: Sistem Informasi Penelitian Universitas Kristen Satya Wacana J02105

Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO)
1

ANALISIS MANFAAT BISNIS INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI
MENGGUNAKAN RANTI’S GENERIC IS/IT BUSINESS VALUE
PADA PERUSAHAAN RITEL DI INDONESIA
1, 2

Ni Made Wili Septiarini1, Frederik Samuel Papilaya2
Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Dr. O. Notohamidjojo, Kel. Blotongan, Kec. Sidorejo, Salatiga – 50714, Indonesia
e-mail: 1nimadeseptiarini@gmail.com, 2samuel.papilaya@gmail.com

Abstrak
Kemampuan untuk mendapatkan manfaat bisnis dari investasi SI/TI merupakan indikator
tercapainya tujuan bisnis suatu perusahaan. Namun, tidak sedikit proyek SI/TI yang belum
memberikan hasil sesuai dengan biaya investasi yang sudah dikeluarkan karena kurangnya
pemahaman pihak manajemen akan kebutuhan operasional perusahaan. Dengan demikian, maka
dibutuhkan upaya untuk menilai manfaat investasi SI/TI bagi perusahaan berupa yang terhitung
(tangible) maupun yang tidak terhitung (intangible) sebagai acuan untuk mengetahui tingkat
kematangan manajemen investasi SI/TI perusahaan. Penelitian ini mendiskusikan pengidentifikasian

manfaat investasi SI/TI berdasarkan Ranti’s Generic IS/IT Business Value untuk mengetahui
kematangan manajemen investasi SI/TI pada salah satu perusahaan ritel di Indonesia. Proses mengkaji
menggunakan Ranti’s Generic IS/IT Business Value menghasilkan hubungan sebab akibat untuk
menggambarkan pemetaan pada manfaat bisnis. Hasil yang didapatkan berupa 16 sub-kategori yang
masuk ke dalam 8 kategori manfaat relevan akan menjadi rekomendasi bagi pihak manajemen
perusahaan untuk mengembangkan investasi proyek SI/TI yang lebih efektif dan efisien agar
meningkatkan kinerja organisasi.
Kata kunci: Manfaat Bisnis, Investasi SI/TI, Ranti’s Generic IS/IT Business Value
Abstract
The ability to derive business benefits from IS/IT investments is an indicator of the achievement
of a company's business objectives. However, not a few IS/IT projects that have not provided results
in accordance with the investment costs that have been issued due to lack of understanding of the
management of the company's operational needs. Thus, it is necessary to evaluate the benefits of IS/IT
investment for tangible and intangible investments as a reference to determine the level of maturity of
investment management of IS/IT companies. This study discusses the identification of IS/IT investment
benefits based on Ranti's Generic IS/IT Business Value to determine the maturity of IS/IT investment
management in one of the retail companies in Indonesia. The review process using Ranti's Generic
IS/IT Business Value generates a causal relationship to illustrate mapping on business benefits. The
results obtained in the form of 16 sub-categories belonging to the 8 relevant benefit categories will be
a recommendation for company management to develop more efficient and efficient SI / IT project

investment in order to improve organizational performance
Keywords: Business Benefits, IS/IT Investment, Ranti's Generic IS/IT Business Value

1. PENDAHULUAN
Perencanaan investasi Sistem Informasi/Teknologi Informasi (SI/TI) yang matang dan
optimal akan membantu perusahaan dalam mencapai tujuan bisnis perusahaan. [1] Tercapainya
tujuan bisnis tersebut dapat diukur melalui kemampuan perusahaan untuk mendapatkan manfaat
atau nilai dari investasi SI/TI yang dilakukan, yaitu berupa peningkatan produktivitas dan kinerja
bisnis, menciptakan efisiensi dan inovasi layanan atau produk bagi pelanggan, serta meningkatkan
pangsa pasar. [2] Dalam melakukan investasi SI/TI, nilai uang dan waktu sangat berpengaruh
Jurnal Sistem Informasi Indonesia (JSII) Volume 2 Nomor 1 (2017)

ISSN: 2460 – 6839

Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO)
2
dalam perhitungan manfaat yang dapat diperoleh. Hal inilah yang diharapkan oleh perusahaan
untuk mendapatkan keuntungan sesuai dengan jumlah investasi SI/TI yang telah dilakukan, baik
pada masa kini maupun yang akan datang.
Namun, fakta menyatakan masih banyak proyek SI/TI yang tidak memberikan hasil sesuai

dengan biaya investasi yang sudah dikeluarkan perusahaan. Hal ini disebabkan oleh tidak tepatnya
pihak manajemen dalam proses pemilihan investasi SI/TI, akibat kurang memahami kebutuhan
operasional perusahaan. Dengan demikian, maka perusahaan perlu melakukan upaya antisipasi
dengan memperkirakan seberapa besar investasi tersebut memberikan manfaat bagi perusahaan
berupa yang terhitung (tangible) maupun yang tidak terhitung (intangible). [3] Penilaian dari
manfaat investasi SI/TI itulah yang akan menjadi salah satu acuan untuk mengetahui tingkat
kematangan manajemen investasi SI/TI di suatu perusahaan.
Sebagai salah satu perusahaan ritel di Indonesia, PT. XYZ telah memanfaatkan SI/TI untuk
membantu proses bisnis perusahaan. Perkembangan teknologi pada PT. XYZ dimulai dengan
pengembangan aplikasi menggunakan bahasa pemrograman Clipper . Semakin besar dan
bertambahnya kebutuhan perusahaan, maka tuntutan user dari segi keamanan data pun meningkat,
sehingga pada tahun 2016 dimulailah proyek investasi SI/TI berupa migrasi sistem dari yang
berbasis Clipper ke Oracle R12 untuk menunjang kinerja bagian Finance and Accounting
Department (FAD).
Departemen IT bagian Software Development di PT. XYZ merupakan bagian yang bertugas
khusus untuk menunjang kinerja FAD dalam bidang teknologi. Dengan adanya proyek migrasi
Clipper ke Oracle R12, maka Software Development turut andil dalam proses migrasi mulai dari
perencanaan, implementasi, hingga maintenance yang masih dilakukan hingga saat ini. Dalam
proses migrasi ini, perlu dilakukan kajian manfaat apakah nilai yang telah diinvestasikan
sebanding dengan manfaat yang didapat. Kajian manfaat tersebut dapat digunakan PT. XYZ untuk

memonitor aktivitas organisasi dan menilai keberhasilan investasi setelah migrasi dilakukan. Salah
satu metode yang dapat digunakan dalam mengkaji manfaat investasi SI/TI tersebut adalah dengan
menggunakan Ranti’s Generic IS/IT Business Value. Ranti’s Generic IS/IT Business Value
merupakan metode dalam menilai manfaat investasi SI/TI sebab dikembangkan berdasarkan 60
kasus implementasi TI pada berbagai sektor di Indonesia, sehingga dapat digunakan sebagai dasar
untuk menetapkan pengukuran atau kuantifikasi manfaat bisnis SI/TI pada perusahaan ritel PT.
XYZ.
Penelitian pada Lembaga Keuangan Mikro di Jakarta terkait dengan komputasi awan (cloud
computing) menunjukkan bahwa hanya sedikit Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang menyadari
isu seputar investasi TI, sehingga perlu dianalisis nilai ekonomi dari penerapan cloud computing di
BPR. Penganalisisan diawali dengan mengidentifikasi dan mengukur relevansi manfaat SI/TI
menggunakan metode Ranti’s IS/IT Generic Business Value dan selanjutnya menempatkan nilai
yang diukur pada metode Economic Value Added (EVA) untuk analisis keuangan. Nilai EVA yang
positif menunjukkan bahwa cloud computing dapat memberikan solusi bagi masalah yang dihadapi
BPR. [4]
Strategi mengelola investasi TI penting untuk mendukung keberhasilan tata kelola TI pada
perusahaan, salah satunya dengan mengetahui tingkat kematangan manajemen investasi TI.
Pengaplikasian Generic IS/IT Business Value untuk mengukur peningkatan level kematangan
manajemen investasi TI pada perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menunjukkan
bahwa level kematangan manajemen investasi TI meningkat dari level 1 menjadi level 3. [2]

Analisis manfaat bisnis juga dilakukan pada Bank XYZ yang memanfaatkan SI/TI untuk
mendukung proses bisnis perusahaan dalam bentuk aplikasi internet banking. Penggunaan
pemetaan tabel Ranti’s Generic IS/IT Business Value terhadap aplikasi internet banking ini dapat
Jurnal Sistem Informasi Indonesia (JSII) Volume 2 Nomor 1 (2017)

ISSN: 2460 – 6839

Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO)
3
membantu dalam menganalisa manfaat apa saja yang bisa didapatkan dengan implementasi
internet banking. Pengelompokan manfaat yang didapatkan yaitu manfaat karena menghindari
biaya (dari) biaya kehilangan dan penundaan, serta meningkatkan pendapatan (yang disebabkan
oleh) meningkatkan kepercayaan pelanggan. [5]
Hubungan dari 3 (tiga) penelitian sebelumnya dengan penelitian yang penulis lakukan adalah
mengenai kerangka dan metode untuk mengidentifikasi manfaat yang diperoleh perusahaan dari
suatu investasi SI/TI. Dimana dengan adanya pengidentifikasian tersebut, memberikan kontribusi
positif berupa manfaat ekonomis dari pengelolaan investasi SI/TI yang nantinya berpengaruh pada
siklus hidup investasi SI/TI dan aktivitas organisasi di perusahaan.
Tulisan ini mendiskusikan pengidentifikasian manfaat investasi SI/TI berdasarkan Ranti’s
Generic IS/IT Business Value untuk mengetahui kematangan manajemen investasi SI/TI pada

perusahaan ritel PT. XYZ. Sebagai studi kasus, maka pengidentifikasian manfaat investasi SI/TI
untuk mengetahui kematangan manajemen investasi SI/TI ini dilakukan pada salah satu proyek
investasi SI/TI, yaitu migrasi Clipper ke Oracle R12. Setelah mengetahui kematangan manajemen
investasi, maka hasil yang didapatkan akan menjadi rekomendasi bagi pihak manajemen
perusahaan agar mengembangkan investasi proyek SI/TI yang lebih efektif dan efisien untuk
meningkatkan kinerja organisasi.

2. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus berdasarkan tahapan penelitian seperti
yang ditunjukkan pada Gambar 1. Dalam penelitian yang penulis lakukan, terdapat tiga tahapan
dimana seluruh informasi terkait perusahaan ritel ini didapatkan dari sumber-sumber internal
perusahaan melalui wawancara maupun uji dokumen yang tidak dipublikasikan.
Tahap 1. Memahami proses migrasi dan sistem Oracle R12
Input: Perkembangan, penganggaran, dan cara kerja sistem
Metode: Wawancara dan observasi
Output: Gambaran sistem setelah menggunakan Oracle R12

Tahap 2. Mengidentifikasi manfaat bisnis SI/TI pada sistem baru
Input: Data relevan penelitian (gambaran sistem Oracle R12) dan hasil
wawancara

Metode: Studi pustaka, observasi, wawancara
Ranti’s Generic IS/IT Business Value
Tahap 3. Membuat pemodelan manfaat bisnis SI/TI
Input: Daftar investasi TI pada tahap 2
Metode: Studi pustaka, diskusi dengan user
Output: Model manfaat bisnis dan simpulan dari investasi TI

Gambar 1. Tahapan Penelitian
Berdasarkan Gambar 1, pada tahap pertama akan dilakukan proses untuk menelaah sistem
baru Oracle R12 dengan memahami gambaran umum sistem. Hal yang akan ditelaah yaitu
perkembangan sistem dari awal pembangunan sampai dengan sekarang dan mengenai cara kerja
sistem yang didapatkan melalui observasi langsung terhadap aplikasi yang ada. Penulis
Jurnal Sistem Informasi Indonesia (JSII) Volume 2 Nomor 1 (2017)

ISSN: 2460 – 6839

Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO)
4
menggunakan metode pengumpulan data berupa wawancara untuk mengetahui ketiga hal tersebut
dari pihak terkait di Perusahaan.

Tahap ke-2 merupakan tahap mengidentifikasi manfaat bisnis SI/TI pada sistem baru. Hasil
pada tahap 2 yang berupa daftar investasi TI berdasarkan tabel Ranti’s Generic IS/IT Business
Value didapatkan melalui studi pustaka dan wawancara. Studi pustaka dilakukan dengan mencari
dokumen-dokumen mengenai metode Ranti’s Generic IS/IT Business Value pada jurnal terkait.
Wawancara kembali dilakukan untuk mencocokkan teori pada Ranti’s Generic IS/IT Business
Value dengan fakta yang ada pada studi kasus penelitian. Selain itu, data yang didapatkan selama
observasi pada tahap 1 juga akan digunakan untuk menghasilkan output dari tahap 2 ini.
Tahap terakhir pada penelitian ini adalah pembuatan model manfaat bisnis SI/TI dari sistem
yang telah digunakan. Pemodelan manfaat bisnis SI/TI didapatkan dari manfaat bisnis yang
relevan berdasarkan penyederhaan daftar investasi yang ada. Selanjutnya, model manfaat bisnis
tersebut akan dikorelasikan dengan manfaat investasi bisnis di PT. XYZ berdasarkan metode
Ranti’s Generic IS/IT Business Value dan digunakan untuk mengetahui tingkat kematangan
manajemen investasi SI/TI.
Investasi IT merupakan hal yang penting agar perusahaan mempunyai daya saing di
lingkungan bisnis yang dinamis dan kompetitif. Tentunya peningkatan belanja TI harus dibarengi
dengan peningkatan kualitas penilaian investasi. Beberapa survey menunjukkan penilaian investasi
TI merupakan sebuah masalah di banyak organisasi karena lebih dari 86% eksekutif bisnis
menggunakan metode penilaian keuangan Return on Investment (ROI) untuk menilai investasi TI,
sedangkan hanya 18% dari 456 Chief Information Officer (CIO) yang menggunakan ROI, akibat
lebih memilih penilaian dari segi ketepatan waktu dan biaya proyek dan efek manfaat yang

dihasilkan [6]. Manfaat tersebut berupa peningkatan kinerja bisnis, peningkatan produktivitas,
menciptakan efisiensi, meningkatkan pangsa pasar, meningkatkan inovasi layanan dan produk baru
bagi pelanggan, dan meningkatkan kemampuan perusahaan untuk mengintegrasikan proses bisnis
dalam perusahaan [1].
Upaya identifikasi dan klasifikasi manfaat bisnis SI/TI yang didapatkan organisasi telah
dilakukan oleh beberapa peneliti dengan menggunakan metode positivist. Remenyi membagi
manfaat bisnis menjadi 4 bagian yaitu easy to quantify (EQT) atau hard benefit, hard-to quantify
tangible (HQT), easy-to-quantify intangible (EQI), dan hard-to-quantify intangible (HQI) atau
strategic/soft benefit. Sedangkan Parker membaginya menjadi 3 bagian saja yaitu manfaat nyata –
mudah diukur (tangible), manfaat tidak nyata – sulit diukur (intangible), dan manfaat nyata – sulit
diukur atau sebaliknya (quasitangible). [7]
Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk menilai manfaat bisnis dan
mengevaluasi investasi SI/TI, antara lain IT Value Network yang dikembangkan oleh Read, serta
IT Valuation Matrix dan Ranti’s Generic IT/IS Business Value yang dikembangkan oleh Benny
Ranti. Ketiga metode tersebut memperhitungkan pendekatan finansial dan non-finansial,
perbedaannya terletak pada tahapan dan alat ukur evaluasi yang dilakukan. Selain itu, Benny Ranti
juga memaparkan beberapa metodologi konvensional yakni Real Option Valuation (ROV),
Balanced Scorecard (BSC), Economic Value Added (EVA), Return On Management (ROM),
Multi-Objective Multi Criteria (MOMC), dan Information Economics (IE) dari Parker. [8]
Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode Ranti’s Generic IS/IT Business Value yang

merupakan hasil penelitian Ranti [9]. Penggunaan metode ini sesuai untuk menilai manfaat bisnis
investasi SI/TI bisnis ritel di Indonesia karena menggunakan metodologi hermeneutic berdasarkan
60 kasus implementasi TI pada berbagai organisasi di Indonesia, menafsirkan makna sumber data
dalam bentuk dokumen tanpa terlalu banyak memperhatikan faktor intangibility manfaat bisnis TI,
serta metode ini memuat 13 kategori dan 73 sub-kategori manfaat bisnis SI/TI yang telah
Jurnal Sistem Informasi Indonesia (JSII) Volume 2 Nomor 1 (2017)

ISSN: 2460 – 6839

Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO)
5
disesuaikan bagi proses bisnis negara berkembang. Jika dibandingkan dengan negara berkembang
lainnya maka Indonesia memiliki tiga manfaat bisnis yang unik, yaitu (1) mengurangi biaya
berlangganan (Reducing subscription cost); (2) meningkatkan image dari peraturan yang
dijalankan (Increasing image caused by complying with regulation); dan (3) meningkatkan citra
dari penggunaan system yang bermerk (Increasing image caused by using Branded System). [10]
Menurut Ranti terdapat beberapa alasan untuk melakukan evaluasi terhadap investasi SI/TI
yaitu supaya mendapatkan justifikasi dari proyek SI/TI, memampukan organisasi untuk
menciptakan keunggulan kompetitif, mengembangkan bisnis baru, memperbaiki kinerja dan
produktivitas, serta menyediakan alat ukur untuk memonitor investasi SI/TI yang telah maupun

akan dilakukan. [1]

3. HASIL DAN PEMBAHASAN
PT. XYZ melakukan migrasi sistem dari Clipper ke Oracle R12 finance untuk lebih dari 5
unit perusahaan pada awal semester pertama tahun 2017. Berdasarkan wawancara yang telah
dilakukan, perpindahan ini didasari oleh beberapa alasan, yaitu proses maintenance yang susah
dilakukan karena minimnya sumber daya manusia yang menguasai dan mampu menangani
Clipper. Aplikasi Clipper juga mulai dirasa tidak mampu memenuhi kebutuhan perusahaan akan
pencatatan data yang semakin besar. Clipper hanya mampu memfasilitasi pencatatan jurnal
sehingga tidak bisa menambahkan fungsi promosi dan diskon, serta laporan yang terbentuk tidak
detail karena Clipper hanya fokus dalam menangani basis data.
Pada proses implementasi investasi Oracle R12 finance, PT. XYZ memerlukan beberapa
persiapan diantaranya server dan license untuk lebih dari 20 user yang terbagi dalam lebih dari 5
unit perusahaan. Proses migrasi ini berlangsung dengan membutuhkan waktu 1 bulan kerja.
Dimana tim IT support bertugas untuk melakukan setup Oracle R12 dalam hal ini untuk
melakukan setup bank, customer , dan supplier dari Clipper ke Oracle R12, melakukan proses
Open Balance (OPBAL), memberi pelatihan pemakaian dan pendampingan kepada user ,
menangani masalah atau komplain yang muncul dari user , serta menjembatani antara user dengan
programmer . Migrasi ini berjalan dengan metode konversi langsung (Direct Conversion/plunge
strategy) dimana sistem Clipper dihentikan pemakaiannya dan langsung mengganti dengan sistem
Oracle R12 secara keseluruhan.
Proses mengidentifikasi manfaat bisnis SI/TI dilakukan dengan wawancara. Berdasarkan
wawancara, penulis dapat mengkategorikan data yang didapat mengenai manfaat bisnis dari hasil
wawancara dengan narasumber. Berdasarkan data wawancara, terdapat 27 potensi manfaat
investasi SI/TI pada PT. XYZ dalam proyek migrasi Clipper ke Oracle R12. Hasil manfaat bisnis
SI/TI kemudian dipetakan ke dalam Ranti’s Generic IS/IT Business Value seperti Tabel 1. Tabel 1
menjelaskan bagaimana manfaat yang disebutkan sesuai dengan kategori pada Ranti’s Generic
IS/IT Business Value dapat menjadi manfaat bisnis pada investasi Oracle R12 di PT. XYZ.
Tabel 1. Identifikasi Manfaat Bisnis Berdasarkan Ranti’s Generic IS/IT Business Value
Sub-Kategori Ranti’s Generic IS/IT
Kode
Keterangan
Business Value
RCO-01 Mengurangi/menekan biaya dari Bagian finance dapat melakukan transaksi via
biaya telekomunikasi
Oracle R12 tanpa meminta bantuan support
untuk melakukan backup dan restor e terlebih
dahulu.
RCO-07 Mengurangi/menekan biaya dari Telah disediakan modul bagi user dan
biaya pelatihan per setiap karyawan tampilan yang baik dan mudah dimengerti.
RCO-10 Mengurangi/menekan biaya dari Report dapat dibuka dalam bentuk PDF, CSV,
Jurnal Sistem Informasi Indonesia (JSII) Volume 2 Nomor 1 (2017)

ISSN: 2460 – 6839

Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO)
6
biaya cetak dokumen dan ATK

IPR-01

IPR-03

IPR-04

APR-03

APR-04
APR-07

Meningkatkan produktivitas karena
disebabkan oleh restrukturisasi
pembagian fungsi kerja
Meningkatkan produktivitas karena
disebabkan
oleh
kemudahan
analisis
Meningkatkan produktivitas karena
disebabkan oleh meningkatkan
kepuasan karyawan
Mempercepat proses dari proses
pembuatan laporan
Mempercepat proses dari proses
persiapan data
Mempercepat proses dari proses
transaksi

APR-08

Mempercepat proses dari proses
pengambilan keputusan

RRI-01

Mengurangi risiko dari kesalahan
hitung
Mengurangi risiko dari piutang tak
tertagih
Mengurangi risiko dari kehilangan
data

RRI-02
RRI-05

RRI-06
RRI-09

Mengurangi risiko dari kesalahan
data
Mengurangi risiko dari pemalsuan

RRI-10

Mengurangi
risiko
dari
penipuan/kecurangan admininstrasi

RRI-12

Mengurangi risiko dari kesalahan
pengelolaan asset
Meningkatkan keakuratan dari data

IAC-03

IAC-05

Meningkatkan
keputusan

keakuratan

dari

ACI-01

Mempercepat cash in disebabkan

dan EXCEL. Pada bentuk cetakan pun, report
dapat diatur letak maupun lebarnya sehingga
lebih hemat dalam pencetakan dokumen.
Satu karyawan dapat menangani 1 program
Oracle R12 yang digunakan untuk beberapa
unit kerja.
Report yang terbentuk langsung berupa jurnal
laporan keuangan sehingga mempermudah
dalam analisis keuangan.
Proses closing balance yang termonitor
sehingga pembuatan laporan menjadi lebih
mudah dan tidak terlambat.
Laporan dibuat bertahap sehingga mengurangi
kesalahan di awal dan sudah otomatis masuk
ke dalam sistem.
Data yang tersimpan dapat dicari dan terdapat
log user yang melakukan pengubahan data.
Supplier dapat melakukan Tanda Tukar Faktur
(TTF) online sendiri tanpa perlu ke Kantor
Pusat, sehingga transaksi dapat dikerjakan
dalam 1 hari.
Keputusan yang diambil berasal dari report
yang mudah dimengerti sehingga membantu
dalam proses persetujuan pengeluaran kas.
Perhitungan tidak dilakukan secara manual dan
sesuai dengan perhitungan sistem.
Semua piutang masuk ke sistem dan terdapat
kontrol tanggal penagihan.
Data sudah terpusat pada server , berbeda
dengan Clipper yang tidak menggunakan
server karena 1 komputer dijadikan tempat 1
database,
sehingga
apabila
komputer
mengalami masalah akan berdampak pada
kehilangan data.
Proses pencatatan keuangan dilakukan secara
bertahap dan termonitor
Pencatatan sudah otomatis masuk ke sistem
Oracle, terdapat ID pengunggah data di setiap
transaksi
Ada history dan pembatasan hak akses
sehingga pembatalan invoice hanya dapat
dilakukan oleh manager. Data yang diproses
dari toko tidak bisa diubah oleh user.
Nilai penyusutan asset tercatat dan bisa
dimutasi.
Data yang ada di sistem merupakan data yang
valid dan sudah dikoreksi oleh bagian
keuangan tiap unit kerja.
Dalam mendukung keputusan perusahaan
dibutuhkan laporan keuangan yang mudah
dipahami. Misalnya keputusan perusahaan
untuk membeli barang dengan jumlah yang
sesuai dengan pendapatan tiap bulan.
Piutang tercatat dalam sistem dan ada history,

Jurnal Sistem Informasi Indonesia (JSII) Volume 2 Nomor 1 (2017)

ISSN: 2460 – 6839

Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO)
7

IIM-04

IQU-01

IQU-02

IIS-03

ICA-02

ACO-02

ACO-03

karena mempercepat pengiriman sehingga perusahaan mudah mengetahui mana
tagihan
piutang yang akan jatuh tempo dan akan segera
mengirim tagihan.
Meningkatkan citra disebabkan Menjadi nilai lebih untuk investor karena
oleh menggunakan merk terkenal
jurnal akan lebih terpercaya dan sudah tercatat
semua setelah menggunakan Oracle R12.
Meningkatkan
kualitas
dari Terdapat notifikasi kepada supplier untuk
manajemen penyedia/pemasok
tagihan TTF online sehingga meningkatkan
kepuasan supplier dengan pembayaran yang
lancer.
Meningkatkan kualitas dari hasil Hasil kerja dalam bentuk laporan keuangan
kerja
meningkat kualitasnya karena sudah tercatat
semua dengan template yang rapi.
Meningkatkan layanan internal dari Proses Permohonan Uang Muka (PUM),
layanan untuk karyawan
penggajian, dan reimburse menjadi lebih cepat
karena karyawan dapat menginput langsung
dan dapat menjadi jurnal secara otomatis
Meningkatkan
keunggulan Transaksi keuangan yang semakin mudah dan
kompetitif
disebabkan
oleh cepat pencatatannya membuat perusahaan
mempercepat terbentuknya bisnis sudah berfokus ada pengembangan bisnis
baru
perusahaan baik itu penambahan unit kerja
maupun cabang.
Menghindari biaya dari biaya Oracle R12 memang lebih mahal di awal
pemeliharaan
(biaya server dan license), namun untuk biaya
pemakaian dan maintenance turun karena tidak
perlu melakukan backup, restore, dan
pemberian index data secara manual setiap
hari.
Menghindari biaya dari biaya Sebelum menggunakan Oracle R12, database
kehilangan dan penundaan
terdapat pada tiap komputer sehingga jika ada
komputer yang bermasalah maka pekerjaan
akan tertunda dan dapat berakibat pada
pemberian penalti untuk pembayaran tagihan
yang sudah jatuh tempo.

Pengkajian manfaat bisnis SI/TI tersebut kemudian akan disederhakan untuk mencari
relevansi dan menghindari adanya redundansi pengidentifikasian manfaat. Pada tahap ini,
dibutuhkan masukan berupa diskusi dan studi pustaka penelitian yang terkait dengan metode
Ranti’s Generic IS/IT Business Value. Manfaat-manfaat tersebut kemudian dianalisis dan
dikelompokkan menjadi 8 kategori yang terdiri dari 16 sub-kategori manfaat, dimana pembagian
ketegori berdasarkan kuantifikasi dari masing-masing manfaat yang diidentifikasi. Manfaat bisnis
yang relevan tersebut dimuat pada Tabel 2. Kuantifikasi dilakukan dengan memperhitungkan fakta
berdasarkan observasi lapangan, informasi dan asumsi yang didapat dari hasil wawancara, serta
diskusi dengan narasumber.
Tabel 2. Penyederhanaan Manfaat Bisnis yang Relevan
Kode
Sub-Kategori Ranti’s Generic IS/IT Business Value
RCO-07
Mengurangi/menekan biaya dari biaya pelatihan per setiap karyawan
IPR-01
Meningkatkan produktivitas karena disebabkan oleh restrukturisasi
pembagian fungsi kerja
IPR-03
Meningkatkan produktivitas karena disebabkan oleh kemudahan analisis
APR-03
Mempercepat proses dari proses pembuatan laporan
APR-04
Mempercepat proses dari proses persiapan data
Jurnal Sistem Informasi Indonesia (JSII) Volume 2 Nomor 1 (2017)

ISSN: 2460 – 6839

Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO)
8
APR-07
RRI-01
RRI-05
RRI-10
IAC-03
IAC-05
IIM-04
IQU-01
IQU-02
ACO-02
ACO-03

Mempercepat proses dari proses transaksi
Mengurangi risiko dari kesalahan hitung
Mengurangi risiko dari kehilangan data
Mengurangi risiko dari penipuan/kecurangan admininstrasi
Meningkatkan keakuratan dari data
Meningkatkan keakuratan dari keputusan
Meningkatkan citra disebabkan oleh menggunakan merk terkenal
Meningkatkan kualitas dari manajemen penyedia/pemasok
Meningkatkan kualitas dari hasil kerja
Menghindari biaya dari biaya pemeliharaan
Menghindari biaya dari biaya kehilangan dan penundaan

Dari Tabel 2, kemudian dilanjutkan dengan hubungan antar manfaat yang ada untuk
mengetahui pengaruh dari masing-masing manfaat. Pengaruh tersebut berupa hubungan sebab
akibat yang diperoleh melalui observasi di lapangan berdasarkan manfaat yang sudah
disederhanakan pada Tabel 2. Model manfaat bisnis yang penulis buat merupakan upaya penulis
untuk memudahkan dalam membaca hubungan sebab akibat dari manfaat yang ada sehingga
diperlukan sebuah model yang sederhana dalam bentuk bagan. Model tersebut dibuat dengan
saling mengaitkan manfaat yang sudah disederhanakan sesuai dengan kode pada metode Ranti’s
Generic IS/IT Business Value, kemudian dihubungkan dengan tanda panah satu arah dan
membentuk bagan seperti pada Gambar 2. Hasil akhir dari penyederhaan akan dimuat dalam
RRI-01
IAC-03

IAC-05

IQU-02

IPR-03

IQU-01

APR-07

APR-04

APR-03

RRI-05

IIM-04
ACO-02

RCO-07

IPR-01

RRI-10

ACO-03

bentuk pemodelan manfaat bisnis.
Gambar 2. Pemodelan Manfaat Bisnis dari Investasi SI/TI
Berdasarkan Gambar 2, maka dapat dijelaskan keterkaitan manfaat bisnis yang ada pada
investasi SI/TI tersebut, yaitu dengan adanya investasi Oracle R12 menyebabkan risiko kesalahan
hitung (RRI-01) dan kehilangan data (RRO-05) berkurang, sehingga akurasi data semakin
meningkat (IAC-03). Dengan data akurat, maka keputusan yang diambil pun semakin akurat (IAC05). Perpindahan sistem dari Clipper ke Oracle R12 juga memberikan dampak lain terhadap
perusahaan, yaitu peningkatan citra karena menggunakan merk terkenal (IIM-04). Dengan citra
yang meningkat, masyarakat dalam hal ini supplier pun akan semakin memberi kepercayaan
terhadap perusahaan dengan berinvestasi dan berimplikasi pada peningkatan kualitas dari
manajemen penyedia/pemasok (IQU-01). Hal ini akan menyebabkan proses transaksi (APR-07),
persiapan data (APR-04), dan pembuatan laporan (APR-03) semakin cepat. Pembuatan laporan
yang cepat maka kualitas dari hasil kerja (IQU-02) dan produktivitas karena kemudahan analisis
(IPR-03) laporan keuangan akan meningkat.
Jurnal Sistem Informasi Indonesia (JSII) Volume 2 Nomor 1 (2017)

ISSN: 2460 – 6839

Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO)
9
Investasi SI/TI berupa Oracle R12 finance mengakibatkan adanya restrukturisasi pembagian
fungsi kerja yang berdampak pada produktivitas yang meningkat (IPR-01), dengan adanya
batasan-batasan fungsi kerja tersebut maka risiko penipuan atau kecurangan administrasi (RRI-10)
yang disebabkan oleh karyawan toko, cabang, kantor pusat, maupun dari supplier menjadi
menurun. Menurunnya risiko tersebut akan menghindarkan perusahaan dari biaya kehilangan dan
penundaan (ACO-03) yang mungkin terjadi apabila terdapat kecurangan administrasi. Penggunaan
Oracle R12 yang mudah dipahami tampilannya juga berdampak pada biaya pelatihan setiap
karyawan yang akan berkurang (RCO-07), didukung dengan modul-modul yang sudah disediakan
oleh tim support. Perusahaan pun juga akan terhindar dari biaya pemeliharaan (ACO-02) akibat
dari proses maintenance yang tidak dilakukan setiap hari seperti saat menggunakan sistem Clipper.

4. SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Ranti’s
Generic IS/IT Business Value dapat digunakan dalam pengidentifikasian manfaat bisnis SI/TI
yang ada pada perusahaan ritel di Indonesia. Penggunaan Ranti’s Generic IS/IT Business
Value memberikan pengaruh yang baik terhadap perusahaan dalam meningkatkan keakuratan
serta kecepatan pembukuan laporan keuangan. Identifikasi Ranti’s Generic IS/IT Business Value
juga mengklasifikasikan dari hubungan sebab akibat yang ada pada manfaat bisnis yang ada.
Klasifikasi dari manfaat bisnis SI/TI dibuat dalam pemodelan manfaat bisnis yang diharapkan
untuk menggambarkan pemetaan model manfaat bisnis yang ada pada.
Model manfaat bisnis penggunaan Oracle R12 dalam sistem keuangan pada perusahaan ritel
di Indonesia adalah mengurangi biaya (RCO), meningkatkan produktivitas (IPR), mempercepat
proses (APR), mengurangi resiko (IRR), meningkatkan keakuratan (IAC), meningkatkan citra
(IIM), meningkatkan kualitas (IQU), dan menghindari biaya (ACO). Manfaat bisnis APR dan IRR
merupakan manfaat bisnis yang mendominasi dan memiliki relevansi sub-kategori manfaat bisnis
paling banyak. Dari hasil yang didapat melalui perhitungan kuantifikasi Ranti’s Generic IS/IT
Business Value, dapat dilihat bahwa implementasi Oracle R12 finance layak untuk diterapkan
pada perusahaan ritel di Indonesia.
Investasi TI tidak cukup hanya dinilai secara matematis saja karena terdapat nilai-nilai yang
tidak dapat dikuantifikasikan. Hasil penelitian ini tentunya akan lebih akurat apabila terdapat
analisis yang lebih mendalam lagi untuk manfaat yang bersifat intangible. Oleh karena itu, perlu
adanya kajian lanjut mengenai upaya meningkatkan tingkat kematangan manajemen investasi TI,
sehingga perusahaan tidak hanya menilai namun juga mampu memberikan tindakan terhadap hasil
penilaian tersebut. Perbedaan bidang usaha juga menjadi pembanding mengenai rekomendasi
tindakan yang tepat untuk perusahaan sesuai dengan jenis masing-masing perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Azhar, S., Tambotoh, J., dan Wijaya, A. F., 2015, Analisis Manfaat Bisnis Sistem Informasi
Menggunakan Ranti's Generic IS/IT Business Value untuk Mengukur Investasi Sistem Informasi,
http://ris.uksw.edu/download/makalah/kode/M01614, diakses tanggal 12 Mei 2017.
[2] Ranti, B., Tambotoh, J., 2010, Implementasi Kajian Kelayakan Finansial untuk Meningkatkan
Tingkat Kematangan Manajemen Investasi Teknologi Informasi, Journal of Information Systems,
no. 2, vol. VI, hal. 126-133.
[3] Santoso, L.W., Yulia, dan Wirawan, A., 2014, Analisis Investasi Sistem Informasi dengan
Jurnal Sistem Informasi Indonesia (JSII) Volume 2 Nomor 1 (2017)

ISSN: 2460 – 6839

Association for Information Systems – Indonesia chapter (AISINDO)
10
Menggunakan
Domain
Teknologi

Metode
Information
Economics,
http://repository.petra.ac.id/17044/1/Publikasi1_03023_1383.pdf, diakses tanggal 30 Mei 2017.
[4] Darmadji, P., Ranti, B., 2011, Analisis Kelayakan Ekonomis Cloud Computing Pada Lembaga
Keuangan Mikro di Indonesia dengan Metode Ranti's Generic IS/IT Business Value dan
Economic Value Added: Studi Kasus Pada Bank Perkreditan Rakyat di Jakarta, Jurnal Sistem
Informasi, no. 2, vol. VII, hal. 95-101.
[5] Kusumawati, A., Rusli, M., 2016, Identifikasi Manfaat Fasilitas New Internet Banking
Menggunakan Tabel Generik Ranti Pada Bank XYS, Kalbiscientia, no. 2, vol. III, hal. 56-62.
[6] Anshari, M. R., Winarno, W. W., 2014, Penyelarasan Teknologi Informasi untuk Memenuhi
Sasaran Finansial (Menilai Manfaat Investasi TI), Seminar Nasional Teknologi Informasi dan
Multimedia 2014, Yogyakarta, 8 Februari.
[7] Riskinanto, A., 2017, Identifikasi Nilai Bisnis SI/TI Menggunakan Tabel Manfaat Bisnis SI/TI
Generik Ranti: Studi Kasus Disaster Recovery Center Kementerian XYZ, I-STATEMENT, no. 1,
vol. III, , hal. 13-18.
[8] Wowor, H., Karouw, S., 2013, Analisis Kuantifikasi Manfaat Bisnis Teknologi Informasi Studi
Kasus Provinsi Sulawesi Utara, http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/informatika/article/view/
1981/1576, diakses tanggal 21 April 2017.
[9] Ranti, Benny, 2008, The Generic IS/IT Business Value Category: Cases in Indonesia, Konferensi
dan Temu Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia , Jakarta, 21-23 Mei.
[10] Sualang, S. D., Ranti, B., 2009, Identifikasi Manfaat Bisnis SI/TI Menggunakan Metode Ranti's
Generic IS/IT Business Value (Studi Kasus: Dipenda Provinsi Sulawesi Utara), Konferensi
Nasional Sistem dan Informatika 2009, Bali, 14 November.

Jurnal Sistem Informasi Indonesia (JSII) Volume 2 Nomor 1 (2017)

ISSN: 2460 – 6839

Dokumen yang terkait

ANALISA BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN PENGANGKUT SAMPAH KOTA MALANG (Studi Kasus : Pengangkutan Sampah dari TPS Kec. Blimbing ke TPA Supiturang, Malang)

24 196 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

Analisa studi komparatif tentang penerapan traditional costing concept dengan activity based costing : studi kasus pada Rumah Sakit Prikasih

56 889 147

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Khutbah Washil bin Atho' wa ma fiha minal asalib al-insyaiyah al-thalabiyah : dirasah tahliliyah

3 67 62

Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Peningkatan Produktivitas sekolah : penelitian di SMK al-Amanah Serpong

20 218 83

Analysis On Students'Structure Competence In Complex Sentences : A Case Study at 2nd Year class of SMU TRIGUNA

8 98 53