PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA, PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS Sub Sektor Otomotif BEI Tahun 2010-2014 Nafi’atus Sholihah1 Endang Masitoh W2 Suhendro3

   Nasional dan Call Paper Fakultas Ekonomi UNIBA Surakarta   Seminar

  

Invesment Challenges And Opportunities In Indonesian Capital Market In The Era Of Asean Economic Community  

Surakarta,  27 September 2016 

     

  

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA, PERPUTARAN PIUTANG DAN

PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS

Sub Sektor Otomotif BEI Tahun 2010-2014

  1 Nafi’atus Sholihah

  2 Endang Masitoh W

  3 Suhendro 1,2,3

  Progam Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Batik Surakarta Jl.KH.Agus Salim No.10, Jawa Tengah 57147, Indonesia

  • email: naviiatuzz17@rocketmail.com

  

ABSTRACT

The Company in its business, management should be run so well that in order to obtain the

maximum profit can be achieved. One way is to maximize the use of working capital so that

the company's operations to run smoothly. This study aims to determine the effect of working

capital turnover, accounts receivable turnover and inventory turnover to profitability. The

population in this study is the Vendor sub automotive sector Indonesia Stock Exchange 2010-

2014. Sampling technique used is purposive sampling using IDX automotive company's

financial statements for 2010-2014. The samples used in this study as many as 35 samples.

Methods of data analysis using multiple linear regression analysis. The result is that in

partial, working capital turnover, accounts receivable turnover and inventory turnover have a

significant effect on profitability. And simultaneously (together) variable working capital

turnover, accounts receivable turnover and inventory turnover positive and significant impact

on profitability.

  Keywords: working capital, accounts receivable, inventory, profitability

ABSTRAK

  Perusahaan dalam menjalankan bisnisnya, haruslah menjalankan manajemen dengan baik sehingga tujuan untuk memperoleh laba maksimal dapat tercapai. Salah satunya adalah dengan memaksimalkan penggunaan modal kerja sehingga kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan dengan lancar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perputaran modal kerja, perputaran piutang dan perputaran persediaan terhadap profitabilitas. Populasi dalam penelitian ini adalah peusahaan sub sektor otomotif Bursa Efek Indonesia tahun 2010- 2014. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan menggunakan laporan keuangan perusahaan otomotif BEI tahun 2010-2014. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 35 sampel. Metode analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian didapat bahwa secara parsial variabel perputaran modal kerja, perputaran piutang dan perputaran persediaan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas. Dan secara simultan (bersama-sama) variabel perputaran modal kerja, perputaran piutang dan perputaran persediaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas.

  Kata kunci: Modal kerja, piutang, persediaan, profitabilitas

  ISBN  :  978‐979‐1230‐36‐0                                                  | Fakultas Ekonomi UNIBA Surakarta  372  

   Nasional dan Call Paper Fakultas Ekonomi UNIBA Surakarta   Seminar

  

Invesment Challenges And Opportunities In Indonesian Capital Market In The Era Of Asean Economic Community  

Surakarta,  27 September 2016 

     

  PENDAHULUAN Latar Belakang

  Era global seperti ini persaingan bisnis semakin ketat. Perusahaan melakukan berbagai kebijakan untuk dapat mempertahankan bisnisnya. Bisa dengan cara memaksimalkan penjualan, baik penjualan tunai maupun penjualan kredit. Semakin besar piutang semakin besar pula resiko yang timbul disamping memperbesar profitabilitas. Selain itu dapat juga dengan melakukan berbagai inovasi terhadap produk yang dijual. Hal ini dilakukan untuk bisa mencapai tujuan perusahaan tersebut. Secara umum keberhasilan suatu perusahaan bisa dilihat berdasarkan laba yang diperoleh perusahaan tersebut. Sedangkan tingkat efisiensi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya bisa diketahui dengan cara membandingkan laba yang didapat dengan modal yang menghasilkan laba (profitabilitas).

  Pengukuran keberhasilan pengelolaan modal kerja dapat menggunakan rasio perputaran modal kerja. Dengan menggunakan rasio ini dapat diketahui efektifitas penggunaan modal kerja perusahaan pada satu periode tertentu, Kasmir (2010:224). Yaitu apak perusahaan dapat memanfaatkan modal kerjanya dengan baik sehingga bisa menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Pengukuran perputaran modal kerja ini dengan membandingkan penjualan dengan aktiva ancar. Dari sini bisa diketahui apabila semakin tinggi perputaran modal kerja berarti pemanfaatan modal kerja semakin efektif.

  Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perputaran modal kerja, perputaran piutang dan perputaran persediaan terhadap profitabilitas perusahaan otomotif BEI tahun 2010-2014.

  TINJAUAN TEORI Laporan Keuangan

  Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2015:13) laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Laporan keuangan yang lengkap biasanya terdiri dari neraca, laporan perubahan ekuitas, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan atau laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.

  Komponen Laporan Keuangan Lengkap menurut Standar Akuntansi Keuangan (IAI, 2015 : 13) terdiri dari :

1. Laporan posisi keuangan pada akhir periode 2.

  Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode 3. Laporan perubahan ekuitas selama periode 4. Laporan arus kas selama periode 5. Catatan atas laporan keuangan, berisi kebijakan akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan lain

  6. Laporan posisi keuangan pada awal periode terdekat sebelumnya ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mengklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya.

  ISBN  :  978‐979‐1230‐36‐0                                                  | Fakultas Ekonomi UNIBA Surakarta  373  

   Nasional dan Call Paper Fakultas Ekonomi UNIBA Surakarta   Seminar

  

Invesment Challenges And Opportunities In Indonesian Capital Market In The Era Of Asean Economic Community  

Surakarta,  27 September 2016 

     

  Modal Kerja

  Modal kerja adalah aktiva lancar atau dana yang digunakan untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari- hari dalam rangka menghasilkan pendapatan. Riyanto (2001 : 57- 58) memberikan pengertian modal kerja dalam 3 konsep, yaitu: konsep kuantitatif, konsep kualitatif dan konsep fungsional.

  Perputaran Modal Kerja

  Pada dasarnya modal kerja selalu dalam keadaan operasi atau berputar yang selama perusahaan dalam keadaan usaha. Periode perputaran modal kerja (working capital turnover) dimulai saat kas diinvestasikan dalam komponen-komponen modal kerja sampai saat dimana kembali lagi menjadi kas. Perputaran modal kerja merupakan suatu rasio untuk mengukur keefektifan penggunaan modal kerja. Rasio ini diukur dengan cara membandingkan penjualan bersih dengan modal kerja. Modal kerja disini didapat dari jumlah aktiva lancar pada periode perhitungan.

  Penjualan bersih Perputaran Modal Kerja =

  Modal kerja

  Piutang

  Piutang merupakan klaim (hak untuk mendapatkan) uang dari entitas lain. Piutang juga disebut tagihan atau receivable. Menurut bukti pendukungnya piutang dapat dikelompokkan menjadi: 1.

  Piutang Wesel / Notes Receivable yaitu tagihan yang didukung oleh instrument kredit resmi seperti promes. Promes adalah janji tertulis untuk membayar uang pada tanggal tertentu tanpa syarat.

  2. Piutang Usaha Biasa yaitu tagihan yang didukung oleh bukti usaha biasa biasa seperti faktur atau bukti bahwa perusahaan telah menjual barang/jasa ke pihak yang berhutang (debitur).

  Perputaran Piutang

  Perputaran piutang merupakan suatu rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode. Semakin tinggi rasio menunjukkan semakin baik manajemen penagihan piutang perusahaan itu. Rasio ini diukur dengan membandingkan total penjualan kredit dengan rata-rata piutang periode penelitian. Rumus untuk menghitung perputaran piutang:

  Penjualan kredit Perputaran Piutang =

  Rata-rata piutang

  Persediaan

  Persediaan barang dagangan adalah barang yang dimiliki oleh perusahaan yang didapatkan dengan cara membelinya dari pemasok atau membuatnya sendiri kemudian disimpan untuk sementara yang diperuntukkan untuk dijual kepada konsumen atau untuk memproduksi barang yang akan dijual dalam operasi usahanya.

  Persediaan didefinisikan dalam PSAK 14 sebagai aset yang dimiliki untuk dijual dalam kegiatan usaha normal, dalam proses produksi untuk dijual, dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa.

  ISBN  :  978‐979‐1230‐36‐0                                                  | Fakultas Ekonomi UNIBA Surakarta  374  

   Nasional dan Call Paper Fakultas Ekonomi UNIBA Surakarta   Seminar

  

Invesment Challenges And Opportunities In Indonesian Capital Market In The Era Of Asean Economic Community  

Surakarta,  27 September 2016 

     

  Perputaran Persediaan

  Perputaran persediaan (inventory turnover) adalah rasio yang menunjukkan jumlah persediaan yang perusahaan gunakan untuk mendukung tingkat penjualan tertentu. Rasio ini dihitung dengan cara membandingkan jumlah Harga Pokok Penjualan (HPP) dengan persediaan rata-rata selama periode penlitian. Rumus untuk menghitung perputaran persediaan sebagai berikut:

  Harga Pokok Penjualan (HPP) Perputaran Persediaan =

  Persediaan Rata-rata

  Profitabilitas

  Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau keuntungan, profitabilitas suatu perusahaan mewujudkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Yang termasuk dalam ratio ini adalah:

1. Gross Profit Margin ( Margin Laba Kotor)

  Merupakan perandingan antar penjualan bersih dikurangi dengan Harga Pokok penjualan dengan tingkat penjualan, rasio ini menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai dari jumlah penjualan. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu:

  Laba Kotor

  Gross Profit Margin =

  Penjualan bersih 2. Net Profit Margin (Margin Laba Bersih)

  Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur laba bersih sesudah pajak lalu dibandingkan dengan volume penjualan. Rasio ini dapat dihitung dengan Rumus yaitu: Laba Setelah Pajak

  Net Profit Margin =

  Penjualan bersih 3. Return on Assets (Pengembalian atas aset)

  Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba pada tingkat pendapatan, aset dan modal saham tertentu. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu:

  Laba Setelah Pajak

  Return on Assets =

  Aktiva 4. Return on Equity (Pengembalian atas Ekuitas)

  Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi seluruh pemegang saham, baik saham biasa maupun saham preferen. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu:

  Laba Setelah Pajak

  Return on Equity =

  Ekuitas Pemegang Saham

  ISBN  :  978‐979‐1230‐36‐0                                                  | Fakultas Ekonomi UNIBA Surakarta  375  

   Nasional dan Call Paper Fakultas Ekonomi UNIBA Surakarta   Seminar

  

Invesment Challenges And Opportunities In Indonesian Capital Market In The Era Of Asean Economic Community  

Surakarta,  27 September 2016 

     

  METODE PENELITIAN Jenis Penelitian

  Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah metode penelitan yang bersifat deskriptif dan lebih banyak menggunakan analisis. Penelitan kuantitatif bertujuan mencari hubungan yang menjelaskan sebab - sebab dalam fakta - fakta sosial yang terukur, menunjukan hubungan variabel serta menganalisa. Penelitian kuantitatif ini dilakukan dengan mengumpulkan data dan hasil analisis untuk mendapatkan informasi yang harus disimpulkan.

  Metode Analisis Data

  Metode analisis data dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda berguna untuk membuktikan ada tidaknya hubungan fungsionel antara dua variabel independen atau lebih dengan satu veriabel dependen.

  Menurut Sugiono (2010:277) formulasi persamaan regresi berganda sendiri adalah sebagai berikut:

  Y = a + b 1 X + b 1

2

X + b 2 3 X + e 3 Keterangan :

  Y = Profitabilitas a = Konstanta X = Perputaran Modal Kerja

1 X = Perputaran Piutang

  X = Perputaran Persediaan

  3

  b .b .b = Koefisien Determinasi

  1

  2

  3

  e = Variabel Penggangu 1.

  Uji Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan suatu analisis yang digunakan dalam penelitian, dengan menyajikan data mentah yang telah diolah menjadi data yang mudah dipahami. Statistik deskriptif digunakan untuk menggambarkan karakteristik data variabel-variabel dalam penelitian. Pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini mencakup nilai rata-rata (mean), standar deviasi, nilai minimum, dan nilai maksimum.

2. Uji Asumsi Klasik a.

  Uji Normalitas Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi data di dalam variabel yang digunakan dalam penelitian ini normal atau tidak.

  b.

  Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan sempurna antara variabel independen dalam model regresi.

  c.

  Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah didalam model regresi terdapat ketidaksamaan varian nilai residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

  d.

  Uji Autokorelasi Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah dalam suatu model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan penggangu pada periode t dengan periode t-

  1. ISBN  :  978‐979‐1230‐36‐0                                                  | Fakultas Ekonomi UNIBA Surakarta  376  

  Seminar  Nasional dan Call Paper Fakultas Ekonomi UNIBA Surakarta   Invesment Challenges And Opportunities In Indonesian Capital Market In The Era Of Asean Economic Community  

  ) Koefisien determinasi menjelaskan besarnya prosentasi total variabel dependen yang dijelaskan oleh model. Semakin besar R

   

  Surakarta,  27 September 2016   

  Pengujian Hipotesis a.

  Uji t Pengujian uji t bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen.

  b.

  Uji F Pengujian uji F bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variebel dependen.

  2

4. Koefisien Determinasi (R

  2

  Laba Setelah Pajak Aktiva

  Sumber : Data diolah, 2016

   Missing Mean 2,073558523 4,867394689 3,663138814 1,01148023 Std. Dev ,5373631697 2,009433313 1,864809721 ,0737029534 Min ,7863107 2,1050499 1,2122596 ,0006630 Max 3,4070477 10,5903295 7,4969847 ,2699450

  35 35 35 35

  X1 X2 X3 Y N Valid

  Tabel 1. Hasil Statistik Deskriptif

  HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Hasil Statistik Deskriptif

  Return on Assets =

  maka semakin besar pengaruh model dalam menjelaskan variabel dependen.

  Persediaan Rata-rata 4. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau keuntungan. Rumusnya :

  Perputaran Persediaan = Harga Pokok Penjualan (HPP)

  Rata-rata piutang Perputaran persediaan adalah perusahaan gunakan untuk mendukung tingkat penjualan tertentu.. Rumusnya :

  Perputaran Piutang = Penjualan kredit

  ISBN  :  978‐979‐1230‐36‐0                                                  | Fakultas Ekonomi UNIBA Surakarta  377   3.

  Perputaran modal kerja adalah suatu rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat keefektifan penggunaan modal kerja. Rumus : Perputaran Modal Kerja =

  Definisi dan Pengukuran Variabel 1.

  Penjualan bersih Modal kerja 2. Perputaran piutang adalah suatu rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode. Rumusnya :

   Nasional dan Call Paper Fakultas Ekonomi UNIBA Surakarta   Seminar

  Invesment Challenges And Opportunities In Indonesian Capital Market In The Era Of Asean Economic Community   Surakarta,  27 September 2016 

     

  Dari hasil statistik deskriptif tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa variabel X1 (perputaran modal kerja) nilai mean sebesar 2,073558523, dengan std. deviation 0,5373631697, nilai minimum sebesar 0,7863107 dan nilai maximum sebesar 3,4070477.

  Variabel X2 (perputaran piutang) nilai mean sebesar 4,867394689, dengan std. deviation sebesar 2,009433313, nilai minimum sebesar 2,1050499 dan nilai maximum sebesar 3,4070477. Variabel X3 (perputaran persediaan) nilai mean sebesar 3,663138814 dengan std. deviation sebesar 1,2122596, nilai minimum sebesar 1,2122596 dan nilai maximum sebesar 7,4969847. Variabel Y (profitabilitas) nilai mean sebesar 1,01148023 dengan std. deviation sebesar 0,737029534, nilai minimum sebesar 0,0006630 dan nilai maximum sebesar 0,2699450.

  Hasil Uji Asumsi Klasik

  Tabel 2. Hasil Uji Normalitas

  Unstandardized Residual N

  35

  a,b Normal Parameters Mean .0000000

  Std. deviation ,05208411 Absolute ,122

  Most Extreme Differences Positive ,122

  Negative -,073

  Kolmogorov-Smirnov Z ,719 Asymp. Sig. (2-tailed) ,679

  Sumber : Data Olahan, 2016 Berdasarkan hasil uji normalitas pada tabel 4 diatas menunjukkan bahwa variabel

  unstandardized residual memiliki nilai sig > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi secara normal.

  Tabel 3. Hasil Uji Multikolinearitas

  Model Unstandardize Standardized t Sig Collineratity d Coeficient coeficient Statistics

  B Std.error Beta Tolerance VIF

  (Constan -,132 ,043 -3,064 ,004 t) X1 ,122 ,024 ,892 4,994 ,000 ,505 1,981 X2 ,023 ,009 ,619 2,620 ,013 ,288 3,469

X3 ,-036 ,011 -,903 -3,197 ,003 ,202 4,957

  Sumber : Data Olahan, 2016 Berdasarkan hasil uji pada tabel 5 diatas menunjukkan bahwa varibel independen

  (perputaran modal kerja, perputaran piutang dan perputaran persediaan) memiliki nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada gejala multikolinearitas di dalam model regresi pada penelitian ini.

  ISBN  :  978‐979‐1230‐36‐0                                                  | Fakultas Ekonomi UNIBA Surakarta  378  

   Nasional dan Call Paper Fakultas Ekonomi UNIBA Surakarta   Seminar

  

Invesment Challenges And Opportunities In Indonesian Capital Market In The Era Of Asean Economic Community  

Surakarta,  27 September 2016 

     

  Model Unstandardized Standardize t Sig Collineratity Coeficient d coeficient Statistics

  B Std.error Beta Tolerance VIF

  (Constant ,016 ,023 ,690 ,496 )

X1 ,021 ,013 ,393 1,641 ,111 ,505 1,981

X2 -,002 ,005 -,170 -,536 ,596 ,288 3,469

X3 -,001 ,006 -,092 -,242 ,810 ,202 4,957

  Tabel 4. Hasil Uji Heteroskedastisitas Sumber : Data olahan, 2016

  Berdasarkan hasil uji pada tabel 6 diatas menunjukkan bahwa varibel independen (perputaran modal kerja, perputaran piutang dan perputaran persediaan) memiliki nilai sig > 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada gejala heteroskedastisitas di dalam model regresi pada penelitian ini.

  Tabel 5. Hasil Uji Autokorelasi

  Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin Square Estimate Watson a

  

1 ,708 ,501 ,452 ,0545461185 1,002

  Sumber : Data Olahan, 2016 Berdasarkan tabel 8 uji autokorelasi diatas menunjukkan bahwa nilai durbin watson

  1,002 maka dapat disimpulkan bahwa ada gejala autokorelasi di dalam model regresi pada penelitian ini.

  Hasil Regresi Linear Berganda

  Tabel 6. Hasil Reresi Linear Berganda Sumber : Data olahan, 2016

  Model Unstandardize Standardize T Sig Collineratity d Coeficient d coeficient Statistics

  B Std.error Beta Tolerance VIF

  (Constant) -,132 ,043 -3,064 ,004

X1 ,122 ,024 ,892 4,994 ,000 ,505 1,981

X2 ,023 ,009 ,619 2,620 ,013 ,288 3,469

X3 ,-036 ,011 -,903 -3,197 ,003 ,202 4,957

  Berdasarkan tabel diatas dapat diperoleh rumus regresi sebagai berikut : Y = a + b X + b X + b X + e

  1

  1

  2

  2

  3

  3

  = -0,132 + 0,122 X + 0,023 X + -0,036 X + e

  1

  2

  3 ISBN  :  978‐979‐1230‐36‐0                                                  | Fakultas Ekonomi UNIBA Surakarta  379  

   Nasional dan Call Paper Fakultas Ekonomi UNIBA Surakarta   Seminar

  

Invesment Challenges And Opportunities In Indonesian Capital Market In The Era Of Asean Economic Community  

Surakarta,  27 September 2016 

     

  Berdasarkan persamaan regresi yang telah terbentuk diatas dapat di interpretasikan hasilnya sebagai berikut :

  1. Konstanta (a) sebesar -0,132 artinya, apabila perputaran modal kerja, perputaran piutang dan perputaran persediaan pada perusahaan otomotif di BEI nol (0) maka profitabilitas perusahaan akan sebesar -0,132.

  2. Nilai koefisien regresi perputaran modal kerja sebesar 0,122 dan bertanda positif, ini menunjukkan bahwa perputaran modal kerja mempunyai hubungan yang searah dengan profitabilitas 3. Nilai koefisien regresi perputaran piutang sebesar 0,023 dan bertanda positif , ini menunjukkan bahwa perputaran piutang mempunyai hubungan yang searah dengan profitabilitas.

  4. Nilai koefisien regresi perputaran persediaan sebesar -0,036 dan bertanda negatif, ini menunjukkan bahwa perputaran persediaan mempunyai hubungan yang berlawanan arah dengan profitabilitas.

  Uji t

  Tabel 7. Hasil Uji t Variabel t t Sig Std Keterangan

  hitung tabel

  Perputaran 4,994 2,04227 0,000 < 0,05 H1 diterima modal kerja

  Perputaran 2,620 2,04227 0,013 < 0,05 H2 diterima piutang

  Perputaran

  • 3,197 2,04227 0,003 < 0,05 H3 diterima persediaan

  Sumber : Data olahan, 2016 Dari tabel diatas terlihat bahwa perputaran modal kerja (X1) berpengaruh terhadap profitabilitas (Y) dengan signifikansi 0,000 < 0,05. Perputaran piutang (X2) berpengaruh terhadap profitabilitas (Y) dengan signifikansi 0,013 < 0,05. Perputaran persediaan (X3) berpengaruh terhadap profitabilitas (Y) dengan signifikans 0,003 < 0,05.

  Uji F

  Tabel 8. Hasil Uji F Model F F Sig Std Keterangan

  hitung tabel

  1 10,359 2,91 0,000 < 0,05 H4 diterima Sumber : Data olahan, 2016

  Dari tabel diatas menunjukkann nilai sig 0,005 < 0,05 dan F > F (10,359 > 2,91)

  hitung tabel

  sehingga H4 diterima. Jadi perputaran modal kerja (X1), perputaran piutang (X2) dan perputaran persediaan (X3) secara bersama berpengaruh terhadap profitabilitas (Y).

  ISBN  :  978‐979‐1230‐36‐0                                                  | Fakultas Ekonomi UNIBA Surakarta  380  

   Nasional dan Call Paper Fakultas Ekonomi UNIBA Surakarta   Seminar

  

Invesment Challenges And Opportunities In Indonesian Capital Market In The Era Of Asean Economic Community  

Surakarta,  27 September 2016 

     

2 Koefisien Determinasi (R )

  Tabel 9. Hasil Uji Koefisien Determinasi

  Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin- Square Estimate Watson a

  1 ,708 ,501 ,452 ,0545461185 1,002

  Sumber : Data olahan, 2016 Tabel diatas menunjukkan angka Adjusted R Square sebesar 0,501 atau 50%. Hal ini menunjukkan bahwa prosentase pengaruh sumbangan variabel independen yaitu perputaran modal kerja, perputaran piutang dan perputaran persediaan adalah sebesar 50%.

  PEMBAHASAN

  Hasil penelitian dengan meggunakan uji regresi linear berganda dapat dianalisa bahwa secara simultan dari ketiga variabel bebas yang diteliti yaitu perputaran modal kerja, perputaran piutang dan perputaran persediaan pada perusahaan otomotif BEI tahun 2010-2014 memiliki pengaruh terhadap profitablitas. Dibuktikan dengan nilai sig 0,005 < 0,05 dan F

  hitung

  > F (10,359 > 2,91) sehingga H4 diterima. Jadi perputaran modal kerja (X1), perputaran

  tabel

  piutang (X2) dan perputaran persediaan (X3) secara bersama berpengaruh terhadap profitabilitas (Y). Uji R Square menunjukkan angka Adjusted R Square sebesar 0,501 atau 50%. Hal ini menunjukkan bahwa prosentase pengaruh sumbangan variabel independen yaitu perputaran modal kerja, perputaran piutang dan perputaran persediaan adalah sebesar 50%.

  Hasil pengujian secara parsial variabel perputaran modal kerja diperoleh nilai t

  hitung

  sebesar 4,994. Ternyata t lebih besar dari t (4,994 > 2,04227) dan nilai signifikansi

  hitung tabel

  sebesar 0,000 ternyata nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa H ditolak dan H diterima atau dengan kata lain variabel perputaran

  o a

  modal kerja secara parsial berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan otomotif di BEI tahun 2010-2014.

  Hasil penelitian secara parsial variabel perputaran piutang diperoleh nilai nilai t

  hitung

  sebesar 2,620. Ternyata t lebih besar dari t (2,620 > 2,04227) dan nilai signifikansi

  hitung tabel

  sebesar 0,013 ternyata nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,013 < 0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa H ditolak dan H diterima atau dengan kata lain variabel perputaran

  o a

  piutang secara parsial berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan otomotif di BEI tahun 2010-2014.

  Hasil pengujian secara parsial variabel perputaran persediaan diperoleh nilai t

  hitung

  sebesar -3,197. Ternyata t lebih kecil dari -t (-3,197 < -2,032) dan nilai signifikansi

  hitung tabel

  sebesar 0,003 ternyata nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,003 < 0,05). Maka dapat disimpulkan bahwa H ditolak dan H diterima atau dengan kata lain variabel perputaran

  o a

  persediaan berpengaruh terhadap profiabilitas perusahaan otomotif di BEI tahun 2010-2014

  KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

  Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.

  Perputaran modal kerja berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan otomotif BEI

  ISBN  :  978‐979‐1230‐36‐0                                                  | Fakultas Ekonomi UNIBA Surakarta  381  

   Nasional dan Call Paper Fakultas Ekonomi UNIBA Surakarta   Seminar

  

Invesment Challenges And Opportunities In Indonesian Capital Market In The Era Of Asean Economic Community  

Surakarta,  27 September 2016 

     

  tahun 2010-2014 2. Perputaran piutang berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan otomotif BEI tahun

  2010-2014 3. Perputaran persediaan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan otomotif BEI tahun

  2010-2014 4. Perputaran modal kerja, piutang dan persediaan secara bersama-sama berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan otomotif BEI tahun 2010-2014

  Saran

  Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sulit digenealisasikan, karena penelitian ini hanya meneliti perusahaan otomotif saja. Diharapkan peneliti selanjutnya menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang lain, sehingga hasil penelitian ini dapat diperbandingkan. Begitu juga hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 50% pengaruh profitabilitas dari tiga variabel yang diteliti dan sisanya merupakan faktor lain yang mempengaruhi tingkat profitabilitas perusahaan yang tidak dijadikan variabel dalam penelitian ini. Bagi peneliti selanjutnya dapat menggunakan varibel lain seperti rasio keuangan, perputaran kas dan manajemen modal kerja.

DAFTAR PUSTAKA

  Jaya Putra Lutfi. (2010). Pengaruh Perputaran Modal Kerja terhadap Profitabilitas Studi Kasus PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.

  Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta : Kencana Kasmir. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta : Rajawali Press Kartika, Hadi dkk. 2012. Akuntansi Keuangan berdasarkan SAK berbasis IFRS. Jakarta: Salemba Empat.

  Munawir, S. 2007. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Ke Empat. Yogyakarta : Liberty Pebrin Naiboho Erik dan Sri Rahayu. (2014). Pengaruh Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas.

  Puteri, D. (2012). Pengaruh Kas, Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan terhadap Laba Usaha pada Perusahaan Otomotif yang terdaftar di BEI. Prayitno, Duwi. 2009. 5 Jam Belajar Olah Data dengan SPSS17. Yogyakarta: CV. Andi Offset. Santoso, Clairene. (2013). Perputaran Modal Kerja dan Perputaran Piutang Pengaruhnya Terhadap Profitabilitas pada PT. Pegadaian. Jurnal EMBA Vol 1 no 4. Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Administrasi Dilengkapi dengan Metode R&D. Edisi 14.

  Bandung : CV. Alfabeta. Yuliani, Rina. (2013). Pengaruh Perputaran Piutang terhadap Profitabilitas pada Perusahaan PT.Unilever Indonesia Tbk.

  

http://www.idx.co.id/beranda/perusahaantercatat/laporankeuangandantahunan/ diakses taggal

  14 Agustus 2016 jam 19.00 WIB

  http://www.sahamok.com/emiten/sektor-aneka-industri/sub-sektor-otomotif-komponen/

  diakses tanggal 14 Agustus 2016 jam 14.00 WIB

  ISBN  :  978‐979‐1230‐36‐0                                                  | Fakultas Ekonomi UNIBA Surakarta  382  

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENGARUH GLOBAL WAR ON TERRORISM TERHADAP KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBERANTAS TERORISME

57 269 37

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENGARUH DIMENSI KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI CAFE MADAM WANG SECRET GARDEN MALANG

18 115 26