BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN - Gambaran Pengetahuan Ibu WUS Tentang Dampak Kegemukan Terhadap Infertile di klinik Halim Infertilities Center Tahun 2013

BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN A. Kerangka Konsep Konsep adalah abstraksi dari suatu realita agar dapat dikomunikasikan dan

  membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antara dua variabel, yaitu variabel independen dan variabel dependen .(Variable independen dalam penelitian ini gambaran pengetahuan ibu wus sedangkan variable dependen adalah kegemukan terhadap infertile ( Nursallam, 2009).

  Dalam penelitian ini hasil yang diharapkan adalah ada hubungan antara variable yang diukur, yaitu gambaran pengetahuan ibu wus tentang kegemukan terhadap infertile. Dari uraian tersebut, maka dapat digambarkan kerangka konsep penelitian sebagai berikut:

  Pengetahuan ibu Dampak kegemukan terhadap infertile Umur

  • Pekerjaan - pendidikan
  • Skema 1. Kerangka konsep

B. Defenisi Operasional

  3. kurang Jika responden menjawab benar 0 - 7

  Ordinal Nominal Nominal

  3. kurang Jika responden menjawab benar 0 - 7

  Jika responden menjawab benar 8 - 14

  1.baik Jika responden menjawab benar 15 - 21. 2. cukup

  3. kurang Jika responden menjawab benar 0 - 7

  Jika responden menjawab benar 8 - 14

  1.baik Jika responden menjawab benar 15 - 21. 2. cukup

  Defenisi operasional adalah defenisi yang membatasi ruang lingkup atau tentang apa yang diukur oleh variable yang bersangkutan ( Notoatmojo, 2010).

  No Variabel Defenisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala

  1.baik Jika responden menjawab benar 15 - 21. 2. cukup

  Dengan menghitung jawaban responden pada kuesioner ( angket ) Dengan menghitung jawaban responden pada kuesioner ( angket ) Dengan menghitung jawaban responden pada kuesioner ( angket )

  Kuesioner Kuesioner Kuesioner

  Pengetahuan ibu adalah segala sesuatu yang diketahui oleh ibu tentang kegemukan terhadap infertile Usia adalah salah satu hal yang mempengaruhi kemampuan mengingat Pekerajaan adalah salah satu tempat seseorang untuk berinteraksi

  3 pengetahuan ibu Usia Pekerjaan

  2

  1

  Jika responden menjawab benar 8 - 14

  4 Pendidikan Pendidikan adalah tempat untuk menimba ilmu

  Kuesioner Dengan menghitung jawaban responden pada kuesioner ( angket )

  1.baik Jika responden menjawab benar 15 - 21. 2. cukup

  Jika responden menjawab benar 8 - 14

  3. kurang Jika responden menjawab benar 0 - 7 nominal

  5 Dampak kegemukan terhadap infertile”

  Variable yang tidak diukur - - - -

BAB IV METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu prosedur pemecahan masalah

  dengan menggambarkan keadaan objek pada saat sekarang berdasarkan fakta sebagaimana adanya kemudian dianalisis dan diinterprestasikan berupa survei studi kolerasi dan studi perkembangan ( Nasir, 2011).

  Desain penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu tentang dampak kegemukan terhadap infertile di klinik Halim Infertilities Center Medan tahun 2013 dengan menggunakan data primer berupa kuesioner.

B. Populasi Dan Sampel

  1. Populasi

  Populasi adalah sekelompok individu yang tinggal di wilayah yang sama atau kelompok individu atau objek yang memiliki kesatuan yang sama ( Notoadmodjo, 2010 ). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang hadir untuk berobat selama penelitian dari januari - maret di klinik Halim Infertilities Center Medan tahun 2013 berjumlah 169 orang.

  2. Sampel

  Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan tekhnik asidental sampling yaitu Sampel diambil dari responden yang kebetulan berada di klinik tersebut, sebanyak 63. Sampel diambil setiap hari senin.

  C. Tempat Penelitian

  Penelitian ini dilakukan di Klinik Halim Infertilities Center Medan tahun 2013 dengan pertimbangan karena lokasi mudah dijangkau oleh peneliti, adanya populasi yang mencukupi untuk dijadikan responden, serta di klinik ini juga belum pernah ada penelitian yang sama sebelumnya.

  D. Waktu Penelitian

  Penelitian mulai dilakukan dari tanggl 13 maret sampai 13 april di klinik halim infertilities center tahun 2013.

  E. Etika Penelitian

  Dalam melakukan penelitian terlebih dahulu peneliti mengajukan permohonan kepada Komite DIV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, dan meminta izin kepada klinik halim infertilities center untuk meneliti di wilayah kerjanya. Setelah mendapatkan izin, barulah melakukan penelitian dengan menekankan masalah etika yang meliputi : a.

  Lembar persetujuan ( informed consent) Lembar persetujuan ini diberikan dan dijelaskan kepada responden yang akan diteliti yang memenuhi kriteria. Bila responden menolak maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak-hak responden.

  b.

  Tanpa nama ( Anonymity) Untuk menjaga kerahasiaan identitas responden maka peneliti tidak mencantumkan nama pada lembar pengumpulan data yang diisi tetapi hanya diberi kode. c.

  Kerahasiaan (confidentiality) Kerahasiaan responden dijamin peneliti.

F. Alat Pengumpulan Data

  Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, serta sistematis sehingga lebih mudah diolah (Notoatmodjo, 2010).

  Untuk memperoleh informasi responden, peneliti menggunakan alat pengumpulan data berupa kuesioner yang berisi sejumlah pernyataan yang digunakan untuk mengidentifikasi gambaran pengetahuan ibu tentang kegemukan terhadap infertile yang dibuat oleh peneliti dan berdasarkan literatur.

  Skala pengukuran yang digunakan adalah skala guttman, yaitu skala yang bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban benar dan salah.

  Skala guttman dibuat seperti tanda checklist ( √ ) dengan interprestasi penilaian. Apabila skor benar nilainya 1 dan apabila skor salah maka nilainya 0.

  Untuk mempermudah melakukan interval kelas dari jawaban yang masuk melalui kuesioner maka digunakan rumus yaitu : i

  Keterangan : Range : Skor tertinggi – Skor terendah i : Lembar interval kelas Kuesioner berisi 21 pernyataan dimana satu jawaban benar diberi skor 1 dan jawaban salah diberi skor 0. Maka skor maksimal 21 x 1 = 21 dan skor minimal 21 x 0 = 0, jadi intervalnya adalah : i = 7

  G. Prosedur Pengumpulan Data

  Prosedur yang dilakukan dalam pengumpulan data pada penelitian yang akan dimulai setelah peneliti menerima surat izin dari institusi yaitu Program Studi DIV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara dan surat izin dari lokasi penelitian yaitu Klinik Halim Infertilities Center Medan.

  Pada langkah pertama dalam mengumpulkan data, peneliti menunggu pasien ibu- ibu yang datang ke Klinik Halim Infertilities Center.

  Kemudian menanyakan kepada pasien untuk persetujuan menjadi responden secara sukarela serta menjelaskan waktu, tujuan, manfaat dan prosedur pelaksanaan kepada calon responden, jika responden bersedia berpartisipasi maka diminta untuk menandatangani lembar persetujuan. Lalu peneliti memberikan kuesioner penelitian sambil mendampingi responden selama sepuluh menit dalam pengisian kesioner. Pengumpulan data dalam penelitian akan berlangsung selama satu bulan dilaksanakan setiap senin dengan jumlah 15 - 16 pasien setiap harinya. Selanjutnya data yang telah terkumpul tersebut akan dianalisa.

  H. Validitas dan reabilitas instrumen a.

  Validitas Validitas berasal dari kata validity yang memiliki arti ketepatan dan kecermatan, instrument dikatakan valid atau sahih apabila instrument sebagai alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang hendak di ukur ( machfoeds, 2008 ). Uji validitas kuesioner ini dilakukan dengan menggunakan metode uji validitas isi yaitu mensyaratkan bahwa instrument dibuat mengacu pada isi yang di kehendaki menurut tujuan tertentu ( denim, 2003 ). Kuesioner penelitian ini telah dilakukan content validity oleh Dr.

  Dr.Binarwan Halim,M.Ked(OG), SpOG(K), FICS dengan nilai CVI 0,89524.

  b.

   Realibilitas

  Uji Reliabilitas penelitian dilakukan pada 15 orang responden yang memenuhi kritaria penelitian. Uji realibilitas kuesioner dilakukan pada bulan febuary 2013 di klinik halim infertilities center. Sekumpulan pertanyaan untuk mengukur suatu variabel dikatakan reliabel dan berhasil mengukur dimensi variabel yang kita ukur jika koefisien reliabilitasnya lebih dari 0,7 sudah memadai syarat reliabilitas dan kuesioner penelitian ini sudah dinyatakan layak ( reliable ) karena hasil pengukuran menunjukkan angka lebih dari 0,70 ( polite & hungler, 1995).

I. Analisis Data

  Setelah seluruh data terkumpul maka analisa data dilakukan melalui pengolahan data yang mencakup kegiatan sebagai berikut :

  1. Editing ( Pemeriksaan data ). proses pengolahan data dengan cara pengecekan kembali kelengkapan data yang telah terkumpul tanpa kesalahan dan kekurangan.

  2. Coding ( Pemberian kode ). pengolahan data dengan cara memberikan kode-kode pada setiap jawaban responden.

3. Tabulating proses pemasukan data atau menyusun data ke dalam bentuk tabel.

  Entry data dalam komputer dan dilakukan dengan menggunakan teknik komputerisasi.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan penelitian mengenai

  “ gambaran pengetahuan ibu tentang dampak kegemukan terhadap infertile di klinik halim infertilities center dengan jumlah responden 63 orang.

  Untuk mengidentifikasi gambaran pengetahuan ibu tentang dampak kegemukan terhadap infertile. Kuesioner ini berisikan 21 pertanyaan.Berikut ini dijabarkan mengenai hasil penelitian tersebut yaitu karakteristik responden dan pengetahuan.

1. Karakteristik responden

  Pada penelitian ini karakteristik responden mencakup umur, pendidikan dan pekerjaan. Secara rinci dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Ibu Tentang Dampak Kegemukan Terhadap infertile Tahun 2013 karakteristik Frekuensi Persentasi (%) USIA

  • 52 orang 82,54%

  25-35 tahun

  • 11 orang 17,5%

  36-45 tahun

   TOTAL

  63 orang 100%

  PEKERJAAN

  • PNS
  • KARYAWAN
  • IRT

   TOTAL

  32 orang 15 orang 16 orang 63orang

  50,8% 23,80% 25,4% 100% PENDIDIKAN

  • SD
  • SMP
  • SMA
  • PT

   TOTAL 3 orang 13 orang 22 orang 25 orang 63 orang 4,8 % 20,6% 34,9% 39,7% 100%

  Dari tabel 5.2 di atas dapat di lihat bahwa kelompok responden wanita yang berusia 25-35 tahun 52 orang (82,54 %), usia 36-45 tahun 11 orang ( 17,5% ). Yang memiliki pekerjaan sebagai PNS yaitu 32 orang (50,8 %), Yang memiliki pekerjaan sebagai KARYAWAN sebanyak 15 orang ( 23,80%),Yang memiliki pekerjaan sebagai IRT sebanyak 16 orang (25,4%), dan yang berpendidikan terakhir SD sejumlah 3 orang ( 4,8% ), yang berpendidikan terakhir SMP sejumlah 13 orang ( 20,6% ),yang berpendidikan terakhir SMA sejumlah 22 orang (39,7% ),yang berpendidikan terakhir PT ( Pendidikan Tertinggi ) sebanyak 25 orang ( 39,7% ).

2. Pengetahuan responden berdasarkan jawaban dari kuesioner

  Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Gambaran Pengetahuan ibu merupakan segala sesuatu yang ibu ketahui tentang kegemukan terhadap infertile.

  Distribusi responden berdasarkan pengetahuan dapat di lihat secara rinci dibawah ini :

  11 Semakin tua umur seseorang kesehatan sel telur yang

  8 Kenaikan berat badan akibat konsumsi lemak berlebihan akan

  berdampak buruk bagi tekanan darah 28 44,4 35 55,6

  9 Obesitas cenderung menjadi diabetogenik ( meyebabkan

  diabetes ), terutama bila sudah berlangsung lama 46 73,0 1 17 26,9

  9

  10 Bagi seseorang yang obesitas sejumlah kista kecil muncul di ovarium sebagai akibat dari ketidak seimbangan hormone.

  30 47,6

  2 32 50,8

  dihasilkan juga akan menurun 37 58,7 3 26 41,2

  6 44 69,8

  7

  12 Operasi lemak ( bedah bariatik ) adalah salah satu usaha

  untuk menurunkan kegemukan 45 71,4 2 18 28,6

  13 karena obesitas menyebabkan stamina berkurang

  31 49,2 32 50,8

  14 Kegemukan dapat mempengaruhi infertile karena dapat

  menghambat kontak seksual 31 49,2 32 50,8

  15 Laki-laki gemuk akan memiliki jumlah sperma yang banyak

  4

  19 30,1

Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Pernyataan Pengetahuan Ibu Tentang Dampak Kegemukan Terhadap Infertile Tahun 2013

  mengalami kehamilan 33 52,4 30 47,6

  

NO PERNYATAAN BENAR SALAH

F % F %

  1 Kegemukan adalah kelebihan berat badan dari berat badan

  idealnya 44 69,8

  5 19 30,1

  6

  2 lemak abnormal atau berlebihan yang dapat menimbulkan

  risiko kesehatan seperti kesulitan memiliki keturunan 38 60,3 1 25 39,7

  3 Infertilitas adalah kegagalan dari pasangan suami-istri untuk

  2

  7 Menstruasi tidak teratur disebabkan juga oleh kegemukan

  4 Timbunan lemak di ovarium juga dapat mengganggu

  perkembangan embrio dan mengakibatkan keguguran 40 63,5 23 36,5

  5 Hidup yang serba instan adalah salah satu penyebab susahnya

  seseorang untuk menurunkan berat badannya 21 33,3 3 42 66,6

  6

  6 Lebih dari 10kg dari berat badan ideal disebut kegemukan

  39 61,9 24 39,0

  9

  41 65,0 22 34,9

  8

  5

  pola makan yang tidak teratur 49 77,8 14 22,2

  21 Pengaruh terbesar seseorang mengalami kegemukan adalah

  3 3 4,8

  kemandulan 60 95,2

  20 Gizi seimbang dan pola istirahat yang cukup dapat mencegah

  16 25,4

  19 Badah bariatik adalah salah satu cara menurunkan berat badan 47 74,6

  6 12 19,0

  2

  ditemukan sebagai faktor penyebab infertilitas pada perempuan 51 80,9

  18 Perubahan lingkungan di sekitar ovarium sebelum ovulasi,

  3

  6 13 20,6

  ditemukan sebagai faktor penyebab infertilitas pada perempuan 50 79,3

  17 Perubahan lingkungan di sekitar ovarium sebelum ovulasi,

  penis terlihat lebih kecil dan tak keliatan 38 60,3 1 25 39,7

  16 Lipatan lemak di perut dan kulit pada pria obesitas membuat

  2 Berdasarkan tabel 5.2 pilihan jawaban gambaran pengetahuan ibu tentang dampak kegemukan terhadap infertile yang banyak menjawab benar pada pertanyaan nomor 20 sebanyak 60 orang ( 95,23% ), dan ibu yang sedikit menjawab benar pada pernyataan nomor 7 sebanyak 19 orang ( 30,16% ), sedangkan ibu yang banyak menjawab salah pada pernyataan nomor 7 sebanyak 44 orang ( 69,84%) dan ibu yang sedikit menjawab salah pada pernyataan nomor 20 sebanyak 3 orang ( 4,8 ).ini menyatakan bahwa 69,84% ibu cukup mengerti tentang Belum pernah hamil selama 1 tahun disebut infertile primer.

Tabel 5.3 Distribusi pengetahuan Responden Berdasarkan Umur Tentang Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Dampak Kegemukan Terhadap Infertile Tahun 2013 Pengetahuan no umur

  f % baik cukup Kurang f % F % f %

  1 25-35 tahun 10 15,87 29 46,23 14 22,22 53 84,32 2 36-45 tahun 1 1,6 8 12,7 1 1,6 10 15,87

  Total 63 100

  Berdasarkan tabel 5.3 di atas pengetahuan ibu berdasarkan responden bedasarkan umur yaitu yang berumur 25 – 35 tahun yang berpengetahuan baik sebanyak 10 orang ( 15,87% ), berpengetahuan cukup sebanyak 29 orang ( 46,23 %), berpengetahuan kurang sebanyak 14 orang ( 22,22%). Umur 36 – 45 tahun, yang berpengetahuan baik sebanyak 1 orang (1,6 %), berpengetahuan cukup sebanyak 8 orang (12,7%). yang berpengetahuan kurang sebanyak 1 orang (1,6 %)

Tabel 5.4 Distribusi pengetahuan Responden Berdasarkan Pendidikan Tentang Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Dampak Kegemukan Terhadap Infertile Tahun 2013 Pengetahuan No pendidikan

  f % baik cukup Kurang f % F % f %

  1 SD - - 2 3,17 1 1,6 3 4,76

  2 SMP - - 7 11,11 6 9,52 13 20,63 SMA 4 6,35 10 15,87 8 12,7 22 34,92

  3

  4 PT 7 11,11 18 28,57 - - 25 39,68 Total 63 100

  Berdasarkan tabel 5.4 di atas pengetahuan ibu berdasarkan responden bedasarkan pendidikan yaitu yang berpendidikan SD yang cukup sebanyak 2 orang ( 3,17 %), berpengetahuan kurang sebanyak 1 orang ( 1,6%). Yang berpendidikan SMP, yang berpengetahuan berpengetahuan cukup sebanyak 7 orang (11,11%). yang berpengetahuan kurang sebanyak 6 orang (9,52 %). Yang berpendidikan SMA, yang berpengetahuan baik sebanyak 4 orang (6,35 %), berpengetahuan cukup sebanyak 10 orang (15,9%). yang berpengetahuan kurang sebanyak 8 orang (12,7 %). Yang berpendidikan PT, yang berpengetahuan baik sebanyak 7 orang (11,11 %), berpengetahuan cukup sebanyak 18 orang (28,57%).

Tabel 5.5 Distribusi pengetahuan Responden Berdasarkan Pekerjaan Tentang Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Dampak Kegemukan Terhadap Infertile Tahun 2013 Pengetahuan no pekerjaan

  f % baik cukup Kurang f % F % f %

  IRT 1 1,6 7 11,11 9 14,3 17 26,98

  1

  2 KARYAWAN 1 1,6 8 12,7 6 9,52 15 23,81

  3 PNS 9 14,3 21 33,33 1 1,6 31 49,21 Total 63 100

  Berdasarkan tabel 5.5 di atas pengetahuan ibu berdasarkan responden bedasarkan pekerjaan yaitu yang memiliki pekerjaan sebagai IRT yang berpengetahuan baik sebanyak 1 orang ( 1,6% ), berpengetahuan cukup sebanyak 7orang ( 11,11 %), berpengetahuan kurang sebanyak 14 orang ( 14,3%). Yang memiliki pekerjaan sebagai KARYAWAN, yang berpengetahuan baik sebanyak 1 orang (1,6 %), berpengetahuan cukup sebanyak 8 orang (12,7%). yang berpengetahuan kurang sebanyak 1 orang (1,6 %). Yang memiliki pekerjaan sebagai PNS, yang berpengetahuan baik sebanyak 9 orang (14,3 %), berpengetahuan cukup sebanyak 21 orang (33,33%), yang berpengetahuan kurang sebanyak 1 orang (1,6 %).

  1. pengetahuan

  Secara keseluruhan pengetahuan ibu tentang dampak kegemukan terhadap infertile terbagi atas baik, cukup dan kurang. Untuk melihat data yang telah dikumpul dapat dilihat di tabel bawah ini :

Tabel 5.6 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu Tentang Dampak Kegemukan Terhadap Infertile Tahun 2013

  Variabel Frekuensi Persentase (%) Baik 11 17,5

  Cukup 37 58,73 Kurang 15 23,8

  Total 63 100 Berdasarkan tabel 5.6 kategori pengetahuan menunjukkan hampir seluruh memiliki pengetahuan cukup tentang kegemukan terhadap infertile sebanyak 37 responden (58,73 %).

B. Pembahasan

  Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan ibu tentang dampak kegemukan terhadap infertile di klinik halim infertilities center diperoleh data yang merupakan keadaan nyata dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 63 responden. Data tersebut dijadikan tolak ukur dalam melakukan pembahasan dan sebagai hasil akhir dapat dijabarkan sebagai berikut :

  Berdasarkan tabel 5.1 dapat dilihat bahwa ibu usia diatas 25-30 tahun sebanyak 61,9% . Makin tua umur seseorang maka proses-proses perkembangan mentalnya bertambah baik, akan tetapi pada umur tertentu, bertambahnya proses perkembangannya mental ini tidak secepat seperti ketika berumur belasan tahun, sehingga daya ingat seseorang salah satunya dipengaruhi oleh umur.

  Berdasarkan tabel 5.1 dapat dilihat bahwa ibu bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil ( PNS ) yaitu sebanyak 47,6%. Lingkungan pekerjaan juga dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan cukup secara langsung maupun tidak langsung. Hal tersebut karena lingkungan pekerjaan membuat adanya interaksi antar sesama sehingga pengetahuan tentang kegemukan terhadap infertil dapat disampaikan.

  Berdasarkan tabel 5.1 dapat dilihat bahwa ibu pendidikan ibu terbanyak pada perguruan tinggi ( PT ) yaitu 25 orang ( 39,7% ). pendidikan mempengaruhi pengetahuan seseorang dimana semakin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula mereka menerima informasi dan semakin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya ( mubarrak, 2007).

  Berdasarkan tabel 5.3 dapat dilihat bahwa pengetahuan yang dipengaruhi oleh umur mayoritas pada umur 25-35 yang berpengetahuan cukup sebanyak 29 orang (46,23 ).

  Berdasarkan tabel 5.4 dapat dilihat bahwa pengetahuan yang dipengaruhi oleh pendidikan mayoritas terdapat pada PT ( perguruan tinggi) sebanyak 18 orang ( 28,57%).

  Berdasarkan tabel 5.5 dapat dilihat bahwa pengetahuan yang di pengaruhi oleh pekerjaan mayoritas terdapat pada PNS sebanyak 21 orang (33,33% ).

  Berdasarkan hasil penelitian diketahui pada tabel 5.6 dapat dilihat bahwa dari 63 ibu yang diteliti ditemukan mayoritas ibu berpengetahuan cukup tentang kegemukan terhadap infertile di klinik halim infertilities center sebanyak 37 orang (58,73%). Pengetahuan yang cukup ini dapat dilatarbelakangi oleh umur, pendidikan dan pekerjaan. Umur dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang karena semakin bertambahnya umur seseorang maka akan terjadi perubahan pada aspek fisik dan psikologis (mental). Pada aspek psikologis atau mental taraf berpikir seseorang semakin matang (Mubarak, 2007).

  Menurut asumsi peneliti dari hasil penelitian, banyaknya responden yang berpengetahuan cukup tentang kegemukan terhadap infertil di pengaruhi oleh beberapa faktor, hal ini sesuai dengan teori mubarak ( 2011 ) tentang faktor- faktor yang mempengaruhi pengetahuan sepetri umur, pendidikan,informasi, pekerjaan Dll. Bahwa semakin tua umur seseorang maka taraf berfikir seseorang maka semakin mudah pula untuk menerima informasi dan pada akhirnya akan semakin bertambah pula pengetahuan seseorang.

  Hal ini sesuai dengan pendapat raya S, Raya M, pada penelitiannya tentang kegemukan trhadap infertil yang hasilnya cukup sebanyak 21 orang ( 42% ).

  Hal ini dikarenakan kurangnya informasi dan rendahnya pendidikan.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Dari hasil penelitian “ gambaran pengetahuan ibu tentang dampak kegemukan

  terhadap infertile di klinik halim infertilities center tahun 2013 “ terhadap 63 orang ibu maka dapat disimpulkan bahwa: a.

  Pengetahuan ibu bedasarkan umur mayoritas yaitu yang berumur 25 – 35 tahun yang berpengetahuan cukup sebanyak 29 orang ( 46,23%).

  b.

  Pengetahuan ibu berdasarkan pendidikan yaitu mayoritas yang berpendidikan yaitu PT ( Perguruan Tinggi ), yang berpengetahuan cukup sebanyak 18 orang (28,57%).

  c.

  Pengetahuan ibu berdasarkan pekerjaan yaitu mayoritas yang memiliki pekerjaan sebagai PNS, yang berpengetahuan cukup sebanyak 21 orang (33,33%).

  d.

  Pengetahuan ibu berdasarkan kategori pengetahuan mayoritas menunjukkan hampir seluruh memiliki pengetahuan cukup tentang dampak kegemukan terhadap infertile sebanyak 37 responden (58,73 %).

B. SARAN

1. Bagi peneliti

  Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan peneliti dalam penerapan ilmu yang diperoleh selama mengikuti pendidikan khususnya tentang gambaran pengetahuan ibu tentang kegemukan terhadap infertile.

  2. Bagi Institusi Pendidikan.

  Diharapkan agar penelitian ini dapat dijadikan referensi di perpustakaan fakultas keperawatan universitas Sumatra utara.

  3. Bagi tempat penelitian.

  Diharapkan dapat memberikan informasi dan pelayanan yang terbaik khususnya ibu yang tidak tahu tentang kegemukan terhadap infertile.

  4. Bagi Peneliti Selanjutnya.

  Diharapkan agar melanjutkan penelitian ini secara lebih spesifik dengan variabel yang lebih bervariasi atau peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti dengan cara melihat dari sisi korelasi, agar dapat dilihat adakah hubungan antara kegemukan terhadap infertile