Perancangan Buku Tourism Guide Information Dan Media Promosi Sebagai Penunjang Pariwisata Kabupaten Pacitan

PERANCANGAN BUKU TOURISM GUIDE INFORMATION DAN MEDIA PROMOSI SEBAGAI PENUNJANG PARIWISATA KABUPATEN PACITAN

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan

guna Mencapai Gelar Sarjana pada Jurusan Desain Komunikasi Visual

Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret

Oleh: DANANG DWI RAHMAWAN C0707003 JURUSAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

PERSEMBAHAN

MOTTO

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah kepada penulis, sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan Tugas Akhir ini guna memenuhi persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Seni Rupa Jurusan Desain Komunikasi Visual Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini tentunya tidak lepas dari bimbingan, bantuan, dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Drs. M. Suharto, M.Sn, selaku Ketua Jurusan Desain Komunikasi Visual.

2. Drs. Ahmad Adib, M.Hum, Ph.D, selaku Pembimbing I Tugas Akhir.

3. Esty Wulandari, S. Sos, M. Si, selaku Pembimbing II Tugas Akhir.

4. Hermansyah Muttaqin, S.Sn., M.Sn, selaku ketua siding TA.

5. Anugerah Irfan Ismail, S.Sn, selaku sekretaris sidang TA.

6. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu.

Akhirnya penulis berharap penyusunan Konsep Pengantar Karya Tugas Akhir yang berjudul Perancangan Buku Tourism Guide Information dan Media Promosi Sebagai Penunjang Pariwisata Kabupaten Pacitan ini dapat berguna.

Surakarta, 20 Desember 2011

Penulis

Danang Dwi Rahmawan

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………

HALAMAN PERSETUJUAN …………………………………………… HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………. HALAMAN MOTTO …………………………………………………….. HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………….. KATA PENGANTAR ……………………………………………………..

DAFTAR ISI ……………………………………………………………… ABSTRAK …...………...…………………………………….……...……..

ABSTRACT …...………...…………………………………….……......….. BAB I. PENDAHULUAN …………………………………………………

A. Latar Belakang Masalah ………………………………………

B. Rumusan Masalah ……………………………………………...

C. Tujuan Perancangan ……………………………………………

D. Target Market dan Target Audiens …………………………….

E. Metode Pengumpulan dan Analisis Data ………………………

F. Tar get Visual …………………………………………………...

BAB II. KAJIAN TEORI …………………………………………………

A. Tinjauan tentang Buku ………………………………………..

i ii iii iv

v vi vii xii

xiii

3. Tata Aturan Halaman Buku ………………………………

4. Karakteristik Buku dengan Gambar ……………………..

B. Tinjauan tentang Informasi ……………………………………

1. Pengertian Informasi………………………………………

2. Kebutuhan Informasi ……………………………………..

3. Jenis-jenis Informasi………………………………………

4. Fungsi dan Manfaat Informasi……………………………

C. Tinjauan tentang Pariwisata …………………………………..

1. Pengertian Pariwisata……………………………………..

2. Karakteristik Wisata ……………………………………..

3. Maksud dan Tujuan Wisata ………………………………

4. Jenis dan Macam Pariwsata ………………………………

5. Manfaat Pariwisata ……………………………………….

D. Tinjauan tentang Media ………………………………………

1. Media Komunikasi ……………………………………….

2. Media Visual ……………………………………………..

E. Tinjauan tentang Promosi …………………………………….

1. Promosi …………………………………………………..

2. Pengertian dan Manfaat Promosi …………………………

3. Media Promosi ……………………………………………

BAB III. IDENTIFIKASI DATA ……………………………………….

2. Potensi Kepariwisataan Pacitan …………………………..

B. Pembanding ……………………………………………………

1. Primer ……………………………………………………..

2. Sekunder ………………………………………………….

C. Analisis Swot ………………………………………………….

D. USP (unique Selling Preposition) ……………………………

E. Possitioning……………………………………………………

BAB IV. KONSEP KREATIF PERANCANGAN DAN

PERENCANAAN MEDIA ………………………………………………

A. Metode Perancangan ………………………………………….

B. Spesifikasi Buku ………………………………………………

C. Konsep dan Karakteristik Visual……………………………..

D. Standar Visual ………………………………………………..

1. Logo …………………………………………………….

2. Ilustrasi……………………………………………………

3. Teks…… ………………………………………………….

4. Typografi…………………………………………………..

5. Warna ……………………………………………………..

E. Pemilihan Media ………………………………………………

1. Media Cetak ………………………………………………

2. Media Elektronik ………………………………………….

42

59

59

65

67

68

69

71

71

72

72

73

73

75

76

77

78

79

79

80

PERANCANGAN BUKU TOURISM GUIDE INFORMATION DAN MEDIA

PROMOSI SEBAGAI PENUNJANG PARIWISATA KABUPATEN PACITAN

Danang Dwi Rahmawan 1

Drs. Ahmad Adib, M.Hum, Ph.D 2 Esty Wulandari, S. Sos, M. Si 3

ABSTRAK

Danang Dwi Rahmawan, 2011. Pengantar karya Tugas Akhir ini berjudul Perancangan Buku Tourism Guide Information dan Media Promosi Sebagai Penunjang Pariwisata Pacitan. Adapun permasalahan yang dikaji adalah bagaimana merancang buku Tourism Guide Information yang dapat bertahan lama sebagai koleksi pribadi, dikemas secara ekslusif, serta media tersebut mampu meningkatkan citra Kabupaten Pacitan. Sejauh ini media informasi yang ada tidak digarap secara serius. Media yang ada sekarang terkesan kurang efektif dalam menjangkau dan memenuhi kebutuhan akan informasi kepariwisataan. Memahami potensi pariwisata kota Pacitan yang memiliki berbagai macam obyek wisata, baik wisata alam ataupun wisata budaya. Hal ini menjadikan kota Pacitan sebagai salah satu alternatif tujuan wisata, akan menjadi sangat disayangkan apabila tidak dikomunikasikan secara tepat kepada khalayak. Mengingat Hal tersebut maka dibuatlah media informasi guna mengkomunikasikan potensi tersebut. Media komunikasi visual yang dibuat tidak sekedar bersifat informatif, tetapi juga edukatif dan persuasif. Media tersebut harus tetap memperhatikan nilai estetis, dengan mengangkat sisi artistik berbagai potensi obyek wisata yang ada di kota Pacitan. Diharapkan lewat media komunikasi tersebut mampu memenuhi kebutuhan akan informasi dan menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke kota Pacitan.

1. Mahasiswa Jurusan Deskomvis Fakultas Sastra dan Seni Rupa UNS dengan NIM C 0707003 2. Drs. Ahmad Adib, M.Hum, Ph.D sebaga Dosen Pembimbing I

3. Esty Wulandari, S. Sos sebagai Dosen Pembimbing II

DESIGNING TOURISM GUIDE INFORMATION BOOK AND PROMOTION MEDIA AS SUPPORTING OF PACITAN TOURISM

Danang Dwi Rahmawan 4

Drs. Ahmad Adib, M.Hum, Ph.D 5 Esty Wulandari, S. Sos, M. Si 6

ABSTRACT

Danang Dwi Rahmawan, 2011. This Final Project’s preface has a title Designing

Tourism Guide Information Book and Promotion Media As Supporting Of

Pacitan's Tourism. A problem that research here is how to create Tourism Guide Information book one that gets to get long-lasting as collection of person, exclusive packed, and that media can increase Pacitan's District image. So far the information media not dealt with seriously. So far the information media less effective deep reaches and meeting the tourism information needs. Understanding the Pacitan tourism’s potency who have object like nature tourism, culture tourism. It makes Pacitan as one of alternative tourism destination, will be so lamentable if not communicated precisely to public. Remembering that so was made information media to communicate that potency. Visual communication media that is made is not a only get informative character, but also educative and persuasive. That media has regular paying attention esthetic point, with lift various artistic tourism object potency that is at Pacitan. Hopefully, by those communication Media able to cover the needs of information and attract the interest of tourist who visit Pacitan.

Student of Visual Communication Design Department, Faculty of Letters, Sebelas Maret

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Negara kita mempunyai potensi budaya dan keindahan alam yang beraneka ragam dan terdapat hampir pada semua penjuru tanah air. Potensi yang besar ini bila dimanfaatkan dengan baik tentu dapat memberikan sumbangan yang positif bagi kemajuan industri pariwisata yang sedang berkembang di Indonesia. Sebagaimana diketahui bahwa sektor pariwisata di Indonesia masih menduduki peranan yang sangat penting dalam menunjang pembangunan nasional sekaligus merupakan salah satu faktor yang sangat strategis untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan devisa Negara. Pengembangan pariwisata dapat diartikan sebagai suatu proses pengembangan di daerah tujuan wisata. Bentuk pengembangan pariwisata dapat berupa penataan obyek wisata, pengembangan obyek wisata, pengadaan dan rehabilitas prasarana maupun sarana pariwisata. Pengembangan di bidang pemasaran dan promosi kepariwisataan saat ini tidak hanya untuk menambah devisa negara maupun pendapatan pemerintah daerah, akan tetapi juga diharapkan dapat memperluas kesempatan berusaha disamping memberikan lapangan pekerjaan baru untuk mengurangi pengangguran.

Sesuai dengan Pola Dasar Pembangunan Daerah Kabupaten Pacitan, sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang sangat perlu dikembangkan. Perlu diketahui bahwa Kabupaten Pacitan merupakan sebuah kota kecil di

Pacitan antara lain Pantai Teleng Ria, Pantai Srau, Pantai Watu Karung, Pantai Klayar, Goa Gong, Pemandian Air Hangat, dan lain-lain. Belum banyak potensi alam yang disentuh dengan tangan manusia apalagi teknologi. Keaslian inilah yang merupakan aset Kabupaten Pacitan untuk dapat berkembang menjadi daerah tujuan wisata. Pemerintah Kabupaten Pacitan sudah berusaha menggali sektor ini menjadi sektor yang diunggulkan sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. Namun masih banyak yang harus dikaji agar membuat suatu daya tarik tersendiri.

Dengan adanya obyek-obyek wisata tersebut, menjadikan Pacitan sebagai salah satu alternatif tujuan wisata. Hal ini menjadi sangat disayangkan apabila tidak dikomunikasikan secara tepat kepada khalayak. Mengingat hal tersebut maka penulis berusaha merancang media informasi guna mengkomunikasikan potensi tersebut. Media komunikasi visual yang dibuat tidak sekedar bersifat informatif, tetapi juga edukatif, persuasif serta tetap memperhatikan nilai estetis, dengan mengangkat sisi artistik berbagai potensi obyek wisata yang ada di kota Pacitan. Sesuai dengan tema yang akan coba diangkat oleh penulis, maka media yang akan di rancang ialah berupa media informasi visual yang berbentuk buku Tourism Guide Information. Media ini merupakan media penunjang pariwisata Kabupaten Pacitan. TGI merupakan media informasi yang berada di bawah wewenang Dinas Pariwisata kota Pacitan. Media informasi tersebut haruslah tepat dan efektif, dengan memperhatikan penempatan media.

Media komunikasi visual tersebut memberikan informasi mengenai segala Media komunikasi visual tersebut memberikan informasi mengenai segala

Buku Tourism Guide Information dijual di beberapa tempat strategis yang mudah dijangkau seketika oleh calon wisatawan yang akan berkunjung, diantaranya terdapat di Tourist Information Center dan di took buku, dengan maksud untuk memudahkan para calon wisatawan untuk mendapatkan informasi begitu mereka datang di kota tujuan wisata mereka.

B. Rumusan Masalah

Dalam mencari pemenuhan terhadap kebutuhan mengenai informasi, dalam hal informasi mengenai masalah-masalah seputar kepariwisataan, seseorang atau dalam hal ini wisatawan akan mencari yang terdekat dengan keberadaan dirinya.

Berdasarkan dari pemikiran tersebut maka penulis mengajukan perumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana merancang buku Tourism Guide Information yang dapat bertahan lama sebagai koleksi pribadi, dikemas secara ekslusif, serta media tersebut mampu meningkatkan citra Kabupaten Pacitan?

2. Bagaimana merancang strategi promosi yang tepat serta penempatan (media placement) guna memperkenalkan keberadaan buku Tourism Guide

1. Merancang buku Tourism Guide Information yang dapat bertahan lama sebagai koleksi pribadi, dikemas secara ekslusif, serta media tersebut mampu meningkatkan citra Kabupaten Pacitan.

2. Merancang strategi promosi yang tepat serta penempatan (media placement) guna memperkenalkan keberadaan buku Tourism Guide Information.

D. Target Market dan Target Audiens

Dalam konsep pemasaran pariwisata yang terpenting adalah bukan apa yang kita jual, melainkan apa yang diinginkan konsumen (wisatawan). Segmentasi :

1. Geografis Secara geografis penggunaan media komunikasi visual tersebut khususnya untuk wisatawan domestic, dan wisatawan mancanegara umumnya yang berada di kota Pacitan, tetapi memungkinkan juga pada daerah sekitar Pacitan yang mempunyai potensi kepariwisataan.

2. Demografi dan Sosiografi

a. Umur : 18 tahun s/d 40 tahun

b. Jenis Kelamin : laki-laki dan perempuan

c. Kelas sosial ekonomi : menengah s/d menengah atas

3. Psikografi Seseorang atau bisa disebut juga wisatawan, yang gemar bepergian untuk 3. Psikografi Seseorang atau bisa disebut juga wisatawan, yang gemar bepergian untuk

E. Metode Pengumpulan dan Analisa Data

Perancangan media komunikasi visual merujuk pada data-data yang diperoleh dari lembaga-lembaga terkait, yang paling utama adalah Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga kota Pacitan, serta dinas-dinas terkait.

Selain pengumpulan data dari Dinas Budparpora, penulis juga melakukan riset yang menyangkut perencanaan media komunikasi visual, misal tentang informasi apa saja yang mereka butuhkan dalam mengunjungi objek atau kota yang mereka tuju. Dengan demikian maka media informasi tersebut dapat efektif pada penerapannya.

Metode pengumpulan data dan analisa data juga menggunakan metode pengamatan atau observasi, wawancara dan litelatur. Observasi dilakukan untuk mengamati dan mengumpulkan data-data secara langsung, wawancara dipakai untuk mengetahui pendapat pejabat dinas terkait, selain itu dipakai juga metode litelatur untuk mencari data yang diperlukan.

F. Target Visual

Sebelum menentukan target visual, diperlukan adanya pembatasan media yang akan digunakan, yaitu dengan membatasi pada media yang dapat membuat Sebelum menentukan target visual, diperlukan adanya pembatasan media yang akan digunakan, yaitu dengan membatasi pada media yang dapat membuat

Dalam promosi ini, penulis merencanakan beberapa media, antara lain:

1. Book

2. E-Book

3. Web banner

4. Merchandise

a. Sticker

b. Kaos

c. Bookmark

5. Poster

6. Paper bag

7. Packaging / gift

8. X Banner

KAJIAN TEORI

A. Tinjauan Tentang Buku

1. Pengertian Buku Sebuah buku lahir dari perkembangan kebutuhan akan pentingnya komunikasi dan informasi, serta kemampuan daya pikir manusia juga kelemahan daya tampung pikiran manusia. Di zaman kuno, tradisi komunikasi dan penyampaian informasi berupa syair, doa-doa, maupun cerita masih bersifat lisan, disampaikan dari mulut ke mulut, sehingga metode menghafal menjadi sebuah ciri tradisi masa ini. Semakin lama, informasi yang harus dihafal pun semakin banyak, sedangkan kapasitas memori mereka kian melemah. Mereka akhirnya berpikir untuk menuangkan beragam informasi ini melalui tulisan juga gambar.

Buku adalah kumpulan kertas atau bahan lainnya yang dijilid menjadi satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar. Setiap sisi dari sebuah lembaran kertas pada buku disebut sebuah halaman. Seiring dengan perkembangan dalam bidang dunia informatika, kini dikenal pula istilah e- book atau buku-e (buku elektronik), yang mengandalkan komputer dan Internet (jika aksesnya online).

2. Jenis-Jenis Buku Berdasarkan jenisnya, buku dapat dibedakan dalam beberapa kategori

Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif biasanya dalam bentuk cerita. Penulis novel disebut novelis. Kata novel berasal dari bahasa Italia novella yang berarti "sebuah kisah, sepotong berita". Novel lebih panjang setidaknya 40.000 kata dan lebih kompleks dari cerpen, dan tidak dibatasi keterbatasan struktural dan metrikal sandiwara atau sajak. Umumnya sebuah novel bercerita tentang tokoh-tokoh dan kelakuan mereka dalam kehidupan sehari-hari, dengan menitik beratkan pada sisi- sisi yang aneh dari naratif tersebut. Novel dalam bahasa Indonesia dibedakan dari roman. Sebuah roman alur ceritanya lebih kompleks dan jumlah pemeran atau tokoh cerita juga lebih banyak (http://www.wikipedia.com/buku/. Diakses 4 Mei 2011. 20:11).

b. Kamus Kamus adalah sejenis buku rujukan yang menerangkan makna katakata. Ia berfungsi untuk membantu seseorang mengenal perkataan baru. Selain menerangkan maksud kata, kamus juga mungkin mempunyai pedoman sebutan, asal-usul atau etimologi sesuatu perkataan dan juga contoh pengunaan bagi sesuatu berkataan. Untuk memperjelas kadang kala terdapat juga ilustrasi di dalam kamus. Biasanya hal ini terdapat dalam kamus bahasa Perancis. (http://www.wikipedia.com/buku/. Diakses 4 Mei 2011. 20:11).

Buku panduan adalah buku yang didesain agar dapat digunakan oleh orang yang dipandu untuk memandu diri sendiri dengan informasi yang diberikan di dalam buku. (http://www.wikipedia.com/buku/. Diakses 4 Mei 2011. 20:11).

d. Buku Katalog Sejenis brosur yang menerangkan, dan kadang-kadang ditambah dengan ilustrasi, tentang berbagai produk. Ukurannya bermacam-macam mulai dari ukuran saku sampai yang sebesar buku telepon, tergantung keperluan.

3. Tata Aturan Halaman Buku

a. Cover Merupakan bagian terluar buku berfungsi sebagai penarik perhatian konsumen serta untuk melindungi isi buku.

b. Halaman Kosong Merupakan halaman kedua setelah cover atau sampul buku.

c. Halaman Baru Juga merupakan halaman kosong, berhadapan dengan halaman belakang sampul.

d. Halaman Judul Merupakan halaman yang berisi teks berupa judul tanpa disertai dengn apapun. Pada halaman ini teks judul merupakan point of interest dari halaman tersebut.

Merupakan halaman pendukung (ada atau tidak adanya, tidak begitu berpengaruh dengan identitas buku) ilustrasi hanya sebagai pendukung atau untuk mempercantik buku.

f. Pembuka Merupakan halaman yang hamper mirip dengan halaman judul namun terdapat beberapa ornamen atau ilustrasi pendukungnya.

g. Halaman Identitas Penerbitan Halaman ini berisikan identitas buku yaitu berupa judul, pengarang, tahun penerbitan, desainer, nama pencetak, banyak halaman serta ukuran buku.

h. Halaman Isi Merupakan halaman inti dari karya pengarang.

4. Karakteristik Buku dengan Gambar Jika sebuah buku dalam kontennya banyak mengandung gambar atau foto sebaiknya tidak terlalu kecil, atau setidaknya tidak jauh dari ukuran 20cm x 27 cm, 21 cm x 28 cm, 21 cm x 29,7 cm. adapun peletakan page number pada tiap halaman sebaiknya mengikuti aturan untuk halaman ganjil pada bagian kiri buku, sedangkan halaman genap pada bagian halaman kanan buku. (Iyan WB, Anatomi buku)

a. Layuot dan Tipografi Menurut literatur yang diambil dari teori Desain Komunikasi Visual terdapat delapan prinsip dasardalama desain (Eights Law of Design),

Dalam Sebuah Tampilan Desain terdapat beberapa unsur-unsur desain, diantara semua unsure tersebut sebuah tampilan harus terlihat secara utuh, menjadi sebuah Satu kesatuan Fokus yang bertujuan mengarahkan pandangan pemirsa kepada satu pesan utama dalam tampilan.

2) Variasi (Variety) Tampilan Desain memiliki nilai variasi, variasi dalam arti aslinya adalah bermacam-macam, dalam hal ini yang dimaksud adalah tampilan tidak monotone dan diulang berkali-kali sehingga membosankan. Variasi tidak perlu berlainan secara mencolok, namun dapat dikejar dengan menggunakan unsure contrast seperti tebal/tipis huruf (berat dan ringan ) dan ruang kosong , warna ataupun dengan Gambar.

3) Keseimbangan (Balance) Unsur Keseimbangan dalam Desain memiliki peran utama, keseimbangan antara Ilustrasi ( Gambar ) dan Copy write memiliki beberapa variasi penggunaan keseimbangan sesuai yang dibutuhkan. Keseimbangan secara umum terbagi atas Keseimbangan Simetris, Keseimbangan Asimetris dan Keseimbangan Horisontal.

4) Irama (Rhytm) Suatu Gerak dalam Tampilan Desain akan berfungsi mengarahkan 4) Irama (Rhytm) Suatu Gerak dalam Tampilan Desain akan berfungsi mengarahkan

5) Keserasian (Harmony) Keserasian adalah suatu Usaha menyusun berbagai macam bentuk, warna dan beberapa elemen lain yang disusun secara seimbang dalam suatu susunan komposisi yang utuh agar enak dilihat. Keserasian dapat dicapai melalui kesamaan arah, bentuk, tujuannya adalah agar tampilan tersebut tidak monoton dan membosankan. Harmony harus tidak tajam, mengganggu, kecuali jika dalam tampilan tersebut mengarah pada tanggapan menggunakan taktik goncangan bombastic.

6) Proporsi (Proportion) Proporsi merupakan perbandingan antara satu bagian dari suatu obyek atau komposisi terhadap bagian yang lain atau terhadap keseluruhan objek atau komposisi.

7) Skala / Ukuran (Scale) Jarak penglihatan tergantung pada skala nada dan Warna, beberapa warna mungkin akan muncul ataupun menyusut. Perbandingan Skala Ilustrasi dengan Skala Head Line akan menentukan Unsur mana yang harusnya terbaca dahulu oleh pemirsanya.

Dalam prinsip dasar terdapat unsur penekanan, Penekanan adalah penting, dan ini menghubungkan dengan lain lawas variasi dan ukuran . Suatu tampilan visual dapat dibuat untuk terlihat menarik jika ada penekanan dalam hal warna, ilustrasi, font, seperti berani, tebal, dingin, cerah, kelam dan sebagainya tergantung inti pesan yang ingin disampaikan.

b. Ruang Kosong (White Space) Selain delapan prinsip tersebut, dalam layout juga terdapat unsur yang juga penting yaitu White Space atau Ruang Kosong. Ruang Kosong memberikan fungsi kejelasan dan keterbacaan.

c. Ilustrasi (Visual) Gambar memiliki peran yang sangat-sangat penting, dalam hal ini gambar atau Visual akan memberikan sebuah fungsi utama bagi sebuah iklan, Visual harus jelas dan sesuai dengan maksud Pesan Iklan yang disampaikan, Ketidakserasian antara Visual dengan Isi Pesan atau dengan HeadLines akan menyebabkan pemirsa akan menolak atau merepon negatif iklan tersebut.

d. Persepsi Visual Persepsi menciptakan sebuah kesatuan visual yang mudah dipahami oleh penglihatan pemirsa. Pemahaman terhadap prinsip persepsi visual adalah kunci untuk memahami tendensi mata kita dalam melihat sebuah

Faktor tipografi adalah mempertimbangkan jenis huruf atau font yang akan digunakan sebuah tampilan iklan. Tiap font akan memiliki pengertian dan kesan yang berbeda, seperti lincah, anggun, maskulin, feminine, kekanak-kanakan.

Namun kesan tersebut akan asling terkait dengan seluruh elemen yang ada dalam tampilan, kesan font-pun akan bergantung seluruh tampilan yang ada. (Swann. “How to design grids and use them effectively” . 1989. Thaidon-Oxford).

Unsur yang harus ada dalam tipografi adalah :

1) Kejelasan dan keterbacaan (Legibility)

2) Menarik (attractiveness)

3) Memiliki karakter (Caracteristed)

Sintaksis menurut ilmu bahasa adalah penyusunan kata-kata dalam bentuk dan urutan yang tepat. Sintaksis dalam tipografi adalah Sebuah Proses penataan elemen-elemen visual kedalam kesatuan bentuk yang kohesif. Elemen komposisi adalah sebagai berikut :

1) Huruf

2) Kata

3) Garis

4) Kolom

5) Margin

Warna mempunyai pengaruh pada bidang pemasaran, hasil riset pada Seoul international Color Expo 2004 tentang hubungan warna dan marketing :

1) 92,6% responden mengatakan menaruh perhatian utama pada faktor visual saat akan membeli sebuah produk.

2) 84,7% dari total responden megatakan dari sekian banyak faktor pembelian, lebih dari setangahnya merupakan faktor warna.

3) Antara 62% hingga 90% setiap orang akan meniali sebuah lingkungan, seseorang atau produk dalam kurun waktu kurang dari 90 detik adalah melaui warna saja. (CCICOLOR-Institute for Color Research)

4) 73% keputusan pembelian sekarang ini dilakukan saat didalam toko, dimana produk yang mampu menarik perhatian mata melalui warna mempunyai kemungkinan lebih besar dalam penjualan yang sukses (Riset dari Henley Center). Warna juga memiliki pengaruh terhadap Indentitas visual sebuah merek.

5) Warna meningkatkan Pengenalan sebuah merek lebih dari 80% (University of Loyola, Maryland Study)

Berikut merupakan teori fungsi warna lainnya :

a) Warna dapat meningkatkan ingatan otak.

b) Warna dapat memancing dan meningkatkan partisipasi.

B. Tinjauan tentang Informasi

1. Pengertian Informasi Tidak mudah mendefinisikan konsep informasi karena istilah yang satu ini mempunyai bermacam aspek, ciri, dan manfaat yang satu dengan yang lainnya terkadang berbeda. Definisi yang satu dengan yang lain terkadang berlainan maknanya karena mempunyai penekanan dan versi yang berbeda.

Informasi adalah suatu rekaman fenomena yang diamati, atau bisa juga berupa putusan-putusan yang dibuat (Estabrook, 1977). Dari sekian banyak informasi, hanya sebagaian kecil yang dapat dirasakan, didengar , dilihat dan direkam oleh manusia. Informasi yang hanya dirasakan, didengar, dan dilihat itu susah diolah karena akan menjurus kepada jenis informasi lisan.

Orang pun tahu bahwa jenis informasi sangat banyak, akan tetapi informasi yang direkam dalam berbagai media perekam yang kemudian disajikan dalam bentuk media visual dan verbal inilah yang akan dikembangkan menjadi komoditas yang unggul dalam pola kehidupan manusia. Informasi terekam ini akan banyak dicari oleh manusia sesuai dengan kebutuhannya.

2. Kebutuhan Informasi Sebagai makhluk sosial, manusia pada dasarnya ingin selalu memenuhi kebutuhannya. Kiranya cukup jelas, setiap orang, setiap kelompok atau 2. Kebutuhan Informasi Sebagai makhluk sosial, manusia pada dasarnya ingin selalu memenuhi kebutuhannya. Kiranya cukup jelas, setiap orang, setiap kelompok atau

a. Kebutuhan akan hiburan

b. Kebutuhan menuntut ilmu

c. Kebutuhan akan informasi Timbulnya kebutuhan seseorang dipengaruhi oleh kondisi fisiologis, situasi dan kognisinya. Hasil berpikir seseorang juga sering menimbulkan keinginan atau kebutuhan tertentu sesuai dengan apa yang dipikirkan atau kegiatan yang sedang dilakukan. Dalam hal ini bagaimana wisatawan mencari informasi untuk mendukung kegiatan di suatu objek wisata yang dituju ia mulai berpikir tentang upaya mencari informasi untuk mencapai tujuannya, termasuk dengan cara mencari dan memahami media informasi tentang masalah seputar kepariwisataan.

Disadari atau tidak, dalam hal hidup manusia selalu membutuhkan informasi. Informasi merupakan sarana yang penting bagi kemajuan serta keberhasilan seseorang. Dengan informasi orang dapat mengetahui apa yang Disadari atau tidak, dalam hal hidup manusia selalu membutuhkan informasi. Informasi merupakan sarana yang penting bagi kemajuan serta keberhasilan seseorang. Dengan informasi orang dapat mengetahui apa yang

3. Jenis – jenis informasi Jenis informasi sangat banyak jumlahnya tetapi bisa dikelompokkan menjadi dua jenis, yaitu informasi lisan dan terekam. Informasi lisan sulit diukur dan dibuktikan, juga kurang bermanfaaat bagi pengembangan pengetahuan manusia pada umumnya. Informasi terekam pada kenyataannya bermanfaat dan banyak digunakan oleh berbagai khalayak, baik secara perorangan maupun organisasi. Informasi terekam ini sebenarnya dapat dibedakan antara yang tudak ilmiah dan yang ilmiah. Informasi yang tergolong tidak ilmiah yaitu berupa informasi biasa, misal yang terdapat pada berbagai media masa, dan iklan komersial, dan lain-lain. Informasi ilmia, yaitu rekaman informasi yang dirancang khusus atau yang bisa dimanfaatkan untuk pengembangan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi.

4. Fungsi dan manfaat informasi Di muka sudah dikemukakan bahwa informasi sangat beragam, baik dalam jenis, tingkatan, maupun bentuknya. Dengan demikian, fungsi informasi pun beragam karena akan bergantung pada manfaatnya bagi setiap orang yang kebutuhannya berbeda-beda. Meskipun demikian, fungsi informasi bagi suatu organisasi akan disesuaikan dengan keutuhan organisasi yang bersangkutan.

Dilihat secara lebih jauh, fungsi informasi bisa berkembang sesuai dengan bidang garapan yang disentuhnya. Yang utama adalah sebagai data dan Dilihat secara lebih jauh, fungsi informasi bisa berkembang sesuai dengan bidang garapan yang disentuhnya. Yang utama adalah sebagai data dan

C. Tinjauan tentang Pariwisata (Tourism)

1. Pengertian Pariwisata Pariwisata merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh manusia baik secara perorangan maupun kelompok didalam wilayah sendiri atau di negara lain dengan menggunakan kemudahan, jasa, dan faktor penunjang lainnya yang diadakan oleh pemerintah dan atau masyarakat, agar dapat diwujudkan keinginan wisatawan. (Herry Soewito, 1990;09).

Adapun yang dimaksud dengan wisatawan : Wisatawan adalah setiap orang yang melakukan perjalanan dan

persinggahan sementara diluar tempat tinggalnya untuk keperluan apapun kecuali nafkah tetap/gaji.

Kemudian ciri-ciri yang menentukan seseorang sebagai wisatawan adalah :

a. Melakukan perjalanan di luar tempat tinggalnya sehubungan dengan berbagai keperluan seperti rekreasi, liburan, pengobatan/kesehatan, pendidikan, ilmu pengetahuan, ibadah, olahraga, misi kesenian, tugas- tugas pekerjaan, usaha bisnis, serta konfrensi dan pameran.

waktu tanpa bermaksud menetap di tempat yang dikunjunginya.

c. Melakukan perjalanan diluar tempat tinggalnya tidak dengan maksud untuk memperoleh penghasilan tetap/gaji di tempat yang dikunjunginya.

2. Karakteristik Wisata :

a. Bersifat sementara bahwa dalam waktu jangka waktu pendek pelaku wisata akan kembali ketempat asalnya.

b. Melibatkan beberapa konsumen wisata, misalnya sarana transportasi, akomodasi, restoran, tempat hiburan, obyek wisata, toko cindera mata, dan lain-lain.

c. Umumnya dilakukan dengan mengujungi obyek dan atraksi wisata daerah bahkan negara secara berkesinambungan.

d. Memiliki tujuan tertentu misalnya untuk mendapatkan kesenangan.

e. Tidak mencari nafkah di tempat tujuan, bahkan keberadaanya memberikan kontribusi pendapatan bagi masyarakat atau daerah yang dikunjungi karena uang yang dibelanjakannya dibawa dari tempat asal wisatawan.

Sementara itu menurut Undang-undang No. 9 tahun 1990 tanggal 18 Oktober 1990 tentang kepariwisataan memberikan batasan bahwa wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata. Sedangkan definisi wisatawan adalah setiap orang yang bepergian dari tempat tinggalnya untuk menikmati perjalanan dan kunjungan wisata.

Maksud dan tujuan wisatawan dalam perjalanannya bermacam-macam, antara lain adalah sebagai berikut :

a. Recreation Tourism/Leisure Tourism Jenis pariwisata yang maksud dan tujuan perjalanannya untuk mengembalikan kekuatan fisik maupun mental setelah melakukan pekerjaan atau tugas rutin sehari-hari

b. Cultural Tourism Jenis pariwisata yang maksud perjalanannya dalam rangka memperkaya informasi dan menambah pengetahuan tentang kebudayaan negara lain disamping ingin mendapat kepuasan dari hasil kebudayaan suatu bangsa.

c. Health Tourism Jenis pariwisata yang tujuan perjalannya adalah untuk melakukan pengobatan atau memulihkan kesehatan di suatu negara.

d. Sport Tourism Jenis pariwisata yang bertujuan memenuhi kepuasan untuk melakukan kegiatan olahraga yang disenangi.

e. Conference Tourism Jenis pariwisata yang tujuan perjalannya untuk suatu pertemuan, konfrensi, dimana para pesertanya juga memerlukan fasilitas kepariwisataan seperti sarana transportasi, akomodasi, souvenir sebagai oleh-oleh untuk dibawa pulang sebagai kenang-kenangan.

Sesuai dengan potensi yang dimiliki atau warisan yang ditinggalkan nenek moyang pada suatu negara, maka timbulah bermacam-macam jenis dan macam pariwisata yang dikembangkan sebagai kegiatan, yang lama kelamaan mempunyai cirinya tersendiri.

Untuk keperluan perencanaan dan pengembangan kepariwisataan itu sendiri, perlu pula dibedakan antara pariwisata dengan jenis pariwisata lainnya, karena dengan demikian akan dapat ditentukan kebijaksanaan apa yang perlu mendukung, sehingga jenis dan macam pariwisata yang dikembangkan akan dapat berwujud seperti diharapkan dari kepariwisataan tersebut.

Pariwisata dibagi menurut letak geografis, yaitu dimana kegiatan pariwisata berkembang:

a. Pariwisata Lokal (Local Tourism) Yang dimaksudkan dengan jenis pariwisata semacam ini adalah pariwisata setempat yang mempunyai ruang lingkup relatif sempit dan terbatas dalam tempat-tempat tertentu saja. Misalnya kepariwisataan kota Solo atau kepariwisataan di daerah Jogjakarta saja.

b. Pariwisata Regional (Regional Tourism) Kepariwisataan setempat yang mempunyai ruang lingkup relatif lebih luas bila dibandingkan dengan pariwisata lokal. Misalnya kepariwisataan Jawa Tengah.

Kegiatan kepariwisataan yang berkembang dalam suatu wilayah negara. Selain kegiatan kepariwisataan yang berkembang dalam suatu wilayah negara selain kegiatan “Domestic Tourism” juga dikembangkan “Foreign Toursm ” dimana didalamnya termasuk “in bound tourism” dan “Out Going Tourism ”.

d. Regional International Tourism Yaitu kegiatan kepariwisataan yang berkembang dalam suatu wilayah internasional yang terbatas, tetapi melewati batas-batas lebih dari dua atau tiga negara dalam wilayah tersebut. Misalnya kepariwisataan ASEAN, Timur Tengah, Asia Selatan, dan lain-lain.

e. International Tourism Pengertian ini sinonim dengan kepariwisataan dunia, yaitu kegiatan kepariwisataan yang berkembang di seluruh negara di dunia termasuk juga didalamnya selain “Regional International Tourism” juga kegiatan “National Tourism”.

5. Manfaat Pariwisata Manfaat pariwisata sangat luas, antara lain :

a. Memperluas nilai-nilai pergaulan hidup dan pengetahuan. Media pariwisata dimana terjalin hubungan antara wisatawan dengan masyarakat, baik dalam hubungan pariwisata dalam negeri maupun wisatawan internasional akan membawa pandangan hidup baru dan a. Memperluas nilai-nilai pergaulan hidup dan pengetahuan. Media pariwisata dimana terjalin hubungan antara wisatawan dengan masyarakat, baik dalam hubungan pariwisata dalam negeri maupun wisatawan internasional akan membawa pandangan hidup baru dan

b. Seni dan Budaya Karena umumnya wisatawan dengan mengunjungi suatu daerah atau wilayah dengan maksud untuk menikmati dan mengagumi suatu kreasi budaya yang asli (khas), maka pariwisata mendorong mengembangkan kreasi, pemeliharaan atau pelestarian budaya yang baik. Disamping hal ini ada kaitannya dengan bertambahnya mata pencaharian masyarakat setempat.

c. Ekonomi Pariwisata akan menambah pendapatan negara dan akan memperkuat neraca pembayaran. Bertambahnya pendapatan dari pajak-pajak tersebut merangsang pertumbuhan dalam bidang ekonomi lainnya seperti pertanian, perindustrian, perternakan, kerajinan, dan kreasi seni yang semuanya saling berkaitan.

d. Pariwisata turut menunjang Politik negara Pariwisata dalam negeri menumbuhkan persatuan dan kesatuan nasional karena tumbuhnya rasa cinta pada tanah ait dan terhadap bangsanya sendiri. Pengenalan terhadap budaya bangsa akan menimbulkan kebanggaan pribadi terhadap bangsa sendiri. Selain politik benas aktif yang dianut negara kita membutuhkan persahabatan dengan semua bangsa

Akibat dari pengembangan pariwisata adalah berkembangnya pula sarana pariwisata dan industri pariwisata serta memberikan pelayanan yang sebaik mungkin, sehingga akan menyerap banyak tenaga kerja dalam semua tingkatan untuk mengisi kesempatan kerja yang tersedia dalam industri tersebut.

f. Pemeliharaan dan pemanfaatan lingkungan hidup Setiap wisatawan selalu ingin mengunjungi tempat-tempat yang menarik, yang mereka anggap nyaman, tentram, sejuk, pemansangan yang indah dan menarik. Hal ini mendorong pemeliharaan lingkungan alam yang dapat memenuhi selera wisatawan itu, sehingga kita harus berusaha membangun kembali alam yang selama ini kurang terurus dan kemudian dimanfaatkan sebagai obyek wisata yang potensial.

g. Menunjang perbaikan prestasi kerja. Kegiatan berapriwisata akan melepas ketegangan baik jasmaniah maupun batiniah. Dengan demikian akan memberikan pengaruh dalam bentuk menghimpun kembali tenaga dan sekaligus akan turut meningkatkan prestasi kerja dan kehidupan yang baik dalam masyarakat.

Jika kita memperhatikan kemajuan dan perkembangan di masa lalu, berlibur dan beristirahat itu adalah merupakan hal-hal yang mewah. Tetapi kini secara alamiah telah dimiliki oleh masyarakat, maka berlibur dan beristirahat itu sudah sepantasnya merupakan suatu keharusan bagi masyarakat.

1. Media Komunikasi Media merupakan peranan penting yang akan disampaikan dalam proses komunikasi. Komunikasi sebagai sarana media disebut ’mass media communication’ (komunikasi dengan menggunakan media massa). Hal ini disebabkan, karena komunikator harus berhadapan dengan masyarakat daripada pesan atau informasi secara permanen sehingga dapat dimengerti masyarakat. Dari proses komunikasi dengan melalui media. Edward Sapir membedakan menjadi 2 golongan yaitu proses primer dan sekunder.

a. Proses komunikasi primer bersifat langsung / face to face, dibagi menjadi

4 macam, yaitu: bahasa, gesture/nonverbal, peniruan perilaku, dan pola perilaku sosial.

b. Proses sekunder adalah komunikasi yang menggunakan alat/media, seperti menggunakan surat (inter-personal), menonton pagelaran kelompok), maupun melalui media koran atau televisi (massa) yang berfungsi untuk melipat gandakan penerima, sehingga dapat mengatasi hambatan geografis dan waktu. Dari proses sekunder ini mempunyai tujuan dan keuntungan sebagai berikut:

1) Mencapai masyarakat lebih luas, artinya mencapai komunikan lebih banyak/luas dibanding dengan komunikasi langsung atau tatap muka.

2) Memungkinkan imitasi oleh orang banyak (secara tidak langsung) yaitu karena jumlah komunikan lebih luas daripada proses primer.

batas ruang/tempat (geografis) serta waktu (Edward Sapir).

Proses sekunder sejalan dengan pesatnya kemajuan teknologi, media komunikasi berupa cetak/elektronik atau media komunikasi berupa tulisan, gambar dan gerak dapat digolongkan menjadi 3 macam yaitu:

a) Media Visual yaitu media komunikasi dengan memakai suara, gambar, tulisan dan gerak dengan pengertian dapat diterima dengan indera penglihatan dan pendengaran, misalnya : televise, video, dan film.

b) Media audio yaitu media komunikasi dengan memakai suara dengan pengertian hanya dapat diterima indera pendengaran, misalnya : radio dan telefon.

c) Media cetak yaitu media komunikasi dengan memakai tulisan/gambar dengan pengertian yang hanya dapat diterima oleh indera penglihatan, misalnya : majalah, surat kabar, brosur, poster/iklan.

2. Media Visual

a. Desain Grafis Desain grafis dapat didefinisikan sebagai aplikasi dari ketramplilan seni dan kebutuhan bisnis dan. Aplikasi-aplikasi ini dapat meliputi periklanan dan penjualan produk, menciptakan identitas visual untuk a. Desain Grafis Desain grafis dapat didefinisikan sebagai aplikasi dari ketramplilan seni dan kebutuhan bisnis dan. Aplikasi-aplikasi ini dapat meliputi periklanan dan penjualan produk, menciptakan identitas visual untuk

Desain berkaitan dengan komposisi, yaitu penggabungan dari banyak bagian bentuk yang serasi. Keindahan desain grafis menggabungkan nilai dari estetika yang terdiri dari: garis,bentuk,warna, cahaya ruang, tekstur, keseimbangan, keserasian, proporsi, skala, irama, disamping fungsi etnik dari pesan yang terkandung. Pada setiap elemen merupakan unsur yang penting yang tidak bisa dipisahkan dalam pembuatan dan menghasilkan satu desain grafis yang baik untuk tampilan iklan.

b. Unsur-Unsur Desain Setelah mengetahui pengertian desain maka didalam desain itu sendiri terdapat unsur-unsur yang membangun. Unsur-unsur desain (moments of design):

1) Garis (line) Struktural lines atau garis pengikat pada hakikatnya garis ini tidak ada, tidak jelas, secara tergambarkan tidak terlihat: garis ini lebih merupakan ilusi. Seperti terdapat pada batas-batas luar suatu bentuk, atau kumpulan dari suatu bidang, hubungan ruang satu dengan yang 1) Garis (line) Struktural lines atau garis pengikat pada hakikatnya garis ini tidak ada, tidak jelas, secara tergambarkan tidak terlihat: garis ini lebih merupakan ilusi. Seperti terdapat pada batas-batas luar suatu bentuk, atau kumpulan dari suatu bidang, hubungan ruang satu dengan yang

b) Ruang (space), yaitu: (1) Bentuk ruang/dimensional yang sudah terbentuk. (2) Pengikat, penghubung, penerus, yang membentuk suatu kesan

batas.

2) Ritme, Dominan, dan Harmoni Ritme, repetisi dan dominan merupakan transisi penghubung bagi terciptanya kesatuan, sedangkan ritme, repetisi, dan dominan merupakan faktor yang utama untuk mencapai harmoni.

a) Ritme, yaitu suatu susunan teratur yang ditimbulkan dari pengulangan sebuah atau beberapa unsur sehingga menimbulkan kesan keterhubungan serta kesan gerak. Tipe problem ritme: Repetitif (repertasion = pengulangan) (1) Repetisi atau pengulangan dan ritme tidak bisa dipisahkan satu

dengan yang lain. Ritme adalah hasil dari repetisi. Repetisi merupakan metode untuk menarik perhatian secara terus menerus terhadap unit-unit visual pada suatu pola, dan merupakan cara yang mudah untuk mengikat keseluruhan unsur-unsur desain kedalam suatu kesatuan (unity). Misal

Misalnya: hitam dengan putih, shape berukuran besar dengan kecil.

(3) Progresif (pengulangan suatu elemen dengan satu perubahan

pembesaran atau pengulangan ukuran). Flowing (pengulangan teratur dari suatu perbedaan jarak ruang yang menerus, peralihan lembut dari suatu bentuk kebentuk yang lainnya yang selaras dalam gerak).

b) Dominan Setiap bagian dari suatu bentuk ciptaan hendaknya mendapat suatu perhatian atau tingkatan kekuatan (domain) yang layak. Bagian tertentu dalam mendominasi di dalam suatu bentuk ciptaan, akan menjadi dominan dari unsur-unsur pendukung suatu desain yang akan mencapai harmoni, akhirnya kesatuan dalam hubungan (unity) disamping ritme, repetisi dan dominan tipe lain sebagai alat hubung (relationship) guna mencapai ritme, harmoni, dan sekaligus unity adalah gradasi, kontras, discord.

c) Harmoni Harmoni adalah perwujudan dari hubungan unsur-unsur ritme, repetisi dan dominan. Harmoni menyebabkan tercapainya kesatuan (unity). Sedangkan ritme, reptisi, dan dominan merupakan faktor yang utama untuk mencapai harmoni.

iklan kepada masyarakat luas. Media berfungsi sebagai alat bantu visual penyampaian ikaln dalam kegiatan belajar, yaitu berupa sarana yang cepat memberikan pengalaman visual kepada peserta antara lain untuk mendorong motivasi, memperjelas dan mempermudah konsep-konsep yang abstrak. Setiap pengiklan memiliki tujuan khusus yang dapat dicapai oleh beberapa media. Titik tolak untuk setiap perencanaan media adalah menganalisis berbagai kekuatan dan kelemahan media dan bagaimana karakteristik ini cocok untuk strategi pengiklan tertentu.

E. Tinjauan tentang Promosi

1. Promosi Promosi berasal dari kata promate dalam bahasa inggris yang artinya sebagai mengembangkan atau meningkatkan. Pengertian tersebut jika dihubungkan dengan bidang penjualan berarti sebagai alat untuk meningkatkan omzet penjualan. Salah satu cara untuk meningkatkan omzet penjualan dengan melakukan strategi pemasaran yang tepat melalui promosi.

Stategi pemasaran yang baik dan efektif sangat dibutuhkan dalam menekan brand awareness pada khalayak atau target audience. Konsep dasar 4P dalam bauran pemasaran untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh E.Jerome Mc Carthy, yang kemudian dikembangkan oleh Philip Kotler, strategi pemasaran yang dilakukan secara konseptual ini sering disebut Stategi pemasaran yang baik dan efektif sangat dibutuhkan dalam menekan brand awareness pada khalayak atau target audience. Konsep dasar 4P dalam bauran pemasaran untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh E.Jerome Mc Carthy, yang kemudian dikembangkan oleh Philip Kotler, strategi pemasaran yang dilakukan secara konseptual ini sering disebut

c. Promotion (promosi)

d. Place (tempat) Promosi merupakan bauran komunikasi pemasaran pada umumnya dibagi menjadi lima hal utama antara lain:

a. Periklanan Periklanan adalah komunikasi nonindividu dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga nirlaba serta individu. Periklanan diartikan sebagai bentuk prestasi nonpersonal yang dibayar oleh sponsor untuk mempersentasikan gagasan atau ide promosi dari barang atau jasa tertentu.

b. Pemasaran Langsung Pemasaran langsung adalah pemasaran yang dengan cara menggunakan surat, telepon dan alat penghubung lainnya untuk berkomunikasi dengan mendapatkan respon dari pelanggan dan calon pelanggan tertentu.

c. Penjualan Perseorangan (personnal Selling) Penjualan perseorangan adalah interaksi antar individu, saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain.

Publisitas merupakan usaha untuk merangsang permintaan terhadap suatu produk secara nonpersonal dengan membuat berita yang bersifat komersial tentang produk tersebut dalam media tercetak atau tidak, maupun hasil wawancara yang disiarkan dalam media tersebut.

e. Promosi Penjulan (sales promotion) Promosi penjualan adalah salah satu kegiatan promosi untuk melakukan rangsangan kepada konsumen untuk melakukan pembelian.

Menurut Kotlher dan Amstrong 2003, Promosi penjualan adalah intensif jangka pendek untuk mendorong atau penjualan dari produk atau jasa. Ciri-ciri dari promosi penjualan adalah komunikasi, insentif, dan undangan.

2. Pengertian dan Manfaat Promosi Promosi adalah sinonim dalam penjualan. Maksudnya adalah memberikan informasi kepada konsumen, menghimbau dan mempengaruhi khalayak ramai.

Menurut kamus Istilah Periklanan di Indonesia pengertian promosi adalah “Usaha komunikasi yang menjembatani kesenjangan antara produsen dan konsumen. Usaha komunikasi tersebut dapat dibagi dalam bagian-bagian yang terdiri atas periklanan publisitas, humas dan proyek-proyek khusus seperti door to door (pintu ke pintu), direct mail (iklan pos langsung), sampling (pencontoh).

Promosi merupakan bauran pokok dalam persaingan harga dan menjadi Promosi merupakan bauran pokok dalam persaingan harga dan menjadi

Menurut Kotler (1992), promosi mencakup semua alat-alat bauran pemasaran (marketing mix) yang peran utamanya adalah lebih mengadakan komunikasi yang sifatnya membujuk.

Inti dari kegiatan promosi adalah manfaat, atau alasan mengapa calon pembeli harus membeli produk jasa yang kita tawarkan. Manfaat yang dimiliki setiap produk atau jasa dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :

a. Fungsi, yaitu apa yang dapat dilakukan oleh produk atau jasa tersebut.

b. Citra, yaitu gaya, Prestige dan nilai emosional dari produk atau jasa tersebut.

c. Manfaat ekstra yaitu manfaat lain yang bukan bagian utama dari produk atau jasa tersebut. (Julian Cummims, 1991: 12) Strategi promosi sebagai rencana untuk penggunaan yang optimal atas sejumlah eleman-elemen promosi, periklanan, hubungan masyarakat, penjualan pribadi dan promosi penjualan.

Strategi promosi merupakan strategi iklan, sedangkan iklan adalah bagian dari bauran promosi (promotion mix) dan bauran promosi adalah Strategi promosi merupakan strategi iklan, sedangkan iklan adalah bagian dari bauran promosi (promotion mix) dan bauran promosi adalah

Sebuah iklan yang baik haruslah memiliki unsur penting yang sering disebut dengan istilah AIDCA, yaitu Attention (Perhatian), Interest (ketertarikan), Desire (keinginan), Convition (keyakinan), Action (Tindakan).

a. Perhatian (Attention) Iklan harus menarik khalayak sasaran, baik pembaca, pendengar dan pemirsa. Untuk itu memerlukan bantuan antara lain ukuran (size untuk media cetak, air time untuk media penyiaran), penggunaan warna (spot atau full colour), tata letak (layout) jenis huruf (typography) yang ditampilkan selain untuk memperjelasnya maka digunakan pembagian klasifikasi seperti berikut:

1) Menggunakan headline yang mengarahkan

2) Menggunakan slogan yan mudah diingat

3) Menonjolkan atau menebalkan huruf

4) Menonjolkan Selling Point (keunggulan produk) pada suatu produk

5) Menggunakan huruf tebal (bold) untuk menonjolkan kata-kata yang menjual

6) Mengunakan sub-sub judul untuk membagi naskah dalam beberapa

Setelah perhatian calon konsumen dapat direbut maka sekarang adalah bagaimana caranya agar para calon konsumen berminat untuk mengunjungi dan mengakomodasi fX lifestyle X’nter, untuk itu konsumen perlu dirangsang agar mau untuk membaca dan mengikuti pesan-pesan yang disampaikan.

c. Keinginan (Desire) Iklan harus berhasil menggerakkan keinginan konsumen untuk memiliki atau menikmati produk yang diiklankan.

d. Keyakinan (Conviction) Setelah berhasil menciptakan kebutuhan bagi calon pembeli, maka untuk menimbulkan rasa percaya diri pada diri calon pembeli, sebuah iklan dapat ditunjang berbagai kegiatan peragaan seperti testimonial atau pembuktian, membagi-bagikan contoh secara gratis dan lain sebagainya.

e. Tindakan (Action) Hal ini merupakan harapan agar calon pembeli segera melakukan pembelian tentang produk atau paling tidak mengunjungi tempat penjualan, toko, Showroom, atau paling tidak calon konsumen menyimpan ingatan mereka sebagai catatan untuk membelinya kelak. Iklan sebagai investasi jangka panjang yaitu sebagai investasi yang ditanamkan dalam benak konsumen tentang keberadaan suatu produk sehingga secara tidak langsung dapat menghasilkan suatu keuntungan.

merupakan salah satu bentuk khusus komunikasi untuk memenuhi fungsi pemasaran. Untuk dapat menjalankan fungsi pemasaran, maka apa yang harus dilakukan dalam kegiatan periklanan tentu saja harus lebih dari sekedar memberikan informasi kepada khalayak. Periklanan harus dapat mampu membujuk khalayak ramai agar berprilaku sedemikian rupa sesuai dengan strategi pemasaran perusahaan untuk mencetak penjualan dan keuntungan. (Frank Jefkins, 1996:15)

3. Media Promosi Pengertian media promosi menurut Kamus Istilah Periklanan Indonesia adalah sarana berupa ruang dan waktu untuk pemasangan iklan di media cetak maupun di media elektronik. Media mempunyai peran penting dan strategis bagi kegiatan promosi dan periklanan. Lewat medialah suatu pesan dapat diwujudkan dan disampaikan sehingga dapat ditangkap panca indera konsumenya. Demikian pentingnya peran media pada suatu proses komunikasi global dewasa ini, sehingga Marshal Mc Luhan, seorang pakar komunikasi, menyatakan bahwa Medium is the message, media adalah pesan itu sendiri. (Bedjo Riyanto, 2000, 18-19)