MANAJEMEN PEMASARAN LAPORAN STUDI KASU
LAPORAN
MATA KULIAH MANAJEMEN PEMASARAN
Desen Pengampu: Dicki Hartanto, MM.
PEMASARAN PRODUK OLAHAN NENAS DAN NANGKA
USAHA BARI IBU DI DESA KUALU NENAS
KABUPATEN KAMPAR
Oleh:
1)
2)
3)
4)
5)
Ayu Ningsih
Ayu Safrina
Marda Aprialni
Ria Amelia
Siti Rina Irayati
(11416203484)
(11416203401)
(11416203403)
(11416203410)
(11416203513)
5F MANAJEMEN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, dimana telah
memberikan anugerah dan rahmatnya dalam mengerjakan laporan “Pemasaran
Produk Olahan Nenas dan Nangka Usaha Baru Ibu di Desa Kualu Nenas
Kabupaten Kampar”. Laporan ini disusun untuk memberikan gambaran kepada
pembaca tentang bagaimana pegolahan produk dan pemasaran produk Usaha Baru
Ibu.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dicki
Hartanto, MM. selaku dosen Mata kuliah Manajemen Pemasaran. Tidak lupa
kami ucapkan juga kerabat dekat dan pihak-pihak lain yang turut memberikan
dukungan dan bimbingan dalam menyelesaikan penelitian ini.
Semoga penelitian ini bisa berguna bagi kita semua khususnya bagi
penulis dan umumnya bagi pembaca. Kami menyadari bahwa laporan ini belum
begitu sempurna maka dari itu kami membutuhkan kritik dan saran dari temanteman,para dosen dan pihak lain demi kesempurnaan laporan saya ini.semoga
penelitian kami ini bermanfaat bagi kita semua.
Pekanbaru, Januari 2017
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A.
Latar Belakang........................................................................................1
B.
Rumusan Masalah...................................................................................1
C.
Tujuan.......................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
KAJIAN TEORI....................................................................................................3
A.
Definisi Pemasaran..................................................................................3
B.
Konsep Pemasaran..................................................................................3
C.
Strategi Pemasaran.................................................................................4
D.
Rencana-rencana Pemasaran.................................................................5
BAB III....................................................................................................................6
METODE PENELITIAN......................................................................................6
A.
Waktu Pelaksanaan.................................................................................6
B.
Tempat Pelaksanaan...............................................................................6
C.
Subjek dan Objek....................................................................................6
D.
Metode Penelitian....................................................................................6
E.
Produk......................................................................................................6
BAB IV....................................................................................................................7
PEMBAHASAN.....................................................................................................7
A.
Jenis Produk............................................................................................7
B.
Pengelolaan Produk................................................................................8
C.
Biaya-biaya dalam Usaha Baru Ibu....................................................12
D.
Segmentasi dan Positioning Produk....................................................12
E.
Pemasaran Produk................................................................................13
BAB V....................................................................................................................15
PENUTUP.............................................................................................................15
A.
Kesimpulan............................................................................................15
B.
Saran.......................................................................................................15
3
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16
LAMPIRAN..........................................................................................................17
1)
Hasil Observasi......................................................................................17
2)
Hasil Wawancara...................................................................................21
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemasaran merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu usaha,
baik itu usaha kecil maupun usaha dalam bisnis besar. Dalam menjalankan
suatu usaha, perusahaan atau badan usaha harus mampu menerapkan strategistrategi pemasaran, menetapkan segmentasi, positioning produk,
dan
mengatur bisnisnya dengan efektif agar dapat mencapai keuntungan yang
maksimal.
Desa Kualu Nenas merupakan suatu daerah yang terletak di Kabupaten
Kampar Provinsi Riau. Daerah ini sangat potensial untuk budidaya nenas.
Luas wilayah Desa Kualu Nenas sekitar 35.000 Ha. Desa Kualu Nenas yang
berada di Kabupaten Kampar selama ini telah dikenal sebagai sentra penghasil
nenas. Tak hanya dijual dalam kondisi segar, nenas-nenas ini juga diolah
menjadi keripik nenas. Dan kini menjadi oleh-oleh khas kampar, pekanbaru
dan sekitarnya. Bahan baku untuk pembuatan keripik nenas merupakan
komoditi unggulan Desa Kualu Nenas, sedangkan bahan baku untuk
pembuatan keripik nangka didatangkan dari luar daerah kualu nenas.
Melimpahnya produksi nenas Desa Kualu Nenas dimanfaatkan masyarakat
untuk mendapatkan nilai tambah.
Dari latar belakang di atas, tim penulis tertarik melakukan penelitian
mengenai “Pemasaran Produk Olahan Nenas dan Nangka Usaha Baru Ibu di
Desa Kualu Nenas Kabupaten Kampar”.
B. Rumusan Masalah
1. Apa jenis produk olahan nenas dan nangka yang ada di Usaha Baru Ibu?
2. Bagaimana pengelolaan produk olahan nenas dan nangka di Usaha Baru
Ibu?
3. Bagaimana biaya pengelolaan produk olahan nenas dan nangka di Usaha
Baru Ibu?
4. Bagaimana segmentasi dan positioning pasar produk olahan nenas dan
nangka di Usaha Baru Ibu?
1
5. Bagaimana cara pemasaran produk olahan nenas dan nangka di Usaha
Baru Ibu?
C. Tujuan
1.
2.
3.
4.
Untuk mengetahui jenis produk yang ada di Usaha Baru Ibu.
Untuk mengetahui proses pengelolaan produk di Usaha Baru Ibu.
Untuk mengetahui biaya pengelolaan Usaha Baru Ibu.
Untuk mengetahui segmentasi dan positioning pasar produk olahan nenas
dan nangka di Usaha Baru Ibu.
5. Untuk mengetahui cara pemasaran produk olahan nenas dan nangka di
Usaha Baru Ibu.
2
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Definisi Pemasaran
Definisi pemasaran menurut Kotler (2000) seperti yang dikutip dalam
Hendra Riofita (2015) menyatakan bahwa pemasaran dapat dibedakan ke
dalam makna sosial dan makna manajerial. Secara sosial, pemasaran adalah
suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapat apa
yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, dan secara bebas
mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak tertentu.1
Sementara itu, pemasaran menurut Stanton (1996) dalam buku Hendra
Riofita (2015) adalah seni menjual produk dari keseluruhan sistem kegiatan
usaha
yang
ditujukan
untuk
merencanakan,
menentukan
harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat
memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial.2
Dengan demikian pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis
yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan
mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan
mencapai pasar sasaran serta tujuan Perusahaan.
B. Konsep Pemasaran
Konsep inti pemasaran adalah adanya kebutuhan dan keinginan dari
individu
atau
kelompok,
adanya
produk,
dan
adanya
pertukaran
(Hendra:2015).
Pemasaran akan selalu didahului oleh adanya kebutuhan dan keinginan,
dimana kebutuhan adalah hal mendasar yang harus dipenuhi oleh individu
atau kelompok, semnetara keinginan adalah bentuk dari kebutuhan yang
1 Hendra Riofita, Strategi Pemasaran, CV. Mutiara Pesisir Sumatera, Pekanbaru, 2015, hlm 2.
2 Ibid
3
sifatnya tak terbatas sebagai akbibat dari budaya dan kepribadian yang
dimiliki oleh individu yang membutuhkan.
Sementara itu, produk dalam pemasaran merupakan segala hal yang
ditawarkan yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan, seperti barang, jasa,
ide, tempat, dan sebagainya. Produk akan dikatakan bermanfaat jika mmapu
memberi nilai kepada yang membutuhkan.
Selanjutnya kebutuhan dalam pemasaran bisa terpenuhi bila terjadinya
pertukaran nilai diantara para pemilik kebutuhan dan keinginan, seperti
diantara konsumen –Pemerintah- Perantara- Produsen.
jadi Konsep inti
pemasaran adalah adanya kebutuhan dan keinginan dari individu atau
kelompok, adanya produk dan adanya pertukaran.
C. Strategi Pemasaran
Menurut para ahli dalam peranan strategisnya, pemasaran mencakup
setiap usaha untuk mencapai kesesuaian antara perusahaan dengan
lingkungannya dalam rangka mencari pemecahan atas masalah penentuan
duanpenentuan pokok yaitu, pertama, bisnis apa yang digeluti perusahaan
pada saat ini dan jenis bisnis apa yang dapat dimasuki dimasa yang akan
datang. Kedua, bagaimana bisnis yang telah dipilih tersebut dapat
dijalankan dengan sukses dalam lingkungan yang kompetitif atas dasar
perspektif produk, harga, promosi, dan distribusi (bauran pemasaran)
untuk melayani pasar sasaran.3
Menurut Kotler (2004) seperti dikutip dalam skripsi Harti (2015) Strategi
pemasaran adalah pola pikir pemasaran yang akan digunakan untuk
mencapai tujuan pemasarannya. Strategi pemasaran berisi strategi spesifik
untuk pasar sasaran, penetapan posisi, bauran pemasaran dan besarnya
pengeluaran pemasaran.4
3 Harti Apriyani, Implementasi Strategi Pemasaran dalam Promosi Bandrek Abah Dua
Bersaudara Ciwidey Bandung, Kearsipan Fakultas Bisnis dan Manajemen, Universitas
Widyatama, 2015, hlm 6.
4 Ibid.
4
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran
dapat dinyatakan sebagai dasar tindakan yang mengarah pada kegiatan
atau usaha pemasaran, dari suatu perusahaan, dalam kondisi persaingan dan
lingkungan yang selalu berubah agar mencapai tujuan yang diharapkan.
D. Rencana-rencana Pemasaran
Perusahaan membutuhkan adanya rencana pemasaran. Rencana pemasaran
yang tertulis dapat memberi manfaat sebagai pedoman dalam memonitor
perkembangan pemasaran yang telah dilaksanakan. Dengan adanya hal ini,
diharapkan pemasaran yang dilakukan dapat sesuai dengan rencana yang
telah disususn.
Hasil yang diperoleh
dari pemasaran
yang telah
dilakukan juga diharapkan dapat sesuai dengan rencana.
Kothler dan Amstrong (2001) dalam bukunya ”Prinsip-prinsip Pemasaran”
seperti dikutip Shintya (2010) mendefinisikan perencanaan strategis sebagai
proses pengembangan dan memelihara strategi yang tepat antara tujuan dan
kemampuan organisasi dengan peluang pemasaran yang berubah. Perencanaan
strategis sendiri terdiri dari pendefisian misi preusan secara jelas, penetapan
tujuan pendukung, perancangan portafolio
bisnis
yang
baik,
dan
pengkoordinasian strategi fungsional.5
5 Shintya Permatasari Herwanto, “Analisis Rencana Pemasaran Produk Clay Melalui Gerai dan
Penjualan Online”, Kearsipan Fakultas Ekonomi , Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2010, hlm
15.
5
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan dalam penelitian ini adalah pada tanggal 28 Desember
2016.
B. Tempat Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan dalam peelitian ini adalah Home Industri Usaha Baru
Ibu di Jl. Pekanbaru – Bangkinang Desa Kualu Kecamatan Tambang
Kabupaten Kampar. Alasan memilih lokasi tersebut karena daerah ini
mempunyai potensi alam penghasil nenas terbaik di Provinsi Riau sekaligus
untuk mengangkat salah satu makanan khas daerah Riau.
C. Subjek dan Objek
Subjek dalam penelitian ini adalah, Ibu Tini sebagai pemilik home industri
Usaha Baru Ibu. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah “Pemasaran
Produk Olahan Nenas dan Nangka Usaha Baru Ibu di Desa Kualu Nenas
Kabupaten Kampar”.
D. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Wawancara
dengan narasumber Ibu Tini, pemilik Usaha Baru Ibu.
E. Produk
Produk dalam penelitian ini adalah keripik nenas dan keripik nangka yang
akan dikaji proses pengolahan dan pemasarannya.
6
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Jenis Produk
Usaha Baru Ibu merupakan salah satu usaha home industri yang ada di
daerah Desa Kualu Kabupaten Kampar. Usaha yang dimiliki ibu Tini ini
memproduksi dua jenis produk olahan nenas dan nangka yaitu keripik nenas
dan keripik nangka. Beberapa atribut produk pada hasil olahan nenas dan
nagka di Usaha Baru Ibu adalah sebagai berikut:
1. Penetapan Merek
Merek dari produk hasil olahan nenas dan nangka ini adalah “Usaha
Baru Ibu”. Merek ini sekaligus menjadi nama toko tempat usaha
pengolahan nenas dan nangka yang dimiliki oleh Ibu Tini.
2. Mutu
Mutu atau ketahanan produk olahan berupa keripik nenas dan nangka
ini adalah 2-3 bulan.
3. Kemasan
Keripik nenas dan keripik nangka dikemas dengan kemasan plastik
100 gr dan 250 gr. Selain itu keripik nenas dan keripik nangka Usaha Baru
Ibu juga dikemas dalam bentuk curah dari 500 gr hingga 1 Kg.
7
4. Label
Pemberian label keripik nenas berupa komposisi, nama merek, izin
dinkes, label halal yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI),
dan alamat produksi.
Produk keripik nenas dan keripik nangka Usaha Baru Ibu ini telah
didukung dengan sertifikat- sertifikat yang dapat mendukung usahanya,
seperti sertifikat dari dinas kesehatan yaitu P-IRT
NO. 214.1406.01.095.
sehingga, produk olahan nenas dan nangka Usaha Baru Ibu ini dapat dipercaya
keamanan dan terjaminnya kesehatan apabila mengkonsumsinya.
B. Pengelolaan Produk
Usaha Baru Ibu melakukan pengelolaan produk sesuai dengan standar
yang berlaku. Pengelolaan usaha juga dilakuan dengan baik sehingga usaha
yang dijalankan dapat berkembang dengan baik pula.
Proses pengelolahan keripik nenas dan keripik nangka menggunakan
mesin Vacuum Frying yang dibeli dari Malang dan pada umumnya proses
pembuatan dialkukan melalui tahap yang sama. Perbedaan proses pengolahan
hanya pada pembersihan nenas dan nangka. Pembersihan nenas dilakukan
dengan mengupas dan membuang bintik hitam pada nenas, sedangkan
pembersihan nangka dilakukan dengan pengupasan dan pembuangan biji
nangka.
Dalam sehari, untuk 10 kilogram keripik, Martini melakukan 4 kali
penggorengan. Keripik nenas yang dihasilkan cukup crispy dan gurih dengan
kombinasi rasa manis dan asam.
8
Adapun proses pengolahan keripik nenas dan nangka seperti hasil
wawancara dan melihat langsung proses pembuatannya adalah sebagai
berikut:
1. Pengadaan Bahan Baku
Bahan baku utama didalam melakukan kegiatan produksi keripik
nenas dan keripik nangka adalah adalah buah nenas segar dan buah
nangka. Adapun kapasitas mesin vacuum frying berukuran besar untuk
satu kali penggorengan dibutuhkan 50-60 buah nenas segar yang beratnya
sekitar 800 gr-1000 gr/buah atau 10-15 buah nangka, yang dapat
menghasilkan 2,7 Kg keripik nenas. Sedangkan mesin yang kecil memiliki
kapasitas 20-30 buah nenas atau 5-6 buah nangka. Bahan baku untuk
pembuatan keripik nenas ini diperoleh pengusaha dari pembelian di
kebun-kebun petani yang ada di desa Kaulu Nenas.
Buah Nenas Segar
2. Pengolahan
Waktu yang diperlukan untuk satu kali proses pengolahan ± 4 jam,
rata- rata memproduksi keripik nenas dan keripik nangka setiap hari nya
sekitar 6-10 Kg. Untuk satu kali proses penggorengan dibutuhkan waktu ±
2,5 jam.
9
3. Pengupasan
Nenas dan nangka
kulitnya
yang
sudah
cukup
tua
(matang)
dikupas
dengan menggunakan pisau yang tajam dan alas papan
telenan. Tebal kulit dibuang sekitar 1 cm, ujung buah dibuang sekitar
1,5 cm dan pangkal buah sekitar 1 cm, dalam proses pengupasan termasuk
proses pembunagn mata nenas.
4. Pembuangan Empulur
Pembuangan empulur dengan menggunakan pipa tipis dengan
diameter
0,75 inch, panjang 50 cm, dengan cara pipa ditusukkan pada empulur dari
pangkal hingga tembus ujung buah nenas, dalam pipa terdapat kayu kecil
panjang 75 cm guna mendorong empulur yang tertusuk hingga keluar,
sehingga nenas tidak memiliki empulur.
5. Pembuangan Biji nangka
Buah nangka yang sudah dikupas kulitnya, selanjutnya dilakukan
pemisahan daging buah dengan kulit buah, kemudian biji nnagka dibuang
dan tidak digunakan.
6. Perajangan
Setelah nenas dikupas dan dibuang empulurnya selesai kemudian
nenas dirajang atau dipotong-potong dengan ketebalan lebih kurang 2,5-5
cm dengan menggunakan pisau, saat perajangan buah yang dipotong
tersebut ditampung dengan baskom berisi air yang telah diberi garam dan
soda yang bertujuan agar keripik nenas yang dihasilkan terasa renyah.
7. Penggorengan
Sebelum proses ini dilakukan terlebih dahulu mesin Vacuum Frying
dipanaskan, kegiatan ini merupakan bagian dari proses pembuatan keripik
10
nenas dengan menggunakan bahan bakar gas dan bak pendingin yang di isi
air dengan ukuran panjang 2 m, lebar 1,5 m, tinggi 80 cm. Dalam proses
ini telah diatur dengan suhu optimal yaitu84 °C. Pemasakan atau
penggorengan keripik nenas dilakukan selama kurang lebih 2,5 jam atau
150 menit.
8. Penirisan
Setelah
keripik
nenas
dimasak,
dilakukan
penirisan
keripik
guna
mengurangi kadar minyak yang digunakan alat penirisan sentrifugal yang
diputar dengan mesin dinamo dan menggunakan bantuan tenaga listrik.
9. Pengemasan
Keripik nenas di kemas dengan menggunakan kemasan kotak ataupun
plastic kaca yang telah di beri merek, dengan berat bervariasi mulai dari
100 gram dan 250 gram dengan cara penimbangan . Kemudian plastik
tersebut di press dengan menggunakan alat press. Tahap dalam proses
pembuatan keripik nenas sampai pengemasan dalam satu kali proses
produksi dilakukan ± 4 jam.
11
C. Biaya-biaya dalam Usaha Baru Ibu
Penetapan biaya seperti harga produk ini ditetapkan berdasarkan biaya
produksi, dan pendekatan berdasarkan persaingan dilakukan dengan mengikuti
harga pesaing. Dalam hal ini pengrajin harus dapat memperkirakan atau jika
perlu mengintip berapa harga keripik nenas yang ditetapkan oleh pesaing.
Adapun informasi biaya-biaya yang tim penulis dapatkan adalah:
1. Biaya pembelian buah nangka satu mobil berisi 150 buah nangka, harga
Rp 20.000,-/buah.
2. Harga mesin Vacuum Frying Rp 27.000.000,- dan terdapat 3 (tiga buah
mesin)
3. Harga produk keripik nenas dan keripik nangka:
a. Kemasan 1 Kg
: Rp 150.000,b. Kemasaran 500 gr : Rp 75.000,c. Kemasaran 250 gr : Rp 35.000,d. Kemasan 100 gr : Rp 10.000,-
D. Segmentasi dan Positioning Produk
1. Segmenting dan Targeting
Segmentasi merupakan pembagian kelompok-kelompok pasar.
Pada usaha home industri Usaha Baru Ibu ini, sgmentasi pasarnya adalah
seluruh masyarakat atau masyrakat umum baik itu masyarakat di daerah
Pekanbaru maupun masyarakat dari luar pekanbaru, anak-anak dan orang
dewasa, serta dari kalangan manapun. Sedangkan target dalam pemasaran
keripik nenas dan nangka adalah penduduk sekitar, pedagang eceran, serta
konsumen yang sedang dalam perjalanan dari arah Pekanbaru –
Bangkinang – Sumatera Barat atau sebaliknya dikarenakan Usaha Baru
Ibu ini terletak di tepi jalan yang sangat memungkinkan konsumen untuk
membeli oleh-oleh khas Riau ini.
12
2. Positioning
Produk keripik nenas dan keripik nangka hasil produksi Usaha
Baru Ibu ini sudah menjadi pilihan konsumen maupun pelanggan. Hal ini
dikarenakan Usaha Baru Ibu memproduksinya dengan sangat baik dan
sudah mendapat izin dan pengakuan standar keamanan dan kesehatan dari
Dinas Kesehatan Republik Indonesia. keripik nenas dan nangka ini sudah
dikenal dan tertanam di benak masyarakat sebagai makanan khas daerah
Riau yang enak, renyah dan gurih karena diproses dengan sangat baik.
Sehingga keripik nenas dan keripik nangka ini telah mendapat positioning
yaitu sebagai “Makanan Khas Riau yang enak, renyah, dan bergizi”.
E. Pemasaran Produk
Saluran pemasaran Usaha Baru Ibu terdiri dari 2 (dua) saluran pemasaran,
yaitu saluran
pemasaran
langsung
dan
tidak
langsung.
Ibu Tini
memasarkan keripik di toko/kios miliknya dengan lokasi cukup strategis yaitu
berada di pinggir Jalan Lintas Sumatera Barat, dalam hal ini merupakan
saluran pemasaran langsung. Saluran pemasaran tidak langsung dilakukan
melalui pedagang perantara, yaitu melalui pedagang pengecer dan lainnya.
1. Pemasaran Langsung
Home industi Usaha Baru Ibu sebagai produsen memasarkan
keripik nenas dan kerpik nangka langsung kepada konsumen tanpa melalui
perantara, hal ini terlihat dari keripik nenas yang dijual di toko milik
pengusaha. Toko ini sengaja didirikan karena pembuatan keripik nenas dan
keripik nangka juga dilakukan di tempat usaha sehingga tidak perlu lagi
mengeluarkan biaya transportasi untuk mengangkut keripik yang telah
diolah. Pemasaran ini juga cukup menjanjikan dengan lokasi di pinggir
Jalan Lintas Sumatera Barat sehingga setiap hari toko kerap dikunjungi
oleh pembeli yang melintas di jalan tersebut.
2. Pemasaran Tidak Langsung
Pemasaran keripik nenas dan keripik nangka secara tidak langsung
didalamnya terdapat perantara pemasaran yaitu pedagang pengecer,
pedagang besar dan pengrajin lainnya. Menurut Ibu Tini keripik nenas
yang dihasilkannya selain dijual pada dua kios miliknya juga dibeli oleh
13
pemborong dari berbagai daerah seperti Sumatera Barat, Jakarta dan
Sumatera Utara.
Kendala dalam usaha keripik nenas ini menurut ibu Tini adalah, asupan
nenas dari ladang yang terkadang susah diprediksi masa panennya, apalagi
dimasa bukan panen raya nenas sulit didapatkan. Sehingga menganggu
kapasitas produksi keripik nenasnya. Kemudian jaringan usaha yang belum
berkembang menyebabkan pemasaran keripik nenas hanya mencakup daerah
sekitar sini saja. Namun menurut martini usaha ini cukup memberikan profit
yang lumayan untuk keluarganya sampai saat ini.
Total penjualan dari usaha keripik nenas dan keripik nangkanya ini
berkisar Rp.500.000,- hingga Rp 3.000.000,-/ hari. Mendekati momen
Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri permintaan keripik nenas biasanya
meningkat. Penjualannya bisa mencapai 5 juta rupiah per harinya.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Usaha Baru Ibu merupakan salah satu usaha home industri yang ada di
daerah Desa Kualu Kabupaten Kampar. Usaha yang dimiliki ibu Tini ini
memproduksi dua jenis produk olahan nenas dan nangka yaitu keripik nenas
dan keripik nangka. Proses pengolahan keripik nenas dan keripik nangka ini
diproses dengan baik menggunakan mesin dan sudah mendapat sertifikasi
keamanan bagi kesahatan dari Dinas Kesehatan Republik Indonesia.
Segmentasi produk Usaha Baru Ibu ini adalah seluruh masyarakat secara
umum dan masyarakat atau konsumen yang singga dari perjalanan karena
14
lokasi Usaha Baru Ibu ini cukup strategis. Strategi pemasaran produk adalah
emasaran langsung dan pemasaran tidak langsung yang diasarkan melalui
pedangan pengecer. Kendala dalam usaha ini adalah, asupan nenas dari ladang
yang terkadang susah diprediksi masa panennya, apalagi dimasa bukan panen
raya nenas sulit didapatkan. Sehingga menganggu kapasitas produksi keripik
nenasnya. Kemudian jaringan usaha yang belum berkembang. Namun profit
usaha keripik nenas dan keripik nangka ini lumayan dan bisa meraih
keuntungan yang maksimal.
B. Saran
1. Pengusaha melakukan promosi secara langsung, seperti promosi melalui
mediainternet agar keripik nenas dapat dikenal oleh masyarakat luas.
2. Adanya perhatian pemerintah terhadap pengrajin keripik nenas.
3. Pengrajin membuat pembukuan yang jelas terhadap usaha.
4. Kerjasama pengrajin dalam pemasaran produk sehingga bisa memenuhi
peluang pasar yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Riofita, Hendra. 2015. Strategi Pemasaran. Pekanbaru: CV. Mutiara Pesisir
Sumatera.
Apriyani, Harti. 2015. Implementasi Strategi Pemasaran dalam Promosi Bandrek
Abah Dua Bersaudara Ciwidey Bandung.
http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/5812/
Bab%202.pdf?sequence=10. [Diakses 2 Januari 2017].
Herwanto, Shintya Permatasari. 2010. Analisis Rencana Pemasaran Produk Clay
Melalui Gerai dan Penjualan Online. http://ejournal.uajy.ac.id/2173/1/0EM16049.pdf. [Diakses: 2 Januari 2017].
15
LAMPIRAN
1) Hasil Observasi
Usaha Baru Ibu
16
Mesin Vacuum Frying
Nenas Segar
17
Proses Produksi
18
Sertifikat Produksi
19
Foto bersama Ibu Martini (Pemilik Usaha Baru Ibu)
20
2) Hasil Wawancara
Narasumber
: Ibu Martini (Pemilik Usaha Baru Ibu)
Pewawancara : bagaimana perkembangan usaha?
Narasumber
: Usaha Baru Ibu ini dimulai sekitar tahun 2009, ide usaha ini
muncul karena melihat potensi alam Desa Kualu Nenas yang
merupakan penghasil nenas dengan kualitas baik.
Pewawancara : produk apa saja yang dihasilkan di Usaha Baru Ibu?
Narasumber
: produk yang dihasilkan itu keripik nenas dan keripik nangka.
Pewawancara : bagaimana rincian biaya pada pengelolaan Usaha Baru Ibu?
Narasumber
: biaya beli mesin Rp 27.000.000 dipesan dari Malang, sekarang
mesinnya ada 3 buah. Biaya membeli nangka per buahnya Rp
20.000.
Pewawancara : bagaimana proses pengolahan keripik nenas dan keripik nangka?
Narasumber
: dimulai dari pembersihan nenas dan nangka, perendaman dengan
air garam dan soda, penggorengan selama kurang lebih 3 jam,
pengeringan dengan mesin, selanjutnya dilakukan pengemasan
sesuai takaran yang ditentukan.
Pewawancara : takarannya berapa-berapa saja buk?
Narasumber
: ada yang 1 ons, ¼ kg, ½ kg, dan 1 kg.
Pewawancara : berapa harga keripik nenas dan nangka?
Narasumber
: keripik nenas dan nangka ini harganya sama. 1 ons Rp 10.000, ¼
kg Rp 35.000, ½ kg Rp 75.000, 1 Kg Rp 135.000.
Pewawancara : bagaimana cara pemasaran keripik nenas dan keripik nangka?
Narasumber
: Pemasaran keripik angka dan nenas ini melalui pemasaran
langsung saja di toko Usaha Baru Ibu. Produk nya dijual kepada
21
masyarakat sekitar, konsumen yang singgah dari perjalanan
Pekanbaru-Sumbar dan sebaliknya, dan ada juga dari toko lain
yang memborong untuk dijual kembali.
Pewawancara : berapa omest yang ibu dapatkan?
Narasumber
: tergantung penjualan, kadang rame kadang sunyi. Perharinya ada
sekitar 2-3 juta di hari biasa. Kalau hari besar banyak pemesanan,
penghasilan lumayan banyak,
22
MATA KULIAH MANAJEMEN PEMASARAN
Desen Pengampu: Dicki Hartanto, MM.
PEMASARAN PRODUK OLAHAN NENAS DAN NANGKA
USAHA BARI IBU DI DESA KUALU NENAS
KABUPATEN KAMPAR
Oleh:
1)
2)
3)
4)
5)
Ayu Ningsih
Ayu Safrina
Marda Aprialni
Ria Amelia
Siti Rina Irayati
(11416203484)
(11416203401)
(11416203403)
(11416203410)
(11416203513)
5F MANAJEMEN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, dimana telah
memberikan anugerah dan rahmatnya dalam mengerjakan laporan “Pemasaran
Produk Olahan Nenas dan Nangka Usaha Baru Ibu di Desa Kualu Nenas
Kabupaten Kampar”. Laporan ini disusun untuk memberikan gambaran kepada
pembaca tentang bagaimana pegolahan produk dan pemasaran produk Usaha Baru
Ibu.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dicki
Hartanto, MM. selaku dosen Mata kuliah Manajemen Pemasaran. Tidak lupa
kami ucapkan juga kerabat dekat dan pihak-pihak lain yang turut memberikan
dukungan dan bimbingan dalam menyelesaikan penelitian ini.
Semoga penelitian ini bisa berguna bagi kita semua khususnya bagi
penulis dan umumnya bagi pembaca. Kami menyadari bahwa laporan ini belum
begitu sempurna maka dari itu kami membutuhkan kritik dan saran dari temanteman,para dosen dan pihak lain demi kesempurnaan laporan saya ini.semoga
penelitian kami ini bermanfaat bagi kita semua.
Pekanbaru, Januari 2017
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A.
Latar Belakang........................................................................................1
B.
Rumusan Masalah...................................................................................1
C.
Tujuan.......................................................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
KAJIAN TEORI....................................................................................................3
A.
Definisi Pemasaran..................................................................................3
B.
Konsep Pemasaran..................................................................................3
C.
Strategi Pemasaran.................................................................................4
D.
Rencana-rencana Pemasaran.................................................................5
BAB III....................................................................................................................6
METODE PENELITIAN......................................................................................6
A.
Waktu Pelaksanaan.................................................................................6
B.
Tempat Pelaksanaan...............................................................................6
C.
Subjek dan Objek....................................................................................6
D.
Metode Penelitian....................................................................................6
E.
Produk......................................................................................................6
BAB IV....................................................................................................................7
PEMBAHASAN.....................................................................................................7
A.
Jenis Produk............................................................................................7
B.
Pengelolaan Produk................................................................................8
C.
Biaya-biaya dalam Usaha Baru Ibu....................................................12
D.
Segmentasi dan Positioning Produk....................................................12
E.
Pemasaran Produk................................................................................13
BAB V....................................................................................................................15
PENUTUP.............................................................................................................15
A.
Kesimpulan............................................................................................15
B.
Saran.......................................................................................................15
3
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16
LAMPIRAN..........................................................................................................17
1)
Hasil Observasi......................................................................................17
2)
Hasil Wawancara...................................................................................21
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemasaran merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu usaha,
baik itu usaha kecil maupun usaha dalam bisnis besar. Dalam menjalankan
suatu usaha, perusahaan atau badan usaha harus mampu menerapkan strategistrategi pemasaran, menetapkan segmentasi, positioning produk,
dan
mengatur bisnisnya dengan efektif agar dapat mencapai keuntungan yang
maksimal.
Desa Kualu Nenas merupakan suatu daerah yang terletak di Kabupaten
Kampar Provinsi Riau. Daerah ini sangat potensial untuk budidaya nenas.
Luas wilayah Desa Kualu Nenas sekitar 35.000 Ha. Desa Kualu Nenas yang
berada di Kabupaten Kampar selama ini telah dikenal sebagai sentra penghasil
nenas. Tak hanya dijual dalam kondisi segar, nenas-nenas ini juga diolah
menjadi keripik nenas. Dan kini menjadi oleh-oleh khas kampar, pekanbaru
dan sekitarnya. Bahan baku untuk pembuatan keripik nenas merupakan
komoditi unggulan Desa Kualu Nenas, sedangkan bahan baku untuk
pembuatan keripik nangka didatangkan dari luar daerah kualu nenas.
Melimpahnya produksi nenas Desa Kualu Nenas dimanfaatkan masyarakat
untuk mendapatkan nilai tambah.
Dari latar belakang di atas, tim penulis tertarik melakukan penelitian
mengenai “Pemasaran Produk Olahan Nenas dan Nangka Usaha Baru Ibu di
Desa Kualu Nenas Kabupaten Kampar”.
B. Rumusan Masalah
1. Apa jenis produk olahan nenas dan nangka yang ada di Usaha Baru Ibu?
2. Bagaimana pengelolaan produk olahan nenas dan nangka di Usaha Baru
Ibu?
3. Bagaimana biaya pengelolaan produk olahan nenas dan nangka di Usaha
Baru Ibu?
4. Bagaimana segmentasi dan positioning pasar produk olahan nenas dan
nangka di Usaha Baru Ibu?
1
5. Bagaimana cara pemasaran produk olahan nenas dan nangka di Usaha
Baru Ibu?
C. Tujuan
1.
2.
3.
4.
Untuk mengetahui jenis produk yang ada di Usaha Baru Ibu.
Untuk mengetahui proses pengelolaan produk di Usaha Baru Ibu.
Untuk mengetahui biaya pengelolaan Usaha Baru Ibu.
Untuk mengetahui segmentasi dan positioning pasar produk olahan nenas
dan nangka di Usaha Baru Ibu.
5. Untuk mengetahui cara pemasaran produk olahan nenas dan nangka di
Usaha Baru Ibu.
2
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Definisi Pemasaran
Definisi pemasaran menurut Kotler (2000) seperti yang dikutip dalam
Hendra Riofita (2015) menyatakan bahwa pemasaran dapat dibedakan ke
dalam makna sosial dan makna manajerial. Secara sosial, pemasaran adalah
suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapat apa
yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, dan secara bebas
mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak tertentu.1
Sementara itu, pemasaran menurut Stanton (1996) dalam buku Hendra
Riofita (2015) adalah seni menjual produk dari keseluruhan sistem kegiatan
usaha
yang
ditujukan
untuk
merencanakan,
menentukan
harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat
memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial.2
Dengan demikian pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis
yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan
mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan
mencapai pasar sasaran serta tujuan Perusahaan.
B. Konsep Pemasaran
Konsep inti pemasaran adalah adanya kebutuhan dan keinginan dari
individu
atau
kelompok,
adanya
produk,
dan
adanya
pertukaran
(Hendra:2015).
Pemasaran akan selalu didahului oleh adanya kebutuhan dan keinginan,
dimana kebutuhan adalah hal mendasar yang harus dipenuhi oleh individu
atau kelompok, semnetara keinginan adalah bentuk dari kebutuhan yang
1 Hendra Riofita, Strategi Pemasaran, CV. Mutiara Pesisir Sumatera, Pekanbaru, 2015, hlm 2.
2 Ibid
3
sifatnya tak terbatas sebagai akbibat dari budaya dan kepribadian yang
dimiliki oleh individu yang membutuhkan.
Sementara itu, produk dalam pemasaran merupakan segala hal yang
ditawarkan yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan, seperti barang, jasa,
ide, tempat, dan sebagainya. Produk akan dikatakan bermanfaat jika mmapu
memberi nilai kepada yang membutuhkan.
Selanjutnya kebutuhan dalam pemasaran bisa terpenuhi bila terjadinya
pertukaran nilai diantara para pemilik kebutuhan dan keinginan, seperti
diantara konsumen –Pemerintah- Perantara- Produsen.
jadi Konsep inti
pemasaran adalah adanya kebutuhan dan keinginan dari individu atau
kelompok, adanya produk dan adanya pertukaran.
C. Strategi Pemasaran
Menurut para ahli dalam peranan strategisnya, pemasaran mencakup
setiap usaha untuk mencapai kesesuaian antara perusahaan dengan
lingkungannya dalam rangka mencari pemecahan atas masalah penentuan
duanpenentuan pokok yaitu, pertama, bisnis apa yang digeluti perusahaan
pada saat ini dan jenis bisnis apa yang dapat dimasuki dimasa yang akan
datang. Kedua, bagaimana bisnis yang telah dipilih tersebut dapat
dijalankan dengan sukses dalam lingkungan yang kompetitif atas dasar
perspektif produk, harga, promosi, dan distribusi (bauran pemasaran)
untuk melayani pasar sasaran.3
Menurut Kotler (2004) seperti dikutip dalam skripsi Harti (2015) Strategi
pemasaran adalah pola pikir pemasaran yang akan digunakan untuk
mencapai tujuan pemasarannya. Strategi pemasaran berisi strategi spesifik
untuk pasar sasaran, penetapan posisi, bauran pemasaran dan besarnya
pengeluaran pemasaran.4
3 Harti Apriyani, Implementasi Strategi Pemasaran dalam Promosi Bandrek Abah Dua
Bersaudara Ciwidey Bandung, Kearsipan Fakultas Bisnis dan Manajemen, Universitas
Widyatama, 2015, hlm 6.
4 Ibid.
4
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran
dapat dinyatakan sebagai dasar tindakan yang mengarah pada kegiatan
atau usaha pemasaran, dari suatu perusahaan, dalam kondisi persaingan dan
lingkungan yang selalu berubah agar mencapai tujuan yang diharapkan.
D. Rencana-rencana Pemasaran
Perusahaan membutuhkan adanya rencana pemasaran. Rencana pemasaran
yang tertulis dapat memberi manfaat sebagai pedoman dalam memonitor
perkembangan pemasaran yang telah dilaksanakan. Dengan adanya hal ini,
diharapkan pemasaran yang dilakukan dapat sesuai dengan rencana yang
telah disususn.
Hasil yang diperoleh
dari pemasaran
yang telah
dilakukan juga diharapkan dapat sesuai dengan rencana.
Kothler dan Amstrong (2001) dalam bukunya ”Prinsip-prinsip Pemasaran”
seperti dikutip Shintya (2010) mendefinisikan perencanaan strategis sebagai
proses pengembangan dan memelihara strategi yang tepat antara tujuan dan
kemampuan organisasi dengan peluang pemasaran yang berubah. Perencanaan
strategis sendiri terdiri dari pendefisian misi preusan secara jelas, penetapan
tujuan pendukung, perancangan portafolio
bisnis
yang
baik,
dan
pengkoordinasian strategi fungsional.5
5 Shintya Permatasari Herwanto, “Analisis Rencana Pemasaran Produk Clay Melalui Gerai dan
Penjualan Online”, Kearsipan Fakultas Ekonomi , Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2010, hlm
15.
5
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan dalam penelitian ini adalah pada tanggal 28 Desember
2016.
B. Tempat Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan dalam peelitian ini adalah Home Industri Usaha Baru
Ibu di Jl. Pekanbaru – Bangkinang Desa Kualu Kecamatan Tambang
Kabupaten Kampar. Alasan memilih lokasi tersebut karena daerah ini
mempunyai potensi alam penghasil nenas terbaik di Provinsi Riau sekaligus
untuk mengangkat salah satu makanan khas daerah Riau.
C. Subjek dan Objek
Subjek dalam penelitian ini adalah, Ibu Tini sebagai pemilik home industri
Usaha Baru Ibu. Sedangkan objek dalam penelitian ini adalah “Pemasaran
Produk Olahan Nenas dan Nangka Usaha Baru Ibu di Desa Kualu Nenas
Kabupaten Kampar”.
D. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Wawancara
dengan narasumber Ibu Tini, pemilik Usaha Baru Ibu.
E. Produk
Produk dalam penelitian ini adalah keripik nenas dan keripik nangka yang
akan dikaji proses pengolahan dan pemasarannya.
6
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Jenis Produk
Usaha Baru Ibu merupakan salah satu usaha home industri yang ada di
daerah Desa Kualu Kabupaten Kampar. Usaha yang dimiliki ibu Tini ini
memproduksi dua jenis produk olahan nenas dan nangka yaitu keripik nenas
dan keripik nangka. Beberapa atribut produk pada hasil olahan nenas dan
nagka di Usaha Baru Ibu adalah sebagai berikut:
1. Penetapan Merek
Merek dari produk hasil olahan nenas dan nangka ini adalah “Usaha
Baru Ibu”. Merek ini sekaligus menjadi nama toko tempat usaha
pengolahan nenas dan nangka yang dimiliki oleh Ibu Tini.
2. Mutu
Mutu atau ketahanan produk olahan berupa keripik nenas dan nangka
ini adalah 2-3 bulan.
3. Kemasan
Keripik nenas dan keripik nangka dikemas dengan kemasan plastik
100 gr dan 250 gr. Selain itu keripik nenas dan keripik nangka Usaha Baru
Ibu juga dikemas dalam bentuk curah dari 500 gr hingga 1 Kg.
7
4. Label
Pemberian label keripik nenas berupa komposisi, nama merek, izin
dinkes, label halal yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI),
dan alamat produksi.
Produk keripik nenas dan keripik nangka Usaha Baru Ibu ini telah
didukung dengan sertifikat- sertifikat yang dapat mendukung usahanya,
seperti sertifikat dari dinas kesehatan yaitu P-IRT
NO. 214.1406.01.095.
sehingga, produk olahan nenas dan nangka Usaha Baru Ibu ini dapat dipercaya
keamanan dan terjaminnya kesehatan apabila mengkonsumsinya.
B. Pengelolaan Produk
Usaha Baru Ibu melakukan pengelolaan produk sesuai dengan standar
yang berlaku. Pengelolaan usaha juga dilakuan dengan baik sehingga usaha
yang dijalankan dapat berkembang dengan baik pula.
Proses pengelolahan keripik nenas dan keripik nangka menggunakan
mesin Vacuum Frying yang dibeli dari Malang dan pada umumnya proses
pembuatan dialkukan melalui tahap yang sama. Perbedaan proses pengolahan
hanya pada pembersihan nenas dan nangka. Pembersihan nenas dilakukan
dengan mengupas dan membuang bintik hitam pada nenas, sedangkan
pembersihan nangka dilakukan dengan pengupasan dan pembuangan biji
nangka.
Dalam sehari, untuk 10 kilogram keripik, Martini melakukan 4 kali
penggorengan. Keripik nenas yang dihasilkan cukup crispy dan gurih dengan
kombinasi rasa manis dan asam.
8
Adapun proses pengolahan keripik nenas dan nangka seperti hasil
wawancara dan melihat langsung proses pembuatannya adalah sebagai
berikut:
1. Pengadaan Bahan Baku
Bahan baku utama didalam melakukan kegiatan produksi keripik
nenas dan keripik nangka adalah adalah buah nenas segar dan buah
nangka. Adapun kapasitas mesin vacuum frying berukuran besar untuk
satu kali penggorengan dibutuhkan 50-60 buah nenas segar yang beratnya
sekitar 800 gr-1000 gr/buah atau 10-15 buah nangka, yang dapat
menghasilkan 2,7 Kg keripik nenas. Sedangkan mesin yang kecil memiliki
kapasitas 20-30 buah nenas atau 5-6 buah nangka. Bahan baku untuk
pembuatan keripik nenas ini diperoleh pengusaha dari pembelian di
kebun-kebun petani yang ada di desa Kaulu Nenas.
Buah Nenas Segar
2. Pengolahan
Waktu yang diperlukan untuk satu kali proses pengolahan ± 4 jam,
rata- rata memproduksi keripik nenas dan keripik nangka setiap hari nya
sekitar 6-10 Kg. Untuk satu kali proses penggorengan dibutuhkan waktu ±
2,5 jam.
9
3. Pengupasan
Nenas dan nangka
kulitnya
yang
sudah
cukup
tua
(matang)
dikupas
dengan menggunakan pisau yang tajam dan alas papan
telenan. Tebal kulit dibuang sekitar 1 cm, ujung buah dibuang sekitar
1,5 cm dan pangkal buah sekitar 1 cm, dalam proses pengupasan termasuk
proses pembunagn mata nenas.
4. Pembuangan Empulur
Pembuangan empulur dengan menggunakan pipa tipis dengan
diameter
0,75 inch, panjang 50 cm, dengan cara pipa ditusukkan pada empulur dari
pangkal hingga tembus ujung buah nenas, dalam pipa terdapat kayu kecil
panjang 75 cm guna mendorong empulur yang tertusuk hingga keluar,
sehingga nenas tidak memiliki empulur.
5. Pembuangan Biji nangka
Buah nangka yang sudah dikupas kulitnya, selanjutnya dilakukan
pemisahan daging buah dengan kulit buah, kemudian biji nnagka dibuang
dan tidak digunakan.
6. Perajangan
Setelah nenas dikupas dan dibuang empulurnya selesai kemudian
nenas dirajang atau dipotong-potong dengan ketebalan lebih kurang 2,5-5
cm dengan menggunakan pisau, saat perajangan buah yang dipotong
tersebut ditampung dengan baskom berisi air yang telah diberi garam dan
soda yang bertujuan agar keripik nenas yang dihasilkan terasa renyah.
7. Penggorengan
Sebelum proses ini dilakukan terlebih dahulu mesin Vacuum Frying
dipanaskan, kegiatan ini merupakan bagian dari proses pembuatan keripik
10
nenas dengan menggunakan bahan bakar gas dan bak pendingin yang di isi
air dengan ukuran panjang 2 m, lebar 1,5 m, tinggi 80 cm. Dalam proses
ini telah diatur dengan suhu optimal yaitu84 °C. Pemasakan atau
penggorengan keripik nenas dilakukan selama kurang lebih 2,5 jam atau
150 menit.
8. Penirisan
Setelah
keripik
nenas
dimasak,
dilakukan
penirisan
keripik
guna
mengurangi kadar minyak yang digunakan alat penirisan sentrifugal yang
diputar dengan mesin dinamo dan menggunakan bantuan tenaga listrik.
9. Pengemasan
Keripik nenas di kemas dengan menggunakan kemasan kotak ataupun
plastic kaca yang telah di beri merek, dengan berat bervariasi mulai dari
100 gram dan 250 gram dengan cara penimbangan . Kemudian plastik
tersebut di press dengan menggunakan alat press. Tahap dalam proses
pembuatan keripik nenas sampai pengemasan dalam satu kali proses
produksi dilakukan ± 4 jam.
11
C. Biaya-biaya dalam Usaha Baru Ibu
Penetapan biaya seperti harga produk ini ditetapkan berdasarkan biaya
produksi, dan pendekatan berdasarkan persaingan dilakukan dengan mengikuti
harga pesaing. Dalam hal ini pengrajin harus dapat memperkirakan atau jika
perlu mengintip berapa harga keripik nenas yang ditetapkan oleh pesaing.
Adapun informasi biaya-biaya yang tim penulis dapatkan adalah:
1. Biaya pembelian buah nangka satu mobil berisi 150 buah nangka, harga
Rp 20.000,-/buah.
2. Harga mesin Vacuum Frying Rp 27.000.000,- dan terdapat 3 (tiga buah
mesin)
3. Harga produk keripik nenas dan keripik nangka:
a. Kemasan 1 Kg
: Rp 150.000,b. Kemasaran 500 gr : Rp 75.000,c. Kemasaran 250 gr : Rp 35.000,d. Kemasan 100 gr : Rp 10.000,-
D. Segmentasi dan Positioning Produk
1. Segmenting dan Targeting
Segmentasi merupakan pembagian kelompok-kelompok pasar.
Pada usaha home industri Usaha Baru Ibu ini, sgmentasi pasarnya adalah
seluruh masyarakat atau masyrakat umum baik itu masyarakat di daerah
Pekanbaru maupun masyarakat dari luar pekanbaru, anak-anak dan orang
dewasa, serta dari kalangan manapun. Sedangkan target dalam pemasaran
keripik nenas dan nangka adalah penduduk sekitar, pedagang eceran, serta
konsumen yang sedang dalam perjalanan dari arah Pekanbaru –
Bangkinang – Sumatera Barat atau sebaliknya dikarenakan Usaha Baru
Ibu ini terletak di tepi jalan yang sangat memungkinkan konsumen untuk
membeli oleh-oleh khas Riau ini.
12
2. Positioning
Produk keripik nenas dan keripik nangka hasil produksi Usaha
Baru Ibu ini sudah menjadi pilihan konsumen maupun pelanggan. Hal ini
dikarenakan Usaha Baru Ibu memproduksinya dengan sangat baik dan
sudah mendapat izin dan pengakuan standar keamanan dan kesehatan dari
Dinas Kesehatan Republik Indonesia. keripik nenas dan nangka ini sudah
dikenal dan tertanam di benak masyarakat sebagai makanan khas daerah
Riau yang enak, renyah dan gurih karena diproses dengan sangat baik.
Sehingga keripik nenas dan keripik nangka ini telah mendapat positioning
yaitu sebagai “Makanan Khas Riau yang enak, renyah, dan bergizi”.
E. Pemasaran Produk
Saluran pemasaran Usaha Baru Ibu terdiri dari 2 (dua) saluran pemasaran,
yaitu saluran
pemasaran
langsung
dan
tidak
langsung.
Ibu Tini
memasarkan keripik di toko/kios miliknya dengan lokasi cukup strategis yaitu
berada di pinggir Jalan Lintas Sumatera Barat, dalam hal ini merupakan
saluran pemasaran langsung. Saluran pemasaran tidak langsung dilakukan
melalui pedagang perantara, yaitu melalui pedagang pengecer dan lainnya.
1. Pemasaran Langsung
Home industi Usaha Baru Ibu sebagai produsen memasarkan
keripik nenas dan kerpik nangka langsung kepada konsumen tanpa melalui
perantara, hal ini terlihat dari keripik nenas yang dijual di toko milik
pengusaha. Toko ini sengaja didirikan karena pembuatan keripik nenas dan
keripik nangka juga dilakukan di tempat usaha sehingga tidak perlu lagi
mengeluarkan biaya transportasi untuk mengangkut keripik yang telah
diolah. Pemasaran ini juga cukup menjanjikan dengan lokasi di pinggir
Jalan Lintas Sumatera Barat sehingga setiap hari toko kerap dikunjungi
oleh pembeli yang melintas di jalan tersebut.
2. Pemasaran Tidak Langsung
Pemasaran keripik nenas dan keripik nangka secara tidak langsung
didalamnya terdapat perantara pemasaran yaitu pedagang pengecer,
pedagang besar dan pengrajin lainnya. Menurut Ibu Tini keripik nenas
yang dihasilkannya selain dijual pada dua kios miliknya juga dibeli oleh
13
pemborong dari berbagai daerah seperti Sumatera Barat, Jakarta dan
Sumatera Utara.
Kendala dalam usaha keripik nenas ini menurut ibu Tini adalah, asupan
nenas dari ladang yang terkadang susah diprediksi masa panennya, apalagi
dimasa bukan panen raya nenas sulit didapatkan. Sehingga menganggu
kapasitas produksi keripik nenasnya. Kemudian jaringan usaha yang belum
berkembang menyebabkan pemasaran keripik nenas hanya mencakup daerah
sekitar sini saja. Namun menurut martini usaha ini cukup memberikan profit
yang lumayan untuk keluarganya sampai saat ini.
Total penjualan dari usaha keripik nenas dan keripik nangkanya ini
berkisar Rp.500.000,- hingga Rp 3.000.000,-/ hari. Mendekati momen
Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri permintaan keripik nenas biasanya
meningkat. Penjualannya bisa mencapai 5 juta rupiah per harinya.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Usaha Baru Ibu merupakan salah satu usaha home industri yang ada di
daerah Desa Kualu Kabupaten Kampar. Usaha yang dimiliki ibu Tini ini
memproduksi dua jenis produk olahan nenas dan nangka yaitu keripik nenas
dan keripik nangka. Proses pengolahan keripik nenas dan keripik nangka ini
diproses dengan baik menggunakan mesin dan sudah mendapat sertifikasi
keamanan bagi kesahatan dari Dinas Kesehatan Republik Indonesia.
Segmentasi produk Usaha Baru Ibu ini adalah seluruh masyarakat secara
umum dan masyarakat atau konsumen yang singga dari perjalanan karena
14
lokasi Usaha Baru Ibu ini cukup strategis. Strategi pemasaran produk adalah
emasaran langsung dan pemasaran tidak langsung yang diasarkan melalui
pedangan pengecer. Kendala dalam usaha ini adalah, asupan nenas dari ladang
yang terkadang susah diprediksi masa panennya, apalagi dimasa bukan panen
raya nenas sulit didapatkan. Sehingga menganggu kapasitas produksi keripik
nenasnya. Kemudian jaringan usaha yang belum berkembang. Namun profit
usaha keripik nenas dan keripik nangka ini lumayan dan bisa meraih
keuntungan yang maksimal.
B. Saran
1. Pengusaha melakukan promosi secara langsung, seperti promosi melalui
mediainternet agar keripik nenas dapat dikenal oleh masyarakat luas.
2. Adanya perhatian pemerintah terhadap pengrajin keripik nenas.
3. Pengrajin membuat pembukuan yang jelas terhadap usaha.
4. Kerjasama pengrajin dalam pemasaran produk sehingga bisa memenuhi
peluang pasar yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Riofita, Hendra. 2015. Strategi Pemasaran. Pekanbaru: CV. Mutiara Pesisir
Sumatera.
Apriyani, Harti. 2015. Implementasi Strategi Pemasaran dalam Promosi Bandrek
Abah Dua Bersaudara Ciwidey Bandung.
http://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/5812/
Bab%202.pdf?sequence=10. [Diakses 2 Januari 2017].
Herwanto, Shintya Permatasari. 2010. Analisis Rencana Pemasaran Produk Clay
Melalui Gerai dan Penjualan Online. http://ejournal.uajy.ac.id/2173/1/0EM16049.pdf. [Diakses: 2 Januari 2017].
15
LAMPIRAN
1) Hasil Observasi
Usaha Baru Ibu
16
Mesin Vacuum Frying
Nenas Segar
17
Proses Produksi
18
Sertifikat Produksi
19
Foto bersama Ibu Martini (Pemilik Usaha Baru Ibu)
20
2) Hasil Wawancara
Narasumber
: Ibu Martini (Pemilik Usaha Baru Ibu)
Pewawancara : bagaimana perkembangan usaha?
Narasumber
: Usaha Baru Ibu ini dimulai sekitar tahun 2009, ide usaha ini
muncul karena melihat potensi alam Desa Kualu Nenas yang
merupakan penghasil nenas dengan kualitas baik.
Pewawancara : produk apa saja yang dihasilkan di Usaha Baru Ibu?
Narasumber
: produk yang dihasilkan itu keripik nenas dan keripik nangka.
Pewawancara : bagaimana rincian biaya pada pengelolaan Usaha Baru Ibu?
Narasumber
: biaya beli mesin Rp 27.000.000 dipesan dari Malang, sekarang
mesinnya ada 3 buah. Biaya membeli nangka per buahnya Rp
20.000.
Pewawancara : bagaimana proses pengolahan keripik nenas dan keripik nangka?
Narasumber
: dimulai dari pembersihan nenas dan nangka, perendaman dengan
air garam dan soda, penggorengan selama kurang lebih 3 jam,
pengeringan dengan mesin, selanjutnya dilakukan pengemasan
sesuai takaran yang ditentukan.
Pewawancara : takarannya berapa-berapa saja buk?
Narasumber
: ada yang 1 ons, ¼ kg, ½ kg, dan 1 kg.
Pewawancara : berapa harga keripik nenas dan nangka?
Narasumber
: keripik nenas dan nangka ini harganya sama. 1 ons Rp 10.000, ¼
kg Rp 35.000, ½ kg Rp 75.000, 1 Kg Rp 135.000.
Pewawancara : bagaimana cara pemasaran keripik nenas dan keripik nangka?
Narasumber
: Pemasaran keripik angka dan nenas ini melalui pemasaran
langsung saja di toko Usaha Baru Ibu. Produk nya dijual kepada
21
masyarakat sekitar, konsumen yang singgah dari perjalanan
Pekanbaru-Sumbar dan sebaliknya, dan ada juga dari toko lain
yang memborong untuk dijual kembali.
Pewawancara : berapa omest yang ibu dapatkan?
Narasumber
: tergantung penjualan, kadang rame kadang sunyi. Perharinya ada
sekitar 2-3 juta di hari biasa. Kalau hari besar banyak pemesanan,
penghasilan lumayan banyak,
22