PDF ini PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN PENANGANAN KELUHAN TERHADAP LOYALITAS PUBLIK DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL MEDIASI | Apriyanti | 1 PB

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN PENANGANAN
KELUHAN TERHADAP LOYALITAS PUBLIK DENGAN
KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL MEDIASI

ARTIKEL

LENGGO APRIYANTI
NPM. 1110018212059

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS BUNG HATTA

2015

Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Penangan keluhan terhadap Loyalitas Publik
dengan Kepuasan sebagai Variabel Mediasi
Lenggo Apriyanti, Niki Lukviarman, Sefnedi
Program Studi Manajemen, Program Pascasarjana Universitas Bung Hatta
email:lenggo_apriyanti@gmail.com
ABSTRACT
The aim of this study was to examine the role of customer’s satisfaction as mediation

on the relationship between service quality, voices and customer loyalty. The
population on the study was the Building and Fishing Business Permits at the Office
of BPMP2T West Pasaman Regency. The number of usable sample was 180
respondents by using purposive sampling. In terms of testing the hypotheses, the
study performs simple and hierarchical regression analyses. The results of analysis
revealed that first; service quality and voices positively affect both customer’s
satisfaction and customer loyalty. Second, customer’s satisfaction was found to have
positively effect on customer loyalty. Third, customer’s satisfaction was proven to
mediate the relationship between service quality, voices and customer loyalty. The
study’s findings recommended increasing implementation of customer’s satisfaction,
service quality, and voices.
Keywords: Service Quality, Voices, Satisfaction, and Loyalty.
PENDAHULUAN
Dalam rangka mewujudkan tata
ruang yang baik sesuai standar tata
ruang yang semestinya, Pemerintah RI
menertibkan
bangunan

setiap

baru,

pendirian

merubah

dan

menambah, mengurangi atau merawat
bangunan yang ada melalui penerbitan
IMB. Selain memberikan implikasi
pada aspek keteraturan, IMB juga
memiliki aspek lainnya yaitu aspek
pendapatan daerah karena penerbitan
IMB diiringi oleh adanya pungutan
Pemerintah yang menjadi sumber

pendapatan daerah. Oleh sebab itu,
dalam


meningkatkan

daerah,

pendapatan

Pemerintah

Daerah

berkepentingan untuk meningkatkan
kepatuhan

masyarakat

pemilik

bangunan untuk mengurus IMB dan
Izin Usaha lainnya seperti Izin usaha
perikanan sebagai mana mestinya.

Kepatuhan
memenuhi
dianalogikan
pelanggan

masyarakat

dalam

kewajibannya

dapat

dengan

loyalitas

(costomer

loyalty).


Loyalitas pelanggan adalah keputusan

pelanggan

untuk

keterikatanan
dalam

terus

dengan

jangka

memiliki

maka dilakukan pengamatan awal


perusahaan

dimana hasil survey menunjukkan

panjang,

dengan

bahwa

masih

rendahnya

perilaku

membeli dan menggunakan barang

masyarakat


atau jasa secara berulang-ulang, dan

menyampaikan hal-hal positif tentang

dengan suka rela merekomendasikan

IMB dan izin usaha perikanan kepada

produk atau jasa tersebut kepada pihak

orang lain, mengajak orang lain agar

lain (Lovelock dan Wright, 2005).

mengurus IMB, dan keinginan untuk

Fornell (1994) menjelaskan bahwa

mengurus IMB disetiap kesempatan ,


indikasi pelanggan yang loyal dapat

sehingga hal ini merupakan fenomena

dilihat 3 aspek yaitu: 1) mengatakan

bahwa kepatuhan masyarakat atau

hal yang positif tentang produk atau

loyalitas publik masih rendah.

jasa yang telah dikonsumsi (say

Fornell

(publik)

(1994)


untuk

menjelaskan

positive things), 2) merekomendasikan

diantara variabel yang mempengaruhi

produk

atau

dikonsumsi
(recommend

jasa
kepada
others),

yang


telah

loyalitas pelanggan adalah kepuasan

pihak

lain

pelanggan. Menurut Kotler dan Keller

dan

3)

(2011)

kepuasan

melakukan transaksi ulang (continue


merupakan

perasaan

purchasing).

kecewa

Pemerintah

Daerah

Kabupaten

yang

pelanggan

pelanggan
senang

dirasakan

setelah

atau
oleh

membandingkan

Pasaman Barat sangat berkepentingan

antara

untuk

Selanjutnya Fornel (1994) dan Griffin

mewujudkan

kepatuhan

harapan

dan

kenyataan.

masyarakat (loyalitas publik) dalam

(2003)

pengurusan IMB dan usaha perikanan

kualitas pelayanan merupakan aspek

mengingat pendapatan dari penerbitan

terpenting yang menentukan tingkat

IMB dan usaha perikanan merupakan

kepuasan

salah satu sumber pendapatan daerah.

pelayanan merupakan keseluruhan ciri

Untuk dapat mengungkap fenomena

serta sifat suatu produk atau pelayanan

terkait loyalitas publik khususnya

yang berpengaruh pada kemampuan

tentang IMB dan usaha perikanan,

untuk memuaskan kebutuhan dan

menyatakan

bahwa

pelanggan.

faktor

Kualitas

keinginan yang dinyatakan atau yang

Pasaman Barat yang pernah menerima

tersirat (Kotler dan Keller, 2011).

layanan IMB dan izin usaha perikanan

Disisi lain Tjiptono dan Chandra

pada Badan Penanaman Modal dan

(2007)

Pelayanan

menjelaskan

bahwa

aspek

(voices)

juga

(BPMP2T) Kabupaten Pasaman Barat.

merupakan faktor penentu terhadap

Jumlah sampel yang digunakan adalah

kepuasan pelanggan.

sebanyak 180 orang responden dengan

penangan

keluhan

Berdasarkan uraian diatas, dapat

Perizinan

menggunakan

Terpadu

purposive

penulis sampaikan gap teoritis yaitu

sebagai

loyalitas ditentukan oleh kepuasan

dengan

(Fornell, 1994), sementara kepuasan

pengurusan IMB dan izin usaha

dipengaruhi oleh kualitas pelayanan

perikanan

(Fornell, 1994; Griffin, 2003) dan

menggunakan

penanganan

Berdomisili di Kabupaten Pasaman

keluhan

(Tjiptono

&

teknik

sampling

penarikan

kriteria

secara

a)

melakukan

langsung

perantara)

Chandra, 2007), sehingga jelaslah

Barat.

bawa

Teknik Pengumpulan Data

variabel

kepuasan

berada

diantara (mediasi atau intervening)

sampel

(tidak

dan

b)

Teknik pengumpulan data dalam

pelayanan,

penelitian ini menggunakan kuesioner

penanganan keluhan dan loyalitas.

(angket) yang terdiri dari pernyataan

Namun

seperti

variabel

kualitas

penelitian

empiris

yang

profil

responden,

penanganan

kualitas

menguji secara serentak pengaruh

pelayanan,

kualitas pelayanan dan penanganan

kepuasan publik dan loyalitas publik.

keluhan terhadap loyalitas dengan

Dalam

kepuasan sebagai variabel mediasi

alternatif

atau intervening masih sangat terbatas.

responden

kuesioner

keluhan,

telah

tersedia

jawaban

dan

kepada

terpilih

diminta

untuk

memiliki salah satu jawaban yang ada,
METODE PENELITIAN

dengan demikian maka kuesioner

Populasi dan Sampel

termasuk kedalam kategori kuesioner

Populasi

dalam

penelitian

ini

adalah seluruh masyarakat Kabupaten

tertutup.

Definisi dan Operasional Variabel
Kualitas pelayanan didefinisikan

Kepuasan publik adalah perasaan
senang

atau

kecewa

yang

sebagai segala aktifitas layanan IMB

diekspresikan oleh masyarakat atau

dan izin usaha perikanan yang berikan

publik dalam menerima layanan IMB

oleh BPMP2T Kabupaten Pasaman

dan izin usaha perikanan dengan

Barat yang berkaitan dengan dimensi

membandingkan antara harapan dan

tangibles,

reliability,

kenyataan. Kepuasan publik diukur

assurance.

dengan

empathy,

responsiveness

dan

5

item

pernyataan

Kualitas pelayanan diukur dengan 5

(Anthanassopoulos

indikator (Parasuraman dkk, 1991)

Layanan yang bebas kesalahan, Iklim

yaitu tangibles, empathy, reliability,

layanan,

responsiveness, dan assurance.

layanan, dan Kepuasan menyeluruh.

dkk,

Lokasi

2001):

layanan,

Biaya

Penangan keluhan adalah tindakan

Loyalitas publik adalah perilaku

nyata yang dilakukan oleh BPMP2T

keputusan masyarakat untuk tetap

Kabupaten Pasaman

terkait

bersedia menggunakan jasa layanan

dengan komplain masyarakat atau

IMB dan izin usaha perikanan dalam

publik dalam menerima layanan IMB

jangka waktu yang panjang serta

dan izin usaha perikanan. Penanganan

memiliki perilaku menyampaikan hal-

keluhan

item

hal positif dan mengajak pihak lain

diukur

Barat

dengan

6

pernayataan

(Artanti,

2010;

agar menggunakan layanan IMB dan

Budiarti,2009):

Perilaku karyawan,

izin usaha perikanan. Loyalitas publik

Kecepatan

menangani

keluhan,

diukur dengan menggunakan 3 item

Ketepatan

menaNgani

keluhan,

pernyataan

Kompensasi
Kewajaran

yang
atau

memecahkan
keluhan,
konsumen
keluhan.

dan

diberikan,

keadilan

dalam

permasalahan

atau

Kemudahan

bagi

untuk

menyampaikan

(Fornell,

1994)

yskni

Menyampaikan hal-hal yang positif,
Merekomendasikan,

dan

terus

menerus menggunakan layanan.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan

profil

responden,

mayoritas responden adalah laki-laki

(70%), berusia antara 39-49 tahun

dilaksanakan

pengujian

hipotesis,

(36,7%), memiliki pendidikan SLTA

terlebih dahulu dilakukan uji validitas

(51,1%), jenis layanan yang diterima

dan reliabilitas dimana hasilnya dapat

IMB (90,6%), dan bekerja sebagai

diringkas sebagai berikut

pegawai swasta (23,3%). Sebelum

Tabel 1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
No

1
2
2
3

Variabel

Kualitas Pelayanan
Penanganan Keluahan
Kepuasan Publik
Loyalitas Publik

Jumlah
item

Tidak
Valid

Valid

Cronbach’s
Alpha

Keterangan

22
6
5
3

5
1
1
-

17
5
4
3

0,818
0,729
0,826
0,777

Reliabel
Reliabel
Reliabel
Reliabel

Sumber: Data Primer yang diolah

itu 7 item pernyataan yang tidak valid
Dari tabel diatas terlihat bahwa

tersebut

tidak

digunakan

terdapat 7 item pernyataan yang tidak

analisis.

Hasil

analisis

valid yaitu 5 item pernyataan pada

tentang variabel kualitas pelayanan,

variabel kualitas pelayanan, 1 item

penanganan keluhan, kepuasan dan

pernyataan pada variabel penanganan

loyalitas

keluahan, dan 1 item pernyataan pada

sebagai berikut.

publik

dapat

dalam

deskriptif

diringkat

variabel kepuasan publik. Oleh karena
Tabel 2. Hasil Analisis Deskriptif

No

Variabel

1
2
3
4

Kualitas Pelayanan
Penanganan Keluahan
Kepuasan Publik
Loyalitas Publik

Jumlah
Item Valid
17
5
4
3

RataRata
3,30
3,12
3,37
3,41

TCR (%)

Keterangan

66,00
62,40
67,40
68,20

Cukup Baik
Tidak Baik
Cukup Puas
Cukup Loyal

Sumber: Data Primer yang diolah

asumsi klasik yang terdiri dari uji

Uji Asumsi Klasik
Sebelum

dilakukan

pengujian

hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji

normalitas,
multikolonearitas

linearitas,
dan

heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil
uji

asumsi

klasik

tersebut

dapat

Hipotesis

H1

dikembangkan

dan

H2

adalah

yang

kualitas

disimpulkan bahwa semua jenis uji

pelayanan dan penanganan keluahan

asumsi klasik terpenuhi.

berpengaruh positif terhadap kepuasan
publik. Hasil analisis pengujian kedua

Kualitas

Pelayanan

Penanganan

Keluhan

dan
terhadap

hipotesis ini dapat diringkas sebagai
berikut:

Kepuasan Publik
Tabel 3. Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Penanganan Keluhan terhadap
Kepuasan Publik
Kepuasan Publik (I)
Variabel
Koefisien
Signifikan
Keputusan
Regresi
Konstanta (a)
0,636
0,002
Kualitas Pelayanan (X1)
0,512
0,000
H1 diterima
Penanganan Keluhan (X2)
0,310
0,000
H2 diterima
Sumber: Data Primer yang diolah

Dari tabel diatas dapat dilihat
variabel

kualitas

pelayanan

pelayanan yang mampu diberikan oleh

(X1)

BPMP2T Kabupaten Pasaman Barat

memiliki koefisien regresi sebesar

yang dalam hal ini terkait dengan

0,425 dan signifikan 0,000 atau lebih

sarana

kecil dari 0,05. Dengan demikian

kecepatan

dapat disimpulkan bahwa kualitas

pegawai

pelayanan berpengaruh positif dan

kepastian layanan maka dimasa yang

signifikan terhadap kepuasan publik

akan datang akan dapat meningkatkan

dalam menerima layanan IMB dan

kepuasan publik dalam menerima

izin usaha perikalanan pada BPMP2T

layanan

Kabupaten Pasaman Barat, sehingga

Perikanan.

hipotesis pertama dapat diterima.

berlangsung tingkat kepuasan yang

fisik,

empati

tanggapan,
dalam

IMB

pegawai
keandalan

melayani,

dan

Disaat

Izin

dan

Usaha

penelitian

ini

Temuan ini memberikan makna

dirasakan oleh publik atau masyarakat

bahwa apabila semakin baik kualitas

baru tergolon kedalam kategori cukup

puas atau masyrakat belum merasa

membuktikan

puas. Untuk itu perlu diperhatikan dan

pelayanan

bahkan ditingkat kualitas pelayanan

terhadap kepuasan.

bahwa

kualitas

berpengaruh

positif

khususnya layanan IMB dan Izin

Variabel penanganan keluhan (X2)

Usaha Perikanan agar dapat membuat

memiliki koefisien regresi sebesar

masyarakat lebih merasa puas.

0,310 dan signifikan 0,000 atau lebih

Hasil penelitian ini mendukung

kecil dari 0,05. Dengan demikian

pendapat Fornell (1994) dan Griffin

dapat disimpulkan bahwa penaganan

(2003) menyatakan bahwa kualitas

keluhan

pelayanan merupakan faktor utama

signifikan terhadap kepuasan publik

yang

berpengaruh

positif

dan

menentukan

kepuasan

dalam menerima layanan IMB dan

Kualitas

pelayanan

izin usaha perikalanan pada BPMP2T

aktifitas

Kabupaten Pasaman Barat, sehingga

konsumen.
diartikan

sebagai

layanan

IMB

peruklanan

segala
dan

yang

izin
berikan

usaha

hipotesis

oleh

Temuan

kedua
ini

dapat

diterima.

memberikan

makna

BPMP2T Kabupaten Pasaman Barat

bahwa apabila semakin baik penangan

yang

keluhan masyarakat

berkaitan

tangibles,

dengan

empathy,

responsiveness

dan

dimensi

yang mampu

reliability,

lakukan oleh BPMP2T Kabupaten

assurance.

Pasaman Barat yang dalam hal ini

Sedangkan kepuasan publik adalah

terkait

perasaan senang atau kecewa yang

ketepatan

diekspresikan oleh masyarakat dalam

pemberian kompensasi jika terjadi

menerima layanan IMB dan izin usaha

kesalahan

perikanan

penanganan

dengan

membandingkan

dengan

kecepatan

penanganan

layanan,
keluhan

dan

keluhan,

dan

prosedur

yang

tidak

antara harapan dan kenyataan. Secara

berbelit-belit maka dimasa yang akan

empiris, hasil penelitian ini sejalan

datang

dengan

kepuasan public dalam menerima

hasil

penelitian

terdahulu

akan

dapat

meningkatkan

seperti Diskha dkk (2010), Rita dkk

layanan

(2013), Rinda dan Nur (2012), dan

Perikanan.

Eman

berlangsung penanganan keluhan yan

dan

Ayman

(2013)

yang

IMB

dan

Disaat

Izin

Usaha

penelitian

ini

dirasakan oleh publik atau masyarakat

menerima layanan IMB dan izin usaha

masuk kedalam kategori tidak baik.

perikanan

Oleh karena itu, dimasa yang akan

antara harapan dan kenyataan. Secara

dapat

Kabupaten

empiris, hasil penelitian ini sejalan

melakukan

dengan

pihak

Pasaman

BPMP2T

Barat

perbaikan

perlu

penanganan

keluhan

dengan

hasil

membandingkan

penelitian

terdahulu

diantaranya Arenawati (2010), Artanti
dan Ningsih (2010), Ghoniyah (2012)

masyarakat.
Hasil penelitian ini mendukung

dimana semua peneliti tersebut juga

pendapat Tjiptono dan Chandra (2007)

telah membuktikan bahwa penanganan

menyatakan

keluahan memiliki pengaruh yang

bahwa

penanganan

keluhan merupakan variabel yang

signifikan terhadap kepuasan.

dapat

Kualitas

Pelayanan

konsumen. Penangan keluhan adalah

Penanganan

Keluhan

tindakan nyata yang dilakukan oleh

Loyalitas Publik

BPMP2T Kabupaten Pasaman Barat

Hipotesis

mempengaruhi

kepuasan

H3

dan

terhadap

H4

yang

terkait dengan komplain masyarakat

dikembangkan

dalam menerima layanan IMB dan

pelayanan dan penanganan keluahan

izin

Sedangkan

berpengaruh positif terhadap loyalitas

perasaan

publik. Hasil analisis pengujian kedua

yang

hipotesis ini dapat diringkas sebagai

usaha

perikanan.

kepuasan

publik

adalah

senang

atau

kecewa

diekspresikan oleh masyarakat dalam

adalah

dan

kualitas

berikut:

Tabel 4. Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Penanganan Keluhan terhadap
Loyalitas Publik
Loyalitas Publik (Y)
Variabel
Koefisien
Signifikan
Keputusan
Regresi
Konstanta (a)
1,561
0,000
Kualitas Pelayanan (X1)
0,425
0,000
H3 diterima
Penanganan Keluhan (X2)
0,228
0,004
H4 diterima
Sumber: Data Primer yang diolah

Dari tabel 4 dapat dapat dilihat
variabel

kualitas

pelayanan

ditingkat

kualitas

pelayanan

(X1)

khususnya layanan IMB dan Izin

memiliki koefisien regresi sebesar

Usaha Perikanan agar dapat membuat

0,425 dan signifikan 0,000 atau lebih

masyarakat lebih loyal yang akan

kecil dari 0,05. Dengan demikian

memberikam implikasi dalam perilaku

dapat disimpulkan bahwa kualitas

masyarakat

pelayanan berpengaruh positif dan

hal-hal positif tentang layanan pada

signifikan terhadap loyalitas publik

BPMP2T Kabupaten Pasaman Barat

dalam menerima layanan IMB dan

dan

izin usaha perikalanan pada BPMP2T

menunakan jasa layanan IMB dan Izin

Kabupaten Pasaman Barat, sehingga

Usaha Perikanan. Hasil penelitian ini

hipotesis

ketigaa

diterima.

mendukung pendapat. Hasil penelitian

Temuan

ini

makna

ini sejalan dengan hasil penelitian

dapat

memberikan

seperti

mengajak

menyampaikan

orang

lain

agar

bahwa apabila semakin baik kualitas

terdahulu

pelayanan yang mampu diberikan oleh

Sundring (2011), Nurul (2012), Salay

BPMP2T Kabupaten Pasaman Barat

(2010) dan Kheng dkk (2010) dimana

yang dalam hal ini terkait dengan

para peneliti tersebut membuktikan

sarana

secara

fisik,

kecepatan
pegawai

empati

tanggapan,
dalam

pegawai
keandalan

melayani,

dan

diantaranya

empiris

pelayanan

Ketut

dan

bahwa

kualitas

berpengaruh

positif

terhadap loyalitas.

kepastian layanan maka dimasa yang

Variabel penanganan keluhan (X2)

akan datang akan dapat meningkatkan

memiliki koefisien regresi sebesar

loyalitas

publik

0,228 dan signifikan 0,004 atau lebih

layanan

IMB

dalam
dan

menerima

Izin

Usaha

Perikanan.

kecil dari 0,05. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa penaganan

Disaat penelitian ini berlangsung

keluhan

berpengaruh

positif

dan

tingkat loyalitas publik belum dapat

signifikan terhadap loyalitas publik

dikatakan menggembirakan atai masih

dalam menerima layanan IMB dan

tergolong kedalam sedang. Untuk itu

izin usaha perikalanan pada BPMP2T

perlu

Kabupaten Pasaman Barat, sehingga

diperhatikan

dan

bahkan

hipotesis keempat dapat diterima.

konsumen. Penangan keluhan adalah

Temuan

makna

tindakan nyata yang dilakukan oleh

bahwa apabila semakin baik penangan

BPMP2T Kabupaten Pasaman Barat

keluhan masyarakat

yang mampu

terkait dengan komplain masyarakat

lakukan oleh BPMP2T Kabupaten

dalam menerima layanan IMB dan

Pasaman Barat yang dalam hal ini

izin

terkait

kepuasan

publik

adalah

senang

atau

kecewa

ini

memberikan

dengan

ketepatan

kecepatan

penanganan

dan

keluhan,

usaha

perikanan.

Sedangkan
perasaan
yang

pemberian kompensasi jika terjadi

diekspresikan oleh masyarakat dalam

kesalahan

menerima layanan IMB dan izin usaha

layanan,

penanganan

dan

keluhan

prosedur

yang

tidak

perikanan

dengan

membandingkan

berbelit-belit maka dimasa yang akan

antara harapan dan kenyataan. Hasil

datang

penelitian ini sejalan dengan hasil

akan

dapat

loyalitas

publik

layanan

IMB

Perikanan.

meningkatkan

dalam
dan

Izin

Usaha

terdahulu

diantaranya

Budiarti (2009), Murti (2013), Maulidi
dan Rofiq (2013) dan Radityawan

berlangsung penanganan keluhan yan

(2013) yang juga telah membuktikan

dirasakan oleh publik atau masyarakat

bahwa variabel penanganan keluhan

masuk kedalam kategori tidak baik.

memiliki

Oleh karena itu, dimasa yang akan

terhadap loyalitas.

pihak

Pasaman

BPMP2T

Barat

perbaikan

penelitian

penelitian

ini

dapat

Disaat

menerima

perlu

penanganan

pengaruh

yang

positif

Kabupaten
melakukan
keluhan

masyarakat.

Kualitas

Kepuasan

terhadap

Loyalitas Publik
Hipotesis H5 yang dikembangkan

Hasil penelitian ini mendukung

adalah kepuasan berpengaruh positif

pendapat Tjiptono dan Chandra (2007)

terhadap

menyatakan

analisis pengujian hipotesis ini dapat

bahwa

penanganan

keluhan merupakan variabel yang
dapat

mempengaruhi

kepuasan

loyalitas

publik.

diringkas sebagai berikut:

Hasil

Tabel 5. Pengaruh Kepuasan terhadap Loyalitas Publik
Loyalitas Publik (Y)
Variabel
Koefisien
Signifikan
Keputusan
Regresi
Konstanta (a)
1,808
0,000
Kepuasan Publik (I)
0,536
0,000
H5 diterima
Sumber: Data Primer yang diolah

Dari tabel diatas dapat ditemukan

Pasaman Barat serta mengajak pihak

variabel kepuasan publik memiliki

lain agar menggunakan jasa layanan

koefisien regresi sebesar 0,536 dan

IMB dan Izin Usaha Perikanan.

signifikan 0,000 atau lebih kecil dari
0,05.

Dengan

demikian

Hasil penelitian ini mendukung

dapat

pendapat Fornell (1994) menjelaskan

disimpulkan bahwa kepuasan publik

bahwa faktor utama yang menentukan

berpengaruh positif dan signifikan

loyalitas konsumen (customer loyalty)

terhadap

dalam

adalah kepuasan konsumen (customer

menerima layanan IMB dan izin usaha

satisfaction). Kepuasan publik adalah

perikalanan pada BPMP2T Kabupaten

perasaan senang atau kecewa yang

Pasaman Barat, sehingga hipotesis

diekspresikan oleh masyarakat dalam

kelima dapat diterima. Temuan ini

menerima layanan IMB dan izin usaha

memberikan makna bahwa apabila

perikanan

semakin tingi tingkat kepuasan yang

antara

dirasakan

dalam

Sedangkan loyalitas publik adalah

menerima layanan IMB dan Izin usaha

perilaku keputusan masyarakat untuk

Perikanan pada BPMP2T Kabupaten

tetap

Pasaman Barat maka dimasa yang

layanan IMB dan izin usaha perikanan

akan datang akan dapat meningkatkan

dalam jangka waktu yang panjang

loyalitas

serta

loyalitas

oleh

publik

masyarakat

masayarakat

diaman

dengan

harapan

bersedia

membandingkan
dan

kenyataan.

menggunakan

memiliki

jasa

perilaku

masyarakat yang loyal tersebut akan

menyampaikan hal-hal positif dan

berperilaku

mengajak

diantaranya

pihak

lain

agar

menyampaikan hal-hal positif tentang

menggunakan layanan IMB dan izin

layanan pada BPMP2T Kabupaten

usaha perikanan. Secara empiris, hasil

penelitian ini sejalan dengan hasil
penelitian

terdahulu

diantaranya

Asmai dan Zhafiri (2011), Caruana
(2002), Kandampully dan Suhartanto
(2000) yang juga telah membuktikan
bahwa variabel kepuasan berpengaruh
positif terhadap loyalitas.

Kepuasan Publik sebagai Variabel
Mediasi
Hipotesis H6 dan H7 yang
dikembangkan

adalah

berperan

sebagai

kualitas

pelayanan,

kepuasan

mediasi

antara

penanganan

keluahan dan loyalitas publik. Hasil
analisis pengujian kedua hipotesis ini
dapat diringkas sebagai berikut.

Tabel 6. Peranan Kepuasan Publik sebagai Variabel Mediasi
Model 1
Model 2
Variabel
Koefisien
Sig.
Koefisien
Sig
Regresi
Regresi
Konstanta
1,561
0,000
1,343
0,000
Kualitas Pelayanan
0,425
0,000
0,250
0,005
(X1)
Penanganan Keluhan
0,228
0,004
0,122
0,116
(X1)
Kepuasan Publik (I)
0,342
0,000
2
R
0,358
0,436

Keputusan

H6 dan H7
diterima

Sumber: Data Primer yang diolah

Model 1 menjelaskan pengaruh

disimpulkan bahwa kualitas pelayanan

kualitas pelayanan dan penanganan

dan penangan keluhan secara langsung

keluhan terhadap loyalitas publik.

berpengaruh positif dan signifikan

Dalam hal ini diketahui koefisien

terhadap

regresi variabel kualitas pelayanan

besarnya pengaruh tersebut adalah

adalah 0,425 dan signifikan sebesar

35,8% (R2 = 0,358).

0,000 atau lebih kecil dari 0,05.
Sedangkan

public

dimana

Secara teoritiis, hasil penelitian ini

penanganan

mendukung

keluhan memiliki koefisien regesi

dikemukan

0,228 dan signifikan 0,004 atau lebih

menyatakan bahwa kualitas pelayanan

kecil

merupakan

dari

varibel

loyalitas

0,05.

Sehingga

dapat

konsep
oleh

faktor

teori

Griffin

utama

yang
(2003)

yang

menentukan kepuasan konsumen, dan

loyalitas publik, sehingga hipotesis H6

mendukung pendapat Fornell (1994)

dapat diterima. Kemudian variabel

menjelaskan bahwa faktor utama yang

penanganan keluhan diketahui tidak

menentukan

lagi berpengaruh signifikan terhadap

loyalitas

konsumen

adalah kepuasan konsumen. Secara

loyalitas

empiris, hasil penelitian ini didukung

signifikannya 0,116 atau lebih besar

oleh hasil penelitian terdahulu, dimana

dari 0,05. Dengan demikian dapat

kualitas pelayanan berpengaruh positif

disimpulkan bahwa kepuasan kerja

dan

berperan sebagai variabel full mediasi

sinifikan

signifikan

terhadap

publik

karena

nilai

kepuasan (Diskha dkk, 2010; Rita dkk,

antara

2013; Rinda & Nur, 2012; Eman &

loyalitas publik, sehingga hipotesis H7

Ayman,

seterusnya

dapat diterima. Disamping itu dapat

kepuasan berpengaruh positif dan

dijelaskan bahwa besarnya pengaruh

signifikan terhadap loyalitas (Asmai &

kaulitas pelayanan dan penanganan

Zhafiri,

keluhan

2013)

2011;

dan

Caruana,

2002;

Kandampully & Suhartanto, 2000).
Model 2 menjelaskan pengaruh
tidak

langsung

terhadap

keluahan

loyalitas

dan

publik

melalui kepuasan adalah 43,6% (R2 =
0,436).

kualitas

Hasil penelitian ini mendukung

pelayanan dan penanganan keluhan

pendapat Kotler dan Keller (2011)

terhadap loyalitas publik yaitu melalui

yang menyatakan bahwa diantara

kepuasan

factor

publik

variabel

penanganan

sebagai

variabel

yang

menentukan

tingkat

mediasi. Dalam Model 2 ini diketahui

kepuasan pelanggan adalah bagaimana

variabel kualitas pelayanan masih

cara-cara

berpengaruh

pelanggan

dilaksanakan,

mendukung

mendukung

loyalitas

signifikan
publik,

karena

terhadap
nilai

penanganan

keluhan
serta
pendapat

signifikannya 0,005 atau lebih kecil

Fornell (1994) menjelaskan bahwa

dari 0,05. Dengan demikian dapat

faktor

disimpulkan bahwa kepuasan kerja

loyalitas konsumen adalah kepuasan

berperan sebagai variabel mediasi

konsumen.

parsial antara kaulitas pelayanan dan

penelitian ini didukung oleh hasil

utama

yang

Secara

menentukan

empiris,

hasil

penelitian

terdahulu,

penanganan

keluhan

positif

dan

dimana

loyalitas publik dalam menerima

berpengaruh

layanan IMB dan izin usaha

sinifikan

signifikan

terhadap kepuasan (Arenawati, 2010;
Artanti & Ningsih, 2010; Ghoniyah,
2012)

dan

perikanan

pada

BPMP2T

Kabupaten Pasaman Barat.
4. Penanganan

keluhan

memiliki

seterusnya

kepuasan

dampak

berpengaruh positif dan

signifikan

loyalitas publik dalam menerima

terhadap loyalitas (Asmai & Zhafiri,

layanan IMB dan izin usaha

2011; Caruana, 2002; Kandampully &

perikanan

Suhartanto, 2000).

Kabupaten Pasaman Barat.

yang positif terhadap

pada

BPMP2T

5. Kepuasan yang dirasakan oleh
PENUTUP

publik memiliki dampak yang

Kesimpulan

positif terhadap loyalitas publik

Dari hasil penelitian yang telah
dilakukan,

maka

dapat

ditarik

dalam menerima layanan IMB dan
izin

usaha

beberapa kesimpulan sebagai berikut:

BPMP2T

1. Kualitas

Barat.

pelayanan

memiliki

perikanan

Kabupaten

pada

Pasaman

pengaruh yang berarti terhadap

6. Kepuasan publik berperan sebagai

kepuasan publik dalam menerima

mediasi antara kualitas pelayanan

layanan IMB dan izin usaha

dan

perikanan

menerima layanan IMB dan izin

pada

BPMP2T

Kabupaten Pasaman Barat.
2. Penanganan
dampak

keluhan

memiliki

yang positif terhadap

loyalitas

publik

dalam

usaha perikanan pada BPMP2T
Kabupaten Pasaman Barat.
7. Kepuasan publik berperan sebagai

kepuasan publik dalam menerima

mediasi

layanan IMB dan izin usaha

keluhan dan loyalitas publik dalam

perikanan

menerima layanan IMB dan izin

pada

BPMP2T

Kabupaten Pasaman Barat.
3. Kualitas

pelayanan

memiliki

pengaruh yang berarti terhadap

antara

penanganan

usaha perikanan pada BPMP2T
Kabupaten Pasaman Barat
Keterbatasan

Beberapa
penelitian

keterbatasan

ini

dapat

dalam

disampaikan

berikut ini:
1. Ruang
hanyalah

lingkup

penelitian

pada

ini

BPMP2T

Kabupaten Pasaman Barat dengan
menfokuskan pada layanan IMB
dan Izin Usaha Perikanan. Oleh itu
hasil penelitian ini belum tentu
berlaku

sama

pada

instansi

lainnya.
2. Sementara dari sisi variabel yang
diteliti, ruang lingkup penelitian
ini hanya terbatas pada variabel
kualitas pelayanan, penangannan
keluahan, kepuasan dan loyalitas
public, sementara variabel-variabel
lainnya yang dapat mempengaruhi
baik kepuasan maupun loyalitas
tidak termasuk kedalam ruang
lingkup penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Anthanassopoulos, Antreas, Spiros
Gaounaris
dan
Vlassis
Stathakopoulos (2001). Behavioral
Responses
to
Customer
Satisfaction: An Empirical Study.
European Journal of Marketing,
Vol 35, No 5/6 687-707.
Arenawati (2010). Pengaruh NilaiNilai
Kerja,
Kemampuan
Komunikasi, dan Penanganan

Keluahan terhadap Kepuasan
Masyarakat pada RSUD Serang.
Jurnal
Administrasi
Publik,
Volume 1 No 2.
Artanti, Y dan Ningsih, L (2010).
Pengaruh
Penangan
Keluhan
terhadap Loyalitas Nasabah PT.
Bank Muamalat Indonesia, Tbk
dengan kepuasan nasabah sebagai
variabel Perantara (Studi pada
Nasabah Bank Muamalat Cabang
Surabaya).
BENEFIT
Jurnal
Manajemen dan Bisnis. Volume
14, Nomor 2
Asmai, I dan Zhafiri, L (2011).
Pengaruh
Kepuasan
dan
Kepercayaan Konsumen terhadap
Loyalitas: Studi tentang Peran
Mediasi Switching Costs. Jurnal
Siasat Bisnis Vol 15 No 1.
Budiarti, A (2009). Pengaruh Kualitas
Pelayanan
dan
Penanganan
Keluhan
terhadap
Loyalitas
Nasabah Bank Umum Syariah di
Surabaya. Jurnal Ekuitas Vol 15
No 2
Caruana, Albert (2002). Service
Loyalty: The Effects of Service
Quality and The Mediating Role of
Customer Satisfaction. European
Journal of Marketing, Vol 36 No 8
pp 811-828.
Diskha, M., Jumilah, H., dan Teddy,
C. (2010). Analisis Kepuasan
Pasien sebagai Mediasi Pengaruh
Kualitas Pelayanan Kesehatan
terhadap Citra Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) Arifin
Achmad
Pekanbaru.
Jurnal
Aplikasi Manajemen Vol 10. No 3.
Eman, M.E., dan Ayman, Y.S (2013).
The impact of corporate image and

reputation on service quality,
customer satisfaction and customer
loyalty: testing the mediating role.
Case analysis in an international
service company. The Business &
Management
Review,
Vol.3
Number-2.
Fornell,
C.
(1994).
Customer
Satisfaction
Barometer:
The
Swedish Experience. Journal of
Marketing. Vol 56.
Ghoniyah, N (2012). Perilaku
Komplain
dan
Pengaruhnya
terhadap Kepuasan dan Loyalitas
Pelanggan Jasa. Jurnal Dharma
Ekonomi
STIE
Dharmaputra
Semarang, No. 35 / Th XIX / April
Griffin.
(2003).
Marketing
Management, Mc. Graw Hill,
Seventh Edition, New York
(terjemahan).
Kandampully dan Suhartanto (2000).
Customer Loyalty in the Hotel
Industry: The Role of Customer
Satisfaction
and
Image.
International
Journal
of
Contemporary
Hospitality
Management 12/6:346-351.
Ketut, G dan Sundaring, P. D (2011).
Kualitas Layanan dan Loyalitas
Pasien (Studi pada Rumah Sakit
Umum Swasta di Kota Singaraja–
Bali). Jurnal Manajemen dan
Kewirausahaan Vol 13 No 1.
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane.
(2011). Manjemen Pemasaran.
Jilid 1 dan 2. Jakarta : PT.
Erlangga
Lovelock, Christopher H. dan Lauren
K. Wright (2005). Manajemen

Pemasaran Jasa.
Jakarta: Indeks.

Terjemahan.

Maulidi dan Rofiq, A (2013).
Pengaruh Relationship Marketing
terhadap Loyalitas Nasabah (Studi
pada Nasabah PT. BPD Jawa
Timur Tbk Cabang Bawean).
Jurnal Kewirausahaan Vol 3 No 2
Murti, Susanti H (2013). Pengaruh
Dimensi Relationship Marketing
terhadap Loyalitas pelanggan.
Management Analysis Journal Vol
2 No 1
Nurul, Qamariah (2012). Pengaruh
Kualitas Layanan dan Citra
Institusi terhadap Kepuasan dan
Loyalitas
Pelanggan.
Jurnal
Aplikasi Manajemen Vol 10 No 1.
Parasuraman, V.A. Zeithalm., &
Leonard, L. B (1991). Refinement
and Reassessment of SERVQUAL
Scale. Journal of Retailing, 67, 4,
pp 420-450
Radityawan, A (2013). Pengaruh
Kualitas Pelayanan, Penanganan
Keluhan dan kepuasan terhadap
Loyalitas. Journal of Economics
and Management Vol 2 No 2
Rinda, N dan Nur, Iriawan (2012).
Analisis
Pengaruh
Kualitas
Layanan, Kepuasan Pelanggan,
dan
Kepercayaan
terhadap
Loyalitas Pelanggan Flexi Mobile
Broadband di Wilayah Surabaya
dengan
Pendekatan
SEM
Bayesian. Jurnal Sains dan Seni
ITS. Vol 1 No.1
Rita, A., Taher, A., Umar, N., dan
Suharyono (2013).
Effect of
Service Quality and Product
Quality to Corporate Image,

Customer’s
Satisfaction
and
Customer’s Trust. IOSR Journal of
Business and Management (IOSRJBM). Vo 9, No 6
Salay, Victor (2010). Pengaruh
Kualitas
Pelayanan
dan
Penanganan Komplain terhadap
Kepuasan
Nasabah
terhadap
Kepuasan Nasabah pada bank BRI
Cabang Kertajaya di Surabaya.
Jurnal Marketing dan Bisnis Vol
13 No 4
Tjiptono, Fandy., dan Chandra, Yanto
(2007).
Marketing
Scales.
Yogyakarta : Andi

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26