Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Think Pair and Share dengan Menggunakan Media Gambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Pra Tindakan

  Penelitian ini dilakukan di kelas V Sekolah Dasar Klepu 01 Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang dengan jumlah 25 siswa. Pembelajran mata

  pelajaran IPS masih menggunakan cara lama yaitu ceramah. Dengan model ceramah siswa menjadi bosan dan kurang bersemangat dalam belajar mata pelajaran IPS. Sebelum memulai penelitian untuk mengetahui hasil belajar siswa peneliti mengambil nilai ulangan semester II dengan pokok bahasan usaha para tokoh pahlawan dalam mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia.

4.1.1 Hasil Belajar IPS Siswa

  Berdasarkan nilai hasil ulangan mata pelajaran IPS dengan pokok bahasan usaha-usaha para tokoh pahlawan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia yang telah dilaksanakan pada semester II, masih ada 15 siswa yang memperoleh nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM> 70). Diperoleh data hasil pembelajaran sebelum dilakukan tindakan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti yang terdapat dalam tabel

  4.1 (Lampiran

  III)

Tabel 4.1 Hasil Belajar IPS Pra Tindakan

  No. Skor Frekuensi Persentase Keterangan 1. 41-50 6 23,22% Belum Tuntas 2. 51-60 4 14,81% Belum Tuntas 3. 61-70 5 18,52% Belum Tuntas 4. 71-80 7 25,93% Tuntas 5. 81-90 5 18,52% Tuntas 6. 91-100 Jumlah 27 100% Nilai Rata-rata 66,67 Nilai tertinggi

  90 Nilai Terendah 42

Tabel 4.1 Menunjukkan bahwa pembelajarn IPS yang dilakukan belum efektif dan berhasil, karena masih ada 15 siswa yang mendapatkan nilai di

  bawah KKM (KKM > 70), Diketahui pada skor nilai antara 41-50 frekuensinya ada 6 dengan persentase 22,22%, 51-60 frekuensinya ada 4 dengan persentase 14,81%, 61-70 frekuensinya ada 5 dengan persentase 18,52%, dari jumlah keseluruhan siswa tidak tuntas, dan 71-80 frekuensinya ada 7 dengan persentase 25,93%, 81-90 frekuensinya ada 5 dengan persentase 18,52% dari jumlah keseluruhan siswa yang tuntas. Dengan nilai rata-rata 66,67 sedangkan nilai tertinggi adalah 90 dan nilai yang terendah ada 42. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada daftar nilai siswa. Dari data tersebut, peneliti merasa perlu mengadakan tindakan pembelajaran demi membantu meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran IPS dengan pokok bahasan Usaha-usaha para tokoh pahlawan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.

  Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM > 70) dari diagram 4.1 dapat diketahui ada 15 yang belum tuntas. Dari 15 siswa tersebut ada 6 siswa yang memperoleh nilai dari rentang 41-50, ada 4 siswa yang memperoleh nilai dari rentang 51-60, dan ada 5 siswa yang memperoleh nilai rentang 61-70. Dan sisanya ada 12 siswa sudah mencapai KKM. Hasil Perolehan nilai sebelum tindakan dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.2.

Tabel 4.2 Ketuntasan Hasil Belajar IPS Pra Tindakan

  No. KKM Ketuntasan Belajar

  Jumlah Siswa Jumlah Persentase

  1. >70 Tuntas 12 44,45% 2. <70 Belum Tuntas 15 55,55% Jumlah 27 100% Nilai Tertinggi

  90 Nilai Terendah

  42 Ketuntasan belajar siswa sebelum tindakan dapat diketahui pada tabel 4.2 bahwa siswa yang belum mencapai KKM <70 sebanyak 15 siswa atau sebesar 55,55%, sedangkan siswa yang sudah mencapai KKM >70 sebanyak 12 siswa atau sebanyak 44,45%. Untuk lebih jelasnya ketuntasan belajar siswa dapat digambarkan pada gambar 4.1.

  Ketuntasan Hasil Belajar IPS PraTindakan Tuntas

  

44%

56% Belum Tuntas

Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar IPS Pra Tindakan

  Dengan kondisi seperti pada gambar 4.1 dengan ketuntasan belajar 66,67% yang berarti belum mencapai indikator kerja yang sebesar >90%, maka peneliti merancang penelitian tindakan kelas bekerja sama dengan guru kelas 5 sesuai rencana yang telah diuraikan pada bab sebelumnya dengan rancangan penelitian menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share dengan berbantuan media gambar yang akan diterapkan dalam dua siklus dan setiap siklus memuat dua kali pertemuan.

4.2 Pelaksanaan Siklus 1

  Setelah mendapat ijin dari Kepala Sekolah, peneliti merancang pertemuan 1, 2 dan 3 dalam siklus 1. Persiapan yang dilakukan oleh peneliti adalah : 1.

  Menyiapkan materi pelajaran yang akan disampaikan 2. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang terdiri dari 3 pertemuan.

  3. Membuat lembar observasi siswa 4.

  Membuat lembar kerja siswa 5. Menyiapkan media yang akan digunakan.

  6. Membuat lembar analisis siswa Perencanaan pembelajaran dalam materi persiapan kemerdekaan Indonesia dengan menggunakan model Think Pair and Share dengan berbantuan media gambar. Dalam pembelajaran ini siswa belajar materi tentang persiapan kemerdekaan dengan bantuan media gambar, gambar yang digunakan adalah gambar tokoh pahlawan.

4.2.1 Tindakan dan Observasi

  Tindakan dilakukan sesuai dengan rencana yang sudah di siapkan sebelum melakukan tindakan pembelajaran siklus 1. Siklus 1 ini terdiri dari 3 pertemuan. Pertemuan 1 dilaksanakan pada tanggal 2 Juni 2017, pertemuan 2 dilaksanakan pada tanggal 3 Juni 2017 dan pertemuan 3 dilaksanakan pada tanggal 12 juni 2017.

a. Pertemuan 1

  Tindakan ini dilaksanakan pada hari Jumat, 2 Juni 2017. Pada pertemuan pertama diawali dengan guru mengucapkan salam, guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa, setelah itu di lakukan presensi. Selanjutnya guru melakukan apersepsi kepada siswa tentang tokoh-tokoh yang terlibat dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.

  Setelah kegiatan awal disampaikan, di lanjutkan dengan kegiatan inti yang terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi guru menampilkan video, terdapat siswa yang merasa bosan dan berbicara sendiri dengan temannya. Guru menyuruh siswa untuk melengkapi tabel gambar yang ada di papan tulis, pada saat guru menyuruh siswa semua siswa berebutan untuk menempelkan gambar di kertas karton/di papan tulis sehingga guru menunjuk salah satu siswa untuk melengkapi tabel di depan. Guru memberikan suatu masalah kepada siswa. Guru menyuruh siswa untuk memikirkan jawaban dari masalah yang diberikan guru secara mandiri. (Think).

  Pada kegiatan elaborasi guru menyuruh siswa untuk berdiskusi dengan teman sebangku dan hasilnya ditulis di LKS (Pair). Guru menyuruh siswa untuk membentuk kelompok, pada tahap ini siswa semua ramai sehingga guru mengambil alih dalam pembentukan kelompok. Guru menyuruh siswa untuk mendiskusikan jawabannya ke kelompok masing- masing dan hasil di tulis di LKS (Share). Setelah selesai diskusi, Guru menyuruh perwakilan kelompok untuk maju dan membacakan hasilnya.

  Pada kegiatan konfirmasi guru bersama siswa menyimpulkan mengenai diskusi tadi. Guru bertanya kepada siswa apakah ada materi yang belum di pahami. Pada kegiatan akhir pembelajaran guru menyampaikan materi selanjutnya serta memberi PR.

b. Pertemuan 2

  Tindakan ini dilaksanakan pada hari Sabtu,3 Juni 2017. Pada kegiatan awal pembelajaran guru memberikan salam dan menyuruh salah satu siswa untuk memimpin doa. Guru mengecek kehadiran siswa. Guru memulai pelajaran dengan mengulas sedikit pelajaran pada pertemuan 1 untuk mengingatkan siswa dengan materi yang sudah diajarkan. Dalam kegiatan apersepsi guru memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai tokoh-tokoh yang terlibat dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia?. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

  Pada kegiatan Inti, guru memberikan suatu permasalahan kepada siswa “Sebutkan Usaha-Usaha dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Guru meminta siswa untuk memikirkan jawaban dari pertanyaan tersebut secara mandiri. Guru membagikan kartu bergambar yang berisi Piagam Jakarta Charter dan buku paket untuk menambah informasi siswa. Guru menyuruh siswa untuk berdiskusi dengan teman sebangku untuk memecahkan masalah yang diberikan guru. Guru menyuruh siswa untuk membentuk kelompok dengan setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang. Setiap siswa mengutarakan jawabannya pada kelompok dan setelah semua sudah memberikan jawabannya lalu kelompok membuat kesimpulan. Guru meminta perwakilan kelompok untuk maju kedepan menyampaikan hasil diskusinya. Pada kegiatan konfirmasi guru dan siswa menarik kesimpulan mengenai kegiatan pembelajaran yang sudah di lakukan. Guru bertanya kepada siswa apakah ada materi yang belum dipahami.

  Pada akhir pembelajaran Guru memberikan kisi-kisi soal untuk tes evaluasi pada pertemuan mendatang.

c. Pertemuan 3

  Tindakan ini dilaksanakan pada hari Senin,12 Juni 2017. Pada pertemuan ini hanya digunakan untuk tes evaluasi akhir siklus I dan sekaligus pembahasan soal.

4.2.1.1 Hasil Tindakan Siklus I

  Penelitian pada siklus 1 diperoleh hasil belajar mata pelajaran IPS yang masih belum memuaskan karena masih ada siswa yang nilainya masih di bawah KKM dan indikator kerja belum terpenuhi karena masih > 90% yaitu 56%.

Tabel 4.3 Hasil Belajar Siklus 1

  No. Skor Frekuensi Persentase Keterangan 1. 41-50 2 7,40% Belum tuntas 2. 51-60 5 18,51% Belum tuntas 3. 61-70 5 18,51% Belum tuntas 4. 71-80 3 11,11% Tuntas 5. 81-90 9 33,33% Tuntas 6. 91-100 3 11,11% Tuntas

  Jumlah 27 100% Nilai rata-rata 72,89 Nilai Tertinggi

  92 Nilai Terendah

  48 Dapat di lihat dari tabel 4.3 hasil evaluasi mata pelajaran IPS dengan pokok bahasan jasa dan peranan para tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia menunjukkan pembelajaran yang dilakukan sudah efektif namun masih belum tuntas, karena masih ada 12 siswa yang nilainya masih di bawah KKM dan menyebabkan Indikator kerja belum tercapai karena masih < 90% yaitu 56%. Diketahui pada skor nilai antara 41-50 frekuensinya ada 2 dengan persentase 7,40%, 51-60 frekuensinya ada 5 dengan persentase 18,51%, 61-70 frekuensinya 5 dengan persentase 18,51%, dari jumlah keseluruhan siswa tidak tuntas, dan 71- 80 frekuensinya ada 3 dengan persentase 11,11%, 81-90 frekuensinya ada 9 dengan persentase 33,33%, 91-100 frekuensinya ada 3 dengan persentase 11,11% dari jumlah keseluruhan siswa yang tuntas. Dengan nilai rata-rata mengalami kenaikan dari 66,67 menjadi 72,89. Sedangkan nilai Tertinggi mengalami peningkatan yaitu menjadi 92 dan nilai terendah 42 menjadi 48. Adapun hasil belajar IPS dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share dengan berbantuan media gambar belum mencapai ketuntasan karena indikator kerja masih <90% yaitu sebesar 72,89% dari 27 siswa yang belum mencapai KKM ada 12 siswa, sedangkan 15 siswa telah mencapai nilai diatas KKM.

  Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM > 70) dari Tabel 4.2 dapat diketahui masih ada 12 siswa yang belum tuntas. Dari 12 siswa tersebut ada 2 siswa yang memperoleh nilai dari rentang 41-50, 5 siswa yang memperoleh nilai dari rentang 51-60, dan 5 siswa yang memperoleh nilai dari rentang 61-70. Dan sisanya yaitu ada 15 siswa sudah mencapai sudah mencapai KKM (KKM > 70), rentang nilai 71-80 terdapat 3 siswa, 9 siswa mendapat nilai antara rentang 81-90, dan 3 siswa mendapat nilai antara rentang 91-100. Hasil Perolehan nilai sebelum tindakan dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.4.

Tabel 4.4 Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siklus 1

  No. KKM Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase

  1. >70 Tuntas

  15

  56 2. <70 Belum Tuntas

  12

  44 Jumlah 27 100% Nilai Rata-rata kelas 72,89 Nilai Tertinggi

  92 Nilai Terendah

  48 Ketuntasan belajar siswa pada siklus 1 dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM >70) sebanyak sebanyak 12 siswa atau 44%, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 15 siswa dengan persentase 56%. Ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.4 untuk lebih jelasnya lihat pada gambar 4.2

  Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siklus I Tuntas

  44% 56% Tidak Tuntas

Gambar 4.2 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siklus IGambar 4.2 menggambarkan ketuntasan belajar siswa siklus I sebesar 56% siswa telah tuntas dan sebesar 44% siswa belum mencapai ketuntasan.

4.2.1.2 Hasil Observasi Siklus I

  Observasi terhadap tindakan siklus I dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung yang dilaksanakan oleh observer. Berikut tabel 4.5 tentang hasil observasi guru dan siswa.

Tabel 4.5 Distribusi Tindakan Guru dan Tindakan Siswa dalam Pembelajaran IPS melalui Metode Pembelajaran Kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS)

  No. Indikator Penilaian Total skor Rata-rata

  1. Indikator kegiatan mengajar 121 3,67 yang dilakukan oleh guru

  2. Indikator kegiatan belajar

  92

  3.68 yang dilakukan oleh siswa Pengamatan pelaksanaan dilakukan secara intensif dan berkelanjutan, pengamatan dilakukan oleh guru kelas 5 dengan mengamati secara langsung jalannya pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan cara mengisi lembar pengamatan yang telah disediakan. Pengamatan dilakukan untuk mengamati aktivitas guru dan perilaku siswa selama proses pembelajaran melalui model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share. Indikator kegiatan mengajar dilakukan guru memiliki skor 121 dengan rata-rata 3,67. Beberapa indikator yang belum dapat mencapai skor sempurna, seperti guru kurang dalam memberikan motivasi dengan baik dan guru kurang memperhatikan kesiapan siswa untuk belajar. Guru sudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share dengan cukup baik. Persiapan media pembelajaran berupa alat dan bahan untuk LKS dan materi diskusi kelompok sudah dipersiapkan dengan baik.

  Kegiatan Inti yang dilakukan yaitu pada eksplorasi yang dilakukan oleh guru sesuai dengan apa yang direncanakan dalam RPP. Guru menyiapkan alat dan media untuk pembelajaran, memberikan LKS yang harus dikerjakan oleh siswa sebagai panduan, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapat dan bertanya. Guru memberikan penjelasan mengenai materi materi yang akan dipelajari. Guru juga telah menyampaikan bagaimana cara kerja kelompok, serta memberikan pengarahan supaya siswa dapat mengerjakan LKS yang telah dibagikan, apa saja yang harus dikerjakan. Guru memberikan petunjuk berdiskusi sesuai model pembelajaran TPS.

  Indikator kegiatan belajar siswa memiliki skor 92 dengan rata-rata 3,68. Tindakan siswa dalam pembelajaran sudah berlangsung dengan baik, banyak siswa yang bertanya dan mengemukakan pendapatnya. Siswa melaksanakan tugas dengan baik dan bekerja sama dengan teman kelompok. Kekurangan yang muncul pada saat pembelajaran yaitu siswa masih ada yang ramai pada saat guru menyampaikan materi. Siswa sudah bisa membuat kesimpulan dari suatu masalah. Model pembelajaran Think Pair and Share berjalan dengan baik, siswa sangat antusias dalm memperoleh skor tinggi.

4.2.1.3 Analisis Hasil Belajar Pra Tindakan dan Siklus I

  Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS pada pra tindakan dan siklus 1, berikut tabel 4.6 yang akan menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar pra tindakan dan siklus I.

Tabel 4.6 Perbandingan Hasil Belajar IPS Pra Tindakan dan Siklus I

  No. Ketuntasan Nilai Siklus I Pra Tindakan belajar Jumlah % Jumlah %

  1. Tuntas >70 12 44,45% 15 56%

  2. Belum Tuntas <70 15 55,55% 12 44% Jumlah 27 100% 27 100% Rata-rata 66,67 72,89 Nilai Tertinggi

  90

  92 Nilai Terendah

  42

  48 Tabel 4.6 menunjukkan adanya peningkatan indikator kerja siswa dari Pra Tindakan yang hanya sebesar 44,45% dengan 12 siswa yang sudah tuntas dan masih ada 15 siswa yang belum tuntas atau sebesar 55,55%. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa pembelajaran tersebut belum tuntas atau belum berhasil karena indikator kerja belum mencapai 90%. Meskipun dalam siklus I indikator kerja belum tercapai namunterjadi peningkatan pada hasil belajar siswa, diketahui sebesar 56% meningkat 11.55% dari pra tindakan dengan 15 siswa sudah tuntas dan ada 12 siswa belum tuntas karena mencapai belum mencapai KKM (KKM >70) atau sebanyak 44%. Begitu juga dengan nilai rata-rata yang diperoleh siswa meningkat 6.22 dari pra tindakan sebesar 66.67 dan siklus I sebesar 72.89. Berikut hasil belajar siswa pra tindakan dan siklus I bila digambarkan dalam gambar 4.3.

  

Perbandingan Hasil Belajar IPS

Pra Tindakan dan Siklus I

  16

  14

  15

  15

12 A

  12

  12 W

  10 IS S H

  8 A

  6 JUML

  4

  2 Pra Tindakan Siklus I Tuntas Belum Tuntas

Gambar 4.3 Diagram Perbandingan Hasil Belajar IPS Pra Tindakan dan Siklus I

  Diagram 4.3 menunjukkan bahwa adanya penurunan jumlah siswa yang belum tuntas dari pra tindakan ke siklus I. Sebelum tindakan atau pra tindakan jumlah siswa yang belum tuntas sebanyak 15 siswa, setelah dilakukan tindakan dalam siklus I menurun menjadi 12 siswa yang belum tuntas.

4.2.2 Refleksi

  Pada siklus I guru masih memiliki kekurangan yaitu membimbing siswa untuk mengamati ketika pembelajaran berlangsung masih kurang maksimal dilakukan karena masih ada siswa yang berbincang-bincang dengan teman disebelahnya dan guru tidak membimbing siswa pada saat diskusi. Solusinya siswa diingatkan apabila pada saat guru menjelaskan materi atau ditanya tentang materi yang telah disampaikan oleh guru dan pada saat diskusi guru harus membimbingnya. Memberikan penghargaan kepada kelompok yang mendapat nilai baik masih belum dilakukan guru. Solusinya yaitu guru seharusnya memberikan penghargaan kepada kelompok yang mendapatkan nilai baik karena untuk memotivasi siswa sehingga kelompok lain akan berusaha untuk mendapatkan nilai baik. Memberikan penghargaan memang tidak wajib, penghargaan tidak perlu barang tetapi bisa dengan memberikan bintang pun siswa akan sangat senang.

  Pada siklus I siswa juga masih memiliki kekurangan yaitu siswa kurang mengeksplorasi sumber bacaan solusi guru harus membimbing siswa untuk menggunakan sumber bacaan lain tidak harus dari penjelasan guru tetapi bisa meminjam buku di perpustakaan dan dari buku paket yang sudah disediakan sekolah. Pada saat membentuk membentuk kelompok peserta didik masih pilih kasih dalam membentuk kelompok sehingga siswa laki-laki dengan laki-laki dan perempuan dengan perempuan. Solusinya guru harus turun tangan dalam hal membentuk kelompok dan guru harus memasukkan siswa yang pandai agar siswa yang tidak tidak paham mengenai pembelajaran bisa dibimbing oleh siswa yang pandai. Dalam hal pengamatan seperti guru menyuruh siswa untuk mengamati video siswa masih ada yang berbicara sendiri dan ada yang mengantuk saat melihat video. Solusinya guru menyuruh siswa untuk mencatat hal-hal penting yang terkandung pada video tersebut agar siswa tidak mengantuk dan berbicara sendiri.

4.3 Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

4.3.1 Perencanaan

  Setelah melakukan refleksi pada siklus I, peneliti merancang pertemuan I dan II dalam siklus II. Persiapan yang dilakukan oleh peneliti pada siklus II adalah :

  1. Menyiapkan materi pelajaran yang akan disampaikan.

  2. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang terdiri dari 3 pertemuan

  3. Membuat lembar observasi siswa 4.

  Membuat lembar kerja siswa 5. Menyiapkan media yang akan digunakan.

  6. Membuat lembar analisis siswa Perencanaan pembelajaran dalam materi persiapan kemerdekan Indonesia dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair and Share dengan berbantuan media gambar. Dalam pembelajaran ini siswa belajar materi tentang usaha tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia dengan bantuan media gambar yaitu masih sama seperti siklus I yaitu berupa media gambar tokoh pahlawan.

4.3.2 Tindakan dan Observasi

  Tindakan dilakukan sesuai dengan rencana yang sudah disiapkan sebelum melakukan tindakan pembelajaran siklus II. Siklus II terdiri dari dua pertemuan yaitu pertemuan 1 dilaksanakan pada tanggal 13 Juni 2017, pertemuan 2 dilaksanakan pada tanggal 14 Juni 2017 dan pertemuan 3 dilaksanakan pada tanggal 15 Juni 2017.

a. Pertemuan 1

  Pertemuan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 13 Juni 2017. Pada meminta salah satu siswa untuk memimpin doa, setelah itu di lakukan presensi. Selanjutnya guru melakukan apersepsi kepada siswa tentang tokoh-tokoh yang terlibat dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Pada pertemuan pertama diawali dengan guru mengucapkan salam, guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa, setelah itu di lakukan presensi. Selanjutnya guru melakukan apersepsi kepada siswa tentang tokoh-tokoh yang terlibat dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.

  Setelah kegiatan awal disampaikan, di lanjutkan dengan kegiatan inti yang terdiri dari kegiatan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Pada kegiatan eksplorasi guru menampilkan video, pada saat guru menayangkan video tidak ada siswa yang berbicara sendiri semua siswa memperhatikan video. Setelah selesai pemutaran video guru menunjuk siswa untuk melengkapi tabel gambar yang ada di papan tulis. Guru memberikan suatu masalah kepada siswa, ada siswa yang bingung mengenai masalah yang diberikan guru sehingga guru menjelaskan mengenai masalah tersebut. Kemudian siswa mengerjakan secara mandiri (Think).

  Pada kegiatan elaborasi guru menyuruh siswa untuk berdiskusi dengan teman sebangku dan hasilnya ditulis di LKS (Pair). Guru menyuruh siswa untuk membentuk kelompok, pada saat membentuk kelompok semua siswa tenang/tidak ada kegaduhan. Guru menyuruh siswa untuk mendiskusikan jawabannya ke kelompok masing-masing dan hasil di tulis di LKS. Setelah selesai diskusi, Guru menyuruh perwakilan kelompok untuk maju dan membacakan hasilnya (Share), pada saat perwakilan kelompok maju membacakan hasil diskusinya semua siswa memperhatikan.

  Pada kegiatan konfirmasi guru bersama siswa menyimpulkan mengenai diskusi tadi. Guru bertanya kepada siswa apakah ada materi yang belum di pahami. Pada kegiatan akhir pembelajaran guru menyampaikan materi selanjutnya serta memberi PR.

b. Pertemuan 2

  Tindakan ini dilaksanakan pada hari Rabu,14 Juni 2017. Pada kegiatan awal pembelajaran guru memberikan salam dan menyuruh salah satu siswa untuk memimpin doa. Guru mengecek kehadiran siswa. Guru memulai pelajaran dengan mengulas sedikit pelajaran pada pertemuan 1 untuk mengingatkan siswa dengan materi yang sudah diajarkan. Dalam kegiatan apersepsi guru memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai tokoh-tokoh yang terlibat dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia?. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

  Pada kegiatan Inti, guru memberikan suatu permasalahan kepada siswa “Sebutkan Usaha-Usaha dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Guru meminta siswa untuk memikirkan jawaban dari pertanyaan tersebut secara mandiri (Think). Guru membagikan kartu bergambar yang berisi Piagam Jakarta Charter dan buku paket untuk menambah informasi siswa. Guru menyuruh siswa untuk berdiskusi dengan teman sebangku untuk memecahkan masalah yang diberikan guru (Pair). Guru menyuruh siswa untuk membentuk kelompok dengan setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang, siswa melakukannya dengan tenang. Setiap siswa mengutarakan jawabannya pada kelompok dan setelah semua sudah memberikan jawabannya lalu kelompok membuat kesimpulan. Guru meminta perwakilan kelompok untuk maju kedepan menyampaikan hasil diskusinya (Share), pada saat perwakilan kelompok membacakan jawabannya tidak ada siswa yang berbicara sendiri semua siswa memperhatikan temannya yang berbicara. Pada kegiatan konfirmasi guru dan siswa menarik kesimpulan mengenai kegitan pembelajaran yang sudah di lakukan. Guru bertanya kepada siswa apakah ada materi yang belum dipahami.

  Pada akhir pembelajaran guru dan siswa menarik kesimpulan mengenai kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan. Guru juga memberikan kisi-kisi soal untuk tes evaluasi akhir siklus II.

c. Pertemuan 3

  Tindakan ini dilakukan pada hari Kamis, 15 Juni 2017. Pada pertemuan ini guru dan siswa mereview pebelajaran pada pertemuan sebelumnya dan mengerjakan tes evaluasi siklus II serta pembahasan soal.

4.3.2.1 Hasil Tindakan Siklus II

  Berdasarkan tindakan yang dilaksanakan pada siklus II, diperoleh hasil belajar mata pelajaran IPS yang sudah memuaskan karena hanya ada 2 siswa yang mendapat di bawah KKM dan indikator kerja pun sudah tercapai yaitu sudah >90% dan ada peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I. Pada siklus I yang meperoleh nilai di bawah KKM ada 12 siswa atau 44%, sedangkan ada 15 siswa atau 56% telah memperoleh nilai di atas KKM, sedangkan pada siklus II yang memperoleh nilai di bawah nilai KKM ada 2 siswa. Nilai rata-rata kelas adalah 92,60. Sedangkan nilai tertinggi yaitu 100 dan nilai terendah mengalami peningkatan yaitu 72. Dan Indikator kerjapun telah meningkat dari 56% menjadi 92.59%. Berikut tabel 4.7 perolehan nilai siklus II.

Tabel 4.7 Hasil Belajar IPS Siklus II

  No. Skor Frequensi Persentase Keterangan 1. 41-50 2. 51-60 3. 61-70 2 2% Belum tuntas 4. 71-80 4 4% Tuntas 5. 81-90 6 6% Tuntas 6. 91-100 15 15% Tuntas Jumlah 27 100% Rata-rata 89,48 Nilai Tertinggi 100

  Nilai Terendah

  64 Adapun data hasil belajar IPS dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share dengan berbantuan media gambar dari tabel 4.8 dapat dilihat indikator kerja sudah tercapai yaitu sebesar 92,59% karena dari 27 siswa hanya ada dua siswa yang mendapatkan nilai <70.

  Berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM >70) dapat diketahui ada 2 siswa yang belum tuntas dan nilai yang diperolehnya antara 61-70. Ada 4 siswa yang memperoleh nilai antara 71-80 siswa , 6 siswa yang memperoleh nilai antara 81-90, dan ada 15 siswa yang memperoleh nilai tertinggi yaitu antara 91-100. Hasil perolehan nilai sebelum tindakan dapat disajikan dalam bentuk tabel 4.8.

Tabel 4.8 Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siklus II

  No. KKM Ketuntasan Belajar Jumlah siswa Jumlah Persentase

  1. >70 Tuntas 25 92.59% 2. <70 Belum tuntas 2 7,40% Jumlah 27 100% Nilai rata-rata kelas 89,48 Nilai tertinggi 100 Nilai terendah

  64 Ketuntasan belajar siswa pada siklus II dapat diketahui bahwa masih ada dua siswa yang memiliki nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM>70) atau sebanyak 7,40%, sedangkan yang sudah mencapai ketuntasan minimal sebanyak 25 siswa dengan persentase 92,59%. Itu berarti bahwa indikator kerja sudah tuntas karena jumlah ketuntasan sudah >90 yaitu sebesar 92,59%. Meskipun masih ada dua siswa yang memperoleh nilai <70. Ketuntasan belajar siswa pada tabel 4.8 , dapat terlihat jelasnya pada gambar 4.4.

  Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II 7% Tuntas Belum Tuntas

  93% Gambar 4.4 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar IPS Siklus II Gambar 4.4 menggambarkan ketuntasan hasil belajar IPS siswa pada siklus II.

  Sebesar 93% siswa telah mencapai KKM (KKM>70) atau sudah tuntas dan yang belum tuntas yaitu sebesar 7%.

4.3.2.2 Hasil Observasi

  Observasi terhadap tindakan siklus I dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung yang dilaksanakan oleh observer. Berikut tabel 4.5 tentang hasil observasi guru dan siswa.

Tabel 4.8 Distribusi Tindakan Guru dan Tindakan Siswa dalam Pembelajaran IPS melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair and Share

  No. Indikator Penilaian Total Skor Rata-rata

  1. Indikator kegiatan mengajar 123 3,73 yang dilakukan oleh guru

  2. Indikator kegiatan belajar 98 3,92 yang dilakukan oleh siswa Pengamatan dilakukan untuk mengamati aktivitas guru dan perilaku think Pair and Share. Indikator kegiatan mengajar dilakukan guru memiliki skor 123 dengan rata-rata 3,73. Beberapa indikator yang belum dapat mencapai skor sempurna, seperti guru kurang dalam memberikan motivasi dengan baik dan guru kurang memperhatikan kesiapan siswa untuk belajar. Guru sudah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share dengan cukup baik. Persiapan media pembelajaran berupa alat dan bahan untuk LKS dan materi diskusi kelompok sudah dipersiapkan dengan baik.

  Kegiatan Inti yang dilakukan yaitu pada eksplorasi yang dilakukan oleh guru sesuai dengan apa yang direncanakan dalam RPP. Guru menyiapkan alat dan media untuk pembelajaran, memberikan LKS yang harus dikerjakan oleh siswa sebagai panduan, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapat dan bertanya. Guru memberikan penjelasan mengenai materi materi yang akan dipelajari. Guru juga telah menyampaikan bagaimana cara kerja kelompok, serta memberikan pengarahan supaya siswa dapat mengerjakan LKS yang telah dibagikan, apa saja yang harus dikerjakan. Guru memberikan petunjuk berdiskusi sesuai model pembelajaran TPS.

  Indikator kegiatan belajar siswa memiliki skor 98 dengan rata-rata 3,92. Tindakan siswa dalam pembelajaran sudah berlangsung dengan baik, banyak siswa yang bertanya dan mengemukakan pendapatnya. Siswa melaksanakan tugas dengan baik dan bekerjasama dengan teman kelompok. Kekurangan yang muncul pada saat pembelajaran yaitu siswa masih ada yang ramai. Siswa sudah bisa membuat kesimpulan dari suatu masalah. Model pembelajaran Think Pair

  and Share

  berjalan dengan baik, siswa sangat antusias dalam memperoleh skor tinggi.

4.3.2.3 Analisis Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II

  Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

  IPS pada pra tindakan dan siklus I, berikut tabel 4.9 yang akan menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar IPS siklus I dan siklus II.

Tabel 4.9 Perbandingan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II

  No. Ketuntasan Nilai Siklus I Siklus II Belajar

  Jumlah % Jumah %

  1. Tuntas >70 15 56% 25 92,59%

  2. Belum <70 12 44% 2 7,40% Tuntas

  Jumlah 27 100% 27 100% Rata-rata 72,89 89,48% Nilai tertinggi 92 100 Nilai terendah

  48

  64 Tabel 4.9 menunjukkan Indikator kerja belajar siswa meningkat dari siklus I sebesar 56%, dengan 15 siswa yang sudah tuntas dan masih ada 12 siswa yang belum tuntas atau sebesar 44%. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa pembelajaran tersebut sudah tuntas karena indikator kerja sudah mencapai >90 yaitu 56%. Peningkatan juga terjadi pada siklus II, hasil ketuntasan belajar siswa diketahui sebesar 92,59% meningkat 36.59% dari siklus I dengan 25 siswa yang sudah tuntas dan hanya 2 siswa yang belum tuntas karena belum mencapai KKM atau sebanyak 7,40%. Begitu juga dengan nilai rata-rata yang diperoleh siswa meningkat 16.59 dari siklus I sebesar 72.89 dan siklus II sebesar 89.48. Berikut hasil belajar siswa siklus I dan siklus II bila digambarkan dalam gambar 4.5. Perbandingan Hasil Belajar IPS Siklus I dan Siklus II

  30

  25 a

  20 sw Si

  15 lah

  10 m Ju

  5 Siklus I Siklus II Tuntas Belum Tuntas

Gambar 4.5 Diagram Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus IIGambar 4.5 menunjukkan bahwa adanya penurunanjumlah siswa yang belum tuntas dari siklus I ke siklus II, siklus I masih ada 12 siswa yang belum

  tuntas, setelah dilakukan tindakan siklus II hanya ada 2 siswa yang belum tuntas.

4.3.3 Refleksi

  Setelah terdapat kekurangan pada siklus I dan diperbaiki pada siklus II maka hasil perbaikan pembelajaran memberikan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan semua siswa mendapatkan nilai baik dan pada saat proses pembelajaran berlangsung semua siswa memperhatikan sudah tidak ada lagi siswa yang berbicara sendiri kecuali pada saat berdiskusi. Semua siswa juga senang pada saat kegiatan pembelajaran.

4.4 Hasil Analisis Data

  Analisis data kuantitatif dan deskriptif yang berasal dari hasil belajar mata pelajaran IPS siswa saat sebelum tindakan, siklus I, dan siklus II. Perbandingan aktifitas siswa, aktifitas guru, lembar kerja siswa, dan nilai siswa kelas 5 saat sebelum tindakan, siklus I, dan siklus II berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SD Negeri Klepu 01 Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang diketahui bahwa dari hasil belajar mata pelajaran IPS siswa kelas 5 saat sebelum tindakan, siklus I, dan siklus II mengalami peningkatan. Untuk mengetahui berhasil atau tidaknya model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share dengan berbantuan media gambar maka peneliti mengambil nilai ulangan pada semester I dengan jumlah 27 siswa dan membandingkannya dengan hasil tes evaluasi yang diberikan pada akhir siklus I dan siklus II. Berikut tabel hasil belajar mata pelajaran IPS dari pra tindakan, siklus I dan siklus II.

Tabel 4.10 Perbandingan Hasil Belajar Pra Tindakan, Siklus I, dan

  

Siklus II

No. Ketuntasa Nilai Pra Tindakan Siklus I Siklus II n Belajar

  Jumlah % Jumla % Jumla % h h

  1. Tuntas >70 12 44,54% 15 56% 25

  93

  2. Belum <70 15 55,55% 12 44% 2 7,40 Tuntas

  Jumlah 27 100% 27 100 27 100 Rata-rata 66,67 72,89 89,48 Nilai Tertinggi

  90 92 100 Nilai Terendah

  42

  48

  64 Berdasarkan tabel 4.10 perbandingan hasil pembelajaran dapat dijelaskan bahwa pada pra tindakan dengan jumlah 27 siswa ada 15 siswa (55,55%) yang belum tuntas karena mendapat nilai di bawah KKM yaitu < 70, sedangkan ada 12 siswa (44,54%) sudah tuntas karena mendapat nilai di atas KKM yaitu 2 70. Nilai rata-rata kelas masih 66,67. Nilai tertinggi yang dicapai sebesar 90 dan nilai terendahnya yaitu 42. Pada evaluasi Siklus I terlihat hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang cukup bagus bila dibandingkan dengan pra tindakan. Jumlah siswa yang belum tuntas menurun dari jumlah semula,15 siswa menjadi 12 siswa atau 44% yang belum tuntas atau nilai belum mencapai KKM (KKM < 70). Siswa yang tuntas meningkat menjadi 15 siswa atau 56%. Nilai rata-rata kelas pun meningkat dari 66,67 menjadi 72,89. Perolehan nilai tertinggi mengalami peningkatan yaitu menjadi 92, nilai terendah mengalami peningkatan dengan nilai 48. Dalam siklus I ini indikator kerja belum tercapai karena masih > 90%, yaitu sebesar 56% dan masih ada 12 siswa yang belum tuntas. Kemudian tindakan dilanjutkan dengan siklus II agar indikator kerja siswa pada hasil belajar mata pelajaran IPS dapat tercapai yaitu > 90%. Dalam siklus II nilai terendah yang diperoleh siswa meningkat menjadi 64 dan nilai tertinggi adalah 100. Jumlah siswa yang belum tuntas menurun dari 12 siswa menjadi 2 siswa atau 7,40% saja yang belum tuntas atau nilai belum mencapai KKM yang sudah ditentukan. Dan jumlah yang sudah tuntas berubah menjadi 25 siswa atau 93%. Nilai rata-rata kelas pun meningkat menjadi 89,48. Indikator kerja pun sudah tercapai karena sudah > 90% yaitu sebesar 92,59%. Peningkatan dari siklus I ke siklus II sangat besar karena pada siklus I guru masih kaku pada saat menggunakan model Think Pair and Share sehingga pembelajaran tidak maksimal sedangkan pada siklus II guru sudah menguasai model pembelajaran Think Pair and Share sehingga materi yang disampaikan secara maksimal.

  Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat diketahui adanya peningkatan hasil belajar mata pelajaran IPS setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dengan berbantuan media gambar. Terlihat nilai tes dari siklus I dan siklus II serta nilai sebelum tindakan atau pra tindakan. Untuk lebih memperjelas perbandingan hasil belajar antara kondisi awal, siklus I, dan siklus 3 dapat dilihat pada gambar 4.6 sebagai berikut.

  Perbandingan Hasil Belajar Pra Tindakan, Siklus I, dan Siklus II

  30 iswa

20 S

  ah

  10 Juml

Pra Tindakan Siklus I Siklus II

Tuntas Belum Tuntas

Gambar 4.6 Perbandingan Hasil Belajar IPS Pra Tindakan, Siklus I, dan Siklus II

  Selain peneliti menganalisis hasil belajar kelas V yang menunjukkan adanya peningkatan dari pra tindakan ke siklus I dan meningkat lagi pada siklus II. Observasi yang dilakukan oleh peneliti juga mengalami peningkatan dari Siklus I menuju Siklus II peningkatan tersebut bisa ditunjukkan pada Tabel 4.11

Tabel 4.11 Perbandingan Tindakan Guru dan Tindakan Siswa pada Siklus I dan Siklus II

  Siklus I Siklus II No. Indikator Penilaian

  Total Rata- Total Rata- Skor rata Skor rata

  1. Indikator kegiatan mengajar 121 3,67 123 3,73 yang dilakukan guru

  2. Indikator Kegiatan belajar 92 3,68 98 3,92 yang dilakukan oleh siswa Berdasarkan Tabel 4.11 Indikator Kegiatan mengajar yang dilakukan oleh guru pada siklus I memiliki skor 121 dengan rata-rata 3,67. Beberapa indikator yang belum dapat mencapai skor sempurna karena masih terdapat kekurangan pada saat guru mengajar seperti guru kurang dalam memberikan motivasi, guru kurang memeriksa kesiapan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar, guru masih kurang dalam membimbing siswa untuk mengamati video ketika pembelajaran berlangsung sehingga siswa tidak tahu apa yang akan dia lakukan serta siswa berbicara sendiri dengan teman sebangku, memberikan penghargaan kepada kelompok yang mendapat nilai baik juga belum dilakukan. Setelah melihat kelemahan pada kegiatan mengajar yang dilakukan guru maka guru memperbaiki cara mengajarnya pada Siklus II dan hasilnya indikator kegiatan mengajar guru mengalami peningkatan yaitu dari total skor 121 dengan rata-rata 3,67 pada siklus I meningkat menjadi 123 dengan skor rata-rata 3,73 pada siklus II. Seiring dengan meningkatnya aktivitas guru, rata- rata skor aktivitas siswa juga mengalami peningkatan. Pada siklus I total skor pada aktivitas belajar siswa yaitu 92 dengan skor rata-rata 3,68 meningkat pada siklus II dengan total skor 98 dengan rata-rata 3,92. Pada siklus I masih ada indikator yang belum mencapai skor sempurna yaitu pada saat guru menjelaskan tentang tujuan pembelajaran yang hendak dicapai masih ada siswa yang belum siap/berbicara sendiri dengan teman sebangku dan Pada siklus II tidak ada kekurangan yang muncul.

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian

  Berdasarkan tindakan dalam penelitian pembelajaran IPS pada siswa kelas V SD Negeri Klepu 01, nampak bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa. Pada kondisi awal sebelum menggunakan model pembelajaran skor rata-rata hanya mencapai 66,67. Sedangkan yang tuntas ada 12 siswa atau 44,45% dan yang tidak tuntas ada 15 siswa atau 55,55% dengan KKM yang sudah ditentukan yaitu 70. Hal itu disebabkan cara mengajar guru hanya dengan metode ceramah dan tidak menggunakan alat peraga sehingga siswa merasa bosan dan pasif. Hal tersebut berdampak pada nilai siswa rendah. Berdasarkan pada situasi ini maka direncanakan dilakukan tindakan untuk memperbaiki ketuntasan hasil belajar siswa. Setelah menyusun perencanaan, maka ditentukan untuk menerapkan model pembelajaran Think Pair and Share dengan menggunakan media gambar demi memperbaiki hasil belajar siswa. Setelah diberi tindakan pada siklus I, terjadi peningkatan jumlah yang tuntas menjadi 15 siswa dengan persentase 56% dan yang tidak tuntas 12 siswa dengan persentase 44%.

  Meskipun terjadi peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa setelah diberi tindakan pada siklus I, diketahui bahwa ketuntasan yang dicapai belum sesuai harapan yang hendak dicapai, maka direncanakan untuk dilakukan perbaikan- perbaikan pada tindakan yang akan dilakukan pada siklus II. Setelah diberikan tindakan pada siklus II terjadi peningkatan jumlah yang tuntas menjadi 25 siswa dengan persentase 92,59%. Siswa yang belum tuntas pra siklus adalah 15 siswa dengan persentase 55,55%. Setelah diberikan tindakan pada siklus I, mengalami penurunan menjadi 12 siswa dengan persentase 44% atau terjadi penurunan 12% setelah diberikan tindakan pada siklus II terjadi penurunan lagi mengalami penurunan menjadi 2 siswa dengan persentase 7,40% atau terjadi penurunan 37%. 2% siswa yang tidak tuntas karena siswa tersebut pada saat guru menjelaskan tidak memperhatikan dan berbicara dengan temannya sendiri sehingga siswa tersebut bingung pada saat guru memberikan soal dan mendapat nilai di bawah KKM.

  Dengan demikian, hasil penelitian ini mendukung hipotesis yang dirancang yaitu hasil belajar IPS siswa dapat ditingkatkan dengan menerapkan model pembelajaran Think Pair and Share dengan menggunakan media gambar pada kelas V SDN Klepu 01 Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang Semester II Tahun Pelajaran 2016/2017. Hasil penelitian ini dengan demikian mendukung pernyataan Hamdayana TPS merupakan teknik suatu sederhana dengan keuntungan besar. TPS dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengingat suatu informasi dan seorang siswa juga dapat belajar dari siswa lain serta saling menyampaikan idenya untuk didiskusikan sebelum disampaikan di depan kelas. Selain itu, TPS juga dapat memperbaiki rasa percaya diri dan semua siswa diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam kelas. Guru tidak lagi sebagai satu-satunya sumber pembelajaran, tetapi justru siswa dituntut untuk dapat menemukan dan memahami konsep-konsep baru.

  Pembelajaran kooperatif adalah strategi belajar mengajar yang dilakukan dengan cara mengelompokkan siswa dengan tingkat kemampuan berbeda-beda ke dalam kelompok-kelompok kecil. Media gambar memiliki fungsi sebagai membantu memudahkan belajar bagi siswa dan memudahkan pengajaran guru, menarik perhatian siswa. Penggunaan model pembelajaran Think Pair and Share di kelas V sangat efektif karena membuat siswa lebih percaya serta aktif dalam kegiatan pembelajaran. Dampak yang ditimbulkan sangat besar untuk siswa yang pasif dan siswa lainnya karena dapat membuat siswa yang pasif menjadi aktif dan berani menyampaikan pendapatnya. Dampak lain dari penggunaan model TPS ini yaitu siswa lebih mudah memahami materi IPS yang diajarkan oleh guru, Sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. Jadi terbukti bahwa modelpembelajaran Think Pair and Share dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD pada materi IPS.

  Pada proses Think yaitu siswa secara mandiri mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Soal tersebut termasuk pada pertanyaan yang menggali (Probing question) sehingga siswa memiliki pemikiran yang kritis caranya pada awal pembelajaran guru memberikan info berupa video tentang pahlawan, setelah siswa mendapat info guru memberikan suatu soal kepada siswa untuk dikerjakan sendiri disini siswa akan belajar untuk berpikir secara kritis dan logis ditambah lagi dengan guru memberikan waktu. Siswa akan mulai mencari tahu jawaban tersebut dengan alat bantu buku paket serta video yang ditayangkan tadi. Dengan alat bantu tersebut siswa dapat menemukan jawabannya.

  Pada Proses Pair, siswa akan duduk berpasangan dan membandingkan jawaban mereka. Setelah siswa sudah mengungkapkan pendapatnya siswa bisa memperluas jawaban mereka dengan alat bantu yang disediakan oleh guru berupa buku paket, siswa dapat memperluas wawasan mereka mengenai pertanyaan yang diberikan oleh guru agar jawaban mereka berkualitas. Apabila sudah ditemukan jawaban bersama dengan teman sebangku maka siswa harus menyimpulkan jawabannya apabila jawaban pada saat proses Think ada yang berbeda bisa ditulis di LKS beserta kesimpulan dari jawaban saat diskusi dengan teman sebangku.

  Proses Share, pada tahap ini siswa akan mensharing jawaban mereka pada saat tahap pair ke dalam kelompok besar yang sudah ditentukan oleh guru. Pada tahap ini siswa akan memperoleh cara berkomunikasi yang baik, karena setelah tiap-tiap siswa mengungkapkan pendapat mereka maka mereka akan menyimpulkan kembali jawaban dari tiap-tiap siswa yang terdapat pada kelompok menjadi satu kesimpulan disini siswa akan dibimbing oleh guru untuk menyimpulkan, sehingga siswa dapat belajar cara menyimpulkan yang benar.

  Media gambar adalah suatu gambar yang berkaitan dengan materi pelajaran yang berfungsi untuk menyampaikan pesan dari guru kepada siswa. Pada saat guru menggunakan media gambar siswa merasa tertarik dan di buat penasaran karena media gambar berupa foto pahlawan. Pada saat itu siswa bingung kenapa di depan meja terdapat foto pahlawan setelah siswa melihat video yang ditampilkan guru, guru menyuruh siswa untuk menempelkan gambar pahlawan ke papan tulis semua siswa langsung antusias untuk menempelkan gambar. Efek yang ditimbulkan dari media gambar yaitu siswa menjadi aktif dalam belajar dan membuat siswa berpikir kritis.

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Kreativitas Belajar Siswa Melalui Mata Pelajaran IPA dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation pada Siswa Kelas 4 SD Negeri Karanggondang 03 Kecamatan Mlon

0 0 16

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah: Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Manajemen Sekolah Berbasis Mutudi SDN Kandri 01 Gunungpati, Kota Semarang (Dengan Model Evaluasi CI

0 0 9

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Model Evaluasi Program - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Manajemen Sekolah Berbasis Mutudi SDN Kandri 01 Gunungpati, Kota Semarang (Dengan Model Evaluasi CIPP)

0 1 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Profil Sekolah Dasar Negeri Kandri 01 Gunungpati, Kota Semarang - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Manajemen Sekolah Berbasis Mutudi SDN Kandri 01 Gunu

0 0 49

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Manajemen Sekolah Berbasis Mutudi SDN Kandri 01 Gunungpati, Kota Semarang (Dengan Model Evaluasi CIPP)

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Manajemen Sekolah Berbasis Mutudi SDN Kandri 01 Gunungpati, Kota Semarang (Dengan Model Evaluasi CIPP)

0 0 41

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penggunaan Musik Mozart terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 Sekolah Dasar

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Think Pair and Share dengan Menggunakan Media Gambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Think Pair and Share dengan Menggunakan Media Gambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS

0 0 13

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Think Pair and Share dengan Menggunakan Media Gambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS

0 0 19