OPTIMALISASI PENGGUNAAN MULTIMEDIA BERBASIS GAMBAR PADA PEMBELAJARAN INTENSIVE READING SEBAGAI INTERNALISASI NILAI – NILAI MORAL (Studi Kasus pada Mahasiswa Semester 2 Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Slamet Riyadi Surakarta Tahun Akademik 20152016)
OPTIMALISASI PENGGUNAAN MULTIMEDIA BERBASIS GAMBAR PADA
PEMBELAJARAN INTENSIVE READING SEBAGAI INTERNALISASI
NILAI – NILAI MORAL
(Studi Kasus pada Mahasiswa Semester 2 Pendidikan Bahasa Inggris Universitas
Slamet Riyadi Surakarta Tahun Akademik 2015/2016)
Oleh:
Luqman Al Hakim dan Lusiana Dewi Kusumayati
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui optimalisasi penggunaan multimedia
berbasis gambar pada pembelajaran intensive reading sebagai internalisasi nilai-nilai moral
yang digunakan dosen bagi mahasiswa semester 2 Pendidikan Bahasa Inggris Universitas
Slamet Riyadi Surakarta tahun pelajaran 2015/ 2016; (2) mengidentifikasi masalah yang
dihadapi mahasiswa dan dosen selama pelaksanaan pembelajaran bahasa Inggris
menggunakan multimedia berbasis gambar pada pembelajaran intensive reading sebagai
internalisasi nilai-nilai moral bagi mahasiswa semester 2 Pendidikan Bahasa Inggris
Universitas Slamet Riyadi Surakarta tahun pelajaran 2015/ 2016; dan (3) menemukan solusi
yang diberikan dosen untuk mengatasi permasalahan selama pelaksanaan pembelajaran
bahasa Inggris menggunakan multimedia berbasis gambar pada pembelajaran intensive
reading sebagai internalisasi nilai-nilai moral bagi mahasiswa semester 2 Pendidikan Bahasa
Inggris Universitas Slamet Riyadi Surakarta tahun pelajaran 2015/ 2016.
Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Slamet Riyadi pada bulan Februari sampai
Juli 2016. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa semester 2 Pendidikan Bahasa Inggris
Universitas Slamet Riyadi Surakarta Tahun Akademik 2015/2016 yang terdiri dari 28
mahasiswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian kualitatif
dalam bentuk studi kasus. Dalam mengumpulkan data, penulis menggunakan interview,
kuesioner, pengamatan kelas, dan dokumen. Peneliti menganalisis data menggunakan metode
kualitatif yang terdiri dari reduksi data, presentasi data, dan mengambil kesimpulan/
verifikasi.
Hasil penelitian ini adalah (1) multimedia berbasis gambar mampu meningkatkan
motivasi para mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan membaca. Hal tersebut terlihat ketika
mereka antusias dalam menyaksikan media tersebut dan antusias dalam membaca teks; (2)
multimedia berbasis gambar memudahkan mahasiswa dalam memahami bacaan sebab isi dari
bacaan tidak jauh dari gambar; dan (3) peninjauan terhadap mahasiswa ketika mereka
mengerjakan latihan sangat diperlukan sebab dengan kegiatan tersebut, peneliti bisa bertanya
secara langsung tentang permasalahan yang sedang mereka hadapi ketika membaca dan
peneliti dapat mengamati secara langsung proses dan hasil latihan soal yang sedang
dikerjakan oleh mahasiswa sehingga dapat diketahui letak permasalahan yang sedang
dihadapi oleh setiap mahasiswa.
Kata Kunci: Pembelajaran Intensive Reading, Multimedia Berbasis Gambar, Studi Kasus
EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016
37
LATAR BELAKANG PENELITIAN
Perkembangan media komunikasi
dan komunikasi di era sekarang ini
learner will make greater progress and
development in all other areas of
learning”.
sangat cepat, sehingga dapat memasuki
memenuhi
kebutuhan
setiap aspek kehidupan. Informasi dari
seseorang akan media informasi dan
belahan dunia manapun bisa diketahui
komunikasi dan untuk meningkatkan
dengan cepat dengan membaca nya
ketrampilan
melalui media online, baik dalam
berbahasa
bahasa asing maupun dalam bahasa
meningkatkan
Indonesia melalui situs-situs tertentu.
area pembelajaran yang lain, diperlukan
Membaca
kolaborasi antara ketiga hal tersebut,
informasi
berbahasa
membaca
Inggris,
bacaan
serta
dan
untuk
mengembangkan
Indonesia tentu saja hal yang biasa bagi
yaitu
orang Indonesia, namun informasi yang
bahasa Inggris (reading) menggunakan
disajikan dalam bahasa asing tentu saja
multimedia,
tidak semua orang Indonesia mampu
English
memahami dengan baik sebab tidak
mengakomodir kebutuhan seseorang
semua
akan
menguasai
bahasa
tersebut,
dalam
bentuk
pembelajaran
sehingga
integrated
media,
terbentuklah
learning
dan
yang
penguasaan
sehingga diperlukan pelatihan membaca
ketrampilan membaca serta memiliki
bahasa asing.
kemanfaatan
Penguasaan
membaca
bahasa
ketrampilan
asing,
khususnya
berdampak
secara
pada
makro
yang
perubahan
sikap,
tindakan, kompetensi, dan pola pikir
bahasa Inggris tidak hanya untuk
kearah yang lebih baik.
memahami informasi global, namun
Berdasarkan
juga
meningkatkan
mengembangkan
38
Untuk
area
dan
pembelajaran
hasil
pra-survey
yang dilaksanakan ketika pertemuan
pertama
dan
kedua
pada
para
lainnya, semisal memperbaiki gaya
mahasiswa
hidup sebab ketika membaca, pembaca
reading semester II program studi
memperoleh informasi tentang bentuk
Pendidikan
dan akibat gaya hidup tidak sehat,
UNISRI, peneliti sekaligus sebagai
antara lain merokok, mengkonsumsi
pengampu
mata
kuliah
tersebut
makanan yang mengandung minyak,
mengamati
bahwa
konsep
English
dan sebagainya. Hal tersebut senada
integrated learning yang terlaksana
dengan Nunan (2003: 6) mengatakan,
pada
“with the strengthened reading skill,
dievaluasi dari sudut pandang dosen
mata
Bahasa
perkuliahan
kuliah
intensive
Inggris
tersebut
FKIP
perlu
EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016
maupun
mahasiswa
sehingga
hasil
KAJIAN PUSTAKA
evaluasi tersebut dapat digunakan untuk
Pada sub-bab ini peneliti hendak
perbaikan proses perkuliahan di tahun
memaparkan tentang teori membaca
akademik yang akan datang. Hasil pra-
intensif,
survey tersebut secara rinci sebagai
pembelajaran, dan nilai-nilai moral.
berikut: para mahasiswa cenderung
multimedia
dalam
1. Membaca Intensif
kurang aktif ketika perkuliahan dan
Dictionary of reading (1983:160)
mereka lebih suka berbicara dengan
menyebutkan bahwa membaca intensif
teman
merupakan program kegiatan membaca
sebelah
ketika
perkuliahan
berlangsung, para mahasiswa kurang
yang
mampu dalam menjawab pertanyaan
Disamping
dosen baik secara lisan maupun tertulis,
sebagaimana dikutip oleh H.G. Tarigan
dan
(1990:35) intensif reading merupakan
multimedia
cenderung
berbasis
membuat
gambar
suasana
kelas
menjadi riuh dan berisik.
Untuk
secara
perkuliahan
itu
seksama,
secara
seksama.
menurut
telaah
Brook
teliti
serta
penanganan terperinci terhadap suatu
memperoleh
menyeluruh
studi
dilakukan
gambaran
tentang
menggunakan
hasil
konsep
tugas yang pendek yang kira-kira
hanya
2-4
harinya.
halaman
H.G.
pada
setiap
Tarigan
juga
English integrated learning, baik dari
berpendapat bahwa intensif reading
segi
dapat
optimalisasi
penggunaan
dibagi
menjadi
dua,
yakni
multimedia berbasis gambar sebagai
membaca telaah isi dan membaca
internalisasi
moral,
telaah bahasa. Membaca telaah isi
ketika
dibagi
nilai-nilai
permasalahan
yang
timbul
implementasi
multimedia
menjadi
membaca
teliti,
berbasis
membaca pemahaman, membaca kritis,
gambar, dan solusi dari permasalahan
dan membaca ide. Membaca telaah
tersebut,
bahasa
peneliti
bermaksud
dibagi
menjadi
membaca
melaksanakan penelitian studi kasus
bahasa asing dan membaca telaah
dengan judul “Optimalisasi Penggunaan
sastra.
Multimedia Berbasis Gambar pada
penjelasan dari pemaparan diatas:
Pembelajaran
a. Membaca Telaah Isi
Intensive
Reading
sebagai Internalisasi Nilai-Nilai Moral.
Berikut
ini
merupakan
Membaca telaah isi yaitu membaca
yang
menuntut
ketelitian,
pemahaman, kritis berfikir dan
menangkap ide dalam bacaan. H.G.
EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016
39
Tarigan (1990: 56-116) membagi
Membaca telaah asing yaitu
membaca telaah menjadi beberapa
membaca dengan
hal, antara lain:
memperbanyak pendaharaan
1) Membaca Teliti
kata dan dipelajari untuk
Membaca teliti yaitu membaca
memahami kata-kata asing
yang menuntut penuturan atau
dalam bacaan.
pembalikan
pendidikan
yang
2) Membaca sastra.
menyeluruh.
Membaca sastra yaitu membaca
2) Membaca Pemahaman
Membaca
yang membutuhkan kamampuan
pemahaman
yaitu
membaca yang tujuannya untuk
bahasa dan sastra serta untuk
memahami standar atau norma
memiliki rasa intuisi dalam
kesastraan, resensi kritis, drama
karya sastra.
tulis, pola-pola fiksi
2. Multimedia dalam Pembelajaran
3) Membaca Kritis
Menurut Gagne dan Briggs dalam
Membaca kritis yaitu membaca
Cleophas (2011), media pembelajaran
yang
meliputi
dilakukan
dengan
alat
yang
secara
fisik
tenggang hati, evaluatif, analisis
digunakan untuk menyampaikan isi
bukan mencari kesalahan.
materi pengajaran yang terdiri dari
4) Membaca Ide.
buku, tape recorder, kaset, video
Membaca ide yaitu membaca
camera, video recorder, film, slide
untuk mencari, menemukan, dan
(gambar), foto, gambar, grafik, televisi
memahami ide atau gagasan
dan computer. Sedangkan Hainich dan
dalam bacaan
kawan-kawan dalam Cleophas (2011),
b. Membaca Telaah Bahasa
Membaca
telaah
mengemukakan istilah media sebagai
bahasa
yaitu
perantara yang mengantar informasi
membaca dengan memperbanyak
antara sumber dan penerima. Fleming
pendaharaan kata dan mempelajari
dalam Cleophas (2011), menyatakan
serta
media
mengembangkan
menjadi
berfungsi
untuk
mengatur
kalimat. H.G. Tarigan membagi
hubungan yang efektif antara dua
membaca telaah bahasa menjadi
pihak yaitu siswa dan isi pelajaran.
dua hal, yaitu membaca bahasa
asing dan membaca telaah sastra
1) Membaca telaah asing.
40
pembaca untuk memahami
Meiditha (2014: 1) mengemukakan
bahwa multimedia adalah penggunaan
beberapa
media
untuk
membawa,
EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016
mempresentasikan
rupa sehingga proses belajar terjadi.
informasi dalam rupa teks, grafik,
Contoh media tersebut adalah gambar,
animasi, audio, video secara kreatif
foto,
dan inovatif. Disamping itu Meiditha
grafik, kartun, poster, radio dan lain-
(2014: 1) juga mengemukakan tentang
lain.
menyajikan
dan
sketsa,
diagram,
beberapa definisi multimedia menurut
3. Nilai-Nilai Moral
para ahli, sebagai berikut
a. Pengertian Nilai
a. Kombinasi
dari
computer
dan
video (Rosch, 1996)
dan
Djahiri
(1999),
nilai
adalah harga, makna, isi dan pesan,
b. Kombinasi dari tiga elemen : suara,
gambar
Menurut
bagan/chart,
teks
(McComick,
1996)
semangat, atau jiwa yang tersurat dan
tersirat dalam fakta, konsep, dan teori,
sehingga bermakna secara fungsional.
c. Kombinasi dari paling sedikit dua
Dengan
demikian,
nilai
dijadikan
media input dan output. Media ini
pedoman perilaku yang memiliki fungsi
dapat berupa audio (suara, musik),
untuk mengarahkan, mengendalikan,
animasi, video, teks, grafik dan
dan menentukan kelakuan seseorang.
gambar (Turban dan kawan-kawan,
Sedangkan menurut Dictionary dalam
2001
Winataputra (1989), nilai adalah harga
d. Multimedia
konteks
atau kualitas sesuatu. Artinya, sesuatu
computer Hofstetter, 2001 adalah:
dianggap memiliki nilai apabila sesuatu
Pemanfaatan
tersebut
membuat
dalam
dan
computer
untuk
menggabungkan
teks, grafik, audio, video, dengan
menggunakan
tool
memungkinkan
berinteraksi,
berkreasi
secara
instrinsik
memang
berharga.
Suyitno (1984 : 11-13) berpendapat
yang
bahwa nilai merupakan sesuatu yang
pemakai
kita alami sebagai ajakan dari panggilan
dan
untuk dihadapi. Nilai mengarahkan
berkomunikasi.
perhatian serta kemauan kita, menarik
Dari beberapa pendapat tersebut,
kita keluar dari kita sendiri ke arah apa
dapat ditarik kesimpulan bahwa media
yang bernilai. Nilai memanggil untuk
adalah segala hal yang dapat digunakan
dilaksanakan nelalui tingkah laku dan
untuk menyalurkan pesan dari pengirim
membangkitkan keaktifan kita untuk
ke penerima. Peran media tersebut
bertindak. Permana (2014) menyatakan
dapat merangsang pikiran, perasaan,
bahwa nilai (value) adalah kemampuan
perhatian dan minat siswa sedemikian
yang dipercayai ada pada suatu benda
EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016
41
untuk memuaskan manusia. Jadi nilai
berwujud aturan. Moral dan moralitas
itu pada hakikatnya adalah sifat dan
memiliki sedikit perbedaan, karena
kualitas yang melekat pada suatu
moral
obyek.
sedangkan
Dengan demikian, maka nilai itu
adalah
suatu
kenyataan
dibalik
lainnya.
baik-buruk
moralitas
merupakan
pertimbangan
baik-buruk.
Dengan demikian, hakekat dan makna
kenyataan-
moralitas bisa dilihat dari cara individu
Menilai
berarti
menimbang, suatu kegiatan manusia
untuk menghubungkan sesuatu dengan
yang memiliki moral dalam mematuhi
maupun menjalankan aturan.
Lickona (1992) mengembangkan
sesuatu yang lain kemudian untuk
pembelajaran
selanjutnya diambil keputusan. Nilai
tujuan
bersumber pada budi yang berfungsi
karakteristik siswa. Menurut Lickona
mendorong
ada tiga kerangka pikir moral yang
dan
mengarahkan
nilai
moral,
membentuk
(motivator) sikap dan perilaku manusia.
dikenal
Nilai sebagai suatu sistem merupakan
charakter (1992) :
watak
dengan educating
dengan
atau
for
di
1) Konsep moral (moral knowing)
dan karya.
mencakup kesadaran moral (moral
Hierarki nilai sangat tergantung pada
awarness), pengetahuan nilai moral
titik tolak dan sudut pandang individu
(knowing moral value), pandangan
sampai dengan masyarakat terhadap
ke depan (perspective talking),
suatu obyek.
penalaran
b. Pengertian Moral
pengambilan keputusan (decision
salah
satu
wujud
samping sistem
kebudayaan
sosial
Pengertian
moral,
menurut
Suseno (1998) adalah ukuran baikburuknya
seseorang,
moral
(reasoning),
making), dan pengetahuan diri (self
knowledge).
baik
sebagai
sebagai
warga
mencakup kata hati (conscience),
warga
negara.
rasa percaya diri (self esteem),
Sedangkan menurut Ouska dan Whellan
empati (emphaty), cinta kebaikan
(1997), moral adalah prinsip baik-buruk
(loving the good), pengendalian
yang ada dan melekat dalam diri
diri (self control), dan kerendahan
individu/seseorang. Walaupun moral itu
hati (and huminity).
pribadi
maupun
masyarakat,
dan
berada dalam diri individu, tetapi moral
berada
42
kualitas
prinsip
yang
kenyataan
tersembunyi
adalah
dalam
suatu
sistem
yang
2) Sikap
moral
(moral
feeling)
3) Perilaku moral (moral behavior)
mencakup
kemampuan
EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016
(compalance), kemauan (will) dan
kebiasaan (habbit).
Internalisasi Nilai-Nilai Moral
a. Pertemuan Ke-2
Berdasarkan uraian
muka,
Pada pertemuan ke-2, bentuk
dapat disimpulkan bahwa pengertian
multimedia berbasis gambar yang
moral/ moralitas adalah suatu tuntutan
diajarkan
prilaku
tentang perjalanan sekeluarga untuk
yang
baik
individu
sebagai
tercermin
dalam
di
yang
dimiliki
moralitas,
yang
pemikiran/konsep,
sikap, dan tingkah laku.
kemah
adalah
yang
kegagalan.
gambar
berakhir
(materi
berseri
dengan
terlampir).
Implementasi gambar berseri tersebut
menunjukkan bahwa ada beberapa hal
yang
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini peneliti memaparkan
jawaban
atas
permasalahan
bisa
menjadi
pembelajaran
sebelum mengadakan kemah, antara
yang
lain (1) diperlukan perencanaan yang
tercantum didalam rumusan masalah pada
matang sebelum berkemah, semisal
bab I, antara lain penggunaan multimedia
menentukan hari dan tanggal kemah,
berbasis
gambar
persiapan alat, alat transportasi, dan
intensive
reading,
dihadapi
para
pada
perkuliahan
permasalahan
mahasiswa
dari
yang
sebagainya, (2) kemampuan softskill
sudut
yang memadai, semisal pengendalian
pandang dosen dan mahasiswa, dan solusi
diri
untuk
permasalahan
mengatasi
permasalahan
ketika
ketika
marah,
yang
menyelesaikan
penting,
dan
penggunaan multimedia pada perkuliahan
sebagainya; dan (3) sebagai orang tua
intensive reading.
harus
1.
Penggunaan Multimedia Berbasis
menjadi anak yang mandiri, dan
Gambar pada Perkuliahan Intensive
memiliki inisiatif, dan bisa menjadi
Reading sebagai
suri tauladan bagi anak-anak.
EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016
bisa
mendidik
anak
agar
43
Gambar 1.
Gambar Berseri tentang Perjalanan Sekeluarga untuk Berkemah
masa lalu yang dapat dipetik suatu
b. Pertemuan Ke-3
Implementasi
multimedia
pembelajaran
(gambar
terlampir).
berbasis gambar pada pertemuan ke-3
Terdapat
adalah berupa gambar kartun tentang
pernyataan yang disampaikan. Berikut
beberapa
ini salah satu contoh gambar tersebut:
pernyataan
yang
empat
gambar
beserta
disampaikan oleh para tokoh dunia di
44
EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016
Gambar 2
Salah Satu Pernyataan yang Disampaikan oleh Para Tokoh Dunia di Masa Lalu
Gambar tersebut menunjukkan
suatu
sindiran
memasuki
tentang
ruang
ketentuan
makan
bahwa
gambar berseri tersebut, dapat dipetik
suatu
pelajaran
bahwa
menutup
makan di meja makan dengan penutup
seseorang dilarang memasuki ruang
makan
tersebut tanpa dasi, sedangkan ada
menghindari
orang lain dengan kekurangan yang
diinginkan, semisal kejatuhan hewan
lain diperbolehkan masuk. Disamping
dari
itu gambar tersebut menunjukkan
dimakan oleh kucing, secara tidak
etika merokok yang salah sebab ada
disengaja tersenggol, atau dimakan
seseorang
diruang
oleh anggota keluarga sebelum acara
publik padahal dia adalah tokoh dunia.
makan malam dimulai. Disamping itu
Dia seharusnya memberi contoh yang
menjauhkan makanan dari hewan
baik dengan tidak merokok di muka
yang mengganggu perlu diupayakan
umum .
untuk menghindari gangguan dan
c. Pertemuan Ke-4
menjaga makanan oleh salah satu
yang
merokok
sangat
diperlukan
hal-hal
langit-langit
yang
untuk
tidak
(cicak/tokek),
pada
anggota keluarga atau mengunci ruang
pertemuan ini adalah penggunaan
makan untuk menghindari masuknya
gambar berseri tentang kegagalan
hewan.
menikmati
ketika
menampakan solusi apabila makanan
menyambut tamu kehormatan. Dari
yang akan disantap sudah terlanjur
Bentuk
multimedia
makan
malam
EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016
Gambar
tersebut
juga
45
dimakan kucing yaitu dengan segera
acara makan malam tidak terjadi
mencari makanan pengganti sehingga
kegaga
Gambar 3
Gambar Berseri tentang Kegagalan Menikmati Makan Malam ketika Menyambut
Tamu Kehormatan
kantor
d. Pertemuan ke-8
yang
tidak
lama.
Pada
beroperasi
peneliti menggunakan materi dari e-
pemaparan
book berjudul Reading Games dengan
menunjukkan gambar sebagai ilustrasi
tema cerita lucu tentang kriminalitas
kejadian sehingga mahasiswa mampu
sebagai
berimajinasi
pertemuan
media
ke-8
pembelajaran
multimedia berbasis gambar. Berikut
ini salah satu contoh cerita tersebut
yang
berisi
tentang
perampokan
kantor pos yang gagal disebabkan
sejak
sudah
ini,
Pada
46
pos
materi,
untuk
peneliti
memudahkan
memahami bacaan.
Dari teks dibawah ini dapat
ditarik
suatu
kesimpulan
bahwa
perampokan merupakan kegiatan yang
EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016
tidak bisa diterima dan suatu kegiatan
perampokan tidak terjadi sehingga
yang menimbulkan kerugian bagi diri
menanggulangi dampak kerugian bagi
sendiri
pelaku maupun korban dikemudian
maupun
orang
sungguh
beruntung
perampokan
itu
bahwa
lain
dan
pelaku
hari.
kejadian
Gambar 4
Kegagalan dalam Kriminalitas
ketika gambar diambil yaitu tahun
e. Pertemuan Ke-9
Pada
pertemuan
ke-9
ini,
1964 belum ada piranti lunak untuk
peneliti menunjukkan video sebagai
mengedit
media multimedia berbasis gambar.
menimbulkan konspirasi bahwa ada
Video ini berisi cerita-cerita aneh
orang yang menggunakan seragam
yang tidak bisa dijelaskan hingga saat
astronot ketika anak tersebut akan
ini. Salah satu diantaranya adalah
difoto dan dia berada di belakang anak
gambar tentang seorang astronot yang
tersebut. Sampai saat ini kebenaran
berada
foto
dibelakang
seorang
anak
itu
gambar.
masih
Hal
menjadi
tersebut
misteri.
perempuan ketika difoto. Padahal
EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016
47
Gambar 5
Foto Seorang Astronout di Belakang Seorang Anak Perempuan
daerah
f. Pertemuan Ke-11
Pertemuan ke-11 menunjukkan
penggunaan
multimedia
berupa
dan
ada
gambar
yang
mengandung
nilai
edukasi
yang
dibungkus dalam bentuk penyataan
gambar-gambar yang diedit kemudian
yang
ditambahkan
tersebut
pernyataan
tertentu
mengandung
lelucon.
bermanfaat
Hal
untuk
untuk memunculkan kesan lucu. Hal
menunjukkan suatu ilustrasi bahwa
tersebut sering disebut meme. Dalam
teks spoof yang mereka pelajari
hal ini, peneliti meminta mahasiswa
merupakan teks yang tidak sekedar
untuk membaca dan menilai gambar
menunjukkan sisi kejenakaan tetapi
mana yang memiliki nilai edukasi,
juga mengandung nilai edukasi yang
sebab ada gambar yang cenderung
bisa diambil pelajaran. Berikut ini
diedit untuk menampilkan penyataan
merupakan salah satu gambar lucu
berbentuk lelucon yang sengaja dibuat
yang memiliki nilai edukasi.
tentang seorang pemimpin disuatu
48
EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016
Gambar 6
Salah Satu Gambar Lucu yang Memiliki Nilai Edukasi.
Pernyataan tersebut digambar
menghindari serangan hewan laut,
menunjukkan bahwa seorang anak
berenang untuk menyelamatkan orang
yang tidak pernah membuka dan
lain lain yang sedang tenggelam, dan
membaca buku dan seringkali mencuri
sebagainya. Gambar-gambar tersebut
uang ibunya, sehingga ada yang
dipaparkan
menyarankan agar uang ibu disimpan
reading
didalam
memprediksi isi teks yang akan
buku
anak
sebab
anak
ketika
yang
kegiatan
bertujuan
preuntuk
tersebut tidak pernah membuka buku.
dibaca,
g. Pertemuan Ke-12
melakukan kegiatan di pantai, dan
Pada pertemuan ini, peneliti
mereviu
pengalaman
memberikan
komentar
tentang
berbasis
manfaat
kelemahan
kegiatan
gambar dengan tema swimming for
tersebut.
menggunakan
multimedia
life. Tema tersebut bertujuan untuk
memaparkan
Pada gambar 5.7. menunjukkan
kegiatan
kegiatan berenang di pantai sebagai
mempertahankan
kegiatan olahraga untuk kesehatan dan
kehidupan. Dalam hal ini, peneliti
kegiatan untuk menyalurkan bakat dan
menunjukkan kepada para mahasiswa
hobi. Setelah menunjukkan gambar-
berupa
kegiatan
gambar tersebut, peneliti memberikan
mempertahankan
teks tentang survival on the sea yang
berenang
berenang
hidup,
untuk
bentuk
dan
gambar-gambar
untuk
semisal
berenang
setelah
pesawat jatuh ke laut, berenang untuk
berisi
tentang
perempuan
EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016
cerita
yang
seorang
berhasil
49
menyelamatkan
berenang
diri
setelah
dengan
pesawat
cara
dikemudikannya jatuh ke laut.
yang
Gambar 7
Salah Satu Gambar tentang Kegiatan Berenang
2. Permasalahan yang Dihadapi para
jeda
Mahasiswa dari Sudut Pandang Dosen dan
subyek, predikat, dan objek.
Mahasiswa
pada
setiap
potongan
2) Beberapa mahasiswa lebih suka
Berikut ini peneliti paparkan tentang
duduk
berkelompok
dengan
bentuk permasalahan dalam penggunaan
teman yang mereka rasa cocok,
multimedia kaitannya dengan ketrampilan
sehingga
membaca para mahasiswa dari sudut
mereka
pandang dosen dan mahasiswa:
dengan teman sebelah untuk
a. Bentuk Permasalahan Mahasiswa
dari Sudut Pandang Dosen
1) Beberapa
mengalami
membaca
mahasiswa
kendala
nyaring
ketika
membaca
cenderung
berbicara
memberikan komentar tentang
gambar yang sedang diamati.
masih
3) Para
ketika
tidak
(reading
mahasiswa
cenderung
mau
bertanya
ketika
menghadapi
kendala
dalam
aloud). Hal tersebut tampak
membaca,
ketika mereka melafalkan kata
perlu mengecek dengan cara
dengan
mendatangi setiap mahasiswa
pengucapan
yang
sehingga
peneliti
kurang tepat, membaca tanpa
ketika
memperhatikan tanda baca, dan
mengerjakan latihan soal, sebab
membaca tanpa memperhatikan
dari proses dan hasil kegiatan
mereka
sedang
tersebut dapat diketahui mereka
50
EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016
mengalami kendala atau tidak
dengan
dalam membaca.
yang
4) Multimedia berbasis gambar
cenderung
peneliti
dan
strategi
membaca,
tetapi belum optimal dalam
membaca
dijawab,
dan
multimedia
untuk
menjelaskan
membaca
dan
membahas hasil latihan soal.
ketrampilan
nyaring
pertanyaan
cenderung mengurangi waktu
mahasiswa memahami bacaan
menunjang
harus
penggunaan
memudahkan
memotivasi
jumlah
2) Membaca
nyaring
pengucapan
dan
dan
dengan
kelancaran
memahami makna kata didalam
yang tepat merupakan bentuk
suatu kalimat.
permasalahan
hadapi.
5) Pemilihan multimedia berbasis
yang
mereka
Solusinya
adalah
gambar yang sesuai dengan
dengan latihan membaca tidak
materi perkuliahan dan level
hanya
membaca mahasiswa, sehingga
membaca tetapi juga diliuar
dapat
jam kuliah.
meningkatkan
ketika
3) Memahami
perkuliahan
makna
kata
ketrampilan
membaca
para
mahasiswa
ditinjau
dari
didalam suatu kalimat tanpa
keseluruhan
aspek,
yaitu
membuka kamus merupakan
membaca,
kendala yang masih mereka
kelancaran
hadapi.
pengucapan yang tepat, dan
4) Memahami isi video yang
pemahaman ide pokok, kalimat
pendukung,
makna
kata
dan
diputar dan menghubungkan
suatu
antara makna video dengan
referensi,
dalam
teks yang sedang dibaca
kalimat.
b. Bentuk Permasalahan Mahasiswa
dari Sudut Pandang Mahasiswa
3. Solusi untuk Mengatasi Permasalahan
1) Para
ketika Penggunaan Multimedia Kaitannya
mahasiswa
memahami
belum
sepenuhnya
tentang strategi membaca agar
bisa
menjawab
pertanyaan
dengan
Ketrampilan Membaca Para Mahasiswa
pada Perkuliahan Intensive Reading
dengan tepat dan cepat, sebab
mereka harus menyesuaikan
waktu
mengerjakan
soal
EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016
51
Tabel 1
No
1
2
3
4
5
6
Permasalahan
Mahasiswa
cenderung
berbicara
dengan
teman
sebelah
untuk
memberikan komentar tentang gambar
yang sedang diamati, sehingga
menciptakan suasana gaduh.
Para mahasiswa cenderung tidak mau
bertanya ketika menghadapi kendala
dalam membaca
Multimedia berbasis gambar belum
optimal dalam menunjang ketrampilan
membaca nyaring dan memahami
makna kata didalam suatu kalimat
Penggunaan multimedia cenderung
mengurangi waktu peneliti untuk
menjelaskan strategi membaca dan
membahas hasil latihan soal.
Memahami hubungan antara isi video
dengan teks yang sedang dibaca,
sehingga para mahasiswa berfikir
bahwa
video
tersebut
kurang
bermanfaat.
Pemilihan multimedia berbasis gambar
yang sesuai dengan materi perkuliahan
dan level membaca mahasiswa
Meninjau setiap mahasiswa ketika
sedang mengerjakan latihan soal dan
bertanya secara langsung tentang
kendala yang dihadapi dan mengamati
hasil latihan soal yang sedang dan
sudah selesai mereka kerjakan.
Diperlukan multimedia berbentuk
video yang tidak hanya berisi gambar
dan suara, tetapi juga subtitle dalam
bahasa Inggris.
Memperpendek waktu penggunaan
multimedia.
Memaparkan secara berulang-ulang
kepada mahasiswa tentang hubungan
multimedia dengan isi teks, baik
ketika kegiatan pre-reading, while
reading, dan post-reading
Meluangkan waktu untuk membaca
literature, menyaksikan video, dan
sharing gagasan dengan kolega
sehingga
mampu
memunculkan
ide/gagasan tentang multimedia yang
sesuai untuk perkuliahan membaca
memahami bacaan sebab isi dari
KESIMPULAN
gambar
bacaan tidak jauh dari gambar dan
mampu meningkatkan motivasi
mereka secara optimal mengikuti
para mahasiswa dalam mengikuti
kegiatan
perkuliahan
baik sehingga memahami bacaan
1. Multimedia
berbasis
membaca.
Hal
tersebut terlihat ketika mereka
antusias
dalam
menyaksikan
pra-membaca
dengan
dengan mudah.
3. Meninjauan terhadap mahasiswa
media tersebut dan antusias dalam
ketika
membaca teks.
latihan sangat diperlukan sebab
mereka
mengerjakan
gambar
dengan kegiatan tersebut, peneliti
memudahkan mahasiswa dalam
bisa bertanya secara langsung
2. Multimedia
52
Solusi
Meninjau setiap mahasiswa ketika
mereka mengamati gambar.
berbasis
EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016
tentang
permasalahan
yang
sedang mereka hadapi ketika
membaca
dan
mengamati
peneliti
secara
dapat
langsung
proses dan hasil latihan soal yang
sedang
dikerjakan
oleh
sehingga
dapat
mahasiswa
diketahui
letak
Harling, Kenneth. 2002. An Overview of
Case Study. Canada: Wilfrid
Laurier University.
permasalahan
yang sedang dihadapi oleh setiap
mahasiswa.
Hitchcock, G. and Hughes, D.1995.
Research and the Teacher (second
edition). London: Routledge.
Maryoto. 2013. Membaca Intensif.
Retrieved from http://mrjendelamaryoto.blogspot.co.id.
Moleong, Dr. Lexy J. 1989. Metodologi
Penelitian Kuantitatif. Bandung :
Remadja Karya CV
4. Alokasi waktu yang tepat untuk
pemaparan multimedia berbasis
Nunan,
gambar mampu mengoptimalkan
alokasi waktu untuk langkah-
David. 2003. The Learner
Centered Curriculum. A Study in
Second
Language
Teaching.
Cambridge: Cambridge University
Press.
langkah dalam perkuliahan.
DAFTAR PUSTAKA
Carrell, Patricia L. 1990. Interactive
Approach to Second Language
Reading.California:
Cambridge
University Press.
Celce-Murcia, Marianne. 2001. Teaching
English as a Second or Foreign
Language. 3rd ed. London:
Thomson Learning.
Cleophas, Frans. 2011. Penggunaan media
pembelajaran yang tepat dapat
menunjang keberhasilan dalam
proses pembelajaran.
Retrieved
from
http://
kursusinggris.wordpress.com
Daryanto. 2013. Media Pembelajaran.
Yogjakarta: Gava Media
Grabe, William and Stoller, L. Fredericka.
2002. Teaching and Research
Reading. London: Longman
Pengertian Nilai, Moral, dan Norma. 2012.
Retrieved
from
http://coretanseadanya.blogspot.co.
id
Setyama, Nurul Ngaini. 2013. Pengertian
Nilai,
Moral,
dan
Norma.
Retrieved
from
http://setyamaini.blogspot.co.id
Sutopo, H.B. 2002. Metodologi Penelitian
Kualitatif. Surakarta : UNS Press.
Wijaya, Yoga Permana. 2014. Hakekat
Nilai
dan
Moral
Serta
Sosialisasinya Dalam Kehidupan
Manusia.
Retrieved
from
https://yogapermanawijaya.wordpr
ess.com
Yin,
Robert K.. 2003. Case Study
Research: Design and Methods.
Third Edition. California: Sage
Publications Ltd
EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016
53
Meldita Barliany. 2014. Definisi Etimologi
Multimedia
dan
Manfaat
Multimedia
diakses
dari
http://meiditha.blogspot.co.id/2014
/08/definisi-etimologi-multimediadan.html pada hari Jum’at, 19
Agustus 2016.
Tarigan, H.G. 1986. Membaca Sebagai
Suatu Keterampilan Berbahasa,
Bandung: Angkasa.
Tarigan, H.G. 1986. Membaca Ekspresif,
Bandung: Angkasa
54
EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016
PEMBELAJARAN INTENSIVE READING SEBAGAI INTERNALISASI
NILAI – NILAI MORAL
(Studi Kasus pada Mahasiswa Semester 2 Pendidikan Bahasa Inggris Universitas
Slamet Riyadi Surakarta Tahun Akademik 2015/2016)
Oleh:
Luqman Al Hakim dan Lusiana Dewi Kusumayati
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui optimalisasi penggunaan multimedia
berbasis gambar pada pembelajaran intensive reading sebagai internalisasi nilai-nilai moral
yang digunakan dosen bagi mahasiswa semester 2 Pendidikan Bahasa Inggris Universitas
Slamet Riyadi Surakarta tahun pelajaran 2015/ 2016; (2) mengidentifikasi masalah yang
dihadapi mahasiswa dan dosen selama pelaksanaan pembelajaran bahasa Inggris
menggunakan multimedia berbasis gambar pada pembelajaran intensive reading sebagai
internalisasi nilai-nilai moral bagi mahasiswa semester 2 Pendidikan Bahasa Inggris
Universitas Slamet Riyadi Surakarta tahun pelajaran 2015/ 2016; dan (3) menemukan solusi
yang diberikan dosen untuk mengatasi permasalahan selama pelaksanaan pembelajaran
bahasa Inggris menggunakan multimedia berbasis gambar pada pembelajaran intensive
reading sebagai internalisasi nilai-nilai moral bagi mahasiswa semester 2 Pendidikan Bahasa
Inggris Universitas Slamet Riyadi Surakarta tahun pelajaran 2015/ 2016.
Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Slamet Riyadi pada bulan Februari sampai
Juli 2016. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa semester 2 Pendidikan Bahasa Inggris
Universitas Slamet Riyadi Surakarta Tahun Akademik 2015/2016 yang terdiri dari 28
mahasiswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian kualitatif
dalam bentuk studi kasus. Dalam mengumpulkan data, penulis menggunakan interview,
kuesioner, pengamatan kelas, dan dokumen. Peneliti menganalisis data menggunakan metode
kualitatif yang terdiri dari reduksi data, presentasi data, dan mengambil kesimpulan/
verifikasi.
Hasil penelitian ini adalah (1) multimedia berbasis gambar mampu meningkatkan
motivasi para mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan membaca. Hal tersebut terlihat ketika
mereka antusias dalam menyaksikan media tersebut dan antusias dalam membaca teks; (2)
multimedia berbasis gambar memudahkan mahasiswa dalam memahami bacaan sebab isi dari
bacaan tidak jauh dari gambar; dan (3) peninjauan terhadap mahasiswa ketika mereka
mengerjakan latihan sangat diperlukan sebab dengan kegiatan tersebut, peneliti bisa bertanya
secara langsung tentang permasalahan yang sedang mereka hadapi ketika membaca dan
peneliti dapat mengamati secara langsung proses dan hasil latihan soal yang sedang
dikerjakan oleh mahasiswa sehingga dapat diketahui letak permasalahan yang sedang
dihadapi oleh setiap mahasiswa.
Kata Kunci: Pembelajaran Intensive Reading, Multimedia Berbasis Gambar, Studi Kasus
EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016
37
LATAR BELAKANG PENELITIAN
Perkembangan media komunikasi
dan komunikasi di era sekarang ini
learner will make greater progress and
development in all other areas of
learning”.
sangat cepat, sehingga dapat memasuki
memenuhi
kebutuhan
setiap aspek kehidupan. Informasi dari
seseorang akan media informasi dan
belahan dunia manapun bisa diketahui
komunikasi dan untuk meningkatkan
dengan cepat dengan membaca nya
ketrampilan
melalui media online, baik dalam
berbahasa
bahasa asing maupun dalam bahasa
meningkatkan
Indonesia melalui situs-situs tertentu.
area pembelajaran yang lain, diperlukan
Membaca
kolaborasi antara ketiga hal tersebut,
informasi
berbahasa
membaca
Inggris,
bacaan
serta
dan
untuk
mengembangkan
Indonesia tentu saja hal yang biasa bagi
yaitu
orang Indonesia, namun informasi yang
bahasa Inggris (reading) menggunakan
disajikan dalam bahasa asing tentu saja
multimedia,
tidak semua orang Indonesia mampu
English
memahami dengan baik sebab tidak
mengakomodir kebutuhan seseorang
semua
akan
menguasai
bahasa
tersebut,
dalam
bentuk
pembelajaran
sehingga
integrated
media,
terbentuklah
learning
dan
yang
penguasaan
sehingga diperlukan pelatihan membaca
ketrampilan membaca serta memiliki
bahasa asing.
kemanfaatan
Penguasaan
membaca
bahasa
ketrampilan
asing,
khususnya
berdampak
secara
pada
makro
yang
perubahan
sikap,
tindakan, kompetensi, dan pola pikir
bahasa Inggris tidak hanya untuk
kearah yang lebih baik.
memahami informasi global, namun
Berdasarkan
juga
meningkatkan
mengembangkan
38
Untuk
area
dan
pembelajaran
hasil
pra-survey
yang dilaksanakan ketika pertemuan
pertama
dan
kedua
pada
para
lainnya, semisal memperbaiki gaya
mahasiswa
hidup sebab ketika membaca, pembaca
reading semester II program studi
memperoleh informasi tentang bentuk
Pendidikan
dan akibat gaya hidup tidak sehat,
UNISRI, peneliti sekaligus sebagai
antara lain merokok, mengkonsumsi
pengampu
mata
kuliah
tersebut
makanan yang mengandung minyak,
mengamati
bahwa
konsep
English
dan sebagainya. Hal tersebut senada
integrated learning yang terlaksana
dengan Nunan (2003: 6) mengatakan,
pada
“with the strengthened reading skill,
dievaluasi dari sudut pandang dosen
mata
Bahasa
perkuliahan
kuliah
intensive
Inggris
tersebut
FKIP
perlu
EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016
maupun
mahasiswa
sehingga
hasil
KAJIAN PUSTAKA
evaluasi tersebut dapat digunakan untuk
Pada sub-bab ini peneliti hendak
perbaikan proses perkuliahan di tahun
memaparkan tentang teori membaca
akademik yang akan datang. Hasil pra-
intensif,
survey tersebut secara rinci sebagai
pembelajaran, dan nilai-nilai moral.
berikut: para mahasiswa cenderung
multimedia
dalam
1. Membaca Intensif
kurang aktif ketika perkuliahan dan
Dictionary of reading (1983:160)
mereka lebih suka berbicara dengan
menyebutkan bahwa membaca intensif
teman
merupakan program kegiatan membaca
sebelah
ketika
perkuliahan
berlangsung, para mahasiswa kurang
yang
mampu dalam menjawab pertanyaan
Disamping
dosen baik secara lisan maupun tertulis,
sebagaimana dikutip oleh H.G. Tarigan
dan
(1990:35) intensif reading merupakan
multimedia
cenderung
berbasis
membuat
gambar
suasana
kelas
menjadi riuh dan berisik.
Untuk
secara
perkuliahan
itu
seksama,
secara
seksama.
menurut
telaah
Brook
teliti
serta
penanganan terperinci terhadap suatu
memperoleh
menyeluruh
studi
dilakukan
gambaran
tentang
menggunakan
hasil
konsep
tugas yang pendek yang kira-kira
hanya
2-4
harinya.
halaman
H.G.
pada
setiap
Tarigan
juga
English integrated learning, baik dari
berpendapat bahwa intensif reading
segi
dapat
optimalisasi
penggunaan
dibagi
menjadi
dua,
yakni
multimedia berbasis gambar sebagai
membaca telaah isi dan membaca
internalisasi
moral,
telaah bahasa. Membaca telaah isi
ketika
dibagi
nilai-nilai
permasalahan
yang
timbul
implementasi
multimedia
menjadi
membaca
teliti,
berbasis
membaca pemahaman, membaca kritis,
gambar, dan solusi dari permasalahan
dan membaca ide. Membaca telaah
tersebut,
bahasa
peneliti
bermaksud
dibagi
menjadi
membaca
melaksanakan penelitian studi kasus
bahasa asing dan membaca telaah
dengan judul “Optimalisasi Penggunaan
sastra.
Multimedia Berbasis Gambar pada
penjelasan dari pemaparan diatas:
Pembelajaran
a. Membaca Telaah Isi
Intensive
Reading
sebagai Internalisasi Nilai-Nilai Moral.
Berikut
ini
merupakan
Membaca telaah isi yaitu membaca
yang
menuntut
ketelitian,
pemahaman, kritis berfikir dan
menangkap ide dalam bacaan. H.G.
EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016
39
Tarigan (1990: 56-116) membagi
Membaca telaah asing yaitu
membaca telaah menjadi beberapa
membaca dengan
hal, antara lain:
memperbanyak pendaharaan
1) Membaca Teliti
kata dan dipelajari untuk
Membaca teliti yaitu membaca
memahami kata-kata asing
yang menuntut penuturan atau
dalam bacaan.
pembalikan
pendidikan
yang
2) Membaca sastra.
menyeluruh.
Membaca sastra yaitu membaca
2) Membaca Pemahaman
Membaca
yang membutuhkan kamampuan
pemahaman
yaitu
membaca yang tujuannya untuk
bahasa dan sastra serta untuk
memahami standar atau norma
memiliki rasa intuisi dalam
kesastraan, resensi kritis, drama
karya sastra.
tulis, pola-pola fiksi
2. Multimedia dalam Pembelajaran
3) Membaca Kritis
Menurut Gagne dan Briggs dalam
Membaca kritis yaitu membaca
Cleophas (2011), media pembelajaran
yang
meliputi
dilakukan
dengan
alat
yang
secara
fisik
tenggang hati, evaluatif, analisis
digunakan untuk menyampaikan isi
bukan mencari kesalahan.
materi pengajaran yang terdiri dari
4) Membaca Ide.
buku, tape recorder, kaset, video
Membaca ide yaitu membaca
camera, video recorder, film, slide
untuk mencari, menemukan, dan
(gambar), foto, gambar, grafik, televisi
memahami ide atau gagasan
dan computer. Sedangkan Hainich dan
dalam bacaan
kawan-kawan dalam Cleophas (2011),
b. Membaca Telaah Bahasa
Membaca
telaah
mengemukakan istilah media sebagai
bahasa
yaitu
perantara yang mengantar informasi
membaca dengan memperbanyak
antara sumber dan penerima. Fleming
pendaharaan kata dan mempelajari
dalam Cleophas (2011), menyatakan
serta
media
mengembangkan
menjadi
berfungsi
untuk
mengatur
kalimat. H.G. Tarigan membagi
hubungan yang efektif antara dua
membaca telaah bahasa menjadi
pihak yaitu siswa dan isi pelajaran.
dua hal, yaitu membaca bahasa
asing dan membaca telaah sastra
1) Membaca telaah asing.
40
pembaca untuk memahami
Meiditha (2014: 1) mengemukakan
bahwa multimedia adalah penggunaan
beberapa
media
untuk
membawa,
EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016
mempresentasikan
rupa sehingga proses belajar terjadi.
informasi dalam rupa teks, grafik,
Contoh media tersebut adalah gambar,
animasi, audio, video secara kreatif
foto,
dan inovatif. Disamping itu Meiditha
grafik, kartun, poster, radio dan lain-
(2014: 1) juga mengemukakan tentang
lain.
menyajikan
dan
sketsa,
diagram,
beberapa definisi multimedia menurut
3. Nilai-Nilai Moral
para ahli, sebagai berikut
a. Pengertian Nilai
a. Kombinasi
dari
computer
dan
video (Rosch, 1996)
dan
Djahiri
(1999),
nilai
adalah harga, makna, isi dan pesan,
b. Kombinasi dari tiga elemen : suara,
gambar
Menurut
bagan/chart,
teks
(McComick,
1996)
semangat, atau jiwa yang tersurat dan
tersirat dalam fakta, konsep, dan teori,
sehingga bermakna secara fungsional.
c. Kombinasi dari paling sedikit dua
Dengan
demikian,
nilai
dijadikan
media input dan output. Media ini
pedoman perilaku yang memiliki fungsi
dapat berupa audio (suara, musik),
untuk mengarahkan, mengendalikan,
animasi, video, teks, grafik dan
dan menentukan kelakuan seseorang.
gambar (Turban dan kawan-kawan,
Sedangkan menurut Dictionary dalam
2001
Winataputra (1989), nilai adalah harga
d. Multimedia
konteks
atau kualitas sesuatu. Artinya, sesuatu
computer Hofstetter, 2001 adalah:
dianggap memiliki nilai apabila sesuatu
Pemanfaatan
tersebut
membuat
dalam
dan
computer
untuk
menggabungkan
teks, grafik, audio, video, dengan
menggunakan
tool
memungkinkan
berinteraksi,
berkreasi
secara
instrinsik
memang
berharga.
Suyitno (1984 : 11-13) berpendapat
yang
bahwa nilai merupakan sesuatu yang
pemakai
kita alami sebagai ajakan dari panggilan
dan
untuk dihadapi. Nilai mengarahkan
berkomunikasi.
perhatian serta kemauan kita, menarik
Dari beberapa pendapat tersebut,
kita keluar dari kita sendiri ke arah apa
dapat ditarik kesimpulan bahwa media
yang bernilai. Nilai memanggil untuk
adalah segala hal yang dapat digunakan
dilaksanakan nelalui tingkah laku dan
untuk menyalurkan pesan dari pengirim
membangkitkan keaktifan kita untuk
ke penerima. Peran media tersebut
bertindak. Permana (2014) menyatakan
dapat merangsang pikiran, perasaan,
bahwa nilai (value) adalah kemampuan
perhatian dan minat siswa sedemikian
yang dipercayai ada pada suatu benda
EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016
41
untuk memuaskan manusia. Jadi nilai
berwujud aturan. Moral dan moralitas
itu pada hakikatnya adalah sifat dan
memiliki sedikit perbedaan, karena
kualitas yang melekat pada suatu
moral
obyek.
sedangkan
Dengan demikian, maka nilai itu
adalah
suatu
kenyataan
dibalik
lainnya.
baik-buruk
moralitas
merupakan
pertimbangan
baik-buruk.
Dengan demikian, hakekat dan makna
kenyataan-
moralitas bisa dilihat dari cara individu
Menilai
berarti
menimbang, suatu kegiatan manusia
untuk menghubungkan sesuatu dengan
yang memiliki moral dalam mematuhi
maupun menjalankan aturan.
Lickona (1992) mengembangkan
sesuatu yang lain kemudian untuk
pembelajaran
selanjutnya diambil keputusan. Nilai
tujuan
bersumber pada budi yang berfungsi
karakteristik siswa. Menurut Lickona
mendorong
ada tiga kerangka pikir moral yang
dan
mengarahkan
nilai
moral,
membentuk
(motivator) sikap dan perilaku manusia.
dikenal
Nilai sebagai suatu sistem merupakan
charakter (1992) :
watak
dengan educating
dengan
atau
for
di
1) Konsep moral (moral knowing)
dan karya.
mencakup kesadaran moral (moral
Hierarki nilai sangat tergantung pada
awarness), pengetahuan nilai moral
titik tolak dan sudut pandang individu
(knowing moral value), pandangan
sampai dengan masyarakat terhadap
ke depan (perspective talking),
suatu obyek.
penalaran
b. Pengertian Moral
pengambilan keputusan (decision
salah
satu
wujud
samping sistem
kebudayaan
sosial
Pengertian
moral,
menurut
Suseno (1998) adalah ukuran baikburuknya
seseorang,
moral
(reasoning),
making), dan pengetahuan diri (self
knowledge).
baik
sebagai
sebagai
warga
mencakup kata hati (conscience),
warga
negara.
rasa percaya diri (self esteem),
Sedangkan menurut Ouska dan Whellan
empati (emphaty), cinta kebaikan
(1997), moral adalah prinsip baik-buruk
(loving the good), pengendalian
yang ada dan melekat dalam diri
diri (self control), dan kerendahan
individu/seseorang. Walaupun moral itu
hati (and huminity).
pribadi
maupun
masyarakat,
dan
berada dalam diri individu, tetapi moral
berada
42
kualitas
prinsip
yang
kenyataan
tersembunyi
adalah
dalam
suatu
sistem
yang
2) Sikap
moral
(moral
feeling)
3) Perilaku moral (moral behavior)
mencakup
kemampuan
EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016
(compalance), kemauan (will) dan
kebiasaan (habbit).
Internalisasi Nilai-Nilai Moral
a. Pertemuan Ke-2
Berdasarkan uraian
muka,
Pada pertemuan ke-2, bentuk
dapat disimpulkan bahwa pengertian
multimedia berbasis gambar yang
moral/ moralitas adalah suatu tuntutan
diajarkan
prilaku
tentang perjalanan sekeluarga untuk
yang
baik
individu
sebagai
tercermin
dalam
di
yang
dimiliki
moralitas,
yang
pemikiran/konsep,
sikap, dan tingkah laku.
kemah
adalah
yang
kegagalan.
gambar
berakhir
(materi
berseri
dengan
terlampir).
Implementasi gambar berseri tersebut
menunjukkan bahwa ada beberapa hal
yang
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini peneliti memaparkan
jawaban
atas
permasalahan
bisa
menjadi
pembelajaran
sebelum mengadakan kemah, antara
yang
lain (1) diperlukan perencanaan yang
tercantum didalam rumusan masalah pada
matang sebelum berkemah, semisal
bab I, antara lain penggunaan multimedia
menentukan hari dan tanggal kemah,
berbasis
gambar
persiapan alat, alat transportasi, dan
intensive
reading,
dihadapi
para
pada
perkuliahan
permasalahan
mahasiswa
dari
yang
sebagainya, (2) kemampuan softskill
sudut
yang memadai, semisal pengendalian
pandang dosen dan mahasiswa, dan solusi
diri
untuk
permasalahan
mengatasi
permasalahan
ketika
ketika
marah,
yang
menyelesaikan
penting,
dan
penggunaan multimedia pada perkuliahan
sebagainya; dan (3) sebagai orang tua
intensive reading.
harus
1.
Penggunaan Multimedia Berbasis
menjadi anak yang mandiri, dan
Gambar pada Perkuliahan Intensive
memiliki inisiatif, dan bisa menjadi
Reading sebagai
suri tauladan bagi anak-anak.
EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016
bisa
mendidik
anak
agar
43
Gambar 1.
Gambar Berseri tentang Perjalanan Sekeluarga untuk Berkemah
masa lalu yang dapat dipetik suatu
b. Pertemuan Ke-3
Implementasi
multimedia
pembelajaran
(gambar
terlampir).
berbasis gambar pada pertemuan ke-3
Terdapat
adalah berupa gambar kartun tentang
pernyataan yang disampaikan. Berikut
beberapa
ini salah satu contoh gambar tersebut:
pernyataan
yang
empat
gambar
beserta
disampaikan oleh para tokoh dunia di
44
EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016
Gambar 2
Salah Satu Pernyataan yang Disampaikan oleh Para Tokoh Dunia di Masa Lalu
Gambar tersebut menunjukkan
suatu
sindiran
memasuki
tentang
ruang
ketentuan
makan
bahwa
gambar berseri tersebut, dapat dipetik
suatu
pelajaran
bahwa
menutup
makan di meja makan dengan penutup
seseorang dilarang memasuki ruang
makan
tersebut tanpa dasi, sedangkan ada
menghindari
orang lain dengan kekurangan yang
diinginkan, semisal kejatuhan hewan
lain diperbolehkan masuk. Disamping
dari
itu gambar tersebut menunjukkan
dimakan oleh kucing, secara tidak
etika merokok yang salah sebab ada
disengaja tersenggol, atau dimakan
seseorang
diruang
oleh anggota keluarga sebelum acara
publik padahal dia adalah tokoh dunia.
makan malam dimulai. Disamping itu
Dia seharusnya memberi contoh yang
menjauhkan makanan dari hewan
baik dengan tidak merokok di muka
yang mengganggu perlu diupayakan
umum .
untuk menghindari gangguan dan
c. Pertemuan Ke-4
menjaga makanan oleh salah satu
yang
merokok
sangat
diperlukan
hal-hal
langit-langit
yang
untuk
tidak
(cicak/tokek),
pada
anggota keluarga atau mengunci ruang
pertemuan ini adalah penggunaan
makan untuk menghindari masuknya
gambar berseri tentang kegagalan
hewan.
menikmati
ketika
menampakan solusi apabila makanan
menyambut tamu kehormatan. Dari
yang akan disantap sudah terlanjur
Bentuk
multimedia
makan
malam
EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016
Gambar
tersebut
juga
45
dimakan kucing yaitu dengan segera
acara makan malam tidak terjadi
mencari makanan pengganti sehingga
kegaga
Gambar 3
Gambar Berseri tentang Kegagalan Menikmati Makan Malam ketika Menyambut
Tamu Kehormatan
kantor
d. Pertemuan ke-8
yang
tidak
lama.
Pada
beroperasi
peneliti menggunakan materi dari e-
pemaparan
book berjudul Reading Games dengan
menunjukkan gambar sebagai ilustrasi
tema cerita lucu tentang kriminalitas
kejadian sehingga mahasiswa mampu
sebagai
berimajinasi
pertemuan
media
ke-8
pembelajaran
multimedia berbasis gambar. Berikut
ini salah satu contoh cerita tersebut
yang
berisi
tentang
perampokan
kantor pos yang gagal disebabkan
sejak
sudah
ini,
Pada
46
pos
materi,
untuk
peneliti
memudahkan
memahami bacaan.
Dari teks dibawah ini dapat
ditarik
suatu
kesimpulan
bahwa
perampokan merupakan kegiatan yang
EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016
tidak bisa diterima dan suatu kegiatan
perampokan tidak terjadi sehingga
yang menimbulkan kerugian bagi diri
menanggulangi dampak kerugian bagi
sendiri
pelaku maupun korban dikemudian
maupun
orang
sungguh
beruntung
perampokan
itu
bahwa
lain
dan
pelaku
hari.
kejadian
Gambar 4
Kegagalan dalam Kriminalitas
ketika gambar diambil yaitu tahun
e. Pertemuan Ke-9
Pada
pertemuan
ke-9
ini,
1964 belum ada piranti lunak untuk
peneliti menunjukkan video sebagai
mengedit
media multimedia berbasis gambar.
menimbulkan konspirasi bahwa ada
Video ini berisi cerita-cerita aneh
orang yang menggunakan seragam
yang tidak bisa dijelaskan hingga saat
astronot ketika anak tersebut akan
ini. Salah satu diantaranya adalah
difoto dan dia berada di belakang anak
gambar tentang seorang astronot yang
tersebut. Sampai saat ini kebenaran
berada
foto
dibelakang
seorang
anak
itu
gambar.
masih
Hal
menjadi
tersebut
misteri.
perempuan ketika difoto. Padahal
EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016
47
Gambar 5
Foto Seorang Astronout di Belakang Seorang Anak Perempuan
daerah
f. Pertemuan Ke-11
Pertemuan ke-11 menunjukkan
penggunaan
multimedia
berupa
dan
ada
gambar
yang
mengandung
nilai
edukasi
yang
dibungkus dalam bentuk penyataan
gambar-gambar yang diedit kemudian
yang
ditambahkan
tersebut
pernyataan
tertentu
mengandung
lelucon.
bermanfaat
Hal
untuk
untuk memunculkan kesan lucu. Hal
menunjukkan suatu ilustrasi bahwa
tersebut sering disebut meme. Dalam
teks spoof yang mereka pelajari
hal ini, peneliti meminta mahasiswa
merupakan teks yang tidak sekedar
untuk membaca dan menilai gambar
menunjukkan sisi kejenakaan tetapi
mana yang memiliki nilai edukasi,
juga mengandung nilai edukasi yang
sebab ada gambar yang cenderung
bisa diambil pelajaran. Berikut ini
diedit untuk menampilkan penyataan
merupakan salah satu gambar lucu
berbentuk lelucon yang sengaja dibuat
yang memiliki nilai edukasi.
tentang seorang pemimpin disuatu
48
EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016
Gambar 6
Salah Satu Gambar Lucu yang Memiliki Nilai Edukasi.
Pernyataan tersebut digambar
menghindari serangan hewan laut,
menunjukkan bahwa seorang anak
berenang untuk menyelamatkan orang
yang tidak pernah membuka dan
lain lain yang sedang tenggelam, dan
membaca buku dan seringkali mencuri
sebagainya. Gambar-gambar tersebut
uang ibunya, sehingga ada yang
dipaparkan
menyarankan agar uang ibu disimpan
reading
didalam
memprediksi isi teks yang akan
buku
anak
sebab
anak
ketika
yang
kegiatan
bertujuan
preuntuk
tersebut tidak pernah membuka buku.
dibaca,
g. Pertemuan Ke-12
melakukan kegiatan di pantai, dan
Pada pertemuan ini, peneliti
mereviu
pengalaman
memberikan
komentar
tentang
berbasis
manfaat
kelemahan
kegiatan
gambar dengan tema swimming for
tersebut.
menggunakan
multimedia
life. Tema tersebut bertujuan untuk
memaparkan
Pada gambar 5.7. menunjukkan
kegiatan
kegiatan berenang di pantai sebagai
mempertahankan
kegiatan olahraga untuk kesehatan dan
kehidupan. Dalam hal ini, peneliti
kegiatan untuk menyalurkan bakat dan
menunjukkan kepada para mahasiswa
hobi. Setelah menunjukkan gambar-
berupa
kegiatan
gambar tersebut, peneliti memberikan
mempertahankan
teks tentang survival on the sea yang
berenang
berenang
hidup,
untuk
bentuk
dan
gambar-gambar
untuk
semisal
berenang
setelah
pesawat jatuh ke laut, berenang untuk
berisi
tentang
perempuan
EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016
cerita
yang
seorang
berhasil
49
menyelamatkan
berenang
diri
setelah
dengan
pesawat
cara
dikemudikannya jatuh ke laut.
yang
Gambar 7
Salah Satu Gambar tentang Kegiatan Berenang
2. Permasalahan yang Dihadapi para
jeda
Mahasiswa dari Sudut Pandang Dosen dan
subyek, predikat, dan objek.
Mahasiswa
pada
setiap
potongan
2) Beberapa mahasiswa lebih suka
Berikut ini peneliti paparkan tentang
duduk
berkelompok
dengan
bentuk permasalahan dalam penggunaan
teman yang mereka rasa cocok,
multimedia kaitannya dengan ketrampilan
sehingga
membaca para mahasiswa dari sudut
mereka
pandang dosen dan mahasiswa:
dengan teman sebelah untuk
a. Bentuk Permasalahan Mahasiswa
dari Sudut Pandang Dosen
1) Beberapa
mengalami
membaca
mahasiswa
kendala
nyaring
ketika
membaca
cenderung
berbicara
memberikan komentar tentang
gambar yang sedang diamati.
masih
3) Para
ketika
tidak
(reading
mahasiswa
cenderung
mau
bertanya
ketika
menghadapi
kendala
dalam
aloud). Hal tersebut tampak
membaca,
ketika mereka melafalkan kata
perlu mengecek dengan cara
dengan
mendatangi setiap mahasiswa
pengucapan
yang
sehingga
peneliti
kurang tepat, membaca tanpa
ketika
memperhatikan tanda baca, dan
mengerjakan latihan soal, sebab
membaca tanpa memperhatikan
dari proses dan hasil kegiatan
mereka
sedang
tersebut dapat diketahui mereka
50
EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016
mengalami kendala atau tidak
dengan
dalam membaca.
yang
4) Multimedia berbasis gambar
cenderung
peneliti
dan
strategi
membaca,
tetapi belum optimal dalam
membaca
dijawab,
dan
multimedia
untuk
menjelaskan
membaca
dan
membahas hasil latihan soal.
ketrampilan
nyaring
pertanyaan
cenderung mengurangi waktu
mahasiswa memahami bacaan
menunjang
harus
penggunaan
memudahkan
memotivasi
jumlah
2) Membaca
nyaring
pengucapan
dan
dan
dengan
kelancaran
memahami makna kata didalam
yang tepat merupakan bentuk
suatu kalimat.
permasalahan
hadapi.
5) Pemilihan multimedia berbasis
yang
mereka
Solusinya
adalah
gambar yang sesuai dengan
dengan latihan membaca tidak
materi perkuliahan dan level
hanya
membaca mahasiswa, sehingga
membaca tetapi juga diliuar
dapat
jam kuliah.
meningkatkan
ketika
3) Memahami
perkuliahan
makna
kata
ketrampilan
membaca
para
mahasiswa
ditinjau
dari
didalam suatu kalimat tanpa
keseluruhan
aspek,
yaitu
membuka kamus merupakan
membaca,
kendala yang masih mereka
kelancaran
hadapi.
pengucapan yang tepat, dan
4) Memahami isi video yang
pemahaman ide pokok, kalimat
pendukung,
makna
kata
dan
diputar dan menghubungkan
suatu
antara makna video dengan
referensi,
dalam
teks yang sedang dibaca
kalimat.
b. Bentuk Permasalahan Mahasiswa
dari Sudut Pandang Mahasiswa
3. Solusi untuk Mengatasi Permasalahan
1) Para
ketika Penggunaan Multimedia Kaitannya
mahasiswa
memahami
belum
sepenuhnya
tentang strategi membaca agar
bisa
menjawab
pertanyaan
dengan
Ketrampilan Membaca Para Mahasiswa
pada Perkuliahan Intensive Reading
dengan tepat dan cepat, sebab
mereka harus menyesuaikan
waktu
mengerjakan
soal
EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016
51
Tabel 1
No
1
2
3
4
5
6
Permasalahan
Mahasiswa
cenderung
berbicara
dengan
teman
sebelah
untuk
memberikan komentar tentang gambar
yang sedang diamati, sehingga
menciptakan suasana gaduh.
Para mahasiswa cenderung tidak mau
bertanya ketika menghadapi kendala
dalam membaca
Multimedia berbasis gambar belum
optimal dalam menunjang ketrampilan
membaca nyaring dan memahami
makna kata didalam suatu kalimat
Penggunaan multimedia cenderung
mengurangi waktu peneliti untuk
menjelaskan strategi membaca dan
membahas hasil latihan soal.
Memahami hubungan antara isi video
dengan teks yang sedang dibaca,
sehingga para mahasiswa berfikir
bahwa
video
tersebut
kurang
bermanfaat.
Pemilihan multimedia berbasis gambar
yang sesuai dengan materi perkuliahan
dan level membaca mahasiswa
Meninjau setiap mahasiswa ketika
sedang mengerjakan latihan soal dan
bertanya secara langsung tentang
kendala yang dihadapi dan mengamati
hasil latihan soal yang sedang dan
sudah selesai mereka kerjakan.
Diperlukan multimedia berbentuk
video yang tidak hanya berisi gambar
dan suara, tetapi juga subtitle dalam
bahasa Inggris.
Memperpendek waktu penggunaan
multimedia.
Memaparkan secara berulang-ulang
kepada mahasiswa tentang hubungan
multimedia dengan isi teks, baik
ketika kegiatan pre-reading, while
reading, dan post-reading
Meluangkan waktu untuk membaca
literature, menyaksikan video, dan
sharing gagasan dengan kolega
sehingga
mampu
memunculkan
ide/gagasan tentang multimedia yang
sesuai untuk perkuliahan membaca
memahami bacaan sebab isi dari
KESIMPULAN
gambar
bacaan tidak jauh dari gambar dan
mampu meningkatkan motivasi
mereka secara optimal mengikuti
para mahasiswa dalam mengikuti
kegiatan
perkuliahan
baik sehingga memahami bacaan
1. Multimedia
berbasis
membaca.
Hal
tersebut terlihat ketika mereka
antusias
dalam
menyaksikan
pra-membaca
dengan
dengan mudah.
3. Meninjauan terhadap mahasiswa
media tersebut dan antusias dalam
ketika
membaca teks.
latihan sangat diperlukan sebab
mereka
mengerjakan
gambar
dengan kegiatan tersebut, peneliti
memudahkan mahasiswa dalam
bisa bertanya secara langsung
2. Multimedia
52
Solusi
Meninjau setiap mahasiswa ketika
mereka mengamati gambar.
berbasis
EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016
tentang
permasalahan
yang
sedang mereka hadapi ketika
membaca
dan
mengamati
peneliti
secara
dapat
langsung
proses dan hasil latihan soal yang
sedang
dikerjakan
oleh
sehingga
dapat
mahasiswa
diketahui
letak
Harling, Kenneth. 2002. An Overview of
Case Study. Canada: Wilfrid
Laurier University.
permasalahan
yang sedang dihadapi oleh setiap
mahasiswa.
Hitchcock, G. and Hughes, D.1995.
Research and the Teacher (second
edition). London: Routledge.
Maryoto. 2013. Membaca Intensif.
Retrieved from http://mrjendelamaryoto.blogspot.co.id.
Moleong, Dr. Lexy J. 1989. Metodologi
Penelitian Kuantitatif. Bandung :
Remadja Karya CV
4. Alokasi waktu yang tepat untuk
pemaparan multimedia berbasis
Nunan,
gambar mampu mengoptimalkan
alokasi waktu untuk langkah-
David. 2003. The Learner
Centered Curriculum. A Study in
Second
Language
Teaching.
Cambridge: Cambridge University
Press.
langkah dalam perkuliahan.
DAFTAR PUSTAKA
Carrell, Patricia L. 1990. Interactive
Approach to Second Language
Reading.California:
Cambridge
University Press.
Celce-Murcia, Marianne. 2001. Teaching
English as a Second or Foreign
Language. 3rd ed. London:
Thomson Learning.
Cleophas, Frans. 2011. Penggunaan media
pembelajaran yang tepat dapat
menunjang keberhasilan dalam
proses pembelajaran.
Retrieved
from
http://
kursusinggris.wordpress.com
Daryanto. 2013. Media Pembelajaran.
Yogjakarta: Gava Media
Grabe, William and Stoller, L. Fredericka.
2002. Teaching and Research
Reading. London: Longman
Pengertian Nilai, Moral, dan Norma. 2012.
Retrieved
from
http://coretanseadanya.blogspot.co.
id
Setyama, Nurul Ngaini. 2013. Pengertian
Nilai,
Moral,
dan
Norma.
Retrieved
from
http://setyamaini.blogspot.co.id
Sutopo, H.B. 2002. Metodologi Penelitian
Kualitatif. Surakarta : UNS Press.
Wijaya, Yoga Permana. 2014. Hakekat
Nilai
dan
Moral
Serta
Sosialisasinya Dalam Kehidupan
Manusia.
Retrieved
from
https://yogapermanawijaya.wordpr
ess.com
Yin,
Robert K.. 2003. Case Study
Research: Design and Methods.
Third Edition. California: Sage
Publications Ltd
EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016
53
Meldita Barliany. 2014. Definisi Etimologi
Multimedia
dan
Manfaat
Multimedia
diakses
dari
http://meiditha.blogspot.co.id/2014
/08/definisi-etimologi-multimediadan.html pada hari Jum’at, 19
Agustus 2016.
Tarigan, H.G. 1986. Membaca Sebagai
Suatu Keterampilan Berbahasa,
Bandung: Angkasa.
Tarigan, H.G. 1986. Membaca Ekspresif,
Bandung: Angkasa
54
EKSPLORASI Volume XXIX No.1 - Agustus Tahun 2016