View of PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN SUB SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008 - 2012
THE INFLUENCE OF CORPORATE GOVERNANCE ON FINANCIAL PERFORMANCE OF BANK SUB-SECTOR COMPANIES LISTED AT INDONESIA STOCK EXCHANGE IN
PERIOD 2008-2012
Jauhar Arifin*
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Tabalong, Kalimantan Selatan, Indonesia *Email of corresponding author: jauhar58@yahoo.com
ABSTRACT:
The unit of analysis in this study is bank sub-sector companies listed at Jakarta Indonesia Stock Exchange in period 2008-2012. This unit data is represented by the audited company's financial statements and historical data of stock prices in Indonesia Stock Exchange. Financial statement data and historical data of the company's stock price used are from the year of 2008 to 2012. Companies sampled in the study only companies which meet the sampling criteria as many as 26 x 5 = 130 companies. Data analysis is Generalized Structured Component Analysis (GSCA). Result of research indicates that Corporate Governance significantly influences Financial Performance.
Keywords: Corporate Governance, Intellectual Capital, Financial Performance
PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN SUB SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008 - 2012 ABSTRAK
Unit analisis dalam penelitian ini adalah perusahaan sub-sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta Indonesia pada periode 2008-2012. Data unit ini diwakili oleh laporan keuangan yang telah diaudit perusahaan dan data historis harga saham di Bursa Efek Indonesia. data laporan keuangan dan data historis harga saham perusahaan yang digunakan adalah dari tahun 2008 sampai 2012. Perusahaan sampel dalam penelitian hanya perusahaan yang memenuhi kriteria sampel sebanyak 26 x 5 = 130 perusahaan. Analisis data Generalized Structured Component Analysis (GSCA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Corporate Governance secara signifikan mempengaruhi Kinerja Keuangan.
Kata Kunci : Tata Kelola Perusahaan, Intellectual Capital, Kinerja Keuangan
PENDAHULUAN
(performance)
menghadapi persaingan yang semakin ketat. dituntut untuk mampu bersaing dalam kancah
Proses perbaikan tersebut, perusahaan tantangan ekonomi global baru, dimana
membutuhkan informasi yang lebih relevan begitu pentingnya mengarah kepada sumber
tentang elemen yang diukur tidak hanya aset daya berbasis pengetahuan sebagai faktor
berwujud (tangiable asset) namun juga aset utama dalam mempertahankan keunggulan
tidak berwujud (intangiable asset) guna bersaing bagi perusahaan (Kiong dan Lean,
mengungkapkan nilai dan kinerja perusahaan. 2009). Isu tentang corporate governance
Selain memperbaiki pengungkapan laporan mulai hangat dibicarakan sejak terjadinya
keuangan berupa pengungkapan intellectual berbagai skandal yang mengindikasikan
capital, sebuah perusahaan juga dirasa perlu lemahnya corporate governance. Skandal
melakukan penerapan dan pengelolaan Enron dan WorldCom di Amerika, Marconi
corporate governance yang baik (Ningrum di Inggris dan Royal Ahold di Belanda
dan Rahardjo, (2012).
membuat pakar financial memperhatikan Di negara berkembang, seperti di peran corporate governance. Investor
Indonesia, keberadaan sebuah industri sektor institusional mulai mengevaluasi peran
perbankan menjadi sangat penting dalam corporate governance untuk kebijakan
proses pembangunan ekonomi. Fokus investasi mereka. Di Indonesia banyaknya
pemilihan sub sektor bank sebagai objek kasus perbankan bermasalah, (seperti kasus
penelitian karena (a). Bank merupakan sektor Bank Lippo, bank Summa, Bank BNI dan
bisnis yang bersifat “intellectually intensive” Bank Century) karena praktek perbankan
(Basyar 2012), (b). Bank juga termasuk yang tidak sehat dan mengesampingkan
sektor jasa, di mana layanan pelanggan prinsip-prinsip corporate governance telah
bergantung pada banyak terjadi (Suhardjanto et.al. 2012)
sangat
intelek/akal/kecerdasan modal manusia, (c). Masuknya
Bank merupakan lembaga yang dikenal asing ke pasar Indonesia menuntut
perusahaan-perusahaan
sebagai risk taking entities (Oorschot 2009), perusahaan dalam negeri untuk semakin
(d). Bank dalam menjalankan aktivitas memperbaiki nilai (value) dan kinerja
operasionalnya lebih banyak berhubungan
perusahaan serta perusahaan manufaktur dan perusahaan
laporan
keuangan
pengungkapan informasi yang relevan nilai lainnya, dan (e). Perbankan dianggap
seperti intellectual capital. Menurut Ho dan memiliki tingkat regulasi yang tinggi seperti
Wong (2001), kehadiran komite audit efektif yang diatur oleh Peraturan Bank Indonesia.
berfungsi sebagai mekanisme terbaik untuk Penelitian tentang pengaruh corporate
meningkatkan pengendalian internal dan governance terhadap financial performance
meningkatkan kualitas informasi. Li et al. sepengetahuan saya belum banyak dilakukan.
(2008) dan . Fallatah dan Dickins (2012), Mekanisme corporate governance pada
melakukan penelitian tentang : Corporate perusahaan diharapkan dapat meningkatkan
governance and firm performance and value kualitas dan kuantitas pengungkapan
in Saudi Arabia, menyimpulkan hasil mengenai informasi intellectual capital.
penelitiannya bahwa Corporate governance Pembentukan Komite Audit gagasan
dan kinerja perusahaan tidak ditemukan dasarnya adalah untuk memberdayakan
sementara corporate fungsi
hubungannya
governance dengan firm value memiliki pengawasan. Komite audit yang efektif akan
hubungan yang positif
membantu terciptanya keterbukaan dan pelaporan keuangan yang berkualitas,
TINJAUAN PUSTAKA
ketaatan terhadap peraturan-peraturan yang
Corporate Governance
berlaku dan pengawasan internal yang Agency Theory, Jensen & Meckling memadai. Menurut Coleman (2007), Komite
(1976) selanjutnya menegaskan hubungan Audit merupakan mekanisme lain Corporate
keagenan dan mengenalkan agency cost. Governace internal yang dampaknya untuk
Hubungan keagenan merupakan sebuah meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan
kontrak dalam mana terdapat satu orang atau perusahaan dan kinerjanya.
lebih sebagai investor (principal) yang Penunjukan Komite audit dari
melibatkan orang lain (agent) untuk bertindak Direktur non-eksekutif yang ahli finansial
atas nama pemberi wewenang dan dilakukan dengan tujuan untuk memastikan
memberikan kekuasaan dalam pengambilan bahwa kepentingan pemegang saham benar-
keputusan. Pemisahan kepemilikan tersebut benar dilindungi. Hal ini karena peran komite
seringkali dianjurkan dalam dunia bisnis, audit adalah untuk meninjau penyusunan
sehingga mencapai efisiensi dalam produksi
2010). Dalam Konflik kepentingan akan muncul dari
keuangan
(Siregar,
menjalankan sebuah perusahaan, financial pendelegasian tugas yang diberikan kepada
performance sangat penting untuk diukur dan agen yaitu agen tidak memaksimalkan
diketahui bagaimana perkembangannya dari kesejahteraan pemilik, tetapi mempunyai
tahun ke tahun. Informasi tentang financial kecenderungan untuk mengejar kepentingan
performance ini berguna salah satunya untuk sendiri dengan mengorbankan kepentingan
menetapkan kebijakan selanjutnya yang akan pemilik.Hubungan kontraktual ini biasanya
diambil oleh pihak manajemen. financial dilakukan dengan sarana laporan keuangan
performance disamping sebagai variabel yang disusun dan disajikan sesuai dengan
yang berpengaruh langsung terhadap firm prinsip akuntasi yang berterima umun oleh
value, Artinya bahwa variabel-variabel manajer sebagai bentuk pertanggungjawaban
dalam konstruk intelectual capital dan keuangan kepada principal. Merancang
corporate governance perusahaan di dalam kontrak yang tepat untuk menselaraskan
mempengaruhi financial performance. kepentingan agent dan principal apabila
Penelitian yang berkenaan dengan financial konflik kepentingan terjadi atau tidak
performance dilakukan dengan indikator terhindari menjadi efisiensi dari teori
ROA dan ROE.
Return on Assets (ROA) adalah perusahaan yang dikembangkan oleh OECD
keagenan. Prinsip-prinsip
tata kelola
profitabilitas kunci yang mengukur jumlah terdiri dari hak-hak pemegang saham,
profit yang diperoleh tiap rupiah aset yang kesetaraan
dimiliki perusahaan. ROA memperlihatkan pemegang
kemampuan perusahaan dalam melakukan transparansi, dan tanggung jawab Dewan.
efisiensi penggunaan total aset untuk operasional perusahaan. ROA memberikan
Kinerja Keuanagn (Financia Performance)
gambaran kepada investor tentang bagaimana Kinerja perusahaan sebagai emiten di
perusahaan mengkonversikan uang yang pasar modal merupakan prestasi yang dicapai
telah diinvestasikan dalam laba bersih. Jadi, perusahaan yang menerbitkan saham yang
ROA adalah indikator dari profitabilitas mencerminkan kondisi keuangan dan hasil
perusahaan dalam menggunakan asetnya operasi (operating result) perusahaan tersebut
untuk menghasilkan laba bersih. ROA
meningkatkan kinerja perusahaan. Rumus Return On Asset adalah
governance
perusahaan, Brickley et al. (1997), Coleman sebagai berikut :
(2007), mendukung pandangan tersebut dan (ROA = Laba Bersih/ Rata-rata Total Asset)
menggaris bawahi pentingnya peran direksi Return On Equity (ROE) adalah
dalam melindungi kepentingan pemegang mencerminkan kemampuan
saham melalui control keputusan yang dalam menghasilkan laba berdasarkan aset
perusahaan
efektif. Boyd (1995) melakukan penelitian yang dimilikinya. ROE mengungkapkan
tentang Corporate governance and firm berapa banyak keuntungan perusahaan yang
performance : A contingency Model, dan diterima dibandingkan dengan jumlah total
ditemukan bahwa Corporate governance ekuitas pemegang saham. Menurut Brigham
berhubungan dengan kinerja and Houston (2011) Return On Equity adalah
negatif
perusahaan tidak signifikan. Selanjutnya rasio laba bersih setelah pajak terhadap
Abdullah et.al. (2008), melakukan penelitian modal sendiri. Kegunaan ROE adalah (1)
tentang Inpact corporate governance on mengukur efisiensi suatu perusahaan dari
financial performance of firms ; Evidence keuntungan yang dihasilkan dari setiap unit
from Pakistan, dan hasil penelitiannya ekuitas pemegang saham, (2) ROE
menunjukkan bahwa varibel governance menunjukkan seberapa baik suatu perusahaan
comite audit independence memilki pengaruh menggunakan
terhadap variabel kinerja (Tobins’Q, MVA, menghasilkan pertumbuhan pendapatan dan
ROA dan ROE).
(3) ROE berguna untuk membandingkan Kumar (2012), melakukan penelitian profitabilitas antar perusahaan dengan
tentang Outside Directors, corporate membandingkan perusahaan dalam industri
governance and firm performance : empirica yang sama. ROE dihitung dengan
evidence from India, dan menemukan hasil menggunakan rumus sebagai berikut:
penelitiannya bahwa Proporsi direktur
ROE = Pendapatan bersih/ Total ekuitas
independen
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap firm value di India.
PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Disamping itu Gill dan Obradovich (2012),
Pengaruh Corporate Governance terhadap
juga meneliti tentang The impact of corporate
financial performance
governance and financial leverage on the
adanya tanpa merubahnya. Ditinjau dari berpengaruh positif terhadap firm value
aspek metode pengumpulan data penelitian manufaktur di Amerika. Fallatah dan Dickins
ini adalah jenis observasi, karena data hanya (2012), melakukan penelitian tentang :
dapat dibaca dan dikumpulkan dari laporan Corporate governance and firm performance
keuangan dan laporan tahunan emiten yang and value in Saudi Arabia, menyimpulkan
telah dipublikasikan sesuai variabel-variabel hasil penelitiannya bahwa Corporate
penelitian yang akan diteliti. governance dan kinerja perusahaan tidak
Lokasi Penelitian
ditemukan hubungannya sementara corporate Unit analisis penelitian ini adalah
governance dengan firm value memiliki perusahaan sub sektor Bank yang terdaftar di
hubungan yang positif. Berdasarkan
Bursa Efek Indonesia dengan mengambil data penjelasan tersebut di atas, dapat dirumuskan
dari ICMD, laporan keuangan dan annual hipotesis sebagai berikut :
report
perusahaan-perusahaan tersebut.
H :Terdapat Pengaruh signifikan
Lokasi penelitian adalah perusahaan-
Corporate Governance terhadap
perusahaan sub sektor Bank yang berlokasi
financial performance
atau beroperasi di wilayah Republik
Indonesia dan terdaftar di Bursa Efek
METODE PENELITIAN
Indonesia periode 2008-2012. Tujuan penelitian ini adalah menguji
Populasi dan Sampel
pengaruh Corporate Governance terhadap
penelitian ini adalah financial performance, maka jenis penelitian
Populasi
perusahaan sub sektor Bank go public yang ini adalah penelitian eksplanatoris, yaitu
terdaftar di Bursa Efek Indonesia Jakarta penelitian yang dilakukan dengan maksud
tahun 2008-2012 berjumlah 35 bank, sampel menjelaskan hubungan kausal antara
dengan cara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis
penelitian
dilakukan
pengambilan sampel menggunakan Purposive (Cooper dan Schindler, 2001). Apabila
sampling, dimana pengambilan perusahaan ditinjau dari aspek legalitas data, penelitian
sebagai sampelnya berdasarkan pertimbangan ini adalah penelitian ex post facto, karena
dan memenuhi kriteria variabel sebagai data penelitian bersumber dari laporan
berikut :
keuangan dan laporan tahunan yang telah
15 BNII
Bank CIMB Niaga Tbk. 21-12-1989
16 BNLI
Bank Internasional Indonesia Tbk. 15-01-1990
Indonesia selama tahun 2008 sampai 2012 01-05-2002
17 BSWD
Bank Permata Tbk.
18 INPC
Bank Swadesi Tbk.
29-08-1990
b. Perusahaan 03-07-2007 yang sahamnya aktif
19 MCOR
Bank Artha Graha International Tbk.
20 NISP
Bank Windu Kentjana International 20-10-1994
21 SDRA
Tbk.
15-12-2007
diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia
22 BVIC
Bank NISP OCBC Tbk. 30-06-1999
23 MAYA
Bank Himpunan Saudara Tbk.. 20-03-1997
selama periode penelitian.
24 MEGA
Bank Victoria Internasional 17-08-2000
25 PNBN
Bank Mayapada Internasional 29-12-1982
c. Perusahaan memiliki informasi publikasi 31-05-2000
26 BBCA
Bank Mega Tbk
Bank Pan Indonesia Tbk
laporan keuangan dan laporan tahunan Bank Central Asia Tbk
Data diolah 2014
secara rutin selama periode tahun 2008- 2012.
Sampel penelitian adalah perusahaan
d. Perusahaan harus menerapkan corporate sub sektor Bank yang terdaftar di BEI sampai governance, terdiri dari Proporsi Komite
tahun 2007 dan masih aktif pada tahun 2008 Audit, dan Proporsi Komisaris
hingga 2012 dengan annual report, Laporan independen.
Keuangan dan ICMD dari tahun 2008 – 2012 Berdasarkan kriteria tersebut di atas
yang lengkap secara kontinyu. Jumlah sampel dengan menggunan teknik purposive
penelitian adalah sebanyak 26 × 5 tahun = sampling, maka dapat ditentukan jumlah
130 sampel.
sampel penelitian 26 bank, hal tersebut
Jenis dan Sumber Data
dilakukan karena terdapat 9 perusahaan sub Jenis data dalam penelitian ini adalah sektor Bank lainnya belum terdaftar di BEJ
data kuantitatif dimana tipe data yang sejak tahun 2008, maka jumlah sampel dapat
digunakan dalam penelitian ini adalah data di lihat pada table 4.1 berikut ini :
sekunder. Data untuk penelitian ini diperoleh
Tabel 4.1
dari laporan keuangan dan laporan tahunan
Jumlah sampel perusahaan sub sektor
dan ICMD perusahaan sub sektor Bank yang
Bank
No
terdaftar di BEI sampai tahun 2007 dan aktif dari tahun 2008 sampai 2012 yang diunduh
Code Nama Perusahaan
Terdaftar
1 AGRO Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga
08-08-2003
2 BABP Tbk.
15-07-2002
dari situs www.idx.co.id.
3 BACA Bank ICB Bumi Putera Tbk.
08-10-2007
4 BBKP Bank Capital Indonesia Tbk.
10-07-2006
5 BBNI Bank Bukopin Tbk.
25-11-1996
Data yang digunakan dalam penelitian
6 BBNP Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
10-01-2001
7 BBRI Bank Nusantara Parahyangan Tbk.
11-10-2003
ini adalah studi dokumentasi, berupa ICMD,
8 BCIC Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
25-06-1997
9 BDMN Bank Mutiara Tbk.
06-12-1989
Laporan Keuangan dan Annual report dari
10 BEKS Bank Danamon Indonesia Tbk.
13-07-2001
11 BKSW Bank Pundi Indonesia Tbk.
21-11-2002
tahun 2008-2012. Ini dilakukan dengan
12 BMRI Bank Kesawan Tbk.
14-07-2003
13 BNBA Bank Mandiri (Persero) Tbk.
31-12-1999
mengumpulkan, mencatat dan menghitung
14 BNGA Bank Bumi Artha Tbk.
29-11-1989
dimiliki oleh perusahaan. Pengukuran ini penelitian.
berhubungan dengan
mengacu pada Lie et.al.(2010).
Definisi Operasional Variabel Penelitian
∑ Komite Audit Independen Pada penelitian ini terdapat empat
Proporsi Komite Audit Independen = ------------------------------------- x 100% variabel yang akan diteliti, yaitu Corporate
Governance, financial performance, yaitu :
Proporsi Komisaris Independen, Corporate Governance
Dalam rangka penyelenggaraan pengelolaan Corporate
governance
adalah
perusahaan yang baik, BEI mewajibkan seperangkat
perusahaan tercatat wajib memiliki Komisaris mengarahkan dan mengendalikan perusahaan
Independen. Komisaris independen berfungsi bagi para memangku kepentingan, Corporate
untuk memberikan penilaian yang obyektif Governance dalam penelitian ini diukur dan independen yang dapat menjadi
dengan menggunakan indikator Proporsi pertimbanggan Board dalam pengambilan
Komite Audit Independen dan Proporsi Komisaris Independen.
keputusan (Robert L. Triker, 1994).
Komisaris independen merupakan posisi Pembentukan komite Audit gagasan dasarnya
Proporsi Komite Audit Independen,
melaksanakan fungsi adalah untuk memberdayakan fungsi
terbaik
untuk
monitoring agar tercipta perusahaaan yang komisaris dalam melakukan pengawasan.
good corporate governance. menyarankan Komite audit yang efektif akan membantu
bahwa masuknya dewan komisaris yang terciptanya keterbukaan dan pelaporan
berasal dari luar perusahaan (komisaris keuangan yang berkualitas, ketaatan terhadap
independen), meningkatkan efektivitas dewan peraturan-peraturan yang berlaku dan
tersebut dalam mengawasi manajemen untuk pengawasan internal yang memadai. (Lie et
mencegah kecurangan laporan keuangan. al. 2010). Komite Audit merupakan
Proporsi Komisaris mekanisme lain corporate governace internal
(Beasley,1996).
Independen dalam penelitian ini adalah yang dampaknya untuk meningkatkan
prosentase jumlah anggota dewan komisaris kualitas pengelolaan keuangan perusahaan
berasal dari luar perusahaan dan kinerjanya. (Coleman (2007). Dalam
yang
(independen) terhadap keseluruhan jumlah penelitian ini Proporsi komite Audit
anggota dewan komisaris. Pengukuran ini Independen merupakan prosentase jumlah
mengacu pada penelitian Eng & Mak (2003) anggota komite audit independen yang
Horne, 1989).
Proporsi Komisaris Independen = -------------------------------- x 100%
∑ Komisaris
Jadi, formula untuk memperoleh ROE menurut Chen, et., al., (2005), yaitu :
Financial performance
Financial performance adalah ukuran Laba bersih sebelum pajak prestasi yang berhasil dicapai perusahaan,
ROE = ---------------------------------- x 100%
Total ekuitas
berupa laporan keuangan perusahaan dalam
suatu periode tertentu, misalnya satu tahun
Analisis Data
anggaran. Dalam penelitian financial Teknik analisis data yang digunakan
performance diukur dengan indikator ROA
menjawab pengujian hipotesis dan ROE :
untuk
penelitian adalah dengan menggunakan Alat
Return On
Assets
(ROA).
analisis General Structure Componen
Merefleksikan keuntungan bisnis dan Analysis (GSCA), dengan alasan :
efisiensi perusahaan dalam pemanfaatan total
a. Alat analisis ini dapat menggantikan assets. Menurut Brigham & Houston (2011)
faktor dengan kombinasi linier dari secara sistematis, ROA dapat dihitung
indikator (variabel manifes) di dalam dengan rumus:
analisis SEM.
Laba bersih setelah pajak
ROA = ---------------------------- x 100 %
b. Alat anailisis ini dikembangkan untuk
Total asset
menghindari kekurangan dari PLS (partial Return On Equity (ROE). Return On
least square), yaitu dilengkapi dengan Equity (ROE) merupakan rasio profitabilitas
prosedur optimalisasi global, dan juga yang berhubungan dengan keuntungan
mempertahankan prosedur investasi. ROE mengukur seberapa banyak
tetap
optimalisasi lokal (seperti pada PLS). keuntungan sebuah perusahaan dapat
c. Metode GSCA juga dapat diterapkan pada menghasilkan setiap rupiah dari modal
hubungan antar variabel yang kompleks pemegang saham. Rasio ini mengindikasi
(bisa rekursif dan tidak rekursif), kekuatan laba dari investasi nilai buku
higher-order komponen pemegang saham dan digunakan ketika
melibatkan
(faktor) dan perbandingan multi-group.( membandingkan dua atau lebih perusahaan
Tenenhaus (2008)
d. GSCA adalah metode baru SEM berbasis
independen
pada
perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2008 – digunakan untuk perhitungan skor (bukan
2012 rata-ratanya adalah 56 %. skala) dan juga dapat diterapkan pada
Menurut Keputusan Direksi PT Bursa sampel yang sangat kecil.
Efek Jakarta Nomor : Kep-305/BEJ/07-2004,
e. Masalah singularitas dan multikolonieritas Komite Audit bertugas untuk memberikan sering menjadi kendala yang serius
pendapat profesional yang independen didalam
kepada Dewan Komisaris terhadap laporan menggunakan SEM berbasis kovarians.
analisis model
structural
atau hal-hal yang disampaikan oleh direksi Hwang (2009) mengatakan bahwa, dalam
Komisaris serta prakteknya, GSCA memperbolehkan
kepada
Dewan
mengindentifikasi hal-hal yang memerlukan terjadinya multikolonieritas, yaitu terjadi
perhatian Dewan Komisaris. Keberadaan korelasi yang kuat antar variabel eksogen.
Komisaris Independen dalam Komite Audit
f. Di samping itu, GSCA dapat digunakan diharapkan dapat lebih meningkatkan kualitas pada model structural yang melibatkan
pengawasan kepada manajemen dalam variabel dengan indikator refleksif dan
menjalankan perusahaan dan kepatuhan atau formatif.
terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, dan juga akan lebih efisien dalam sistim
HASIL PENELITIAN
pelaporan kepada dewan Komisaris, karena
Deskripsi Variabel
Komite Audit
Independen dapat
Variabel corporate governance (X1)
menyampaikan kapan saja temuannya kepada Berdasarkan Tabel 5.1. maka indikator-
dewan komisaris. Menurut Anderson et al., indikator
dari
(2004), perusahaan yang mempunyai Komite Governance (X 1 ) dengan indikator Proporsi
variabel
Corporate
Audit Independen akan mempunyai biaya Komite Audit Independen dan Proporsi
pembiayaan utang yang lebih rendah, Komisaris Independen dapat diinterpretasikan
sedangkan menurut Wild (1994) pasar sebagai berikut, bahwa Proporsi Komite
bereaksi baik terhadap laporan laba setelah Audit Independen (X1.1) nilai minimumnya
pembentukan Komite Audit. Klein (2006) 0,25, maksimum 1, rata-rata Proporsi Komite
menemukan hubungan negatif tidak linear
antara Komite audit independen dengan dengan demikian maka proporsi komite audit
Audit Independen (X 1.1 ) 0,56 atau 56. %,
earning management, lebih lanjut Klein
pihak yang tidak mempunyai akses untuk dalam
kecurangan namun keuangan perusahaan.
proses pengawasan
mempunyai hak untuk memperoleh informasi Proporsi Komisaris Independen (X1.2)
keuangan perusahaan. Bagi para komisaris nilai minimumnya 0,14, maksimum dan rata-
independen, kinerja dan nilai perusahaan rata 0,58 atau 58.%, Hal ini menunjukkan
yang baik adalah tujuan yang diharapkan di bahwa pada perusahaan sektor Perbankan
masa mendatang sehingga pengawasan tahun 2008-2013 yang terdaftar di BEI dan
komisaris independen terhadap kinerja menjadi sampel penelitian, rata-rata memiliki
manajemen sangat dibutuhkan. Proporsi anggota komisaris independen sebesar 0,58
komisaris independen yang besar akan atau 58, % dari jumlah komisaris yang ada
meningkatkan kinerja keuangan dan nilai dalam perusahaan. sesuai dengan Undang-
perusahaan di masa depan. undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Variabel Financial Performance (Y1)
Perseroan Terbatas, Pasal 120 Ayat 1 Variabel Financial Performance (Y1)
menyebutkan bahwa Anggaran dasar dengan indikator ; ROA (Y1.1) dan ROE
Perseroan dapat mengatur adanya 1 (satu) (Y1.2). Hasil analisis deskritif pada tabel 5.1.
orang atau lebih Komisaris Independen dan 1
dijelaskan :
(satu) orang Komisaris Utusan. Sedangkan Return On Asset (ROA), nilai
menurut Keputusan Direksi PT Bursa Efek minimumnya -52,09, maksimum 5,15 dan
Jakarta Nomor : Kep-305/BEJ/07-2004 rata-ratanya 1,20 ROA memperlihatkan
Perusahaan harus memiliki Komisaris kemampuan perusahaan dalam melakukan
Independen sekurang-kurangnya 30% (tiga efisiensi penggunaan total aset untuk
puluh perseratus) dari jajaran anggota Dewan operasional perusahaan. Hal ini menunjukkan
Komisaris. Dengan demikian rata-rata bahwa perusahaan sektor Perbankan yang
Proporsi Komisaris Independen yang ada terdaftar di BEI tahun 2008-2012 rata-rata
dalam Dewan Komisaris pada perusahaan ROA 1.20 memberikan gambaran kepada
sektor Perbankan sudah memenuhi ketentuan investor tentang bagaimana perusahaan
dari Undang –undang Nomor 40 Tahun 2007
uang yang telah dan Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta
mengkonversikan
diinvestasikan dalam laba bersih. Jadi, ROA Nomor : Kep-305/BEJ/07-2004.
Tabel 5.2 sampai dengan Tabel 5.5. menghasilkan laba bersih. ROA dihitung dengan membagi laba
Tabel 5.2 Loading Factor Indikator dari Variabel Corporate Governance
bersih (net income) dengan rata-rata total
No. Indikator Loading/Weight
asset perusahaan. Semakin tinggi nilai ROA, maka perusahaan tersebut semakin efisien
1. X1.1 0.368 dalam menggunakan asetnya. Hal ini berarti
2. X1.2 0.368 bahwa
Tabel 5.2 menunjukkan bahwa menghasilkan uang (earnings) yang lebih
indikator proporsi komite audit independen banyak dengan investasi yang sedikit. (X1.1) memiliki Loading/Weight 0,368 dan Return on Equity (ROE), nilai proporsi komisaris independen (X1.2) minimumnya -135,64, maksimum 474,21 dan memiliki nilai Loading/Weightr 0,368. Hal rata-rata 14,50. Rata-rata Return on Equity
ini mengindikasikan bahwa proporsi komite (Y 2.2 ) perusahaan sektor Perbankan yang audit independen (X1.1) dan proporsi tercatat di BEI tahun 2008-2012 adalah 14,5, komisaris independen (X1.2) memiliki bobot ini berarti bahwa rata-rata setiap rupiah
kontribusi yang sama berpengaruh terhadap dalam ekuitas perusahaan sektor Perbankan
Corporate Governance.
yang tercatat di BEI akan menghasilkan
Tabel 5.4 Loading Factor Indikator dari
keuntungan sebesar 14,5 % per tahun,
Variabel Financial Performance
semakin besar angka ROE akan semakin
No. Indikator Loading/Weight
baik. Menurut Bringham & Houston (2011)
0.537 ROE adalah rasio laba bersih setelah pajak
1. Y1.1
-0,537 terhadap modal sendiri untuk mengukur
2. Y1.2
Tabel 5.4 menunjukkan bahwa tingkat
indikator ROA (Y1.1) memiliki nilai pemegang saham,.
loading/weight 0,537 dan ROE (Y1.2)
Hasil Analisis Faktor Konfirmatori
memiliki nilai loading/weight -0,537. Hal ini Hasil analisis faktor konfirmatori
mengindikasikan bahwa ROA (Y1.1). dan secara lengkap disajikan pada Lampiran 3
ROE (Y1.2) memiliki bobot kontribusi yang nilai loading factor setiap indikator dari
sama dominan
terhadap Financial
Performance.meskipun memiliki arah yang Berdasarkan Gambar 5.1, diperoleh berlawanan.
hasil pengujian hipotesis penelitian sebagai berikut:
Hipotesis
Hasil
1 Pengungkapan Intellectual capital berpengaruh
Analisis dengan GSCA
signifikan terhadap Financial Performance.
Pengujian Hipotesis
Hasil GSCA secara lengkap disajikan
Pengaruh Corporate Governace terhadap
pada Lampiran 6. Hasil analisis memberikan
Financial performance dan firm value
nilai FIT sebesar 0,315 atau variabel-variabel Menguji hipotesis yang menyatakan yang terdapat dalam model mampu
bahwa Corporate governance berpengaruh menjelaskan keragaman atau fenomena yang
terhadap financial performance, sebagai ada sebesar 31,5%, selebihnya (68,5%)
berikut :
dijelaskan oleh variabel-variabel yang tidak
Corporate Governance terdapat dalam model.
berpengaruh terhadap financial Hasil Pendugaan dan Nilai P dari tiap-
Hasil analisis menghasilkan koefesien tiap Koefisien Jalur dapat dilihat pada tabel
jalur -0,065 dan P 0,00, sehingga dapat
5.6. dan berikut disampaikan gambar diagram dikatakan bahwa Corporate governance berpengaruh signifikan negatif terhadap
Koefisien Jalur Estimate
Financial performance pada perusahaan
sektor Perbankan yang tercatat di BEI Jakarta jalur setelah Triming pada gambar 5.1. di tahun 2008-2012, dengan demikian maka bawah ini.
X1->Y1
0,000 Signifikan
hipotesis diterima
Tabel 5.6. .Hasil Pendugaan dan Nilai P
dari tiap-tiap Koefisien Jalur. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Gambar 5.1 Diagram Jalur Pengaruh corporate governance terhadap
financial performance
Hasil analisis menghasilkan koefesien
Corporate Governance Financial
(X1)
Performance (Y1)
jalur -0,065 dan nilai P 0,00, sehingga dapat
dikatakan signifikan. Hal ini berarti Corporate
governance berpengaruh signifikan negatif dengan arah hubungan
perusahaan sektor Perbankan yang terdaftar tercatat di BEI Jakarta tahun 2008-2012,
di BEI, berpengaruh negatif terhadap koefisien jalur tersebut bertanda negatif, hal
performanc. Hal ini ini dapat di artikan bahwa praktek corporate
Financial
mengindikasikan adanya variabel lain diluar governance
model ini yang lebih mempengaruhi variabel mempengaruhi
financial performance pada perusahaan perusahaan sektor Perbankan di Indonesia.
financial
performance
sektor Perbankan tersebut, karena praktek Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil
Perbankan di Indonesia terjadi pengabaian penelitian yang dilakukan oleh Abdullah et
mengesampingkan prinsip-prinsip al. (2008), Kumar (2012), Gill & Obradovich
atau
corporate governance (Suhardjanto dkk. (2012), Syriopoulos & Tastsaronis (2012),
Wu et al (2012), serta Adi et al. (2013) Praktek corporate governance dengan dimana hasil temuannya menyatakan bahwa
indikator Proporsi Komite Audit Independen corporate governance berpengaruh atau
Komisaris Independen berhubungan signifikan terhadap financial
dan
Proporsi
berpengaruh signifikan negatif terhadap performance.
financial performance. Hal ini dapat Hasil analisis pengaruh corporate
dijelaskan bahwa penambahan anggota governance terhadap financial performance
komite Audit independen dan dewan menghasilkan koefisien jalur -0,065 atau
komisaris independen dimungkinkan hanya 6,5%. Mengingat koefisien jalur bertanda
sekedar memenuhi ketentuan formal, negatif, hal ini dapat diartikan bahwa setiap
sementara pemegang saham mayoritas kali terjadi perubahan pada variabel
(pengendali/founders) masih memegang corporate governance pada perusahaan
peranan penting, sehingga kinerja dewan sektor Perbankan yang tercatat di BEI sebesar
tidak meningkat (Gideon, dalam Carningsih,
1, maka akan terjadi perubahan penurunan 2010). Hasil ini juga diperkuat dengan pada variabel
pendapat (Tirta, dalam Carningsih, 2010) perusahaan sektor Perbankan yang tercatat di
financial
performance
yang menyatakan bahwa pengangkatan BEI sebesar 6,5 %, demikian juga sebaliknya
komite Audit independen dan dewan jika terjadi peningkatan.
komisaris independen oleh perusahaan mungkin hanya dilakukan untuk pemenuhan
Perbankan yang terdaftar di BEI. (GCG) didalam perusahaan. Kondisi ini juga
Saran-saran
ditegaskan dari hasil survey Asian Saran dalam penelitian ini diberikan
Development Bank dalam Carningsih, (2010) berdasarkan temuan penelitian dan adanya
yang menyatakan bahwa kuatnya kendali keterbatasan penelitian, yaitu :
pendiri perusahaan dan kepemilikan saham
a. Penelitian yang akan datang disarankan mayoritas menjadikan komite audit dan
agar meneliti tentang pengaruh antara dewan komisaris tidak independen. Fungsi
corporate governance terhadap finanasial pengawasan yang seharusnya menjadi
performance pada perusahaan industri tanggungjawab anggota dewan menjadi tidak
yang berbeda, memperhatikan peringkat efektif, maka kinerja perusahaan akan
yang dimiliki oleh perusahaan sektor menurun.
Perbankan dan meneliti sesuai dengan
KESIMPULAN DAN SARAN
index praktek corporate governance.
Kesimpulan
b. Penelitian selanjutnya disarankan untuk Berdasarkan temuan hasil penelitian
memasukan indikator yang lainnya, seperti yang telah disajikan pada Bab V, maka
Proporsi kepemilikan, Latar belakang beberapa kesimpulan penelitian dapat
pendidikan komisaris, jumlah pertemuan dikemukakan sebagai berikut:
dewan komisaris dan lainnya. Corporate Governance berpengaruh
dan manajemen signifikan terhadap Financial performance
c. Kepada
pemilik
perusahaan sektor Perbankan disarankan pada perusahaan sub sektor Bank yang
untuk melaksanakan berdasarkan prinsip- terdaftar di BEI tahun 2008-2012. Temuan ini
prinsip corporate governance dan mengkonfirmasi
beberapa
penelitian
ketentuan yang berlaku secara konsisten sebelumnya yang menyatakan bahwa
dan konsekwen.
corporate governance dan intellectual capital
berpengaruh positif terhadap financial performance. dengan indikator ROA dan
DAFTAR PUSTAKA
ROE, artinya perubahan yang terjadi pada Abdullah Mohammad, Shaoib.Ali Shah syed corporate governance dapat memberikan
Zulfiqar and Hassan Arshad 2008, “Impact of Corporate Governance on
pengaruh meskipun negatif terhadap financial
Financial Performance of Firms” : Barret, M.E., 1977, “The Extent of Evidence from Pakistan.The Business
Disclosure in Annual Report of Large Review, Canbridge.11 (2), :. 282-289.
Companies in Seven Countries”, The International Journal of Accounting,
Adi Tri Wahyu , Suhadak,Siti Ragil
Spring, p.19.
Handayani, Sri Mangesti Rahayu (2013), The Influence of Corporate
Beasley, M.S. (1996), An empirical analysis Governance and Capital Structure on
of the relation between the board of Risk , FinancialPerformance and Firm
director composition and financial Value: A Study on the Mining
statement fraud. The Accounting Company Listed in Indonesia Stock
Review, 71, 443-65. Exchange in 2009-2012 European
Berghe, L.V., dan Ridder, L.D, 1999, “ Journal of Business and Management International standardization of Good Vol.5, No.29, www.iiste.org ISSN Corporate Governance ; Best 2222-1905 (Paper) ISSN 2222-2839 practices for board of Directors, (Online).
Kluwer Academic Ambar Sekhar Muni, 2013, “Does ceo duality
Boston,
Publishers.
enhance firms business performance? Berle, A. A. and Means, G. C. 1969, The
Bahrain,”International Journal of Modern Corporation and Private Property. Review by: André Babeau
Business and Social Science, .4 (6), Revue économique, Vol. 20, No. 6
www.ijbssnet.com , :88-91. (Nov., 1969), p. 1042, Published by:
Anderson, Ronald C. and David M. Reeb. Sciences Po University Press, Stable 2004, Board Composition: Balancing
URL:
Family Influence in S&P 500 Firms. http://www.jstor.org/stable/3500200 . Administrative Science Quarterly,
Boediono, Gideon SB, 2005, “ Kualitas Laba Vol. 49, No. 2, pp.209-237
Pengaruh Mekanisme Andreas, 2007, “Pengaruh Tata kelola
; Studi
Corporate Governance dan Dampak korporasi, pengungkapa, korporasi
Laba dengan dan Risiko Keuangan terhadap
Manajemen
menggunakan Analisis Jalu “, Manajemen Laba dan Kinerja
Simposium Nasional Akuntansi VIII, Korporasi (Studi pada perusahaan
Solo
public sector manufaktur),”Disertasi, Brigham, Eugene F. and Houston, Joel F.,
Fakultas Ekonomi
Universitas
Essencial of Financial Brawijaya, Malang.
Management, 11 th Editions – Book 1 Alijoyo Antonius dan Subarto Zaini. 2004,
(Terjemahan), Penerbit Salemba Komisaris Independen: Penggerak
Empat, Jl. Raya Lenteng Agung No. Praktik GCG di Perusahaan. Jakarta:
101, Jagakarsa, Jakarta 12610. PT Indeks Kelompok Gramedia.
Brigham, Eugene F. and Houston, Joel Bank Indonesia. 2006, Peraturan BI No
F.2011. Essencial of Financial 8/4/PBI/2006 tentang Penerapan GCG th Management, 11 Editions – Book 2
Bagi Bank Umum yang telah diubah (Terjemahan), Penerbit Salemba dengan Peraturan Bank Indonesia
Empat, Jl. Raya Lenteng Agung No. Nomor 8/14/PBI/2006.
101, Jagakarsa, Jakarta 12610.
Brickley, J., J. Coles and R. Terry, 1994,
Available at URL: “Outside Directors and the Adoption
http://dx.doi.org/10.1016/S0929- of Poison Pills”, Journal of Financial
1199(01)00020-7
Economics 35, 371-390 Effendi Muh. Arief. 2009, The Power of
Cadbury Commety, 1992, “ Report of the Good Corporate Governance Teori Committee on Financial Aspect of
dan Implementasi, Salemba Empat. Corporate Governance “, Gee
Eisenhardt,K.M., 1989,Agency Teory :” An Publishing, London. assessment and review “, Academiy
Carlson, Steven,
of Management review, 14, I, 57- 74. Chenchuramaiah
dan
Bathala
Eng, L.L. dan Mak Y.T . 2003, “Corporate “Ownership Differencesand Firm’s
T,
and Income Smoothing Behavior”,Journal Voluntary Disclosure .” Journal of Accounting of Business and accounting 24 (2),
Governance
and Public Policy, 22:; 325-345. Maret, : 179-196
Charkham, J., 1995, “ Keeping Good Emirzon, Joni. 2007, Prinsip-Prinsip Good
Governance. Company,A Study of Corporate Yogyakarta:Genta Press. Governance in Five Countries,
Corporate
Oxford University Press, Oxford. Fahmi Irham. 2011, ANALISIS KINERJA
Panduan bagi CIMA (The Chartered Institute of
KEUANGAN
Akademisi, Manajer, dan Investor Management Accountants
untuk Menilai dan Menganalisis Coase, R.H., 1937, “ The Nature of the
Bisnis dari Aspek Keuangan, Alfabeta Firm”, Ecomica, Vol. 4, pp386-405.
CV, Jl. Gegerkalong Hilir No. 84, Coleman, Anthony Kyereboah. 2007,
Bandung.
Corporate Governance And Firm Faishal Yusuf, 2002, Pedoman Anggota Performance In Africa –A
Dewan Komisaris, Komite Audit dan DynamicPanel, A Paper Prepared for
Sekretaris Korporasi Perusahaan the “International Conference on
Terbuka (Tbk.) dan BUMN, Institut Corporate Governance in
Komisaris Persero Indonesia. EmergingMarkets”, Organized by the
Fallatah Yaser and Dickins Denise, 2012, “ Global Corporate Governance Forum Corporate governance and firm (GCGF) and Asian Institute of performance and value in Saudi Corporate Governance (AICG), 15th - Arabia, African Journal of Businees 17th November, 2007, Sabanci Managemnent l6 (36), ISSN 1993- University, Istanbul, Turkey. 8233, DOI; 10.5897/AJBM12.008,:
Daniri, M.A., 2005, Good corporate
Jansen,M.C,1983, Penerapannya
“Saparation of ownership and Indonesia, PT. Ray Indonesia, control”, Journal of law and Jakarta. economics, Vol. 26, No. 2: 301-326.
dalam
Konteks
Demsetz Harold and Villalonga Belén. 2001,
Dari
“Ownership structure and corporate http://www.jstor.org/stable/pdfplus/72 performance”. Journal of Corporate
Finance, 7, (3), September 2001, ;
FASB No. 1. 1978, Statement of Financial Hidalgo Ruth L., Gracia-Meca Emma and Accounting Concepts No. 1 Objectives of
Martinez Isabel, 201 0, “Corporate Financial Reporting by Business
Governance and Intellectual Capital Enterprises.
Disclosure,”Journal of Businees http://www.fasb.org/cs/BlobServer?bl
10.1007/s10551- obcon=urldata&blobtable=MungoBlo
Ethics(100),DOI:
010-0692-x, : 483-495 bs&blobkey=id&blobwhere=1175820
Hillman, A.J., and Dallziel, T. 2003, “ Boards 899258&blobheader=application%2F of Directors and Firm Performance: pdf . Diunduh 28 Juli 2012 Integrating Agency and Resources
Financial Accounting Standard Board Depen dence Perspective”, Academy (FACB), 1978, Statement of Financial
of Management Review, Vol. 28, No. Accounting Concept for Business
3, pp. 383-396.
Enterprises No. 1: objectives of Hiraki Takato, Inoue Hideaki, Ito Akitoshi,
Financial Reporting by Business
Fumiaki and Masuda Enterprises,
Kuroki
2003, “Corporate Connecticut:FASB. governance and firm value in Japan :
Stamford
Hiroyuki,
Freeman, R.E, 1994, Strategic Management Evidence from 1985-1998, Facific-
A Stakeholder Approach, Pitman basin Finance Journal(11), Elsevier Publishing, Bostom.
B.V. All rights reserved, DOI; 10.1016/50927-538X(03)00023-4, Gill Amarjit and Mathur Neil, 2011, “Board :
239-265.
Size, CEO Duality, and the Value of Canadian
Husnan, S dan Pudjiastuti, E. 2006, Dasar- Firms,”Journal of Applied Finance &
Manufacturing
dasar Manajemen Keuangan Edisi Banking, I (3), International Scientific
Kelima. Yogyakarta : UPP AMP Press, ISSN :1792-6580, : 1-13.
YKPN
Gill Amarjit and Obradovich Jhon, 2012, Hutchinson Marion and Gul Ferdinand A. “The Impact of corporate governance
2004, “Investment opportunity set, and financial leverage on the value-of
governance,”Journal American
corporate
Corporate Finance(10), Elsevier B.V. Research Journal of Finance and
Firms,”International
10.1016/S0929- Economics, Euro Journals Publishing,
DOI
1199(03)00022-1, : 595-614. Inc, ISSN 1450-2887 (91), : 46-56.
Hwang, H. 2009, Regularized Generalized Harrington, Niehaus, & Wilson, 2004, “ Risk
Structured Component Analysis. Management Insurance “, Second
Psychometrika. 70. No 3. p 517-530 Edition, McGraw-Hill, Singapore.
Hwang, H., M. R. Ho, and J. Lee. 2010, Hendriksen, E.S, and Breda, 1982, Acounting
Generalized Structured Component Theory, Homewood, Illinois : Irwin.
Analysis with Latent Interactions. Herwidayatmo, 2000, “ Implementasi good Psychometrika. 75. No 2. p 228-242
corporate
Keasey, K., and Wright, 1997, “The perusahaan
governance
untuk
corporate governance, Acountability Majalah Usahawan, Oktober, No.10,
public
Indonesia”,
and Enterprise“. In Keasy S. Tahunn XXIX, hal. 25-32.
Thompson and M. Wright (Eds) Corporate
governance :
Responsibilities,
Lukviarman, N, 2004, “ Etika Bisnis tak Renumeration, Singapore, John Wiley
Risk
and
Berjalan di Indonesia ; Ada Apa and Sons, 1-21.
Dalam Corporate Governance, Jurnal Siasat Bisnis, Vol 9 No. 2, hal. 139-
Keown Athur J, Martin John D, Petty J.
William, Scott David F,Jr, 2011, “Mamanjemen Keuangan : Prinsip-
Maditinos Dimitrios, Chatzoudes Dimitrios, prinsip Dasar dan Aplikasi ”, Jilid I
Tsairidis Charalampos and Theriou (Terjemahan), Edisi X, Cetakan
Georgios 2011, “The Impact of Pertama, PT. Indeks.
Intellectual Capital on firms market value
and financial Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-
performance,”Journal of Intellectual 29/PM/2004, Tentang Pembentukan Capital 12 (1), Emerald Group dan Pedoman Pelaksanaan Kerja
Publishing Limited 1499-1909, DOI : Komite Audit. www.bapepam . go.id/
10.1108/14991933111097944, : 132- old/
hukum/peraturan/X/X.K.1.pdf.
(Diakses Tanggal 14 April 2012). Klein, April. 2006, Audit committee, board
Maezaroh dan Lucyanda J, 2012, “Pengaruh
governance, kinerja of director characteristics, and
corporate
perusahaan dan umur perusahaan earnings management, Journal of
pengungkapan Modal Accounting and Economics, Volume
terhadap
33, Issue 3, August 2002, Pages 375 – di BEJ tahun 2007- 2009,” Media
Intelektual perusahaan yang terdaftar
Riset Akuntansi, 2 (1) ; 65-81, ISSN : http://dx.doi.org/10.1016/S0165-
http://dx.doi.org/10.2139/ssrn.246674 . Maaloul dan Zeghal (2010), “Analysing Kuanda, J., and Gullestrup, H. 1998, “The value added as an indicator of intellectual capital and its
Cultural Context of Corporate consequences on company
Governance, Performance Pressures,
and Accountability, and Pressureto “ Journal of Intellectual
performance,
perform an International Study“, JAI Capital, Vol. 11 No. 1, Emerald
Group Publishing Limited 1469-1930, Press, Connecticut, pp 25-56.
DOI 10.1108/14691931011013325, Kubo, I. & Saka, A. 2002, An Inquairy into
pp. 39-60
the Motivations of Knowledge Mayer, Colin. 1997, Corporate Governance,
Workers in theJapanese Financial Competition and Performance, OECD
Industry. Journal of Knowledge Economics Department Working
Management. Vol.6 No. 3, 262-271 Papers, No. 164, OECD Publishing. Kumar Naveen and Singh J.P.2012, “Outside
at URL: Directors, Corporate Governace and
Available
http://dx.doi.org/10.1787/5364108760 Firm Performance : Empirical
Evidence from India,” Asian Journal Myers, Stewart C. and Majluf, Nicholas S. of Finance & Accounting 4 (2), ISSN 1984, Corporate financing and 1946-052X,
DOI
10.5296/ajfa.v4i2.1737, : 39-55.
investment decisions when firms have information that investors do
not have. Journal of Financial
Economics
Akuntansi dan Keuangan. Vol. 5 No. Available
1. pp. 35-57.
405X(84)90023-0
or
Saleh, Z.,Gan K., and Abessi, 2008, http://dspace.mit.edu/bitstream/ “Corporate Governance, Ownership handle/1721.1/2068/SWP-1523-
structure and Intellectual Capital 15376412.pdf Disclosure: Malaysian Evendence, Modigliani, F. and Miller, M. H. (1958), The Malaysia (Disertasi), University of cost of capital, corporation finance,
Syakhroza, Akhmad, 2002, “ Mekanisme Review, 48, 261 –97.
investment,American
Economic
Pengendalian
Internal dalam Melakukan Assessment terhadap
Oktapiyani, Desi. 2009, Pengaruh Penerapan
Good Corporate Corporate Governance Terhadap Governance “, Majalah Usahawan Likuiditas
Indonesia No. 8 Vol. XXXI, pp 41- Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas
Dipublikasikan). Syakhroza, Akhmad, 2005, “ Sejarah dan
Perkembangan, Teori, Model, dan Organization for Economic Cooperation and
Sistem Governance serta Aplikasinya Development.
pada Perusahaan BUMN”, Pidato Principles of Corporate Governance. Pengukuhan sebagai Guru Besar http://www.oecd.org/dataoecd/32/18/ Tetap dalam Bidang Ilmu Akuntansi 3155 7724.pdf. 3 November 2010., pada Fakultas Ekonomi Universitas
OECD
Patell James M., 1976, “Corporate Forecasts
Indonesia, Maret
of Earnings Per Share and Stock Price Schmidt, R.M., and Tyrell, M.,1997, “ Behavior, Empirical test”, Journal of
Financial Systems, Corporate Finance accounting Research, 14, .(2) and Corporate Governance, European (Autumn,1976), : 246-276, URL : Financial Management, Vol. 3, No. 3, http://www..jstor.org/stabel/2490543.
pp 333-361.
Robbins, Stephen P. and Judge, Timothy A.
Siregar, Sheila Ramadhani. 2010, Pengaruh 2007.Organization Behavior, 12
th
Keuangan Perusahaan Eddition, Terjemahan, Buku 1,
Kinerja
Terhadap Harga Saham dengan Penerbit Salemba Empat, Jagakarsa, Menggunakan Rasio Keuangan Pada Jakarta 12610. Perusahaan Manufaktur yang terdaftar
Ross, Stephen A., Westerfield, Randolph W., di Bursa Efek Indonesia, Skripsi, Jordan,
Universitas Sumatera Utara, Medan. Fundamental of Corporate Finance,
Bradford
D. 2008,
Smith, Adam. 1776. The Wealth of Nations. Eighth Edition", McGraw-Hill/Irwin, Edited by Edwin Cannan, 1904,
a business unit of The McGraw-Hill Reprint edition 1937. New York,
Companies, Inc., 1221 Avenue of the
Modern Library.
Americas, New York, NY, 10020. Solimun. 2012, Generalized Sawarjuwono, T. 2003, “Intellectual capital: Structured
Component Analysis (GSCA). Diktat perlakuan, pengukuran, dan pelaporan (sebuah library research)”. Jurnal Aplikasi Statistika Multivariat: GCSA.
Malang : Fakultas Ekonomi dan Surat Keputusan Ketua Bapepam No.Kep- Bisnis Universitas Brawijaya.
38/PM/1996 tentang Pengungkapan dalam Laporan Tahunan di Indonesia.
Solomon, Jill. and Solomon, Aris. 2004, Corporate
Surat Keputusan Menteri BUMN No. Kep- Accountability, John Wiley & Sons
Governance
and
117/M-MBU/2002, Tahun 2002, Ltd, England.
tentang penerapan GCG pada Badan Usaha Milik Negara,
Suhardjanto Djoko,
Dewi
Aryanie,
Rahmawati Erna dan M. Firzonia, Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek 2012, “Peran Corporate governance
Jakarta No. : Kep-305/BEJ/07-2004, dalam praktek Risk Disklosure pada
tentang Peraturan Nomor I-A, tentang Pebankan