PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK REMAJA (4)

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
TUGAS ARTIKEL
“PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK REMAJA”

Disusun oleh :
Mutiara Mufatikhah
1401050033

FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
UNIVERSITAS MUHAMADIYAH PURWOKERTO
2015

PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK REMAJA
Setiap individu mengalami pertumbuhan dan perkembangan secara bertahap. Setiap tahapan
pertumbuhan dan perkembangan tersebut memiliki karakter yang berbeda-beda. Salah satu tahapan
perkembangan dan pertumbuhan manusia adalah masa remaja. Masa remaja merupakan masa
peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Sering kali disebut juga masa pubertas. Menurut Harlod
Alberty masa remaja merupakan suatu periode dalam perkembangan yang dijalani seseorang yang
terbentang sejak berakhirnya masa kanak-kanak sampai dengan awal masa dewasa. Sedangkan
Corger berpendapat masa remaja merupakan masa yang amat kritis (trotzalter).

Pada tahapan ini, setiap individu memiliki tingkat emosional yang tinggi dan bersifat labil.
Mereka masih mencari-cari tentang jati diri mereka masing-masing. Mereka memiliki keinginan
untuk melakukan hal-hal yang bersifat ekstrim. Dalam masa ini sangat dibutuhkan pemberian
pendidikan karakter agar mereka dapat menjadi pribadi yang berkualitas.
Pada dasarny prinsip pendidikan karakter yang ada di Indonesia berpedoman pada nilai-nilai
yang terkandung didalam Pancasila. Para siswa diajarkan dan dibentuk untuk menjadi manusia
Indonesia seutuhnya yang dapat mencerminkan nilai-nilai luhur Pancasila. Kesuksesan setiap
individu tidak hanya dipengaruhi oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill) melainkan
juga memerlukan kemampuan mengelola diri sendiri dan orang lain (soft skill). Maka dari itu
konsep pembelajaran disekolah meliputi kemampuan afektif, kognitif dan psikomotorik. Hal ini
bertujuan untuk menciptakan individu yang cakap, terampil dan memiliki kecerdasan sosial yang
baik.
Di Indonesia terdapat istilah pendidikan karakter bangsa. Menurut undang-undang No 20 tahun
2003 tentang system pendidikan nasional menjelaskan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang
harus digunakan untuk mengembangkan pengembangan pendidikan di Indonesia. Pasal 3 UU
Sisdiknas menyebutkan “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, dan

bertujuan mengembangkan potensi peserta didik untuk menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berilmu, cakap, kreatif dan terampil. Disetiap proses

pembelajaran harus dapat menggambarkan kemampuan siswa disetiap aspek nilai-nilai yang ada di
dalam Pancasila seperti nilai ketuhanan, kemanusiaan, social dan lain sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA
Prayitno. 1975. Pelayanan Bimbingan Di Sekolah. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Koesoema A, Doni. 2007. Pendidikan Karakter. Jakarta: Grasindo