PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI TERHADAP KEPUASAN KERJA AUDITOR INTERNAL Balantan Email : balantangmail.com STIE BPK Palangka Raya

Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen

Vol.3 No.6 Juli 2016

PENGARUH KOMITMEN DAN MOTIVASI TERHADAP KEPUASAN
KERJA AUDITOR INTERNAL
Balantan
Email : balantan@gmail.com
STIE BPK Palangka Raya
ABSTRACT
The result of the first hipothesis examination shows that organizational
commitment (x1) has no significant impact on internal auditors’ job satisfaction. The
result of the second hipothesis examination shows that professional commitment (x2)
has no significant impact on internal auditors’ job satisfaction. Then, the result of the
third hipothesis examination shows that interaction between organizational
commitment and motivation (Zx1-Zx3) does not have an effect on the job satisfaction
and last, the result of the fourth hipothesis examination shows that interaction between
professional commitment and motivation (Zx2-Zx3) does not have an effect on the job
satisfaction which means that here, in this reseacrh, motivation does not represent as a
moderating variable.
Keywords : Internal Auditor, Organizational Commitment, Commitment, Job

Satisfaction and Motivation.
memiliki standar praktik pelaksanaan

PENDAHULUAN
Komitmen
tingkat

profesional

loyalitas

adalah

individu

pada

pekerjaan yang handal (SPAI, 2004).
Komitmen


yang

tak

kalah

profesinya seperti yang dipersepsikan

pentingnya harus dimiliki oleh seorang

oleh individu tersebut (Trisnaningsih :

auditor, selain komitmen profesional

2004). Sebagai suatu profesi, ciri utama

adalah

auditor


Komitmen

internal

adalah

kesediaan

komitmen

organisasional.

organisasi

merupakan

menerima tanggung jawab terhadap

tingkat sampai sejauh mana seorang


kepentingan masyarakat dan pihak-

karyawan

memihak

pihak

dapat

organisasi

tertentu

mengemban tanggung jawab ini secara

tujuannya,

efektif,


auditor

perlu

memelihara

mempertahankan

standar

perilaku

yang

tinggi

dalam organisasi tersebut. Seringkali,

yang


dilayani.

Agar

dan

komitmen

serta

pada

suatu

dan

tujuan-

berniat


untuk

keanggotaannya

organisasional

diartikan

32

Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen

secara

individu

dan

berhubungan


Vol.3 No.6 Juli 2016

kembali hubungan antara komitmen

dengan keterlibatan orang tersebut pada

profesional

organisasi tersebut..

organisasional terhadap kepuasan kerja

Dengan

dimilikinya

organisasional
profesional

dan


yang

tinggi

komitmen

tetapi

komitmen

sebelumnya,

pada

diri

seorang auditor dalam melaksanakan
tugasnya,


maka

dapat

dan

berbeda

komitmen

dengan

penelitian

penelitian
ini

akan

menggunakan auditor internal sebagai

subjek penelitian.

mendorong

Tujuan penelitian ini adalah ingin

adanya iklim kerja yang mendukung

mengetahui :

auditor untuk mencapai prestasi yang

Pengaruh Komitmen terhadap kepuasan

nantinya dapat menciptakan kepuasan

kerja

kerja auditor itu sendiri. .

Kepuasan

profesional terhadap kepuasan kerja

kerja dianggap sangat penting karena

auditor internal, motivasi memoderasi

adanya

hubungan antara variabel komitmen

biaya

akibat

ketidakpuasan

(dissatisfaction) dalam employee turnover,
absenteeism

dan

kinerja

pekerjaan

Penelitian mengenai komitmen dan
kerja

organisasional

internal,

dan

Komitmen

kepuasan

kerja

auditor internal, motivasi memoderasi
hubungan antara variabel komitmen

(Puspitasari : 2005).

kepuasan

auditor

auditor

dianggap

profesional dan kepuasan kerja auditor
internal.

sebagai topik yang menarik untuk
deteliti lebih lanjut karena adanya
ketidakkonsistenan

dalam

TINJAUAN PUSTAKA
Komitmen

hasil

profesional

pada

penelitian-penelitian sebelumnya yang

dasarnya dapat dijadikan gagasan yang

diantaranya dilakukan oleh Aranya et.al

mendorong motivasi seseorang dalam

pada tahun 1982 dan Sri Trisnaningsih

bekerja.

pada tahun 2003 dan 2004. Sama seperti

mengutarakan bahwa motivasi adalah

penelitian sebelumnya yaitu dengan

suatu konsep yang kita gunakan jika

menambahkan

motivasi

kita menguraikan kekuatan-kekuatan

sebagai variabel moderating, peneliti

yang bekerja terhadap atau di dalam

tertarik untuk

diri

variabel

mencoba menganalisis

Gibson

individu

untuk

et.

al

memulai

(1993)

dan

33

Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen

mengarahkan perilaku.

Motivasi juga

Vol.3 No.6 Juli 2016

auditor

internal

adalah

komitmen

Suatu

komitmen

dapat diartikan sebagai dorongan yang

organisasional.

timbul pada diri seseorang secara sadar

organisasional menunjukkan suatu daya

atau tidak sadar untuk melakukan suatu

dari

tindakan dengan tujuan tertentu atau

mengidentifikasikan

usaha

dalam

yang

dapat

menyebabkan

seseorang

suatu

keterlibatannya

bagian

seseorang atau kelompok orang tertentu

(Modway

tergerak

melakukan

sesuatu

Trisnaningsih : 2004).

ingin

mencapai

tujuan

dikehendakinya

atau

karena
yang

mendapat

Meskipun

bukan

satu-satunya

al

:

organisasi
1982

dalam

Trisnaningsih

(2004) mengemukakan jika seseorang
yang

bergabung

organisasi

kepuasan dengan perbuatannya.

et

dalam

dengan

tentunya

keinginan-keinginan,

suatu

membawa

kebutuhan

dan

dapat

pengalaman masa lalu yang membentuk

dikatakan sebagai determinan yang

harapan kerja baginya, bersama-sama

penting bagi prestasi seorang individu.

dengan

Komitmen

akan

mencapai tujuan bersama dan untuk

kerja

bekerja sama dan berprestasi kerja

Seorang

dengan baik, seorang karyawan harus

profesional yang secara konsisten dapat

mempunyai komitmen yang tinggi pada

bekerja secara profesional dan dari

organisasinya. Komitmen organisasional

upayanya

dapat

determinan

tetapi

profesional

mengarahkan
secara

pada

dalam

motivasi

profesional

juga.

tersebut

penghargaan
akan

motivasi

yang

sesuai,

mendapatkan
dirinya.

mendapatkan
tentunya

kepuasan

Oleh

karena

kerja
itu,

organisasinya

didefinisikan

berusaha

sebagai

suatu

keadaan di mana seorang karyawan
memihak pada suatu organisasi tertentu
dan

tujuan-tujuannya,

serta

motivasi tidak dapat dipisahkan dengan

memelihara

kepuasan

seringkali

oganisasi itu. Komitmen pada organisasi

seseorang

yang tinggi berarti pemihakan pada

kerja

merupakan

yang

harapan

organisasi

(Trisnaningsih : 2004).
Komitmen

yang

tak

kalah

keanggotaan

berniat

yang

dalam

mempekerjakannya

(Robbins, 2001).

pentingnya untuk dimiliki oleh seorang

34

Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen

Vol.3 No.6 Juli 2016

Sama halnya dengan komitmen

Meyer dan Allen (1997) dalam
Ikhsan

dan

M

mengemukakan

Ishak
tiga

(2005)

komponen

profesional, komitmen organisasional
seseorang

dapat

tumbuh

saat

mengenai komitmen organisasi antara

pengharapan kerjanya dapat terpenuhi

lain: (1). Komitmen Afektif (affective

oleh organisasi dengan baik yaitu saat

commitment), terjadi apabila karyawan

seseorang merasa bahwa organisasi

ingin menjadi bagian dari organisasi

dimana ia bekerja telah memperhatikan

karena

kebutuhan dan pengharapan mereka

adanya

ikatan

emosional

(emotional attachment) atau psokologis

atas

terhadap

laksanakan

Kontinu
muncul

organisasi.

(2).

(continuance
apabila

Komitmen
commitment),

karyawan

tetap

pekerjaan

yang

yang

telah

mereka

tecermin

dengan

diberikannya penghargaan kepadanya
entah dalam bentuk misalnya seperti

bertahan pada suatu organisasi karena

gaji atau promosi jabatan.

membutuhkan gaji dan keuntungan-

harapan kerja inilah yang dapat disebut

keuntungan lain atau karena karyawan

sebagai

tersebut tidak menemukan pekerjaan

melaksanakan

lain.

diembankan kepadanya.

Dengan

kata

lain,

karyawan

motivasi

Harapan-

seseorang
pekerjaan

dalam
yang

Selanjutnya,

tersebut tinggal di organisasi itu karena

jika seseorang dalam sebuah organisasi

dia membutuhkan organisasi tersebut.

merasa

bahwa

(3).

kerjanya

yang

Komitmen

Normatif

(normative

harapan-harapan
dijadikan

motivasi

commitment), timbul dari nilai-nilai diri

tersebut terpenuhi oleh organisasi maka

karyawan. Karyawan bertahan menjadi

nantinya akan menimbulkan kepuasan

anggota

kerja.

suatu

organisasi

karena

memiliki kesadaran bahwa komitmen
terhadap

organisasi

merupakan

hal

Istilah kepuasan kerja merujuk pada
sikap umum seorang individu terhadap

yang memang seharusnya dilakukan.

pekerjaannya.

Jadi,

tingkat

karyawan

organisasi

itu

tersebut
karena

berkewajiban untuk itu.

tinggal
dia

di

merasa

Seseorang

kepuasan

kerja

dengan
tinggi

menunjukkan sikap positif terhadap
kerja itu; seorang yang tak puas dengan
pekerjaannya

menunjukkan

sikap

35

Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen

Vol.3 No.6 Juli 2016

negatif terhadap pekerjaan itu (Robbins,

pekerjaan mereka. Kebanggaan atas apa

2001).

yang

Sikap tersebut berasal dari

persepsi

seseorang

pekerjaannya.

tentang

Feldman dan Arnold

telah

dicapai

sehingga

menimbulkan rasa puas (satisfy), dapat
pula

disebut

sebagai

motivasi

(1983) dalam Setiawan dan Imam (2006)

(Puspitasari : 2005). Saat ini, motif yang

juga

bahwa

sering dipelajari dan mendominasi studi

terdapat enam aspek yang dianggap

dan aplikasi bidang perilaku organisasi

paling dominan dalam studi kepuasan

adalah motif sekunder. Beberapa motif

kerja yaitu gaji (pay), kondisi pekerjaan

sekunder yang penting antara lain

(working conditions), kelompok kerja

adalah

(work

(supervision),

prestasi dan afiliasi atau seperti yang

promosi (promotion) dan pekerjaan itu

umum digunakan saat ini adalah n Pow

sendiri (the work it self).

Dengan

(need

demikian,

dapat

apabila

achievement)

seseorang,

dalam

auditor

affiliation).

pernah

menyimpulkan

supervisi

group),

dikatakan
hal

ini

kekuasaan,

for

pencapaian

atau

power),

n

Ach

(need

for

dan

n

Aff

(need

for

Selain itu, terutama dalam

internal, jika ia memiliki komitmen

perilaku

profesional, maka akan mengarah pada

keamanan dan kebutuhan atas status

terciptanya motivasi secara profesional

merupakan

dan dengan adanya motivasi yang

penting (Luthans, 2005). Motivasi yang

tinggi

ada pada seseorang akan mewujudkan

maka

akan

menimbulkan

kepuasan kerja pada auditor internal.

organisasi, kebutuhan

motif

sekunder

atas

yang

suatu perilaku yang diarahkan pada

satu

tujuan guna mencapai sasaran akhir

faktor yang mendorong sumber daya

yaitu kepuasan kerja. Namun demikian,

manusia

dalam

sebuah

tidak hanya motivasi saja yang berperan

terlibat

dalam

membentuk

Motivasi

congruence.
sumber

merupakan

salah

organisasi
goal

Motivasi yang membuat

daya

manusia

melakukan

dalam

membentuk

kepuasan

kerja.

Adanya komitmen terhadap organisasi
dan profesi juga memiliki peran dalam

pekerjaannya sebaik mungkin. Motivasi

menciptakan

juga membuat sumber daya manusia

(Puspitasari

kepuasan
:

2005),

kerja
(kerangka

meraih kepuasan (satisfaction) dalam

36

Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen

pemikiran

ini

dapat

dilihat

pada

Dengan

demikian

Komitmen

signifikan

pengaruh
terhadap

ternyata

of error yang semula sebesar 10%

c.

pengaruh

Pengumpulan Data

signifikan

Jenis

Penelitian

Merupakan

internal,

dengan

Motivasi memoderasi hubungan

secara

antara

menggunkan

komitmen

dan

26

kepuasan

Komitmen profesional memiliki

variabel

hanya

digunakan. Hal ini menyebabkan margin

bergesar menjadi 12,33%.

secara

yang

secara

kerja auditor internal,

organisasional

H4:

kuesioner

kuesioner yang kembali dan dapat

terhadap kepuasan kerja auditor

H3:

43

didistribusikan,
organisasional

memiliki

Dari

diajukan

hipotesis sebagai berikut:

H2:

2005) menunjukkan sampel minimal
yang dibutuhkan sebesar 31.

lampiran).

H1:

Vol.3 No.6 Juli 2016

kepuasan

metode
primer

dan

Metode

penelitian

survei

pengumpulan
dan

data

sekunder
yang

data
yaitu

diperoleh

dengan menggunakan kuisioner yang

kerja auditor internal.

dikembangkan

Motivasi memoderasi hubungan

penelitian-penelitian sebelumnya dan

antara

dibagikan kepada responden.

variabel

komitmen

profesional dan kepuasan kerja

dari

kuisioner

d. Metode Analisis Data
Untuk

auditor internal.

menganalisis

hubungan

METODE PENELITIAN

komitmen organisasional dan komitmen

a. Populasi dan Sampel

profesional terhadap kepuasan kerja

Populasi

yang

diambil

adalah

auditor

internal

dengan

motivasi

auditor internal yang sedang mengikuti

sebagai variabel moderating digunakan

sertifikasi

Auditor

analisis regresi linier berganda dengan

sebanyak 43 peserta se Kalimantan.

menggunakan Uji Nilai Selisih Mutlak

Penentuan

dengan

dan untuk menguji ke-empat hipotesis

menggunakan metode Simple Random

digunakan Uji Signifikansi Parameter

Sampling dengan rumus Slovin (Umar,

(Uji

Qualified

Internal

sampel

Statistik

t).

Langkah

pertama,

dilakukan Uji Kualitas Data terdiri dari

37

Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen

Vol.3 No.6 Juli 2016

Uji Validitas dan Reliabilitas. Pengujian

memberikan hasil estimasi yang terbaik

validitas menggunakan metode Korelasi

atau

Product Moment Karl Pearson (Umar,

Estimator).

2005). Dengan degree of freedom(df) = (n-

HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN

2) dan tingkat ssignifikansi 95%(α =

BLUE

Uji

Linier

0,05), kriteria pengujiannya adalah jika

a.

rhitung > rtabel, maka pertanyaan tersebut

Komitmen Organisasi (x1)

valid atau jika rhitung ≤ rtabel,

Hasil

(Best

Validitas

Unbiased

Variabel

maka

Dari 11 item pertanyaan, nilai rhitung

pertanyaan tersebut tidak valid. Uji

10 (sepuluh) item pernyataan lebih

Reliabilitas menggunakan metode Alpha

besar

Cronbach. Dengan degree of freedom(df) =

kepercayaan

(n-2) dan α = 0,05 maka jika ralpha positif

pernyataan rhitung –nya lebih kecil dari

dan ralpha > rtabel, pertanyaan dinyatakan

rtabel jadi dinyatakan tidak valid.

reliabel atau jika ralpha positif dan ralpha ≤

b.

pertanyaan

rtabel,

dinyatakan

tidak

dari

Hasil

rtabel (0,388)
95%,

Uji

1

pada

taraf

(satu)

item

Validitas

Variabel

Komitmen Profesional (x2)

uji

Dari 19 belas item pertanyaan,

selanjutnya, data ordinal yang diperoleh

terdapat 11 (sebelas) item pertanyaan

dari

diubah

rhitung yang lebih besar dari rtabel (0,388)

dengan

dengan taraf kepercayaan 95% artinya

Successive

11 (sebelas) item pernyataan tersebut

reliabel.

Sebelum

hasil

menjadi

masuk

kuesioner
data

menggunakan

harus

interval

Methode

ke

of

dinyatakan valid sedangkan sisanya 8

Interval (MSI).
Berdasarkan pada alat analisis yang

(delapan) item pernyataan tidak valid

digunakan pada penelitian ini, yaitu

karena memiliki rhitung lebih kecil dari r-

Regresi

tabel

Linier

Regression)

maka

Berganda
dapat

(Multiple
dilakukan

dengan pertimbangan tidak adanya
pelanggaran terhadap asumsi-asumsi
klasik

antara

multikolinieritas,

lain

normalitas,

heterokedastisitas

(Gujarati, 1992) agar model penelitian

.

c.

Hasil

Uji

Validitas

Variabel

Motivasi (x3)
Seluruh item pernyataan dinyatakan
valid karena memiliki rhitung lebih besar
dari

rtabel

(0,388)

dengan

taraf

kepercayaan 95% .

38

Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen

d.

Hasil

Uji

Validitas

Variabel

Vol.3 No.6 Juli 2016

Menggunakan metode Park Glejser
dengan bantuan SPSS 12.0 for windows

Kepuasan Kerja (y)
Seluruh item pernyataan yaitu 6

diperoleh

hasil bahwa nilai sig. x1

(enam) item dinyatakan valid karena

(0,105), x2 (0,185), x3 (0,660), x1-x3 (0,069),

rhitung –nya lebih besar dari rtabel (0,388)

x2-x3 (0,984) lebih besar dari α (0,05),

dengan taraf kepercayaan 95% .

artinya variabel-variabel tersebut tidak

e. Hasil Uji Reliabilitas

mengalami heterokedastisitas.

Dari hasil uji reliabilitas, didapatkan
rhitung x1 (0,866), x2 (0,820), x3 (0,806) dan y
(0,779), lebih besar dari rtabel (0,388),
artinya

seluruh

variabel

penelitian

Pembahasan
a. Analisis Regresi Linier Berganda
Hasil analisis regresi linier berganda
dengan dibantu SPSS 12.0 for windows .

dapat dikatakan reliabel.

Adapun model persamaan regresi linier

f. Hasil Uji Normalitas Data

berganda sebagai berikut:

Dengan

bantuan

SPSS

12.0

for

y

=

14,404-0,570x1+0,747x2–0,

windows di dapat hasil uji normalitas

849x3+1,410│Zx1 –Z x3│- 1,143│Zx2 –

menggunakan metode Kolmogorov –

Zx3│

Smirnov didapat nilai Asymp. Sig (2-

Secara stasistik persamaan regresi di

tailed) 0,945 > α (0,05) sehingga dapat

atas dapat dinyatakan sebagai beruikut:

disimpulkan bahwa data berdistribusi

a. Nilai konstanta sebesar 14,404 artinya

normal.

jika komitmen organisasional (x1),

g. Hasil Uji Multikolinearitas

komitmen profesional (x2), motivasi

Dengan
windows

bantuan
diperoleh

SPSS

12.0

hasil

for

(x3), interaksi x1-x3 dan x2-x3 bernilai

uji

nol, maka

nilai kepuasan kerja

Multikolinearitas untuk setiap variabel

auditor internal (y) akan sebesar

dengan nilai VIF x1 (1,450), x2 (1,430), x3

14,404.

(1,625), x1-x3 (1,561), x2-x3 (1,492) yang

b. Koefisien regresi variabel komitmen

artinya tidak terjadi multikolinearitas

organisasi (x1) menunjukkan nilai

karena nilai VIF berada diantara 1-10.

negatif yaitu sebesar -0,570. Hal ini

h. Hasil Uji Heterokedastisitas

menunjukkan
komitmen

bahwa
organisasional

variabel
(x1)

39

Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen

berpengaruh

negatif

terhadap

Vol.3 No.6 Juli 2016

dapat memenuhi apa yang menjadi

kepuasan kerja auditor internal (y),

motivasi

artinya

bekerja.

semakin

tinggi

tingkat

auditor

internal

dalam

komitmen organisasional (x1) akan
menyebabkan

semakin

rendah

kepuasan kerja auditor internal (y).

e. Koefisien

variabel

komitmen

interaksi

organisasi

dengan

c. Koefisien regresi variabel komitmen

motivasi (│Zx1 –Zx3│) memiliki nilai

profesional (x2) menunjukkan nilai

positif yaitu sebesar 1,410. Hal ini

positif yaitu sebesar 0,747. Hal ini

menunjukkan

menunjukkan

interaksi

komitmen

bahwa

variabel

organisasional

berpengaruh

positif

(x2)

terhadap

dengan

bahwa

komitmen
motivasi

berpengaruh

variabel
organisasi


(│Zx1

positif

Zx3│)

terhadap

kepuasan kerja auditor internal (y)

kepuasan kerja auditor internal (y).

yang artinya semakin tinggi tingkat

Artinya,

komitmen

komitmen

profesional

menyebabkan

(x2)

semakin

akan
tinggi

kepuasan kerja auditor internal (y).
d. Koefisien regresi variabel motivasi
(x3)

menunjukkan

interaksi

antara

organisasi
mengalami

kenaikan

maka

tingkat

dengan

satu

satuan

semakin

tinggi

interaksi

komitmen

negatif

organisasi dengan motivasi (│Zx1 -

sebesar -0,849. Hal ini menunjukkan

Zx3│) akan menyebabkan semakin

bahwa

tinggi pula kepuasan kerja auditor

variabel

organisasional
negatif

nilai

motivasi

jika

(x3)

terhadap

komitmen
berpengaruh

kepuasan

kerja

internal (y).
f. Koefisien

variabel

interaksi

auditor internal (y), artinya semakin

komitmen

tinggi tingkat motivasi (x3) akan

motivasi (│Zx2 – Zx3│) memiliki nilai

menyebabkan

negatif yaitu sebesar -1,143. Hal ini

semakin

rendah

profesional

kepuasan kerja auditor internal (y).

menunjukkan

Kepuasan kerja auditor bisa saja

interaksi

rendah apabila organisasi dimana

dengan

auditor internal tersebut berada tidak

berpengaruh

dengan

bahwa

komitmen
motivasi

variabel
organisasi

(│Zx2

positif

–Zx3│)
terhadap

40

Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen

Vol.3 No.6 Juli 2016

kepuasan kerja auditor internal (y),

terhadap

yang berarti jika interaksi antara

internal,

komitmen
motivasi

maka

tingkat

kerja

auditor

dengan

b. Komitmen profesional tidak memiliki

satu

satuan

pengaruh secara signifikan terhadap

semakin

tinggi

profesional
mengalami

kenaikan

kepuasan

interaksi

komitmen

kepuasan kerja auditor internal,
c. Motivasi

tidak

memoderasi

profesional dengan motivasi (│Zx2 –

hubungan antara variabel komitmen

Zx3│)

organisasional dan kepuasan kerja

justru

akan

menyebabkan

semakin rendahnya kepuasan kerja

auditor internal.
d. Motivasi

auditor internal (y).

tidak

memoderasi

hubungan antara variabel komitmen
profesional

KESIMPULAN
a. Komitmen

organisasional

tidak

dan

kepuasan

kerja

auditor internal.

memiliki pengaruh secara signifikan
Gibson, James L., John M Ivancevich.
DAFTAR PUSTAKA

dan James H Donnelly Jr. 1993.
Organisasi: Perilaku, Struktur

Anonim. 2002. ”Modus dan Mimpi
Buruk

Bisnis

AS”.

Auditor

Internal

Auditing

dan

Majalah
:

Media

Corporate

dan Proses. Jilid 1. Edisi 5.
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Gujarati, Damodar. 1992. Essentials Of
Econometrics.

International

Governance. Edisi 2. September

Edition. Singapore: McGraw-

2002. Jakarta: Penerbit Auditor

Hill.

Internal.

Ikhsan, Arfan., Muhammad Ishak.
2005. Akuntansi Keperilakuan.

Bozeman,

Dennis

P.,

Pamela

L

Perrewe. 2001. “The Effect of
Item

Content

Organization

Overlap

on

Commitment

Jakarta:

Penerbit

Salemba

Empat
Khikmah, Siti Noor. 2005. ”Pengaruh
Profesionalisme

terhadap

Questionnare-Turn Cognitions

Keinginan Berpindah Dengan

Relationships”.

of

Komitmen

Organisasi

Applied Psycology. Volume 86.

Kepuasan

Kerja

No. 1. American Psycological

Variabel Intervening”. Jurnal

Association, Inc.

Manajemen

Journal

dan

Sebagai

Akuntansi

dan

Sistem Informasi. Volume 5.

41

Jurnal Komunikasi Bisnis dan Manajemen

Agustus

2005.

Program

Semarang:

Magister

Akuntansi

Sains

Universitas

Diponegoro.

Robbins, Stephen P. 2001. Perilaku
Organisasi:

Dimensi Komitmen Profesional
(Studi

Kantor

Inspeksi

8.

Jakarta:

PT.

Prenhallindo.
Setiawan, Ivan Aries., Imam Ghozali.

Auditor

2006. Akuntansi Keperilakuan:

Kasus pada

Konsep dan Kajian Empiris

Kinerja

Internal

Konsep,

Kontroversi, Aplikasi. Jilid 1.
Edisi

Palma, Chyntia Dwi. 2006. ”Pengaruh
terhadap

Vol.3 No.6 Juli 2016

PT.

Bank

Perilaku Akuntan. Semarang:

Rakyat Indonesia Semarang)”.

Badan

Skripsi

Diponegoro

S1

(tidak

Penerbit

Universitas

Purwokerto:

Trisnaningsih, Sri. 2003. ”Pengaruh

Fakutas Ekonomi Universitas

Komitmen terhadap Kepuasan

Jenderal Soedirman.

Auditor:

Motivasi

Variabel

Intervening

dipublikasikan).

Puspitasari,

Irma

Ayu.

2005.

sebagai
(Studi

”Pengaruh

Komitmen

Empiris pada Kantor Akuntan

Organisasional,

Komitmen

Publik di Jawa Tengah)”. Jurnal

Profesi dan Dukungan Rekan

Riset

Kerja`terhadap Kepuasan Kerja

Volume 6., No. 2., Mei 2003.

Auditor Internal Pemerintah”.

Jakarta:

Tesis

Indonesia

(tidak

dipublikasikan).

Jogjakarta: Fakultas Ekonomi
Universitas Gadjah Mada.
Reed. Sarah A., Stanley H. Kratchman

Akuntansi

Indonesia.

Ikatan

Akuntan

Kompartemen

Akuntan Pendidik.
------------------. 2004. ”Motivasi Sebagai
Moderating

Dalam

Variable

and Robert H. Strawser. 1994.

Hubungan Antara Komitmen

“Job

dengan Kepuasan kerja(Srudi

Satisfaction,

Organizational

Commitment

Empiris

pada

Akuntan

and Turnover Intentions of

Pendidik di Surabaya)”. Jurnal

United States Accountants : The

Manajemen

Impact of Locus of Control and

Sistem Informasi. Volume 4.

Gender”. Accounting, Auditing

Januari

and

Accountability

Program

Vol.

7.

No.

1.

University Press.

pp

Journal.
31-58.

Akuntansi
2004.

Akuntansi

dan

Semarang:

Magister

Sains

Universitas

Diponegoro.

42

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENGARUH GLOBAL WAR ON TERRORISM TERHADAP KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MEMBERANTAS TERORISME

57 269 37

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENGARUH DIMENSI KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DI CAFE MADAM WANG SECRET GARDEN MALANG

18 115 26