PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROG
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
PETABONEKA
(PERJUANGKAN MINAT BACA BOCAH NEGERI KITA) :
SEBUAH TEROBOSAN MENCIPTAKAN LINGKUNGAN GEMAR
MEMBACA DALAM LINGKUP PERUMAHAN
BIDANG KEGIATAN:
PKM-GT
Diusulkan oleh :
Faisal Nizar
Jundina Syifa’ul Mujahidda
Dian Kurniasih
Dina Kurniawati
NIM.
NIM.
NIM.
NIM.
115060107111033 / Angkatan 2011
115060100111018 / Angkatan 2011
125120207111087 / Angkatan 2012
125120407111054 / Angkatan 2012
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan Program Kreatifitas Mahasiswa Gagasan Tertulis (PKM-GT) yang
berjudul “PETABONEKA (Perjuangkan Minat Baca Bocah Negeri Kita) : Sebuah
Terobosan Menciptakan Lingkungan Gemar Membaca dalam lingkup
Perumahan” dengan baik tanpa ada halangan suatu apapun.
PKM-GT ini dibuat dalam rangka mengikuti lomba PKM-GT yang
diselenggarakan oleh Dirjen Dikti (Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi),
Depdiknas. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ir. H.R.B. Ainurrasyid, MS. selaku Pembantu Rektor Bidang
Kemahasiswaan.
2. Ir. Sugeng P. Budio, MS selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas
Teknik Universitas Brawijaya Malang
3. Sri Handayani, S.Pd., M.I.Kom yang telah memberikan arahan
sekaligus bimbingan kepada kami.
4. Bapak dan ibu yang telah memberikan doa, kasih sayang dan semangat
5. Para sahabat yang selalu memberikan semangat dan dorongan kepada
kami.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya.
Kami menyadari karya tulis ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
karya tulis ini.
Semoga karya tulis ini memberikan informasi bagi masyarakat dan
bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Malang, 8 Maret 2013
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan Program Kreatifitas Mahasiswa.......................................... i
Kata Pengantar........................................................................................................ ii
Daftar Isi................................................................................................................ iii
Daftar Gambar........................................................................................................ iv
Ringkasan............................................................................................................... v
PENDAHULUAN
Latar Belakang…………………………………………………................ 1
Tujuan dan Manfaat ……………………………………….………......... 2
GAGASAN
Kondisi terkini mengenai lingkungan minat baca masyarakat perumahan di
Indonesia………………………………..................................................... 3
Solusi yang pernah diterapkan…………………………….…………....... 3
PETABONEKA (Perjuangkan Minat Baca Bocah Negeri Kita): Sebuah
terobosan menciptakan lingkungan gemar membaca dalam lingkup
perumahan................................................................................................... 4
Pihak-pihak yang dapat membantu………………………………............. 5
Langkah-langkah Strategis...............................................……………....... 6
PENUTUP
Kesimpulan………………….…………………………………………..... 7
DAFTAR PUSTAKA……………………………..…………………………...... 7
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Langkah-langkah Strategis................................................................... 6
iv
RINGKASAN
PETABONEKA (Perjuangkan Minat Baca Bocah Negeri Kita):
Sebuah Terobosan Menciptakan Lingkungan Gemar Membaca dalam
Lingkup Perumahan
Perkembangan ilmu dan teknologi merupakan salah satu indikator yang
menunjukkan maju tidaknya suatu negara. Dapat dikatakan maju, jika negara
tersebut dapat mengembangkan dan memanfaatkan ilmu dan teknologinya dengan
baik. Indonesia yang merupakan negara dengan penduduk terbesar masih belum
dapat dikatakan maju, dikarenakan masih memiliki beberapa kekurangan,
diantaranya adalah dalam hal pengembangan ilmu pengetahuan. Hal ini dapat
dilihat dari minimnya kesadaran dan minat masyarakat akan pentingnya membaca.
Yang mana membaca merupakan salah satu cara untuk mendapatkan ilmu
pengetahuan dan memerluas wawasan. Sehingga dapat diketahui bahwa minimya
minat baca merupakan salah satu faktor yang menyebabkan kurangnya kualitas
masyarakat untuk mendapatkan ilmu pengetahuan.
Mengenai masalah minat baca masyarakat Indonesia, berdasarkan data
dari Badan Pusat Statistika (BPS) tahun 2012 terhadap indikator sosial budaya,
diketahui penduduk berusia 10 tahun ke atas yang suka mendengarkan radio
sebanyak 18,57%, menonton televisi 91,68%, membaca surat kabar atau majalah
17,66% dan yang gemar berolahraga 24,99%. Dari data di atas, dapat
disimpulkan bahwa budaya masyarakat untuk membaca masih jauh lebih rendah
jika dibandingkan dengan menonton televisi (bps.go.id, 2012).
Jika ditelusuri lebih lanjut, ternyata masalah minimnya minat baca
terletak pada lingkungan. Hal ini diperkuat oleh pendapat Edward Ross, bahwa
situasi atau lingkunganlah yang menentukan perilaku manusia (Rakhmat,1985).
Dari masalah tersebut, program PETABONEKA mempunyai peranan penting
untuk merubah lingkungan terserbut menjadi lebih nyaman dan menyenangkan
dalam meningkatkan minat baca masyarakat terutama dalam lingkungan yang
sudah tertata, seperti perumahan.
Perumahan merupakan tempat tinggal dalam lingkup dan batas tertentu
yang sudah tersusun dan tertata rapi. Namun, masih banyak perumahan yang
digunakan hanya sekadar untuk tempat tinggal serta sedikit diantaranya yang
menyediakan fasilitas untuk perkembangan kemajuan kualitas penghuninya.
Sehingga dari masalah tersebut, PETABONEKA mempunyai upaya lain yaitu
dengan menjadikan PETABONEKA sebagai salah satu fasilitas tambahan yang
dapat menciptakan lingkungan yang nyaman dan menyenangkan dalam
mendukung masyarakat untuk gemar membaca.
Tidak hanya sebagai fasilitas penunjang tambahan dan pusat pertukaran
informasi masyarakat setempat, PETABONEKA juga mengadakan kegiatan yang
bermanfaat untuk meningkatkan rasa ingin tahu, memotivasi, dan mengasah
kreativitas anak. Sehingga bila dapat dikembangkan lebih lanjut, PETABONEKA
dapat dijadikan sebagai terobosan dalam mengurangi angka buta huruf dan
minimnya minat baca masyarakat Indonesia.
v
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan
salah satu indikator yang menentukan maju tidaknya suatu negara. Negara
tersebut dapat dikatakan maju jika mampu mengembangkan ilmu pengetahuan
dan teknologi dengan baik demi meningkatkan kualitas penduduknya. Salah satu
cara dalam memunculkan pengembangan pengetahuan tersebut dapat diperoleh
dari membaca. Indonesia yang merupakan negara dengan salah satu penduduk
terbesar ternyata masih belum dapat dikatakan sebagai negara maju, hal ini dapat
dikarenakan masih minimnya kesadaran dan minat masyarakat akan pentingnya
membaca.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistika (BPS) dalam indikator sosial
budaya tahun 2003 hingga 2012 diketahui jumlah penduduk berumur 10 tahun ke
atas yang berminat untuk membaca surat kabar ataupun majalah terus mengalami
penurunan sebanyak 6,04% menjadi 17,66%. Berbanding terbalik dengan
menonton televisi yang justru terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistika (BPS) menunjukkan peningkatan
tersebut sebanyak 6,74% menjadi 91,68%. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa penduduk berumur 10 tahun ke atas lebih banyak menghabiskan waktunya
untuk menonton televisi sehingga budaya membaca masih jauh lebih rendah
dibandingkan dengan menonton televisi (bps.go.id,2012).
Dengan berkurangnya budaya membaca, manusia akan cenderung tidak
mengetahui tujuan dan manfaat dari apa yang dilakukan. Padahal tujuan membaca
menjadi penting karena membaca menfokuskan pembaca kepada aspek spesifik
yang terseleksi (Sudarsana, 2010). Membaca selain dapat mengembangkan watak
dan perilaku yang baik tentu juga dapat menambah pengetahuan yang tidak di
dapat dari pendidikan formal yang ada (Sunindyo,1975). Sebagai contoh seorang
kontraktor yang ahli dalam membangun bangunan, namun tidak memiliki
pengetahuan tentang dampak dari pembangunan tersebut hanya akan
menimbulkan bencana atau efek buruk bagi lingkungan sekitar, beda halnya
ketika kontraktor tersebut memiliki pengetahuan akan pentingnya melindungi
lingkungan. Dengan demikian penting sekali untuk dapat menambah pengetahuan
melalui membaca. Sehingga manusia dapat memelihara, meningkatkan, dan
mengembangkan pengetahuan serta keterampilannya.
Salah satu motivasi untuk meningkatkan minat baca masyarakat adalah
dengan dimunculkannya slogan ‘Membaca merupakan jendela dunia’. Kalimat ini
sering di-gembor -gembor-kan melalui media cetak ataupun elektronik, karena
membaca merupakan salah satu cara untuk mendapatkan ilmu dan wawasan yang
luas. Masalah yang sering dihadapi masyarakat terhadap minimnya minat baca
saat ini dapat dikarenakan dalam pengelolaan perpustakaan, rumah baca, dan
tempat penyewaan buku yang menyediakan fasilitas untuk meningkatkan minat
baca pun masih kurang berfungsi secara maksimal. Hal tersebut dapat disebabkan
oleh beberapa faktor diantaranya, kurangnya koleksi buku yang informatif, lebih
berorientasi pada bisnis, serta kurangnya pengembangan konsep yang lebih
berinovasi dan menarik.
2
Jika ditelusuri lebih lanjut, beberapa masalah kurangnya minat baca yang
terdapat pada masyarakat terutama pada anak dapat disebabkan oleh minimnya
dukungan orangtua, sering melakukan kegiatan yang kurang bermanfaat seperti
bermain game online, mengakses jejaring sosial, membaca buku yang kurang
bermanfaat seperti komik dan sebagainya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
masalah yang paling mendasar adalah kurangnya dukungan lingkungan dalam
meningkatkan minat baca serta minimnya kesadaran untuk membaca. Lingkungan
merupakan bagian terpenting kehidupan, karena dari sinilah sifat dan perilaku
manusia dapat terbentuk dengan sendirinya. Lingkungan yang baik akan
membentuk pribadi yang baik begitu pula sebaliknya. Pendapat ini diperkuat
dengan adanya teori behaviorisme oleh Albert Bandura, Bandura (1977)
memandang manusia sebagai makhluk yang semuanya digerakkan oleh
lingkungan.
Sebagai contoh, saat ini banyak sekali perumahan baru yang sedang
dibangun dan dijadikan hanya sekadar tempat tinggal. Hanya beberapa perumahan
yang menyediakan beberapa fasilitas umum seperti tempat peribadatan dan taman
bermain. Itulah mengapa saat ini lingkungan menjadi masalah mendasar dari
terbentuknya kebiasaan dan perilaku manusia. Sehingga dari masalah tersebut
kami mempunyai sebuah terobosan untuk mengatasinya yaitu dengan
PETABONEKA yang dapat menciptakan lingkungan yang menyenangkan dan
mendukung dalam lingkup perumahan sehingga minat baca penduduk perumahan
dapat ditingkatkan.
Tujuan dan Manfaat
Tujuan yang ingin dicapai dari penulisan ini adalah untuk memberikan
sebuah terobosan dalam memperjuangkan minat baca masyarakat Indonesia yang
masih minim dengan cara menciptakan suasana lingkungan yang nyaman dan
menyenangkan demi meningkatkan minat baca masyarakat, terutama dilingkup
masyarakat perumahan.
Adapun manfaat yang ingin dicapai antara lain, bagi masyarakat,
diharapkan gagasan ini dapat terealisasi sehingga dapat dimanfaatkan sebagai
fasilitas tambahan penunjang kualitas masyarakat serta sebagai sarana untuk
bertukar informasi antarwarga setempat. Bagi Pemerintah, diharapkan gagasan ini
dapat membantu mengentaskan angka minimnya minat baca pada masyarakat
Indonesia terutama pada masyarakat perumahan.
3
GAGASAN
Kondisi terkini mengenai lingkungan minat baca masyarakat perumahan di
Indonesia
Dari hasil observasi yang telah dilakukan, sebagian besar penduduk
perumahan, terutama anak-anak dan remaja saat ini masih kurang memiliki
keinginan dan motivasi untuk membaca, kenyataan ini diperkuat dengan data dari
Badan Pusat Statistika (BPS) yang menunjukkan usia 10 tahun ke atas memiliki
kecenderungan menonton televisi sebanyak 91,68% dibanding budaya membaca
surat kabar atau majalah hanya 17,66% (bps.go.id, 2012). Sehingga data tersebut
menunjukkan betapa rendahnya minat baca masyarakat indonesia.
Kurangnya minat baca masyarakat dapat disebabkan oleh salah satu faktor
dasar yaitu tidak adanya lingkungan di sekitar perumahan yang menyenangkan
dan mendukung untuk membaca, kita harus dapat memotivasi diri untuk membaca
sejak dini serta memupuk semangat membaca.
Dengan dimilikinya budaya membaca bagi kalangan anak-anak dan
remaja, diharapkan mampu memberikan efek yang positif bagi perkembangan
pengetahuan masyarakat dilingkungan perumahan. Selain itu, akan lebih
mendorong semangat anak-anak dan remaja untuk menghadapi tuntutan zaman
yang semakin kompleks.
Solusi yang pernah diterapkan
Dengan minimnya budaya membaca, mayoritas masyarakat Indonesia
dalam mencari informasi dan wawasan cenderung lebih mengarah untuk
menonton televisi. Dalam mengatasi masalah tersebut, telah banyak solusi yang
pernah diterapkan di Indonesia antara lain:
1.
Perpustakaan keliling
Inovasi baru dari perpustakaan yang dapat berpindah-pindah, sehingga
tidak hanya terkonsentrasi pada satu tempat dan ruang lingkup yang dicapai dapat
lebih luas. Adapun kekurangan dari perpustakaan keliling ini adalah sering
berpindah-pindah tempat sehingga masih kurang terfokus pada satu lingkungan.
2.
Rumah Baca
Salah satu solusi untuk mengentaskan masalah membaca adalah rumah
baca. Rumah baca pada umumnya seperti perpustakaan atau tempat penyewaan
buku. Setiap orang diperbolehkan masuk dan membaca buku yang mereka
inginkan. Adapun kekurangan rumah baca yaitu masih minimnya menejemen
lebih lanjut sehingga beberapa rumah baca masih kurang tertata, serta ada pula
yang belum memiliki cukup donasi untuk menyediakan alat bantu dan media
yang lain.
3.
Kompetisi dan pelatihan
Pemberian pelatihan dan kompetisi dari lembaga-lembaga masyarakat atau
instansi pendidikan sehingga dapat menarik rasa ingin tahu dan wawasan yang
lebih luas kepada peserta atau masyarakat tetapi penyelenggaraannya masih belum
rutin.
4
PETABONEKA (Perjuangkan Minat Baca Bocah Negeri Kita): Sebuah
terobosan menciptakan lingkungan gemar membaca dalam lingkup
perumahan
Meskipun sudah banyak solusi yang diterapkan untuk mengentaskan
angka buta huruf serta kurangnya minat baca pada anak-anak dan remaja, dari
data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistika (BPS) ditunjukkan bahwa angka
kurang minat baca pada masyarakat masih tinggi, sehingga kami dengan
PETABONEKA memiliki inisiatif untuk memunculkan terobosan baru dengan
menciptakan lingkungan gemar membaca di daerah perumahan serta dengan
tujuan memperjuangkan minat baca masyarakat indonesia. Dipilihnya perumahan
karena merupakan tempat tinggal dalam lingkup batas tertentu yang sudah tertata
rapi dari segi penduduk maupun tata letak rumahnya, sehingga perumahan sangat
cocok untuk dijadikan target pelaksanaan dari program PETABONEKA yang
didasarkan pada lingkungan.
Saat ini banyak sekali perumahan-perumahan yang sedang dibangun
hanya dijadikan sekadar tempat tinggal dan juga masih minimnya penyediaan
fasilitas penunjang kualitas masyarakat. Itulah kenapa saat ini lingkungan menjadi
masalah dasar dari pembentukan kebiasaan dan perilaku manusia. Sehingga dari
masalah tersebut PETABONEKA memiliki solusi yang berbeda dari solusi
sebelumnya yakni dengan menciptakan lingkungan yang gemar membaca di
perumahan, antara lain:
1.
Sebagai pusat pembelajaran Small Group Discussion (SGD) dan penyedia
lingkungan yang menawarkan untuk berkreasi
Jika solusi sebelumnya hanya menawarkan adanya penyediaan buku
bacaan, PETABONEKA juga mengadakan kegiatan tambahan berupa Small
Group Discussion, anak-anak dan remaja diajarkan untuk lebih bersikap aktif
dalam berbicara karena adanya forum untuk berdiskusi dan bertukar pikiran.
Tidak hanya membaca buku, tapi juga mampu untuk me-review dari isi buku yang
telah dibaca, sehingga anak-anak dan remaja dapat lebih kreatif terutama dalam
forum tersebut.
2.
Sebagai pusat pertukaran informasi
Selain sebagai penyedia kegiatan yang bermanfaat, Masyarakat perumahan
sebagai objek sekaligus kontributor penyedia buku dan berbagai media
pendukung infomasi yang lain dapat saling bertukar informasi melalui buku-buku
yang sudah terhimpun menjadi satu oleh setiap masyarakat perumahan, sehingga
PETABONEKA dapat dijadikan sebagai pusat sarana bertukar informasi.
3.
Sebagai penyedia lingkungan yang mendukung untuk membaca
Dari segala kegiatan dan persediaan penunjang yang ada pada
PETABONEKA, diharapkan dapat menjadikan lingkungan tersebut lebih nyaman
dan kondusif untuk melakukan hal-hal positif seperti membaca. PETABONEKA
ditempatkan pada lokasi yang strategis karena berada di tempat yang sering
dilewati, seperti masyarakat perumahan. Yang didesain dengan kegiatan-kegiatan
yang bermanfaat dan suasana yang senyaman dan sesederhana mungkin. Sehingga
diharapkan dapat menunjukkan kesan yang nyaman dan menyenangkan untuk
membaca dan belajar.
5
4.
Sebagai fasilitas tambahan penunjang penduduk perumahan
Tidak hanya untuk anak-anak dan remaja, PETABONEKA juga
mengadakan kegiatan khusus bagi orang-orang dewasa, seperti bedah buku,
pelatihan memasak dan lain sebagainya yang memang dibutuhkan. Sehingga
dapat menarik motivasi orang dewasa supaya berniat untuk mencari informasi,
membaca, dan belajar.
Pihak-pihak yang dapat membantu
Dalam merealisasikan suatu gagasan diperlukan partisipasi dan dukungan
dari beberapa pihak dengan peran dan kontribusi masing-masing. Keterlibatan
pihak-pihak terkait akan saling berkaitan satu sama lain sehingga gagasan akan
dapat terealisasikan dengan mudah.
Berikut pihak-pihak serta peranan dan kontribusinya masing-masing untuk dalam
merealisasikan PETABONEKA:
1.
Masyarakat perumahan
Peranan masyarakat perumahan sangat penting yang mana merupakan
target sekaligus kontributor utama penyedia buku sebagaimana salah satu fungsi
PETABONEKA adalah sebagai fasilitas penunjang serta pusat bertukar informasi
lewat membaca.
2.
Developer
Developer atau pengembang perumahan adalah perusahaan yang
membangun fasilitas dan ruang dalam perumahan. Sehingga perlu sekali akan
adanya peran dan kontribusi dari developer sebagai mitra dalam pelaksanaan
gagasan sehingga dapat memudahkan pelaksanaan.
3.
Pihak akademisi
Seperti halnya yang lain. Pihak akademisi yang mencakup dosen dan
mahasiswa mempunyai peranan penting dalam penyempurnaan ide dan
pelaksanaan PETABONEKA, sehingga tujuan dapat terealisasikan dengan dengan
baik. Tidak hanya dalam perencanaan, pihak akademisi juga dapat berperan
menjadi tim pendidik Small Group Discussion (SGD) yang diadakan pada
PETABONEKA.
4. Donatur
Donatur memiliki peranan yang cukup penting untuk dalam merealisasikan
PETABONEKA diantaranya dapat mempermudah segala kelengkapan kebutuhan
dan keperluan yang dibutuhkan. seperti buku, lemari, alat tulis dan sebagainya.
5. Pemerintah
Dalam merealisasikan PETABONEKA, Pemerintah memiliki peranan
yang sangat besar dalam pengembangan PETABONEKA entah dalam bentuk
fisik maupun nonfisik, sehingga diharapkan nantinya gagasan dan tujuan
PETABONEKA dapat terealisasikan dan mencapai ke setiap perumahan yang ada
di Indonesia
6
Langkah-langkah strategis
Berikut langkah-langkah strategis program PETABONEKA untuk mencapai
tujuan dalam menciptakan lingkungan yang gemar membaca dalam lingkup
perumahan:
1.
Perencanaan
Melihat kondisi lingkungan perumahan dan
fasilitas-fasilitas penunjangnya. Sehingga dapat
merencanakan dan mendiskusikan konsep
PETABONEKA di daerah perumahan yang
ditinjau.
2.
Pengkajian lapangan
Melakukan interview di daerah perumahan
tersebut untuk mendapatkan data-data yang lebih
valid tentang kondisi dilapangan. Sehingga dapat
dilakukan pengkajian lebih lanjut mengenai
kondisinya.
3.
Gambar 1.
Langkah-langkah strategis
4.
Penyempurnaan
Melakukan diskusi serta konsultasi kepada
dosen tentang kondisi di lingkungan perumahan
tersebut. Sehingga konsep pelaksanaan dapat
disempurnakan serta dapat dicapainya tujuan
dengan baik.
Menjalin kerjasama dengan mitra
Dalam mengimplementasikan program dan tujuan PETABONEKA,
dibutuhkan peranan penting dari pihak-pihak partisipan terkait, sehingga program
dan tujuan PETABONEKA dapat terealisasi dengan mudah. Seperti penyediaan
fasilitas dan tim pendidik.
5.
Sosialisasi
Untuk mengimplementasikan program PETABONEKA dibutuhkan
Sosialisasi kepada masyarakat di perumahan tersebut, sehingga masyarakat dapat
berpartisipasi dengan baik. Bentuk sosialisasi dapat dilakukan secara langsung
ataupun dengan berbagai media, baik cetak, internet, televisi dan lain sebagainya.
6.
Pelaksanaan
Melaksanakan program PETABONEKA dengan membuka segala fasilitas
dan kegiatan yang ada seperti small group discussion (SGD), pelatihan dan
sebagainya, sehingga dapat tercapainya tujuan dengan menciptakan lingkungan
yang gemar membaca di perumahan tersebut.
7
PENUTUP
Kesimpulan
PETABONEKA (Perjuangkan Minat Baca Bocah Negeri Kita) merupakan
sebuah terobosan menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan minat baca
masyarakat dalam lingkup perumahan. Adapun penyediaan fasilitas dan kegiatan
dimaksudkan untuk menarik rasa keingintahuan dan memotivasi para peserta atau
masyarakat setempat agar belajar dan membudayakan diri dengan membaca,
sehingga dapat menambah wawasan yang lebih luas dan terpenuhinya
keingintahuan terhadap dunia luar yang tidak diperoleh dari pendidikan formal.
Teknik
yang
akan
dilakukan
untuk
mengimplementasikan
PETABONEKA berurutan sebagai berikut, yaitu perencanaan, pengkajian
lapangan, penyempurnaan konsep pelaksanaan, menjalin kerjasama dengan mitra
yang terkait, sosialisasi kepada masyarakat dan pelaksanaan program.
Adapun manfaat dan tujuan yang ingin diperoleh dari PETABONEKA
yaitu terciptanya lingkungan perumahan yang lebih nyaman dan menyenangkan
untuk masyarakat perumahan, seperti dalam hal meningkatkan dan
memperjuangkan minat baca masyarakat Indonesia. Karena salah satu kekurangan
bangsa kita adalah minimnya minat baca sehingga masyarakat Indonesia masih
jauh tertinggal dalam hal pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
PETABONEKA juga diharapkan tidak hanya berkembang di satu tempat
perumahan saja, melainkan dapat berkembang ke setiap perumahan yang ada
sehingga dapat mengurangi angka minimnya minat baca dan buta huruf yang di
Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Indikator Sosial Budaya 2003, 2006, 2009, 2012.
http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?kat= 1&tabel= 1&daftar= 1&id_su
byek= 27¬ab= 36 . Diakses 5 Maret 2013
Anonim. 2012. Survei UNESCO: Minat Baca Masyarakat Indonesia Paling
Rendah di ASEAN.
http://www.rimanews.com/read/20120811/72138/survei-unesco-minatbaca-masyarakat-indonesia-paling-rendah-di-asean/ . Diakses pada 5
Maret 2013
Bandura, A. 1977. Social Learning Theory. Englewood Cliffs: Prentice-Hall.
Hartadi, Setiawan. 2012. Kenapa Minat Baca Masyarakat Indonesia Rendah?.
http://library.perbanas.ac.id/news/kenapa-minat-baca-masyarakatindonesia-rendah-.html/. Diakses pada 5 Maret 2013
Helmi, Avin F. 1999. Beberapa Teori Psikologi Lingkungan.
http://avin.staff.ugm.ac.id/data/jurnal/psikologilingkungan_avin.pdf .
Diakses pada 28 Februari 2013
Napitupulu, Ester Lince.2012. Minat Baca Indonesia Masih Rendah.
http://edukasi.kompas.com/read/2012/02/29/21400769/Minat.Baca.Indone
sia.Masih.Rendah /. Diakses pada 5 Maret 2013
8
Rakhmat, Jalaluddin. 1985. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Sudarsana, Undang. 2010. Pembinaan Minat Baca . Jakarta: Universitas Terbuka
Sunindyo. 1975. Bimbingan Membaca dan Promosi Perpustakaan (Perpustakaan
Sekolah). Jakarta: Proyek Pengembangan Perpustakaan Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama dan Biodata Ketua kelompok
Nama
: Faisal Nizar
Tempat/ Tanggal Lahir
: Brebes, 17 Juli 1994
NIM
: 115060107111033
PS/ Universitas
: Teknik Sipil/ Universitas Brawijaya
Alamat Malang
: Jalan Muharto V B RT/RW 008/008
Kotalama, Kedungkandang, Malang
Telp
: 085643223260
Alamat Asal
: Desa Sitanggal RT/RW 003/003
Larangan, Brebes, Jawa Tengah
Karya Tulis yang pernah dibuat
: Beton Ringan dengan Agregat Batu
Skoria dari Gunung Kelud sebagai Material
Alternatif Peredam Suara
Penghargaan Ilmiah
:
-
Nama dan Biodata Anggota Kelompok
Nama
:
Jundina Syifa’ul Mujahidda
Tempat/ Tanggal Lahir
:
Kediri, 02 September 1993
NIM
:
115060100111018
PS/ Universitas
:
Teknik Sipil/ Universitas Brawijaya
Alamat Malang
:
Kertorahayu 28 A
Telp
:
085259575580
Alamat Asal
: Jalan Rinjani 33 RT/RW 022/006 Kel.
Pare Kec. Pare Kab. Kediri, Jawa Timur
Karya Tulis yang pernah dibuat
:
-
Penghargaan Ilmiah
:
-
9
Nama dan Biodata Anggota Kelompok
Nama
:
Dian Kurniasih
Tempat/ Tanggal Lahir
:
Marsawa, 05 Februari 1994
NIM
:
125120207111087
PS/ Universitas
:
Ilmu Komunikasi/ Universitas Brawijaya
Alamat Malang
: Jalan Bunga Andong Selatan Kav 38
Malang
Telp
:
Alamat Asal
: Jalan Soekarno Hatta, Desa. Marsawa
Kec. Benai Kab. Kuantan Singingi. Riau
Karya Tulis yang pernah dibuat
:
-
Penghargaan Ilmiah
:
-
082138077687
Nama dan Biodata Anggota Kelompok
Nama
:
Dina Kurniawati
Tempat/ Tanggal Lahir
:
Marsawa, 05 Februari 1994
NIM
:
125120407111054
PS/ Universitas
: Hubungan Internasional/ Universitas
Brawijaya
Alamat Malang
: Jalan Bunga Andong Selatan Kav 38
Malang
Telp
:
Alamat Asal
: Jalan Soekarno Hatta Desa. Marsawa
Kec. Benai Kab. Kuantan Singingi. Riau
Karya Tulis yang pernah dibuat
:
-
Penghargaan Ilmiah
:
-
082136129786
JUDUL PROGRAM
PETABONEKA
(PERJUANGKAN MINAT BACA BOCAH NEGERI KITA) :
SEBUAH TEROBOSAN MENCIPTAKAN LINGKUNGAN GEMAR
MEMBACA DALAM LINGKUP PERUMAHAN
BIDANG KEGIATAN:
PKM-GT
Diusulkan oleh :
Faisal Nizar
Jundina Syifa’ul Mujahidda
Dian Kurniasih
Dina Kurniawati
NIM.
NIM.
NIM.
NIM.
115060107111033 / Angkatan 2011
115060100111018 / Angkatan 2011
125120207111087 / Angkatan 2012
125120407111054 / Angkatan 2012
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan Program Kreatifitas Mahasiswa Gagasan Tertulis (PKM-GT) yang
berjudul “PETABONEKA (Perjuangkan Minat Baca Bocah Negeri Kita) : Sebuah
Terobosan Menciptakan Lingkungan Gemar Membaca dalam lingkup
Perumahan” dengan baik tanpa ada halangan suatu apapun.
PKM-GT ini dibuat dalam rangka mengikuti lomba PKM-GT yang
diselenggarakan oleh Dirjen Dikti (Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi),
Depdiknas. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ir. H.R.B. Ainurrasyid, MS. selaku Pembantu Rektor Bidang
Kemahasiswaan.
2. Ir. Sugeng P. Budio, MS selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas
Teknik Universitas Brawijaya Malang
3. Sri Handayani, S.Pd., M.I.Kom yang telah memberikan arahan
sekaligus bimbingan kepada kami.
4. Bapak dan ibu yang telah memberikan doa, kasih sayang dan semangat
5. Para sahabat yang selalu memberikan semangat dan dorongan kepada
kami.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya.
Kami menyadari karya tulis ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
karya tulis ini.
Semoga karya tulis ini memberikan informasi bagi masyarakat dan
bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Malang, 8 Maret 2013
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan Program Kreatifitas Mahasiswa.......................................... i
Kata Pengantar........................................................................................................ ii
Daftar Isi................................................................................................................ iii
Daftar Gambar........................................................................................................ iv
Ringkasan............................................................................................................... v
PENDAHULUAN
Latar Belakang…………………………………………………................ 1
Tujuan dan Manfaat ……………………………………….………......... 2
GAGASAN
Kondisi terkini mengenai lingkungan minat baca masyarakat perumahan di
Indonesia………………………………..................................................... 3
Solusi yang pernah diterapkan…………………………….…………....... 3
PETABONEKA (Perjuangkan Minat Baca Bocah Negeri Kita): Sebuah
terobosan menciptakan lingkungan gemar membaca dalam lingkup
perumahan................................................................................................... 4
Pihak-pihak yang dapat membantu………………………………............. 5
Langkah-langkah Strategis...............................................……………....... 6
PENUTUP
Kesimpulan………………….…………………………………………..... 7
DAFTAR PUSTAKA……………………………..…………………………...... 7
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Langkah-langkah Strategis................................................................... 6
iv
RINGKASAN
PETABONEKA (Perjuangkan Minat Baca Bocah Negeri Kita):
Sebuah Terobosan Menciptakan Lingkungan Gemar Membaca dalam
Lingkup Perumahan
Perkembangan ilmu dan teknologi merupakan salah satu indikator yang
menunjukkan maju tidaknya suatu negara. Dapat dikatakan maju, jika negara
tersebut dapat mengembangkan dan memanfaatkan ilmu dan teknologinya dengan
baik. Indonesia yang merupakan negara dengan penduduk terbesar masih belum
dapat dikatakan maju, dikarenakan masih memiliki beberapa kekurangan,
diantaranya adalah dalam hal pengembangan ilmu pengetahuan. Hal ini dapat
dilihat dari minimnya kesadaran dan minat masyarakat akan pentingnya membaca.
Yang mana membaca merupakan salah satu cara untuk mendapatkan ilmu
pengetahuan dan memerluas wawasan. Sehingga dapat diketahui bahwa minimya
minat baca merupakan salah satu faktor yang menyebabkan kurangnya kualitas
masyarakat untuk mendapatkan ilmu pengetahuan.
Mengenai masalah minat baca masyarakat Indonesia, berdasarkan data
dari Badan Pusat Statistika (BPS) tahun 2012 terhadap indikator sosial budaya,
diketahui penduduk berusia 10 tahun ke atas yang suka mendengarkan radio
sebanyak 18,57%, menonton televisi 91,68%, membaca surat kabar atau majalah
17,66% dan yang gemar berolahraga 24,99%. Dari data di atas, dapat
disimpulkan bahwa budaya masyarakat untuk membaca masih jauh lebih rendah
jika dibandingkan dengan menonton televisi (bps.go.id, 2012).
Jika ditelusuri lebih lanjut, ternyata masalah minimnya minat baca
terletak pada lingkungan. Hal ini diperkuat oleh pendapat Edward Ross, bahwa
situasi atau lingkunganlah yang menentukan perilaku manusia (Rakhmat,1985).
Dari masalah tersebut, program PETABONEKA mempunyai peranan penting
untuk merubah lingkungan terserbut menjadi lebih nyaman dan menyenangkan
dalam meningkatkan minat baca masyarakat terutama dalam lingkungan yang
sudah tertata, seperti perumahan.
Perumahan merupakan tempat tinggal dalam lingkup dan batas tertentu
yang sudah tersusun dan tertata rapi. Namun, masih banyak perumahan yang
digunakan hanya sekadar untuk tempat tinggal serta sedikit diantaranya yang
menyediakan fasilitas untuk perkembangan kemajuan kualitas penghuninya.
Sehingga dari masalah tersebut, PETABONEKA mempunyai upaya lain yaitu
dengan menjadikan PETABONEKA sebagai salah satu fasilitas tambahan yang
dapat menciptakan lingkungan yang nyaman dan menyenangkan dalam
mendukung masyarakat untuk gemar membaca.
Tidak hanya sebagai fasilitas penunjang tambahan dan pusat pertukaran
informasi masyarakat setempat, PETABONEKA juga mengadakan kegiatan yang
bermanfaat untuk meningkatkan rasa ingin tahu, memotivasi, dan mengasah
kreativitas anak. Sehingga bila dapat dikembangkan lebih lanjut, PETABONEKA
dapat dijadikan sebagai terobosan dalam mengurangi angka buta huruf dan
minimnya minat baca masyarakat Indonesia.
v
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan
salah satu indikator yang menentukan maju tidaknya suatu negara. Negara
tersebut dapat dikatakan maju jika mampu mengembangkan ilmu pengetahuan
dan teknologi dengan baik demi meningkatkan kualitas penduduknya. Salah satu
cara dalam memunculkan pengembangan pengetahuan tersebut dapat diperoleh
dari membaca. Indonesia yang merupakan negara dengan salah satu penduduk
terbesar ternyata masih belum dapat dikatakan sebagai negara maju, hal ini dapat
dikarenakan masih minimnya kesadaran dan minat masyarakat akan pentingnya
membaca.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistika (BPS) dalam indikator sosial
budaya tahun 2003 hingga 2012 diketahui jumlah penduduk berumur 10 tahun ke
atas yang berminat untuk membaca surat kabar ataupun majalah terus mengalami
penurunan sebanyak 6,04% menjadi 17,66%. Berbanding terbalik dengan
menonton televisi yang justru terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistika (BPS) menunjukkan peningkatan
tersebut sebanyak 6,74% menjadi 91,68%. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa penduduk berumur 10 tahun ke atas lebih banyak menghabiskan waktunya
untuk menonton televisi sehingga budaya membaca masih jauh lebih rendah
dibandingkan dengan menonton televisi (bps.go.id,2012).
Dengan berkurangnya budaya membaca, manusia akan cenderung tidak
mengetahui tujuan dan manfaat dari apa yang dilakukan. Padahal tujuan membaca
menjadi penting karena membaca menfokuskan pembaca kepada aspek spesifik
yang terseleksi (Sudarsana, 2010). Membaca selain dapat mengembangkan watak
dan perilaku yang baik tentu juga dapat menambah pengetahuan yang tidak di
dapat dari pendidikan formal yang ada (Sunindyo,1975). Sebagai contoh seorang
kontraktor yang ahli dalam membangun bangunan, namun tidak memiliki
pengetahuan tentang dampak dari pembangunan tersebut hanya akan
menimbulkan bencana atau efek buruk bagi lingkungan sekitar, beda halnya
ketika kontraktor tersebut memiliki pengetahuan akan pentingnya melindungi
lingkungan. Dengan demikian penting sekali untuk dapat menambah pengetahuan
melalui membaca. Sehingga manusia dapat memelihara, meningkatkan, dan
mengembangkan pengetahuan serta keterampilannya.
Salah satu motivasi untuk meningkatkan minat baca masyarakat adalah
dengan dimunculkannya slogan ‘Membaca merupakan jendela dunia’. Kalimat ini
sering di-gembor -gembor-kan melalui media cetak ataupun elektronik, karena
membaca merupakan salah satu cara untuk mendapatkan ilmu dan wawasan yang
luas. Masalah yang sering dihadapi masyarakat terhadap minimnya minat baca
saat ini dapat dikarenakan dalam pengelolaan perpustakaan, rumah baca, dan
tempat penyewaan buku yang menyediakan fasilitas untuk meningkatkan minat
baca pun masih kurang berfungsi secara maksimal. Hal tersebut dapat disebabkan
oleh beberapa faktor diantaranya, kurangnya koleksi buku yang informatif, lebih
berorientasi pada bisnis, serta kurangnya pengembangan konsep yang lebih
berinovasi dan menarik.
2
Jika ditelusuri lebih lanjut, beberapa masalah kurangnya minat baca yang
terdapat pada masyarakat terutama pada anak dapat disebabkan oleh minimnya
dukungan orangtua, sering melakukan kegiatan yang kurang bermanfaat seperti
bermain game online, mengakses jejaring sosial, membaca buku yang kurang
bermanfaat seperti komik dan sebagainya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
masalah yang paling mendasar adalah kurangnya dukungan lingkungan dalam
meningkatkan minat baca serta minimnya kesadaran untuk membaca. Lingkungan
merupakan bagian terpenting kehidupan, karena dari sinilah sifat dan perilaku
manusia dapat terbentuk dengan sendirinya. Lingkungan yang baik akan
membentuk pribadi yang baik begitu pula sebaliknya. Pendapat ini diperkuat
dengan adanya teori behaviorisme oleh Albert Bandura, Bandura (1977)
memandang manusia sebagai makhluk yang semuanya digerakkan oleh
lingkungan.
Sebagai contoh, saat ini banyak sekali perumahan baru yang sedang
dibangun dan dijadikan hanya sekadar tempat tinggal. Hanya beberapa perumahan
yang menyediakan beberapa fasilitas umum seperti tempat peribadatan dan taman
bermain. Itulah mengapa saat ini lingkungan menjadi masalah mendasar dari
terbentuknya kebiasaan dan perilaku manusia. Sehingga dari masalah tersebut
kami mempunyai sebuah terobosan untuk mengatasinya yaitu dengan
PETABONEKA yang dapat menciptakan lingkungan yang menyenangkan dan
mendukung dalam lingkup perumahan sehingga minat baca penduduk perumahan
dapat ditingkatkan.
Tujuan dan Manfaat
Tujuan yang ingin dicapai dari penulisan ini adalah untuk memberikan
sebuah terobosan dalam memperjuangkan minat baca masyarakat Indonesia yang
masih minim dengan cara menciptakan suasana lingkungan yang nyaman dan
menyenangkan demi meningkatkan minat baca masyarakat, terutama dilingkup
masyarakat perumahan.
Adapun manfaat yang ingin dicapai antara lain, bagi masyarakat,
diharapkan gagasan ini dapat terealisasi sehingga dapat dimanfaatkan sebagai
fasilitas tambahan penunjang kualitas masyarakat serta sebagai sarana untuk
bertukar informasi antarwarga setempat. Bagi Pemerintah, diharapkan gagasan ini
dapat membantu mengentaskan angka minimnya minat baca pada masyarakat
Indonesia terutama pada masyarakat perumahan.
3
GAGASAN
Kondisi terkini mengenai lingkungan minat baca masyarakat perumahan di
Indonesia
Dari hasil observasi yang telah dilakukan, sebagian besar penduduk
perumahan, terutama anak-anak dan remaja saat ini masih kurang memiliki
keinginan dan motivasi untuk membaca, kenyataan ini diperkuat dengan data dari
Badan Pusat Statistika (BPS) yang menunjukkan usia 10 tahun ke atas memiliki
kecenderungan menonton televisi sebanyak 91,68% dibanding budaya membaca
surat kabar atau majalah hanya 17,66% (bps.go.id, 2012). Sehingga data tersebut
menunjukkan betapa rendahnya minat baca masyarakat indonesia.
Kurangnya minat baca masyarakat dapat disebabkan oleh salah satu faktor
dasar yaitu tidak adanya lingkungan di sekitar perumahan yang menyenangkan
dan mendukung untuk membaca, kita harus dapat memotivasi diri untuk membaca
sejak dini serta memupuk semangat membaca.
Dengan dimilikinya budaya membaca bagi kalangan anak-anak dan
remaja, diharapkan mampu memberikan efek yang positif bagi perkembangan
pengetahuan masyarakat dilingkungan perumahan. Selain itu, akan lebih
mendorong semangat anak-anak dan remaja untuk menghadapi tuntutan zaman
yang semakin kompleks.
Solusi yang pernah diterapkan
Dengan minimnya budaya membaca, mayoritas masyarakat Indonesia
dalam mencari informasi dan wawasan cenderung lebih mengarah untuk
menonton televisi. Dalam mengatasi masalah tersebut, telah banyak solusi yang
pernah diterapkan di Indonesia antara lain:
1.
Perpustakaan keliling
Inovasi baru dari perpustakaan yang dapat berpindah-pindah, sehingga
tidak hanya terkonsentrasi pada satu tempat dan ruang lingkup yang dicapai dapat
lebih luas. Adapun kekurangan dari perpustakaan keliling ini adalah sering
berpindah-pindah tempat sehingga masih kurang terfokus pada satu lingkungan.
2.
Rumah Baca
Salah satu solusi untuk mengentaskan masalah membaca adalah rumah
baca. Rumah baca pada umumnya seperti perpustakaan atau tempat penyewaan
buku. Setiap orang diperbolehkan masuk dan membaca buku yang mereka
inginkan. Adapun kekurangan rumah baca yaitu masih minimnya menejemen
lebih lanjut sehingga beberapa rumah baca masih kurang tertata, serta ada pula
yang belum memiliki cukup donasi untuk menyediakan alat bantu dan media
yang lain.
3.
Kompetisi dan pelatihan
Pemberian pelatihan dan kompetisi dari lembaga-lembaga masyarakat atau
instansi pendidikan sehingga dapat menarik rasa ingin tahu dan wawasan yang
lebih luas kepada peserta atau masyarakat tetapi penyelenggaraannya masih belum
rutin.
4
PETABONEKA (Perjuangkan Minat Baca Bocah Negeri Kita): Sebuah
terobosan menciptakan lingkungan gemar membaca dalam lingkup
perumahan
Meskipun sudah banyak solusi yang diterapkan untuk mengentaskan
angka buta huruf serta kurangnya minat baca pada anak-anak dan remaja, dari
data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistika (BPS) ditunjukkan bahwa angka
kurang minat baca pada masyarakat masih tinggi, sehingga kami dengan
PETABONEKA memiliki inisiatif untuk memunculkan terobosan baru dengan
menciptakan lingkungan gemar membaca di daerah perumahan serta dengan
tujuan memperjuangkan minat baca masyarakat indonesia. Dipilihnya perumahan
karena merupakan tempat tinggal dalam lingkup batas tertentu yang sudah tertata
rapi dari segi penduduk maupun tata letak rumahnya, sehingga perumahan sangat
cocok untuk dijadikan target pelaksanaan dari program PETABONEKA yang
didasarkan pada lingkungan.
Saat ini banyak sekali perumahan-perumahan yang sedang dibangun
hanya dijadikan sekadar tempat tinggal dan juga masih minimnya penyediaan
fasilitas penunjang kualitas masyarakat. Itulah kenapa saat ini lingkungan menjadi
masalah dasar dari pembentukan kebiasaan dan perilaku manusia. Sehingga dari
masalah tersebut PETABONEKA memiliki solusi yang berbeda dari solusi
sebelumnya yakni dengan menciptakan lingkungan yang gemar membaca di
perumahan, antara lain:
1.
Sebagai pusat pembelajaran Small Group Discussion (SGD) dan penyedia
lingkungan yang menawarkan untuk berkreasi
Jika solusi sebelumnya hanya menawarkan adanya penyediaan buku
bacaan, PETABONEKA juga mengadakan kegiatan tambahan berupa Small
Group Discussion, anak-anak dan remaja diajarkan untuk lebih bersikap aktif
dalam berbicara karena adanya forum untuk berdiskusi dan bertukar pikiran.
Tidak hanya membaca buku, tapi juga mampu untuk me-review dari isi buku yang
telah dibaca, sehingga anak-anak dan remaja dapat lebih kreatif terutama dalam
forum tersebut.
2.
Sebagai pusat pertukaran informasi
Selain sebagai penyedia kegiatan yang bermanfaat, Masyarakat perumahan
sebagai objek sekaligus kontributor penyedia buku dan berbagai media
pendukung infomasi yang lain dapat saling bertukar informasi melalui buku-buku
yang sudah terhimpun menjadi satu oleh setiap masyarakat perumahan, sehingga
PETABONEKA dapat dijadikan sebagai pusat sarana bertukar informasi.
3.
Sebagai penyedia lingkungan yang mendukung untuk membaca
Dari segala kegiatan dan persediaan penunjang yang ada pada
PETABONEKA, diharapkan dapat menjadikan lingkungan tersebut lebih nyaman
dan kondusif untuk melakukan hal-hal positif seperti membaca. PETABONEKA
ditempatkan pada lokasi yang strategis karena berada di tempat yang sering
dilewati, seperti masyarakat perumahan. Yang didesain dengan kegiatan-kegiatan
yang bermanfaat dan suasana yang senyaman dan sesederhana mungkin. Sehingga
diharapkan dapat menunjukkan kesan yang nyaman dan menyenangkan untuk
membaca dan belajar.
5
4.
Sebagai fasilitas tambahan penunjang penduduk perumahan
Tidak hanya untuk anak-anak dan remaja, PETABONEKA juga
mengadakan kegiatan khusus bagi orang-orang dewasa, seperti bedah buku,
pelatihan memasak dan lain sebagainya yang memang dibutuhkan. Sehingga
dapat menarik motivasi orang dewasa supaya berniat untuk mencari informasi,
membaca, dan belajar.
Pihak-pihak yang dapat membantu
Dalam merealisasikan suatu gagasan diperlukan partisipasi dan dukungan
dari beberapa pihak dengan peran dan kontribusi masing-masing. Keterlibatan
pihak-pihak terkait akan saling berkaitan satu sama lain sehingga gagasan akan
dapat terealisasikan dengan mudah.
Berikut pihak-pihak serta peranan dan kontribusinya masing-masing untuk dalam
merealisasikan PETABONEKA:
1.
Masyarakat perumahan
Peranan masyarakat perumahan sangat penting yang mana merupakan
target sekaligus kontributor utama penyedia buku sebagaimana salah satu fungsi
PETABONEKA adalah sebagai fasilitas penunjang serta pusat bertukar informasi
lewat membaca.
2.
Developer
Developer atau pengembang perumahan adalah perusahaan yang
membangun fasilitas dan ruang dalam perumahan. Sehingga perlu sekali akan
adanya peran dan kontribusi dari developer sebagai mitra dalam pelaksanaan
gagasan sehingga dapat memudahkan pelaksanaan.
3.
Pihak akademisi
Seperti halnya yang lain. Pihak akademisi yang mencakup dosen dan
mahasiswa mempunyai peranan penting dalam penyempurnaan ide dan
pelaksanaan PETABONEKA, sehingga tujuan dapat terealisasikan dengan dengan
baik. Tidak hanya dalam perencanaan, pihak akademisi juga dapat berperan
menjadi tim pendidik Small Group Discussion (SGD) yang diadakan pada
PETABONEKA.
4. Donatur
Donatur memiliki peranan yang cukup penting untuk dalam merealisasikan
PETABONEKA diantaranya dapat mempermudah segala kelengkapan kebutuhan
dan keperluan yang dibutuhkan. seperti buku, lemari, alat tulis dan sebagainya.
5. Pemerintah
Dalam merealisasikan PETABONEKA, Pemerintah memiliki peranan
yang sangat besar dalam pengembangan PETABONEKA entah dalam bentuk
fisik maupun nonfisik, sehingga diharapkan nantinya gagasan dan tujuan
PETABONEKA dapat terealisasikan dan mencapai ke setiap perumahan yang ada
di Indonesia
6
Langkah-langkah strategis
Berikut langkah-langkah strategis program PETABONEKA untuk mencapai
tujuan dalam menciptakan lingkungan yang gemar membaca dalam lingkup
perumahan:
1.
Perencanaan
Melihat kondisi lingkungan perumahan dan
fasilitas-fasilitas penunjangnya. Sehingga dapat
merencanakan dan mendiskusikan konsep
PETABONEKA di daerah perumahan yang
ditinjau.
2.
Pengkajian lapangan
Melakukan interview di daerah perumahan
tersebut untuk mendapatkan data-data yang lebih
valid tentang kondisi dilapangan. Sehingga dapat
dilakukan pengkajian lebih lanjut mengenai
kondisinya.
3.
Gambar 1.
Langkah-langkah strategis
4.
Penyempurnaan
Melakukan diskusi serta konsultasi kepada
dosen tentang kondisi di lingkungan perumahan
tersebut. Sehingga konsep pelaksanaan dapat
disempurnakan serta dapat dicapainya tujuan
dengan baik.
Menjalin kerjasama dengan mitra
Dalam mengimplementasikan program dan tujuan PETABONEKA,
dibutuhkan peranan penting dari pihak-pihak partisipan terkait, sehingga program
dan tujuan PETABONEKA dapat terealisasi dengan mudah. Seperti penyediaan
fasilitas dan tim pendidik.
5.
Sosialisasi
Untuk mengimplementasikan program PETABONEKA dibutuhkan
Sosialisasi kepada masyarakat di perumahan tersebut, sehingga masyarakat dapat
berpartisipasi dengan baik. Bentuk sosialisasi dapat dilakukan secara langsung
ataupun dengan berbagai media, baik cetak, internet, televisi dan lain sebagainya.
6.
Pelaksanaan
Melaksanakan program PETABONEKA dengan membuka segala fasilitas
dan kegiatan yang ada seperti small group discussion (SGD), pelatihan dan
sebagainya, sehingga dapat tercapainya tujuan dengan menciptakan lingkungan
yang gemar membaca di perumahan tersebut.
7
PENUTUP
Kesimpulan
PETABONEKA (Perjuangkan Minat Baca Bocah Negeri Kita) merupakan
sebuah terobosan menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan minat baca
masyarakat dalam lingkup perumahan. Adapun penyediaan fasilitas dan kegiatan
dimaksudkan untuk menarik rasa keingintahuan dan memotivasi para peserta atau
masyarakat setempat agar belajar dan membudayakan diri dengan membaca,
sehingga dapat menambah wawasan yang lebih luas dan terpenuhinya
keingintahuan terhadap dunia luar yang tidak diperoleh dari pendidikan formal.
Teknik
yang
akan
dilakukan
untuk
mengimplementasikan
PETABONEKA berurutan sebagai berikut, yaitu perencanaan, pengkajian
lapangan, penyempurnaan konsep pelaksanaan, menjalin kerjasama dengan mitra
yang terkait, sosialisasi kepada masyarakat dan pelaksanaan program.
Adapun manfaat dan tujuan yang ingin diperoleh dari PETABONEKA
yaitu terciptanya lingkungan perumahan yang lebih nyaman dan menyenangkan
untuk masyarakat perumahan, seperti dalam hal meningkatkan dan
memperjuangkan minat baca masyarakat Indonesia. Karena salah satu kekurangan
bangsa kita adalah minimnya minat baca sehingga masyarakat Indonesia masih
jauh tertinggal dalam hal pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
PETABONEKA juga diharapkan tidak hanya berkembang di satu tempat
perumahan saja, melainkan dapat berkembang ke setiap perumahan yang ada
sehingga dapat mengurangi angka minimnya minat baca dan buta huruf yang di
Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. Indikator Sosial Budaya 2003, 2006, 2009, 2012.
http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?kat= 1&tabel= 1&daftar= 1&id_su
byek= 27¬ab= 36 . Diakses 5 Maret 2013
Anonim. 2012. Survei UNESCO: Minat Baca Masyarakat Indonesia Paling
Rendah di ASEAN.
http://www.rimanews.com/read/20120811/72138/survei-unesco-minatbaca-masyarakat-indonesia-paling-rendah-di-asean/ . Diakses pada 5
Maret 2013
Bandura, A. 1977. Social Learning Theory. Englewood Cliffs: Prentice-Hall.
Hartadi, Setiawan. 2012. Kenapa Minat Baca Masyarakat Indonesia Rendah?.
http://library.perbanas.ac.id/news/kenapa-minat-baca-masyarakatindonesia-rendah-.html/. Diakses pada 5 Maret 2013
Helmi, Avin F. 1999. Beberapa Teori Psikologi Lingkungan.
http://avin.staff.ugm.ac.id/data/jurnal/psikologilingkungan_avin.pdf .
Diakses pada 28 Februari 2013
Napitupulu, Ester Lince.2012. Minat Baca Indonesia Masih Rendah.
http://edukasi.kompas.com/read/2012/02/29/21400769/Minat.Baca.Indone
sia.Masih.Rendah /. Diakses pada 5 Maret 2013
8
Rakhmat, Jalaluddin. 1985. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Sudarsana, Undang. 2010. Pembinaan Minat Baca . Jakarta: Universitas Terbuka
Sunindyo. 1975. Bimbingan Membaca dan Promosi Perpustakaan (Perpustakaan
Sekolah). Jakarta: Proyek Pengembangan Perpustakaan Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama dan Biodata Ketua kelompok
Nama
: Faisal Nizar
Tempat/ Tanggal Lahir
: Brebes, 17 Juli 1994
NIM
: 115060107111033
PS/ Universitas
: Teknik Sipil/ Universitas Brawijaya
Alamat Malang
: Jalan Muharto V B RT/RW 008/008
Kotalama, Kedungkandang, Malang
Telp
: 085643223260
Alamat Asal
: Desa Sitanggal RT/RW 003/003
Larangan, Brebes, Jawa Tengah
Karya Tulis yang pernah dibuat
: Beton Ringan dengan Agregat Batu
Skoria dari Gunung Kelud sebagai Material
Alternatif Peredam Suara
Penghargaan Ilmiah
:
-
Nama dan Biodata Anggota Kelompok
Nama
:
Jundina Syifa’ul Mujahidda
Tempat/ Tanggal Lahir
:
Kediri, 02 September 1993
NIM
:
115060100111018
PS/ Universitas
:
Teknik Sipil/ Universitas Brawijaya
Alamat Malang
:
Kertorahayu 28 A
Telp
:
085259575580
Alamat Asal
: Jalan Rinjani 33 RT/RW 022/006 Kel.
Pare Kec. Pare Kab. Kediri, Jawa Timur
Karya Tulis yang pernah dibuat
:
-
Penghargaan Ilmiah
:
-
9
Nama dan Biodata Anggota Kelompok
Nama
:
Dian Kurniasih
Tempat/ Tanggal Lahir
:
Marsawa, 05 Februari 1994
NIM
:
125120207111087
PS/ Universitas
:
Ilmu Komunikasi/ Universitas Brawijaya
Alamat Malang
: Jalan Bunga Andong Selatan Kav 38
Malang
Telp
:
Alamat Asal
: Jalan Soekarno Hatta, Desa. Marsawa
Kec. Benai Kab. Kuantan Singingi. Riau
Karya Tulis yang pernah dibuat
:
-
Penghargaan Ilmiah
:
-
082138077687
Nama dan Biodata Anggota Kelompok
Nama
:
Dina Kurniawati
Tempat/ Tanggal Lahir
:
Marsawa, 05 Februari 1994
NIM
:
125120407111054
PS/ Universitas
: Hubungan Internasional/ Universitas
Brawijaya
Alamat Malang
: Jalan Bunga Andong Selatan Kav 38
Malang
Telp
:
Alamat Asal
: Jalan Soekarno Hatta Desa. Marsawa
Kec. Benai Kab. Kuantan Singingi. Riau
Karya Tulis yang pernah dibuat
:
-
Penghargaan Ilmiah
:
-
082136129786