FIL 08 – Deduksi – Mulyo Wiharto | Dosen Universitas Esa Unggul
DEDUKSI
OLEH : MULYO WIHARTO
LOGIKA
o Logika adalah ilmu pengetahuan
tentang cara mencapai kesimpulan
secara lurus setelah didahului
seperangkat premis.
o Logika adalah metoda atau teknik yang
diciptakan untuk meneliti ketepatan
penalaran.
PENALARAN
o Penalaran adalah proses mencari
proposisi baru berdasarkan proposisi
yang sudah ada dan dianggap benar.
o Syarat kesimpulan yang lurus :
1. Susunan premis harus tepat
2. Struktur proposisi harus tetap
3. Kesimpulan dibuat dari proposisi
yang benar.
PREMIS
o Premis berasal dari kata premissus atau
praemittere yang artinya sebelum
mengirim.
o Premis atau antesedens adalah
proposisi yang dijadikan sebagai dasar
penarikan kesimpulan. Premis dinamai
sesuai dengan term yang
dikandungnya.
PREMIS MAYOR
o Premis mayor mengandung term
predikat (P) dan berupa kelas (M) atau
M-P/P-M.
o Premis mayor M-P Semua mahasiswa
(M) adalah makhluk hidup (P).
o Premis mayor P-M Belajar (P) adalah
kewajiban semua mahasiswa (M).
PREMIS MINOR
o Premis minor mengandung term subyek
(S) dan berupa anggota kelas (M) atau SM/M-S
o Premis minor S-M Juwita (S) adalah
mahasiswa (M)
o Premis minor M=S Salah satu
mahasiswa (M) adalah Amir (S)
KONKLUSI
o Konklusi atau premis ketiga diturunkan
dari premis mayor dengan bantuan
premis minor
o Premis mayor mengandung term P-M
dan premis minor mengandung term SM seharusnya konklusinya P-M S-M
atau S-M P-M.
o M adalah term tengah (terminus medius) atau
term yang tidak muncul dalam kesimpulan
konklusinya bukan P-M S-M atau S-M P-M
tetapi P-S atau S-P.
o Konklusi : Juwita (S) adalah makhluk hidup (P)
o Konklusi : Salah satu makhluk hidup (P)
adalah Amir (S)
o
o
HUKUM SILOGISME
o Jumlah term dalam silogisme tidak
boleh lebih dari tiga, yakni : S, M, P.
1. Semua artis (M) mempunyai fans (P)
2. Kris Dayanti (S) adalah artis (M)
3. Jadi, Kris Dayanti (S) mempunyai
fans (P)
HUKUM SILOGISME
o Term tengah (M) tidak boleh terdapat
dalam konklusi
1. Semua parfum (M) mempunyai
aroma yang khas
2. Rexona adalah parfum (M)
3. Jadi, Rexona mempunyai aroma yang
khas
HUKUM SILOGISME
o Term tengah (M) setidaknya satu kali
harus berdistribusi
1. Semua baterry (M) mempunyai
energi
2. Accu adalah baterry
3. Jadi, accu mempunyai energi
SILOGISME STANDAR
o Premis mayor mengandung term
predikat (P), term tengah (M) dan
berbentuk kelas
o Premis minor mengandung term
subyek (S), term tengah (M) dan
berbentuk anggota anggota kelas
o Konklusi mengandung term S dan P
namun tidak mengandung term M.
o Premis mayor mengandung term
predikat (P) dan berupa kelas (M) atau
M-P.
o Premis minor mengandung term subyek
(S) dan berupa anggota kelas (M) atau SM
o Konklusi mengandung term S dan P
namun tidak mengandung term M atau
S-P.
KOMBINASI SILOGISME
1. M-P
S-M
S-P
2. M-P
M-S
S-P
3. P-M
S-M
S-P
4. P-M
M-S
S-P
M-P S-M S-P
o Premis mayor : Semua mahasiswa (M)
adalah makhluk hidup (P).
o Premis minor : Juwita (S) adalah
mahasiswa (M)
o Konklusi : Juwita (S) adalah makhluk
hidup (P)
M-P M-S S-P
o Premis mayor : Semua mahasiswa (M)
adalah makhluk hidup (P).
o Premis minor : Salah satu mahasiswa
(M) adalah Amir (S)
o Konklusi : Amir (S) adalah makhluk
hidup (P)
P-M S-M S-P
o Premis mayor : Belajar (P) adalah
kewajiban semua mahasiswa (M).
o Premis minor : Sintia (S) adalah
mahasiswa (M)
o Konklusi : Sintia (S) mempunyai
kewajiban untuk belajar (P)
P-M M-S S-P
o Premis mayor : Belajar (P) adalah
kewajiban semua mahasiswa (M).
o Premis minor : Salah satu mahasiswa
(M) adalah Budi (S)
o Konklusi : Budi (S) mempunyai
kewajiban untuk belajar (P)
RELASI CONTRARY
o Relasi contrary Hubungan
berkebalikan proposisi A dengan E
jika salah satu proposisi benar, maka
proposisi yang lain pasti salah
o Jika proposisi A benar, maka
proposisi E pasti salah
o Jika proposisi E benar, maka proposisi
A pasti salah.
o Jika semua mahasiswa adalah orang yang
jujur itu benar (proposisi A benar), maka
pernyataan semua mahasiswa adalah
orang yang tidak jujur itu salah (proposisi
E salah).
o Jika semua mahasiswa adalah bukan orang
yang jujur itu benar (proposisi E benar),
maka pernyataan semua mahasiswa
adalah orang yang jujur itu salah
(proposisi A salah).
RELASI SUB CONTRARY
o Relasi sub contrary Hubungan
berkebalikan proposisi I dengan O :
o Jika proposisi I benar, maka proposisi O dapat
salah
o Jika proposisi O benar, maka proposisi I dapat
salah
o Proposisi I dan O keduanya sama-sama benar
o Proposisi I dan O keduanya sama-sama salah
o Jika jumlah wanita ada 10 orang dan
jumlah wanita yang cantik ada 8 orang itu
benar (proposisi I benar), maka pernyataan
jumlah wanita yang tidak cantik ada 4
orang itu salah (proposisi O salah)
o Jika jumlah wanita ada 10 orang dan
jumlah wanita yang tidak cantik ada 4
orang itu benar (proposisi O benar), maka
pernyataan jumlah wanita yang cantik ada
8 orang itu salah (proposisi I salah)
o Jumlah wanita ada 10 orang, jumlah
wanita yang cantik ada 6 orang (proposisi
I) dan jumlah wanita yang tidak cantik ada
4 orang (proposisi O), maka proposisi I
benar dan proposisi O juga benar
o Jumlah wanita ada 10 orang, jumlah
wanita yang cantik ada 13 orang (proposisi
I) dan jumlah wanita yang tidak cantik ada
11 orang (proposisi O), maka proposisi I
salah dan proposisi O juga salah
RELASI SUB ALTERNAN
o Relasi sub alternan Hubungan proposisi
A dengan I dan proposisi E dengan O
o Proposisi A menjamin kebenaran proposisi
I, tetapi proposisi I tidak menjamin
kebenaran proposisi A
o Proposisi E menjamin kebenaran proposisi
O, tetapi proposisi O tidak menjamin
kebenaran proposisi E.
o Jika semua peserta berjumlah 20 orang
dan semuanya adalah WNI itu benar
(proposisi A benar), maka 7 orang
peserta adalah WNI pasti benar
(proposisi I dijamin benar)
o Jika bebarapa orang peserta adalah
WNI itu benar, maka tidak menjamin
bahwa semua peserta adalah WNI.
o Jika semua peserta berjumlah 20 orang
dan semuanya adalah bukan WNI itu
benar (proposisi E benar), maka 5
orang peserta adalah bukan WNI pasti
benar (proposisi O dijamin benar)
o Jika bebarapa orang peserta adalah
bukan WNI itu benar, maka tidak
menjamin bahwa semua peserta adalah
bukan WNI.
RELASI SUB CONTRADICTORY
o Relasi contradictory Hubungnan
pertentangan proposisi A dengan O dan
proposisi E dengan I Dua proposisi yang
bertentangan, keduanya tidak dapat samasama benar atau sama-sama salah
o Jika proposisi A benar maka proposisi O salah,
jika proposisi O benar maka proposisi A salah.
o Jika proposisi E benar proposisi I pasti salah,
jika proposisi I benar maka proposisi E salah.
o Jika semua peserta ada 20 orang dan
semua peserta adalah WNI itu benar
(proposisi A benar), maka beberapa
peserta (misalnya 5 orang) adalah bukan
WNI itu salah (proposisi O salah).
o Jika semua peserta berjumlah 20 orang
dan semua peserta adalah bukan WNI itu
benar (proposisi E benar), maka beberapa
peserta (misalnya 5 orang) adalah WNI itu
salah (proposisi I salah)
Sekian
Terima kasih
OLEH : MULYO WIHARTO
LOGIKA
o Logika adalah ilmu pengetahuan
tentang cara mencapai kesimpulan
secara lurus setelah didahului
seperangkat premis.
o Logika adalah metoda atau teknik yang
diciptakan untuk meneliti ketepatan
penalaran.
PENALARAN
o Penalaran adalah proses mencari
proposisi baru berdasarkan proposisi
yang sudah ada dan dianggap benar.
o Syarat kesimpulan yang lurus :
1. Susunan premis harus tepat
2. Struktur proposisi harus tetap
3. Kesimpulan dibuat dari proposisi
yang benar.
PREMIS
o Premis berasal dari kata premissus atau
praemittere yang artinya sebelum
mengirim.
o Premis atau antesedens adalah
proposisi yang dijadikan sebagai dasar
penarikan kesimpulan. Premis dinamai
sesuai dengan term yang
dikandungnya.
PREMIS MAYOR
o Premis mayor mengandung term
predikat (P) dan berupa kelas (M) atau
M-P/P-M.
o Premis mayor M-P Semua mahasiswa
(M) adalah makhluk hidup (P).
o Premis mayor P-M Belajar (P) adalah
kewajiban semua mahasiswa (M).
PREMIS MINOR
o Premis minor mengandung term subyek
(S) dan berupa anggota kelas (M) atau SM/M-S
o Premis minor S-M Juwita (S) adalah
mahasiswa (M)
o Premis minor M=S Salah satu
mahasiswa (M) adalah Amir (S)
KONKLUSI
o Konklusi atau premis ketiga diturunkan
dari premis mayor dengan bantuan
premis minor
o Premis mayor mengandung term P-M
dan premis minor mengandung term SM seharusnya konklusinya P-M S-M
atau S-M P-M.
o M adalah term tengah (terminus medius) atau
term yang tidak muncul dalam kesimpulan
konklusinya bukan P-M S-M atau S-M P-M
tetapi P-S atau S-P.
o Konklusi : Juwita (S) adalah makhluk hidup (P)
o Konklusi : Salah satu makhluk hidup (P)
adalah Amir (S)
o
o
HUKUM SILOGISME
o Jumlah term dalam silogisme tidak
boleh lebih dari tiga, yakni : S, M, P.
1. Semua artis (M) mempunyai fans (P)
2. Kris Dayanti (S) adalah artis (M)
3. Jadi, Kris Dayanti (S) mempunyai
fans (P)
HUKUM SILOGISME
o Term tengah (M) tidak boleh terdapat
dalam konklusi
1. Semua parfum (M) mempunyai
aroma yang khas
2. Rexona adalah parfum (M)
3. Jadi, Rexona mempunyai aroma yang
khas
HUKUM SILOGISME
o Term tengah (M) setidaknya satu kali
harus berdistribusi
1. Semua baterry (M) mempunyai
energi
2. Accu adalah baterry
3. Jadi, accu mempunyai energi
SILOGISME STANDAR
o Premis mayor mengandung term
predikat (P), term tengah (M) dan
berbentuk kelas
o Premis minor mengandung term
subyek (S), term tengah (M) dan
berbentuk anggota anggota kelas
o Konklusi mengandung term S dan P
namun tidak mengandung term M.
o Premis mayor mengandung term
predikat (P) dan berupa kelas (M) atau
M-P.
o Premis minor mengandung term subyek
(S) dan berupa anggota kelas (M) atau SM
o Konklusi mengandung term S dan P
namun tidak mengandung term M atau
S-P.
KOMBINASI SILOGISME
1. M-P
S-M
S-P
2. M-P
M-S
S-P
3. P-M
S-M
S-P
4. P-M
M-S
S-P
M-P S-M S-P
o Premis mayor : Semua mahasiswa (M)
adalah makhluk hidup (P).
o Premis minor : Juwita (S) adalah
mahasiswa (M)
o Konklusi : Juwita (S) adalah makhluk
hidup (P)
M-P M-S S-P
o Premis mayor : Semua mahasiswa (M)
adalah makhluk hidup (P).
o Premis minor : Salah satu mahasiswa
(M) adalah Amir (S)
o Konklusi : Amir (S) adalah makhluk
hidup (P)
P-M S-M S-P
o Premis mayor : Belajar (P) adalah
kewajiban semua mahasiswa (M).
o Premis minor : Sintia (S) adalah
mahasiswa (M)
o Konklusi : Sintia (S) mempunyai
kewajiban untuk belajar (P)
P-M M-S S-P
o Premis mayor : Belajar (P) adalah
kewajiban semua mahasiswa (M).
o Premis minor : Salah satu mahasiswa
(M) adalah Budi (S)
o Konklusi : Budi (S) mempunyai
kewajiban untuk belajar (P)
RELASI CONTRARY
o Relasi contrary Hubungan
berkebalikan proposisi A dengan E
jika salah satu proposisi benar, maka
proposisi yang lain pasti salah
o Jika proposisi A benar, maka
proposisi E pasti salah
o Jika proposisi E benar, maka proposisi
A pasti salah.
o Jika semua mahasiswa adalah orang yang
jujur itu benar (proposisi A benar), maka
pernyataan semua mahasiswa adalah
orang yang tidak jujur itu salah (proposisi
E salah).
o Jika semua mahasiswa adalah bukan orang
yang jujur itu benar (proposisi E benar),
maka pernyataan semua mahasiswa
adalah orang yang jujur itu salah
(proposisi A salah).
RELASI SUB CONTRARY
o Relasi sub contrary Hubungan
berkebalikan proposisi I dengan O :
o Jika proposisi I benar, maka proposisi O dapat
salah
o Jika proposisi O benar, maka proposisi I dapat
salah
o Proposisi I dan O keduanya sama-sama benar
o Proposisi I dan O keduanya sama-sama salah
o Jika jumlah wanita ada 10 orang dan
jumlah wanita yang cantik ada 8 orang itu
benar (proposisi I benar), maka pernyataan
jumlah wanita yang tidak cantik ada 4
orang itu salah (proposisi O salah)
o Jika jumlah wanita ada 10 orang dan
jumlah wanita yang tidak cantik ada 4
orang itu benar (proposisi O benar), maka
pernyataan jumlah wanita yang cantik ada
8 orang itu salah (proposisi I salah)
o Jumlah wanita ada 10 orang, jumlah
wanita yang cantik ada 6 orang (proposisi
I) dan jumlah wanita yang tidak cantik ada
4 orang (proposisi O), maka proposisi I
benar dan proposisi O juga benar
o Jumlah wanita ada 10 orang, jumlah
wanita yang cantik ada 13 orang (proposisi
I) dan jumlah wanita yang tidak cantik ada
11 orang (proposisi O), maka proposisi I
salah dan proposisi O juga salah
RELASI SUB ALTERNAN
o Relasi sub alternan Hubungan proposisi
A dengan I dan proposisi E dengan O
o Proposisi A menjamin kebenaran proposisi
I, tetapi proposisi I tidak menjamin
kebenaran proposisi A
o Proposisi E menjamin kebenaran proposisi
O, tetapi proposisi O tidak menjamin
kebenaran proposisi E.
o Jika semua peserta berjumlah 20 orang
dan semuanya adalah WNI itu benar
(proposisi A benar), maka 7 orang
peserta adalah WNI pasti benar
(proposisi I dijamin benar)
o Jika bebarapa orang peserta adalah
WNI itu benar, maka tidak menjamin
bahwa semua peserta adalah WNI.
o Jika semua peserta berjumlah 20 orang
dan semuanya adalah bukan WNI itu
benar (proposisi E benar), maka 5
orang peserta adalah bukan WNI pasti
benar (proposisi O dijamin benar)
o Jika bebarapa orang peserta adalah
bukan WNI itu benar, maka tidak
menjamin bahwa semua peserta adalah
bukan WNI.
RELASI SUB CONTRADICTORY
o Relasi contradictory Hubungnan
pertentangan proposisi A dengan O dan
proposisi E dengan I Dua proposisi yang
bertentangan, keduanya tidak dapat samasama benar atau sama-sama salah
o Jika proposisi A benar maka proposisi O salah,
jika proposisi O benar maka proposisi A salah.
o Jika proposisi E benar proposisi I pasti salah,
jika proposisi I benar maka proposisi E salah.
o Jika semua peserta ada 20 orang dan
semua peserta adalah WNI itu benar
(proposisi A benar), maka beberapa
peserta (misalnya 5 orang) adalah bukan
WNI itu salah (proposisi O salah).
o Jika semua peserta berjumlah 20 orang
dan semua peserta adalah bukan WNI itu
benar (proposisi E benar), maka beberapa
peserta (misalnya 5 orang) adalah WNI itu
salah (proposisi I salah)
Sekian
Terima kasih