Indonesia Sebagai Pemimpin Bangsa Bangsa

Kerangka Tulisan/Outline
Transformasi Indonesia Agar Layak Dikatakan Sebagai
Pemimpin Bangsa-bangsa Asia
General Statement

: Indonesia mempunyai sumber daya manusia yang banyak, sehingga
seharusnya memimpin bangsa-bangsa di Asia.

Tesis Sentence

: Meskipun memiliki sumber daya manusia yang banyak, modal
tersebut tidak cukup untuk bisa memimpin bangsa-bangsa di Asia.

Question

: Bagaimana Indonesia seharusnya agar mampu memimpin bangsabangsa di Asia dengan modal sumber daya manusia yang banyak?

Topic Sentences

:


1. Indonesia memiliki tokoh-tokoh besar yang pernah menjadi pemimpin maupun

sebagai penggagas ide-ide tentang negara maupun pembangunan.
2. Indonesia mempunyai ideologi negara berupa Pancasila dan UUD 45’ yang diakui

kehebatannya oleh negara-negara lain karena memuat semua landasan kehidupan dari
bentuk negara yang sangat heterogen namun bisa bersatu pada satu tujuan “Unity in
Diversity” serta sebagai ideologi pembangkit negara pada dunia ketiga untuk segera
merdeka dari belenggu penjajahan yang menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia.
3. Indonesia memang memiliki sumber daya manusia yang banyak, namun kualitasnya

rendah bila dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia.
4. Sistem pengembangan SDM yang masih sangat buruk dibanding negara lain.
5. Masih banyaknya kasus penyimpangan dan penyalahgunaan wewenang oleh para

pejabat pemerintahan dan masih menjadi masalah besar untuk negara. (pembangunan
SDM masih kalah dibanding Negara lain)

1


Transformasi Indonesia Agar Layak Dikatakan Sebagai
Pemimpin Bangsa-bangsa Asia
Abstraksi
Tulisan ini dibuat untuk mengetahui mengetahui seberapa pantas Indonesia bisa
dikatakan layak sebagai negara yang mampu memimpin bangsa-bangsa di Asia. Sebagai
salah satu anggota dari negara Asia, Indonesia merupakan negara yang memiliki sumber
daya manusia yang banyak. Sumber daya manusia yang banyak ini bisa diperhitungkan untuk
memberikan peluang pada Indonesia agar bisa menjadi pemimpin di Asia.
Bila dilihat beberapa keunggulan indonesia seperti sejarah tokoh-tokoh besar dan
hebatnya para tokoh yang pernah memimpin, ideologi yang tidak dimiliki negara-negara Asia
lainnya, sekilas kita bisa memberi harapan pada Indonesia menjadi pemimpin negara-negara
di Asia bila kita bernostalgia dengan masa lalu. Masalahnya kita sekarang tidak hidup di
masa lalu, kita hidup di masa sekarang dimana masalah Indonesia yang semakin kompleks
dengan para pemimpin negara yang banyak menyalahgunakan jabatan, seperti kasus korupsi
yang sudah bukan menjadi rahasia lagi di negeri ini.
Indonesia memang bisa dikatakan unggul dalam hal “kuantitas” sumber daya
manusia, namun bila berbicara soal “kualitas” masih kalah jauh dibandingkan dengan negaranegara Asia lainnya, salah satu faktornya yaitu sistem pengembangan sumber daya manusia
yang buruk, seperti salah satu contohnya kualitas pendidikan yang masih harus dibenahi serta
sarananya yang menunjang.
Tak masalah bila kita memiliki impian agar Indonesia bisa menjadi pemimpin, tapi

harus diimbangi dengan perbaikan dibeberapa sektor sosial. Beberapa sektor sosial tersebut

2

akan dibahas dalam tulisan ini, dengan harapan bila sektor-sektor tersebt dapat dipenuhi,
menjadi pemimpin di duniapun Indonesia mampu.
Kata kunci

: Indonesia, asia, pemimpin, sumber daya
Pendahuluan

Indonesia adalah negara dengan jumlah sumber daya manusia terbesar keempat
setelah Cina, India, dan Amerika Serikat. Berdasarkan data Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tahun 2010, jumlah penduduknya kurang lebih
mencapai 237,6 juta jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki posisi yang cukup
bersaing dalam masalah sumber daya manusia dibandingkan dengan negara lain. Di Asia
sendiri, sebagai salah satu negara dengan sumber daya manusia yang banyak, indonesia juga
mempunyai peluang untuk mampu memimpin negara-negara di Asia. Peluang tersebut
didasarkan


atas pertimbangan fakta dan kondisi akan kelebihan dan kekurangan yang

dimiliki Indonesia.

Tokoh-tokoh Besar Sebagai Penggagas Ide-ide Negara
Sejak awal dirumuskannya proklamasi kemerdekaan tahun 1945, Indonesia adalah
salah satu negara yang memiliki banyak tokoh besar yang sangat berpengaruh. Pengaruh itu
bisa dirasakan dalam usaha mereka untuk merebut maupun mempertahankan kemerdekaan.
Para tokoh inilah yang kemudian menjadi pemimpin negara dan pelopor atas ide-ide serta
gagasan tentang negara. Tokoh-tokoh tersebut diantaranya adalah Ir.Soekarno dan
Drs.Mohammad Hatta. Kedua tokoh ini selain sebagai presiden dan wakil presiden pertama
di Indonesia, mereka juga sebagai penggagas berdiri dan terbentuknya Indonesia.

3

Dalam suatu kunjungan Presiden Hugo Chavez ke makam Soekano di Blitar di sela
kunjungan kenegaraannya pada tahun 2007 silam. Chavez pernah berujar bahwa dia adalah
pengagum pemikiran sekaligus guru politiknya setelah Simon Bolivar dan Fidel Castro.
Chavez begitu terkesan dengan penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada
tahun 1955 yang menurutnya merupakan momentum besar bagi perjuangan politik negara

dunia ketiga untuk memperjuangkan kemerdekaannya.
Soekarno merupakan figur kunci bagi tergugahnya semangat bangsa terjajah untuk
merebut kemerdekaan dan terbebas dari pengaruh kekuatan asing. Soekarno hingga kini
masih dikagumi bagi kebanyakan negara berkembang baik di kawasan Afrika, Asia, maupun
Amerika Latin yang notabene merupakan kawasan yang terlahir dari proses politik
dekolonialisasi. Maka tidaklah mengherankan apabila nama Soekarno dikenang dalam
berbagai bentuk memorabilia seperti Masjid Biru Soekarno di Saint Petersburg, Jalan Ahmed
Soekarno di Maroko maupun Mesir, Bangunan Soekarno Square di Peshawar dan Lahore,
maupun perangko Kuba pada tahun 2008 silam, Oleh karena itulah bisa dikatakan sosok
Presiden Soekarno sendiri tidak hanya milik Indonesia, namun juga menjadi bapak dunia
ketiga melalui pemikiran politiknya, gerakan, maupun emansipasi perjuangan yang membuat
namanya kemudian berkibar sebagai salah satu tokoh dunia yang berpengaruh pada abad 20.
Tokoh lainnya adalah Soeharto, presiden kedua negara Indonesia yang dikenal dengan
prestasinya menjadikan indonesia sebagai “Macan Asia”. Sebutan itu diberikan kepada
Indonesia karena Indonesia mampu mencapai swasembada pangan dan tingkat kemajuan
ekonomi yang tinggi dan cepat. Selama 30 tahun, Soeharto berhasil membangun ekonomi
Indonesia dari keadaan yang morat-marit pada 1996-1997 menjadi salah satu Macan Asia
yang pertumbuhannya menakjubkan. Walaupun Indonesia tetap negara yang paling miskin
diantara negara-negara lain di Asia karena memang pada dasar permulaannya juga paling
rendah. Pada tahun 1996-1997 pendapatan per kapita Indonesia menurut Bank Dunia sedah

4

sedikit melebihi US$ 1.000 setahun. Eksport Indonesia yang juga tumbuh cepat dan mencapai
sekitar US$ 55 miliar setahun dengan penduduk yang sangat banyak.
Selama sekitar 30 tahun itu laju pertumbuhan ekonomi Indonesia sekitar 6,7 persen
setahun. Ini berarti bahwa selama 30 tahun itu PDB tumbuh 8?10 kali dan PDB per kapita
sekitar 4 kali, dari US$ 250 menjadi US$ 1.000 per tahun. Karena golongan mayoritas yang
bawah tidak menikmati kenaikan pendapatan empat kali itu, maka golongan "kelas
menengah" di kota-kota, baik di Jakarta maupun di daerah, mengalami kemajuan pendapatan
yang jauh lebih besar. Lepas dari adil atau tidaknya, kemakmuran serta purchasing power
(daya beli) inilah yang pada dirinya menjadi sumber pertumbuhan lebih lanjut. (M.Sadli
dalam tulisannya di Tempo) Juga didukung dengan banyaknya ikut campurnya Indonesia
dalam masalah Internasional, seperti JIM (persoalan Kamboja), salah satu pendiri ASEAN,
kasus East Timor, Perwakilan PLO di Jakarta, sumbangan pada ANC, pemimpin gerakan non
blok (1991), berperan di APEC dan OKI, semakin tingginya apresiasi internasional,
penghargaan dari FAO (1985) è swasembada, penghargaan dari PBB (1990) è “population
policy”, peningkatan kondisi ekonomi Indonesia.
Selanjutnya dari B.J Habibie, selain pernah menjabat sebagai wakil presiden
Indonesia, ia juga dikenal dengan karya fenomenalnya yaitu membuat pesawat terbang
pertama buatan Indonesia CN-235 dan N-250. Satu diantara buah karyanya adalah prototipe

DO-31, pesawat baling-baling tetap pertama yang mampu tinggal landas dan mendarat secara
vertikal, yang dikembangkan HFB bersama industri Donier. Rancangan ini lalu dibeli oleh
Badan Penerbangan dan Luar Angkasa Amerika Serikat (NASA). Habibie hanya sampai
tahun 1969 saja di HFB, karena dilirik oleh Messerschmitt Boelkow Blohm Gmbh (MBB),
industri pesawat terbesar yang bermarkas di Hamburg. Di tempat yang baru ini, karier
Habibie meroket. Jabatan Vice President/Direktur Teknologi MBB disabetnya tahun 1974.

5

Hanya Habibie-lah, orang diluar kebangsaan Jerman yang mampu menduduki posisi kedua
tertinggi itu. (A. Makmur : 2008)
Prestasi keilmuan Habibie mendapat pengakuan di dunia internasional. Ia menjadi
anggota kehormatan berbagai lembaga di bidang dirgantara. Antara lain di Gesselschaft fuer
Luft und Raumfahrt (Lembaga Penerbangan dan Angkasa Luar) Jerman, The Royal
Aeronautical Society London (Inggris), The Royal Swedish Academy of Engineering
Sciences (Swedia), The Academie Nationale de l’Air et de l’Espace (Prancis) dan The US
Academy of Engineering (Amerika Serikat). Sedangkan dalam bentuk penghargaan, Habibie
menerima Von Karman Award (1992) yang di bidang kedirgantaraan boleh dibilang
gengsinya hampir setara dengan Hadiah Nobel. Dan dua tahun kemudian menerima
penghargaan yang tak kalah bergengsi, yakni Edward Warner Award. (A. Makmur : 2008)

Fakta menarik dari beberapa hal di dunia, kita tentu mengenal produk peragaan
busana terkenal kelas dunia GUCCI asal Italia. Produk langganan publik figur dunia tersebut
ternyata menggunakan kain tenun asal Indonesia sebagai bahan bakunya. Hal tersebut secara
tidak langsung menunjukkan bahwa kain tenun asal Indonesia telah diakui oleh dunia. Seperti
kain tenun yang mendunia, ternyata orang Indonesia pun telah banyak yang berkarya untuk
dunia. Salah satunya yaitu, Ir. Ahmad Murdijad, warga negara Indonesia yang memang
bermukim di Kuala Lumpur, Malaysia selama belasan tahun lamanya itu adalah perancang
menara Kuala Lumpur di Malaysia yang merupakan menara keempat tertinggi di dunia.
Fakta yang mendunia dan membanggakan lainnya dari Indonesia adalah tentang
Nelson Mandela yang ternyata terinspirasi oleh Syekh Yusuf dari Makassar. Syekh Yusuf
yang merupakan tokoh agama sekaligus pejuang melawan Belanda memang pernah dibuang
ke Afrika Selatan oleh Belanda. Ternyata perjuangannya telah mengispirasi Nelson Mandela,
bapak pejuang hak asasi manusia dunia untuk menghapus apharteid atau pemisahan ras yang
pernah berlaku di Afrika Selatan. Apa yang dilakukan Syekh Yusuf telah memberi andil bagi
6

perubahan dunia. Bahkan Nelson Mandela pernah berkata tentang Syekh Yusuf “pahlawan
Indonesia tersebut adalah salah seorang putra Afrika terbaik”.
Selain tokoh-tokoh tersebut, masih banyak para penggagas ide-ide tentang negara
seperti Tan Malaka, M. Yamin, Amin Rais, Abdur Rahman Wahid dan tokoh-tokoh besar

lainnya yang dimiliki Indonesia dan juga memiliki pengaruh terhadap dunia. Tokoh-tokoh
intelektual itulah yang mampu dijadikan peluang bagi Indonesia untuk menjadi pemimpin
bangsa-bangsa di Asia. Itu menandakan bahwa sebenarnya kelompok intelektual Indonesia
juga mampu bersaing dan berpengaruh terhadap dunia.

Ideologi Pancasila
Ideologi negara indonesia adalah Pancasila. Sebuah ideology yang didialamnya kaya
akan falsafah dan landasan hidup manusia termasuk dalam bernegara. Pancasila dengan
silanya berjumlah lima mencangkup semua landasan kehidupan manusia mulai hubungannya
dengan Tuhan, sesama manusia dan negara. Berikut adalah isi dari lima sila yang terterah
dalam Pancasila: Ketuhanan yang maha esa; Kemanusiaan yang adil dan beradap; Persatuan
Indonesia; Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmad kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan dan Keadilan sosial bagi seluh rakyat Indonesia. Sebuah ideologi dengan kata
sederhana namun memuat semua falsafah kehidupan inilah yang menjadikan Pancasila
banyak dikagumi dan diakui kehebatannya oleh negara-negara lainnya. Selain didalamnya
memuat falsafah hidup, pancasila juga memuat tujuan negara yaitu mempersatukan seluruh
rakyat Indonesia, mencapai masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera secara keseluruhan.
Akibatnya, banyak negara-negara yang memandang Pancasila sebagai ideologi yang sangat
sempurna yang tidak dimiliki oleh negara lain selain Indonesia.
UUD 45’sebagai produk politik yang kemudian digunakan sebagai landasan idil

Indonesia yang dirumuskan berdasar pemikiran Soekarno sangatlah kompleks. Hal ini
7

dikarenakan beragam banyak pemikiran tokoh dunia yang turut mengilhami pemikiran
Soekarno seperti Karl Marx, Friederich Hegel, Mahatma Gandhi, Mao Zedong, Sun Yat Sen,
John Locke, Martin Luther King, Mirabeau, Alexis Tocqueville, dan lain sebagainya. (Tjipta
Lesmana, 2010 : hal.145) yang kemudian disadurkan dan diindonesiakan melalui versi
Soekarno. Adapun bagi Soekarno yang turut membidani pembukaan UUD 45’ yang berbunyi
“Bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas
dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai perikemanusiaan dan perikeadilan” menilai
bahwa pembukaan tersebut tidak hanya berlaku bagi Indonesia saja namun juga berlaku
universal bagi seluruh dunia di mata Soekarno. Hal inilah yang kemudian mendorong
Soekarno atas nama Indonesia untuk mempromosikan pembukaan UUD 1945 ke seluruh
bangsa dunia yang memiliki perasaan senasib dan sepenanggungan dengan kondisi Indonesia.
Adapun dunia ketiga dalam versi pemikiran Soekarno adalah dunia impian bagi terwujudnya
perdamaian, kesetaraan, dan kesejahteraan yang terbebas dari segala bentuk intervensi
kekuatan asing.
Dunia ketiga seperti yang Soekarno bayangkan dalam pidatonya berjudul Build A
New World pada sidang Majelis Umum PBB 30 September 1960 adalah dunia dimana semua
orang bisa hidup damai, dunia dimana terdapat keadilan dan kesejahteraan bagi semua orang,

dan dunia dimana rasa kemanusiaan dapat mencapai kejayaannya Perspektif Soekarno
tersebut sangatlah berbeda dengan perspektif Barat bahwa dunia ketiga adalah dunia yang
tanpa harapan (hopeless) yang tidak bisa berbuat apapun sepeninggal kolonialisasi, Adanya
ekspetasi Bung Karno terhadap dunia ketiga tersebutlah yang kemudian membuat berbagai
macam pemikirannya mudah diterima di komunitas pimpinan negara dunia ketiga.

8

Banyaknya Sumber Daya Manusia
Kita lihat sisi lain dari Indonesia. Indonesia memiliki sumber daya manusia yang
banyak, namun masih dalam kategori kualitas rendah. Inilah yang menjadi kelemahan bangsa
Indonesia. Peningkatan jumlah penduduk yang semakin pesat tidak diimbangi dengan
kenaikan kualitas sumber daya manusianya. Pendidikan seringkali dianggap sebagai salah
satu indikator yang menentukan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan merupakan
langkah utama yang dapat ditempuh untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
karena pendidikan dapat membentuk watak dan perilaku manusia ke arah yang lebih baik.
Menurut Binti Maunah (2009:1-2), pendidikan diartikan sebagai segala pengalaman belajar
yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup dan merupakan situasi hidup
yang mempengaruhi pertumbuhan individu.
Pendidikan dalam arti luas ini memiliki empat karakteristik. Karakteristik yang
pertama yaitu masa pendidikan. Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan
dalam setiap saat, selama ada pengaruh lingkungan baik pengaruh positif maupun pengaruh
negatif. Karakteristik yang kedua adalah lingkungan pendidikan, dimana pendidikan itu
berlangsung dan dilaksanakan dalam semua lingkungan hidup, baik yang secara khusus
diciptakan untuk kepentingan pendidikan (formal) maupun yang ada dengan sendirinya
(informal dan nonformal). Karakteristik yang ketiga adalah bentuk kegiatan, bentuk-bentuk
kegiatan pendidikan dapat diidentifikasi dari berbagai macam, mulai terentang dari bentukbentuk yang misterius atau tak sengaja sampai dengan terprogram. Pendidikan dapat
berbentuk dalam segala macam pengalaman belajar dalam hidup. Pendidikan berlangsung
dalam beraneka ragam bentuk, pola, dan lembaga. Pendidikan dapat terjadi sembarangan,
kapan dan dimana pun dalam hidup. Hal ini yang tidak kalah pentingnya adalah bahwa
pendidikan lebih berorientasi pada peserta didik. Karakterisitik yang keempat adalah tujuan,

9

dimana tujuan pendidikan terkandung dan dapat dipahami dalam setiap pengalaman belajar,
tidak hanya ditentukan dari luar. Tujuan pendidikan tidak jauh berbeda dengan tujuan hidup.
Di dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 3 juga dijelaskan bahwa
penyelenggarakan sistem pendidikan nasional, bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan
ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur
dengan Undang-Undang. Pendidikan juga erat kaitannya dengan pembangunan. Pendidikan
yang ditujukan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa turut pula akan memberikan kualitas
sumber daya manusia yang baik. Keberhasilan dalam tercapainya pembangunan nasional
tergantung dari kualitas sumber daya manusia sebagai pelaksana dalam pembangunan
tersebut.
Ada beberapa hal yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan di Indonesia
diantaranya pertama, kurang berfungsinya lembaga pendidikan secara optimal untuk
memberdayakan masyarakat secara keseluruhan. Kedua, kurang relevannya program
pembangunan sektor pendidikan dalam menghadapi persoalan-persoalan yang dihadapi oleh
bangsa Indonesia dalam perspektif kekinian dan masa depan. Ketiga, kurangnya efektifitas,
efisiensi, dan standardisasi pendidikan di Indonesia. Pendidikan dikatakan efektif apabila
peserta didik dapat belajar dengan mudah, menyenangkan dan dapat tercapai tujuan sesuai
dengan yang diharapkan. Sehingga dari tujuan tersebut baik peserta didik maupun pengajar
mampu mempunyai gambaran yang jelaa tentang proses pendidikan. Pendidikan juga
dikatakan efisien jika pendidikan tersebut dapat menghasilkan efektifitas dari tujuan
pendidikan dengan biaya yang rendah.
Masalah efisiensi pendidikan di Indonesia saat ini menjadi masalah utama yang
seringkali menjadi fokus perhatian yaitu mahalnya biaya pendidikan. Fenomena sosial
masyarakat di Indonesia yang menunjukkan adanya ketidakmerataan dan ketidakmampuan
masyarakat dalam memperoleh pendidikan akan menutup akses pengetahuan dan
10

intelektualitas ke dalam diri setiap individu. Akibatnya, dengan baiaya pendidikan yang
mahal banyak masyarakat Indonesia yang tidak mampu untuk mendapatkan porsi pendidikan
yang sama. Berdasarkan fakta di Indonesia, taraf hidup masyarakat yang rendah dan
ketidakmeratan ekonomi di beberapa lapisan masyarakat menyebabkan banyak diantara
mereka yang tidak mempunyai kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
Banyak diantara mereka yang tidak mampu sekolah atau putus sekolah dan lebih memilih
bekerja hanya untuk menghidupi keluarganya.
Indikator Pendidikan di Indonesia pada tahun 2010 (BPS 2011) tentang jumlah
penduduk yang menamatkan sekolah berdasarkan stratanya menunjukkan gambaran yang
beragam (lihat lampiran tabel 1)
Tampak pada Tabel 1 (lihat lampiran), jumlah penduduk yang menamatkan sekolah
dengan tingkat pendidikan rendah relative kecil. Mereka kebanyakan terus melanjutkan ke
tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Di sisi lain penduduk yang masih buta huruf relatif
masih besar. Mereka yang buta huruf pada kelompok usia di atas 10-14 tahun mencapai
6,34%. Kemudian pada golongan usia di atas 14-15 tahun tercatat 7,09% disusul kelompok
usia 15-44 tahun yang mencapai jumlah 1,71%. Sementara mereka yang buta huruf di
kelompok usia di atas 45 tahun mencapai jumlah terbanyak yakni 18,25%. Selain itu mereka
yang buta huruf khususnya yang di atas usia 45 tahun relative besar. Kondisi tingkat
pendidikan tersebut berkaitan dengan dengan sebaran jumlah penduduk yang bekerja
berdasarkan tingkat pendidikan tertinggi seperti terlihat pada Tabel 2 berikut ini.
Tabel tersebut memerlihatkan bahwa sebagian besar pekerja memiliki pendidikan
tertinggi di sekitar tidak/belum sekolah, tidak/belum tamat sekolah dasar (SD) hingga tamat
SD yakni mendekati jumlah 50%. Hal ini diikuti oleh mereka yang berpendidikan tertinggi

11

SMP-SMA yakni sekitar 40%. Sementara yang berpendidikan tinggi relatif paling kecil.
Kondisi seperti itu dari tahun 2009 hingga 2011 cenderung tidak berubah.
Data pada tabel menunjukkan angka buta huruf di Indonesia. meskipun kesadaran
pendidikan masyarakat Indonesia untuk setiap tahunnya semakin meningkat, banyak pula
diantara mereka yang pada akhirnya putus sekolah. Hal seperti inilah yang akan menghambat
inovasi, kreatifitas, dan cara berpikir yang rasional dan intelektual masyarakat Indonesia.
akibatnya, masyarakat Indonesia cenderung konsumtif. Kegiatan Impor negara ini lebih
banyak dari kegiatan ekspornya. Untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri, Indonesia
seringkali

mengimpor

produk-produk

dari

negara

lain.

Tidak

hanya

untuk

memenuhikebutuhan sekunder dan tersier saja, impor juga kerap kali dilakukan untuk
memnuhi kebutuhan primer seperti beras, daging sapi, dan kebutuhan pokok lainnya.

Sistem Pengembangan SDM yang Masih Buruk
Indonesia adalah negara yang mempunyai sumber daya alam yang cukup banyak baik
sumber daya alam hayati maupun non hayati. Menurut Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33
ayat 2, bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, dan pengusahaan hasil-hasil
tambang dikelola untuk menambah kesejahteraan rakyat. Namun kenyataannya sumber daya
manusia (SDM) di Indonesia sulit untuk mengembangkan potensi diri, mengolah dan
memanfaatkan secara optimal sumber daya alam yang dimilikinya. Akibatnya, sumber daya
alam yang dimiliki cenderung dikelola dan dimanfaatkan negara lain.
Banyak sumber daya alam Indonesia yang dikelola oleh perusahaan-perusahaan
Penanam Modal Asing (PMA) dan cenderung menguntungkan perusahaan tersebut. Sebagai
contoh, di wilayah Papua yang dikenal kaya akan tambang emas ternyata masih banyak
rakyat Papua yang hidup di bawah garis kemiskinan, dan di sana hasil tambang emas dikelola
12

oleh perusahaan PMA PT Freeport Indonesia yang sebagian besar sahamnya dikuasai oleh
perusahaan raksasa Amerika Serikat Freeport-Mc Moran Copper & Gold Inc sebesar 90%,
sedangkan saham Pemerintah Indonesia hanya 10% (Kompas, 15 Oktober 1998). Banyak
kalangan yang menyatakan bahwa usaha-usaha pertambangan (yang dikelola oleh pihak
asing) selama ini cenderung merugikan masyarakat sekitarnya. Beberapa waktu yang lalu
terjadi masyarakat di sekitar kawasan pertambangan Freeport memblokir jalan menuju kea
rah areal pertambangan akibat merasa dirugikan oleh usaha pertambangan tersebut.
Pemerintah Indonesia tidak berdaya menghadapi situasi yang kian memburuk antara
tetap mempertahankan PT Freeport Indonesia ataukah meloloskan permintaan sebagian
masyarakat Papua untuk menutup usaha pertambangan yang sudah beroperasi sejak tahun
1967 (Kompas, 6 Maret 2006). Kegiatan-kegiatan usaha PMA di sektor pertambangan
terlihat hanya memberikan keuntungan kepada pemegang saham perusahaan itu sendiri dan
kurang memberikan manfaan kepada bangsa Indonesia. Disamping kehadirannya untuk
memberikan keuntungan bagi negara penerima modal, PMA juga menghadirkan dampak
negatif. Dampak negative yang ditimbulkan menurut Sumantoro (1987: 13) dikarenakan
kegiatan PMA sering tidak sejalan dengan politik pembangunan nasional maupun
internasional, dan sering juga kegiatannya menyaingi golongan ekonomi nasional umumnya.
Fenomena inilah yang menjadi kendala utama bagi Indonesia agar mampu memimpin
Indonesia dengan sumber daya manusinya yang banyak namun tidak berkualitas.

Kasus Penyimpangan dan Penyalahgunaan Wewenang
Kasus penyimpangan moral dan penyalahgunaan wewenang para penguasa di negara
Indonesia saat ini menjadi kendala yang sangat besar. Tindakan kriminalitas, asusila,
terorisme termasuk masalah korupsi. Masalah-masalah ini semakin bertambah di setiap
tahunnya. Tindak kejahatan yang dilakukan oleh anggota masyarakat mempunyai resiko yang
13

semakin tinggi. Dari data BPS mengenai tingkat kejahatan dan kriminalitas yang terjadi di
Indonesia dari tahun 2009-2011 bersifat fluktuatif. Tindak kejahatan dan kriminalitas total
dari 344.000 kasus pada tahun 2009 menurun menjadi sekitar 332.000 kasus. Namun pada
tahun 2011 meningkat kembali menjadi 347.00 kasus. Untuk kasus kejahatan seksual
khususnya, di Indonesia sejak tahun 2012, Komnas Anak telah menerima laporan 2.637
laporan kekerasan terhadap anak. 62 persen dari pengaduan tersebut merupakan kekerasan
seksual (okezone.com, 13 Januari 2013).
Selain masalah-maslah penyimpangan sosial yang dilakukan oleh warga negara, ada
pula maslah penyalahgunaan wewenang yang dilakukan oleh para pemegang pemerintahan
yaitu masalah korupsi. Kasus korupsi di era otonomi daerah ini semakin banyak. Jika pada
masa sebelum otonomi daerah, korupsi hanya dilakukan oleh pemerintah pusat, saat ini
korupsi merasuki sendi-sendi pemerintahan hampir setiap daerah. Korupsi dianggap sebagai
masalah yang besar yang merusak struktur pemerintah dan menjadi penghambat terhadap
jalannya pemerintahan dan pembangunan nasional. Kartono (1983) memberikan batasan
korupsi sebagi tingkah laku individu yang menggunakan wewenang dan jabatan guna
mengeduk keuntungan pribadi yang merugikan kepentingan umum dan negara. Korupsi
terjadi karena disebabkan adanya penyalahgunaan wewenang dari jabatan yang dimiliki demi
kepentingan pribadi. Banyak hal yang melatarbelakangi terjadinya praktek korupsi
diantaranya karena adanya kelemahan moral, tekanan ekonomi, hambatan struktur
administrasi dan hambatan struktur sosial.

14

Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai negara terkorup pertama di Asia. Hal ini
membuktikan indonesia dalam kondisi memikul beban yang sangat berat khusnya terhadap
eksistensi dirinya terhadap negara lain. Sebagai contoh, berikut adalah daftar kasus korupsi di
Indonesia, diantaranya kasus korupsi bank Century yang melibatkan BI pada masa
kepemimpinan Budiono yang diduga mengubah persyaratan CAR dengan maksud agar bank
Century mendapatkan Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek (FPJP) dan LPS (Lembaga
Penjamin Simpanan) juga diduga turut melakukan rekayasa agar bank Century mendapatkan
tambahan dana; kasus BLBI (Bantual Likuiditas Bnak Indonesia) yang terungkap dari hasil
audit BPK pada Agustus tahun 2000 yang menyebut adanya penyimpangan penyaluran dana
BLBI sebanyak 138,4 triliun dari total dana senilai 144,5 triliun; kasus korupsi Edi Tansil
pada PT. Golden Key yang diduga telah melakukan penggelapan uang sebesar 1,5 triliun
rupiah yang didapatnya melaui kredit bank Bapindo melalui group perusahaan Golden Key
Group; kasus yang melibatkan Jendral Djoko Susilo terkait aliran dana dalam korupsi proyek
simulator SIM; Kasus korupsi proyek Hambalang beberapa anggota DPR turut terseret dalam
kasus ini dan telah ditetapkan sebagai tersangka, diantaranya adalah Koordinator Anggaran
Komisi X DPR RI yang juga Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin;
Angelina Sondakh, selaku koordinator anggaran di Komisi Olahraga DPR dan anggota
Komisi Pemerintahan DPR, Kepala Badan Pertanahan Nasional Joyo Winoto dan anggota
partai demokrat lainnya seperti Andi Malarangen yang juga selaku mantan Menteri Pemuda
dan Olahraga dan Anas Urbaningrum selaku ketua umum partai demokrat; kasus impor
daging sapi yang melibatkan Ahmad Fathanah terkait dengan uang 300 juta yang diberikan
kepada Luthfi Hasan; yang paling fenomenal adalah kasus Akil Mochtar selaku ketua
Mahkamah Konstitusi atas sengketa pilkada Gunung Mas, Kalimantan Tengah dan pilkada
Lebak, Banten; dan masih banyak kasus korupsi lainnya.

15

Kendala yang cukup banyak inilah yang menyulitkan Indonesia untuk memimpin negaranegara di Asia, selain kasus internal yang begitu rumit dan sulit untuk diselesaikan, eksistensi
bangsa Indonesia di Asia juga cenderung redup. Selain diredupkan kasus korupsi yang
menggurita, nama baik Indonesia juga mulai redup semenjak adanya kasus terorisme. Sejak
awal terjadinya terorisme di Indonesia pada tahun 2002 yang dikenal dengan istilah bom Bali
1, keamanan dan stabilitas Indonesia mulai diragukan. Peristiwa bom bali 1 ini terjadi pada
tanggal 12 Oktober tahun 2002 dengan tiga lokasi pengeboman yaitu di Paddy’s Pub dan Sari
Club di jalan Legian, Kuta Bali dan di Konsulat Amerika Serikat. Tahun 2003, terjadi
pengeboman dengan dugaan bom bunuh diri di Hotel JW Marriot di Kawasan Mega
Kuningan, Jakarta. Tahun 2004, pengeboman selanjutnya terjadi di Kedubes Australia di
Kawasan Kuningan Jakarta. Tahun 2005, terorisme kembali dilakukan di Bali yang di sebuat
dengan istilah bom Bali 2 pada tanggal 1 Oktober 2005. Ledakan terjadi di R.AJA’s Bar dan
Restaurant, Kuta square, daerah pantai kuta dan di Nyoamn Cafe’ Jimbaran. Dan terakhir
tahun 2011 terjadi peneboman yang diduga bom bunuh diri di sebuah masjid Mapolresta
Cirebon saat shalat Jumat. Meskipun para terorisnya sudah ditangkap dan dihukum mati,
pengeboman yang terjadi lima tahun berturut-turut telah mengurangi tingkat kepercayaan
internasional terhadap keamanan dan stabilitas Indonesia. Citra buruk sebagai negara teroris
itu tetap melekat untuk Indonesia. Dengan kondisi semacam inilah selain dituntut untuk
membenahi diri menjadi lebih baik, Indonesia juga dituntut untuk mengembalikan rasa
kepercanyaan masyarakat Internasional terhadap negara Indonesia.

Kesimpulan :
Untuk bisa menjadi negara yang mampu memimpin bangsa-bangsa di Asia, Indonesia
tidak cukup kalau hanya dengan modal sumber daya manusia yang banyak tapi juga harus
yang berkualitas. Walau ketika sebelum dan setelah merdeka Indonesia memiliki kerajaan
16

dan tokoh-tokoh besar yang pernah memimpin akan tetapi itu masa lalu, yang menjadi
permasalahan adalah masa kini. Seharusnya, dengan sumber daya manusia yang banyak
harus diimbangi dengan kualitas yang dimiliki. Tidak hanya itu, kesadaran dari nilai-nilai
ideologi yang ada juga harus ditanamkan agar para sumber daya manusia yang telah menjadi
kualitas nanti mau membangun negaranya dan mampu menyelesaikan masalah-masalah
sosial yang telah mengakar di bumi Indonesia ini.
Ada beberapa hal penting yang perlu perhatian khusus dalam upaya Indonesia untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusianya agar benar-benar mampu dan layak
dikatakan sebagai pemimpin dari negara-negara di Asia. Sehingga tujuan untuk menjadi
pemimpin negara-negara di Asia dapat teralisasikan, seperti:
Pertama, Peningkatan kualitas pendidikan.
Seperti yang kita telah ketahui bahwa kualitas masyarakat pada suatu negara adalah
tergantung dengan sistem dan kualitas mendasar seperti kualitas pendidikan yang nantinya
dalam lembaga pendidikan itu akan mencetak generasi muda sebagai penerus sebuah
negara.Pendidikan merupakan hal penting dan akan terus berkembang seiring berjalannya
zaman,dan seperti yang telah diketahui bahwa Indonesia masih tertinggal jauh dengan negara
lain dalam sektor pendidikannya,ada banyak hal yang mendasari mengapa tingkat kualitas
pendidikan diIndonesia masih tergolong rendah dan hal itu harus diperbaiki lagi agar kualitas
pendidikan di Indonesia bisa setara dengan negara lainnya, Pertama, mutu pendidikan di
Indonesia masih tergolong rendah,dengan adanya berbagai upaya peningkatan mutu
pendidikan akhir-akhir ini diharapkan bisa merubah kualitas pendidikan menjadi lebih baik
lagi. Kedua, tenaga pendidik (guru) yang benar-benar kompeten dalam bidangnya dimana
sekarang ini pemerintah sedang giat-giatnya memperbaiki mutu teaaga pendidik
(guru),dengan baiknya tingkat tenaga pendidik maka diharapkan proses belajar mengajar
berjalan dengan baik pula,dan nantinya. Ketiga, kembali kepada peserta didik,harus adanya
17

suatu motivasi dalam diri mereka untuk maju. Keempat, sarana prasarana untuk menunjang
kegiatan belajar mengajar.
Kedua, Peningkatan ketersediaan lapangan kerja.
Dalam komponen peningkatan ketersedian lapangan kerja bagi Indonseia agar benarbenar mampu dan layak dikatakan sebagai pemimpin dari negara-negara di Asia,tentunya ada
banyak aspek yang harus dipikirkan karena adanya suatu lapangan pekerjaaan bagi suatu
negara adalah hal yang terpenting dimana hal itu bisa dilihat bagaimana keadaan suatu
negara.Indonesia sendiri pernah mengalami krisis ekonomi pada tahun 1997 yang
mengakibatkan terpuruknya kondisi ekonmi nasional.Dalam kasus itu bisa dilihat bahwa
Indonesia meiliki kelemahan fundamental ekonomi. Dan berbicara mengenai peningkatan
ketersediaan lapangan pekerjaan,di Indonesia sendiri masih sangat kurang sektor lapangan
kerja yang ada, banyaknya pengangguran yang ada di Indonesia sudah mencadi bukti yang
kogkrit bahwa ketersediaan lapangan pekerjaan di Indonesia masih belum memadai.
Kesedian lapangan pekerjaan harus juga didasari pada 1.) tenaga ahli yang terampil dan siap
dalam bidang kerja yang digeluti, yaitu dalam hal ini harus adanya penyiapan pendidikan
formal, 2.) menyiapakan program kewirausahaan sebagai penunjang dalam proses
perkuliahan sebagai sarana penentuan kualitas dan kwantitas perorangan, 3.) adanya wajib
belajar 9 tahun, dan 4.) yang paling penting adalah penciptaan lapangan pekerjaan yang
inovatif bagi para masyarakat.
Ketiga, Peningkatan kualitas lingkungan alam.
Negara Indonesia terkenal dengan kekayaan alam yang ada, namun yang seperti kita
lihat saat ini adanya pengembangan kualitas lingkungan alam belum berjalan secara
maksimal. Namun sekarang ini telah dibuka berbagai penawaran wisata yang menyuguhkan

18

keindahan alam Indonesia dan hal itu bisa digunakan sarana untuk membuka mata dunia
bahwa negara Indonesia memiliki potensi dan kekayaan alam yang memadahi.
Keempat, Pemerintahan yang bersih.
Dalam menjadi pemimpin bagi negara-negara asia, Inodensia harus memiliki kualitas
yang benar-benar memadai dalam struktur pemerintahannya, seperti saat ini dalam struktur
pemerintahan di Indonesia masih dibunbui dengan adanya kasus korupsi dimana bisa
dikatakan pemerintahan yang ada di Indonesia belum bersih. Suatu negara bisa dikatakan bisa
memimpin negara lain jika keseluruhan dalam struktur pemerintahannya tertata secara
terperinci dan sedetail mungkin karena dengan sistem pemerintahan yang tertata dengan baik
maka suatu negara tersebut juga bisa dikatakan bahwa negara tersebut bisa menjadikan
negara tersebut sebagai pemimpin.
Seperti Indonesia yang saat ini kasus korupsi seakan menjamur dengan subur, harus
adanya penekanan jumlah korupsi yang ada di Indonesia dan itu bisa dimulai dengan
menuntaskan kasus-kasus yang ada dan juga menghukum pelakunya dan memberikan efek
jera bagi pelakunya. Dan menciptakan negara Indonesia bersih dalam struktur
pemerintahannya.
Kelima, Penegakan/supremasi hukum.
Kita tahu bahwa “The Rule of Law” adalah kunci dari ketertiban untuk mengikat dan
memaksa agar aturan dan tujuan negara bisa terlaksana. Dengan banyaknya masalah
pelanggaran yang muncul dan dilakukan oleh aparat yang berwenang maupun masyarakatnya
yang ada di Indonesia, maka tentu saja hukum di Indonesia dipertanyakan kekuatannya.
Padahal sesungguhnya Hukum inilah yang berkuasa untuk menciptakan ketertiban dan
meningkatkan kesadaran hukum bagi sumber daya manusia yang ada. Sebelumnya juga kita

19

ketahui bahwa melemahnya hukum adalah dari menurunnya kepercayaan masyarakat kepada
aparat penegak yang berwenang baik juga pembuat hukum dan pemberi keputusan hukum.

Maka dari itu guna menunjang tujuan Indonesia untuk memimpin negara-negara di Asia,
berikuti ini adalah beberapa solusi agar hukum Indonesia kembali tegak dan mampu
meningkatkan kualitas masyarakat yang sadar hukum. Pertama, peraturan konstitusional
untuk menjamin kemandirian dan integritas lembaga peradilan, meliputi : prosedur-prosedur
yang jelas dan transparan dalam penunjukan hakim, peraturan yang jelas yang
mengambarkan pokok-pokok situasi perkecualian di mana dan bagaimana hakim-hakim
dapat dihentikan, perlindungan terhadap syarat-syarat, kondisi, dan masa jabatan hakim,
perlindungan lembaga peradilan dari kontrol dan intervensi lembaga eksekutif. merancang
kode etik bagi hakim yang menuntut pengumuman kekayaannya. Kedua, aturan hukum harus
diperkuat dengan membuka peluang bagi tinjauan hukum terhadap tindakan-tindakan
legislatif dan eksekutif. Ketiga, pranata-pranata berikut ini harus dibentuk dan diberdayakan
melalui konstitusi dengan tugas-tugas dan tujuan-tujuan disebut jelas : pengadilan khusus
konstitusional untuk menajalankan tinjauan hukum, peradilan hak asasi manusia untuk
mendukung Komisi Hak Asasi Manusia. Keempat, Mengubah Komisi Hukum Nasional
menjadi Institut Hukum Nasional dan memberdayakannya lewat undang-undang untuk
mengambil tanggung jawab perencanaan hukum dan reformasi hukum. Dan terakhir yang
kelima, membentuk pranata-pranata transisi untuk meningkatkan kepercayaan publik kepada
komitmen negara untuk menyediakan keadilan bagi warga negaranya, misalnya “Komisi
Kebenaran”

Keenam, Peningkatan ketersediaan & kualitas infrastruktur sebagai penunjang

20

Kualitas infrastuktur sebagai penunjang kelangsungan dalam kegiatan sehari-sehari
saat ini memang telah dikembangkan oleh pemerintah sebagai kebutuhan di era modern saat
ini. Seperti halnya adanya peningkatan insfrstuktur dalam bidang transportasi di kota-kota
besar yang ada di Indonesia khususnya yang ada di ibu kota negara. Peningkatan
insfrastruktur ini juga bertujuan untuk mengatur situasi kota-kota besar yang saat ini
mengalami pembeludakan jumlah penduduk dan berdampat besar bagi kehidupan seharisehari di kota-kota besar,
Seperti contohnya kemacetan dimana-mana,jumlah mobil yang dimiliki setia individu
melebihi batas karena dengan seiringnya jaman teknologi semakin canggih dan menuntut
manusia untuk mengikuti pertubuhan jaman yang ada. Dengan ketersediaan dan kualitas
insfratuktur yang mumpuni diharapkan dapat membuat menata dan mesejahterakan
masyarakat.
Ketujuh, Peningkatan kualitas layanan publik.
Semakin majunya suatu negara maka kualitas dalam negara tersebut juga berkembang
dengan maju dan juga jika negara Indonesia bisa menjadi suatu pioneer bagi negara-negara
asia maka Indonesia hasus memiliki layanan publik yang memadai bagi masyarakatnya.
Karena masyarakat merupakan elemen penting bagi suatu negara. Peningkatan kualitas
layanan public tidak hanya diperlukan sebagai penunjang namun juga sebagai kebutuhan
yang harus dimiliki negara,seperti mengatur pemerintahan yang ada di daerah-daerah, yang
nantinya juga akan dikembangkan di sektor kota. Dengan adanya pelayanan publik yang
dinilai mampu mengatasi kebutuhan masyarakat bisa dinilai pemerintahan sudah mampu
isebut berhasil dalam mengatasi kebutuhan masyarakat saat ini.
Dari tujuh hal di atas adalah sektor-sektor penting sebagai acuan negara untuk mampu
menjalankan segala lini sistem dengan baik. Sehingga Sumberdaya yang banyak dan
21

berkualitas mampu berkontribusi dengan baik yang kemudian mampu menjadikan Indonesia
sebagai pemimpin negara-negara di Asia.
Sumber Rujukan
1. Bernhard, Dahm, 1987. Soekarno dan Perjuangan Kemerdekaan, diterjemahkan oleh
Hasan Basri. Jakarta: LP3ES.
2. Soekarno, 1960. Di Bawah Bendera Revolusi. Jakarta: Panitya Penebit Di Bawah
Bendera Revolusi.
3. Tjipta Lesmana, 2010. “Dari Soekarno ke SBY: Intrik dan Lobi Politik Para
Penguasa.” Jakarta: Gramedia.
4. Makka, A. Makmur, 2008. The True Life of Habibie (Cerita di Balik Kesuksesan
Habibie). Jakarta: Pustaka Iman.
5. Tempo Edisi Khusus Soeharto. (halaman? Tahun?
6. Lembaga Internasional untuk Bantuan Demokrasi dan Pemilu (International IDEA) .
2000.
7. Maunah Binti, 2009. Landasan Pendidikan. Yogyakarta: Teras
8. Sumantoro (1985). Bunga Rampai Permasalahan Penanaman Modal dan Pasar
Modal. Bandung: Bina Cipta
9. Kartono, Kartini.1983. Pathologi Sosial (edisi baru). Jakarta: Cv. Rajawali Press
10. Kualitas Kependudukan di Indonesia (2012) [Diakses 19 Oktober 2013].
22

http://puzzleminds.com/kualitas-kependudukan-di-indonesia/.html
Lampiran

Tabel 1

Tabel 1 Jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas yang menamatkan pendidikannya (%) dan Angka
Buta Huruf 2010

Tabel 2

Tabel 2. Jumlah pekerja (%) menurut tingkat tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan, 20092011
23