Peran CSR dalam Mendukung Bisnis Perusah (1)

Peran CSR dalam Mendukung Bisnis Perusahaan
Corporate Sosial Responsibility atau sering disingkat CSR adalah sebuah
konsep, komitmen, ataupun tanggung jawab perusahaan agar kegiatan usahanya tidak
merugikan, menganggu atupun bertentangan dengan masyarakat dan lingkungan.
Dikeluarkannnya buku berjudul “Sosial Responsibilities of the Businessman” karya
Howard R.Bowmen pada tahun 1953 yang menjadi awal mula masuknya CSR kedalam
kegiatan usaha. Buku ini menyadarkan pelaku usaha bahwa suatu perusahaan perlu
memerhatikan aspek social dan lingkungan dalam menjalankan usahanya. Karena
apabila perusahaan mengabaikan kedua aspek tersebut, efek negatif akan bermunculan
dan cepat atau lambat dapat mematikan kegiatan bisnis perusahaan. Selain itu, adanya
CSR juga “membatasi” kegiatan usaha sehingga perusahaan tidak lagi “menghalalkan
segala cara” untuk memeroleh pemasukan.
Masuknya CSR kedalam kegiatan usaha tidak serta merta diterima dengan
tangan terbuka. Masih banyak perusahaan yang menganggap CSR hanya suatu
“pemborosan” sementara perusahaan yang menjalankan CSR pun masih dianggap “sok
sosial”. Padahal, apabila kegiatan CSR ini dapat dikelola dengan baik dan benar,
perusahaan akan memperoleh keuntungan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Berbagai peristiwa negatif yang menimpa sejumlah perusahaan terutama setelah era
reformasi, seharusnya menjadi pelajaran berharga bagi para pemilik dan manajemen
perusahaan untuk memberikan perhatian dan tanggung jawab yang lebih baik bagi
masyarakat, khususnya yang tinggal disekitar lokasi perusahaan. Sebab

keberlangsungan suatu perusahaan tidak hanya ditentukan oleh tingkat pendapatan, tapi
juga hubungan baik perusahaan dengan warga sekitar. Toh, buat apa memiliki laba besar
tetapi perusahaan sering mendapat teror dari warga sekitar.
Kegiatan CSR bukanlah sekedar kegiatan social biasa. Perusahaan dapat
merencanakan kegiatan CSR yang berhubungan dengan kegiatan usaha sehingga
meningkatkan profit perusahaan. Salah satu perusahaan yang berhasil memanfaatkan ini
adalah PT.Unilever Indonesia melalui kerjasamanya dengan petani kedelai hitam.
Kerjasama ini menjamin persediaan bahan baku pembuatan produk kecap yang
berkualitas dan harga yang lebih terjangkau dan juga meningkatkan taraf hidup para
petani kedelai hitam. Selain itu, kegiatan CSR dapat dijadikan ajang membangun brand
perusahaan. Perusahaan bisa menyalurkan kegiatan CSRnya melalui proyek yang
diadakan pemerintah. Belakangan ini pemerintah khususnya pemerintah provinsi DKI
Jakarta sedang giat-giatnya melakukan pembangunan rusun ataupun rumah layak huni
bagi masyarakat kurang mampu. Perusahaan dapat memberikan sumbangan berupa
produk hasil perusahaanya, sebagai contoh perusahaan mebel dapat menyumbang 300
tempat tidur dan lemari untuk rusun yang dibangun pemerintah. Dengan ikut serta
membantu proyek dari pemerintah, peusahaan tidak repot lagi menyusun acara kegiatan

CSR sekaligus berfungsi membangun brand perusahaan. Melalui cerita dari mulut ke
mulut, nama perusahaan menjadi dikenal masyarakat luas dan secara langsung ikut

memperluas pasar perusahaan. Selain itu, kegiatan ini juga membantu pemerintah dalam
menghemat APBN, sehingga terdapat 3 pihak yang diuntungkan secara langsung, yaitu;
masyarakat, pemerintah, dan perusahaan itu sendiri.
Beberapa manfaat lain yang didapat perusahaan penyelenggara CSR adalah CSR
dapat mengurangi resiko bisnis dan membuka kesempatan bisnis (Radyati 2008).
Adanya kegiatan CSR dapat meminimalisir gesekan-gesekan antar penduduk dan
perusahaan sehingga perusahaan terbebas resiko-resiko seperti pemalakan ataupun
pencurian terhadap barang-barang perusahaan sehingga perusahaan dapat menjalankan
kegiatan usahanya dalam keadaan kondusif. Sementara proses pelebaran bisnis dapat
dilakukan dengan membantu meningkatkan perekonomian masyarakat tingkat rendah,
apabila tingkat perekonomian mereka telah ditingkatkan oleh CSR, tentunya
dikemudian hari mereka dapat menjadi target pasar yang sangat potensial bagi
perusahaan.
Di Indonesia sendiri pemberian beasiswa masih menjadi favorit perusahaan
dalam melaksanakan kegiatan CSR. Pemberian beasiswa bagi siswa berprestasi ataupun
siswa kurang mampu dapat menjamin ketersediaan SDM berkualitas di masa depan.
Oleh karena itu, perusahaan tidak perlu lagi risau soal regenerasi para pekerja ahli di
masa yang akan datang. Selain itu, pemberian beasiswa juga dapat memutus mata rantai
kemiskinan yang selama ini sudah menjadi seperti lingkaran setan karena seolah-olah
orang yang dilahirkan dalam keluarga miskin sudah pasti akan menjalani kehidupan

yang miskin juga seumur hidupnya. Beasiswa diharapkan akan menghapus anggapan ini
dan juga menciptakan suatu lingkaran emas dimana siswa dengan beasiswa yang telah
sukses membantu siswa miskin lainnya. Hal ini tentunya akan mengurangi kesenjangan
sosial
Aspek lingkungan juga tidak dapat diabaikan. Perusahaan yang menanamkan
prinsip lingkungan kedalam seluruh kegiatan usahanya dipastikan dapat bertahan dalam
jangka waktu yang lebih lama. Dengan ikut serta melestarikan lingkungan sekitar,
perusahaan dapat terbebas dari berbagai macam bencana alam seperti banjir ataupun
tanah longsor. Lingkungan yang asri menjadikan suasana sekitar perusahaan menjadi
sejuk. Hal ini membuat para pekerja perusahaan menjadi lebih nyaman dalam bekerja
dan secara tidak langsung dapat meningkatkan produktivitas perusahaan. melestarikan
lingkungan juga menjadi wujud tanggungjawab perusahaan apabila produk ataupun
beberapa kegiatan perusahaan telah merugikan alam secara langsung maupun tidak
langsung.
Kebijakan CSR sejauh ini telah diadopsi oleh banyak perusahaan. Meskipun
begitu, kebijakan CSR sering dianggap hanya dapat dilakukan oleh perusahaan yang

sudah memiliki laba besar. Hal ini didukung dengan masih banyak orang yang menilai
manfaat CSR hanya dari serapan anggaran. Ini menyababkan perusahan dengan laba
kecil cenderung ”minder” dalam melaksanakan CSR. Padahal CSR memiliki makna

yang jauh lebih luas daripada hanya sekedar membagi-bagikan uang kepada
masyarakat. Perusahaan dapat mewujudkan CSR melalui kebijakan-kebijakan sederhana
seperti memperkerjakan masyarakat sekitar,ikut aktif dalam kegiatan gotong royong,
ikut melestarikan lingkungan, dan juga menghormati hak-hak masyarakat. Kebijakan
yang sangat sederhana tersebut apabila dilakukan dalam jangka penjang dapat
memberikan manfaat yang besar bagi lingkungan sekitar perusahaan maupun
perusahaan itu sendiri. Berkurangnya pengangguran akan menurunkan tingkat
kejahatan. Melestarikan lingungan dapat mencegah bencana alam. Menghormati hak
masyarakat seperti mengelola tempat limbah agar tidak mengganggu masyarakat
menjadikan perusahaan tersebut dicintai oleh penduduk sekitar. Kegiatan diatas tidak
harus memerlukan dana yang besar, yang diperlukan hanya kesadaran perusahaan
bahwa perusahanya tidak akan berjalan dengan maksimal apabila tidak didukung
masyarakat dan lingkungan sekitar.
CSR terbukti memiliki manfaat dan dampak positif bagi semua yang terlibat
didalamnya. Namun, manfaat tersebut tidak akan diperoleh apabila CSR dikelola secara
“asal-asalan”. Diperlukan adanya manajemen yang baik dari perusahan agar kegiatan
CSR terkontrol dan berjalan seperti yang direncanakan. Sebuah perusahaan hendaknya
memiliki sebuah lembaga khusus CSR agar program CSR dapat terealisasi lebih
terprogram, memiliki tujuan yang pasti, menjangkau orang yang benar-benar
membutuhkannya dan tentunya menambah keuntungan perusahaan. Dengan adanya

lembaga khusus CSR, seluruh dana dan waktu yang dialokasikan perusahaan tentunya
dapat digunakan secara efektif, efisien serta dapat dijalankan lebih terencana dan
berkelanjutan. tentunya dengan harapan CSR tersebut dapat memperbaiki
lingkunganyang telah rusak, mengentaskan kemiskinan, serta melahirkan generasi emas
penerus bangsa. Karena perusahaan yang besar bukanlah perusahaan yang hanya
memikirkan cara mencari laba besar, tetapi perusahaan yang dapat memberikan dampak
positif dan manfaat bagi lingkungan dan masyarakat banyak.