diharapkan memiliki kepedulian sosial
dalam menerapkan ilmunya di masyarakat.

ILMU PENGETAHUAN DAN
PEMANFAATANNYA





Ilmu pengetahuan dikembangkan untuk
meningkatkan harkat hidup manusia,
sekaligus untuk meningkatkan kesejahteraan
umat manusia
Masalahnya, manusia sering memiliki rasa
serakah, sehingga ilmu pengetahuan tidak
jarang digunakan untuk memenuhi
kepentingannya sendiri walaupun dengan
cara mengorbankan orang lain.





Hal itulah yang menyebabkan terjadinya
penyalahgunaan ilmu pengetahuan
Karena itulah ilmu pengetahuan harus

memiliki etika atau kode etik ilmu
pengetahuan
Dalam mempelajari etika ilmu pengetahuan,
masalah yang menjadi perhatian utama
adalah masalah utilitarisme






Utilitarisme adalah nilai praktis kegunaan
ilmu pengetahuan
Dalam konteks utilitarisme, ilmu
pengetahuan harus dikembangkan dalam
rangka memberikan kebahagiaan dan
kesejehteraan semua manusia
Dari situlah perlu ada rasa keadilan dalam
penerapan ilmu pengetahuan.


KONSEP INDIVIDU DAN KONSEP KELUARGA






Individu sebagai manusia perseorangan
pada dasarnya dibentuk oleh tiga aspek yaitu
aspek organis jasmaniah, psikis rohaniah,
dan sosial
Dalam perkembangannya menjadi ‘manusia’,
sebagaimana diistilahkan oleh Dick Hartoko,
individu tersebut menjalani sejumlah bentuk
sosialisasi
Sosialisasi inilah yang membantu individu
mengembangkan ketiga aspeknya tersebut






Salah satu bentuk sosialisasi adalah pola
pengasuhan anak di dalam keluarga,
mengingat salah satu fungsi keluarga adalah
sebagai media transmisi atas nilai, norma
dan simbol yang dianut masyarakat kepada
anggotanya yang baru
Di masyarakat terdapat berbagai bentuk
keluarga di mana dalam proses
pengorganisasiannya mempunyai latar
belakang maksud dan tujuannya sendiri





Pranata keluarga ini bukanlah merupakan
fenomena yang tetap melainkan sebuah
fenomena yang berubah, karena di dalam

pranata keluarga ini terjadi sejumlah krisis
Krisis tersebut oleh sebagian kalangan
dikhawatirkan akan meruntuhkan pranata
keluarga ini, tetapi bagi kalangan yang lain
apa pun krisis yang terjadi, pranata keluarga
ini akan tetap survive

KONSEP MASYARAKAT DAN KONSEP KEBUDAYAAN





Masyarakat adalah sekumpulan individu
yang mengadakan kesepakatan bersama
untuk secara bersama-sama mengelola
kehidupan
Terdapat berbagai alasan mengapa individuindividu tersebut mengadakan kesepakatan
untuk membentuk kehidupan bersama
Alasan-alasan tersebut meliputi alasan

biologis, psikologis, dan sosial.







Pembentukan kehidupan bersama itu sendiri melalui
beberapa tahapan yaitu interaksi, adaptasi,
pengorganisasian tingkah laku, dan terbentuknya
perasaan kelompok
Setelah melewati tahapan tersebut, maka
terbentuklah apa yang dinamakan masyarakat yang
bentuknya antara lain adalah masyarakat pemburu
dan peramu, peternak, holtikultura, petani, dan
industri
Di dalam tubuh masyarakat itu sendiri terdapat
unsur-unsur persekutuan sosial, pengendalian
sosial, media sosial, dan ukuran sosial







Pengendalian sosial di dalam masyarakat dilakukan
melalui beberapa cara yang pada dasarnya bertujuan
untuk mengontrol tingkah laku warga masyarakat
agar tidak menyeleweng dari apa yang telah
disepakati bersama
Walupun demikian, tidak berarti bahwa apa yang
telah disepakati bersama tersebut tidak pernah
berubah
Elemen-elemen di dalam tubuh masyarakat selalu
berubah di mana cakupannya bisa bersifat mikro
maupun makro







Apa yang menjadi kesepakatan bersama warga
masyarakat adalah kebudayaan, yang antara lain
diartikan sebagai pola-pola kehidupan di dalam
komunitas
Kebudayaan di sini dimengerti sebagai fenomena
yang dapat diamati yang wujud kebudayaannya
adalah sebagai suatu sistem sosial yang terdiri dari
serangkaian tindakan yang berpola yang bertujuan
untuk memenuhi keperluan hidup
Serangkaian tindakan berpola atau kebudayaan
dimiliki individu melalui proses belajar yang terdiri
dari proses internalisasi, sosialisasi, dan enkulturasi

HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU, KELUARGA,
MASYARAKAT, DAN KEBUDAYAAN



Aspek individu, keluarga, masyarakat
dan kebudayaan adalah aspek-aspek
sosial yang tidak bisa dipisahkan
 Keempatnya mempunyai keterkaitan
yang sangat erat. Tidak akan pernah
ada keluarga, masyarakat maupun
kebudayaan apabila tidak ada individu





Sementara di pihak lain untuk
mengembangkan eksistensinya sebagai
manusia, maka individu membutuhkan
keluarga dan masyarakat, yaitu media di
mana individu dapat mengekspresikan aspek
sosialnya
Di samping itu, individu juga membutuhkan
kebudayaan yakni wahana bagi individu
untuk mengembangkan dan mencapai
potensinya sebagai manusia







Lingkungan sosial yang pertama kali
dijumpai individu dalam hidupnya adalah
lingkungan keluarga
Di dalam keluargalah individu
mengembangkan kapasitas pribadinya
Di samping itu, melalui keluarga pula
individu bersentuhan dengan berbagai gejala
sosial dalam rangka mengembangkan
kapasitasnya sebagai anggota keluarga
Sementara itu, masyarakat merupakan
lingkungan sosial individu yang lebih luas





Di dalam masyarakat, individu
mengejewantahkan apa-apa yang sudah
dipelajari dari keluarganya
Mengenai hubungan antara individu dan
masyarakat ini, terdapat berbagai pendapat
tentang mana yang lebih dominan
Pendapat-pendapat tersebut diwakili oleh
Spencer, Pareto, Ward, Comte, Durkheim,
Summer, dan Weber





Individu belum bisa dikatakan sebagai
individu apabila dia belum dibudayakan
Artinya hanya individu yang mampu
mengembangkan potensinya sebagai
individulah yang bisa disebut individu
Untuk mengembangkan potensi
kemanusiaannya ini atau untuk menjadi
berbudaya dibutuhkan media keluarga dan
masyarakat

PENGERTIAN DAN KAJIAN KEPENDUDUKAN
DEMOGRAFI ?




Ilmu yang mempelajari masalah kependudukan
Pertama kali digunakan oleh Achille Guillard
Sebagai ilmu muncul sejak abad ke-17

PEDAGANG DI LONDON YG MELAKUKAN
ANALISIS DATA KELAHIRAN, KEMATIAN,
MIGRASI, DAN PERKAWINAN

JOHN GRAUNT

• Jumlah penduduk dapat meningkat, stabil atau menurun
• Indikator dari perubahan penduduk ini adalah tingkat kelahiran,
kematian, dan migrasi

KOMPOSISI PENDUDUK ?



Konsep yang mengacu pada susunan penduduk
berdasar jenis kelamin, usia, pekerjaan, suku
bangsa, pendidikan dll
Data struktur penduduk yang disajikan secara
grafis disebut piramida penduduk (population
pyramid)






Kebijaksanaan kependudukan berhubungan
dengan keputusan pemerintah
Dengan memengaruhi kelahiran, kematian, dan
persebaran penduduk, pemerintah memiliki
strategi yang dianggap baik untuk meningkatkan
kesejahteraan penduduk
Di luar kebijaksanaan persebaran penduduk atau
migrasi, secara garis besar, kebijaksanaan
kependudukan terbagi menjadi dua bagian:
kebijaksanaan pronatal dan antinatal





Karakteristik angkatan kerja tidak terlepas dari
pengaruh ketiga variabel utama kependudukan
(kelahiran, kematian, dan migrasi)
Kehidupan sosial suatu negara dapat digambarkan
jika kita mengetahui komposisi lapangan
pekerjaan dari angkatan kerjanya
Antara kekuatan ekonomi dan demografi ada
hubungan timbal balik dan saling memengaruhi

GENERASI, REGENERASI, DAN
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN




Generasi merupakan masa ketika sekelompok manusia
pada masa tersebut mempunyai keunikan yang dapat
memberi ciri pada dirinya dan pada perubahan sejarah
atau zaman
Menurut Notosusanto, pengertian generasi berlaku untuk
kelompok inti yang menjadi panutan masyarakat
zamannya, yang dalam suatu situasi sosial dianggap sebagai
pimpinan atau paling tidak penggaris pola zamannya
(pattern setter)







Generasi harus disiapkan untuk menghadapi
tantangan zaman, melaksanakan pembangunan
dengan sumber daya yang ada dan akan ada, serta
menjaga keberlangsungan dan keberlanjutan
pembangunan dan sumber daya tersebut
Untuk itu diperlukan sistem dan mekanisme
pembangunan yang melibatkan semua pihak, baik
aparatur, peraturan, pengawas, maupun rakyatnya
(grass-root)
Selain itu, diperlukan kajian sosial seperti ekonomi,
kependudukan (demografi), dan ekologi untuk
pendukungnya







Cara pandang kita terhadap pengertian generasi,
baik dari sisi terminologi maupun fakta dan
persepsinya tidak dapat dilakukan dengan terlalu
sederhana
Dari generasi ke generasi selalu memunculkan
permasalahan yang khusus dan pola
penyelesaiannya akan khas pula tergantung faktor
manusia dan kondisi yang ada pada zamannya
Masing-masing generasi mencoba menjawab
tantangan yang khas pada masanya dan harus
dipandang secara holistik (menyeluruh) untuk
mempelajari dan mengkajinya






Di Indonesia, dianggap telah ada empat generasi,
yaitu generasi ‘20-an, generasi ’45, generasi ’66, dan
generasi reformasi (’98)
Pemahaman tentang sejarah dan wawasan yang
luas sangat memengaruhi penilaian dan persepsi
terhadap keberadaan suatu generasi dan
masyarakat secara keseluruhan
Bila kita kaitkan antara generasi dan
pembangunan, maka keberadaan generasi tidak
akan terlepas dari karakter dan ciri-ciri penduduk
suatu bangsa beserta kondisinya





Masalah penduduk yang meliputi jumlah,
komposisi, persebaran, perubahan, pertumbuhan,
dan ciri-ciri penduduk berkaitan langsung dengan
pembangunan, baik konsep, tujuan maupun
strategi pembangunan suatu bangsa
Penduduk suatu bangsa dapat merupakan modal
yang sangat penting bagi pembangunan (sumber
daya), tetapi jika tidak dipelajari dan disesuaikan
akan dapat menjadi faktor penghambat yang
cukup penting pula





Masing-masing negara mempunyai kebijakan
regenerasi yang berbeda dalam menangani
masalah penduduk dan dalam melakukan
kaderisasi
Pembangunan yang ideal ialah pembangunan
yang harus disikapi dengan arif, cermat, dan
dengan konsep yang berkelanjutan (sustainable
development), disesuaikan dengan kondisi dan
karakter bangsa itu sendiri